• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Perjalanan Di Alam Bebas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Manajemen Perjalanan Di Alam Bebas"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS

MANAJEMEN PERJALANAN DI ALAM BEBAS

Disusun Oleh: Tito Sucipto, S.Hut., M.Si. NIP. 19790221 200312 1 001

DEPARTEMEN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan

keajaiban-Nya sehingga dapat menyelesaikan karya tulis mengenai “Manajemen

Perjalanan di Alam Bebas“.

Karya tulis ini berisi tentang gambaran umum mengenai manajemen

perjalanan di alam bebas sebagai dasar pengetahuan pada pelaksanaan praktik

kerja lapangan. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memperkaya

khasanah wawasan dan pengetahuan.

Tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan saran

dan masukan yang konstruktif demi menyempurnakan karya tulis.

Medan, Desember 2009

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

Manajemen Perjalanan ... 1

Perjalanan di Alam Bebas ... 1

Perencanaan Kegiatan ... 2

Peralatan dan Perlengkapan ... 3

(4)

MANAJEMEN PERJALANAN DI ALAM BEBAS

Manajemen Perjalanan

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,

pengendalian dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen perjalanan/ekspedisi merupakan suatu

sistem pengaturan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi suatu

kegiatan perjalanan. Tahapan manajemen perjalanan meliputi:

1. Perencanaan dan persiapan kegiatan

a. Data dan informasi awal

b. Koordinasi kelompok

c. Peralatan dan perlengkapan

d. Persiapan fisik dan psikis

e. Transportasi

f. Cek dan ricek

2. Pelaksanaan kegiatan

a. Manajemen alokasi sumber daya manusia dan peralatan

b. Pengambilan data dan informasi

3. Pasca pelaksanaan kegiatan

a. Memonitor dan evaluasi

b. Membuat laporan perjalanan mengenai lokasi, waktu, rute, daftar

peralatan, kondisi lingkungan, datadan informasi, persiapan minimal,

rincian biaya dan catatan lainnya.

Perjalanan di Alam Bebas

Perjalanan di alam bebas adalah kegiatan yang bersifat menyenangkan,

karena kita bisa melihat, menikmati, mengagumi, dan belajar mengenai alam dan

lingkungan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kegiatan ini dapat dijadikan sarana

olahraga (sport), petualangan (adventure), kegemaran (hobby), pendidikan

(5)

tujuannya, antara lain mendaki gunung (hiking), panjat tebing (rock climbing),

penelusuran gua (caving), arung jeram (rafting), menyelam (diving), selancar

(surfing), terbang layang, terjun payung atau praktek/praktikum kehutanan.

Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan di alam bebas

adalah persiapan dan perencanaan yang matang, meliputi persiapan peralatan dan

perlengkapan, kesehatan dan kondisi fisik, biaya selama kegiatan dan data

informasi mengenai lokasi, jalur, medan serta cuaca. Kemanapun lokasi yang

dituju, apapun medan yang dilalui, seberapa buruknya cuaca yang dihadapi atau

seberapa besar hambatan yang datang, bukanlah suatu masalah yang berarti jika

dibekali denga persiapan dan perencanaan yang matang. Beberapa kendala yang

biasa dihadapi dalam melaksanakan kegiatan di alam bebas:

1. Kendala alam

2. Kendala alat

3. Kendala diri sendiri

4. Kendala orang lain

5. Kendala waktu

Perencanaan Kegiatan

Persiapan dan perencanaan kegiatan di alam bebas harus disesuaikan

dengan jenis dan tujuan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan persiapan dan

perencanaan yang matang akan mengurangi resiko buruk yang mungkin timbul

selama kegiatan, antara lain iklim/cuaca yang ekstrim, medan yang sulit dilewati

atau sumber air yang kurang. Kondisi-kondisi tersebut harus diantisipasi sedini

mungkin denga persiapan fisik, mental, skill (keterampilan) dan data informasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan kegiatan:

1. Jenis medan yang akan dihadapi

2. Tujuan perjalanan

3. Keterbatasan fisik untuk membawa barang (maksimum 1/3 berat badan)

4. Hal-hal khusus seperti obat-obatan

Perencanaan kegiatan akan mempermudah mengorganisir kegiatan yang

(6)

terjadi. Perencanaan tersebut harus berdasar pada Pedoman 5W+1H, yaitu Who,

What, Why, When, Where dan How.

1. Who yaitu siapa yang mengadakan kegiatan, dengan siapa kita pergi, siapa

yang jadi pemimpin (leader) dan siapa yang paling berpengalaman di

lapangan

2. What yaitu apa jenis kegiatannya, apa tujuannya, apa hambatannya, apa yang

akan dilakukan dan perlengkapan apa yang harus dibawa

3. Why yaitu mengapa kita harus ikut dan mengapa memilih kegiatan tersebut

4. When yaitu kapan kegiatannya, berapa lama waktunya, siang atau malam dan

pada musim apa kegiatan tersebut dilakukan

5. Where yaitu dimana tempat kegiatannya, dimana tempat mencari bantuan

terdekat

6. How yaitu bagaimana mencapai lokasi dan bagaimana menghadapi resiko

buruk yang mungkin terjadi.

Peralatan dan Perlengkapan

Peralatan yang harus dipersiapakan tergantung kepada kebutuhan, tujuan,

jenis dan lamanya kegiatan. Peralatan yang terlalu banyak akan mengakibatkan

tidak efektif dan efisien, sedangkan peralatan yang terlalu sedikit tidak bisa

memenuhi kebutuhan selama kegiatan. Peralatan dan perlengkapan tersebut harus

bisa dibawa dengan mudah dengan pengepakan menggunakan tas/ransel.

Pengepakan (packing) adalah memasukkan dan menata barang-barang

yang sudah terdata dan pasti akan digunakan selama kegiatan ke dalam tas/ransel.

Packing yang benar akan memudahkan pengambilan barang saat diperlukan,

membagi titik berat pada tas/ransel dan menjaga keseimbangan tas/ransel

sehingga tidak terlalu terasa berat bila dibawa. Untuk menghindari adanya barang

peralatan yang teringgal, buatlah daftar barang (list) dan periksa kembali pada saat

barang dimasukkan ke ransel. Prinsip dasar packing adalah:

1. Menempatkan barang yang berat di bagian atas tas/ransel dan sedekat

mungkin ke bagian badan (punggung)

(7)

3. Memanfaatkan ruangan yang ada di dalam tas/ransel seefisien mungkin

4. Melindungi semua barang peralatan dengan membungkusnya dalam plastik

(trash bag)

Peralatan yang perlu dipersiapakn untuk kegiatan di alam bebas:

1. Peralatan pribadi, yaitu barang-barang peralatan untuk memenuhi semua

kebutuhan pribadi masing-masing tanpa mengandalkan orang lain:

a. Sepatu (harus kuat, lentur, aman/safety, nyaman, anti selip dan terbuat dari

kulit atau sintetis), kaos kaki (harus cukup tebal, kuat, nyaman, dan terbuat

dari wol atau sintetis) dan sandal gunung

b. Pakaian lapangan (harus nyaman, tahan lama, cepat kering, melindungi

tubuh dari berbagai kondisi lingkungan dan terbuat dari polyester atau

polypropilene serta memenuhi 3W=wicking, warmth, water/wind

proofing)

c. Tas/ransel/carrier (harus kokoh, bahannya kuat, tahan air dan mempunyai

sabuk pinggang untuk mengurangi goyangan ransel)

d. Ponco/rain coat

e. Perlengkapan tidur (harus bersih, kering, hangat dan nyaman, terdiri dari

pakaian tidur, matras, kantong tidur/sleeping bag, jaket/sweater, kaos kaki,

kaos tangan/mitten, dan kupluk/balaclava)

f. Perlengkapan mandi (handuk, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan

shampo)

g. Air minum dan makanan (harus cukup secara kualitas dan kuantitas)

h. Alat navigasi (kompas, peta, altimeter dan GPS=Global Positioning

System)

i. Alat tulis (ballpoint, buku, penggaris dan pensil)

j. Survival kit yang terdiri dari pisau serbaguna, alat pancing, jarum jahit,

benang, tali jerat, gunting, cermin, peluit, kompas, ketapel, karet, lup/kaca

pembesar, peniti, korek api dalam kemasan kedap air, makanan berkalori

tinggi, senter, obat-obatan, radio komunikasi dan balon)

k. Perlengakapan penunjang (menunjang kegiatan yang dilakukan seperti HT

(8)

2. Peralatan kelompok, yaitu barang-barang peralatan yang dibawa untuk

memenuhi kebutuhan semua anggota kelompok, yaitu tenda, obat-obatan P3K

(Pertolongan Pertama pada Kecelakaan), peralatan masak dan makan

(kompor, nesting, korek api, piring, gelas, sendok), golok serta tali.

3. Peralatan teknis, yaitu barang-barang peralatan yang digunakan untuk

beraktivitas di alam bebas, tergantung jenis dan tujuan kegiatan. Peralatan

untuk kegiatan hiking berbeda dengan peralatan untuk kegiatan caving, begitu

(9)

Referensi

Badan Pendidikan dan Latihan Rimpala. 1997. Makalah Kuliah Pembekalan

Praktek Kerja Lapang (PKL) Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB Tahun

1997. Rimbawan Pecinta Alam. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian

Bogor. Bogor.

Edwin, Norman. 1987. Mendaki Gunung: Sebuah Tantangan Petualangan. Aya

Media Pustaka. Jakarta.

Program Ilmu Kehutanan. 2003. Buku Panduan Praktek Umum Kehutanan

(PUK): Membentuk Rimbawan Profesional yang Peduli Penyelamatan dan

Pelestarian Hutan. Program Ilmu Kehutanan. Universitas Sumatera Utara.

Medan.

Rimbawan Pecinta Alam. 1998. Diktat Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar)

Rimpala 1998. Rimbawan Pecinta Alam. Fakultas Kehutanan. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Rimbawan Pecinta Alam. 2002. Diktat Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar)

Rimpala 2002. Rimbawan Pecinta Alam. Fakultas Kehutanan. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Soetardjo, Addy. 2002. Petunjuk Praktis Mendaki Gunung. Effhar. Semarang.

Yudiawan, Deni. 2002. Panduan Praktis Berpetualang di Alam Bebas: Cerdas

Referensi

Dokumen terkait

Kasus yang diungkap dalam penelitian ini adalah tentang usaha perikanan tangkap gill net dan rawai dasar di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pasir Kabupaten

Larutan dari satu zat atau lebih yang dapat berupa zat kimia, senyawa organik, zat imunogenik dengankadar yang telah ditentukan dalam pelarut tertentu dan dapat memberikan warna

Sedangkan untuk perbandingan target dan capaian Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan upaya pencegahan dan pengendalian masalah penyalahgunaan Napza di

Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Gambaran Perilaku Petugas Rawat Inap Dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)

Ketepatan struktur seperti struktur kelompok nominal dan porsi kepadatan leksikal yang baik memberikan pengaruh besar dalam menulis teks tertulis seperti naskah

muncul dari adanya definisi yang luas dari hak atas kesehatan dalam pasal 12 ayat (1) sehingga dapat dapat menggambarkan isi dari hak atas tersebut, yaitu :..  mengurangi

Serta mampu mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sedangkan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung masih menggunakan

Untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat, Organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan petani diharapkan bersama-sama membangun dan melakukan pengelolaan