Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4 -
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6 -
7
Pinjaman Yang Diberikan
2f,2g,2i,5
39,584,220,047,088
36,882,053,255,741
Piutang Lainnya
2f,2g,2i,6
18,939,400,259
14,509,502,782
Persediaan
2j,7
156,361,702,142
290,172,645,097
Uang Muka
8
16,953,910,233
11,604,960,626
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
9
1,718,442,437,211
1,633,328,140,547
Pajak Dibayar Dimuka
2s,19a
135,174,287,783
118,558,101,824
Beban Dibayar Dimuka
10
289,554,840,203
249,775,966,478
Jumlah Aset Lancar
42,560,613,446,276
39,661,960,256,240
ASET TIDAK LANCAR
Investasi Pada Entitas Asosiasi
2k,11
-
-Properti Investasi
2n,12
300,201,060,000
300,201,060,000
Aset Tetap
2l,13
8,228,556,412,416
8,261,175,653,628
Aset Tak Berwujud
2m,14
53,205,120,107
68,081,981,387
Aset Pajak Tangguhan
2s,19d
453,799,042,213
385,767,686,403
Aset Lain-lain
2p,2q,15
27,905,962,269
9,905,680,622
Jumlah Aset Tidak Lancar
9,063,667,597,004
9,025,132,062,040
JUMLAH ASET
51,624,281,043,280
48,687,092,318,280
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp297.003.833.556 dan Rp185.521.228.084 masing-masing
pada 30 September 2018 dan 31 Desember 2017)
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang
pegawai sebesar Rp27.020.062.568 dan Rp27.079.620.156
masing-masing pada 30 September 2018 dan 31 Desember
2017)
(Setelah
dikurangi
akumulasi
penyusutan
sebesar
Rp1.310.813.798.332 dan Rp1.088.132.953.193 masing-masing
pada 30 September 2018 dan 31 Desember 2017)
(Setelah
dikurangi
akumulasi
penyusutan
sebesar
Rp31.877.409.994,- dan Rp16.802.889.871,- masing-masing
pada 30 September 2018 dan 31 Desember 2017)
1b,23
2,747,524,826,548
2,539,086,354,760
Utang Kepada Rekanan
17
252,143,608,504
196,461,590,522
Utang Kepada Nasabah
18
177,021,559,056
262,461,444,538
Utang Pajak
2s,19b
175,552,877,971
125,868,285,911
Beban Akrual
20
936,870,718,323
469,186,834,866
Pendapatan Diterima Dimuka
21
69,837,434,699
81,624,103,943
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya
22
250,901,676,398
631,080,887,270
Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Pinjaman Bank
16
9,457,071,827
23,087,836,490
Pinjaman Dari Pemerintah
25
205,480,545,663
168,817,719,731
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
23,706,362,234,132
24,118,917,452,520
LIABILITAS JANGKA PANJANG
1b,23
6,845,186,797,035
5,094,586,010,595
Pinjaman Bank
16
9,006,167,783
13,138,827,861
MTN
24
500,000,000,000
-Pinjaman Dari Pemerintah
25
227,766,159,006
173,789,420,493
21
9,688,474,442
11,325,963,074
Liabilitas Imbalan Kerja
2r,26
1,141,680,099,716
1,065,074,600,427
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
8,733,327,697,982
6,357,914,822,450
JUMLAH LIABILITAS
32,439,689,932,114
30,476,832,274,970
EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham
Modal Saham - nilai nominal Rp1.000.000,- per lembar saham.
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 lembar saham
27a
6,250,000,000,000
6,250,000,000,000
Surplus Revaluasi
2l,28
6,115,829,152,077
6,115,829,152,077
Laba (Rugi) Aktuarial Imbalan Kerja
29
(393,894,115,955)
(393,894,115,955)
Saldo Laba:
Ditentukan Penggunaannya
27c
5,010,489,291,451
3,502,438,307,925
Belum Ditentukan Penggunaannya
27d
2,200,244,861,006
2,734,063,865,758
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
19,182,669,188,578
18,208,437,209,805
Kepentingan Non pengendali
30
1,921,922,587
1,822,833,505
JUMLAH EKUITAS
19,184,591,111,166
18,210,260,043,310
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
51,624,281,043,280
48,687,092,318,280
seri A Dwiwarna dan 6.249.999 lembar saham Seri B per 30
September 2018 dan 31 Desember 2017
Modal Dasar - 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 24.999.999
lembar saham Seri B per 30 September 2018 dan 31 Desember
2017
Pinjaman Obligasi - Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Pinjaman Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan Jatuh
Tempo Dalam Satu Tahun
Pendapatan Diterima Dimuka - Setelah Dikurangi Bagian Yang
Diamortisasi Dalam Satu Tahun
8,299,886,717,558
7,642,478,094,697
Pendapatan Usaha Lainnya
2t,33
178,738,670,918
109,886,928,935
8,478,625,388,476
7,752,365,023,632
Beban Bunga dan Provisi
2t,34
1,676,094,533,283
1,942,030,203,017
Beban Pemasaran
2t,35
121,228,691,193
138,405,149,882
Beban Administrasi dan Umum
2t,36
1,517,259,089,031
1,082,806,583,050
Beban Pegawai
2t,37
2,334,606,430,175
2,083,926,092,514
Beban Penyisihan Piutang
2t,38
120,471,587,787
9,342,400,641
5,769,660,331,469
5,256,510,429,104
2,708,965,057,008
2,495,854,594,528
Pendapatan Jasa Giro
2t,39
2,094,336,649
1,277,370,157
Pendapatan Lainnya
2t,40
1,680,353,613
2,587,601,887
Beban Lainnya
2t,40
(72,205,551)
(5,908,965,476)
3,702,484,711
(2,043,993,432)
PENGHASILAN
2,712,667,541,719
2,493,810,601,096
Pajak Kini
2s,19c
(800,955,419,672)
(651,358,785,917)
Pajak Tangguhan
2s,19c
68,031,355,810
18,442,816,523
(732,924,063,863)
(632,915,969,393)
1,979,743,477,856
1,860,894,631,703
Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
- Pengukuran kembali liabilitas pensiun
dan pasca kerja lainnya - bersih
29
-
-- Selisih revaluasi aset -- bersih
28
-
-PERIODE BERJALAN
1,979,743,477,856
1,860,894,631,703
yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk
1,979,598,978,774
1,860,886,125,282
Kepentingan Non Pengendali
144,499,083
8,506,421
1,979,743,477,856
1,860,894,631,703
yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk
1,979,598,978,774
1,860,886,125,282
Kepentingan Non Pengendali
144,499,083
8,506,421
1,979,743,477,856
1,860,894,631,703
Laba Komprehensif Periode Berjalan
Jumlah Pendapatan Usaha
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Laba Bersih Periode Berjalan
BEBAN USAHA
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain
LABA SEBELUM PAJAK
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN
Pembagian Deviden
27d
-
-
-
-
(584,315,100,000)
-
(584,315,100,000)
Cadangan Umum
27c
-
-
-
1,354,015,786,043
(1,354,015,786,043)
-
-Cadangan Tujuan
-
-
-
-
-
-
-Modal Non Pengendali
-
-
-
-
-
750,000,000
750,000,000
Jumlah Penggunaan Dana
Selama Periode Berjalan
-
-
-
1,354,015,786,043
(1,938,330,886,043)
750,000,000
(583,565,100,000)
Modal Saham
27a
5,998,748,000,000
-
(5,998,748,000,000)
-
-
-Selisih Surplus Revaluasi Aset Tetap
27d,28
-
2,411,102,044,148
-
-
-
-
2,411,102,044,148
Pengukuran Kembali Kewajiban Pensiun
dan Pasca Kerja Lainnya-Bersih
29
-
-
(93,820,051,898)
-
-
-
(93,820,051,898)
Laba Bersih Periode Berjalan
-
-
-
-
2,210,117,820,512
134,581,209
2,210,252,401,721
Saldo Per 31 Desember 2016
(Diaudit)
6,250,000,000,000
6,160,990,607,195
(273,733,349,656)
1,952,320,487,413
2,385,602,247,626
1,732,804,930
16,476,912,797,508
Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan
Pembagian Deviden
27d
-
-
-
-
(660,000,000,000)
(30,354,370)
(660,030,354,370)
Cadangan Umum
27c
-
-
-
1,550,117,820,512
(1,550,117,820,512)
-
-Cadangan Tujuan
-
-
-
-
-
-
-Modal Non Pengendali
-
-
-
-
-
-
-Jumlah Penggunaan Dana
Selama Periode Berjalan
-
-
-
1,550,117,820,512
(2,210,117,820,512)
(30,354,370)
(660,030,354,370)
Pemulihan Surplus Revaluasi Aset Tetap 27d,28
-
(45,161,455,118)
-
-
45,161,455,118
-
-Pengukuran Kembali Kewajiban Pensiun
dan Pasca Kerja Lainnya-Bersih
29
-
-
(120,160,766,299)
-
-
-
(120,160,766,299)
Laba Bersih Periode Berjalan
-
-
-
-
2,513,417,983,526
120,382,945
2,513,538,366,471
Saldo Per 31 Desember 2017
(Diaudit)
6,250,000,000,000
6,115,829,152,077
(393,894,115,955)
3,502,438,307,925
2,734,063,865,758
1,822,833,505
18,210,260,043,310
Pembagian Deviden
27d
-
-
-
-
(1,005,367,000,000)
(46,410,000)
(1,005,413,410,000)
Cadangan Umum
27c
-
-
-
1,508,050,983,526
(1,508,050,983,526)
-
-Cadangan Tujuan
-
-
-
-
-
-
-Modal Non Pengendali
-
-
-
-
-
-
-Jumlah Penggunaan Dana
Selama Periode Berjalan
-
-
-
1,508,050,983,526
(2,513,417,983,526)
(46,410,000)
(1,005,413,410,000)
Modal Saham
-
-
-
-
-
1,000,000
1,000,000
Pemulihan Surplus Revaluasi Aset Tetap 27d,28
-
-
-
-
-
-
-Pengukuran Kembali Kewajiban Pensiun
dan Pasca Kerja Lainnya-Bersih
29
-
-
-
-
-
-
-Laba Bersih Periode Berjalan
-
-
-
-
1,979,598,978,774
144,499,083
1,979,743,477,856
Saldo Per 30 September 2018
(Tidak Diaudit)
6,250,000,000,000
6,115,829,152,077
(393,894,115,955)
5,010,489,291,451
2,200,244,861,006
1,921,922,587
19,184,591,111,167
Pendapatan Administrasi
684,051,169,687
589,907,503,502
Pendapatan Usaha Lain
178,738,670,918
45,774,381,680
Pendapatan Lainnya
3,184,648,838
35,877,349,094
Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan
95,449,442,227,035
66,216,908,231,514
Pelunasan dari Piutang Lainnya
10,305,119,786
6,659,855,030
Penjualan Barang Lelang Perusahaan dan
Aset Yang Disisihkan
517,835,873
464,053,873
Penerimaan Utang Nasabah
1,508,594,749,811
1,036,057,366,725
Penerimaan Hutang Pajak
346,194,656,571
153,452,422,798
Penerimaan Rek. Titipan Angsuran
4,937,786,968,413
5,986,592,785,033
Penerimaan Utang Kepada Rekanan
4,800,058,776,561
2,112,207,349,933
Penerimaan Utang Lainnya
490,781,878,475
347,327,017,604
Penjualan Galeri 24
124,855,435,668
232,179,843,296
Penerimaan Kembali Uang Muka
116,536,957,305
106,071,729,898
Jumlah Penerimaan Kas Untuk Aktivitas Operasi
116,181,770,346,147
83,554,969,848,986
Pengeluaran Kas Untuk:
Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi
(1,683,065,029,783)
(1,946,650,199,361)
Beban Pegawai
(1,731,694,025,328)
(1,056,827,685,795)
Beban Umum
(1,322,749,583,472)
(1,007,591,939,267)
Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan
(98,258,943,778,240)
(67,080,450,654,056)
Pembayaran Utang Kepada Rekanan
(3,211,312,614,019)
(1,716,624,197,000)
Pembayaran Utang Kepada Nasabah
(1,199,109,224,119)
(760,946,826,754)
Pembayaran Utang Pajak
(1,122,120,411,804)
(923,396,867,136)
Pembayaran Rek. Titipan Angsuran
(5,039,700,364,147)
(6,046,971,262,500)
Pembayaran Utang Lainnya
(1,106,231,338,776)
(831,601,751,053)
Pemberian Piutang
(45,872,126,837)
(6,655,815,212)
Pembayaran Uang Muka dan
Biaya Dibayar di Muka
(298,507,086,999)
(464,441,279,590)
Pembelian Persediaan
(1,440,330,894,772)
(1,163,547,703,911)
Pembelian Galeri 24
(118,264,313,158)
(219,808,993,699)
Jumlah Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Operasi
(116,577,900,791,454)
(83,225,515,175,334)
Arus Kas Bersih yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)
Aktivitas Operasi
(396,130,445,307)
329,454,673,651
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan Kas Dari:
Penjualan Aset Tetap
13
-
-Jumlah Penerimaan Kas Untuk Aktivitas Investasi
-
-Pengeluaran Kas Untuk:
Pembelian Aset Tetap
13,47
(190,061,603,928)
(317,757,344,621)
Pembelian Aset Tidak berwujud
14
(18,154,689,937)
(4,062,431,515)
Jumlah Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Investasi
(208,216,293,865)
(321,819,776,136)
Kas Bersih Digunakan Untuk
Penerimaan Utang MTN
500,000,000,000
-Pinjaman Obligasi
23
3,500,000,000,000
-Jumlah Penerimaan Kas Dari Aktivitas Pendanaan
68,174,949,868,180
60,793,078,583,133
Pengeluaran Kas Untuk:
Angsuran Pinjaman Bank
(64,732,845,114,040)
(58,418,770,121,908)
Pelunasan Obligasi
(1,540,500,000,000)
(1,652,000,000,000)
Pembayaran Dividen
27d
(1,005,367,000,000)
(660,000,000,000)
Pembayaran Emisi Obligasi
(3,476,631,200)
-Pembayaran Dividen Non Pengendali
(45,410,000)
-Pelunasan Surat Utang Pemerintah
(82,000,000,000)
-Pelunasan PIP
(27,359,835,555)
-Jumlah Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Pendanaan
(67,391,593,990,795)
(60,730,770,121,908)
Kas Bersih Diperoleh Dari
(Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
783,355,877,385
62,308,461,225
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
179,009,138,212
69,943,358,740
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
461,957,683,145
412,617,921,830
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
640,966,821,357
482,561,280,570
Kas dan Setara Kas akhir periode terdiri dari:
Kas
4
223,474,837,637
234,297,180,606
Setara Kas
417,491,983,720
248,264,099,964
Akta Pendirian PT Pegadaian (Persero) kemudian diperbaharui dengan rincian sebagai berikut: 1.
2.
Tujuan Perusahaan
Kegiatan usaha
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan menyelenggarakan usaha utama sebagai berikut: 1. Penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek;
2. Penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia; dan
3. Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikasi, dan perdagangan logam mulia, serta batu adi.
Selain melaksanakan kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud diatas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha: 1. Jasa transfer uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa administrasi pinjaman; dan
2. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan.
0360/KM.3-42/SKOP/0391 0136/KM.3-42/SKOP/0891 0151/MK.013/1992
Jumlah
Pegadaian (Persero) Nomor 1 tanggal 1 April 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan S.H, M.Kn, berkedudukan di Jakarta, yang kemudian disahkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-17525.A.H.01.01 tahun 2012 tanggal 4 April 2012.
Akta Nomor 1 tanggal 1 April 2012 diperbaharui dengan Akta Nomor 5 tanggal 15 Agustus 2012 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-32516.
Akta No. 5 tanggal 15 Agustus 2012 diperbaharui dengan Akta Nomor 5 tanggal 13 Februari 2017 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU.01.03-0069927.
Tujuan dan kegiatan usaha PT Pegadaian (Persero) seperti yang tercantum dalam Akta Pendirian yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., No.1 tanggal 1 April 2012 pasal 3, yaitu:
Melakukan usaha di bidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa lainnya di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terutama untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas.
Perusahaan berkantor pusat di Jalan Kramat Raya No.162 Jakarta Pusat 10430 dan mempunyai Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan Penetapan Menteri BUMN dengan Surat No.S-314/MBU/05/2016 tanggal 23 Mei 2016, modal saham dasar perseroan ditetapkan sebesar Rp25.000.000.000.000 terdiri dari 25.000.000 saham yang masing-masing saham memiliki nilai nominal Rp1.000.000. Dari modal tersebut ditempatkan dan diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia sebesar Rp6.250.000.000.000 yang terdiri dari 6.250.000 saham yang masing-masing saham memiliki nilai nominal Rp1.000.000.
5 Agustus 1991 16,252,000,000 29 Juni 1992 10,000,000,000
46,252,000,000
Berdasarkan Penetapan Menteri BUMN dengan Surat No.S-161/MBU/2012 tanggal 28 Maret 2012 yang disahkan berdasarkan PP 51/2011 telah ditetapkan modal dasar untuk Perusahaan sebesar Rp251.252.000.000 yang berasal dari Negara Republik Indonesia. Modal saham dasar tersebut terdiri dari modal saham sebanyak 251.252 saham yang masing-masing saham memiliki nilai nominal Rp1.000.000.
Berdasarkan laporan posisi keuangan pembukaan Perusahaan dan Surat Menteri Keuangan RI No.1015/KMK.013/ 1991 tanggal 26 September 1991, modal awal Perusahaan ditetapkan sebesar Rp205.000.000.000 sebagaimana tertuang dalam laporan posisi keuangan pembukaan. Modal awal yang disetor Pemerintah tersebut adalah kumulatif laba bersih yang diperoleh Perjan Pegadaian. Secara bertahap mulai tahun 1991, Pemerintah Republik Indonesia memberikan tambahan modal sebagai Penyertaan Modal Pemerintah sebesar Rp46.252.000.000 melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI masing-masing sebagai berikut:
Nomor Tanggal Jumlah
11 Juni 1993 dan 9 Juli 1998 30 Juni 1994 dan 25 Juni 1996 dan 12 Juli 2001 16 Juni 1997 dan 3 Juli 2002 23 Juni 1998 dan 8 Juli 2003
Obligasi VI 135 Miliar 24 Agustus 1999 dan 8 September 2007 Obligasi VII 150 Miliar 27 Juni 2000 dan
21 Juli 2008 Obligasi VIII 300 Miliar 31 Mei 2001 dan
12 Juni 2006
Obligasi IX 300 Miliar 24 Mei 2002 dan 6 Juni 2010
Bunga 17,5% tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang. Bunga 13% tetap untuk 6 bulan pertama, selanjutnya mengambang yaitu 1% di atas tingkat bunga deposito 6 bulan bank pemerintah. Bunga 17,75% tetap untuk tahun pertama, 4 tahun berikutnya mengambang 1,5% di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta.
Bunga 14,75% tetap untuk tahun pertama, 4 tahun berikutnya mengambang 1% diatas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta.
Bunga Seri A1 49% tetap untuk tahun pertama, seterusnya mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR tiga bulan ditambah 3% premium.
