i
HASIL PENELITIAN
PENGARUH MEROKOK JENIS FILTER TERHADAP PENINGKATAN
TEKANAN INTRAOKULAR PADA LAKI-LAKI USIA REMAJA
AKHIR (17-25 TAHUN) DI KOTA MALANG PERIODE
FEBRUARI 2014 – MARET 2014
Oleh :
REZKY AMI CAHYAHARNITA
NIM : 201010330311062
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
HASIL PENELITIAN
PENGARUH MEROKOK JENIS FILTER TERHADAP PENINGKATAN
TEKANAN INTRAOKULAR PADA LAKI-LAKI USIA REMAJA
AKHIR (17-25 TAHUN) DI KOTA MALANG PERIODE
FEBRUARI 2014 – MARET 2014
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh :
REZKY AMI CAHYAHARNITA NIM : 201010330311062
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
iii
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Merokok Jenis Filter Terhadap Peningkatan Tekanan
Intraokular Pada Laki-Laki Usia Remaja Akhir (17-25 Tahun) Di Kota Malang
Periode Februari 2014 – Maret 2014”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran
Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna,
walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka
penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak
mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, Maret 2014
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyelesaian hasil penelitian ini tidak terlepas dari ridho Allah Subhanahu
Wa Taala dan bantuan beberapa pihak, maka penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada
1. dr. Irma Suswati, M.Kes sebagai dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah membantu kelancaran penelitian ini.
2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG sebagai pembantu dekan 1 FK UMM, dr. Rahayu,
Sp.S sebagai pembantu dekan 2 FK UMM, dr. Iwan Sis Indrawanto sebagai
pembantu dekan 3 FK UMM.
3. dr. Alfa Sylvestris, Sp.M sebagai pembimbing 1 yang senantiasa memberikan
bimbingan dalam penyelesaian penelitian ini serta bersedia meluangkan
waktu untuk membantu melakukan pemeriksaan pada penelitian ini.
4. dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp. M sebagai penguji yang telah memberikan
kritik dan saran dalam penyelesaian penelitian ini serta bersedia meluangkan
waktu untuk membantu melakukan pemeriksaan pada penelitian ini.
5. dr. Maryam Abdullah sebagai pembimbing 2 yang senantiasa memberikan
bimbingan dalam penyelesaian penelitian ini.
6. Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang yang bersedia memberikan
tempat untuk pemeriksaan dalam pengambilan data penelitian.
7. Papa Bagus Adi Soetjahjo, SP; mama Suharnik; mas Hendra Bagus Ardianto,
SP, MM yang selalu memberikan semangat, dukungan dan doa agar
vii
8. Teman-teman “GengKadoKece”, terutama Lianda, Rischa, Puan yang
bersedia membantu sampai malam selama pemeriksaan tonometer. Izzah,
Tika, Dydy atas dukungannya.
9. Teman-teman 2010, yaitu Baim, Wira, Nindya, Agung yang bersedia
membantu mencari responden penelitian dan membantu proses pengambilan
viii ABSTRAK
Cahyaharnita, Rezky Ami. 2014. Pengaruh Merokok Jenis Filter Terhadap Peningkatan Tekanan Intraokular Pada Laki-Laki Usia Remaja Akhir (17-25 Tahun) Di Kota Malang Periode Februari 2014 – Maret 2014. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I) Alfa Sylvestris*), (II) Maryam Abdullah**)
Latar Belakang : Remaja perokok di Indonesia semakin meningkat. Kota Malang menjadi potensi konsumsi rokok karena memiliki banyak pabrik rokok dan belum melaksanakan kawasan tanpa rokok. Nikotin dan ROS pada rokok jenis filter meningkatkan tekanan intraokular.
Tujuan : Mengetahui pengaruh merokok jenis filter terhadap peningkatan tekanan intraokular pada laki-laki usia remaja akhir (17-25 tahun) di Kota Malang periode Februari 2014 - Maret 2014.
Metode : Analitik observasional secara case control. Sampel kasus 21 perokok aktif dan sampel kontrol 21 bukan perokok sesuai kriteria. Sampel dipilih dengan kuesioner kemudian dilakukan pemeriksaan tonometer nonkontak. Uji analisis menggunakan uji Mann Whitney, dan uji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney.
