PENGARUH PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN
KEPALA SEKOLAH, PENGEMBANGAN KARIR, DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA
NEGERI DI KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
T E S I S
Disetujui Untuk Melakukan Ujian Mempertahankan Tesis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Oleh:
FIANDRI ANGGRA WINATA NIM.8116132006
PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRACT
FIANDRI ANGGRA WINATA. NIM. 8116132006. Influence Perceptions the Principal Leadership, Career Development, and Motivation Work on Teacher Performance SMA in North Labuhanbatu Regency. Thesis. Medan State University Graduate Program.
ABSTRAK
FIANDRI ANGGRA WINATA. NIM. 8116132006. Pengaruh Persepsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pengembangan Karir, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan kemurahan dan karunia-Nya sehingga sehingga penulis dapat
merampungkan tesis ini yang berjudul “Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Kepala
Sekolah, Pengembangan Karir, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA
Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak akan terwujud
disebabkan berbagai kelemahan yang dimiliki, oleh sebab itu pada kesempatan ini
penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih atas andil dan bantuan berbagai
pihak, terutama:
1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Syahwal Gultom, M.Pd,
yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan
pada Program Pascasarjana.
2. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd Selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan beserta staf yang banyak memberikan kontribusi
dalam menyelesaikan studi penulis,
3. Dr. Ir. Darwin, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
dan Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd sebagai Sekretaris Program Studi
Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
4. Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Dr. Irsan, M.Pd. sebagai
Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, mengarahkan,
memotivasi, menasehati dan membimbing penulis dalam penyelesaian tesis ini.
5. Kepada Bapak Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd., Ibu Prof. Dr. Rosmala
yang telah banyak memberikan saran dan dan masukan kepada penulis dalam
penyelesaian penulisan tesis ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu yang tidak tersebutkan namanya satu persatu, selaku
Dosen Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
7. Rekan mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan Angkatan XX terkhusus
untuk kelas B yang telah memberi dukungan bagi penulis, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
8. Teristimewa kepada Ayahanda Supianto dan Ibunda Sudarsini selaku orang tua
yang selalu memberi teladan dan dukungan yang besar, kepada mertuaku Siti
Jaliah terima kasih atas dukungannya, terkhusus istri tercinta Gustiana
Hasibuan dan putriku Keisha Zahra Winata yang selalu setia mendampingi dan
mendukung saya, dan kepada seluruh keluarga yang memberi motivasi dan doa
dalam menyelesaikan penelitian dan studi ini.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penulisan tesis ini,
untuk itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun. Akhir kata penulis
berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi para pembacanya. Amin.
Medan, April 2016 Penulis,
v
BAB II. KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11
A. Kajian Teoritis... 11
1. Kinerja guru ... 12
2. Persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah ... 16
3. Pengembangan karir... 33
4. Motivasi kerja... 43
B. Penelitian yang Relevan ... 55
C. Kerangka Berpikir... 57
1. Pengaruh Persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap Motivasi kerja... 57
2. Pengaruh Pengembangan karir terhadap Motivasi kerja... 59
3. Pengaruh Persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja guru... 60
4. Pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja guru... 61
5. Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja guru ... 62
D. Hipotesis Penelitian... 64
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 66
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 66
B. Metode Penelitian... 66
C. Populasi dan Sampel ... 67
D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 69
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 71
F. Teknik Analisis Data... 77
G. Uji Persyaratan Analisis... 79
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 84
A. Deskripsi Data Penelitian... 84
B. Uji PersyaratanAnalisis... 92
C. PengujianHipotesis dan Pembahasan... 103
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 109
E. Keterbatasan Penelitian... 117
BAB V . KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 119
A. Kesimpulan... 119
B. Implikasi ... 120
C. Saran ... 126
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Uraian Hal.
3.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 67
3.2 Sampel Penelitian... 69
3.3 Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah... 72
3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pengembangan karir... 72
3.5 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi kerja ... 72
3.6 Kisi-Kisi Instrumen Kinerja guru ... 73
3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r11... 76
3.8 Penentuan Kecenderungan Data Setiap Variabel Penelitian ... 79
4.1 Ringkasan Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif... 84
4.2 Distribusi Frekuensi Skor Data Variabel Persepsi Tentang Kepemimpinan kepala sekolah ... 85
4.3 Tingkat Kecenderungan Data Persepsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 86
4.4 Distribusi Frekuensi Skor Data Pengembangan karir... 87
4.5 Tingkat Kecenderungan Data Pengembangan karir ... 88
4.6 Distribusi Frekuensi Skor Data Motivasi kerja... 88
4.7 Tingkat Kecenderungan Data Motivasi kerja ... 89
4.8 Distribusi Frekuensi Skor Data Kinerja guru... 90
4.9 Tingkat Kecenderungan Data Kinerja guru ... 91
4.10 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X3atas X1... 92
4.11 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X3atas X2... 94
4.12 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X4atas X1... 95
4.13 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X4atas X2... 97
4.14 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X4atas X3... 98
4.15 Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Data Penelitian... 100
4.16 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Data ... 102
4.17 Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 103
DAFTAR GAMBAR
Gambar Uraian Hal.
2.1 Diagram Komitmen Menurut Teori Colquitt ... 16
2.2 Teori Hirarki Maslow ... 50
2.3 Paradigma Teoretik Penelitian ... 64
3.1 Penentuan Jumlah Sampel Penelitian ... 68
4.1 Histogram Skor Variabel Persepsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah... 86
4.2 Histogram Skor Variabel Pengembangan karir... 87
4.3 Histogram Skor Variabel Motivasi kerja ... 89
4.4 Histogram Skor Variabel Kinerja guru ... 91
4.5 Grafik Linier Sederhana X3atas X1... 93
4.6 Grafik Linier Sederhana X3atas X2... 95
4.7 Grafik Linier Sederhana X4atas X1... 96
4.8 Grafik Linier Sederhana X4atas X2... 98
4.9 Grafik Linier Sederhana X4atas X3... 99
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Uraian Hal.
1. Instrumen Angket Penelitian... 135
2. Sebaran Data Uji Coba Penelitian ... 143
3. Perhitungan Validitas Angket Persepsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah... 147
4. Perhitungan Reliabilitas Angket Persepsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 149
5. Perhitungan Validitas Angket Pengembangan karir ... 152
6. Perhitungan Reliabilitas Angket Pengembangan karir... 154
7. Perhitungan Validitas Angket Motivasi kerja ... 157
8. Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi kerja ... 159
9. Perhitungan Validitas Angket Kinerja guru ... 161
10. Perhitungan Reliabilitas Angket Kinerja guru ... 163
11. Sebaran Data Penelitian ... 165
12. Data Pokok Penelitian ... 177
13. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian ... 181
14. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... 189
15. Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana... 192
16. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 221
17. Uji Homogenitas Variabel Penelitian... 237
18. Perhitungan Korelasi Antar Variabel ... 254
19. Perhitungan Analisis Jalur... 260
20. Pengujian Model Jalur... 267
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak ada satu bangsa atau negara yang bisa maju tanpa terlebih dahulu memajukan dunia pendidikan. Kemajuan dunia pendidikan akan berdampak positif dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. Mulyasa (2011:3) mengemukakan:
Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam perkembangan serta kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok, dan kehidupan setiap individu. Pendidikan berurusan langsung dengan pembentukan manusianya. Pendidikan menentukan model manusia yang akan dihasilkannya.
Dari uraian di atas, dapat ditarik benang merah bahwa salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pendidiknya, dalam hal ini guru. Sehubungan dengan mutu guru dan lulusan sekolah, banyak media massa mulai mengkritik ketimpangan berkaitan dengan pendidikan.
2
masyarakat, sekaligus dituntut kemampuan personal untuk bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dengan dunia usaha/ industri. Guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda terdepan di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan guru memegang posisi yang sangat strategis dalam upaya menciptakan lulusan yang profesional dan berkualitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang profesional.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya komponen yang mendukung yakni kinerja guru yang profesional. Kinerja guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan, karena keberadaan guru sangat berpengaruh terhadap semua sumber daya pendidikan yang ada. Berbagai sumber daya pendidikan seperti, sarana dan prasarana, biaya, teknologi, dan informasi dapat berfungsi dengan baik apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menggunakan semua sumber daya yang ada.
Peran serta guru dalam pendidikan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 bahwa: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Dalam upaya menciptakan guru yang profesional di bidangnya, pemerintah telah melakukan program sertifikasi guru mulai tahun 2008. Dengan program sertifikasi, pemerintah mengharapkan akan hadir guru-guru yang profesional yang dapat menciptakan siswa yang handal di bidangnya.
3
jumlah tersebut 760 orang merupakan guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal (Usman, 2005:15). Sedangkan menurut Rice dan Bishoprick dalam Bafadal (2003:5), guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Seorang guru profesional harus memiliki beberapa kompetensi, yaitu: kompetensi intelektul, kompetensi fisik, kompetensi pribadi, kompetensi sosial dan kompetensi spiritual (Tilaar, 2002:338).
Syaukani (2002:51) mengemukakan secara ideal guru yang diharapkan adalah guru yang memiliki keberdayaan untuk mampu mewujudkan kinerja dalam melaksanakan fungsi dan perannya secara profesional. Perwujudan tersebut terutama tercermin melalui kinerjanya dalam mengajar, hubungan dengan siswa, hubungan dengan sesama guru, hubungan dengan pihak lain, sikap dan keterampilan profesionalnya. Hikman dalam Husaini (2009:487) menyatakan kinerja selalu merupakan tanda keberhasilan suatu organisasi dan orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut. Bila yang dimaksud adalah kinerja guru dalam mengajar, maka kinerja itu tampak pada hasil kerja guru yang terefleksi dalam cara merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses belajar mengajar (PBM) yang intensitasnya dilandasi etos kerja, serta disiplin professional guru dalam proses pembelajaran (Whitmore dalam Uno, 2009:86).
4
pembelajaran sampai evaluasi pembelajaran secara terpadu. Akan tetapi harapan akan guru berkualitas masih jauh dari keinginan masyarakat. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Syawal Gultom menyatakan: “Uji kompetensi guru bertujuan untuk pemetaan kompetensi dan sebagai titik awal penilaian kinerja guru. Secara nasional, rata-rata kompetensi guru TK 58,87, SD 36,86%, SMP 46,15, SMA 51,35, SMA 50,02, dan pengawas 32,58” (Koran Kompas, Kamis 26 Juli 2012 Halaman 12). Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru belum optimal baik guru bersertifikat maupun yang belum bersertifikat. Hal ini membuktikan persoalan kinerja guru tetap harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah baik daerah maupun nasional.
5
terhadap hasil tugas rumah yang telah diselesaikan siswa. Guru hanya memeriksa lalu memberikan nilai tanpa bertanya dan menjelaskan kelemahan siswa dalam menyelesaikan tugas rumahnya. Kondisi ini mengindikasikan guru tidak bekerja dengan baik dalam pembelajaran di kelas.
