• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMAHAMAN PESAN GESTURAL VORIJDER(VO) BAGI PESERTA TURING KLUB MOTOR (Studi Komunikasi Nonverbal Pada Klub Motor Byson Independent Metro Lampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PEMAHAMAN PESAN GESTURAL VORIJDER(VO) BAGI PESERTA TURING KLUB MOTOR (Studi Komunikasi Nonverbal Pada Klub Motor Byson Independent Metro Lampung)"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ANALISIS PEMAHAMAN PESAN GESTURAL VORIJDER(VO) BAGI PESERTA

TURING KLUB MOTOR

(Studi Komunikasi Nonverbal Pada Klub Motor Byson Independent Metro Lampung)

Oleh RIFKI ALFAUZI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

ANALISIS PEMAHAMAN PESAN GESTURAL VORIJDER(VO) BAGI PESERTA TURING KLUB MOTOR

(Studi Komunikasi Nonverbal Pada Klub Motor Byson IndependentMetro Lampung)

(Skripsi)

Oleh RIFKI ALFAUZI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)

DAFTAR BAGAN

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Informan Primer 1 ... 41

Gambar 2: Informan Primer 2 ... 42

Gambar 3: Informan Primer 3 ... 42

Gambar 4: Informan Primer 4 ... 42

Gambar 5: Informan Primer 5 ... 43

Gambar 6: Informan Sekunder... 43

Gambar 7: Informan Sekunder... 44

Gambar 8: Gerakan 1 ... 46

Gambar 9: Gerakan 2 ... 47

Gambar 10: Gerakan 3 ... 48

Gambar 11: Gerakan 4 ... 49

Gambar 12: Gerakan 5 ... 50

Gambar 13: Gerakan 6 ... 51

Gambar 14: Gerakan 7 ... 52

Gambar 15: Gerakan 8 ... 53

Gambar 16: Gerakan 9 ... 54

Gambar 17: Gerakan 10 ... 55

Gambar 18: Gerakan 11 ... 56

Gambar 19: Gerakan 12 ... 57

Gambar 20: Gerakan 13 ... 58

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Perspektif Kepentingan ... 12

Tabel 2: Hasil Observasi Partisipan ... 37

Tabel 3: Makna Pesan Gestural dalam Turing Klub Motor ... 45

Tabel 4: Hasil Wawancara Informan Primer ... 46

Tabel 5: Hasil Wawancara Informan Primer ... 47

Tabel 6: Hasil Wawancara Informan Primer ... 48

Tabel 7: Hasil Wawancara Informan Primer ... 49

Tabel 8: Hasil Wawancara Informan Primer ... 50

Tabel 9: Hasil Wawancara Informan Primer ... 51

Tabel 10: Hasil Wawancara Informan Primer ... 52

Tabel 11: Hasil Wawancara Informan Primer ... 53

Tabel 12: Hasil Wawancara Informan Primer ... 54

Tabel 13: Hasil Wawancara Informan Primer ... 55

Tabel 14: Hasil Wawancara Informan Primer ... 56

Tabel 15: Hasil Wawancara Informan Primer ... 57

Tabel 16: Hasil Wawancara Informan Primer ... 58

Tabel 17: Hasil Wawancara Informan Primer ... 59

Tabel 18: Rangkuman Hasil Wawancara Informan Primer ... 60

Tabel 19: Rangkuman Hasil Wawancara Informan Sekunder ... 72

Tabel 20: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 1 ... 80

Tabel 21: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 2 ... 81

Tabel 22: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 3 ... 81

Tabel 23: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 4 ... 82

Tabel 24: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 5 ... 83

Tabel 25: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 6 ... 84

Tabel 26: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 7 ... 85

Tabel 27: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 8 ... 86

Tabel 28: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 9 ... 87

Tabel 29: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 10 ... 88

Tabel 30: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 11 ... 89

Tabel 31: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 12 ... 90

Tabel 32: Pemahaman Peserta Turing Klub Motor pada gerakan 13 ... 91

(8)
(9)
(10)

MOTO

Tiada Keberhasilan Tanpa Kerja Keras,

(11)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada ke dua

orang tua ku tercinta yang telah

membesarkan aku dengan penuh kasih dan

sayang. Tiada keberhasilan tanpa do’a

kalian.

Terkhusus saudara, sahabat, teman, kakak,,

adik tersayang dikeluarga kecil

d’Backpacker, yang slama ini menjadi

bagian tak terpisahkan selama perjalanan

(12)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Trirahayu, Kec. Negeri Katon Kab.

Pesawaran pada tanggal 28 Mei 1993, sebagai anak

kedua dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan

Bapak Hisyam Fathoni dan Ibu Sumarni.

Pendidikan formal yang pernah penulis tempuh adalah

Pendidikan Dasar SDN 01 Trirahayu, Kec. Negeri Katon

Kab. Pesawaran yang diselesaikan pada tahun 2004, SMP N 2 Tegineneng

diselesaikan pada tahun 2007, SMA N 2 Metro diselesaikan pada tahun 2010.

Pada tahun 2010 pula penulis diterima sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi

melalui jalur undangan PKAB (Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat) di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Selama menjadi mahasiswa Ilmu

Komunikasi, penulis aktif di HMJ Ilmu Komunikasi sebagai anggota bidang

Jurnalistik. Penulis melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) pada Juni 2013 di

Kampung Kedaton, Kecamatan Kasui, Kabupaten Way Kanan. Kemudian pada

Mei 2013 penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di LPP TVRI

(13)

SANWACANA

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Puji syukur saya kepada Allah atas rahmat dan

hidayah-Nya yang telah memberikan kemampuan bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini dan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad

SAW. Skripsi dengan judul Analisis Pemahaman Pesan Gestural Vorijder(Vo)

Bagi Peserta Turing Klub Motor (Studi Komunikasi Non Verbal Pada Klub Motor

Byson Independent Metro Lampung)”dibuat sebagai persyaratan dalam menjapat gelar s1 jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Lampung.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak

yang banyak berjasa dalam memberikan dorongan, motivasi, dan bantuan baik

langsung maupun tidak langsung kepada penulis, antara lain:

1. Keduaorang tuayang selalu mendoakan.

2. Terima kasih kepada Almamater penulis yaitu Universitas Lampung yang telah mengizinkan penulis mengemban ilmu dan menyelesaikan studi dengan

baik.

3. Bapak Drs. Teguh Budi R., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi yang selalu meluangkan waktunya untuk memberi tanda tangan terhadap

(14)

4. Bapak Drs. Sarwoko, M.Si selaku Pembimbing Skripsi penulis. Terima kasih atas bimbigannya selama ini, yang dengan sabar membimbing penulis mencapai

gelar s1 penulis.

5. Intan Putri, K. Elmi Rinakit, Sri Eka Yati, Eka Ramayanti, M. Rudiyanto, Dwi Hardoyo, Hapip Pudin dan Jerry Pratama selaku Crew D’Backpacker

terima kasih atas semangatnya selama penulis menempuh perkuliahan dan terima

kasih atas semua pelajaran hidup yang secara tidak langsung dapat penulis

pelajari, dan terima kasih atas kesabarannya terhadap penulis. D’Backpacker

keluarga tanpa terikat ikatan darah.

6. Seluruh teman-temanKomunikasi 2010.

7. Kepada pembaca Skripsi ini, semoga laporan ini dapat membawa manfaat,

amin.

Penulis berharap skripsi yang telah penulis selesaikan dapat membawa berkah di

dunia dan akhirat. Penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis selesaikan ini

jauh dari kesempurnaan. Penulis meminta maaf bila terdapat kesalahan-kesalahan

yang ditemukan dikemudian hari. Apa bila tidak sesuai dengan perkembangan

jaman selanjutnya maka penulis harapkan skripsi yang telah penulis selesaikan

dapat tidak dijadikan rujukan.

Bandarlampung, November 2015

(15)
(16)

DAFTAR ISI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 7

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi ... 9

2.2.1 Pengertian Komunikasi ... 9

2.2.2 Unsur-unsur Komunikasi ... 10

2.2.3 Fungsi Komunikasi ... 11

2.2.4 Tujuan Komunikasi ... 11

2.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Nonverbal ... 13

2.3.1 Pengertian Komunikasi Nonverbal ... 13

2.3.2 Fungsi Komunikasi Nonverbal... 14

2.3.3 Jenis Komunikasi Nonverbal ... 15

2.3.4 Tujuan Komunikasi Nonverbal ... 16

2.4 Tinjauan Tentang Kinesik ... 17

2.5 Tinjauan Tentang Klub Motor ... 19

2.6 Tinjauan Tentang Turing Motor ... 22

2.6.1 Kondisi Motor ... 23

2.6.2 Perlengkapan Pengendara dan Penumpang ... 23

2.7 Teori S-O-R ... 24

2.8 Kerangka Pikir ... 25

(17)

BAB IV. GAMBARAN UMUM

4.1 Sejarah Berdirinya... 33

4.2 Struktur Organisasi... ... 33

4.3 Visi dan Misi Klub Motor... ... 35

4.4 Kegiatan Klub Motor ... 35

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 41

5.1.1 Informan Penelitian ... 41

5.1.1.1 Informan Primer ... 41

5.1.1.2 Informan Sekunder ... 43

5.1.1.2.1 Informan Formal ... 43

5.1.1.2.2 Informan Non Formal ... 44

5.1.2 Hasil Wawancara Informan Mengenai Peran Pesan Gestural Vorijder(VO) bagi Pemahaman Peserta Turing Klub Motor ... 44

5.1.3 Rangkuman Hasil Wawancara ………... 60

5.1.4 Teori S-O-R ………. ... 79

5.1.5 Tujuan Penelitian ………. ... 80

5.2 Pembahasan... ... 93

5.2.1 Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

5.2.2 Pembahasan Teori S-O-R …. ... 94

5.2.2.1 Stimulus ... 94

5.2.2.2 Objek ... 96

5.2.2.3 Respon ... 96

5.2.3 Pembahasan Kegunaan Penelitian ... 97

5.2.3.1 Pembahasan Kegunaan Teoritis ... 97

5.2.3.1.1 Fungsi Pesan Nonverbal ... 97

5.2.3.1.2 Fungsi Pesan Gestural ... 97

5.2.2.2 Pembahasan Kegunaan Praktis ... 97

BAB VI. PENUTUP 6.1 Kesimpulan………... 99

6.2 Saran... ... 100

(18)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya jaman, maka seseorang dituntut untuk melakukan mobilitas yang tinggi. Hal ini harus didukung dengan adanya sarana dan prasarana transportasi yang baik. Saat ini sepeda motor menjadi alat transportasi yang paling mudah dijumpai, dari jalanan Ibukota sampai di daerah-daerah bisa dipastikan ada kendaraan roda dua yang melintas. Alasan ekonomis dan keefektifan waktu menjadi pertimbangan utama seseorang memilih sepeda motor. Saat ini trend

sepeda motor memang sedang dipuncak dan menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data yang dihimpun dari AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) pada tahun 2013 penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai 7,6 –

(19)

2

Klub motor adalah suatu wadah yang dapat menampung aspirasi serta keinginan para anggotanya berdasarkan mufakat dan kesepakatannya pada waktu awal pembentukannya oleh para pendirinya. Atau bisa juga perkumpulan yang melakukan kegiatan untuk maksud dan tujuan tertentu. Pada dasarnya suatu klub motor itu akan hadir dari satu habitat atau ketertarikan yang sama, misalnya satu merek dari satu pabrikan. Berkembangnya klub motor di Indonesia sedikit banyak telah banyak mengubah nuansa dan gaya hidup serta cara pergaulan anak muda saat ini. Banyak dari kita yang sebelum mempuyai wadah klub motor sebagai ajang gaul, sebagian dari remaja saat ini banyak terlibat dalam narkoba, balap liar, dan sebagainya. Sebagai anak bangsa yang cinta perdamaian dan haus akan persaudaraan, maka dengan adanya wadah atau tempat dalam klub motor membawa banyak nilai-nilai positif. Secara universal klub motor yang berkembang di Indonesia bertujuan untuk menjalin rasa persaudaraan menjalin tali silahturahmi antar sesama klub maupun komunitas dan masyarakat.

(20)

3

Selain sebagai wadah untuk kesenangan sendiri, turing juga sebenarnya mempunyai peran positif untuk masyarakat seperti mensosialisasikan∕

mengkampanyekan keselamatan berkendara (safety riding). Banyaknya masyarakat yang belum sadar akan pentingnya mematuhi rambu-rambu lalulintas, memakai helm, sarung tangan, pelindung dada, penggunaan spion, lampu standar dan perlengkapan lainnya membuat angka kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa masih tinggi. Semua ini menjadi tanggung jawab kita bersama bukan hanya dibebankan kepada pihak polisi lalulintas, masyarakat juga harus ikut andil di dalamnya.

Turing akan aman, nyaman, dan menyenangkan bila para peserta mematuhi aturan main yang telah dibuat oleh polisi ataupun dari pelaksana turing tersebut. Berkendara dengan sepeda motor, memiliki resiko kecelakaan yang jauh lebih besar dibandingkan kendaraan lain. Kecelakaan yang terjadi tidak hanya bisa menimpa pengendara saja tetapi juga orang lain. Penyebabnya bisa berbagai hal, mulai dari kondisi sepeda motor, kondisi lingkungan, kondisi fisik pengendara, cara berkendara dan yang utama adalah kondisi mental pengendara. Ini sebabnya dalam kegiatan turing sepeda motor membutuhkan Vorijder (VO) yang benar-benar mampu memimpin semua anggotanya untuk memberi tanda/isyarat lewat bahasa tubuh untuk mengurangi resiko kecelakaan dalam kegiatan turing.

Seorang Vorijder (VO) dalam menjalankan tugasnya harus memiliki kemampuan membaca situasi perjalanan yang baik. Hal ini dikarenakan agar Vorijder (VO)

(21)

4

sehingga tidak membuat bingung anak buahnya. Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada pesan gestural dari pesan nonverbal. Alasannya karena di dalam kegiatan turing motor lebih banyak atau dominan menggunakan pesan gestural dalam berkomunikasi antara Vorijder (VO) dengan anggota. Pada saat turing memang tidak memungkinkan jika berinteraksi secara langsung dengan komunikasi verbal, sehingga gerakan-gerakan atau gestural tubuh menjadi pilihan tepat dalam berkomunikasi di atas motor.

Keselamatan dalam turing memang sangat dipengaruhi oleh pemahaman tanda atau pesan gestural dari seorang Vorijder (VO). Dengan adanya penelitian ini dapat menjelaskan makna pesan gesturalVorijder (VO) yang disampaikan kepada peserta turing motor. Disadari atau tidak sebenarnya setiap pesan gestural atau gerakan tubuh dalam turing dapat ditelaah secara keilmuan khususnya bidang ilmu komunikasi. Selain itu, penelitian ini dapat membantu para biker’s untuk semakin memahami arti dari pesan gestural Vorijder (VO) sehingga kecelakaan dalam berkendara bisa diminimalkan. Berdasarkan latar belakang yang telah

dijelaskan di atas maka penelitian ini mengangkat judul “Analisis Pemahaman

(22)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

"Bagaimana pemahaman pesan gestural Vorijder (VO) bagi peserta turing dalam kegiatan turing klub motor?"

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui pemahaman pesan gestural Vorijder (VO) bagi peserta turing klub motor.

1.4 Kegunaan Penelitian

Pada dasarnya kegunaan dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmiah dan pengetahuan mengenai klub dan turing sepeda motor sehingga bisa berkontribusi bagi orang yang berkompeten khususnya dibidang ilmu komunikasi dalam kajian pesan nonverbal kinesik (gestural).

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi: a. Mahasiswa

(23)

6

b.Bikers

Dapat dijadikan rujukan dan dapat membantu para bikers lainnya dalam memperkaya variasi dalam penyampaian pesan-pesan nonverbal tersebut agar lebih mudah dimengerti dan dipahami sehingga tingkat keamanan dalam berkendara semakin tinggi.

c. Masyarakat

(24)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya dipakai sebagai acuan dan referensi penulis dan memudahkan penulis dalam membuat penelitian ini. Adapun penelitian-penelitiannya yaitu :

1. Ade Lukman Nurul Hakim, 2012, mahasiswa dari Universitas Komputer Indonesia, dengan judul skripsi “Pesan Nonverbal Dalam Gerak Tarian Topeng Klana Cirebon (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pesan Nonverbal dalam

Gerak Tarian Topeng Klana Cirebon pada Penari di Sanggar Seni Sekar Pandan

Kota Cirebon).”

(25)

8

2.Asrul Nur Iman (2012) dengan judul “Makna Kinesik dalam Teater I La Galigo (Studi Komunikasi Non Verbal)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disadari atau tidak oleh manusia, seseorang mempersepsi orang lain tidak hanya lewat bahasa verbal, namun juga melalui perilaku non verbalnya. Teater I La Galigo mengajarkan kita bahwa komunikasi non verbal adalah komunikasi yang sama pentingnya dengan komunikasi verbal. Gerakan-gerakan tubuh para pemain diiringi dengan instrument musik tradisional, tari-tarian tradisonal Bugis-Makassar membantu kita memahami budaya kita. Lewat bahasa tubuh para pemain teater kita disampaikan pesan-pesan dari nenek moyang, pahlawan budaya (Sawerigading) dan juga pesan-pesan pembelajaran mitologi, teologi, aturan-aturan ritual (adat) dan sebagainya.

3. Intan Putri (2014), mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Lampung. Dengan judul skripsi “Analisis Makna Kinesik dalam pertunjukan Sulap Klasik (Studi

Komunikasi nonverbal pada Ray Antylogic).

(26)

9

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang paling sering dilakukan oleh manusia bahkan banyak yang beranggapan komunikasi merupakan sesuatu yang sangat fundamental atau mendasar dalam kehidupan manusia. Orang dianggap tidak ada atau mati jika tidak pernah melakukan komunikasi. Fenomena ini disebabkan karena kodrat dari manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial, yang berarti manusia tidak akan sanggup untuk hidup sendiri tanpa membutuhkan orang lain. Seseorang yang tidak pernah berkomunikasi atau jarang berkomunikasi dengan sesamanya, kemungkinan besar dia tidak bisa berinteraksi dengan baik dalam lingkungan sosial tersebut. Manusia yang sama sekali tanpa proses komunikasi maka dia tidak akan mengetahui bagaimana cara berinteraksi, bergaul, dan hidup berdampingan dengan sesamanya.

2.2.1 Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin communis yang artinya “sama”, communico, communicatio atau

communicare yang berarti “membuat sama”. Istilah pertama communis yang paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan awal dari kata-kata latin lainnya yang mirip. (Mulyana, 2010:46)

(27)

10

Menurut Dr. Everett Kleinjen dari East Center Hawaii yang dikutip oleh Hafied Cangara menyatakan :

“Komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernapas. Sepanjang manusia ingin hidup, maka ia perlu berkomunikasi.”(Cangara, 2007 : 1)

Everett M. Rogers, seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika, membuat definisi komunikasi adalah :

“Suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba kepada saling pengertian” (Rogers dan Kincaid dalam Dewi, 2007:3)

2.2.2 Unsur-unsur komunikasi

Komunikasi akan terjadi apabila ada unsur-unsur di dalamnya seperti pedapat dari Lasswel bahwa ada 5 unsur yang tak terpisahkan dalam komunikasi antara lain : 1. Komunikator

Komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan . 2. Pesan

Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan kepada orang lain. 3. Media

Media adalah alat atau saluran apa yang digunakan dalam menyampaikan suatu pesan tersebut.

4. Komunikan

(28)

11

5. Efek

Efek adalah hasil yang terjadi akibat pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.

2.2.3 Fungsi Komunikasi

Sangat pentingnya komunikasi di dalam kehidupan manusia sehari-hari maka secara otomatis komunikasi bermanfaat atau memiliki fungsi. Beberapa pendapat dari para ahli mengenai fungsi komunikasi antara lain, menurut Lasswell fungsi-fungsi komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya.

2. Upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya.

3. Upaya untuk melakukan tranformasi warisan sosialisasi. (Cangara, 2011:2-3)

Berbeda dengan Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, fungsi komunikasi terdiri sebagai berikut:

1. Menyampaikan Informasi (to inform) 2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence). (Effendy, 2004:8)

2.2.4 Tujuan Komunikasi

(29)

12

perspektif kepentingan yakni : kepentingan dari komunikator dan kepentingan dari komunikan.

Dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 1. Perspektif Kepentingan

No Tujuan Komunikasi dari sudut Komunikator

Tujuan Komunikasi dari sudut Komunikan

1 Sama Makna Sama Makna

2 Memberikan Informasi Memahami Informasi

3 Mendidik Mempelajari

4 Menyenangkan atau menghibur Menikmati 5 Menganjurkan suatu tindakan atau

persuasi

Menerima atau menolak anjuran

Berbeda dengan pendapat yang disampaikan Schramm, Daryanto memiliki pendapat sendiri mengenai tujuan komunikasi yaitu :

1. Perubahan Sikap (Attitude Change)

Setelah komunikan menerima pesan dari komunikator menghasilkan perubahan sikap baik itu positif maupun negatif.

2. Perubahan Pendapat (Opinion Change)

Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami arti komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan.

3. Perubahan Perilaku(Behavior Change)

(30)

13

4. Perubahan Sosial (Social Change)

Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang semakin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal. (Daryanto, 2010:148-149).

2.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Nonverbal 2.3.1 Pengertian Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan. (Agus M. Hardjana, 2003:26)

Menurut Mark L. Knapp yang dikutip oleh Deddy Mulyana mengungkapkan bahwa:

“Istilah non verbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulis. Pada saat yang sama kita harus menyadari bahwa banyak peristiwa dan perilaku non verbal ini ditafsirkan melalui simbol-simbol verbal. Dalam pengertian ini, peristiwa dan perilaku non verbal itu tidak sungguh-sungguh bersifat non verbal.” (Mulyana, 2005, 312)

(31)

14

Sedangkan menurut pendapat Judee K. Burgoon dan Thomas J. Seine (1978)

dalam bukunya “The Unspoken Dialoque : An Introduction to Nonverbal 61

Communication” yang dikutip oleh Sendjaja memberikan definisi kerja sebagai

berikut :

“Komunikasi nonverbal adalah tindakan-tindakan manusia yang secara umum sengaja dikirimkan dan diinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki potensi akan adanya umpan balik (feed back) dari yang menerimanya”. (Sendjaja, 2004:6.4)

2.3.2 Fungsi Komunikasi Nonverbal

Setiap komunikasi pasti memiliki fungsi di dalamnya, begitu pula dengan komunikasi nonverbal. Meskipun hanya menggunakan simbol-simbol maupun isyarat dan tanda-tanda komunikasi nonverbal lebih banyak digunakan saat berkomunikasi meskipun kita tidak menyadari hal itu.

Menurut Mark Knapp (1978) menyebutkan bahwa penggunaannya komunikasi non verbal memiliki fungsi untuk :

1. Repetisi

Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya, Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.

2. Subtitusi

(32)

15

anda dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak"). Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebutemblem. 3. Kontradiksi

Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . Misalnya, anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir.

4. Aksentuasi

Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverbal tersebut disebutaffect display.

5. Komplemen

Perilaku nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, saat kuliah akan berakhir, anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya.

2.3.3 Jenis Komunikasi Nonverbal

Sama seperti komunikasi lainnya, komunikasi nonverbal juga mempunyai jenis dan beberapa pengklasifikasian. Sebagaimana menurut Anita Taylor. dkk dalam bukunyaCommunicating(1983) yang dikutip oleh Sendjaja sebagai berikut : 1. Komunikasi Tubuh

(33)

16

2. Komunikasi Ruang

a.Proxemicsatau Komunikasi Jarak b. Teritorial

c. Estetika dan Warna 3. Diam

a. Memberi Kesempatan Berpikir b. Menyakiti

c. Mengisolasi diri sendiri d. Mencegah komunikasi e. Mengkomunikasi perasaan f. Tidak menyampaikan sesuatupun 4.Paralanguage

a.Paralanguagedan Perasaan b.Paralanguagedan Percakapan 5. Komunikasi Temporal (Waktu) a. Menunjukkan Status

b. Waktu dan Kesesuaian. (Sendjaja, 2004:6.22-6.31)

2.3.4 Tujuan Komunikasi Nonverbal

(34)

17

Bayangkan orang yang sedang sangat marah, selain mengungkapkan kemarahan melalui ucapan yang tajam, seringkali disertai muka merah, mata melotot sampai telunjuk menunjuk-nunjuk. Komunikasi nonverbal mempunyai beberapa tujuan, diantaranya:

1. Menyediakan/memberikan informasi. 2. Mengatur alur suara percakapan. 3. Mengekspresikan emosi.

4. Memberikan sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-pesan verbal .

5. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain

6. Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya mengajari sesuatu.

2.4 Tinjauan Tentang Pesan Kinesik

Pelopor di bidang penelitian kinesik/bahasa tubuh adalah Ray Birdwhistell, seorang antropolog Amerika yang mengabdi pada tahun 1950-an. Kinesik adalah ilmu yang mempelajari sesuatu yang dapat diobservasi, tersembunyi dan penuh arti bagi komunikasi dalam lingkungan pergaulan dengan tujuan untuk mencari arti gerakan itu. Kinesik diperhatikan secara abstrak dari pergantian otot yang teratur dimana karakter yang ada pada sistem psikologis bergabung untuk bergerak secara bersamaan pada proses komunikasi dan untuk sistem interaksi pada kelompok sosial.

(35)

18

1. Pesan Fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna : kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut:

a. Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan taksenang, yang menunjukkan apakah komunikator memandang objek penelitiannya baik atau buruk;

b. Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau lingkungan;

c. Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam situasi situasi; d. Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap

pernyataan sendiri; dan wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.

2. Pesan Gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna.

3. Pesan Postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan, makna yang dapat disampaikan adalah:

a. Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidaksukaan terhadap individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian positif.

(36)

19

c. Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila postur anda tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.

Lebih lanjut pesan Gestur meliputi gerakan tubuh dan tangan saat berkomunikasi. Jika kita gagal dalam memberikan isyarat saat berbicara maka kita dapat dianggap membosankan, kaku dan tidak hidup. Ekman dan Friesen (1969) mengidentifikasi lima tipe gestur, yaitu:

a. Emblems, yaitu gestur yang secara langsung menggantikan arti kata. b. Illustrator, yaitu gestur yang membentuk apa yang ingin dikatakan. c. Affective Displays, yaitu gestur yang menunjukkan perasaan.

d. Regulators, yaitu gestur yang berfungsi untuk mengontrol alur dari pembicaraan.

e. Adapters, yaitu gestur yang mengacu pada pelepasan ketegangan dan bentuk lainnya.

2.5 Tinjauan Tentang Klub Motor

(37)

20

Menurut pandangan Soerjono Soekanto, di dalam pengertian klub terdapat ikatan solidaritas antar individu, yang biasanya ditentukan oleh kesamaan–kesamaan yang mencakup kesamaan dalam hal perasaan, adat istiadat, bahasa, norma–norma sosial, dan cara–cara hidup bersama pada umumnya yang dinamakan cummunity sentiment (perasaan komunitas). Adapun unsur–unsur perasaan komunitas antara lain :

a. Seperasaan : Unsur seperasaan akibat seseorang berusaha untuk mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam kelompok tersebut, sehingga kesemuanya dapat menyebutkan dirinya sebagai “kelompok kami”, “perasaan kami” dan sebagainya.

b. Sepenanggungan : Setiap induvidu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan masyarakat sendiri memungkinkan peranannya; dalam kelompok dijalankan, sehingga dia mempunyai kedudukan yang pasti dalam darah dagingnya sendiri

c. Saling memerlukan : induvidu yang tergabung dalam masyarakat setempat, merasa dirinya tergantung pada “komuniti”- nya yang meliputi kebutuahan fisik maupun kebutuhan–kebutuhan psikologis. ( Soekanto, 2003 : 150,151 )

Ciri-ciri klub motor

1. Mengenakan perlengkapan berkendara sesuai dengan syarat safety riding

yang telah disosialisasikan oleh pihak kepolisian

(38)

21

di bagian samping jok belakang motor yang biasanya berguna untuk meletakkan helm dan berbagai barang lain keperluan pengendara di saat turing maupun kegiatan lainnya.

3. Pada umumnya, sebuah klub motor hanya terdiri dari satu merk motor dan atau satu tipe motor saja, sekalipun ada juga yang terdiri dari berbagai macam motor namun memilik satu kesamaan entah dari warna atau modifikasi lainnya.

4. Memiliki tempat KOPDAR yang tetap dan berada di tengah keramaian, semisal di jalan protocol agar dapat dilihat khalayak luas. Selain itu juga agar dapat saling mengenal dengan sesama member klub lainnya. Biasanya, klub satu dengan klub yang lain saling mengenal lokasi masing-masingbasecamp

(sebutan lokasi KOPDAR klub dan komunitas) klub yang ada.

5. Tidak ada kekerasan dalam diklatmemberbaru karenajust for fun, formalitas, pengetahuan tentang motor, safety riding, tanda fisik dalam turing, dan paguyuban yang menaungi klub motor tersebut

6. Memiliki kejelasan dalam visi dan misi dan jauh dari anarkis

7. Melakukan turing secara terkoordinir dengan agenda yang jelas dan secara

safety riding

8. Sering melakukan kegiatan sosial semacam bakti sosial

9. Brotherhood saling menolong member klub lain ketika menemui kesulitan atautroubledi jalan, baik di dalam kota maupun di luar kota.

(39)

22

2.6 Tinjauan Tentang Turing motor

Turing adalah satu bentuk kegiatan klub melakukan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor ke tempat tujuan tertentu untuk menyalurkan kegemaran berkendara sepeda motor para anggotanya dan menikmati indahnya kebersamaan dan persatuan para anggota.

Macam-macam Turing :

1. Kelompok Turing/Group Ridingsepeda motor adalah perjalanan bersama-sama mengendarai sepeda motor beranggotakan maksimal 10 (sepuluh) atau yang telah ditentukan unit sepeda motor dengan tujuan untuk mengunjungi tempat

tertentu. Pemakaian kata ‘kloter’ dalam dokumen ini juga dapat berarti ‘group

riding’.

2. Grup Turing merupakan gabungan dari beberapa Group Riding/kelompok turing yang bertujuan dan berangkat dalam sebuah event yang sama. Pemakaian kata ‘group’dalam dokumen ini juga dapat berarti ‘group touring’. 3. Singleturing adalah berkendara sepeda motor yang dilakukan sendiri tanpa ada

anggota lainnya. Di dalam single turing ini pengendara mengambil keputusan sendiri dan tidak terikat oleh perintah petugas turing.

(40)

23

2.6.1 Kondisi Motor

a. Kendaraan dapat berjalan dengan baik

b. Ban harus dalam keadaan baik, dilarang memakai ban kecil

c. Semua lampu (depan, belakang, rem, sen) harus berfungsi dengan baik, dilarang mamakai lampu yang dapat menyilaukan pengendara di belakangnya seperti bahan mika putih & bohlam putih

d. Oli mesin dan minyak rem dalam keadaan baik e. Rem depan dan belakang berfungsi dengan baik f. Klakson berfungsi dengan baik

g. Kaca spion lengkap, dilarang memakai kaca spion kecil h. Toolkit standardlengkap

i. Bahan bakar penuh

2.6.2 Perlengkapan Pengendara dan Penumpang

a. Helm. Pengendara dan penumpang diwajibkan memakai minimal helm open face (3/4) lengkap dengan kacanya, dilarang keras memakai helm cetok.

b. Jaket. Diwajibkan memakai jaket dan disarankan yang agak tebal untuk proteksi yang lebih baik.

c. Celana Dilarang memakai celana pendek. Disarankan memakai celana dengan bahan yang tebal sepertijeans.

d. Sepatu Pengendara dan penumpang diwajibkan memakai sepatu, dianjurkan sepatu dari jenis bahan kulit dan memiliki tinggi minimal semata kaki. e. Sarung tangan, diwajibkan memakai sarung tangan.

(41)

24

g. Jas Hujan Diharuskan membawa jas hujan baik untuk pengendara maupun Penumpang, dilarang memakai jas hujan jenis ponco.

h. Obat-obatan untuk keperluan pribadi. Membawa obat-obatan yang diperlukan untuk keperluan pribadi.

2.7 Teori S-O-R

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori S-O-R. saat komunikasi berlangsung, komunikator memberikan stimulusnya kepada komunikan dan ketika komunikan mengerti maka akan terjadi proses selanjutnya yaitu memahami stimulus yang ada. Setelah komunikan mengerti stimulus tersebut, maka akan ada kemungkinan terjadinya perubahan sikap serta efek yang ditimbulkan dari sebuah stimulus diharapkan adanya kesesuaian antara stimulus dengan reaksi komunikan dan dapat dikatakan akan terjadi sama makna antara komunikator dan komunikan dalam sebuah komunikasi.

Asumsi dasar teori ini adalah : komunikator memberi efek yang terarah, segera

dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Response Theory atau S-R theory.

Teori ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya

teori ini mengasumsi bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol

tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu.

Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif, misal jika orang

tersenyum akan dibalas tersenyum ini merupakan reaksi positif, namun jika

tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi negatif.

Teori inilah yang kemudian mempengaruhi suatu teori klasik komunikasi yaitu

(42)

25

berbeda dengan model S-O-R, yakni bahwa komnikator secara langsung dan

cepat memiliki efek yang kuat terhadap komunikan. Artinya media diibaratkan

sebagai jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang (S) dan

menghasilkan tanggapan (R) yang kuat pula. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori stimulus respon ini memiliki 3 unsur yaitu: pesan (Stimulus,S), komunikan (objek, O), dan efek (respon, R).

2.8 Kerangka Pikir

Turing adalah satu bentuk kegiatan klub melakukan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor ke tempat tujuan tertentu untuk menyalurkan kegemaran berkendara sepeda motor para anggotanya dan menikmati indahnya kebersamaan dan persatuan para anggota.

(43)

26

Di dalam kegiatan turing motor lebih banyak atau dominan menggunakan pesan gestural dalam berkomunikasi antara Vorijder (VO) dengan anggota. Pada saat turing memang tidak memungkinkan jika berinteraksi secara langsung dengan komunikasi verbal, sehingga komunikasi non verbal yang pesannya dikemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-kata. Gerakan-gerakan atau gestural tubuh atau isyarat-isyarat tangan yang memiliki arti dan makna menjadi pilihan tepat dalam berkomunikasi di atas motor.

Berkaitan dengan teori S-O-R. saat komunikasi berlangsung antara Vorijder (VO)

dengan anggota klub,Vorijder (VO) bertindak sebagai komunikator dan anggota sebagai komunikan. Saat komunikator atau Vorijder (VO) memberikan stimulusnya kepada komunikan anggota klub dan ketika komunikan atau anggota klub mengerti maka akan terjadi proses selanjutnya yaitu memahami stimulus yang ada. Setelah komunikan atau anggota klub mengerti stimulus tersebut, maka akan ada kemungkinan terjadinya perubahan sikap serta efek yang ditimbulkan dari sebuah stimulus diharapkan adanya kesesuaian antara stimulus dengan reaksi komunikan atau anggota klub dan dapat dikatakan akan terjadi sama makna antara

(44)

27

Sama makna dalam kegiatan turing sepeda motor akan menimbulkan efek atau akibat diantaranya yaitu

Efek/akibat dari sama makna Indikator

Kelancaran Turing - Tidak ada yang berkendara seenaknya sendiri dengan memacu kendaraan melewati batas

Keselamatan Anggota Turing - Tidak ada peristiwa kecelakaan - Tidak ada peserta turing yang cidera Keamanan Perjalanan Turing - Tidak memaksakan diri untuk

berkendara dalam keadaan lelah, beristirahat ketika VO memberikan tanda istirahat.

Ketertiban Perjalanan Turing - Tidak ada yang melanggar lampu merah dan rambu-rambu lalu lintas - Tidak menimbulkan kemacetan - Tidak mengganggu pengendara lain di

(45)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Metodologi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu strategi yang dipilih penulis untuk mengamati atau menggambarkan suatu fenomena, mengumpulkan informasi dan menyajikan hasil dari penelitian ini. Menurut Moeleong (2006:6) :

“Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks, khususnya yang alamiah dengan memanfaatkan bebagai metode alamiah.”

Di dalam Penelitian kualitatif memperoleh data berupa kata-kata, perilaku dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan perilaku orang yang diamati, diwawancarai dan terdokumentasi merupakan sumber utama dan dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video atau audio tape, pengambilan foto atau film.

(46)

Penelitian ini disesuaikan dengan permasalahan yang peneliti ambil menggunakan

pendekatan kualitatif. Pada penelitian kualitatif, teori dibatasi pada pengertian

suatu pertanyaan sistematis yang berkaitan dengan seperangkat proposisi yang

berasal dari data yang diuji kembali secara empiris. Penelitian kualitatif sendiri

yaitu pendekatan penelitian yang bersumber pada pengamatan terhadap obyek

penelitian.

Penelitian ini lebih bersifat deskriptif yaitu berusaha menggambarkan dan

menjelaskan tentang pemahaman peserta turing klub motor mengenai pesan

gestural yang disampaikan Vorijder (VO). Semakin besar kemampuan peserta

turing untuk mengartikan pesan gestural Vorijder (VO) akan berbanding lurus

dengan tingkat keselamatan dalam kegiatan turing.

(47)

✂0

3.2 Definisi Konsep 1. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. 2. Pesan Kinesik

Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang memiliki arti atau makna.

1. Pesan Gestural

Gerakan tubuh dan tangan saat berkomunikasi atau isyarat-isyarat tangan yang memiliki arti atau makna.

2. Klub Motor

Suatu wadah yang dapat menampung aspirasi serta keinginan para anggotanya berdasarkan mufakat dan kesepakatannya pada waktu awal pembentukannya oleh para pendirinya.

5.Vorijder (VO)

Seorang yang menjalankan tugas memberi isyarat atau simbol yang akan digunakan dalam turing.

6. Turing

(48)

✄1

3.3 Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada pesan gestural dari pesan nonverbal. Alasannya karena di dalam kegiatan turing motor lebih banyak atau dominan menggunakan pesan gestural dalam berkomunikasi antara Vorijder

dengan anggota. Pada saat turing memang tidak memungkinkan jika berinteraksi secara langsung dengan komunikasi verbal, sehingga gerakan-gerakan atau gestural tubuh menjadi pilihan tepat dalam berkomunikasi di atas motor.

3.4 Informan Penelitian

Penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling. Dimana informan dipilih dengan sengaja berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dan ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.

1. Informan Primer

Dalam penelitian ini yang menjadi informan primer adalah 5 Anggota klub yang sering mengikuti kegiatan turing. Hal ini dengan pertimbangan dengan seringnya mengikuti turing maka diharapkan lebih mengetahui tentang tanda-tanda atau simbol-simbol yang disampaikan olehVorijder (VO).

2. Informan Sekunder

(49)

☎ ✆

3.5 Sumber Data

1. Data Primer : data yang didapat peneliti ketika berada dilapangan dalam melakukan penelitian lewat wawancara.

2. Data Sekunder : Data yang diperoleh peneliti dari buku klub motor maupun dari observasi dan dokumen yang mendukung penelitian peneliti.

3.6 Tehnik Pengumpulan Data

1. Wawancara mendalam : yaitu pengumpulan data secara langsung bertatap muka dengan informan dan dilakukan secara intensif atau berulang-ulang. 2. Observasi Partisipan : yaitu peneliti terjun langsung kelapangan dengan ikut

serta dalam kegiatan turing.

3. Dokumentasi : data yang didapat dari video atau foto ketika turing

3.7 Tehnik Analisis Data

1. Reduksi Data : yaitu pemilihan, pemusatan dan transformasi data dari data kasar yang ada pada catatan-catatan tertulis dilapangan.

2. Display (penyajian data) : yaitu disajikan dalam bentuk tabel kemudian diolah menjadi kesimpulan.

(50)

BAB IV GAMBARAN UMUM

4.1 Sejarah Berdirinya

Klub motor Byson Independent Metro berdiri pada 14 Oktober 2012, dan

dirintis oleh dua orang kakak beradik yaitu Erik (001) dan adik kandung Edo

(002). Pada saat berdiri dengan anggota tujuh orang. Adapun latar belakang

berdirinya adalah sebagai wadah untuk menyatukan pengguna Yamaha Byson

di wilayah Metro dan sekitarnya. Serta menyatukan hobi dan kegiatan positif,

saling berbagi pengetahuan, tertib berkendara dalam berlalu lintas.

4.2 Struktur Organisasi

Adapun syarat-syarat menjadi anggota, yaitu :

1. Berazazkan pancasila

2. Mengendarai Yamaha Byson

3. Memiliki sim C

4. Tidak terlibat tindakan kriminal dan mengkonsumsi narkoba

5. Mematuhi tata tertib dan UU lalulintas yang berlaku

(51)

✝ ✞

Ketua 001 erik.

Wakil Ketua

002 Edo

Sekretaris

003 Maun Bendahara004 Cecep

Struktur Organisasi Klub Byson Independent Metro

Prospek : mifta, andi, diki, bastian, irgi.

Anggota

005 Dedi. 006 Iwan. 007 Sigit 008 Surip.

009 Icob. 010 Hamzah.

011 Hendra. 012 Alvan.

(52)

✟ ✠

4.3 Visi Misi Klub Motor

- Visi

Menjadi pengendara yang santun, tertib berlalulintas dan menghargai sesama

pengguna jalan raya serta mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat

dan sesama

- Misi

1.Safety ridingdan mematuhi tata tertib lalu lintas

2. Santun dalam berkendara dan menghormati pengguna jalan lain

3. Menjunjung tinggi rasa solidaritas dan kekeluargaan kepada klub lain

4. Aktif dalam kegiatan sosial untuk sesama

4.4 Kegiatan Klub Motor

Kegiatan yang dilakukan adalah baksos, touring aniversary + family gathering,

forum internal dan forum BISA. Adapun kegiatan rutin yang dilakukan pada

setiap malam minggu, di Jalan Jend. Sudirman Metro, depan holland bakery untuk

sekedar berkumpul dan bertukar informasi sesama anggota. Dalam kegiatan rutin

yang dilakukan oleh sesama anggota tersebut terdapat juga pelatihan internal yang

berkaitan dengan penyampaian bagaimana kegiatan turing dilakukan.

Pada pelatihan internal tersebut dijelaskan berbagai gerakan yang dipakai dalam

turing, sehingga dalam pelaksanaannya terjadi sama makna antara Vorijder (VO)

dan anggota yang mengikuti turing. Kegiatan pelatihan internal ini biasa

(53)

✡6

Dan juga dapat diharapkan dengan diadakannya kegiatan pelatihan internal ini dan

mengakraban dan menyatukan pemikiran antar anggota yang lama dan anggota

yang baru.

Dari pengamatan peneliti di lapangan anggota klub motor Byson Independent

Metro (BIM) adalah anggota klub motor yang sangat mengedepankan

kekeluargaan. Hal ini terlihat ketika di acara KOPDAR ada member baru yang

akan bergabung, member senior tidak pernah memperlakukan beda antara

member baru dengan member senior. Semua diperlakukan sama, tidak ada unsur

meremehkan atau penindasan kepada member baru. Hal ini yang membuat Klub

Byson Independet Metro tetap solid sampai saat ini.

Sikap toleransi dan saling membantu dengan klub motor lain pun tetap dijunjung

tinggi oleh anggota Klub motor Byson Independent Metro. Di suatu waktu

peneliti sedang melakukan observasi partisipan, ada panggilan mayday

(panggilan darurat) yang diterima oleh anggota klub byson independent metro

melalui pesan broadcast blackberry massanger yang berisikan ada anggota dari

klub motor Yamaha Byson Club Lampung (YBCL) mengalami kerusakan mesin

saat melintas disekitaran kota Metro, anggota BIM seketika langsung berangkat ke

lokasi untuk memberikan bantuan kepada anggota Klub motor Yamaha Byson

Club Lampung tersebut. Karena anggota Klub BIM menganggap semua anggota

(54)

37

Pada saat observasi di lapangan peneliti juga mendapatkan data sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Observasi Partisipan

No. Gambar Pesan Gestural

1.

Tangan di angkat dan jari telunjuk diputar

2.

Tangan diangkat dengan posisi jari mengepal

3.

Telapak tangan membuka dan di lambaikan dari arah bawah ke atas

(55)

38

5. Kaki kiri diturunkan

6.

Telapak tangan membuka dan dilambaikan dari arah atas ke bawah

7. Kaki diturunkan keduanya

8.

(56)

39

9.

Tangan dengan telunjuk menunjuk ke arah kanan

10.

Tangan dengan jari telunjuk di angkat

11.

Tangan diangkat beserta jari telunjuk dan jari tengah diangkat

12.

(57)

40

13.

Tangan di angkat dengan telapak tangan membuka di ayunkan dari belakang pundak ke arah depan

14.

(58)

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Klub motor Byson Independent Metro berdiri pada 14 Oktober 2012 dengan

jumlah 14 anggota, klub motor ini sangat mengedepankan rasa kekeluargaan

dan toleransi yang tinggi walaupun bertemu dengan klub motor lainnya.

2. Kegiatan turing motor lebih dominan menggunakan pesan gestural dalam

berkomunikasi antaraVorijder (VO)dengan peserta turing klub motor.

3. Pesan gestural yang disampaikan Vorijder (VO) sampai pada peserta turing.

Hal ini dibuktikan dengan peserta turing mengikuti pesan gestural yang

disampaikan. Peserta turing memahami atas apa yang di instruksikanVorijder

(VO) dalam kegiatan turing tersebut, sehingga dapat diketahui bahwa peran

pesan gestural dalam kegiatan turing tersebut memberikan informasi dari

Vorijder (VO)kepada peserta turing.

4. Fungsi pesan nonverbal dalam gerakan-gerakan yang dilakukan Vorijder

(VO) pada saat turing klub motor adalah subsitusi yang berati perilaku non

verbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa

(59)

☛00

5. Fungsi atau tipe pesan gestural dalam gerakan-gerakan yang dilakukan (VO)

pada saat turing klub motor adalahEmblemsyang dapat diartikan gestur yang

secara langsung menggantikan arti kata.

6. Berdasarkan hasil penelitian, telah terjadi sama makna antara Vorijder (VO)

dan peserta turing motor. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kelancaran

turing motor, keselamatan peserta turing motor, dan keamanan perjalanan

turing klub motor.

Berdasarkan penjelasan di atas, secara umum pemahaman peserta turing klub

motor terhadap pesan gestural yang disampaikan oleh Vorijder(VO) sangat baik.

Hal ini dibuktikan dengan tersampaikan makna dari pesan gestural tersebut dari

Vorijder(VO) saat turing klub motor berlangsung.

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan yaitu :

1. Dalam pelatihan internal yang dilakukan oleh klub motor, akan lebih efektif

bila para anggota memiliki buku panduan tersendiri. Dimana dalam buku

panduan tersebut berisi segala menengenai turing dan segala gerakan yang

digunakan dalam turing.hal ini bertujuan untuk meminimaisir ketidak

pahaman anggota serta dapat menjadi rujukan untuk para peneliti lain yang

membahas tetang turing klub motor.

2. Lebih memberikan sosialisasi kepada masyaraka mengenai klub motor. Hal

ini dikarenakan masyarakat awam memiliki pemahaman negative teerhadap

(60)

☞0☞

3. Kepada para peneliti lain yang ingin meneliti menggenai klub motor, lebih

khusus dalam hal pesan gestural dapat menjadikan skripsi ini rujukan dan

dapat mengkoreksi bila ada makna gestural yang berlainan.

4. Meningkatkan kedisiplian lalulintas saat turing serta lebih berkoordinasi

kepada pihak yang berkaitan guna melancarkan kegiatan turing.

5. Bagi peneliti lain dapat meneliti pesan gestural turing dalam cuaca dan situasi

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi-Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Bungin, Burhan. 2010.Analisis Data penelitian Kualitatif.Jakarta: Rajawali Pers.

Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kriyantoro, Rachmat. 2010.Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta: Kencana.

Liliweri, Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Morissan, M.A dan Wardhany A.C. 2009. Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyana, Deddy. 2012. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. dan Rakhmat, J. 2000. Komunikasi AntarBudaya.Bandung: PT. Rosdakarya.

Onong, Effendy. 1994. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rakhamat, Jalaludin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(62)

Setiawan, Toni. 2008. Bahasa Tubuh Super Mudah Untuk Semua Orang. Jogjakarta: Image Press.

Sihabudin, Ahmad. 2013.Komunikasi Antarbudaya.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Gambar

Tabel 1. Perspektif Kepentingan
GambarPesan Gestural

Referensi

Dokumen terkait

Pengumpulan data kelelahan dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner Subjective Self Rating Test dari International Fatigue Research Committee dan pengumpulan

PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PENCAK SILAT SENI.. PALEREDAN DI KELAS X SMA NEGERI

[r]

fungsi yang digunakan oleh staf pelayan untuk.. melihat dan meng-update data yang baru

Negeri Malang pada Departemen Pendidikan Nasional sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; Peraturan Menteri Keuangan Nomor

Kadar abu pada produk daging kelapa modifikasi lebih rendah sebab pada proses pembuatannya, daging kelapa modifikasi dilakukan berbagai macam penambahan bahan

Pokja melaksanakan evaluasi Penawaran dengan cara memeriksa kelengkapan dan keabsahan syarat administrasi peserta pelelangan yang telah memasukan penawaran yakni CVa.

2l Juni ZAtt, maka dengan ini diumumkan pemenang pelelangan umum untuk pekerjaan sebagaimana berikut:. Nomor