Hasil Penelitian dan Diskusi : Terdapat perbedaan tekanan intraokular antara kelompok kasus dan kontrol dengan nilai p mata kanan = 0,003 dan p mata kiri = 0,000. Jumlah rokok filter > 20 batang per hari meningkatkan tekanan intraokular dengan p mata kanan = 0,018 dan p mata kiri = 0,002.
Kesimpulan : Merokok jenis filter meningkatkan tekanan intraokular dengan nilai p mata kanan = 0,003 dan p mata kiri = 0,000.
Kata kunci : Merokok, Tekanan Intraokular, Nikotin, ROS (reactive oxygen species).
ix ABSTRACT
Cahyaharnita, Rezky Ami. 2014. Effect of Smoking Filter Cigarette To The Increased Intraocular Pressure In Male Aged Late Adolescent (17-25 Years) in Malang City period February 2014 - March 2014. Medical Faculty University of Muhammadiyah Malang. Advisor (I) Alfa Sylvestris*), (II) Maryam Abdullah**)
Background : Adolescent smokers in Indonesia has increased. Malang City became the potential cigarette consumption because it has many factories and have not implemented no smoking area. Nicotine and ROS in filter cigarette increase intraocular pressure.
Objective : To determine the effect of smoking filter cigarette on the increase of intraocular pressure in male aged late adolescent (17-25 years) in Malang City period February 2014 - March 2014.
Methods : Analytic observational case control. Sample was 21 cases of active smokers and 21 controls of nonsmokers according to criteria. The sample was selected by a questionnaire then examined noncontact tonometer. Test analysis using Mann Whitney, and Kruskal-Wallis continued Mann Whitney test.
Result and Discussion: There was difference result on intraocular pressure between case group and control group with p value right eye = 0,003 and p value left eye = 0,000. Consumption of cigarettes > 20 cigarettes per day increase intraocular pressure with p value right eye = 0,018 and p value left eye = 0,002. Conclusion : Smoking filter cigarette increase in intraocular pressure with p value right eye = 0,018 and p value left eye = 0,002.
Keywords : Smoking, Intraocular Pressure, Nicotine, ROS (reactive oxygen species).
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
LEMBAR PENGESAHAN...iii
LEMBAR PENGUJI...iv
KATA PENGANTAR...v
UCAPAN TERIMA KASIH...vi
ABSTRAK...viii
ABSTRACT...ix
DAFTAR ISI...x
DAFTAR TABEL...xiv
DAFTAR GAMBAR...xv
DAFTAR LAMPIRAN...xvi
DAFTAR SINGKATAN...xvii
BAB 1 PENDAHULUAN...1
1.1Latar Belakang...1
1.2Rumusan Masalah...3
1.3Tujuan Penelitian...3
1.4Manfaat Penelitian...4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...5
2.1 Merokok...5
2.1.1 Definisi Merokok...5
2.1.2 Kandungan Rokok...5
xi
2.1.4 Lama Merokok...8
2.1.5 Jumlah konsumsi rokok...8
2.1.6 Jenis Rokok...9
2.1.7 Akibat Merokok Terhadap Sistem Organ...11
2.2 Tekanan Intraokular...18
2.2.1 Definisi Tekanan Intraokular...18
2.2.2 Anatomi Sistem Aqueous Humor...19
2.2.3 Fisiologi Aqueous Humor...20
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Intraokular...23
2.2.5 Pengukuran Tekanan Intraokular...25
2.2.6 Penyakit Akibat Peningkatan Tekanan Intraokular...29
2.3 Pengaruh Paparan Rokok Terhadap Tekanan Intraokular...31
2.3.1 Pengaruh Reactive Oxygen Species Terhadap Tekanan Intraokular...31
2.3.1 Pengaruh Nikotin Terhadap Tekanan Intraokular...33
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN...35
3.1 Kerangka Konseptual...35
3.2 Hipotesis Penelitian...36
BAB 4 METODE PENELITIAN...37
4.1 Rancangan Penelitian...37
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...37
4.2.1 Lokasi Penelitian...37
xii
4.3 Populasi dan Sampel...37
4.3.1 Populasi...37
4.3.2 Sampel...37
4.3.3 Besaran Sampel...37
4.4 Teknik Pengambilan Sampel...38
4.5 Karakteristik Sampel Penelitian...38
4.5.1 Kriteria Inklusi Kelompok Kasus...38
4.5.2 Kriteria Eksklusi Kelompok Kasus...39
4.5.3 Kriteria Inklusi Kelompok Kontrol...40
4.5.4 Kriteria Eksklusi Kelompok Kontrol...40
4.6 Variabel Penelitian...41
4.6.1 Variabel Bebas...41
4.6.2 Variabel Tergantung...41
4.7 Definisi Operasional...41
4.8 Alat dan Bahan Penelitian...44
4.9 Alur Penelitian...45
4.10 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data...45
4.11 Analisis Data...46
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA...47
5.1 Hasil Penelitian...47
5.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden...47
xiii
5.2.2 Distribusi Responden yang Merokok Berdasarkan Usia Awal
Merokok...48
5.2.3 Distribusi Responden yang Merokok Berdasarkan Lama Merokok...49
5.2.4 Distribusi Responden yang Merokok Berdasarkan Jumlah Konsumsi Rokok Batang per Hari...49
5.2.5 Uji Normalitas dan Homogenitas Data...49
5.2.6 Pengaruh Merokok Terhadap Peningkatan Tekanan Intraokular...50
5.2.7 Pengaruh Usia Awal Merokok Terhadap Peningkatan Tekanan Intraokular...52
5.2.8 Pengaruh Lama Merokok Terhadap Peningkatan Tekanan Intraokular...53
5.2.9 Pengaruh Jumlah Konsumsi Rokok Batang per Hari Terhadap Peningkatan Tekanan Intraokular...55
BAB 6 PEMBAHASAN...57
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN...63
7.1 Kesimpulan...63
7.2 Saran...63
DAFTAR PUSTAKA...65
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel Hasil Pemeriksaan Tonometer Schiotz...27
Tabel 4.1 Variabel, Alat Ukur, Hasil Ukur, dan Skala Pengukuran...45
Tabel 5.1 Distribusi Seluruh Responden Berdasarkan Umur...47
Tabel 5.2 Distribusi Responden yang Merokok Berdasarkan Usia...48
Tabel 5.3 Distribusi Responden yang Merokok Berdasarkan Usia Awal Merokok...48
Tabel 5.4 Distribusi Responden yang Merokok Berdasarkan Lama Merokok...49
Tabel 5.5 Distribusi Responden yang Merokok Berdasarkan Jumlah Konsumsi Rokok Filter Batang per Hari...49
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas Saphiro-Wilk...50
Tabel 5.7 Hasil Uji Mann Whitney pada Kelompok Kasus dan Kelompok Kontrol terhadap Tekanan Intraokular...51
Tabel 5.8 Hasil Uji Mann Whitney pada Perbandingan Usia Awal Merokok (<15 dan ≥15 tahun)...52
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Kruskal Wallis dan Uji Lanjutan Mann Whitney pada Parameter Tekanan Intraokular Mata Kanan...53
Tabel 5.10 Hasil Pengujian Kruskal Wallis dan Uji Lanjutan Mann Whitney pada Parameter Tekanan Intraokular Mata Kiri...54
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Mata yang Berhubungan dengan Aqueous Humor...20
Gambar 2.2 Mekanisme Aliran Aqueous Humor Melalui Jalur Konvensional....23
Gambar 2.3 Pemeriksaan Palpasi...26
Gambar 2.4 Pemeriksaan Tonometer Schiotz...27
Gambar 2.5 Pemeriksaan Tonometer Aplanasi Goldmann...28
Gambar 2.6 Pemeriksaan Tonometer Nonkontak...29
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Pengambilan Data pada Pemeriksaan Segmen Anterior...69
Lampiran 2 Hasil Pemeriksaan Segmen Anterior Mata Tampak Lengkap...69
Lampiran 3 Hasil Pemeriksaan Segmen Anterior Mata Sisi Kanan...69
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Segmen Anterior Mata Sisi Tengah...70
Lampiran 5 Hasil Pemeriksaan Segmen Anterior Mata Sisi Kiri...70
Lampiran 6 Pengambilan Data Tekanan Intraokular dengan Tonometer Nonkontak...70
Lampiran 7 Data Hasil Tekanan Intraokular pada Seluruh Responden...71
Lampiran 8 Data Pola Konsumsi Rokok pada Responden Kelompok Kasus (Perokok Aktif)...72
Lampiran 9 Uji Normalitas...73
Lampiran 10. Hasil Uji Mann Whitney Perbandingan TIO Kanan dan Kiri pada Kelompok Kasus dan Kontrol...73
Lampiran 11. Hasil uji Mann Whitney Perbandingan TIO Kanan dan Kiri pada Usia Awal Perokok <15 tahun dan ≥15 tahun...74
Lampiran 12. Hasil uji Mann Whitney Perbandingan TIO Kanan dan Kiri pada Jumlah Rokok Filter 11-20 batang dan >20 batang...74
Lampiran 13. Hasil Kruskal Wallis Perbandingan TIO Kanan dan Kiri pada Lama Merokok (<5 tahun, 5-9 tahun, ≥10 tahun)...75
Lampiran 14. Kuesioner Penelitian...76
Lampiran 15. Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian...78
xvii
DAFTAR SINGKATAN
ANOVA : Analysis of Variance
ATP : Adenosine triphosphate
CO : Karbon monoksida
DDT : Dichloro Diphenyl Trichloroethane
Depkes : Departemen Kesehatan
DM : Diabetes Mellitus
DNA : Deoxyribose-Nucleic Acid
GDP : Gula Darah Puasa
GGKT : Gagal Ginjal Kronik Terminal
HDL-C : High Density Lipoprotein-Cholesterol
K+ : Kalium
MMP-1 : Matrix Metallo Proteinase-1
mtDNA : Mitokondria DNA
Na+ : Natrium
NPE : Non Pigmented Ciliary Epithelium
OR : Odds Ratio
Pb : Plumbum (Timah Hitam)
PE : Pigmented Ciliary Epithelium
PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronik
RF : Rokok Filter
RNF : Rokok Non Filter
RORs : Reactive Organic Radicals
xviii RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
SKM FF : Sigaret Kretek Mesin Full Flavor
SKM LM : Sigaret Kretek Mesin Light Mild
SKM : Sigaret Kretek Mesin
SKT : Sigaret Kretek Tangan
SPSS : Statistical Product and Service Solutions
xix
DAFTAR PUSTAKA
Afshan A, Bhutkar M, Reddy R, et al, 2012, Effect of Chronic Cigarette Smoking On Intraocular Pressure and Audio-Visual Reaction Time, International Journal of Biological & Medical Research, 3, pp. 1760-1763.
Alamsyah R, 2009, Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok dan Hubungan dengan Status Penyakit Periodontal Remaja di Kota Medan Tahun 2007, M.Kes tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Amarudin, 2012, Pengaruh Merokok Terhadap Kualitas Sperma Pada Pria dengan Masalah Infertilitas Studi Kasus Kontrol di Jakarta Tahun 2011, M.Kes tesis, Universitas Indonesia, Depok.
ASH (Action on Smoking and Health), 2009, What’s In A Cigarette, ASH Fact Sheet, 12, pp. 1-4.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Jakarta, Desember, pp. 133-136.
Basic Eye Health, 2005, Smoking and Toxic Effects Harms Eyes, viewed 22 January 2014, <http://visionabout.com/od/basic eye health/a/smoking. 13/10/2005>.
Beyer, 2004, Medical Nutrition Therapy For Upper Gastrointestinal Tract Disorders, Saunders, Philadelphia.
Browniee P, Flatt L, Miller J, 2004, Effects of Moderate Exercise On Intraocular Pressure & Ocular Blood Flow, Journal of Behavioral Optometry, 15, pp. 44-48.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004, Kawasan Tanpa Rokok, Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI, Jakarta.
Drastyawan B, Aditama TY, Yunus F, 2001, Pengaruh Asap Rokok Terhadap Saluran Napas, Jurnal Respirologi Indonesia, 1, pp. 31-37.
Elektromedik.com, 2012, Pemeriksaan Non Contact Tonometer, viewed 18 February 2014, <http://elektromedik.com/2012/11/alat-periksa-di-klinik-mata.html>.
Eva P, Whitcher J, 2010, Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum, Edisi 17, EGC, Jakarta.
Global Adult Tobacco Survey, 2011, Masalah Rokok di Indonesia, TCSC IAKMI, pp. 1-2.
Guyton A, Hall J, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta.
xx
Held P, 2010, An Introduction to Reactive Oxygen Species, Biotek White Paper, 22, pp. 1-13.
Ilyas S, Mailangkay H, Taim H, et al, 2010, Ilmu Penyakit Mata, Edisi 2, Sagung Seto, Jakarta.
Irwan, 2011, Asam Α-Lipoat Menurunkan Ekspresi MMP-1 Pada Kultur Fibroblas yang Terpapar Ekstrak Asap Rokok In Vitro, Sp. And tesis, Universitas Udayana, Denpasar
Javis M, 2004, Why People Smoke, BMJ, 328, pp. 277-279.
Ji D, Garcia C, Castro L, 2007, Diurnal Variability Of Intraocular Pressure, Arch Soc Esp Oftalmol, 82, pp. 675-680.
Kementerian Kesehatan, 2004, The Tobacco Source Book: Data to support a National Tobacco Control Strategy, viewed 15 February 2014, <http://www.tobaccofreecenter.org/files/pdfs/reports_articles/tobaccosourc ebook_indonesia.pdf>.
Kim M, Kim J, Park K, et al, 2009, Asymmetry of Diurnal Intraocular Pressure Fluctuation Between Right and Left Eyes, viewed 12 March 2014, <http://onlinelibrary.wiley.com/enhanced/doi/10.1111/j.17553768.2009.01 672.x/#Survey>.
Kisan R, Kisan S, Candrakala, et al, 2012, Correlation Between the Intraocular Pressure and the Blood Pressure in Different Age Groups, Journal of Clinical and Diagnostic Research, 6, pp. 581-585.
Kolappan C, Gopi PG, 2002, Tobacco Smoking and Pulmonary Tuberculosis, Thorax,57, pp. 964-966.
Kurniati A, Udiyono A, Saraswati L, 2012, Gambaran Kebiasaan Merokok Dengan Profil Tekanan Darah Pada Mahasiswa Perokok Laki-Laki Usia 18-22 Tahun, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1, pp. 251-261.
Lee A, Wang J, Healey P, et al, 2003, Does Smoking Affect Intraocular Pressure, Department of Ophthalmology, 12, pp. 209-212.
Liu J, Kripke D, Twa M, et al, 2002, Twenty-Four-Hour Pattern of Intraocular Pressure in Young Adults with Moderate to Severe Myopia, Investigative Ophthalmology & Visual Science, 43, pp. 2351-2355.
xxi
Lubis, R, 2009, Tonometer, viewed 22 January 2014,
<http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3441/1/09E01860.pdf>.
Manueke E, 2003, Hubungan Rigiditas Sklera Dengan Nilai Tekanan Intra Okuler Pada Penderita Miopia, SpM tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Medeiros F, Brandt J, Liu J, et al, 2007, IOP As A Risk Factor For Glaucoma Development And Progression, In : Reports and Consensus Statements Of The 4th Global AIGS Consensus Meeting On Intraocular Pressure, Amsterdam, May, pp. 59-78.
Mohidin N, Wahab N, 2010, Tekanan Intraokular dalam Populasi Klinik : Satu Kajian Retrospektif, Sains Malaysiana, 39, pp. 333-336.
Mulya Y, Ramdani S, 2012, Analisis Perilaku Konsumen Rokok Di Kalangan Mahasiswa, Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, pp. 1-23.
Murgatroyd H, Bembridge J, 2008, Intraocular Pressure, The Board Of Management And Trustees Of The British Journal Of Anaesthesia, 8, pp. 100-103.
Nasution I, 2007, Hubungan Merokok Dengan Karsinoma Nasofaring, SpTHT-KL tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ng, N., L., Weinehall and A. Öhman, 2007, ‘If I don’t smoke, I’m not a real
man’- Indonesian teenage boys’ views about smoking, Health Education
Research, 22, pp. 794-804.
Nurlaela S, Sarwani D, 2012, Merokok dan Tuberkulosis Paru, In : Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED, Purwokerto, Maret, pp. 1-14.
Pekmezci M, Chang S, Wilson B, et al, 2011, Effect of Measurement Order Between Right and Left Eyes on Intraocular Pressure Measurement, ARCH Ophthalmol, 11, pp. 276-281.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19, 2003, Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan, pp. 1-21.
PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia), 2006, Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe-2 di Indonesia, Jakarta, Desember, pp. 1-10.
Rahman K, 2007, Studies on Free Radicals Antioxidants and Co-Factors, Clinical Interventions in Aging, 2, pp. 219-236.
Ramadhan A, 2012, Hubungan Perilaku Merokok dengan Kadar Kreatinin dan
xxii
<http://digilib.fk.umy.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=yoptumyf kpp-gdl-ahmadramad-335>.
Reimondos A, Utomo I, McDonald P, et al, 2010, The 2010 Greater Jakarta Transition to Adulthood Survey, Policy Background Paper, Smoking and Young Adults in Indonesia, 2, pp. 1-6.
Sajinadiyasa I, Bagiada I, Rai I, 2010, Prevalensi dan Risiko Merokok Terhadap Penyakit Paru di Poliklinik Paru Rumah Sakit Umum Pusat Saglah Denpasar, Jurnal Penyakit Dalam, 11, pp. 91-95.
Santosa W, 2005, Pengaruh Terhadap Tekanan Intraokuler Perbandingan Antara Pretreatment Rokuronium-Suksinilkolin Dengan Rokuronium, SpAn tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Sastroasmoro S, Ismael S, 2011, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi 4, Sagung Seto, Jakarta.
Sitepoe M, 2000, Kekhususan Rokok Indonesia, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Solak ZA, Kabaroglu C, Cok g, et al, 2005, Effect of Different Levels of Cigarette Smoking on Lipid Peroxidation Glutathione Enzymes and Paraoxonase 1 Activity in Health People, Clin Exp Med, 5, pp. 99-105.
Tasman W, 2004, Tonometry in Duane’s Clinical Opthalmology, In : Grammenandi E, Detorakis, Pallikaris I, et al, Clinical and Experimental Ophthalmology, Vol. 3, Lippincott Williams and Wilkins, New York, pp. 1-7.
Timothy C, Nneli R, 2007, The Effects Of Cigarette Smoking On Intraocular Pressure And Arterial Blood Pressure Of Normotensive Young Nigerian Male Adults, Nigerian Journal of Physiological Sciences, 22, pp. 31-35.
Triswanto S, 2007, Stop Smoking, Progressif Books, Yogyakarta.
WHO (World Health Organisation) , 2009, Indonesia (Ages 13-15) Global Youth Tobacco Survey (GYTS) Fact Sheet, viewed 15 February 2014, <http://www.searo.who.int/LinkFiles/GYTS_IndonesiaFactsheet2009.pdf> .
Wijayakusuma H, 2011, Penyebab Gangguan Paru dan Pembuluh Darah, viewed 18 February 2014, <http:// www.itokindo.org/>.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Rokok merupakan faktor sosial yang diidentifikasi sebagai determinan
suatu status derajat kesehatan dan mengakibatkan masalah kesehatan pada
masyarakat. Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara perokok aktif,
yaitu 28% perokok aktif dari total jumlah penduduk Indonesia. Jumlah perokok
aktif di Indonesia sebanyak 58.588.607 jiwa. Menurut data riset kesehatan dasar
tahun 2013 menyebutkan prevalensi merokok di Indonesia mencapai 36,3 %.
Jumlah perokok di Jawa Timur 28,9% (Riskesdas, 2013).
Rokok terdiri dari 4000 jenis senyawa kimia. Rokok mempunyai 3
komponen utama yaitu nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO). Komponen gas
asap rokok yang dihirup menimbulkan radikal bebas. Kelebihan produksi radikal
bebas (ROS, reactive oxygen species) atau stress oksidatif akan memicu
kerusakan sel, jaringan, dan organ. ROS dan partikel dalam rokok menyebabkan
hambatan aliran aqueous humor pada trabecular meshwork sehingga terjadi
peningkatan tekanan intraokular (Held, 2010).
Tekanan intraokular diukur menggunakan tonometer. Tonometer
nonkontak merupakan metode dengan sensitivitas tinggi. Metode ini tidak
memerlukan anestesi karena tidak ada bagian alat yang mengenai mata sehingga
tidak ada intervensi dan tidak invasif. Dihembuskan sedikit udara pada kornea.
Udara yang terpantul dari permukaan kornea mengenai membran penerima
tekanan pada alat ini. Tekanan intraokular normal rata-rata 15 mmHg dengan
kisaran antara 12-20 mmHg. Tekanan intraokular sebesar 22 mmHg dianggap
2
high normal sehingga harus waspada. Tekanan sebesar 24,4 mmHg merupakan
batas tertinggi tekanan intraokular. Tekanan intraokular tergantung dari tekanan
vena episklera, kecepatan produksi aqueous humor, tahanan terhadap aliran
keluarnya aqueous humor dari kamera okuli anterior ke dalam kanalis Schlemm
(Eva, 2010).
Besarnya risiko merokok terhadap peningkatan tekanan intraokular telah
dibuktikan di beberapa penelitian. Lee et al (2003) mendapatkan tekanan
intraokular pada perokok dengan usia ≥ 49 tahun sebesar 16,34 mmHg sedangkan
pada bukan perokok 16,04 mmHg. Afshan, Bhutkar, dkk. (2012) menunjukkan
pada usia 40-60 tahun terdapat perbedaan tekanan intraokular mata kanan perokok
sebesar 23,89±2,77 dan bukan perokok sebesar 18,36±2,48. Sedangkan tekanan
intraokular mata kiri pada perokok sebesar 23,65±2,07 dan bukan perokok sebesar
18,55±2,01.
Merokok merupakan faktor utama risiko penyakit yang meliputi seluruh
organ tubuh, seperti pada jantung, paru-paru, dan mata. Menurut Timothy (2007),
kandungan nikotin pada rokok menyebabkan vasokontriksi vena episkera yang
dapat menghambat aliran aqueous humor dan terjadi peningkatan tekanan
intraokular. Peningkatan tekanan intraokular dapat menyebabkan glaukoma
primer sudut terbuka dan kebutaan. Menurut Mohammad (2008), proporsi
perokok aktif pemula usia remaja terus meningkat. Banyaknya perusahaan rokok
di Malang merupakan potensi besar bagi konsumsi rokok. Kota Malang belum
melaksanakan peraturan kawasan tanpa rokok. Berdasarkan uraian di atas, peneliti
3
intraokular pada laki-laki usia remaja akhir (17-25 tahun) di Kota Malang periode
Februari 2014 - Maret 2014.
1.2Rumusan Masalah
Adakah pengaruh merokok jenis filter terhadap peningkatan tekanan
intraokular pada laki-laki usia remaja akhir (17-25 tahun) di Kota Malang periode
Februari 2014 - Maret 2014 ?
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh merokok jenis filter terhadap peningkatan tekanan
intraokular pada laki-laki usia remaja akhir (17-25 tahun) di Kota Malang periode
Februari 2014 - Maret 2014.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui jumlah konsumsi rokok filter dalam batang per hari
terhadap peningkatan tekanan intraokular pada laki-laki usia remaja
akhir (17-25 tahun) di Kota Malang periode Februari 2014 - Maret
2014.
2. Mengetahui usia awal perokok aktif terhadap peningkatan tekanan
intraokular pada laki-laki usia remaja akhir (17-25 tahun) di Kota
Malang periode Februari 2014 - Maret 2014.
3. Mengetahui lama merokok terhadap peningkatan tekanan intraokular
pada laki-laki usia remaja akhir (17-25 tahun) di Kota Malang periode
4
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Klinis
Memberi informasi kepada tenaga medis tentang pengaruh merokok
terhadap peningkatan tekanan intraokular dalam upaya pencegahan
glaukoma.
1.4.2 Manfaat Masyarakat
Memberi dan menambah pengetahuan kepada masyarakat tentang
bahaya merokok terhadap peningkatan tekanan intraokular dalam upaya
pencegahan glaukoma.
1.4.3 Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber data untuk