iv DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN……….
KATA PENGANTAR………. i
DAFTAR ISI………..……….……. iv
DAFTAR TABEL……… vii
DAFTAR GAMBAR………... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek…………... ` 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek……….……… 4
1.2.1 Maksud Kerja Praktek……..……….. 4
1.2.2 Tujuan Kerja Praktek……….………. 4
1.3 Kegunaan Hasil Kerja Praktek………... 4
1.4 Teknik Pengumpulan Data………. 5
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek…………... 6
1.5.1 Lokasi Kerja Praktek……….. 6
v
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT KREASI PESONA MANDIRI…….……….. 7
2.2 Struktur Organisasi PT KREASI PESONA MANDIRI 9
2.3 Uraian Pekerjaaan ………….……… 11
2.4 Kegiatan PT KREASI PESONA MANDIRI………….… 17
BAB III PEBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Prakte……..……… 19
3.1.1 Standar operasional perusahaan (sop) pph pasal
21 pada PT Kreasi Pesona Mandi... 19
3.1.2 Implementasi pph pasal 21 wajib pajak orang
pribadi pada PT Kreasi Pesona Mandiri…...…….. 21
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek……..……..….…….... 21
3.2.1 Teknis Standar operasional perusahaan (sop) pph
pasal 21 pada PT Kreasi Pesona Mandiri…...….... 22
3.2.2 Teknis implikasi pph pasal 21 pada PT Kreasi
Pesona Mandiri ………..…… 23
3.3Pembahasan Hasil Kerja Praktek……… 26
3.3.1 Pelaksanaan Standar operasional perusahaan
(sop) Pph pasal 21 pada PT Kreasi Pesona
vi
3.3.2 Pelaksanaan impelementasi pph pasal 21 pada PT
Kreasi Pesona Mandiri………..………... 27
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan……….…….….. 29
4.2 Saran……….. 29
DAFTAR PUSTAKA……….. 31
DAFTAR LAMPIRAN………..………. 32
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr.Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang disusun dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat mata kuliah kerja praktek Jenjang Strata Satu Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengambil judul “IMPLEMENTASI
PPh PASAL 21 ATAS WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA PT
KREASI PESONA MANDIRI BANDUNG”.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan
dan masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan
penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang
berguna bagi semua pihak, bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya
untuk masa yang akan datang.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia Bandung.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., S.Pec, Lic., Selaku Dekan Fakultas
ii
3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.
4. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., selaku Sekertaris Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
5. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Selaku Dosen Koordinator Kerja
Praktek Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia Bandung dan Selaku Dosen Wali kelas Ak-2.
6. Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si., Selaku Dosen Pembimbing
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam
penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
7. Ibu Nanny Rismayani, terima kasih telah memberikan pengarahan,
bimbingan serta perhatian selama penulis melaksanakan kerja
praktek di PT Kreasi Pesona Mandiri Bandung.
8. Seluruh staf dan karyawan PT Kreasi Pesona Mandiri Bandung yang
turut membantu terlaksananya Kerja Praktek.
9. Yang Tercinta Kedua Orang Tua saya, Ade Gunawan dan (Alm)
Etty Kusnahety yang sudah membesarkan saya juga selalu
memberikan doa, kasih sayang dan dukungan dalam menempuh
pendidikan untuk bekal di masa depan.
10.Kakakku dan Keponaknku, Tine Sri Rahayu dan Tyas Zahra
Muffidah, yang selalu memberikan bimbingan, dorongan, motivasi
iii
11.Yang Terkasih, Muliani yang selalu memberikan dukungan sehingga
penulis akhirnya dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini,
sukses selalu buat kamu.
12.Sahabat-sahabat terdeketku Gishela, Sari, Marisa, Aji, Fariz, Gilang
dan Aghnia terimakasih atas dukungan dan bantuaannya semoga
menjadi sebuah kenangan terindah.
13.Sahabat-sahabatku di 4Ak-2 yang tidak bisa disebutkan satu persatu
atas bantuan dan dukungan yang tulus, semoga akan menjadi sebuah
kenangan yang tidak bisa dilupakan.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan bersyukur kepada Allah
SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang selalu memberikan rahmat dan
hidayah-Nya serta bagi semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan kerja praktek ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Bandung, Desember 2013
31
DAFTAR PUSTAKA
Debora Natalia Watung, 2013. Analisis Perhitungan Dan Penerapan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Serta Pelaporannya. Jurnal EMBA 265. Vol.1 No.3
Juni, Hal. 265-273. ISSN 2303-1174.
Jamiyla, 2012.Tinjauan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 (Studi Kasus Pt
Pln Ws2jb Cabang Palembang). ILMIAH. Volume IV No.3. ISSN:
1979-0759
33
x
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ecep Randi Hertiawan
Umur : 21 Tahun
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 16 Desember 1992
Status Marital : Belum Kawin
Agama : Islam
Tempat Tinggal Sekarang : Jl. Moch Toha Gg Dungusema II RT.05 RW.03
No. 10 Bandung
Menerangkan dengan sesungguhnya:
PENDIDIKAN
1. Tamatan: SDS Dian Kencana tahun: 2004
2. Tamatan: SMPN 11 Bandung tahun: 2007
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Pembangunan di bidang ekonomi sangat dibutuhkan dalam rangka
meningkatkan pendapatan pemerintah yang dilaksanakan melalui berbagai
kemajuan di bidang ekonomi perlu ditingkatkan dengan menggali dan
mengembalikan segala sumber penerimaan negara, salah satunya adalah melalui
sektor pajak. Oleh karena itu pemerintah berusaha melakukan efisiensi dan
efektivitas sistem pemungutan pajak, memperluas objek pajak dan wajib pajak
dengan memberikan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak
dan mempermudah wajib pajak dalam membayar pajak. (Jamiyla, 2012)
Peraturan perundang-undangan perpajakan yang mengatur tentang Pajak
Penghasilan yang berlaku sejak 1 Januari 1984 adalah Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2000. Salah satu jenis pajak adalah pajak
penghasilan pasal 21. Ketentuan pasal 21 Undang-Undang pajak penghasilan
mengatur tentang pembayaran dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak
atas penghasilan yang di terima atau di peroleh oleh wajib pajak pribadi dalam
negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan. (Jamiyla, 2012)
Penghasilan adalah salah satu objek pajak. Pajak penghasilan dikenakan
terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam
2
mempertimbangkan keadaan pribadi wajib pajak sebagai faktor utama dalam
pengenaan pajak. Keadaan wajib pajak yang tercermin pada kemampuannya
membayar pajak yaitu daya pikulnya ikut dipertimbangkan sebagai dasar utama
dalam menentukan berapa besar jumlah pajak yang dibebankan kepadanya.
(Debora, 2013)
Pada dasarnya pajak penghasilan itu sendiri merupakan suatu pungutan
resmi yang ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan atau atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya dari tahun pajak untuk kepentingan
negara dan kepentingan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai
satu kewajiban yang harus dilaksanakannya. (Debora, 2013)
Dalam melaksanakan perhitungan PPh pasal 21 setiap karyawan akan
berbeda walaupun karyawan tersebut mempunyai penghasilan yang sama setiap
bulannya, tetapi pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) belum tentu sama karena
keadaan status wajib pajak. (Jamiyla, 2012)
Pembayaran PPh dilakukan dalam tahun berjalan melalui pemotongan oleh
pihak-pihak tertentu. Pihak yang wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan
pelaporan PPh Pasal 21 adalah pemberi kerja, bendaharawan pemerintah, dana
pensiun, badan, perusahaan, dan penyelenggaraan kegiatan. (Jamiyla, 2012)
Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dimaksud adalah setiap wajib
pajak orang pribadi atau badan yang diwajibkan oleh Undang Undang untuk
melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21,
seperti pemberi kerja, badan perusahaan dan badan penyelenggaraan kegiatan.
3
memotong, membayar serta melaporkan jumlah pajak yang harus dipotong dan
disetor atas penghasilan orang pribadi sehubungan dengan suatu pekerjaan, jasa,
maupun kegiatan yang dilakukan. (Debora, 2013)
Perusahaan sebagai pemotong pajak pada setiap akhir tahun takwin,
diwajibkan untuk menghitung kembali, menyetor dan melapor pajak yang
terutang satu tahun yang lewat. Apabila pajak yang terutang lebih besar daripada
pajak yang telah dipotong dan dilaporkan, maka kekurangan pajak harus disetor
paling lambat tanggal 25 bulan ketiga setelah berakhirnya tahun pajak, sedangkan
untuk pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 tahunan menggunakan SPT Tahunan
Pajak Penghasilan Pasal 21 paling lambat bulan ketiga setelah berakhirnya tahun
pajak. (Debora, 2013)
PT. Kreasi Pesona Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang Developer. Sebagai sebuah perusahaan yang didirikan dan
beroperasi di Indonesia, perusahaan ini tidak lepas dari kewajibannya untuk
membayar pajak yang telah ditentukan, termasuk pembayaran Pajak
Penghasilannya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas mengenai
perhitungan pph pasal 21 dengan judul:
“IMPLEMENTASI PPh PASAL 21 ATAS WAJIB PAJAK ORANG
4
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
1.2.1 Maksud Kerja Praktek
Maksud dari pelaksanaan kerja praktek adalah untuk memperoleh data
yang berkaitan dengan implementasi pph pasal 21 wajib pajak orang pribadi di PT
Kreasi Pesona Mandiri Bandung.
1.2.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan peneliti dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Standar Operasional Perusahaan (SOP) pph pasal 21
wajib pajak orang pribadi pada PT Kreasi Pesona Mandiri.
2. Untuk mengetahui Implementasi pph pasal 21 wajib pajak orang pribadi
pada PT Kreasi Pesona Mandiri.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Pada kerja praktekini, penulis mengharapkan manfaat yang maksimal bagi
a) Penulis
Kerja praktek ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan
pemahaman bagi penulis mengenai prosedur PPh pasal 21 wajib pajak
orang pribadi serta memberikan pengalaman bagi penulis.
b) Perusahaan
Hasil kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
5
c) Akademis
Kerja praktek ini dapat menjadi masukan guna memberikan kontribusi
tettang prosedur PPh pasal 21 dan pentingnya pelaksanaan suatu
perhitungan.
d) UNIKOM
Penulis berharap agar hasil kerja praktek ini dapat dijadikan sumber
referensi dan gambaran khususnya menenai prosedur PPh pasal 21 pada
bagian mata kuliah akuntansi pajak
1.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan penulis dalam menyusun laporan kerja praktek
adalah:
1. Pengamatan Langsung (Observasi)
Penulis mempelajari mengenai aturan-aturan perhitungan PPh Pasal 21
atas wajib pajak orang pribadi pada bagian accounting.
2. Teknik Wawancara (Interview)
Penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada para karyawan
(narasumber) tentang hal-hal yang berhubungan dengan operasional kerja
dimana penulis ditempatkan.
3. Dokumentasi
Penulis diberikan dokumen cara perhitungan PPh pasal 21 atas wajib pajak
6
1.5 Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
1.5.1 Lokasi Kerja Praktek
Penulis melakukan penelitian ini di PT. Kreasi Pesona Mandiri yang
berlokasi di Metro Trade Centre (MTC) Blok H-17 Jl. Soekarno Hatta 590
Bandung, Jawa Barat.
1.5.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Waktu pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 29 juli 2013
sampai dengan 30 agustus 2013.
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
No Kegiatan
Agustus 2013
I II III IV
1 Pengenalan Lingkungan Kantor
2 Pemberian Materi Tentang Perpajakan
3 Pengenalan Tentang Struktur Organisasi
4 Pengenalan Tentang Tugas Pada Masing-Masing Seksi
5 Pengenalan Tentang Prosedur Perhitungan Pph Pasal 21
6 Melaksanakan Perihitungan Pph Pasal 21
19
BAB III
PEBAHASAN HASIL PELAKSANAAN
KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Penulis ditempatkan di seksi pengolahan data dan informasi maka bidang
yang menjadi focus penulis adalah tentang implementasi perhitungan PPh pasal
21 atas wajib pajak orang pribadi pada kantor PT Kreasi Pesona Mandiri
Bandung. Pelaksanaan Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk memahami dan
mengaplikasikan “implementasi pph pasal 21 wajib pajak orang pribadi” yang
terkait dengan judul penulis pada kantor PT Kreasi pesona mandiri.
3.1.1 Standar operasional perusahaan (SOP) PPh pasal 21 wajib pajak
orang pribadi pada PT Kreasi Pesona Mandiri
SOP adalah instruksi sederhana untuk menyelesaikan tugas rutin dengan
cara yang paling efektif dalam rangka memenuhi persyaratan operasional (EMS
departemen; 1998). Selanjutnya dalam buku tersebut, dituliskan pula bahwa SOP
dapat pula didefinisikan sebagai serangkaian instruksi tertulis yang
didokumentasikan dari aktivitas rutin dan berulang yang dilakukan oleh suatu
organisasi. Secara singkat pengertian SOP adalah penetapan tertulis mengenai apa
20
menghindari terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh pegawai
yang akan mengganggu kinerja organisasi secara keseluruhan.
Standar operasional perusahaan (SOP) pph pasal 21 wajib pajk orang
pribadi pada PT kreasi pesona sama saja dengan ketetapan standar operasiona
direktorat jenderal pajak dan akan di gambarkan dalam flowchart dibawah ini.
