• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA

MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN RANGKAIAN

ELEKTRONIKA SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

MUHAMMAD SOFYAN HASIBUAN

NIM : 5101131014

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MUHAMMAD SOFYAN HASIBUAN. dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1992, bertempat

di Gg. Cempaka, Jln. Siringo-ringo, Rantau Prapat, Sumatera Utara. Dibesarkan, dibimbing

dan dididik oleh kedua orang tua yang tangguh yaitu Ayahanda Amren Hasibuan dan Ibunda

Nurhamidah Hasibuan, dan merupakan anak ke-8 dari 13 bersaudara. Penulis memulai

pendidikan pertama di SD Negeri No. 112140 Rantau Prapat mulai tahun 1998-2000

kemudian pada tahun 2000 berpindah studi ke SD Negeri No. 164523 Tebing Tinggi hingga

selesai tahun 2004, lalu melanjutkan ke SMP Swasta RA. Kartini Tebing Tinggi mulai tahun

2004 selesai tahun 2007, dan melanjutkan ke SMK Swasta YPD Tebing Tinggi mulai tahun

2007 selesai tahun 2010. Atas keinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi

yaitu ke Perguruan Tinggi Negeri tepatnya di Universitas Negeri Medan (UNIMED) di

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik mulai tahun 2010. Dengan proses yang

cukup panjang untuk masuk ke PTN mulai dari persiapan berkas persyaratan untuk memasuki

PTN dan menunggu hasil kelulusan dan alhamdulillah berhasil lulus PMP pada tanggal 27

April 2010. Lebih dari semua yang pernah penulis jalani selama menempuh pendidikan

adalah ingin membalas budi baik kedua orang tua, dan keluarga yang membantu dan

membahagiakan mereka walaupun seorang anak tidak akan bisa mengimbangi kasih saying

(6)

SWT yang selalu melimpahkan Nikmat rezeki, kesehatan, rahmat dan karunia-Nya tiada

batasnya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi S1. Kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW yang mana menjadi contoh dalam hidup dan smoga mendapatsyafa’at dari

beliau yang kita harapkan di hari pembalasan nanti. Semoga ilmu dan gelar yang diperoleh

penulis dapat bermanfaat untuk semua orang, sehingga pendidikan yang selama ini dijalani

(7)

i ABSTRAK

Muhammad Sofyan Hasibuan, (2015). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika di SMK Negeri 2 TebingTinggi T.A. 2014/2015. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

UNIMED.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika dengan menggunakan model pembelajaran Berbasis Proyek pada siswa kelas XI Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI-1 Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Tebing Tinggi terdiri dari 1 kelas yang berjumlah 27 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel total sehingga penelitian ini berjumlah 27 siswa dalam 1 kelas.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dimana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment). Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan tes objektif berupa pretest, post test pilihan ganda/bidang kognitif, pada kegiatan praktikum diambil penilaian bidang Afektif, psikomotorik. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif, mencari rata-rata nilai (mean), standar deviasi dan varian total. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Lilliefors pada taraf kepercayaan (α) uji hipotesis sebesar 0,05.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika yang diajarkan dengan model pembelajaran Berbasis Proyek adalah 82,28 lebih tinggi dari nilai Pretest yaitu 75,11.

Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika dengan model pembelajaran Berbasis Proyek lebih tinggi dari Kriteria Ketuntasan Minimal yang menggunakan uji hipotesis yaitu uji-t dimana thitung > ttabel , maka Ha yang berbunyi “ Rata-Rata

Hasil Belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Lebih Tinggi dari Pretest“ Diterima.

(8)

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang tidak akan pernah penulis berhenti ucapkan kepada

Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan waktu dan

keseungguhan diri ini dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Pada Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika Di SMK

Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015 .

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagai syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Penulis juga berharap, skripsi ini

bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan pembaca.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dan teristimewa untuk orang tua penulis Ibunda Nur Hamidah

Hasibuan, Ayahanda Amren Hasibuan dan keluarga saya Kepada Abang Saya,

Fahruddin Hasibuan, Marwan Halomoan Hasibuan, Muhammad Guntur

Hasibuan, Alm. Khoiruddin, Kepada Kakak Saya, Eli Hasibuan, Siti Hayani

Hasibuan, Siti Maysaroh Hasibuan, Siti Maharani Hasibuan, Adik Saya, Sitinur

Hasanah Hasibuan, Sitinur Jannah Hasibuan, Muhammad Riduan Hasibuan,

Sitinur Leha Hasibuan. yang menjadi kekuatan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini dan yang paling terpenting doa yang tak pernah terhenti serta dorongan

yang terus menerus sehingga membuat penulis termotivasi.

(9)

iii

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

3. Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Salman Bintang, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Adi Sutopo, M.Pd., M.T. selaku pembimbing skripsi penulis yang telah

membimbing penulis hingga akhirnya mampu menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

6. Dr. Sukarman Purba, S.T., M.Pd. selaku dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing jalannya perkuliahan saya sekaligus penguji skripsi yang

telah memberikan banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan

skripsi ini.

