viii ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the influence of the internal control and the Good Corporate Governance toward the audit fee. Sampling method that used in this research is purposive sampling. There are 9 public accouting firm choosen and 38 respondents in total. Raw data processed by Microsoft Excel, continued by statistic descriptive processing, estimated multiple linier regression model, and hypothesis tested by using SPSS 17.0 for Windows. The result of this research shows that the internal control and the Good Corporate Governance either partially or simultaneously has no influence toward audit fee with the influenced only 6,6% and other factors influenced 93,4%.
ix ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengendalian internal dan Good Corporate Governance terhadap audit fee. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Ada 9 Kantor Akuntan Publik yang dipilih dan 38 responden secara total. Data mentah diproses dengan Microsoft Excel, dilanjutkan dengan pengolahan statistik deskriptif, kemudian di estimasi dengan Model regresi linier berganda, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal dan Good Corporate Governance baik secara parsial atau simultan tidak memiliki pengaruh terhadap audit fee dengan hanya mempengaruhi sebesar 6,6% dan 93,4% dipengaruhi oleh faktor lain.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka ... 8
2.1.1. Audit ... 8
2.1.1.1. Pengertian Audit ... 8
2.1.1.2. Jenis-Jenis Audit ... 10
2.1.1.3. Jenis-Jenis Auditor ... 14
2.1.2. Audit Internal... ... 16
2.1.2.1. Pengertian Audit Internal ... 16
2.1.2.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal ... 17
2.1.2.3. Fungsi dan Tanggung Jawab Audit Internal ... 20
2.1.3. Pengendalian Internal ... 21
2.1.3.1. Pengertian Pengendalian Internal ... 21
2.1.3.2. Tujuan Pengendalian Internal ... 24
2.1.3.3. Komponen-Komponen Pengendalian Internal ... 25
2.1.4. Good Corporate Governance... ... 27
2.1.4.1. Definisi Good Corporate Governance ... 27
2.1.4.2. Teori Good Corporate Governance ... 29
2.1.4.2.1. Agency Theory ... 29
2.1.4.2.2. Stakeholder Theory ... 37
2.1.4.2.3. Stewardship Theory ... 39
xii
2.1.4.4. Konsep Good Corporate Governance ... 43
2.1.4.5. Unsur-Unsur Corporate Governance ... 44
2.1.4.6. Cakupan atau Ruang Lingkup GCG ... 46
2.1.5. Pengertian Audit fee ... 51
2.2. Penelitian Terdahulu ... 54
2.3. Kerangka Pemikiran ... 56
2.4. Pengembangan Hipotesis... 56
2.4.1. Pengendalian Internal dengan Audit Fee ... 56
2.4.2. Good Corporate Governance dengan Audit Fee ... 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 58
3.2 Jenis Penelitian ... 58
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 58
3.3.1. Variabel Independen ... 59
3.3.2. Variabel Dependen ... 59
3.4. Populasi dan Sampel ... 62
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 63
3.5.1. Penelitian Lapangan (Field Research)... 63
3.5.2. Penelitian Kepustakaan (Library Reseacrch)... 64
3.6. Teknik Analisis Data ... 64
xiii
3.6.1.1. Uji Validitas ... 64
3.6.1.2. Uji Reliabilitas ... 65
3.6.2. Statistic Deskriptif ... 65
3.6.3. Uji Asumsi Klasik ... 66
3.6.3.1. Uji Normalitas ... 66
3.6.3.2. Uji Multikolenearitas ... 67
3.6.3.3. Uji Heterokedastisitas ... 67
3.6.4. Uji Hipotesis... 68
3.6.4.1. Regresi Linear Berganda ... 68
3.6.4.2. Uji Ketepatan Perkiraan Model ... 69
3.6.4.3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 69
3.6.4.4. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian ... 71
4.2. Analisis Data ... 72
4.2.1. Uji Instrumen ... 72
4.2.1.1. Uji Validitass ... 72
4.2.1.2. Uji Reliabilitas ... 75
4.3. Statistik Deskriptif ... 76
4.4. Analisis Uji Asumsi Klasik ... 78
xiv
4.4.2. Uji Multikolinearitas... 79
4.4.3. Uji Heteroskedastisitas ... 80
4.5. Analisis Uji Hipotesis... 81
4.5.1. Analisis Uji Regresi Linear Berganda ... 81
4.5.2. Analisis Uji Ketepatan Perkiraan Model ... 82
4.5.3. Analisis Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 83
4.5.4. Analisis Uji Signifikansi Paramater Individual (Uji t) ... 84
4.5.4.1. Pengaruh Variabel Pengendalian Internal terhadap Audit Fee ... 85
4.5.4.2. Pengaruh Variabel Good Corporate Governance terhadap Audit Fee ... 86
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 88
5.2. Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 91
LAMPIRAN ... 95
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Contoh-Contoh Tiga Jenis Audit ... 13
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 60
Tabel 4.1 Distribusi Penyebaran Kuisoner ... 71
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal (X1) .. 73
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel GCG (X2) ... 74
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Audit Fee (Y) ... 75
Tabel 4.5 Hasil Uji Realibilitas Kuesioner Penelitian ... 76
Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 77
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 79
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ... 80
Tabel 4.9 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 81
Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 82
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 83
Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik F ... 84
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Di era perkembangan ekonomi saat ini memberitakan kepada kita tentang peristiwa-peristiwa mengenai adanya kecurangan-kecurangan (fraud) terhadap berbagai entitas organisasi dimana kebanyakan kecurangan tersebut dilakukan oleh pegawai dari entitas organisasi tersebut.
Sejalan dengan hal tersebut, perkembangan globalisasi dunia bisnis dapat memicu para pelaku bisnis dan ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya tetap bertahan di dunis bisnis. Tindakan tersebut diantaranya adalah praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Terjadinya tindakan ini berkaitan erat dengan tidak adanya komunikasi yang cukup dengan berbagai operasi yang ada, sehingga untuk menilai efektivitas kinerja menjadi titik kelemahan dalam perusahaan.
Baik profesi auditor internal dan eksternal juga sangat dituntut akan kemampuannya memberikan jasa yang terbaik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh manajemen tertinggi dalam suatu organisasi. Peningkatan pengawasan atau pengendalian internal di dalam suatu organisasi tentunya menuntut tersedianya audit internal dan tata kelola perusahaan yang baik, agar terciptanya suatu proses pengawasan atau pengendalian internal yang baik pula. Masalah yang kemudian timbul yang berkaitan dengan peran pengendalian internal adalah adalah seberapa besar keberadaan pengendalian internal dalam memberikan nilai tambah
BAB I PENDAHULUAN 2
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Menurut Rae dan Subramaniam (2008:106), menyatakan bahwa prosedur pengendalian internal yang jelek dipandang sebagai faktor dimana memungkinkan kecurangan untuk terjadi. Jika pengendalian internal suatu perusahaan lemah maka kemungkinan terjadinya kesalahan dan fraud sangat besar. Sebaliknya, jika pengendalian internal kuat, maka kemungkinan terjadinya kesalahan dan fraud dapat diperkecil. Kalaupun kesalahan dan fraud masih terjadi, bisa diketahui dengan cepat dan dapat segera diambil tindakan-tindakan perbaikan sedini mungkin (Hermiyetti, 2011:3).
Maka demi kepentingan bersama, US SEC (Secuties and Exchange
Commission) berperan penting dengan mengeluarkan Sarbanes-Oxley Act of 2002
yang mengatur good corporate governance perusahaan-perusahaan yang go public di Amerika Serikat untuk melindungi kepentingan para investor dari praktek-praktek bisnis yang tidak sehat oleh perusahaan publik. Terlihat dalam Section 302 Sarbanes-
Oxley Act menyatakan bahwa direksi perusahaan harus bertanggung jawab secara
pribadi terhadap pernyataan prosedur pengendalian, pengendalian internal, dan jaminan atas fraud. Sedangkan dalam Section 404 tercantum ketentuan yang ketiga yaitu mewajibkan direksi perusahaan untuk menyatakan tanggung jawab manajemen dalam menghasilkan dan memelihara kecukupan bukti-bukti dari struktur pengendalian internal dan prosedur pengendalian internal dalam setiap pelaporan keuangan. Selain itu menurut buku Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Akuntan Publik, (Sukrisno, 2004: 344-346) telah meringkas pokok-pokok yang diatur dalam SOX yaitu bagian ketiga terhadap akuntan public, 3.1 Membentuk Publik Company
Accounting Oversight Board (PCAOB) yang bertujuan untuk mengawasi audit atas
BAB I PENDAHULUAN 3
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA pemimpin (lead) atau coordinating partner audit atau concurring reviewer tidak dapat memberikan jasa audit kepada klien yang sama selama lebih dari lima tahun berturut-turut.
Dan bila suatu perusahaan dengan sistem pengendalian internal (SPI) yang benar dan kuat maka setidaknya penyimpangan-penyimpangan dapat diminimumkan (Astuti, 2010:2). Tujuan dibentuknya SPI adalah untuk menyediakan laporan yang lengkap, benar, tepat waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan (Firmansyah, 2010:82). Pengendalian intern yang baik dan disertai praktek-praktek yang sehat dalam tata kelola keuangan akan menjaga kekayaan perusahaan secara preventif, detektif dan korektif. Pengendalian internal yang baik, berpotensial mengurangi audit fee karena waktu (audit hours) yang digunakan untuk menyelesaikan audit menjadi lebih pendek (Herawati, 2011:8)
BAB I PENDAHULUAN 4
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Konsep GCG sendiri merupakan upaya perbaikan terhadap sistem, proses, dan seperangkat peraturan dalam pengelolaan suatu organisasi yang pada esensinya mengatur dan memperjelas hubungan, wewenang, hak dan kewajiban semua pemangku kepentingan dalam arti luas dan khususnya organ RUPS, Dewan Komisaris, dan Dewan direksi dalam arti sempit. Namun harus disadari bahwa betapapun baiknya suatu sistem dan perangkat hukum yang ada, pada akhirnya yang menjadi penentu utama adalah kualitas dan tingkat kesadaran moral dan spiritual dari para actor/ pelaku bisnis itu sendiri (Sukrisno, 2013:107).
Menurut Arens (2008:377), komite audit merupakan sebuah komite yang ditunjuk oleh perusahaan(dewan komisaris) sebagai penghubung antara dewan dan audit eksternal, internal auditor serta anggota independen. Komite audit juga bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi berkelanjutan denga auditor eksternal maupun internal, termasuk menyetujui jasa audit maupun nonaudit yang dilakukan oleh para auditor perusahaan publik, hal ini memungkinkan para auditor dan direktur membahas berbagai masalah yang mungkin berhubungan dengan hal-hal seperti integritas atau tindakan manajemen. Salah satu tujuan dari dibentuknya komite audit adalah merekomendasikan seleksi auditor eksternal untuk mengaudit perusahaan. Badan ini bertugas memilih dan menilai kinerja perusahaan kantor akuntan publik, dan dengan demikian komite audit tersebut harus melakukan kerjasama dengan internal auditor maupun eksternal auditor dalam menghasilkan laporan keuangan yang dapat mencerminkan kondisi good governance.
BAB I PENDAHULUAN 5
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA penawaran, keterlibatan komite audit dalam memperkuat pengendalian internal yang menuntun auditor eksternal mengurangi penilaian dari risiko pengendalian, menghasilkan uji substantif yang lebih sedikit, dan audit fee yang lebih rendah (Stewart dan Kent, 2006:389).
Permasalahan mengenai penetapan audit fee yang diterima oleh kantor akuntan publik dari kliennya, masih menjadi pro dan kontra antara orang yang menginginkan aturan tentang audit fee dengan orang yang menolak adanya aturan tentang audit fee. Pendukung gagasan ini pada umumnya beranggapan bahwa dengan adanya aturan audit fee maka persaingan antara kantor akuntan publik dapat dikurangi sedangkan yang menolak beranggapan bahwa kantor akuntan publik memiliki efisiensi yang bervariasi. Akuntan yang menjalankan kantornya dengan efisiensi tinggi maka wajar apabila memiliki tingkat persaingan yang tinggi pula. Bukan hanya mengenai permasalahan audit fee saja, tetapi juga permasalahan mengenai pengimplementasian good corporate governance yang masih belum begitu baik, sehingga belum bisa meminimalisasi kecurangan yang ada.
Oleh karena itu, dalam upaya mewujudkan pengendalian internal dan Good
Corporate Governance (GCG) yang baik, perusahaan memerlukan peran auditor
eksternal yang bertugas meneliti dan mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai laporan keuangan yang telah diberikan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh akan pengendalian internal dan implementasi good corporate governance yang seringkali mempengaruhi audit fee
BAB I PENDAHULUAN 6
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Internal dan Good Corporate Governance terhadap Audit Fee (KAP di Bandung)”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang penelitian, maka secara spesifik rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara pengendalian internal terhadap audit fee?
2. Apakah terdapat pengaruh antara good corporate governance terhadap audit fee?
3. Apakah terdapat pengaruh antara pengendalian internal dan good corporate
governance secara simultan terhadap audit fee?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan hal-hal tentang:
1. Pengaruh positif atau tidaknya antara pengendalian internal terhadap audit fee?
2. Pengaruh positif atau tidaknya antara good corporate governance terhadap audit fee?
3. Pengaruh positif atau tidaknya antara pengendalian internal dan good
BAB I PENDAHULUAN 7
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti penting dengan harapan dapat memberikan kegunaan dalam menjawab permasalahan yang ada. Disamping itu diharapkan mempunyai kegunaan teoritis untuk mengembangkan ilmu lebih lanjut maupun kegunaan praktis menyangkut pemecahan-pemecahan permasalahan yang aktual. Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Penelitian ini memberikan informasi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama penelitian yang berkaitan pengendalian internal dan good corporate
governance terutama mengenai audit fee.
2. Bagi peneliti, dapat digunakan untuk membandingkan teori akuntansi yang didapat dibangku kuliah dengan yang terjadi dilapangan. Dan juga sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah referensi mengenai auditing, terutama tentang kinerja audit yang berpengaruh terhadap audit fee
sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti di masa yang akan datang.
3. Peneliti berikutnya, Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian mendatang mengenai pengaruh pengendalian internal dan good
88 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengendalian Internal secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit fee. Hal tersebut dikarenakan auditor yang menjawab kuisoner dalam penelitian ini memilih untuk cenderung menjawab jawaban netral pada kuisoner karena tidak setuju atau tidak mengetahui dengan pernyataan bahwa dimana ada pengendalian internal yang kuat maka audit fee yang ditetapkan juga bisa berubah atau ada hubungan antara pengendalian internal dan audit fee.
2. Good Corporate Governance secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit
fee. Sesuai dengan penelitian Boo dan Sharma (2008:28) yang menyatakan bahwa perusahaan berskala besar cenderung memiliki corporate governance
yang baik dan tidak membutuhkan assurance (keamanan) lebih dari auditor eksternal sebab perusahaan telah diawasi berbagai regulator dan juga dengan adanya tata kelola perusahaan (GCG) yang baik dan kuat, perusahaan juga cenderung tidak mau atau merasa tidak perlu membayar lebih kepada auditor eksternal dan lebih mementingkan keuntungan bagi perusahaannya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 89
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA eksternalnya, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, jenis opini audit yang diberikan oleh auditor, dan sebagainya.
Maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil diatas bahwa baik secara parsial dan simultan variabel pengendalian internal dan Good Corporate Governance tidak berpengaruh signifikan terhadap audit fee dikarenakan saat ini seiring perkembangan ekonomi dunia yang sedang melemah, para auditor yang menjawab kuisoner dalam penelitian ini berpendapat bahwa dua variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap audit fee dikarenakan bila pengendalian internal dan Good Corporate
Governance perusahan sudah kuat maka perusahaan cenderung tidak perlu
mengeluarkan biaya lebih dalam melakukan proses audit kepada auditor eksternal. Pengendalian internal yang baik dan disertai praktek-praktek yang sehat dalam tata kelola keuangan akan menjaga kekayaan perusahaan secara preventif, detektif,
korektif. Sehingga untuk terjadinya kecurangan dapat diminimumkan, dan juga
dengan adanya pengendalian internal yang baik dapat memperkecil biaya pengauditan yang nantinya dapat menurunkan audit fee. Dan juga perusahaan yang memiliki sistem tata kelola dan pengendalian internal yang kuat akan lebih mementingkan kepada untuk mengefisienkan laba perusahan dibanding dengan harus mengeluarkan biaya lebih untuk proses audit.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, peneliti memberikan beberapa saran,yaitu:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 90
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA guna mengetahui variable-variabel lain yang dapat memperkuat atau memperlemah variable dependen nya.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di Bandung tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi, dan juga hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian yang berbeda seperti metode wawancara langsung kepada responden untuk memperoleh data yang lebih nyata dan berkualitas dan bisa keluar dari pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, dan sebaiknya penelitian tidak dilakukan pada waktu auditor sibuk, sehingga tingkat pengembalian kuesioner dapat lebih tinggi, dan mendapatkan hasil yang lebih akurat.
91 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno, “Auditing (Pemeriksaan Auditing) oleh kantor akuntan publik”, edisi ketiga cetakan pertama, Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI 2004
Agoes, Sukrisno. (2012). Auditing Petunjuk Praktik Pemeriksaan Akuntan Oleh
Akuntan Publik. Edisi Keempat, Jilid I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Agoes, Sukrisno, Ardana, I Cenik, “Etika bisnis dan Profesi: Tantangan Membangun
Manusia Seutuhnya/ Sukrisno Agoes, Cenik Ardana”, Jakarta: Salemba
Empat, 2013
Arens A., Randal J.Elder, dan Mark S.Beasley. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Terjemahan Herman Wibowo. Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta
Astuti, Dewi Saptantinah Puji, ”Peran Internal Audit dan Komite Audit dalam
mewujudkan Good Corporate Governance”, Jurnal Akuntansi dan Sistem
Teknologi Informasi Vol. 8, No. 1, hal: 1-9, April 2010
Boo, El'Fred., Divesh Sharma, “The association between corporate governance and audit fees of bank holding companies”, Emerald, Vol. 8, NO. 1, Hal: 28-45, Tahun 2008,
Boynton, William. C., Raymond N. Johnson, Walter G. Kell. “Modern
Auditing:Assurance Services and The Integrity of Financial Reporting”, (terjemahan edisi ketujuh). Erlangga: Jakarta. 2003.
Effendi, Muh.Arief. (2009). The Power of Good Corporate Governance: Teori dan
Implementasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Firmansyah, Arif,”Peranan Komite Audit Mengoptimalkan Fungsi Auditor Internal
dalam Penerapan Good Corporate Governance di PT BNI.tbk”,
FH.UNISBA. Vol. XII. NO. 1, hal: 81-96, Maret 2010.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hamid, Masdiah Abdul., Azizah Abdullah, “Influence of Corporate Governance on
Audit and Non-Audit Fees: Malaysian Evidence”. Journal of Business and Policy Research, Vol. 7, No. 3, Pp. 140 – 158, September 2012
Hay, David, W. Robert Knechel, Helen Ling, “Evidence on the Impact of Internal
Control and Corporate Governance on Audit Fees”, International Journal of
DAFTAR PUSTAKA 92
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Herawaty, Netty, “Pengaruh Pengendalian Intern dan Lamanya Waktu Audit
terhadap Fee Audit (Studi Kasus Pada Kap Kota Jambi Dan Palembang)”,
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora ISSN 0852-8349, Volume 13, Nomor 1, Hal: 07-12 Januari – Juni 2011
Hermiyetti, “Pengaruh Penerapan Pengendalian Internal terhadap Pencegahan
Fraud Pengadaan Barang”, diakses pada tanggal 20 Desember 2012, dari
http://journal.uii.ac.id/index.php/JAAI/article/viewFile/2252/2054,
Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. BPFE. Yogyakarta.
Kawedar, Warsito, “Opini Audit dan Sistem Pengendalian Intern (StudiKasus di
Kabupaten PWJ Yang Mengalami Penurunan Opini Audit)”, Jurnal
Akuntansi dan Audit, Vol. 6, No. 1, Hal: 1-9, Tahun 2009
Keane, Matthew J., Randal J. Elder dan Susan M. Albring, “The effect of the type and number of internal control weaknesses and their remediation on audit
fees”, Review of Accounting and Finance, Vol. 11, No. 4, pp. 377- 399, Tahun 2012
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal
(SPAI). Penerbit Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, Jakarta.
Kristanto, Septian Bayu, ”Pengaruh Ukuran Pemerintahan, Pendapatan Asli Daerah
(PAD), dan Belanja Modal sebagai Prediktor Kelemahan Pengendalian
Internal”,Jurnal Akuntansi, Vol. 9, No. 1, hal: 41-62, Januari 2009
Lenard, Mary Jane., Karin A. Petruska, Pervaiz Alam, Bing Yu, ”Indicator of Audit
Fees and Fraud Classification: Impact of SOX”, Managerial Auditing Journal
Vol. 27, No. 5, Tahun 2012
Makhdalena,“Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Internal Control”, Pekbis Jurnal, Vol. 1, No. 1, Hal: 58-65, Maret 2009
Mitra, Santanu, “Pervasiveness, severity, and remediation of internal control
material weaknesses under SOX Section 404 and audit fees”, Review of
Accounting and Finance, Vol. 8, No. 4, pp. 369 – 387, Tahun 2009
Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi Keenam, Buku Dua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Peraturan Menteri Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Puspitadewi, Paramita., Soni Agus Irwandi, “Hubungan Keadilan Organisasional
DAFTAR PUSTAKA 93
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Internal” ,The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, pages 159 –
172, July 2012
Rae, Kirsty., Nava Subramaniam,”Quality of internal control procedures:
Antecedents and moderating effect on organisational justice and employee
fraud”, Managerial Auditing Journal, Vol. 23, No. 2, pp. 104- 124, Tahun 2008
Sarbanes-Oxley Act of 2002, Section 302, Section 404
Singh, Harjinder, Rick Newby, ”Internal audit and audit fees: further evidence”, Managerial Auditing Journal, Vol. 25, No. 4, pp. 309-327, Tahun 2010
Stewart, Jenny Goodwin., and Kent, P. (n.d.), “The relation between external audit
fees, audit committee characteristics and internal audit”, Accounting and Finance 46, Halaman: 387–404, Tahun 2006Suharli, Michell, “Audit
financial, Audit Manejemen, dan Sistem Pengendalian Internal” BEJ Vol. 3,
No.1, Hal: 1-24, Tahun 2006
Subroto, Bambang. (2005). Corporate Governance or Good Corruption Governance. Penerbit Gramedia, Jakarta.
Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Suharli, Michell, Nurlaelah,”konsentrasi auditor dan penetapan fee audit:
investigasi pada BUMN”, JAAI Vol. 12, No. 2, Hal: 133-148, Desember
2008
Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Sutedi, Adrian. (2011). Good Corporate Governance. Cetakan Pertama. Penerbit Sinar Grafika Offset, Jakarta.
Tugiman, Hiro. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Edisi Kelima. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Tunggal, Amin Widjaja. (2000). Auditing Suatu Pengantar. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Utomo, Agus Prasetyo, “Dampak Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap
Proses Auditing dan Pengendalian Internal”, Jurnal Teknologi Informasi
DAFTAR PUSTAKA 94
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Wahab, Effiezal Aswadi Abdul., Mazlina Mat Zain, Kieran James, “Political
connections, corporate governance and audit fees in Malaysia”, Managerial
Auditing Journal, Vol. 26, No. 5, pp. 393-418, Tahun 2011
Wiratmaja, I D. N.,”Penerapan Sistem Pengendalian Intern untuk Mengantisipasi
Praktek-praktek yang tidak Sehat dalam Tata Kelola Keuangan Koperasi
diKabupaten Gianyar”, Udayana Mengabdi Vol. 9, No. 2, hal: 79-82, Tahun
2010
Yadnyana, I Ketut, “Pengaruh Kualitas Jasa Auditor Internal Terhadap Efektifitas
Pengendalian Intern pada Hotel Berbintang Empat dan Lima di Bali”,