MATERI BUNYI KELAS VIII SEMESTER II SMP N 2 KAMPUNG RAKYAT DESA PERKEBUNAN TELUK PANJI T.A. 2015/2016
Oleh: Sri Handayani NIM 409321052
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Sri Handayani dilahirkan di Lubuk Panjang, pada tanggal 24 Desember
1991. Ayah bernama Pariono dan ibu bernama Sulimah. Merupakan anak kedua
dari tiga bersaudara. Tahun 1997, penulis masuk SD N 117473 AFD 2 Sisumut
dan lulus pada tahun 2003. Tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah di MTs
Swasta Subulussalam, dan lulus pada tahun 2006. Tahun 2006 penulis
melanjutkan sekolah di Aliyah Kota Pinang, dan lulus pada tahun 2009. Tahun
2009, penulis diterima di program studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika,
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (NHT) NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK BUNYI DI KELAS VIII SEMESTER II DI SMP N 2 KAMPUNG RAKYAT DESA
PERKEBUNAN TELUK PANJI T.A 2015/2016 Sri Handayani
(NIM: 409321052)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Bunyi di kelas VIII Semester II di SMP N 2 Kampung Rakyat.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two Group Pretest – Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester II SMP N 2 Kampung Rakyat T.A 2015/2016 yang terdiri dari 3 kelas berjumlah 90 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 3 yaitu kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol ang berjumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Tes hasil belajar berjumlah 20 soal dalam bentuk pilihan berganda dengan empat pilihan yang telah di validasi. Uji hipotesis menggunakan uji t dua pihak.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 48,66 dengan standar deviasi sebesar 17,82 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 44,33 dengan standar deviasi sebesar 16,12. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, data nilai pretes dari kelas eksperimen dan kontrol dinyatakan berdistribusi normal dan homogen. Melalui pengujian statistik diperoleh hasil yang signifikan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah setara. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together dan kelas kontrol dengan model pembelajaran langsung. Data postest yang diperoleh yaitu hasil rata-rata kelas eksperimen 70,33 dengan standar deviasi 12,58 dan kelas kontrol 66,33 dengan standar deviasi 12,17. Melalui pengujian statistik menggunakan uji-t satu pihak didapat thitung (0,532) > ttabel (0,032), maka dapat disimpilkan bahwa
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Bunyi kelas VIII semester II SMP N 2 Kampung Rakyat Desa Perkebunan Teluk Panji T.A. 2015/2016.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bunyi di Kelas VII Semester IISMP N 2 Kampung Rakyat Desa Perkebunan Teluk Panji T.A. 2015/2016.” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs.
Sehat Simatupang, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis
sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada bapak Drs. Juniar Hutahean, M.Si, bapak Drs. J.B.
Sinuraya,M.Si, dan bapak Drs.Rappel Situmorang, M.Si. selaku dosen penguji I,
II dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.Asrin
Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu
dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada ibu Dra. Mahyun Hajar Harahap selaku kepala sekolah dan
ibu Dwi Harwita Sari, S.Pd selaku guru bidang studi fisika diSMP N 2 Kampung
Rakyatyang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian,
juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para guru serta staf Tata
v
penelitian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu
guru dari TPA sampai SMA yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada ayah Pariono dan ibu
Sulimah tercinta yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang
tak henti, hanya Allah yang dapat membalasnya. Kepada kakak dan adik
tersayang (Wuryani,Amkeb,Tria Armansyah), kepada anak saya Muhammad fadli
siregar dan Inayah Zafirah. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada
keluarga besar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu
memberikan motivasi dan doanya. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan
kepada teman-teman PPL SMP Bukit Cahaya Sidikalang.
Selain itu penulis ucapkan terima kepada teman-teman seperjuangan,
terkhusus kepada Fitri Romaito Siregar,Dodi Faisal Rizal,Alvi Syahri Rivianda,
Annisa Oktavianggi,Intan Sari Siregar Dan Suci Yulianti dan Ringgi Nasution
yang tidak dapat penulis tulis satu persatu, terima kasih telah memberikan arti
persahabatan dan kekeluargaan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca baik yang hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin
melakukan penelitian lanjutan.
Medan, Juli 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 4
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 5
1.5.Tujuan Penelitian 5
1.6.Manfaat Penelitian 5
1.7.Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Hasil Belajar 8
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif 9
2.1.3.1Konsep Dasar Model Pembelajaran Kooperatif 10
2.1.3.2Langkah –langkah pembelajaran Kooperatif 11
2.1.3.3Lingkungan Belajar Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.3.4Efek – Efek Pembelajaran Kooperatif 13
2.1.4 Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT 13
vii
Halaman
2.1.5 Pembelajaran Konvensional 14
2.1.5.1 Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Konvensional 16
2.1.6 Kajian Teori 17
2.1.6.1 Pengertian Bunyi 17
2.1.6.2Karakteristik Bunyi 21
2.1.6.3Resonansi 23
2.1.6.4Pemantulan Bunyi 25
2.1.6.5Penelitian Terdahulu 28
2.2 Kerangka Konseptual 29
2.3 Hipotesis Penelitian 30
BAB III METODE PENELITIAN 31
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31
3.2.1. Populasi Penelitian 31
3.2.2. Sampel Penelitian 31
3.3. Variabel Penelitian 31
3.3.1. Variabel Bebas (X) 31
3.3.2. Variabel Terikat (Y) 31
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 32
3.4.1. Jenis Penelitian 32
3.4.2. Desain Penelitian 32
3.5. Instrumen Penelitian 33
3.6. Validitas Tes 34
3.7 Lembar Observasi 34
3.8 Teknik Pengolahan Data 38
3.9 Analisis Data Observasi 38
3.9.1 Menghitung Skor Mentah 38
Halaman
3.9.2 Uji Normalitas 39
3.9.3 Uji Homogenitas 39
3.9.4 Pengujian Hipotesis 40
3.9.4.1 Uji Kesamaan Rata-Rata Pretes (Uji t Dua Pihak) 40
3.9.4.2 Uji Kesamaan Rata-Rata Poster (Uji t satu pihak) 41
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44
4.1. Hasil Penelitian 44
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 44
4.1.2 Analisis dan Data Pretes 46
4.1.2.1 Nilai Rata-Rata dan Standat Deviasi Pretes 46
4.1.2.2 Uji Normalitas 46
4.1.2.3 Uji Homogenitas 46
4.1.2.4 Uji Hipotesis Data Pretes (Uji t Dua Pihak) 47
4.1.3 Observasi 47
4.1.3.1 Observasi Pada Kelas Eksperimen 48
4.1.3.1.1 Perkembangan Aktivitas Siswa 48
4.1.3.1.2 Perkembangan Sikap (Afektif) Siswa 48
4.1.3.1.3 Perkembangan keterampilan (Psikomotorik) Siswa 49
4.1.3.2 Observasi Pada Kelas Kontrol 50
4.1.3.2.1 Perkembangan Aktivitas Siswa 50
4.1.3.2.2 Perkembangan Sikap (Afektif) Siswa Kelas Kontrol 51
4.1.4 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 52
4.1.5 Analisis Data Postes 54
4.1.5.1 Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi Postes 54
4.1.5.2 Uji Normalitas Postes 54
4.1.5.3 Uji Homogenitas Postes 54
4.1.5.4 Uji Hipotesis Postes 54
ix
Halaman
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 60
5.1. Kesimpulan 60
5.2. Saran 60
DAFTAR PUSTAKA 62
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 2.2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif NHT 16
Tabel 2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Konvensional 19
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu 28
Tabel 3.1. Desain Penelitian 32
Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Materi Pokok Bunyi 33
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 35
Tabel 3.4 Kategori Aktivitas 43
Tabel 4.1 Data nilai pretes kelas eksperimen dan pretes kelas kontrol 44
Tabel 4.2 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi 46
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46
Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46
Tabel 4.5 Uji Hipotesis Kemampuan Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47
Tabel 4.6 Perkembangan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 48
Tabel 4.7 Perkembangan Sikap Siswa Kelas Eksperimen 49
Tabel 4.8 Perkembangan Keterampilan (Psikomotorik) Siswa Kelas Eksperimen 49
Tabel 4.9 Perkembangan aktivitas siswa kelas kontrol 50
Tabel 4.10 Perkembangan sikap siswa kelas kontrol 51
Tabel 4.11 Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 52
Tabel 4.12 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Postes 54
Tabel 4.13 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54
Tabel 4.14 Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hasil yang diperoleh pelajar dari pembelajaran kooperatif 10
Gambar 2.2. Gelombang bunyi merupakan gelombnag longitudinal 18
Gambar 2.3. Rentang frekuensi bunyi 20
Gambar 2.4.Getaran Garputala Pada Rapatan Dan Regangan Dengan
Frekuensi Tertentu 21
Gambar 2.5. Resonansi Pada Bandul 23
Gambar 2.6. Resonansi Pada Senar 24
Gambar 2.7. Pemantulan Gelombang Bunyi 26
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 37
Gambar 4.1 Histogram Pretes Pada Kelas Eksperimen 45
Gambar 4.2 Histogram Pretes Pada Kelas Kontrol 45
Gambar 4.3 Diagram perkembangan aktivitas siswa kelas eksperimen 48
Gambar. 4.4 Diagram perkembangan sikap siswa kelas ekspermen 49
Gambar 4.5 Gambar diagram perkembangan keterampilan siswa 50
Gambar 4.6 Perkembangan aktivitas siswa kelas kontrol 51
Gambar 4.7 Perkembangan sikap siswa kelas kontrol 51
Gambar 4.8 Histogram postes pada kelas eksperimen 53
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 63
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 76
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 90
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 92
Lampiran 5 Kisi – kisi Soal 95
Lampiran 6 Tes Hasil Belajar 105
Lampiran 7 Penyelesaian Tes Hasil Belajar 110
Lampiran 8 Angket Siswa 114
Lampiran 9 Nama-nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol 119
Lampiran 10 Tabel Hasil Belajar Siswa Pretes (Eksperimen) 120
Lampiran 11 Tabel Hasil Belajar Siswa Pretes (Kontrol) 122
Lampiran 12 Tabel Hasil Belajar Siswa PostTes (Eksperimen) 124
Lampiran 13 Tabel Hasil Belajar Siswa PostTes (Kontrol) 126 Lampiran 14 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 128
Lampiran 15 Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol 129
Lampiran 16 Hasil Belajar Fisika Siswa Eksperimen dan Kontrol 130
Lampiran 17 Perhitungan Rata-Rata,Varians dan Standar Deviasi 132
Lampiran 18 Uji Normalitas Data 136
Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogenitas 139
Lampiran 20 Pengujian Hipotesis Data 141
Lampiran 21 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 145
Lampiran 22 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol 151
Lampiran 23 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 153
Lampiran 24 Tabel Uji Normalitas 154
Lampiran 25 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 155
Lampiran 26 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 157
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi
pembangunan bangsa, yang mana pendidikan lebih dilakukan di sekolah yang
memperlibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Kegiatan
pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan peserta didik dalam
mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum.
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut, para pendidik disamping
menguasai bahan atau materi ajar, tentu perlu pula mengetahui bagaimana
karakteristik peserta didik yang menerima materi pelajaran tersebut. Kebanyakan
dalam setiap kegiatan proses pembelajara, suasana kelas cenderung
teacher-oriented yang menyebabkan siswa menjadi pasif dan bosan.
Dalam pelaksanaannya sistem pendidikan nasional menerapkan tujuan
pendidikan nasional terhadap semua mata pelajaran, termasuk didalamnya mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan
suatu mata pelajaran yang sudah dikenal dari jenjang SD sampai akhirnya ke
Perguruan Tinggi. Pemberian mata pelajaran pada jenjang SD merupakan
pengenalan atau merupakan awal dari penanaman konsep, fakta atau teori IPA
yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di tahap jenjang berikutnya
namun, pada kenyataannya IPA bukanlah suatu mata pelajaran yang mudah
diajarkan oleh guru, dengan melihat kepada kenyataaan yang dialami oleh siswa
yaitu dari hasil belajar IPA itu sendiri di setiap jenjang pendidikan.
Upaya siswa dalam mempelajari fisika sering menemui
hambatan-hambatan, dimana siswa menganggap pelajaran Fisika sebagai pelajaran yang
sangat membosankan, anggapan bahwa pelajaran fisika itu adalah pelajaran yang
sangat membosankan dikarenakan materi fisika itu selalu disajikan dengan bahasa
yang sangat sulit dipahami oleh siswa, ditambah lagi siswa seringkali mengalami
soal fisika, hal itu sendiri dikarenakan, siswa kurang memahami materi yang
disajikan oleh buku, karena menggunakan bahasa yang kurang sederhana.
Dari hasil angket yang disebarkan peneliti kepada siswa kelas VIII SMP N
2 Kampung Rakyat pada saat melakukan observasi di 30 orang siswa, ternyata
siswa menyukai pelajaran fisika hanya karena merupakan mata pelajaran wajib,
70% (22 orang siswa) siswa mengatakan fisika itu sulit, kurang menarik,
membosankan, dan membingungkan, 20% (5 orang siswa) berpendapat bahwa
fisika itu biasa-biasa saja dan hanya 10% (3 orang siswa) yang berpendapat fisika
itu menyenangkan dan menantang. Fisika menempati posisi kedua setelah
matematika sebagai bahan mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa.
Rendahnya hasil belajar fisika siswa dapat dilihat dari angket yang telah
disebarkan, angket tersebut menunjukkan bahwa siswa jarang untuk mengulang
pelajaran dirumah meskipun mereka mempunyai buku atau tidaknya mempunyai
buku, dan kurang berkeinginan untuk mengulang mempelajari fisika diluar
sekolah.
Hal ini terbukti, dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah
satu guru fisika di SMP N 2 Kampung Rakyat, beliau mengatakan rendahnya hasil
belajar fisika siswa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yakni:(1) Kurangnya
kemauan siswa dalam memahami konsep fisika, (2) Kurangnya aktivitas siswa
untuk mengulang pelajaran fisika maupun kerja sama antar siswa, (3) Siswa
beranggapan bahwa fisika itu sulit untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu
banyak rumus yang harus dihafal dan simbol-simbol yang tidak dimengerti siswa.
Dan faktor lain penyebab dari rendahnya hasil belajar fisika siswa adalah tidak
hanya dari siswa saja akan tetapi dari guru juga. Penyebabnya adalah karena
model pembelajaran yang digunakan guru adalah model pembelajaran
konvensional atau bisa dikatakan bahwa model pembelajaran yang digunakan
guru kurang bervariasi serta pembelajarannya yang masih terpusat kepada guru
sehingga siswa merasa bosan. Kemudian guru hanya berorientasi pada hafalan
tanpa memahami konsep dasar dahulu, sehingga siswa menganggap pelajaran
3
Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik
dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif dan tidak kreatif. Oleh karena itu,
guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajarnya dapat tercapai dengan
tepat.
Menurut Zamroni mengemukakan bahwa “manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Disamping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial di kalangan siswa. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat”. (Trianto 2009: 57).
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) atau penomoran
berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur
kelas. Numbered Head Together merupakan penyampaian materi dengan
menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan persepsi/pikiran siswa
terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan guru, yang kemudian akan
dipertanggung jawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor permintaan guru dari
masing-masing kelompok. Dengan demikian, dalam kelompok siswa diberi nomor
masing-masing sesuai dengan urutannya. Sistematika dari fase yang diberikan
pada model ini sangat mendukung segala aspek yang dibutuhkan dalam
pembelajaran kooperatif dimana diharapkan kegiatan pembelajaran dapat
mencapai tujuan maksimal yang akan di capai. Untuk mengatasi permasalahan
diatas, maka dipilihlah model pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT
sangatlah tepat karena model pembelajaran ini memiliki kelebihan.
Karena menurut saya secara psikologi siswa cenderung menyukai
pelajaran yang tidak membebankan mereka, jadi dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT menuntut siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan karena setiap siswa dalam suatu kelompok tersebut akan
diberi nomor yang berbeda. Setiap siswa diberikan satu soal yang harus mereka
kuasai. Tetapi secara keseluruhan, suatu kelompok tersebut mampu
Adapun kelebihannya adalah sebagai berikut ; setiap siswa menjadi siap
semua, maksudnya adalah sebelum pembelajaran berlangsung siswa di ajak
berfikir mengenai masalah yang akan di pecahkan melalui fase persiapan. Dapat
melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, dan siswa dikondisikan sehingga
dapat berdiskusi dengan sungguh-sungguh, dimana siswa yang akan dipanggil
pada fase penomoran akan dipilih secara acak sehingga semua siswa harus siap
dengan materi pembelajaran. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang
kurang pandai, ke heterogenitasan model pembelajaran ini membentuk suatu
kondisi yang ideal sehingga terjadi transfer pengetahuan antar siswa.
Melihat beberapa masalah diatas dan merujuk pada keberhasilan penelitian
sebelumnya menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe NHT, peneliti
mengajukan judul penelitian sebagai berikut: “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bunyi Di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Kampung Rakyat Desa Perkebunan Teluk Panji Tahun Pelajaran 2015/2016 ”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. semangat belajar fisika siswa yang masih kurang
2. keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih redah
3. kurangnya penggunaan media pembelajaran
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka masalah
dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional dan
untuk kelas eksperimen menggunakan model kooperatif tipe NHT dikelas
VIII SMP N 2 Kampung Rakyat T.A 2015/2016.
2. Materi pokok yang diajarkan adalah Bunyi untuk kelas VIII SMP N 2
5
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok Bunyi dikelas VIII
Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Bunyi dikelas VIII
Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap
hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Bunyi dikelas VIII Semester
II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
1.5Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII selama pelaksanaan
dengan model pembelajaran NHT pada materi pokok Bunyi dikelas VIII
Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII selama pelaksanaan
dengan model konvensional pada materi pokok Bunyi dikelas VIII
Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran NHT terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Bunyi dikelas VIII Semester II SMP N 2
Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
1.6Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang akan di ajukan ini adalah :
1. Sebagai informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok Bunyi dikelas VIII
Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat.
2. Sebagai bahan informasi dan alternatif dalam pemulihan model
1.7Definisi Operasional
Untuk menghindari pemahaman yang meluas , maka peneliti memberikan
penjelasan sitilah pada judul penelitian ini. Adapun istilah yang perlu dijelaskan
adalah :
1. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah salah satu model
pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip
dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil
yang saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam
pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai
tanpa merasa dirugikan. Siswa yang kurang pandai dapat belajar dalam
suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan
memotivasinya. Model pembelajaran koperatif tipe NHT (Number Head
Together) adalah model pembelajaran yang menuntut siswa untuk lebih
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena setiap siswa
dalam suatu kelompok tersebut akan diberi nomor yang berbeda. Dalam
pembelajaran koperatif tipe NHT ini guru menggunakan struktur empat
fase sebagai sintaks NHT: (1) fase penomoran, (2) fase mengajukan
pertanyaan, (3) fase berpikir bersama dan (4) fase menjawab.
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya atau dapat dikatakan juga sebagai hasil
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 2 Kampung Rakyat
T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT pada materi pokok bunyi diperoleh dengan rata-rata 70,33 dalam
kategori baik dan memenuhi standar KKM.
2. Hasil belajar siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 2 Kampung rakyat
T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada
materi pokok bunyi diperoleh dengan rata-rata sebesar 66,33 dalam kategori
cukup dan memenuhi standar KKM.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan model
pembelajaran number heat together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok
bunyi berdasarkan uji t ,dengan thitung= 0,532 ≥ ttabel = 0,032.
5.2Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran number heat together (NHT) agar lebih mengarahkan
siswa dalam mengajukan pertanyaan yang lebih mengarah kepada
penemuan bukan kearah pemberian jawaban.
2. Kepada peneliti selanjutnya lebih menguasai dalam pembagian
kelompok, sebaiknya jumlah siswa dalam tiap kelompok 3 – 4 siswa
agar siswa lebih konsentrasi dan menggunakan waktu seefisien
mungkin.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti permasalahan yang
sama disarankan untuk mengajukan permasalahan yang lebih
menggugah rasa ingin tahu siswa sehingga termotivasi untuk
62
DAFTAR PUSTAKA
Arends,R I., (2008). Belajar Untuk Mengajar.Perpustakaan Pelajar, Yogyakarta.
Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.,(2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed.
http//ainamulyana;blogspot;in/2012/01/pengertian-pembelajaran.html. (23februari2015:21:00)
http//aroxx;blogsport;in/2015/1/pengertian-hasil-belajar-menurut-para;html. (23februari2015:21:00)
http://www.lrckesehatan.net/cdroms_htm/pbl/pbl.htm (Diakses pada tanggal 30 april 2015 Pada Jam 12.20)
http://www.edtech.vt.edu/edtech/id/models/powerpoint/pbl.pdf (Diakses pada tanggal 30 april 2015 Pada Jam 12.20)
Karim,S., (2009), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar 2 Untuk Kelas VIII SMP, Pusat Perbukuan, Jakarta.
Sagala,S,. (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabert,Bandung.
Sardiman., (2009), Iteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, R., (2005), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek, Nusa Media, Bandung.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sudjana,N,. (2014), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.