ABSTRACT
THE CONTROLLING AND SUPERVISING ANALYSIS OF BANDARLAMPUNG LICENSING TECHNICAL TEAM ON THE LICENSING OF BILLBOARD INSTALLMENTS IN BANDAR LAMPUNG
(A Study at Investment Board and Licensing of Bandar Lampung)
by
ALVIRA LESMI
The supervising and controlling Implementation which is given by Bandar
Lampung Investment Board and licensing, such as a license to build the buildings,
to open a business, and to install the billboards as a media of the advertisement
information or as an announcement to the society or public, has however been
found that the procedures or the ways of installing the billboards related to the
requirements is still difficult to understand and to obey by the public. Because the
installing of Billboards along the streets of Bandar Lampung, as the matter as fact,
is not tidily arranged. So this does not reflect to The Motto of Bandar Lampung
Government that is TAPIS BERSERI (loyal, Obedient, clean, healthy, neat, and
beautiful). The controlling and the supervising are an act or effort to know how far
the implementation of the billboards installment whether are in accordance with
the plans or not. The Supervision of Licensing Technical Team of Bandar
Lampung in accordance with decision letter of mayor of Bandar Lampung number
214/20/HK/2008 about the setting up of Bandar Lampung licensing technical
team and the decision letter of mayor of Bandar Lampung number
215/20/HK/2008 about the setting up of licensing complaints handling team of
The problem formulation in this research is “How is the supervision and the
control of licensing technical team of Bandar Lampung on installing the billboards
in Bandar Lampung?
The purpose of this research is to know the supervision and the control of
licensing technical team of Bandar Lampung on the billboards installments in
Bandar Lampung.
This research type is a descriptive research with the data collecting techniques
which uses In-depth Interview, observation and documental study. The data
processing techniques that uses the editing and the interpretation with the data
analysis techniques using qualitative analysis.
The result of the research showing that the supervision and the controlling of
licensing technical team of Bandar Lampung on the installing of billboards in
Bandar Lampung does not maximally committed. This can be seen from the result
of field checking that the licensing, constructing, uninstalling of billboards are
still beyond of the due date. Moreover, the massive politic parties attributes and
legislative candidates are not legally installed – or not having licensing. Then,
there are weaknesses of guiding both on giving the materials and the way of
giving the draft to the doer relating to the way of installing the billboards.
Therefore, by looking into this condition, the licensing technical team of Bandar
Lampung is highly expected to be able to maximilize the supervision and the
controlling of billboards installments, in order to create the orderliness and the
ABSTRAK
ANALISIS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TIM TEKNIS PERIZINAN KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PERIZINAN
PEMASANGAN REKLAME DI KOTA BANDAR LAMPUNG
(Studi Pada Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Kota Bandar Lampung)
Oleh ALVIRALESMI
Penyelenggaraan Pengawasan dan Pengendalian yang diberikan oleh Badan
Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung diantaranya perizinan
mendirikan bangunan, perizinan pembukaan usaha, dan pemasngan reklame
sebagai sarana informasi suatu iklan atau pengumuman kepada masyarakat atau
halayak umum, namun yang ditemukan bahwa prosedur atau tata cara
pemasangan reklame yang berkaitan dengan persyarata-persyaratan tersebut masih
dirasa sulit dipahami atau ditaati oleh masyarakat. Karena dalam kenyataannya
pemsangan reklame di sepanjang jalan Kota Bandar Lampung tidak tertata rapih,
yang tidak mencerminkan moto Pemerintah Kota Bandar Lampung yaitu Tapis
Berseri (Taat Patuh Sehat Bersih dan Indah). Pengawasan dan pengendalian
adalah suatu tindakan atau usaha untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan
pemasangan reklame apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Pengawasan oleh
Tim Teknis Perizinan Kota Bandar Lampung berdasarkan Surat Keputusan
Walikota Bandar Lampung Nomor 214/20/HK/2008 tentang Pembentukan Tim
Teknis Perizinan Kota Bandar lampung dan Surat Keputusan Walikota Bandar
Lampung Nomor 215/20/HK/2008 tentang Pembentukan Tim Penanganan
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: ”Bagaimanakah pengawasan dan pengendalian tim teknis perizinan Kota Bandar Lampung dalam Pemasangan reklame di Kota Bandar Lampung?”
Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengawasan dan pengendalian
tim teknis perizianan Kota Bandar Lampung dalam Pemasangan reklame di Kota
Bandar Lampung.
Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriftif dengan teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara mendalam(Indepth Interview), observasi dan studi
dokumentasi. Teknik pengolahan data menggunakan editing dan interprestasi
dengan teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengawasan dan pengendalian Tim
Teknis Perizinan Kota Bandar Lampung dalam pemasangan reklame belum
berjalan secara maksimal, hal ini dapat dilihat dari pemasangan
perizinan/kontruksi dan pemcabutan/pembongkaran yakni masih terdapat reklame
jatuh tempo yang masih terpasang dijalan-jalan protokol terlebih lagi maraknya
atribut partai politk dan caleg dimana pemasangannya disinyalir tidak memiliki
izin. Kemudian masih terdapat kelemahan dalam hal pembinaan, dimana
pembinaan tidak hanya dengan menyampaikan materi saja tetapi dilengkapi
dengan cara memberikan draf/lembaran kepada pihak penyelenggara mengenai
tata cara pemasangan reklame. Oleh karena itu, dengan melihat kondisi yang ada
seyogyanya Tim Teknis Perizinan Kota Bandar Lmapung dapat memaksimalkan
pengawasan dan pengendalian pemasangan reklame, guna menciptakannya
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengawasan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan yang
bersifat jasa. Karena di suatu usaha atau negara atau kegiatan tidak bisa terlepas
dari masalah ketidaktertiban, oleh karena itu dengan sendirinya memerlukan
adanya pengawasan, apalagi negara itu sedang melaksanakan pembangunan
nasional. Peranannya pengawasan dalam suatu organisasi muncul sebagai hal
yang sangat penting artinya apabila dalam kehidupan organisasi terjadi suasana
ketidajtertiban, yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang datang dari
dalam lingkungan organisasi sendiri yakni, lemahnya disiplin dari pendukung
organisasi dan belum berfungsinya sistem pengendalian manajemen dalam
organisasi maupun yang datang dari luar lingkungan organisasi, untuk mengatasi
ketidatertiban dalam organisasi negara.
Peranan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah, belum dapat memenuhi
harapan semua pihak sehingga diperlukan sistem pengawasan untuk
penyelenggaraan kegiatan pelayanan umum. Pengawasan merupakan salah satu
fungsi manajemen pemerintah yang menilai apakah pelaksanaan suatu kegiatan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatannya diarahkan secara
khusus pada terselenggaranya pelayanan guna memenuhi kepentingan umum atau
2
dilayani. (Sarwoto,1998:19) pengawasan merupakan kegiatan manajer yang
mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang
ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki.
Pengawasan disebabkan oleh budaya kepentingan umum di masyarakat.
Pengawasan itu sendiri bukanlah sasaran atau kegiatan, melainkan ia merupakan
suatu proses untuk mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai
dengan rencana, namun bukan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Peran
pengawasan dalam proses itu adalah bertindak selaku pengendali yang
mempercepat proses sesuai dengan apa yang seharusnya dan mencegah sedini
mungkin terjadinya penyimpangan dalam pencapaian tujuan dan pelaksanaan
tugas-tugas organisasi. Oleh karena itu pengawasan berlaku sebagai pengendali,
maka peran pengawasan menjadi penting dalam suatu sistem kerja/kegiatan
organisasi. Pengawasan sebagai katalisator artinya aparat atau pegawai yang ada
di dalam suatu organisasi melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dan tata tertib.
Menurut Robert J. Mockler (2001:360) suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahan dipergunakan dengan cara paling
3
pembenahan perlu segera dilakukan diantaranya pada bidang-bidang: keterbukaan
dan kemudahan prosedur, penetapan tarif yang jelas dan terjangkau, keterampilan
aparatur dalam teknik pelayanan, penyediaan penampungan keluhan masyarakat,
penciptaan sistem pengawasan berganda terhadap pelaksanaan prosedur dan
pemasyarakatan budaya kerja yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Pengawasan yang tinggi mutunya diperoleh dari administrasi umum pemerintahan
dengan penerapan teknik-teknik organisasi yang dapat memberikan waktu layanan
yang pasti bagi masyarakat. Keadaan pelayanan seperti itu hanya dapat terjadi
bila, para pegawai negeri bermental tegas untuk melaksanakan kegiatan
sebaik-baiknya. Mental seperti itu, terbina dari penyelenggaraan pengawasan melekat,
pemasyarakatan budaya kerja, penegakan disiplin dan pembinaan pegawai secara
utuh.
Pelaksanaan administrasi pemerintah yang tertib dan teratur akan sangat
berpengaruh terhadap jalannya pemerintahan pelaksanaan pembangunan dan
pembinaan masyarakat, sebab masalah tertib pemerintahan merupakan masalah
penting dan pokok karena didalamnya menyangkut tentang data–data dan
informasi penting. Guna melaksanakan kewajiban yang terdiri dari pengurusan
masalah perizinan perlu adanya pengawasan dari para aparatur pemerintah tingkat
atasnya sebagai upaya pencegahan terhadap terjadinya segala bentuk
4
Sejalan dengan pentingnya pengawasan para aparatur pemerintah dalam
pencapaian tujuan organisasi, Siagian (1990:138) mengemukakan bahwa :
” Pengawasan sangat menentukan peranannya dalam usaha pencapaian tujuan. Secara filosofis dapat dikatakan bahwa pengawasan itu mutlak perlu karena manusia bersifat salah, dan paling sedikit bersifat khilaf. Dan manusia dalam organisasi perlu diamati, bukan dengan maksud untuk mencari kesalahannya dan kemudian menghukumnya, akan tetapi untuk mendidik dan membimbingnya ”
Berdasarkan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota
Bandar Lampung, merupakan instansi Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung
yang berhadapan langsung dengan Pelayanan masyarakat serta berkepentingan
dan bertanggung jawab secara moral dalam menanggulangi masalah ketertiban
melalui pelayanan yang dilakukan oleh birokrasinya. Penyelenggaraan
Pengawasan yang diberikan oleh Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Kota
Bandar Lampung diantaranya perizinan mendirikan bangunan, perizinan
pembukaan usaha, dan perizinan pemasangan reklame sebagai sarana informasi
suatu iklan atau pengumuman kepada masyarakat atau halayak umum, namun
yang ditemukan bahwa prosedur atau tata cara pemasangan reklame yang
berkaitan dengan persyaratan-persyaratan tersebut masih dirasa sulit dipahami dan
ditaati oleh masyarakat. Karena dalam kenyataannya pemasangan reklame di
sepanjang jalan Kota Bandar Lampung tidak tertata rapih, yang tidak
mencerminkan moto Pemerintah Kota Bandar Lampung yaitu Tapis Berseri (Taat
5
Pengawasan adalah suatu tindakan atau usaha untuk mengetahui sejauh mana
pelaksanaan pemasangan reklame apakah sesuai dengan rencana atau tidak.
Pengawasan oleh Tim Teknis Perizinan Kota Bandar Lampung berdasarkan Surat
Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 214/20/HK/2008 tentang
Pembentukan Tim Teknis Perizinan Kota Bandar Lampung dan Keputusan
Walikota Bandar Lampung Nomor 215/20/HK/2008 tentang Pembentukan Tim
Penanganan Pengaduan Perizinan Kota Bandar Lampung, dalam hal ini Badan
Penanaman Modal Dan Perizinan Kota Bandar Lampung, adalah suatu tindakan
atau usaha yang dilakukan oleh Tim Teknis Perizinan Kota Bandar Lampung
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan untuk menertibkan,
menangguhkan atau menolak izin yang dimohonkan, termasuk permohonan
perizinan yang mengakibatkan terjadinya perubahan fungsi lahan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti di Badan Penanaman
Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung, sampai dengan akhir bulan April
2010 menunjukan belum adanya pelaksanaan untuk melakukan pengawasan dan
penertiban pemasangan reklame yang baru atau yang lama mengingat pelaksanaan
dilakukan oleh Tim. Hal ini terlihat di sepanjang jalan Kota Bandar Lampung,
reklame tidak tertata dengan rapih baik reklame perusahaan dan reklame calon
Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung dalam menghadapi Pilkada pada
30 Juni 2010 mendatang menurut penjelasan Kepala Bidang Pengawasan
Pelayanan Perizin pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar
6
Berdasarkan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 26 Tahun 2008
mengenai tugas, fungsi dan tata kerja bidang perencanaan dan pengawasan Badan
Penananan Modal Dan Perizinan Kota Bandar Lampung sebagai berikut :
1. Penyusunan program dan petunjuk teknis Perencanaan pengembangan dan
pengawasan perizinan.
2. Penyusunan tata laksana dan prosedur tetap perizinan.
3. Penyusunan sistem informasi Perizinan.
4. Pengawasan, Pengendalian, Evaluasi dan pelaporan perizinan.
5. Pengkoordinasian dengan instansi lain dalam pengawasan perizinan.
Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kota Bandar Lampung dibentuk
sebagai respon atas terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun
2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang
kemudian diganti dengan Peraturan Menteri Dalam Nomor 20 Tahun 2008
tentang pedoman penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, sebagai bentuk
implementasi dari Instruksi Presiden Nomor: 3 Tahun 2006 tentang Paket
Kebijakan Investasi. Ide dasar dari kebijakan ini adalah mengintegrasikan seluruh
proses perizinan kedalam suatu sistem pelayanan perizinan terpadu satu pintu
(PTSP).
Berdasarkan Pasal 27 Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2008, ketentuan
dalam Peraturan Daerah tersebut berlaku sejak tanggal diundangkan, yaitu 5 Juni
2008. Oleh karena itu, penertiban reklame yang dilakukan oleh Tim Teknis
7
dimiliki oleh para pemilik reklame sampai masa berlakunya habis. Penyesuaian
konstruksi reklame terhadap ketentuan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2008
akan dilakukan pada saat pemilik reklame memperpanjang izin reklame
dimaksud.
Berdasarkan dari uraian tersebut di atas peneliti sangat tertarik untuk membahas
dalam bentuk skripsi dengan judul : ” Analisis Pengawasan dan Pengendalian Tim Teknis Perizinan Kota Bandar Lampung Dalam Pemasangan Izin
Reklame Di Kota Bandar Lampung ”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimanakah pengawasan dan pengendalian Tim Teknis Perizinan Kota
Bandar Lampung dalam pemasangan reklame di Kota Bandar Lampung ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengawasan dan pengendalian tim teknis perizinan Kota
Bandar Lampung dalam pemasangan reklame di Kota Bandar Lampung.
2. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
8
Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampungdan Tin Teknis
Perizinan Kota Bandar Lampung dalam perizinan pemasangan reklame.
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
motivasi bagi Pemerintah Kota Bandar Lampung khususnya Badan
Penananman Modal Dan Perizinan Kota Bandar Lampung dan Tim Teknis
Perizinan Kota Bandar Lampung dalam hal memperbaiki mutu Pengawasan
dan pelayanan pemberian pemasangan reklame di jalan–jalan Kota Bandar
Lampung dalam hal tertib pemasangan dan administrasi Badan Penanaman
VI. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa peranan Tim Pernertiban Reklame dalam hal pemantauan terhadap
perizinan dan kontruksi yang dilakukan belum berjalan secara maksimal,
terbukti masih terdapat reklame jatuh tempo yang terpasang dan konstruksi
reklame yang tidak layak untuk dipublikasikan.
2. Bahwa peranan Tim penertiban reklame dalam pembinaan telah berjalan,
tetapi masih terdapat kelemahan pada proses pembinaan.
3. Bahwa peranan tim penertiban reklame dalam hal peringatan yang diberikan
cukup baik, dilihat dari respon dan sikap pihak penyelenggara yang segera
memenuhi panggilan setelah menerima surat teguran secara tertulis.
4. Bahwa peranan tim penertiban reklame dalam hal penindakan dan pemberian
sanksi terhadap pelanggaran yang terjadi belum secara maksimal dilakukan,
hal ini dapat dilihat masih terdapat reklame jatuh tempo yang terpasang,
83
B. Saran
1. Frekuensi pemeriksaan perizinan reklame lebih ditingkatkan, yang
sebelumnya hanya dua kali dalam sebulan, ditingkatkan menjadi empat kali
dalam sebulan guna menertiban kemungkinan pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan oleh pihak penyelenggara reklame dalam hal perizinan.
2. Penbinan yang diberikan tidak hanya dengan cara penyampaian materi saja,
tetapi dilengkapi dengan adanya pemberian draf/lembaran mengenai tata cara
penyelenggara reklame, agar pihak penyelenggara lebih memahami dalam hal
kegiantan penyelenggaran reklame.
3. Mensosialisasikan secara menyeluruh dan gradual mengenai isi Peraturan
Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 14 Tahun 2008 melalui media internet ,
televisi dan media massa sebsagai upaya peningkatan kepatuhan terhadap