• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR TIBIA 1/3 PROXIMAL SINISTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSUD SRAGEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR TIBIA 1/3 PROXIMAL SINISTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSUD SRAGEN."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke 4 disebutkan salah satu dari tujuan Pembangunan Nasional adalah tercapainya kesejahteraan umum. Salah satu kriteria bahwa kesejahteraan umum dikatakan berhasil jika derajat kesehatan yang optimal dapat tercapai. Pemerintah Republik Indonesia (RI) telah menyusun kebijakan pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan RI telah mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengurangi upaya kuratif dan rehabilitatif (Paradigma Sehat, 2000).

Dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan mencakup keempat aspek di atas dibutuhkan kerjasama antar berbagai disiplin ilmu, seperti kedokteran, keperawatan, fisioterapi, okupasi terapi dan masyarakat. Fisioterapi salah satu tanaga kesehatan berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat, terutama mengenai masalah kapasitas fisik dan kemampujan fungsional pada berbagai kondisi yang telah menjadi kewenangannya.

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini dapat menimbulkan dampak positif dan negatif, misalnya adanya kemudahan transportasi yang memberikan kenyamanan, efektivitas, efisiensi waktu dalam bermasyarakat. Tetapi disisi lain juga menimbulkan dampak kerugian yang cukup besar, misalnya kecelakaan lalu lintas

(2)

2

yang sering menyebabkan fraktur, salah satunya fraktur tibia.

Pengertian fraktur adalah diskontinuitas dari jaringan tulang pada tibia yang disebabkan oleh adanya kekerasan yang timbul secara mendadak. Penanganan pada fraktur terdiri dari 2 macam yaitu pemasangan eksternal fiksasi dan pemasangan internal fiksasi. Salah satu penanganan pada internal fiksasi adalah dengan menggunakan plate and screw Dengan dilakukannnya operasi, maka akan terjadi penurunan kapasitas fisik dan kapasitas fungsional, berupa : oedema, nyeri, keterbatasan Lingkup Gerak Sendi (LGS), dan gangguan jalan.

Untuk menangani pasien dengan keluhan tersebut di atas yang timbul pada kasus pasca operasi fraktur tibia, banyak sekali modalitas fisioterapi yang dapat digunakan, salah satunya adalah terapi latihan. Terapi latihan yang penulis gunakan antara lain : (1) latihan gerakan aktif dengan metode free active movement untuk pengurangan oedema (Kisner, 1996), (2) latihan dengan metode

hold rileks untuk mengurangi nyeri karena luka incisi pasca operasi fraktur tibia

(Kisner, 1996), (3) latihan gerak pasif metode forced passive movement untuk peningakatan lingkup gerak sendi (Kisner, 1996), (4) latihan jalan dengan metode swing, yang terdiri dari swing to dan swing trough untuk peningkatan aktivitas

fungsional berjalan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang penulis kemukakan adalah : (1) apakah Terapi Latihan dapat mengurangi oedema?, (2) apakah Terapi Latihan dapat mengurangi

(3)

3

dapat menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS) pada ankle dan knee?, (4) apakah gait training dengan metode swing trough dan swing to dengan Non Weight

Bearing (NWB) dapat meningkatkan aktivitas fungsional berjalan? (5) apakah Terapi Latihan dapat menambah kekuatan otot?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan pada rumusan masalah yang penulis kemukakan, maka susunan proposal karya ilmiah mempunyai tujuan :

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah Terapi Latihan berupa free active movement, hold rileks, force passive movement dapat mengurangi permasalahan pada post

operasi fraktur tibia 1/3 proximal sinistra.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui apakah Terapi Latihan dapat mengurangi oedem,

b. Untuk mengetahui apakah Terapi Latihan dapat mengurangi nyeri disekitar luka incisi pada pasca operasi,

c. Untuk mengetahui apakah Terapi Latihan dapat menambah Lingkup Gerak Sendi pada ankle dan knee (LGS),

d. Untuk mengetahui apakah gait training dengan metode swing trough dan swing to dengan Non Weight Bearing (NWB) dapat meningkatkan

aktivitas fungsional.

(4)

4

D. Manfaat 1. Bagi Penulis

Dapat lebih dalam mempelajari fraktur tibia 1/3 proximal sinistra sehingga dapat menjadi bekal untuk penulis setelah lulus nanti.

2. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi yang benar kepada pasien, keluarga, masyarakat, sehingga dapat lebih mengenal dan mengetahui gambaran fraktur tibia 1/3 proximal sinistra dalam pendekatan fisioterapi.

3. Bagi Pendidikan

Memberikan informasi ilmiah bagi penelitian mengenai fraktur tibia 1/3 proximal sinistra bagi penelitian selanjutnya.

4. Bagi Institusi Kesehatan

Dapat memberikan informasi obyektif mengenai fraktur tibia 1/3 proximal sinistra kepada tenaga medis, baik yang bekerja di Rumah Sakit maupun

Puskesmas. 5. Bagi Fisioterapi

Referensi

Dokumen terkait

FISIOTERAPI PASCA OPERASI PEMASANGAN PLATE AND SCREWS FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA 1/3 DISTAL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL ” telah disetujui dan disahkan oleh

Tujuan penulisan proposal pada kasus pasca operasi fracture femur 1/3 distal adalah (1) untuk mengetahui manfaat terapi latihan berupa statik kontraksi, hold

kondisi post operasi fraktur collum humeri sinstra dengan pemasangan plate.

otot pada pasien fraktur collum humerus pasca operasi pemasangan plate.

Penguji Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASKA OPERASI PELEPASAN PLATE AND SCREW PADA FRAKTUR SEPERTIGA PROXIMAL ULNA

Modalitas yang digunakan pada kasus pemasangan ORIF pasca operasi fraktur femur 1/3 medial adalah terapi latihan merupakan salah satu modalitas fisioterapi yang

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan, sedangkan fraktur femur 1/3 proximal merupakan fraktur tertutup. Faktor penyebab

Penderita pasca operasi malunion fraktur patella sinistra akan ditemui berbagai tanda dan gejala yaitu pasien mengalami oedem pada ankle, nyeri akibat incise, keterbatasan