UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA RESTORAN BURUNG GORENG MBAK GITA
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh : PUTRI AFRILIZA
102101158
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mnyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : PUTRI AFRILIZA
NIM : 102101158
JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA RESTORAN BURUNG GORENG MBAK GITA
Tanggal : ... 2013 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Dra. Lisa Marlina, M.Si NIP. 19570314 198503 2 001
Tanggal : ... 2013 Ketua Program Studi D-III Keuangan
Dr. Yeni Absah, SE, M,Si NIP. 19741123 200012 2 001
Tanggal : ... 2013 Dekan Fakultas Ekonomi USU
Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
memberikan kita iman dan islam serta kesempatan sehingga penulis mampu
menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai titik akhir dari sebuah proses pembelajaran di
Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
mudah-mudahan mendapat ridho Allah SWT. Shalawat dan salam penulis hadiahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan yang baik bagi seluruh
umat manusia
Tugas Akhir ini berjudul “Analisis Laporan Keuangan Pada Usaha Restoran Burung Goreng Mbak Gita” Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan namun penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si, selaku dosen Pembimbing Program Studi Diploma III
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Dosen dan staff pengajar serta pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
5. Ayahanda Isran Effendi dan Ibunda Elly Surya Ningsih, selaku orang tua yang
penulis sayangi. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dukungan, dan doa
selama ini.
6. Buat teman-temanku sahabatKU TERSAYANG putra, icut, sela, rurin, mira Terima
kasih atas bantuan, dukungan dan menjadi penyemangat penulis dalam suka maupun
duka.
7. Buat semua teman-teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara terutama teman-teman program studi Diploma III Keuangan Stambuk 2010 dan
semua pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan namanya.
Akhirnya penulis menyadari semua keberhasilan tidak terlepas dari petunjuk
Allah SWT. Dan penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Medan, Juli 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
C. Analisis Horizontal pada Neraca 2011 – 2012 ... 39
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. NERACA (BALANCED)
PER 31 DESEMBER 2010-2012 ... 25
Tabel 1.4 LAPORAN LABA-RUGI (INCOME STATEMENT)
PER 31 DESEMBER 2010-2012..26
Tabel 2. 1. ANALISIS PERBANDINGAN HORIZONTAL (NERACA)
UNTUK TAHUN 2010-2011 ... 31
Tabel 2. 2. ANALISIS PERBANDINGAN HORIZONTAL (LABA-RUGI)
UNTUK TAHUN 2010 –2011 ... 36
Tabel 2. 3. ANALISIS PERBANDINGAN HORIZONTAL (NERACA)
UNTUK TAHUN 2011-2012 ... 39
Tabel 2. 4. ANALISIS PERBANDINGAN HORIZONTAL (LABA-RUGI)
UNTUK TAHUN 2011 – 2012 ... 44
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini, bisnis restoran tergolong usaha yang
sangat menarik dan menjanjikan, alasannya setiap hari semua manusia pasti
memerlukan makanan dan minuman untuk kelangsungan hidupnya. Karena itulah
prospek bisnis restoran akan selalu cerah. Agar sebuah restoran maju dan
berkembang maka restoran tersebut harus mampu membidik pelanggannya di
segmen tertentu atau segmen khusus.
Hal itulah yang membuat usaha di bidang makanan dan minuman ini
menjadi salah satu bisnis terfavorit dibanding sektor usaha lainnya, sehingga
bisnis ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang ingin mencoba peruntungan di
bisnis tersebut. Dalam membuka sebuah restoran banyak para pemilik atau
pengusaha yang mencoba menggunakan merk dagang atau nama dagang sendiri
untuk menjalankan usahanya.
Restoran adalah suatu tempat dimana seseorang yang datang menjadi
tamu akan mendapatkan pelayanan untuk menikmati makanan, baik pagi, siang,
ataupun malam sesuai dengan jam bukanya dan tamu yang menikmati hidangan
itu harus membayar sesuai dengan harga yang ditentukan sesuai daftar yang
disediakan di restoran itu. Oleh karena itu, sebuah retoran bertujuan memperoleh
dikejar atau yang di inginkan oleh para pemilik restoran tersebut dimana
seorang pengusaha ingin usahanya mengalamai perkembangan yang pesat dan
dapat diterima oleh masyarakat terutama pencinta kuliner.
Untuk menjalankan sebuah usaha di butuhkan perencanaan dan perlunya
menganalisis laporan keuangan agar dapat berjalan dengan baik. Analisis adalah
proses perencanaan yang terdiri beberapa bagian atau komponen yang saling
berhubungan atau berkesinambungan agar mendapatkan pengertian yang berupa
sumber informasi yang tepat serta memiliki pemahaman arti keseluruhan. Salah
satu analisis itu adalah analisis laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan
data keuangan dari suatu perusahaan dari suatu perusahaan sampai seberapa jauh
aktivitas perusahaan dan bagaimana tingkat keberhasilan perusahaan selama satu
tahun. Untuk itu Laporan keuangan yang di sajikan perusahaan harus transparan,
wajar, mudah dipahami dan dapat diperbandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya.
Laporan keuangan terdiri dari Neraca dan Laporan laba rugi. Neraca
adalah laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal yang
dimiliki suatu perusahaan pada periode tertentu. Neraca ini dapat disusun setiap
saat serta merupakan hasil dari situasi posisi keuangan perusahaan. Laporan Laba
Rugi adalah laporan yang menunjukkan penghasilan dari aktivitas suatu
perusahaan pada periode tertentu.
Manfaat laporan keuaangan adalah untuk memberikan gambaran atau
sehingga kita dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan dari perhitungan
dengan membandingkan laporan keuangan pada beberapa tahun (periode). Oleh
karena itu laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan, karena perusahaan
dapat mengukur kinerja perusahaan dan mengetahui kondisi keuangan perusahaan
yang menjadi tolak ukur di dalam mengambil keputusan.
Agar sebuah usaha bekerja secara efisien dibutuhkan analisis laporan
keuangan, salah satu metodee anlisis laporan keuangan adalah analisis horizontal
(dinamis) atau analisis trend yaitu analisis yang dilakukan dengan cara
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat
diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Analisis ini membandingkan pos
yang sama untuk periode yang berbeda yang bergerak dari tahun ke tahun
(periode).
Melalui latar belakang masalah diatas, bahwa pentingnya analisis laporan
keuangan sebagai informaasi bagi pihak–pihak yang berkepentingan untuk
mengambil keputusan berkenaan dengan kegiatan pengelolaan restoran dan untuk
menilai keadaan keuangannya, maka penulisi tertarik untuk memilih judul
“Analisis Laporan Keuangan Pada Usaha Restoran Burung Goreng Mbak Gita”
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaiman kondisi keuangan
pada Restoran Burung Goreng Mbak Gita pada tahun 2010 sampai dengan tahun
2012, berdasarkan analisis horizontal.
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah :
Untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan Restoran Burung Goreng Mbak
Gita pada tahun (periode) 2010 sampai 2012, berdasakan analisis horizontal pada
laporan keuangan.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah :
1. Bagi Penulis sebagai pengembangan kemampuan pola pikir penulis dengan
cara mengimplentasikan teori-teori selama masa perkuliahan dengan praktek
yang sebenarnya terjadi di lapangan.
2. Bagi Perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
yang optimal untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian penulis adalah Jalan Irian Barat Pasar
7 Nomor 2 Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Dari penelitian ini, jenis data yang penulis gunakan berupa data primer dan
juga data sekunder,yaitu :
1. Data primer
Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dan bukan berasal dari
pengumpulan data yang dilakukan sebelumnya.
Adapun data primer dari restoran berupa sejarah singkat Restoran Burung
Goreng Mbak Gita.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan.
Adapun data sekunder dari restoran yaitu:
a. Struktur Organisasi dan Tugas
b. Laporan Keuangan Restoran ( Neraca tahun 2010-2012 dan Laporan Laba
Rugi tahun 2010-2012 )
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik wawancara, Yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan pemilik
Restoran Burung Goreng Mbak Gita.
b. Dokumentasi
Adapun teknik yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan
Laporan Keuangan (Neraca Restoran tahun 2010-2012 dan Laporan Rugi-Laba
4. Metode Analisis
Dalam hal ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu
mengumpulkan data, menganalisa, menyusun, mengklarifikasi, serta
menyajikan sehingga ditemukan yang jelas mengenai berbagai keadaan yang
BAB II
PROFIL USAHA RESTORAN BURUNG GORENG MBAK GITA
A. Profil Restoran
Sejarah Singkat Restoran
Salah satu Restoran yang di gemari di daerah Sampali adalah
Restoran Burung Goreng Mbak Gita, awal mulanya restoran ini
dinamakan Warung Burung Sudi Mampir yang didirikan pada tahun
1976-an, yang berada di Jalan Irian Barat Pasar 7 nomor 2 Sampali Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Pemiliknya adalah orang asli
Sunda yang hijrah ke Sumatera untuk mencari pengalaman dalam
menjalankan sebuah usaha yang bernama Bapak H.Ahmad Suherman.
Awalnya Bapak H. Ahmad Suherman terinspirasi untuk
membuatkedai nasi di kota Medan. Kemudian, Bapak H. Ahmad
Suherman mendapat ide untuk membawa makanan ciri khas Sunda yang
tidak biasa dan memilih burung sebagai menu utama di usaha rumahannya
karena beliau berpikir burung adalah makanan sederhana yang jarang ada
di kota Medan namun diminati oleh banyak kalangan dari kalangan
menengah sampai kalangan atas.
Seiring berjalan waktu, usaha bapak Suherman yang awalnya
bernama Warung Burung Sudi mampir berganti nama menjadi Restoran
Burung Goreng Mbak Gita, nama Mbak Gita sendiri di ambil dari nama
menawarkan aneka jenis burung goreng seperti belibis, tiung air, ruarua,
balam, punai, bahkan merpati.
Keunikan lain dari Restoran Pak Suherman ini adalah beliau
memanfaatkan halaman rumah menjadi restoran sehingga suasana
kekeluargaan lebih terjalin.
B. Struktur Organisasi
Tujuan suatu Organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana
individu individu tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua orang
atau lebih orang yang bekerjasama secara kooperatif dan koordinasikan
dapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan perseorangan. Agar tujuan
perusahaan dapat tercapai diperlukan struktur organisasi yang meliputi
penentuan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
pengelompokan tugas-tugas, penyerahan tugas-tugas pada bagian-bagian
dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk pelaksanaannya.
Struktur organisasi perusahaan menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola-pola tata hubungan diantara fungsi-fungsi,
bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berada dalam
suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuat
keputusan dalam satuan kerja. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi
Dalam menyusun struktur organisasi tidak luput dari dasar pertimbangan
bahwa organisasi harus fleksibel dalam arti memungkinkan adanya
penyesuaian-penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan total.
Jadi struktur organisasi dapat diartikan sebagai suatu kerangka yang
menggambarkan hubungan antara bagian-bagian dalam organisasi yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, maupun tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam organisasi. Adapun struktur organisasi Restoran
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Restoran Burung Goreng Mbak Gita
Sumber Data : Restoran Burung Goreng Mbak Gita
Pemilik Restoran
Manager Restoran
Kepala Pelayan Kasir Kepala Koki
Bagian Pemesanan
Pelayan Cleaning Service
Satpam/ Keamanan
Adapun tugas dan tangggung jawab dari struktur organisasi di atas adalah:
1.Pemilik Restoran
• Pemilik merupakan pemegang saham dari restoran sealigus
pendiri sekaligus pendiri dari restoran. Pemilik menerima
laporan keuangan dari manager secara periodik. Selain itu
pemilik juga bertanggung jawab atas perkembangan restoran
tersebut.
• Pemilik juga mengontrol kerja dari manager dan manggaji
manager. Pemilik juga bisa menambahkan modal bagi
pengembangan restoran.
2.Manager Restoran
• Manager bertugas mengawasi kinerja pegawai lain restoran
tersebut. Manager yang menangani keseluruhan operasional
restoran sehari- hari.
• Manager juga menyusun laporan keuangan secara periodik
untuk dipertanggung jawabkan kepada pemilik restoran.
Laporan keuangan tersebut terdiri dari kasir sedangkan
laporan engeluaran diperoleh dari kepala bagian persediaan
yang bertugas menyediakan bahan masakan dan pengeluaran
• Manager juga bertugas menggaji para pegawai lainnya dan
bertanggung jawab melakukan transaksi/ pembayaran dengan
suplplier bahan makanan.
3.Kepala Koki
• Kepala koki bertugas memanage koki-koki lainya. Kepala
koki juga yang menerima daftar pemesanan pelanggan dari
pelayan.
• Kepala koki juga bertugas menghubungi bagian persediaan
untuk disiapkan bahan- bahan apa saja yang diperlukan
dalam pembuatan pesanan dari pelanggan.
• Kepala koki juga mengontrol kualitas masakan dari koki-koki
dan bertanggung jawab atas penambahan menu baru yang
juga harus dengan persetujuan dari manager dan pemilik
restoran.
4.Koki
• Koki bertugas langsung didapur memasak pesanan dari
pelanggan. Setiap koki memiliki keahlian masing-masing.
Ada koki spesialisasi memasak burung goren, ada koki yang
khusus memasak menu sayuran dan juga membuat segala
jenis minuman.
• Koki juga berhak memberi masukan kepada kepala koki
5.Kasir
• Kasir bertugas menerima pembayaran dari pelanggan. Kasir
juga harus membuat laporan keuangan harian untuk
dilaporkan kepada manajer. Selain itu pembayaran terhadap
pemesanan yang dilakukan pelanggan juga merupakan
tanggung jawab dari kasir.
6.Kepala Pelayan
• Kepala pelayan bertugas memastikan pekerjaan pelayan,
cleaning service,dan tukang cuci piring telah dilaksanakan
dengan baik.
• Kepala pelayan juga melakukan survey kepada pelanggan
apakah pelayanan yang diberikan telah memuaskan dan
menampung kritika serta saran pelanggan yang kemudian
akan dilaporkan kepada manager.
7.Pelayan
• Pelayan bertugas melayani pelanggan secara langsung.
Pelayan menunjukkan meja yang kososng atau meja yang
telah dipesan sebelumnya.
• Pelayan juga bertugas memberikan daftar menu ke
pelanggan, menjelaskan menu bila diminta oleh pelanggan
• Pelayan juga bertugas menghidangkan menu kepada
pelanggan kemudian bertugas membersihkan meja setelah
pelanggan menyantap hidangan
• Pelayan juga membantu apabila pelanggan enggan pergi
kekasir secara langsung dengan membwakan tagihan dan
pembayarannya.
8.Tukang Cuci Piring
• Tukang cuci piring bertugas mencuci piring kotor, gelas kotor
dan peralatan dapur yang kotor. Selain itu memastikan semua
piring,gelas, dan peralatan dapur berada pada tempatnya.
9.Cleaning Service
• Cleaning Service bertugas membersihkan restoran. Jadwal
pembersihan yaitu sebelum restoran dibuka dan setelah
ditutup kemudian apabila pada saat dibuka dan terlihat kotor
maka cleaning service juga harus membersihkannya dengan
memperhatikan keadaan restoran harus dalam keadaan yang
tidak ramai.
10.Pegawai bagian Pemesanan
• Pegawai bertanggung jawab untuk menerima telepon dari
pelanggan yang ingin memesan tempat untuk makan di
restoran dan kemudian mengkonfirmasikannya dengan
11.Satpam
• Satpam atau keamanan bertanggung jawab menjaga
keamanan restoran mulai dari tempat parkir pelanggan.
• Keamanan bertanggung jawab mengarahkan dan membantu
pelanggan untuk memarkirkan kendaraanya, bila pelanggan
pulang maka keamanan membantu pelanggan mengeluarrka
kendaraanya.
