• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TRIMURJO SEMESTER GENAP TAHUN AJAR 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TRIMURJO SEMESTER GENAP TAHUN AJAR 2013/2014"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 1 TRIMURJO SEMESTER GENAP TAHUN

AJAR 2013/2014

Oleh: Yessi Agustina

Pembelajaran yang dilakukan disekolah senantiasa masih menerapkan metode pembelajaran yang biasa dan kurang mendorong siswa dalam menerima materi pembelajaran dengan baik sehingga siswa kurang semangat dalam menerima dan mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung ini secara langsung berdampak pada hasil belajar siswa. Metode pembelajaran akan dilakukan pembelajaran menyenangkan dengan diterapkannya metode cooperative script yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPS menggunakan metode cooperative script? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPS menggunakan metode cooperatve script di SMA Negeri 1 Trimurjo.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Trimurjo tahun pelajaran 2013/2014 yang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik random sampling dengan cara pengundian, sehingga kelas XI IPS 2 terpilih sebagai sampel. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalahThe One Shoot Case Study dengan data hasil belajar siswa yang diperoleh melalui posttest pada akhir pembelajaran.

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT PENULIS

Penulis dilahirkan pada tanggal 30 Agustus 1989 di Suka bumi OKU Selatan. Penulis merupakan anak ke-3dari 4 bersaudara dari pasangan Bapak Abdullah Susilo dan IbuYusminar.z. Pendidikan penulis dimulai dari Sekolah Dasar Negri Gedung Baru OKU Selatan dan tamat belajar pada tahun2001.

Penulis melanjutkan pendidikan kejenjang sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Banding Agung OKU Selatan dan selesai pada tahun 2004 dan dilanjutkan kejenjang sekolah menengahatas di SMA Negeri13 Bandar Lampung dan tamat belajar pada tahun 2007.

(6)

Segala Puji Bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, hanya karena Rahmat-NyadanKarunia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMM Negeri I Trimurjo Tahun Ajaran 2013/2014”adalah persyaratan untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada 1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Drs. Thoha B.S.Jaya, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H selaku pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta sekaligus sebagai Pembimbing Akademik dan Pembimbing I penulis mengucapkan banyak terimakasih atas masukan-masukan yang telah diberikan kepada penulis.

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu PengetahuanSosial.

6. Bapak Drs. Maskun. M.H selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, serta sebagai Pembahas penulis mengucapkan banyak terimakasih

(7)

dalam proses penyusunan skripsi

8. Terimakasih kepada Ibu Dr. Risma Margareta Sinaga, M.Hum, Drs Ali Imron, M.Hum, bapak Drs. Tontowi Amsia, M.Si, bapak Drs. Syaiful, M.Si, ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, bapak Suparman Arif, S.Pd, M.Pd, Bapak Wakidi, M. Hum selaku dosen Pendidikan Sejarah yang telah memberikan ilmu pengetahuan bagi penulis.

9. Terimakasih kepada teman-teman agkatan 2007 dan seluruh mahasiswa Program Studi Sejarah yang selalu memberikan arahan dan dukungan kepada penulis.

10.Terimakasih kepada sahabatku Desy aryani yang selalu menemani dan memberikan arahan dan dukungan.

11.Terimakasih kepa sadaraku Lisa,Renti,Yuda,terimakasih untuk kalian semua.

12.Terimakasih kepada seseorang yang jauh disanan yang selalu member motifasi, perhatian, serta dukungannya selamaini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan akan tetapi penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, September2014 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

1.7.Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR DAN PARADIKMA 2.1.Tinjauan Pustaka ... 10

2.1.1.Kongsep Metode Pembelajaran... 10

2.1.2.Kongsep Pembelajaran Cooperative Script ... 11

2.1.3.Kongsep Hasil Belajar... 13

2.2.Kerangka Pikir ... 16

2.3.Paradikma ... 18

III. METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan ... 19

3.2.Desain Penelitian ... 19

3.5.Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional ... 23

(9)

3.8.Langkah-Langkah Pelaksanana Pembelajaran ... 28

3.9.Instrumen Penelitian ... 29

3.10.Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 29

3.10.1.Uji Validitas ... 29

3.10.2.Uji Reliabilitas ... 30

3.10.3.Tingkat Kesukaran ... 31

3.10.4.Daya Pembeda... 32

3.11. Teknik Analisis Data ... 34

3.12. Kriteria Hasil Belajar ... 35

VI. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambar Umum Tempat Penelitia... 36

4.2. Hasil penelitian... 44

4.2.1. Data Hasil Kemampuan Akhir (Nilai Posttest Siswa) ... 44

4.3.Pembahasan ... 49

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 53

5.2.Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA

(10)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa.Karena pendidikan sangat diperlukan untuk dapat menghasilkan generasi yang terampil menuju perubahan kearah yang lebih baik dan positif.Pendidikan juga dapat mengarahkan generasi-generasi mendatang untuk dapat meningkatkan perkembangan dunia pendidikan yang di harapkan dapat meningkatkan kemampuannya secara optimal baik bakat maupun minat.Serta memotivasi generasi-generasi mendatang untuk lebih memajukan dunia pendidikan itu sendiri.

Menurut Oemar Hamalik (2005:3), pendidikan merupakan satu proses dalam

rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik

mungkin dengan lingkungannya dan pada akhirnya dapat menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi dan berguna bagi kehidupan

masyarakat sekitar maupun orang banyak.

(11)

evaluasi Tempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Sudjana (2005:28) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak,yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.

Oleh sebab itu,diperlukanadanya peningkatan pendidikan terutama dari segi kualitas, karena kualitas dari proses pembelajaran dapat mempengaruhi kualitas dari hasil belajar. Saat ini pembelajaran harus diarahkan pada kegiatan yang mampu membentuk individu yang mandiri, cerdas, kreatif. Pembelajaran harus ditekankan pada aktivitas siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir dengan cara mencari, menemukan, dan memecahkan masalah sehingga siswa lebih dominan dalam pembelajaran dan peran guru bergeser pada merancang dan mendesain pembelajaran. Guru tidak lagi menjadi tokoh utama dalam pembelajaran, tetapi cenderung memiliki peran sebagai pengontrol proses belajar.

(12)

sikap, tingkah laku, dan nilai-nilai,serta orang yang menguasai bahan yang diajarkan (Sadirman, 2007: 143-146).

Metode pembelajaran yang baik adalah metode pembelajaran yang dapat meningkatkan perkembangan kognitif siswa.Maka tugas guru adalah memilih metode pelajaran yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang baik.Metode pembelajaran adalah suatu rencana atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajara dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termaksut di dalamnya buku-buku, filem, computer, dan lain-lain(Trianto,2010:22).

Metode pembelajaran merupakan perencanana pembelajaran di kelas yang mampu mengembangkan kognitif siswa,seperti kemampuan berpikir kritis,kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan dalam dunia pendidikan.

(13)

satu pendukung hasil belajar yang baik adalah guru menggunakan metode pembelajaran sehinnga proses belajar mengajar di kelas dapat berjalan secara sistematis.

Metode pembelajaran menggambarkan kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir yang dilakukan secara khas oleh guru dan siswa. Penggunaan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan serta disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Metode pembelajaran yang baik adalah metode pembelajaran yang mampu mendorong siswa terlibat aktif baik secara intelektual maupun emosional dalam suatu proses belajar,sehingga siswa mampu memahami menyerap dan menganalisis materi yang disajikan.

Metode pembelajaran yang diterapkan diharapkan bersifatmaka perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi siswa dan melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja. Selain itu, melalui pemilihan metode pembelajaran tersebut diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru melainkan juga dapat meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama pada mata pelajaran sejarah.Salah satu upaya yang dianggap mampu untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, sehingga dapat membantu meningkatkan prestos belajar siswa dan hasil belajar siswa sejarah adalah dengan metode pembelajaran Cooperative Script.

(14)

memperhatikan interaksi atau umpan balik dari siswa dalam proses pembelajaran yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu akan dilakukan penelitian dalam pembelajaran yang menyenangkan, yaitu tentang pengaruh penggunaan motode pembelajran cooverative script terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah pada materi pengaruh repolusi besar di dunia terhadap prgerakan Indonesia.

Permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia dewasa ini adalah masih rendahnya prestasi belajar anak didik.Hal ini tentunya tidak terlepas dari adanya berbagai faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas.Antara lain tujuan, materi, sumber belajar, metode pembelajaran dan evaluasi belajar.

Tabel 1.Nilai Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kelas

Sumber: Daftar nilai ujian tengah semester mata pelajaran sejarah tahun

(15)

Adapun kriteria yang dijadikan pedoman adalah Kriteria Ketuntasan Minimal SMA Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah. Menurut guru SMA Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah, siswa yang memperoleh nilai 75 maka dianggap tuntas.

Berdasarkan Tabel 1 dan kriteria di atas,dapat diketahui bahwa secara keseluruhan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah masih tergolong rendah yaitu dari 63 siswa,hanya 29 siswa atau 46,03% yang mendapatkan nilai lebih dari 75,Sedangkan 34 siswa atau 53,97% mendapatkan nilai kurang dari 75.

Berdasarkan latar belakang di atas,maka masalah ini menarik untuk diteliti. Maka penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative ScriptDalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Trimurjo Semester Genap Tahun Ajar 2013/2014’’.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran sejarah kelas XI IPS menggunakan metode pembelajaran cooperative scriptdi SMA Negeri 1 Trimurjo

(16)

1.3Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis membatasi

masalah pada “ Hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI

IPS mengunakan metode pembelajaran cooperative script di SMA Negeri 1 Trimurjo semester genap tahun ajaran 2013/2014”

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut ”Bagaimanakah hasil belajar kognitif siswa dalam

pembelajaran sejarah kelas XI IPS menggunakan metodecooperative script di SMA Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah ?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui “Hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPS menggunakan metode cooperatve script di SMA Negeri 1 Trimurjo”

1.6 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru : Memberikan informasi tentang metode

(17)

2. Bagi siswa : Dengan menggunakan metode

mengajar yang lebih bervariasi dapat memberikan suasana baru dalam proses belajar di dalam kelas.

3. Bagi sekolah : Memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dalam rangka mengembangkan proses belajar mengajar di dalam kelas.

4. Bagi penulis : Memberikan pengalaman yang berharga kepada peneliti untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran cooperatve scriptdan hasil belajar kognitif siswa pada

pembelajaran sejarah di SMA Negri 1 Trimurjo.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut: 1. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian adalah metode pembelajaran Cooperative script (X), dan hasil belajar siswa (Y).

2. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Trimurjo.

3. Tempat Penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Trimurjo. 4. Waktu Penelitian

(18)

5. Ilmu Penelitian

(19)

REFERENSI

B. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. hlm.149.

Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Penerbit Bumi Aksara.Jakarta.

http://www.majalahpendidikan.com/2013/03/tahap-tahap-proses-

Huda, Miftahul M.Pd.2011. Cooperative Learning:Metode, Teknik, Struktur, dan Ibid. hlm. 87

Model penerapan/PPL. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. hlm.138

pembelajaran.html

(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR DAN PARADIKMA

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan pustaka ini akan memaparkan pengertian-pengertian konsep yang berkaitan dengan penelitian sebagai berikut:

2.1.1. Konsep Metode Pembelajaran

Tugas seorang guru di kelas adalah mengelola pembelajaran dan menyampaikan materi kepada siswanya. Proses pemberian materi pelajaran dari guru ke siswa tidak semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang dan tidak semudah memberi permen atau gula-gula kepada anak kecil, proses penyampaian materi ini membutuhkan metode. Metode ini digunakan oleh guru agar materi yang disampaikan dapat diterima atau diserap secara baik dengan waktu dan biaya yang lebih efektif dan efisien.

Menurut I Gde Widja (1989) pengertian metode adalah bagian dari strategi mengajar yang merupakan langkah taktis yang perlu diambil guru dalam mengefektifkan strategi yang digunakannya agar tujuan pengajaran yang telah ditentukannya dapat tercapai. Jadi peran metode sangatlah penting dalam hal ini karena dengan metode seorang guru diharapkan akan lebih mudah dalam menyampaikan materinya dan siswa juga akan lebih menguasai materi tersebut, sehingga tujuan dari pembelajaran dapat dicapai secara maksimal dengan baik.

(21)

Cooperative berasal dari kata Cooperate yang artinya bekerja sama,

bantuan-membantu, gotong royong. Sedangkan kata dari Cooperation yang memiliki arti kerja sama, koperasi persekutuan. Script ini berasal dari kata Script yang memiliki arti uang kertas darurat, surat saham sementara dan surat andil sementara.

Jadi pengertian dari Cooperative adalah Strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda. Metode Cooperative Script menurut Departemen Nasional yaitu dimana siswa bekerja

berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari. Pembelajaran cooperative script merupakan salah satu bentuk atau metode pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran cooperative script dalam perkembangannya mengalami banyak adaptasi sehingga melahirkan beberapa pengertian dan bentuk yang sedikit berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Pelajaran cooperative script menurut Miftahul A’la(2011:97)adalah metode

belajar diman siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikitisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya dalam ruwangan kelas.

(22)

Adapun kelebihan metode pembelajaran cooperative script diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Melatih pendengaran,ketelitian dan kecermatan 2.Setiap siswa mendapatkan peran

3.Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan (Miftahul

A’la,2011:98)

Adapun kelemahan metode pembelajaran cooperative script diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.

2.Hanya dilakukan dua orang atau lebih (Miftahul A’la,2011:98)

Metode pembelajaran Cooperative Script merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan hasil belajar, percaya diri, dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang lain.Metode pembelajaran Cooperative Script banyak menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban, sehingga dapat mendorong siswa yang kurang pintar untuk tetap berbuat (meningkatkan kemampuan berpikir kreatifsiswa).Metode pembelajaran ini memudahkan siswa melakukan interaksi social antara siswa satunya dengan siswa yang lainya, sehingga mengembangkan keterampilan berdiskusi, dan siswa bisa lebih menghargaipendapat orang lain.

(23)

waktu untuk menjelaskan mengenai metode pembelajaran ini.Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut dinilai teman dalam kelompoknya.Penggunaan Metode pembelajaran Cooperative Script harus sangat rinci melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskan waktu untuk menghitung hasil belajar kelompok.metode pembelajaran ini sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik.Penilaian terhadap murid atau siswapun secara individual menjadi sulit karena tersembunyi di dalam kelompok.

2.1.3 Konsep Hasil Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2). Belajar merupakan proses yang terus terjadi secara berkesinambungan dalam kehidupan manusia baik dilakukan secara sadar atau tidak sadar.

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya (SardimanA.M,2001:20). Dalam keseluruhan proses pendidikan kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan paling penting dalam keseluruhan proses pendidikan.

(24)

rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah.Bahwa seseorang sedang berfikir dapat dilihat dari raut mukanya, sikapnya dalam rohaniahnya tidak dapat kita lihat (Hamalik, 2004:30).

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya(Slameto,2003: 5)

Menurut Oemar Hamalik,belajar dibedakan menjadi 2 yaitu:1)Belajar merupakan modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. 2)Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan (Oemar Hamalik, 2004:27).

Dengan demikian dapat disimpulkan belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar.Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri.Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.

(25)

“Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah:

a. Kognitifyaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

b. Afektifyaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup.

c. Psikomotorik yaitu kemapuan yang mengutamakan keterampilan jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.”

(Benjamin S. Bloom dalam Abdurahman, 2003:38).

(26)

2.2 Kerangka Pikir

Metode pembelajaran cooperative script menurut Lambiotte, dkk.(1988) adalah salah satu strategi metodepembelajaran dimana siswa bekerja berpasanagan dan bergantian secara lisan,mengihtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Setrategi ini ditunjukan untuk membantu siswa berpikir secara sistematis dan berkonsentras pada materi pelajaran.Siswa juga dilatih untuk saling bekerja satu sama lain dalam suasana yang menyenangkan dan juga memungkinkan siswa untuk menumukan ide-ide pokok dari gagasan besar yang disampaikan oleh guru. Sehinga siswa yang pakum dapat belajar secara aktif dan belajar mandiri sehinga hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat.

Pelajaran cooperative script menurut Miftahul A’la(2011:97)adalah metode belajar diman siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikitisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya dalam ruwangan kelas.

Brousseau (2002) dalam Hadi (2007:18) menyatakan bahwa metode pembelajaran cooperative script adalah secara tidak langsung terdapat kontrak belajar antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa mengenai cara berkolaborasi.

Untuk mengukur aspek kognitif dilakukan melalui tes:

Ranah kognitifberkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni:

1. Pengetahuan atau ingatan adalah tingkat kemampuan yang hanya meminta siswa untuk mengenal atau mengetahui adanya konsep, fakta, atau istilah-istilah tanpa harus mengerti.

(27)

3. Aplikasi adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam situasi yang baru baginya.

4. Analisis adalah tingkat kemampuan siswa untuk menganalisis atau menguraikan suatu situasi tertentu kedalam komponen-komponen atau unsur-unsur pembentuknya.

5. Sintesis adalah tingkat kemampuan siswa untuk menemukan hubungan kausal atau urutan tertentu.

6. Evaluasi adalah tingkat kemampuan siswa untuk membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi, dan sebagainya.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Cooperative script.Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa

(28)

2.3 Paradigma

Keterangan :

: Garis Hubungan : Garis Pengaruh

Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Script

1. Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi

(29)

REFERENSI

A’la,Miftahul.2011.”Quantum Teaching”.Yogyakarta:Diva Press

Badudu-Zain.1994.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

Lie,A.2002. Cooperatif Laerning.Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia.Jakarta.104 halaman.

Lukman Ali,dkk.1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka. Mardalis. 2008. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara.

Nasution.1997. Berbagai Pendekatan dalam Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.

(30)

III.

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

Metodologi penelitian adalah suatu alat dan cara yang sistematis yang dimiliki dan ditempuh oleh seorang peneliti dalam usaha mengadakan penelitian agar tercapainya tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Untuk memecahkan suatu masalah dan mendapatkan data yang tepat, maka diperlukan metode yang dapat menunjang penyelesaian suatu masalah.

Pemilihan metode yang tepat dapat memudahkan suatu penelitian. Penulis akan meneliti hasil belajar siwa dalam pembelajaran sejarah mengunakan metode cooperative script. Dalam hal ini tidak terdapat kelas pembanding, maka metode

yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode eksperimen dengan menggunakan teknik eksperimen semu (quasi eksperimen).

3.2.Desain Penelitian

(31)

pada tiap akhir pelajaran atau tes setelah penggunaan metode cooperative script yang diberikan tanda (O).

Desain penelitian ini sebagai berikut : Perlakuan Observasi

X O

Keterangan :

X = Treatment yang diberikan/variabel independen yang merupakan sebab. O = Observasi/variabel dependen yang merupakan akibat.

Jadi, penggunaan metode cooperative script terhadap hasil belajar siswa.

3.3.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah yang beralamatkan di Jalan Karang Bolong 11F, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah 34172.Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari, yaitu pada Semester Genap tahun ajaran 2013/2014.

3.4.Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

(32)

kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya diartikan sebagai orang saja, tetapi bisa juga objek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Trimurjo Tahun Ajaran 2013/2014, seperti tampak pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Jumlah populasi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Trimurjo Tahun Pelajaran 2013-2014

No. Kelas Siswa Jumlah

L P

1 XI IPS 1 13 8 21

2 XI IPS 2 14 9 23

3 XI IPS 3 11 9 20

Jumlah 38 26 64

Sumber : Tata Usaha SMA Negeri 1 Trimurjo

Dari tabel diatas dapat diketahui yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI IPS SMA Negri 1 Trimurjo Tahun Ajaran 2013/2014 yang terdistribusi dalam 3 kelas (XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3) dengan jumlah keseluruhan sebanyak 64 siswa terbagi menjadi 38 laki-laki dan 26 perempuan

3.4.2. Teknik Pemilihan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Random Sampling, menurut Suharsimi Arikunto (2006:134) dalam bukunya yang

(33)

Penarikan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara mengundi kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Trimurjo untuk menentukan kelas mana yang akan diterapkan metode pembelajaran yang telah dipilih oleh peneliti dan yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPS 2 sebagai objek penelitian.

3.4.3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karektaristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sasaran yang akan menjadi data dalam penelitian. Dalam populasi penelitian ini sebanyak 23.Sedangkan dalam menentukan besarnya sampel, peneliti berpedoman pada pendapat (Margono, 2010:121) “sampel adalah sebagai bagian dari pupulasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara

tertentu”.

Tabel2. Sampel kelas XI IPS 2

No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. IX IPS 2 14 9 23orang

JUMLAH 14 9 23orang

Sumber :Tata Usaha SMA Negri 1 Trimurjo Tahun Ajaran 2013/2014

(34)

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.5.1.Variabel Penelitian

Menurut Sumadi Suryabrata dalam bukunya Metodelogi Penelitian, yang dimaksud dengan variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti (Sumadi Suryabrata, 2000 : 72).

Hatch dan Farhady:1981,(dalam sugiono 2012:60) menyatakan bahwa variabel merupakan atribut seseorang atau objek,yang mempunyai variasi antara satuorang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain.

Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, sebagai berikut :

Variabel bebas adalah variabel Independen yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab perubahannya yang menyebabkan timbulnya variabel dependen.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan Metode Pembelajarancooperative scriptdalam pembelajaran sejarah.

Variabel terikat adalah variabel dependen yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran sejarah.

3.5.2.Definisi Operasional Variabel

(35)

variabel tersebut. Untuk memahami objek permasalahan dalam penelitian ini secara jelas maka diperlukan pendefinisian variabel secara operasional sebagai berikut :

Vriabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran coope serativcrip. Pada kelas ini metode pembelajaran cooperative scriptadalah metode belajar diman siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikitisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya dalam ruwangan kelas.Pengunaan metode cooperative scripakan lebih mengarahkan siswa agar melatih pendengaran,

ketelitian, kecermatan untuk menemukan ide-ide pokok dan gagasan dalam kelompok, secara tidak langsung terdapat kontrak belajar antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa mengenai cara berkolaborasi. Serta mendorong siswa untuk berlatih memecahkan suatu masalah dengan mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan ide siswa dengan ide temannya.Membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar serta menerima perbedaan yang ada.Memotivasi siswa yang kurang pandai agar mampu mengungkapkan pemikirannya.Memudahkan siwa berdiskusi dan melakukan interaksi sosial dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil be;lajar kognitif siswa setelah diberikan perilaku berupa motode pembelajaran cooperative script.

(36)

Pada rencana pengukuran variabel untuk memudahkan penulis dalam penelitian analisis data, maka diperlukan pengukuran dan penelitian variabel yang akan diukur pada penelitian ini adalah hasil belajar kognitif sejarah siswa yang diajar dengan menggunakan metode Cooperative script.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.6.1. Tes

(37)

Tabel 3 kisi-kisi soal posttest

NO. JENJANG NOMOR SOAL JUMLAH

1. Pengetahuan (C1) 2, 3, 6, 8, 13, 20, 21, 23,24 8 2. Pemahaman (C2) 1, 9, 15, 17, 18, 25, 26, 28 9

3. Penerapan (C3) 7, 16, 22 3

4. Analisis (C4) 4, 10, 11 3

5. Sintesis (C5) 12, 14, 30 3

6. Evaluasi (C6) 5, 19, 27,29 4

JUMLAH KESELURUHAN 30

Sumber : Olah data peneliti

Dari tiap jenjang memiliki skor yang berbeda- beda, pengetahuan C1 skor 1, pemahaman C2, skor 2, penerapan C3 skor 3, analisis C4 skor 5, sintesis C5 skor 6, dan evaluasi C6 skor 8, maka pengsekoran jawaban dari masing- masing jenjang ssebagai berikut :

Jenjang = jumlah soal x skor C1 = 8 x 1 = 8

(38)

3.6.2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan data dengan cara mencatat data yang sudah ada. Dokumentasi dilakukan dengan cara pengambilan data yang sudah ada, seperti: data siswa kelas XI SMA Negeri 1 Trimurjo dan nilai-nilaites siswa padamateri pelajaran sejarah sebelum menggunakan metode pembelajaran Cooperative script.

3.6.3. Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan penulisan dalam penelitian ini,seperti : teori yang mendukung, konsep-konsep dalam penelitian, serta data-data yang diambil dari berbagai referensi.

3.7. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Obsevasi awal untuk melihat kondisi lampangan atau tempat penelitian seperi banyak kelas,jumlah siswa,dan cara guru mengajar.

2. Menentukan populasi dan sampel.

3. Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.

4. Menyusun silabus dan Rencana Pelakasanan Pembelajaran(RPP). 5. Membuat instrumen tes penelitian.

6. Melakukan validasi instrumen. 7. Mengujicobakan instrumen.

(39)

9.Menganalisis data. 10. Membuat kesimpulan.

3.8. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan Pendahuluan

Pada awal pembelajaran guru memeriksa kehadiran siswa, memberikan motivasi,dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan metodeCooperative script.

a. Guru membagi siswa untuk berpasangan.

b. Guru membagiakan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.

c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.

d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya, sementara pendengar:

e. Menyimak/mengoreksi/melengkapi ide-ide pokok yang kurang lengkap.

(40)

g. Bertukar peran, semula berperan sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Kemudian lakukan seperti kegiatan tersebut kembali..

3. Kegiatan Akhir

Pada akhir pembelajaran guru membimbing siswa untuk bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan sesuatu hal yang belum dipahami dan pembelajaran diakhiri oleh tes.

3.9. Instrumen Penelitian

Penelitian memerlukan instrumen penelitian agar mendapatkan data yang valid. Instrumen merupakan (Margono,2000:155) alat pengumpul data yang dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagai mana adanya.Instrumen untuk mengukur pengelolaan pembelajaran yaitu pengamatan aktivitas kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa, yaitu lembar soal tes formatif.Lembar soal ini berisi 30 soal pilihan ganda yang digunakan saat posttest (ujian akhir) untuk melihat hasil belajar ranah kognitif setelah diberikan metode pembelajarancooperative script pada akhir pertemuannya.

3.10. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.10.1 Uji Validitas

(41)

validitas konstruk.Validitas konstruk didapat dengan membuat kesesuaian antara tujuan pembelajaran yang ada pada RPP dengan indikator tes, prediksi dan butir tes.Penentuan kesesuaian antar variable tersebut dapat dilakukan melalui penilaian ahli.

3.10.2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto (2006:109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu :

(

)

Dimana :

: reliabilitas yang dicari

∑ : jumlah varians skor tiap- tiap item

: varians total

(42)

Menurut Sayuti dan Saputri (2010:30), kuisioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterpretasikan sebagai berikut :

Tabel 4. Kriteria nilai Alpha Cronbach`s Nilai Alpha Cronbach`s Kriteria

0,00 – 0,20 Kurang reliable 0,21 – 0,40 Agak reliable 0,41 – 0,60 Cukup reliable 0,61 – 0,80 Reliabel 0,81 – 1,00 Sangat reliable

Sumber : Buku Sayuti dan Saputri hal 30

Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan kepada sampel yang sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal.

3.10.3. Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

P : angka indeks kesukaran item

Np : banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan betul

(43)

Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran suatu butir soal dapat ditentukan dengan menggunakan kriteria indeks kesukaran yang dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 5. Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran

Besarnya P Interpretasi

Kurang dari 0,30 Sangat Sukar 0,30 – 0,70 Cukup (Sedang)

Lebih dari 0,70 Mudah

Sumber : Sudijono (2008:372)

3.10.4. Daya Pembeda

Sebelum menghitung daya pembeda, terlebih dahulu data diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah.Kemudian diambil 27% siswa yang memperoleh nilai tertinggi (disebut kelompok atas) dan 27% siswa yang memperoleh nilai terendah (disebut kelompok bawah). Sudijono mengungkapkan bahwa menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

D = PA– PB ; dimana PA = dan PB =

Keterangan :

D : indeks diskriminasi satu butir soal

PA : proporsi kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal

(44)

PB : proporsi kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar butir soal

yang diolah

BA : banyaknya kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal

yang diolah

BB : banyaknya kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar butir

soal yang diolah

JA : jumlah kelompok atas

JB : jumlah kelompok bawah

(Sudijono, 2008:389)

Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera pada tabel berikut ini :

Tabel 6. Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Nilai Interpretasi

Kurang dari 0,20 Buruk

0,21 – 0,40 Sedang

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Sangat Baik

Bertanda negative Buruk Sekali

Sumber : Sudijono (2008:389)

3.11. Teknik Analisis Data

Menurut Iqbal Hasan “ analisis data ialah memperkirakan atau menentukan

besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap sesuatu (beberapa) kejadian lainnya serta memperkirakan atau

meramalkan kejadian lainnya”. ( Iqbal Hasan,2004:29)

(45)

“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan datam kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain” ( Sugiyono,2012:335)

Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan analisis data ialah proses menentukan urutan data kedalam suatu pola dan memperkirakan suatu kejadian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan konsep diatas maka dalam penelitian ini penulis mengunakan teknik analisis data kuantitatif.

“Teknik analisis data kuantitatif yaitu merupakan penelitian empiris di mana data adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung/ angka.Penelitian kuantitatif memperhatikan pada pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik.Metode penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan bersifat obyektif.Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas obyektif yang bisa diukur.Variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi dan interkorelasi variabel dapat diukur.Peneliti kuantitatif menggunakan sisi pandangannya untuk mempelajari subyek yang ia teliti.”(Punch1988: 4)

(46)

3.12. Kriteria Hasil Belajar

Penentuan kategori hasil belajar kognitif siswa menggunakan ketentuan dari Dinas Pendidikan Bandar Lampung (Kategori penilaian kognitif 2013:2) yaitu 80-100 (Memuaskan), 70-79 (Baik), 60-69 (Cukup), 0-59 (Kurang Cukup) maka jumlah siswa dipersentasekan guna melihat kesimpulan hasil belajar kognitif setelah pembelajaran, seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 8. Rekapitulasi Persentase Hasil Belajar Kognitif Siswa

NO. KATEGORI JUMLAH SISWA

1. 80-100 ( Memuaskan ) 2. 70-79 (Baik)

3. 60-69 (Cukup) 4. 0-59 (Kurang Cukup)

(47)

REFERENSI

Chandwick, Brunc a. 1991. Metode Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang: FKIP Semarang Press. Hlm. 91

Hendra, Nawawi. 1991. Merode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hlm. 141

Suharsimi Arikuto. 2006. Prosedur Pemelitian, Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: PT. Rinika Cipta. Hlm. 138.

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rinika Cipta, hlm. 121

Sutrisno Hadi. 2001. Metodologi Research, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. hlm. 224

Suharsimi Arikuto. Op Cit. hlm. 118

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuanitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hlm. 60.

Suharsimi Arikuto.Op Cit.hlm. 172. Suharsimi Arikuto.Op Cit.hlm. 52

Miftahul, Huda, M.PD. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan/PPL. Yogyakarta: Perpustaka Pelajar. Hlm. 140.

Margono. Op Cit. hlm. 155

Suharsimi Arikuto. Op Cit. hlm. 109.

Ana, Sudijono. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja: Grafindo Persada. Hlm. 372.

Ibid.Hlm.389

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada:Jakarta.Hlm.43

(48)

Gambar

Tabel 1.Nilai Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Siswa Kelas XI SMA Negeri
Tabel 1. Jumlah populasi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Trimurjo Tahun Pelajaran 2013-2014
Tabel 3 kisi-kisi soal posttest
Tabel 4. Kriteria nilai Alpha Cronbach`s
+4

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu juga pada BAB I ini Penulis akan menguraikan metode dan langkah langkah yang akan dipakai untuk menemukan seberapa besar pengaruh penetapan harga jual

Yahudi dari al-Aws, orang-orang merdeka (di kalangan) mereka dan mereka sendiri, mempunyai kedudukan yang sama dengan orang- orang yang terikat dengan piagam ini dalam loyalitas

Peran Kebijakan bisnis dalam meningkatkan kepuasan pelanggan pada Kopi Baba Coffe Shop Medan, Universitas Sumatera

Nick Forster, 2001, A Case Study of Women Academics on Equal Opportunities, Career Prospects and Work-Family Conflicts in UK. University , Career

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Anisa Suciati Wardhani 2015 Universitas

: Tingkat Kejadian Mikotoksin pada Makanan' Bayi Komersial asal Indonesia (Tile Illcidellce of Mycotoxill ill Commercial Baby Foodfrom Illdollesia)..

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis proses pengadaan dan pengendalian buah-buahan dan pengendalian di Giant Hypermarket Botani

pada submateri persamaan garis lurus menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model konvensional, (2) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik pada