• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSENTRASI TETES TEBU SEBAGAI PENYUSUN BOKASHI TERHADAP KEBERHASILAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn f) BERASAL DARI APB DAN JPP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSENTRASI TETES TEBU SEBAGAI PENYUSUN BOKASHI TERHADAP KEBERHASILAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn f) BERASAL DARI APB DAN JPP"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSENTRASI TETES TEBU SEBAGAI

PENYUSUNBOKASHI TERHADAP KEBERHASILAN

PERTUMBUHANSEMAI JATI (Tectona grandis Linn f)BERASAL DARI

APB DAN JPP

Oleh: HENDRA CAHYONO (00740031)

Forestry

Dibuat: 2006-07-10 , dengan 3 file(s).

Keywords: semai jati (T. grandis Linn f), asal semai, konsentrasi tetes tebu

Tujuan dari penelitian adalah untuk mencari konsentrasi tetes tebu yang sesuai dalam komposisi bokashi, sehingga dapat memacu pertumbuhan semai yang berasal dari areal produksi benih (APB) atau yang berasal dari jati perhutani plus (JPP) secara optimal.

Hipotesa penelitian adalah dengan pemberian tetes tebu diduga terjadi interaksi antara tetes dan bahan penyusun bokashi, diduga pemberian tetes tebu dan bokashi berpengaruh terhadap pertumbuhan semai, dengan peubah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, panjang akar, bobot basah dan bobot kering.

Alat yang digunakan adalah cangkul, ember, thermometer, oven, jangka sorong, penggaris, timbangan analitik, leaf area meter, alat tulis-menulis dan kamera. Bahan yang digunakan adalah semai jati yang berasal dari APB dan JPP, tetes tebu, pupuk kandang sapi, sekam padi, bekatul, EM-4 dan air.

Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor Pertama adalah tetes tebu (T) yang terdiri dari lima level yaitu T0 = 0 cc/50kg, T1 = 50 cc/50 kg, T2 = 50 cc/100 kg, T3 = 50 cc/50 kg, T4 = 200 cc/50 kg, faktor kedua adalah asal semai (A) yang terdiri dari dua level yaitu A1 = semai dari APB, A2 = semai dari JPP. Data yang diperoleh dianalisis ragam, apabila terdapat pengaruh yang nyata dilakukan uji lanjut jarak berganda Duncan p. 0,05 untuk mengetahui perbedaan percobaan yang satu dengan percobaan lain yang terbaik.

Terjadi interaksi antara perlakuan konsentrasi larutan tetes tebu dan asal semai terhadap peubah tinggi semai dan diameter tunas semai jati (T. grandis Linn f). Kombinasi perlakuan terbaik ditunjukkan oleh perlakuan T4A1 dimana berpengaruh sangat nyata pada pengamatan umur 7, 21 dan 35 hst. Perlakuan konsentrasi larutan tetes tebu memberikan pengaruh terhadap peubah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun dan bobot kering. Perlakuan larutan tetes tebu terbaik adalah 50 cc tetes tebu/50 kg bokashi (T1)

dimana berpengaruh terhadap peubah tinggi tanaman, diameter batang, luas daun dan bobot kering. Pada perlakuan asal semai tidak memberikan pengaruh terhadap berbagai macam peubah. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemberian konsentrasi tetes tebu pada

Referensi

Dokumen terkait

BUPATI  BARITO  KUALA PROVINSI  KALIMANTAN  SELATAN KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR  188.45 / 93 / KUM / 2017 TENTANG

Tahap perencanaan dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2013. Hal-hal yang dilakukan peneliti adalah menyusun RPP dengan kompetensi dasar mendeskripsikan operasi penjumlahan

Konsultan Wilayah VI Kal-Sel P2KKP Banjarmasin-Batola DIPERIKSA/ DISETUJUI. JALAN

Pemberian rumah sebagai bagian warisan terhadap anak bungsu perempuan sudah dimaklumi oleh kalangan masyarakat Aceh Besar khususnya di Kemukiman Lamblang, Kecamatan

Menurut Herimanto (2010:33), dalam rangka pemenuhan hidupnya manusia akan berinteraksi dengan manusia lain, masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain, demikian pula

Sebagian anak-anak jalanan yang tinggal di rumah Babe, memang masih memiliki orang tua, termasuk Anggi.Kalau anak-anak itu tidak menurut, misalnya, Babe mengancam mereka agar

Dalam transformasi ini, digunakanlah upakunci untuk masing-masing putaran yang berasal dari kunci utama dengan menggunakan jadwal kunci Rijndael yang ukuran

Dasar-dasar pendidikan agama yang telah diletakkan orang tua, menjadi tugas guru agama di lembaga pendidikan formal, dan nonformal.Para guru pendidikan agama Islam