i
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA BEBERAPA
SAHAM YANG MASUK PADA INDEKS PEFINDO25 YANG
TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Oleh:
Chalimatuz Sa’diyah
201010160311120
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ii
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA BEBERAPA
SAHAM YANG MASUK PADA INDEKS PEFINDO25 YANG
TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
Chalimatuz Sa’diyah
201010160311120
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
iii
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA BEBERAPA
SAHAM YANG MASUK PADA INDEKS PEFINDO25 YANG
TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Oleh:
Chalimatuz Sa’diyah
201010160311120
Diterima dan disetujui
Pada tanggal 29 Januari 2014
Pembimbing:
Pembimbing I,
Drs. Warsono, M.M.
Pembimbing II,
Dra. Dewi Nurjannah, M.M., AFP.
Mengetahui:
Dekan,
Dr. Nazaruddin Malik, M.Si.
Ketua Program Studi Manajemen,
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan
saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan
Tinggi, dan tidak terdapat karya atau terdapat yang pernah diteliti atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan
disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, 29 Januari 2014
Mahasiswa
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya. Skripsi yang berjudul “Pembentukan Portofolio Optimal Pada
Beberapa Saham yang Masuk Pada Indeks PEFINDO25 yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia” disusun dengan tujuan untuk memenuhi serta melengkapi syarat
memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Manajemen
pada Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi ini tidak akan terselesaikan
tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang terlibat dalam legalisasi Surat
Keputusan pembimbingan skripsi.
2. Dra. Aniek Rumijati, M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah Malang yang terlibat dalam
penjadwalan skripsi dari pendaftaran hingga wisuda.
3. Drs. Warsono, M.M. selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah
meluangkan waktunya untuk mengoreksi serta memberikan petunjuk yang
sangat bermanfaat guna penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Dewi Nurjannah, M.M., AFP. selaku Dosen Pembimbing kedua yang
penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga
vi
5. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M., AFP. selaku Dosen Wali Kelas C
Angkatan 2010 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang selalu memberikan semangat untuk
memicu peningkatan prestasi.
6. Dra. Sri Nastiti Andharini, M.M. selaku Kepala Laboratorium Manajemen
yang senantiasa membimbing dalam kegiatan part time di Laboratorium
Manajemen.
7. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pengajar Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan pendidikan dalam bangku pekuliahan.
8. Bapak Slamet dan Ibu Imroatul Ula, kedua orang tua tercinta yang senantiasa
memberikan dukungan moril dan materil yang setiap saat selalu memberikan
perhatian serta semangat sehingga dapat terus meningkatkan prestasi.
9. Choyron Ubaydillah dan Arief Romdhony Wibowo, kedua kakak tersayang
yang selalu memberi motivasi serta memberi dukungan agar selalu giat dalam
perkuliahan.
10. Teman-teman part time Laboratorium Manajemen, Ahmad Shodkin, Romikul
Ghurub, Elvina Assadam, Lalu Muhammad Saofi, serta teman-teman
volunter, Firda Silviatul Husnia, Novitrilia Ayu I., Indra Pratama, Enny
Utami, Novia Yudianti, dan Febrianto yang selalu memberikan masukan
dalam pengerjaan skripsi.
11. Sahabat terhebat, Cahyaning Puri Rahayu dan Dwi Yanuar Rachmadian yang
banyak membantu dalam proses belajar mengajar di Fakultas Ekonomi dan
vii
12. Teman-teman Asisten Laboratorium Komputer Ekonomi dan Bisnis yang
memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi serta menjadi tempat
sharing di bidang komputer.
13. Teman-teman HMJ-Manajemen yang selalu memberikan berbagai
pengalaman organisasi yang tak ternilai.
14. Teman-teman KKN kelompok 41 Sukodono, yang merupakan rekan dalam
suka dan duka selama KKN.
15. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
terimakasih bantuannya.
Semoga pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam
penulisan skripsi ini mendapat balasan yang setimpal dan limpahan rahmat dari
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Hal
tersebut karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis sehingga kritik
dan saran sangat diharapkan guna membangun kesempurnaan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat beramanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
PERNYATAAN ORISIONALITAS SKRIPSI ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5
1. Tujuan Penelitian ... 5
2. Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA A. Landasan Hasil Penelitian Terdahulu ... 7
B. Landasan Teori ... 9
ix
Halaman
2. Pengembalian dan Risiko ... 11
3. Portofolio Efisien dan Optimal ... 14
4. Model Pembentukan Portofolio Optimal ... 17
C. Kerangka Pikir Penelitian ... 20
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22
B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 22
C. Data dan Sumber Data ... 30
1. Data ... 30
2. Sumber Data... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ... 31
E. Populasi dan Sampel ... 31
F. Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 33
B. Analisis Data ... 35
1. Menghitung ERB (Excess return to beta) ... 35
2. Menghitung Ci (Cut of rate) Masing-masing Saham ... 40
3. Saham-saham yang Masuk Kandidat Portofolio ... 40
x
Halaman
5. Pengukuran Kinerja Portofolio ... 42
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Portofolio yang Optimal ... 16
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1: Pengembalian dan Risiko Tahunan beberapa indeks
yang tercatat di BEI ... 3
Tabel 4.1: Daftar Perusahaan-Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks PEFINDO25 Periode Agustus 2011 – Juli 2013 ... 34
Tabel 4.2: Hasil Perhitungan Expected Return E(Ri) ... 36
Tabel 4.3: Hasil Perhitungan Risiko Masing-Masing Saham ... 37
Tabel 4.4: Hasil Perhitungan Alpha dan Beta Saham ... 38
Tabel 4.5: Hasil Perhitungan ERBi Periode Agustus 2011 – Juli 2013 . 39 Tabel 4.6: Hasil Perhitungan ERBi dan Ci ... 41
Tabel 4.7: Hasil Perhitungan WI dan Zi ... 42
Tabel 4.8: Hasil Perhitungan αp, p, E(Rp) dan p2 ... 43
Tabel 4.9: Hasil Perhitungan WI dan Zi yang baru ... 44
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Perusahaan-Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks PEFINDO25 Periode Agustus 2011 – Juli 2013
Lampiran 2 Daftar Harga Saham Mingguan Indeks PEFINDO25 Periode Agustus 2011-Juli 2013
Lampiran 3 Hasil Perhitungan Return Individual dan Expected Return Saham Periode Agustus 2011 – Juli 2013
Lampiran 4 Hasil Perhitungan Return Market Indeks PEFINDO25 Periode Agustus 2011 – Juli 2013
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Risiko Masing-Masing Saham
Lampiran 6 Hasil Perhitungan Alpha dan Beta Saham
Lampiran 7 Hasil Perhitungan Aktiva Bebas Risiko Menggunakan SBI (Sertifikat Bank Indonesia)
Lampiran 8 Hasil Perhitungan ERB Periode Agustus 2011 – Juli 2013
Lampiran 9 Hasil Perhitungan Ci Periode Agustus 2011 – Juli 2013
Lampiran 10 Hasil Perhitungan ERB dan Ci
Lampiran 11 Hasil Perhitungan Wi dan Zi
Lampiran 12 Hasil Perhitungan αp, p, E(Rp) dan p2
Lampiran 13 Hasil Perhitungan Wi dan Zi yang baru
Lampiran 14 Hasil Perhitungan αp, p, E(Rp) dan p2yang Baru
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Almunawir, Fitra, 2012, Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham Indeks LQ-45 Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia, Skripsi UMM. Malang.
Damadji, T. dan Fakhruddin H. M, 2012, Pasar Modal Indonesia, Edisi ketiga, Salemba empat, Jakarta.
Halim, Abdul, 2005, Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta.
Jogianto, 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga, BPFE Yogyakarta, Yogyakarata.
Nasution, Galang, 2013, Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Pada Indeks Sri-Kehati Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia, Skripsi UMM, Malang.
Sanusi, Anwar, 2011, Metodologi Penelitian Bisnis, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta.
Soeranto dan Arsyad Lincolin, 2003, Metodologi Penelitian, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi 1, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Zubir, Zalmi, 2011, Manajemen Portofolio, Salemba Empat, Jakarta.
http://www.iyaa.com/finance/saham_valas/2504168_3172.html.3,Oktober,2013.
https://www.infovesta.com/isd/article/article6.html.9,Oktober,2013.
http://new.pefindo.com/files/p25/p25-2013-01-25.pdf.18,Oktober,2013.
http://www.bi.gi.id. Diunduh tanggal 14 Nopember 2013
xv
http://www.bi.go.id. Diunduh tanggal 11 Desember 2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal Indonesia hingga saat ini dinilai masih cukup kuat
menahan sentimen negatif eksternal sehingga dana investor asing (capital
inflow) masih deras mengalir ke dalam negeri. "Investasi di pasar modal
Indonesia cukup mudah dan paling kuat menahan sentimen," ujar Direktur
Utama Kresna Securities, Michael Steven saat konferensi pers "Online
Trading Academy (OTA)" di Jakarta. Menurut dia, kondisi itu merupakan
kesempatan bagi masyarakat Indonesia, jika tidak negara tetangga yang akan
mengambil kesempatan itu (www.investor.co.id, diunduh tanggal 4 Februari
2014).
Kinerja bursa saham Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat.
Ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi tahun ini
memicu derasnya aliran dana investor asing masuk ke bursa saham Indonesia.
Berdasarkan data Bloomberg, bursa saham Indonesia tercatat naik 10,08%.
Pertumbuhan kapitalisasi bursa saham Indonesia sepanjang Januari 2013
sebesar 7,6% senilai Rp 4.386 triliun (www.iyaa.com, diunduh tanggal 3
Oktober 2013).
Kecenderungan bisnis investasi Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan dan menyumbangkan 35% terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) pada 2012. Artinya, iklim investasi Indonesia bisa dikatakan
lebih baik dari tahun ke tahun. Selain itu, daya beli masyarakat yang tinggi
2
menengah di Indonesia. Pada 2013, lapangan kerja juga akan meningkat
seiring dengan menurunnya angka pengangguran terbuka pada kisaran
5,8%-6,1% (www.iyaa.com, diunduh tanggal 3 Oktober 2013).
Joshua Tanja, Head of Equities and Research di Union Bank
Switzerland (UBS) Indonesia, mengemukakan bahwa ekspektasi tinggi
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia membuat investor
asing menyerbu pasar saham Indonesia. Kondisi ini dimanfaatkan oleh
perusahaan untuk melakukan proses pencatatan saham perdana Initial Public
Offering (IPO) pada awal tahun. Jumlah perusahaan yang melakukan Initial
Public Offering (IPO) di pasar saham Indonesia hingga saat ini sebanyak
enam perusahaan.
Hal tersebut membuat investor asing lebih memilih untuk masuk ke
pasar saham Indonesia, saat kondisi perekonomian dan iklim investasi di
Eropa dan Amerika Serikat masih bergejolak. Di sisi lain, bursa saham
Indonesia menawarkan tingkat return on equity (ROE) yang semakin tinggi.
Dengan pertumbuhan PDB yang tinggi, ROE bursa Indonesia diprediksi
mencapai lebih dari 20%. Pada 2013, earnings per share (EPS) bursa
Indonesia diestimasi tumbuh 17% dengan tingkat valuasi saham (PER)
sebesar 17 kali (www.iyaa.com, diunduh tanggal 3 Oktober 2013).
Dua bulan berjalan di semester II tahun ini, pergerakan Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) terlihat begitu bergejolak. IHSG mencetak kinerja
3
global yang disertai lesunya data-data ekonomi negara-negara besar, seperti
Uni Eropa dan China, membuat kinerja IHSG merosot -1,98% sepanjang
Agustus 2012. Meskipun demikian, kinerja IHSG pada Agustus 2012 masih
sukses mencetak angka positif, yakni 6,24%.
Pengukuran untuk mendapatkan indeks saham yang berkinerja paling
baik mencakup sisi pengembalian dan risiko dapat disesuaikan dalam kondisi
tertentu. Berikut ini terdapat data Pengembalian dan Risiko Tahunan yang
dapat mewakili beberapa indeks yang tercatat di BEI dengan periode
sepanjang 3 tahun terakhir (Juli 2009 – Juli 2012). Data tersebut mewakili
periode sejak Juli 2012 serta mewakili periode Juli 2009 – Juli 2012. Data
Pengembalian dan Risiko Tahunan dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Pengembalian dan Risiko Tahunan beberapa indeks yang tercatat di BEI
Sumber: www.infovesta.com, diunduh tanggal 9 Oktober 2013
Dari Tabel 1.1, terlihat kinerja indeks PEFINDO25 menjadi yang
teratas berdasarkan pengembalian per Juli 2012 maupun 3 tahun terakhir (Juli
4
IHSG dan LQ-45. Bahkan, bila dibandingkan dengan kinerja indeks Reksa
Dana Saham (IRDSH) yang mencerminkan rata-rata pergerakan Reksa Dana
Saham secara keseluruhan, kinerja PEFINDO25 juga lebih unggul lebih dari
dua kali lipat (www.infovesta.com, diunduh tanggal 9 Oktober 2013).
Kondisi tersebut memungkinkan investor dapat meraih pengembalian
tinggi apabila investor berinvestasi pada saham-saham yang tergabung dalam
indeks PEFINDO25. Hal tersebut menjadikan indeks PEFINDO25 dapat
menjadi pilihan yang sangat baik dan tepat untuk para investor dalam
melakukan investasi. Berdasarkan penjelasan yang sudah diuraikan di atas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pembentukan Portofolio Optimal Pada Beberapa Saham Yang Masuk Pada
Indeks PEFINDO25 yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia".
B. Perumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Saham-saham apa saja yang terbentuk dalam portofolio optimal pada
saham indeks PEFINDO25?
2. Bagaimana proporsi dana saham-saham anggota indeks PEFINDO25 yang
terbentuk dalam portofolio optimal?
3. Berapa tingkat risiko dan tingkat pengembalian (return) dari portofolio
5
C. Pembatasan Masalah
Penentuan batasan penelitian dilakukan dengan tujuan agar
permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini tidak terlalu melebar dari yang
sudah ditentukan. Dalam hal ini batasan masalah adalah periode penelitan
yaitu Agustus 2011 sampai Juli 2013 dengan menggunakan data harga saham
mingguan indeks PEFINDO25 dan harga saham mingguan perusahaan yang
termasuk dalam indeks PEFINDO25.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui saham-saham anggota indeks PEFINDO25 yang
terbentuk dalam portofolio optimal.
b. Untuk mengetahui proporsi dana saham-saham anggota indeks
PEFINDO25 yang terbentuk dalam portofolio optimal.
c. Untuk mengetahui besarnya tingkat risiko dan tingkat
pengembalian (return) dari portofolio optimal saham yang
6
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Investor dan Calon Investor Saham yang Tergabung dalam
Indeks PEFINDO25
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
investasi di pasar modal, khususnya investasi pada saham-saham
yang tergabung dalam indeks PEFINDO25.
b. Bagi Emiten yang Sahamnya Tergabung dalam Indeks
PEFINDO25
Hasil peneltian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat
memberikan pengembalian yang maksimal bagi investor.
c. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian,
pertimbangan dan pengembangan ke arah yang lebih baik bagi
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian ini didasarkan pada dua penelitian terdahulu yaitu pertama
oleh Almunawir (2012) dengan judul Pembentukan Portofolio Optimal Pada
Saham Indeks LQ-45 Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah saham-saham yang terbentuk dalam portofolio
optimal beserta proporsi dana masing-masing sekuritas yaitu pada semester I
SMGR sebesar 65,55%, UNSP sebesar 7,98%, LISP sebesar -3,21%, ENRG
sebesar 18,94%, INCO sebesar -6,87%, UNTR sebesar 8,86%, GGRM
sebesar 8,62%, dan ELTY sebesar 3,13%. Pada semester II adalah UNVR
sebesar 97,72% dan BBTN sebesar 2,28%.
Tingkat pengembalian dari portofolio optimal yang terbentuk pada
semester I adalah 7,07% dan semester II adalah 5,58% dengan tingkat risiko
pada semester I sebesar 0,11% dan semester II sebesar 5,06%. Landasan
penelitian terdahulu yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh
Nasution (2013) dengan judul Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Pada
Indeks Sri-Kehati Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah saham-saham yang terbentuk dalam portofolio optimal
pada indeks SRI-KEHATI pada semester I periode November 2011-April
2012, didapatkan 2 saham yang masuk sebagai anggota portofolio optimal.
Saham-saham tersebut disertai proporsi dananya adalah AALI (Astra
8
35,77%, serta menghasilkan tingkat pengembalian portofolio yang akan
investor dapatkan sebesar 1,023% dan tingkat risiko portofolio sebesar
0,003%. Semester II periode Mei-Oktober 2012 tidak terdapat anggota
portofolio yang terbentuk.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu
menggunakan model indeks tunggal dalam menentukan portofolio
optimalnya. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
adalah objek penelitian yang digunakan oleh peneliti sekarang yaitu
menggunakan saham-saham yang tergabung dalam indeks PEFINDO25,
sedangkan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Almunawir (2012)
menggunakan saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ-45 dan
Nasution (2013) menggunakan saham-saham yang tergabung dalam indeks
SRI-KEHATI.
Perbedaan lain yang ada dalam penelitian terdahulu dengan penelitian
sekarang yaitu periode penelitian sekarang adalah Agustus 2011 sampai Juli
2013, sedangkan penelitian terdahulu adalah Almunawir (2012) pada periode
penelitian Februari 2011 sampai Desember 2011 dan Nasution (2013) pada
9
B. Landasan Teori
1. Keputusan Investasi Pada Saham
Jogianto, (2010:5) mendefinisikan investasi sebagai penundaan
konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode
waktu yang tertentu. Sedangkan menurut Halim, (2005:2) Investasi pada
hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Untuk
melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup,
pengalaman serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang
akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki.
Mereka yang ingin berkecimpung dalam jual beli saham harus
meninggalkan budaya ikut-ikutan, gamblang, dan sebagainya yang tidak
rasional. Seorang investor harus rasional dalam menghadapi pasar jual beli
saham. Selain itu, investor harus mempunyai ketajaman perkiraan masa
depan perusahaan yang sahamnya akan dibeli atau dijual.
Menurut Halim (2005:4) proses investasi menunjukkan bagaimana
seharusnya seorang investor membuat keputusan investasi pada efek-efek
yang dapat dipasarkan, dan kapan dilakukan. Terdapat beberapa hal yang
perlu dilakukan investor sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.
Tahapan-tahapan proses keputusan investasi adalah sebagai berikut:
10
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu:
tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return),
tingkat risiko (rete of risk), dan ketersediaan jumlah dana yang akan
diinvestasikan. Apabila dana cukup tersedia, maka investor
menginginkan pengembalian yang maksimal dengan risiko tertentu.
Umumnya hubungan antara risiko (risk) dan tingkat pengembalian
yang diharapkan bersifat linier, artinya semakin tinggi tingkat risiko,
maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan.
b. Melakukan Analisis
Dalam tahap ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek
atau sekelompok efek. Salah satu tujuan penilaian ini adalah untuk
mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced), apakah harganya
terlalu tinggi atau terlalu rendah.
c. Mengevaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang
telah dibentuk, baik terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan
maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung. Sebagai tolok ukur
digunakan dua cara, yaitu: pertama, pengukuran (measurement) adalah
penilaian kinerja portofolio atas dasar asset yang telah ditanamkan
dalam portofolio tersebut, misalnya dengan menggunakan tingkat
11
berdasarkan pada perbandingan dua set portofolio dengan tingkat
risiko yang sama.
d. Merevisi Kinerja Portofolio
Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja
portofolio. Dari hasil evaluasi inilah selanjutnya dilakukan revisi
(perubahan) terhadap efek-efek yang membentuk portofolio tersebut
jika dirasa bahwa komposisi portofolio yang sudah dibentuk tidak
sesuai dengan tujuan investasi, misalnya tingkat pengembaliannya
lebih rendah dari yang disyaratkan. Revisi tersebut dapat dilakukan
secara total, yaitu dilakukan likudasi atas portofolio yang ada,
kemudian dibentuk portofolio yang baru.
2. Pengembalian dan Risiko
Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan
pengembalian, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus
dihadapinya. Pengembalian merupakan salah satu faktor yang memotivasi
investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Risiko merupakan
kemungkinan perbedaan antara pengembalian aktual yang diterima dengan
pengembalian yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan
12
(2012:9) mengemukakan pengembalian dan risiko investasi dalam saham
antara lain:
a. Pengembalian investasi saham:
1) Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang
dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Umumnya
dividen merupakan salah satu daya tarik bagi pemegang saham
dengan orientasi jangka panjang.
2) Capital gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga
jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan
saham di pasar sekunder. Umumnya investor dengan orientasi
jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain.
Misalnya, seorang investor membeli saham pada pagi hari dan
kemudian menjualnya lagi pada siang hari jika saham mengalami
kenaikan.
b. Risiko investasi saham:
1) Tidak mendapatkan dividen
Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya
13
membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami
kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan investor untuk
mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
2) Capital loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu
mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang
dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan
harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian seorang
investor mengalami capital loss.
3) Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan
berdampak secara langsung kepada saham perusahaan tersebut.
Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, maka
jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara
otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan atau
di-delist.
4) Saham dikeluarkan dari bursa (delisting)
Risiko lain yang dihadapi oleh investor adalah jika saham
perusahaam dikeluarkan dari Pencatatan Bursa Efek atau di-delist.
Suatu saham perusahaan dikeluarkan dari bursa umumnya karena
kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak
14
membagi dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan
berbagai kondisi lainnya sesuai dengan Peraturan Pencatatan Efek
di Bursa.
5) Saham dihentikan sementara (suspensi)
Risiko lain yang juga mengganggu para investor untuk
melakukan aktivitasnya, yaitu jika suatu saham di-suspensi atau
dihentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek. Hal tersebut
mengakibatkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga
suspensi dicabut. Suspensi biasanya berlangsung dalam waktu
singkat, misalnya satu sesi perdagangan, dua sesi perdagangan,
tetapi dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari
perdagangan.
3. Portofolio Efisien dan Optimal
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan
assets, baik berupa real assets atau financial assets yang dimiliki oleh
investor (Halim, 2005:63). Tingkat keuntungan yang diharapkan atas suatu
portofolio merupakan rata-rata tertimbang tingkat keuntungan dari
berbagai aset keuangan dalam portofolio tersebut. Risiko portofolio
ditunjukkan oleh besar kecilnya penyimpangan tingkat keuntungan yang
diharapkan, semakin besar penyimpangan tingkat keuntungan yang
15
Portofolio-portofolio efisien berada di efficient set.
Portofolio-portofolio efisien merupakan Portofolio-portofolio-Portofolio-portofolio yang baik, tetapi bukan
yang terbaik. Portofolio efisien hanya mempunyai satu faktor yang baik,
yaitu faktor pengembalian ekspektasian atau faktor risikonya, belum
terbaik keduanya. Hanya terdapat satu portofolio yang terbaik, yaitu
portofolio optimal. Portofolio optimal merupakan bagian dari
portofolio-portofolio efisien. Suatu portofolio-portofolio optimal juga sekaligus merupakan
suatu portofolio efisien, tetapi suatu portofolio efisien belum tentu
portofolio optimal.
Dalam konteks manajemen investasi, kurva indiferen (indifference
curve-IC) merupakan suatu kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi
efek yang memberikan tingkat pengembalian yang sama (indifference)
bagi investor. Kemirigan (slope) IC menunjukkan tingkat subtitusi
marginal (marginal rate of subtitution) dari tingkat pengembalian dan
risiko. Semakin besar kemiringan IC menunjukkan bahwa investor
semakin hati-hati terhadap risiko. Sebaliknya, semakin kecil kemiringan
IC menunjukkan bahwa investor semakin berani menghadapi risiko. Kurva
16
Gambar 2.1 Portofolio yang Optimal
Pada Gambar 2.1 tampak bahwa portofolio optimal investor A
terletak pada titik X yang memberikan kepuasan sebesar IC-A, karena
portofolio tersebut menawarkan ER (Expected Return) dan risiko yang
sesuai dengan preferensinya. Investor A dikatakan tidak rasional jika
memilih portofolio Y, karena portofolio tersebut memberikan ER lebih
rendah dengan risiko yang sama, sehingga tidak terletak pada EF (Efficient
Frontier) dan memberikan kepuasan sebesar IC-AI yang lebih rendah dari
IC-A.
Investor A juga dikatakan tidak rasional jika memilih portofolio Z,
karena portofolio tersebut tidak tersedia di pasar walaupun dapat
IC-17
A2 yang lebih tinggi dari IC-A. Kurva indeferen investor B bersinggungan
dengan efficient frontier pada titik W. Artinya, portofolio optimal bagi
investor tersebut terletak pada titik W, karena portofolio tersebut
menawarkan ER dan risiko yang sesuai dengan preferensinya.
Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin
memaksimalkan pengembalian yang diharapkan dengan tingkat risiko
tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau mencari portofolio yang
menawarkann risiko terendah dengan tingkat returm tertentu. Karakteristik
portofolio seperti ini disebut sebagai portofolio efisien. Portofolio optimal
merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak
pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien (Tandelilin, 2001:74).
4. Model Pembentukan Portofolio Optimal
Single Index Model adalah sebuah teknik untuk mengukur
pengembalian dan risiko sebuah saham atau portofolio. Model tersebut
mengasumsikan bahwa pergerakan pengembalian saham hanya
berhubungan dengan pergerakan pasar. Apabila pasar bergerak naik, dalam
arti permintaan terhadap saham meningkat, maka harga saham di pasar
akan naik pula. Sebaliknya, jika pasar bergerak turun, maka harga saham
di pasar akan turun pula. Jadi, pengembalian saham berkorelasi dengan
pengembalian pasar. Setiap perusahaan tidak sama dalam merespon
18
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari
suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara
khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami
kenaikan harga jika indeks harga saham naik, sebaliknya kebanyakan
saham mengalami penurunan harga jika indeks harga saham turun. Hal ini
menyarankan bahwa pengembalian-pengembalian dari sekuritas mungkin
berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap
perubahan-perubahan nilai pasar. Pemilihan dari indeks pasar tidak
tergantung dari suatu teori tetapi lebih tergantung dari hasil empirisnya.
Model indeks tunggal membagi pengembalian dari suatu sekuritas ke
dalam dua komponen, yaitu sebagai berikut:
a. Komponen pengembalian yang unik diwakili oleh αi (hanya
berhubungan dengan peristiwa mikro) yang independen terhadap
pengembalian pasar.
b. Komponen pengembalian yang berhubungan dengan pengembalian
pasar yang diwakili oleh βi.RM.
Bagian pengembalian yang berhubungan dengan pengembalian pasar
ditunjukkan oleh βi yang merupakan sensitifitas pengembalian suatu
sekuritas terhadap pengembalian dari pasar. Secara konsensus,
pengembalian pasar mempunyai βi bernilai 1,5 misalnya mempunyai arti
19
perubahan pengembalian dari sekuritas tersebut dengan arah yang sama
sebesar 1,5%.
Model indeks tunggal dapat juga dinyatakan dalam bentuk
pengembalian ekspektasian (expected return). Tidak seperti halnya
pengembalian portofolio yang merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh
pengembalian sekuritas tunggal, risiko portofolio (portofolio risk) tidak
merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh risiko sekuritas tunggal.
Risiko portofolio mungkin dapat lebih kecil dari risiko rata-rata tertimbang
masing-masing. Risiko portofolio menunjukkan bahwa secara umum risiko
mungkin dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas
tunggal ke dalam bentuk portofolio.
Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam
portofolio ialah pengembalian masing-masing sekuritas tidak berkorelasi
secara positif dan sempurna. Pengembalian dan risiko mempunyai
hubungan yang positif, semakin besar risiko yang ditanggung maka
semakin besar pengembalian yang harus dikompensasikan. Risiko dari
investasi juga perlu dipertimbangkan, oleh karenanya pengembalian dan
risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah dan pertimbangan suatu
20
C. Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian dibuat untuk memberikan gambaran
penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang pembentukan portofolio optimal
terhadap investasi yang dilakukan oleh perusahaan pada indeks PEFINDO25.
Penelitian dilakukan menggunakan model indeks tunggal memiliki
karakteristik tertentu yaitu jika nilai E(Ri) > 0, maka saham tersebut akan
diterima, namun jika E(Ri) < 0 maka saham tersebut akan ditolak dan tidak
akan masuk dalam pengujian selanjutnya.
Saham-saham yang memenuhi kriteria E(Ri) > 0, selanjutnya
dilakukan pengujian kembali. Saham yang memiliki nilai ERBi < Ci, akan
ditolak dan tidak dapat dikategorikan ke dalam portofolio saham yang
optimal, karena saham yang masuk ke dalam portofolio optimal adalah saham
yang memiliki nilai ERBi > Ci. Selanjutnya , setelah diketahui saham yang
termasuk dalam portofolio optimal dan proporsi dana saham yang
diinvestasikan maka akan diketahui juga tingkat pengembalian dan tingkat
risiko pada saham indeks PEFINDO25. Kerangka pikir penelitian dapat
21
Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian
E(Ri) > 0
ERBi> Ci
Portofolio Efisien
Keputusan Investasi Ditolak
Ditolak
Saham – saham Indeks
PEFINDO25 yang
Terbentuk dalam Portofolio
Optimal
-Proporsi Dana yang
Diinvestasikan.
-Risiko dan Tingkat
Pengembalian Portofolio Saham Indeks PEFINDO25
Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal
Tidak
Tidak Ya