C. Pengertian Laporan Keuangan 1. Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan
angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan
aset-aset nyata yang mendasari angka-angka tersebut. (Brigham &
Houston; 2006: 44)
Setiap perusahaan akan memerlukan laporan keuangan yang akan
digunakan untuk mengontrol aktivitas perusahaan sehari-hari. Laporan
keuangan yang telah disusun menggambarkan posisi keuangan serta
memonitor hasil usaha yang telah dicapai dalam suatu periode tertentu.
Untuk melakukan penyusunan laporan keuangan adalah
menerjemahkan aset-aset yang ada dan transaksi-transaksi yang terjadi ke
dalam angka-angka, di mana angka-angka itulah disusun menjadi laporan
menggambarkan pencapaian usaha yang telah terjadi dan keadaan
sebenarnya perusahaan.
Dari hasil yang disajikan dalam laporan keuangan maka akan
memberikan informasi yang bermanfaat bagi mereka yang mempunyai
kepentingan terhadap perkembangan perusahaanya dan untuk
mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan.
D. Tujuan laporan keuangan
Laporan keuangan yang disusun mempunyai tujuan agar tidak ada
penyelewengan dan pemborosan dalam menggunakan sumber daya yang
ada di perusahaan. Secara garis besarnya laporan keuangan dimaksudkan
untuk dapat diukur secara kuantitatif sejauh mana manajemen perusahaan mendapatkan pengembalian yang memuaskan atas dana yang
diinvestasikan di dalamnya dan secara konsisten untuk mempertahankan keadaan keuangan yang baik.
Bermacam-macam laporan yang diterbitkan perusahaan untuk para
pemegang saham, laporan keuanganlah yang paling penting karena laporan
keuangan akan menguraikan hasil operasi perusahaan selama beberapa
tahun dan akan memberikan gambaran tentang
perkembangan-perkembangan baru yang akan mempengaruhi operasi di masa mendatang.
1. Screning (gambaran)
Dilakukan untuk mengetahui situasi kondisi keuanngan tanpa harus
pergi ke lapangan. Maksudnya menggambarkan atau memperkirakan
informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai keadaan aktiva,
kewajiban dan modal suatu perusahaan dalam suatu periode
berdasarkan keadaan yang terjadi di lapangan.
2. Understanding (pemahaman)
Memahami kondisi keuangan perusahaan melalui hasil usaha
yang telah dicapai. Untuk memberikan pemahaman informasi
menyangkut posisi keuangan, hasil kinerja dan perubahan-perubahan
yang terjadi di perusahaan yang dapat bermanfaat dalam pengambilan
keputusan.
3. Forecasting (peramalan)
Digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan dimasa
mendatang. Untuk meramalkan atau memperkirakan keadaan keuangan
lebih cepat yang membantu untuk meramalkan potensi perusahaan
dalam menghasilkan laba dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan
yang cepat dan tepat dimasa datang.
4. Diagnosis (hasil pemeriksaan)
Untuk melihat atau mengetahui kemungkinan adanya
perubahan-perubahan yang terjadi secara lebih cepat sehingga masalah
yang timbul dari kegiatan usaha dapat segera diselesaikan dengan
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
5. Evaluate (penilaian)
Untuk menilai prestasi kinerja usaha para manajemen dalam
mengelola perusahaan. Menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh
para manajemen untuk mempertanggung jawabkan atas sumber daya
yang ada dan tugas wewenang yang dipercayakan kepadanya serta
mengungkapkan sejauh mana kinerja manajemen untuk menghasilkan
laba.
E. Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu
diketahui, antara lain:
a. Laporan keuangan dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan
integritas report (laporan yang harus dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan laporan yang final. Karena itu jumlah dan
hal-hal interim report ini terdapat pendapat pribadi yang dilakukan oleh akuntan maupun manajemen.
b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan
c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana
daya beli uang tersebut berubah dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam
rupiah belum tentu menunjukkan unit yang dijual semakin besar, mungkin
kenaikan itu disebabkan turunnya nilai uang yang diikuti dengan kenaikan
tingkat inflasi.
d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai fakta yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena
faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang.
F. Bentuk-bentuk laporan keuangan
Laporan keuangan menyajikan empat laporan yaitu neraca
(balanced), laporan laba rugi (income statement), laporan ekuitas (equity statement) dan laporan arus kas (cash flow statement). Jika disajikan besama, semua laporan ini akan memberikan gambaran aktivitas operasi
dan posisi keuangan perusahaan. Ini semua dikarenakan oleh laporan
keuangan melaporkan apa yang sebenarnya telah terjadi pada assets, profit
dan deviden selama beberapa tahun terakhir.
Analisa laporan keuangan melibatkan penggunaan semua berbagai
bentuk-bentuk laporan keuangan. Dari komponen-komponen diatas yang
Sebelum menganalisa suatu laporan keuangan terlebih dahulu
harus dimengerti secara rinci dan mendalam mengenai bagian-bagian
neraca yang terdiri dari aktiva (assets), passiva (passive) dan modal (capital); laporan laba rugi yang terdiri dari bentuk bertahap (multiple-step income statement) dan bentuk langsung (single-stepincome statement).
1. Neraca (Balanced)
Neraca adalah sebuah laporan yang melaporkan jumlah aktiva (assets), kewajiban (liabilities) dan ekuitas pemilik (owner’s equity).(Warren, dkk., 2005: 27)
Bentuk neraca terbagi atas bentuk akun (account form) yaitu
menggambarkan format dasar dari persamaan akuntansi, dimana aktiva
ditempatkan di sebelah kiri dan kewajiban dan modal di sebelah kanan.
Bentuk lain dari neraca adalah bentuk laporan (report form) yaitu yang
menempatkan kewajiban dan modal di bawah aktiva.
a. Aktiva (Assets)
Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang mencakup
kas, tanah, pabrik dan peralatan.
Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat
lambatnya aktiva tersebut di konversi menjadi kas atau digunakan dalam operasi. Kas berada diurutan pertama, diikuti oleh piutang, perlengkapan,
sifatnya tetap seperti tanah, bangunan dan peralatan. Pada bagian kewajiban
merupakan hutang usaha. Berikutnya, neraca akan diuraikan dua kelompok
aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
1) Aktiva lancar (Current assets)
Aktiva yang diharapkan akan di konversi menjadi kas atau dijual atau dipakai habis dalam satu tahun atau kurang, dalam operasi bisnis yang
normal disebut aktiva lancar. Aktiva lancar meliputi kas, persediaan,
piutang, deposito jangka pendek, wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun, surat-surat berharga (efek) yang dapat segera dijual, biaya yang dibayar dimuka.
2) Aktiva tetap (Fixed assets)
Aktiva tetap merupakan aktiva yang akan menyusut sejalan dengan
berlalunya waktu. Biaya akumulasi penyusutan dari aktiva tetap akan
dilaporkan di neraca. Aktiva tetap terbagi atas dua kelompok yaitu Aktiva
tetap berwujud yang meliputi properti, peralatan, mesin-mesin, gedung dan
tanah. Aktiva tetap tidak berwujud meliputi hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang dan goodwill.
b. Passiva (Passive)
Dibagian passiva hanya terdapat kewajiban (liabilities) atau sering disebut hutang. Maka, kewajiban adalah utang kepada pihak luar (kreditor) setelah
Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya atau pelunasannya hutang dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1) Hutang lancar atau hutang jangka pendek (Current liabilities)
Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban yang dibayar
dengan aktiva dan jatuh tempo dalam jangka pendek biasanya kurang dari
satu tahun. Yang termasuk kedalam golongan hutang lancar antara lain
hutang pajak, hutang bunga, hutang upah dan wesel bayar jangka pendek.
2) Hutang jangka panjang (Long term debt liabilities)
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang biasanya dilunasi secara
periodik karena dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.Yang termasuk ke
dalam hutang jangka panjang adalah hutang obligasi, hutang hipotek dan wesel bayar jangka panjang.
c. Modal (Capital)
Modal adalah hak pemilik terhadap aktiva bisnis dari kelebihan nilai
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan setelah dikurangi
kewajiban-kewajibannya. Modal dapat berasal dari investasi pemilik dan laba ditahan.
Pemilik perusahaan merupakan pihak yang akan menikmati keuntungan dari
modal yang dihasilkan aktivitas perusahaan yang disebut deviden, sedangkan laba ditahan merupakan laba yang dihasilkan yang tidak ditujukan untuk
2. Laporan laba rugi (Income statement)
Laporan laba rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan
pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap satu
kuartal atau satu tahun.
Tujuan dari penyusunan perhitungan laporan laba rugi adalah untuk
mengukur perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya untuk
mencapai laba sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan dan juga dapat
menunjukkan pertumbuhan aktivitas yang dihasilkan dari penjualan barang atau
jasa. Laporan laba rugi dapat dibagi menjadi beberapa bentuk penysunannya,
yaitu :
a. Laporan laba rugi bentuk bertahap (Multiple-step income statement)
Laporan laba rugi bentuk bertahap adalah bentuk laporan laba rugi yang
memuat beberapa bagian, subbagian dan subtotal.
Dalam menyusun laporan laba rugi dalam bentuk bertahap terdiri dari
bagian pertama adalah penjualan yaitu jumlah yang dibebankan kepada
pelanggan untuk barang dagang atau jasa yang dijual, baik secara tunai
maupun kredit. Bagian yang kedua biaya-biaya operasional dan biaya-biaya
adminitrasi. Bagian yang ketiga adalah pendapatan dan beban yang terjadi
diluar dari aktivitas usaha. Bagian yang keempat adalah hasil dari laba rugi
yang diperoleh dengan mengurangkan laba bersih dengan pajak dari
b. Laporan laba rugi bentuk langsung (Singel-step income statement)
Bentuk lain dari laporan laba rugi adalah laporan laba bentuk langsung yaitu
dengan mengurangkan sekaligus total penjumlahan semua beban dari total
penjumlahan semua pendapatan.
Bentuk langsung memberikan penekanan pada total pendapatan dan total
beban sebagai faktor-faktor yang menentukan laba bersih. Kekurangan dari
bentuk langsung dikarenakan oleh jumlah laba kotor dan laba operasi tidak
tersedia. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan menggunakan laporan
laba rugi bentuk bertahap karena dapat digunakan dalam analisis lebih
G. Laporan Keuangan Restoran
Tabel 1.1
Restoran Warung Burung Goreng Mbak Gita
Neraca
RINCIAN Posisi Posisi Posisi
31-Dec-10 31-Des-11 31-Des-12
AKTIVA
I Aktiva Lancar
1 Kas dan bank 45.000.000,00 67.500.000,00 87.750.000,00 2 Piutang Usaha 55.000.000,00 137.500.000,00 275.000.000,00 3 Persediaan 85.000.000,00 212.500.000,00 425.000.000,00
4 Pekerjaan dalam proses 0,00 0,00 0,00
5 Biaya dibayar dimuka 36.000.000,00 54.000.000,00 81.000.000,00
Jumlah Aktiva Lancar 221.000.000,00 471.500.000,00 868.750.000,00 II Aktiva Tetap
1 Tanah 36.000.000,00 36.000.000,00 36.000.000,00 2 Bangunan 276.680.000,00 262.846.000,00 249.703.700,00 3 Mesin-mesin/peralatan 25.500.000,00 22.950.000,00 20.655.000,00
4 Inventaris 0,00 0,00 0,00
5 Kendaraan 85.000.000,00 76.500.000,00 68.850.000,00 423.180.000,00 398.296.000,00 375.208.700,00 Penyusutan 66.386.000,00 62.514.200,00 58.891.240,00
Jumlah Aktiva Tetap 356.794.000,00 335.781.800,00 316.317.460,00
JUMLAH AKTIVA 577.794.000,00 807.281.800,00 1.185.067.460,00
PASIVA
I Hutang Lancar
1 Hutang 35.500.000,00 46.150.000,00 69.225.000,00
2 Kredit umum 0,00 0,00 0,00
3 KAL 0,00 0,00 0,00
3 Biaya-biaya yg masih 68.000.000,00 88.400.000,00 114.920.000,00 harus dibayar
Jumlah Hutang Lancar 103.500.000,00 134.550.000,00 184.145.000,00
II Hutang Jangka Panjang 0,00 150.524.430,77 115.761.766,38
III Modal
1 Modal disetor 375.680.000,00 380.278.243,00 657.870.608,00
2 Laba ditahan 0,00 0,00 0,00
3 Laba tahun berjalan 98.614.000,00 141.929.126,00 227.290.086,00 474.294.000 522.207.369 885.160.694
JUMLAH PASIVA 577.794.000,00 807.281.800,00 1.185.067.460,00
Tabel 1.2
Restoran Burung Goreng Mbak Gita Laba Rugi
Per Tanggal 31 Desember 2010-2012
Uraian Per 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 Per 31 Desember 2012
H. Pengertian Analisis Horizontal (Trend Analiysis)
Analisis ysng membandingkan suatu pos dalam suatu laporan
keuangan dengan pos yang sama tapi periodenya berbeda, kemudian
analisis horizontal dalam jangka panjang akan membentuk analisis trend.
Dalam analisis horizonntal harus memperhatikan kondisi keuangan yang
terjadi pada tahun analisis tersebut dilakukan untuk mengevaluasi pola
perkembangan (trend) akun laporan keeuangan dalam beberapa periode
akuntansi dan dilakukan dengan melihat perubahannya dari satu periode
dengan periode sebelumnya baik untuk neraca maupun laba rugi.
Perubahan yang terjadi dalamoran keuangan ini dapat dinyatakan dalam
nilai atau dinyatakan dalam (%), dengan melihat (%) perubahan maka
dapat dilihat bagaimana trend perubahan dari tahun ke tahun.
Gambaran situasi perusahaan pada suatu waktu tertentu dan dari
gambaran ini sebenarnya dapat kita bayangkan kecendrungan (trend) situasi perusahaan dimasa yang akan datang melalui gerakan yang terjadi
pada masa lalu sampai kini melalui indeks, number, dan lain-lain. Menurut
Kasmir analisa horisontal (Trend Analysis) adalah ”Trend Analysis adalah merupakan analisis laporan keuangan yang biasa dinyatakan dalam
persentasi tertentu, dalam analisis Trend perbandingan analisis dapat
dilakukan dengan menggunakan analisis horisontal atau dinamis.”
Data keuangan yang akan digunakan untuk mengadakan analisis
trend dengan persentase adalah data yang paling awal. Kemudian, data
dianggap sebagai tahun dasar sebagai awal perhitungan. Data awal yang
akan dianalisis kita anggap data normal antara tahun yang akan dianalisis.
Sebagai contoh kita memiliki data dari tahun 2010 sampai dengan 2012.
Angka indeks yang digunakan untuk tiap pos tahun dasar dalam
laporan keuangan diberi angka 100%. Kemudian, pos yang sama dalam
periode dihubungkan dengan pos yang sama pula pada tahun berikutnya.
Caranya adalah dengan membagikan jumlah rupiah pos yang sama tahun
yang akan dianalisis dengan pos yang sama dengan tahun dasar.
Dalam analisis horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan
dan posisi keuangan dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam
persentase ataupun jumlah (Rupiah). Rumus persentase kenaikan atau
penurunan dari periode sebelumnya adalah sebagai berikut:
Perkembangan(Rp)=Jumlah Tahun Sekarang - Jumlah Tahun sebelumnya
Perkembangan (%) =
Jumlah Tahun Sekarang – Jumlah Tahun Sebelumnya x 100 % Jumlah Tahun Sebelumnya
1. Tujuan Analisis Pembanding
Pembandingan laporan keuangan bertujuan untun mengetahui
perkembangan(perubahan- perubanhan) finansial perusahaan
dan perubahan ekuitas pemilik; selanjutnya disebut laporan
keuangan) setiap periode waktu tertentu.
2. Penyajian Pembandingan Laporan Keuangan
Cara pembandingan laporan keuangan dilakukan dengan
membandingkan dua atau lebih laporan keuangan yang
dikeluarkan pada periode. Semakin banyak laporan keuangan
yang diperbandingan maka perkembangan finansial perusahaan
BAB II
PROFIL USAHA RESTORAN BURUNG GORENG MBAK GITA
A. Profil Restoran
Sejarah Singkat Restoran
Salah satu Restoran yang di gemari di daerah Sampali adalah
Restoran Burung Goreng Mbak Gita, awal mulanya restoran ini
dinamakan Warung Burung Sudi Mampir yang didirikan pada tahun
1976-an, yang berada di Jalan Irian Barat Pasar 7 nomor 2 Sampali Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Pemiliknya adalah orang asli
Sunda yang hijrah ke Sumatera untuk mencari pengalaman dalam
menjalankan sebuah usaha yang bernama Bapak H.Ahmad Suherman.
Awalnya Bapak H. Ahmad Suherman terinspirasi untuk
membuatkedai nasi di kota Medan. Kemudian, Bapak H. Ahmad
Suherman mendapat ide untuk membawa makanan ciri khas Sunda yang
tidak biasa dan memilih burung sebagai menu utama di usaha rumahannya
karena beliau berpikir burung adalah makanan sederhana yang jarang ada
di kota Medan namun diminati oleh banyak kalangan dari kalangan
menengah sampai kalangan atas.
Seiring berjalan waktu, usaha bapak Suherman yang awalnya
bernama Warung Burung Sudi mampir berganti nama menjadi Restoran
Burung Goreng Mbak Gita, nama Mbak Gita sendiri di ambil dari nama
menawarkan aneka jenis burung goreng seperti belibis, tiung air, ruarua,
balam, punai, bahkan merpati.
Keunikan lain dari Restoran Pak Suherman ini adalah beliau
memanfaatkan halaman rumah menjadi restoran sehingga suasana
kekeluargaan lebih terjalin.
B. Struktur Organisasi
Tujuan suatu Organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana
individu individu tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua orang
atau lebih orang yang bekerjasama secara kooperatif dan koordinasikan
dapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan perseorangan. Agar tujuan
perusahaan dapat tercapai diperlukan struktur organisasi yang meliputi
penentuan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
pengelompokan tugas-tugas, penyerahan tugas-tugas pada bagian-bagian
dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk pelaksanaannya.
Struktur organisasi perusahaan menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola-pola tata hubungan diantara fungsi-fungsi,
bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berada dalam
suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuat
keputusan dalam satuan kerja. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi
Dalam menyusun struktur organisasi tidak luput dari dasar pertimbangan
bahwa organisasi harus fleksibel dalam arti memungkinkan adanya
penyesuaian-penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan total.
Jadi struktur organisasi dapat diartikan sebagai suatu kerangka yang
menggambarkan hubungan antara bagian-bagian dalam organisasi yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, maupun tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam organisasi. Adapun struktur organisasi Restoran
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Restoran Burung Goreng Mbak Gita
Sumber Data : Restoran Burung Goreng Mbak Gita
Pemilik Restoran
Manager Restoran
Kepala Pelayan Kasir Kepala Koki
Bagian Pemesanan
Pelayan Cleaning Service
Satpam/ Keamanan
Adapun tugas dan tangggung jawab dari struktur organisasi di atas adalah:
1.Pemilik Restoran
• Pemilik merupakan pemegang saham dari restoran sealigus
pendiri sekaligus pendiri dari restoran. Pemilik menerima
laporan keuangan dari manager secara periodik. Selain itu
pemilik juga bertanggung jawab atas perkembangan restoran
tersebut.
• Pemilik juga mengontrol kerja dari manager dan manggaji
manager. Pemilik juga bisa menambahkan modal bagi
pengembangan restoran.
2.Manager Restoran
• Manager bertugas mengawasi kinerja pegawai lain restoran
tersebut. Manager yang menangani keseluruhan operasional
restoran sehari- hari.
• Manager juga menyusun laporan keuangan secara periodik
untuk dipertanggung jawabkan kepada pemilik restoran.
Laporan keuangan tersebut terdiri dari kasir sedangkan
laporan engeluaran diperoleh dari kepala bagian persediaan
yang bertugas menyediakan bahan masakan dan pengeluaran
• Manager juga bertugas menggaji para pegawai lainnya dan
bertanggung jawab melakukan transaksi/ pembayaran dengan
suplplier bahan makanan.
3.Kepala Koki
• Kepala koki bertugas memanage koki-koki lainya. Kepala
koki juga yang menerima daftar pemesanan pelanggan dari
pelayan.
• Kepala koki juga bertugas menghubungi bagian persediaan
untuk disiapkan bahan- bahan apa saja yang diperlukan
dalam pembuatan pesanan dari pelanggan.
• Kepala koki juga mengontrol kualitas masakan dari koki-koki
dan bertanggung jawab atas penambahan menu baru yang
juga harus dengan persetujuan dari manager dan pemilik
restoran.
4.Koki
• Koki bertugas langsung didapur memasak pesanan dari
pelanggan. Setiap koki memiliki keahlian masing-masing.
Ada koki spesialisasi memasak burung goren, ada koki yang
khusus memasak menu sayuran dan juga membuat segala
jenis minuman.
• Koki juga berhak memberi masukan kepada kepala koki
5.Kasir
• Kasir bertugas menerima pembayaran dari pelanggan. Kasir
juga harus membuat laporan keuangan harian untuk
dilaporkan kepada manajer. Selain itu pembayaran terhadap
pemesanan yang dilakukan pelanggan juga merupakan
tanggung jawab dari kasir.
6.Kepala Pelayan
• Kepala pelayan bertugas memastikan pekerjaan pelayan,
cleaning service,dan tukang cuci piring telah dilaksanakan
dengan baik.
• Kepala pelayan juga melakukan survey kepada pelanggan
apakah pelayanan yang diberikan telah memuaskan dan
menampung kritika serta saran pelanggan yang kemudian
akan dilaporkan kepada manager.
7.Pelayan
• Pelayan bertugas melayani pelanggan secara langsung.
Pelayan menunjukkan meja yang kososng atau meja yang
telah dipesan sebelumnya.
• Pelayan juga bertugas memberikan daftar menu ke
pelanggan, menjelaskan menu bila diminta oleh pelanggan
• Pelayan juga bertugas menghidangkan menu kepada
pelanggan kemudian bertugas membersihkan meja setelah
pelanggan menyantap hidangan
• Pelayan juga membantu apabila pelanggan enggan pergi
kekasir secara langsung dengan membwakan tagihan dan
pembayarannya.
8.Tukang Cuci Piring
• Tukang cuci piring bertugas mencuci piring kotor, gelas kotor
dan peralatan dapur yang kotor. Selain itu memastikan semua
piring,gelas, dan peralatan dapur berada pada tempatnya.
9.Cleaning Service
• Cleaning Service bertugas membersihkan restoran. Jadwal
pembersihan yaitu sebelum restoran dibuka dan setelah
ditutup kemudian apabila pada saat dibuka dan terlihat kotor
maka cleaning service juga harus membersihkannya dengan
memperhatikan keadaan restoran harus dalam keadaan yang
tidak ramai.
10.Pegawai bagian Pemesanan
• Pegawai bertanggung jawab untuk menerima telepon dari
pelanggan yang ingin memesan tempat untuk makan di
restoran dan kemudian mengkonfirmasikannya dengan
11.Satpam
• Satpam atau keamanan bertanggung jawab menjaga
keamanan restoran mulai dari tempat parkir pelanggan.
• Keamanan bertanggung jawab mengarahkan dan membantu
pelanggan untuk memarkirkan kendaraanya, bila pelanggan
pulang maka keamanan membantu pelanggan mengeluarrka
kendaraanya.
C. Pengertian Laporan Keuangan 1. Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan
angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan
aset-aset nyata yang mendasari angka-angka tersebut. (Brigham &
Houston; 2006: 44)
Setiap perusahaan akan memerlukan laporan keuangan yang akan
digunakan untuk mengontrol aktivitas perusahaan sehari-hari. Laporan
keuangan yang telah disusun menggambarkan posisi keuangan serta
memonitor hasil usaha yang telah dicapai dalam suatu periode tertentu.
Untuk melakukan penyusunan laporan keuangan adalah
menerjemahkan aset-aset yang ada dan transaksi-transaksi yang terjadi ke
dalam angka-angka, di mana angka-angka itulah disusun menjadi laporan
menggambarkan pencapaian usaha yang telah terjadi dan keadaan
sebenarnya perusahaan.
Dari hasil yang disajikan dalam laporan keuangan maka akan
memberikan informasi yang bermanfaat bagi mereka yang mempunyai
kepentingan terhadap perkembangan perusahaanya dan untuk
mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan.
D. Tujuan laporan keuangan
Laporan keuangan yang disusun mempunyai tujuan agar tidak ada
penyelewengan dan pemborosan dalam menggunakan sumber daya yang
ada di perusahaan. Secara garis besarnya laporan keuangan dimaksudkan
untuk dapat diukur secara kuantitatif sejauh mana manajemen perusahaan mendapatkan pengembalian yang memuaskan atas dana yang
diinvestasikan di dalamnya dan secara konsisten untuk mempertahankan keadaan keuangan yang baik.
Bermacam-macam laporan yang diterbitkan perusahaan untuk para
pemegang saham, laporan keuanganlah yang paling penting karena laporan
keuangan akan menguraikan hasil operasi perusahaan selama beberapa
tahun dan akan memberikan gambaran tentang
perkembangan-perkembangan baru yang akan mempengaruhi operasi di masa mendatang.
1. Screning (gambaran)
Dilakukan untuk mengetahui situasi kondisi keuanngan tanpa harus
pergi ke lapangan. Maksudnya menggambarkan atau memperkirakan
informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai keadaan aktiva,
kewajiban dan modal suatu perusahaan dalam suatu periode
berdasarkan keadaan yang terjadi di lapangan.
2. Understanding (pemahaman)
Memahami kondisi keuangan perusahaan melalui hasil usaha
yang telah dicapai. Untuk memberikan pemahaman informasi
menyangkut posisi keuangan, hasil kinerja dan perubahan-perubahan
yang terjadi di perusahaan yang dapat bermanfaat dalam pengambilan
keputusan.
3. Forecasting (peramalan)
Digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan dimasa
mendatang. Untuk meramalkan atau memperkirakan keadaan keuangan
lebih cepat yang membantu untuk meramalkan potensi perusahaan
dalam menghasilkan laba dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan
yang cepat dan tepat dimasa datang.
4. Diagnosis (hasil pemeriksaan)
Untuk melihat atau mengetahui kemungkinan adanya
perubahan-perubahan yang terjadi secara lebih cepat sehingga masalah
yang timbul dari kegiatan usaha dapat segera diselesaikan dengan
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
5. Evaluate (penilaian)
Untuk menilai prestasi kinerja usaha para manajemen dalam
mengelola perusahaan. Menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh
para manajemen untuk mempertanggung jawabkan atas sumber daya
yang ada dan tugas wewenang yang dipercayakan kepadanya serta
mengungkapkan sejauh mana kinerja manajemen untuk menghasilkan
laba.
E. Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu
diketahui, antara lain:
a. Laporan keuangan dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan
integritas report (laporan yang harus dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan laporan yang final. Karena itu jumlah dan
hal-hal interim report ini terdapat pendapat pribadi yang dilakukan oleh akuntan maupun manajemen.
b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan
c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana
daya beli uang tersebut berubah dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam
rupiah belum tentu menunjukkan unit yang dijual semakin besar, mungkin
kenaikan itu disebabkan turunnya nilai uang yang diikuti dengan kenaikan
tingkat inflasi.
d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai fakta yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena
faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang.
F. Bentuk-bentuk laporan keuangan
Laporan keuangan menyajikan empat laporan yaitu neraca
(balanced), laporan laba rugi (income statement), laporan ekuitas (equity statement) dan laporan arus kas (cash flow statement). Jika disajikan besama, semua laporan ini akan memberikan gambaran aktivitas operasi
dan posisi keuangan perusahaan. Ini semua dikarenakan oleh laporan
keuangan melaporkan apa yang sebenarnya telah terjadi pada assets, profit
dan deviden selama beberapa tahun terakhir.
Analisa laporan keuangan melibatkan penggunaan semua berbagai
bentuk-bentuk laporan keuangan. Dari komponen-komponen diatas yang
Sebelum menganalisa suatu laporan keuangan terlebih dahulu
harus dimengerti secara rinci dan mendalam mengenai bagian-bagian
neraca yang terdiri dari aktiva (assets), passiva (passive) dan modal (capital); laporan laba rugi yang terdiri dari bentuk bertahap (multiple-step income statement) dan bentuk langsung (single-stepincome statement).
1. Neraca (Balanced)
Neraca adalah sebuah laporan yang melaporkan jumlah aktiva (assets), kewajiban (liabilities) dan ekuitas pemilik (owner’s equity).(Warren, dkk., 2005: 27)
Bentuk neraca terbagi atas bentuk akun (account form) yaitu
menggambarkan format dasar dari persamaan akuntansi, dimana aktiva
ditempatkan di sebelah kiri dan kewajiban dan modal di sebelah kanan.
Bentuk lain dari neraca adalah bentuk laporan (report form) yaitu yang
menempatkan kewajiban dan modal di bawah aktiva.
a. Aktiva (Assets)
Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang mencakup
kas, tanah, pabrik dan peralatan.
Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat
lambatnya aktiva tersebut di konversi menjadi kas atau digunakan dalam operasi. Kas berada diurutan pertama, diikuti oleh piutang, perlengkapan,
sifatnya tetap seperti tanah, bangunan dan peralatan. Pada bagian kewajiban
merupakan hutang usaha. Berikutnya, neraca akan diuraikan dua kelompok
aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
1) Aktiva lancar (Current assets)
Aktiva yang diharapkan akan di konversi menjadi kas atau dijual atau dipakai habis dalam satu tahun atau kurang, dalam operasi bisnis yang
normal disebut aktiva lancar. Aktiva lancar meliputi kas, persediaan,
piutang, deposito jangka pendek, wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun, surat-surat berharga (efek) yang dapat segera dijual, biaya yang dibayar dimuka.
2) Aktiva tetap (Fixed assets)
Aktiva tetap merupakan aktiva yang akan menyusut sejalan dengan
berlalunya waktu. Biaya akumulasi penyusutan dari aktiva tetap akan
dilaporkan di neraca. Aktiva tetap terbagi atas dua kelompok yaitu Aktiva
tetap berwujud yang meliputi properti, peralatan, mesin-mesin, gedung dan
tanah. Aktiva tetap tidak berwujud meliputi hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang dan goodwill.
b. Passiva (Passive)
Dibagian passiva hanya terdapat kewajiban (liabilities) atau sering disebut hutang. Maka, kewajiban adalah utang kepada pihak luar (kreditor) setelah
Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya atau pelunasannya hutang dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1) Hutang lancar atau hutang jangka pendek (Current liabilities)
Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban yang dibayar
dengan aktiva dan jatuh tempo dalam jangka pendek biasanya kurang dari
satu tahun. Yang termasuk kedalam golongan hutang lancar antara lain
hutang pajak, hutang bunga, hutang upah dan wesel bayar jangka pendek.
2) Hutang jangka panjang (Long term debt liabilities)
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang biasanya dilunasi secara
periodik karena dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.Yang termasuk ke
dalam hutang jangka panjang adalah hutang obligasi, hutang hipotek dan wesel bayar jangka panjang.
c. Modal (Capital)
Modal adalah hak pemilik terhadap aktiva bisnis dari kelebihan nilai
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan setelah dikurangi
kewajiban-kewajibannya. Modal dapat berasal dari investasi pemilik dan laba ditahan.
Pemilik perusahaan merupakan pihak yang akan menikmati keuntungan dari
modal yang dihasilkan aktivitas perusahaan yang disebut deviden, sedangkan laba ditahan merupakan laba yang dihasilkan yang tidak ditujukan untuk
2. Laporan laba rugi (Income statement)
Laporan laba rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan
pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap satu
kuartal atau satu tahun.
Tujuan dari penyusunan perhitungan laporan laba rugi adalah untuk
mengukur perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya untuk
mencapai laba sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan dan juga dapat
menunjukkan pertumbuhan aktivitas yang dihasilkan dari penjualan barang atau
jasa. Laporan laba rugi dapat dibagi menjadi beberapa bentuk penysunannya,
yaitu :
a. Laporan laba rugi bentuk bertahap (Multiple-step income statement)
Laporan laba rugi bentuk bertahap adalah bentuk laporan laba rugi yang
memuat beberapa bagian, subbagian dan subtotal.
Dalam menyusun laporan laba rugi dalam bentuk bertahap terdiri dari
bagian pertama adalah penjualan yaitu jumlah yang dibebankan kepada
pelanggan untuk barang dagang atau jasa yang dijual, baik secara tunai
maupun kredit. Bagian yang kedua biaya-biaya operasional dan biaya-biaya
adminitrasi. Bagian yang ketiga adalah pendapatan dan beban yang terjadi
diluar dari aktivitas usaha. Bagian yang keempat adalah hasil dari laba rugi
yang diperoleh dengan mengurangkan laba bersih dengan pajak dari
b. Laporan laba rugi bentuk langsung (Singel-step income statement)
Bentuk lain dari laporan laba rugi adalah laporan laba bentuk langsung yaitu
dengan mengurangkan sekaligus total penjumlahan semua beban dari total
penjumlahan semua pendapatan.
Bentuk langsung memberikan penekanan pada total pendapatan dan total
beban sebagai faktor-faktor yang menentukan laba bersih. Kekurangan dari
bentuk langsung dikarenakan oleh jumlah laba kotor dan laba operasi tidak
tersedia. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan menggunakan laporan
laba rugi bentuk bertahap karena dapat digunakan dalam analisis lebih
G. Laporan Keuangan Restoran
Tabel 1.1
Restoran Warung Burung Goreng Mbak Gita
Neraca
RINCIAN Posisi Posisi Posisi
31-Dec-10 31-Des-11 31-Des-12
AKTIVA
I Aktiva Lancar
1 Kas dan bank 45.000.000,00 67.500.000,00 87.750.000,00 2 Piutang Usaha 55.000.000,00 137.500.000,00 275.000.000,00 3 Persediaan 85.000.000,00 212.500.000,00 425.000.000,00
4 Pekerjaan dalam proses 0,00 0,00 0,00
5 Biaya dibayar dimuka 36.000.000,00 54.000.000,00 81.000.000,00
Jumlah Aktiva Lancar 221.000.000,00 471.500.000,00 868.750.000,00 II Aktiva Tetap
1 Tanah 36.000.000,00 36.000.000,00 36.000.000,00 2 Bangunan 276.680.000,00 262.846.000,00 249.703.700,00 3 Mesin-mesin/peralatan 25.500.000,00 22.950.000,00 20.655.000,00
4 Inventaris 0,00 0,00 0,00
5 Kendaraan 85.000.000,00 76.500.000,00 68.850.000,00 423.180.000,00 398.296.000,00 375.208.700,00 Penyusutan 66.386.000,00 62.514.200,00 58.891.240,00
Jumlah Aktiva Tetap 356.794.000,00 335.781.800,00 316.317.460,00
JUMLAH AKTIVA 577.794.000,00 807.281.800,00 1.185.067.460,00
PASIVA
I Hutang Lancar
1 Hutang 35.500.000,00 46.150.000,00 69.225.000,00
2 Kredit umum 0,00 0,00 0,00
3 KAL 0,00 0,00 0,00
3 Biaya-biaya yg masih 68.000.000,00 88.400.000,00 114.920.000,00 harus dibayar
Jumlah Hutang Lancar 103.500.000,00 134.550.000,00 184.145.000,00
II Hutang Jangka Panjang 0,00 150.524.430,77 115.761.766,38
III Modal
1 Modal disetor 375.680.000,00 380.278.243,00 657.870.608,00
2 Laba ditahan 0,00 0,00 0,00
3 Laba tahun berjalan 98.614.000,00 141.929.126,00 227.290.086,00 474.294.000 522.207.369 885.160.694
JUMLAH PASIVA 577.794.000,00 807.281.800,00 1.185.067.460,00
Tabel 1.2
Restoran Burung Goreng Mbak Gita Laba Rugi
Per Tanggal 31 Desember 2010-2012
Uraian Per 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 Per 31 Desember 2012
H. Pengertian Analisis Horizontal (Trend Analiysis)
Analisis ysng membandingkan suatu pos dalam suatu laporan
keuangan dengan pos yang sama tapi periodenya berbeda, kemudian
analisis horizontal dalam jangka panjang akan membentuk analisis trend.
Dalam analisis horizonntal harus memperhatikan kondisi keuangan yang
terjadi pada tahun analisis tersebut dilakukan untuk mengevaluasi pola
perkembangan (trend) akun laporan keeuangan dalam beberapa periode
akuntansi dan dilakukan dengan melihat perubahannya dari satu periode
dengan periode sebelumnya baik untuk neraca maupun laba rugi.
Perubahan yang terjadi dalamoran keuangan ini dapat dinyatakan dalam
nilai atau dinyatakan dalam (%), dengan melihat (%) perubahan maka
dapat dilihat bagaimana trend perubahan dari tahun ke tahun.
Gambaran situasi perusahaan pada suatu waktu tertentu dan dari
gambaran ini sebenarnya dapat kita bayangkan kecendrungan (trend) situasi perusahaan dimasa yang akan datang melalui gerakan yang terjadi
pada masa lalu sampai kini melalui indeks, number, dan lain-lain. Menurut
Kasmir analisa horisontal (Trend Analysis) adalah ”Trend Analysis adalah merupakan analisis laporan keuangan yang biasa dinyatakan dalam
persentasi tertentu, dalam analisis Trend perbandingan analisis dapat
dilakukan dengan menggunakan analisis horisontal atau dinamis.”
Data keuangan yang akan digunakan untuk mengadakan analisis
trend dengan persentase adalah data yang paling awal. Kemudian, data
dianggap sebagai tahun dasar sebagai awal perhitungan. Data awal yang
akan dianalisis kita anggap data normal antara tahun yang akan dianalisis.
Sebagai contoh kita memiliki data dari tahun 2010 sampai dengan 2012.
Angka indeks yang digunakan untuk tiap pos tahun dasar dalam
laporan keuangan diberi angka 100%. Kemudian, pos yang sama dalam
periode dihubungkan dengan pos yang sama pula pada tahun berikutnya.
Caranya adalah dengan membagikan jumlah rupiah pos yang sama tahun
yang akan dianalisis dengan pos yang sama dengan tahun dasar.
Dalam analisis horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan
dan posisi keuangan dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam
persentase ataupun jumlah (Rupiah). Rumus persentase kenaikan atau
penurunan dari periode sebelumnya adalah sebagai berikut:
Perkembangan(Rp)=Jumlah Tahun Sekarang - Jumlah Tahun sebelumnya
Perkembangan (%) =
Jumlah Tahun Sekarang – Jumlah Tahun Sebelumnya x 100 % Jumlah Tahun Sebelumnya
1. Tujuan Analisis Pembanding
Pembandingan laporan keuangan bertujuan untun mengetahui
perkembangan(perubahan- perubanhan) finansial perusahaan
dan perubahan ekuitas pemilik; selanjutnya disebut laporan
keuangan) setiap periode waktu tertentu.
2. Penyajian Pembandingan Laporan Keuangan
Cara pembandingan laporan keuangan dilakukan dengan
membandingkan dua atau lebih laporan keuangan yang
dikeluarkan pada periode. Semakin banyak laporan keuangan
yang diperbandingan maka perkembangan finansial perusahaan
BAB – III PEMBAHASAN
Analisis Horizontal atau Analisis Trend
Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah
Trend Analisis, Menurut Kasmir ”Trend Analysis adalah merupakan analisis laporan keuangan yang biasa dinyatakan dalam persentasi tertentu, dalam analisis Trend
perbandingananalisis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis horizontal atau
dinamis.”
Data keuangan yang akan digunakan untuk mengadakan analisis trend
dengan persentase adalah data yang paling awal. Kemudian, data tersebut
dibandingkan dengan data selanjutnya. Artinya data paling awal dianggap sebagai
tahun dasar sebagai awal perhitungan. Data awal yang akan dianalisis kita anggap
data normal antara tahun yang akan dianalisis. Angka indeks yang digunakan untuk
tiap pos tahun dasar dalam laporan keuangan diberi angka 100%. Kemudian, pos
yang sama dalam periode dihubungkan dengan pos yang sama pula pada tahun
berikutnya. Caranya adalah dengan membagikan jumlah rupiah pos yang sama tahun
yang akan dianalisis dengan pos yang sama dengan tahun sebelumnya.
Dalam analisis horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan dan
posisi keuangan dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam persentase ataupun
jumlah (Rupiah). Analisa Horizontal / komperatif adalah analisa untuk menunjukkan
Caranya adalah dengan membandingkan laporan keuangan satu periode dengan
laporan keuangan periode lainnya secara berurutan ,berikut ini berdasarkan tabel
pada bab - II atas laporan keuangan restoran pada tahun 2010 dan 2011 :
A. Analisis Horizontal pada Neraca tahun 2010 dan 2011 Tabel 2.1
Analisis Perbandingan pada tahun 2010-2011 Neraca
NERACA
31 DSEMBER PERUBAHAN
2010 2011 Rupiah %
Naik/Turun Aktiva Lancar
Kas dan bank 45.000.000,00 67.500.000,00 22.500.000,00 50,00
Piutang Usaha 55.000.000,00 137.500.000,00 82.500.000,00 150
Persediaan 85.000.000,00 212.500.000,00 127.500.000,00 150
Pekerjaan dalam proses 0,00 0,00 0,00 0
Biaya dibayar dimuka 36.000.000,00 54.000.000,00 18.000.000,00 50
Jumlah Aktiva Lancar 221.000.000,00 471.500.000,00 250.500.000,00 113,35
Aktiva Tetap
Tanah 36.000.000,00 36.000.000,00 0,00 0
Bangunan 276.680.000,00 262.846.000,00 (13.834.000,00) (5,00)
Mesin-mesin/peralatan 25.500.000,00 22.950.000,00 (2.550.000,00) (10,00)
Inventaris 0,00 0,00 0,00 0,00
Kendaraan 85.000.000,00 76.500.000,00 (8.500.000,00) (10,00)
Penyusutan 66.386.000,00 62.514.200,00 (3.871.800,00) (5,83)
Jumlah Aktiva Tetap 356.794.000,00 335.781.800,00 (21.012.200,00) (5,89)
Jumlah Aktiva 577.794.000,00 807.281.800,00 229.487.800,00 39,72
PASIVA Hutang Lancar
Hutang jangka pendek 35.500.000,00 46.150.000,00 10.650.000,00 30,00
Kredit umum 0,00 0,00 0,00 0,00
KAL 0,00 0,00 0,00 0,00
Biaya-biaya yg masih 68.000.000,00 88.400.000,00 20.400.000,00 30,00
harus dibayar
Jumlah Hutang Lancar 103.500.000,00 134.550.000,00 31.050.000,00 30,00
Hutang Jangka Panjang 0,00 150.524.430,77 150.524.430,77 0,00
Modal
Modal disetor 375.680.000,00 380.278.243,00 4.598.243,00 1.22
Laba ditahan 0,00 0,00 0,00 0,00
Laba tahun berjalan 98.614.000,00 141.929.126,00 43.315.126,00 43.92
Jumlah modal 474.294.000,00 522.207.369,23 47.913.369,23 10,10
Jumlah Passiva 577.794.000,00 807.281.800,00 229.487.800,00 39,72
Keterangan :
Berikut ini pembahasan hasil perbandingan antara neraca tahun 2010 dengan tahun 2011 (
1. Aktiva lancar restoran mengalami kenaikan sebesar Rp.471.500.000,00
atau113,35%.
Hal ini dapat ditelusuri sebagai berikut:
a. Kas mengalami kenaikan sebesar Rp. 67.500.000,00 atau sebesar 50%. Hal
ini terjadi akibat peningktan penjualan tunai.
b. Piutang usaha sangat mengalami kenaikan sebesar Rp. 137.500.000,00 atau
150%. Hal ini terjadi akibat banyaknya penjualan di tahun 2011.
c. Persediaan mengalami peningkatan sangat tinggi sebesar Rp. 212.500.000,00
atau 150%, peningkatan persediaan ini terjadi karna penambahan pembelian
bahan- bahan yang dibutuhkan oleh restoran lebih banyak.
d. Pekerjaan dalam proses di tahun 2010 dan 2011 tidak ada di transaksi pada
pos ini,karena tidak ada pembayaran yang dikeluarkan untuk pekerja yang
sedang bekerja.
e. Biaya dibayar dimuka megalami kenaikan sebesar Rp. 54.000.000,00 atau
50%, hal ini terjadi karena banyak biaya yang dikeluarkan untuk pembelian
barang-barang restoran.
Jadi secara keseluruhan,aktiva lancar restoran mengalami kenaikan sebesar
Rp.471.500.000,00 atau 113,35%. Hal ini disebabkan karena kas, piuttang
usaha persediaan dan juga biaya dibayar dimuka masing- masing mengalami
kenaikan.
2. Aktiva Tetap
Aktiva tetap restoran secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar
Rp.335.782.800,00 atau 5,89%. Hal ini dapat ditelusuri sebagai berikut:
a. Pada tahun 2010 dan 2011 nilai tanah tetap sebesar Rp. 36.000.000,00 maka dari
b. Pada tahun 2011 nilai bangunan mengalami penurunan menjadi Rp.
262.846.000,00 atau sebesar 5%. Hal ini disebabkan karna bangunan mengalami
depresiasi.
c. Mesin/peralatan mengalami penurunan sebesar Rp. 22.950.000,00 atau 10%. Hal
ini disebabkan karena mesin/peralatan tersebut sudah kurang layak dipakai maka
hal itu dapat mengurangi kinerja restoran.
d. Inventaris dapa tahun 2010 dan 2011 tidak ada terjadi pada pos ini.
e. Kendaraan mengalami penurunan sebesar Rp. 76.500.000,00 atau 10%, hal ini
terjadi karena kendaraan yang dipergunakan mengalami depresiasi.
f. Penyusutan mengalami penurunan sebesar Rp. 62.514,00 atau 5,83%, hal ini
terjadi karena nilai dari bangunan, inventaris dan kendaraan pada restoran setiap
tahunnya berkurang dari nilai tahun sebelumnya.
Jadi keseluruhan dari jumlah aktiva mengalami kenaikan sebesar Rp.
807.281.800,00 atau sebesar 39,72%. Hal ini disebabkan karena ada menambahan
aktiva setiap tahunnya.
3. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar restoran mengalami kenaikan sebesar Rp. 134.550.000,00 atau
30%. Hal ini dapat di telusuri sebagai berikut:
a. Hutang jangka pendek mengalami kenaikan sebesar Rp. 46.150.000,00 atau
30%, hal ini disebabkan masih adanya kewajiban yangg harus dibayar seperti
listrik, air dll dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun.
b. Kredit umum pada tahun 2010 dan 2011 tidak terjadi transaksi dalam pos ini.
c. KAL (Kredi Angsuran Lainnya) pada pos ini tidak mengalami transaksi baik