Sehubungan dengan hal di atas, perlu dilakukan perbaikan dalam upaya meningkatkan kinerja guru di sekolah. Salah satunya dengan mengkaji berbagai faktor yang dimungkinkan mempengaruhi kinerja guru di sekolah. Banyak teori yang mengkaji kinerja seseorang, salah satunya teori yang dikemukakan Colquitt, dkk (2009:8) :
A number of factors affect performance and commitment, including individual mechanisms (job satisfaction, stress, motivation, trust, justice and etics, learning and decision making), individual characteristics (personality and cultures values, ability), group mechanisms (team characteristics, team processes, leader power and influence, leader style and behaviours), and
organizational mechanisms (organizational structure,
organizational culture).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sejumlah faktor yang mempengaruhi kinerja adalah mekanisme individual (motivasi kerja, stres, motivasi, kepercayaan, keadilan dan etika, pembelajaran dan pengambilan keputusan); karakteristik individu (kepribadian dan nilai-nilai budaya, kemampuan); kelompok mekanisme (tim karakteristik, tim proses, kekuasaaan dan pengaruh pemimpin, gaya kepemimpinan dan perilaku); dan mekanisme organisasi (struktur organisasi, iklim kerja). Didasarkan pada teori ini, kinerja (job performance) dapat ditentukan oleh faktor kepuasan kerja (job satisfaction) dan motivasi (motivation). Robbins (2003:27) mengemukakan istilah kinerja juga dikenal sebagai human output yang bisa diukur melalui:
6
tingkat produksi, tingkat absensi, tingkat loyalitas, dan tingkat kepuasan tinggi maka dapat dijadikan penilaian bahwa kinerja seorang bisa baik atau bahkan sebaliknya.
7
8
kinerja guru erat sekali kaitannya dengan tanggung jawab kepemimpinan kepala sekolah.
Peningkatan kinerja guru di sekolah dapat ditingkatkan dengan memberikan penghargaan kepada setiap guru yang sudah menunjukkan prestasi kerja baik, seperti dengan memberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya. Dengan memberikan kesempatan untuk merencanakan karier mereka, yang pada akhirnya menuju pada suatu pengembangan karier bagi guru itu sendiri. Seperti yang diungkapkan Dessler dalam Sopiah (2008:160), bahwa seseorang akan lebih memiliki kinerja yang baik terhadap organisasi bila organisasi memperhatikan perkembangan karier orang tersebut dalam jangka panjang. Hasil penelitian Wicaksono (2013) dan Sutanto (2003) mengemukakan bahwa pengembangan karier mempengaruhi kinerja seseorang
terhadap organisasinya. Menurut Singgih (2003:87) menyatakan
9
Dari uraian di atas dapat dipahami banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru untuk dapat bekerja sesuai tuntutan tugasnya di sekolah. Dalam kesempatan ini, peneliti merasa penting untuk mengkaji kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan judul: Pengaruh Persepsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pengembangan Karier, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
B. Identifikasi Masalah
10
guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara? (11) Apakah motivasi kerja mempengaruhi kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
C. Pembatasan Masalah
Kinerja guru dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, namun dalam penelitian ini dibatasi hanya pada kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara, pengembangan karier guru, dan motivasi kerja. Subjek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara?
2. Apakah terdapat pengaruh pengembangan karier guru terhadap motivasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara?
3. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara?
4. Apakah terdapat pengaruh pengembangan karier guru terhadap kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara?
11
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
2. Pengaruh pengembangan karier guru terhadap motivasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
3. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
4. Pengaruh pengembangan karier guru terhadap kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
5. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
12
2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja guru dalam upaya peningkatan mutu pelayanan bagi masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara.
2) Sebagai bahan masukan dalam melihat pengaruh faktor kepemimpinan kepala sekolah, pengembangan karier guru dan motivasi kerja dalam upaya peningkatan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
b. Bagi Kepala Seksi
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kepemimpinannya dalam upaya meningkatkan kinerja guru.
2) Sebagai bahan masukan untuk menumbuhkan motivasi kerja guru di bagiannya dalam upaya meningkatkan kinerja guru.
c. Bagi Peneliti Lain
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
dapat disimpulkan:
1. Persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh langsung
positif terhadap motivasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten
Labuhanbatu Utara, artinya semakin baik persepsi tentang kepemimpinan
kepala sekolah maka semakin baik juga motivasi kerja guru SMA Negeri
di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
2. Pengembangan karir berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja guru
SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara, artinya semakin baik
pengembangan karir maka semakin baik juga motivasi kerja guru SMA
Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
3. Persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh langsung
terhadap kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara,
artinya semakin baik persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah
maka semakin baik juga kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
4. Pengembangan karir berpengaruh langsung terhadap kinerja guru SMA
99
pengembangan karir maka semakin baik juga kinerja guru SMA Negeri
di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
5. Motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru SMA Negeri
di Kabupaten Labuhanbatu Utara, artinya semakin baik motivasi kerja
maka semakin baik juga kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
B. Implikasi
Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan
memberi dapat diberikan implikasi sebagai berikut:
1. Dengan diterimanya hipotesis penelitian pertama yakni terdapat pengaruh
langsung antara persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap
motivasi kerja SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara, maka perlu
ditingkatkan persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah untuk
mengoptimalkan motivasi kerja SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu
Utara. Persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah merupakan
kemampuan kepala sekolah mempengaruhi, mendorong dan menggerakkan
guru-guru untuk bertugas dengan sebaik mungkin dalam mencapai tujuan
sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah harus melakukan upaya-upaya
tertentu dalam meningkatkan motivasi kerja guru. Upaya yang dapat
dilakukan di antaranya dengan mengikutsertakan guru dalam pembuatan
keputusan di sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah mengundang setiap
guru untuk hadir dalam rapat kerja program setiap awal semester untuk
100
dilakukan kepala sekolah adalah dengan memberikan tanggung jawab
sepenuhnya kepada guru untuk mengatur dan menyelenggarakan kegiatan
sekolah. Dengan adanya kepercayaan ini, motivasi guru untuk terus terlibat/
bekerja di sekolah menjadi semakin baik. Upaya dari kepala sekolah ini
diharapkan dapat meningkatkan kepemimpinannya dalam mendukung
peningkatan motivasi kerja guru.
2. Dengan diterimanya hipotesis penelitian kedua yakni terdapat pengaruh
langsung antara pengembangan karir terhadap motivasi kerja SMA Negeri
di Kabupaten Labuhanbatu Utara, maka perlu ditingkatkan pengembangan
karir untuk mengoptimalkan motivasi kerja SMA Negeri di Kabupaten
Labuhanbatu Utara. Pengembangan karir merupakan suatu rangkaian
peningkatan jabatan yang ditempati guru selama ia bekerja di instansi/
organisasinya. Seorang guru yang diperhatikan sekolah pengembangan
karirnya akan meningkatkan motivasi kerjanya di sekolah. Adanya
kemajuan berkarier yang diberikan kepada guru di sekolah memberikan
kepastian perkembangan pekerjaannya di sekolah. Dengan mendapat
pengembangan karir di sekolah guru merasa bahwa ia dibutuhkan sekolah.
Dalam berkarier di sekolah, seorang guru harus sadar bahwa peningkatkan
karier hanya dapat diperoleh bila ia menunjukkan minat yang tinggi
terhadap pekerjaannya. Untuk itu, sekolah harus memberikan kesempatan
kepada guru-guru yang menunjukkan motivasi kerja tinggi dengan
101
kepala sekolah, wali kelas, kepala laboratorium/ perpustakaan, pemberian
bonus pekerjaan, dan sebagainya.
3. Dengan diterimanya hipotesis penelitian ketiga yakni terdapat pengaruh
langsung antara persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara, maka perlu
ditingkatkan persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah maka semakin
baik juga kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan
kepala sekolah mempengaruhi, mendorong dan menggerakkan guru-guru
untuk bertugas dengan sebaik mungkin dalam mencapai tujuan sekolah.
Dalam hal ini kepala sekolah harus melakukan upaya-upaya tertentu dalam
meningkatkan kinerja mengajar guru. Upaya yang dapat dilakukan kepala
sekolah di antaranya menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi guru di
sekolah. Dengan adanya iklim kerja yang kondusif di sekolah, setiap guru
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Keterlaksanaan pekerjaan
dengan baik akan meningkatkan kinerja guru di sekolah. Upaya lain yang
dapat dilakukan kepala sekolah adalah dengan melakukan mendorong guru
untuk berkreativitas dalam melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah.
Dengan adanya kesempatan dan dorongan dari kepala sekolah, guru akan
termotivasi untuk terus bekerja dengan baik di sekolah. Selain itu akan
timbul keinginan guru untuk terus berkreativitas dalam mengajar di sekolah.
Upaya dari kepala sekolah ini diharapkan dapat meningkatkan
102
4. Dengan diterimanya hipotesis penelitian keempat yakni terdapat pengaruh
langsung antara pengembangan karir terhadap kinerja guru SMA Negeri di
Kabupaten Labuhanbatu Utara, maka perlu ditingkatkan pengembangan
karir untuk mengoptimalkan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten
Labuhanbatu Utara. Pengembangan karir merupakan suatu rangkaian
peningkatan jabatan yang ditempati guru selama ia bekerja di instansi/
organisasinya. Seorang guru yang diperhatikan sekolah pengembangan
karirnya akan meningkatkan kinerjanya di sekolah. Adanya kemajuan
berkarier yang diberikan kepada guru di sekolah memberikan kepastian
perkembangan pekerjaannya di sekolah. Dengan mendapat pengembangan
karir di sekolah guru merasa bahwa ia dibutuhkan sekolah. Dalam berkarier
di sekolah, seorang guru harus sadar bahwa peningkatkan karier hanya
dapat diperoleh bila ia menunjukkan minat yang tinggi terhadap
pekerjaannya. Untuk itu, sekolah harus memberikan kesempatan kepada
guru-guru tersebut dengan memberikan jabatan-jabatan yang ada di sekolah,
seperti menjadi wakil kepala sekolah, wali kelas, kepala laboratorium/
perpustakaan, pemberian bonus pekerjaan, dan sebagainya.
5. Dengan diterimanya hipotesis penelitian kelima yakni terdapat pengaruh
langsung antara motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri di
Kabupaten Labuhanbatu Utara, maka perlu ditingkatkan motivasi kerja
untuk mengoptimalkan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten
Labuhanbatu Utara. Motivasi kerja merupakan dorongan guru baik yang
103
mungkin untuk mencapai tujuannya dalam bekerja. Dalam hal ini sekolah
harus memperhatikan motivasi kerja di sekolah. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan di antaranya memberikan umpan balik atas setiap pekerjaan yang
telah dilakukan guru di sekolah. Umpan balik atas setiap pekerjaan
memberikan guru informasi menyeluruh tentang kelebihan dan
kelemahannya dalam bekerja. Dengan adanya umpan balik yang tepat, guru
dapat memperbaiki cara bekerjanya di sekolah, yang nantinya dapat
menentukan komitmen guru untuk terus di sekolah. Upaya yang dapat
dilakukan sekolah dalam memberikan umpan balik yang tepat pada guru di
antaranya: mengadakan evaluasi rutin terhadap kegiatan mengajar guru di
sekolah, memberikan pemecahan terhadap permasalahan mengajar yang
terjadi pada guru, dan sebagainya. Selain itu, peningkatan motivasi kerja di
sekolah dapat juga dilakukan dengan meminta guru melakukan pekerjannya
secara inovatif. Pekerjaan yang dilakukan guru secara inovatif membawa
guru kepada keinginan untuk terus mengajar dengan baik. Tindakan inovatif
juga membawa guru kearah pembelajaran yang lebih baik, yang nantinya
memberikan guru kesenangan untuk terus berkarir di sekolah. Upaya yang
dapat dilakukan sekolah dalam meningkatkan sikap inovatif guru dalam
bekerja adalah dengan mendorong guru untuk mencoba hal-hal baru dalam
pembelajaran di kelas, memotivasi guru untuk menuangkan ide-ide
104
C. Saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kajian implikasi seperti yang
telah diuraikan di atas, diajukan saran untuk meningkatkan kinerja guru SMA
Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara sebagai berikut:
1. Bagi Dinas Pendidikan
Untuk meningkatkan kinerja guru, perlu menjadi perhatian Dinas
Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk memilih dan menempatkan
kepala sekolah yang berkompeten di SMA Negeri di Kabupaten
Labuhanbatu Utara. Hal ini harus dilakukan mengingat tugas dan tanggung
jawab kepala sekolah yang sangat besar. Selain itu Dinas Pendidikan
Kabupaten Labuhanbatu Utara perlu menumbuhkan pengembangan karir
yang baik di setiap SMA, seperti mengadakan seminar-seminar tentang
pentingnya kepemimpinan kepala sekolah dalam mendukung tugas guru. hal
lain yang tidak boleh dikesampingkan adalah melakukan upaya perbaikan
dalam peningkatan motivasi kerja guru di sekolah. Dengan dilakukannya
peningkatan pada kepemimpinan kepala sekolah, pengembangan karir, dan
motivasi kerja, diharapkan kinerja guru di sekolah dapat dioptimalkan.
2. Bagi Kepala Sekolah
Perlu ditumbuhkan keinginan kepala sekolah untuk meningkatkan
kepemimpinannya di sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah dapat
menerapkan kebijakan-kebijakan yang mendukung seluruh aktivitas di
sekolah, baik yang melibatkan guru dan pegawai sekolah. Selain itu
105
meningkatkan motivasi guru dalam bekerja di sekolah. Dengan adanya
upaya-upaya ini diharapkan kinerja guru dapat dioptimalkan.
3. Bagi Guru
Untuk meningkatkan kinerjanya, guru harus bersedia mendukung setiap
keputusan kepala sekolah yang berhubungan dengan beban kerjanya di
sekolah. Hal lain yang harus dilakukan guru adalah dengan bersedia ikut
serta dalam membangun lingkungan kerja di sekolah yang kondusif, yang
dapat mendukung pelaksanaan tugas-tugasnya di sekolah. Selain itu, guru
berkeinginan untuk meningkatkan karier dan motivasinya dalam bekerja
sebagai guru di sekolah. Dengan adanya upaya-upaya ini diharapkan
kinerjanya dapat dioptimalkan.
4. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam untuk melihat pengaruh
persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah, pengembangan karir,
motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten
Labuhanbatu Utara, mengingat kinerja guru sangat dibutuhkan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik bagi siswa. Selain itu perlu
dikembangkan hal-hal lain yang mempunyai keterkaitan dengan kinerja
DAFTAR PUSTAKA
“Kompetensi Kepala Sekolah Masih Rendah”. Rubrik Pendidikan &
Kebudayaan, Koran Kompas, Selasa 24 Juli 2012 Halaman 12
“Uji Kompetensi Guru Dilakukan Rutin”. Rubrik Pendidikan & Kebudayaan, Koran Kompas, Selasa 26 Juli 2012 Halaman 12
Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
As’ad, Mohammad. 2004.Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty
Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta. Rineka Cipta
Brahmasari, Ida Ayu. dan Peniel Siregar. 2009. “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT. Central Proteinaprima Tbk”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Februari 2009
Burhanuddin. 1994. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan
Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara
Carudin. 2011. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja
Sekolah terhadap Kinerja Guru”. INVOTEC, Volume VII, No. 2, Agustus
2011: 131–144
Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine., Michael J. Wesson. 2009. Organizational
Behaviour. New York: McGraw-Hill International Companies
Danim, Sudarwan. 2000.Menjadi Komunitas Pembelajar. Jakarta: Bumi Aksara
Depdikbud. 2012. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Buku 2 –
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Gibson, Ivanicevich, dan Donnely. 2000. Organisasi: Perilaku, Struktur, dan Proses. Jakarta: Erlangga
Hadjar, Ibnu. 2006. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam
Pendidikan.Jakarta: RajaGrafindo Persada
Hamalik Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
107
Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM
Hofstede, Geert. 1986. Culture’s Consequences, International Differences in Work – Related Values. London: Sage Publications
Husaini, Usman. 2009. Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Irawati, Anugrahini dan Bambang Sudarsono. 2010. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja, Produktivitas Kerja dan Kinerja Organisasi”.Jurnal Studi Manajemen, Vol. 4, No. 1, April 2010 Kartono, Kartini. 1996. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Koesmono, Teman. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri
Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur”.Jurnal Manajemen &
Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, September 2005 Luthans, Fred. 2006.Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi
Marno. 2006.Kepemimpinan dan Profil Manajer Pendidikan Islam. Malang: UIN
Martoyo, Susilo. 2000.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Mathis, Robert L dan Jackson, John H. 2002.Manajemen SDM. Jakarta: Salemba
Empat
McShane, Steven L., Von Glinow dan Mary Ann. 2008.Organizational Behavior.
USA: McGraw Hill-International
Miner, John. B. 1990. Organizational Behavior: Performance and Productivity.
New York: Random House
Moekijat. 2002.Dasar-Dasar Motivasi. Bandung: Pionir Jaya
Mulyasa. 2004.Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya
Pedhazur, Elazar, J. 1982. Multiple Regression in Behavioral Research. New York: CBS College Publishing
Purwanto Ngalim. 1995. Administrasi Pendidikan. Bandung: Mutiara Sumber Widia
Robbin, Stephen P. 2003. Organization Behavior, Concept Controversies,
108
Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. 2008. Organizational Behaviour. Jakarta: Salemba Empat
Sagala, Syaiful. 2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Samson, L. ”Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja
Karyawan PDAM di Kota Ambon”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume
4, Nomor 2, Agustus 2006
Sedarmayanti. 2001.SDM dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju
Siagian, Sondang P. 1999. Teknik Menumbuhkan dan Memelihara Perilaku
Organisasional. Jakarta: Haji Mas Agung
Siwantara, I Wayan. 2009. “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Motivasi Kerja Serta Iklim Organisasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Dosen Politeknik Negeri Bali”.Ragam, Vol. 9, No. 2, Agustus 2009
Soedjono. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya”. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 1, Maret 2005
Sopiah. 2008. “Budaya Organisasi, Komitmen Organisasional Pimpinan dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Bank”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 2, Mei 2008
Sriwidodo, Untung dan Bangun Sugito. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia, Vol. 2 No. 1 Desember 2007
Sudjana. 2002.Metode Statistika.Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana. 2008. Penelitian dan Penilaian Hasil Pendidikan. Bandung:
Tarsito
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Manajemen. Jakarta: Alfabeta
Sutrisno, Edy. 2010.Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana
Syaukani. 2002.Titik Temu Dalam Dunia Pendidikan. Jakarta: PRAJA
Tilaar, H A R. 2002. Pendidikan Untuk Masyarakat Indonesia Baru. Jakarta: Grasindo
109
Uzer, Moh. Usman. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoretik dan
Permasalahannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Wahyudi. 2009.Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajaran
(Learning Organization). Bandung: Alfabeta
Widodo. 2011. “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Guru”. Jurnal Pendidikan Penabur – No. 16, Tahun ke-10, Juni
2011
Winardi. J. 2007. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Wirawan. 2008. Budaya dan Iklim Organisasi: Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat
Yogaswara, Atep. 2010. “Kontribusi Manajerial Kepala Sekolah dan Sistem
Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja Mengajar Guru”. Jurnal