• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Event Marketing dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Tenant di Lippo Malls Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Event Marketing dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Tenant di Lippo Malls Bandung"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

Effect Of Event Marketing and Promotion to Purchase Decision Tenant at Lippo Malls Bandung

(Study case at Bandung Indah Plaza Bandung)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Manajemen

Oleh : Sukma Ayu Fajarini

21209042

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

ix

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ………... ii

MOTTO ………... iii

ABSTRACT ………... iv

ABSTRAK ………. v

KATA PENGANTAR ………... vi

DAFTAR ISI ………... ix

DAFTAR GAMBAR ………...……….. xiv

DAFTAR TABEL ………...…...…... xv

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ……….. 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ……… 9

1.2.1 Identifikasi Masalah ………... 9

1.2.2 Rumusan Masalah ……….. 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……….. 11

1.3.1 Maksud Penelitian ………. 11

1.3.2 Tujuan Penelitian ………... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 12

1.4.1 Kegunaan Praktis ………... 12

1.4.2 Kegunaan Akademis ………... 12

(5)

x

2.1 Kajian Pustaka………. 14

2.1.1 Event Marketing……….. 14

2.1.1.1 Definisi Event marketing………. 14

2.1.1.2 Peran dan Fungsi Event Marketing………. 15

2.1.1.3 Jenis- jenis Event Marketing………... 16

2.1.1.4 Faktor Penentu Keberhasilan Event Marketing………... 17

2.1.2 Promosi……….... 18

2.1.2.1 Pengertian Promosi……….. 18

2.1.2.2 Manfaat Promosi………. 21

2.1.2.3 Tujuan Promosi……….... 24

2.1.2.4 Keuntungan Promosi………... 25

2.1.3 Keputusan Pembelian……….. 25

2.1.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian……… 25

2.2 Kerangka Pemikiran……… 33

2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel……….. 33

2.2.1.1 Hubungan Event Marketing dan Promosi………... 33

2.2.1.2 Keterkaitan Pengaruh Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian……… 34

2.2.1.3 Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian ……... 36

(6)

xi

3.2.1 Desain Penelitian………... 43

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data………... 50

3.2.3.1 Sumber Data………... 50

3.2.4 Teknik Penentuan Data………. 50

3.2.4.1 Populasi………... 50

3.2.4.2 Sampel………... 51

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data……… 52

3.2.5.1 Uji Validitas………... 54

3.2.5.2 Uji Reliabilitas………... 57

3.2.5.3 Uji Msi………... 58

3.2.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis……….. 60

3.2.6.1 Rancangan Analisis………... 60

3.2.6.1 Uji Hipotesis……….. 67

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 72

4.1 Hasil Penelitian………... 72

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan………... 72

4.1.2 Sejarah Perusahaan……… 72

4.1.3 Visi Misi Perusahaan………... 74

4.1.4 Struktur Organisasi……….... 74

4.2 Karakteristik Responden………... 76

4.2.1 Karakteristik Responden………... 76

4.2.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….... 76

4.2.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia………... 77

(7)

xii

4.3.1.1 Analisis Deskriptif Event Marketing……….... 80

4.3.1.2 Analisis Deskriptif Promosi……….. 84

4.3.1.3 Analisis Deskriptif Keputusan Pembelian……….... 88

4.4 Analisis Verifikatif………... 93

4.4.1 Analisis Korelasi………... 95

4.4.2 Pengujian Hipotesis………... 97

4.4.2.1 Hubungan Antara Event Marketing dengan Promosi…….... 97

4.4.2.2 Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian……….. 102 4.4.2.3 Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian………... 106

BAB VKesimpulan dan Saran ………. 112

5.1Kesimpulan ……….. 112

5.2 Saran ………... 114

(8)

vi

Alhamdulillahi Robbil’alamin. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah

SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul : “Pengaruh Event Marketing dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian pada Tenant di Lippo Malls Bandung (Studi Kasus Pada Bandung Indah Plaza).”Sholawat serta salam khusus kepada panutan kehidupan, Rasulullah Muhammad SAW, serta keluarga, saudara, dan

sahabat-sahabatku selama hidup ini.

Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu salah satu syarat dalam menempuh Jenjang S1 pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).Penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis menyampaikan hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si .Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

(9)

vii Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Darmazakti Natajaya., SE., MT., selaku dosen penguji 2 dalam Skripsi di Universitas Komputer Indonesia.

7. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan program studi Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bantuan bagi penulis.

8. PT Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP) yang telah memberikan bimbingan dan izin penelitian kepada penulis guna kelancaran dalam penyusunan skripsi.

9. Orang tua (Sudaryadi, Tri Sumiati. Alm) dan seluruh keluarga yang selalu dan tak henti-hentinya memberikan kasih sayang dukungan moral,

spiritual, do’a dan ridha nya kepada sang penulis hingga saat ini.

10.Abang Danis, Aji, yang senantiasa memberikan bantuan maupun hiburan di saat susah dan senang, dukungan moral dan semangat.

11.Inafsa, Mareska, Gita, Ledy, Rini, Dea, Edwin, dan seluruh teman kelas Manajemen–1 2009,yang telah memberikan dukungan dan hiburan, juga menjadi salah satu motivasi.

(10)

viii

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menghargai setiap kritik dan saran yang membangun demi penulisan yang lebih baik di masa mendatang. Semoga Skripsi ini dapat diterima dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Bandung, Juli2013

(11)

Manajemen Bisnis Telekomunisasi dan Informatika Institut Manajemen Telkom (2012).

Arianis Chan, Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen: Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia Cabang Bandung. Jurnal Administrasi Bisnis (2010) Vol.6 No.1

Dian Yudhiartika, Jony Oktavian Haryanto. Pengaruh Personal Selling, Display, Promosi Penjualan terhadap Kesadaran Merek dan Intensi Membeli Pada Produk Kecantikan Ponds, Bulletin Studi Ekonomi, Volume 17 No.2 Agustus 2012.

Helena Hermawati Prayuana, Anik Lestari Andjarwati. Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorse Irfan Bachdim dan Event Sponshorship terhadap Citra Merek Minuman Isotonik Pocari Sweat. Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 1 Januari 2013.

Herry Widagdo. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Komputer Pada PT.XYZ Palembang. Jurnal Vol.1 No.1 September.

Sabri Hasan. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Mitsubishi Type Colt Diesel di Kota Makassar. Jurnal Manajemen Bisnis Pusat Penerbitan dan Ilmiah FE-UMI Prof. dr. Sugiono. Metodologi Penelitian Bisnis (pendekatan kuantitatif, kualitatif,

(12)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini, perkembangan dunia ekonomi semakin berkembang dengan adanya persaingan bisnis yang semakin ketat dan memberikan dampak yang cukup pesat dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Dengan meningkatnya mobilitas penduduk dalam perdagangan berdampak terhadap persaingan dan pertarungan bisnis yang semakin ketat.

Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang akan berubah secara bertahap. Semakin pesatnya perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, semakin besar pula keinginan dan kebutuhan konsumen untuk mengikuti perkembangan tersebut. Setiap masyarakat memiliki cara hidup, budaya dan adat istiadat yang berbeda masing- masingnya. Oleh karena itu, dalam berbisnis dibutuhkan kemahiran dan pengetahuan yang behubungan dengan sosial budaya suatu masyarakat.

(13)

meningkat, namun masyarakat pun cenderung lebih memilih tempat berbelanja yang mengadakan event tertentu atau pameran dalam berbagai produk yang di tawarkan, biasanya mall yang mengadakan event akan memberikan berbagai penawaran yang menarik pengunjung seperti memberikan diskon dan penawaran yang lainnya. Hal tersebut akan meningkatkan minat pengunjung untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhannya di mall tersebut.

Perkembangan mall sekarang ini di Bandung semakin pesat dilihat dari banyaknya mall yang berada di berbagai daerah pusat Kota Bandung. Menurut Noor (2009:7) event adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia, baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu. Dari sekian banyak mall atau pusat perbelanjaan lainnya. Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP) termasuk mall yang sering mengadakan berbagai event. Strategi event marketing tersebut dilakukan karena semakin meredupnya popularitas pusat perbelanjaan tersebut dengan adanya mall yang lebih besar, nyaman, dan memberikan penawaran yang menarik dengan memberikan promosi di setiap tenan nya.

(14)

perbelanjaan atau Mall. Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP) menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan perusahaan dan mall yang lainnya. Oleh karena itu, Lippo Malls harus mempunyai strategi dalam persaingan dengan sering mengadakan berbagai event yang menarik dan menggunakan media promosi yang luas guna dapat meningkatkan pengunjung dalam hal keputusan membeli pada tenan- tenan yang ada di mall tersebut

Terdapat beberapa masalah menurunnya pengunjung yang menyebabkan menurunnya juga tingkat penjualan tenan- tenan yang berada di mall tersebut. Kurangnya diadakan event dan promosi di mall tersebut, sehingga pengunjung merasa bosan saat datang untuk kesekian kalinya ke mall tersebut. Pengunjung lebih memilih datang ke mall yang lain karena merasa lebih banyak penawaran dan berbagai acara yang dirasa menarik dan dapat memenuhi hasrat gaya hidup yang semakin modern ini. Perusahaan kebanyakan hanya mempertahankan pengunjung ataupun pelanggan yang itu- itu saja, tanpa melakukan bagaimana caranya untuk menambah minat pengunjung yang lebih banyak lagi. Hal tersebut dilihat dari banyaknya perusahaan atau mall baru yang bermunculan dengan berbagai konsep event dan promosi yang lebih menarik. Perusahaan sebisa mungkin untuk dapat mempertahankan eksistensi mall tersebut karena pengunjung tidak mungkin untuk datang ke mall yang itu- itu saja, perusahaan harus selalu mempunyai konsep yang selalu menarik pengunjung dalam keputusan pembelian pada tenan yang ada pada mall.

(15)

menggunakan event marketing sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan keputusan pembelian pada pengunjung yang menguntungkan bagi para tenan nya. Christmass event “The Light Of Christmass” yang diselenggarakan pada tanggal

23 November- 31 Desember 2012 oleh Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP) di bawah pengawasan langsung oleh divisi Marcomm Lippo Malls. Divisi marcomm

yang membuat konsep dekorasi, konsep acara, dan yang mengawasi kelancaran acara. Christmass Event “The Light Of Christmass” digunakan sebagai sarana bukan hanya untuk mengundang pengunjung tetapi juga selalu berusaha semaksimal mungkin untuk membantu meningkatkan penjualan dari para tenan. Perusahaan melihat peluang di bulan Desember ini dengan memanfaatkan momen perayaan natal, dimana kebutuhan untuk mempersiapkan menyambut natal semakin meningkat. Hal tersebut akan meningkatkan penjualan para tenan yang menjual berbagai perlengkapan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Perusahaan memberikan konsep yang menarik dengan berbagai dekorasi mall yang menarik bagi pengunjung.

(16)

Tabel 1.1

Event Yang Paling Diminati Selama Tahun 2012

No Tanggal/Bulan/Tahun Jenis Event Kegiatan Jumlah

Pengunjung

1 23 November-31 Desember

The Light of Christmass

Menyambut hari raya natal dengan memberikan berbagai hiburan dan penawaran diskon yang menarik bagi konsumen.

55000

Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari divisi marcomm,

berpendapat bahwa dengan adanya menyelenggarakan event dengan media promosi yang luas sangat mempengaruhi dan memberi nilai positif bagi peningkatan pengunjung terhadap keputusan pembelian yang di tawarkan oleh para tenant. Hal negatif di alami oleh mall ini ketika tidak ada event yang diselenggarakan oleh perusahaan, dilihat dari menurunnya penjualan dari para tenan, dan hanya sedikit pengunjung dalam keputusan pembelian suatu produk ataupun kebutuhan para konsumen. Dalam satu bulan mall bisa mengadakan hanya 1 event saja namun dalam jangka waktu yang lama. Pengunjung selama

(17)

hari- hari biasa tidak yang ada event diselenggarakan, penjualan tenant tidak mengalami keuntungan yang besar. Dan pendapatan Lippo malls sebagai penyedia properti pun menurun.

Gambar 1.1

Jumlah Pengunjung Bandung Indah Plaza BIP

Berdasarkan gambar grafik 1.1 di atas maka dapat dilihat terdapat penurunan jumlah pengunjung Bandung Indah Plaza pada saat tidak ada event tertentu yang di selenggarakan oleh mall. Penurunan pengunjung dapat dilihat pada bulan Maret, pada bulan tersebut hanya 25000 pengunjung yang datang, dan pengunjung merasa bosan atas apa yang di tawarkan oleh mall kurang menarik. Para tenant pun mengalami penurunan penjualan pada saat tidak ada event yang diselenggarakan. Dan terlihat pula peningkatan pengunjung Bandung Indah Plaza pada saat adanya event yang di selenggarakan oleh mall. Peningkatan pengunjung

(18)

yang sangat terlihat adalah pada saat bulan November dan Desember pada saat

event The Light Of Christmass, karena pada bulan terssebut banyak promosi yang di tawarkan oleh mall tersebut dalam hal menyambut hari raya natal dengan memberikan berbagai hiburan dan penawaran diskon yang menarik bagi konsumen. Pada bulan tersebut juga bertepatan dengan akhir tahun yang dimana mall memberikan diskon besar- besaran mulai dari 20-80% hampir dalam setiap produknya.

Tabel 1.2

Survey Awal Pada Pengunjung

No Pernyataan Ya % Tidak %

1 Konsumen merasa puas atas hiburan yang diberikan oleh penyelenggara event

21 70% 9 30%

2 Konsep acara yang diselenggarakan menarik perhatian pengunjung/ konsumen

16 54% 14 46%

3 Penawaran yang diberikan dari acara event menarik pengunjung/ konsumen

20 66% 10 34%

4 Acara event tersebut memberikan kesan kepada pengunjung/ konsumen

24 80% 6 20%

5 Pameran produk yang diselenggarakan sangat menarik

18 60% 12 40%

6 Media iklan event yang diberikan sudah meluas sampai ke para

pengunjung/konsumen

9 30% 21 70%

7 Konsumen merasakan kepuasan atas sales promotion yang di selenggarakan oleh event tersebut

19 64% 11 36%

8 Iklan event yang di promosikan menarik perhatian pengunjun/ konsumen

26 86% 4 14%

9 Kualitas produk yang ada pada tenant dalam event memiliki kualitas produk yang bagus

13 43% 17 57%

10 Harga produk yang ditawarkan dalam event tersebut menarik perhatian pengunjung/ konsumen

27 90% 3 10%

11 Penawaran diskon besar- besaran menarik konsumen untuk membeli produk pada tenant dalam event tersebut

(19)

12 Tempat yang strategis dan ramai membuat pengunjung tertarik dalam keputusan pembelian di mall tersebut

21 70% 9 30%

Sumber: Data Primer yang telah diolah

Berdasarkan survey dari 30 responden, terdapat masalah indicator- indicator yang terjadi pada penyelenggaraan event marketing dimana para responden selalu menginginkan adanya hiburan yang menarik. Pada indikator promosi, terlihat responden juga menginginkan penawaran yang menarik seperti potongan harga terhadap keputusan pembelian produk pada tenant yang ada pada event tersebut.

Berdasarkan alasan di atas dalam penulisan penelitian ini penulis mengambil judul sebagai berikut: “PENGARUH EVENT MARKETING DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TENANT DI LIPPO MALS (studi kasus pada BANDUNG INDAH PLAZA BIP)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut terdapat beberapa masalah perusahaan yang akan dijadikan sebagai penelitian, yaitu pengaruhnya event marketing dan promosi terhadap keputusan pembelian pada tenan- tenan. Diantaranya:

1. Menurunnya pengunjung yang datang ke mall karena merasa bosan dengan tidak adanya acara atau event yang menarik.

(20)

3. Pengunjung banyak yang tidak mengetahui jika ada event yang di adakan di mall karena kurangnya media promosi dilakukan oleh perusahaan. 4. Pengunjung kebanyakan hanya ingin melihat acara atau event yang

diselenggarakan saja dan tidak membeli produk yang di tawarkan oleh tenan yang ada di mall.

5. Banyaknya perusahaan dan mall baru yang bermunculan dengan konsep yang lebih menarik dalam keputusan pembelian pada tenan- tenan di mall tersebut.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, terdapat beberapa rumusan masalah yang akan diteliti, antara lain :

1. Bagaimana tanggapan pengunjung terhadap event marketing yang diselenggarakan di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP).

2. Bagaimana tanggapan pengunjung terhadap promosi yang dilakukan dalam keputusan pembelian pada tenant di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP).

3. Bagaimana tanggapan pengunjung mengenai keputusan pembelian pada tenant di Lippo Malls Bandung Indah Plaza(BIP).

4. Seberapa besar pengaruh event marketing terhadap promosi di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP)

(21)

6. Seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian pada tenant- tenant di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dari berbagai sumber informasi yang berkaitan dengan berpengaruhnya event marketing dan promosi terhadap keputusan pembelian pada tenan- tenan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana Event Marketing di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP).

2. Untuk mengetahui bagaimana promosi di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP).

3. Untuk mengetahui bagaimana keputusan pembelian pengunjung pada tenant di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP).

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh event marketing terhadap promosi pada tenant di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP). 5. Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh event

marketing terhadap keputusan pembelian pada tenant- tenant di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP)

(22)

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memperoleh kegunaan- kegunaan sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

Secara praktis dapat dijadikan masukan yang berguna bagi divisi marcomm di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP) mengenai berbagai event yang diselenggarakan oelh mall untuk dapat meningkatkan pengunjung dalam keputusan pembelian produk pada tenan- tenan yang ada di mall.

1.4.2 Kegunaan Akademis

(23)

1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Januari sampai dengan bulan Juni 2013. lokasi penelitian bertempat di lantai dasar Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP).

Tabel 1.3 Jadwal Penelitian

No. Tahapan Penelitaian

Tahun 2013

Bulan

Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Jun. 1. Persiapan

2. Pengumpulan Data

3. Pengolahan dan Analisis Data

(24)

14 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Event Marketing

2.1.1.1 Definisi Event Marketing

Salah satu cara yang efektif dalam menyampaikan pesan sebuah brand adalah dengan mengajak customer dan potential customer untuk terlibat dalam sebuah event yang diselenggarakan oelh perusahaan. Event marketing adalah suatu bentuk promosi yang dilakukan dan di desain untuk menarik perhatian dan melibatkan suatu merek dengan cara melakukan kegiatan dalam bentuk suatu kebudayaan, olahraga, sosial. Tidak terlalu banyak yang menulis mengenai definisi event marketing, namun dapat ditemukan definisi event marketing sebagai berikut:

Tabel 2.1

Definisi Event Marketing

No Nama Keterangan

1 Shimp (2000:600)

Event marketing adalah sebuah bentuk prommosi merek yang mengingat suatu merek dengan kegiatan kebudayaan, sosial, olahraga atau tipe kegiatan lainnya yang mengandung tingkat keterkaitan publik yang tinggi.

2 Didih Suryadi (2006:109)

Konsep event sebagai suatu rangkaian kegiatan yang

diselenggarakan oleh pemilik brand sehingga terjalinnya interaksi antara pelanggan dengan produk dalam suatu aktivitas tertentu. 3 Kotler dan

Keller (2007:205)

(25)

Pada intinya definisi dari event marketing adalah memberikan konsumen sebuah pengalaman menarik yang berhubungan dengan suatu produk tertentu. Event

marketing yang diselenggarakan harus memiliki pengaruh (impact) serta memberikan kesan mendalam kepada setiap orang yang hadir sehingga customer bisa cukup lama mengingat pengalaman yang menyenangkan tersebut.

2.1.1.2 Peran dan Fungsi Event Marketing

Event memiliki pengaruh yang besar karena keterlibatan customer didalamnya. Menurut Summardy dan Yoris Sebastian, event atau brand activation

memiliki peranan yang cukup besar dalam kegiatan komunikasi pemasaran. Sebelumnya event dianggap sebagai pelengkap kegiatan komunikasi lainnya karena perusahaan masih banyak mengandalkan kegiatan pemasangan iklan pada media massa.

Perusahaan lebih mengunggulkan event marketing karena diyakini dapat membangkitkan emposi target audience dan memberikan kesan yang lebih mendalam kepada merek, sehingga dapat menciptakan brand loyalty. Event marketing adalah komunikasi pemasaran dengan 4 (empat) pendekatan yang berbeda menurut Hoyle (2006:45) yaitu :

(26)

2. Touches the customer by involiving them in activities, ketika konsumen telah cita rasa terhadap suatu produk, maka mereka akan senantiasa menyampaikan suatu informasi nilai suatu produknya kepada orang- orang terdekat lainnya.

3. Intellectual dimension, dimana dimensi kepandaian dari perusahaan tersebut dalam menyusun suatu acara untuk konsumen.

2.1.1.3 Jenis- jenis Event Marketing

Jenis-jenis event marketing menurut Khoon Y Koh (2010:24) yaitu sebagai berikut :

a. Local public special events

Acara ini dimaksudkan lebih untuk rakyat lokal yang umunya skala kecil dan dipasarkan hanya di media lokal.

b. Regional public special events

Acara ini khusus publik dirancang untuk menarik lokal dan non lokal untuk berpartisipasi dimana dipasarkan diluar daerah lingkungan masyarakat sekitar.

c. National- International Public Special Events

(27)

2.1.1.4 Faktor Penentu Keberhasilan Event Marketing

ketika melakukan event marketing , terdaoat faktor- faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk menjamin untuk keberhasilan kegiatan tersebut. Adapun faktor- faktor penentiu keberhasilan event marketing sebagai berikut pada Gambar 2.3 yang menunjukkan bahwa 50% menyatakan konsep acara menjadi hal yang sangat ingin dicapai. Penentuan tema perlu memperhatikan isu yang sedang berkembang di masyarakat. Sebanyak 33% mengatakan bahwa dengan komunikasi pemasaran yang baik, informasi tentang adanya suatu event dapat sampai ke target yang dituju, sehingga event dapat dihadiri oleh pengunjung yang tepat.

Sumber: Divisi Riset PPM Manajemen, Mei 2008 Gambar 2.1

FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN EVENT MARKETING 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Konsep acara

Kumunikasi Pemasaran Kemampuan SDM Hubungan dengan EO Lokasi dan Waktu Sasaran Target yang ingin dituju kesiapan team koordinasi

Series 1

(28)

Keberhasilan event marketing akan sangat tergantung kepada system pemasaran perusahaan dalam melaksanakan prinsip P5, yang terdiri dari product, price, place, public relation dan positioning H Hoyle (2006:15). Kemudian selain itu tergantung pada keseuaian merk, event, dan pasar sasaran. Titik awal event marketing yang efektif adalah menentukan pasar sasaran dan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dari event tersebut, sehingga memberikan pengalaman terhadap konsumen.

2.1.2 Promosi

2.1.2.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah salah satu unsur dari bauran pemasaran (marketing mix). Promosi itu sendiri merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada pasar sasaran sehingga pasar sasaran atau konsumen menjadi mengetahui keberadaan produk tersebut. Untuk membuat produk yang sudah dikenal oleh konsumen menjadi lebih disukai dan konsumen pun merasa tertarik untuk memiliki produk tersebut. Bahkan bagi konsumen yang sudah lupa diharapkan dapat diingatkan kembali akan produk tersebut melalui kegiatan promosi.

Berikut ini penulis akan menguraikan pendapat mengenai promosi penjualan dari beberapa pendapat para ahli. Menurut Rahmadi (dalam Haryani, 2006) menyatakan bahwa:

“Promosi adalah salah satu dari empat unsur utama dari bauran pemasaran

(29)

Sedangkan menurut William G. Nikels dalam bukunya Basu Swasta dan Irawan (1990), menyatakan bahwa:

“Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”.

Jadi promosi adalah salah satu unsur dari bauran pemasaran yang memberikan informasi yang bersifat persuasif untuk menciptakan permintaan dan kemudian terjadi pertukaran dalam pemasaran. Konsumen yang semula tidak tertarik dengan suatu produk, dengan dilakukannya promosi yang efektif dan efisien kemungkinan besar konsumen tersebut akan berubah pikiran untuk membeli produk tersebut.

Menurut Basu Swastha (1997), tujuan dari promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan adalah :

1. Modifikasi tingkah laku

Orang-orang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan, antara lain mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan pertolongan, atau instruksi, memberi informasi, mengemukakan ide/pendapat.

2. Memberitahu

Kegiatan promosi dapat ditujukan untuk memberi tahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan.

(30)

Promosi yang bersifat membujuk terutama diarahkan untuk mendorong pembeli. Sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih menyatu, maka untuk menciptakan kesan positif ini dimaksud agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli.

4. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk dihati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus produk Kotler dan Amstrong (2001) mengatakan bahwa terdapat lima variabel didalam bauran promosi

(promotional mix) yaitu : a. Periklanan (advertising)

Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa

b. Penjualan Personal (personal selling)

Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan c. Promosi penjualan (sales promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa

(31)

Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, citra perusahaan yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan e. Pemasaran langsung (direct marketing)

Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung

2.1.2.2 Manfaat Promosi

Dalam suatu pemasaran, kegiatan promosi memiliki beberapa manfaat yaitu (Sigit, 1997):

1. Membantu dalam memperkenalkan barang baru dan kepada siapa atau dimana barang itu dapat diperoleh

2. Membantu perusahaan dalam melakukan expansi

3. Membantu dan mempermudah penjualan yang akan dilakukan oleh para penyalur

4. Memberi keterangan/penjelasan kepada pembeli atau calon pembeli 5. Membantu mereka yang melakukan penjualan

Kegiatan promosi memiliki beberapa tahap pelaksanaan yaitu : (Swastha dan Irawan 1990)

1. Menentukan Tujuan

(32)

hendaknya dibuat skala prioritas atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai lebih dulu

2. Mengidentifikasi Pasar yang Dituju

Segmen pasar yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam promosinya harus dapat dibatasi secara terpisah menurut faktor demografis dan psikografis. Pasar yang dituju harus terdiri atas individu-individu yang sekiranya bersedia membeli produk tersebut selama periode yang bersangkutan

3. Menyusun Anggaran

Anggaran promosi sangat penting untuk kegiatan-kegiatan perencanaan keuangan dari manajer pemasaran. Anggaran digunakan untuk mengarahkan pengeluaran uang dalam mencapai tujuan tersebut

4. Memilih Berita

Tahap selanjutnya dimulai dengan berita yang tepat untuk mencapai pasar yang dituju tersebut. Sifat berita itu akan berbeda-beda tergantung pada tujuan promosinya. Jika suatu produk itu masih berada pada tahap perkenalan dalam siklus kehidupannya, maka informasi produk akan menjadi topik utama. Sedangkan pada tahap selanjutnya perusahaan lebih cenderung mengutamakan tema promosi yang bersifat persuasif

(33)

Perusahaan dapat menggunakan tema berita yang berbeda-beda pada masing-masing kegiatan promosinya. Misalnya, hubungan masyarakat dapat dilakukan untuk menciptakan kesan positif terhadap perusahaan diantara para pembeli. Periklanannya dapat dititik beratkan untuk memberikan kesadaran kepada pembeli tentang suatu produk atau perusahaan yang menawarkannya

6. Memilih Media Mix

Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran. Untuk alternatif media secara umum dapat dikelompokkan menjadi media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, brosur, selebaran) media elektronik (Televisi, radio) media luar ruang (baleho, poster, spanduk, balon raksasa) media lini bawah (pameran, direct mail, point of purchase, kalender). Untuk itu manajer harus memilih media yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran produk perusahaan

7. Mengukur Efektifitas

Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi manajer. Setiap alat mpromosi mempunyai pengukuran yang berbeda-beda, tanpa dilakukannya pengukuran efektifitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak

8. Mengendalikan dan Memodifikasi Kampanye Promosi

(34)

promotional mix, media mix, berita, anggaran promosi, atau cara pengalokasian anggaran tersebut. Yang penting, perusahaan harus memperhatikan kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat untuk menghindari kesalahan yang sama di masa mendatang. Indikator yang mencirikan promosi yang juga akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu: (Kotler, 1996)

1. Jangkauan promosi

2. Kuantitas penayangan iklan di media promosi

3. Kualitas penyampaian pesan dalam penayangan iklan di media promosi.

2.1.2.3 Tujuan Promosi

Tujuan merupakan petunjuk dalam menentukan alat-alat promosi penjualan yang cepat dan juga sebagai dasar dalam mengevaluasi pelaksanaan program tersebut. Tujuan-tujuan tersebut harus berdasarkan konsep dasarnya, yaitu program promosi penjualan ini merupakan salah satu startegi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan karena pengaruh utama yang diharapkan dari program promosi penjualan ini adalah untuk mendorong konsumen atau distributor melakukan tindakan pembelian.

Menurut Buchari Alma (2002:145) dalam bukunya manajemen pemasaran dan pemasaran jasa mengatakan bahwa tujuan promosi penjualan adalah sebagai berikut:

1. Menraik perhatian para pembeli baru

(35)

3. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama 4. Menghindarkan konsumen dari peralihan ke merek lain 5. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas

6. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas pangsa pasar jangka panjang

2.1.2.4 Keuntungan Promosi

Ada beberapa keuntungan dari promosi penjualan, yaitu:

1. Seringkali menarik perhatian konsumen 2. Tema atau judul peralatan promosi menarik

3. Konsumen dapat memperoleh sesuatu yang berharga seperti kupon, voucher, hadiah, barang gratis, dan lain-lain.

4. Menambah jumlah konsumen dan menjaga kesetiaan atau loyalitas konsumen 5. Meningkatkan daya rangsang ataupun minat beli untuk melakukan

pembeliaan.

2.1.3 Keputusan Pembelian

2.1.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian

(36)

perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

Ada dua aspek penting dari perilaku konsumen, yaitu: 1. Proses pengambilan keputusan.

2. Kegiatan fisik yang kesemuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa ekonomis. Seseorang yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah tangganya dapat dinamakan konsumen akhir. Tetapi bukan berarti orang lain tidak terlibat dalam proses pembelian, banyak orang yang akan terlibat dalam pengambilan keputusan untuk membeli. Dimana masing-masing orang yang terlibat mempunyai peranan sendiri-sendiri. Peranan dalam perilaku konsumen adalah sebagai berikut: (Kotler dan Susanto, 1999)

1. Pencetus ide (Initiator)

Seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu

2. Pemberi pengaruh (Influencer)

Seseorang yang pandangan atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian 3. Pengambil keputusan (Decider)

Seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli, atau di mana membeli 4. Pembeli (Buyer)

(37)

5. Pemakai (User)

Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa

Tersebut Dalam perilaku konsumen tersebut, karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian pembeli, sedangkan tugas manajer adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembelian antara datangnya stimulasi luar dan keputusan pembelian (Kotler, 2001).

Pengertian keputusan pembelian, adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan pleh produsen (Kotler & Armstrong (2001).

Ada tiga aktivitas yang berlangsung dalam proses keputusan pembelian oleh konsumen, yaitu : (Hahn, 2002)

1. Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian. 2. Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian.

3. Komitmen atau loyalitas konsumen untuk tidak akan mengganti keputusan yang sudah biasa dibeli dengan pesaing.

(38)

pembelian lima tahap tersebut : khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai.

1. Pengenalan masalah

Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang diinginkanya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normal adalah haus dan lapar akan meningkat hingga mencapai suatu ambang rangsang dan berubah menjadi suatu dorongan berdasarkan pengalaman ynag sudah ada. Seseorang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan itu dan dia didorong kearah satu jenis objek yang diketahui akan memuaskan dorongan itu.

2. Pencarian informasi

Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencari informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang maksimal 3. Evaluasi alternatif

(39)

daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek dan keputusan untuk membeli

4. Keputusan pembelian

Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan produk mana yang akan dibeli

5. Perilaku setelah pembelian

Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang baru saja membeli produknya.

Penelitian yang dilakukan oleh Aviv Shoham dan Vassilis Dalakas (2005) pada Jurnal of Consumer Marketing, mengemukakan 7 faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian oleh keluarga, yaitu :

(40)

3. Daya tarik merek. 4. Daya tarik produk.

5. Pilihan pada produk baru (promosi produk pesaing). 6. Kebiasaan dalam membeli (kebiasaan dalam keluarga). 7. Pengaruh orang tua.

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh para peneliti-peneliti terdahulu menghasilkan hasil mengenai pengaruh event marketing dan promosi terhadap keputusan pembelian, yaitu sebagai berikut:

(41)
(42)
(43)

2.2 Kerangka Pemikiran 2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel

2.2.1.1 Hubungan Event Marketing dan Promosi

Event marketing mempunyai peranan saling mempengaruhi dengan promosi. Perusahaan yang memiliki strategi event marketing dan promosi yang baik, maka perusahaan akan merasakan dampak yang baik bagi perusahaan itu sendiri dengan meningkatnya keuntungan yang didapatkan. Hal ini diungkapkan oleh beberapa ahli yang menunjukkan bahwa event marketing dan promosi saling berhubungan. Tjiptono (2001 : 219) Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran tersebut adalah aktivitas pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar berusaha menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Untuk mencapai hasil yang diharapkan perusahaan biasanya tidak hanya menggunakan satu elemen promosi saja melainkan menggunakan bauran promosi, yaitu kombinasi dari unsur-unsur dibawah ini :

a. Periklanan (Advertising)

b. Publisitas (Publicity)

c. Promosi Pembelian (Sales Promotion)

(44)

2.2.1.2 Keterkaitan Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian

Event marketing sebaiknya dibuat dengan melibatkan pengalaman konsumen dengan nama, syumbol, logo karakter, kemasan, dan slogan dari masing- masing produk. Pengalaman konsumen terhadap brand dengan melihatnya, mendengarnya, maupun memikirkannya akan menambah pikiran konsumen dalam keputusan pembelian. Event sponsorship dianggap sebagai salah satu strategi efektif untuk membuat perusahaan/ produk menjadi lebih dikenal dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, kegiatan tersebut dipilih karena bentuk yang mendasar dalam menciptakan komunikasi antara satu perusahaan dengan konsumennya (Stanton, 1993:140)

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai (Kotler dan Keller, 2007:222).

1. Usia dan tahap siklus hidup, konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu.

(45)

3. Kepribadian dan konsep diri, Kepribadian juga dapat menjadi variabel yang berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Idenya bahwa merek juga mempunyai kepribadian, dan konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya sesuai dengan mereka.

4. Gaya hidup dan nilai, adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Gaya hidup memotret interaksi seseorang secara utuh dengan lingkungannya.

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk maksud untuk membeli produk yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud penelitian, konsumen dapat membentuk enam sub ketentuan, yaitu:

Pemilihan Produk

Konsumen akan mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain, dalam hali ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang- orang yang berminat membli sebuah prodek serta alternative yang mereka pertimbangkan.

Pemilihan merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan- perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.

(46)

Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda- beda dalam menentukan penyalur, bisa dikarenakan oleh faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan yang lengkap, kenyamanan berbelanja, kekuasaan tempat dan sebagainya.

Waktu pembelian

Keputusan konsumen dalam memilih waktu pembelian berbeda- beda, misalnya ada yang membeli setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, dan sebagainya. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan suatu produk akan dibeli. Hal ini dipengaruhi oleh waktu dan bagaimana konsumen dalam memperoleh dan membelanjakan uang yang dimilikinya. Perusahaan harus mengetahui waktu- waktu yang tepat ketika konsumen akan membeli suatu produk.

Jumlah pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibeli pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus menyiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan konsumen yang berbeda- beda.

2.2.1.3 Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian

(47)

Direct Marketing mempunyai pengaruh yang berarti dengan keputusan pembelian. Pada penelitian lain yang dilakukan Manalu (2008) dikatakan bahwa kebijakan promosi lebih besar pengaruhnya untuk meningkatkan volume penjualan dibandingkan kebijakan produk. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan pendapat Cravens (2000) yang menyatakan bahwa promosi memainkan peranan yang sangat penting dalam menempatkan posisi di mata dan benak pembeli, karena promosi pada hakekatnya untuk memberitahukan, mengingatkan, membujuk pembeli serta pihak lain yang berpengaruh dalam proses pembelian. Sedangkan Lamb et al. (2001) menyatakan Promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon

(48)

Organisasi bisnis seperti perusahaan pada umumnya memiliki bermacam- macam tujuan, salah satunya adalah untuk mencapai hasil mendapatkan keuntungan yang besar sehingga dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

(49)

(Stanton, 1993:140)

Tjiptono (2001 : 219)

Senjaya (2008)

Gambar 2.2

Paradigma Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dibutuhkan suatu pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel independent

terhadap variabel dependent.

Event Marketing (X1)

1. Entertainment (hiburan) 2. Berkesan

3. Audience

Menurut Mc.Donald 1999 dalam Julie Sneat et.al

dalam jurnal of advertising Research

(2008:375)

Promosi (X2) 1. Media Promosi 2. Sponsor

3. Pemberian diskon

Menurut Swastha (1990)

Keputusan Pembelian (Y) 1. Daya Tarik Harga 2. Tempat

3. Keunggulan Produk

(50)

Menurut Sugiyono(2007:93), hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap yang diberikan, baru didasarkan pada teori yang relevan bukan di dasarkan pada faktor – faktor empiris yang diperoleh dari pengumpulan data.

(51)

41 BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data – data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut yang berjudul : “Pengaruh Event Marketing dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Tenant di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP)”.

Menurut Husein Umar (2004:303), mengatakan bahwa “Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Di dalam penelitian ini, penulis mengemukakan tiga variabel yang akan diteliti. Adapun variabel yang akan diteliti di dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independent (variabel bebas), yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent (variabel tidak bebas). Variabel independent dalam penelitian ada 2 yaitu; Pengaruh Event Marketing (X1) dan Promosi (X2).

(52)

Objek penelitian ini dilakukan pengunjung dan para tenan di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP).

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif.

Metode penelitian menurut Sugiyono (2009:2) ”Pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif”

Metode Deskriptif menurut Sugiyono (2009:206) “Penelitian yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi”.

Adapun tujuan penelitian Deskriptif menurut Husein Umar (2004:47) yaitu untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

(53)

suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

Tujuan dari metode verifikarif yaitu merupakan pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif melalui suatu perhitungan statistik, Penelitian yang digunakan untuk menguji variabel X1 dan X2 pengaruhnya terhadap Y yang akan diteliti. sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Adapun obyek yang di uji dalam penelitian ini adalah“Pengaruh Event Marketing

dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian pada Tenant di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP)”.

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, penelitian ini menggunakan Metode Survei Penjelasan ( Explanatory Survey Method). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

3.2.1 Desain Penelitian

(54)

Menurut Sugiyono (2009:26), menjelaskan proses penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan diatas, maka desain penelitian pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Sumber masalah

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian yaitu variabel Seleksi, variabel Pengaruh Event Marketing dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Tenant di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP).

2. Perumusan masalah

(55)

didalam tahap penelitian. Pada penelitian ini masalah-masalah dirumuskan melalui suatu pertanyaan, yang akan diuji dengan cara menguji hipotesis. 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.

4. Pengajuan hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah Pengaruh Event Marketing dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Tenant. Untuk langkah-langkah pengujian hipotesis yaitu menentukan variabel pengukuran, menentukan hipotesis nol (Ho), menentukan hipotesis alternatif (Hi) dan menguji tingkat signifikan. 5. Metode penelitian

(56)

pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan verifikatif.

6. Menyusun instrument penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument penelitian. Instrument ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrument pada penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk pedoman perkembangan perusahaan. Sebelum instrument digunakan untuk pengumpulan data, maka instrument penelitian harus terlebih dulu di uji validitas dan reliabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan Event Marketing (variabel X1) dan Promosi (variabel X2) dengan Keputusan Pembelian (variabel Y) digunakan korelasi

pearson, dan untuk menguji peran Event Marketing (variabel X1) dan Promosi (variabel X2) dengan Keputusan Pembelian (variabel Y) digunakan koefisien determinasi.

7. Kesimpulan

(57)

masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bemanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

Tabel 3.1

Penelitian Unit Analisis

Time Horizone

T1 Descriptive Descriptive

and Survey

T2 Descriptive Descriptive

and Survey

T3 Descriptive Descriptive

(58)

Desain Penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

3.2.2 Operasional Variabel Penelitian

Operasionalsasi variabel dimaksudkan untuk memperjelas variabel-variabel yang diteliti beserta pengukuran-pengukurannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu :

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat), Sugiyono (2009:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Event Marketing dan Promosi..

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, Sugiyono (2009:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel Dependent (terikat) Keputusan Pembelian.

Untuk lebih jelasnya, operasionalisasi variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut :

Promosi (X2) Event Marketing

(X1)

(59)

Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel Konsep

Variabel

(60)

produsen (Kotler&

Amstrong:2001)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Penulis melakukan penelitian ini untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti, data tersebut dapat dikelompokkan kedalam dua jenis data : 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil langsung dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan tertentu yang dibuat untuk itu. (Umi Narimawati 2007:76)

2. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data penunjang yang digunakan untuk mendukung penelitian, dalam penelitian ini meliputi informasi mengenai karakteristik Event Marketing, Promosi, data hasil Keputusan pembelian konsumen di Bandung Indah Plaza BIP, penelitian terdahulu, serta materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek data yang akan diteliti oleh penulis.

3.2.4 Teknik Penentuan Data 3.2.4.1 Populasi

(61)

2

1

Ne

N

n

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dari penelitian ini adalah pengunjung di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP).

3.2.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang di ambil dalam penelitian dilakukan dengan teknik probability sampling dengan jenis

propotionate stratified random sampling (sampel acak berstrata).

Menurut Sugiyono (2009;118), propotionate stratified random sampling yaitu ”teknik pengambilan sampel bila populasi mempunyai anggota atau unsur

yang tidak homogen dan berstrata secara poporsional”.

Adapun yang menjadi sampel yang digunakan untuk pengukuran kuesioner adalah pengunjung/ konsumen dan para tenant yang ada di Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP). Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel (n). Husein Umar (2004;78) untuk menentukan sampel digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n : Ukuran sampel

N: Ukuran populasi

(62)

kesalahan yang diambil dalam sampling ini sebesar 10%).

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui sampel yang akan diambil dalam penelitian ini melalui perhitungan berikut :

= 99,8 = 100

Jika penelitian menggunakan metode deskriptif, maka minimal tingkat kesalahan dalam penentuan anggota sampel yang harus diambil adalah 10% dari jumlah populasi yang diketahui. Peneliti menentukan tingkat kesalahan sebesar 10% sehingga jumlah sampel yang diambil sebesar 100 responden.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan pengumpulan data lapangan dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada intansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer (data yang di peroleh langsung dari Lippo Malls Bandung Indah Plaza (BIP).

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan peninjauan langsung terhadap obyek yang diteliti, seperti :

(63)

Wawancara merupakan proses keterangan atau data yang diperlukan dengan cara tanya jawab langsung kepada pimpinan serta karyawan dan konsumen yang mempunyai hubungan dengan masalah yang akan diteliti, di lingkungan Kantor Lippo Malls Bandung Indah Plaza .

b. Angket (Kuesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawab, berupa daftar pertanyaan yang dibuat dengan metode pertanyaan terstruktur (tertutup dan terbuka) kepada 83 responden tentang variabel Event Marketing, promosi dan keputusan pembelian.

c. Pengamatan (Observasi)

Dengan mengadakan penelitian dan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan dan keadaan dialokasi penelitian guna memperoleh data dan informasi mengenai subyek penelitian.

2. Penelitian Kepustakaan (Dokumentasi)

(64)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai data penelitian. Sebelum kuesioner atau instrument penelitian disebarkan kepada responden terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya alat ukur yang digunakan, sedangkan pengujian reliabilitas untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya.

Table 3.3

INTERPRETASI ALTERNATIF JAWABAN ALTERNATIF

JAWABAN

PERNYATAAN POSITIF

PERNYATAAN NEGATIF

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

3.2.5.1 Uji Validitas

Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu data yang dikumpulkan melalui kuesioner diuji melalui pengujian data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Agar proses pengujian maupun pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, maka pengolahan data menggunakan sarana komputer yaitu aplikasi program SPSS 16.

Menurut Cooper (2006:720) validitas adalah ”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the

researcher actually wishes to measure”.

(65)

(kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.

Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing – masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi pearson

adalah sebagai berikut :

Keterangan :

r = koefisien korelasi pearson x = skor item pertanyaan y = skor total item pertanyaan

N = jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikan 5%). Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Dimana :

N = ukuran sampel

r = koefisien korelasi pearson

(66)

tersebut valid. Apabila koefisien korelasinya > 0,255 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid, sedangkan jika korelasinya < 0,255 menunjukan bahwa data tersebut tidak valid.

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Seperti telah dijelaskan pada metodologi penelitian bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila

koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total 0,255 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan korelasi

product momet (indeks validitas) diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut: Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Kuesioner Event Marketing Butir Pertanyaan Indeks Validitas Nilai Kritis Keterangan

Item 1 0.785 0,255 Valid

Item 2 0.601 0,255 Valid

Item 3 0.690 0,255 Valid

Item 4 0.575 0,255 Valid

Item 5 0.700 0,255 Valid

Item 6 0.564 0,255 Valid

Item 7 0.671 0,255 Valid

Sumber: Data diolah

Tabel 3.5

(67)

Butir Pertanyaan Indeks Validitas Nilai Kritis Keterangan

Item 1 0.703 0,255 Valid

Item 2 0.652 0,255 Valid

Item 3 0.744 0,255 Valid

Item 4 0.723 0,255 Valid

Item 5 0.723 0,255 Valid

Sumber: Data diolah

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Kuesioner Keputusan Pembelian Butir Pertanyaan Indeks Validitas Nilai Kritis Keterangan

Item 1 0.635 0,255 Valid

Item 2 0.632 0,255 Valid

Item 3 0.591 0,255 Valid

Item 4 0.668 0,255 Valid

Item 5 0.581 0,255 Valid

Sumber: Data diolah 3.2.5.2 Uji Reliabilitas

Pengujian terhadap tingkat reliabilitas atau keandalan dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat memberikan ukuran yang konstan dan mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas adalah pengujian yang diperlukan untuk mengetahui ketentuan dan tingkat resisi suatu ukuran tersebut dapat diandalkan dalam arti pengukurannya dan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa. Untuk menguji reliabilitas (keandalan) kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik belah dua (split half) skor pernyataan (statement) bernomor ganjil genap, dengan teknik korelasi spearman brown. Cara kerja Teknik Belah Dua (split half method) menurut Sugiyono (2006:126), adalah sebagai berikut:

(68)

2. Skor data tiap kelompok disusun sendiri. Skor butir kelompok dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total.

3. Selanjutnya skor total antara kelompok ganjil dan genap di cari korelasinya.

4. Koefisien korelasi selanjutnya dimasukan dalam rumus Spearman Brown.

Adapun rumus untuk menghitung angka reliabilitas yaitu sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2009)

Keterangan:

ri = Koefisien reliabilitas Spearman Brown

rb =Koefisien korelasi antara belahan pertama (genap) dan kedua (ganjil).

Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,7.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Kusioner Penelitian Kuesioner Koefisien

Reliabilitas

Nilai kritis

Keterangan

Event Marketing 0.941 0,70 reliabel

Promosi 0.902 0,70 reliabel

Keputusan Pembelian 0.846 0,70 reliabel Sumber: Data diolah

3.2.5.3 Uji MSI (Method of Successive Interval )

(69)

dasarnya adalah suatu prosedur untuk menempatkan setiap objek ke dalam interval.

Langkah-langkah dalam MSI (Umi Narimawati, 2007:82) adalah sebagai berikut :

a. Perhatikan banyaknya responden yang memberikan respon yang ada (1), artinya hitung frekuensi setiap skor.

b. Tentukan frekuensi kumulatif yaitu dengan menjumlahkan terus dari setiap skor.

c. Tentukan proporsi kumulatif dengan cara membagi frekuensi kumulatif dengan total frekuensi. Proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku.

d. Selanjutnya adalah menghitung nilai z berdasarkan pada proporsi kumulatif diatas.

e. Dari nilai z yang diketahui tersebut tentukan nilai densitynya.

f. Hitung SV (Scale Value = nilai skala) untuk masing-masing proporsi responden, dengan rumus:

Scale Value =

Area under lower limit = Daerah di Bawah Batas Bawah

Gambar

Table 2.2
Gambar 2.2 Paradigma Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.1 Desain Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Asam p-hidroksibenzoat memiliki gugus Hidroksi (-OH) pada posisi para, terdapatnya gugus hidroksi pada posisi para tidak akan menghambat terbentuknya ester dari gugus

[r]

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa ternyata adanya ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan, kelincahan, dan kekuatan otot lengan dengan tingkat

Memberikan ijin kepada wakil (-wakil Wali Amanat untuk memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman serta gudang-gudang milik Emiten dan untuk melakukan pemeriksaan atas

eksperimen ini Sugiyono (2012, hlm. 72 ) menjelaskan bahwa “ metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain.. dalam kondisi

keadilan yang menyangkut tentang hukuman ta’zi&gt;r dipakai untuk meninjau yaitu aspek keadilan yang ditimbulkan dari putusan, sebagai konsekuensi pemberian

Prinsip-prinsip seperti kepengaruhan, pemilihan kata dan kesan sejajar dengan kajian ini yang akan menumpukan kepada dua konsep utama iaitu mesej pengarang yang boleh

Pada tahap perencanaan tim dosen pengampu mata kuliah pengetahuan lingkungan bersama-sama mendiskusikan langkah-langkah pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran