• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Arsip Daster Di Nuansa Studio Lima

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Arsip Daster Di Nuansa Studio Lima"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI ARSIP DASTER

DI NUANSA STUDIO LIMA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi

Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata I Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

SRI MULYATI

10106388

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR………... i

DAFTAR ISI……….iii

DAFTAR TABEL……….vi

DAFTAR GAMBAR………...viii

DAFTAR LAMPIRAN………...ix BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2. Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Maksud Kerja Praktek ... Error! Bookmark not defined.

1.3.2 Tujuan Kerja Praktek ... Error! Bookmark not defined.

1.4. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.5. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5.1. Metode Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

1.5.2. Metode Pengembangan Sistem ... Error! Bookmark not defined.

1.6. Sistematika Pelaporan Kerja Praktek ... Error! Bookmark not defined.

(4)

iv

2.1. Profil Tempat Kerja Praktek ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Sejarah Instansi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1Visi & Misi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1.1Visi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1.2 Misi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2. Logo Instansi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3. Badan Hukum Instansi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan dan Job Description .... Error! Bookmark not defined.

2.1.4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4.2 Job Description ... Error! Bookmark not defined.

2.2. Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1. Pengertian Sistem ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1.1. Karakteristik Sistem ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2. Pengertian Informasi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2.1 Kualitas Informasi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2.2. Pengertian Sistem Informasi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2.3. Komponen Sistem Informasi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3. Pengertian Basis Data ... Error! Bookmark not defined.

(5)

v

BAB III PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1. Jadwal Kerja Praktek ... Error! Bookmark not defined.

3.2. Hasil Kerja Praktek ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1. Analisis sistem ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2. Prosedur berjalan... Error! Bookmark not defined.

3.2.2.1. Prosedur pembuatan order ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2.2. Prosedur pembuatan bon tagihan ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2.3. Prosedur pencarian desain dan hasil tracing ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3. Analisis kebutuhan sistem non fungsional . Error! Bookmark not defined.

3.2.3.1. Analisis kebutuhan perangkat keras (hardware) ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3.2. Analisis kebutuhan perangkat lunak (software) Error! Bookmark not defined.

3.2.3.3. Analisis pengguna (User) ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4. Analisis basis data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5. Analisis fungsional ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5.1. Diagram Konteks Sistem informasi arsip daster ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5.2. DFD (Data Flow Diagram) ... Error! Bookmark not defined.

(6)

vi

3.2.5.4. Spesifikasi proses ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5.5. Kamus data (Data Dictionary) ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6. Perancangan basis data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6.1. Tabel Relasi... Error! Bookmark not defined.

3.2.7. Perancangan kode ... Error! Bookmark not defined.

3.2.8. Perancangan menu aplikasi ... Error! Bookmark not defined.

3.2.8.1. Menu admin ... Error! Bookmark not defined.

3.2.8.2. Menu semua pegawai (pencarian) ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.

4.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

4.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Nuansa Studio Lima adalah sebuah rumah industri yang bergerak dibidang pembuatan desain daster dan tracing yang menggunakan komputer sebagai alat proses produksinya.

Didalam proses produksinya perusahaan ini mengarsipkan berkas – berkas desain dan tracing daster secara manual dalam arti belum menggunakan sistem basisdata dalam penyimpanannya yang tersimpan dalam sebuah hardisk eksternal. Hal ini membuat karyawan perusahaan ini kesulitan dalam melakukan pencarian berkas tracing ketika ada permintaan gambar untuk di repeat maupun di perbaiki.

Selain itu kegiatan administrasi pada perusahaan ini masih dilakukan secara manual yaitu seperti dalam pembuatan transaksi order, pemilik perusahaan ini masih mencatatnya dalam sebuah buku. Dalam pembuatan bon penagihan pegawainya harus membuatnya secara berulang – ulang menggunakan aplikasi Microsoft Word.

Tentunya hal diatas sedikitnya menghambat efektifitas dan efisiensi dari kinerja rumah industri studio lima. Untuk itu perlu dibangun Aplikasi Sistem Informasi Arsip Daster yang diharapkan dapat membantu pekerjaan pengarsipan

(8)

2

1.2.Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang diajukan pada kerja praktek ini adalah bagaimana membuat aplikasi sistem informasi arsip daster.

1.3.Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

1.3.1 Maksud Kerja Praktek

Maksud dilaksanakannya kerja praktek ini adalah membangun aplikasi sistem informasi arsip daster.

1.3.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari kerja praktek yang dilakukan di Rumah Industri Studio Lima adalah :

1. Mempermudah kinerja para tracer dalam melakukan pencarian berkas tracing berdasarkan banyak kategori.

2. Mempermudah kinerja para desainer dalam melakukan pencarian berkas desain berdasarkan banyak kategori.

3. Mempermudah pemilik dalam membuat transaksi order

4. Mempermudah bagian administrasi dalam membuat bon penagihan. 5. Mempermudah admin dalam melakukan pengelolaan penyimpanan

arsip desain dan tracing daster.

(9)

3

1.4.Batasan Masalah

Didalam mengkaji suatu permasalahan diperlukan suatu pembatasan agar pembahasan dan pengkajiannya lebih terarah. Adapun batasan – batasan masalah tersebut antara lain :

1. Proses yang terdapat di dalam aplikasi system arsip daster

Pada aplikasi ini pengguna hanya dapat melakukan pengelolaan penyimpanan berkas desain, pengguna juga dapat melakukan pengelolaan transaksi order dan pembuatan bon penagihan.

2. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini berdasarkan aliran data terstruktur, di mana alat yang digunakan untuk menggambarkan model data adalah Entity Relationship Diagram (ERD), sedangkan untuk menggambarkan model fungsional adalah Diagram Konteks, dan Data Flow Diagram (DFD).

