• Tidak ada hasil yang ditemukan

AVERROES COMMUNITY UNDANGAN DISKUSI Tempat : Sekretariat Averroes Community Tema Diskusi : Menatap Masa Depan Pembangunan Desa Pasca Pengesahan UU tentang Desa Pembicara : Mohammad Iksan Muin (SPM Village Government Strengthening Asustralian AID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AVERROES COMMUNITY UNDANGAN DISKUSI Tempat : Sekretariat Averroes Community Tema Diskusi : Menatap Masa Depan Pembangunan Desa Pasca Pengesahan UU tentang Desa Pembicara : Mohammad Iksan Muin (SPM Village Government Strengthening Asustralian AID"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

AVERROES COMMUNITY

Pondok ABM Permai Jl. Manunggal Kav-3 Mojolangu Malang Jawa Timur

Phone: (0341) 472473 Fax: (0341)472473 E-mail: info@averroes.or.id - web: www.averroes.or.id

UNDANGAN DISKUSI

Kepada Yth.

Mahasiswa di wilayah Kota Malang

Dengan hormat,

Sebagai bagian dari upaya Membangun Wacana Kritis Rakyat dan menanggapi

lahirnya Undang-Undang tentang Desa, Averroes Community berencana mengadakan

diskusi untuk mengupas lebih jauh tentang pembangunan Desa pasca pengesahan UU

tentang Desa. Acara tersebut akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Rabu, 22 Januari 2014 Pukul : 18.30 – 21.30 WIB

Tempat : Sekretariat Averroes Community

Pondok ABM Permai Jl. Manunggal Kav-3 Mojolangu, Kota Malang, Jawa Timur.

Tema Diskusi : Menatap Masa Depan Pembangunan Desa Pasca Pengesahan UU tentang Desa

Pembicara : Mohammad Iksan Muin

(SPM Village Government Strengthening Asustralian AID)

Kami mengundang dan mengharapkan kesediaan saudara/saudari untuk

menghadiri diskusi tersebut. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Malang, 18 Januari 2014 Penanggungjawab Diskusi

(2)

AVERROES COMMUNITY

Pondok ABM Permai Jl. Manunggal Kav-3 Mojolangu Malang Jawa Timur

Phone: (0341) 472473 Fax: (0341)472473 E-mail: info@averroes.or.id - web: www.averroes.or.id

TOR DISKUSI

“Menatap Masa Depan Otonomi Desa”

LATAR BELAKANG

Hingar-bingar otonomi daerah dan pelimpahan wewenang di tingkat lokal,

selama ini belum menyentuh birokrasi desa. Lebih dari 83.000 desa di Indonesia,

merasa dipinggirkan terutama dalam konteks perencanaan pembangunan dan

pengaturan pelayanan. Eksistensi desa selama berpuluh-puluh tahun, hanya diidentikkan

sebagai entitas sosial dan budaya, padahal desa sudah ada sebelum negara Indonesia

terbentuk. Selema ini, melalui konsep ‘Otonomi Asli’, Desa hanya dijadikan sebagai

pemersatu adat istiadat di tingkat masyarakat yang paling rendah.

Undang–undang tentang Desa yang sebelumnya dibahas di tingkat Pansus RUU

Desa akhirnya disahkan pada tanggal 18 Desember 2013. UU yang merespon tuntutan

Desa sejak 10 tahun berjalan akhirnya memberi angin segar bagi para aparatur Desa.

Dalam UU tersebut setidaknya terdapat hal-hal pokok yang benar-benar baru

diantaranya :

 Devolusi perencanaan pembangunan dan keuangan Desa (one village, one plan,one budget);

 Pengelolaan Aset Desa;

 Jejaring intergovernmental relations baik horizontal dan vertikal;

 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes);

 Kewenangan lokal berskala Desa.

Implikasi adanya hal-hal baru dalam pengaturan Desa tersebut diantaranya adalah :

 Desa berhak memiliki aset dan membentuk usaha,

 Desa diberi kewenangan untuk menjalankan sendiri (swakelola)

proyek-proyek skala desa.

 Desa akan menjadi subjek dalam upaya pembangunan

 Kepala desa memperoleh gaji dan penghasilan tetap setiap bulan.

 Akan ada pembagian kewenangan tambahan dari pemerintah daerah yang

merupakan kewenangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu

adanya peluang desa untuk mengatur penerima yang merupakan pendapat

(3)

AVERROES COMMUNITY

Pondok ABM Permai Jl. Manunggal Kav-3 Mojolangu Malang Jawa Timur

Phone: (0341) 472473 Fax: (0341)472473 E-mail: info@averroes.or.id - web: www.averroes.or.id

 Terdapat tujuh sumber pendanaan desa di antaranya: dari pendapatan asli desa, APBN, hasil pajak daerah dan retribusi kabupaten/kota, alokasi dari

dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota, Bantuan keuangan APBD

Provinsi dan APPBD kabupaten/kota serta hibah dan sumbangan tidak

mengikat.

