PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS LESSON STUDY DENGANMENGGUNAKAN MEDIA
ISIS DRAWTERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON
Oleh: Tuti Hartati NIM 4113331044
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS LESSON STUDY MENGGUNAKAN MEDIA ISIS
DRAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI
HIDROKARBON
TUTI HARTATI (NIM : 4113331044) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Problem Basead Learning berbasis
Lesson Study dengan menggunakan media Isis Draw lebih tinggi dari pada
peningkatan hasil belajar siswa dengan model Direct Intruction pada materi Hidrokarbon dan untuk mengetahui aspek kognitif manakah yang paling berkembang melalui pembelajaran model pembelajaranProblem Basead Learning
berbasis Lesson Study dengan menggunakan media Isis Draw. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN 1 Lubuk Pakam yang terdiri dari 7 kelas. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara purposif, 1 kelas sebagai kelas eksperimen dan 1 kelas sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Instrumen adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal yang valid dengan tingkat reliabel 0,914. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran
Problem Basead LearningberbasisLesson Studydengan menggunakan mediaIsis
Draw dan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Direct Intruction. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-ratapretestkelas eksperimen 42,94 dan nilai rata-rata posttest 81,91 sedangkan nilai rata-rata pretest kelas kontrol sebesar40,44dan nilai rata-rataposttestadalah75,58. Gain ternormalisasi kimia siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia kelas kontrol, yaitu 68,50 % dan 58,66%. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data yaitu menggunakan uji normalitas data menggunakan uji chi kuadrat diperoleh pada Gain kelas eksperimen χ2
hitung<χ2tabel yakni8,70<11,07 dan Gain kelas kontrolχ2hitung<χ2tabel yakni5,509 <11,07 maka kedua data Gain eksperimen dan kontrol berdistribusi normal serta uji homogenitas data diperoleh Fhitung<Ftabel yakni 0,9775 <1,792 maka kedua sampel homogen. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan taraf signifikan0,05 diperoleh thitung> ttabel yakni 2,955 > 1,6697 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning berbasis Lesson Study dengan menggunakan media Isis Draw
lebih tinggi dibandingkan dengan modelDirect Intructiondan aspek kognitif yang paling berkembang melalui pembelajaran Problem Based Learning berbasis
Lesson Study dengan menggunakan media Isis Draw adalah C2 (pemahaman)
81%.
Kata Kunci : Problem Based Learning berbasis Lesson Study menggunakan mediaIsis Draw,Hidrokarbon
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Problem Basead Learning (PBL) Berbasis
Lesson Study Dengan Menggunakan Media Isis Draw Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Kimia Siswa Man Lubuk Pakam Pada Pokok Bahasan
Hidrokarbon”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Prof. Dr.
Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi dan waktunya kepada penulis sejak
perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Ida Duma Riris, M.Si, Bapak Dr
Zainuddin Muhtar, M.Si, dan Bapak Agus Kembaren ,S.Si, M.Si sebagai dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi
ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si selaku
dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan
kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah MAN 1
Lubuk Pakam yaitu Bapak Irwansyah, MA yang telah memberikan izin penelitian
disekolah yang bersangkutan dan kepada Bapak Wakil Kepala Sekolah yaitu
Bapak Purwanta M.Pd, Guru Kimia Bapak Suyit Ratno, M.Pd dan para Pegawai
serta siswa – siswi kelas X-1 dan X-7 MAN 1 Lubuk Pakam yang telah banyak
membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta
Ayahanda Sabaruddin dan Ibunda Nismar yang telah memberikan dukungan dan
semangat serta telah bekerja keras demi anak-anaknya, selalu berdoa dan berusaha
memberikan yang terbaik untuk kebahagiaan anak-anaknya, telah membimbing
saya dan Adik saya menjadi anak yang sholeh/sholeha dan tidak pernah lelah
selalu memanjatkan do’a demi selesainya studi penulis.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada orang kedua setelah orang tua
saya, yaitu Dedi Purnama yang juga selalu mensupport dan memberikan
semangat dan bantuannya kepada saya terkhusus untuk bantuan tenaga dan
pemikirannya sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan Skripsi ini guna
untuk meraih gelar Sarjana ( S1).
Dan terakhir ucapan terimakasih yang teramat sangat besar saya hadiah
kan untuk seseorang yang sangat begitu teristimewa bagi saya yang menjadi
semangat untuk saya dalam melakukan yang terbaik adalah Alm. Kakak saya
Edwar Kennedy yang menjadi pendorongan terbesar dalam diri saya untuk bisa
menjadi yang terbaik terkhusus untuk jenjang karir saya dalam menyelesaikan
studi saya meraih gelar (S1).
ii DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR Gambar ix
DAFTAR Tabel x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 7
1.7. Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis Hakikat Pembelajaran Kimia
2.1.1. Hakikat Pembelajaran Kimia 9
2.1.2. Hasil Belajar Kimia 11
2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Kimia 14
2.2. Model Pembelajaran
2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran 16
2.2.2. Pengertian Model PembelajaranProblem Based Learning(PBL) 16
2.2.3. KarakteristikProblem Based Learning(PBL) 18
iii 2.3. Lesson Study
2.3.1. PengertianLesson Study 22
2.3.2 Langkah-Langkah DalamLesson Study 23
2.4.1. Tujuan Dan ManfaatLesson Study 24
2.4. Isis Draw
2.4.1. PengertianIsis Draw 25
2.4.2. Menu Bar Isis Draw 26
2.4.3. Toolbar Edit Struktur 29
2.5. Pembelajaran Hidrokarbon
2.5.1. Pengertian Pembelajaran Hidrokarbon 32
A. Menguji Keberadaan Unsur C, H dan O dalam Senyawa Karbon 32
B. Kekhasan Atom Karbon 32
C. Penggolongan Hidrokarbon 33
D. Rumus dan Tata Nama Senyawa Hidrokarbon 36
E. Isomer Senyawa Hidrokarbon 41
2.6. Kerangka Berfikir 43
2.7. Hipotesis Penelitian 45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 46
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi 46
3.2.2. Sampel 46
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1. Variabel Penelitian 47
3.3.2. Instrumen Penelitian 47
3.1.1.1. Validitas Isi 48
3.3.2.1. Validitas Butir Soal 49
A. Tingkat Kesukaran Soal 50
B. Daya Pembeda Soal 50
C. Distraktor (Pengecoh) 51
3.3.2.2. Reabilitas Soal 52
iv
3.4. Rancangan Penelitian 53
3.5. Teknik Pengumpulan Data 55
3.6. Teknik Analisis Data 57
3.6.1. Normalitas Data 57
3.6.2. Uji Hogenitas 58
3.6.3. Pengujian Hipotesis 58
3.6.4. Gain Ternormalisasi 59
3.6.4. Menghitung Hasil Belajar Siswa 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 61
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 61
4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian 62
4.1.2.1. Peningkatan Hasil Belajar 64
4.1.2.2. Uji Normalitas Data 65
4.1.2.3. Uji Homogenitas Data 65
4.1.2.4. Uji Hipotesis 66
4.1.2.5. Pencapaian Indikator Lesson Study 67
4.1.2.6. Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif 68
4.2. Pembahasan 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 75
5.2. Saran 75
DAFTAR PUSTAKA 76
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. SintaksProblem Based Learning 20
Tabel 2.2. Menu BarIsis Draw 26
Tabel 2.3. Rumus molekul dan nama alkana 36
Tabel. 2.4. Rumus Struktur dan rumus molekul beberapa senyawa alkena 39
Tabel. 2.5. Rumus Molekul senyawa alkuna 40
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrument Penelitian 48
Tabel 3.2. Klasifikasi Analisis validitas isi 49
Tabel 3.3. Rancangan Penelitian 53
Tabel 3.4. Penolong Untuk Uji Normalitas 58
Tabel 4.1. Rata-Rata Hasil Belajar 63
Tabel 4.2. Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa 64
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas 65
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas 66
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis 66
Tabel 4.6. Hasil uji persen pencapaian indikatorLesson Study 67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tampilan Jendela Isis Draw 26
Gamabar 2.2 Struktur Molekul dan Kejenuhan Ikatannya Hidrokarbon 34
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 54
Gambar 4.1. Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 63
Gambar 4.2. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 64
Gambar 4.3 Pencapaian IndikatorLesson Study 67
Gambar 4.4. Gain Ranah Kognitif 69
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran 79
Lampiran 2Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 81
Lampiran 3 Kisi- Kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi 102
Lampiran 4 Instrumen Tes (Sebelum Divalidasi) 103
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi 110
Lampiran 6 Kisi- Kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi 111
Lampiran 7 Instrumen Tes (Sesudah Validasi) 112
Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sesudah Validasi) 116
Lempiran 9 Lembar Kerja Siswa (LKS) 117
Lampiran 10 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) 121
Lampiran 11 Gambar Kekhasan Atom Karbon (Kelas Eksperimen) 123
Lampiran 12 Pembahasan Kelas Eksperimen 126
Lampiran 13 MediaIsis Draw 130
Lampiran 14 Perhitungan Validitas Isi Instrumen TesExpert Judgement 133
Lampiran 15 Perhitungan Validitas Butir Tes 135
Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 138
Lampiran 17 Perhitungan Uji Daya Beda 141
Lampiran 18 Perhitungan Distruktor 144
Lampiran 19 Perhitungan Reliabilitas Tes 148
Lampiran 20 Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar 152
Lampiran 21 Standar Deviasi Dan Varians Nilai Pretest dan Postest 156
Lampiran 22 Uji Normalitas Data 157
Lampiran 23 Uji Homogenitas 161
Lampiran 24 Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) Kelas Eksperimen Dan
Kelas Kontrol 163
Lampiran 25 Uji Normalitas Data Gain Eksperimen Dan Kontrol 166
Lampiran 26 Uji Homogenitas Data Gain Eksperimen Dan Kontrol 168
Lampiran 27 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 169
Lampiran 28 Pengujian Hipotesis 170
Lampiran 29 Gain Ranah Kognitif 172
Lampiran 30 Check List Saat Observasi Kelas 175
Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 203
Lampiran 32 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel T) 205
Lampiran 33 Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment 206
Lampiran 34 Dokumentasi penelitian 207
1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pada pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, pembelajaran di dalam
kelas pada beberapa sekolah masih menggunakan metode pembelajaran
konvensional yang mana guru masih mendominasi dengan kegiatan ceramah.
Apabila hal ini dilakukan secara terus menerus maka kondisi pembelajaran di
dalam kelas tidak dapat berkembang.
Hal ini dikarenakan setiap siswa dalam proses pembelajaran tidak dapat
mengapresiasikan pendapatnya ketika dia menemukan suatu permasalahan yang
memerlukan pemecahan. Seharusnya pembelajaran di dalam kelas sudah harus
diarahkan untuk membentuk siswa menjadi manusia yang mandiri dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan yang dijumpainya ketika dia dihadapkan
pada permasalahan di kehidupan nyata. Banyaknya model pembelajaran pada
metode kooperatif dapat menjadi salah satu pilihan seorang pendidik untuk
mengurangi dominasi pembelajaran di dalam kelas. Siswa sudah harus aktif untuk
mengaplikasikan antara materi yang ada dengan permasalahan yang akan dihadapi
dalam dunia nyata.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut
sumber daya yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia juga merupakan
syarat untuk mencapai tujuan pembangunan, salah satu wahana untuk
meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan yang berkualitas.
Sebagai faktor penentu keberhasilan pembangunan, maka kualitas sumber daya
manusia harus ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang
dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang
mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) merupakan bagian dari salah satu penentu pengembangan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
MAN merupakan tingkatan pendidikan yang menekankan pada bidang
keahlian tertentu yang harus dimiliki oleh siswa. Hal tersebut yang mendasari
setelah lulus dari MAN, siswa harus memiliki keahlian dan mengusai bidang ilmu
2
pengetahuan tertentu. Keahlian yang harus dimiliki oleh siswa secara individu
(mandiri) dikarenakan orientasi keberadaan MAN adalah untuk menjadi tenaga
kerja ahli di bidang keahlian tertentu. Keahlian yang bukan hanya dalam segi
kajian (teori), akan tetapi juga dalam kemampuan (kompetensi) praktek yang
menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi
setiap pelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu
yang diperolehnya dalam kehidupan sehari – hari. Untuk itu sangat dibutuhkan
kecocokan dalam penerapan pola metode pembelajaran dalam suatu mata
pelajaran yang memerhatikan masukan (input), proses belajar sehingga akan
sangat menentukan hasil belajar yang sesuai dalam segi teori maupun praktek.
Metode pembelajaran dalam setiap pelajaran harus diperhatikan sehingga sikap
aktif, kreatif, dan inovatif akan terwujud.
Pada kenyataanya, siswa kesulitan memperoleh yang harusnya mereka
dapatkan baik dalam segi kajian maupun pengaplikasian. Dalam hal ini Siswa
MAN Lubuk Pakam mengalami kesulitan dalam hal kemampuan untuk
menginovasi dan kreativitas dalam mengembangkan pengetahuan teori yang telah
diperoleh untuk mengaplikasikannya (praktek), siswa kesulitan dalam hal
memahami hal-hal yang baru-baru disampaikan, dan kesulitan dalam penerapan
pengembangan-pengembangan teori yang telah disampaikan pada bentuk lain baik
dalam teori maupun praktek.
Pada dasarnya, diperlukan pendekatan untuk mengaktifkan siswa, sehingga
diharapkan siswa memiliki pemahaman dan keterampilan yang baik dan yang
pastinya berimbas terhadap prestasi belajar siswa yang baik pula.
Salah satu model pembelajaran yang merupakan model pembelajaran
student centered adalah Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran
berbasis masalah. PBL merupakan model belajar yang menggunakan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan
baru. Siswa diberikan permasalahan pada awal pelaksanaan pembelajaran oleh
guru, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran siswa memecahkannya yang
akhirnya mengintegrasikan pengetahuan ke dalam bentuk laporan.
Problem Based Learning (PBL) dalam pengaplikasiannya memiliki
3
Keterampilam-keterampilan siswa yang diharapkan setelah model ini diterapkan
kepada siswa itu bisa bekerjasama, mengeluarkan pendapat, menjadi pendengar
yang baik, serta mampu bertanya tentang apa yang belum dipahami dalam proses
kegiatan belajar mengajar atau ini bisa dikatakan keterampilan sosial yang harus
bisa tercapai. Selain itu juga seorang guru bisa menilai bagaimana siswa mampu
mengidentifikasi masalah dan memecahkan masalah atau disebut dengan
keterampilan pemecahan masalah.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pernah
diteliti oleh Jefri (2013) diperoleh hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem
koloid dengan menggunakan model Problem Based Learning di MAN 1 Medan
tahun ajaran 2011/2012 diperoleh hasil belajar sebesar 79.7%. Hasil penelitian
oleh Rofiqoh Batubara (2013) diperoleh peningkatan hasil belajar siswa melalui
Strategi Problem Based Learning pada sub pokok bahasan laju reaksi sebesar
51.781%.
Hal ini sejalan pula dengan penelitian oleh Mutiara Rahmi yang berjudul
Implementasi Pendekatan Scientific Berbasis Lesson Study Dalam Praktikum
Hukum Perbandingan Tetap yang bertujuan untuk mendeskripsikan pendekatan
scientific berbasis lesson study pada praktikum hukum perbandingan tetap
terhadap kemampuan aspek afektif siswa, yang meliputi kejujuran, kerjasama,
ketelitian dan kebersihan serta aspek psikomotorik siswa. Pada penelitian yang
dilakukan ini secara aspek afektif siswa yang berkembang meliputi kerja sama,
kepedulian, menghargai sesama dan motivasi belajar bersama.
Sebagian besar pembicaraan tentang pendidikan terutama tertuju pada
bagaimana upaya untuk menemukan cara yang terbaik guna mencapai pendidikan
yang bermutu dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang handal, baik
dalam bidang akademis, sosio-personal, maupun vokasional.
Salah satu masalah atau topik pendidikan yang belakangan ini menarik
untuk diperbincangkan yaitu tentang Lesson Study, yang muncul sebagai salah
satu alternatif guna mengatasi masalah praktik pembelajaran yang selama ini
dipandang kurang efektif. Praktik pembelajaran konvesional semacam ini lebih
cenderung menekankan pada bagaimana guru mengajar (teacher-centered) dari
4
dapat kita maklumi yang ternyata tidak banyak memberikan kontribusi bagi
peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran siswa.
Untuk merubah kebiasaan praktik pembelajaran dari pembelajaran
konvensional ke pembelajaran yang berpusat kepada siswa memang tidak mudah,
terutama di kalangan guru yang tergolong pada kelompok laggard (penolak
perubahan/inovasi). Dalam hal ini, Lesson Study tampaknya dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatif guna mendorong terjadinya perubahan dalam praktik
pembelajaran di Indonesia menuju ke arah yang jauh lebih efektif.
Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Halimah (2012)
mengenai implementasi inkuiri berbasis Lesson study menyatakan bahwa,
motivasi belajar dan hasil belajar kognitif siswa meningkat. Selama proses
pembelajaran dengan menerapkan strategi inkuiri berbasis lesson study, siswa
dilatih untuk menemukan konsep atau jawaban suatu masalah, sehingga siswa
lebih antusias dan termotivasi untuk mencari jawaban melalui pengamatan
langsung.
Keaktifan siswa dalam membangun pemahamannya sangat diharapkan
dalam proses pembelajaran. Khususnya pada mata pelajaran Kimia dan lebih
khusus lagi pada pokok bahasan Hidrokarbon. Untuk itu dalam mempelajari
pembahasan hidrokarbon yang sub materinya kepada Alkana, Alkena danAlkuna
siswa diharapkan bisa terlibat secara langsung, bisa memahami dan
menyimpulkan hasil dari sub materi tersebut ke dalam dunia pendidikannya.
Lesson studyadalah suatu bentuk kegiatan pengembangan keprofesionalan
guru yang bercirikan guru membuka pelajaran yang dikelolanya untuk guru
sejawat lainya sebagai observer, sehingga memungkinkan para guru saling
membagi pengalaman pembelajaran. Lesson study bukan suatu metode atau
strategi pembelajaran melainkan kegiatan lesson study dapat menerapkan berbagai
metode/strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan
permasalahan yang dihadapi guru.
Lesson Study pada dasarnya adalah untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan aktivitas belajar siswa agar tujuan
5
dilakukan dengan baik, maka akan menjadikan guru semakin profesional dan
inovatif.
Dalam hal ini untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih aktif,
kreatif dan inovatif, maka dibutuhkan sebuah media pembelajaran yang dapat
membantu seorang guru dalam menerapkan proses belajar mengajar didalam
kelas, terutama dalam pembelajaran kimia di MAN Lubuk Pakam.
Media pembelajaran yang dimaksud adalah dengan menggunakan media
Isis Draw. Media Isis Draw adalah adalah sebuah program atau software untuk
windows dalam menggambar struktur dan reaksi kimia. Isis draw diciptakan oleh
sebuah Sistem Informasi MDL. Isis draw ini sendiri diciptakan bebas untuk
dinikmati oleh siapa saja seperti halnya software lainnya baik digunakan oleh
sekolah, perusahaan atau digunakan untuk kepentingan pribadi.
Berdasarkan paparan tersebut, maka peneliti memandang perlu diteliti
tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Lesson Study Menggunakan Media Isis Draw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Hidrokarbon”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran kimia khususnya pada
materi pelajaran Hidrokarbon.
2. Siswa tidak dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari
dengan situasi kehidupan sehari-hari
3. Pemilihan metode pengajaran yang dilakukan oleh guru kurang bervariasi
(Direct Intruction), sehingga menyebabkan pelajaran kimia mendapat
kesan yang kurang baik dari siswa.
4. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga hanya
6
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini di batasi hanya tentang model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) berbasis Lesson Study menggunakan media Isis Draw dengan
materi yang dijadikan bahan dalam penelitian ini adalah Hidrokarbon yang
dibatasi sampai pada sub materi keisomeran di kelas X semester genap MAN
Lubuk Pakam T.A 2014/2015.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar siswa dengan model Problem Based Learning
berbasisLesson Studymenggunakan mediaIsis drawlebih tinggi dari pada
yang diberi pengajaran dengan model Direct Intruction pada materi
Hidrokarbon ?
2. Aspek kognitif yang manakah yang paling berkembang melalui penerapan
model Problem based learning berbasis Lesson study dengan media Isis
Drawpada pokok bahasan Hidrokarbon ?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan model Problem
Based Learning berbasis Lesson Study menggunakan media Isis Draw
lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan model Direct Intruction
pada materi Hidrokarbon
2. Untuk mengetahui aspek kognitif manakah yang paling berkembang
melalui penerapan modelProblem Based Learning berbasis Lesson Study
7
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki arti penting bagi peningkatan kualitas pelajaran
kimia karena hasil penelitian diharapkan bermanfaat, antara lain:
1. Bagi Siswa
Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa
pada materi hidrokarbon.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Lesson study
menggunakan media Isis Draw untuk dijadikan salah satu alternative model
pembelajaran.
3. Bagi Universita Negeri Medan
Hasil penilitian ini diharapkan dapat menjadi bacaan yang bermanfaat bagi
para pembaca perpustakaan UNIMED, dan dapat digunakan sebagai bahan kajian
lebih lanjut tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan penulisan ini dalam
bentuk aspek lain.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk dapat menerapkan
ilmu-ilmu yang telah didapat di bangku kuliah, serta menambah ilmu pengetahuan
dalam bidang penelitian.
1.7. Defenisi Operasional
Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk
menghindari kesalahpahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu:
1. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah sebuah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar yang menerapkan pembelajaran
berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan
masalah dunia nyata. (M. Taufik Amir, 2009)
2. Lesson studyadalah suatu bentuk kegiatan pengembangan keprofesionalan
8
guru sejawat lainya sebagai observer, sehingga memungkinkan para guru
saling membagi pengalaman pembelajaran. (Ahmadi, dkk. 2010)
3. Isis draw adalah sebuah program komputer yang di gunakan dalam
membuat struktur kimia yang sederhana dan dapat di download di internet.
(Qurniawati,2013)
4. Hasil belajar siswa adalah tingkat kemampuan dan penguasaan siswa
terhadap mata pelajaran kimia. Siswa dapat dikatakan berhasil dalam
belajar kimia apabila siswa tersebut menerapkan hasil belajarnya yang
ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut yang
sebelumnya tidak ada atau tingkah laku tersebut lemah atau kurang yang
dapat diamati melalui kemampuan siswa dalam menerapkan hasil belajar
kimia baik dari kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik.
(Sudjana, 2001).
5. Hidrokarbon merupakan materi kimia yang diberikan kepada siswa kelas
X semester ganjil yang membahas tentang cara penentuan tata nama,
membedakan rumus alkana, alkena, dan alkuna, penentuan isomer, serta
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model Problem Based
Learning berbasis Lesson Study menggunakan media Isis Draw lebih tinggi
yakni sebesar 68,50%, dan untuk peningkatan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan pembelajaranDirect Intructionsebesar 58,66%.
2. Ranah kognitif yang paling berkembang dengan model pembelajaran
Problem Based Learning berbasis Lesson Study menggunakan media Isis
Drawadalah ranah kognitif pemahaman (C2) sebesar 81 %.
5.2. Saran
1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning berbasis Lesson Study dengan media Isis Draw
dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya juga dapat menerapkan model pembelajaran yang
lain seperti Guided Discovery Learning, Guided Inquiry Based Learning,
Kooperatif dan yang lainnya berbasisLesson study.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian dengan model yang sama dengan pokok
bahasan yang berbeda khususnya pokok bahasan yang penerapannya banyak
dijumpai dikehidupan sehari-hari yang membutuhkan praktikum agar dapat
dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya
pada mata pelajaran kimia.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan model
yang sama diharapkaan dapat mengorganisasikan pembelajarannya dengan
sebaik-baiknya sesuai alokasi waktu sehingga tujuan pembelajaran dapat
74
DAFTAR PUSTAKA
Azizah Ardiani Samti Nur, Susilo Herawati, ningsihugraha, Implementasi inkuiri
terbimbing berbasis lesson study untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan hasil belajar siswa kelas x ipa 4 sma brawijaya smart school
malang. “Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 969”.
Malang: Universitas Negeri Malang
Anonim., (2001), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Produktif Multimedia
Siswa Kelas X SMKN 1 Cerme Gresik,FKIP UNRAM
Amir, M. Taufiq., ( 2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based
Learning,Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Akhmad Sudrajat, “Lesson Study Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil
Pembelajaran”, hlm. 2, dalam
http://ideguru.wordpress.com/2010/04/09/lesson-study-untuk-meningkatkan-prosesdan-hasil-pembelajaran/, diunduh tanggal 12 Februari
2010
Batubara Rafiqoh, 2013, Strategi Model Pembelajaran Problem Basead Learning
Terhadap Peningkatan Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas XI
SMA Negeri 2 Padang: FMIPA UNP
Catherine Lewis (2004) Does Lesson Study Have a Future in the United States?.
Online: http
www.sowi-online.de/journal/2004-1/lessonlewis.htm Akhmad Sudrajat, “Lesson
Study Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran”, hlm. 2, dalam
http://ideguru.wordpress.com/2010/04/09/lesson-study-untuk-meningkatkan-proses-dan-hasil-pembelajaran/,diunduh tanggal 12 Februari
2010.
Depdiknas, (2003), Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus dan Pengembangan
Silanbus & Penilaian Mata Pelajaran Kimia, Proyek Pengelolahan
Pendidikan Menengah Umum, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono., (1999), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
75
Herawati Susilo,et.al., (2009), Lesson Study Berbasis Sekolah” Guru Konservatif
Menuju Guru Inovatif”,Bayumedia Publishing: Malang
Halimah, 2012, Implementasi Inkuiri Berbasis Lesson Study Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa. UNP : Padang
Jefri, 2013. Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid di MAN Lubuk
Pakam. UNIMED : Medan
Mohamed Naim Daipi, “Kajian Pengajaran, Lesson Study”,
dalam
http://www.slideshare.net/mohamednaim/lesson-study-kajian-pengajaran,diunduh tanggal 20 Mei 2011
Meini Sondag, “Lesson Study Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil
Pembelajaran”,dalam
unipajbr.files.wordpress.com/2011/02/100630-meini-lesson-study.doc,diunduh tanggal 26 Agustus 2010.
Muhson, A. 2009. Peningkatan Minat Belajar Dan Pemahaman Siswa Melalui
Penerapan Problem-Based Learning. Jurnal Kependidikan. Vol. 39, No. 2.
Pp. 171-182.
Sudjana,.N, (2004), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja
Rosda Karya, Bandung
Sumar Handayana,dkk. Lesson Study Suatu Strategi Untuk Meningkatkan
Keprofesionalan pendidik. (Bandung: FPMIPA UPI dan JICA, 2006)
Sudjana, (2001), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, Nana., (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit
Remaja Rosdakarya, Bandung
Sunardi,dkk., (2012), Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa, Penerbit
PT.SEWU, Bandung
Shimone, (2013), Reformasi Sekolah Berpusat Pembelajaran, Seminar presentasi hasil studi pendidikan karir SMP November 2013
Silitonga, P. M., (2011),Statistik, FMIPA UNIMED, Medan.
Silitonga, P. M., (2011),Metode Penelitian, FMIPA UNIMED, Medan
76
Tan, Oon-Seng. (2003).Problem Based Learning Innovation: Using Problem To
Power Learning In 21stCentury, Thompson Learning.
Widyoko,E . Putro, (2009), Evaluasi Program Pembelajaran, Penerbit Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Wee Keng, Megan A. Kek. (2002). Authentic Problem Based Learning: