• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi penguatan daya saing produk air minum dalam kemasan Dompet Dhuafa (DD) water; studi pada PT. Daya consumer goods

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "strategi penguatan daya saing produk air minum dalam kemasan Dompet Dhuafa (DD) water; studi pada PT. Daya consumer goods"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGUATAN DAYA SAING PRODUK

AIR MINUM DALAM KEMASAN

DOMPET DHUAFA (DD) WATER

(Studi Pada PT. DAYA Consumer Goods)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolah Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

oleh:

Farhan Asyhadi

107046200307

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

STRATEGI PENGUATAN DAYA SAING PRODUK

AIR MINERAL DALAM KEMASAN

DOMPET DHUAFA (DD) WATER

(Studi Pada PT. DAYA Consumer Goods)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolah Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)

oleh:

FARHAN ASYHADI

NIM : 107046200307

Pembimbing

Prof. Dr. H. M. ATHO MUDZHAR, MSPD

NIP. 150 077 526

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Strategi Penguatan Daya Saing Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) DD Water (Studi Pada PT. DAYA Consumer Goods), telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 23 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (SI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Jakarta, 11 Juli 2011 Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM

NIP.195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM (...) NIP. 195505051982031012

Sekretaris : Mu'min Rauf, MA (...) NIP.150281979

Pembimbing I : Prof. DR. H. M Atho Mudzhar, MSPD (...) NIP. 150077526

Penguji I : Drs. Noryamin Aini, MA (...) NIP.196303051991031002

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universiatas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universiatas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta 10 Mei 2011

(5)

i

ABSTRAKSI

Farhan Asyhadi, NIM 107046200307, Strategi Penguatan Daya Saing Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) DD Water (Studi Pada PT. DAYA Consumer Goods), Skripsi, Program Studi Muamalat, Jurusan Asuransi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. Jumlah i – x + 90 halaman.

Kerjasama sejak tahun 2005 antara PT. DAYA Consumer Goods dengan PT. Dompet Dhuafa Republika dalam pengembangan bisnis di bidang pemberdayaan telah menghasilkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) “DD Water” yang cukup menjanjikan. Ketiga macam produk baik Galon 19 lt, Botol 600 ml maupun Cup 240 ml, meskipun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi, tetapi mengarah kepada peningkatan produksi dan puncaknya pada tahun 2009 dengan omset penjualan mencapai Rp. 1.314.566.900,00 ( satu milyar tiga ratus empat belas juta lima ratus enam puluh enam ribu sembilan ratus rupiah). Trend peningkatan ini menimbulkan pertanyaan, langkah strategi apa yang telah dilakukan oleh PT. DAYA Consumer Goods untuk meningkatkan daya saing produknya itu. Inilah yang menjadi pokok masalah skripsi ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penguatan daya saing yang dilakukan oleh PT. DAYA Consumer Goods. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif analisis dengan menggunakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dan penelusuran data sekunder atau dokumen.

Penelitian ini menemukan bahwa strategi yang dilakukan “DD Water” dari segi mutu, produk “DD Water” sudah mendapatkan sertifikat produk penggunaan tanda SNI dari Lembaga Sertifikasi. Dari segi penetapan harga produk, “DD Water” menerapkan harga di bawah harga saingan. Produk “DD Water” dilihat dari kualitas dan harga dapat disejajarkan dengan produk yang sudah terkenal di pasaran antar wilayah kabupaten/kota. Dari segi kemasan,. Dilihat dari daya tarik visual, strategi yang dilakukan oleh “DD Water” adalah pencitraan air tidak identik hanya dengan warna biru, sifat asli air yang bermakna menyegarkan dan menyejukkan, pencitraan yang tergambar adalah warna hijau, “DD Water” memilih warna hijau untuk desain warna produknya.

Strategi yang dilakukan PT. DAYA Consumer Goods dari segi promosi adalah dengan berperan aktif menggunakan metode public relation. Promosi dilakukan melalui poster dan selebaran, berupa spanduk untuk distributor dan agen, stiker, brosur dan VCD persentasi proses produksi. Penguatan daya saing melalui strategi pemasaran yang dilakukan “DD Water” adalah dengan memasarkan produk lebih memperhatikan kepada instansi/lembaga, karena titik awal pendirian “DD Water” berangkat dari komunitas yang memiliki kekuatan hubungan emosional dan psikologis dengan instansi/lembaga, berawal dari kekuatan sebagai komunitas sampai menjaring konsumen ke pasaran bebas.

Kata Kunci : AMDK, DD Water, daya saing, mutu, kemasan, promosi, pemasaran.

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H.M. Atho Mudzhar, MSPD

(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih sayang kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang tetap istiqomah sampai dengan akhir zaman.

Perkenankanlah penulis memberikan ungkapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi dan selama menjalankan studi di Fakultas Syariah dan Hukum sampai selesai.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH. MH. MM., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia. M.Ag., Ketua Jurusan Muamalat Konsentrasi Asuransi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

(7)

ii 4. Kepala Perpustakaan Umum dan Kepala Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan.

5. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si., Pembimbing Akademik, yang telah memberikan saran serta kritik untuk Penulis

6. Bapak Prof. Dr. H.M. Atho Muzhar, MSPD., Pembimbing Skripsi, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuannya kepada Penulis.

7. Ibu Lani Setyawati, Pimpinan perusahaan AMDK “DD Water” dan staf karyawan mba Arti, Putri, serta Heni, yang sudah bersedia meluangkan waktunya dan bersedia memberikan keterangan dalam wawancara dan membantu memberikan data sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Orang Tuaku Tercinta, Ayahanda Drs. H. Syafi’uddin, SH. MH., dan Ibunda Hj. Tuti Haryati yang sudah mendoakan serta memberi semangat untuk saya agar dapat menyelesaikan studi dengan baik. Serta adikku tercinta Rizka Muthiadina yang selalu memberikan semangat serta senyuman, canda dan tawa.

(8)

iii 10. Sahabat satu kost, M. Panji Pratama dan Gilang Nugraha yang selalu

memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, untuk penulis khususnya dan bagi pihak pada umumnya. Hanya kepada Allah SWT penulis memohon bimbingan dan menggantungkan semua harapan.

Jakarta, 10 Mei 2011

(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI………...i

KATA PENGANTAR………...ii

DAFTAR ISI………...v

DAFTAR TABEL……….….vii

DAFTAR GAMBAR……….viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………...………...1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………....…..……..…...8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………..9

D. Metode Penelitian ………..……..………...10

E. Studi Review Terdahulu ………..11

F. Teknik dan Sistematika Penulisan ………...……...14

BAB II STRATEGI DAN PENGUATAN DAYA SAING A. Strategi 1. Pengertian Strategi………..…..17

2. Tahapan-Tahapan Strategi………...………..……19

3. Jenis-Jenis Strategi……….21

B. Penguatan Daya Saing 1. Pengertian Daya Saing……..………23

2. Daya Saing dari Segi Mutu dan Kemasan……….25

3. Daya Saing dari Segi Promosi dan Pemasaran………..32

(10)

v

BAB III PROFIL PT. DAYA CONSUMER GOODS

A. Organisasi dan Visi PT. DAYA Consumer Goods………...41 B. Proses Produksi dan Pengembangan ……….………...45

BAB IV STRATEGI PENGUATAN DAYA SAING DARI SEGI MUTU

DAN KEMASAN

A. Strategi Penguatan Daya Saing dari Segi Mutu………52 B. Strategi Penguatan Daya Saing dari Segi Kemasan………...57

BAB V STRATEGI PENGUATAN DAYA SAING DARI SEGI PROMOSI

DAN PEMASARAN

A. Strategi Penguatan Daya Saing dari Segi Promosi………...64 B. Strategi Penguatan Daya Saing dari Segi Pemasaran………67

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan……….………75 B. Saran……….………..78

DAFTAR PUSTAKA………...………79

(11)

vi

[image:11.595.111.524.80.474.2]

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Tinjauan studi terdahulu………38

3.1 Produk dan Bottom Price Distributor………46

5.1 Omset Laba/Rugi………...50

4.1 Analisis faktor-faktor internal..………59

(12)

vii

[image:12.595.108.526.81.471.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Organisasi PT. DAYA Consumer Goods……… 43

3.1 Volume Produksi Jenis Cup 240 ml……….. 47

3.2 Volume Produksi Jenis Botol 60 ml……….. 48

3.3 Volume Produksi Jenis Galon 19 lt………... 49

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama merupakan sesuatu yang sangat penting untuk mendapat perhatian secara mendalam karena agama dapat mempengaruhi proses kehidupan manusia, terutama dalam hal martabat kemanusiaan, etika, estetika dan norma. Islam adalah cara hidup yang seimbang dan koheren dirancang untuk kebahagiaan (falah) manusia dengan cara menciptakan keharmonisan antara kebutuhan moral dan kebutuhan material manusia dan aktualisasi keadilan sosial ekonomi serta persaudaraan dalam masyarakat.

Telah menjadi kehendak Allah SWT bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling tolong menolong antara satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia menerima dan memberikan andil dalam kehidupan orang lain, saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai kemajuan dalam hidupnya. Untuk mencapai kemajuan dan tujuan hidup, diperlukan kerjasama yang baik antara sesama manusia.1Di antara sekian banyak aspek kerja sama yang paling menonjol di antara menusia adalah aspek ekonomi. Ekonomi Islam bersifat dinamis menurut dimensi ruang dan waktu, karena Islam adalah rahmatan lil

1 Hamzah Ya’qub, Kode Etika Dagang Menurut Islam; Pola Pembinaan dalam Berekonomi,

(14)

2

‘alamin.2 Dalam kehidupan ekonomi Islam penekanannya difokuskan pada dinamika vertikal dan horizontal.3 Islam menegaskan bahwa pemilik alam beserta isinya secara mutlak adalah Allah SWT. Manusia sebagai khalifah diberikan kemampuan yang bersifat konseptual, sehingga dapat mengolah dan memanfaatkan alam beserta isinya untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bersama.4

Dalam kehidupan masyarakat yang maju, hampir kita tidak dapat menemukan perindustrian yang hidup tanpa persaingan. Di Indonesia, keinginan dan kesungguhan negara untuk menciptakan iklim industri yang sehat telah dilakukan dengan memberlakukan undang-undang tentang larangan praktek monopoli dan persaingan industri tidak sehat yakni Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dikeluarkan pada tanggal 5 Maret 1999, dan berlaku efektif satu tahun kemudian.5 Dengan demikian, persaingan dalam perniagaan adalah hal yang wajar.6 Kegiatan perniagaan dalam pandangan Islam merupakan kelaziman tuntutan kehidupan, disamping memiliki dimensi ibadah.

2 Tim Penyusun Ensiklopedia Islam Indonesia, (Jakarta : Djambatan, 2002), h. 267

3 Dinamika vertikal ekonomi Islam adalah transendensi kepemilikan kekayaan yang diperoleh

melalui bekerja sebagai realisasi kewajiban agama, sehingga setiap kewajiban ekonomi tidak terlepas dari dimensi moralitas dan mencari ridha Ilahi, sedangkan dinamika horizontal merupakan makna sosial dalam bekerja dan kemajuan usaha. Lihat Musa Asy’ari, Islam dan Etos Kerja Pemberdayaan Ekonomi Umat, (Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam, 1987), h. 68

4 Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-Commerce Perspektif Islam (Yogyakarta:

Magistra Insani Press, 2004), Cet. ke-1, h. 2

5 Gelhorn dan Gunawan, Seri Hukum Bisnis :Merger dalam Perspektif Monopoli (Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada, 2000), h.7

6 Adi Warsidi, Administrasi, (Jakarta : Universitas Terbuka. Gelhorn dan Gunawan, Seri

(15)

3 Tujuan aktivitas ekonomi dalam Islam adalah mewujudkan kesejahteraan ekonomi dalam kerangka moral Islam, sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Jumu’ah ayat 10:

Artinya: “Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.

Dalam surat an-Nahl ayat 71, bermakna terwujudnya pendapatan dan kekayaan yang merata dan adil.

!" # $ % & ' ( !) *

Artinya: “Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah”. 7

Dilanjutkan dalam surat al-An’am ayat 152, Allah SWT berfirman:

+ , -" +# .$ /0 %& .$& ' (# 12 )

3 * +%, + 4! " % +# # # ,5 -$ 6 . 7$ % ( / 89

(16)

4

Artinya: Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.

Tujuan aktivitas ekonomi lainnya adalah dengan mewujudkan persaudaraan dan keadilan universal, sebagaimana terdapat dalam surat al- A’raaf ayat 159, Allah SWT berfirman,

:

.

0

&

&

' (

(

;

)

<

1

=

7$

#

8>

Artinya: “Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak Itulah mereka menjalankan keadilan”.8

Bisnis dalam Islam bertujuan untuk mencapai empat hal utama : (1) target hasil : profit-materi dan benefit-nonmateri, (2) pertumbuhan, (3) keberlangsungan, (4) keberkahan.9 Bisnis dalam Islam disamping harus dilakukan dengan cara professional yang melibatkan ketelitian dan kecermatan dalam proses manajemen dan administrasi agar terhindar dari kerugian, juga harus terbebas dari unsur-unsur penipuan (gharar), kebohongan, riba dan praktek-praktek lain yang dilarang oleh syari’ah.

Islam menghendaki perdagangan yang berlangsung dengan bebas dan bebas dari distorsi. Hal ini bertujuan untuk memelihara unsur keadilan semua pihak dan Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan secara adil. Persaingan dan globalisasi adalah sesuatu yang mesti dihadapi. Untuk menghadapinya diperlukan

8 Maksudnya: mereka memberi petunjuk dan menuntun manusia dengan berpedoman kepada

petunjuk dan tuntunan yang datang dari Allah s.w.t. dan juga dalam hal mengadili perkara-perkara, mereka selalu mencari keadilan dengan berpedomankan petunjuk dan tuntunan Allah

9 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjayakusuma, Menggagas Bisnis

(17)

5 kekuatan-kekuatan atau daya saing (terutama dalam bidang produksi termasuk perniagaan ), antara lain sebagai berikut10 :

1. Daya saing harga, tidak mungkin akan memenangkan persaingan jika produk-produk yang dimiliki dan ditawarkan harganya sangat mahal, tidak mungkin akan memasarkan produk dengan harga yang tinggi sekalipun dengan kualitas yang baik.

2. Daya saing kualitas, produk-produk yang akan dipasarkan harus memiliki karakteristik dan keunggulan yang berbeda dari produk lainnya.

3. Daya saing marketing, hal terpenting dari segi marketing ialah bagaimana bisa menarik minat konsumen untuk membeli produk yang kita miliki dan merasa puas dengan apa yang kita pasarkan, dalam hal ini kemampuan untuk mengemas produk menjadi menarik merupakan bagian terpenting.

4. Daya saing jaringan kerja (networking), suatu bisnis tidak akan memiliki daya saing dan akan kalah jika “bermain sendiri” dalam hal ini bermakna tidak melakukan kerjasama, koordinasi dan sinergi dengan pihak bisnis manapun di berbagai bidang.

Dalam konteks persaingan usaha dikembangkan prinsip bersaing yang sehat dan benar. Prinsip persaingan yang sehat dan benar menurut Islam, antara lain : memberikan yang terbaik kepada konsumen, tidak berlaku curang dan kerjasama

10 Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktek (Jakarta :

(18)

6 positif.11 Prinsip memberikan yang terbaik kepada konsumen dapat berupa memberikan kualitas produk terbaik, memberikan harga yang kompetitif dibandingkan dengan yang lain dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Dalam konsep ini, segala aktivitas bisnis mulai dari kegiatan produksi sampai kegiatan barang tiba di pasar, ditujukan untuk merebut hati atau membangun

image konsumen dengan memberikan yang terbaik.

Orang tidak dapat berasumsi bahwa pasar atau dunia bisnis dipenuhi oleh orang-orang jujur, berhati mulia, dan bebas dari akal bulus serta kecurangan atau manipulasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini pasti ada dalam persaingan bisnis guna mendapatkan keuntungan materil semata tanpa melihat kemaslahatan yang di dapat.

PT. DAYA Consumer Goods, yaitu sebuah perusahaan swasta yang dikelola dengan prinsip syariah Islam di bawah naungan yayasan Dompet Dhuafa Republika yang bergerak di bidang Consumer Goods terutama Air Minum dalam Kemasan “DD Water”. “DD Water” memiliki komitmen untuk membantu terlaksananya program-program usaha bagi masyarakatnya khususnya kaum dhuafa. Setiap 5 % keuntungan dari setiap produk yang dihasilkan akan diinfaqkan melalui Dompet Dhuafa Republika untuk mendukung program-program pemberdayaan kaum dhuafa yang dibina oleh Baznas Dompet Dhuafa Republika.

11 Muslich, Etika Bisnis Islami : Landasan Filosofis, Normatif dan Substansi Implementatif,

(19)

7 Bahan baku air mineral ini berasal dari sumber mata air murni alami Cidahu, Sukabumi. Air mineral DD Water telah dianalisa dan melalui uji laboratorium secara berkala, dan secara umum hasil pengujian menyatakan air minum dalam kemasan “DD Water” memiliki karakteristik yaitu; a) fisik kimia: Tidak berbau, Rasa Normal, Bening, PH 6.14; b) Mikrobiologi: Coliform (negatif), E. coli (negatif), Yeast dan Mould (negatif), P. aeruginosa (negatif).

Selain itu pemetaan wilayah dalam strategi pemasarannya yaitu tidak boleh ada lebih dari satu Distributor/ Agen “DD Water” dalam satu wilayah yang sama. Wilayah pemasaran “DD Water” selama 3 tahun ini sudah sampai ke Yogyakarta. Marketing mix “DD Water” khususnya strategi harga berbeda dengan perusahaan air mineral lainnya. Karena “DD Water” memberlakukan bottom price (harga terendah) pada setiap produknya tidak hanya untuk Distributor dan Agen tetapi juga untuk and user, tujuannya untuk mengantisipasi persaingan yang tidak sehat, yaitu saling menjatuhkan harga. Dari segi legalitasnya produk “DD Water”, sudah terdaftar di Badan POM RI dengan nomor BPOM RI MD 249110026871, telah mendapatkan sertifikat produk pengguna tanda Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nomor 013553 dan Halal dari MUI (01121028910308).

(20)

8 penelitian yang membahas strategi apa yang dilakukan “DD Water” dalam meningkatkan daya saing dengan produk yang telah ada di pasaran antar wilayah. Dari paparan latar belakang masalah tersebut, studi ini ingin mengetahui tentang strategi apa saja yang dilakukan “DD Water”, dalam rangka penguatan daya saing produknya. Untuk itu, penulisan skripsi ini mengambil judul : “Strategi Penguatan Daya Saing Produk Air Minum Dalam Kemasan Dompet Dhuafa

(DD) Water (Studi Pada PT. DAYA Consumer Goods)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menjaga agar pembahasan skripsi ini tidak meluas, tidak terarah maka penulisan skripsi ini hanya difokuskan pada pembahasan mengenai strategi penguatan daya saing produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) “DD Water”.

2. Perumusan Masalah

Faktor harga dan kualitas produk menjadi hal yang paling krusial dalam penguatan daya saing. Karena itu skripsi ini merinci perumusan masalahnya dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi penguatan daya saing dari segi mutu dan kemasan? 2. Bagaimana strategi penguatan daya saing dari segi promosi dan

(21)

9

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui cara strategi penguatan daya saing produk DD Water.

2. Mengetahui berbagai strategi untuk merebut pangsa pasar serta bagaimana mempertahankan konsumen ketika banyaknya industri baru yang berdatangan.

Manfaat dari penelitian, yaitu : a. Masyarakat Akademisi

Memberikan informasi mengenai keberadaan ilmu dan sistem ekonomi Islam yang tidak terbatas pada lembaga keuangan syariah tetapi juga industri dalam menghadapi persaingan yang berlaku dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan syariah Islam dan menjadi salah satu sumber referensi untuk masyarakat akademisi apabila ingin mengkaji lebih dalam masalah yang terkait langsung dengan judul tersebut.

b. Fakultas

(22)

10 Strategi Penguatan Daya Saing Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) “DD Water” yang berlaku di masyarakat.

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Data

Secara keseluruhan pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang tidak mengadakan perhitungan matematis, statistik dan lain sebagainya, melainkan menggunakan pendekatan ilmiah yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantitatif.

Dari sisi substansi, penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu ekonomi, khususnya menerapkan teori-teori tentang penguatan daya saing suatu perusahaan, baik dari segi mutu dan kemasan maupun promosi dan pemasaran. Adapun jenis data yang digunakan pada dasarnya adalah data kualitatif, meskipun data kuantitatif dalam bentuk tabel dan diagram juga digunakan bilamana perlu.

2. Data Penelitian

(23)

11 Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah wawancara dengan pimpinan PT. DAYA Consumer Goods, dimana percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.12 Selain itu juga dilakukan observasi pada PT. DAYA Consumer Goods dan Studi Dokumentasi (studi pustaka), yaitu pengumpulan data dengan cara mengkaji buku-buku ilmiah, literatur, media cetak dan atau semua bahan tertulis lainnya, termasuk karya tulis lainnya yang diakses dari internet dan data observasi pada PT. DAYA Consumer Goods Ciputat.

3. Teknik Analisis Data

Teknis analisis data yang digunakan pada skripsi ini adalah deskriptif analisis yaitu suatu teknik analisis data dimana dipaparkannya terlebih dahulu semua data yang diperoleh kemudian menganalisisnya dengan mengelompokkan atau mengklasifikasikan data yang sejenis dan menghubungkannya satu sama lain.

E. Review Studi Terdahulu

[image:23.595.61.514.603.698.2]

Dalam tinjauan literatur, peneliti memperoleh empat tema yang lebih mendekati terhadap tema yang akan penulis bahas, yaitu:

Tabel 1.1

Tinjauan studi terdahulu

1. Judul “Persaingan Industri PT. Pancanata Sentralindo (Perspektif Etika Bisnis Dalam Islam)”

12 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,

(24)

12 Penulis Muhammad Saman, Mahasiswa Program Studi Muamalat

Konsentrasi Perbankan Syariah UIN Jakarta (2010) Jenis penelitian dan

analisis data statistik

Menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi Hasil Penelitian Memperlihatkan bahwa etika perilaku yang ditanamkan PT.

Pancanata Sentralindo terhadap karyawannya tidak sepenuhnya dilaksanakan, terbukti masih ada banyak karyawan yang menjual harga barang berbeda dengan harga yang telah diberlakukan oleh pemilik perusahaan. Barang yang dipesan tidak sesuai dengan yang diinginkan dengan ukuran yang tidak sesuai dan barang yang dipesan lama sampainya dan ada barang yang cacat.

2. Judul “Peran Strategis Linkage Program Bank Syariah terhadap Penguatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi pada Bank Muamalat Indonesia)”

Penulis Jubaedah, Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah UIN Jakarta (2009)

Jenis penelitian dan analisis data statistik

Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Pengumpulan data melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi Hasil Penelitian Peran BMI dalam implementasi linkage program tampak pada

(25)

13 mengembangkan linkage program ini yaitu berupa penguatan manajemen, administrasi dan operasional BPRS dan memantapkan sistem, SDM, dan pendamping yang maksimal dari BMI, serta penggunaan yang maksimal terhadap infrastruktur perbankan syariah Indonesia.

3. Judul “Strategi Pemasaran Air Mineral Dompet Dhuafa Water (DD Water) Dalam Upaya Meningkatkan Kepuasaan Konsumen (Studi Pada PT. DAYA Consumer Goods) ”.

Penulis Leni Maryani, Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah UIN Jakarta (2010)

Jenis penelitian dan analisis data statistik

Penelitian survei dengan pendekat kuantitatif dan menggunakan metode statistik dengan model regresi linear berganda dan metode Serviqual. Menggunakan 60 sampel responden dengan

Convenience Sampling dan 24 sampel data perusahaan.

Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa volume penjualan dan stok barang berpengaruh signifikan terhadap volume produksi sedangkan biaya distribusi dan biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan.

4. Judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Konsumen Dalam Pembelian Air Minum di Kotamadya Surabaya”

Penulis R. Tedjakusuma, Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya (2003)

Jenis penelitian dan analisis data statistik

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, yaitu:

Y=B + B1 X1+ B2 X2 + B3 X3+ B4 X4 + B5 X5 + B6 X6 + e

(26)

14 Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan kuisioner Hasil Penelitian Faktor-faktor pendidikan, pendapatan, harga, kualitas,

distribusi, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen. Hasil-hasil uji parsial menyatakan bahwa harga berpengaruh dominan terhadap pembelian air minum mineral di Kotamadya Surabaya, maka hal ini mencerminkan bahwa faktor harga merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pembelian air minum mineral.

Sumber: Tinjauan literatur skripsi terdahulu diambil dari tahun 2003 sampai 2010

Dari keempat skripsi yang telah penulis uraikan di atas, inti masing-masing permasalahannya, sama sekali tidak ada kesamaan dengan skripsi yang penulis buat. Dari judul satu dan dua sama-sama menekankan mekanisme dan realisasi dari program-program yang telah terkonsep bisa terealisasi dengan baik. Skripsi yang ketiga dan keempat menekankan konsep strategi pemasaran untuk meningkatkan kepuasaan konsumen. Belum ada pembahasan yang membahas mengenai strategi penguatan daya saing produk “DD Water”. Maka dari itu penulis ingi menindaklanjutinya dalam sebuah skripsi.

F. Teknik dan Sistematika Penulisan

(27)

15 Adapun keseluruhan isi dari skripsi ini terdiri dari 6 (enam) bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, motode penelitian, studi review terdahulu, serta teknik dan sistematika penulisan.

BAB II Strategi dan Penguatan Daya Saing. Bab ini menjelaskan tinjauan teori mengenai pengertian stategi, tahapan-tahapan strategi, jenis-jenis strategi, pengertian penguatan daya saing, faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing, penguatan daya saing dari segi mutu dan kemasan, serta penguatan daya saing promosi dan pemasaran.

BAB III Profil PT. DAYA Consumer Goods. Bab ini menjelaskan organisasi dan visi PT. DAYA Consumer Goods meliputi, visi dan misi PT. DAYA Consumer Goods, struktur organisasi PT. DAYA Consumer Goods dan proses produksi dan pengembangan.

(28)

16

BAB V Daya Saing Dari Segi Promosi Dan Pemasaran. Bab ini membahas dua permasalahan, yaitu: 1. Strategi penguatan daya saing dari segi promosi, dilihat dari proses bagaimana produk ini di sosialisasikan melalui berbagai metode promosi untuk menarik konsumen agar dapat mengkonsumsi produk ini. 2. Strategi penguatan daya saing dari segi pemasaran, ini merupakan tindak lanjut dari segi promosi dilihat dari bagaimana proses menjaring konsumen lebih memperhatikan instansi/lembaga dalam memasarkan produk ini.

BAB VI Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

(29)

17

BAB II

STRATEGI DAN PENGUATAN DAYA SAING

A. Kajian Teoritis Strategi

1. Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, strategeta (stratus = militer, dan

ag = memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini sesuai dengan situasi dan zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar selalu memenangkan perang.1

Seiring dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia, strategi militer sering kali diadopsi dan diterapkan dalam lembaga profit ataupun non profit. Banyak terdapat kesamaan/kemiripan antara strategi bisnis atau non bisnis dengan strategi militer. Diantaranya lembaga profit atau non profit maupun militer berusaha untuk menggunakan kekuatan-kekuatan mereka sendiri dalam menggempurkan kelemahan lawan. Seperti yang diungkapkan Carl Von Clausewitz (1780-1831) bahwa “strategi terbaik selalu menjadi amat kuat, mula-mula secara umum kemudian dengan tujuan

1 Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Management; Back to Basic Approch (Jakarta:

(30)

18 tertentu tidak ada hukum yang lebih jelas dan lebih sederhana untuk strategi selain menyatukan kekuatan”.2

Henry Mintzberg seperti dikutip oleh J. Hutabarat dan M. Husaini mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu: strategi sebagai PERSPEKTIF, yaitu dimana strategi membentuk misi. Misi menggambarkan perspektif kepada semua aktifitas. Strategi sebagai POSISI, yaitu dimana dicari pilihan untuk bersaing. Strategi sebagai PERENCANAAN, yaitu dalam strategi menentukan tujuan performansi perusahaan . strategi sebagai POLA kegiatan dan strategi sebagai “PENIPUAN”

(Ploy), yaitu dimana strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.3

Memang sangat jelas pengertian strategi di atas, namun perlu dispesifikasi dan dirumuskan tentang pengertian strategi yang mengarah ke bidang bisnis atau non bisnis, berikut di bawah ini beberapa pengertian strategi bisnis atau non bisnis:

1. Strategi merupakan suatu upaya bagaimana tujuan-tujuan perencanaan dapat dicapai dengan mempergunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh suatu

2 Warren J. Keegen, Manajemen Pemasaran Global, Terjemahan Alexander Sindoro & Tanty

Syahlena Tarigan, MM., (Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2003, Edisi 6, h.1)

3 Kutipan dari buku pengantar manajemen strategic kontemporer, strategik di tengah

(31)

19 lembaga/perusahaan disamping diusahakan pula untuk mengatasi kesulitan-kesulitan serta tantangan yang ada.4

2. Strategi merupakan seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan suatu keunggulan kompetitif yang diharapkan.5

3. Strategi merupakan alat untuk mencapai perubahan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.6

Pengertian yang cukup luas ini menunjukkan bahwa manajemen strategi merupakan suatu sistem sebagai satu kesatuan yang memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula.

2. Tahapan-Tahapan Manajemen Strategi

1. Perumusan Strategi

Ini mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasikan peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan

4 Veitzhal Rivai, MBA, dkk,

Credit Management Hand Book: Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir & Nasabah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Edisi 1, h. 150

5 Blocher, dkk, Manajemen Biaya, terjemahan Dra. A. Susty Ambarriani, M.Si., (Jakarta:

Salemba empat, 2000), h.3

6 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia

(32)

20 kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat strategi alternatif untuk organisasi dan memilih strategi tertentu untuk digunakan. Strategi menentukan keunggulan kompetitif jangka panjang. Baik buruknya keputusan-keputusan strategi tersebut memiliki multifungsi dan dampak yang lama untuk organisasi.

2. Pelaksanaan Strategi

(33)

21

3. Evaluasi Strategi

Ini tahap akhir dalam manajemen strategis. Tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi adalah:8

1. Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini.

2. Mengukur kinerja.

3. Melakukan tindakan-tindakan korektif.

Evaluasi strategi perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini bukan merupakan jaminan untuk keberhasilan di hari esok. Proses manajemen strategis ditujukan untuk membuat organisasi dapat menyesuaikan diri secara efektif terhadap perubahan dalam jangka panjang, sebagaimana diterangkan oleh Waterman, seperti dikutip oleh Fred R. David:

“Di lingkungan bisnis/non bisnis saat ini, dibandingkan dengan era sebelumnya, satu-satunya hal yang tetap adalah perubahan. Organisasi-organisasi yang berhasil adalah Organisasi-organisasi yang secara efektif mengelola perubahan dan selalu menyesuaikan birokrasi, strategi, sistem, produk dan budaya mereka supaya dapat bertahan dan berkembang melalui guncangan dan kekuatan-kekuatan yang menghancurkan persaingan”.9

3. Jenis-Jenis Strategi

Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di

8 Fred R. David, Manajemen Strategi, Terjemahan Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT

Indeks Kelompok Gramedia, 2004), edisi 9, h. 6-7

(34)

22 perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan.

Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:10

1. Strategi Integrasi: Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan pesaing.

2. Strategi Intensifikasi: Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

3. Strategi Diversifikasi: Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.

10 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik; Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan,

(35)

23 4. Strategi Defensif: Disamping strategi integratif, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi defensif melalui rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.

B. Penguatan Daya Saing

1. Pengertian Daya Saing

Daya saing adalah produktivitas yang didefinisikan sebagai output yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Menurut World Economic Forum, daya saing nasional adalah kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.11

Penjelasan tentang istilah daya saing ini, yaitu: “Kata daya dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai lebih dari yang lain, atau beda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki keunggulan tertentu. Artinya daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi unggul dalam hal tertentu yang dilakukan seseorang, kelompok atau institusi tertentu.”

Daya saing menurut referensi Pusat Studi dan Pendidikan Kebanksentralan Bank Indonesia harus mempertimbangkan beberapa hal:

1. Daya saing mencakup aspek yang lebih luas dari sekadar produktivitas atau efisiensi pada level mikro. Hal ini memungkinkan kita lebih memilih

11 Michel E. Porter, Competitive Advantage, Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Indeks

(36)

24 mendefinisikan daya saing sebagai “kemampuan suatu perekonomian” daripada “kemampuan sektor swasta atau perusahaan”

2. Pelaku ekonomi atau economic agent bukan hanya perusahaan, akan tetapi juga rumah tangga, pemerintah, dan lain-lain. Semuanya berpadu dalam suatu sistem ekonomi yang sinergis. Tanpa memungkiri peran besar sektor swasta perusahaan dalam perekonomian, fokus perhatian akan diperluas, tidak hanya terbatas akan hal itu saja dalam rangka menjaga luasnya cakupan konsep daya saing.

3. Tujuan dan hasil akhir dari meningkatnya daya saing suatu perekonomian tak lain adalah meningkatnya tingkat kesejahteraan penduduk di dalam perekonomian tersebut. Kesejahteraan atau level of living adalah konsep yang maha luas yang pasti tidak hanya tergambarkan dalam sebuah besaran variabel seperti pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanya satu aspek dari pembangunan ekonomi dalam rangka peningkatan standar kehidupan masyarakat.

4. Kata kunci dari konsep daya saing adalah kompetisi. Disinilah peran keterbukaan terhadap kompetisi dengan para kompetitor menjadi relevan. Kata daya saing menjadi kehilangan maknanya pada suatu perekonomian yang tertutup.

(37)

25 perluasan produk dapat dinikmati masyarakat luas, beberapa alasan organisasi melakukan sinergi atau kemitraan antara lain: (a) memperoleh akses ke dalam pasar baru, (b) memasuki bisnis baru, (c) memperkenalkan produk baru, (d) mengatasi halangan perdagangan, (e) menghindari persaingan tidak sehat, (f) memperoleh akses ke dalam sumberdaya komplementer, (g) menggabungkan sumber daya, keahlian, dam modal resiko, (h) berbagi resiko, dan (i) berbagi biaya penelitian dan pengembangan.12

2. Daya Saing dari Segi Mutu dan Kemasan

2.a Daya Saing dari Segi Mutu

Kata ‘Mutu’ selalu berhubungan dengan pikiran seseorang, baik dalam prosesnya membeli atau menjual barang atau jasa. Kata ini sepertinya merupakan pengertian secara universal, tapi ketika diminta untuk mendefinisikan ‘apa itu mutu?' tiap definisinya bervariasi tergantung posisi seseorang (apakah ia pembeli atau penjual) dan pengertian orang tersebut tentang barang atau jasa dipertanyakan. Di bawah ini terdapat beberapa definisi mutu yang memiliki makna yang luas.

Mutu secara umum bisa juga berarti nilai harga. Nilai harga suatu produk, mencerminkan kualitas dari produk yang dipasarkan. Persepsi yang sering berlaku

12 Tumar Sumihardjo, Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Melalui Pengembangan Daya

(38)

26 bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. Ada 3 kemungkinan dalam menentukan kebijaksanaan harga, diantaranya:

a. Penetapan harga diatas harga saingan: Cara ini dapat dilakukan kalau perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa barang yang dijual mempunyai kualitas lebih baik, bentuk yang lebih menarik dan mempunyai kelebihan lain dari barang yang sejenis yang telah ada dipasaran.

b. Penetapan harga dibawah harga saingan: Kebijakan ini dipilih untuk menarik lebih banyak langganan untuk barang yang baru diperkenalkan dan belum stabil kedudukannya dipasar.

c. Mengikuti harga saingan: Cara ini dipilih untuk mempertahankan agar langganan tidak beralih ketempat lain.

(39)

27 penilaian.13Tentang kualitas dan keberadaan produk Allah SWT.berfirman dalam Al-Quran surat al-Baqarah ayat 267:

*

#2"# ? + ' % $ , " 3 4%5

@5 6

, + 3 7 (8 $' $ , @ %

$#/9 A +# $ $3 + ' .B: &

9C*

Artiya: “Hai orang-orang yang beriman, bersedekahkah dari sebaik-baik hasil usahamu dan dari apa yang kami tumbuhkan untukmu dari bumi. Dan jangan sengaja memilih yang busuk untuk kamu sedekahkan, padahal kamu sendiri tidak mau menerimanya melainkan dengan memejamkan mata. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi sangat Terpuji”.

Dalam surat Ali-Imran ayat 92:

@

.;

.$&

$

, ' ( / 1(<

$ , ' 0 %.= ' 7$ 1 > >9

Artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”.

Berdasarkan dalil diatas, Islam mengajarkan bila ingin memberikan hasil usaha yang baik berupa barang maupun pelayanan atau jasa hendaknya memberikan yang berkualitas, jangan memberikan yang buruk atau tidak berkualitas kepada orang lain. Islam mengajarkan kualitas pelayanan yang baik harus dilaksanakan pada segala kegiatan termasuk kegiatan ekonomi (bermuamalat).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa produk dalam perspektif syariah (fiqh muamalat) harus memenuhi standarisasi mutu dan keberadaan barang. Fiqh

(40)

28 muamalat tegas mengharamkan praktik jual beli yang menipu dengan ketidakjelasan mutu dan keberadaan barang.

2.bDaya Saing dari Segi Kemasan

Hermawan Kartajaya, seorang pakar di bidang pemasaran mengatakan bahwa teknologi telah membuat packaging berubah fungsi, dulu orang bilang “Packaging protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang dijual).” Sekarang, “Packaging sells what it protects (Kemasan menjual apa yang dilindungi)”.14 Dengan kata lain, kemasan bukan lagi sebagai pelindung atau wadah tetapi harus dapat menjual produk yang dikemasnya.

Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah kemasan tersebut harus simple (sederhana), fungsional dan menciptakan respons emosional positif yang secara tidak langsung “berkata”, “Belilah saya.” Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya.

Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 % adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasat mata (visual). Karena itulah, unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata

14 Hermawan Kartajaya (1996), Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan

(41)

29 letak merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara kasat mata (visual communication).

Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik. Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional).15

1. Daya tarik visual (estetika)

Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur grafis yang telah disebutkan di atas. Semua unsur-unsur grafis tersebut dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal.

Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik dari produk lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa disadarinya.

2. Daya tarik praktis (fungsional)

15 Hal ini sesuai dengan sifat dasar desain, yaitu bersifat fungsional dan estetis. (Christine S.

Cenadi (1999), Jurnal Nirmana Jurusan Desain Komunikasi Visual Volume 1, Universitas Kristen

(42)

30 Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau pemajangan produk. Kemasan yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.

1. Faktor pengamanan: Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.

2. Faktor ekonomi: Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.

3. Faktor pendistribusian: Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.

(43)

31 pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik; maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal.

5. Faktor ergonomi: Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau konsumen. Contohnya, bentuk botol minyak goreng

Tropical yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena minyak.

6. Faktor estetika: Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan maskot . Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.

7. Faktor identitas: Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain.

(44)

32

3. Daya Saing dari Segi Promosi dan Pemasaran

3.a Daya Saing dari Segi Promosi

Strategi promosi adalah cara untuk mensosialisasikan produk yang ditawarkan suatu perusahaan melalui berbagai macam media dan cara. Dalam mempromosikan suatu produk harus mengedepankan kejujuran dan menjauhi unsur penipuan.

Promotional Mix merupakan kombinasi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan (advertising), pemasaran langsung (direct marketing), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation), dan penjualan perseorangan (personal selling) yang semuanya direncanakan untuk membantu pencapaian tujuan program penjualan perusahaan.16

Dalam Islam mempromosikan suatu barang diperbolehkan. Hanya saja dalam berpromosi tersebut seseorang harus mengedepankan faktor kejujuran dan menjauhi penipuan. Disamping itu, metode yang dipakai dalam berpromosi tidak bertentangan dengan syariah Islam.17 Dalam beberapa ayat, Allah Swt. telah memerintahkan untuk berlaku jujur. Di antaranya pada firman Allah SWT. :

2

;2"# ' %

$

,

?

D " >

(45)

33

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 119).

Dalam hadits dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu juga dijelaskan keutamaan sikap jujur dan bahaya sikap dusta. Ibnu Mas’ud menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

!"

#$

% &

'

()

()

*

+, - . " /0

01

20

34

()

20 () #$

% &

3

34 '

+ )* . " /0

01

Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.18

Dalam kegiatan promosi, terdapat beberapa keutamaan yang menjadi fokus dalam mempromosikan suatu produk, diantaranya:19

1. Jumlah dan promosi: sebelum memutuskan jenis kegiatan promosi ataupun jenis media komunikasi apa yang akan dipilih perlu setiap perusahaan mempertimbangkan jumlah dan promosi untuk jangka waktu tertentu.

2. Pembeli sasaran yang dituju: sasaran pembeli ada 2 yaitu kelompok pembeli, pemakai sendiri dan perusahaan yang membeli produk untuk keperluan usaha.

(46)

34 3. Personal selling: komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

4. Mass Selling, terdiri atas periklanan dan publisitas: Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas. Ada dua bentuk utama mass selling, yaitu periklanan dan publisitas.

5. Promosi penjualan : Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

6. Public relations (hubungan masyarakat) : merupakan upaya komunikasi

(47)

35

7. Direct Marketing: sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang

memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi.

3.b Daya Saing dari Segi Pemasaran

Kotler dan Amstrong mendefinisikan bauran pemasaran sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat mempengaruhi permintaan produk. Kemungkinan yang banyak itu dapat digolongkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai “empat P”: Product, Price, Place and Promotion (produk, harga, distribusi, promosi).20 Empat P dalam marketing mix yaitu:

1. Product (produk)

Menurut Philip Kotler “produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan, atau untuk dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan”.21 Dalam bentuk definisi seca

ra luas produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk yang sudah disebutkan.

Dalam strategi produk yang harus kita lakukan untuk mengembangkan suatu produk adalah:22

20

Kotler dan Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, h. 48

21

Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), Jilid 1ed. Ke-8, h. 346

(48)

36 1. Penentuan logo dan moto. Logo merupakan ciri khas suatu perusahaan

sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisi visi dan misi. 2. Menciptakan merek. Karena jasa memiliki beraneka ragam, maka setiap jasa

harus memiliki nama. Tujuannya agar mudah dikenal dan diingat.

3. Menciptakan kemasan. Kemasaan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam hal ini kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para konsumen.

Dalam strategi produk, perusahaan harus dapat melihat produk apa yang lebih dibutuhkan dan diinginkan oleh pembeli sehingga perusahaan dapat memperoleh banyak konsumen. Selain itu kualitas dan keberadaan produk juga harus diperhatikan sehingga tidak berpotensi terjadi penipuan.

2. Price (harga)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk.23 Dalam konsep Islam, penentuan harga ditentukan oleh mekanisme pasar, yakni bergantung pada kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran. Dan pertemuan antara permintaan dan penawaran itu harus berlangsung secara sukarela. Ini bermakna tidak ada yang menganiaya dan dizalimi.

Mekanisme Pasar menurut Ibnu Taimiyah dalam pandangannya tentang pasar bebas, dimana suatu harga dipertimbangkan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Ia mengatakan;

(49)

37

Naik turunnya harga tak selalu berkait dengan kezhaliman yang dilakukan seseorang. Sesekali alasannya adalah adanya kekurangan dalam produksi atau penurunan imor dari barang-barang yang diminta. Jadi jika membutuhkan peningkatan jumlah barang, sementara kemampuannya menurun, harga dengan sendirinya akan naik. Disisi lain, jika kemampuan penyediaan barang meningkat dan permintaan menurun, harga akan turun. Kelangkaan dan kelimpahan tak mesti diakibatkan oleh perbuatan seseorang. Bisa saja berkaitan dengan sebab yang tidak melibatkan keadilan. Atau sesekali, bisa juga disebabkan oleh ketidakadilan. Maha besar Allah, yang menciptakan kemauan pada hati manusia.24

Dalam praktik fikih muamalat, harga mengambil posisi tengah, tidak berlebih-lebihan, tidak pula merendah-rendahkan. Ini berarti bahwa dalam praktik fikih muamalat harga mestinya harus proporsional.25

3. Place (tempat distribusi)

Distribusi termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Setiap perusahaan haruslah memiliki pandangan saluran distribusi keseluruhan terhadap masalah distribusi dari produknya ke pemakai akhir. Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ke tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat.

4. Promotion (promosi)

Secara garis besar ada tiga macam sarana promosi, yang dapat diggunakan oleh perusahaan, yaitu:26

(50)

38 Pertama, periklanan (advertising). Merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, koran, majalah, televisi, atau radio.

Kedua, publisitas (publicity), merupakan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra perusahaan di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau sosial.

Ketiga, penjualan pribadi, merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan setempat dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah.

Strategi pemasaran adalah suatu himpunan asas yang secara tepat, konsisten dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai pasar sasaran yang dituju (target market) dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka pendek dalam situasi persaingan tertentu. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat strategi bauran pemasaran yang menetapkan komposisi yang terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dan sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Daya Saing

Ada 4 Faktor yang mempengaruhi daya saing di suatu negara, yaitu:27

27 Rahayu Agus, Strategi Meraih Keunggulan dalam Industri Jasa Pendidikan ;Suatu Kajian

(51)

39 1. Strategi, Struktur, dan Tingkat Persaingan Perusahaan, yaitu bagaimana

unit-unit usaha di dalam suatu negara terbentuk, diorganisasikan, dan dikelola, serta bagaimana tingkat persaingan dalam negerinya.

2. Sumber Daya di Suatu Negara, yaitu bagaimana ketersediaan sumber daya di suatu negara, yakni sumber daya manusia, bahan baku, pengetahuan, modal, dan infrastruktur. Ketersediaan tersebut menjadi penentu perkembangan industri di suatu negara. Ketika terjadi kelangkaan pada salah satu jenis faktor tersebut maka investasi industri di suatu negara menjadi investasi yang mahal.

3. Permintaan Domestik, yaitu bagaimana permintaan di dalam negeri terhadap produk atau layanan industri di negara tersebut. Permintaan hasil industri, terutama permintaan dalam negeri, merupakan aspek yang mempengaruhi arah pengembangan faktor awalan keunggulan kompetitif sektor industri. Inovasi dan kemajuan teknologi dapat terinspirasi oleh kebutuhan dan keinginan konsumen.

(52)

40 hanya sukses dalam industri sepatu dan kulit, namun juga telah berhasil mendorong industri pendukungnya seperti desain kulit, serta pengolahan kulit sepatu untuk berkembang sejalan dengan perkembangan industri sepatu dan kulit.

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu sistem kesatuan yang memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi serta bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula. Adapun tahapan-tahapan manajemen strategi meliputi perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi. Sedangkan jenis-jenis strategi meliputi strategi integral, strategi intensif, strategi diversifikasi dan strategi defensif.

(53)

41

BAB III

PROFIL PT. DAYA CONSUMER GOODS

A. Organisasi dan Visi PT. DAYA Consumer Goods

PT. DAYA Consumer Goods adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi dan distribusi berbagai kebutuhan sehari-hari, terutama produksi dan distribusi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diberi label Dompet Dhuafa Water (DD Water). PT. DAYA Consumer Goods berdiri sejak tahun 2005, merupakan gagasan yang dilakukan oleh Ibu Lani Setyawati. Awalnya PT. DAYA Consumer Goods berkeinginan untuk kerjasama dengan PT. Dompet Dhuafa Republika dalam bidang bisnis pemberdayaan, karena PT. Dompet Dhuafa Republika yang berdiri sejak tanggal 2 Juli 1993memiliki beberapa program dalam pengembangan bisnis salah satunya adalah pemberdayaan.1

Pada tahun 2005 ditandatangani kesepakatan kerjasama antara PT. Dompet Dhuafa Republika dan PT. DAYA Consumer Goods. Diantara isi kesepakatan tersebut menyatakan bahwa PT. Dompet Dhuafa Republika, setiap 5 % dari keuntungan yang diraih oleh PT. DAYA Consumer Goods dari penjualan “DD Water” akan diberikan kepada PT. Dompet Dhuafa Republika untuk pemberdayaan

1 Wawancara Pribadi dengan pimpinan PT. DAYA Consumer Goods, Lani Setyawati.

(54)

42 kaum dhuafa dan PT. Dompet Dhuafa Republika diberi kewenangan yang sifatnya mengawasi, sedangkan pengoperasian perusahaan bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), seluruhnya diserahkan kepada PT. DAYA Consumer Goods.

PT. DAYA Consumer Goods, terletak di Komp. Ruko Pamulang Permai I Blok SH 1 No. 13 Pamulang Tangerang Selatan. Luas lahan bangunan sekitar 400 m, panjang 20 m x lebar 20 m. Fasilitas yang ada yaitu 4 perangkat komputer, peralatan ATK, alat pengiriman surat (faksimile), 3 unit telepon seluler, 1 unit televisi, 1 unit AC, 1 ruang musholla, dapur, dan ruang gudang penyimpanan barang produksi, serta 2 buah mobil armada pengiriman barang.2

1. Visi dan Misi PT. DAYA Consumer Goods

Visi PT. DAYA Consumer Goods adalah menciptakan suatu usaha yang berlandaskan syariah Islam.

Misi PT. DAYA Consumer Goods adalah pemberdayaan dengan cara menciptakan peluang usaha dimana hasil dan kegiatan dari usaha itu dapat bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya kaum dhuafa.

2 Wawancara Pribadi dengan pimpinan PT. DAYA Consumer Goods Lani Setyawati

(55)

43

[image:55.595.111.525.79.439.2]

2. Struktur Organisasi

Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT. DAYA Consumer Goods

Sumber: Dokumen kepegawaian PT. DAYA Consumer Goods

Adapun pembagian dan wewenang dalam struktur organisasi tersebut di atas secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Tugas dan Fungsi Komisaris

- Memiliki saham dari setengah modal perusahaan

- Mengawasi jalannya perusahaan, baik dari sistem maupun produk 2. Tugas dan Fungsi Direktur

- Manajeman dan mengawasi para karyawan dalam bekerja. - Menganalisis laporan dari tiap karyawan.

Dompet Dhuafa Republika ISMAIL A. SAID

Swasta/Konseptor LANI SETYAWATI

Accounting

Budiarti Finance

Heni Cahyani

Stokist & Administrasi Anita Putri PT. DAYA Consumer Goods

(56)

44 3. Tugas dan Fungsi Accounting Staff

- Input laporan kas keuangan,

- Pembuatan laporan dari buku bank dan rekening koran dari finance, - Menginput dan menghitung laba/rugi,

- Menginput dan menghitung neraca bulanan dan tahunan. 4. Tugas dan Fungsi Financial Staff

- Mengatur schedule pmbayaran keluar dan masuk. - Memegang uang setoran dari mitra usaha

- Menangani pembayaran dari distributor dan tagihan dari bank - Mengerjakan laporan piutang distributor tiap bulan

5. Tugas dan Fungsi Administrasion Staff

- Membuat daily stock bahan baku dan produk jadi ataupun persediaan barang yang ada.

- Mengatur schedule pengiriman barang ke distributor.

(57)

45 hanya terpaku pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) saja, melainkan sudah memasarkan produk beras organik, sirup quash rasa jeruk, sari apel Malang, dll.

Dari awal berdirinya sejak tahun 2005 sampai sekarang distributor yang sudah bergabung dengan PT. DAYA Consumer Goods untuk mengembangkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) “DD Water”, terdapat 11 Distributor yang tersebar, yaitu: Frenchise di Yogyakarta, Ciputat, Lebak Bulus, Bogor, Pondok Kelapa, Kelapa Gading, Pamulang, Mampang Prapatan, Ciledug, Bekasi Utara dan Bekasi Barat. Sedangkan mitra usaha (Agen) tersebar di 7 lokasi di wilayah Jabodetabek, yang merupakan agen yang membeli langsung melalui retail.

B. Proses Produksi dan Pengembangan

B.1 Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Dompet Dhuafa

(DD) Water

Proses awal pembuatan AMDK “DD Water” pertama, air murni yang berasal dari mata air pegunungan Cidahu Sukabumi disalurkan kedalam tabung penyimpanan air melalui pipa-pipa besar, selanjutnya air tersebut diproses melalui penyulingan agar air benar-benar murni. Setelah proses penyulingan tahap berikutnya adalah pengetesan air di laboratorium sebelum air dimasukkan ke dalam kemasan, baik Galon, Cup, maupun Botol.

(58)
[image:58.595.103.534.556.667.2]

46 pembersihan bagian dalam galon (pre-wash inspection) agar air tidak tercemar oleh bakteri dan kotoran, tahapan selanjutnya dilakukan pengeringan galon (pasterisasi), barulah dilakukan pengisian air dalam kemasan (Galon, Cup, maupun Botol) dengan istilah lain filling process. Setelah proses peng

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 1.1 Tinjauan studi terdahulu
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. DAYA Consumer Goods
+7

Referensi

Dokumen terkait