1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pernikahan dini merupakan pernikahan yang di lakukan dengan umur rata-rata antara 15-19 tahun. Peningkatan ibu dengan usia muda biasanya karena dampak dari pernikahan di usia dini. Usia pernikahan yang ideal bagi perempuan adalah 21-25 tahun sementara laki-laki 25-28 tahun. Pernikahan dini bagi sebagian besar remaja berdampak pada fisik dan mental, bila di lihat dari segi fisik remaja belum kuat untuk hamil karena baik organ reproduksi yang belum matang maupun tulang panggul yang masih terlalu kecil di paksakan untuk mengandung sampai 9 bulan lamanya yang dapat membahayakan pada saat proses persalinan (Sasmita, 2008 dalam Cholipah, 2013).
Pernikahan dini terjadi di pengaruhi oleh keadaan seksualitas pada usia muda dengan rasa ingin tahu mereka terhadap masalah-masalah seksual lebih tinggi, karena pada masa ini remaja berada dalam potensi seksual yang aktif karena pengaruh hormon. Deklarasi Hak Asasi Manusia di tahun 1954 secara eksplisit menentang pernikahan anak atau remaja, tetapi praktek pernikahan dini masih berlangsung di berbagai belahan dunia sehingga dapat mencerminkan bahwa perlindungan hak asasi kelompok usia muda yang tidak berjalan semestinya. Penerapan Undang-Undang sering tidak efektif dan terpatahkan oleh adat istiadat serta tradisi yang mengatur norma sosial suatu kelompok di masyarakat (Fadlyana & Larasaty 2009).
2
muda yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat kita yaitu : faktor ekonomi, pendidikan, faktor orang tua, media massa dan adat istiadat (Alfiyah, 2010 dalam Suparyanto, 2011). Kemiskinan merupakan salah satu faktor utama terjadinya pernikahan dini. Jika kemiskinan sangat serius seorang gadis muda dapat dianggap sebagai beban ekonomi keluarga, sehingga orang tua terdorong menikahkan anak perempuan mereka di usia dini sebagai cara alternatif untuk mengurangi beban (Nasrin dan Rahman, 2012).
Persentase angka kejadian pernikahan dini di dunia dari tahun 2010-2011 tercatat perempuan umur 20-24 tahun yang melakukan pernikahan sebelum usia 18 tahun yakni,lebih dari sepertiga (sekitar 34%) dari wanita berusia 20 sampai 24 tahun di negara-negara berkembang yang menikah sebelum ulang tahun ke 18 mereka sehingga hampir 67 juta perempuan dan sekitar 12% dari mereka yang menikah atau dalam serikat sebelum usia 15. Persentase yang lebih rendah diamati di Eropa Timur dan Asia Tengah 11%, negara-negara Arab 15% serta Asia Timur dan Pasifik masing-masing 18%. Di Amerika Latin dan Karibia prevalensi sekitar 29% di bawah Afrika Timur dan Tengah yang mencapai 34%. Prevalensi tertinggi di Asia Selatan seperti Bangladesh mencapai 66%, di Afrika Barat dan Tengah serta di Niger 75% dan Chad 72% (United Nations Population Fund, 2012).
Daerah dengan prevalensi yang lebih rendah dari perkawinan pada anak di Eropa Timur dan Asia Tengah, Asia Timur dan Pasifik, dan negara-negara Arab juga di temukan negara-negara di mana proporsi yang relatif besar anak-anak yang sudah menjadi pengantin, seperti dalam Republik Moldova 19%, Indonesia 22% dan Yaman 32% (United Nations Population Fund, 2012).
3
barat 7,5%, serta Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah masing-masing 7% dan Banten 6,5%. Provinsi dengan persentase perkawinan dini (15-19 tahun) tertinggi adalah Kalimantan Tengah 52,1%, Jawa Barat 50,2%, serta Kalimantan Selatan 48,4%, Bangka Belitung 47,9% dan Sulawesi Tengah 46,3% (BKKBN, 2012).
Persentase menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang berusia di bawah 20 tahun yang sudah berstatus kawin pada tahun 2011 di Kabupaten Malang yakni, kelompok usia 10-14 tahun untuk laki-laki sekitar 1% dan perempuan sekitar 0,36%, sedangkan untuk kelompok usia 15-19 tahun adalah 2,5% laki laki yang sudah berstatus kawin, sementara untuk perempuan jumlahnya 16,8% dengan rata-rata Usia Kawin Pertama (UKP) di Kab. Malang 18,89 tahun dan Kota malang 20,78 tahun (BPS, Provinsi Jawa Timur: Hasil Susenas 2011 dalam Sudarsono, 2014). Angka pernikahan dini di Kabupaten Malang Jawa Timur selama 2012 terus meningkat yang dari awalnya 30,5% pada 2011, dan 32,49% pada 2012. (Rachman, 2013). Sementara di daerah Ngantru Kecamatan Ngantang, usia pernikahan dini mencapai hampir 70% dari jumlah penduduknya, kejadian ini disebabkan oleh tingkat pendidikan, kurangnya motivasi dan budaya yang berkembang dalam desa bahwa wanita yang tidak segera menikah di umur yang muda akan di cap sebagai perawan tua. Kedua faktor tersebut secara signifikan dapat menyebabkan meningkatnya angka kejadian pernikahan usia dini yakni kurang dari 20 tahun di desa Ngantru Kecamatan Ngantang.
4
tahap berkembang. Jika kehamilan terjadi selama tahap ini gizi harus cukup untuk pertumbuhan ibu selain untuk bayinya. Keadaan bayi saat lahir dapat dipengaruhi oleh ketidakmatangan biologis, kehamilan yang tidak diinginkan, tidak memadai perawatan perinatal, gizi ibu buruk dan stres. Kehamilan pada usia dini telah menunjukkan hubungan dengan risiko yang lebih tinggi dari prematuritas, berat badan lahir rendah, preeklamsia dan anemia dibandingkan dengan kehamilan saat usia dewasa (Kamini dan Avvaru, 2014).
Ibu dengan umur di bawah 20 tahun merupakan usia yang dianggap risiko dalam masa kehamilan. Kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun memiliki risiko tinggi panggul dan rahim masih kecil dan alat reproduksi yang belum matang. Hubungan seksual pertama kali pada usia muda juga meningkatkan risiko kelahiran anak dengan berat badan lahir rendah. Kelahiran bayi BBLR tergolong tinggi pada para ibu muda yang berusia kurang dari 20 tahun (Manuaba, 2009).
5
Penyebab utama kematian neonatal adalah bayi berat lahir rendah yang di pengaruhi oleh beberapa hal yakni ras atau genetik, status gizi ibu kurang, usia ibu terlalu muda atau terlalu tua, perkawinan usia muda, paritas atau urutan anak dalam keluarga, perdarahan, kebiasaan atau gaya hidup, pendidikan ibu, status ekonomi dan penyakit yang di derita oleh ibu (Pickett, 2008). BBLR berdasarkan usia kandungan dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena premature (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena Intrauterine Growth Retardation (IUGR) yaitu bayi cukup bulan tetapi berat kurang untuk usianya. (Winkjosastro, 2007 dalam Budima, Riyanto, Juhaeriah, dan Gina, 2010).
Berat badan lahir rendah berdasarkan beratnya dibedakan menjadi Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR), yaitu bila bayi yang di timbang setelah lahir berat badan lahir kurang dari 1.500 gram, dan Berat Badan Lahir Ekstrem Rendah (BBLER), yaitu bila bayi yang di timbang setelah lahir berat badan lahir kurang dari 1.000 gram (Leveno, 2009). Berdasarkan kurva battaglia dan Lubchenko berat lahir bayi dapat di bagi menjadi : 1) SMK (Sesuai Masa Kehamilan), 2) KMK (Kecil untuk Masa Kehamilan), 3) BMK (Besar untuk Masa Kehamilan). Setiap bayi yang dengan berat badan lahir < 2500 gr di klasifikasikan sebagai berat badan lahir rendah tanpa memperhatikan usia (Komalasari, 2009).
6
perhatian dan perawatan intensif untuk membantu mengembangkan fungsi optimum bayi. Penanganan kasus BBLR harus dilakukan dalam ruang perawatan khusus dan mendapatkan perawatan secara intensif (Rahayu, 2010).
Jumlah total kelahiran menurut data dari WHO menunjukkan bahwa terdapat 15,5% kelahiran dengan BBLR di dunia. Kelahiran dengan BBLR dua kali lebih banyak di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju seperti di Asia mencapai 72%, sedangkan di Asia Selatan diperkirakan setiap tahunnya terjadi BBLR pada 15-30 juta bayi yakni sekitar lebih dari 20 % dari total bayi lahir. Di Indonesia persentase angka kelahiran bayi yang mengalami BBLR mencapai yakni 11,1% pada tahun 2010 (Badan Litbangkes, Kemkes RI, Riskesdas, 2010).
7
Bayi dengan berat badan yang rendah merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian khusus karena mempunyai risiko mortalitas yang tinggi dan mungkin juga terdapat penyakit maternal dan fetal yang menyertai. BBLR dapat mengakibatkan dampak psikologis dan neurologis saat bayi masih hidup dan akan menjadi masalah baru dalam lingkungan keluarganya (Manuaba, 2007). Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya BBLR yakni; faktor internal ibu, faktor janin dan faktor eksternal seperti lingkungan, pendidikan, ekonomi yang dapat mempengaruhi terjadinya BBLR (Suparyanto, 2012).
Pernikahan dini gadis muda yang tidak mempunyai pengalaman seksual dini dengan suaminya dimana usia pengantin wanita yang muda yang secara fisik dan seksual tidak matang dapat memberi konsekuensi kesehatan yang serius terbukti dengan kejadian kelahiran prematur dan berat lahir rendah di seluruh dunia lebih tinggi di antara ibu-ibu muda (Ijeoma, Joseph, dan Paul, 2013).