Bunga Seri B2 mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR tiga bulan ditambah 3% premium.
Bunga 15,5% tetap untuk tahun pertama, 7 tahun berikutnya mengambang sebesar 1,75% di atas tingkat bunga rata-rata JIBOR 6 bulan.
Bunga 15,625% tetap untuk tahun pertama, berikutnya mengambang 1,725% di atas tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah.
Bunga Seri A 19,25% tetap, cicilan 20% pokok per tahun Seri B 19,25% tetap, Seri C 0,50% tetap menurun per tahun 20,25% untuk tahun pertama, Seri D 19,25% tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25% minimal 16,25%.
Seri E 19,25% tetap untuk tahun pertama sampai tahun ketiga, selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25% minimal 16,25%.
Bunga Seri A 18,25% tetap per tahun, Seri B 18,25% per tahun, amortisasi 10% tahun keempat emisi, 20% tahun kelima sampai dengan ketujuh 30% tahun kedelapan emisi, Seri C 18,25% tetap tahun Pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maksimal 20,00% minimal 16,50%. Seri D dengan opsi jual pada tahun kelima, 18,25% tetap tahun pertama sampai dengan tahun kelima, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maksimal 20,00% minimal 16,50%.
7. 2000
5. 1998 Obligasi V 64,6 Miliar
3. 1996 Obligasi III 100 Miliar
4. 1997 Obligasi IV 100 Miliar
Tahun Keterangan Nominal Tingkat bunga
dan jatuh tempo No. 1. 1993 Obligasi I 50 Miliar 9. 2002 8. 2001 2. 1994 Obligasi II 25 Miliar 6. 1999
Obligasi X 400 Miliar 27 Juni 2003 dan 11 Juli 2011 dan 2018
Obligasi XI 500 Miliar 23 Mei 2006 dan 2016
Obligasi XII 600 Miliar 4 September 2007 dan 2017
Obligasi XIII 1.500 Miliar 1 Juli 2009, 2014 2017 dan 2019
Obligasi 1.000 Miliar 11 Oktober 2011
Berkelanjutan I dan 11 Oktober
Tahap I 2014, 2016
dan 2021
Bunga Seri A 12,9375% tetap per tahun dengan jangka waktu 8 tahun, Seri B dengan jangka waktu 15 tahun dengan tingkat bunga 13,125% per tahun tetap untuk tahun pertama sampai dengan ke tiga, selanjutnya tahun ke empat dan sampai dengan ke tahun kelima belas mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah premi 1,0% per tahun maksimum 15,50% minimum 10,50%.
Bunga Seri A 13,10% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1,25% per tahun, maksimum 16,00%, minimum 10,00%.
Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 10,025% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1% per tahun, maksimum 12,00% minimum 8,00%.
Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675% pertahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp 350 miliar. Seri A2, tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-5 yang besarnya berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka waktu satu bulan ditambah premi 3% per tahun dengan batas atas 13% dan batas bawah 10%. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp100 miliar.
Seri B, tingkat bunga tetap 12,650% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke 8. Jangka waktu 8 tahun dengan jumlah Rp650 miliar. Seri C, tingkat bunga tetap 12,875% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh. Jangka waktu 10 tahun dengan jumlah Rp400 miliar.
Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap I tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap, yang selanjutnya disebut dengan Obligasi Berkelanjutan Tahap I dengan jumlah pokok sebesar Rp1 triliun terdiri dari Seri A, B dan C.
Seri A, jumlah pokok sebesar Rp250 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 7,50% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2014.
14. 2011
10. 2003
13. 2009
11. 2006
Obligasi 1.000 Miliar 14 Februari 2012,
Berkelanjutan I 18 Februari 2013,
Tahap II 14 Februari 2015,
2017, 2019
16. Obligasi 1.225 Miliar 9 Juli 2013,
Berkelanjutan II 14 Juli 2014,
Tahap I 9 Juli 2016,
9 Juli 2018,
Seri B, jumlah pokok sebesar Rp250 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 8,0% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2016.
Seri C, jumlah pokok sebesar Rp500 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 9,0% per tahun, jangka waktu 10 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-10 (sepuluh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2021.
Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap II dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp1 triliun yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran.
Obligasi Berkelanjutan Tahap II dengan jumlah pokok sebesar Rp1 triliun terdiri dari Seri A, B, C dan D.
Seri C, jumlah pokok sebesar Rp200 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 7,5% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2017.
Seri D, jumlah pokok sebesar Rp500 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun, jangka waktu 7 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-7 (tujuh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2019.
2013
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dengan jumlah pokok sebesar Rp1.225 miliar terdiri dari Seri A, B, C dan D.
Seri A, jumlah pokok sebesar Rp150 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 6,60% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370 terhitung terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 18 Pebruari 2013.
Seri B, jumlah pokok sebesar Rp150 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2015.
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I PT Pegadaian (Persero) dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp1.225 miliar yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran.
9 Juli 2020
Obligasi 960 Miliar 14 Juli 2014
Berkelanjutan II 21 Juli 2015
Tahap II 11 Juli 2017 dan
Obligasi 2.900 Miliar 7 Mei 2015
Berkelanjutan II 17 Mei 2016,
Tahap III 7 Mei 2018,
18. 2015
Seri A, Jumlah pokok sebesar Rp360 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 8,65% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370 terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 21 Juli 2015.
Seri B, Jumlah pokok sebesar Rp202 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 9,35% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi yaitu 11 Juli 2015.
Seri C, Jumlah pokok sebesar Rp398 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi yaitu 11 Juli 2019.
Obligasi Berkelanjutan II Tahap III dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp 2.900 miliar terdiri dari Seri A, B, dan C.
Seri A, jumlah pokok sebesar Rp400 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 7 Agustus 2015, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada hari ke 370 terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 17 Mei 2016.
7 Mei 2020, 11 Juli 2019
17. 2014
Seri A, jumlah pokok sebesar Rp430 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370 terhitung terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Juli 2014.
Seri B, jumlah pokok sebesar Rp17 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 7,40% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2016.
Seri C, jumlah pokok sebesar Rp177 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2018.
Seri D, jumlah pokok sebesar Rp601 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 8,00% per tahun, jangka waktu 7 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-7 (tujuh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2020.
Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap II dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp960 miliar terdiri dari Seri A, B, dan C.