7. Dr. Arif Rahman, M.Pd. selaku penguji skripsi yang telah memberikan

banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Pintauli Saragih, M.Pd. selaku penguji skripsi yang telah

memberikan banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.

9. Dosen-dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menguikuti

perkuliahan.

10. Kakak Ipar Terbaik, Suningsih.

(10)

12. Kepada Bunda Juli Nasution dan Se-Keluarga

13. Sahabat Karib Awal Zamhor Siregar, Tengku Hardiansyah, Putra, Anto, yang

selalu memberi semangat dan dukungan selama proses penyusunan skripsi

ini.

14. Teman-teman seperjuangan Faddlul Hadi, Harri Sahputra, Herman Birje,

Ilham Akbar Darmawan, Muhammad Iqbal, Mhd. Irham Fahmi Nst., Priady

Pratama, Ryan Perdana, Sugiono. yang memberi banyak kenanngan selama

perkuliahan dan dukungan selama proses penyusunan skripsi ini, semoga

segera selesai kuliahnya.

15. Teman-Teman Kota Tebing Tinggi, Abang Fadli, Abang Dede, Abang Pendi,

Abang Wahyu, Abang Dani, Angga, Hafiz, Wahyudi Pratama Tolo, Bagus

Purnomo Eko, Dodi, Farhan Syahputra, Doni Syahputra, Muhammad Robi

Arianto, Muhammad Faskal,

16. Teman-Teman Kos Meranti, Vasla Qadavi, Indra, Ferdi, Muhammad Reza

Aditya, Muhammad Ichsan, Muhammad Sofyan Tambunan,

17. Teman-Teman Kos Wisma, Muhammad Amin Syahputra, Muhammad Arif

Siagian, Muhammad Fazar, Daya Ihsan Manurung.

18. Basyariahtus Jariah Siregar

19. Kepada Kakanda dan Adinda Imawan/Imawati IMM Se-Unimed, Kakanda

Senior, Alimuddin, Azhar Aziz Lubis, Fachri Mizan Harsono, Fahrur Rizky,

Hadinata Siddiq, Hazlan Nuari Putra, Jailani Nila Kusuma, Rahmad Harefa.

Adinda Mhd. Aryfin, Ibnu Rokan, Mhd. Fauzan Hamid dan lain-lain.

20. Kepada Penduduk SC IMM Se-Unimed, Muhammad Aryfin, Dedi Syahputra,

(11)

v

21. Kepada Teman-Teman PPLT SMP N 6 Kisaran Periode Tahun 2013/2014

22. Kepada Kepala Sekolah SMK N 2 Tebing Tinggi Bapak Eri Susanto, S.Pd.

23. Kepada Guru-Guru SMK N 2 Program Keahlian Teknik Audio Video

Terkhusus, Ibu Dra. Rotuahmin Saragih, Bapak Ahmed Toufan, S.Pd., dan

terkhusus Bapak Hendri, S.Pd Selaku Pendamping Penelitian.

Penulisan skripsi ini masih membutuhkan banyak perbaikan, untuk itu

penulis mengharapkan saran yang edukatif dan konstruktif demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan

pembaca.

Medan, Maret 2015

Penulis,

(12)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ... ...1

B. Identifikasi Masalah ... .. ...7

C. Pembatasan Masalah ... .. ...7

D. Rumusan Masalah... .. ...8

E. Tujuan Penelitian... .. ...8

F. Manfaat Penelitian... .. ...9

BAB II KERANGKA TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN KERANGKA BERFIKIR, HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis... .. ...11

1. Pengertian Belajar... .. ...11

2. Hasil Belajar ... .. ...12

3. Kompetensi Keahlian... .. ...16

4. Model Pembelajaran ... .. ...23

5. Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... .. ...26

B. Penelitian yang Relevan... ...31

C. Kerangka Berpikir... ...33

D. Hipotesis Penelitian ... ...34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... ...35

B. Populasi dan Sampel Penelitian... ...35

C. Jenis Penilitian dan Desain Penelitian... ...36

D. Variabel Penelitian... ...36

1. Variabel Bebas (X)... ...36

(13)

vii

E. Defenisi Operasional ... ...37

F. Prosedur Penelitian... ...38

G. Skema Prosedur Penelitian ... ...39

H. Instrumen Penelitian ... ...40

I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... ...42

1. Tes... ...43

a. Validitas Tes ... ...43

b. Tingkat Kesukaran Tes ... ...44

c. Daya Beda... ...45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... ...50

1. Hasil Belajar Bidang Kognitif ... ...50

2. Hasil Belajar Bidang Psikomotorik ... ...52

3. Hasil Belajar Bidang Afektif ... ...53

4. Hasil Belajar Bidang Kognitif, Psikomotorik dan Afektif .... ...55

B. Uji Persyaratan Analisis... ...56

1. Uji Normalitas ... ...56

C. Pengujian Hipotesis ... ...57

1. Uji t ... ...57

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... ...58

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... ...60

B. Implikasi... ...60

C. Saran... ...61

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Power Supply ...17

Gambar 2.2. Rangkaian Power Supply ...18

Gambar 2.3. Kabel Power ... .. ...22

Gambar 2.4. Proses Dalam Teori Aktivitas ... .. ...27

Gambar 3.1. Desain Penelitian ... .. ...36

Gambar 3.2. Skema Penelitian ... .. ...39

Gambar 4.1. Diagram Batang Hasil Belajar Bidang Kognitif ... .. ...51

Gambar 4.2. Diagram Batang Hasil Belajar Bidang Psikomotorik ... .. ...53

Gambar 4.3. Diagram Batang Hasil Belajar Bidang Apektof... .. ...54

Gambar 4.4. Diagram Batang Hasil Belajar Semua Bidang ... .. ...56

(15)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Bidang Kognitif ... .. ...40

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Bidang Psikomotorik... .. ...41

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Bidang Afektif ... .. ...41

Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Kesukaran... .. ...44

Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal ... .. ...46

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian Bidang Kognitif... .. ...51

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian Bidang Psikomotorik... .. ...52

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian Bidang Afektif... .. ...54

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian Semua Bidang ... .. ...55

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ...64

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pengajaran 1 ...67

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pengajaran 2 ... .. ...71

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pengajaran 3 ... .. ...75

Lampiran 3. Soal Uji Coba Instrument ... .. ...79

Lampiran 3. Soal Pre Test Bidang Kognitif...84

Lampiran 4. Soal Pos Test Bidang Kognitif ...91

Lampiran 5. Jobsheet Praktikum 1... .. ...98

Lampiran 5. Jobsheet Praktikum 2... .. ...100

Lampiran 6. Lembar Penilaian Bidang Psikomotorik... .. ...102

Lampiran 7. Lembar Penilaian Bidang Afektif...103

Lampiran 8. Kriteria Penilaian Psikomotorik ...104

Lampiran 9. Uji Instrumen Soal... .. ...106

Lampiran 10. Perhitungan Validitas Tes... .. ...110

Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas... .. ...112

Lampiran 12. Perhitungan Taraf Kesukaran ...113

Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Tes ...115

Lampiran 14. Hasil Belajar Pretest Kognitif, Psikomotorik dan Afektif .. .. ...118

Lampiran 15. Hasil Belajar Postest Kognitif, Psikomotorik dan Afektif .. .. ...120

Lampiran 16. Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi, dan Varians ... .. ...122

Lampiran 17. Perhitungan Uji Normalitas Data Eksperimen ...124

Lampiran 18. Hasil Belajar Sesudah dan Sebelum Penerapan Model ...126

Lampiran 19. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment ... .. ...127

Lampiran 20. Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... .. ...128

Lampiran 21. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z... .. ...129

Lampiran 22. Tabel Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... .. ...130

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menempati peran sangat strategis dalam pembangunan

nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang

mengamanatkan pemerintah dalam menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sistem pendidikan nasional tersebut harus mampu menjamin pemerataan

kesempatan pendidikan serta peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi

manajemen pendidikan menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal,

nasional, dan global.

Pemerintah telah menetapkan pembangunan pendidikan menjadi salah

satu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Dalam RPJMN Tahun 2010-2014

disebutkan bahwa pendidikan merupakan instrumen penting dalam

pembangunan ekonomi dan sosial. Pendidikan diharapkan dapat mendukung

upaya mengentaskan kemiskinan, meningkatkan keadilan dan kesetaraan

gender, serta memperkuat nilai-nilai budaya.

Lembaga pendidikan yang paling tepat pada saat ini adalah sekolah,

dimana sekolah merupakan salah satu tempat yang dapat menghasilkan

sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di Dunia Industri atau

(18)

Dunia Usaha. Sekolah dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM)

yang kreatif, trampil dan berkualitas, ini dapat ditujukan kepada sekolah

menengah kejuruan (SMK). Menyebutkan : Peraturan Pemerintah (PP) No.

29 Tahun 1990, Pasal 3 ayat 2, “Menyiapkan peserta didik untuk memasuki

lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional”,

Dikmen (2013:24), menyatakan bahwa tingkat partisipasi pendidikan

menengah di Indonesia yang meningkat belum sepenuhnya diikuti oleh

peningkatan kualitas pendidikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi

kualitas pendidikan, antara lain hasil ujian nasional (UN), ketersediaan sarana

dan prasarana kompetensi dan kualifikasi pendidik, serta sistem jaminan

kualitas yang belum mantap.

1. Hasil Ujian

Hasil Ujian Nasional 2011/2012, Sementara dari 1.039.403 peserta

UN SMK, 99,22 % dinyatakan lulus dan 2.925 peserta didik yang tidak

lulus. Pada UN tahun 2011/2012 ada empat sekolah muridnya tidak ada

yang lulus. Sementara sekolah yang meluluskan seluruh peserta didik

SMA-nya ada 15.024 sekolah (87 %).

2. Sarana dan Prasarana

Berdasar data pokok pendidikan menengah tahun 2011, dari 11.535

SMA, ada 10,18 persen dari 142.525 ruang kelas yang rusak berat.

Sementara dari 9.875 SMK, ada 9,68 persen dari 85.992 ruang kelas yang

(19)

3 persen), sedangkan SMK yang memiliki perpustakan lebih banyak, yaitu

6.337 sekolah (76 persen).

3. Tenaga Pendidik

Guru yang akan pensiun sampai 2014 untuk SMA dan SMK,

masing-masing 4%. Bahkan, persentase guru SMA dan SMK di beberapa

provinsi di indonesia yang akan memasuki usia pensiun lebih dari 10

persen dalam lima tahun ke depan.

Selain dalam jumlah nominal, kekurangan terjadi dalam

kompetensi guru. Meskipun dalam kualitas pendidikan menengah di

Indonesia ikut ditentukan oleh profesionalisme guru karena guru sangat

berperan mempersiapkan peserta didik yang berkualitas. Namun, masih

bermunculan gugatan kepada kinerja dan profesionalisme guru. Disadur

dari Renstra Ditjen Dikmen (2014:25), profesionalisme guru dapat

dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:

a. guru yang belum mencapai pendidikan yang sesuai dengan yang

disyaratkan atau belum layak mengajar.

b. mengajar tidak sesuai dengan ijazah yang dimilikinya.

c. motivasi mengajar rendah.

d. kurangnya penguasaan materi pelajaran yang diajarkan.

Berdasarkan uraian diatas sebagian satuan pendidikan tidak memiliki

sarana dan prasarana minimum yang mutlak harus dimiliki untuk terjadinya

(20)

berdampak pada ketimpangan kualitas hasil belajar peserta didik antarsatuan

pendidikan.

Tenaga pendidik memiliki peran yang sangat penting pada lembaga

pendidikan, Secara makro jumlah guru di indonesia masih kurang karena

jumlah guru yang akan pensiun tidak diimbangi dengan penerimaan guru

baru. Kekurangan jumlah guru ini tentu harus dicari solusi agar rasio jumlah

guru dan murid seimbang. Hasil ujian nasional di atas menunjukkan bahwa

masih ada beberapa sekolah yang tidak meluluskan muridnya, maka dapat

kita identifikasi ada beberapa kekurangan dalam peroses KBM, seperti

kurangnya sarana dan prasana yang digunakan sesuai dengan kebutuhan

siswa dan guru, selanjutnya kurangnya jumlah tenaga pendidik yang

profesional. Hal seperti ini mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga

kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal-soal ujian nasional siswa masih

kurang mampu untuk menjawabnya baik secara teoritis dan praktikum.

SMK N 2 Tebing Tinggi memiliki beberapa jurusan diantaranya

Jurusan Teknik Sepeda Motor, Jurusan Teknik Audio Video, Jurusan Teknik

Komputer Jaringan, Jurusan Teknik Rekayasa Perangkat Lunak, Jurusan

Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Dari segi

fasilitas belajar SMK N 2 memiliki fasilitas belajar dalam katagori lengkap,

dan beberapa guru yang profesional sesuai kurikulum yang digunakan.

Seperti halnya kompetensi keahlian pada mata pelajaran perekayasaan

rangkaian elektronika fasilitas dan bahan-bahan praktek yang dibutuhkan

(21)

5 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada guru yang

mengajar di sekolah, menggunakan model pembelajaran yang belum tepat.

Pembelajaran diawali dengan menjelaskan teori pengantar, dilanjutkan

kegiatan praktikum berdasarkan jobsheet yang telah disusun, diakhiri dengan

kegiatan menguji hasil pekerjaan yang telah dilakukan siswa. Selanjutnya

guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa dan pada akhir

pertemuan guru memberikan tugas dalam bentuk laporan tertulis tentang apa

yang telah dikerjakan dan melakukan penilain pada tugas .

Kegiatan pembelajaran seperti di atas, penilainya hanya dilakukan

pada hasil ujian tertulis. maka penilaian dalam KBM yang diterapkan oleh

guru kurang tepat, KBM di SMK lebih banyak melakukan praktikum, karena

itu penilaian yang dilakukan guru seharusnya melalui beberapa tahap,

diantaranya saat melalukuan praktikum, sehingga siswa yang memiliki

kreatifitas dan berprilaku baik serta aktif dalam pembelajaran dapat

diperhitungkan dalam memeperoleh hasil ujian.

Sebagai akibat pendekatan pembelajaran yang kurang tepat, siswa

merasa bosan dalam KBM, kegiatan yang dilakukan disekolah guru lebih

cendrung melakukan kegiatan belajar seperti mencatat, menerangkan,

membuat praktikum, melakukan ujian dan guru melakukan penilaian, KBM

dan model pembelajaran seperti ini digunakan pada siswa SMK N 2 Tebing

Tinggi, dimana siswa kurang memahami materi dan tidak dapat

(22)

Demikian halnya penilaian kemampuan siswa, penilaian yang dilakuakan

hanya dengan hasil berupa paper dan pencil Test.

Kegitan pembelajaran pada mata pelajaran perekayasaan di SMK N 2

Tebing Tinggi lebih cendrung kepraktikum, dimana setiap siswa akan

mendapat pengalaman untuk melakukan perekayasaan rangkaian. Adapun

kinerja yang dilakukan dalam praktikum siswa ditugaskan untuk

menyelesaikan rangkaian secara individu, dan setiap kompetensi pada mata

pelajaran siswa diberikan tugas tambahan individu. Setelah melakukan

observasi KBM yang dilakukan guru pada mata pelajaran perekayasaan

rangkaian di SMK N 2 Tebing Tinggi, bahwa KBM yang dilakukan guru

masih kurang tepat, seperti menjelaskan materi yang akan dibahas,

menjelaskan tujuan dari materi yang akan dipelajari, melalukan praktikum

sesuai dengan materi yang dipelajari, memberikan tugas secara individu,

melakukan penilaian dari tugas, dan melakukan ujian. Dari KBM yang

dilakukan guru, guru hanya melakukan penilaian dari hasil ujian, dari hasil

observasi dan beberapa pertanyaan kepada guru, terdapat beberapa siswa

yang memiliki nilai yang belum tuntas dan harus melakukan remedial.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bermaksud untuk

meningkatkan hasil belajar siswa SMK Jurusan Teknik Audio Video pada

Kompetensi Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika membuat

Power Supply dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

dimana peneliti melakukan penilaian yang berbeda, dengan cara mengambil

(23)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dituliskan pada Latar Belakang Masalah

diatas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasai

sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi Hasil Belajar Mata Pelajaran

Perekayasaan Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi?

2. Bagaimanaka Pemanfaatan sarana dan prasarana di SMK N 2 Tebing

Tinggi, seperti alat-alat laboratorium dan penunjang lainnya?

3. Bagaimanakah penilaian atau evaluasi pada Mata Pelajaran Perekayasaan

Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi?

4. Apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

hasil belajar Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika di SMK

N 2 Tebing Tinggi?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi, maka berdasarkan

terbatasnya waktu, dana dan kesempatan kita agar penelitian lebih terfokus,

maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Penggunaan model pembelajaran berbasis proyek pada kompetensi

keahlian yang dipilih adalah Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian

Elektronika dalam Praktikum Membuat Rangkaian Power Supply Pada

(24)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, maka penulis

merumuskan masalah yang akan diteliti adalah :

1. Bagaimana hasil belajar praktiklum pada siswa kelas XI Jursan Teknik

Audio SMK N 2 Tebing Tinggi dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis proyek?

2. Apakah model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Perekayasaan

Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran

2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Mengetahui hasil belajar praktiklum pada siswa kelas XI Jursan Teknik

Audio SMK N 2 Tebing Tinggi dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis proyek.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada kopetensi membuat power supply

dengan menggunakan Model Pembelajaran Proyek Untuk Meningkatkan

Kompetensi Keahlian Pada Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian

(25)

9

F. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau pedoman bagi SMK

Negeri 2 Tebing Tinggi dalam peningkatan prestasi belajar siswanya.

b. Bagi Akademik

Memberikan informasi kepada tenaga pengajar dalam penggunaan model

dalam pelaksanaan KBM.

c. Bagi Universitas Negeri Medan

Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan hasil penelitian ini

diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang prestasi belajar

dalam model Pembelajaran Berbasis Proyek. Sebagai koleksi

perpustakaan, diharapkan bermanfaat untuk pembaca.

2. Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Dapat digunakan sebagai panduan pada saat menjadi guru dan bekerja

dibidang lainnya.

2) Menerapkan ilmu pengetahuan penulis setelah menerima hasil KBM

pada saat perkuliahan.

3) Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan

(26)

berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar

sarjana pendidikan.

b. Bagi Siswa

1) Melatih siswa untuk menuangkan, mengembangkan kreativitas yang

dimiliki dan membiasakan siswa untuk berfikir kritis dan bekerjasama

dalam menyelesaikan masalah.

c. Bagi Guru

1) Memberikan informasi kepada tenaga pengajar dalam penggunaan

model dalam pelaksanaan KBM.

2) Menginformasikan secara tidak langsung kepada tenaga pendidik

bahwa penerapan model pembelajaran masih banyak faktor-faktor yang

(27)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menempati peran sangat strategis dalam pembangunan

nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang

mengamanatkan pemerintah dalam menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sistem pendidikan nasional tersebut harus mampu menjamin pemerataan

kesempatan pendidikan serta peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi

manajemen pendidikan menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal,

nasional, dan global.

Pemerintah telah menetapkan pembangunan pendidikan menjadi salah

satu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Dalam RPJMN Tahun 2010-2014

disebutkan bahwa pendidikan merupakan instrumen penting dalam

pembangunan ekonomi dan sosial. Pendidikan diharapkan dapat mendukung

upaya mengentaskan kemiskinan, meningkatkan keadilan dan kesetaraan

gender, serta memperkuat nilai-nilai budaya.

Lembaga pendidikan yang paling tepat pada saat ini adalah sekolah,

dimana sekolah merupakan salah satu tempat yang dapat menghasilkan

sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di Dunia Industri atau

(28)

Dunia Usaha. Sekolah dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM)

yang kreatif, trampil dan berkualitas, ini dapat ditujukan kepada sekolah

menengah kejuruan (SMK). Menyebutkan : Peraturan Pemerintah (PP) No.

29 Tahun 1990, Pasal 3 ayat 2, “Menyiapkan peserta didik untuk memasuki

lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional”,

Dikmen (2013:24), menyatakan bahwa tingkat partisipasi pendidikan

menengah di Indonesia yang meningkat belum sepenuhnya diikuti oleh

peningkatan kualitas pendidikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi

kualitas pendidikan, antara lain hasil ujian nasional (UN), ketersediaan sarana

dan prasarana kompetensi dan kualifikasi pendidik, serta sistem jaminan

kualitas yang belum mantap.

1. Hasil Ujian

Hasil Ujian Nasional 2011/2012, Sementara dari 1.039.403 peserta

UN SMK, 99,22 % dinyatakan lulus dan 2.925 peserta didik yang tidak

lulus. Pada UN tahun 2011/2012 ada empat sekolah muridnya tidak ada

yang lulus. Sementara sekolah yang meluluskan seluruh peserta didik

SMA-nya ada 15.024 sekolah (87 %).

2. Sarana dan Prasarana

Berdasar data pokok pendidikan menengah tahun 2011, dari 11.535

SMA, ada 10,18 persen dari 142.525 ruang kelas yang rusak berat.

Sementara dari 9.875 SMK, ada 9,68 persen dari 85.992 ruang kelas yang

(29)

3 persen), sedangkan SMK yang memiliki perpustakan lebih banyak, yaitu

6.337 sekolah (76 persen).

3. Tenaga Pendidik

Guru yang akan pensiun sampai 2014 untuk SMA dan SMK,

masing-masing 4%. Bahkan, persentase guru SMA dan SMK di beberapa

provinsi di indonesia yang akan memasuki usia pensiun lebih dari 10

persen dalam lima tahun ke depan.

Selain dalam jumlah nominal, kekurangan terjadi dalam

kompetensi guru. Meskipun dalam kualitas pendidikan menengah di

Indonesia ikut ditentukan oleh profesionalisme guru karena guru sangat

berperan mempersiapkan peserta didik yang berkualitas. Namun, masih

bermunculan gugatan kepada kinerja dan profesionalisme guru. Disadur

dari Renstra Ditjen Dikmen (2014:25), profesionalisme guru dapat

dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:

a. guru yang belum mencapai pendidikan yang sesuai dengan yang

disyaratkan atau belum layak mengajar.

b. mengajar tidak sesuai dengan ijazah yang dimilikinya.

c. motivasi mengajar rendah.

d. kurangnya penguasaan materi pelajaran yang diajarkan.

Berdasarkan uraian diatas sebagian satuan pendidikan tidak memiliki

sarana dan prasarana minimum yang mutlak harus dimiliki untuk terjadinya

(30)

berdampak pada ketimpangan kualitas hasil belajar peserta didik antarsatuan

pendidikan.

Tenaga pendidik memiliki peran yang sangat penting pada lembaga

pendidikan, Secara makro jumlah guru di indonesia masih kurang karena

jumlah guru yang akan pensiun tidak diimbangi dengan penerimaan guru

baru. Kekurangan jumlah guru ini tentu harus dicari solusi agar rasio jumlah

guru dan murid seimbang. Hasil ujian nasional di atas menunjukkan bahwa

masih ada beberapa sekolah yang tidak meluluskan muridnya, maka dapat

kita identifikasi ada beberapa kekurangan dalam peroses KBM, seperti

kurangnya sarana dan prasana yang digunakan sesuai dengan kebutuhan

siswa dan guru, selanjutnya kurangnya jumlah tenaga pendidik yang

profesional. Hal seperti ini mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga

kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal-soal ujian nasional siswa masih

kurang mampu untuk menjawabnya baik secara teoritis dan praktikum.

SMK N 2 Tebing Tinggi memiliki beberapa jurusan diantaranya

Jurusan Teknik Sepeda Motor, Jurusan Teknik Audio Video, Jurusan Teknik

Komputer Jaringan, Jurusan Teknik Rekayasa Perangkat Lunak, Jurusan

Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Dari segi

fasilitas belajar SMK N 2 memiliki fasilitas belajar dalam katagori lengkap,

dan beberapa guru yang profesional sesuai kurikulum yang digunakan.

Seperti halnya kompetensi keahlian pada mata pelajaran perekayasaan

rangkaian elektronika fasilitas dan bahan-bahan praktek yang dibutuhkan

(31)

5 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada guru yang

mengajar di sekolah, menggunakan model pembelajaran yang belum tepat.

Pembelajaran diawali dengan menjelaskan teori pengantar, dilanjutkan

kegiatan praktikum berdasarkan jobsheet yang telah disusun, diakhiri dengan

kegiatan menguji hasil pekerjaan yang telah dilakukan siswa. Selanjutnya

guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa dan pada akhir

pertemuan guru memberikan tugas dalam bentuk laporan tertulis tentang apa

yang telah dikerjakan dan melakukan penilain pada tugas .

Kegiatan pembelajaran seperti di atas, penilainya hanya dilakukan

pada hasil ujian tertulis. maka penilaian dalam KBM yang diterapkan oleh

guru kurang tepat, KBM di SMK lebih banyak melakukan praktikum, karena

itu penilaian yang dilakukan guru seharusnya melalui beberapa tahap,

diantaranya saat melalukuan praktikum, sehingga siswa yang memiliki

kreatifitas dan berprilaku baik serta aktif dalam pembelajaran dapat

diperhitungkan dalam memeperoleh hasil ujian.

Sebagai akibat pendekatan pembelajaran yang kurang tepat, siswa

merasa bosan dalam KBM, kegiatan yang dilakukan disekolah guru lebih

cendrung melakukan kegiatan belajar seperti mencatat, menerangkan,

membuat praktikum, melakukan ujian dan guru melakukan penilaian, KBM

dan model pembelajaran seperti ini digunakan pada siswa SMK N 2 Tebing

Tinggi, dimana siswa kurang memahami materi dan tidak dapat

(32)

Demikian halnya penilaian kemampuan siswa, penilaian yang dilakuakan

hanya dengan hasil berupa paper dan pencil Test.

Kegitan pembelajaran pada mata pelajaran perekayasaan di SMK N 2

Tebing Tinggi lebih cendrung kepraktikum, dimana setiap siswa akan

mendapat pengalaman untuk melakukan perekayasaan rangkaian. Adapun

kinerja yang dilakukan dalam praktikum siswa ditugaskan untuk

menyelesaikan rangkaian secara individu, dan setiap kompetensi pada mata

pelajaran siswa diberikan tugas tambahan individu. Setelah melakukan

observasi KBM yang dilakukan guru pada mata pelajaran perekayasaan

rangkaian di SMK N 2 Tebing Tinggi, bahwa KBM yang dilakukan guru

masih kurang tepat, seperti menjelaskan materi yang akan dibahas,

menjelaskan tujuan dari materi yang akan dipelajari, melalukan praktikum

sesuai dengan materi yang dipelajari, memberikan tugas secara individu,

melakukan penilaian dari tugas, dan melakukan ujian. Dari KBM yang

dilakukan guru, guru hanya melakukan penilaian dari hasil ujian, dari hasil

observasi dan beberapa pertanyaan kepada guru, terdapat beberapa siswa

yang memiliki nilai yang belum tuntas dan harus melakukan remedial.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bermaksud untuk

meningkatkan hasil belajar siswa SMK Jurusan Teknik Audio Video pada

Kompetensi Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika membuat

Power Supply dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

dimana peneliti melakukan penilaian yang berbeda, dengan cara mengambil

(33)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dituliskan pada Latar Belakang Masalah

diatas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasai

sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi Hasil Belajar Mata Pelajaran

Perekayasaan Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi?

2. Bagaimanaka Pemanfaatan sarana dan prasarana di SMK N 2 Tebing

Tinggi, seperti alat-alat laboratorium dan penunjang lainnya?

3. Bagaimanakah penilaian atau evaluasi pada Mata Pelajaran Perekayasaan

Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi?

4. Apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

hasil belajar Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika di SMK

N 2 Tebing Tinggi?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi, maka berdasarkan

terbatasnya waktu, dana dan kesempatan kita agar penelitian lebih terfokus,

maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Penggunaan model pembelajaran berbasis proyek pada kompetensi

keahlian yang dipilih adalah Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian

Elektronika dalam Praktikum Membuat Rangkaian Power Supply Pada

(34)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, maka penulis

merumuskan masalah yang akan diteliti adalah :

1. Bagaimana hasil belajar praktiklum pada siswa kelas XI Jursan Teknik

Audio SMK N 2 Tebing Tinggi dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis proyek?

2. Apakah model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Perekayasaan

Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran

2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Mengetahui hasil belajar praktiklum pada siswa kelas XI Jursan Teknik

Audio SMK N 2 Tebing Tinggi dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis proyek.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada kopetensi membuat power supply

dengan menggunakan Model Pembelajaran Proyek Untuk Meningkatkan

Kompetensi Keahlian Pada Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian

(35)

9

F. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau pedoman bagi SMK

Negeri 2 Tebing Tinggi dalam peningkatan prestasi belajar siswanya.

b. Bagi Akademik

Memberikan informasi kepada tenaga pengajar dalam penggunaan model

dalam pelaksanaan KBM.

c. Bagi Universitas Negeri Medan

Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan hasil penelitian ini

diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang prestasi belajar

dalam model Pembelajaran Berbasis Proyek. Sebagai koleksi

perpustakaan, diharapkan bermanfaat untuk pembaca.

2. Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Dapat digunakan sebagai panduan pada saat menjadi guru dan bekerja

dibidang lainnya.

2) Menerapkan ilmu pengetahuan penulis setelah menerima hasil KBM

pada saat perkuliahan.

3) Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan

(36)

berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar

sarjana pendidikan.

b. Bagi Siswa

1) Melatih siswa untuk menuangkan, mengembangkan kreativitas yang

dimiliki dan membiasakan siswa untuk berfikir kritis dan bekerjasama

dalam menyelesaikan masalah.

c. Bagi Guru

1) Memberikan informasi kepada tenaga pengajar dalam penggunaan

model dalam pelaksanaan KBM.

2) Menginformasikan secara tidak langsung kepada tenaga pendidik

bahwa penerapan model pembelajaran masih banyak faktor-faktor yang

(37)

60 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil belajar praktikum siswa dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran

Perekayasaan Rangkaian Elektronika dapat disimpulkan bahwa :

1. Pembelajaran Proyek memberikan pengalaman praktek dan latihan yang

dapat meningkatkan hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika siswa

menjadi lebih baik.

2. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika pada

kelas XI Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Tebing Tinggi t hitung > t tabel

taraf signifikan 0,05.

B. Implikasi

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran proyek dapat

dilaksanakan dengan menyediakan fasilitas belajar yang meliputi ruang belajar,

bahan ajar dan peralatan agar dalam pencapaian tujuan pembelajaran tecapai.

1. Hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika SMK Negeri 2 dengan

model pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dari kriteria ketuntasan

minimal, sehingga penerapan sistem pembelajaran dengan model

pembelajaran berbasis proyek ini diperlukan untuk menambah metode

penerapan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemandirian siswa.

(38)

2. Guru dalam menggunaka model pembelajaran berbasis proyek harus mampu

menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

sehingga siswa merasa nyaman saat mengikuti pembelajaran dan memberi

pengaruh yang baik pada peningkatan hasil belajarnya.

C. Saran

1. Model pembelajaran berbasis proyek menjadi salah satu alternatif diterapkan

di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi untuk kegiatan pembelajar pada mata

pelajaran kejuruan sehingga diperoleh hasil belajar yang baik.

2. Bagi setiap guru harus berupaya melakukan inovasi dalam kegiatan

pembelajaran dapat memilih model pembelajaran yang dapat menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

3. Bagi peneliti yang selanjutnya dapat melakukan penelitian yang relevan

(39)

62 DAFTAR PUSTAKA

Bobi Fernando. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Merawat Perlatan Rumah Tangga Listrik Siswa Kelas XI Jurusan Elektro SMK N 1 Merdeka Medan Tahun Ajaran 2011/2012.

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan

Dikmen. (2013). Peran Strategi Pendidikan Menengah. Jakarta: Dikmen.

Dini Rahmawati. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa (Studi Quasi Eksperimen di SMPN 48 Jakarta.) Abstrak Skripsi UIN Syahid Jakarta, Jakarta.

Elly Ika Susanti. (2008). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) Terhadap Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Karang Binangun Lamongan Surabaya. Abstrak Skripsi IAN Sunan Ampel Surabaya, Surabaya.

Ngalimun. (2013). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja.

Mukh Farid. (2013). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Teknik Digital di SMK N 2 Surabaya. P. 737.

Rahmawati, Putri Maesaroh. (2009). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. Abstrak Skripsi UIN Syahid Jakarta, Jakarta.

Sudewi, Suharsono, Kirna. (2013). Perbandingan Metode Proyek dengan Metode CTL Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. 1.

Sudjana. (1989). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekata Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

(40)

Tri Susanto. (2008). Pengaruh Metode Proyek dengan Metode CTL Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. Abstrak Skripsi UNJ Jakarta, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Power Supply ........................................................................................17
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Bidang Kognitif........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kembalinya warga ke desa pada Februari 2014, maka dari itu peneliti ingin melihat, bagaimana kondisi kehidupan masyarakat Desa Kutambelin saat ini dalam bidang sosial

pendapatan masyarakat “ didesa roworena kecamatan ende selatan

Susanto, Juhaeri, 2007, Pengantar Multimedia Untuk Media Pembelajaran,.

pendapat dan sebagainya. “Saya senang sekali.”.. Fungsi Heuristik/ mencari informasi, bahasa yang digunakan untuk bertanya. Fungsi Representatif, bahasa yang digunakan

Pada akhirnya dari berbagai uraian di atas, tujuan pendidikan Islam dihara- pkan dapat menciptakan para pemuda bangsa yang mempunyai pribadi muslim sejati, membentuk

Nama Pekerjaan : DED Gedung Olah Raga Bela Diri di Sport Center Lokasi : Kabupaten Muara Enim1. Sumber Dana : APBD Perubahan Kabupaten Muara Enim Tahun Anggaran :

Pendidikan multikultural harus ditanamkan sejak dini kepada anak anak agar anak mengetahui bagaimana ia berinteraksi dengan lingkunganya dan menghargai

[r]