Pernikahan dini dengan umur istri atau calon ibu di bawah 20 tahun secara biologi belum optimal, emosi cenderung labil dan mentalnya cenderung belum matang sehingga mudah mengalami guncangan akibat kurangnya perhatian terhadap pemenuhan zat-zat gizi selama hamil (Wibowo dan Basuki, 2006). Faktor lain juga tidak kalah penting adalah faktor janin seperti kelainan genetik dan juga faktor eksternal seperti tingkat sosial ekonomi rendah yang di pengaruhi dengan pekerjaan, status gizi buruk dan kurangnya pendidikan yang dapat berkontribusi terhadap sejumlah besar BBLR (Thomre, Borle, Naik dan Rajderkar, 2012).
8
pastikan bayi harus lahir dengan cara seksio sesarea. Penurunan BB saat ibu hamil dapat menyebabkan bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK), selain itu gaya hidup sosial ibu juga berakibat KMK. Ibu hamil dengan gaya hidup ketergantungan rokok, alkohol dan obat-obatan setiap hari dapat menimbulkan gangguan sirkulasi retro-plasenter dan cenderung terjadi KMK (Leveno, 2009).
Pernikahan dini dan kehamilan di usia dini juga memunculkan masalah psikososial yang berdampak negatif terhadap masalah sosial dalam jangka panjang. Ibu yang mengandung di usia dini akan mengalami trauma yang berkepanjangan, selain itu juga akan mengalami krisis percaya diri. Depresi pada saat berlangsungnya kehamilan berisiko terhadap kejadian keguguran, berat badan lahir dan lainnya. Pernikahan dini sering kita jumpai pada kalangan keluarga miskin, meskipun terjadi pula di kalangan keluarga ekonomi atas dan tentunya dapat menyebabkan kualitas dan derajat kesehatan dan kesejahteraan di suatu negara tersebut menjadi rendah baik pada anak-anak maupun keluarga dan lingkungannya (Fadlyana & Larasaty, 2009).
Berdasarkan hasil fenomena tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pernikahan Usia Dini Dengan Berat Badan Lahir Bayi Di Desa Ngantru Kec. Ngantang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan masalah penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara pernikahan dini dengan berat badan lahir bayi?”.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
9
1.3.2 Tujuan khusus
1.Mengidentifikasi karakteristik responden dengan kejadian pernikahan usia dini di Desa Ngantru Kec. Ngantang.
2.Mengidentifikasi kejadian pernikahan usia dini di Desa Ngantru Kec. Ngantang.
3.Mengidentifikasi berat badan lahir bayi di Desa Ngantru Kec. Ngantang. 4.Mengidentifikasi hubungan pernikahan usia dini dengan berat badan lahir bayi
di Desa Ngantru Kec. Ngantang. 1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi, pengetahuan dan wawasan tentang pernikahan dini beserta masalah yang meliputi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan lahir bagi para pasangan muda, calon ibu, keluarga, masyarakat sekitar tempat penelitian.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh pernikahan dini dengan berat badan lahir bayi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat memberikan informasi, pengetahuan dan wawasan tentang pernikahan dini dan masalah yang meliputi serta faktor yang mendorong terjadinya pernikahan dini.
4. Bagi Institusi Kesehatan
10
tidak di inginkan dan di harapkan juga dapat meningkatkan perhatian dan pelayanan kepada ibu hamil atau pasangan muda.
1.5 Keaslian Penelitian
Berdasarkan pengetahuan peneliti penelitian ini belum pernah di lakukan akan tetapi sudah ada penelitian terkait tentang pernikahan dini beserta macam dampak yang di timbulkan seperti :
1. Nawangsari (2010) “Nikah Dini Dan Kesehatan Alat Reproduksi Wanita (Rahim) Perspektif Hukum Islam”. Metode yang digunakan untuk
memperoleh data dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) dengan pendekatan normatif. Penelitian lapangan digunakan untuk menghimpun informasi yang dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap sejumlah responden dari beberapa masyarakat, beserta observasi lapangan untuk mengamati secara langsung penyebab terjadinya pernikahan di bawah umur. Hasil dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat melestarikan pernikahan di bawah umur adalah faktor tradisi (adat istiadat), faktor ekonomi, faktor rendahnya tingkat pendidikan, faktor perjodohan, dan faktor pergaulan bebas. Perbedaan pada penelitian ini adalah metode yang digunakan variabel dependen.