Obligasi 3 Januari 2018
Berkelanjutan III 13 Oktober 2018
Tahap I 3 Oktober 2020
Obligasi 20 September 2017
Berkelanjutan III 26 Maret 2019
Tahap II 16 Maret 2021
16 Maret 2023
Seri A, Obligasi dengan tingkat bunga sebesar 6,55% (enam koma lima lima persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah).
Seri B, Obligasi dengan tingkat bunga sebesar 7,40% (tujuh koma empat nol persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah).
Seri C, Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,70% (tuhuh koma tujuh nol persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah).
19. 2017 2.500 Miliar
per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 7 Agustus 2015, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak emisi yaitu 7 Mei 2018.
Seri C, jumlah pokok sebesar Rp1.200 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tagggal 7 Agustus 2015, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 7 Mei 2020.
Obligasi Berkelanjutan III Tahap I dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp 2.500 miliar terdiri dari Seri A, B, dan C.
20. 2018 3.500 Miliar Obligasi Berkelanjutan III Tahap II dengan tingkat bunga tetap dan/atau
mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp3.500 miliar terdiri dari Seri A, B, dan C.
Seri A, Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,80% (lima koma delapan nol persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp450.000.000.000 (empat ratus lima puluh juta Rupiah).
Seri B, Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,90% (enam koma sembilan nol persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp1,050.000.000.000 (satu triliun lima puluh miliar Rupiah).
Seri C, Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,10% (tujuh koma satu nol persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah).
Anggota Dewan Komisaris : Purnomo Sinar Hadi
Anggota Dewan Komisaris : Djadmiko
Anggota Dewan Komisaris : Yopie Hidayat
dan mengangkat Anggota Komisaris baru, sehingga susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama :
-Anggota Dewan Komisaris : Heru Subiyantoro
Anggota Dewan Komisaris : Satya Arinanto
Anggota Dewan Komisaris : Fadlansyah Lubis
Anggota Dewan Komisaris : Bandung Pardede
Komisaris Utama :
-Anggota Dewan Komisaris : Heru Subiyantoro
Anggota Dewan Komisaris : Satya Arinanto
Anggota Dewan Komisaris : Fadlansyah Lubis
Anggota Dewan Komisaris : Bandung Pardede
Anggota Dewan Komisaris : Umiyatun Hayati Triastuti
Komisaris Utama/Komisaris Independen : Ina Primiana
Anggota Dewan Komisaris : Heru Subiyantoro
Anggota Dewan Komisaris : Satya Arinanto
Anggota Dewan Komisaris : Fadlansyah Lubis
Anggota Dewan Komisaris : Bandung Pardede
Anggota Dewan Komisaris : Umiyatun Hayati Triastuti
Direksi
Direktur Utama : Suwhono
Direktur I : Dwi Agus Pramudya
Direktur II : Dijono
Direktur III : Ferry Febrianto
Direktur IV : Harianto Widodo
Direktur V : Sri Mulyanto
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. SK-56/MBU/03/2017 tanggal 17 Maret 2017 yang dicatatkan melalui Akta Notaris No. 03 tanggal 06 April 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0125010 tanggal 06 April 2017 tentang Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian. Pada diktum isi keputusan berisi mengangkat Sdri. Umiyatun Hayati Triastuti sebagai anggota Dewan Komisaris, sehingga susunan Dewan Komisaris sebagai berikut :
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. SK-231/MBU/10/2017 tanggal 27 Oktober 2017 yang dicatatkan melalui Akta Notaris No. 04 tanggal 15 November 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0191358 tanggal 16 November 2017 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian. Pada diktum isi keputusan berisi mengangkat Sdri. Ina Primiana sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, sehingga susunan Dewan Komisaris sebagai berikut :
Berdasarkan Peraturan Direksi No. 74/KEP/2015 Tanggal 17 Maret 2015 Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi Serta Penggantian Anggota Direksi Apabila Berhalangan Dalam Menjalankan Tugasnya, susunan Dewan Direksi sebagai berikut :
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. SK-130/MBU/06/2016 tanggal 30 Juni 2016 yang dicatatkan melalui Akta Notaris No. 06 tanggal 26 Juli 2016 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0067050 tanggal 27 Juli 2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, memutuskan memberhentikan dengan hormat :
Direktur Utama : Riswinandi
Direktur I : Harianto Widodo
Direktur II : Dijono
Direktur III : Ferry Febrianto
Direktur IV : Dwi Agus Pramudya
Direktur V : Sri Mulyanto
1.
2. 3.
Plt. Direktur Utama : Harianto Widodo
Direktur : Dijono
Direktur : Ferry Febrianto
Direktur Utama : Riswinandi
Direktur : Sri Mulyanto
Direktur : Dwi Agus Pramudya
Direktur : Dijono
dan mengangkat Dewan Direksi dengan disertai perubahan nomenklatur jabatan, sehingga susunan Dewan Direksi adalah sebagai berikut:
Direktur Produk : Harianto Widodo
(merangkap Plt. Direktur Utama)
Direktur Operasi & Pemasaran : Damar Latri Setiawan
Direktur Manajemen Aset : Ferry Febrianto
Direktur Keuangan & TI : Teguh Wahyono
Direktur SDM & Hukum : Mohammad Edi Isdwiarto
Sesuai dengan Surat Edaran No. 12/SE-DIR V/2017 tanggal 25 Juli 2017 tentang Perubahan Susunan Direksi PT Pegadaian (Persero), diberitahukan bahwa berdasarkan:
Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-256/MBU/D7/2017 tanggal 7 April 2017 tentang Berakhirnya Masa Jabatan Anggota Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Direksi BUMN, maka Sdr. Dwi Agus Pramudya dan Sdr. Sri Mulyanto tidak lagi menjabat sebagai Direktur PT Pegadaian (Persero). Berdasarkan Keputusan Presiden No. 87/P.2017 tanggal 18 Juli 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maka Sdr. Riswinandi tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama PT Pegadaian (Persero).
Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. 11/KEP/DK.GD/2/2017 tanggal 20 Juli 2017 tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Utama dan Direktur PT Pegadaian (Persero), maka susunan Direksi PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-162/MBU/08/2017 tanggal 21 Agustus 2017 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian yang dikukuhkan melalui Akta No. 12 tanggal 24 Agustus 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-AH.01.03-0165419 tanggal 24 Agustus 2017, dengan ini disampaikan bahwa Menteri BUMN selaku Pemegang Saham PT Pegadaian (Persero) telah memberhentikan dengan hormat nama-nama Direksi berikut:
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-55/MBU/04/2015 tanggal 30 April 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Suwhono sebagai Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) dan mengangkat Sdr. Riswinandi sebagai Direktur Utama Perusahaan PT Pegadaian (Persero) sejak ditandatanganinya Surat Keputusan tersebut.