3. Perangkat lunak pembangun

Perangkat lunak pembangun aplikasi ini yaitu Delphi 7.0 dan Untuk database management sistemnya menggunakan MySQL 5.1

1.5.Metode Penelitian

1.5.1. Metode Pengumpulan Data

1. Pengamatan (Observation)

(10)

4

hasil observasi ini nantinya digunakan untuk merancang antarmuka aplikasi yang akan dibangun.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara yang kami lakukan dibagi kedalam 3 bagian. Bagian pertama wawancara dilakukan kepada pemilik nuansa studio lima yang bertugas sebagai pencari order, data yang didapatkan akan digunakan untuk merancang fungsi pembuatan transaksi order. Bagian kedua wawancara dengan bagian administrasi, wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam merancang fungsi pembuatan bon penagihan. Bagian ketiga kami melakukan wawancara kepada karyawan desainer dan tracer yang nantinya datanya digunakan dalam merancang fungsi pengelolaan dan pencarian arsip desain daster dan hasil trace.

3. Studi Pustaka

Proses ini dilakukan untuk mencari materi yang berhubungan dengan metode client - server yang berupa buku, artikel ilmiah, maupun sumber dari internet.

1.5.2. Metode Pengembangan Sistem

(11)

5

Gambar 1.1. Alur Metode Waterfall (Pressman, 2001)

Adapun penjelasan dari alur metode waterfall ini adalah sebagai berikut :

a. Rekayasa dan Pemodelan

Pada tahap ini, rekayasa informasi mencakup pengumpulan kebutuhan pada aplikasi sistem arsip daster yang akan dibangun;

b. Analisis

Kegiatan analisis perangkat lunak meliputi analisis spesifikasi perangkat lunak;

c. Desain

Perancangan perangkat lunak dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan perangkat lunak, yang mencakup perancangan arsitektur, perancangan modul aplikasi, dan perancangan antarmuka;

(12)

6

Dalam proses ini, hasil analisis dan desain sistem pada proses sebelumnya diterjemahkan ke dalam bentuk mesin, dan jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat dilakukan secara mekanis;

e. Pengujian

Dalam tahap ini dilakukan pengujian untuk menguji apakah sistem yang telah dirancang dan diimplementasikan sudah sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan;

f. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi pada prototype perangkat, dokumen teknis perangkat lunak.

1.6. Sistematika Pelaporan Kerja Praktek

Pada sub bab berikut, diuraikan sistematika laporan kerja praktek dengan maksud mempermudah pembatasan dan penganalisaan yang akan diuraikan pada bab berikutnya. Adapun sistematika pelaporan kerja praktek ini yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika pelaporan kerja praktek.

(13)

7

Pada bab ini dijelaskan mengenai sekilas tentang profil tempat kerja praktek yang meliputi sejarah instansi, logo instansi, badan hukum instansi, struktur organisasi. Dan mengenai landasan teori.

BAB III KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK

Pada bab ini dijelaskan mengenai jadwal kerja praktek, cara/teknik kerja praktek, data kerja praktek sebagai landasan teori dalam membangun Aplikasi Sistem Arsip Daster di Rumah Industri Nuansa Studio Lima.

BAB IV PENUTUP

(14)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah Instansi

Nuansa Studio Lima adalah sebuah rumah industri yang didirikan pada

tahun 1987. Rumah industri ini bertempat di Jalan Raya Cibabat no.84 kota

Cimahi. Awalnya perusahaan ini melayani pembuatan desain motif dan tracing

untuk beberapa industri tekstil yang ada di bandung seperti perusahaan Gede

Indah, Ayu Taiho, Artostek, Hegar Mulya dan Indorama. Produk yang dihasilkan

berupa desain motif tekstil dan klise atau film dari desain yang telah ditracing.

Pada pertengahan tahun 1994 Pemilik Studio Lima yang bernama Bapak Sentot

Tumran mulai mencoba menawarkan produk desain dan tracing nya ke kawasan

industry daster yang ada di daerah Jakarta Timur.

Sistem Kerja di awal rumah industry ini berdiri masih menggunakan

system manual dari mulai pembuatan desain sampai diproses menjadi sebuah klise

/ film (desain yang sudah ditracing). Memasuki tahun 1999 sistem kerja di nuansa

studio lima berkembang dengan menggunakan alat bantu computer.

2.1.1.1 Visi & Misi

2.1.1.1.1Visi

(15)

8

Nuansa Studio Lima berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan

yang menyediakan desain dan tracing daster yang kreatif, inovatif, berbeda dan

berkualitas untuk menjadikannya nomor satu di Indonesia.

2.1.1.1.2 Misi

Nuansa Studio Lima memiliki misi untuk terus memberikan yang terbaik

kepada pelanggan dengan menghasilkan karya desain – desain motif yang unik,

fresh, kreatif dan inovatif namun dengan harga yang tidak terlampau tinggi serta

hasil tracing yang memuaskan.

2.1.2. Logo Instansi

Logo dari rumah industry Nuansa Studio Lima berbentuk segitiga yang tersusun

dari segitiga – segitiga kecil seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Logo Nuansa Studio Lima

(16)

9

Nuansa Studio Lima adalah sebuah rumah industri yang belum memiliki

badan hukum.

2.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan dan Job Description

2.1.4.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar di bawah ini merupakan struktur orgasnisasi yang ada di nuansa

studio lima :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Nuansa Studio Lima

2.1.4.1 Job Description

1. Pemilik / Owner : Marketing, pengarah dan penanggung jawab seluruh

proses produksi yang ada di nuansa studio lima

2. Order : Mencatat order ( desain yang di acc ) dan menentukan

pembagian order pada tracer.

3. Administrasi : Membuat bon penagihan dan mengelola pembayaran

(17)

10

4. Tracer : melakukan tracing desain yang di acc.

5. Desainer : membuat desain motif daster

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Sistem

Sistem dapat diartikan sebagai :” Suatu kumpulan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan bersatu untuk melakukan suatu kegiatan atau fungsi

utama untuk mencapai suatu tujuan yang sama”.

2.2.1.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristi atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membuat satu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu

mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap

subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi

(18)

11

Gambar 2.3 Subsistem, Sistem, Supra Sistem

[Sumber : Jogianto Hartono “Pengenalan Komputer”, (1999:648)]

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sitem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan

merupakan energy dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan

dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan, jika tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup sistem. Supra dari supra sistem

Supra sistem

Sistem

Sub sistem

Supra dari supra sistem

Sub sistem Sistem

(19)

12

2.2.2 Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,

sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem

yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh.

Jadi informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dala

suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima yang

menggunakan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata dan digunakan untuk

pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan

bentuk jamak dari bentuk tunggal data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

2.2.2.1. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus

akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

a. Akurat

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya.

b. Tepat Pada Waktunya

Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak

(20)

13

lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan

keputusan.

c. Relevan

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan orang

lainnya berbeda.

2.2.2.2. Pengertian Sistem Informasi

Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau

disebut juga dengan processing system atau information processing system atau

information generating system. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.

2.2.2.3. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut :

a.Blok bangunan (building block)

b.Blok masukan (input block)

c.Blok model (model block)

d.Blok keluaran (output block)

e.Blok kendali (control block)

(21)

14

Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi

satu sama lainnya membentuk satu keatuan untuk mencapai sasarannya.

2.2.3. Pengertian Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata, yaiut Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat

diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan

Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakli suatu objek seperti

manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep,

keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol teks,

gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disismoan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu,

untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis.

Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah objektifitas

(tujuan) basis data, diantaranya :

1. Kecepatan dan Kemudahan (speed)

(22)

15

3. Keakuratan (accuracy)

4. Ketersediaan (availability)

5. Kelengkapan (completeness)

6. Keamanan (security)

7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)

2.2.3.1. Pengertian Sistem Basis Data

Secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri

atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di

sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan

beberapa pemakai dan/atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi

file-file (tabel-tabel) tersebut.

Lebih jauh lagi, dalam sebuah sistem basis data, secara lengkap akan

terdapat koponen-komponen utama sebagai berikut :

1. Perangkat Keras (Hardware).

2. Sistem Operasi (Operating System).

3. Basis Data (Database).

4. Sistem (Aplikasi/Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS).

5. Pemakai (User).

6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional).

Adapun bahasa basis data dibagi menjadi dua bentuk yaitu :

(23)

16

Yaitu struktur /skema basis data yang menggabungkan/mewakili

desain basis data secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa

khusus yang disebut Data Definition Language (DDL).

b.Data Manipulation Language (DML)

Merupakan bentuk Bahasa Basis Data yang berguna untuk melakukan

manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi dapat

berupa :

1. Penyisipan/penambahan data baru ke suatu basis data.

2. Penghapusan data dari suatu basis data.

(24)

17

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Jadwal Kerja Praktek

Kerja praktek dirumah industri ini berlangsung dari tanggal 3 – 30

Agustus 2009. Adapun pada waktu pelaksanaannya, peserta kerja praktek tidak

datang setiap hari melainkan pada hari - hari tertentu. Peserta kerja praktek hanya

datang untuk melakukan observasi dan wawancara guna mendapatkan data – data

arsip desain untuk dibuatkan analisis dan perancangan sistem.

3.2. Hasil Kerja Praktek

3.2.1. Analisis sistem

Dalam analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu system informasi

arsip daster yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

sehingga ditemukan kelemahan-kelemahannya, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan

sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

3.2.2. Prosedur berjalan

3.2.2.1. Prosedur pembuatan order

Pada prosedur ini dilakukan kegiatan sebagai berikut :

(25)

18

b. Administrasi mencatat data desain seperti kode desain, jumlah warna, repeat,

nama tracer, nama desainer, nama pemonting di buku order yang telah

dikelompokan lembarannya berdasarkan nama bos atau pemberi order.

c. Buku disimpan. Lalu administrasi akan memberikan desain yang di acc pada

tracer untuk dilakukan proses tracing.

Owner / Admin

Gambar 3.1 Flowmap Prosedur Pembuatan Order

3.2.2.2. Prosedur pembuatan bon tagihan

Pada prosedur ini dilakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Tracer memberikan desain hasil tracing pada administrasi untuk dicatat di

(26)

19

b. Hasil tracing yang sudah dicatat di buku order akan dibuat bon penagihannya

oleh administrasi. Pembuatan Bon ada yang dilakukan secara manual dalam

kertas faktur dan ada yang dilakukan di komputer

Gambar 3.2 Flowmap Prosedur Pembuatan Bon Penagihan

3.2.2.3. Prosedur pencarian desain dan hasil tracing

Di rumah industri studio lima ini sering terdapat pesanan desain atau hasil

tracing yang pernah dijual dalam waktu yang cukup lama untuk di cetak ulang.

Kendala yang sering terjadi adalah penyimpanan berkas – berkas desain dan hasil

tracingnya tidak menggunakan database sehingga sedikit menyulitkan ketika

dilakukan pencarian berkas desain atau hasil tracing. Selain itu pencarian

dilakukan dengan acuan kode desain, atau foto baju daster dengan kode baru yang

(27)

20

diberikan oleh pabrik yang mencetak baju daster tersebut. Adapun prosedur

pencarian desain dan hasil tracing yang terjadi adalah sebagai berikut :

a. Pegawai mencari berkas desain dan hasil tracing di media penyimpan seperti

cd, dvd, harddisk eksternal dengan cara membuka berkas desain dan hasil

tracing satu persatu menggunakan aplikasi adobe photoshop (format berkas

berbentuk psd sehingga dibuka di adobe photoshop).

b. Jika berkas yang ditampilkan sesuai dengan berkas yang sedang dicari, maka

pencarian dihentikan. Jika gambar belum ditemukan pencarian dari folder ke

folder terus dilakukan.

Semua pegawai Komputer

(28)

21

3.2.3. Analisis kebutuhan sistem non fungsional

Analisis non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk

menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen

atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan

dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan

ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang

akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan

sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

Pada analisis kebutuhan sistem non fungsional ini dijelaskan analisis

mengenai perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan pengguna

(user) sebagai bahan analisis kekurangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi

dalam perancangan sistem yang akan diterapkan.