Kelahiran UU tentang Desa kemudian memunculkan pro-kontra. Berpijak pada

pelaksanaan desentralisasi hingga level Kabupaten/Kota yang selama ini masih

memunculkan berbagai masalah, Desa pun diprediksi akan mengalami hal yang sama

bahkan akan lebih parah. Pandangan utama mengenai masalah-masalah yang akan

mucul adalah belum siapnya SDM aparatur Desa masih dalam mengelola anggaran

yang sangat besar. Kondisi ini akan berujung pada dua kemungkinan : 1) Akan ada

banyak aparatur Desa yang terjerat pidana karena tidak memiliki kemampuan

pengelolaan anggaran yang baik, 2) Anggaran justru tidak terserap karena ketakutan

aparatur Desa.

Melihat bahwa sebagian besar Indonesia adalah wilayah pedesaan dan prediksi

masalah-masalah besar dalam implementasi UU Desa, Averroes Community terpanggil

untuk melakukan diskusi dalam upaya perbaikan proses pembangunan dan sistem

pemerintahan khususnya pada level Desa.

KEGIATAN

Berdasarkan hal yang terurai di atas, maka kami berencana mengadakan diskusi

dengan tema “Menatap Masa Depan Pembangunan Desa Pasca Pengesahan UU tentang Desa”. Acara diskusi tersebut akan dilaksanakan pada:

Hari / Tanggal : Rabu, 22 Januari 2014 Pukul : 18.30 – 21.30 WIB

Tempat : Sekretariat Averroes Community

Pondok ABM Permai Jl. Manunggal Kav-3 Mojolangu, Kota

Malang, Jawa Timur.

Pembicara : Mohammad Iksan Muin

(4)

AVERROES COMMUNITY

Pondok ABM Permai Jl. Manunggal Kav-3 Mojolangu Malang Jawa Timur

Phone: (0341) 472473 Fax: (0341)472473 E-mail: info@averroes.or.id - web: www.averroes.or.id

TUJUAN

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk :

 Memperkaya gagasan dan wacana mengenai penyelenggaraan pemerintahan

Desa pasca disahkannya UU tentang Desa;

 Berusaha menemukan kemungkinan-kemungkinan yang harus diatur dalam

regulasi turunan UU tentang Desa.

MATERI DISKUSI :

Bagaimanapun rumitnya kondisi dan permasalahan yang akan muncul pada

pelaksanaan UU Desa, harus diterima bahwasanya UU ini telah disahkan. Dengan

demikian perlu difikirkan hal-hal krusial apa saja yang perlu dilakukan agar tujuan UU

ini dapat tercapai sesuai dengan harapan. Berikut beberapa hal penting yang dirasa

menjadi faktor kunci keberhasilan implementasi UU Desa :

• Pengelolaan dan pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan Desa;

• Penguatan kapasitas dan pembinaan (Baik kapasitas SKPD di Kabupaten maupun kapasitas kelembagaan Desa);

• Pola-pola pendampingan dalam pemberdayaan kabupaten dan Desa;

• Pengembangan sistem informasi pembangunan desa dan kawasan perdesaan di tingkat pusat, kabupaten dan desa;

Referensi

Dokumen terkait

Di Sumatera Barat bantuan dana bergulir kepada masyarakat miskin salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang diperuntukkan

Hasil yang dicapai dari pembuatan media pembelajaran ini adalah bahwa siswa dapat memahami materi pembelajaran tentang periferal printer khususnya materi pengenalan dan

Æ Menciptakan Peraturan Kelas. Peraturan kelas ini dirancang untuk memberikan batasan dan kenyamanan bagi mahasiswa, yang berkaitan dengan pencapaian misi. Peraturan ini

Bookmark not defined.144 Gambar 105 Data Access Layer Design System Sequence Diagram - Proses Permohonan Klaim Kesehatan

Jika ada, bagaimana cara menggunakan/ mengimplementasikan produk kebijakan yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam rangka pencegahan KDRT..

Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel Citra Merek memiliki tingkat signifikan 0,014 lebih kecil dari 0,05 dan variabel Harga memiliki tingkat signifikan 0,003

Pada minggu ke-10 didapatkan hasil untuk semua parameter pertumbuhan, hasil untuk perlakuan variasi dosis biofertilizer dengan nilai rerata tertinggi untuk

Pembiayaan pegawai yang dipekerjakan/ditempatkan dan fasilitasi pelayanan penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia pada Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia