• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X DI SMK MANDIRI PERCUT SEI TUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X DI SMK MANDIRI PERCUT SEI TUAN."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X DI SMK

MANDIRI PERCUT SEI TUAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

RADES BORNED SIANIPAR

NIM 5113121034

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iv ABSTRAK

Rades Borned Sianipar.“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script untuk Meningkatkan Hasil Belajar Alat Ukur pada Siswa Kelas X di SMK Mandiri Percut Sei Tuan”.Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

2016.

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar alat ukur pada siswa kelas X SMK Mandiri Percut Sei Tuan dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Script. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Mandiri Percut Sei Tuan Medan di kelas X TKR dengan jumlah 72 orang. Dimana penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe script, dan memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar alat ukur siswa kelas X di SMK Mandiri Percut Sei Tuan. Hal ini dapat dilihat dari siklus I hasil ketuntasan belajar klasikal pada hasil postes meningkat sebanyak 18 siswa 56,25 %. Pada siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran cooperative tipe

script dimana pada siklus II hasil pretes sebanyak 22 siswa sebesar 68,75% dan

pada hasil postes sebanyak 26 siswa sebesar 81,25%. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan belajar klasikal sebanyak 4 siswa 12,5%. Pada siklus II ini telah mencapai indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan 75% siswa memperoleh nilai 75.Peningkatan aktivitas belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran cooperative tipe script dari siklus I ke siklus II sebesar 17,82 %. Dengan demikian Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script dapat Meningkatkan Hasil Belajar Alat Ukur pada Siswa Kelas X di SMK Mandiri Percut Sei Tuan”,

(5)

v ABSTRACT

Rades Borned Sianipar.“Aplication learning of cooperative tipe script forImproving Student’s Learning Outcomes Measurement Tool in Class X in SMK Mandiri Percut Sei Tuan”. A Thesis. Faculty of Engineering State University of Medan, 2016.

This study was conducted to improve learning outcomes measurement tool in class X SMK Mandiri Percut Sei Tuan by applying cooperative tipe script.This research was conducted at SMK Mandiri Percut Sei Tuan Medan in class X TKR with the 72 peoples.Where this research is a class action, which uses cooperative type script, Where this research is a class action, which uses cooperative type script, and this result was have posifive effect and significant on learning outcomes measurement tools tenth X students in SMK Mandiri Percut Sei Tuan. It can be seen from the results of the first cycle in the classical learning completeness postes result increased by 18 students 56.25%. In the second cycle increased mastery learning students after the implementation of cooperative type script where the second cycle of pre-test results were 22 students at 68.75% and the results of post-test as many as 26 students of 81.25%. This shows an increase of 4 classical learning completeness students 12.5%. In this second cycle has reached mastery learning indicators stipulated 75% of students earn a grade of 75.Increased student activity after applying cooperative type script from the first cycle to the second cycle of 17.82%. Thus Application of Cooperative type Script Can Improve Learning Outcomes Measurement Tool in Class X in SMK Mandiri Percut Sei Tuan "

(6)

i

KATA PENGANTAR

Penulis mengucap puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya, serta memberikan pengetahuan dan kesempatan kepada penulis sehingga Skripsi yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script untuk Meningkatkan Hasil Belajar Alat Ukur pada Siswa Kelas X di SMK Mandiri Percut Sei Tuan” dapat diselesaikan penulis sebagaimana mestinya dan seperti

yang direncanakan.

Terwujudnya Skripsi ini merupakan usaha maksimal yang dilakukan oleh penulis, dan penulis menyadari banyak mengalami kendala dalam penyusunan Skripsi ini. Walaupun demikian dapat diatasi berkat bantuan dan pertolongan Tuhan melalui berbagai pihak. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini banyak terdapat kekurangan dalam hal penulisan, isi dan penyampainya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

(7)

ii

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST., MT., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Dr. Eka Daryanto, MT selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan, bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat bermanfaat dalam penulisan Skripsi ini.

7. Bapak Drs. Robert Silaban, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik. 8. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan Ilmu Pengetahuan selama

penulis melakukan perkuliahan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 9. Bapak/Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

10.Ibu Dra. Fatimah Zahra, M.Pd selaku Kepala Sekolah dan Bapak Franky Silalahi, ST. M.Pd selaku wakil kepala sekolah di SMK Mandiri Percut Sei Tuan

11.Bapak Muh. Ngison Muhdin, ST, selaku ketua jurusan di SMK Mandiri Percut Sei Tuan

12.Bapak Buala J. Waruwu, S.Pd, selaku Guru Mata Pelajaran Alat Ukur di SMK Mandiri Percut Sei Tuan

(8)

iii

dukungan, kasih sayang, doa dan semangat kepada penulis dalam penulisan Skripsi ini.

14.Teristimewa untuk KTB saya Ira Yohana Simamora yang selalu mendoakan dan memberi semangat dalam pengerjaan Skripsi ini. dan Sobat-sobat seperjuangan saya (Andi, Melky, Mardy, Lamro, Winalni, Roy, dan lainnya) yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih untuk semangat nya. 15.Terimakasih untuk Kelompok Kecil tempat saya dibina F’Christ n Miracle

(PKK : b’Petrus, K’Swinda, K’Febry ; KTB :Eka, Haslinton, Ravika, Henny,

Renita) atas kebersamaan dan doanya selama ini. Dan terimakasih untuk adik-

adik kelompokku “New Born” (Ewin & Rajanson) yang selalu mendoakan.

16.Teristimewa juga untuk UKMKP terkhusus untuk UP-FT tempat saya bertumbuh dan dalam mengenal pelayanan, dan Koordinasi 2015

“Kooperlimas” (Roubin, Berliana, Melisa, Renita, Frisdo, Lixpen, Monalisa,

dan pemerhati Rafika) terimakasih atas kebersamaan dan doa-doanya selama ini.

Akhir kata, hanya doa yang dapat dipersembahkan oleh penulis atas berkat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Agustus 2016 Penulis

(9)

iv

1. Hakekat Hasil Belajar Alat Ukur ... 10

2. Hakekat Pembelajaran Kooperatif ... 15

a Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 15

b Ciri –Ciri Pembelajaran Kooperatif ... 17

c Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 18

d Kelebihan Pembelajaran Kooperatif ... 20

e Elemen –Elemen Pembelajran Kooperatif ... 21

f Pengertian Model Pembelajaran Cooperatif Tipe Script ... 22

g Manfaat Model Pembelajaran Cooperatif Tipe Script ... 26

h Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe Script ... 27

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 29

(10)

v

D. Hipotesis Tindakan ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

B. Subjek Penelitian ... 35

C. Partisipan ... 35

D. Rancangan Penelitian ... 35

E. Evaluasi Penelitian ... 37

F. Hubungan Antar Variabel Penelitian ... 37

G. Prosedur Penelitian ... 38

H. Metode Pengumpulan Data ... 42

I. Teknik Analisis data ... 45

1 Indikator Keberhasilan Tindakan dalam Ketuntasan Perorangan ... 45

2 Indikator Keberhasilan Tindakan dalam Ketuntasan Klasikal ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47

1. Test Kemampuan Awal ... 47

2. Siklus I... 49

a Tahap perencanaan (Plan) Siklus I ... 49

b Tahap Pelaksanaan (Action) Siklus I ... 50

c Tahap Pengamatan (Observation) Siklus I... 53

d Tahap Refleksi (Reflection) Siklus I ... 54

3. Siklus II ... 56

a Tahap perencanaan (Plan) Siklus II ... 57

b Tahap Pelaksanaan (Action) Siklus II ... 58

c Tahap Pengamatan (Observation) Siklus II ... 62

d Tahap Refleksi (Reflection) Siklus II ... 65

(11)

vi BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 71 B. Saran ... 71

(12)
(13)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1Perolehan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKR ... 4

Tabel 2 Siklus Tindakan Kelas ... 39

Tabel 3 Format Observasi aktivitas siswa ... 43

Tabel4Hasil Perolehan Nilai Pada PreTest Siklus I... 48

Tabel5Hasil Perolehan Nilai Pada Post Test Siklus I ... 51

Tabel 6 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 53

Tabel 7Data Hasil Observasi Akvititas Guru Siklus I ... 54

Tabel 8Perbandingan ketuntasan Klasikal Siklus I ... 55

Tabel 9 Hasil Perolehan Nilai Pada Pre Test Siklus II ... 59

Tabel 10 Hasil Perolehan Nilai Pada PosTest Siklus II ... 61

Tabel 11Data observasi aktivitas belajar siswa siklus II ... 63

Tabel 12Rata-rata hasil belajar siswa siklus I dan II ... 63

Tabel 13Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II ... 65

Tabel 14Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siklus II ... 65

(14)

x

DAFTAR GRAFIK

Halaman

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 75

Lampiran 2 RPP Siklus Pertama... 82

Lampiran 3 RPP Siklus Kedua ... 98

Lampiran 4 Soal Pretest Pertama ... 109

Lampiran 5 Soal Pre test Kedua ... 115

Lampiran 6Hasil Perolehan Nilai Pada PreTest Siklus I ... 119

Lampiran 7Hasil Perolehan Nilai Pada Post Test Siklus I ... 120

Lampiran 8Hasil Perolehan Nilai Pada PreTest Siklus II ... 121

Lampiran 9Hasil Perolehan Nilai Pada Post Test Siklus II ... 122

Lampiran 10 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran ... 123

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wadah bagi manusia dalam mengembangkan potensi dan meningkatkan kualitas diri. Suatu bangsa dikatakan maju apabila masyarakatnya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, pendidikan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan. Terutama saat ini dimana dunia sedang menghadapi perkembangan global yang tingkat persamaannya sangat tinggi dan kompetitif. Apabila pendidikan tidak diperkuat, maka individu tersebut jelas akan kalah bersaing dalam pendidikan.

Oleh karena itu pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting khususnya untuk negara berkembang seperti Indonesia, sebab masa depan dan kemajuan suatu bangsa itu terletak pada perkembangan anak bangsa dalam membaca dan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi beserta kemudahannya. Di masa yang akan datang, kemajuan suatu bangsa itu tidak lagi tergantung pada tersedianya sumber daya alam (SDA), namun sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan luas, kreatif, terampil dan berkepribadian.

(17)

2

dibutuhkan keseriusan dari berbagai pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, tidak terkecuali siswa itu sendiri. Baik tidaknya hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah dalam penerapan model pembelajaran.

Penerapan model pembelajaran merupakan cara/teknik penyajian materi yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pembelajaran. Dimana dapat diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dengan melakukan suatu pendekatan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metode pembelajaran.

Di masa sekarang ini sudah sering kita mendengarkan suatu kritikan terhadap lemahnya mutu pendidikan oleh masyarakat kepada lembaga pendidikan baik secara langsung maupun melalui media. Hal ini dapat kita lihat dari sejumlah siswa yang masih memperoleh hasil belajar yang rendah. Rendahnya hasil belajar disekolah seharusnya menjadi suatu hal yang harus diperhatikan dan dipecahkan.

(18)

3

termotivasinya siswa dengan pola pembelajaran guru yang monoton juga merupakan salah satu factor dari rendahnya hasil belajar siswa. Apabila dalam proses belajar mengajar siswa mempunyai ketertarikan terhadap materi pelajaran dan didukung oleh guru dalam menyampaikan materi dengan cara yang menarik dapat membuat siswa menjadi tertarik untuk mempelajari materi maka keberhasilan kegiatan pembelajaran akan mudah tercapai.

(19)

4

TABEL 1.1

Perolehan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKR

Tahun Pelajaran

Nilai Jumlah Siswa Persentase

Sumber : Hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Mandiri Sei Percut Sei Tuan

Dari Tabel 1.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa rendah. Ini dapat kita lihat dari data yang penulis peroleh pada saat observasi, pada tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 30 siswa dan standart kelulusan minimal pada mata pelajaran alat ukur pada siswa kelas X SMK Mandiri Sei Percut sei Tuan adalah 75, nilai < 75 sebesar 70 % (21 siswa), dan sisanya nilai 75 – 84,9 sebesar 23,33 % (7 siswa), nilai 85 -94 sebesar 6,66% (2 siswa).

Tahun 2015/2016 hasil belajar siswa semakin menurun dengan jumlah 30 siswa, dan tetap dengan standart kelulusan minimal adalah 75. nilai < 75 sebesar 76,66 % (23 siswa), dan sisanya nilai 75 – 84,9 sebesar 20 % (6 siswa), nilai 85 -94 sebesar 3,33 % (1 siswa).

(20)

5

penyebab rendahnya hasil belajar antara lain adalah siswa kurang serius, saehingga tidak menyimak materi dalam proses belajar mengajar, tidak mau bertanya dan mengemukakan pendapat,. Siswa juga kurang dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk melakukan aktivitas belajar dengan baik, sehingga siswa cenderung hanya menerima pelajaran saja, tanpa memiliki keberanian dalam bertanya jika ada maeteri yang belum jelas, maupun mengutarakan pendapat kepada yang lain. Fasilitas dalam proses belajar mengajar juga merupakan salah satu untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar, seperti tidak adanya buku pedoman untuk pegangan siswa, agar siswa lebih mengerti pelajaran yang disampaikan. Tingkat displin juga sangat kurang, sehingga masih banyak siswa yang berkeliaran pada jam pelajaran, dan mencari alasan untuk keluar kelas. Hal ini mempengaruhi guru dalam melaksanakan rencana pelakasanaan pembelajarana (RPP) yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga proses pembelajaran tersebut tidak optimal.

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik, dibutuhkan guru yang kreatif, inovatif dan mampu mengelola kegiatan proses belajar mengajar. Dalam mengelola kelas dituntut kemampuan untuk mengenal dan menggunakan model pembelajaran yang tepat terhadap peserta didik. Mengajar bukan hanya menuntut pada hasil saja, melainkan juga pada proses. Maka diharapkan bahwa semakin baik proses yang dikerjakan akan semakin baik juga hasil yang didapatkan.

Trianto (2011:142), mengumukakan bahwa ada beberapa model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar, yaitu :

(21)

6

2. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning) 3. Model Pembelajaran Realistik (Realitic Mathematic Learning)

4. Model Pembelajaran Langsung (Direct Learning)

5. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Pada Skripsi ini, model yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif terdiri atas beberapa tipe, diantaranya, pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division), tipe TGT (Team Game Turnament), tipe Jigsaw, tipe KI (Kelompok Investigasi), tipe KBS, tipe

Think Pair Share, tipe Mind Mapping, tipe Snowball Throwing, tipe Cooperative

Script, dan lain-lain.

Model pembelajaran yang digunakan dalam skripsi ini adalah model pembelajaran tipe Cooperative Script. Pembelajaran tipe Cooperative Script merupakan salah satu model pembelajaran yang pada dasarnya didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya dalam pembelajaran ini system yang digunakan menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sehingga proses pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktivitas siswa, karena proses pendidikan tidak hanya mengembangkan intelektual tetapi mencakup seluruh potensi yang dimiliki siswa. Arshyad (2011) mengemukakan “Kita belajar : 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan kita dengar, 70% dari apa yang kita katakan, 90%

dari apa yang kita katakan dan kita lakukan”.

(22)

7

respon positif dan akan lebih memahami konsep yang sulit apabila memahami fase-fase yang terdapat dalam model pembelajaran Cooperative Script diterapkan dalam pembalajaran. Dalam hal ini siswa dipacu untuk dapat bekerja sama dengan baik dalam menemukan solusi suatu masalah yang dibahas.

Dengan mengunakan model pembelajaran cooperatif tipe Script, diharapkan siswa dapat lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar menjadi lebih baik lagi. Apabila dalam proses belajar mengajar siswa mempunyai ketertarikan terhadap materi pelajaran dan didukung oleh guru dalam menyampaikan materi dengan cara yang menarik sehingga siswa menjadi tertarik untuk mempelajari materi maka keberhasilan kegiatan pembelajaran akan mudah tercapai.

Penggunaan model pembelajaran Cooperative Script jika disesuaikan dengan materi pokok dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena model pembelajaran ini menuntut siswa untuk dapat bekerja sama, untuk mencapai tujuan pembelajaran. Akan tetapi peneliti mengalami kendala dalam menerapkan model pembelajaran ini. Hal ini disebabkan kurangnya sumber pelajaran ( tidak adanya buku panduan) yang digunakan siswa sehingga siswa hanya mengharapkan informasi yang disediakan. Hal ini membuat sulitnya mengatur alokasi waktu dalam menyajikan informasi karena terkadang melebihi alokasi waktu yang ditentukan.

Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script untuk Meningkatkan Hasil Belajar Alat Ukur pada Siswa Kelas X di SMK Mandiri Percut Sei Tuan. Dengan

(23)

8

khususnya pada mata pelajaran alat ukur, dengan harapan dapat mencapai peningkatan nilai siswa sesuai dengan syarat nilai kelulusan yang ditetapkan sekolah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis mengindentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan pembelajaran selama ini:

1. Guru tidak selalu menggunakan media pembelajaran pada saat mengajar. 2. Siswa tidak memiliki buku paket alat ukur.

3. Siswa kurang aktif dalam belajar pada mata pelajaran alat ukur. 4. Kurangnya daya tangkap siswa dalam belajar alat ukur

5. Siswa tidak memiliki hasil belajar yang baik pada mata pelajaran alat ukur 6. Siswa tidak berani untuk bertanya

C. Pembatasan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah, adalah:

1 Hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Mandiri Percut sei Tuan selama dua tahun berturut-turut belum memenuhi KKM.

2 Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung.

D. Rumusan Masalah

(24)

9

pembelajaran cooperatif tipe script dapat meningkatkan hasil belajar alat ukur siswa kelas X SMK Mandiri Percut Sei Tuan ?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran cooperatif tipe script pada pelajaran alat ukur siswa kelas X SMK Mandiri Percut Sei Tuan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat, untuk upaya meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran alat ukur.

2. Sebagai bahan masukan bagi calon guru tentang pelaksanaan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran cooperatif tipe script untuk meningkatkan hasil belajar.

(25)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil penelitian tindakan kelas (classtoom action

research), dapat disimpulkan :

1. Penerapan model pembelajaran cooperative tipe script dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Peningkatan aktivitas belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran cooperative tipe script dari siklus I ke siklus II sebesar 17,82 %

2. Penerapan model pembelajaran cooperative tipe script dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat pada siklus I hasil ketuntasan belajar klasikal pada hasil postes meningkat sebanyak 18 siswa 56,25 %. Pada siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran cooperative tipe script dimana pada siklus II hasil pretes sebanyak 22 siswa sebesar 68,75% dan pada hasil postes sebanyak 26 siswa sebesar 81,25%. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan belajar klasikal sebanyak 4 siswa 12,5%. Pada siklus II ini telah mencapai indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan 75% siswa memperoileh nilai 75.

B. Saran

(26)

72

1. Sebagai seorang pendidik maupun calon pendidik kita harus mampu menggunakan variasi dalam mengajar agar mampu mentransfer materi yang akan yang disampaikan agar proses belajar mengajar tidak monoton dan membosankan yaitu salah satu nya dengan menggunakan model pembelajaran

cooperatif tipe script

2. Untuk dapat melakukan proses dengan menggunakan model pembelajaran

cooperatif tipe script diperlukan pemahaman yang komperhensif untuk guru

mata diklat, baik dari segi persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi. 3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama

(27)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.(2015). Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi.Jakarta:Rineka Cipta Arsyad, Azhar.(2011). Media Pembelajaran. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada Daryanto.(2011). Belajar dan Mengajar.Bandung:Yrama Widya

Dimyati.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta

Djamarah dan Zain.(2010). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta

Hadi,S.(2007).Pengaruh Pembekalan Model Cooperative Script Terhadap

Ketrampilan Berfikir Kritis, Ketrampilan Metakognitif, dan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa Laboratorium UM.(Makalah Disajikan pada Seminar

Tesis).Malang

Hamalik.(2011).Perencanana Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta :Bumi Aksara.

Hasan,Hamid.(2009).Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta.Departemen Pendidikan danKebudayaan Dirjen PendidikanTinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik

Hendrian. (2012). http://hendriansdiamond.blogspot.com ( diakses 9 April 2016) Huda,Miftahul.(2014). Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran.

Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Irwanto.(2006). Psikologi Umum. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama Isjoni.(2011).Cooperative Learning.Bandung.Alfabeta

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Jacobs,H.L.,dkk.2000.Testing ESL Composition (a Pratical Approach) Rowley

Massscahusetts:Newbury House Publisher.Inc

Made,Wena.(2009).Strategi Pembelajaran Invatif Kontemporer:Suatu Tinjauan

Konseptional Operasional. Jakarta. PT. Bumi Aksara

Manurung,Makunginta.(2012). Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe

Script Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pengetahuan dasar Teknik Mesin Di SMK TR Swasta Karya Serdang Lubuk PakamTahun Ajaran 2011/2012. Sripsi Universitas Negeri Medan

(28)

74

Nababan,Tety Mariani.(2009). Pengaruh Model Pembelajaran Cooperatif Tipe

Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi Universitas Negeri Medan

Nurdiansa,Dia.(2008). Penerapan Motode Pembelajaran Cooperatif Tipe Script

Terhadap kemampuan Berpikir Kritis dan Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 21 Malang Tahun Ajaran 2007/2008.

http://library.um.ac.id.( Diakses 08 Mei 2016)

Sanjaya.(2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana Prenada Media

Sardiman.(2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Bandung:PT Sinar Baru Algesindo

Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta

Slavin,R. E.(2012). Cooperative learning. Second edition.Boston:Allyn and Bacon.

Sudjana dan Rivai.(2011). Metoda Statistika.Bandung: Alfabeto Sugiyono.(2008). Metode Penelitan Bisnis.Bandung: Alfabeto

Suprijono,Agus.(2009). Cooperative Learning.Surabaya : Pustaka Pelajar

Suradi dan Djadir.(2004).Model Pembelajara Kooperatif. http://72.14.203.104 /search?q =cache:_i-(Diakses 02 Mei 2016)

Suryani.(2011). Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Pembelajaran Cooperatif Tipe Script Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas X SMA Taruna Mandiri Pekanbaru.uin-suska.ac.id/2000/1/2012_2012

22.pdf (Diakses 08 Mei 2016)

Gambar

Grafik 1Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 dan Siklus II ............ 64
TABEL 1.1 Perolehan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKR

Referensi

Dokumen terkait

berupa perangkat penilaian yang meliputi: petunjuk penggunaan, cakupan instrumen, kisi-kisi indikator, lembar penilaian, dan rubrik penilaian pada KI 1, KI 2, KI 3, dan KI

Papa, Mama, Mbak Ruth, dan Mas Nathan di Bojonegoro, yang tidak pernah berhenti untuk terus mendukung penulis (baik dalam bentuk moril maupun materiil) di dalam

a. Tabel adalah kumpulan data yang diperlukan untuk membuat laporan, seperti daftar barang beserta harga masing-masing. Query adalah perintah untuk mengakses informasi

Tulisan ini merupakan bagian dari kegiatan Riset Kapasitas PEnangkapan Cantrang pada Perikanan Demersal di Laut Jawa Serta Pukat Cincin pada Perikanan Cakalang dan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian bakteri probiotik SKT-b melalui Artemia dengan dosis yang berbeda pada pascalarva udang windu dapat meningkatkan

Adalah rongga antar partikel agregat pada campuran padat termasuk rongga udara dan kadar aspal efektif, dinyatakan dalam persen volume total. VMA dihitung berdasarkan

role playing untuk meningkatkan self-efficacy karir peserta didik kelas X SMK Negeri 1 Masohi dirancang setelah penyebaran pre-test sampel yang kategori self- efficacy

Hal ini sesuai dengan pendapat Mardiati &amp; Fahrum (2018: 119) yang menyatakan bahwa Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah,