PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 2
DAWARBLANDONG MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2013-2014
SKRIPSI
Disusun Oleh : TRY DANIE AGUSTINA
09330109
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 2
DAWARBLANDONG MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2013-2014
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammdiyah Malang
sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
OLEH :
TRY DANIE AGUSTINA 09330109
Disusun Oleh: TRY DANIE AGUSTINA
09330109
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat sertah hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajran TSTS (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 02 DawarBlandong Mojokero”. Tujuan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaiakan, tidak lepas dari bantuan serta semangat dari berbagai pihak untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Sri Wahyuni M. Kes selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. Terimakasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dedikasinya terhadap ilmu pendidikan. 3. Dra. Lise Chamisijatin, M. Pd selaku pembimbing I yang telah banyak bersabar
dalam mengarahkan dan membimbing penyusun skripsi ini dan Dra. Iin Hindun, M. Kes selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan petunjuk baik secara teknis maupun secara akademis.
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah. 5. Kakakku Wawan Sulistyono, Iin Dwi Murniati, dan keluarga besarku yang
telah mendukungku. Terimakasih atas do’a dan dukungan serta motivasi yang diberikan selama aku menjalani proses perkuliahan sampai lulus.
7. Mas Yogas Eko Prastyo S.Pd dan keluarga besar, terimakasih atas do’a dan dukungan yang senantiasa engkau berikan untuk kesuksesanku.
8. Sahabatku Titah Ayu Rahayu, Mistieni, Ninuk Juni Rahayu dan semua rekan-rekan biologi angkatan 2009, terimakasih atas motivasi yang kalian berikan kebersamaan kalian akan kukenang selalu.
9. Ibu Widarti. S.Pd selaku guru biologi kelas VIIIC SMP Negeri 02 Dawarblandong Mojokerto yang telah membantu penelitian ini hingga selesai. 10. Bapak H. Catur Imam Bisyri, S.Pd, M.MPd selaku Kepala Sekolah SMP
Negeri 02 Dawarblandong Mojokerto, yang telah memberi kesempatan penulis untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 02 Dawarblandong Mojokerto.
Semoga Allah Senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, 27 Januari 2014
DAFTAR ISI 2.1 Belajar dan Pembelajaran Biologi ... 8
2.1.1. Belajar ... 8
2.1.2. Pembelajaran ... 9
2.1.3 Pembelajaran Biologi ... 10
2.2. Model Pembelajaran Kooperatif ... 12
2.2.1. Pengertian Kooperatif ... 12
2.2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 14
2.3 Two Stay Two Stray (TSTS) ... 15
2.3.1 Pengertian Two Stay Two Stray (TSTS)... 15
2.3.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Two Stay Two Stray (TSTS)... 16
2.3.4 Sintak Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) ... 17
2.4 Aktivitas Belajar ... 18
2.5 Hasil Belajar ... 22
2.6 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar ... 25
2.7 Kerangka Konsep ... 27
4.1.1.1 Pertemuan Pertama... 43
4.1.1.2 Pertemuan Kedua ... 47
4.1.2 Observasi Siklus I ... 50
4.1.2.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 51
4.1.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 53
4.1.4 Refleksi Siklus I ... 57
4.2 Hasil Pelaksanaan Siklus II ... 58
4.2.1.1 Pertemuan Pertama... 60
4.2.1.2 Pertemuan Kedua ... 63
4.2.2. Observasi Siklus II ... 64
4.2.2.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 65
4.2.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 67
4.2.3 Hasil Belajar Siklus II ... 70
4.2.4 Refleksi Siklus II ... 73
4.4 Pembahasan ... 74
4.4.1 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray ... 74
4.4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setelah Menerapkan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray ... 77
4.4.3 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Setelah Menerapkan Model Pembelajarab Two Stay Two Stray ... 75
BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 79
5.2 Saran ... 80
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 14
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 35
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar siswa ... 40
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 51
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 53
Tabel 4.3 Data Nilai Hasil Belajar Berdasarkan Tes Formatif Siklus II .. 56
Tabel 4.4 Data Ketuntasan Klasikal Siklus I... 57
Tabel 4.5 Refleksi Siklus 1 ... 58
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 65
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 67
Tabel 4.8 Data Nilai Hasil Belajar Berdasarkan Tes Formatif Siklus II .. 70
Tabel 4.9 Data Ketuntasan Klasikal Siklus II ... 71
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 27
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ... 30
Gambar 4.1 Guru Menyampaikan Indikator Pembelajaran dan Menggali Penggetahuan Siswa ... 44
Gambar 4.2 Guru Menyampaikan Tata Cara TSTS ... 44
Gambar 4.3 Guru Membagi Siswa dalam Kelompok ... 45
Gambar 4.4 Guru Memberikan LKPD ... 45
Gambar 4.5 Guru Menyuruh Siswa untuk Berdiskusi ... 46
Gambar 4.6 Siswa Bertamu Ke Kelompok Lain... 46
Gambar 4.7 Guru Menyuruh Siswa Untuk Presentasi ... 46
Gambar 4.8 Guru Memberikan Klarifikasi terhadap Jawaban... 47
Gambar 4.9 Guru membagi siswa dalam kelompok ... 48
Gambar 4.10 Guru memberikan LKPD Siklus I ... 48
Gambar 4.11 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya... 49
Gambar 4.12 Siswa bertamu ke kelompk lain untuk presentasi ... 49
Gambar 4.13 Siswa sedang mengerjakan soal evaluasi siklus I ... 50
Gambar 4.14 Guru membagi siswa dalam kelompok ... 61
Gambar 4.15 Guru membagikan LKPD... 61
Gambar 4.16 Siswa berdiskusi bersama kelompok siklus II... 62
Gambar 4.17 Siswa bertamu ke kelompok lain untuk presentasi siklus II ... 62
Gambar 4.18 Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ... 62
Gambar 4.19 Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II ... 64
Gambar 4.20 Ketuntasan siswa pada siklus II ... 71
Gambar 4.21 Perbandingan hasil siklus I dan siklus II ... 72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Format Wawancara ... 85
Lampiran 2 : Hasil Wawancara ... 86
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 87
Lampiran 4 : Ringkasan Materi Sitem Gerak pada Manusia Siklus I ... 92
Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 98
Lampiran 6 : Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 106
Lampiran 7 : Soal Evaluasi Siklus I ... 108
Lampiran 8 : Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I ... 110
Lampiran 9 : Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Siklus I ... 112
Lampiran 10 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Sikus I ... 114
Lampiran 11 : Catatan Lapang Siklus I ... 116
Lampiran 12 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 119
Lampiran 13: Ringkasan Materi Sistem Gerak pada Manusia Siklus II ... 124
Lampiran 14 : Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 128
Lampiran 15 : Kisis-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 136
Lampiran 16 : Soal Evaluasi Siklus II ... 139
Lampiran 17 : Kunci Jawan Evaluasi Siklus II ... 141
Lampiran 18 : Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Penerapan Model Two Stay TwoStray Siklus II... 143
Lampiran 19 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray ... 145
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, S., Suhardijono, Supardi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Akbar, Sa’dun. 2009. Penelitian Tindakan Kelas: Filosofi, Metodologi & Implementasi. Yogyakarta: Cipta Media Aksara.
Baharuddin. 2009. Pengaruh Kemandirian Belajar dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar PKN pada Siswa Kelas XI
SMA Negeri Jatisrono Kabupaten wonogiri. Skripsi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Progran Studi Pendidikan Civik Hukum Universitas
Surakarta, Surakarta.
Buchori Alma. 2008. Kerangka Landasasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2010. Pedoman Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning). Jakarta. Dumas dan Aryana. 2004. Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tesis Magister PPs UPI Bandung: tidak diterbitkan
Fathani dan Masykur. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hadari Nawawi. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara
Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta
Jihad dan Haris. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Lie, Anita. 2002. ”Cooperative Learning : Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas”. Jakarta : PT. Gramedia.
Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Paul D. Dierich. 2008. Wawasan Kependidikan, Empat Pilar Pendidikan. Semarang: Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standart Penilaian Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menegah.
Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standart Penilaian Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menegah. Roger dan David. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Sagala. 2009. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas”. Insan Cendekia.
Sardiman. 1986. Inetaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Slavin. 2010. Cooperative Learning. Theory, Research and Practice. (cetakan ke III) Boston: Allyn and Bacon
Slameto. 2003. Proses Pembelajaran dan Keaktifan Belajar. Bandung: Rosdakarya.
Spencer Kangan. 1992. Cooperative Learning. San Juan Capistrano, Kagan Cooperative Learning.
Sudjana, Nana. 1999. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Sunarto. 2006 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto. 2010. Pengantar Pendidikan. Semarang : CV. IKIP Semarang Press. Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif TSTS (Online)
http://Suyatno.co.cc/2010/02/04/Jurnal. Diakses Tanggal 22 November 2013 Tejada dan Arnyana. 2004. Proses Belajar-Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Tim MKPBM. 2001. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Kemdiknas
Widyantini. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Disajikan dalam PPPG Matematika di Jogjakarta.
Wijaya, dkk. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Winkel, W. S., 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia,
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan dan membina potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua instansi pendidikan mulai dari sekolah dasar, menengah, sampai perguruan tinggi. Slameto (2003) menyatakan bahwa dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Kegiatan belajar di sekolah diarahkan agar siswa mampu menerima dan memahami materi yang diberikan guru di dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa dapat berperan aktif, kreatif dan inovatif dalam menanggapi setiap materi yang diberikan pada proses pembelajaran.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan peserta didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan individual anak, karena proses pembelajaran akan mengubah kondisi anak dari yang tidak tahu, tidak paham menjadi paham.
Slameto (2003) menyatakan bahwa keaktifan belajar merupakan suatu usaha atau kerja yang dilakukan dengan giat dalam belajar atau merupakan sebuah proses yaitu tingkah laku sebagai hasil dari interaksi aktif dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupya.
2
pelaksanaan proses pembelajaran yaitu banyak siswa dalam proses pembelajaran jarang mengajukan pertanyaan. Dalam pembelajaran guru sudah memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, akan tetapi siswa cenderung kurang berani untuk bertanya pada guru. Dalam pembelajaran juga terlihat kerjasama siswa masih kurang, karena tidak adanya kegiatan diskusi dalam kelas, sehingga interaksi antar siswa dan antar guru dengan siswa masih kurang pada saat pembelajaran biologi.
Hal ini yang akan mempengaruhi pada hasil belajar siswa yang dicapai rendah, nilai ulangan harian semester ganjil 2013-2014 mata pelajaran biologi hanya 55, nilai rata-rata tersebut belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Maksimum) yang ditentukan di sekolah yaitu 75, sedangkan siswa dikatakan tuntas jika nilai memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Maksimum).
Rendahnya aktivitas yang dimiliki siswa diduga ada kaitannya dengan proses pembelajaran yang terjadi, dimana pemberdayaan aktivitas siswa kurang dikembangkan. Oleh karena itu untuk mengajarkan aktivitas di SMP Negeri 2 Dawarblandong Mojokerto pada kelas VIIIC khususnya pelajaran biologi sangat perlu dicari model maupun yang sesuai untuk itu. Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) tampaknya dapat diterapkan dalam pembelajaran biologi untuk mencapai tujuan belajar biologi serta melatih keaktifan dan hasil belajar siswa.
3
harus belajar. Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray)
merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling kerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk prestasi serta melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik. Salah satu alternatif untuk pengajaran tersebut adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray).
Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992, TSTS berasal dari bahasa inggris yang berarti “dua tinggal dua tamu”. Teknik ini memberi kesempatan
kepada siswa untuk membagikan hasil informasi dengan kelompok lain (Isjoni, 2009). Menurut (Suyatno, 2009) pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah dengan siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain, kerja kelompok dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap dikelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja kelompok, dan laporan kelompok.
Berdasarkan latar belakang dan gambaran umum yang telah dipaparkan di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VIIIC
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Dawarblandong Mojokerto?
2. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Dawarblandong Mojokerto menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray)?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Dawarblandong Mojokerto menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray)?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Dawarblandong Mojokerto
2. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Dawarblandong Mojokerto menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray).
5
1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang akan dihasilkan dari penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan konstribusi yang berarti terhadap dunia pendidikan khususnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa, hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif bagi siswa untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam mata pelajaran biologi.
b. Bagi Guru, diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkat aktivitas dan hasil belajar biologi
6
1.5 Batasan Penelitian
Supaya dalam pembahasan permasalahan tidak meluas, maka diperlukan batasan masalah sebagai berikut:
1. Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa Sistem Gerak pada Manusia yang diajarkan pada semester ganjil tahun ajaran 2013-2014.
2. Batasan kemampuan yang akan diukur berupa aktivitas belajar dan hasil belajar dengan menggunakan tes
1.6 Definisi Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan pengertian maka istilah-istilah penting dalam skripsi ini didefinisikan sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien (Suyitno,2006).
2. Model pembelajan kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) adalah model pembelajaran kooperatif dimana siswa bekerja sama dalam kelompok secara heterogen. Siswa saling berkunjung, baik sebagai tamu maupun tuan rumah untuk bertukar informasi kemudian mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
7
membangun pengetahuannya sendiri. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah dalam mengajukan pertanyaan atau ide, menanggapi pertanyaan/pendapat kelompok lain, sharing dalam kelas, berdiskusi antar siswa dengan guru, mengerjakan/mendiskusikan masalah/LKS dengan kelompoknya