KOHESI SOSIAL ANTAR PEKERJA DALAM PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS KERJA
(Studi di PT. Industri Sandang Nausantara Unit Patal Lawang, Malang)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Sosiologi
Oleh :
Nur Fitria Adityas Wahyuni 201010310311049
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
HALAMAN PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
dan Diterima sebagai Persyaratan untuk
Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1)
Pada tanggal : 22 Juli 2014
Dihadapan Dewan Penguji
1. Dr. Vina Salviana, M.Si ( )
2. Drs. Sulismadi, M.Si ( )
3. Muhammad Hayat, MA ( )
4. Rachmad K. Dwi Susilo, MA ( )
Mengetahui Dekan FISIP - UMM
Dr. Asep Nurjaman, M.Si
Nama : Nur Fitria Adityas Wahyuni
NIM : 201010310311049
Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik / Sosiologi
Judul : Kohesi Sosial Antar Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas
kerja
(Studi Pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang, Malang)
Disetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Vina Salviana, M.Si Drs. Sulismadi, M.Si
Mengetahui,
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Jurusan Sosiologi (Konsentrasi Sosiologi Industri)
Dekan FISIP Ketua Jurusan Sosiologi
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Nur Fitria Adityas wahyuni
NIM : 201010310311049
Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Sosiologi
Judul : Kohesi Sosial Antar Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas Kerja (Studi Pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang, Malang)
Pembimbing : 1. Dr. Vina Salviana, M.Si 2. Drs. Sulismadi, M.Si 03 Juni 2014 ACC BAB II 23 Juni 2014 ACC BAB III
12 Juli 2014 ACC BAB IV 15 Juli 2014 ACC BAB V
Disetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Vina Salviana, M.Si Drs. Sulismadi, M.Si
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dr. Asep Nurjaman, M.Si LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Tempat, Tanggal lahir : Malang, 21 Januari 1992
NIM : 201010310311049
Jurusan : Sosiologi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Skripsi Saya yang berjudul “Kohesi Sosial Antar
Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas Kerja (Studi pada PT. Industri Sandang
Nusantara Unit Patal Lawang, Malang)” adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan
sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila
pernyataan ini tidak benar, Saya bersedia mendapatkan sanksi akademis sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Malang, 22 Juli 2014
Yang Menyatakan,
Motto
Seseorang yang sangat pintar tidak akan pernah berhasil
bila tidak pernah berusaha dan bekerja keras. Sebaliknya
seseorang yang sangat bodoh akan menjadi seseorang yang
HALAMAN PERSEMBAHAN
Syukur alhamdullah kepada Allah SWT...
Dengan Rahmat Mu yang telah mengabulkan do a ku sehingga
memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini...
Kupersembahkan karya ciptaku ini kepada:
Kedua orang tuaku tercinta
Alm. Bapak Sugijono dan Ibu Suparmi
yang selalu mendoakanku, menyayangiku, memperhatikanku dan
merawatku hingga sekarang dengan penuh cinta dan kasih...
Dan untuk kakakku tersayang, yang telah bekerja keras untuk membiayai
pendidikanku sampai mendapat gelar S1...
Serta untuk pria yang selama 5 tahun telah memberikan waktu, tenaga, dan
semangat untukku
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya,
penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan judul “Kohesi
Sosial Antar Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas Kerja (Studi pada PT. Industri
Sandang Nusantara Unit Patal Lawang, Malang)”. Penulis menyadari sepenuhnya, mengingat
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang masih banyak kekurangan-kekurangan
dalam penyusunannya.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat
untuk dapat menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Sarjana (S-1), Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis sadar
bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak, penyusunan skripsi ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Muhammad hayat, MA selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
4. Ibu Dr. Vina Salviana, M.Si selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan
memberikan waktunya untuk bimbingan, arahan, serta motivasi selama penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak Drs. Sulismadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
6. Dosen Wali Ibu Luluk Dwi Kumalasari, S.Sos, M.Si yang sudah sabar untuk mendidik
saya selama perkuliahan dan memberikan kasih sayang kepada saya.
7. Mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan
ilmu bermanfaat bagi penulis selama menjadi mahasiswa sosiologi.
8. Kedua Orangtua tercinta yang telah bekerja keras membiayai kuliah saya sampai selesai.
Serta doa dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada saya untuk terus berjuang.
lulus, terimakasih sudah memberikan semangat yang sangat luar biasa dan khususnya
untuk kakakku yang bernama Ganes Aditya Guna Wahyudi yang telah membiayai
pendidikanku dan memenuhi setiap kebutuhanku.
10. Semua Mahasiswa Jurusan Sosiologi 2010 FISIP UMM yang telah memberikan
dukungan dalam proses pengerjaan skripsi ini. Terutama teman-teman sosiologi
seperjuangan Mas Ael, Ali, Dean, Yuni, Isna, Ayu, dan Titik. Serta semuanya yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan perhatianya.
11. Lelaki baik hati, pengertian, selalu memberikan semangat, meluangkan waktu, dan
menemani hari-hariku selama 5 tahun ini yang bernama Eko Budi Sulastono terimakasih
banyak untuk semua dukunganmu.
12. Seluruh pekerja yang ada di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang, Malang
yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu saya menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa hasil karya sederhana ini kiranya masih jauh dari sempurna
meski telah berupaya dengan maksimal. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Pada akhirnya penulis berharap
karya ini nantinya bisa bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca sekalian sebagai
referensi bagi karya-karya besar nantinya yang berkaitan dengan topik penelitian ini.
Wassalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Malang, 22 Juli 2014
Penulis
DAFTAR ISI
1.5.1 Definisi Kohesi Sosial ... 5
1.5.2 Definisi Pekerja ... 6
1.6.4 Populasi dan Sampel Penelitian... 10
1.6.6 Teknik Analisis Data ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 16
2.1.1 Kohesi Sosial ... 16
2.1.2 Dimensi Kohesi Sosial... 16
2.1.3 Produktivitas Kerja ... 17
a. Faktor- faktor Produktivitas Kerja ... 18
2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 21 3.1 Deskripsi Perusahaan Patal Lawang ... 27
3.1.2 Profil Perusahaan ... 27
3.1.3 Jam Kerja Perusahaan ... 27
3.1.4 Sejarah Perusahaan ... 28
3.1.5 Struktus Organisasi Perusahaan ... 29
a. General Manager ... 29
b. Manager Keuangan dan Umum ... 31
c. Asisten manager Keuangan ... 34
d. Asisten Manager Pembukuan ... 35
e. Asisten Manager Personalia ... 37
f. Asisten Manager Umum ... 38
g. Manager Kesehatan ... 40
h. Senior Supervisor Poliklinik ... 42
i. Manager Produksi dan Teknik ... 43
j. Asisten Manager Maintence ... 47
k. Asisten Manager PPQ ... 48
l. Asisten Manager Teknik ... 50
m. Senior Supervisor Administrasi Penjualan ... 51
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
4.1 Penyajian Data ... 58
4.2 Data Responden ... 59
4.3 Kohesi Sosial Antar Pekerja... 62
a. Melakukan ta’ziah ... 62
b. Saling Berbagi Masalah Dengan Teman Sekerja ... 66
c. Teman Kerja Mempengaruhi Motivasi Kerja ... 69
4.4 Kohesi Sosial Antar Pekerja Dalam Penigkatan Produktivitas Kerja ... 73
a. Pengaruh Saling Membantu Antar Pekerja Dengan Peningkatan Produktivitas ... 74
b. Pengaruh Adanya Komunitas Antar Pekerja Dengan Keeratan Hubungan ... 77
c. Pengaruh Kekantin Bersama Pekerja Lain Dengan Peningkatan Kreativitas Pekerja ... 80
4.5 Perspektif Kerangka Teoritis Untuk Mengkaji Kohesi Sosial Antar Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas Kerja ... 85
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 90
5.2 Saran ... 93
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Responden ... 59
Tabel 4.2 Tabulasi Tunggal Tentang Ta’ziah (Melayat) Teman Kerja
Ataupun Keluarganya Yang Meninggal Dunia ... 53
Tabel 4.3 Tabulasi Tunggal Tentang Berbagi Masalah Dengan Teman
Sekerja ... 67
Tabel 4.4 Tabulasi Tunggal Tentang Teman Kerja Mempengaruhi Motivasi
Kerja ... 70
Tabel 4.5 Tabulasi Silang Antara Membantu Pekerjaan Pekerja Lain
Setelah Pekerjaan Selesai dan Penigkatan Produktivitas ... 74
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Antara Perkumpulan/ komunitas Di Luar jam
Kerja Dengan Keeratan Yang Terjalin Diantara Pekerja ... 77
Tabel 4.7 Tabulasi Silang Antara Pergi Ke Kantin Bersama Pekerja Lain Dengan Tingkat
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Ungkapan Rasa Bela Sungkawa ... 64
Grafik 4.2 Kepercayaan Antar Pekerja ... 68
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Kepala Security Dan Bawahannya Saat Mengisi Waktu
Luang ... 68
DAFTAR SKEMA
Skema 4.1 Kohesi Sosial Antar Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas
Kerja... 83
DAFTAR PUSTAKA Buku :
Andang dan Yesmil, 2013.Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: PT. Refika Aditama John Suprihanto. 1999. Hubungan Industrial Sebuah Pengantar. Yogyakarta : BPFE
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. 1983. Metodologi Penelitian Survei. Jakarta : CV. Rasma Agung.
M. Suparmoko. 1998.Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta : BPFE
Nanang Martono. 2010.Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada
Non Buku:
Abdul Rohman dan Mintarti, 2013, “Kohesi Sosial Pada Kelompok Aliran Agamadi Kabupaten Banyumas”, Jurnal Sosiologi Agama. (Jurnal)
Afifatun Nisa dan Juneman, 2012, “Peran Mediasi Persepsi Kohesi Sosial Dalam Hubungan
Prediktif Persepsi Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Terhadap Kesehatan Jiwa”,
Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol. 16, No. 2, Desember 2012: 89-100. (Jurnal)
Berger-Schmitt, 2000,Social Cohesion as an Aspect of the Quality of Societies: Concept and Measurement. EuReporting Working Paper No 14.
Haswinar Arif, 2003, “Antara Informalisai, Jaminan Sosial, Dan Pengorganisasian Buruh”,
Jurnal Analisis Sosial, Vol. 8 No. 3 Desember. (Jurnal)
Mintarti dan Abdul Rohman, 2013, “Kohesi Sosial Pada Kelompok Aliran Agama Di
Kabupaten Banyumas” Program Studi Jurusan Sosiologi Universitas Jenderal Soedirman.
Setya Handayani, 2010, “Kohesi Sosial Antara Tenaga Pendidik Dan Tenaga Kependidikan”,
Tesis Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang. (Tesis)
Internet :
Kohesi Sosial dalam http://teteto.wordpress.com/2012/09/12/kohesi-sosial/ diakses pada 18 Maret 2014, pada pukul 3.46
Memahami Konsep Kohesi Sosial dalam http: //m. kompasiana. com/post/read /599348/2/ memahami-konsep-kohesi-sosialdiakses pada 20 febuari 2014, pukul 22.27
Pengertian buruh atau pekerja dalam
http ://www. kajianpustaka. com/2013/ 04/hukum- ketenagakerjaan. html diakses pada 19 Febuari 2014, pukul 18.55
Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja dalam
Pengertian Kohesi Sosial dalam http://www.scribd.com/Pengertian-Kohesi-Sosial diakses pada 19 Febuari 2014, pukul 18.00
Pengertian Pekerja dalam http://penelitihukum.org/tag/pengertian-pekerja/ diakses pada 19 Febuari 2014, pukul 18.55
Produktivitas Kerja dalam
http :// materi- skripsi. blogspot. com/ 2012/04 /produktivitas- kerja.html diakses pada 21 Maret 2014, pukul 20.17
Produktivitas Kerja Dari Perspektif Sosial dalam
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial, yang selalu membutuhkan bantuan orang lain sejak dia
lahir sampai mati. Manusia tidak akan pernah bisa untuk hidup sendiri tanpa adanya bantuan
dari orang lain. Hal ini berarti manusia condong untuk selalu hidup bermasyarakat, dimana
manusia dapat mengembangkan kerjasama, serta hubungan saling bergantung dengan
manusia lainnya, agar dapat lebih mudah mencapai tujuan hidupnya.
Agar manusia dapat hidup dengan baik, manusia yang hakikatnya sebagai makhluk
sosial tentu membutuhkan bantuan orang lain. Untuk menciptakan bantuan itu dibutuhkan
hubungan antara satu orang dengan orang lain atau mungkin satu orang dengan kelompok,
atau antara kelompok satu dengan kelompok lain. Sama halnya dalam suatu organisasi kerja,
agar dapat mencapai tujuan yang optimal, perlu adanya hubungan baik antara pihak satu
dengan pihak lain.
Industrialisasi merupakan identitas bagi suatu peradaban, dimana industri tersebut
menunjukkan suatu kondisi masyarakat yang telah mengalami proses kemajuan yaitu segala
aktivitas yang menggunakan teknologi dibandingkan dengan tenaga manusia. Menurut Ilmu
Sosial, Industri dimulai dari masa revolusi industri yang telah banyak merubah pola pikir dan
perilaku manusia menjadi lebih kompleks, sehingga adanya industri ini mempercepat
banyaknya proses produksi yang awalnya berjalan lambat menjadi berjalan lebih cepat dan
efesien.
Industrialisasi yang terjadi di Indonesia merupakan suatu perjalanan sejarah
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Industrialisasi juga merupakan sebuah transisi dari
masyarakat tradisional menuju ke masyarakat modern. Industrialisasi tersebut telah merubah
2
ini ditandai dengan adanya atau berdirinya banyak pabrik-pabrik baik dalam bidang otomotif,
pertambangan, manufaktur, dll.
Dalam perjalanan suatu industri tidak terlepas dari adanya pekerja yang ikut andil di
dalam proses produksi. Pekerja atau buruh merupakan faktor yang sangat penting bagi
perusahaan untuk melakukan proses produksi. Sehingga buruh atau pekerja adalah roda
kehidupan bagi industri, tanpa buruh industri tidak dapat melakukan proses produksi.
Sekalipun industri tersebut banyak menggunakan alat-alat mesin yang canggih. Mutu nilai
tenaga kerja tidak hanya dinilai dari kondisi fisik dan intelektual saja, tetapi justru karena
sikap mental serta moral kerja atau etos kerjanya, karena etos kerja sangat berpengaruh
terhadap produktivitas kerja.
Kohesi sosial antar pekerja sangat penting dalam suatu perusahaan, dimana kohesi
sosial itu merupakan fondasi yang sangat penting bagi setiap masyarakat. Pengertian
mengenai konsep kohesi sosial yang asli sendiri berasal dari tesis Emile Durkheim.
Menurutnya terdapat solidaritas mekanik yang diindikasikan dengan adanya aktor yang kuat
dalam masyarakat, lalu terdapat solidaritas organik yang diindikasikan dengan saling
bergantungnya individu maka akan terbentuk kohesi sosial dengan sendirinya.
Setiap individu menemukan suatu kenyamanan dengan bergabung dan berinteraksi
dalam suatu kelompok, karena didalam kelompok seseorang akan merasa bahwa dirinya
disukai dan diterima. Perasaan disukai dan diterima semacam ini sangat penting bagi semua
usia dalam rentang kehidupan manusia. Kohesi sosial merupakan salah satu faktor yang
penting dalam menjaga keutuhan kelompok, terutama pada kelompok pekerja di suatu
perusahaan. Jika kondisi-kondisi kerja tidak memuaskan baik fisik maupun mental, maka
efek langsung akan bersifat acuh tak acuh, pesimis dan secara ekstrim mungkin akan terjadi
3
Terkadang suatu perusahan juga mengalami hambatan dalam mengkoordinasi pegawai
agar selaras dengan kemauan dan tujuan yang akan dicapai karena setiap individu yang
menjalankan aktivitas-aktivitas di dalam perusahaan mempunyai hal kepribadian, watak,
minat, bakat, latar belakang pendidikan, harapan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai adalah motivasi kerja yang
setiap individu berbeda-beda. Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2006: 219) “bahwa motivasi
adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar
mereka mau bekerja sama, bekerja dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan”. Apabila seseorang termotivasi maka ia akan berusaha dengan sekuat
tenaga untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Namun belum tentu upaya yang keras itu
akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam arahan
yang dikehendaki organisasi atau perusahaan.1
Sama halnya dengan perusahaan yang akan peneliti amati yaitu PT. Industri Sandang
Nusantara Unit Patal Lawang yang merupakan pabrik tekstil dan berdiri sejak tahun 1962.
Pabrik tekstil merupakan pabrik yang berskala besar pada masanya, namun saat ini pebrik
tersebut telah mengalami masalah internal yang membuat proses produksi terganggu. Dengan
adanya proses produksi perusahan tesrsebut mempunyai karyawan atau pekerja yang
mendukung produktivitas dalam perusahaan tersebut. Terdapat beberapa komunitas atau
perkumpulan yang dilakukan oleh para pekerja di PT. ISN Unit Patal Lawang sebagai wadah
untuk membentuk solidaritas antar pekerja, seperti bulu tangkis karyawan, SPSI (Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia), dll.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diangkat oleh peneliti
adalah: Bagaimanakah kohesi sosial antar pekerja dalam peningkatan produktivitas kerja?
1
4
1.3 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian adalah: Untuk
mengetahui kohesi sosial antar pekerja dalam peningkatan produktivitas kerja.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan konsep kohesi
sosial selanjutnya.
b. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan keilmuan khususnya yang
berkaitan dengan Sosiologi Industri.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan khususnya
bagi PT. Industri Sandang Nusantara Unit patal Lawang dan para pekerjanya
tentang kohesi sosial antar pekerja dalam peningkatan produktivitas kerja.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti yang lain untuk
melakukan penelitian yang sejenis.
1.5 Definisi Konsep
1.5.1 Kohesi Sosial
Kohesi sosial adalah sebuah perekat yang secara fungsional merupakan
kondensasi atau tepatnya kristalisasi dari adanya kesamaan famili, klan, etnik,kesamaan
nasib, jenis pekerjaan, orientasi budaya, dan tujuan sosial. Kohesi sosial juga
merupakan “ causa prima” bagi pembentukan masyarakat itu sendiri.2
2
5
Secara etimologi kohesi merupakan kemampuan suatu kelompok untuk menyatu,
dan kohesi sosial merupakan hasil hubungan individu dengan lembaga. Pengertian
mengenai konsep kohesi sosial yang asli sendiri berasal dari tesis Emile Durkheim.
Menurutnya terdapat solidaritas mekanik yang diindikasikan dengan adanya aktor yang
kuat dalam masyarakat, lalu terdapat solidaritas organik yang diindikasikan dengan
saling bergantungnya individu maka akan terbentuk kohesi sosial dengan sendirinya.3
Dewan Eropa mendefinisikan kohesi sosial sebagai kemampuan suatu masyarakat
untuk menjamin kesejahteraan anggotanya, menekan perbedaan dan menghindari
polarisasi. Masyarakat yang kohesif merupakan komunitas yang terdiri dari
individu-individu bebas yang saling mendukung, mencapai tujuan bersama secara demokratis.4
Dalam kehidupan masyarakat, kohesi sosial (social cohesion) dapat didefinisikan sebagai perekatan yang dibangun oleh suatu komunitas berdasarkan ikatan kefamilian,
klan dan genealogi dalam bingkai keetnikan.
1.5.2 Pekerja
Secara definitif buruh dapat diartikan orang yang bekerja dibawah perintah orang
lain, dengan menerima upah karena dia melekukan pekrjaan di perusahaan. Sebagai
pengganti buruh kini digunakan istilah pekerja. Pengertian pekerja adalah setiap orang
yang melakukan pekerjaan, baik dalam hubungan pekerjaan maupun diluar hubungan
pekerjaan.5
Memahami Konsep Kohesi Sosial dalam http://m.kompasiana.com/post/read/599348/2/memahami-konsep-kohesi-sosial diakses pada 20 febuari 2014, pukul 22.27
4 Sumber : European Committee for Social Cohesion (2004) Revised Strategy for Social Cohesion. 5John Suprihanto. 1999. Hubungan Industrial Sebuah Pengantar. Yogyakarta : BPFE
6
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dalam Pasal 1
angka 3 memberikan pengertian pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan
menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Pengertian ini agak umum namun
maknanya lebih luas karena dapat mencakup semua orang yang bekerja pada siapa saja
baik perorangan, persekutuan, badan hukum atau badan lainnya dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk apapun. Penegasan imbalan dalam bentuk apapun ini perlu
karena upah selama ini diberikan dengan uang, padahal ada pula buruh/pekerja yang
menerima imbalan dalam bentuk barang.7
1.5.3 Produktivitas Kerja
Produktivitas banyak diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber
ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau diartikan juga perbandingan antara
pengorbanan (input) dengan penghasilan (output). Produktivitas kerja seorang
karyawan atau pekerja biasanya terwujud sebagai prestasi karyawan yersebut
dilingkungan kerjanya. Disisi lain, produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap
mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupa hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Produktivitas kerja
mengandung pengertian, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keikutsertaan
tenaga kerja persatuan waktu. 8
Menurut Sondang P. Siagian, produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh
manfaat sebesar besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan
output yang optimal, kalau mungki n yang maksimal.9
Produktivitas menurut National Productivity Board Singapore adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk melakukan peningkatan perbaikan.10
7 Pengertian buruh atau pekerja dalam http://www.kajianpustaka.com/2013/04/hukum-ketenagakerjaan.html diakses pada 19 Febuari 2014,
pukul 18.55
7
Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan
bahwa kehidupan kemarin harus lebih baik dari hari ini,. Cara kerja hari ini harus lebih baik
dari hari kemarin dan hasil kerja yang dicapai esok harus lebih baik dari hari ini.11
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa di dalam meningkatkan produktivitas kerja
memerlukan sikap mental yang baik dari pegawai, disamping itu peningkatan produktivitas
dapat dilihat melalui cara kerja yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan dan hasil kerja
yang diperoleh.
1.6 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif karena
dalam pelaksanaannya meliputi mengkoding, menghitung data, analisis dan interpretasi
tentang arti dan data yang diperoleh.
1.6.1 Rancangan Penelitian
Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa penelitian ini merupaka penelitian
kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian survey. Penelitian Survei adalah jenis
penelitian yang mengumpulkan informasi tentang karakteristik, tindakan, pendapat dari
sekelompok responden yang representative yang dianggap sebagai populasi. Survei
adalah teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sekelompok manusia
sebagai sampel dan biasanya menggunakan daftar pertanyaan.12
Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan
dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Dalam
penelitian survei, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar
variabel tanpa adanya intervensi peneliti. Survei yang dilakukan dalam melakukan
10
Produktivitas Kerja dalam http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04/produktivitas-kerja.html diakses pada 21 Maret 2014, pukul 20.17
11
Sumber: Payman J. Simanjuntak, 1987:34-35
12
8
penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner survei lebih merupakan
pertanyaan tertutup.13
Dalam pelaksanaannya survey yang dilakukan peneliti dilapangan dengan cara
menyebarkan angket yang telah dipersiapkan kepada responden, meminta arsip dari
perusahaan tersebut sebagai salah satu dokumentasi bagi peneliti, serta
mendokumentasikan beberapa foto pekerja yang ada di PT. Industri Sandang Nusantara
Unit Patal Lawang.
1.6.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di
tempatkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yaitu:
1. Variabel Independent
Dalam penelitian ini variabel independent (variabel bebas) adalah kohesi sosial dengan indikator sebagai berikut:
a. Saling membantu pekerja lain
b. Perkumpulan/komunitas di luar jam kerja
c. Pergi kekantin bersama
d. Menjenguk saat sakit
e. Ta’ziah
f. Penggunaan bahasa antar pekerja
2. Variabel Devendent
9
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependent (variabel terikat) adalah peningkatan produktivitas kerjayaitu tingkat produktivitas dengan indikator
sebagai berikut :
a. Waktu produksi
b. Kreatifitas pekerja
c. Semangat kerja
1.6.3 Instrumen Penelitian
2 Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen
penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen dalam
penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk pedoman wawancara atau observasi. Setelah
data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada penelitian ini untuk
menguji adanya hubungan kohesi sosial antar pekerja (variabel independent (X)) dengan peningkatan produktivitas kerja (variabel dependent (Y)) digunakancross tab dan mono tab, serta uji prosentase.
2.1.1 Populasi dan Sampel
a. Populasi
populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari mausia,
hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi yang penulis gunakan sebagai
objek penelitian adalah para pekerja yang bekerja di PT. Industri Sandang Nusantara
10 b. Teknik Penentuan Sampel Penelitian
Pengambilan contoh (sampel) disebut sampling merupakan tindakan yang sangat penting beagi suatu penelitian sebab kekeliruan dalam mengambil sampel akan
membawa kesimpulan yang salah terhadap obyek atau hal (populasi) yang kita ingin
kaji atau ingi pelajari. Oleh karena itu perencanaan yang baik dalam pengambilan
sampel yang disebut juga sebagai research design sangat kita perlukan.14
Dalam pengambilan sampel yang perlu diperhatikan adalah bahwa karakteristik
yang ada dalam populasi harus terwakili oleh sampel. Populasi dapat diwakili oleh
sebagian anggotanya yang disebut sampel. Namun, hasil penelitian tidak akan
berkurang bobot dan akurasinya karena sampel memiliki karakter yang sama dengan
populasi sehingga informasi yang digali dari sampel sama dengan karakter yang
berlaku pada populasi (demikian harapan peneliti).
Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis
metode Proportionate Stratified Random Sampling(Pengambilan sampel acak distratifkasi). Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang
tidak homogen dan berstrata secara proporsional.15Suatu organisasi yang mempunyai
banyak pekerja yang di tempatkan dalam berbagai bidang ataupun jabatan, maka
populasi pekerja itu berstrata. Jumlah Pekerja di PT. ISN Unit Patal Lawang adalah
260 orang. Misanya jumlah pekerja di bidang staff = 66, produksi =113, Maintance
=38, satpam =21, Cleaning Service=11, lain-lain = 11. Sampel harus diambil secara proposional dari seluruh strata jabatan pekerjaan tersebut.
14 M. Suparmoko. Op.cit. 33
15
11
Jumlah populasi pekerja dengan berdasarkan seluruh strata jabatan pekerjaan
adalah: 260, jumlah sampel ditentukan sebesar 10% dari populasi, berarti: 10% x 260
= 26. Maka pengambilan sampel dilakukan secara proporsional, sebagai berikut:
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 orang. Selanjutnya pengambilan
sampel bisa dilakukan secara random (acak) dari kerangka sampling daftar pekerja
berdasarkan masing-masing strata jabatan.
2.1.2 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data
primer (data yang diambil langsung dari perusahaan).
Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut:
a. Metode pengamatan atau Observasi adalah pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada objek yang sedang diteliti. Dalam penulisan Staff : 66 X 10% = 6,5 (dibulatkan menjadi 7)
Produksi : 113 X 10% = 11,3 (dibulatkan menjadi 11)
Maintance : 38 X 10% = 3,8 (dibulatkan menjadi 4)
Satpam : 21 X 10% = 2,1 (dibulatkan menjadi 2)
Cleaning Service
: 11 X 10% = 1,1 ( dibulatkan menjadi 1)
Lain-lain : 11 X 10% = 1,1 (dibulatkan menjadi 1)
12
laporan ini, penulis mengadakan pengamatan langsung pada para pekerja di
PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang.
b. Kuesioner
Teknik kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner semi terbuka yaitu
kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang sudah di tentuka oleh
peneliti namun responden juga masih bisa menambahkan beberapa jawaban
lain. Kuesioner ini merupakan suatu cara pengumpulan data dengan
memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan yang berjumlah 27
pertanyaan kepada responden, dan yang menjadi responden dalam
penelitian ini yaitu 26 pekerja di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal
Lawang yang menjadi objek.
2. Studi Pustaka (Library Research), merupakan data sekunder penelitian yang dilakukan untuk menghimpun teori-teori, pendapat-pendapat yang dikemukakan
oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan serta literature
lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka melakukan
pembahasan.
2.1.3 Teknik Analisis Data
Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan penelitian verifikatif.
Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian
menggunakan tabulasi tunggal (mono tab) dan tabulasi silang(cross tab) lalu akan dianalisis menggunakan analisis prosentaseyang dilaksanakan melalui pengumpulan
data dilapangan.
13
Proses pemasukan atau penyusunan data dan frekuensi ke dalam tabel dalam satu
kolom tunggal disebut tabulasi sederhana Data diperoleh dari frekuensi jawaban
responden melalui pengumpulan angket.
2. Tabulasi Silang(Cross Tab)
Tabulasi silang atau analisis silang adalah analisis dengan menggunakan tabel
silang. Tabel silang ini dapat berbentuk frekuensi atau prosentase. Dalam analisis
silang atau tabulasi silang, variabel – variabel di paparkan dalam suatu tabel.16
3. Analisis Prosentase
Cara yang paling sering dipakai dalam analisis data adalah frekuensi distribusi
relatif artinya data dibagi dalam beberapa kelompok dan dinyatakan atau diukur
dalam presentase. Dengan cara ini, kita dapat mengetahui kelompok mana yang
paling banyak jumlahnya yaiyu ditunjukkan oleh nilai presentase yang tertinggi,
dan demikian sebaliknya.17
Dengan rumus sebagai berikut :
P= F
Nanang Martno. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hal 365