• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepuasan pemakai terhadap koleksi dan layanan perpustakaan Badan Litbangkes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kepuasan pemakai terhadap koleksi dan layanan perpustakaan Badan Litbangkes"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUASAN PEMAKAI TERHADAP KOLEKSI DAN LAYANAN

PERPUSTAKAAN BADAN LITBANGKES

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Disusun oleh :

DWI JULYANTI NIM : 105025001011

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

KEPUASAN PEMAKAI TERHADAP KOLEKSI DAN

LAYANAN PERPUSTAKAAN BADAN LITBANGKES

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Dwi Julyanti NIM : 105025001011

Di Bawah Bimbingan :

Ida Farida, MLIS NIP. 19700407 200003 2 003

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul KEPUASAN PEMAKAI TERHADAP KOLEKSI DAN

LAYANAN PERPUSTAKAAN BADAN LITBANGKES telah diujikan dalam

Sidang Munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 05 Maret 2010 .

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan.

Jakarta 05 Maret 2010

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Drs. Rizal Saiful-Haq, MA Pungki Purnomo, MLIS

NIP. 19530319 199504 1 001 NIP. 19641215 199903 1 005

Penguji Pembimbing

Pungki Purnomo, M LIS Ida Farida, MLIS

(4)

Dwi Julyanti

Kepuasan Pemakai terhadap Koleksi dan Layanan Perpustakaan Badan Litbangkes.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemakai terhadap koleksi dan layanan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang pengambilan datanya melalui penyebaran kuesioner. Subyek penelitian ini adalah seluruh pemakai perpustakaan yang memanfaatkan perpustakaan. Sampel yang diambil sebanyak 30 responden (15 % dari jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan) dengan pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling yaitu mengumpulkan data dari unit sampling yang kebetulan ada atau ditemui pada saat penelitian. Temuan dari hasil penelitian membuktikan bahwa kepuasan pemakai perpustakaan terhadap koleksi dan layanan perpustakaan Badan Litbangkes adalah cukup puas. Dimana skor rata-rata yang didapatkan adalah 3,35. Skor ini berada pada skala interval pada titik 2,62 – 3,42. Hasil ini berdasarkan pada kepuasan pemakai terhadap beberapa variabel- variabel yakni variabel keadaan koleksi diketahui skor rata-rata adalah 3,16 (puas), variebel mengenai keadaan layanan perpustakaan hasil skor rata-rata adalah 3,23 (cukup puas), pada variabel mengenai sikap petugas perpustakaan dalam melayani pemakai perpustakaan skor rata-rata adalah 3,57 (puas). Hasil rekapitulasi menujukkan kepuasan pemakai perpustakaan terhadap koleksi dan layanan adalah cukup puas.

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb.

Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatakan atas kehadirat Allah SWT

serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, karena atas rahmat-

Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”Kepuasan

Pemakai Terhadap Koleksi dan Layanan Perpustakaan Badan Litbangkes “.

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis mengalami berbagai hambatan

dan tantangan yang begitu banyak, namun berkat semangat dan dorongan dari

berbgai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepada kedua orang tua ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu

memberikan doanya dan dukungan serta jasanya yang tiada henti dalam

mendidik dan membesarkan penulis serta Kakakku yang tiada henti-

hentinya selalu memberikan semangat..

2. Bpk. Dr. Abd. Chair, MA., selaku Dekan Fakulstas Adab dan Humanoira

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bpk. Drs. Rizal Saiful-Haq, MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

4. Bpk. Drs. Pungki Purnomo, MLIS, sekalu Sekertaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan.

5. Ibu Ida Farida, MLIS, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk senantiasa memberikan petunjuk dan arahan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(6)

banyak ilmu pengethauan yang berguna kepada penulis.

7. Ibu drg. Idawaty, MSc. selaku Ka Bag JIIPP Litbangkes yang telah

mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian

8. Ibu Siti Rachma, Ibu susi, Ibu Rini, Ibu Emi, Bpk Sudir dan seluruh staff

JIIPP yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini.

9. Semua sahabat-sahabatku Laras, Della, Rai, Septi, Fitri, Nila. Dan tak

lupa penulis sampaikan terima kasih kepada Firman yang selalu

memberikan support selama penulis menyusun skripsi.

10. Teman-teman JIP angakatan 2005 yakni Mahda, Rossela, Yayah, Hasanah,

Vani, Mutia kalian semua sahabatku semoga persahabatan kita bisa seperti

kepompong. Erna, Dyta, Nining, Nunung, imas, Badriah kalian teman-

teman terbaikku yang selalu ku repotkan. Dewi, Widi, Liza, Puput, Eka,

Nasrullah, Ardian, Rohim, Ridho, Bambang, Kahvi, Davi, Zaki, irfan,

maman dll. Terima kasih buat kalian semua yang telah mewarnai

kehidupanku selama di kampus.

Dan seluruh teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

yang membantu dan mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Februari 2010

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR ILUSTRASI... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan danPerumusan Permasalahan ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Metode Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Perpustakaan Khusus ... 13

B. Koleksi ... 17

C. Layanan Perpustakaan ... 19

D. Pemakai Perpustakaan ... 21

E. Kajian Kepuasan Pemakai ... 24

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN BADAN LITBANGKES A. Profil Instiusi ... 29

(8)

C. Struktur Organisasi ... 33

D. Anggota Perpustakaan ... 34

E. Layanan Perpustakaan Badan Litbangkes ... 35

F. Koleksi Perpustakaan Badan Litbangkes ... 37

G. Sarana Sistem Temu Kembali Informasi ... 38

H. Sarana dan Prasarana... 40

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN A. Observasi ... 42

B. Kuesioner ... 45

C. Rekapitulasi Kepuasan ... 72

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN

(9)

DAFTAR ILUSTRASI

Gambar 1 ... 33

Gambar 2 ... 34

Tabel 1 Jenis kelamin responden ... 45

Tabel 2 Pemakai perpustakaan Berdasarkan usia ... 46

Tabel 3 Pekerjaan Responden... 47

Tabel 4 Keanggotaan responden ... 47

Tabel 5 Kepuasan pemakai terhadap koleksi umum... 49

Tabel 6 Kepuasan pemakai terhadap laporan penelitian dan prosiding ... 50

Tabel 7 Kepuasan pemakai terhadap koleksi jurnal dan majalah dalam negeri ... 51

Tabel 8 Kepuasan pemakai terhadap koleksi jurnal dan majalah luar negeri 52 Tabel 9 Kepuasan pemakai terhadap koleksi rujukan... 52

Tabel 10 Kepuasan pemakai terhadap kemutakhiran koleksi ... 53

Tabel 11 Kepuasan pemakai terhadap jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan ... 54

Tabel 12 Kepuasan pemakai terhadap penyusunan koleksi di rak ... 55

Tabel 13 Kepuasan pemakai terhadap sistem layanan terbuka ... 56

Tabel 14 Kepuasan pemakai terhadapsyarat untuk menjadi angggota ... 56

Tabel 15 Kepuasan pemakai terhadap layanan sirkulasi... 57

Tabel 16 Kepuasan pemakai terhadap kecepatan proses peminjaman ... 58

Tabel 17 Kepuasan pemakai terhadap kecepatan proses pengembalian ... 59

Tabel 18 Kepuasan pemakai terhadap layanan internet ... 59

(10)

Tabel 20 Kepuasan pemakai terhadap layanan informasi aktual... 61

Tabel 21 Kepuasan pemakai terhadap kemudahan penggunaan OPAC ... 62

Tabel 22 Kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran (KIM, KILAP, KIPI). ... 62

Tabel 23 Kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran IMI ... 63

Tabel 24 Kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran Bibliografi HSR (Health Service Research) ... 64

Tabel 25 Kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran Abstrak Penelitian... 65

Tabel 26 Kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran Daftar Tambahan Koleksi (DATAK) ... 65

Tabel 27 Kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran PIA ... 66

Tabel 28 Kepuasan pemakai terhadap jam oprasional perpustakaan... 67

Tabel 29 Kepuasan pemakai terhadap keramahan petugas perpustakaan... 68

Tabel 30 Kepuasan pemakai terhadap penampilan dan keterampilan ... 68

Tabel 31 Kepuasan pemakai terhadap kesopanan petugas perpustakaan ... 69

Tabel 32 Kepuasan pemakai terhadap keterampilan dan kecepatan petugas dalam memberikan layanan ... 70

Tabel 33 Kepuasan pemakai terhadap ketepatan waktu petugas dalam membantu pencarian informasi ... 71

Tabel 34 Kepuasan pemakai terhadap ketepatan waktu dalam menjalankan tugas ... 71

(11)

Tabel 35 Rekapitulasi kepuasan pemakait erhadap layanan dan koleksi

Perpustakaan Badan Litbangkes... 72

(12)

Lampiran 1 Surat Keterangan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 Surat Keterangan Izin Penelitian Skripsi

Lampiran 3 Surat Keterangan telah melakukan Penelitian Skripsi

Lampiran 4 Kuesioner

Lampiran 5 Daftar Jumlah Pengunjung Perpustakaan Badan Litbangkes Tahun

2008

Lampiran 6 Grafik Jumlah Pengunjung Perpustakaan Badan Litbangkes Per

Bulan Tahun 2008

Lampiran 7 Grafik Jumlah Pengunjung Perpustakaan Badan Litbangkes

menurut Asal Instansi Tahun 2008

Lampiran 8 Daftar Peminjaman Koleksi Perpustakaan Badan Litbangkes Tahun

2008

Lampiran 9 Grafik Jumlah Buku yang dipinjam Badan Litbangkes menurut

Asal Instansi Tahun 2008

Lampiran 10 Daftar Peminjaman Koleksi Perpustakaan Badan Litbangkes Tahun

2009

Lampiran 11 Grafik Jumlah Buku yang dipinjam Badan Litbangkes menurut

Asal Instansi Tahun 2009

Lampiran 12 Daftar Jumlah Pengunjung Perpustakaan Badan Litbangkes Tahun

2009

Lampiran 13 Grafik Jumlah Pengunjung Perpustakaan Badan Litbangkes per

Bulan Tahun 20

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era informasi seperti ini setiap orang sangat membutuhkan informasi

yang bermanfaat bagi kehidupan mereka. Apalagi Informasi yang cepat, tepat dan

mudah terutama informasi mengenai topik yang berguna dan informasi yang

bermanfaat. Perpustakaan diharapakan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan

oleh pemakainya. Jika suatu kebutuhan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan apa

yang diharapkan pemakainya, maka mereka akan merasa sangat puas. Begitu pula

sebaliknya, apabila informasi yang mereka cari tidak sesuai dengan yang diharapkan

maka orang tersebut merasa kecewa atau tidak puas. Keadaan ini yang mendorong

para pustakawan untuk memberikan pelayanaan yang maksimal.

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk

dan harapan-harapannya.1 Perasaan puas ataupun tidak puas tergantung dari hasil

yang diberikan. Kepuasan pemakai perpustakaan sangat erat kaitannya dengan

kebutuhan informasi yang ingin di dapat. Jika seseorang terpenuhi kebutuhan

informasi yang diinginkan di suatu perpustakaan, maka ia akan merasa puas dan

akan memenuhi kebutuhan informasinya di tempat yang sama secara berulang-ulang,

dan kemungkin pengguna tersebut akan mengajak orang lain untuk datang ke

1 Philip kotler, Marketing Management.10th ed. Emggle Wood-cliffts.(New Jersey: Prentice

Hall, 2000), h. 42

(14)

perpustakaan yang sama. Oleh karena itu pemuasan kebutuhan informasi dan layanan

sangat penting untuk mempertahankan pemakai perpustakaan.

Di dalam menyelengarakan perpustakaan, salah satu hal yang utama adalah

mengupayakan agar koleksi bahan pustaka dan layanan perpustakaan dapat berjalan

baik.2 Salah satu indikator baik atau buruk suatu perpustakaan adalah kelengkapan

jumlah koleksi yang dimilikinya serta fasilitas yang memadai. Keadaan ini yang

mendorong para pustakawan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada

para pemkai perpustakaan. Karena koleksi dan layanan perpustakaan merupakan

salah satu pilar atau kekuatan dan daya tarik utama bagi pengunjung.

Oleh sebab itu, agar pilar tersebut kuat maka segala hal yang berkaitan dengan

perpustakaan juga harus kuat, salah satunya koleksi dalam hal jumlah, jenis dan

ragam. Selain itu, perpustakaan juga harus meningkatkan layanan seperti layanan

sirkulasi, layanan referensi dan sikap pegawai perpustakaan dalam melayani pemakai.

Perpustakaan khusus yang mempunyai tujuan membantu tugas badan induk

tempat perpustakaan bernaung. Perpustakaan khusus biasanya mempunyai

karakteristik khusus apabila dilihat dari fungsi, subyek khusus yang ditangani, koleksi

yang dikelola, pemakai yang dilayani, dan kedudukannya.

Karena perpustakaan khusus memiliki karekteristik yang khusus, maka

pemakai mempunyai hak untuk menikmati kekhususan dari perpustakaan tersebut

salah satunya kepuasaan dalam pelayanan dan penelusuran informasi yang sesuai

dengan kebutuhan pengguna. Oleh karena itu perpustakaan khusus harus memiliki

2 Sutarno NS, Tanggung Jawab perpustakaan: Dalam Mengembangkan Masyarakat

(15)

3

modal utama berupa koleksi yang benar-benar handal. Koleksi dinyatakan sebagai

tulang punggungnya informasi, sebab berhasil atau tidaknya penyelenggaraan suatu

perpustakaan, banyak ditentukan oleh kualitas informasi yang tersedia di

perpustakaan selain itu pelayanan juga merupakan faktor pendukung. Kualitas jasa

yang diberikan serta kepuasan pemakai banyak tergantung pada tersedianya koleksi

perpustakaan, betapa pun baiknya staff perpustakaan, ia tidak akan berdaya bila

koleksi yang tersedia tidak mendukung.3

Selanjutnya tujuan akhir dari didirikannya perpustakaan adalah untuk

mendayagunakan agar koleksi yang dimiliki dapat dimanfaatkan semaksimal

mungkin oleh pemakai. Perpustakaan memang didirikan untuk melayani pemakai,

oleh sebab itu kebutuhan pemakai perpustakaan harus diperhatikan.4 Karena

kebutuhan pemakai sangat berpengaruh tidak hanya terhadap koleksi, tetapi terhadap

layanan juga berpengaruh terhadap perasaan puas atau tidak puasnya pemakai sebagai

upaya meningkatkan kualitas perpustakaan. Karena perpustakaan khusus bertujuan

membantu tugas badan induknya, maka kualitas layanan dan koleksi yang

dikembangkannya harus disesuaikan dengan tugas dari badan induk tersebut.

Salah satu perpustakaan khusus yang membantu tugas badan induk yaitu

Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengambangan Kesehatan Departemen Kesehatan

(selanjutnya disebut Badan Litbangkes). Perpustakaan ini berada di jalan

Percetakan Negara Jakarta Pusat. Perpustakaan Badan Litbangkes adalah salah satu

427

3

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h.

4

(16)

perpustakaan khusus yang memiliki koleksi khusus bidang kesehatan. Agar koleksi

dan layanan yang dimiliki dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua

pemakai perpustakaan tanpa terkecuali dan untuk mengetahui apakah Perpustakaan

Badan Litbangkes sudah dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya secara

keseluruhan maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Kepuasaan

Pemakai Terhadap Koleksi dan Laynanan Perpustakaan Badan Litbangkes.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang lebih luas dari penulisan skripsi

ini, untuk itu penulis hanya memberi batasan tentang kepuasan pemakai

dengan variabel layanan yang diberikan kepada pemakai mencakup koleksi

dan sikap petugas perpustakaan dalam melayani pemakai.

2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka masalah

yang akan dirumuskan pada penelitian ini adalah:

a. Bagaimana tingkat kepuasan pemakai terhadap koleksi yang ada di

Perpustakaan Badan Litbangkes?

b. Bagaimana tingkat kepuasan pemakai terhadap layanan Perpustakaan

Badan Litbangkes?

c. Bagaimana kepuasan pemakai terhadap sikap petugas perpustakaan dalam

(17)

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Beberapa tujuan yang ingin penulis capai melalui penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Mengetahui kepuasan pemakai terhadap koleksi yang ada pada

perpustakaan Balitbangkes.

b. Mengetahui kepuasan pemakai tehadap layanan yang ada pada

perpustakaan Balitbangkes.

c. Mengetahui kepuasan pemakai terhadap sikap petugas perpustakaan dalam

memberikan layanan.

2. Manfaat Penelitian

a. Memberikan kontribusi berupa pemikiran kepada pengelola Perpustakaan

(pustakawan) Badan Litbangkes tentang gambaran kepuasan pemakai

perpustakaan.

b. Diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil

keputusan dan perencanaan yang berkaitan dengan peningkatan layanan

maupun dalam penambahan koleksi untuk masa yang akan datang.

D. Metode Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dan untuk

(18)

menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan

menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau

kelompok tertentu.5

Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk

mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu:

1). Riset Perpustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku, literatur,

dokumen, artikel, dengan maksud mendapatkan gambaran tinjauan literatur

sesuai dengan pembahasaan skripsi.

2). Riset Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung dari

objek penelitian, yaitu dengan cara:

a. Observasi, yaitu mengamati secara langsung untuk mendapatkan data

yang diperlukan dalam penulisan skripsi. Observasi ini dilakukan sebagai

tambahan pengumpulan data.

b. Kuesioner, yaitu suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian

pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban.

c. Interview (wawancara)

Dalam penelitian ini kegiatan wawancara dilakukan untuk memperoleh

data-data tambahan yang dapat menunjang data utama. Wawancara

h. 29

5

(19)

7

dilakukan terhadap staf perpustakaan untuk mendapatkan informasi

mengenai gambaran umum Perpustakaan Badan Litbangkes.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini

populasinya adalah seluruh pemakai perpustakaan Badan Litbangkes. Sedangkan

sampel adalah sebagian atau wakil yang akan diteliti. Sampel diambil berdasarkan

jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan selama satu tahun (data diperoleh dari

jumlah pengunjung pada bulan oktober 2008 – september 2009), yaitu berjumlah

2210/12 bulan = 184,16 pengunjung (dibulatkan menjadi 184)

Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan teknik sampling

kebetulan (Accidental Sampling), yaitu teknik sampling kebetulan dilakukan

apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang

kebetulan ada atau dijumpai.6

Sesuai dengan kriteria penentuan besarnya sampel menurut Arikunto

mengemukakan di dalam pengambilan sampel apabila subyeknya kurang dari 100

diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan

bila tingkat populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil 10-

15 % atau 20-25 %.7 Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel

sebanyak 15% dari jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan.

6

Husainin Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.45

7

(20)

Berdasarkan ketetuan tersebut untuk efisiensi dana dan karena keterbatasan

kemampuan penulis, maka penulis mengambil jumlah sampel yaitu sebanyak 30

responden atau 15% dari jumlah pengunjung rata-rata tiap bulan yang berjumlah

184 orang (15% x 184 orang = 27,6 atau 27 responden), namun penulis

membulatkan menjadi 30 sampel atau responden.

3.Teknik Pengolahan Data

Data diolah berdasarkan pada Kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab

oleh pemakai perpustakaan sebagai responden. Langkah dalam pengolahan data

yang dilakukan sebagai berikut:

a. Seleksi Data

Data yang terkumpul dicek kemudian diperiksa kelengkapan data dan jawaban

kuesioner. Lalu dari jawaban tersebut dikelompokan antara pertanyaan yang

bersifat umum dengan pertanyaan tentang kepusan pemakai terhadap koleksi

dan layanan perpustakan Badan Litbangkes.

b. Prosentase Data

Prosentase data dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan tujuan

untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang

diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda. Rumus

prosentase sebagai berikut:

(21)

9

Keterangan:

P :Prosentase

F : Frekuensi yang akan dicari prosentasinya

N : Number of case (jumlah frekuensi/ banyak individu)8

b. Menganalisis Data Dengan Menggunakan Skala Pengukuran

Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian data tersebut

dianalisis dengan menggunakan skala likert. Skala likert paling sering

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden.9 Untuk

menilai kepuasan yang dinyatakan dengan kuesioner, setiap jawaban diberikan

nilai sebagai berikut:

Pernyataan Kepuasan Nilai

Sangat Puas 5

Puas 4

Cukup Puas 3

Tidak Puas 2

Sangat Tidak Puas 1

Agar dapat mengetahui penilaian resopnden terhadap suatu objek,

maka skor-skor dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata tersebut. Skor rata-

rata adalah hasil penjumlahan dari skor pada tiap skala yang dikalikan dengan

h. 40

8

Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997),

9

(22)

frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi

dengan jumlah sampel atau total frekuensi. Perhitungan skor rata-rata dapat

dituliskan dalam model matematik sebagai berikut:

x = [(S5 x F) + (S4 x F)+ (S3 x F)+( (S2 x F)+(S1 x F)]

N

Keterangan:

x : Skor rata-rata

(S5...S1) : Skor pada skala 5 sampai 1

F : Frekuensi jawaban

N : jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi

Skala diatas adalah skala ordinal yang mana skala ordinal memiliki

keterbatasan analisa, yang hanya menyatakan bahwa objek yang diteliti baik

ataupun sangat baik. Agar analisa menjadi luas, maka skala ordinal dapat

diubah menjadi skala interval, untuk menentukan skala-skala yang mempunyai

jarak yang sama antar titik-titik yang berdekatan.

Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam

suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas, puas, cukup

puas, tidak puas, sangat tidak puas.

Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi selisih

antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut

rumusan dari skala interval:

(23)

11

Keterangan:

a : Jumlah atribut

m : Skor tertinggi

n : Skor Terendah

b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/diterapkan

Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 5, dimana skor

terendah adalah satu dan skor tetinggi adalah lima, maka skala interval dapat

dihitung sebagai berikut : {1 (5-1) : 5}, jadi jarak setiap titik adalah 0,8

sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:

a. Sangat puas 4,24 – 5,04

b. Puas 3,43 – 4,23

c. Cukup puas 2,62 – 3,42

d. Tidak puas 1,81 – 2,61

e. Sangat Tidak Puas 1,00 – 1,80

Penggunaan Skala interval pada skor di atas dalam penerapannya pada

analisa data untuk mengartikan kepuasan pemakai perpustakaan, maka hasil

skor rata-rata dapat di lihat pada skala interval lalu dari skla interval tersebut

dapat diketahui seberapa besar kepuasan pemakai perpustakaan Badan

Litbangkes.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan skripsi ini penulis membagi pembahasan

menjadi 5 bab dan masing-masing bab berisi beberapa bagian seperti yang

(24)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari dasar pemikiran yang memuat latar belakang

penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini berisi tentang landasan teoritis terhadap hal-hal yang

berkaitan dengan masalah yang hendak diteliti yaitu tentang definisi

perpustakaan khusus, tugas dan fungsi perpustakaan, koleksi dan layanan

perpustakaan, pemakai perpustakaan, kajian kepuasan pemakai.

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN BADAN LITBANGKES

Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat Badan

Litbangkes, visi dan misi Badan Litbangkes, Struktur organisasi, keadaan

pemakai, serta koleksi dan layanan perpustakaan Badan Litbangkes.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan

tentang kepuasan pemakai terhadap koleksi dan layanan Perpustakaan

Badan Litbangkes.

BAB V PENUTUP

Pada bab terakhir penulis memberikan kesimpulan dari pembahasan

skripsi. Dan penulis mencoba memberikan saran-saran yang merupakan

(25)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

1. Definisi Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus merupakan sebuah departemen, lembaga Negara,

lembaga penelitian, organisasi massa, militer, industri, maupun perusahaan

swasta.1 Pendapat lain mengatakan perpustakaan khusus adalah perpustakaan

yang menekankan koleksi dan pelayanannya pada suatu bidang khusus.2

Drs. Idris Kamah menjelaskan (Keppres, 2001) yang dikutip oleh Agus

Sutoyo dalam bukunya strategi dan pemikiran perpustakaan visi Hernandono

bahwa perpustakaan khusus yaitu semua perpustakaan yang melayani sekelompok

pembaca berupa sebuah kesatuan dengan perhatian subjek khusus.3

Sedangkan jika dilihat dari pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan

khusus terbitan Perpusnas RI mendefinisikan, perpustakaan khusus adalah salah

satu jenis perpustakaan yamg dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta) atau

perusahaan atau asosiasi yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu

dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan di lingkungannya baik dalam hal

pengelolaan maupun pelayanan informasi pustaka dalam rangka mendukung

1 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 1991), h.

49

2

Endang I Sedijoprapto, Perpustakaan Khusus: Keberadaannya Dalam InstitusiSerta

Dasa-Dasar Pengelolaannya (Jakarta: Maju Bersama, 2001), h.1

3 Agus Sutoyo, Strategi dan Pemikiran Perpustakaan Visi Hernandono (Jakarta: Sagung Seto,

2001), h. 194

(26)

pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumberdaya

manusia.4

Dari definisi di atas penulis menyimpulkan, perpustakaan khusus

merupakan perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga pemerintah ataupun swasta

untuk membantu badan induknya dan memiliki kekhususan dalam koleksi sesuai

dengan tugas badan induk tersebut.

2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

Tujuan dari perpustakaan khusus yaitu membantu tugas badan induk tempat

perpustakaan bernaung.5 selain itu tujuan utama dari perpustakaan khusus adalah

untuk mendukung tujuan organisasinya.6

Menurut mudjito dalam bukunya pembinaan minat baca menyatakan

perpustakaan khusus mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. Tujuan umum

Perpustakaan khusus bertujuan untuk memberikan informasi dan kelengkapan

rujukan yang berupa bahan-bahan tercetak dan terekam untuk memperlancar

pelaksanaan tugas sehari-hari pada instansi yang bersangkutan.

b. Tujuan khusus:

1. Mengembangkan keterampilan karyawan/karyawati untuk belajar mandiri.

2. Memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca karyawan

/karyawati pada khususnya.

4 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus

(Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000), h.6

5

Karmidi Murtoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1991), h.1.4

6 Rachman Hermawan. S, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik

(27)

15

3. Memotivasi karyawan/karyawati untuk dapat mempelihara dan

memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisisen.

4. Mengembangkan kemampuan karyawan/karyawati untuk memecahkan

masalah atas usaha dan tanggung jawab sendiri.

5. Mengembangkan kemampuan karyawan/karyawati untuk mencari,

menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi yang tersedia di

perpustakaan khusus.7

Dari uraian di atas perpustakaan khusus memiliki tujuan yang dapat di

gunakan sebagai arahan dalam penyusunan program kerja serta kegiatan sehari-

hari di perpustaakaan yang bersangkutan guna membantu tugas badan induknya.

Perpustakaan dengan tidak memandang bentuk organisasinya di desain

untuk melakukan berbagai fungsi dasar. Adapun fungsi dasar itu meliputi:

a. Memilih bahan pustaka dan mengembangkan koleksi

b. Memesan dan mengadakan bahan pustaka

c. Mengupayakan agar informasi tersedia melalui penghantaran bahan pustaka

(dokumen), penghantaran informasi elektronik serta penyediaan mekanisme

akses informasi

d. Melestarikan dan merawat bahan pustaka

e. Pembuatan program yang meliputi pendidikan pemakai, intruksi bibliografis

serta berbagai pelatihan menyangkut akses informasi.8

7 Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta:Universitas Terbuka, 2001), h. 22 8 Sulistyo Basuki, ”Upaya Peningkatan peran Pustakawan dalam Mendukung Kinerja

(28)

Selain fungsi dasar ada pula fungsi perpustakaan khusus yaitu berfungsi

menyediakan sumber-sumber informasi dan mendukung kelancaran pelaksanaan

kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan tersebut.9 Pendapat lain

menyatakan perpustakaan khusus juga mempunyai fungsi sebagai pelayanan

informasi. Di samping mempunyai fungsi pelayanan informasi juga mempunyai

fungsi sebagai wahana wisata ilmu, lembaga/unit dokumentasi dan sumber

rujukan.10

3. Tugas Perpustakaan Khusus

Tugas pokok perpustakaaan khusus adalah memberikan layanan informasi

kepada anggota atau staf lembaga dimana perpustakaan itu bernaung.11

Sedangkan di dalam buku pedoman umum penyelengaraan perpustakaan khusus

tugas pokok perpustakaan khusus yaitu melakukan kegiatan

pengumpulan/pengadaan, pengolahan, penyimpanan dan pendayagunaan bahan

pustaka bidang ilmu pengetahuan tertentu untuk memenuhi misi lembaga yang

harus di emban dalam rangka mendukung organisasi induknya dan masyarakat

yang berminat mengkaji/mempelajari disiplin ilmu bidang yang menjadi misi

perpustakaan.12

Selain itu perpustakaan khusus bertugas menyediakan koleksi buku untuk

para ahli dan peneliti yang tergabung pada badan itu dan memberi keterangan

9 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.50 10

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus, h.5

11 Rachman Hermawan. S, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik

Pustakawan Indonesia, h. 40

12

(29)

17

bibliografi dengan cepat dan tepat serta mengadakan penelusuran literatur atas

permintaan.13

B. Koleksi

Definisi koleksi perpustakaan adalah inti sebuah perpustakaan dan

menentukan keberhasilan layanan.14 Ada pula yang menyebutkan koleksi adalah

seperangkat sumber daya yang disediakan dan dilayankan untuk sumber

tertentu.15 Koleksi merupkan prilar utama dalam sebuah perpustakaan, seperti

yang dinyatakan oleh Sutarno yaitu Koleksi atau sumber informasi perpustakaan

merupakan salah satu pilar atau kekuatan dan daya tarik utama bagi pengunjung.

Oleh sebab itu agar pilar tersebut kuat maka koleksi perpustakaan juga harus kuat,

dalam pengertian memadai dalam hal jumlah, jenis, ragam, dan mutu. Sementara

itu semua koleksi yang dihimpun sebagai sumber informasi harus direncanakan

dengan sebaik-baiknya sehingga sesuai dengan kebutuhan pemakai dan tidak

menyimpang dari kebijakan perpustakaan.16

Perpustakaan khusus dituntut untuk memberikan koleksi yang muktahir di

dalam subyek yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk mendukung

kegiatan badan induknya. Aspek penting untuk membuat suatu perpustakaan

13 Rusina Syahrial Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (Jakarta:Djembatan,

2000), h.6

14

Rachman Hermawan. S, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik

Pustakawan Indonesia, h.17

15 Rizal Saiful-Haq Pengantar manajemen perpustakaan madrasah. Editor, Sudarnoto Abdul

Hakim.(Jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.15

16 16

Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan : Dalam Mengembangkan Masyarakat

(30)

banyak digunakan adalah ketersediaan koleksi yang memenuhi kebutuhan

pemakainya.

Koleksi suatu perpustakaan tidak hanya terletak dalam banyaknya jumlah

bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan kepada kualitas

koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran informasi muktahir serta

penelusuran informasi.