3.2.3.1. Analisis kebutuhan perangkat keras (hardware)

Agar aplikasi dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan perangkat

keras yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Berikut ini adalah spesifikasi

minimun perangkat keras yang dibutuhkan oleh server dan client agar dapat

menjalankan aplikasi secara optimal

Tabel 3.1. Spesifikasi Minimun Perangkat Keras

Komputer Server Komputer Client

Prosesor 2.4 Ghz / AMD sempron 2.2 Ghz Prosesor 800 Mhz

Monitor SVGA 14 Monitor SVGA 14

Memori 2 Mb Memori 256 Mb

Harddisk 80 Gb/7200 RPM Harddisk 20 GB/7200 RPM

Papan ketik (keyboard), tetikus (Mouse), printer, modem dan LAN Card

(29)

22

Tabel spesifikasi di atas menjelaskan spesifikasi minimun perangkat keras

yang dibutuhkan oleh server dan client, agar aplikasi dapat berjalan lebih baik

lagi, server dan client direkomendasikan untuk menggunakan perangkat keras

dengan spesifikasi yang melebihi spesifikasi minimum yang dibutuhkan. Adapun

spesifikasi perangkat keras yang di rekomendasikan adalah seperti yang terdapat

pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Rekomendasi Spesifikasi Perangkat Keras

Komputer Server Komputer Client

Prosesor 2,8 Ghz Prosesor 2,4 Mhz

Monitor SVGA 14 Monitor SVGA 14

Memori 3 Gb Memori 512 Mb

Harddisk 250 GB/7200 RPM Harddisk 20 GB/7200 RPM

3.2.3.2. Analisis kebutuhan perangkat lunak (software)

Sistem informasi arsip daster ini memiliki kebutuhan perangkat lunak

(software) sebagai berikut :

a. Untuk komputer server

Sistem operasi dapat menggunakan windows XP SP1, SP2 dan SP3, window

server 2000 atau 2003. Untuk database servernya dapat menggunakan MySQL

Server5.0, Wamp dan Xamp. Aplikasi pendukung lainnya yaitu untuk

membaca file pdf dapat menggunakan foxitreader atau adobe reader.

b. Untuk computer client

Sistem operasi dapat menggunakan windows XP SP1, SP2 dan SP3, window

2000. Aplikasi pendukung lainnya yaitu untuk membaca file pdf dapat

(30)

23

Dari hasil pengamatan perangkat lunak, terdapat beberapa hal penting

yang harus diperhatikan agar sistem yang akan dirancang dapat berjalan dengan

baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Pengguna diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan perangkat lunak yang telah di rekomendasikan agar aplikasi dapat

berjalan dengan baik.

3.2.3.3. Analisis pengguna (User)

Pengguna yang akan menggunakan sistem ini adalah sebagai berikut :

a. Bagian administrasi (admin)

Admin dalam system ini memilki hak akses seperti mengelola

penyimpanan desain dan hasil tracing, mengelola pembuatan order,

mengelola pembuatn bon penagihan, mengelola pembuatan laporan order,

laporan bon penagihan dan laporan kerja pegawai.

b. Semua pegawai

Pada system ini semua pegawai hanya mendapat hak akses untuk

melakukan pencarian lokasi desain dan hasil tracing yang mana

pencariannya didasarkan pada beberapa kategori seperti : jenis motif,

tahun, bulan, nama_bos, color dan pegawai.

3.2.4. Analisis basis data

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan salah satu cara untuk

mengolah database sehingga data tersebut dapat diketahui hubungan antara file

(31)

24

sejenisnya. Untuk lebih jelasnya bentuk Entity Relationship Diagram (ERD)

tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.4 Diagram ERD Sistem Informasi Arsip Daster

3.2.5. Analisis fungsional

Perangkat lunak SIAD Sistem informasi Arsip Daster ini berfungsi untuk

mengelola order, bon penagihan, berkas daster, dan laporan order, laporan bon

penagihan serta laporan kerja pegawai. Pemakai perangkat lunak ini ada 2 tipe

(32)

25

melakukan semua fungsionalitas yang ada pada aplikasi ini sedangkan semua

pegawai hanya dapat melakukan pencarian berkas desain dan hasil tracing. Karena

admin memiliki hak akses yang tinggi sehingga untuk dapat masuk ke menu

admin dilalui proses login terlebih dahulu.

3.2.5.1. Diagram Konteks Sistem informasi arsip daster

Gambar 3.5 Diagram Konteks SIAD

3.2.5.2. DFD (Data Flow Diagram)

Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan

pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Berikut ini adalah gambar data flow

(33)

26

(34)

27

3.2.5.3. DFD level 2

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 1.0 mengelola Login

(35)

28

Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses 4.0 Mengelola Daster

(36)

29

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 6.0 Mengelola Bon Tagihan

(37)

30

3.2.5.4. Spesifikasi proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran

yang terdapat pada DFD. Spesifikasi tersebut meliput :

Tabel 3.3 Spesifikasi Proses

No Proses Keterangan

1.

No. Proses 1.1

Nama Proses Verifikasi user

Input Data login (username dan password) Output - Data login valid

- Data login invalid Logika Proses begin

if data login valid then

username and password admin valid else

username and password admin invalid end

2.

No. Proses 1.2

Nama Proses Ganti username dan password Input Data login baru

Output Pesan data login baru berhasil di ganti Logika Proses begin

if data login baru valid (sesuai ketentuan) then update username and password

else

username and password tidak valid end

3.

No. Proses 2.1

Nama Proses Mengelola pegawai (Tambah) source Admin

Input Data pegawai

Output Info data pegawai telah ditambah destination Admin

Logika Proses begin

if tambah then data pegawai ditambah else

data pegawai tidak jadi ditambah end

4.

No. Proses 2.1

Nama Proses Mengelola pegawai (update) source Admin

(38)

31

Output Info data pegawai telah diupdate destination Admin

Logika Proses begin

if update then data pegawai di update else

data pegawai tidak jadi diupdate end

5.

No. Proses 2.1

Nama Proses Mengelola pegawai (Hapus) source Admin

Input Data pegawai

Output Info data pegawai telah dihapus destination Admin

Logika Proses begin

if hapus then data pegawai dihapus else

data pegawai tidak jadi dihapus end

6

No. Proses 2.2

Nama Proses Mengelola posisi (Tambah ) source Admin

Input Data posisi

Output Info data posisi telah ditambah destination Admin

Logika Proses begin

if tambah then data posisiditambah else

data posisi tidak jadi ditambah end

7.

No. Proses 2.2

Nama Proses Mengelola posisi (update) source admin

Input Data posisi

Output Info data posisi telah diupdate destination admin

Logika Proses begin

if update then data posisi di update else

data posisi tidak jadi diupdate end

8.

No. Proses 2.2

Nama Proses Mengelola posisi (Hapus) source admin

(39)

32

Output Info data posisi telah dihapus destination admin

Logika Proses begin

if hapus then data posisi dihapus else

data posisi tidak jadi dihapus end

9.

No. Proses 3.0

Nama Proses Tambah – Mengelola bos source admin

Input Data bos

Output Info data bos telah ditambah destination admin

Logika Proses begin

if tambah then data bos ditambah else

data bos tidak jadi ditambah end

10

No. Proses 3.0

Nama Proses Update – Mengelola bos source admin

Input Data bos

Output Info data bos telah diupdate destination admin

Logika Proses begin

if update then data bos di update else

data bos tidak jadi diupdate end

11.

No. Proses 3.0

Nama Proses Hapus – Mengelola bos source admin

Input Data bos

Output Info data bos telah dihapus destination admin

Logika Proses begin

if hapus then data bos dihapus else

data bos tidak jadi dihapus end

12.

No. Proses 4.1

Nama Proses Tambah – Mengelola motif source admin

(40)

33

Output Info data motif telah ditambah destination admin

Logika Proses begin

if tambah then data motif ditambah else

data motiftidak jadi ditambah end

13.

No. Proses 4.1

Nama Proses Update – Mengelola motif source admin

Input Data motif

Output Info data motif telah diupdate destination admin

Logika Proses begin

if update then data motif di update else

data motif tidak jadi diupdate end

14.

No. Proses 4.1

Nama Proses Hapus – Mengelola motif source admin

Input Data motif

Output Info data motif telah dihapus destination admin

Logika Proses begin

if hapus then data motif dihapus else

data motif tidak jadi dihapus end

15. No. Proses 4.2

Nama Proses Cari – Mengelola desain Source Admin

Input Data pencarian

Output Info data pencarian Destination admin

Logika proses Begin

If data pencarian ditemukan then tampilkan data pencarian

Else

Info data pencarian tidak ditemukan end

16.

No. Proses 4.2

(41)

34

Input Data desain

Output Info data desain telah ditambah destination admin

Logika Proses begin

if tambah then data desain ditambah else

data desain tidak jadi ditambah end

17.

No. Proses 4.2

Nama Proses Update – Mengelola desain source admin

Input Data desain

Output Info datadesain telah diupdate destination admin

Logika Proses begin

if update then data desain di update else

data desain tidak jadi diupdate end

18.

No. Proses 4.2

Nama Proses Hapus – Mengelola desain source admin

Input Data desain

Output Info data desain telah dihapus destination admin

Logika Proses begin

if hapus then data desain dihapus else

data desain tidak jadi dihapus end

19. No. Proses 4.3

Nama Proses Cari – Mengelola tracing

Source Admin

Input Data pencarian

Output Info data pencarian Destination admin

Logika proses Begin

If data pencarian ditemukan then tampilkan data pencarian

Else

Info data pencarian tidak ditemukan end

20. No. Proses 4.3

(42)

35

source admin Input Data tracing

Output Info data tracing telah ditambah destination admin

Logika Proses begin

if tambah then data tracing ditambah else

data tracing tidak jadi ditambah end

21.

No. Proses 4.3

Nama Proses Update – Mengelola tracing source admin

Input Data tracing

Output Info data tracing telah diupdate destination admin

Logika Proses begin

if update then data tracing di update else

data tracing tidak jadi diupdate end

22.

No. Proses 4.3

Nama Proses Hapus – Mengelola tracing source admin

Input Data tracing

Output Info data tracing telah dihapus destination admin

Logika Proses begin

if hapus then data tracing dihapus else

data tracing tidak jadi dihapus end

23.

No. Proses 5.1

Nama Proses Cari – Mengelola order

Source Admin

Input Data pencarian

Output Info data pencarian Destination admin

Logika proses Begin

If data pencarian ditemukan then tampilkan data pencarian

Else

Info data pencarian tidak ditemukan end

(43)

36

Nama Proses Tambah – Mengelola order source admin

Input Data order

Output Info data order telah ditambah destination admin

Logika Proses begin

if tambah then data order ditambah else

data order tidak jadi ditambah end

25.

No. Proses 5.1

Nama Proses Update – Mengelola order source admin

Input Data order

Output Info data order telah diupdate destination admin

Logika Proses begin

if update then data order di update else

data order tidak jadi diupdate end

26.

No. Proses 5.1

Nama Proses Hapus – Mengelola order source admin

Input Data order

Output Info data order telah dihapus destination admin

Logika Proses begin

if hapus then data order dihapus else

data order tidak jadi dihapus end

27.

No. Proses 5.2

Nama Proses Cari – Mengelola order detail

Source Admin

Input Data pencarian

Output Info data pencarian Destination admin

Logika proses Begin

If data pencarian ditemukan then tampilkan data pencarian

Else

(44)

37

28.

No. Proses 5.2

Nama Proses Tambah – Mengelola order detail source admin

Input Data order detail

Output Info data order detail telah ditambah destination admin

Logika Proses begin

if tambah then data order detail ditambah else

data order detail tidak jadi ditambah end

29.

No. Proses 5.2

Nama Proses Update – Mengelola order detail source admin

Input Data order detail

Output Info data order detail telah diupdate destination admin

Logika Proses begin

if update then data order detail di update else

data order detail tidak jadi diupdate end

30.

No. Proses 5.2

Nama Proses Hapus – Mengelola order detail source admin

Input Data order detail

Output Info data order detail telah dihapus destination admin

Logika Proses begin

if hapus then data order detail dihapus else

data order detail tidak jadi dihapus end

31.

No. Proses 6.1

Nama Proses Cari – Mengelola bon

Source Admin

Input Data pencarian

Output Info data pencarian Destination admin

Logika proses Begin

If data pencarian ditemukan then tampilkan data pencarian

Else

(45)

38

end

32.

No. Proses 6.1

Nama Proses Tambah – Mengelola bon source admin

Input Data bon

Output Info data bon telah ditambah destination admin

Logika Proses begin

if tambah then data bon ditambah else

data bon tidak jadi ditambah end

33.

No. Proses 6.1

Nama Proses Update – Mengelola bon source admin

Input Data bon

Output Info data bon telah diupdate destination admin

Logika Proses begin

if update then data bon di update else

data bon tidak jadi diupdate end

34.

No. Proses 6.1

Nama Proses Hapus – Mengelola bon source admin

Input Data bon

Output Info data bon telah dihapus destination admin

Logika Proses begin

if hapus then data bon dihapus else

data bon tidak jadi dihapus end

35.

No. Proses 6.2

Nama Proses Cari – Mengelola bon detail

Source Admin

Input Data pencarian

Output Info data pencarian Destination admin

Logika proses Begin

If data pencarian ditemukan then tampilkan data pencarian

(46)

39

Info data pencarian tidak ditemukan end

36.

No. Proses 6.2

Nama Proses Tambah – Mengelola bon detail source admin

Input Data bon detail

Output Info data bon detail telah ditambah destination admin

Logika Proses begin

if tambah then data bon detail ditambah else

data bon detail tidak jadi ditambah end

37.

No. Proses 6.2

Nama Proses Update – Mengelola bon detail source admin

Input Data bon detail

Output Info data bon detail telah diupdate destination admin

Logika Proses begin

if update then data bon detail di update else

data bon detail tidak jadi diupdate end

38.

No. Proses 6.2

Nama Proses Hapus – Mengelola bon detail source admin

Input Data bon detail

Output Info data bon detail telah dihapus destination admin

Logika Proses begin

if hapus then data bon detail dihapus else

data bon detail tidak jadi dihapus end

39.

No. Proses 6.2

Nama Proses Cetak – Mengelola bon detail source admin

Input Data bon detail

Output Info data bon detail akan dicetak destination admin

Logika Proses begin

(47)

40

data bon detail tidak jadi dicetak end

40.

No. Proses 7.1

Nama Proses Cetak – Mengelola laporan order source admin

Input Data lap.order

Output Info data lap.order akan dicetak destination admin

Logika Proses begin

if cetak then data order dicetak else

data order tidak jadi dicetak end

41.

No. Proses 7.2

Nama Proses Cetak – Mengelola laporan bon tagihan source admin

Input Data lap.bon tagihan

Output Info data lap.bon tagihan akan dicetak destination admin

Logika Proses begin

if cetak then data bon tagihan dicetak else

data bon tagihan tidak jadi dicetak end

42.

No. Proses 7.3

Nama Proses Cetak – Mengelola laporan kerja pegawai source admin

Input Data lap.kerja pegawai

Output Info data lap.kerja pegawai akan dicetak destination admin

Logika Proses begin

if cetak then data kerja pegawai dicetak else

data kerja pegawai tidak jadi dicetak end

43.

No. Proses 8.0 Nama Proses Bantuan source admin

Input Menu bantuan dipilih Output info bantuan

destination admin Logika Proses begin

(48)

41

bantuan belum tersedia. End

44.

No. Proses 9.0

Nama Proses Bantuan – Mengelola pencarian desain dan tracing source Semua pegawai

Input Menu bantuan dipilih Output info bantuan

destination Semua pegawai Logika Proses begin

if bantuan dipilih then bantuan ditampilkan else

bantuan tidak jadi ditampilkan End

45.

No. Proses 9.0

Nama Proses pencarian – Mengelola pencarian desain dan tracing Source Semua pegwai

Input Data pencarian

Output Info data pencarian Destination Semua pegawai Logika proses Begin

If data pencarian ditemukan then tampilkan data pencarian

Else

Info data pencarian tidak ditemukan end

46.

No. Proses 9.0

Nama Proses Open folder – Mengelola pencarian desain dan tracing

Source Semua pegawai

Input Hasil pencarian dan Button open folder di pilih Output Folder xx terbuka di windows explorer

Destination admin Logika proses Begin

If hasil pencarian and button open folder dipilih then buka folder file bersangkutan

Else

Windows explorer tidak jadi dibuka end

47.

No. Proses 10.0

Nama Proses Swich to - Switch to Pencarian Source admin

Input Button switch to dipilih Output Info switch to

(49)

42

Logika proses Begin

If switch to diklik then logout and open pencarian.exe

Else

Info tidak jadi switch to End

3.2.5.5. Kamus data (Data Dictionary)

Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan

menggunakan kamus data, dapat menggambarkan data yang mengalir di sistem

dengan lengkap.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di diagram alir data

(DFD). Arus data di diagram alir data sifatnya adalah global, hanya menunjukan

nama arus data-datanya saja.

Tabel 3.4 Kamus Data

Nama Data login Where used / how

used

Admin (input) / Proses 1.0 Login

Deskripsi Data ini merupakan data login yang dimasukan oleh admin Struktur data username+password

username

Admin (input) Proses 1.2 – Ganti username dan password

Deskripsi Data ini berisikan username dan password baru yang dimasukan oleh admin

Nama Tambah ,update hapus Where used / how

used

(50)

43

Deskripsi Data ini berisikan data pegawai yang dimasukan oleh admin Struktur data Id_peg + nama_peg + id_pos

Id_peg

Proses 2.2 Mengelola posisi

Deskripsi Berisi data mengenai posisi pegawai yang dimasukan oleh admin Struktur data Id_pos + posisi

Id_pos Posisi

[A-Z | a-z | 0-9] ; 6 karakter [A-Z | a-z] ; 15 karakter

Nama Tambah, update dan hapus Where used / how

used

Admin (input) / Proses 3.0 Mengelola bos

Deskripsi Data ini berisikan data bos yang dimasukan oleh admin struktur Id_bos + nama_bos + email + nama_cv + alamat Id_bos

Nama Tambah, update dan hapus Where used / how

used

Admin (input) / Proses 4.1 Mengelola motif

Deskripsi Berisi jenis – jenis motif pada daster yang dimasukkan oleh admin Struktur data Id_motif + motif

Id_motif motif

[0-9 ] {autoincrement}

[ A-Z | a-z ] ; maksimal 20 karakter

Nama Tambah, update, hapus dan cari Where used / how

used

Admin (input) / Proses 4.2 Mengelola desain

Deskripsi Data yang dimanipulasi berupa data – data desain

(51)

44

Nama Tambah, update, hapus dan cari Where used / how

used

Admin (input) / Proses 4.3 Mengelola tracing

Deskripsi Data yang dimanipulasi berupa data – data mengenai hasil tracing Struktur Id_trace + id_peg + nama_trace + id_odetail + tgl + path + tgbr +

Nama Tambah, update, hapus dan cari Where used / how

used

Admin (input) / Proses 5.2 Mengelola Order

Deskripsi Berisi data – data order

Struktur data Id_order + Id_bos + tgl_masuk + jmlh_acc Id_order

Nama Tambah, update, hapus dan cari Where used / how

used

Admin (input) / Proses 5.2 Mengelola order detail

Deskripsi Berisi detail order

Struktur data {Id_order + no} + id_des + id_repeat + color + potongan + id_peg + status + id_trace + tgl_selesai

id_order [ dd-mm-yyyy ] timestamp

Nama Tambah, update, hapus dan cari Where used / how

used

Admin (input) / Proses 6.1 Mengelola bon

(52)

45

Struktur data Id_bon + tgl_setor + id_bos + jmlh _setor id_bon

Nama Tambah, update dan hapus Where used / how

used

Admin (input) / Proses 6.2 Mengelola bon detail

Deskripsi Berisi data detail dari bon tagihan

Struktur data {Id_bon + no} + id_odetail + nama_des + nama_trace + tgbr + Image ; look up field dari tabel torderDetail

[ A-Z | a-z | 0-9 ] ; lookup field dari tabel torderDetail

Admin (input) / Proses 6.2 Mengelola bon detail

Deskripsi Merupakan data dari bon detail yang akan dicetak / di print

Struktur data {Id_bon + no} + nama_des + nama_trace + tgbr + repeat + color + potongan + harga + keterangan + tgl_bon

Nama Data lap.order dan data cetak Where used / how

used

Admin (input) / Proses 7.1 Mengelola Laporan order

Deskripsi Berisi data – data yang akan di masukan ke laporan dan yang akan di cetak

Struktur data Periode lap + nama_bos + tgl_masuk + tgl_selesai + {id_order + no} + id_des + id_trace + id_peg + status

Periode Tahun dan bulan

Nama Data lap.bon tagihan dan data cetak Where used / how

used

Admin (input) / Proses 7.2 Mengelola Laporan bon tagihan

(53)

46

Bulan dan tahun { Id_bon + no }

Nama Data lap.kerja pegawai dan data cetak Where used / how

used

Admin (input) / Proses 7.3 Mengelola Laporan kerja pegawai

Deskripsi Berisi data – data yang akan di buat laporannya dan yang akan di cetak

Nama Data pencarian Where used / how

used

Semua pegawai (input) / Proses 9.0 Mengelola pencaran desain dan tracing

Deskripsi Berisi data pencarian mengenai desain atau hasil tracing

Struktur data Desain + tracing + nama_des + nama_trace + color + bulan + tahun + jenis motif + nama_bos + pegawai

Nama Hasil Pencarian Where used / how

used

Semua pegawai (output) / Proses 9.0 Pencarian desain dan tracing

Deskripsi Berisi info pencarian dengan ketentuan :

Ditemukan : menampilkan semua data hasil pencarian

Tidak ketemu : menampilkan pesan pencarian tidak ditemukan Struktur data Gambar + nama_desain / nama_trace + lokasi penyimpanan

Nama Konfirmasi switch Where used / how

used

Admin (output) / Proses 10.0 Switch to pencarian

(54)

47

masuk ke aplikasi pencarian

3.2.6. Perancangan basis data

Perancangan basis data digunakan untuk merancang tabel yang terdapat di

dalam aplikasi collaborative learning, perancangan basis data terdiri dari tabel

relasi dan struktur tabel.

3.2.6.1. Tabel Relasi

Suatu file biasanya terdiri dari beberapa kelompok elemen yang

berulang-ulang sehingga perlu untuk diorganisasikan kembali. Dalam proses

pengorganisasian file yang berguna untuk menghilangkan kelompok elemen yang

berulang disebut relasi antar tabel atau tabel relasi.

Proses pengelompokan menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan

relasinya berfungsi untuk mengakses data yang sedemikian rupa sehingga

(55)

48

Gambar 3.13 Tabel Relasi SIAD

3.2.7. Perancangan kode

Perancangan kode yang digunakan pada system informasi arsip daster ini

(56)

49

Perancangan kode pegawai

Format :

peg-0

00

contoh : Peg-001

Arti kode : Pegawai dengan no. urut 1

Perancangan kode pegawai

Format :

pos-0

0

contoh : Pos-01

Arti kode : Posisi no 1 yaitu administrasi dalam hal ini admin

Perancangan kode bos

Format :

bos0

00

contoh : Bos001

Arti kode : Id bos no urut pertama.

Perancangan Kode desain (id_des)

Format :

dxx-

00000

Counter diinisialisasi 00001

D = menandakan desain

xxx adalah 3 huruf singkatan yang

telah ditentukan berdasarkan

dari nama desain asli yang Counter diinisialisasi 001

Peg = pegawai

Counter diinisialisasi 01

Pos = posisi

Counter diinisialisasi 001

(57)

50

contoh : dnc-01201

Arti kode : merupakan kode untuk desain satir_1201 Format xxx - nc : satir

- bd : d#wd, d # bd - by : by # swr, a#by … - ke : ruget

- hj : hajime

- ac : sasuke, akira - md : d#md, midi

Perancangan kode tracing

Format :

txx-

00000

contoh : tac-00301

Arti kode : merupakan kode hasil tracing untuk hasil tracing dengan nama sasuke 301

Format xxx - bd : d#wd, d # bd

- by : by # swr, a#by … - ac : sasuke, akira, satir - md : d#md, midi - dd : dd 20

Perancangn Kode order (id_bon)

Format :

Or

00000

contoh : Or00001

Counter diinisialisasi 00001

t = menandakan tracing

xx adalah 2 huruf singkatan yang

telah ditentukan berdasarkan

Counter diinisialisasi 00001

(58)

51

Arti kode : Order pertama Perancangan Kode bon (id_bon)

Format :

B

on00000

contoh : Bon00001

Arti kode : Bon dengan nomor ke 1

3.2.8. Perancangan menu aplikasi

Perancangan menu aplikasi digunakan untuk menjelaskan menu, submenu

yang terdapat di dalam sistem informasi arsip daster, agar pengguna dapat lebih

mudah dalam menggunakannya. Perancangan menu ini terdiri dari perancangan

menu admin, dan menu pencarian (untuk semua pegawai).

3.2.8.1.Menu admin

Gambar 3.14 Arsitektur Menu Admin

Counter diinisialisasi 00001

(59)

52

Menu ini hanya dapat diakses oleh admin, menu ini berfungsi untuk

melakukan pengolahan data daster (desain dan tracing), administrasi (order dan

bon tagihan) dan pembuatan laporan.

3.2.8.2.Menu semua pegawai (pencarian)

Gambar 3.15 Arsitektur menu semua pegawai

Menu ini dapat diakses oleh semua pegawai untuk melakukan pencarian

(60)

53 BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Analisis dan perancangan sistem informasi arsip daster yang dibuat ini

sudah dapat menggambarkan dan menguraikan semua fungsionalitas yang

diperlukan. Adapun analisis yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

1. Analisis prosedur yang sedang berjalan seperti pembuatan order, bon

tagihan dan pencarian berkas daster.

2. Analisis Non fungsional

3. Analisis fungsional

4. Analisis basis data

5. Perancangan basis data

6. Perancangan kode

Dari hasil analisis dan perancangan yang dilakukan, hasil analisis ini

sudah dapat diimplementasikan melalui bahasa pemrograman Delphi atau

(61)

54

4.2. Saran

Kegiatan yang dilakukan hanya sampai tahap analisis dan perancangan

diharapkan kedepannya hasil analisis ini dapat di implementasikan dan di uji

(62)

55

DAFTAR PUSTAKA

Fathansyah, Ir. , (1999), Basis Data, Informatika, Bandung.

Jogiyanto HM,Akt MBA, (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi:

pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi,

Yogyakarta.

(63)

enulis dilahirkan di Cimahi tepatnya pada tanggal 2 juli

1987. Penulis merupakan anak ke enam dari Sembilan

bersaudara yang terlahir kedunia melalui perantara kedua

orang tuanya yaitu Bapak Sentot Tumran dan Ibu Rahayu.

Penulis memulai jenjang pendidikan pertamanya dari sejak

dini yaitu di T.K. Asih Putra. Pada tahun 1999 penulis lulus

dari SD Sosial 1 Cimahi dan melanjutkan ke SLTP Negeri

III yang terletak di kota Cimahi pula. Pada tahun 2002

penulis melanjutkan pendidikan ke STM Pembangunan

dengan jurusan Elektronika Industri & Komputer. Akhir

tahun 2006 penulis resmi menjadi mahasiswi jurusan teknik

informatika, fakultas teknik dan ilmu computer Universitas

Gambar

Gambar 1.1.  Alur Metode Waterfall (Pressman, 2001)
Gambar 2.1 Logo Nuansa Studio Lima
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Nuansa Studio Lima
Gambar 2.3  Subsistem, Sistem, Supra Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat pendapatan dapat diukur dengan menggunakan jumlah penghasilan yang sebenarnya diperoleh wajib pajak (actual income), dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan

Lebih rinci lagi, SID adalah jumlah konsentrasi basa kation kuat dikurangi jumlah dari konsentrasi asam anion kuat.. Untuk definisi ini semua konsentrasi

1. Permintaan pasar meningkat. Proses produksi yang mudah. Produksi yang digemari konsumen local/ekspor. Luasnya jaringan dengan pihak-pihak terkait. Tersedianya tenaga

Karya keramik ini diciptakan sebagai bentuk ekspresi pengalaman sosial manusia yang kemudian digambarkan melalui tekstur anemon dan bentuk biomimicry pada

Contoh Bapak Sujak, salah seorang pengemudi line G mengatakan, bahwa dirinya belum bisa menurunkan tarif angkutan karena setoran ke pemilik angkutan tidak turun. Pemilik

ojek online yang lain pengendaranya berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan Ojesy yang Sahabat Pengendaranya berjenis kelamin perempuan, hal inilah yang membuat

Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk mengevaluasi keandalan dari Gardu Induk Nusa Dua yang sebagian besar menggunakan jaringan spindel

Penelitian inibertujuan untuk: (1) untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemandirian belajar terhadap kreativitas belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi