viii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN UPAH MINIMUM KOTA (UMK)
DI KOTA SURABAYA TAHUN 2004-2013
SKRIPSI
Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : ALIFAH 201110180311022
ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
xii
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk :
Kedua Orang Tua yang telah memberikan banyak nasihat, semangat, doa dan
motivasi yang tiada henti
Untuk Teman-Teman IESP UMM Angkatan 2011
Untuk seorang yang selalu memberikan motivasi dan always be positive
RIO FIRDAUS NABAWI
xiii
KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Upah Minimum Kota (UMK) di Kota Surabaya Tahun 2004-2013” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, program Ilmu Studi Ekonomi Pembangunan pada Universitas Muhammadiyah Malang tepat pada waktunya.
Di dalam naskah tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi perkembangan Upah Minimum Kota (UMK) di Kota Surabaya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam penetapan UMK itu sendiri. Sehingga diharapkan adanya konstribusi dari masyarakat maupun pemerintah untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi kaum pekerja atau buruh dan pengusaha.
Selama penyusunan skripsi, peneliti telah banyak mendapat bimbingan dorongan serta motivasi dari beberapa pihak. Maka dari itu peneliti menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku Rektor UMM.
2. Bapak. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis UMM.
3. Ibu. Dr. Ida Zuhroh, M.M dan Dra, Dwi Susilowati M.M, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, nasihat, saran dan motivasi dengan sabar sehingga penyusunan dan penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bapak. Drs. Wahyu Hidayat Rianto, M.M, selaku wali kelas IESP A yang selalu memberikan nasihat, saran dan motivasi kepada anak-anak didiknya. 5. Ida Nuraini, SE, M.Si. dan Bapak Zaenal Arifin, SE,M.Si, selaku KAJUR &
xiv
6. Seluruh staf karyawan BPS Kota Surabaya, BPS Jawa Timur, Disnaker Kota Surabaya, dan BPS Kota Malang yang telah bersedia dan bekerja sama dengan baik dalam membantu penyelesaian skripsi ini.
7. Kedua orang tua yang telah yang selalu menyemangati, memberikan doa dan kasih sayang yang tiada batas untuk penulis.
8. Teman-teman khususnya Risma, Alfa, Ninik dan Laila, yang selalu menemanin kemana-mana dalam keperluan skripsi.
9. Teman-teman seperjuangan seangkatan Jurusan IESP angkatan 2011 FEB UMM yang telah banyak menjadi penyemangat dan motivasi terselesaikannya skripsi ini dan dalam menggali ilmu.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wasslamualaikum Wr. Wb.
Malang,…Mei 2015
xv
A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 10
B. Landasan Teori ... 14
1. Pasar Tenaga Kerja ... 14
2. Aktivitas-Aktivitas Dalam Pasar Kerja ... 17
3. Teori Upah Menurut Nilai dan Pertentangan Kelas ... 21
4. Teori Upah Menurut Pertambahan Produk Marginal ... 23
5. Sistem Pengupahan dan Komponen Upah ... 24
6. Kebijakan Upah Minimum ... 31
7. Dasar Hukum Penetapan UMK ... 33
xvi
9. Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap UMK ... 41
10. Pengaruh PDRB Terhadap UMK ... 39
11. Pengaruh Inflasi Terhadap UMK ... 51
12. Prosedur Penetapan Upah Minimum... 53
C. Hipotesis Penelitian ... 56
BAB III METODE PENELITIAN ... 57
A. Lokasi Penelitian ... 57
B. Jenis Penelitian ... 57
C. Jenis dan Sumber Data... 57
D. Metode Pengumpulan Data ... 58
E. Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis... 58
a. Analisis Regresi Linear Berganda ... 58
b. Uji Asumsi Klasik... 59
c. Uji Statistik ... 61
1. Uji F ... 61
2. Uji t ... 62
3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 62
F. Definisi Operasional Variabel ... 63
a. Variabel Terikat (Y)... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66
A. Gambaran Umum Objek Penelitian... 66
1. Gambaran Umum Kota Surabaya ... 66
B. Deskripsi Variabel ... 67
xvii
1. Uji Heteroskedastisitas ... 70
2. Uji Autokolerasi ... 71
3. Uji Multikolinearitas ... 72
4. Uji Normalitas ... 72
D. Analisa Data ... 73
1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 73
2. Hasil Uji Statistik ... 76
a. Uji F ... 77
b. Uji t ... 78
a. Koefisien Determinasi ... 83
3. Pembahasan Hasil Penelitian... 84
a. Perkembangan UMK, KHL, Tenaga Kerja PDRB & inflasi di Kota Surabaya Tahun 2004-2013 ... 84
b. Pengaruh KHL, Tenaga Kerja PDRB & Inflasi Terhadap Penetapan UMK di Kota Surabaya Tahun 2004-2013 ... 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 102
A. Kesimpulan ... 102
B. Saran ... 103
DAFTAR PUSTAKA ... xxi
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Perkembangan Upah Minimum Kota (UMK), Kebutuhan Hidup Layak (KHL), Tenaga Kerja dan tingkat inflasi di Kota Surabaya Tahun
2004-2013 ... 5
Tabel 4.2 Struktur Umur Penduduk Kota Surabaya 2010 ... 67
Tabel 4.3 Daftar UMK dan KHL di Kota Surabaya pada tahun 2004-2013 68 Tabel 4.4 Descriptive Statistics ... 69
Tabel 4.5 Uji Heterokedastisitas ... 71
Tabel 4.6 Uji Autokolerasi ... 72
Tabel 4.7 Multikolinearitas... 72
Tabel 4.8 Uji Kolmogorov-smirnov ... 73
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda ... 74
Tabel 4.10 Hasil Uji F ... 78
Tabel 4.11 Hasil Uji t ... 79
Tabel 4.12 Koefisien Determinaasi dan Determinan ... 83
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan di Kota Surabaya
Tahun 2009-2013 ... 6
Gambar 2.2. Skema Anggota Dewan Pengupahan Nasional (DEPENAS) ... 37
Gambar 2.3. Penyediaan dan Permintaan Tenaga Kerja ... 4
Gambar 2.4. Prosedur Penetapan Upah ... 56
Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran ... 55
Gambar 4.6. .Kurva Uji F Secara Simultan... 80
Gambar 4.7. Kurva Uji t Variabel KHL... 78
Gambar 4.8. Kurva Uji t Variabel Tenaga Kerja ... 78
Gambar 4.9. Kurva Uji t Variabel PDRB ... 82
Gambar 4.10. Kurva Uji t Varibel Inflasi ... 83
Gambar 4.11. Perkembangan Upah Minimum Kota (UMK) ... 84
Gambar 4.12. Perkembangan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) ... 89
Gambar 4.13. Perkembangan Tenaga Kerja ... 91
Gambar 4.14. Perkembangan PDRB ... 91
Gambar 4.15. Perkembangan inflasi ... 92
Gambar 4.16. Hubungan KHL Terhadap UMK ... 94
Gambar 4.17. Hubungan Tenaga Kerja Terhadap UMK ... 95
Gambar 418. Hubungan PDRB Terhadap UMK ... 95
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Data Upah, Tenaga kerja, PDRB dan Inflasi di Kota Surabaya tahun
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Anggariny, Kholifah. 2013. Analisis Dampak Kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) terhadap Kesempatan Kerja dan Investasi (Studi Kasus pada Kota Malang Periode 2001-2011). Jurnal Ilmiah, Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang.
Badan Pusat Statistik Povinsi Jawa Timur. 2013. Surabaya Dalam Angka 2004-2013. BPS, Jawa Timur.
Charysa, Noviani Ninda. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Upah Minimum Regional di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengan Tahun 2008-2011. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol : 2 No :4.
Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya. 2015. Data Upah Minimum Kota & Kebutuhan Hidup Layak Tahun 2004-2013. Disnaker, Surabaya.
Kistanto, Ilham. 2013. Analisis Penetapan Upah Minimum Kabupaten Di Jember. Skripsi, Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Jember.
Ningrum, Pafrika Dwi Nencia Nindi. 2014. Analisis Faktor yang mempengaruhi Penetapan Kebijakan Upah Minimum Kota di Kota Malang. Skripsi, Fakultas Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Prakash Loungani, Gewei Wang dan Yi Huang. 2014. Minimum Wages and Firm Employment: Evidence from China. Federal Reserve Bank of Dalls Globalization and Monetary Policy Institute Working Paper No. 173.
Priyono, Edy. 2002. Situasi Ketenagakerjaan Indonesia dan Tinjauan Kritis Terhadap Kebijakan Upah Minimum. Jurnal Analisis Sosial Vol. 7, No. 1.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.
Simanjuntak S. Payaman, 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia: Edisi Kedua. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
xxii
Sukirno, Sadono. 2002, Pengantar Teori Makroekonomi, edisi kedua. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan- Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS. CV. Andi Offset (Penerbit ANDI). Yogyakarta.
Sumarsono, Sonny. 2009. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Tambunan. TH. Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia: Teori Dan Temuan Empiris. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Teguh, Muhammad. 2001. Metodologi Penelitian Ekonomi (Teori dan Aplikasi). PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Tjiptoherijanto, Prijono. 2003. Upah, Jaminan Sosial Dan Perlindungan Anak : Gagasan Pengembangan Sumberdaya Manusia Indonesia. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
REFERNSI LAIN
Data & informasi produktivitas tenagakerja, diakses pada tanggal 4April2015): (http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id/adminpusdatin/ebo
Meneropong perkembangan indonesiake depan, diakses pada tanggal 8 April 2015:http://malukuonline.co.id/2014/04/meneropong
perkembangan-ekonomi-indonesia-ke-depan/.
Pertumbuhan ekonomi indinesia menurun, diakses pada tanggal 8April2015
http://vibiznews.com/2015/02/05/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-menurun-pdb-2014-terendah-sejak-tahun-2009/
ht t p:/ / digilib.uinsby.ac.id/ 928/ 6/ Bab%203.pdf www.bps.go.id
www.esatjava.com
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia khususnya saat bulan akhir dan awal tahun marak terjadinya ketegangan sosial yang terus meningkat. Penyebabnya adalah dalam permasalahan penetapan upah minimum dan kebijakan dari Pemerintah. Sehingga tidak mudah mengatasinya diantara kepentingan pemerintah, buruh atau pekerja dan pengusaha. Tidak mengherankan, jika semua pihak menempatkan penetapan upah minimum sebagai isu sentral. Bahkan, tidak sedikit yang menganggap upah minimum merupakan obat mujarab bagi persoalan kesejahteraan pekerja dan pada kesejahteraan rakyat.
Sistem pengupahan merupakan kerangka bagaimana upah diatur dan ditetapkan. Sistem pengupahan di Indonesia pada umumnya didasarkan kepada tiga fungsi upah, yaitu : (1) menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya, (2) mencerminkan imbalan atas hasil kerja seseorang, dan (3) menyediakan insentif untuk mendorong peningkatan produktivitas kerja. (Sumarsono, 2009:151)
2
Pentingnya pemberian upah kepada tenaga kerja yang sesuai dengan hasil pekerjaannya serta besarnya kebutuhan merupakan suatu hal yang harus di perhatikan oleh seorang pengusaha. Upah yang sesuai tersebut dapat diberikan baik itu sesuai dengan jam kerja ataupun banyaknya unit barang yang dihasilkan oleh tenaga kerja tersebut.
Bagi perusahaan, upah merupakan salah satu komponen biaya produksi yang dipandang dapat mengurangi tingkat laba yang dihasilkan. Oleh karena dipandang sebagai biaya faktor produksi, maka pengusaha berusaha untuk menekan upah tersebut sampai pada tingkat yang paling minimum, sehingga laba perusahaan dapat ditingkatkan. masih sedikit pengusaha yang memandang pekerja sebagai mitra perusahaan dalam menjalankan dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.(Tjiptoherijanto, 2003:43-44)
Untuk menghindari perbedaan kepentingan antara pengusaha dan pekerja, maka pemerintah memandang perlu untuk mengatur masalah pengupahan ini yang biasa dikenal dengan upah minimum. Tujuan pengaturan ini adalah untuk : (1) menjaga agar tingkat upah tidak merosot ke bawah (berfungsi sebagai jaring pengaman), (2) meningkatkan daya beli pekerja yang paling bawah, dan (3) mempersempit kesenjangan secara bertahap antara mereka yang berpenghasilan tertinggi dan terendah. (Tjiptoherijanto,2003:43-44)
3
menghidupi keluarga mereka dan sangat bergantung terhadap upah yang diterima dari perusahaan dalam memenuhi kebutuhan baik sandang maupun pangan. Sehingga mereka sangat berharap untuk mendapatkan upah yang lebih tinggi demi meningkatkan taraf hidup mereka.
Dalam Undang-Undang Nomer 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Bab X Bagian Kedua Tentang Pengupahan disebutkan bahwa setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi yang layak bagi kemanusiaan. Ketentuan ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Dasar 45 khususnya tentang hak untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak sekaligus untuk melindungi hak-hak pekerja atau buruh.
Salah satunya adalah Kota Surabaya sebagai ibukota Provinsi Jawa Timur, kota terbesar kedua setelah Jakarta. Luas wilayah keseluruhannya adalah kurang lebih 326,36 km2 yang terbagi dalam 31 kecamatan dan 163 desa/kelurahan. Surabaya terletak antara 7,21 Lintang Selatan dan 112,36 sampai 112,54 Bujur Timur. Wilayahnya ,merupakan daratan rendah dengan ketinggian 3-6 meter diatas permukaan laut, kecuali di sebelah selatan ketinggian 25-50 meter diatas permukaan laut. Batas wilayah kota Surabaya adalah sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Selat Madura, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gresik (Surabaya Dalam Angka: 2004)
4
telah diciptakan sebagai Kota Perdagangan sejak Zaman Majapahit hingga dikenal sampai saat ini. Di Surabaya tidak hanya melayani kebutuhan lokal dan nasional tapi juga berkembang hingga ke internasional (www.surabaya.go.id).
Sebagai kota metropolitan, Surabaya merupakan pelabuhan utama dan pusat perdagangan komersial di wilayah timur Indonesia, dan sekarang menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Bersamaan dengan Lamongan di Barat Laut, Gresik di Barat, Bangkalan di Timur Laut, Sidoarjo di Selatan, Mojokerto dan Jombang di Barat Daya menjadi kesatuan yang dinamakan Gerbang Kertosusila, seperti Jabodetabek di Jakarta dan sekitarnya (www.esatjava.com).
5
Tabel 1.1
Perkembangan Upah Minimum Kota (UMK), Kebutuhan Hidup Layak (KHL) & Tenaga Kerja di Kota Surabaya Tahun 2004-2013
(Dalam Jutaan Rupiah)
Jumlah 9458200 9069886 12748204 69
Rata-rata 945820 906989 1274820 7
Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya & BPS Kota Malang, (Diolah) Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa perkembangan Upah Minimum Kota (UMK) selama 10 tahun mengalami peningkatan kemudian diikuti dengan Kebutuhan Hidup Layak yang cenderung meningkat juga tiap tahunnya dari tahun 2004-2013. Hal ini sangat terkait dengan pesatnya perekonomian yang terjadi di Kota Surabaya sebagai kota metropolitan dan kota perdagangan.
6
Selanjutnya adalah perkembangan tingkat inflasi Kota Surabaya yang bila dilihat dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat inflasi mengalami perkemabangan yang fluktuatif atau naik turun sehingga menunjukkan perekonomian yang tidak stabil.
Gambar 1.1
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan di Kota Surabaya Tahun 2004-2013 (Dalam Jutaan Rupiah)
Sumber: BPS Kota Surabaya, data diolah
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan PDRB atas dasar harga konstan di Kota Surabaya mengalami peningkatan signifikan tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya dalam keadaan stabil.
Berdasarkan uraian diatas, mengingat pentingnya upah bagi keberlangsungan hidup pekerja buruh demi memenuhi hak-haknya dan kebutuhannya sehari-hari. Sesuai dengan penetapan upah minimum yang diberlakukan oleh pemerintah diharapkan dapat melindungi para pekerja buruh
56312931.7659877994.44
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
PDRB
7
8
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan Upah Minimum Kota (UMK), kebutuhan hidup layak (KHL), tenaga kerja PDRB dan tingkat inflasi di Kota Surabaya? 2. Apakah kebutuhan hidup layak (KHL), tenaga kerja PDRB dan tingkat
inflasi berpengaruh terhadap penentuan penetapan Upah Minimum Kota (UMK) di Kota Surabaya?
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perkembangan Upah Minimum Kota (UMK), kebutuhan hidup layak (KHL), tenaga kerja, PDRB dan tingkat inflasi di Kota Surabaya.
2. Untuk menguji kebutuhan hidup layak (KHL), tenaga kerja, PDRB dan tingkat inflasi berpengaruh terhadap penentuan penetapan Upah Minimum Kota (UMK) di Kota Surabaya.
C. Batasan Masalah
9
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitin ini diharapkan dapat berguna sebagai : 1. Bagi Pemerintah Kota Surabaya
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi pemerintah dan jajaran instansi-instansi lainnya dalam rangka mengevaluasi kebijakan, penyusunan, perencanaan dan penetapan Upah Minimum Kota (UMK) agar dapat terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera adil dan makmur.
2. Bagi Peneliti Lainnya