2. Malehah (2010) “Dampak Psikologis Pernikahan Dini Dan Solusinya Dalam Perspektif Bimbingan Konseling Islam”. Dalam penelitian ini,
11
atau budaya masyarakat yang tidak dapat di rubah sehingga turun-temurun ke generasi berikutnya. Pernikahan dini tersebut banyak berdampak pada pelaku, di antaranya cemas dan stress. Perbedaan pada penelitian ini yaitu metode yang di gunakan, variabel independen dan hasil yang ingin di capai. 3. Ahmad (2011) “Dampak Sosial Pernikahan usia Dini Studi Kasus Di Desa Gunung Sindur – Bogor”. Metode yang dilakukan digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah field research yaitu penelitian langsung yang dilakukan di desa Gunung sindur. Data yang didapatkan penulis peroleh dari hasil observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat di gunung sindur Menikah adalah ibadah, itu berarti segala hal yang dilakukan dalam kerangka pernikahan bernilai ibadah dan mendapat pahala yang besar. Sebagai pelaku pernikahan usia dini, masyarakat memahami pernikahan sebagai tanda sahnya hubungan antara laki-laki dan perempuan sebagai pasangan suami istri.. Perbedaan pada penelitian ini terletak pada jenis penelitiannya, uji sampel dan variabel.
4. Supriyanti (2013) “Pengaruh Perkawinan Dini Terhadap Perilaku Pasangan Suami Istri Di Desa Pepe Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan”.
12
sebaik-baiknya. Mempunyai arah dan tujuan baru karena itu, suami dan istri perlu sehati dalam arah dan tujuan perkawinan dengan memfokuskan pernikahan mereka agar tetap langgeng. Setelah itu harus mempunyai program bersama dan perubahan jadwal. Perbedaan pada penelitian ini terletak pada jenis uji sampel dan variabel dependen.
5. Hayati (2010) “Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Saat Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Praktik Bidan Sumiariani, AMKeb Kecamatan Medan Johor”. Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik dengan
pendekatan seksional silang (cross sectional) retrospektif. Alat yang digunakan berupa rekam medis pasien dan data diolah dengan statistik uji chi square dan Convidence Interval.Hasil penelitian ini didapati bahwa ada hubungan antara pertambahan berat badan ibu saat hamil dengan berat bayi lahir. Perbedaan penelitian ini terletak pada variabel independen dan alat ukur yang di gunakan serta hasil yang dicapai.
6. Layova (2012) “Pengaruh Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Selama Kehamilan Terhadap Berat Badan Bayi lahir di Ruang Cut Nya’ Dien RSUD Kanjuruan Kepanjen”. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional
dan teknik samplingnya menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini di temukan bahwa tidak ada pengaruh kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan terhadap berat badan bayi lahir di ruang Cut Nya’ Dien RSUD
HUBUNGAN PERNIKAHAN USIA DINI DENGAN BERAT
BADAN LAHIR BAYI DI DESA NGANTRU KECAMATAN
NGANTANG
SKRIPSI
Oleh :
M. FUAD MAYZAR ZULFAHMI
NIM. 201010420311219
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
HUBUNGAN PERNIKAHAN USIA DINI DENGAN BERAT
BADAN LAHIR BAYI DI DESA NGANTRU KECAMATAN
NGANTANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan ( S.Kep ) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
M. FUAD MAYZAR ZULFAHMI
NIM. 201010420311219
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : M. FUAD MAYZAR ZULFAHMI
NIM : 201010420311219
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Hubungan Pernikahan Usia Dini Dengan Berat Badan Lahir Bayi Di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 2 Februari 2015 Yang Membuat Pernyataan
vi
Lembar Persembahan
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya untuk dapat menyelesaikan karya ini untuk dapat
menyelesaikan study saya dengan baik.
Lembar persembahan ini saya tujukan kepada mereka yang tidak pernah lelah
memberi dukungan motivsi, doa, dan bantuan sekecil apapun sampai saya bisa
menyelesaikan tugas akhir saya. Orang – orang yang telah berjasa itu antara
lain :
1. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan baik secara
materi maupun sosial serta doa yang bapak ibu panjatkan untuk
kesuksesan saya di masa sekarang dan masa depan.
2. Dosen pembimbing ibu Reni Ilmiasih, M.Kep., Sp.Kep.An dan Ririn
Harini, S.Kep., Ns., M.Kep serta ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep.,
Sp.Mat selaku pembimbing terima kasih atas kesabaran, bantuan,
bimbingan serta masukannya selama ini dan penguji tugas akhirku ibu
Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep dan Henny Dwi Susanti, M.Kep., Sp.Mat
vii
Seluruh dosen pengajar S.1 Keperawatan, terima kasih banyak untuk
semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang telah
kalian berikan kepada kami.
3. Teman yang mau menemani dan membantu saat melakukan penelitian
di antaranya, masbro nur, apip, arwin, catur dan juga mbaksis mistuti
tidak lupa nenek evita. Terimakasih atas bantuan yang di berikan
selama ini sampai saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Teman-teman PSIK 2010 E, terima kasih atas semua bantuan, hiburan
dan kebersamaannya selama ini. Terima kasih untuk semua
pengalaman berharga yang telah diberikan selama ini, saya tidak akan
viii ABSTRAK
Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan Berat Badan Lahir Bayi Di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang
M. Fuad Mayzar Zulfahmi 1, Reni Ilmiasih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.An 2,
Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep 3.
Latar Belakang : Pernikahan usia dini merupakan salah satu masalah yang berkembang di masyarakat dapat terjadi karena faktor ekonomi, pendidikan, orang tua media massa dan adat istiadat. Ibu muda yang berusia kurang dari 20 tahun memiliki risiko tinggi panggul dan rahim masih kecil serta alat reproduksi yang belum matang sehingga berisiko besar melahirkan bayi dengan BBLR.
Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Case Control yang ditelusuri secara Retrospektif dengan meneliti antara hubungan pernikahan usia dini dengan berat badan lahir bayi. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2014 di Posyandu Desa Ngantru Kecamatan Ngantang, subyek penelitian adalah ibu primipara yang memiliki bayi dengan usia < 12 bulan yang menjadi peserta posyandu (N=42) diambil dengan metode Accidental Sampling dan analisis data yang dipergunakan adalah Uji Fisher.
Hasil : Hasil analisis data menunjukkan bahwa uji Fisher hubungan pernikahan usia dini dengan berat badan lahir bayi yang memiliki ketentuan nilai p < α (0,05), namun didapatkan hasil nilai P-Value 0,696 sehingga p > α (0,696>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak, H0 diterima.
Diskusi : Tidak ada hubungan antara Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan Berat Badan Lahir Bayi Di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang karena pengaruh tingkat frekuensi ANC rutin sehingga membuat pertambahan gizi ibu saat hamil baik dan juga dapat mencegah ibu hamil dari terserang penyakit yang serius.
Kata Kunci : Pernikahan Usia Dini, Berat Badan Lahir
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
ix ABSTRACT
The Relationship Of Early Marriage With Infant Birth Weight In Ngantru Ngantang Village
M. Fuad Mayzar Zulfahmi 1, Reni Ilmiasih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.An 2,
Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep 3.
Background: Early marriage is a growing problem in society can occur because of economic factors, education, mass media parents and customs. Young mothers aged less than 20 years have a high risk of the pelvis and uterus is still small and immature reproductive organs so at great risk of having a baby with low birth weight.
Methods: Design research is Case Control studies are retrospective traced by examining the relationship between early marriage with infant birth weight. This study was carried out in November 2014 in village HC Ngantru Ngantang, study subjects were primiparous mothers with infants aged <12 months who participated in neighborhood health center (N = 42) were taken by the method of Accidental sampling and analysis of data used is Fisher Test .
Results: The results of data analysis showed that Chi Square test the relationship of early marriage with infants birth weight which has a provision p > α (0.05), but the obtained results of P-Value 0,696 to p > α (0,696 > 0.05). Thus we can conclude that H1 is rejected, H0 is accepted.
Discussion: There is no relationship between early marriage with infants birth weight in Ngantru Ngantang Village because the influence of ANC frequency level routine that makes good nutrition increase for maternal during pregnancy and can also preventing maternal from serious disease.
Keywords: Early Marriage, Infant Birth Weight
1 Student of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
2 Lecture Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
x
Kata Pengantar
Asalamualaikum wr. wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan Berat Badan Lahir Bayi Di
Desa Ngantru Kecamatan Ngantang”. Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Yoyo Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini,.M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Reni Ilmiasih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.An selaku Pembimbing I yang telah dengan sabar dan bijaksana dalam memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep Pembimbing II yang telah memberikan masukan dan motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen wali tercinta Ibu Juwitasari, S.Kep.,Ns yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi selama di perkuliahan.
xi
7. Orang tuaku tercinta Bapak H. Anang dan Ibu Titin serta kepada kakak perempuanku dan para keponakan kecilku yang telah tanpa henti memberikan dukungan, motivasi, kasih sayang serta doa untuk kesuksesanku.
8. Rekan-rekan seperjuangan PSIK 2010, khususnya PSIK 2010 E yang selalu memberikan semangat serta dukungan selama ini.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal skripsi ini.
