• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SELF-MONITORING DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI PEMBELAJARAN DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN SELF-MONITORING DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI PEMBELAJARAN DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah paradigma baru pendidikan Kesehatan di Indonesia. Pemerintah Indonesia sedang mendorong institusi-isntitusi pendidikan kesehatan di Indonesia untuk mengadopsi PBL dan menyediakan bimbingan dan bantuan untuk institusi-institusi tersebut dalam mengelola perubahan. Banyak teori-teori pendidikan yang memberikan dukungan kuat tentang keefektifan PBL dan banyak penelitian-penelitian empirik yang telah mengungkapan keefektifan dalam memfasilitasi mahasiswa mencapai hasil yang diinginkan (Afrainin, 2008).

Menurut Hansen (2005), PBL adalah suatu metode pembelajaran mengunakan masalah yang disusun sedemikian rupa, yang berfungsi sebagai pemicu mahasiswa untuk mempelajari baik keterampilan pemecahan masalah maupun mendapatkan pengetahuan ilmu dasar dan klinik. Wood (2004), menekankan bahwa PBL memfasilitasi tidak hanya pengembangan keterampilan pemecahan masalah, tetapi juga perolehan ilmu pengetahuan dan pemahaman, serta beberapa keterampilan penting lainnya seperti keterampilan kumunikasi, kerja dalam tim, tanggung jawab dan kemandirian dalam belajar, serta menghormati orang lain.

(2)

2

pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan permasalahan yang berkrembang saat ini (AIPNI dan DIKTI, 2012).

Metode pembelajaran tersebut mulai diterapkan di Fakultas Kedokteran dan Keperawatan dibeberapa Universitas di Indonesia. Mulai tahun akademik 2005-2006, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengimplementasikan Kurikulum Fakultas (KURFAK) 2005 yang menerapkan beberapa perubahan yang mendasar dalam pendidikan yang salah satunya merupakan problem based learning. Ilmu Keperawatan yang merupakan bagian dari FK UGM juga telah menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL) secara penuh sejak 2003. Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Diponegoro Semarang yang juga merupakan bagian dari FK UNDIP adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi yang juga menerapkan program

problem based learning dalam kegiatan belajar mengajarnya serta pada tahun 2011 PSIK FIKES UMM juga menerapkan model pembelajaram Problem Based Learning (PBL).

Di dalam Undang-undang Republik Indonesia no 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengisyaratkan adanya PBL dan Motivasi Berprestasi. Di dalam Bab III pasal 4 ayat 4 terdapat ketentuan sebagai berikut : “Pendidikan diselengarakan dengan

memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran”. Kemudian di dalam pasal 16 ayat 2 disebutkan bahwa “untuk mendorong pencapaian prestasi akademik yang lebih tinggi dapat dikembangkan

system penghargaan pada mahasiswa dan lulusan yang memperoleh prestasi tinggi”. Hal

tersebut diatas menunjukan bahwa PBL sangat tepat diterapkan dalam dunia pendidikan karena dapat memacu mahasiswa untuk memiliki prestasi yang tinggi dengan motivasi berprestasi yang tinggi.

(3)

3

interpersonal atau kelompok. Selanjutnya diperkuat dengan data yang diperoleh dari nilai tutorial pada penilaian keaktifan dan kreatifitas dengan skor penilaian 0, 15, 20, 30, 35 menunjukan bahwa dari 36 mahasiswa (3 kelompok tutorial) terdapat 14 anak mendaptkan skor 30 (keaktifan dan kreatifitas yang baik), 17 anak mendapatkan skor 20 (keaktifan dan kreatifitas yang cukup), dan 5 anak mendaptkan skor 15 (kreatifitas dan keaktifan yang kurang). Hasil studi pendahuluan di atas menunjukan hasil yang berbanding terbalik dengan isyarat dari PBL dan Motivasi berprestasi, dimana dalam pembelajaran yang menggunakan metode PBL dituntut memiliki kreatifitas yang tinggi, berpikir kritis dan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Agung dan Roestamadji (2012), menunjukan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi mahasiswa maka akan semakin tinggi tingkat kepercayaan diri, sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi mahasiswa maka semaki rendah pula tingkat kepercayaan dirinya. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Rudy Fatchurrochman (2011), menunjukan bahwa motivasi berprestasi memiliki pengaruh positif dalam menunjang kesiapan belajar. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Bayu Winarno (2012) juga menunjuka hasil yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap hasil belajar siswa.

(4)

4

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan di Middlebex University (2002) tentang keefektifan metode PBL mendapatkan fakta bahwa metode ini digunakan secara luas sebagai metode yang tepat untuk pendidikan profesional, seperti pendidikan dokter, keperawatan, dan kebidanan. Penelitian di Sri Lanka menunjukkan lebih dari 50% mahasiswa Fakultas Kedokteran setuju dengan metode PBL karena dapat meningkatkan komunikasi dan ketrampilan dalam pemecahan masalah. Dimana terdapat 50% mahasiswa termotivasi dan 28% menikmati setiap sesi dan hanya 22% tidak bahagia dengan kurang berpartisipasi terhadap temannya (Michael Caesario, 2010) dalam Inda Sri (2013). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fadilah (2013) terkait efektivitas metode pembelajaran

problem based learning pada mahasiswa PSIK UNHAS menjukan angka 53,2% metode PBL efektif diterapkan sebagai metode pembelajara.

Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor psikologis (Lukman dkk, 2012). Selain beberapa faktor tersebut, motivasi berprestasi juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu Self-Monitoring yang dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusuf Hidayat (2012) menunjukan hasil bahwa pembelajaran yang dilengakapi dengan Self-Monitoring menunjukan hasil belajar lebih tinggi dan signifikan daripada tidak mengguanakan Self-Monitoring. Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Clara dan Nilam (2005), menunjukan hasil bahwa individu dengan

Self-Monitoring yang tinggi mempunyai hubungan interpersonal yang baik.

(5)

5

skor penilaian 15, 10, 5, 0 menunjukan bahwa dari 36 mahasiswa (3 kelompok) terdapat 14 anak dengan skor 15 (memiliki perilaku profesional yang sangat baik), 17 anak dengan skor 10 (memiliki perilaku profesional yang baik), 5 anak dengan skor 5 (memiliki perilaku profesional yang tidak baik). Hasil studi pendahuluan di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa PSIK FIKES UMM masih memiliki Sefl-Monitoring yang rendah.

Pada hakikatnya, tiap‐tiap individu memiliki kesadaran berbeda‐beda tentang cara

menampilkan perilaku pada orang lain yang disebut sebagai self-monitoring (Penrod, 1986). Konsep Self-Monitoring dikemukakan oleh Snyder (1974) sebagai kemampuan individu untuk mengatur perilakunya berdasarkan situasi lingkunan dan reaksi orang lain serta menangkap petunjuk yang ada di sekitarnya, baik personal maupun situasional yang mengubah penampilannya, dengan tujuan menciptakan kesan (Hiskawati, 2004).

Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan suatu tindakan/kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Mc.Cleland dalam Hasibuan (2007:116) berpendapat bahwa pada intinya setiap manusia mempunyai 3 jenis motivasi sosial, yaitu : (1) motivasi berprestasi; (2) motivasi untuk berkuasa; dan (3) motivasi untuk berafiliasi. Dua dari ke-tiga motivasi tersebut obyeknya adalah berkaitan dengan manusia lain yang ada di lingkungannya, kecuali motivasi berprestasi yang berpijak pada dirinya sendiri.

Dengan demikan berdasarkan uraian dan fenomena diatas, maka dalam kesempatan ini peneliti ingin mengetahui “Adakah hubungan anatar Self-Monitoring dengan

(6)

6

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan Self-Monitoring dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa

yang mengikuti pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL)?”.

1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Self-Monitoring dan motivasi berprestasi pada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL).

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mendeskripsikan motivasi berprestasi pada mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan metode Problem Based Learning (PBL).

2. Mendeskripsikan Self-Monitoring pada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL).

3. Menganalisa hubungan Self-Monitoring dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL).

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

(7)

7

1.4.2 Manfaat Bagi Mahasiswa

Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa tentang Self-Monitoring sehingga menjadi mahasiswa yang idealis dalam mengikuti proses pembelajaran dan mampu memotivasi diri sendiri untuk mencapai prestasi yang diinginkan.

1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi institusi pendidikan guna mengetahui masalah yang terdapat pada mahasiswa dalam memotivasi diri untuk berprestasi serta mengetahui hubungan Self-Monitoring dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL). 1.4.4 Manfaat Bagi Penelitian Lain

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber dan referensi untuk penelitian lain yang akan meneliti tentang motivasi berprestasi pada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL).

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian dengan judul “Hubungan Self-Monitoring dengan Motivasi berprestasi

Pada Mahasiswa yang Mengikuti Perkuliahan dengan Metode Problem Based Learning(PBL)”

berdasarkan sepengetahuan peneliti belum pernah dilakuakn penelitian yang sama sebelumnya. Penelitian yang berhubungan dengan peneltian ini antara lain :

1. Menurut hasil penelitan Anastasia Anin, Rasimin BS dan Nuryati Atamimi yang berjudul “Hubungan Self-Monitoring dengan Impulsive Buying Terhadap Produk

Fashion pada Remaja”. Penelitian ini menggunakan 2 macam skala sebagai alat ukur

untuk memperoleh data yang diperlukan yaitu Skala Impulsive Buying terhadap Produk

(8)

8

menyatakan ada hubungan positif antara self-monitoring dengan impulsive buying terhadap produk fashion pada remaja dapat diterima, artinya semakin tinggi self-monitoring maka impulsive buying terhadap produk fashion akan semakin tinggi tinggi pula. Sebaliknya semakin rendah self-monitoring maka impulsive buying terhadap produk fashion

pada remaja semakin rendah. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variable yang digunakan, responden yang dipilih, dan tempet penelitian. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi berprestasi pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Problem Based Learning. Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di PSIK FIKES UMM.

2. Menurut penelitian Angung Santoso dan Roestamadji (2012) yang meneliti tentang “hubungan antara Kepercayaan Diri dangan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa

Universitas Semarang”. Data penelitian yang terkumpul berupa data kuantitatif

selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis product moment dengan total responden berjumlah 226 responden. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa rxy = 0,639, dan p = 0,00 (p ≤ 0,01) sehingga hipotesis

(9)

9

1.6 Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan penelitian pada:

1. Self-Monitoring adalah kemampuan individu untuk mengatur perilakunya berdasarkan situasi lingkunan dan reaksi orang lain serta menangkap petunjuk yang ada di sekitarnya, baik personal maupun situasional yang mengubah penampilannya, dengan tujuan menciptakan kesan.

2. Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan suatu tindakan/kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya.

(10)

HUBUNGAN SELF-MONITORING DENGAN MOTIVASI

BERPRESTASI PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI

PEMBELAJARAN DENGAN METODE

PROBLEM BASED LEARNING

(PBL)

SKRIPSI

Oleh :

MUH. ARSAD ISMAIL

NIM. 201110420311159

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(11)

i

HUBUNGAN SELF-MONITORING DENGAN MOTIVASI

BERPRESTASI PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI

PEMBELAJARAN DENGAN METODE

PROBLEM BASED LEARNING

(PBL)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

MUH. ARSAD ISMAIL

NIM. 201110420311159

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(12)
(13)
(14)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muh. Arsad Ismail

NIM : 201110420311159

Program Studi : Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Hubungan Self-Monitoring dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa yang Mengikuti Pembelajaran dengan Metode Problem Based Learning

(PBL)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan saya atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Mei 2015 Yang Membuat Pernyataan

(15)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Self-Monitoring

dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa yang Mengikuti Pembelajaran dengan Metode

Problem Based Learning (PBL)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (PSIK FIKES UMM).

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep,. M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, S.Kep, Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Ririn Harini, S.Kep., M.Kep. selaku pembimbing I yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, motivasi dan dorongan dalam penyusunan proposal skripsi ini.

4. Aini Alifatin, S.Kp., M.Kep. selaku pembimbing II yang telah memberikan masukan yang sangat bermanfaat dalam menyusun proposal skripsi ini.

5. Dosen dan Staf Tata Usaha (TU) Program Studi Ilmu Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

(16)

vi

7. Sahabat-sahabat seperjuangan saya (Dwi Sumarni, Intan Fauzia Mochdar, Dida H. Asmarabbiah dan Asri Verni Ningsih) dari NTT yang selalu bersama dalam susah dan senang.

8. Sahabat-sahabat di PSIK angkatan 2011 khususnya PSIK-D yang turut serta membantu dan memberikan dukungannya.

Untuk semua pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan salalu menganugrahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Akhir kata penulis memohon maaf apa bila masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bidang keperawatan. Amin.

Malang, Mei 2015

(17)

vii

HUBUNGAN SELF-MONITORING DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI PEMBELAJARAN DENGAN

METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Muh. Arsad Ismail1, Ririn Harini., S.Kep.Ns.,M.Kep2, Aini Alifatin.,SKp.,M.Kep3

ABSTRAK

Latar Belakang : Problem Based Learning adalah metode pembelajaran yang menggunakan masalah untuk mempelajari keterampilan pemecahan masalah, komunikasi, tanggung jawab dan kemandirian dalam belajar, serta menghormati orang lain. Masalah yang terjadi pada mahasiswa PSIK FIKES UMM adalah kurangnya pemantauan diri dan berkomunikasi dalam sebuah hubungan interpersonal atau kelompok. Hasil studi pendahuluan pada 64 mahasiswa menunjukan 17 mahasiswa memiliki IP sangat memuaskan (>3.00), 23 mahasisw memiliki IP memuaskan (2,75-3,00) dan 24 mahasiswa memiliki IP kurang memuaskan (<2,75). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-monitoring dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode problem based learning (PBL). Metode Penelitian : Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Cross Sectional dengan self-monitoring sebagai variabel independen dan motivasi berprestasi sebagai variabel dependen. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 di PSIK FIKES UMM. Subyek penelitian adalah mahasiswa PSIK FIKES UMM angkatan 2012-2014 yang berjumlah 83 mahasiswa. Sampel diambil dengan metode stratified random sampling.

Analisa data dilakukan menggunakan sistem komputerisasi SPSS21 dengan uji pearson product moment.

Hasil Penelitian : Hasil analisis didapatkan gambaran self-monitoring dengan kategori tinggi 10 responden (12,05%), kategori sedang 56 responden (67,47%), dan kategori rendah 17 responden (20,48%). Sedangkan gambaran motivasi berprestasi dengan kategori tinggi 10 responden (12,05 %), kategori sedang 59 responden (71,08%), dan kategori rendah 14 responden (16,87%). Sedangkan nilai p=value 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 dan nilai r hitunya sebesar +0,504 yang artinya berada pada tingkat hubungan sedang.

Diskusi : Ada hubungan antara self-monitoring dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode problem based learning.

Kata Kunci : Self-Monitoring, Motivasi Berprestasi, Problem Based Learning

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

(18)

viii

RELATIONSHIP SELF-MONITORING WITH ACHIEVEMENT MOTIVATION FOR STUDENTS WITH THE FOLLOWING

LEARNING METHOD OF PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Muh. Arsad Ismail1, Ririn Harini., S.Kep.Ns.,M.Kep2, Aini Alifatin.,SKp.,M.Kep3

ABSTRACT

Background : Problem Based Learning (PBL) is a learning method that uses problem to learn problem-solving skills, communication, responsibility, independence in learning, and respect for others. The problem is often faced by students of PSIK FIKES UMM which are lack of self-monitoring such as difficult to adjust in variety situation, difficult to communicate in interpersonal relationship or group. Student achievement evaluation of 64 students show that 17 students have IP very satisfied (>3,00), 23 students have IP satisfied (2,75 – 3,00) and 24 students have less satisfied (<2,75). The aim of this study is to identified the relationship of self-monitoring and achievement motivation in students by learning Problem Based Learning (PBL) method.

Methods : The design of this study is Cross Sectional, which the independent variable is the self-monitoring and the dependent variable was achievement motivation. This study was conducted in March 2015 at PSIK FIKES UMM. The subject in this study are students of PSIK FIKES UMM from grade 2012-2014 and amount to 83 students. The samples were taken by Stratified Random Sampling method. Data analysis was performed using SPSS21 computerization system with

Pearson Product Moment test.

Result : The result of self-monitoring with high category is 10 respondents (12,05%), middle category is 56 respondents (67,47%), and low category is 17 respondents (20,48%). Meanwhile achievement motivation obtained with high category is 10 respondents (12,05%), middle category is 59 respondents (71,08%), and low category is 14 respondents (16,87%). While p=value 0,000 which means the value smaller than 0,05.

Conclusions : There is a relationship between self-monitoring and achievement motivation in student by learning Problem Based Learning (PBL) method.

Keyword : Self-Monitoring, Achievement Motivation, Problem Based Learning

1. Student of Nursing Science Program, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.

2. Lecture in Nursing Science Program, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.

(19)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………. i

Lembar Persetujuan ………... ii

Lembar Pengesahan ……… iii

Surat Pernyataaan Keaslian Penelitian ……….. iv

Kata Pengantar ……….... v

Abstrak ……….... vii

Daftar Isi ………. ix

Daftar Tabel ……… xii

Daftar Gambar ……… xiii

Daftar Lampiran ……….. xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………... 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 6

1.3 Tujuan Penelitian ………. 6

1.3.1 Tujuan Umum ………. 6

1.3.2 Tujuan Khsus ……….. 6

1.4 Manfaat Penelitian ……….... 6

1. Manfaat Bagi Peneliti ……… 6

2. Manfaat Bagi Mahasiswa ………... 7

3. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan ………. 7

4. Manfaat Bagi Penelitian Lain ………. 7

1.5 Keaslian Penelitian ……… 7

1.6 Batasan Penelitian ………. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi ………... 10

2.1.1 Pengetian Motivasi ……….... 10

2.1.2 Teori Motivasi ………... 10

2.2 Motivasi Berprestasi ………... 13

2.2.1 Konsep Dasar Motivasi Berprestasi ………... 13

2.2.2 Definisi Motivasi Berprestasi ………. 13

2.2.3 Aspek-aspek Motivasi Berprestasi ……….. 15

2.2.4 Ciri-ciri orang yang Memiliki Motivasi Berprestasi ………. 17

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi ……… 19

2.3 Self-Monitoring ……….. 23

2.3.1 Konsep Dasar Self-Monitoring ……….. 23

2.3.2 Pengertian Self-Monitoring ……… 23

2.3.3 Ciri-ciri Self-Monitoring ………. 25

(20)

x

2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self-Monitoring …………... 30

2.4 Metode Pembelajaran PBL ………. 32

2.4.1 Konsep Dasar PBL ……… 32

2.4.2 Pengertian PBL ……….. 34

2.4.3 Karakteristik PBL ……….. 35

2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan PBL ………. 37

2.5 Karakteristik Mahasiswa ………. 38

2.6 Hubungan Self-Monitoring dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa yang Mengikuti Pembelajaran dengan Metode PBL ………... 40

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ………... 45

3.2 Hipotesis Penelitian ……… 47

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ……….... 48

4.2 Kerangka Penelitian ………... 48

4.3 Populasi, Sampling dan Sampel ……….. 50

4.3.1 Populasi ………. 50

4.3.2 Sampling ……… 50

4.3.3 Sampel ………... 52

4.4 Variabel Penelitian ………. 53

4.4.1 Variabel Independen ………. 53

4.4.2 Variabel Dependen ……….... 53

4.5 Definisi Operasional ……….. 54

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 55

4.7 Instrumen Penelitian ……….. 55

4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ………... 57

4.8.1 Uji Validitas ………... 58

4.8.2 Uji Reliabilitas ……….... 58

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ………. 59

1. Data Primer ………... 59

2. Data Sekunder ………... 59

4.9.1 Langkah-langkah dalam Pengumpulan Data ……….. 59

4.10 Analisa Data ………... 60

4.10.1 Analisa Deskriptif ……… 60

4.10.2 Analisa Inferensial ……….... 61

4.11 Etika Penelitian ……….. 62

BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA 5.1 Hasil Penelitian ………. 64

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Angkatan ... 64

(21)

xi

5.1.3 Gambaran Self-Monitoring ………... 65

5.1.4 Gambaran Motivasi Berprestasi ……… 66

5.2 Analisis Inverensial ………... 67

5.2.1 Uji Normalitas ……… 67

5.2.2 Analisis Pearson Product Moment ………. 68

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Self-Monitoring ………. 69

6.2 Gambaran Motivasi Berprestasi ……….. 75

6.3 Hubungan Self-monitoring Dengan Motivasi Berprestasi ………... 80

6.4 Keterbatasan Penelitian ……….. 85

6.5 Implikasi Untuk Keperawatan ……… 85

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ……… 88

7.1 Saran ……….. 89

(22)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Mahasiswa Tiap Kelas Perangkatan ……….... 50

Tabel 4.2 Perhitungan Jumlah Sampel Berdasarkan Strata ………. 51

Tabel 4.3 Jumlah Sample Penelitian Berdasarkan Strata ………. 52

Tabel 4.4 Definisi Operasional ……….. 54

Tabel 4.5 Indikator Self-Monitoring ……….. 56

Tabel 4.6 Kisi-Kisi Self-Monitoring ………... 56

Tabel 4.7 Indikator Motivasi Berprestasi ………... 57

Tabel 4.8 Kisi-Kisi Kuisioner Motivasi Berprestasi ……… 57

Tabel 4.9 Interpretasi Koefisien Korelasi ……….. 62

Tabel 5.1 Karakteristik Responden ………... 64

Tabel 5.2 Gambaran Self-Monitoring ………... 66

Tabel 5.3 Analisis Aspek Self-Monitoring ………. 66

Tabel 5.4 Gambaran Motivasi Berprestasi ……… 66

Tabel 5.5 Analisis Aspek Motivasi Berprestasi ………... 67

Table 5.6 Hasil Uji Normalitas ………. 67

(23)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.6 Proses Motivasi Dalam Diri Seseorang ……… 42 Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan Self-Monitoring dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa yang Mengikuti Pembelajaran dengan Metode Problem Based Learning (PBL) ………... 45

Gambar 4.1 Hubungan Self-Monitoring dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa ynag Mengikuti Pembelajaran dengan Metode Problem Based Learning (PBL) …… 48

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Hubungan Self-Monitoring dengan Motivasi Berprestasi Mahasiswa yang Mengikuti Pembelajaran dengan Metode Problem Based Learning (PBL) ……… 49

(24)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan ………... 93

Lampiran 2 Surat Tugas ………. 94

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ………. 95

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ……… 96

Lampiran 5 Lembar Kuisioner ………... 97

Lampiran 6 Karakteristik Responden ………. 103

Lampiran 7 Gambaran Self-Monitoring dan Motivasi Berprestasi ……….. 104

Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas dan Korelasi Product Moment ……… 105

Lampiran 9 Rekapan Kuisioner ……….. 106

Lampiran 10 Analisis Item Pertanyaan Kuisioner ………. 112

Lampiran 11 Log Book ………. 117

Lampiran 12 Dokumentasi ……… 125

(25)

90

DAFTAR PUSTAKA

Afriani. (2008). Konsistensi Kurikulum pada Problem Based Learning (PBL). Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia. Vol. 3 No. 1.

Agran, M., Sinclair, T dkk, (2005). Using Self-Monitoring to Increase Following-Direction Skill off Student with Moderate to Severe Disabilities in General Education. Edication and Training in Developmental Disabilities, 40 (1), 3-13.

AIPNI, PPNI & AIPDiKI (2012). Daraf Naskah Akademi dan Sistem Pendidikan di Indonesia.

www.hapeq.dikti.go.id

Anastasia, dkk (2005). Hubungan Self-Monitoring dengan Impulsive Buying Terhadap Produk

Fashion Remaja. Journal Psikologi UGM. Vol. 35 No. 02, 181-193.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Alimul, A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Salemba Medika: Jakarta.

Aswar. (2004). Hubungan Polah Asuh Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi (Studi kasus pada siswa kelas 2 SMU Muhammadiyah se-Kota Malang).

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi ed. 2. Pustaka Belajar : Yogyakarta. Barret, Terry (2005). Understanding Problem Based Learning. London: Kogan Page Limited. Bayu, Winarno. (2012). Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil

Belajar Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok.

Clara dan Ninam. (2005). Pengaruh Hubungan Iterpersonal, Self-Monitoring dan Minat terhadap Performasi Kerja pada Karyawan Bagian Penjualan. Fak. Psikologi. Universitas Gunadarma. Jakarta Barat.

Djali. (2008). Psikologi Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Emma H. (2006). Hubungan antara Self-Monitoring dengan Prokrastinasi pada karyawan di PT

PLN (persero) region Jawa Tengah Ungaran. Univ. Diponegoro Semarang.

Eny, K. (2011) Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika. Jakarta.

Fatchurrochman, Rudy. (2011). Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kesiapan Belajar dan Pelaksanaan Prakerin dalam Upaya Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Produktif TKR.

SMK Negeri 1 Jatibarang. Kabupaten Indramayu. Jawa Barat.

Hamdan. (2009). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa

(26)

91

Hansen, W.F. et al. (2005). Attitude for Faculty and Students Toward Case-Based Learning in the third-year Obstetrics and Gynecology Clerkship. American Journal of Obstetrics and Gynecology.

Hasibuan. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit PT. Bumi Aksara Hidayat, Yusuf. (2012). Pengaruh Goal Setting dan Self-Monitoring dalam Penguasaan Keterampilan

Gerak dan Motivasi Intrinsik Siswa Sekolah Dasar. FPOK UPI. Bandung.

Hutapea, F. (2012). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar

Membuat Hiasan Busana Siswa SMK Negeri 8 Medan. Jurnal Tabularasa PSS

UNIMED. Vol. 9. No. 2.

Indah Sri dan Agus Santoso. (2013). Pengalaman Mahasiswa s1 Keperawatan dalam Metode

Pembelajaran Problem Based Learning. PSIK UNDIP. Semarang.

Jawahar, I.M. (2001). Attitude, Self-monitoring, and Appraisal Behaviors. Journal of Applied Psychology. 86 (5), pp. 875-883.

Kasim, Fadilah. 2013. Efektivitas penerapan metode problem-based learning (pbl) / pembelajaran

berdasarkan masalah terhadap mahasiswa angkatan 2010 PSIK UNHAS.

Lukman, dkk. (2012). Hubungan antara Intelegensi dan Motivasi Berprestasi terhadap Prestasi Akademik. Jakarta.

Manggasari. (2012). Persepsi Mahasiswa Keperawatan Universitas Indonesia Terhadap Penerapan Pembelajaran Menggunakana Metode Problem Based Learning pada Kurikulum Berbasis Kompetensi. FIK UI.

Maya. C (2006). Perbedaan Motivasi Berprestasi anatar Siswa dan Siswi SPM X Bekasi Selatan.

Fakultas Sastra Universitas Gunadarama.

Munandar. (2008). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia. Nursalim, Mochamad. 2013. Strategi dan intervensi konseling. Jakarta: AkademiaPermata. Penrod, S. (1986). Social Psychology 2thed. New Jersey: Prentice Hall. Inc.

Qomariyah, Nurul. 2011. Efektivitas Pelatihan Self-Management untuk meningkatkan motivasi

berprestasi Siswa SMP. Tesis. Program Studi Bimbingan Konseling. Program Pasca

Sarjana Universitas Negeri Malang.

Ramdhani. (2012). Hubunga antara Resiliensi dan Kepercayaan Diri dengan Motivasi Berprestasi pada Penyandang Cacat Tubuh di Balai Besar Rehabilitas Sosial Bina Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Hal. 14-25.

Rumiani. (2006). Prokrastinasi Akademik ditinjau Dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa.

Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro.

Siagian, Sondang P (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Rineka Cipta : Jakarta.

(27)

92

Snyder & Gangestad, S. (1986). On The Nature of Self-Monitoring: Matters of Assessment, Matter of Validity. Journal of Personality and Social Psycology. Vol. 51, No.1, 123-139. Sobur, A. (2006). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung. Sujarwo. (2009). Motivasi Berprestasi Sebagai Salah Satu Perhatian Dalam Memilih Strategi

Pembelajaran. FIP UNY.

Tarnvik A. (2007). Revival of the Case Method: a way to Retain Student Center Learning in a post-PBL era. Medical Teacer.

Wahyudi, (2006). Memahami Motivasi Berprestasi Siswa. Fakultas Keguruan dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Wahyuni dan Zulfan. (2012). Psikologi Keperawatan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Winardi, J. (2004). ”Motivasi & Pemotivasian Dalam Manajemen”, Cetakan ketiga, PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Wood D. (2004). Problem Based Learning. In : P Cantillon, L Hutchinson and D Wood, editiors. ABC of Learning and Teaching in Medicine. London.

Yusup, H. (2012). Pengaruh Goal Seting dan Self-Monitoring dalam Penguasaan Keterampilan Gerak dan Motivasi Intrinsik Siswa Sekolah Dasar. FPOK Univ. Pendidikan Indonesia. Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

According to the comparison results, the increasing extent of S-G with sliding window size of 5 (S-G 5) is most significant. The reason can be explained by the

Parameter lain yang diukur antara lain pH, suhu, kadar amonia air, panjang, berat dan laju pertumbuhan spesifik ikan nila, serta analisis proksimat nutrisi pakan

Pengujian dilakukan terhadap sampel secara keseluruhan, kemudian mengelompokkan pergantian CEO berdasarkan asal pengganti (pergantian dengan asal pengganti inside

Contoh Perhitungan Penetapan Kadar Piroksikam dalam sampel (KapsulPirofel® SANBE).. Berat20 kapsul =

 Desain akhir dari redesain interior Hotel Horison Bekasi dapat memberikan ciri khas dengan menampilkan corporate image hotel, sentuhan budaya daerah Bekasi dan kesan

f. Atase pendidikan atau sekolah Pelaksana UN di luar negeri mengirimkan LJUN ke Puspendik paling lambat satu minggu setelah UN berakhir.. Menerima LJUN

Beberapa ketentuan yang diatur secara umum dalam Undang-Undang ini antara lain prinsip- prinsip dasar sesuai dengan Konvensi Hak-Hak Anak, Hak dan Kewajiban Anak, Kewajiban dan

Operasi perkalian matriks AB hanya dapat dilakukan bila kedua matriks tersebut memiliki dimensi yang kompatibel, yakni jumlah kolom matriks A harus sama