Pengelompokan bahan pustaka di perpustakaan terdiri atas: koleksi

pokok/dasar, koleksi pelengkap, dan koleksi penunjang. Ketiga kelompok koleksi

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Kelompok bahan pustaka umum.

b. Kelompok bahan pustaka rujukan (Referensi)

c. Kelompok bahan pustaka berkala (majalah, dan surat kabar). d.

Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual).

e. Kelompok bahan pustaka khusus, seperti Lukisan, foto, dan lain-lain.

f. Kelompok bahan pustaka terekam elektronik seperti film, kaset, video, dan

lain-lain

g. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca,

(31)

19

h. Kelompok jenis bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan

sebagainya.17

C. Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada

pemakai dan penyediaan segala alat bantu penelusurannya.18 Layanan

perpustakaan khusus harus dapat memberikan nilai lebih kepada pengguna dan

organisasi/ badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan

perlu selalu memberikan alternatif-alternatif dalam penyampaian informasi

kepada penggunanya. Aspek layanan menjadi penting untuk diperhatikan

dikarenakan tuntutan kebutuhan penyajian informasi yang cepat, tepat dan terbaru

selalu ada.

Jenis layanan perpustakaan khusus dapat bersifat terbuka maupun tertutup,

tergantung pada kebijakan organisasi, pengelola dan tipe penggunanya. Namun

kebanyakan perpustakaan khusus menerapkan sistem terbuka dengan akses

terbatas. Hal ini untuk lebih memberikan peluang kepada penggunaan yang lebih

luas namun tetap terkontrol. Terbuka artinya siapapun dapat memanfaatkan

koleksi yang ada, sedangkan akses terbatas adalah pengaturan terhadap proses

pemanfaatan koleksi seperti fasilitas pinjam, fasilitas baca, fotokopi, dan

sebagainya

17 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.83 18

Darmono.Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. (Jakarta: Grasindo.2007), h.166

19

(32)

Pada buku Manajemen perpustakaan khusus menjelaskan bahwa setiap

perpustakaan pasti memiliki dua bagian besar yaitu:

a. Layanan Pembaca.

Layanan pembaca meliputi kegiatan pelayanan yang langsung diberikan

kepada pembaca. Layanan ini meliputi: sirkulasi buku, layanan rujukan,

informasi mutakhir, layanan foto copy.

b. Layanan Teknis

Layanan teknis merupakan pekerjaan perpustakaan secara teknis, agar

pekerjaan pada layanan pembaca bisa lancar dan berhasil. Layanan teknis ini

meliputi: pemilihan buku, pengadaan buku, katalogisasi, klasifikasi,

pengetikan dan labeling.20

Perpustakaan dalam memberikan layanan kepada pemakainya harus

memperhatikan kualitas layanan. Kualitas layanan biasanya terpaku pada

kebutuhan pemakai, sedangkan kebutuhan pemakai mempengaruhi kepuasan

pemakai. Kualitas layanan terdiri atas dua aspek, yaitu:21

1. Functional quality, yaitu perpustakaan sebagai sumber informasi perlu

melengkapi koleksi secara terus-menerus dan terbaru.

3.1

20

Karmidi, Murtoatmojo, Pelayanan Bahan Pustaka. (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h.

21

(33)

21

2. Tecnical quality, yaitu suatu perpustakaan perlu memiliki sumber daya

dengan kualitas teknis yang baik, mengaplikasikan akses teknologi yang

relevan dan menunjukan sikap melayani dan terampil.

Sedangkan menurut Zeithaml dalam Septiyantono membagi kualitas

pelayanan dalam lima Serqual. Kelima dimensi tersebut merupakan suatu

kesatuan yang saling mendukung, yaitu:22

1. Tangibles (bentuk fisik, sarana, Personalia, dan media komunikasi)

2. Reliabilitas (Kemampuan menyajikan layanan yang dijanjikan secara

akurat dan merdeka)

3. Responsivitas (Kemampuan membantu konsumen dan penyediaan layanan

yang cepat)

4. Jaminan (Pengetahuan dan rasa hormat petugas perpustakaan dan

kemampuan dalam meyakinkan dan dapat dipercaya)

5. Empati (Perhatian terhadap setiap pemakai secara individu)

D. Pemakai Perpustakaan

Pengguna atau pemakai perpustakaan merupakan foktor penting dalam

sebuah perpustakaan. Definisi pemakai atau pemustaka yang dikutip dari Undang-

Undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan,

“Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.”23

22

(34)

Selain itu definisi lain menyebutkan pengguna adalah orang atau badan yang

akan menggunakan perpustakaan.24 Pengguna mempunyai arti penting karena

pengguna merupakan faktor penting mengapa perpustakaan khusus itu ada.

Kelompok pengguna perpustakaan dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu

sebagai berikut:25

a. Pengguna umum

Pengguna perpustakaan ini biasanya datang ke perpustakaan dengan

tujuan untuk rekreasi kelompok ini lebih sering diasumsikan sebagai

pengguna perpustakaan khusus.

b. Pengguna subyek

Kelompok pengguna ini merupakan pengguna yang memanfaatkan koeksi

perpustakaan pada suatu bidang subyek, sesuai kebutuhannya.

c. Pengguna spesialis subyek

Pengguna spesialis subyek biasanya para pakar, ilmuan, Dokter, insinyur

dan sebagainya. Biasanya pengguna jenis ini di asumsikan sebagai

pengguna perpustakaan khusus

d. Pengguna khusus

Pengguna khusus berbeda dengan pengguna spesialis subyek. Pengguna

jenis ini lebih diarahkan pada mereka yang mempunyai kebutuhan khusus

23

Indonesia. 2007. Undang-undang Republik Indonesia No. 43 tentang Perpustakaan. (Jakarta: Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia, RI, 2007), h.3

24

Rachman Hermawan. S. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik

Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.13

25

(35)

23

karena adanya salah satu jenis keterbatasan kemampuan fisik dan

intelektual.

e. Pengguna bukan pembaca

Kelompok ini adalah pengunjung perpustakaan tetapi bukan untuk

membaca atau memanfaatkan sumber-sumber informasi tetapi hanya

mengikuti acara yang diadakan perpustakaan..

f. Kelompok pengguna teratur

Pengguna yang selalu mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan. g.

Kelompok pengguna tidak teratur

Pengguna yang karena kebetulan atau mungki terpaksa mengunjungi

perpustakaan karena kebutuhan yang mendesak.

h. Kelompok bukan pengguna

Jenis pengguna ini tidak memanfaatkan perpustakaan karena beberapahal

atau mungkin tidak tahu ada hak untuk memanfaatkan perpustakaan.

Dalam artikel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok pengguna

perpustakaan khusus masuk ke dalam kelompok pengguna spesialis subyek.

Selain itu menurut Sulistyo Basuki jenis pemakai dapat dibagi menjadi 3 (tiga)

yaitu:

a. Pemakai yang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti mahasiswa

b. Pemakai yang belum memiliki pekerjaan, informasi yang diinginkan

merupakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Kelompok

ini digolongkan berdasarkan aktivitas utama (manajemen, riset,

(36)

bidang spesialis (pegawai negari, peneliti,pertanian, industri) serta

sanggup memberikan ssesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat

cukup.27

“Dalam Kamus Lengkap Psikologi Satisfaction atau kepuasan adalah suatu keadaan kesenangan dan kesejahteraan disebabkan karena orang telah mencapai tujuan atau sasaran”28

Menurut Kotler yang dikutip Tjiptono (1996:146) menyatakan kepuasan

adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang

dirasakannya dengan harapannya.29

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kepuasan

merupakan perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Jadi jika

h. 201

h. 2

26

Sulist yo Basuki. Teknik dan Jasa Dokumentasi. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992),

27

Hadi Irawan. D, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002),

28

J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikolog (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 444

29

(37)

25

kenyataan jauh dari harapan yang dirasakan, maka seseorang akan merasa

kecewa.

Dalam upaya mencapai kepuasan pemustaka atau pelanggan, ada hal yang

perlu diperhatikan, seperti yang dikatakan Irawan, bahwa tidak ada strategi yang

ajaib dalam kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan hanya terwujud berkat

komitmen, persistensi, determinasi dari top manajemen dan seluruh jajaran tenaga

perusahaan. Kepuasan pelanggan tercipta mulai dari hal-hal yang detil, hal-hal

yang rutin dan dimulai jauh hari sebelum produk dan jasa diproduksi. Karena

kepuasan pelanggan harus dimulai dari hati, yaitu kesadaran dan kecintaan

terhadap pelanggan 30

.

2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Menurut Sulistyo Basuki kepuasan pemakai tergantung pada faktor sebagai

berikut:

a) Kecepatan layanan (waktu yang diperoleh untuk memperoleh informasi).

b) Perbandingan antara pertanyaan yang diajukan dengan pertanyaan yang

dijawab secara memuaskan.

c) Nisbah ketepatan (porsi informasi relevan yang disediakan dengan

informasi yang dibutuhkan oleh pemakai).

d) Tingkat kemutakhiran atau jawaban yang diberikan.

e) Keleluasaan (seberapa banyak unit informasi memberikan layanan yang

diperlukan oleh pemakai).

30

(38)

f) Pemanfaatan layanan yang tersedia oleh pemakai.31

Pendapat lain mengatakan bahwa faktor yang dapat menentukan kepuasan

pelanggan diidentifikasikan sebagai berikut:

a) Pelayanan dengan nilai tambah,

b) Tampilan dari produk atau jasa,

c) Aspek bisnis,

d) Kejutan-kejutan yang dapat memberikan rangsangan emosi (senang/tidak),

untuk melakukan penilaian intangible (yang tidak terlihat), pada saat

pelayanan diberikan.32

3. Mengukur Kepuasan Pemakai

Pengukuran kepuasan pemakai dimaksudkan untuk menilai tingkat

kepuasan terhadap jasa perpustakaan secara keseluruhan atau per jenis jasa.

Selanjutnya, berdasarkan International Organization for Standardization 1998

yang dikutip oleh Surtiawan, menyatakan bahwa kepuasan pemakai didefinisikan

sebagai peringkat rata-rata nilai kepuasan terhadap jasa perpustakan secara

keseluruhan atau perjenis jasa yang berskala 5, dari angka 1-5, dimana 1 adalah

nilai paling rendah.

Andaleb dan Simmon mengukur kepuasan pemakai dengan menggunakan

model SERVQUAL yang menguji model lima faktor untuk menerangkan

kepuasan pemakai, yaitu:

h.204

31

Sulistyo Basuki, Teknik dan Jasa Dokumentasi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992),

32

(39)

27

a. Persepsi terhadap kualitas sumber daya perpustakaan

b. Tanggapan staf perpustakaan

c. Persepsi kompetensi staf perpustakaan

d. Tingkah laku staf perpustakaan

e. Persepsi terhadap keseluruhan yang tampak pada fasilitas perpustakaan.33

Hernon mengungkapkan untuk mengukur kepuasan pemakai dapat dilihat

dari 2 faktor yaitu:

a. Staf, variabel yang dapat dilihat antara lain yaitu wawasan

pengetahuan petugas dapat mennjaga kepercayaan, keinginan dalam

menolong, keramahan, sabar, menarik, semangat.

b. Informasi yang diberikan, variabel yang dapat dilihat yaitu,

keakuratan, jumlah informasi, kelengkapan dan manfaat informasi

yang diberikan34

Kepuasan pemakai dapat terpenuhi melalui kualitas produk (misalnya jasa

penelusuran, jasa rujukan, jasa bibliografi, jasa ketersediaan informasi, harga

informasi) dan kesesuaian persepsi pengguna terhadap perpustakaan.

Untuk menilai kepuasan pemakai, digunakan 2 pendekatan pada pemakai

perpustakaan dan kinerja perpustakaan. Pada pendekatan pertama, pemakai

perpustakaan merupkan objek penelitian dan pendapatnya dijadikan ukuran

33

Andaleeb Saad dan Simmonds, Patience L. ,Explaining User Satisfaction with Academic

Libraries: Strategic Implications. (Pennesylvania State University, March 1998), h.159

34 Peter Hernon dan Altman Ellen. Service Quality in Academic Library.(New Jersy: Ablex

(40)

besarnya kepuasan pemakai. Pada pendekatan kedua, kepuasan pemakai

diukur secara tak langsung, melalui suatu indikator tertentu yang

mencerminkan tingkat kinerja perpustakaan.35

2. Dipenuhinya janji pelayanan segera dan memuaskan 3. Pemberian pelayanan secara cepat dan tanggap

4. Jaminan kepada pelanggan, mencakup: kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staff

5. Kemudahan komunikasi dan paham atas kebutuhan pelanggan.”36

Berkaitan dengan kualitas tidak dapat dipisahkan dengan Total Quality

Management (TQM). TQM lebih tepat disebut sebagai suatu perpaduaan

antara semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah yang dibangun

berdasarkan kualitas, teamwork, produktifitas, pengertian dan kepuasan

pelanggan.37

35 Sri Purnomowati, “Penerapan ISO 11620-1998 Di Perpustakaan: Pengukuran Kepuasan

Pemakai,” Berita IPTEK Vol.43, no.2 (Jakarta 2002), h. 97

36

Ibid, h.97

37

Dwi Surtiawan. “Kepuasan Pemakai dan Peningkatan Kualitas Berbasis Pemakai: Penekatan Manajemen Pemasaran Sebagai Paradigma Baru Perpuatakaan,” artikel diakses paa 24 Agustus 2009 dari http://www.pustakawan.pnri.go.id/..../KEPUASAN

(41)

BAB III

GAMBARAN UMUM

PERPUSTAKAAN BADAN LITBANGKES

A. Profil Institusi

Pada tanggal 12 Desember 1975 lahirlah suatu lembaga penelitian

kesehatan nasional yang berada di bawah Depkes RI dengan nama Badan Litbang

Kesehatan. Lembaga penelitian ini berdiri berdasarkan Keppres No. 44 dan 45

tahun 1974 dalam upaya penyempurnaan departemen dan satuan-satuan organisasi

yang ada di bawahnya. Selanjutnya untuk menindaklanjuti Keppres tersebut di atas,

dikeluarkanlah Kep.Menkes RI No 114/1975. Tanggal dikeluarkannya Keputusan

Menkes ini digunakan sebagai tanggal lahir Badan Litbangkes dan sejak saat itu,

mulailah Badan Litbang Kesehatan berkiprah dalam pembangunan kesehatan

nasional di bidang penelitian dan pengembangan iptek kesehatan.

Proses berdirinya Badan Litbang Kesehatan ini sebenarnya tidak hanya oleh

adanya aspek legal yang ditetapkan Pemerintah, namun mempunyai perjalanan

panjang sejalan dengan proses pembangunan kesehatan setelah Indonesia merdeka.

Secara historis, jauh sebelum Badan Litbang Kesehatan berdiri, telah ada berbagai

lembaga yang berada di bawah naungan Depkes RI (dahulu Kementrian Kesehatan)

yang melaksanakan berbagai penelitian di bidang kesehatan. Misalnya Lembaga

Makanan Rakyat di Bogor yang bertugas mengadakan pengembangan dan penerapan

ilmu gizi bagi kesejahteraan masyarakat, Lembaga Pusat Penyelidikan dan

pemberantasan penyakit kelamin di Surabaya yang melakukan kegiatan penelitian

(42)

pelayanan kesehatan khususnya penyakit kelamin, dan Hortus Medicus

Tawangmangu yang melakukan pengumpulan dan uji coba tanaman obat. Ketiga unit

penelitian tersebut didirikan pada awal-awal dekade 1950-an. Barulah menjelang

akhir dekade 1960-an, berdasarkan Kep.Menkes No.57/1969 dibentuk Lembaga Riset

Nasional yang merupakan embrio pembentukan Badan Litbang Kesehatan dengan

mengintegrasikan semua unit-unit penelitian tersebut di atas ditambah unit-unit

lainnya disesuaikan dengan kebutuhan saat itu dan masa datang.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai tugas

melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Untuk

menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Litbangkes mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan, standarisasi teknis penelitian dan pengembangan di

bidang sistem dan kebijakan kesehatan, biomedis dan farmasi, ekologi dan

status kesehatan, serta gizi dan makanan;

2. Perumusan program penelitian dan pengembangan di bidang sistem dan

kebijakan kesehatan, biomedis dan farmasi, ekologi dan status kesehatan,

serta gizi dan makanan;

3. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang sistem dan kebijakan

kesehatan, biomedis dan farmasi, ekologi dan status kesehatan, serta gizi dan

makanan;

4. Koordinasi penelitian dan pengembangan di bidang sistem dan kebijakan

kesehatan, biomedis dan farmasi, ekologi dan status kesehatan, serta gizi dan

(43)

31

5. Pembinaan dan fasilitas teknis penelitian dan pengembangan di bidang sistem

dan kebijakan kesehatan, biomedis dan farmasi, ekologi dan status kesehatan,

serta gizi dan makananan;

6. Pengkajian dan penapisan teknologi di bidang kesehatan;

7. Penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan;

8. Evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan;

9. Pelaksanaan administrasi Badan Litbang.

Perpustakaan Badan Litbangkes berada dibawah bagian Jaringan Informasi

IPTEK dan Promosi Penelitian (JIIPP) merupakan suatu unit yang bertanggung jawab

langsung kepada Sekretaris Badan Litbangkes. JIIPP terdiri dari 3 Sub Bagian yaitu

Sub Bagian Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Sub Bagian

Dokumentasi dan Publikasi, dan Sub Bagian Perpustakaan dan Promosi.

Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI No.

1575/MENKES/SK/XI/2005 tanggal 16 November 2005. Tentang organisasi dan tata

kerja Departemen Kesehatan RI, Badan Litbangkes mempunyai tugas melaksanakan

penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan.

Bagian JIIPP mempunyai tugas melaksanakan penyediaan informasi IPTEK,

dokumentasi dan pengelolaan jaringan, perpustakaan dan promosi hasil penelitian dan

pengembangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian JIIPP melaksanakan

(44)

1. Pengelolaan jaringan dan penyediaan informasi IPTEK.

2. Pelaksanaan dokumentasi dan penyediaan bahan publikasi.

3. Pelaksanaan urusan perpustakaan dan promosi.

Masing-masing fungsi tersebut diimplementasikan dalam Sub Bagian-Sub bagian

yang mempunyai tugas:

a. Sub Bagian jaringan Informasi IPTEK mempunyai tugas:

1. Melakukan penyiapan bahan informasi IPTEK

2. Layanan konsultasi pengguna piranti keras dan lunak

3. Pengelolaan jaringan informasi IPTEK Kesehatan b.

Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi.mempunyai tugas

1. Melakukan dokumentasi

2. Penyiapan bahan publikasi hasil penelitian

c. Sub Bagian Perpustakaan dan Promosi, mempunyai tugas .

1. Melakukan pelayanan perpustakaan

2. Promosi penelitian dan hubungan masyarakat.

B. Visi dan Misi Badan Litbangkes

Visi Badan Litbangkes

”Menjadi institusi unggulan penelitian dan pengembangan kesehatan.”

Misi Badan Litbangkes

1. Peningkatan pelaksanaan Litbangkes strategis.

2. Peningkatan peran dan fungsi Litbangkes.

(45)
(46)

SEKERTARIAT

berjumlah 2517 anggota perpustakaan. Dari keseluruhan jumlah anggota

perpustakaan tersebut 215 anggota adalah jumlah keseluruhan anggota perpustakaan

dari Staff Badan Litbangkes. Sedangkan 2302 anggota, terdiri dari anggota

(47)

35

Adapun persyaratan untuk menjadi anggota perpustakaan yaitu:

Untuk peneliti dan karyawan Badan Litbangkes:

1. Menyerahkan foto 2x3 sebanyak 2 lembar

2. Melampirkan surat keterangan dari atasan langsung

3. Mengisi formulir pendaftaran.

Untuk mahasiswa dan umum:

1. Menyerahkan foto 2x3 sebanyak 2 lembar

2. Foto copy KTP.

3. Mengisi formulir pendaftaran.

4. Surat keterangan dari fakultas atau instansi dimana karyawan tersebut

bekerja.

5. Membayar uang pendaftaran sebesar Rp.10.000 per tahun

6. Membayar uang jaminan sebesar Rp.50.000 (uang jaminan dapat

dikembalikan jika yang bersangkutan mengundurkan diri) khusus untuk

mahasiswa tingkat akhir.

E. Layanan Perpustakaan Badan Litbangkes

Layanan Perpustakaan Badan Litbangkes dibuka setiap hari kerja, Senin

hingga jumat dari pukul 09.00 – 15.00. Perpustakaan Badan Litbangkes menyediakan

beberapa jasa perpustakaan yaitu meliputi:

1. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi di Perpustakan Badan Litbangkes masih dilakukan

(48)

peminjaman. Kegiatan peminjaman, pengembalian serta perpanjangan buku

belum terkomputerisasi (masih secara manual).

Peminjaman koleksi perpustakaan Badan Litbangkes hanya diberikan

kepada anggota perpustakaan yaitu pegawai Badan Ltbangkes (termasuk

peneliti), karyawan di luar Badan Litbangkes dan mahasiswa yang memiliki

kartu anggota. Syarat-syarat peminjaman:

a. Buku hanya dipinjamkan kepada anggota perpustakaan

b. Setiap anggota dapat meminjam 2 buku untuk jangka waktu 2 minggu.

c. Buku yang boleh dipinjam hanya buku teks.

d. Majalah, Prosiding, bahan referens, reprin dan terbitan WHO tidak

boleh dipinjam.

e. Setiap ada keterlambatan akan dikenakan denda sebesar Rp.500 per

judul/ hari. Pengguna yang merusak atau menghilangkan buku, wajib

menggantinya dengan buku yang sama atau membayar sebesar harga

buku tersebut.

2. Layanan Informasi Aktual

Untuk melayani para pemakai khususnya para peneliti di bawah Badan

Litbangkes dan untuk memenuhi kebutuhan informasi aktual bagi peneliti di

lingkungan Badan Litbang Kesehatan, maka diterbitkan paket informasi

aktual (PIA) yang berisi daftar isi majalah ilmiah terbaru. Agar peneliti selalu

mendapatkan informasi arikel terkini, Paket Informasi Aktual (PIA) terbit

(49)

37

3. Layanan Referens

Perpustakaan Badan Litbangkes menyediakan layanan Referens yaitu

menjawab pertanyaan-pertanyaan kepada pemakai yang memerlukan

informasi yang sifatnya mendasar. Permintaan layanan referens dapat

dilkukan langsung di perpustakaan dan dapat juga melalui telepon.

4. Layanan Foto Copy

Layanan foto copy diperuntukan untuk para pemakai perpustakaan

yang ingin memfoto copy koleksi yang tidak dapat dipinjam. Bagi para

pemakau yang ingin mengunakan layanan foto copy dikenakan biaya

Rp.250/lembar.

F. Koleksi Perpustakaan Badan Litbangkes

Perpustakaan Badan Litbang Kesehatan memiliki koleksi yang meliputi

bidang farmasi, penyakit menular, penyakit tidak menular, ekologi kesehatan, gizi,

pelayanan kesehatan, dan bidang lain yang berkaitan. Bentuk koleksinya seperti buku

teks, laporan penelitian, prosiding pertemuan ilmiah, buku referensi, publikasi WHO,

artikel-artikel lepas serta majalah luar dan dalam negeri.

Koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan Badan Litbangkes terdiri dari :

1. Buku berjumlah kurang lebih 8546 judul terdiri atas koleksi buku kesehatan

dan kedokteran berbahasa Indonesia dan asing, khususnya bahasa Inggris.

2. Laporan Penelitian

a. Umum (UMU) : 1408 Eks

b. Ekologi (EKO) : 586 Eks

(50)

d. Pusat Pengembangan dan Penelitian Penyakit (P5) : 80 Eks

e. Biomedis dan Farmasi(BMF) : 10 Eks

f. Penelitian Penyakit menular (PMR) : 259 Eks

g. Penelitian Pelayanan kesehatan(YAN) : 455 Eks

h. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (BPK): 203 Eks

3. Hasil pertemuan ilmiah (prosiding) sebanyak 1669 judul.

4. Literatur sekunder seperti Bibliografi, Indeks, serta Abstrak penelitian

kesehatan.

5. Publikasi WHO sebanyak 887 judul

6. Jurnal kesehatan dan kedokteran dari dalam yang disajikan dalam bentuk

majalah dan bulletin sebanyak 492 judul.

7. Majalah luar negeri berjumlah 473.

8. Majalah dalam negeri 204.

G. Sarana Sistem Temu Kembali

1. Online Public Acsess Cataloging (OPAC) merupakan katalog berbasis

komputer bekerjasama dengan IPB perpustakaan JIIPP Balitbangkes

mengembangkan OPAC dengan menggunakan sistem SIPISIS. Dengan

OPAC pengguna tidak perlu menelusuri melalui kartu-kartu katalog

penelusuran dapat dilakukan melalui subyek, pengarang, judul, dan kata

kunci. Ada 4 data base yang ada yaitu buku, prosiding, laporan penelitian, dan

artikel majalah. Cukup mengetik kata kunci, subyek, pengarang, maupun

(51)

39

2. Bibliografi Health Services Research

Data yang berasal dari perpustakaan anggota jaringan yang diolah dan

disunting oleh sebuah tim, dengan berpedoman pada buku Medical Subject

Heading (MeSH) terbitan National Library of Medicine. Untuk memudahkan

pemakaian mencari informasi dari bibliografi ini, HSR dilengkapi dengan

indeks tajuk subjek dan indeks pengarang.

3. KIPPI (Katalog Induk Prosiding Pertemuan Ilmiah)

Adalah alat bantu penelusuran mengenai keberadaan prosiding pertemuan

ilmiah dan perpustakan yang dimilikinnya.

4. KILAP (Katalog Induk Laporan Penelitian)

Salah satu alat bantu penelusuran yang berisikan bibliografi laporan penelitian

bidang kesehatan. Dalam KILAP tercantum kode lokasi perpustakaan dimana

dokumen tersebut berada.

5. IMI (Index Medicus Indonesia)

Merupakan salah satu alat bantu penelusuran yang berisi indeks makalah –

makalah yang dimuat dalam majalah-majalah dan prosiding pertemuan ilmiah

bidang kesehatan dan kedokteran.

6. Abstrak Penelitian Kesehatan

Berisi kumpulan abstrak hasil penelitian bidang kesehatan. Hasil penelitian

yang di muat abstrak dalam penerbitan tersebut. Berupa laporan penelitian

yang diterbitkan dalam bentuk buku. Laporan penelitian tersebut, lokasinya

(52)

7. KIM (Katalog Induk Majalah)

KIM merupakan alat bantu penelusuran yang berisi daftar majalah/jurnal

bidang kesehatan/kedokteran, baik dalam maupun luar negeri yang merupakan

koleksi dari anggota Jaringan Informasi IPTEK Kesehatan. Di dalam KIM

terdapat lokasi dimana majalah tersebut dapat diperoleh.

8. DATAK (Daftar Tambahan Koleksi)

Merupakan alat bantu penelusuran informasi perpustakaan yang didalamnya

memuat pertambahan koleksi yang berupa buku, laporan penelitian, majalah

dan prosiding pertemuan ilmiah yang diterima. Terbit setiap 4 bulan sekali.

9. PIA (Paket Informasi Aktual)

Untuk memenuhi kebutuhan informasi aktual bagi peneliti di lingkungan

Badan Litbang Kesehatan, maka diterbitkan paket informasi aktual (PIA)

yang berisi daftar isi majalah ilmiah terbaru. Agar peneliti selalu mendapatkan

informasi arikel terkini, Paket Informasi Aktual (PIA) terbit setiap setiap

bulan sekali.

H. Sarana Dan Prasarana

Bagian Perpustakaan dan Informasi penelitian menempati gedung di lantai 1,

yang memiliki luas keseluruhan 448 M2.

Adapun sarana yang ada antara lain:

1. Ruang Sub Bagian JIIPP

(53)

41

3. Ruang Pengolahan

4. Ruang Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi

5. Ruang Humas

Prasarana yang ada di Perpustakaan antara lain:

1. Komputer (Internet) 8. Lemari Katalog Buku

2. Rak Buku 9. Kardeks

3. Rak Majalah 10. AC

4. Rak Penitipan Tas 11. Lemari Katalog

5. Meja Baca 12. Mesin Foto Kopi

6. Meja Karel 13. OPAC

(54)

ANALISA HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian dan pengolahan data-data yang diperoleh melalui observasi

dan penyebaran kuesioner penelitian kepada 30 responden dari jumlah rata-rata

pengunjung tiap bulan. Instrumen kuesioner tersebut terbagi menjadi empat

kelompok yang pertama memuat informasi mengenai identitas responden, yang

kedua mengenai analisa mengenai kepuasan pemakai perpustakaan terhadap

koleksi perpustakaan Badan Litbangkes, yang ketiga mengenai kepuasan pemakai

terhadap layanan perpustakaan Badan Litbangkes dan yang terakhir mengenai

kepuasan pemakai terhadap sikap petugas perpustakaan Badan Litbangkes.

A. Observasi

Peneliti melaksanakan observasi di Perpustakaan Badan Litbangkes ini

selama tiga hari mulai dari tanggal 16 November 2009 s/d 18 November 2009.

Selama observasi dilakukan pada hari pertama sampai ketiga terlihat pengunjung

yang datang ke perpustakaan merupakan karyawan Badan Litbangkes dan para

peneliti Badan Litbangkes ada juga beberapa mahasiswa dari berbagai perguruan

tinggi yang datang untuk mencari bahan-bahan unntuk tugas-tugas kuliah ataupun

sekedar mencari bahan bacaan.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai hasil observasi yang telah dilakukan

oleh peneliti di Perpustakaan Badan Litbangkes yaitu dalam hal koleksi, layanan

dan sikap petugas perpustakaan dalam melayani pemakai perpustakaan diperoleh

hasil sebagai berikut :

Gambar

Gambar 1
Gambar 2
Tabel 1
Tabel 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengamati diferensiasi saluran pencernaan selama metamorfosis dari larva menjadi juvenil dan mempelajari hubungannya dengan perubahan morfologi

Program PPL Universitas Negeri Yogyakarta yang dilaksanakan pada semester khusus 2014 memberikan kesempatan kepada mahasiswa UNY untuk meningkatkan kemampuannya

Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh angka 0.427 yang merupakan angka koefisien korelasi berdasarkan Skala Guilford yang berarti

Setelah membaca modul mahasiswa dapat menjelaskan latar belakang, pergeseran dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.. Pokok Bahasan :Konsep Pembangunan

pneumatic rabbit pasca iradiasi menempati 3 bagian ruangan utama yaitu R 0628 (Ruang pencacah) yang akan menempatkan diverter valve 2 , sambungan detektor, detektor, capsule

Sesuai dengan rumusan hipotesis yang dikemukakan pada bab sebelumnya, bahwa masalah yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Kinerja Pengurus Terhadap

Ke- padatan relatif tikus yang tinggi meskipun tidak ditemukan tikus positif Leptospira sp dari sampel yang diperiksa dan kondisi bangunan yang tidak rat proff

Metode pelaksanaan dalam program ini adalah metode pelatihan yang mana pada seluruh kegiatan para peserta berpartisipasi secara aktif baik yang terfokus pada pengayaan