Malang, 15 Januari 2015 Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Keaslian ... iv
Motto ... v
Lembar Persembahan ... vi
Abstrak ... viii
Kata Pengantar ... x
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xvi
Daftar Gambar ... xvii
Daftar Lampiran ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.3.1 Tujuan Umum ... 8
1.3.2 Tujuan Khusus ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 9
1.4.1 Bagi Tempat Penelitian ... 9
1.4.2 Bagi Peneliti ... 9
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan ... 9
1.4.4 Bagi Institusi Kesehatan ... 9
xiii BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pernikahan Dini ... 13
2.1.1 Pengertian Pernikahan Dini ... 13
2.1.2 Faktor Pendorong Terjadinya Pernikahan Dini ... 14
2.1.3 Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini ... 18
2.1.4 Masalah Yang Timbul Akibat Pernikahan Dini ... 22
2.1.5 Usaha Pencegahan Pernikahan Dini ... 24
2.1.6 Penanganan Pernikahan Dini ... 24
2.2 Berat Badan Lahir Bayi ... 25
2.2.1 Pengertian Berat Badan Lahir ... 25
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir ... 26
2.2.3 Penanganan Bayi Baru Lahir ... 30
2.3 Berat Badan Lahir Rendah ... 34
2.3.1 Pengertian Berat Badan Lahir Rendah ... 34
2.3.2 Klasifikasi BBLR ... 35
2.3.3 Faktor Penyebab Terjadinya BBLR ... 36
2.3.4 Karakteristik Bayi Dengan BBLR ... 41
2.3.5 Penatalaksanaan BBLR... 41
2.4 Hubungan Pernikahan Usia Dini Dengan Berat Badan Lahir Bayi.... 45
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 49
3.2 Hipotesis Penelitian ... 50
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 51
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 52
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 53
4.3.1 Populasi ... 53
xiv
4.3.3 Teknik Sampling ... 54
4.4 Variabel Penelitian ... 54
4.4.1 Variabel Independen... 54
4.4.2 Variabel Dependen ... 54
4.5 Definisi Operasional ... 54
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 56
4.7 Instrumen Penelitian ... 56
4.8 Prosedur Pelaksanaan penelitian... 56
4.8.1 Tahap Persiapan ... 56
4.8.2 Tahap Pelaksanaan ... 57
4.9 Pengolahan Data ... 58
4.10 Analisis Data ... 58
4.11 Etika Penelitian ... 61
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Hasil Penelitian ... 63
5.1.1 Gambaran Karakteristik Responden ... 64
5.1.2 Identifikasi Kejadian Pernikahan Usia Dini di Desa Ngantru Kec. Ngantang ... 66
5.1.3 Identifikasi Berat Badan Lahir Bayi di Desa Ngantru Kec. Ngantang ... 66
5.1.4 Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan Berat Badan Lahir Bayi di Desa Ngantru Kec. Ngantang ... 67
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi Hasil Dan Pembahasan ... 69
6.1.1 Gambaran Karakteristik Responden Dengan Kejadian Pernikahan Usia Dini ... 69
xv
Kec. Ngantang ... 73
6.1.4 Hubungan Pernikahan Usia Dini Dengan Berat Badan Lahir Bayi ... 74
6.1.5 Keterbatasan Penelitian ... 78
6.1.6 Implikasi Keperawatan ... 78
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 80
7.2 Saran ... 81
Daftar Pustaka ... 83
xvi
[image:29.595.114.497.163.594.2]DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 55 Tabel 4.2 Tabel Rumus Perhitungan OR... 61 Tabel 5.1 Tabulasi Silang Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 49 Gambar 4.1 Rancangan Penelitian Case Control ... 51 Gambar 4.2 Kerangka Penelitian Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan
Berat Badan Lahir Bayi ... 52 Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden
di Posyandu Desa Ngantru Kec. Ngantang ... 64 Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi melakukan ANC oleh Responden
di Posyandu Desa Ngantru Kec. Ngantang ... 64 Gambar 5.3 Distribusi ada atau tidak penyakit penyerta selama kehamilan
di Posyandu Desa Ngantru Kec. Ngantang ... 65 Gambar 5.4 Distribusi Status Gizi Ibu Saat Kehamilan di Posyandu Desa
Ngantru Kec. Ngantang ... 65 Gambar 5.5 Distribusi Kejadian Pernikahan Usia Dini di Posyandu Desa
Ngantru Kec. Ngantang ... 66 Gambar 5.6 Distribusi Berat Badan Lahir di Posyandu Desa Ngantru
Kec. Ngantang ... 66 Gambar 5.7 Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan Berat Badan Lahir Bayi
[image:30.595.114.499.145.588.2]xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian 1 ... 88
Lampiran 2 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian 2 ... 89
Lampiran 3 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian 3 ... 90
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ... 91
Lampiran 5 Lembar Inform Consent ... 92
Lampiran 6 Lembar Kuesioner ... 93
Lampiran 7 Hasil Uji Statistik ... 94
Lampiran 8 Data Responden ... 97
Lampiran 9 Lembar Bimbingan Skripsi dan Angket Persetujuan... 100
Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian... 107
xix
DAFTAR PUSTAKA
Agung, T.Y. (2012). Kajian Pernikahan Dini Pada Beberapa Provinsi Di Indonesia: Dampak Overpopulation, Akar Masalah Dan Peran Kelembagaan DI Masalah Dan Peran Kelembagaan Di Daerah.
Ahmad, E.H., Buraerah., Hakim, A & Prawirodihardjo, L. (2012). Faktor Determinan Status Kesehatan Bayi Neonatal Di RSKDIA Siti Fatimah Makasar.KES MAS, 6(3), 144-211 Alfiyah. (2010). Faktor-faktor Pernikahan Dini. http://alfiyah23.student.um.ac.id (Di akses 28
April 2014)
Arifin, G. (2010). Menikah Untuk Bahagia: Fiqih tentang pernikahan Dan Kamasutra Islam. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Andrian, & Kuntoro. (2013). Abortus Spontan pada Pernikahan Usia Dini. Jurnal Biometrika
dan Kependudukan, 2(1), 1–9
Badan Litbangkes, Kemkes RI, Riskesdas. (2010). Pusat Data Dan Informasi kementrian kesehatan RI.
Budiman., Riyanto, A., Juhaeriah, J dan Gina, H. (2010). Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Berat Badan Bayi Lahir di Puskesmas Garuda. Jurnal kesehatan kartika
Cholipah, S.N. (2013). Meningkatkan Pemahaman Orang Tua Terhadap Pernikahan Dini Melalui Layanan Bimbingan Kelompok. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 2,(2) 2252-6374
Chariroh. (2004). Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Perkawinan dan Perceraian Suami Isteri Usia Muda di Pasuruan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Chen, X.K., Wen, S.W., Fleming, N., Demissie, K., Rhoads G.G & Walker, M. (2007). Teenage pregnancy and adverse birth outcomes: a large population based retrospective cohort study. International Journal of Epidemiology, 36, 368–373
Choe, M.K., Shyam, T & Vinod, M. (2004). Early Marriage and Early Motherhood in Nepal, J Bios Science. 1-20
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2012). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2012.
Devi, P.P., Deedi, M.K., Swamy, C.G & Sarojini, V. (2014). Risk Of Low Birth Weight Infants In Teenage Pregnancy. Journal of Evolution of Medical and Dental Sciences, Vol 3(52), 12164-12170
Dewi, V.N.L. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika
xx
Fadlyana, E & Larasaty, S. (2009). Pernikahan Usia dini dan Permasalahannya. Sari Pediatri, 11(2), 136-141
Gibbs, C.M., Wendt, A., Peters, S & Hogue, C.J. (2012). The Impact Of Early Age At First Childbirth On Maternal And Infant Health. Paediatric and Perinatal Epidemiology. 26(1), 259-284
Hairi. (2009). Fenomena Pernikahan Di Usia Muda DI Kalangan Masyarakat Muslim Madura. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Haryati, N., Sulandari, W., & Muslich. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Bayi Saat Lahir Di Kota Surakarta Menggunakan Metode Pohon Regresi. Seminar Nasional Matematika
Hayati, A.W. (2009). Buku Saku: Gizi Bayi. Jakarta : EGC
Handayani. (2006). Pengaruh Kekerasan Fisik, Psikologis, Ekonomi, Dan Seksual Selama Kehamilan Terhadap Interaksi Ibu-Bayi Pada Periode Post Partum.
Hidayat, A.A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan. Jakarta : Salemba Medika _________________. (2007). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta :
Salemba Medika.
Hull, D. (2008). Dasar-Dasar Pediatri, Edisi 3. Jakarta : EGC
Ijeoma, O.C., Joseph, U.O dan Paul, N. (2013). Education an Antidote against Early Marriage for the Girl-Child. Journal of Educational and Social Research, Vol 3(5)
Irianto, S. (2006). Perempuan Dan Hukum: Menuju Hukum Yang Berperspektif Kesetaraan Dan Keadilan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Jannah, N. (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan: Kehamilan. Yogyakarta : Andi
Jain, S & Kurz, K. (2007). International Center for Research on Women (ICRW) New Insights on Preventing Child Marriage: A Global Analysis of Factors and Programs. Washington, DC : ICRW
Janiwarty, B & Pieter, H.Z. (2013). Pendidikan Psikologi untuk Bidan : Suatu Teori dan Terapannya, Edisi 1. Yogyakarta : Rapha Publising.
JNPK-KR. (2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal, Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. Jakarta : JNPK-KR
Kamini, S & Avvaru, K.V. (2014). Teenage Pregnancy: Maternal and Fetal Outcomes. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences, Vol 13, 41-44.
Kesmasunsoed. (2011). Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). http://kesmas-unsoed.info/2011/05/bayi-berat-badan-lahir-rendah-bblr.html (Di akses tanggal 2 april 2014)
xxi
Komalasari, R. (2009). Buku saku Kebidanan /Constance Sinclair. Jakarta : EGC
Kumalasari & Andhyantoro. (2012). Kesehatan reproduksi untuk Mahasiswa kebidanan dan keperawatan. Jakarta: Salemba medika.
Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika. Kusmiyati. (2008). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya
Landung, J., Thaha, R & Abdullah, Z. (2009). Studi Kasus Kebiasaan Pernikahan Usia Dini Pada Masyarakat Kecamatan Sanggalangi Kabupaten Tana Toraja. Jurnal MKMI, 5(4), 89-94
Leveno, K.J. (2009). Obstetri Williams : Panduan Ringkas. Jakarta : EGC
Malhotra, A. (2010). The Causes, Consequences and Solutions to Forced Child Marriage in the Developing World. International Center for Research on Women.
Mansur, H & Budiarti, T. (2014). Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Manuaba, Ida Bagus Fajar. (2007). Pengantar kuliah obstetri. Jakarta : EGC
____________________. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Ed 2. Jakarta : EGC. Maryatun. (2010). Bahaya Kehamilan Pada Perkawinan Usia Muda. Jurnal Ilmiah Rekam Medis
dan Informatika Kesehatan. . INFOKES, 1(1), 2086 – 2628 Mufdlilah. (2009). Antenatal Care Fokus. Yogyakarta : Nuha Medika
Nagargoje, M.M., Chaudhary, S.S., Deshmukh, J.S., Gupta, S.C dan Misra S.K. (2011). A Case Control Study For Risk Factors Of Low Birth Weight In Nagpur City Of Maharashtra.
Indian Journal Of Community Health Vol. 22(2) - Vol. 23(1)
Notoatmodjo. (2005). Promosi kesehatan teori dan Aplikasi. Jakarta : PT Rineka Cipta ___________. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Selemba Medika
.
________. (2013). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Selemba Medika.
Nasrin, S.O & Rahman, K.M.M. (2012). Factors affecting early marriage and early conception of women: A case of slum areas in Rajshahi City, Bangladesh. International Journal of Sociology and Anthropology Vol. 4(2), 54-62
Ohlsson, A & Shah, P. (2008). Report Determinants and Prevention of Low Birth Weight: A Synopsis of the Evidence. Institute of Health Economics.
xxii
Proverawati, A & Asfuah, S. (2009). Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Mulia Medika Puspitasari. (2006). Reproduksi Sehat. Jakarta : EGC
Putra, S.R. (2012). Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah. Jogjakarta : D-Medika Rachman, T. (2013). Pernikahan Dini di Malang Capai 32 Persen.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/13/09/23/mtjypc-pernikahan-dini-di-malang-capai-32-persen (Di akses tanggal 5 juni 2014)
Raj, A., Saggurti, N., Winter, M., Labonte, A., Decker, M.R., Balaiah, D & Silverman, J.G. (2010). The Effect Of Maternal Child Marriage On Morbidity And Mortality Od Children Under 5 In India: Cross Sectional Study Of A Nationally Representative Sample. BMJ Research Rahayu, E. (2010). Koping Ibu Terhadap Bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Yang Menjalani
Perawatan Intensif Di Ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Rogers, Y.V.D.M. (2011). Maternal Employment And Child Health: Global Issues And Policy Solution.
Cheltenham: Edward Edgar publishing limited
Romauli & Vindari. (2011). Kesehatan Reproduksi Buat Mahasiswi Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sudarsono. (2014). Profil Gender Kabupaten Malang 2014. Jakarta : Australia Indonesia Partnership for Decentralisation (AIPD)
Sujiono, B & Sujiono, Y.N. (2004). Seri Mengembangkan Potensi Bawaan Anak Persiapan Dan Saat Kehamilan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia
Sulistyawati, A. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika Sunarti. (2004). Mengasuh Dengan Hati. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Soetjiningsih. (2005). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC Suparyanto. (2012). berat bayi lahir.
http://www.rshappyland.com/index.php/artikelkesehatan/483-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-berat-bayi-lahir (Di akses tanggal 18 mei 2014)
Suprapto, P & Hapsari. (2004) Determinan sosial ekonomi pada pertolongan persalinan di Indonesia. Majalah Kedokteran Perkotaan, 2(2), 18-29
Surasmi, H & Kusuma. (2002). Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakarta : EGC Susianto. (2010). The Miracle Of Vegan. Jakarta : Qanita
Syafrudin & Hamidah. (2007). Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Thomre, P.S., Borle, A.L., Naik, J.D & Rajderkar, S.S. (2012). Maternal Risk Factors Determining Birth Weight of Newborns: A Tertiary Care Hospital Based Study.
xxiii
UNICEF. (2001). Early Marriage: Child Spouses. Florence, Italy. Innocenti Research Center. _______. (2007). The State of the World’s Children 2007 : Women and Children, the Double Dividend
of Gender Equality. New York, NY: UNICEF
United Nations Population Fund. (2012). Marrying Too Young End Child Marriage.New York: UNFPA
United Nations Children’s Fund & World Health Organization. (2004). Low Birthweight: Country Regional and Global Estimates. New York: UNICEF
Wandira, A.K & Indawati, R. 2012. Faktor Penyebab Kematian Bayi Di Kabupaten Sidoarjo.
Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 1(1), 33-42
Wibowo & Basuki. (2006). Resiko Dan Pencegahan Kelahiran Premature. Jakarta : Balai Penerbit FK UI
Walgito. (2004). Pengantar Psikologi Sosial, edisi revisi. Yogyakarta : Andi