• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (NHT) NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BUNYI DI KELAS VIII SEMESTER II DI SMP N 2 KAMPUNG RAKYAT DESA PERKEBUNAN TELUK PANJI T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (NHT) NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BUNYI DI KELAS VIII SEMESTER II DI SMP N 2 KAMPUNG RAKYAT DESA PERKEBUNAN TELUK PANJI T.A 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI BUNYI KELAS VIII SEMESTER II SMP N 2 KAMPUNG RAKYAT DESA PERKEBUNAN TELUK PANJI T.A. 2015/2016

Oleh: Sri Handayani NIM 409321052

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Sri Handayani dilahirkan di Lubuk Panjang, pada tanggal 24 Desember

1991. Ayah bernama Pariono dan ibu bernama Sulimah. Merupakan anak kedua

dari tiga bersaudara. Tahun 1997, penulis masuk SD N 117473 AFD 2 Sisumut

dan lulus pada tahun 2003. Tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah di MTs

Swasta Subulussalam, dan lulus pada tahun 2006. Tahun 2006 penulis

melanjutkan sekolah di Aliyah Kota Pinang, dan lulus pada tahun 2009. Tahun

2009, penulis diterima di program studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika,

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (NHT) NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK BUNYI DI KELAS VIII SEMESTER II DI SMP N 2 KAMPUNG RAKYAT DESA

PERKEBUNAN TELUK PANJI T.A 2015/2016 Sri Handayani

(NIM: 409321052)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Bunyi di kelas VIII Semester II di SMP N 2 Kampung Rakyat.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two Group Pretest – Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester II SMP N 2 Kampung Rakyat T.A 2015/2016 yang terdiri dari 3 kelas berjumlah 90 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 3 yaitu kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol ang berjumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Tes hasil belajar berjumlah 20 soal dalam bentuk pilihan berganda dengan empat pilihan yang telah di validasi. Uji hipotesis menggunakan uji t dua pihak.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 48,66 dengan standar deviasi sebesar 17,82 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 44,33 dengan standar deviasi sebesar 16,12. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, data nilai pretes dari kelas eksperimen dan kontrol dinyatakan berdistribusi normal dan homogen. Melalui pengujian statistik diperoleh hasil yang signifikan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah setara. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together dan kelas kontrol dengan model pembelajaran langsung. Data postest yang diperoleh yaitu hasil rata-rata kelas eksperimen 70,33 dengan standar deviasi 12,58 dan kelas kontrol 66,33 dengan standar deviasi 12,17. Melalui pengujian statistik menggunakan uji-t satu pihak didapat thitung (0,532) > ttabel (0,032), maka dapat disimpilkan bahwa

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Bunyi kelas VIII semester II SMP N 2 Kampung Rakyat Desa Perkebunan Teluk Panji T.A. 2015/2016.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bunyi di Kelas VII Semester IISMP N 2 Kampung Rakyat Desa Perkebunan Teluk Panji T.A. 2015/2016.” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs.

Sehat Simatupang, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis

sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga

disampaikan kepada bapak Drs. Juniar Hutahean, M.Si, bapak Drs. J.B.

Sinuraya,M.Si, dan bapak Drs.Rappel Situmorang, M.Si. selaku dosen penguji I,

II dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana

penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan

kepada bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik

yang telah membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama

perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.Asrin

Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu

dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed. Ucapan terimakasih juga

disampaikan kepada ibu Dra. Mahyun Hajar Harahap selaku kepala sekolah dan

ibu Dwi Harwita Sari, S.Pd selaku guru bidang studi fisika diSMP N 2 Kampung

Rakyatyang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian,

juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para guru serta staf Tata

(6)

v

penelitian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu

guru dari TPA sampai SMA yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada ayah Pariono dan ibu

Sulimah tercinta yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang

tak henti, hanya Allah yang dapat membalasnya. Kepada kakak dan adik

tersayang (Wuryani,Amkeb,Tria Armansyah), kepada anak saya Muhammad fadli

siregar dan Inayah Zafirah. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada

keluarga besar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu

memberikan motivasi dan doanya. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan

kepada teman-teman PPL SMP Bukit Cahaya Sidikalang.

Selain itu penulis ucapkan terima kepada teman-teman seperjuangan,

terkhusus kepada Fitri Romaito Siregar,Dodi Faisal Rizal,Alvi Syahri Rivianda,

Annisa Oktavianggi,Intan Sari Siregar Dan Suci Yulianti dan Ringgi Nasution

yang tidak dapat penulis tulis satu persatu, terima kasih telah memberikan arti

persahabatan dan kekeluargaan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk

perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pembaca baik yang hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin

melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Juli 2016 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 8

2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif 9

2.1.3.1Konsep Dasar Model Pembelajaran Kooperatif 10

2.1.3.2Langkah –langkah pembelajaran Kooperatif 11

2.1.3.3Lingkungan Belajar Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.3.4Efek – Efek Pembelajaran Kooperatif 13

2.1.4 Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT 13

(8)

vii

Halaman

2.1.5 Pembelajaran Konvensional 14

2.1.5.1 Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Konvensional 16

2.1.6 Kajian Teori 17

2.1.6.1 Pengertian Bunyi 17

2.1.6.2Karakteristik Bunyi 21

2.1.6.3Resonansi 23

2.1.6.4Pemantulan Bunyi 25

2.1.6.5Penelitian Terdahulu 28

2.2 Kerangka Konseptual 29

2.3 Hipotesis Penelitian 30

BAB III METODE PENELITIAN 31

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31

3.2.1. Populasi Penelitian 31

3.2.2. Sampel Penelitian 31

3.3. Variabel Penelitian 31

3.3.1. Variabel Bebas (X) 31

3.3.2. Variabel Terikat (Y) 31

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 32

3.4.1. Jenis Penelitian 32

3.4.2. Desain Penelitian 32

3.5. Instrumen Penelitian 33

3.6. Validitas Tes 34

3.7 Lembar Observasi 34

3.8 Teknik Pengolahan Data 38

3.9 Analisis Data Observasi 38

3.9.1 Menghitung Skor Mentah 38

(9)

Halaman

3.9.2 Uji Normalitas 39

3.9.3 Uji Homogenitas 39

3.9.4 Pengujian Hipotesis 40

3.9.4.1 Uji Kesamaan Rata-Rata Pretes (Uji t Dua Pihak) 40

3.9.4.2 Uji Kesamaan Rata-Rata Poster (Uji t satu pihak) 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44

4.1. Hasil Penelitian 44

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 44

4.1.2 Analisis dan Data Pretes 46

4.1.2.1 Nilai Rata-Rata dan Standat Deviasi Pretes 46

4.1.2.2 Uji Normalitas 46

4.1.2.3 Uji Homogenitas 46

4.1.2.4 Uji Hipotesis Data Pretes (Uji t Dua Pihak) 47

4.1.3 Observasi 47

4.1.3.1 Observasi Pada Kelas Eksperimen 48

4.1.3.1.1 Perkembangan Aktivitas Siswa 48

4.1.3.1.2 Perkembangan Sikap (Afektif) Siswa 48

4.1.3.1.3 Perkembangan keterampilan (Psikomotorik) Siswa 49

4.1.3.2 Observasi Pada Kelas Kontrol 50

4.1.3.2.1 Perkembangan Aktivitas Siswa 50

4.1.3.2.2 Perkembangan Sikap (Afektif) Siswa Kelas Kontrol 51

4.1.4 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 52

4.1.5 Analisis Data Postes 54

4.1.5.1 Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi Postes 54

4.1.5.2 Uji Normalitas Postes 54

4.1.5.3 Uji Homogenitas Postes 54

4.1.5.4 Uji Hipotesis Postes 54

(10)

ix

Halaman

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 60

5.1. Kesimpulan 60

5.2. Saran 60

DAFTAR PUSTAKA 62

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 2.2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif NHT 16

Tabel 2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Konvensional 19

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu 28

Tabel 3.1. Desain Penelitian 32

Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Materi Pokok Bunyi 33

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 35

Tabel 3.4 Kategori Aktivitas 43

Tabel 4.1 Data nilai pretes kelas eksperimen dan pretes kelas kontrol 44

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi 46

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46

Tabel 4.5 Uji Hipotesis Kemampuan Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47

Tabel 4.6 Perkembangan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 48

Tabel 4.7 Perkembangan Sikap Siswa Kelas Eksperimen 49

Tabel 4.8 Perkembangan Keterampilan (Psikomotorik) Siswa Kelas Eksperimen 49

Tabel 4.9 Perkembangan aktivitas siswa kelas kontrol 50

Tabel 4.10 Perkembangan sikap siswa kelas kontrol 51

Tabel 4.11 Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 52

Tabel 4.12 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Postes 54

Tabel 4.13 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54

Tabel 4.14 Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Hasil yang diperoleh pelajar dari pembelajaran kooperatif 10

Gambar 2.2. Gelombang bunyi merupakan gelombnag longitudinal 18

Gambar 2.3. Rentang frekuensi bunyi 20

Gambar 2.4.Getaran Garputala Pada Rapatan Dan Regangan Dengan

Frekuensi Tertentu 21

Gambar 2.5. Resonansi Pada Bandul 23

Gambar 2.6. Resonansi Pada Senar 24

Gambar 2.7. Pemantulan Gelombang Bunyi 26

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 37

Gambar 4.1 Histogram Pretes Pada Kelas Eksperimen 45

Gambar 4.2 Histogram Pretes Pada Kelas Kontrol 45

Gambar 4.3 Diagram perkembangan aktivitas siswa kelas eksperimen 48

Gambar. 4.4 Diagram perkembangan sikap siswa kelas ekspermen 49

Gambar 4.5 Gambar diagram perkembangan keterampilan siswa 50

Gambar 4.6 Perkembangan aktivitas siswa kelas kontrol 51

Gambar 4.7 Perkembangan sikap siswa kelas kontrol 51

Gambar 4.8 Histogram postes pada kelas eksperimen 53

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 63

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 76

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 90

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 92

Lampiran 5 Kisi – kisi Soal 95

Lampiran 6 Tes Hasil Belajar 105

Lampiran 7 Penyelesaian Tes Hasil Belajar 110

Lampiran 8 Angket Siswa 114

Lampiran 9 Nama-nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol 119

Lampiran 10 Tabel Hasil Belajar Siswa Pretes (Eksperimen) 120

Lampiran 11 Tabel Hasil Belajar Siswa Pretes (Kontrol) 122

Lampiran 12 Tabel Hasil Belajar Siswa PostTes (Eksperimen) 124

Lampiran 13 Tabel Hasil Belajar Siswa PostTes (Kontrol) 126 Lampiran 14 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 128

Lampiran 15 Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol 129

Lampiran 16 Hasil Belajar Fisika Siswa Eksperimen dan Kontrol 130

Lampiran 17 Perhitungan Rata-Rata,Varians dan Standar Deviasi 132

Lampiran 18 Uji Normalitas Data 136

Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogenitas 139

Lampiran 20 Pengujian Hipotesis Data 141

Lampiran 21 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 145

Lampiran 22 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol 151

Lampiran 23 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 153

Lampiran 24 Tabel Uji Normalitas 154

Lampiran 25 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 155

Lampiran 26 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 157

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi

pembangunan bangsa, yang mana pendidikan lebih dilakukan di sekolah yang

memperlibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Kegiatan

pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan peserta didik dalam

mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum.

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut, para pendidik disamping

menguasai bahan atau materi ajar, tentu perlu pula mengetahui bagaimana

karakteristik peserta didik yang menerima materi pelajaran tersebut. Kebanyakan

dalam setiap kegiatan proses pembelajara, suasana kelas cenderung

teacher-oriented yang menyebabkan siswa menjadi pasif dan bosan.

Dalam pelaksanaannya sistem pendidikan nasional menerapkan tujuan

pendidikan nasional terhadap semua mata pelajaran, termasuk didalamnya mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan

suatu mata pelajaran yang sudah dikenal dari jenjang SD sampai akhirnya ke

Perguruan Tinggi. Pemberian mata pelajaran pada jenjang SD merupakan

pengenalan atau merupakan awal dari penanaman konsep, fakta atau teori IPA

yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di tahap jenjang berikutnya

namun, pada kenyataannya IPA bukanlah suatu mata pelajaran yang mudah

diajarkan oleh guru, dengan melihat kepada kenyataaan yang dialami oleh siswa

yaitu dari hasil belajar IPA itu sendiri di setiap jenjang pendidikan.

Upaya siswa dalam mempelajari fisika sering menemui

hambatan-hambatan, dimana siswa menganggap pelajaran Fisika sebagai pelajaran yang

sangat membosankan, anggapan bahwa pelajaran fisika itu adalah pelajaran yang

sangat membosankan dikarenakan materi fisika itu selalu disajikan dengan bahasa

yang sangat sulit dipahami oleh siswa, ditambah lagi siswa seringkali mengalami

(15)

soal fisika, hal itu sendiri dikarenakan, siswa kurang memahami materi yang

disajikan oleh buku, karena menggunakan bahasa yang kurang sederhana.

Dari hasil angket yang disebarkan peneliti kepada siswa kelas VIII SMP N

2 Kampung Rakyat pada saat melakukan observasi di 30 orang siswa, ternyata

siswa menyukai pelajaran fisika hanya karena merupakan mata pelajaran wajib,

70% (22 orang siswa) siswa mengatakan fisika itu sulit, kurang menarik,

membosankan, dan membingungkan, 20% (5 orang siswa) berpendapat bahwa

fisika itu biasa-biasa saja dan hanya 10% (3 orang siswa) yang berpendapat fisika

itu menyenangkan dan menantang. Fisika menempati posisi kedua setelah

matematika sebagai bahan mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa.

Rendahnya hasil belajar fisika siswa dapat dilihat dari angket yang telah

disebarkan, angket tersebut menunjukkan bahwa siswa jarang untuk mengulang

pelajaran dirumah meskipun mereka mempunyai buku atau tidaknya mempunyai

buku, dan kurang berkeinginan untuk mengulang mempelajari fisika diluar

sekolah.

Hal ini terbukti, dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah

satu guru fisika di SMP N 2 Kampung Rakyat, beliau mengatakan rendahnya hasil

belajar fisika siswa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yakni:(1) Kurangnya

kemauan siswa dalam memahami konsep fisika, (2) Kurangnya aktivitas siswa

untuk mengulang pelajaran fisika maupun kerja sama antar siswa, (3) Siswa

beranggapan bahwa fisika itu sulit untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu

banyak rumus yang harus dihafal dan simbol-simbol yang tidak dimengerti siswa.

Dan faktor lain penyebab dari rendahnya hasil belajar fisika siswa adalah tidak

hanya dari siswa saja akan tetapi dari guru juga. Penyebabnya adalah karena

model pembelajaran yang digunakan guru adalah model pembelajaran

konvensional atau bisa dikatakan bahwa model pembelajaran yang digunakan

guru kurang bervariasi serta pembelajarannya yang masih terpusat kepada guru

sehingga siswa merasa bosan. Kemudian guru hanya berorientasi pada hafalan

tanpa memahami konsep dasar dahulu, sehingga siswa menganggap pelajaran

(16)

3

Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik

dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif dan tidak kreatif. Oleh karena itu,

guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan

kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajarnya dapat tercapai dengan

tepat.

Menurut Zamroni mengemukakan bahwa “manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Disamping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial di kalangan siswa. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat”. (Trianto 2009: 57).

Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) atau penomoran

berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur

kelas. Numbered Head Together merupakan penyampaian materi dengan

menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan persepsi/pikiran siswa

terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan guru, yang kemudian akan

dipertanggung jawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor permintaan guru dari

masing-masing kelompok. Dengan demikian, dalam kelompok siswa diberi nomor

masing-masing sesuai dengan urutannya. Sistematika dari fase yang diberikan

pada model ini sangat mendukung segala aspek yang dibutuhkan dalam

pembelajaran kooperatif dimana diharapkan kegiatan pembelajaran dapat

mencapai tujuan maksimal yang akan di capai. Untuk mengatasi permasalahan

diatas, maka dipilihlah model pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT

sangatlah tepat karena model pembelajaran ini memiliki kelebihan.

Karena menurut saya secara psikologi siswa cenderung menyukai

pelajaran yang tidak membebankan mereka, jadi dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT menuntut siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap

tugas yang diberikan karena setiap siswa dalam suatu kelompok tersebut akan

diberi nomor yang berbeda. Setiap siswa diberikan satu soal yang harus mereka

kuasai. Tetapi secara keseluruhan, suatu kelompok tersebut mampu

(17)

Adapun kelebihannya adalah sebagai berikut ; setiap siswa menjadi siap

semua, maksudnya adalah sebelum pembelajaran berlangsung siswa di ajak

berfikir mengenai masalah yang akan di pecahkan melalui fase persiapan. Dapat

melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, dan siswa dikondisikan sehingga

dapat berdiskusi dengan sungguh-sungguh, dimana siswa yang akan dipanggil

pada fase penomoran akan dipilih secara acak sehingga semua siswa harus siap

dengan materi pembelajaran. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang

kurang pandai, ke heterogenitasan model pembelajaran ini membentuk suatu

kondisi yang ideal sehingga terjadi transfer pengetahuan antar siswa.

Melihat beberapa masalah diatas dan merujuk pada keberhasilan penelitian

sebelumnya menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe NHT, peneliti

mengajukan judul penelitian sebagai berikut: “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bunyi Di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Kampung Rakyat Desa Perkebunan Teluk Panji Tahun Pelajaran 2015/2016 ”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:

1. semangat belajar fisika siswa yang masih kurang

2. keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih redah

3. kurangnya penggunaan media pembelajaran

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka masalah

dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional dan

untuk kelas eksperimen menggunakan model kooperatif tipe NHT dikelas

VIII SMP N 2 Kampung Rakyat T.A 2015/2016.

2. Materi pokok yang diajarkan adalah Bunyi untuk kelas VIII SMP N 2

(18)

5

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok Bunyi dikelas VIII

Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?

2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok Bunyi dikelas VIII

Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap

hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Bunyi dikelas VIII Semester

II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?

1.5Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII selama pelaksanaan

dengan model pembelajaran NHT pada materi pokok Bunyi dikelas VIII

Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII selama pelaksanaan

dengan model konvensional pada materi pokok Bunyi dikelas VIII

Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran NHT terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok Bunyi dikelas VIII Semester II SMP N 2

Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang akan di ajukan ini adalah :

1. Sebagai informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok Bunyi dikelas VIII

Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat.

2. Sebagai bahan informasi dan alternatif dalam pemulihan model

(19)

1.7Definisi Operasional

Untuk menghindari pemahaman yang meluas , maka peneliti memberikan

penjelasan sitilah pada judul penelitian ini. Adapun istilah yang perlu dijelaskan

adalah :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah salah satu model

pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip

dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil

yang saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam

pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai

tanpa merasa dirugikan. Siswa yang kurang pandai dapat belajar dalam

suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan

memotivasinya. Model pembelajaran koperatif tipe NHT (Number Head

Together) adalah model pembelajaran yang menuntut siswa untuk lebih

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena setiap siswa

dalam suatu kelompok tersebut akan diberi nomor yang berbeda. Dalam

pembelajaran koperatif tipe NHT ini guru menggunakan struktur empat

fase sebagai sintaks NHT: (1) fase penomoran, (2) fase mengajukan

pertanyaan, (3) fase berpikir bersama dan (4) fase menjawab.

2. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya atau dapat dikatakan juga sebagai hasil

(20)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Hasil belajar siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 2 Kampung Rakyat

T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT pada materi pokok bunyi diperoleh dengan rata-rata 70,33 dalam

kategori baik dan memenuhi standar KKM.

2. Hasil belajar siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 2 Kampung rakyat

T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada

materi pokok bunyi diperoleh dengan rata-rata sebesar 66,33 dalam kategori

cukup dan memenuhi standar KKM.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan model

pembelajaran number heat together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok

bunyi berdasarkan uji t ,dengan thitung= 0,532 ≥ ttabel = 0,032.

5.2Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran number heat together (NHT) agar lebih mengarahkan

siswa dalam mengajukan pertanyaan yang lebih mengarah kepada

penemuan bukan kearah pemberian jawaban.

2. Kepada peneliti selanjutnya lebih menguasai dalam pembagian

kelompok, sebaiknya jumlah siswa dalam tiap kelompok 3 – 4 siswa

agar siswa lebih konsentrasi dan menggunakan waktu seefisien

mungkin.

(21)

3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti permasalahan yang

sama disarankan untuk mengajukan permasalahan yang lebih

menggugah rasa ingin tahu siswa sehingga termotivasi untuk

(22)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arends,R I., (2008). Belajar Untuk Mengajar.Perpustakaan Pelajar, Yogyakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.,(2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed.

http//ainamulyana;blogspot;in/2012/01/pengertian-pembelajaran.html. (23februari2015:21:00)

http//aroxx;blogsport;in/2015/1/pengertian-hasil-belajar-menurut-para;html. (23februari2015:21:00)

http://www.lrckesehatan.net/cdroms_htm/pbl/pbl.htm (Diakses pada tanggal 30 april 2015 Pada Jam 12.20)

http://www.edtech.vt.edu/edtech/id/models/powerpoint/pbl.pdf (Diakses pada tanggal 30 april 2015 Pada Jam 12.20)

Karim,S., (2009), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar 2 Untuk Kelas VIII SMP, Pusat Perbukuan, Jakarta.

Sagala,S,. (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabert,Bandung.

Sardiman., (2009), Iteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R., (2005), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek, Nusa Media, Bandung.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sudjana,N,. (2014), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menangani pasien dengan keluhan tersebut di atas yang timbul pada kasus pasca operasi fraktur tibia, banyak sekali modalitas fisioterapi yang dapat digunakan, salah

Fase- fase yang terbentuk pada lapisan IMC tersebut berpengaruh terhadap waktu yang optimal dalam perendaman baja pada aluminium cair yaitu 10 sampai 20 menit.. Kata kunci

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pendadaran Program Studi DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret pada, Selasa

Telah disusun rancangan sistem kendali karakteristik CPO selama pengaliran yaitu (A) kendali pengaliran pada kondisi isotermal pada suhu tertentu (dipilih di antara suhu

Pada penulisan ilmiah ini yang berjudul â Sistem penerimaan calon siswa pada SMUN 4 Depok dengan menggunakan Microsoft Access 2000 â menjelaskan bagaimana bagian pendaftaran

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang

If there are multiple resources that are being provided because of a single RFI, then a has-a association could help to identify which RFIs are addressed by which