PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA
MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
MUHAMMAD SOFYAN HASIBUAN
NIM : 5101131014
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHAMMAD SOFYAN HASIBUAN. dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1992, bertempat
di Gg. Cempaka, Jln. Siringo-ringo, Rantau Prapat, Sumatera Utara. Dibesarkan, dibimbing
dan dididik oleh kedua orang tua yang tangguh yaitu Ayahanda Amren Hasibuan dan Ibunda
Nurhamidah Hasibuan, dan merupakan anak ke-8 dari 13 bersaudara. Penulis memulai
pendidikan pertama di SD Negeri No. 112140 Rantau Prapat mulai tahun 1998-2000
kemudian pada tahun 2000 berpindah studi ke SD Negeri No. 164523 Tebing Tinggi hingga
selesai tahun 2004, lalu melanjutkan ke SMP Swasta RA. Kartini Tebing Tinggi mulai tahun
2004 selesai tahun 2007, dan melanjutkan ke SMK Swasta YPD Tebing Tinggi mulai tahun
2007 selesai tahun 2010. Atas keinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
yaitu ke Perguruan Tinggi Negeri tepatnya di Universitas Negeri Medan (UNIMED) di
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik mulai tahun 2010. Dengan proses yang
cukup panjang untuk masuk ke PTN mulai dari persiapan berkas persyaratan untuk memasuki
PTN dan menunggu hasil kelulusan dan alhamdulillah berhasil lulus PMP pada tanggal 27
April 2010. Lebih dari semua yang pernah penulis jalani selama menempuh pendidikan
adalah ingin membalas budi baik kedua orang tua, dan keluarga yang membantu dan
membahagiakan mereka walaupun seorang anak tidak akan bisa mengimbangi kasih saying
SWT yang selalu melimpahkan Nikmat rezeki, kesehatan, rahmat dan karunia-Nya tiada
batasnya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi S1. Kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang mana menjadi contoh dalam hidup dan smoga mendapatsyafa’at dari
beliau yang kita harapkan di hari pembalasan nanti. Semoga ilmu dan gelar yang diperoleh
penulis dapat bermanfaat untuk semua orang, sehingga pendidikan yang selama ini dijalani
i ABSTRAK
Muhammad Sofyan Hasibuan, (2015). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika di SMK Negeri 2 TebingTinggi T.A. 2014/2015. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
UNIMED.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika dengan menggunakan model pembelajaran Berbasis Proyek pada siswa kelas XI Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI-1 Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Tebing Tinggi terdiri dari 1 kelas yang berjumlah 27 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel total sehingga penelitian ini berjumlah 27 siswa dalam 1 kelas.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dimana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment). Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan tes objektif berupa pretest, post test pilihan ganda/bidang kognitif, pada kegiatan praktikum diambil penilaian bidang Afektif, psikomotorik. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif, mencari rata-rata nilai (mean), standar deviasi dan varian total. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Lilliefors pada taraf kepercayaan (α) uji hipotesis sebesar 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika yang diajarkan dengan model pembelajaran Berbasis Proyek adalah 82,28 lebih tinggi dari nilai Pretest yaitu 75,11.
Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika dengan model pembelajaran Berbasis Proyek lebih tinggi dari Kriteria Ketuntasan Minimal yang menggunakan uji hipotesis yaitu uji-t dimana thitung > ttabel , maka Ha yang berbunyi “ Rata-Rata
Hasil Belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Lebih Tinggi dari Pretest“ Diterima.
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang tidak akan pernah penulis berhenti ucapkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan waktu dan
keseungguhan diri ini dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika Di SMK
Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015 .“
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagai syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Penulis juga berharap, skripsi ini
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan teristimewa untuk orang tua penulis Ibunda Nur Hamidah
Hasibuan, Ayahanda Amren Hasibuan dan keluarga saya Kepada Abang Saya,
Fahruddin Hasibuan, Marwan Halomoan Hasibuan, Muhammad Guntur
Hasibuan, Alm. Khoiruddin, Kepada Kakak Saya, Eli Hasibuan, Siti Hayani
Hasibuan, Siti Maysaroh Hasibuan, Siti Maharani Hasibuan, Adik Saya, Sitinur
Hasanah Hasibuan, Sitinur Jannah Hasibuan, Muhammad Riduan Hasibuan,
Sitinur Leha Hasibuan. yang menjadi kekuatan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini dan yang paling terpenting doa yang tak pernah terhenti serta dorongan
yang terus menerus sehingga membuat penulis termotivasi.
iii
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
3. Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Salman Bintang, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Adi Sutopo, M.Pd., M.T. selaku pembimbing skripsi penulis yang telah
membimbing penulis hingga akhirnya mampu menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
6. Dr. Sukarman Purba, S.T., M.Pd. selaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing jalannya perkuliahan saya sekaligus penguji skripsi yang
telah memberikan banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan
skripsi ini.
7. Dr. Arif Rahman, M.Pd. selaku penguji skripsi yang telah memberikan
banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.
8. Ibu Dra. Pintauli Saragih, M.Pd. selaku penguji skripsi yang telah
memberikan banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.
9. Dosen-dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menguikuti
perkuliahan.
10. Kakak Ipar Terbaik, Suningsih.
12. Kepada Bunda Juli Nasution dan Se-Keluarga
13. Sahabat Karib Awal Zamhor Siregar, Tengku Hardiansyah, Putra, Anto, yang
selalu memberi semangat dan dukungan selama proses penyusunan skripsi
ini.
14. Teman-teman seperjuangan Faddlul Hadi, Harri Sahputra, Herman Birje,
Ilham Akbar Darmawan, Muhammad Iqbal, Mhd. Irham Fahmi Nst., Priady
Pratama, Ryan Perdana, Sugiono. yang memberi banyak kenanngan selama
perkuliahan dan dukungan selama proses penyusunan skripsi ini, semoga
segera selesai kuliahnya.
15. Teman-Teman Kota Tebing Tinggi, Abang Fadli, Abang Dede, Abang Pendi,
Abang Wahyu, Abang Dani, Angga, Hafiz, Wahyudi Pratama Tolo, Bagus
Purnomo Eko, Dodi, Farhan Syahputra, Doni Syahputra, Muhammad Robi
Arianto, Muhammad Faskal,
16. Teman-Teman Kos Meranti, Vasla Qadavi, Indra, Ferdi, Muhammad Reza
Aditya, Muhammad Ichsan, Muhammad Sofyan Tambunan,
17. Teman-Teman Kos Wisma, Muhammad Amin Syahputra, Muhammad Arif
Siagian, Muhammad Fazar, Daya Ihsan Manurung.
18. Basyariahtus Jariah Siregar
19. Kepada Kakanda dan Adinda Imawan/Imawati IMM Se-Unimed, Kakanda
Senior, Alimuddin, Azhar Aziz Lubis, Fachri Mizan Harsono, Fahrur Rizky,
Hadinata Siddiq, Hazlan Nuari Putra, Jailani Nila Kusuma, Rahmad Harefa.
Adinda Mhd. Aryfin, Ibnu Rokan, Mhd. Fauzan Hamid dan lain-lain.
20. Kepada Penduduk SC IMM Se-Unimed, Muhammad Aryfin, Dedi Syahputra,
v
21. Kepada Teman-Teman PPLT SMP N 6 Kisaran Periode Tahun 2013/2014
22. Kepada Kepala Sekolah SMK N 2 Tebing Tinggi Bapak Eri Susanto, S.Pd.
23. Kepada Guru-Guru SMK N 2 Program Keahlian Teknik Audio Video
Terkhusus, Ibu Dra. Rotuahmin Saragih, Bapak Ahmed Toufan, S.Pd., dan
terkhusus Bapak Hendri, S.Pd Selaku Pendamping Penelitian.
Penulisan skripsi ini masih membutuhkan banyak perbaikan, untuk itu
penulis mengharapkan saran yang edukatif dan konstruktif demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan
pembaca.
Medan, Maret 2015
Penulis,
DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ... ...1
B. Identifikasi Masalah ... .. ...7
C. Pembatasan Masalah ... .. ...7
D. Rumusan Masalah... .. ...8
E. Tujuan Penelitian... .. ...8
F. Manfaat Penelitian... .. ...9
BAB II KERANGKA TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN KERANGKA BERFIKIR, HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis... .. ...11
1. Pengertian Belajar... .. ...11
2. Hasil Belajar ... .. ...12
3. Kompetensi Keahlian... .. ...16
4. Model Pembelajaran ... .. ...23
5. Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... .. ...26
B. Penelitian yang Relevan... ...31
C. Kerangka Berpikir... ...33
D. Hipotesis Penelitian ... ...34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... ...35
B. Populasi dan Sampel Penelitian... ...35
C. Jenis Penilitian dan Desain Penelitian... ...36
D. Variabel Penelitian... ...36
1. Variabel Bebas (X)... ...36
vii
E. Defenisi Operasional ... ...37
F. Prosedur Penelitian... ...38
G. Skema Prosedur Penelitian ... ...39
H. Instrumen Penelitian ... ...40
I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... ...42
1. Tes... ...43
a. Validitas Tes ... ...43
b. Tingkat Kesukaran Tes ... ...44
c. Daya Beda... ...45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... ...50
1. Hasil Belajar Bidang Kognitif ... ...50
2. Hasil Belajar Bidang Psikomotorik ... ...52
3. Hasil Belajar Bidang Afektif ... ...53
4. Hasil Belajar Bidang Kognitif, Psikomotorik dan Afektif .... ...55
B. Uji Persyaratan Analisis... ...56
1. Uji Normalitas ... ...56
C. Pengujian Hipotesis ... ...57
1. Uji t ... ...57
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... ...58
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... ...60
B. Implikasi... ...60
C. Saran... ...61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Power Supply ...17
Gambar 2.2. Rangkaian Power Supply ...18
Gambar 2.3. Kabel Power ... .. ...22
Gambar 2.4. Proses Dalam Teori Aktivitas ... .. ...27
Gambar 3.1. Desain Penelitian ... .. ...36
Gambar 3.2. Skema Penelitian ... .. ...39
Gambar 4.1. Diagram Batang Hasil Belajar Bidang Kognitif ... .. ...51
Gambar 4.2. Diagram Batang Hasil Belajar Bidang Psikomotorik ... .. ...53
Gambar 4.3. Diagram Batang Hasil Belajar Bidang Apektof... .. ...54
Gambar 4.4. Diagram Batang Hasil Belajar Semua Bidang ... .. ...56
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Bidang Kognitif ... .. ...40
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Bidang Psikomotorik... .. ...41
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Bidang Afektif ... .. ...41
Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Kesukaran... .. ...44
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal ... .. ...46
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian Bidang Kognitif... .. ...51
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian Bidang Psikomotorik... .. ...52
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian Bidang Afektif... .. ...54
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian Semua Bidang ... .. ...55
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ...64
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pengajaran 1 ...67
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pengajaran 2 ... .. ...71
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pengajaran 3 ... .. ...75
Lampiran 3. Soal Uji Coba Instrument ... .. ...79
Lampiran 3. Soal Pre Test Bidang Kognitif...84
Lampiran 4. Soal Pos Test Bidang Kognitif ...91
Lampiran 5. Jobsheet Praktikum 1... .. ...98
Lampiran 5. Jobsheet Praktikum 2... .. ...100
Lampiran 6. Lembar Penilaian Bidang Psikomotorik... .. ...102
Lampiran 7. Lembar Penilaian Bidang Afektif...103
Lampiran 8. Kriteria Penilaian Psikomotorik ...104
Lampiran 9. Uji Instrumen Soal... .. ...106
Lampiran 10. Perhitungan Validitas Tes... .. ...110
Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas... .. ...112
Lampiran 12. Perhitungan Taraf Kesukaran ...113
Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Tes ...115
Lampiran 14. Hasil Belajar Pretest Kognitif, Psikomotorik dan Afektif .. .. ...118
Lampiran 15. Hasil Belajar Postest Kognitif, Psikomotorik dan Afektif .. .. ...120
Lampiran 16. Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi, dan Varians ... .. ...122
Lampiran 17. Perhitungan Uji Normalitas Data Eksperimen ...124
Lampiran 18. Hasil Belajar Sesudah dan Sebelum Penerapan Model ...126
Lampiran 19. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment ... .. ...127
Lampiran 20. Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... .. ...128
Lampiran 21. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z... .. ...129
Lampiran 22. Tabel Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... .. ...130
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menempati peran sangat strategis dalam pembangunan
nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang
mengamanatkan pemerintah dalam menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sistem pendidikan nasional tersebut harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan serta peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi
manajemen pendidikan menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global.
Pemerintah telah menetapkan pembangunan pendidikan menjadi salah
satu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Dalam RPJMN Tahun 2010-2014
disebutkan bahwa pendidikan merupakan instrumen penting dalam
pembangunan ekonomi dan sosial. Pendidikan diharapkan dapat mendukung
upaya mengentaskan kemiskinan, meningkatkan keadilan dan kesetaraan
gender, serta memperkuat nilai-nilai budaya.
Lembaga pendidikan yang paling tepat pada saat ini adalah sekolah,
dimana sekolah merupakan salah satu tempat yang dapat menghasilkan
sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di Dunia Industri atau
Dunia Usaha. Sekolah dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM)
yang kreatif, trampil dan berkualitas, ini dapat ditujukan kepada sekolah
menengah kejuruan (SMK). Menyebutkan : Peraturan Pemerintah (PP) No.
29 Tahun 1990, Pasal 3 ayat 2, “Menyiapkan peserta didik untuk memasuki
lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional”,
Dikmen (2013:24), menyatakan bahwa tingkat partisipasi pendidikan
menengah di Indonesia yang meningkat belum sepenuhnya diikuti oleh
peningkatan kualitas pendidikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kualitas pendidikan, antara lain hasil ujian nasional (UN), ketersediaan sarana
dan prasarana kompetensi dan kualifikasi pendidik, serta sistem jaminan
kualitas yang belum mantap.
1. Hasil Ujian
Hasil Ujian Nasional 2011/2012, Sementara dari 1.039.403 peserta
UN SMK, 99,22 % dinyatakan lulus dan 2.925 peserta didik yang tidak
lulus. Pada UN tahun 2011/2012 ada empat sekolah muridnya tidak ada
yang lulus. Sementara sekolah yang meluluskan seluruh peserta didik
SMA-nya ada 15.024 sekolah (87 %).
2. Sarana dan Prasarana
Berdasar data pokok pendidikan menengah tahun 2011, dari 11.535
SMA, ada 10,18 persen dari 142.525 ruang kelas yang rusak berat.
Sementara dari 9.875 SMK, ada 9,68 persen dari 85.992 ruang kelas yang
3 persen), sedangkan SMK yang memiliki perpustakan lebih banyak, yaitu
6.337 sekolah (76 persen).
3. Tenaga Pendidik
Guru yang akan pensiun sampai 2014 untuk SMA dan SMK,
masing-masing 4%. Bahkan, persentase guru SMA dan SMK di beberapa
provinsi di indonesia yang akan memasuki usia pensiun lebih dari 10
persen dalam lima tahun ke depan.
Selain dalam jumlah nominal, kekurangan terjadi dalam
kompetensi guru. Meskipun dalam kualitas pendidikan menengah di
Indonesia ikut ditentukan oleh profesionalisme guru karena guru sangat
berperan mempersiapkan peserta didik yang berkualitas. Namun, masih
bermunculan gugatan kepada kinerja dan profesionalisme guru. Disadur
dari Renstra Ditjen Dikmen (2014:25), profesionalisme guru dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:
a. guru yang belum mencapai pendidikan yang sesuai dengan yang
disyaratkan atau belum layak mengajar.
b. mengajar tidak sesuai dengan ijazah yang dimilikinya.
c. motivasi mengajar rendah.
d. kurangnya penguasaan materi pelajaran yang diajarkan.
Berdasarkan uraian diatas sebagian satuan pendidikan tidak memiliki
sarana dan prasarana minimum yang mutlak harus dimiliki untuk terjadinya
berdampak pada ketimpangan kualitas hasil belajar peserta didik antarsatuan
pendidikan.
Tenaga pendidik memiliki peran yang sangat penting pada lembaga
pendidikan, Secara makro jumlah guru di indonesia masih kurang karena
jumlah guru yang akan pensiun tidak diimbangi dengan penerimaan guru
baru. Kekurangan jumlah guru ini tentu harus dicari solusi agar rasio jumlah
guru dan murid seimbang. Hasil ujian nasional di atas menunjukkan bahwa
masih ada beberapa sekolah yang tidak meluluskan muridnya, maka dapat
kita identifikasi ada beberapa kekurangan dalam peroses KBM, seperti
kurangnya sarana dan prasana yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
siswa dan guru, selanjutnya kurangnya jumlah tenaga pendidik yang
profesional. Hal seperti ini mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga
kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal-soal ujian nasional siswa masih
kurang mampu untuk menjawabnya baik secara teoritis dan praktikum.
SMK N 2 Tebing Tinggi memiliki beberapa jurusan diantaranya
Jurusan Teknik Sepeda Motor, Jurusan Teknik Audio Video, Jurusan Teknik
Komputer Jaringan, Jurusan Teknik Rekayasa Perangkat Lunak, Jurusan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Dari segi
fasilitas belajar SMK N 2 memiliki fasilitas belajar dalam katagori lengkap,
dan beberapa guru yang profesional sesuai kurikulum yang digunakan.
Seperti halnya kompetensi keahlian pada mata pelajaran perekayasaan
rangkaian elektronika fasilitas dan bahan-bahan praktek yang dibutuhkan
5 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada guru yang
mengajar di sekolah, menggunakan model pembelajaran yang belum tepat.
Pembelajaran diawali dengan menjelaskan teori pengantar, dilanjutkan
kegiatan praktikum berdasarkan jobsheet yang telah disusun, diakhiri dengan
kegiatan menguji hasil pekerjaan yang telah dilakukan siswa. Selanjutnya
guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa dan pada akhir
pertemuan guru memberikan tugas dalam bentuk laporan tertulis tentang apa
yang telah dikerjakan dan melakukan penilain pada tugas .
Kegiatan pembelajaran seperti di atas, penilainya hanya dilakukan
pada hasil ujian tertulis. maka penilaian dalam KBM yang diterapkan oleh
guru kurang tepat, KBM di SMK lebih banyak melakukan praktikum, karena
itu penilaian yang dilakukan guru seharusnya melalui beberapa tahap,
diantaranya saat melalukuan praktikum, sehingga siswa yang memiliki
kreatifitas dan berprilaku baik serta aktif dalam pembelajaran dapat
diperhitungkan dalam memeperoleh hasil ujian.
Sebagai akibat pendekatan pembelajaran yang kurang tepat, siswa
merasa bosan dalam KBM, kegiatan yang dilakukan disekolah guru lebih
cendrung melakukan kegiatan belajar seperti mencatat, menerangkan,
membuat praktikum, melakukan ujian dan guru melakukan penilaian, KBM
dan model pembelajaran seperti ini digunakan pada siswa SMK N 2 Tebing
Tinggi, dimana siswa kurang memahami materi dan tidak dapat
Demikian halnya penilaian kemampuan siswa, penilaian yang dilakuakan
hanya dengan hasil berupa paper dan pencil Test.
Kegitan pembelajaran pada mata pelajaran perekayasaan di SMK N 2
Tebing Tinggi lebih cendrung kepraktikum, dimana setiap siswa akan
mendapat pengalaman untuk melakukan perekayasaan rangkaian. Adapun
kinerja yang dilakukan dalam praktikum siswa ditugaskan untuk
menyelesaikan rangkaian secara individu, dan setiap kompetensi pada mata
pelajaran siswa diberikan tugas tambahan individu. Setelah melakukan
observasi KBM yang dilakukan guru pada mata pelajaran perekayasaan
rangkaian di SMK N 2 Tebing Tinggi, bahwa KBM yang dilakukan guru
masih kurang tepat, seperti menjelaskan materi yang akan dibahas,
menjelaskan tujuan dari materi yang akan dipelajari, melalukan praktikum
sesuai dengan materi yang dipelajari, memberikan tugas secara individu,
melakukan penilaian dari tugas, dan melakukan ujian. Dari KBM yang
dilakukan guru, guru hanya melakukan penilaian dari hasil ujian, dari hasil
observasi dan beberapa pertanyaan kepada guru, terdapat beberapa siswa
yang memiliki nilai yang belum tuntas dan harus melakukan remedial.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bermaksud untuk
meningkatkan hasil belajar siswa SMK Jurusan Teknik Audio Video pada
Kompetensi Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika membuat
Power Supply dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
dimana peneliti melakukan penilaian yang berbeda, dengan cara mengambil
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dituliskan pada Latar Belakang Masalah
diatas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasai
sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi Hasil Belajar Mata Pelajaran
Perekayasaan Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi?
2. Bagaimanaka Pemanfaatan sarana dan prasarana di SMK N 2 Tebing
Tinggi, seperti alat-alat laboratorium dan penunjang lainnya?
3. Bagaimanakah penilaian atau evaluasi pada Mata Pelajaran Perekayasaan
Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi?
4. Apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap
hasil belajar Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika di SMK
N 2 Tebing Tinggi?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi, maka berdasarkan
terbatasnya waktu, dana dan kesempatan kita agar penelitian lebih terfokus,
maka penelitian ini dibatasi pada :
1. Penggunaan model pembelajaran berbasis proyek pada kompetensi
keahlian yang dipilih adalah Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian
Elektronika dalam Praktikum Membuat Rangkaian Power Supply Pada
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, maka penulis
merumuskan masalah yang akan diteliti adalah :
1. Bagaimana hasil belajar praktiklum pada siswa kelas XI Jursan Teknik
Audio SMK N 2 Tebing Tinggi dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek?
2. Apakah model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Perekayasaan
Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran
2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui hasil belajar praktiklum pada siswa kelas XI Jursan Teknik
Audio SMK N 2 Tebing Tinggi dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada kopetensi membuat power supply
dengan menggunakan Model Pembelajaran Proyek Untuk Meningkatkan
Kompetensi Keahlian Pada Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian
9
F. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau pedoman bagi SMK
Negeri 2 Tebing Tinggi dalam peningkatan prestasi belajar siswanya.
b. Bagi Akademik
Memberikan informasi kepada tenaga pengajar dalam penggunaan model
dalam pelaksanaan KBM.
c. Bagi Universitas Negeri Medan
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan hasil penelitian ini
diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang prestasi belajar
dalam model Pembelajaran Berbasis Proyek. Sebagai koleksi
perpustakaan, diharapkan bermanfaat untuk pembaca.
2. Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Dapat digunakan sebagai panduan pada saat menjadi guru dan bekerja
dibidang lainnya.
2) Menerapkan ilmu pengetahuan penulis setelah menerima hasil KBM
pada saat perkuliahan.
3) Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan
berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
sarjana pendidikan.
b. Bagi Siswa
1) Melatih siswa untuk menuangkan, mengembangkan kreativitas yang
dimiliki dan membiasakan siswa untuk berfikir kritis dan bekerjasama
dalam menyelesaikan masalah.
c. Bagi Guru
1) Memberikan informasi kepada tenaga pengajar dalam penggunaan
model dalam pelaksanaan KBM.
2) Menginformasikan secara tidak langsung kepada tenaga pendidik
bahwa penerapan model pembelajaran masih banyak faktor-faktor yang
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menempati peran sangat strategis dalam pembangunan
nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang
mengamanatkan pemerintah dalam menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sistem pendidikan nasional tersebut harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan serta peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi
manajemen pendidikan menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global.
Pemerintah telah menetapkan pembangunan pendidikan menjadi salah
satu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Dalam RPJMN Tahun 2010-2014
disebutkan bahwa pendidikan merupakan instrumen penting dalam
pembangunan ekonomi dan sosial. Pendidikan diharapkan dapat mendukung
upaya mengentaskan kemiskinan, meningkatkan keadilan dan kesetaraan
gender, serta memperkuat nilai-nilai budaya.
Lembaga pendidikan yang paling tepat pada saat ini adalah sekolah,
dimana sekolah merupakan salah satu tempat yang dapat menghasilkan
sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di Dunia Industri atau
Dunia Usaha. Sekolah dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM)
yang kreatif, trampil dan berkualitas, ini dapat ditujukan kepada sekolah
menengah kejuruan (SMK). Menyebutkan : Peraturan Pemerintah (PP) No.
29 Tahun 1990, Pasal 3 ayat 2, “Menyiapkan peserta didik untuk memasuki
lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional”,
Dikmen (2013:24), menyatakan bahwa tingkat partisipasi pendidikan
menengah di Indonesia yang meningkat belum sepenuhnya diikuti oleh
peningkatan kualitas pendidikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kualitas pendidikan, antara lain hasil ujian nasional (UN), ketersediaan sarana
dan prasarana kompetensi dan kualifikasi pendidik, serta sistem jaminan
kualitas yang belum mantap.
1. Hasil Ujian
Hasil Ujian Nasional 2011/2012, Sementara dari 1.039.403 peserta
UN SMK, 99,22 % dinyatakan lulus dan 2.925 peserta didik yang tidak
lulus. Pada UN tahun 2011/2012 ada empat sekolah muridnya tidak ada
yang lulus. Sementara sekolah yang meluluskan seluruh peserta didik
SMA-nya ada 15.024 sekolah (87 %).
2. Sarana dan Prasarana
Berdasar data pokok pendidikan menengah tahun 2011, dari 11.535
SMA, ada 10,18 persen dari 142.525 ruang kelas yang rusak berat.
Sementara dari 9.875 SMK, ada 9,68 persen dari 85.992 ruang kelas yang
3 persen), sedangkan SMK yang memiliki perpustakan lebih banyak, yaitu
6.337 sekolah (76 persen).
3. Tenaga Pendidik
Guru yang akan pensiun sampai 2014 untuk SMA dan SMK,
masing-masing 4%. Bahkan, persentase guru SMA dan SMK di beberapa
provinsi di indonesia yang akan memasuki usia pensiun lebih dari 10
persen dalam lima tahun ke depan.
Selain dalam jumlah nominal, kekurangan terjadi dalam
kompetensi guru. Meskipun dalam kualitas pendidikan menengah di
Indonesia ikut ditentukan oleh profesionalisme guru karena guru sangat
berperan mempersiapkan peserta didik yang berkualitas. Namun, masih
bermunculan gugatan kepada kinerja dan profesionalisme guru. Disadur
dari Renstra Ditjen Dikmen (2014:25), profesionalisme guru dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:
a. guru yang belum mencapai pendidikan yang sesuai dengan yang
disyaratkan atau belum layak mengajar.
b. mengajar tidak sesuai dengan ijazah yang dimilikinya.
c. motivasi mengajar rendah.
d. kurangnya penguasaan materi pelajaran yang diajarkan.
Berdasarkan uraian diatas sebagian satuan pendidikan tidak memiliki
sarana dan prasarana minimum yang mutlak harus dimiliki untuk terjadinya
berdampak pada ketimpangan kualitas hasil belajar peserta didik antarsatuan
pendidikan.
Tenaga pendidik memiliki peran yang sangat penting pada lembaga
pendidikan, Secara makro jumlah guru di indonesia masih kurang karena
jumlah guru yang akan pensiun tidak diimbangi dengan penerimaan guru
baru. Kekurangan jumlah guru ini tentu harus dicari solusi agar rasio jumlah
guru dan murid seimbang. Hasil ujian nasional di atas menunjukkan bahwa
masih ada beberapa sekolah yang tidak meluluskan muridnya, maka dapat
kita identifikasi ada beberapa kekurangan dalam peroses KBM, seperti
kurangnya sarana dan prasana yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
siswa dan guru, selanjutnya kurangnya jumlah tenaga pendidik yang
profesional. Hal seperti ini mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga
kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal-soal ujian nasional siswa masih
kurang mampu untuk menjawabnya baik secara teoritis dan praktikum.
SMK N 2 Tebing Tinggi memiliki beberapa jurusan diantaranya
Jurusan Teknik Sepeda Motor, Jurusan Teknik Audio Video, Jurusan Teknik
Komputer Jaringan, Jurusan Teknik Rekayasa Perangkat Lunak, Jurusan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Dari segi
fasilitas belajar SMK N 2 memiliki fasilitas belajar dalam katagori lengkap,
dan beberapa guru yang profesional sesuai kurikulum yang digunakan.
Seperti halnya kompetensi keahlian pada mata pelajaran perekayasaan
rangkaian elektronika fasilitas dan bahan-bahan praktek yang dibutuhkan
5 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada guru yang
mengajar di sekolah, menggunakan model pembelajaran yang belum tepat.
Pembelajaran diawali dengan menjelaskan teori pengantar, dilanjutkan
kegiatan praktikum berdasarkan jobsheet yang telah disusun, diakhiri dengan
kegiatan menguji hasil pekerjaan yang telah dilakukan siswa. Selanjutnya
guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa dan pada akhir
pertemuan guru memberikan tugas dalam bentuk laporan tertulis tentang apa
yang telah dikerjakan dan melakukan penilain pada tugas .
Kegiatan pembelajaran seperti di atas, penilainya hanya dilakukan
pada hasil ujian tertulis. maka penilaian dalam KBM yang diterapkan oleh
guru kurang tepat, KBM di SMK lebih banyak melakukan praktikum, karena
itu penilaian yang dilakukan guru seharusnya melalui beberapa tahap,
diantaranya saat melalukuan praktikum, sehingga siswa yang memiliki
kreatifitas dan berprilaku baik serta aktif dalam pembelajaran dapat
diperhitungkan dalam memeperoleh hasil ujian.
Sebagai akibat pendekatan pembelajaran yang kurang tepat, siswa
merasa bosan dalam KBM, kegiatan yang dilakukan disekolah guru lebih
cendrung melakukan kegiatan belajar seperti mencatat, menerangkan,
membuat praktikum, melakukan ujian dan guru melakukan penilaian, KBM
dan model pembelajaran seperti ini digunakan pada siswa SMK N 2 Tebing
Tinggi, dimana siswa kurang memahami materi dan tidak dapat
Demikian halnya penilaian kemampuan siswa, penilaian yang dilakuakan
hanya dengan hasil berupa paper dan pencil Test.
Kegitan pembelajaran pada mata pelajaran perekayasaan di SMK N 2
Tebing Tinggi lebih cendrung kepraktikum, dimana setiap siswa akan
mendapat pengalaman untuk melakukan perekayasaan rangkaian. Adapun
kinerja yang dilakukan dalam praktikum siswa ditugaskan untuk
menyelesaikan rangkaian secara individu, dan setiap kompetensi pada mata
pelajaran siswa diberikan tugas tambahan individu. Setelah melakukan
observasi KBM yang dilakukan guru pada mata pelajaran perekayasaan
rangkaian di SMK N 2 Tebing Tinggi, bahwa KBM yang dilakukan guru
masih kurang tepat, seperti menjelaskan materi yang akan dibahas,
menjelaskan tujuan dari materi yang akan dipelajari, melalukan praktikum
sesuai dengan materi yang dipelajari, memberikan tugas secara individu,
melakukan penilaian dari tugas, dan melakukan ujian. Dari KBM yang
dilakukan guru, guru hanya melakukan penilaian dari hasil ujian, dari hasil
observasi dan beberapa pertanyaan kepada guru, terdapat beberapa siswa
yang memiliki nilai yang belum tuntas dan harus melakukan remedial.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bermaksud untuk
meningkatkan hasil belajar siswa SMK Jurusan Teknik Audio Video pada
Kompetensi Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika membuat
Power Supply dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
dimana peneliti melakukan penilaian yang berbeda, dengan cara mengambil
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dituliskan pada Latar Belakang Masalah
diatas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasai
sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi Hasil Belajar Mata Pelajaran
Perekayasaan Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi?
2. Bagaimanaka Pemanfaatan sarana dan prasarana di SMK N 2 Tebing
Tinggi, seperti alat-alat laboratorium dan penunjang lainnya?
3. Bagaimanakah penilaian atau evaluasi pada Mata Pelajaran Perekayasaan
Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi?
4. Apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap
hasil belajar Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian Elektronika di SMK
N 2 Tebing Tinggi?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi, maka berdasarkan
terbatasnya waktu, dana dan kesempatan kita agar penelitian lebih terfokus,
maka penelitian ini dibatasi pada :
1. Penggunaan model pembelajaran berbasis proyek pada kompetensi
keahlian yang dipilih adalah Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian
Elektronika dalam Praktikum Membuat Rangkaian Power Supply Pada
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, maka penulis
merumuskan masalah yang akan diteliti adalah :
1. Bagaimana hasil belajar praktiklum pada siswa kelas XI Jursan Teknik
Audio SMK N 2 Tebing Tinggi dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek?
2. Apakah model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Perekayasaan
Rangkaian Elektronika di SMK N 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran
2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui hasil belajar praktiklum pada siswa kelas XI Jursan Teknik
Audio SMK N 2 Tebing Tinggi dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada kopetensi membuat power supply
dengan menggunakan Model Pembelajaran Proyek Untuk Meningkatkan
Kompetensi Keahlian Pada Mata Pelajaran Perekayasaan Rangkaian
9
F. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau pedoman bagi SMK
Negeri 2 Tebing Tinggi dalam peningkatan prestasi belajar siswanya.
b. Bagi Akademik
Memberikan informasi kepada tenaga pengajar dalam penggunaan model
dalam pelaksanaan KBM.
c. Bagi Universitas Negeri Medan
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan hasil penelitian ini
diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang prestasi belajar
dalam model Pembelajaran Berbasis Proyek. Sebagai koleksi
perpustakaan, diharapkan bermanfaat untuk pembaca.
2. Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Dapat digunakan sebagai panduan pada saat menjadi guru dan bekerja
dibidang lainnya.
2) Menerapkan ilmu pengetahuan penulis setelah menerima hasil KBM
pada saat perkuliahan.
3) Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan
berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
sarjana pendidikan.
b. Bagi Siswa
1) Melatih siswa untuk menuangkan, mengembangkan kreativitas yang
dimiliki dan membiasakan siswa untuk berfikir kritis dan bekerjasama
dalam menyelesaikan masalah.
c. Bagi Guru
1) Memberikan informasi kepada tenaga pengajar dalam penggunaan
model dalam pelaksanaan KBM.
2) Menginformasikan secara tidak langsung kepada tenaga pendidik
bahwa penerapan model pembelajaran masih banyak faktor-faktor yang
60 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil belajar praktikum siswa dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran
Perekayasaan Rangkaian Elektronika dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembelajaran Proyek memberikan pengalaman praktek dan latihan yang
dapat meningkatkan hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika siswa
menjadi lebih baik.
2. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika pada
kelas XI Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Tebing Tinggi t hitung > t tabel
taraf signifikan 0,05.
B. Implikasi
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran proyek dapat
dilaksanakan dengan menyediakan fasilitas belajar yang meliputi ruang belajar,
bahan ajar dan peralatan agar dalam pencapaian tujuan pembelajaran tecapai.
1. Hasil belajar Perekayasaan Rangkaian Elektronika SMK Negeri 2 dengan
model pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dari kriteria ketuntasan
minimal, sehingga penerapan sistem pembelajaran dengan model
pembelajaran berbasis proyek ini diperlukan untuk menambah metode
penerapan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemandirian siswa.
2. Guru dalam menggunaka model pembelajaran berbasis proyek harus mampu
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
sehingga siswa merasa nyaman saat mengikuti pembelajaran dan memberi
pengaruh yang baik pada peningkatan hasil belajarnya.
C. Saran
1. Model pembelajaran berbasis proyek menjadi salah satu alternatif diterapkan
di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi untuk kegiatan pembelajar pada mata
pelajaran kejuruan sehingga diperoleh hasil belajar yang baik.
2. Bagi setiap guru harus berupaya melakukan inovasi dalam kegiatan
pembelajaran dapat memilih model pembelajaran yang dapat menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
3. Bagi peneliti yang selanjutnya dapat melakukan penelitian yang relevan
62 DAFTAR PUSTAKA
Bobi Fernando. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Merawat Perlatan Rumah Tangga Listrik Siswa Kelas XI Jurusan Elektro SMK N 1 Merdeka Medan Tahun Ajaran 2011/2012.
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan
Dikmen. (2013). Peran Strategi Pendidikan Menengah. Jakarta: Dikmen.
Dini Rahmawati. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa (Studi Quasi Eksperimen di SMPN 48 Jakarta.) Abstrak Skripsi UIN Syahid Jakarta, Jakarta.
Elly Ika Susanti. (2008). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) Terhadap Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Karang Binangun Lamongan Surabaya. Abstrak Skripsi IAN Sunan Ampel Surabaya, Surabaya.
Ngalimun. (2013). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja.
Mukh Farid. (2013). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Teknik Digital di SMK N 2 Surabaya. P. 737.
Rahmawati, Putri Maesaroh. (2009). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. Abstrak Skripsi UIN Syahid Jakarta, Jakarta.
Sudewi, Suharsono, Kirna. (2013). Perbandingan Metode Proyek dengan Metode CTL Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. 1.
Sudjana. (1989). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekata Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Tri Susanto. (2008). Pengaruh Metode Proyek dengan Metode CTL Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. Abstrak Skripsi UNJ Jakarta, Jakarta.