Prosedur PPh pasal 21 wajib pajak orang pribadi
Sumber : PT Kreasi Pesona Mandiri
21
3.1.2 Implementasi PPh pasal 21 wajib pajak orang pribadi pada PT Kreasi
Pesona Mandiri
Dalam proses perhitungan pph pasal 21 wajib pajak orang pribadi PT
kreasi pesona mandiri menggunakan system pemotongan pph pasal 21 wajib pajak
orang pribadi pada setiap karyawannya. Dikarenakan pemotongan pph pasal 21
wajib pajak orang pribadi dilakukan karena untuk memperjelas pajak yang akan
dibayarkan oleh perusahaan kepada kantor pajak sepenuh nya bersamaan dengan
pajak perusahaannya. Adapun alasan perusahaan memotong langsung pajak
karyawannperusahaan memotong langsung pajak karyawannya disebabkan karena
untuk mengurangi wajib pajak orang pribadi yang bersifat curang atau tidak
membayar pajak dengan benar dan untuk mengurangi tingkat kesalahan
pembayarannya. Bila ada kesalahan pembayaaran pph pasal 21 wajib pajak orang
pribadi perusahaan pun akan mendapatkan surat teguran dari kantor pajak yang
terdaftar
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Teknis pelaksanaan kuliah kerja praktek yang dilaksanakan yaitu
mengamati pelaksanaan perhitungan PPh 21 atas wajib pajak orang pribadi pada
seksi pengolahan data dan informasi pada PT Kreasi Pesona Mandiri. Adapun
pula kegiatan yang dilakukan yaitu menhitung pajak pph pasal 21 wajib pajak
22
3.2.1 Teknis Standar operasional perusahaan (SOP) PPh pasal 21 wajib
pajak orang pribadi pada PT Kreasi Pesona Mandiri
Teknis standar operasional perusahaan pph 21 wajib pajak orang pribadi
pada PT Kreasi Pesona Mandiri sama seperti teknis yang di terapkan direktorat
jenderal pajak . penghasilan yang dipotong oleh perusahaan atas pph pasal 21
wajib pajak orang pribadi yaitu :
a. Penghasilan yang diterima secara teratur .
b. Penghasilan yang diterima/di peroleh secara tidak teratur.
c. Berupa upah harian, mingguan, upah bulanan, upah satuan, dan upah
borongan.
d. Berupa uang pesangon , uang manfaat pensiun, jaminan/tunjangan hari tua,
dan pembayaran lain sejenis
e. Berupa honorarium, komisi, fee, uang saku, uang saku, Uang representasi,
uang rapat, honorarium, hadiah atau Penghargaan dengan nama dan dalam
bentuk apapun, Dan imbalan sejenis dengan nama apapun(termasuk
pemberian dlm bentuk natura/kenikmatan yg diberikan oleh bukan wajib
pajak atau wajib pajak yg dikenakan pph yg bersifat final dan yg
dikenakan pph berdasarkan norma penghitungan khusus (deemed profit )
Dan ada standar operasional perusahaan yang juga yang tidak termasuk
23
a. Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari perusahaan sehubungan
dgn asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi
dwiguna, dan asuransi beasiswa
b. Peneriman dlm bentuk natura dan/atau /kenikmatan dlm bentuk apapun yg
diberikan oleh wajib pajak atau pemerintah
c. Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yg pendiriannya tlh
disahkan menkeu,iuran tunjangan hari tua atau iuran jaminan hari tua
kepada badan penyelenggara tunjangan hari tua/jamsostek yang dibayar
oleh pemberi kerja
d. Zakat yg diterima oleh orang pribadi yg berhak dari badan/ lembaga amil
zakat yg dibentuk atau disahkan pemerintah, atau sumbangan keagamaan
yg sifatnya wajib bagi pemeluk agama yg diakui di indonesia yg diterima
oleh orang pribadi yg berhak dari lembaga keagamaan yg dibentuk atau
disahkan pemerintah
3.2.2 Teknis implementasi PPh pasal 21 wajib pajak orang pribadi pada PT
Kreasi Pesona Mandiri
Teknis perhitungan pph pasal 21 wajib pajak orang pribadi pada PT Kreasi
Pesona Mandiri adalaha sebagai berikut :
Gaji xxx
24
Premi Jaminan Kematian xxx
Penghasilan bruto xxxx
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5% * xxx = xxx
2. Iuran pensiun xxx
3. Iuran Jaminan Hari Tua xxx
xxxx
Penghasilan neto sebulan xxxx
Penghasilan neto setahun 12 * xxxx xxxxx
PTKP
Untuk WP 24.300.000
Kawin 2.025.000
26.325.000
Penghasilan kena pajak setahun xxxxx
Pph terutang
5% * xxx =xxxxx
25
PTKP (penghasilan tidak kena pajak)
PTKP 2013
PTKP
SETAHUN
untuk diri pegawai (tk/-) 24.300.000
Untuk diri pegawai yg kawin/nikah (k/-) 26.325.000
untuk pegawai yg kawin & memiliki 1 tanggungan (k/1)
28.350.000
untuk pegawai yg kawin & memiliki 2 tanggungan (k/2)
30.375.000
untuk pegawai yg kawin & memiliki 3
tanggungan (k/3)
32.400.000
Sumber : Pajak.go.id
Tabel 3.1
tarif PPh Pasal 21 wajib pajk orang pribadi
NO LAPISAN PENGHASILAN TARIF
26
3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek
Setelah melakukan kerja praktek selama 21 hari, penulis dapat memahami
implementasi pph pasal 21 wajib pajak orang pribadi pada kantor PT Kreasi
Pesona Mandiri Bandung. Sehingga penulis dengan mudah mengetahui dokumen
apa saja yang terkait dengan judul penulis pada PT Kreasi Pesona Mandiri.
3.3.1 Pelaksanaan Standar operasional perusahaan (SOP) PPh pasal 21
wajib pajak orang pribadi pada PT Kreasi Pesona Mandiri
Proses pada suatu pekerjaan dirancang dan dikembangkan, kesalahan
prosedur dapat terjadi, bila suatu pekerjaan tidak dirancang dengan baik, dapat
menimbulkan kesalahan atau kekeliruan. Untuk itu perlu dibuat suatu prosedur
tetap yang bersifat standar, sehingga siapa saja, kapan saja dan dimana saja
dilakukan langkah-langkahnya tidak berubah. Langkah-langkah kerja yang teratur
ini disebut Standard Operating Procedures (SOP).
Menurut Tambunan (2008:79-80) Standard Operating Procedure) adalah
pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu
organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan
tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh
orang-orang dalam suatu organisasi yang adalah anggota-anggota organisasi, dapat
27
3.3.2 Pelaksanaan impelementasi PPh pasal 21 wajib pajak orang pribadi
pada PT Kreasi Pesona Mandiri
Dalam proses pelaksanaan implementasi perhitungan pph pasal 21 wajib
pajak orang pribadi pada kantor PT Kreasi Pesona Mandiri Bandung
menggunakan tarif pajak yang telah di tetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak
dan jangan menyalahgunahi atau tidak membayar pajak yang di tetapkan DJP.
Daftar perhitungan pph pasal 21 wajib pajak orang pribadi PT. Kreasi
28
Gambar 3.2 Daftar Pengenaan Pajak
Sumber : PT Kreasi Pesona Mandiri, 2012
Di sini dijelaskan seluruh gaji karyawan yang diperhitungkan oleh
perusahaan dan jumlah semua pajak terutang pph pasal 21 wajib pajak orang
pribadi di PT Kreasi Pesona Mandiri adalah sebesar Rp 7.473.200 dalam satu
29
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian-kajian dan pembahasan atau data-data yang dilakukan
dan dikumpulkan oleh penulis selama kuliah kerja praktek, maka sebagai akhir
dari penulisan laporan kuliah kerja praktek ini penulis dapat menyimpulkan
bahwa
1) SOP adalah instruksi sederhana untuk menyelesaikan tugas rutin dengan
cara yang paling efektif dalam rangka memenuhi persyaratan operasional
SOP yang digunakan PT Kreasi Pesona Mandiri sangat lah efektif.
2) perhitungan pph pasal 21 wajib pajak orang pribadi PT kreasi pesona
mandiri menggunakan system pemotongan pph pasal 21 wajib pajak orang
pribadi pada setiap karyawannya. Dikarenakan pemotongan pph pasal 21
wajib pajak orang pribadi dilakukan karena untuk memperjelas pajak yang
akan dibayarkan oleh perusahaan kepada kantor pajak sepenuh nya
bersamaan dengan pajak perusahaannya.
4.2 Saran
Berdasarkan data yang telah diproleh penulis dari pelaksanaan kuliah kerja
praktek ini, penulis dapat memberikan saran-saran yang bersifat membangun,
30
1) Standar operasional perusahaan atas PPh pasal 21 wajib pajak orang
pribadi pada PT Kreasi Pesona Mandiri sudah sangat bagus, tetapi lebih
baik tidak melakukan perhitungan sendiri oleh karyawan nya agar lebih
mudah menghitung PPh yang sebenarnya.
2) Cara memperhitungkan, memotong dan menyetor kannya sudah bagus
tetapi harus lebih teliti lagi bila menghitung dikarenakan bila ada