SKRIPSI
PENGARUH ISU NUKLIR IRAN TERHADAP KEBIJAKAN POLITIK DAN KEAMANAN AMERIKA SERIKAT ATAS IRAN DI TIMUR
TENGAH
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.IP) strata-1 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Oleh : Arif Adi Bachtiar
NIM: 08260065
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK HUBUNGAN INTERNASIONAL
LEMBAR PENGESAHAN
Nam a : Arif Adi Bacht iar
Nim : 08260065
Jurusan : Hubungan Int ernasional
Fakult as : Ilm u Sosial dan Ilm u Polit ik
Judul Skripsi : Pengaruh Isu Nuklir Iran Terhadap kebijakan Polit ik
Dan Keam anan Am erika Serikat At as Iran di Tim ur Tengah
Telah dipert ahankan dihadapan Dew an Penguji Ujian Skripsi
Fakult as Ilm u Sosial dan Ilm u Polit ik
Jurusan Hubungan Int ernasional
Dan dinyat akan LULUS
Pada hari : Selasa
Tanggal : 16 Juli 2013
Tem pat : Lab. Hubungan Int ernasional
M engesahkan,
Dekan FISIP UM M
Dr. W ahyudi., M .Si
Dew an Penguji :
1. Ruli Inayah Ramadhoan., M.Si ( )
2. Helmia Asyathri., S.IP ( )
3. Ayusia Sabhita Kusuma., M.Soc.,Sc ( )
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahhi wa barakatuh.
Telah banyak penelitian di Indonesia yang membahas tentang kebijakan
politik luar negeri Amerika Serikat di Timur Tengah. Namun dari keseluruhan
penelitian, hanya sebagian saja yang meneliti tentang kebijakan politik luar negeri
Amerika Serikat terkait isu nuklir Iran.
Penulis menyadari bahwa di dalam proses pengerjaan dan penyajian
skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan yang perlu dibenahi dan
disempurnakan. Oleh karena itu masukan dan kritikan yang membangun sangat
diharapkan oleh penulis untuk membenahi kekurangan tersebut.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah
dan mengembangkan pengetahuan mengenai studi Hubungan Internasional tidak
hanya di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang saja, akan tetapi juga
disiplin Ilmu Hubungan Internasional di Indonesia secara umum. Amien.
Wassalamu’alaikum warahmatullahhi wa barakatuh.
Malang, 23 September 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ORISINILITAS ... iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v
UNGKAPAN PRIBADI DAN MOTTO... ...vi
ABSTRAKSI ... viii
ABSTRACTION ... ix
KATA PENGANTAR...x
DAFTAR ISI ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat Akademis ... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ... 5
1.5 Penelitian Terdahulu ... 6
1.6 Kerangka Pemikiran ... 7
1.6.1 Teori Foreign Policy Analisys ... 7
1.6.2 Konsep Balance of Security... 11
1.7.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 13
1.7.2 Batas Waktu ... 13
1.7.3 Batasan Materi ... 14
1.7.4 Jenis Penelitian... 14
1.7.5 Peringkat Analisa ... 14
1.7.6 Teknik Pengumpulan Data ... 15
1.7.7 Teknik Analisa Data ... 15
1.8 Asumsi Dasar ... 16
1.9 Sistematika Penulisan ... 16
BAB II DINAMIKA POLITIK IRAN DAN HUBUNGAN AMERIKA SERIKAT DENGAN IRAN... 19
2.1 Dinamika Politik dan Pemerintahan Iran ... 19
2.1.1 Struktur Politik dan Sistem Pemerintahan Iran... 19
2.1.2 Situasi politik era pemilu presiden 2005 ... 24
2.2 Posisi Iran di Timur Tengah ... 29
2.3 Perkembangan Nuklir Iran ... 34
2.3.1 Sejarah Awal Program Nuklir Iran ... 34
2.3.2 Perkembangan Nuklir Era Ahmadinejad ... 38
2.4 Hubungan Amerika Serikat dengan Iran ... 45
BAB III KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT KE TIMUR TENGAH ... 54
3.2 Kepentingan Nasional Amerika Serikat di Timur Tengah ... 66
BAB IV Analisa Balance of Security sebagai Strategi Kebijakan Keamanan
Amerika Serikat di Timur Tengah ... 71
4.1 Mitra Amerika Serikat di Timur Tengah ... 71
4.2 Decision Making Process sebagai Awal Kebijakan Politik Luar
Negeri Amerika Serikat terhadap Iran ... 73
4.3 Peningkatan Kekuatan Militer Amerika Serikat di Kawasan Timur
Tengah ... 78
4.4 Peta Militer Amerika Serikat ... 81
4.5 Analisa Balance of Security sebagai Strategi Kebijakan Keamanan
Amerika Serikat di Timur Tengah ... 89
BAB V KESIMPULAN ... 91
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Alcaff, Muhammad. 2008. Perang Nuklir?.Jakarta:Publishing House
Holsti, K. J. 1987. Politik Internasional: Kerangka Analisis. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya (diterjemahkan oleh Etin Sudradjat) hal. 135
Mohtar Mas’oed, 1990.Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi, Jakarta : LP3ES, hal.68
E-Book:
Michael Knights, Trobled Waters: future U.S. Security Assistance in the Persian Gulf ( Washington, D.C.: Washington Instintute for Near East Policy, 2006), p, 34. Diperoleh dari pdf “After Iraq: Future U.S. Military Posture in the Middle East”, Bowman, L. bradley
Alfian Muthalib, “Politik Luar Negeri Maksimalis Amerika” Nation, PPSN. Vol.5. no.1 (2008): 111.
Nicholas D. Romber, Jr., “John Winthrop 1588 – 1649, “ in The Heath Anthology of American Literature, vol.1,2nd ed,ed. Paul Lauter (Lexington: DC. Heat and Company, 1994), 224.
Joseph Cirincione, Jon Wolfsthal and Miriam Rajkumar, "Iran," in Deadly Arsenals: Nuclear, Biological, and Chemical Threats (Washington, DC, Carnegie Endowment for International Peace, 2005), p. 298.
Oliver Meier, "Iran and Foreign Enrichment: A Troubled Model," The Arms Control Association, January/February 2006.
David Albright, Jacqueline Shire, and Paul Brannan, "Is Iran Running out of Yellowcake?," The Institute for Science and International Security, 11 February 2009.
Nathan E. Busch, No End in Sight: The Continuing Menace of Nuclear Proliferation (Lexington: The University Press of Kentucky, 2004), p. 265.
R. Jeffrey Smith and Michael Dobbs, "Russia Promised to Sell Centrifuge Plant to Iran; Bomb Grade Uranium Could be Made There," The Washington Post, 29 April 1995; Iran's Strategic Weapons Programmes: A Net Assessment (London: The International Institute for Strategic Studies, 2005), p. 13.
Laura Hayes, Borgna Brunner, and Beth Rowen,”Al-Qaeda”, http://www.infoplease.com/spot/al-qaeda-terrorism.html
Hans J. Morgenthau, “Another “Great Debate”: The National Interest of the United States,” in Classics of International Relation, 3nd ed, ed. John A. Vasquest (New Jersey: Prentice Hall, 1966),147.
See Anthony H. Cordesman and Khalid R. Al-Rodhan, Iran’s Weapon of Mass Destruction: The real and Potential Threat (Washington, D.C.: CSIS, 2006), pp. 99-159.
See Ashton B. Carrer, “ How to Counter WMD,” Foreign Affairs83, no. 5 (September/October 2004): 72-85
My use of the terms “balancing”and “bandwagoning” follows that of Kenneth Waltz in his Theory of International Politics (Reading, Mass,: Addison-Wesley, 1979). Arnold Wolfers uses a similar terminology in his essay “The Balance of Power in Theory and Practice,” in Discord and
Collaboration (Balimore: Johns Hopkins University Press, 1962), pp. 122-124, lihat juga “International Security, Vol. 9, No.4 (Spring, 1985), pp. 3-43”
See Jason W. Davidson, The Origin of Revisionist and Status-quo States (Palgrave Macmillan, 2004), p. 2.
Internet:
Dr Kurtubi, “Apakah Perang Memang untuk Minyak?”,
http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=1406&coid=2&caid=19 &gid=4
Widi Agustian, “Ini 15 Negara dengan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia”, http://economy.okezone.com/read/2012/03/06/213/587905/ini-15-negara-dengan-cadangan-minyak-terbesar-di-dunia
“Sejarah Nasionalisasi Minyak Iran (Bagian Kedua)”,
“merubah wajah dunia melalui konferensi perlucutan nuklir”, http://politik.kompasiana.com/2010/04/18/merubah-wajah-dunia-melalui-konferensi-perlucutan-nuklir/
Diperoleh dari :
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/317554/
Siraaj, “AS mengerahkan lagi kapal perangnya ke Teluk Persia”, http://www.arrahmah.com/read/2012/07/08/21487-as-mengerahkan-lagi-kapal-perangnya-ke-teluk-persia.html#sthash.dTI3tufx.dpuf
Endah Hapsari , “AS Tambah Kapal Induk di Teluk Persia, Ada Apa?”, http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/07/21/m7heyj-as-tambah-kapal-induk-di-teluk-persia-ada-apa
Diperoleh dari : https://www.evernote.com/shard/s245/sh/3347a096-a06a-47a4-8281-43dcfe22ef34/fd8c3eab02db42cf4604ebe2bb55233b
Rayhan Barzegar, “balance of power in the persian gulf an iranian view”,
http://belfercenter.ksg.harvard.edu/publication/20359/balance_of_power_i n_the_persian_gulf.html
“ Government Profile: Iran”,
http://www.pbs.org/newshour/indepth_coverage/middle_east/iran/structure .html
Diperoleh dari : http://www.president.ir/en/cabinet
“PROFIL NEGARAREPUBLIK ISLAM IRAN”, diperoleh dari : http://www.deplu.go.id/tehran/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=1&l=id
“Salehi: Kebijakan Luar Negeri Iran, Perdamaian & Keamanan”, http://www.islamtimes.org/vdcau0nuw49ney1.h8k4.html
“Organisation of Islamic Cooperation”, http://www.oic-oci.org/page_detail.asp?p_id=52
Musthafa Luthfi, “Pemilu Iran dan Posisi Tawar Negara Barat”, http://www.hidayatullah.com/read/8927/02/08/2009/pemilu-iran-dan-posisi-tawar-negara-barat-.html
Luthfi Zuhdi, “Pengaruh Iran di Timur Tengah”, http://www.pelita.or.id/baca.php?id=49289
“Iran Pasok Hamas Teknologi Roket Fajr-5”,
http://www.jpnn.com/read/2012/11/22/147750/Iran-Pasok-Hamas-Teknologi-Roket-Fajr-5-
“Komandan: Rudal Iran Mampu Hancurkan 2.000 Markas Musuh “,http://www.islamtimes.org/vdcaaonu049nuw1.h8k4.html
Fajar Nugraha, “ Anggaran Militer Iran Meningkat 127%”,
http://international.okezone.com/read/2012/02/02/412/568034/anggaran-militer-iran-meningkat-127
“Gebrakan Nuklir Iran”,
http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Aktualita &artikel=akt3&hlm=4
"Statement by the Iranian Government and Visiting EU Foreign Ministers," The International Atomic Energy Agency, 21 October 2003, www.iaea.org
"Iran's Nuclear Program: Expanding the Nuclear Fuel Cycle; Illicit Procurement", Institute for Science and International Security (ISIS), www.isisnucleariran.org
"Communication dated 26 November 2004 received from the Permanent Representatives of France, Germany, the Islamic Republic of Iran, and the United Kingdom concerning the agreement signed in Paris on 15 November 2004," The International Atomic Energy Agency, 26 November 2004, www.iaea.org
“Awal Mula Konflik Nuklir Damai Iran dengan Barat”, http://islamtimes.org/vdcgqx9xnak9wq4.1ira.html,
“Seputar Program Nuklir Iran”,
http://www2.irib.ir/worldservice/melayuRadio/nuklir/resistensi.htm,
“Dampak Pemakaian Energi Fosil”,
http://www.intisolar.com/news/dampak_pemakaian_energi_fosil.html,
“IAEA: Iran siap gandakan pengayaan uranium”,
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/11/121117_irannuke.shtml,
“Mamuju-gudang uranium baru, akankah menjadi papua kedua?”, http://www.anneahira.com/mamuju.htm
“Non Proliferation Education Center”,
http://www.npolicy.org/thebook.php?bid=2,
Diperoleh dari : http://www.treas.gov/offices/enforcement/ofac/programs/iran.pdf
Ama Farah, “Obama akan Normalisasi Hubungan AS-Iran?”,
http://hidayatullah.com/read/25781/06/11/2012/obama-akan-normalisasi-hubungan-as-iran?.html.
Mark P. Lagon, “The Value of Values: Soft Power Under Obama “, http://www.worldaffairsjournal.org/article/value-values-soft-power-under-obama,
“Ahmadinejad: Kami akan Memandang Positif Niat Baik Amerika “, http://shabestan.net/id/pages/?cid=10028
“AS Konsumen Minyak Terbesar di Dunia”,
http://energitoday.com/2012/12/20/as-konsumen-minyak-terbesar-di-dunia/
“Hari Nasional Melawan Arogansi Dunia (Bagian 2) “,
http://indonesian.irib.ir/headline2/-/asset_publisher/0JAr/content/hari-nasional-melawan-arogansi-dunia-bagian-2/pop_up,
“Hugo Chavez Tinggalkan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia “, http://finance.detik.com/read/2013/03/06/112513/2187119/1034/hugo-chavez-tinggalkan-cadangan-minyak-terbesar-di-dunia
“Atep Abdurofiq, “Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat Di Timur Tengah Pasca Tragedi 11 September 2001 Dan Dampaknya Terhadap
Prospek Demokratisasi”,
http://www.psktti-ui.com/abstrak1.php?id=7101090108&bhs=IN,
Wahyu Dwi Anggoro , “Obama Percepat Penarikan Pasukan AS di Afghanistan”, http://international.okezone.com/read/2013/01/12/414/745171/obama-percepat-penarikan-pasukan-as-di-afghanistan
Lilik Prasaja, “Kedatangan Obama dan Rekonsolidasi Israel-Turki-Amerika di
Timur-Tengah “,
“Energy Information Administration – EIA”, http://www.investopedia.com/terms/e/energy-information-admin.asp
“INTERNATIONAL ENERGY OUTLOOK 2011 “,
http://www.eia.gov/forecasts/ieo/world.cfm,
“National Defense Srategy og the United States of America,” March 2005,
http://www.globalsecurity.org/militarylibrary/policy/dod/nds-usa_mar2005.htm, diperoleh dari pdf “After Iraq: Future U.S. Military Posture in the Middle East”, Bowman, L. bradley
“Statement by the President in His Address to the Nation “, http://georgewbush-whitehouse.archives.gov/news/releases/2001/09/20010911-16.html
Bambang Nuroso,“Upaya Presiden AS Tangani Krisis Ekonomi”, http://www.pelita.or.id/baca.php?id=66767
“Ini Dia, Pertimbangan Fokus Baru Kehadiran Militer AS di Asia-Pasifik”, http://www.intelijen.co.id/warta/1708-ini-dia-pertimbangan-fokus-baru-kehadiran-militer-as-di-asia-pasifik
“Fokus Pembicaraan KTT APEC Bergeser dari Ekonomi”,
http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=4651&coid=2&caid=30 &gid=4
“Obama Buka KTT Keamanan Nuklir di Washington”,
http://m.voaindonesia.com/a/75495.html
“IRAN Versus AMERIKA”, http://www.pelita.or.id/baca.php?id=92484,
Hafidz Muftisany,“Presiden Iran-PM Irak Perkuat Dominasi Timur Tengah”, http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/04/23/m2wvrr-presiden-iranpm-irak-perkuat-dominasi-timur-tengah
“Greece & Turkey Enter the Alliance”,
http://www.jfcnaples.nato.int/page11702920.aspx
“How Patriot Missiles Work”, http://science.howstuffworks.com/patriot-missile.htm
Egidius Patnistik,“Pasukan AS Mulai Tiba di Turki”,
Ita Lismawati F. Malau,“Taliban Gempur Pangkalan Militer NATO di Afghanistan”, http://dunia.news.viva.co.id/news/read/371733-taliban-gempur-pangkalan-militer-nato-di-afghanistan
Hisyam Ad dien,“Laporan: Kuwait Berikan Lebih Banyak Lahan Mereka untuk Militer AS”, http://www.globalmuslim.web.id/2012/01/laporan-kuwait-berikan-lebih-banyak.html,
Dahono Fitrianto ,“Pentagon Siapkan Pangkalan Militer Terapung untuk Timur Tengah”,
http://internasional.kompas.com/read/2012/01/28/14593813/Pentagon.Siap kan.Pangkalan.Militer.Terapung.untuk.Timur.Tengah,
“AS Bangun Stasiun Radar Baru di Qatar”,
http://indonesian.irib.ir/internasional/-/asset_publisher/W6dW/content/id/5135797
“AS Diam-diam Terus Menumpuk Kekuatan di Teluk Persia”,
http://internasional.kompas.com/read/2012/05/03/22435181/AS.Diam-diam.Terus.Menumpuk.Kekuatan.di.Teluk.Persia
Ben Piven,“Map: US bases encircle Iran”,
http://www.aljazeera.com/indepth/interactive/2012/04/2012417131242767 298.html?utm_content=tweets&utm_campaign=Trial3&utm_source=Soci alFlow&utm_term=twitter&utm_medium=ExperimentMasterAccount
“US bases encircle iran”, http://www.antarchia.org/en/content/us-bases-encircle-iran
“Amerika tak Ingin Tinggalkan Timur Tengah, Perkuat Pangkalan Militer dan Pertahanan Rudal”, http://hizbut-tahrir.or.id/2011/10/31/amerika-tak- ingin-tinggalkan-timur-tengah-perkuat-pangkalan-militer-dan-pertahanan-rudal/
“Obama perpanjang sanksi Iran”,
http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/03/090313_obamairan.s html
Muhsin Labib, “Kronologi Krisis Program Nuklir Iran”,
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Politik Luar Negeri suatu negara dipastikan mengarah kepada promosi
kepentingan nasional suatu negara termasuk juga negara Amerika Serikat.
Tindakan-tindakan Amerika Serikat ini tercermin dari serangkaian kebijakan luar
negeri Amerika Serikat terkait kompetisi ekonomi, memperkuat pertahanan di
perbatasan negara-negara, mewujudkan perdamaian, kebebasan, dan upaya
perluasan ideologi demokrasi1. Namun pada dasarnya politik luar negeri tidak
pernah bersifat tetap, politik luar negeri harus merespon dan merumuskan
kebijakan sesuai dengan kepentingan nasional dan peluang dalam hubungan
internasional.
Amerika yang notabene memiliki kekuatan ekonomi, politik dan tentunya
hegemoni yang kuat dalam dunia internasional tentunya dimanfaatkan sedemikian
rupa untuk kepentingan nasionalnya dan keamanan nasional Amerika. Hal ini
terlihat dari keikutsertaanya dalam perpolitikan di Timur Tengah khususnya Iran
yang saat ini masih berseteru dengan AS perihal pengembangan teknologi
nuklirnya.
Obama dan pemerintahanya menjadikan diplomasi sebagai garda terdepan
dalam politik luar negeri Amerika saat ini. Ini bertujuan untuk mengembalikan
citra AS di mata dunia setelah pemerintahan Bush. Timur Tengah menjadi
1
2 kawasan yang menjadi perhatian Amerika saat ini, seperti diketahui Timur Tengah
memiliki posisi geografis yang sangat penting bagi dunia karena kawasan ini
poros dari jalur dunia antara benua Eropa, Asia, dan Afrika. Selain memiliki
posisi geografis yang menarik, keunggulan Timur Tengah terletak pada cadangan
minyak yang mencapai 70% cadangan minyak dunia.2
Kebijakan luar negeri suatu negara tidak dapat dilepaskan dari aspek
ekonomi yang mendasarinya. Jika melihat masalah yang dihadapi Amerika faktor
ekonomi sangat dominan dalam kebijakan luar negerinya di Timur Tengah,
kawasan yang memiliki 70% cadangan minyak dunia3. Mengingat Amerika
adalah negara konsumen terbesar di dunia, AS membutuhkan sumber minyak
untuk mengembangkan industri dalam negeri Amerika dan teknologi yang
tentunya membutuhkan minyak yang tidak sedikit. Selain daripada itu keterlibatan
Amerika dalam urusan di Timur Tengah yaitu untuk menjaga lancarnya suplai
minyak di kawasan Timur Tengah dan terjaganya hak-hak eksplorasi
perusahaan-perusahaan Amerika Serikat di kawasan itu.
Ada satu negara yang menentang dominasi AS di Wilayah Timur Tengah
seperti yang diketahui negara itu adalah negara yang juga mempunyai cadangan
minyak terbesar. Iran adalah negara yang sangat menentang dominasi AS di
wilayah kawasan Timur Tengah, semenjak dipimpin oleh Mahmoed Ahmadinejad
2
Dr Kurtubi, “Apakah Perang Memang untuk Minyak?”, diperoleh dari : http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=1406&coid=2&caid=19&gid=4, [Internet], diakses tanggal 14 November 2012
3
3 yang anti dominasi Barat, AS menjadi terbatas untuk mengakses Iran yang
mempunyai cadangan minyak terbesar itu. Banyak sekali perusahaan-perusahaan
Amerika yang dinasionalisasi AS4. Hal ini membuat AS membuat kebijakan
politik luar negeri yang keras terdahap Iran. Kebijakan Politik AS yang cenderung
represif kepada Iran seperti embargo senjata dan embargo ekonomi. AS mulai
menciptakan opini dunia internasional dan menganggap Iran sebagai ancaman
dunia bahwa Iran akan menciptakan weapon nuklir state. Isu yang berkembang
selama ini adalah isu nuklir Iran semenjak dipimpin oleh Mahmoed Ahmadinejad.
Iran berkeyakinan bahwa, Nuklir ini adalah hanya digunakan untuk pembangkit
tenaga listrik mengingat kebutuhan listrik dalam negeri iran sangat penting bagi
kepentingan nasional.
AS mulai mengumpulkan negara-negara yang sebagian besar dari anggota
NPT dan juga anggota OKI yang turut diundang untuk merundingkan sanksi yang
akan diberikan ke Iran terkait pengembangan nuklir Iran.5 KTT Keamanan Nuklir
diselenggarakan tanggal 12-13 April 2010 di Washington. KTT Keamanan Nuklir
ini dihadiri 47 pemimpin negara dan menjadi KTT internasional terbesar yang
digelar AS sejak 1945.Pemimpin dunia yang hadir antara lain Presiden China Hu
Jintao, Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy,
Perdana Menteri India Manmohan Singh, dan Perdana Menteri Jepang Yukio
Hatoyama. Presiden Obama pun menggelar pertemuan bilateral dengan para
4
“Sejarah Nasionalisasi Minyak Iran (Bagian Kedua)”, diperoleh dari : http://indonesian.irib.ir/equilibrium/-/asset_publisher/yB7o/content/sejarah-nasionalisasi-minyak-iran-bagian-kedua, [Internet], diakses tanggal 26 November 2012
5
4 pemimpin dunia tersebut. Tujuan Barrack Obama mengadakan pertemuan ini
yakni membuat dunia bebas senjata nuklir untuk mencegah jatuhnya material
nuklir ke tangan yang salah, seperti kelompok teroris. Namun inti sebenarnya dari
KTT ini, adalah aksi obama untuk melobi para pemimpin dunia. Hanya satu
keinginan Obama, yakni meminta dukungan atas sanksi baru terhadap iran.6
Dalam kepentingan Amerika di wilayah Iran sangat sarat dengan faktor
kepentingan minyaknya yang sangat melimpah oleh karena itu mengapa Amerika
sangat sensitif terhadap perkembangan dan isu-isu yang berkembang di Iran.
Belum lagi isu nuklir yang berkembang saat ini di era Mahmoed Ahmadinejad.
Kebijakan keamanan yang diberlakukan oleh pemerintahan Obama adalah
dengan mempercepat pengiriman kapal induk USS John C. Stennis. Seperti yang
diketahui terdapat beberapa pangkalan militer AS di Timur Tengah seperti di
Bahrain, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Irak, Oman, dan Kuwait dimana untuk
pangkalan yang berada di Kuwait AS menempatkan sekitar 15.000 pasukan.7
Faktor minyak senantiasa menjadi incaran kekuatan besar dunia mengingat
keluarnya Inggris dari Terusan Suez pada tahun 1968 yang mencakup Teluk
Persia telah memberikan peluang lebih besar bagi AS untuk meningkatkan
pengaruhnya di kawasan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan intervensi AS di
kawasan Timur Tengah.8
6
Diperoleh dari : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/317554/, [Internet], diakses tanggal 27 Oktober 2012
7
Siraaj, “AS mengerahkan lagi kapal perangnya ke Teluk Persia”, diperoleh dari, http://www.arrahmah.com/read/2012/07/08/21487-as-mengerahkan-lagi-kapal-perangnya-ke-teluk-persia.html#sthash.dTI3tufx.dpuf “, [Internet], diakses tanggal 14 November 2012.
8
5
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai
berikut :
Bagaimana Pengaruh Isu Nuklir Iran Terhadap Kebijakan Politik dan
Keamanan Amerika Serikat Atas Iran di Timur Tengah?
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mampu mendiskripsikan
kebijakan politik dan keamanan Amerika Serikat atas isu nuklir Iran di Timur
Tengah.
1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis
Sebagai bahan kajian untuk menambah pengetahuan dan wawasan di
bidang ilmu HI, terutama tentang pengaruh isu nuklir Iran terhadap kebijakan
politik dan keamanan Amerika Serikat atas isu nuklir Iran di Timur Tengah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi guna menambah
informasi dan masukan dalam memecahkan masalah penelitian berikutnya,
terutama yang berhubungan dengan isu nuklir Iran terhadap kebijakan politik dan
keamanan Amerika Serikat di Timur Tengah. Serta berguna untuk menjawab
pertanyaan yang muncul dalam masyarakat terutama mengenai kebijakan politik
6
1.5Penelitian Terdahulu
No Penelitian Terdahulu Metodologi dan
Pendekatan Hasil 1 Winda, UMM “ Pengaruh
Ancaman AS di Wilayah Perbatasan Iran Terhadap Pengembangan Teknologi Nuklir Era Ahmadinejad 2005-2009”, 2009.
Eksplanasi,
Balance of
Threat
Penelitian ini menjelaskan bahwa ancaman yang diberikan AS lewat pengiriman pasukan militer ke wilayah Timur Tengah dapat mempengaruhi pengembangan nuklir Iran.
2 Rahul Mahajan “Melawan Negara Teroris”, 2005.
Deskripsi, National Security
Hasil dari peneliti kedua ini dijelaskan bagaimana imperialisme
baru AS untuk mewujudkan
kepentingan nasionalnya paska tragedi WTC.
3 Rizza Sihbudi
“Menyandera Timur
Tengah”, 2006.
Eksplanasi, Teori Kebijakan Luar Negeri
Hasil dari peneliti ketiga ini dijelaskan bagaimana politik hegemoni AS di kawasan Timur Tengah dan keterpihakanya terhadap
Israel untuk melancarkan
kepentingan politiknya
Dari ketiga penelitian terdahulu di atas memiliki persamaan dengan
penelitian yang akan penulis lakukan yaitu mengenai kepentingan Amerika.
Namun selain persamaan ada juga perbedaan dari ketiga penelitian terdahulu
dengan penelitian penulis. Penelitian yang akan peneliti lakukan adalah mengenai
“Pengaruh Isu Nuklir Iran Terhadap Kebijakan Politik dan Keamanan Amerika
Serikat Atas Iran di Timur Tengah”, yang lebih menekankan pada perspektif
decision making process dan balance of security serta bagaimana perspektif
Amerika Serikat berupaya menjaga keamanan strategisnya di kawasan Timur
7
1.6 Kerangka Pemikiran
1.6.1 Teori Foreign Policy Analisys
Mengenai kebijakan politik dan keamanan yang diberlakukan Amerika
tidak terlepas dari peran kajian pembuatan keputusan luar negeri atau decision
making process. Menurut Holsti kebijakan luar negeri suatu negara adalah
serangkaian sikap, tindakan atau ide yang dirancang oleh pembuat kebijakan yang
ditujukan untuk memecahkan suatu masalah atau perubahan yang terjadi di dalam
maupun di luar lingkungan negara tersebut. Dapat dikatakan pula bahwa suatu
kebijakan luar negeri adalah salah satu upaya sebuah negara untuk mencapai
national interest mereka. Dalam hal ini negara mempunyai kepentingan yang
harus dicapai terhadap negara lain yang hal ini kemudian dituangkan dalam
kerangka kebijakan luar negeri.9
Untuk memahami bagaimana proses pembuatan kebijakan dengan
membedakan dua hal, ada 2 variabel yang dibagi oleh Holsti.10
1. Faktor Eksternal yaitu semua kondisi yang berasal dari luar negara tersebut,
seperti:
a) Struktur sistem internasional11
b) Karakteristik/ struktur ekonomi internasional12
c) Kebijakan dan tindakan aktor13 9
Holsti, K. J. 1987. Politik Internasional: Kerangka Analisis. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya (diterjemahkan oleh Etin Sudradjat) hal. 135
10
Ibid
11
Maksud dari sistem internasional mengacu pada suatu sistem apakah bipolar, unipolar atau multipolar. sehingga hal ini mempengaruhi keberpihakan negara-negara lain, khususnya negerara-negara kecil. Jika struktur sistemnya tidak terpusat pada satu kekuatan saja, maka makin banyak kesempatan bagi suatu negara untuk membuat pilihan tanpa dipengaruhi oleh negara lain dan sebaliknya
12
8 d) Masalah global14
e) Hukum internasional dan opini15
Kekuatan secara militer AS juga memiliki kekuatan secara politis, pada poin
pertama AS berusaha selalu menekankan kebebasan dalam ekonomi seperti Free
Trade Area yang seperti diketahui kemampuan industri dari AS itu sendiri sangat
besar pengaruhnya sehingga bisa menimbulkan kebijakan dengan sistem terpusat.
Pada poin kedua mengenai struktur ekonomi internasional apakah sudah
mengalami globalisasi atau belum tersentuh arus globalisasi, ketika globalisasi
sudah masuk maka kepentingan ekonomi nasional AS bisa digalakkan berskala
besar. Pada poin ketiga, Kebijakan AS sendiri dilandasi oleh beberapa faktor,
seperti kebijakan dari karakter pemimpin pada saat ini yaitu Obama, berdasarkan
euforia kemenangan Obama pada pemilu 2009 yang mempropagankan perubahan
tentu membawa angin segar terhadap dunia internasional maupun rakyat Amerika.
Untuk merumuskan kebijakan luar negeri AS berasaskan Pada hukum
internasional untuk menghindari penyimpangan hukum di kemudian hari dan
bagaimana publik menyikapi kebijakan ini.
2. Faktor domestik (The domestic context) yaitu semua kondisi yang berasal dari
dalam negara, seperti:16
13
Hal ini mengacu pada apakah ada tanggapan atau reaksi dari negara lain atas negara yang sedang mengalami permasalahan
14
Masalah global artinya adalah masalah masalah yang ditimbulkan dari pihak-pihak swasta misalnya produksi kendaraan bermotor menyebabkan kenaikan tingkat polusi global dan pemanasan bumi. Hal ini pada awalnya dilakukan hanya dalam sebuah negara tertentu saja, namun yang menjadi permasalahan adalah dampaknya yang menyebar ke luar negara tersebut, sehingga dibutuhkan pertanggungjawaban atas masalah ini.
15
Maksud dari hukum internasional dan opini adalah bagaimana kebijakan luar negeri yang diperoleh oleh kedua negara ini berkaitan dengan hukum internasional dan bagaimana juga opini publik menanggapi hal tersebut.
16
9 a) Kebutuhan ekonomisosial, dan keamanan (socioeconomic/security needs)
dalam bagian ini apa yang menjadi kebutuhan utama bagi negara tersebut
pada saat itu, dan bagaimana kondisinya baik dari bidang sosial, ekonomi
dan keamanan.
b) Geografi dan karakteristik topografi (geographical and topographical
characteristics) dalam hal ini kondisi geografi dan karakteristik topografi
sangat mempengaruhi keadaan sosial dan kebutuhan ekonomi suatu negara.
c) Atribut Nasional (national attributes), faktor ini dapat diartikan sebagai
karakteristik umum dari sebuah negara bangsa. Dalam hal ini bisa dilihat
dari luas wilayah, populasi, sistem ekonomi, prestasi negara, tingkat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, atribut nasional ini juga dapat
dikaitkan dengan keikutsertaan negara tersebut dalam institusi atau
organisasi internasional yang dapat mengangkan negara ini menjadi aktor
internasional yang dipertimbangkan oleh negara-negara lain.
d) Struktur pemerintah/ philosofi (government structure and Philosophy), hal
ini mengacu pada struktur pemerintahan dalam merumuskan kebijakan luar
negeri terdapat beberapa para birokrat, seperti menteri luar negeri, menteri
pertahanan, anggota legislatif dan presiden sebagai penentu kebijakan.
e) Opini publik (public opinion), hal yang perlu dicermati dalam faktor ini
adalah, bukan opini publik yang sepenuhnya mempengaruhi tujuan
pemerintah dan perilaku diplomat dan bukan sebaliknya. Opini publik
dalam hal ini hanya diberlakukan bagi masyarakat yang memiliki kebebasan
10 hambatan. Untuk mengetahui pengaruh opini publik ini secara khusus ada 3
hal yang ditawarkan holsti untuk diketahui, yaitu pertama siapa yang
beropini? Kedua pada isu apa? Dan ketiga, di situasi yang bagaimana?
Jangkauan opini publik ini nantinya berhubungan dengan nature dari isu
yang sedang diangkat atau masalah yang sedang dihadapi oleh negara
tersebut.
f) Birokrasi (bureaucracy), dari faktor ini, seberapa aktifkah dan bagaimana
proses perumusan maslalah yang dihadapi oleh birokrasi Amerika terkait
pengembangan nuklir Iran? Hal yang dapat disoroti adalah bagaimana
proses pembuatan kebijakan dan kerjasama mulai dari Ekesekutif, presiden
Amerika yang menjalankan mandat, disertai dengan Depertemen Luar
Negeri Amerika dan dibantu oleh Departemen Keamanan dan Pertahanan
Amerika,
g) Pertimbangan ethik (ethical consideration), hal ini mengacu pada tindakan
apa yang dilakukan oleh suatu negara untuk dapat mencapai tujuannya.
Tindakan yang dimaksud adalah ketika membuat kebijakan itu sendiri apa
yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan oleh negara
tersebut berdasarkan pemikiran mereka. Namun inti dari pertimbangan etik
ini sendiri adalah bagaimana caranya agar tujuan dari kepentingan nasional
11 Kebijakan luar negeri dimulai ketika kebijakan domestik sudah selesai di
analisis.17 Dengan demikian politik luar negeri Amerika di dominasi faktor
eksternal yaitu pembentukan opini internasional yang menandakann bahwa nuklir
Iran itu adalah berbahaya. Mengacu pada KTT keamanan nuklir yang membahas
perihal tentang teknologi nuklir jangan sampai jatuh ke tangan yang salah atau
dapat dikategorikan sebagai musuh dari Amerika itu sendiri.
1.6.2 Konsep Balance of Security
Untuk membantu menjelaskan bagaimana langkah strategis AS untuk
berusaha mengamankan kepentingan strategisnya di kawasan Timur Tengah,
peneliti menggunakan konsep balance of security sebagai kerangka berpikir
utama. Penggunaan konsep ini dapat membantu penulis mengidentifikasi dan
menjelaskan apa yang menjadi dorongan AS untuk ikut berperan aktif menjaga
hubungan AS dengan negara-negara mitra Timur Tengah.
Menurut Rayhan Barzegar, Pandangan yang berlaku di Barat, terutama di
Amerika Serikat terhadap Timur Tengah yaitu ideal untuk melakukan langkah apa
yang disebut “balance of security” dimana tokoh utama atau AS menghindari
sumber bahaya untuk menjaga kestabilan politik di kawasan mengingat banyak
kepentingan AS di wilayah sekitar Iran yang tentu saja bisa berakibat buruk
seandainya perpolitikan tidak stabil seperti kenaikan minyak yang signifikan,atau
bisa saja pecah perang bersenjata. Bentuk tradisional dari balance of security ini
dengan menjaga keamanan di negara-negara yang bisa dikatakan sebagai “mitra
AS” dengan menanggarkan kemiliteranya untuk meningkatkan keamanan di
17
12 geografis tiap negara atau masuk dalam wilayah zero sum game untuk melakukan
deffence dari akibat terpengaruhnya stabilitas politik kawasan karena isu nuklir
Iran.18
Konsep ini berusaha menjelaskan seberapa besar keterlibatan kebijakan
keamanan AS ke Timur Tengah sebagai wujud perlindungan wilayah yang
menjadi mitra AS dan menjaga dari pengaruh isu nuklir Iran yang sekarang
manjadi isu yang sensitif. Memang disadari kekuatan militer Iran yang naik secara
signifikan membuat negara-negara Timur Tengah lainya ikut merasakan
kekhawatiran dan timbul upaya untuk balancing baik secara politik dan keamanan
di dukung oleh AS pada saat ini dengan Iran. Itu juga didasarkan pada tuntutan
politik dan keamanan yang berakar dalam kebijakan revisonist.19
Balance of security yang dikemukakan oleh Rayhan Barzegar menitik
beratkan kepada munculnya juga kekhawatiran mitra AS itu dikala Iran memang
benar sedang memuncaknya kemandirian nasional baik dari segi militer dan
pengembangan nuklir. Seperti yang diketahui antara negara Iran dan beberapa
negara Timur Tengah lainya jarang terjadi keharmonisan terkait perbedaan
ideologis yang dianut. Sedangkan Iran sendiri berdiri di atas kaki sendiri dengan
kata lain menolak segala bantuan dan menolak imperialisme Barat di Iran.
Tindakan keamanan yang dilakukan AS adalah dengan meningkatkan keamanan
di wilayah mitra AS berupa pengiriman kapal induk lengkap dengan persenjataan
tempurnya dan pengiriman bantuan rudal pertahanan yang diberi nama rudal
18
Rayhan Barzegar, “balance of power in the persian gulf an iranian view”, diperoleh dari pdf : http://belfercenter.ksg.harvard.edu/publication/20359/balance_of_power_in_the_persian_gulf.html , [Internet], diakses tanggal 18 Juli 2013
19
13 patroit di beberapa negara mitra seperti di Turki, Arab Saudi, dan beberapa negara
lainya untuk mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan terancamnya wilayah
kedaulatan mereka.
1.7Metodologi Penelitian
1.7.1 RuangLingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada bagaimana Amerika Serikat menerapkan
kebijakan politik dan keamanan terhadap Timur Tengah atas pengembangan
nuklir Iran. Ini bahwasanya perlu mengingat pentingnya negara-negara Timur
tengah yang tergolong sebagai mitra dari AS agar tidak memberikan dukunganya
baik secara politis, ekonomi dan militer.
1.7.2 Batas Waktu
Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi waktu penelitian pada tahun
2009-2012. Sehingga dapat membatasi peneliti dalam membahas mengenai
“Pengaruh Isu Nuklir Iran Terhadap Kebijakan Politik dan Keamanan
Amerika Serikat Atas Iran di Timur Tengah”. Perubahan politik luar negeri
sangat dipengaruhi oleh karakter pemimpin yang sekarang dipegang oleh Obama.
Metode pengambilan keputusan yang dimiliki Obama apakah berbeda dengan pola
kebijakan luar negeri sebelum Obama. Sedangkan prinsip politik luar negeri di
pemerintahan Obama adalah dengan mengedepankan diplomasi sehingga dianggap
14
1.7.3 Batasan Materi
Batasan materi menunjukkan ruang sebuah peristiwa yakni cakupan
kawasan dan gejala atau daerah studi. Adapun batasan materi dari penelitian ini
adalah penulis akan mengulas mengenai kebijakan politik dan keamanan Amerika
Serikat atas Iran di Timur Tengah.
1.7.4 Jenis Penelitian
Penulisan karya ilmiah ini menggunakan tipe deskriptif sebagai salah satu
cara untuk menjelaskan permasalahan yang sedang dibahas. Deskriptif adalah
upaya untuk menjawab pertanyaan siapa, apa, dimana, kapan atau berapa. Jadi
merupakan upaya melaporkan apa yang terjadi. Ilmuwan politik mungkin
mengajukan pertanyaan, kapan perang bisa terjadi? Dimana perang cenderung
terjadi? Bagaimana intensitas perang itu? Apakah bangsa yang frustasi cenderung
melakukan perang? Deskripsi adalah bagian tak terpisahkan dari sains dan
biasanya dilakukan sebelum eksplanasi dan prediksi.20
1.7.5 Peringkat Analisa
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel dependen21 dan
variabel independen.22 Variabel dependen atau unit analisanya adalah kebijakan
politik dan keamanan Amerika Serikat yang dapat dikatakan sebagai sistem
20
Mohtar Mas’oed, 1990.Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi, Jakarta : LP3ES, hal.68
21
Variabel dependen disini maksudnya adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan
22
15 internasional sedangkan variabel independenya atau unit eksplanasinya adalah
pengaruh isu nuklir Iran terhadap kebijakan AS di Timur Tengah yang dapat
dikatakan sebagai state.
Dilihat dari pembagian diatas, maka dapat diketahui bahwa unit analisanya
pada tingkat yang lebih tinggi daripada unit eksplanasi. Maka dari itu penelitian ini
bersifat reduksionis.23
1.7.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah
dengan cara studi pustaka (Library research). Artinya adalah bahwa setiap data
yang diperoleh bersumber dari data-data yang sifatnya sekunder yang berasal dari
buku-buku, jurnal, surat kabar, majalah, dan internet yang memberikan
informasi-informasi yang relevan dan sesuai tema serta permasalahan yang dibahas.
1.7.7 Teknik Analisa Data
Adapun teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data kualitatif, dimana teknik ini melakukan analisa masalah yang ada
sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang akan diteliti dan
kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.
23
16
1.8Asumsi Dasar
Asumsi dasar peneliti beranggapan bahwa “Pengaruh Isu Nuklir Iran
Terhadap Kebijakan Politik dan Keamanan Amerika Serikat Atas Iran di Timur
Tengah” disebabkan karena faktor kekhawatiran AS akan meningkatnya eskalasi
pengembangan nuklir, dan seperti ang telah kita ketahui pengembangan nuklir
tersebut telah menyebabkan Iran meningkatkan juga anggaran militer yang bersifat
defence untuk melindungi area-area sentrifugar pengayaan uranium. Hal semacam
ini juga membuat kekhawatira di lingkungan negara-negara tetangga Iran yang
notabene hubungan Iran dan mereka tidaklah berjalan harmoni.
Kejadian ini membuat AS menerapkan politik luar negeri bidang keamanan
berupa mengirimkan beberapa armada tempur dan personel militer sebagai wujud
realisasi komunikasi politik AS dan mitra di Timur Tengah. AS juga mengajak
dunia internasional untuk menyetujui sanksi bagi Iran, seperti yang telah diketahui
sebelumnya AS mengadakan KTT keamanan nuklir untuk membentuk suatu opini
internasional dan pada intinya mengajak negara-negara anggota dewan PBB untuk
mencegah jangan sampai teknologi nuklir digunakan untuk kegiatan militer dan
yang tidak kalah penting yaitu jatuh ke tangan yang salah.
1.9Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini dapat dibagi menjadi 5 bab sebagai
17
Bab I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Penelitian Terdahulu, Landasan
Teori/Konsep, Metode Penelitian, Hipotesa, Sistematika Penulisan.
Bab II DINAMIKA POLITIK IRAN DAN HUBUNGAN AMERIKA
SERIKAT DENGAN IRAN
Bab ini akan menjelaskan tentang struktur pemerintahan Iran,
sistem pemerintahan Iran, pengembangan nuklir Iran serta
hubungannya Amerika Serikat dengan Iran.
Bab III DINAMIKA KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA
SERIKAT KE TIMUR TENGAH
Dalam bab ini dijelaskan bagaimana pandangan Amerika Serikat
tentang perkembangan geopolitik Timur Tengah yang secara tidak
langsung sebagai dampak dari pengembangan nuklir di Timur
Tengah dan bagaimana strategi kebijakan politik luar negeri
Amerika Serikat di Timur Tengah.
Bab IV ANALISA BALANCE OF SECURITY SEBAGAI STRATEGI
KEBIJAKAN KEAMANAN AMERIKA SERIKAT DI TIMUR
18 Dalam bab ini menjelaskan bagaimana kebijakan politik dan
keamanan Amerika Serikat di Timur Tengah sebagai respon
Amerika Serikat atas pengembangan nuklir Iran.
Bab V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan penulis setelah melakukan analisa
hubungan antara bab 2 dengan bab 3 pada bab 4, dan sekaligus