Berdasarkan Peraturan Direksi No. 139/KEP/2015 Tanggal 29 Mei 2015 Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi Serta Penggantian Anggota Direksi Apabila Berhalangan dalam Menjalankan Tugasnya memutuskan bahwa susunan Direksi Perusahaan ditetapkan sebagai berikut:
Direktur Utama : Sunarso
Direktur Produk : Harianto Widodo
Direktur Manajemen Aset : Ferry Febrianto
Direktur Operasi & Pemasaran : Damar Latri Setiawan
Direktur Keuangan & Teknologi Informasi : Teguh Wahyono
Direktur SDM & Hukum : Mohammad Edi Isdwiarto
Direktur Utama : Sunarso
Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan : Damar Latri Setiawan Direktur Teknologi Informasi dan Digital : Teguh Wahyono
Direktur SDM dan Hukum : Mohammad Edi Isdwiarto
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk : Harianto Widodo Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis : Ninis Kesuma Adriani
Komite Audit
Ketua : Heru Subiyantoro
Anggota : Andi Wahyu Wibisana
Anggota : Yasmine Nasution
Ketua : Heru Subiyantoro
Anggota : Faisal
Anggota : Yasmine Nasution
Beban remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan periode yang berakhir pada 30 September 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp 93.745.981.014,- dan Rp 59.822.707.241,-.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) No. KEP 08/KP/DK/GD/2014 tanggal 17 September 2014 tentang Pengangkatan Ketua Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, susunan Komite Audit ditetapkan sebagai berikut:
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. KEP 03/KEP.DK/GD/02/2017 tanggal 20 Februari 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, pada diktum keputusan berisi memberhentikan dengan hormat Sdr. Andi Wahyu Wibisana dan mengangkat Sdr. Faisal sebagai Anggota Komite Audit, sehingga susunan Komite Audit adalah sebagai berikut: Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-143/MBU/05/2018 tanggal 30 Mei 2018 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian yang dikukuhkan melalui Akta Notaris Nomor 25 tanggal 31 Mei 2018 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-AH.01.03-0211849 tanggal 04 Juni 2018, dengan ini disampaikan bahwa Menteri BUMN selaku Pemegang Saham PT Pegadaian (Persero) mengukuhkan pemberhentian dengan hormat anggota direksi PT Pegadaian (Persero) Sdr. Harianto Widodo sebagai Direktur Produk dan Sdr. Ferry Febrianto sebagai Direktur Manajemen Aset, perubahan nomenklatur jabatan anggota direksi, dan mengangkat Sdr. Harianto Widodo sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan dan Sdr. Ninis Kesuma Adriani sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis terhitung sejak tanggal 30 Mei 2018, sehingga susunan Direksi PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-226/MBU/10/2017 tanggal 19 Oktober 2017 tentang Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian yang dikukuhkan melalui Akta No. 14 tanggal 25 Oktober 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-AH.01.03-0184127 tanggal 25 Oktober 2017, dengan ini disampaikan bahwa Menteri BUMN selaku Pemegang Saham PT Pegadaian (Persero) telah mengangkat Sdr.Sunarso sebagai Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian terhitung sejak tanggal 19 Oktober 2017, sehingga susunan Direksi PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut:
Ketua : Ina Primiana
Anggota : Faisal
Anggota : Yasmine Nasution
Komite Manajemen Risiko
Ketua : Fadlansyah Lubis
Anggota : Prihartono
Anggota : Faisal
Ketua : Fadlansyah Lubis
Anggota : Prihartono
Anggota : Dandossi Matram
Ketua : Heru Subiyantoro
Anggota : Prihartono
Anggota : Dandossi Matram
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : Muhammad Nahar Nahrawi
Anggota : Muhammad Cholil Nafis
Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. SK-370/MBU/2013 tanggal 9 Oktober 2013 yang dikukuhkan melalui Akta No. 05 tanggal 23 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-AH.01.10-44780 tanggal 29 Oktober 2013, susunan Dewan Pengawas Syariah sebagai berikut:
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. 02/KEP.DK/GD/02/2017 tanggal 20 Februari 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Manajemen Risiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Sdr. Faisal sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko dan mengangkat Sdr. Dandossi Matram sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko, sehingga susunan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. KEP 16/KEP.DK/GD/11/2017 tanggal 30 November 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, pada diktum keputusan berisi memberhentikan dengan hormat Sdr. Heru Subiyantoro dan mengangkat Sdr. Ina Primiana sebagai Ketua Komite Audit, sehingga susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. KEP-01/DK.GD/08/2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Komite Manajemen Risiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Sdr. Purnomo Sinar Hadi sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko dan mengangkat Sdr. Fadlansyah Lubis sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko, sehingga susunan Komite Manajemen Risiko sebagai berikut:
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. 17/KEP.DK/GD/11/2017 tanggal 30 Nopember 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Komite Manajemen Risiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Sdr. Fadlansyah Lubis sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko dan mengangkat Sdr.Heru Subiyantoro sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko, sehingga susunan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
Ketua : Muhammad Cholil Nafis
Anggota : Muhammad Asrorun Ni'am Sholeh
Sekretaris Perusahaan
Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Karyawan
Jumlah karyawan Perusahaan dan karyawan entitas anak (tidak diaudit) masing-masing sebagai berikut : Perusahaan
Entitas anak Outsourcing Jumlah
Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pegadaian (Persero) No. 50/KEP/2017 tanggal 28 Nopember 2017, Dewan Direksi menunjuk Sdr. Ridwan Arbian Syah sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern menggantikan Sdr. Nur Djunaedi.
30 September 2018 30 September 2017
Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pegadaian (Persero) No. 71/KEP/2016 tanggal 23 Desember 2016, Direksi menunjuk Sdr. Damar Latri Setiawan sebagai Sekretaris Perusahaan menggantikan Sdr. Udin Salahudin.
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-162/MBU/08/2017 tanggal 21 Agustus 2017 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian yang menetapkan pengangkatan Sdr. Damar Latri Setiawan sebagai Direktur Operasional & Pemasaran dan sesuai dengan Surat No. 664/00027.02/2017 tanggal 21 Agustus 2017 perihal Penugasan sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Perusahaan, maka Dewan Direksi menunjuk Sdr. Guladi Aksiono untuk mengisi kekosongan jabatan sementara Sekretaris Perusahaan periode jabatan 22 Agustus 2017 s.d 21 November 2017.
Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pegadaian (Persero) No. 50/KEP/2017, Direksi menunjuk Sdr. Gede Suhardantara sebagai Sekretaris Perusahaan menggantikan Sdr. Guladi Aksiono.
Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pegadaian (Persero) No. 556/KEP/2013, Dewan Direksi menunjuk Sdr. Nur Djunaedi sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern sejak tanggal 5 Juli 2013 menggantikan Harianto Widodo yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Direksi No. 1700/PSDM-BK.100321/2012.
Berdasarkan sertifikat No. QSC 01118 yang diterbitkan oleh PT Sucofindo International Certification Services, menyatakan bahwa Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT Pegadaian (Persero) telah menerapkan sistem manajemen mutu yang memenuhi SNI ISO 9001: 2015 untukscope audit Kantor Pusat, Kantor Wilayah VIII, dan Kantor Wilayah IX. Sertifikat tersebut berlaku sejak 19 November 2012 sampai dengan 18 November 2015. Sesuai denganrenewalAudit ISO 9001: 2015 yang dilakukan oleh PT TUV SUD Indonesia, sertifikat berlaku sejak November 2015 sampai dengan September 2018.
Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. SK-239/MBU/11/2017 tanggal 9 Nopember 2013 yang dikukuhkan melalui Akta No. 05 tanggal15 Nopember 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-AH.01.03-0191759 tanggal 17 Nopember 2017, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Pengawas Syariah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, memberhentikan dengan hormat Sdr M. Nahar Nahrawi sebagai Ketua dan Sdr M. Cholil Nafish sebagai Anggota serta mengangkat Sdr. M. Cholil Nafish sebagai Ketua dan Sdr. M Asrorun Ni'am Sholeh sebagai Anggota. Susunan Dewan Pengawas Syariah sebagai berikut:
Manajemen menetapkan bahwa manajemen inti Perusahaan meliputi Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Dewan Pengawas Syariah.
Sesuai surat No.495a/0002702/2015 tanggal 23 Desember 2015 perihal Penunjukan sebagai Sekretaris Perusahaan, Sdr. Udin Salahudin ditugaskan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Perusahaan terhitung mulai tanggal 23 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Juni 2016.
Sesuai dengan Surat Direksi No.372/00027.02/2016 tanggal 8 Juni 2016, penunjukan Sdr. Udin Salahudin sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Perusahaan diperpanjang terhitung mulai tanggal 23 Juni 2016 sampai dengan 22 Desember 2016.
13,405 147 13,797 27,349 13,119 191 13,834 27,144
Sesuai dengan Surat Direksi No. 795/00027.02/2018 tanggal 18 September 2018 tentang Penugasan sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Perusahaan, menunjuk Sdri. Endang Pertiwi sebagai Pelaksana Tugas Harian (Plh) Sekretaris Perusahaan terhitung mulai tanggal 18 September 2018 sampai dengan 17 Desember 2018.
PT Balai Lelang Artha Gasia PT Pesonna Optima Jasa PT Pesonna Indonesia Jaya PT Pegadaian Galeri Dua Empat
PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG)
Komposisi pemegang saham PT Balai Lelang Artha Gasia adalah sebagai berikut:
PT Pegadaian (Persero) Drs. Deddy Kusdedi, MM
Jumlah
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 124 tanggal 29 Agustus 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Sindian Osaputra, S.H., M.Kn., diputuskan untuk mengaktifkan kembali kegiatan usaha serta restrukturisasi pengurus PT BLAG.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) No. 109 tanggal 26 Maret 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Sindian Osaputra, S.H., M.Kn., yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0004887.AH.01.02 tanggal 27 Maret 2015 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Balai Lelang Pegadaian berisi mengenai perubahan Anggaran Dasar PT Balai Lelang Artha Gasia.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Balai Lelang Artha Gasia No. 1 tanggal 1 Nopember 2017 yang dibuat dihadapan Notaris Sindian Osaputra, S.H., M.Kn. tentang pembekuan operasional PT Balai Lelang Artha Gasia diputuskan bahwa pembekuan operasional PT Balai Lelang Artha Gasia dimulai sejak ditandatangani surat Keputusan Pemegang Saham PT Balai Lelang Artha Gasia.
15,000 100.00% 1,500,000,000
14,999 99.99% 1,499,900,000 1 0.01% 100,000 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Balai Lelang Pegadaian No. 79 tanggal 22 Nopember 2016 yang dibuat dihadapan Notaris Sindian Osaputra, S.H., M.Kn., yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hal Asasi Manusia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0025043.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Balai Lelang Artha Gasia mengesahkan pergantian nama PT Balai Lelang Pegadaian (BLP) menjadi PT Balai Lelang Artha Gasia.
Pemegang saham Jumlah Saham Persentase
Jakarta Jasa 99.00% 2015 Jakarta Jasa 99.00% 2015 Jakarta Jasa 99.99% 2000 77,831,572,555 59,831,857,906 30 September 2018 31 Desember 2017 262,539,160 398,670,533 238,107,567,297 229,682,406,532
Usaha Kepemilikan Beroperasi
Kepemilikan
Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham PT Balai Lelang Artha Gasia, yang bergerak dalam kegiatan usaha jasa lelang, sesuai dengan surat persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No.13 tanggal 26 Juli 2000.
Pada tahun 2010, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Juni 2010, para pemegang saham memutuskan membekukan kegiatan operasional Perusahaan terkait dengan penurunan pendapatan yang relatif permanen dan ruang gerak usaha yang semakin sempit, melakukan restrukturisasi kepengurusan dan menyelesaikan hak dan kewajiban Perusahaan termasuk masalah sumber daya manusia sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Total
-PT Pegadaian (Persero) Yayasan Kesejahteraan Pegadaian Permata
Jumlah PT Pesonna Indonesia Jaya
Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham pada Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut :
PT Pegadaian (Persero) Yayasan Kesejahteraan Pegadaian Permata
Jumlah PT Pegadaian Galeri Dua Empat
Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham pada Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut :
PT Pegadaian (Persero) PT Pesonna Optima Jasa
Jumlah
50,000 100% 50,000,000,000
Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang keseluruhan sahamnya (100%) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, sebagai ultimate shareholder.
49,500 99.00% 49,500,000,000 500 1.00% 500,000,000
100,000 100% 100,000,000,000
Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham PT Pesonna Indonesia Jaya sesuai dengan Surat Persetujuan Menteri BUMN No. S-670/MBU/10/2014 tanggal 16 Oktober 2014 perihal Persetujuan Pendirian Anak Perusahaan PT Pegadaian (Persero) di Bidang Usaha Pengelolaan Hotel dan Jasa Umum yang dikukuhkan melalui Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. No.02 tanggal 06 Februari 2015.
Pemegang saham Jumlah
Saham Persentase Total Kepemilikan 132,700 100% 132,700,000,000 132,699 99.999% 132,699,000,000 1 0.001% 1,000,000 99,000 99.00% 99,000,000,000 1,000 1.00% 1,000,000,000 No.S-670/MBU/10/2014 tanggal 16 Oktober 2014 perihal Persetujuan Pendirian Anak Perusahaan PT Pegadaian (Persero) di Bidang Usaha Pengelolaan Hotel dan Jasa Umum yang dikukuhkan melalui Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. No.16 tanggal 19 November 2014.
Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham pada Entitas Anak yaitu PT Pesonna Optima Jasa yang bergerak di bidang jasa umum (general services) yang berlokasi di Jakarta dengan Komposisi Pemegang Saham sebagai berikut :
Pemegang saham Jumlah
Saham
Persentase
Total Kepemilikan
Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham PT Pegadaian Galeri Dua Empat sesuai dengan Surat Persetujuan Menteri BUMN No. S-495/MBU/07/2018 tanggal 30 Juli 2018 perihal Persetujuan Pendirian Anak Perusahaan Bisnis Emas PT Pegadaian (Persero) yang dikukuhkan melalui Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. No.01 tanggal 03 Agustus 2018.
Pemegang saham Jumlah
Saham
Persentase
Total Kepemilikan
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan kepatuhan
b. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal Pemegang Saham tidak dapat mengembalikan dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat 13 Pasal ini.
Pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari saham yang telah dikeluarkan dapat meminta pembagian dividen interim.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta Peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) d/h Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsigoing concern dan biaya perolehan historis kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Keuangan Konsolidasian, kecuali Laporan Arus Kas Konsolidasian, juga disusun dengan konsep harga perolehan dan dasar akrual. Laporan Arus Kas disusun dengan metode langsung(direct method) Kecuali bagian dividen yang menjadi hak Negara Republik Indonesia dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu.
Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut dapat diambil oleh Pemegang Saham yang berhak dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan dengan syarat pengambilannya tidak secara sekaligus dan dengan membayar biaya administrasi yang ditetapkan Direksi.
Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat 8 Pasal ini dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.
Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir, dengan memperhatikan proyeksi perolehan laba dan kemampuan keuangan Perseroan.
Pembagian dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat 11 Pasal ini, ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris.
Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh Pemegang Saham kepada Perseroan.
Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini dibagikan kepada Pemegang Saham sebagai dividen kecuali ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham harus disetujui Pemegang Saham Seri A-Dwiwarna.
Selain penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, Rapat Umum Pemegang Saham dengan persetujuan Pemegang Saham Seri A-Dwiwarna dapat menetapkan laba bersih untuk pembagian lain seperti tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris, bonus untuk karyawan, atau penempatan laba bersih tersebut dalam cadangan Perusahaan yang antara lain diperuntukkan bagi perluasan usaha Perusahaan yang persentasenya masing-masing ditetapkan tiap tahun oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Dividen sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
Dalam hal tantiem bonus dianggarkan dan tidak diperhitungkan sebagai biaya dalam tahun berjalan dan Rapat Umum Pemegang Saham dengan persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna menetapkan tantiem dan bonus lebih besar dari yang dianggarkan sehubungan dengan pelampauan target yang ditetapkan, maka selisih tantiem dan bonus tersebut diambil dari laba bersih tahun yang bersangkutan.
Dalam hal Perseroan tidak mempunyai laba bersih namun menunjukkan peningkatan kinerja yang ditunjukkan dengan pencapaian target yang harus dicapai, maka Perseroan dapat memberikan tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta bonus untuk karyawan sepanjang telah dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya.
Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam pembukuan Perusahaan dan dalam tahun yang akan datang Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat itu belum sama sekali ditutup, dengan tidak mengurangi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
a. Beban yang berhubungan dengan aktivitas pendanaan yaitu Beban Bunga dan Provisi. b. Beban yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran yaitu Beban Pemasaran.
c. Beban yang berhubungan dengan aktivitas administrasi dan umum yaitu Beban Administrasi dan Umum. d.
e.
f. Beban yang berhubungan dengan aktivitas di luar kegiatan usaha pokok yaitu Beban Lain-lain. g.
c. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi Keuangan dan interpretasi atas pernyataan standar akuntansi keuangan
- Amendemen PSAK 1 "Penyajian Laporan Keuangan"
- ISAK 31 "Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13 : Properti Investasi" - ISAK 32 "Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan" - PSAK 3 "Laporan Keuangan Interim"
- PSAK 24 "Imbalan Kerja"
- PSAK 58 "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual" - Amandemen PSAK 60 "Instrumen Keuangan: Pengungkapan"
- Amandemen PSAK 2 "Laporan Arus Kas"
- Amandemen PSAK 15 "Investasi Pada Entitas Asosiasi dan ventura Bersama" - Amandemen PSAK 16 " Aset Tetap"
- Amandemen PSAK 46 " Pajak Penghasilan"
- Amandemen PSAK 67 "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain"
- PSAK 71 "Instrumen Keuangan"
d. Prinsip konsolidasian
Laporan Keuangan Konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan seperti disebutkan pada Catatan 1.d. Perusahaan mengendalikan entitas anak ketika Perusahaan terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas anak dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan (kekuasaan atas investee). Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak tanggal diperoleh pengendalian dan berakhir ketika investor kehilangan pengendalian atas entitas anak. Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Saldo aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh.
Perusahaan mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Perusahaan menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Beban yang berhubungan dengan pengelolaan risiko dan penyaluran pinjaman yaitu Beban Penyisihan Penurunan Nilai Piutang.
Beban yang berkaitan dengan pemenuhan kewajiban perpajakan atas penghasilan yang diperoleh Perusahaan yaitu Beban Pajak Penghasilan. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak.
Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2017, tidak menimbulkan perubahan substantial terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan efek atas jumlah yang dilaporlan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2018 adalah sebagai berikut:
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang beralkhir pada tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan belum diterapkan secara dini oleh Perusahaan. Perusahaan belum mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan dibawah ini:
Beban yang berhubungan dengan aktivitas pengelolaan sumber daya manusia yaitu Beban Pegawai (termasuk di dalamnya beban diklat pegawai dan imbalan Direksi dan Komisaris).