TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
GRAND KEUDE KUPIE ULEE
KARENG DAN GAYO DI MEDAN
OLEH
Siti Maryam 110502291
PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
konsumen sehingga muncullah minat beli terhadap produk tersebut yang diharapkan dapat direalisasikan melalui keputusan pembelian.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi kreativitas dan inovasi terhadap Minat Beli Konsumen Grand
Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo jl. Sei Serayu no. 85 Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria pelanggan yang dapat dijadikan sampel adalah pelanggan yang berusia di atas 17 tahun karena pada usia ini dianggap sudah mempunyai kemampuan untuk memahami daftar pertanyaan yang diberikan serta telah melakukan kunjungan lebih dari 4 kali ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo dan pelanggan yang telah menjadi member di Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo karena pelanggan yang memiliki kartu member sudah lebih dari 4 kali datang ke Grand
Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 70 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kreativitas dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.
ABSTRACT
The company which execute creativity and innovation is the company that has the consumer’s trust on the product that created by the company. The product that created will fulfill the necessity and eagerness of the consumers, so that purchase interest emerged to the product that expected to be realized through the purchase decision.
The aim of this study is o find out and analyze the effect of creativity and innovation perception towards consumer buying interest of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo. Population of this study are all of the customers of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo at Jl. Sei Serayu No. 85 Medan. The determination of sample using purposive sampling method, with the customer’s criteria that can be sampled is the customers who are over 17 years old because this is the age that considered having the ability to understand the question and has visited Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo more than 4 times and the consumers who have become a member of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo 70 respondents. The data were analyzed by using the multiple linier regression analysis method.
The data showed that the perception of creativity and innovation are significantly positive to customer buying interest
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini. Peneliti mempersembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua tercinta
Fuadi dan Nasriaty yang tidak pernah berhenti mendoakan, mendukung, dan mencukupi segala kebutuhan materi maupun non-materi dalam proses pembuatan
skripsi ini, dan nasehat-nasehat yang selalu memotivasi peneliti.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Persepsi Kreativitas dan Inovasi Terhadap
Minat Beli Konsumen Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo di Medan”
Penyusun skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan, saran,
bantuan, motivaasi, dan doa’a dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini
peneliti sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE., MEc, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., dan Ibu Dra. Marhayanie, MSi., selaku Ketua
dan Sekretaris Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., dan Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi.,
selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
4. Ibu Dra. Setri Hiyanti, Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu, memberikan konstribusi tenaga dan pikiran, guna
memberikan bimbingan dan petunjuk serta pengarahan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat selesai.
5. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang
telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
yang luar biasa dengan ketulusan hati memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
penulis.
7. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
8. Kepada Abangda M. Rinaldi Santoso SE selaku manajer outlet Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo cabang Setia Budi Medan yang telah meluangkan
waktu dalam memberikan informasi dalam pengumpulan data.
9. Kepada Abang penulis Muhammad Arsyad yang selalu mendukung dan
mendoakan penulis tiada henti-hentinya.
10. Kepada Sahabat yang sudah penulis kenal dari semenjak duduk dibangku sekolah
hingga sekarang (Desi, Dwi, Sabila, Soraya, Wardah) yang telah berbagi
pengalaman, motivasi dan inspirasinya.
11. Kepada Sahabat Kuliah penulis (Adelina, Dwi, Meidina, Rafika, Alfariza dan
lain-lain) yang selalu membantu, mendukung, dan meluangkan waktu untuk
12. Kepada Fazlur Rahman yang telah membantu memberikan saran dan dorongan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
13. Semua pihak, rekan, dan sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.
Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga kebaikan semua pihak yang telah
memberikan bantuan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT. Penulis
menyadari bahwa setiap karya manusia sesungguhnya hanya menuju kesempurnaan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sehingga
dapat menjadikan karya ini menjadi lebih baik. Semoga karya ini dapat bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya untuk perbaikan kehidupan manusia. Amin.
Medan, 2015
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Tinjauan Pustaka ... 10
2.1.1Kreativitas ... 10
2.1.1.1Persepsi Kreativitas ... 11
2.1.2Inovasi ... 12
2.1.3Minat Beli ... 16
2.2 Penelitian Terdahulu ... 19
2.3 Kerangka Konseptual ... 21
2.4 Hipotesis ... 23
BAB 3 METODE PENELITIAN ... 24
3.1 Jenis Penelitian ... 24
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 25
3.3 Batasan Operasional ... 25
3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 25
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 27
3.6 Populasi dan Sampel ... 28
3.6.1Populasi ... 28
3.6.2Sampel ... 28
3.7 Jenis dan Sumber Data ... 29
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 29
3.9 Uji Validitas Dan Realibilitas ... 30
3.9.1Uji Validitas ... 30
3.9.2Uji Realibilitas ... 31
3.10 Teknik Analisis Data ... 32
3.10.1 Uji Asumsi Klasik ... 32
3.10.1.1 Uji Normalitas ... 32
3.10.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 33
3.10.1.3 Uji Multikolinearitas ... 33
3.10.2 Analisis Deskriptif ... 34
3.10.4 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 35
3.10.5 Uji Parsial (Uji T)... 35
3.10.6 Koefisien Determinasi ... 36
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37
4.1 Gambaran Umum Grand Keude Kupie Ulee Kareng & Gayo ... 37
4.2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 39
4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 39
4.2.2 Hasil Uji Realibilitas ... 41
4.3 Analisis Deskriptif ... 42
4.3.1 Karakteristik Responden ... 42
4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 42
4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 43
4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44
4.3.2 Deskriptif Variabel ... 45
4.3.2.1 Persepsi Kreativitas ... 46
4.3.2.2 Inovasi ... 48
4.3.2.3 Minat Beli ... 50
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 52
4.4.1 Uji Normalitas ... 52
4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 55
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 56
4.5 Regresi Linear Berganda ... 58
4.6 Uji Signifikan (Uji F) ... 59
4.7 Uji Parsial (Uji T) ... 60
4.8 Koefisien Determinasi (R2) ... 61
4.9 Pembahasan Hasil Penelitian ... 62
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1 Kesimpulan ... 65
5.2 Saran . ... 66
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 20
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 26
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 28
Tabel 4.1 Validitas Tiap Butir Pertanyaan ... 40
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Realibilitas ... 41
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 43
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 44
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45
Tabel 4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Persepsi Kreativitas ... 46
Tabel 4.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Inovasi ... 48
Tabel 4.8 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli ... 50
Tabel 4.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 54
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan VIF ... 55
Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 56
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 58
Tabel 4.13 Hasil Regresi untuk Uji F... 59
Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial/T ... 60
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 23
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi ... 38
Gambar 4.2 Grafik Histogram... 52
Gambar 4.3 Grafik Normal Probablity Plot ... 53
konsumen sehingga muncullah minat beli terhadap produk tersebut yang diharapkan dapat direalisasikan melalui keputusan pembelian.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi kreativitas dan inovasi terhadap Minat Beli Konsumen Grand
Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo jl. Sei Serayu no. 85 Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria pelanggan yang dapat dijadikan sampel adalah pelanggan yang berusia di atas 17 tahun karena pada usia ini dianggap sudah mempunyai kemampuan untuk memahami daftar pertanyaan yang diberikan serta telah melakukan kunjungan lebih dari 4 kali ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo dan pelanggan yang telah menjadi member di Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo karena pelanggan yang memiliki kartu member sudah lebih dari 4 kali datang ke Grand
Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 70 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kreativitas dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.
ABSTRACT
The company which execute creativity and innovation is the company that has the consumer’s trust on the product that created by the company. The product that created will fulfill the necessity and eagerness of the consumers, so that purchase interest emerged to the product that expected to be realized through the purchase decision.
The aim of this study is o find out and analyze the effect of creativity and innovation perception towards consumer buying interest of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo. Population of this study are all of the customers of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo at Jl. Sei Serayu No. 85 Medan. The determination of sample using purposive sampling method, with the customer’s criteria that can be sampled is the customers who are over 17 years old because this is the age that considered having the ability to understand the question and has visited Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo more than 4 times and the consumers who have become a member of Grand Keude Kupie Ulee Kareng and Gayo 70 respondents. The data were analyzed by using the multiple linier regression analysis method.
The data showed that the perception of creativity and innovation are significantly positive to customer buying interest
Kewirausahaan telah menjadi penggerak dalam perekonomian global.
Kesejahteraan ekonomi terletak di tangan para wirausaha yang memiliki sifat yang
dinamis dan berkomitmen tinggi untuk meraih kesuksesan dengan menciptakan serta
memasarkan berbagai produk ataupun jasa yang inovatif dan yang berfokus pada
pelanggan. Wirausahawan yang memiliki semangat kepemimpinan dan berjiwa
wirausaha ini akan terus memimpin revolusi ekonomi dan telah terbukti akan
meningkatkan standar hidup masyarakat di dunia.
Negara Indonesia menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan
Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan
pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya
pembangunan negara. Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015
membawa suatu peluang sekaligus tantangan bagi ekonomi Indonesia. Melalui MEA
akan terjadi integrasi yang berupa free trade area (area perdagangan bebas), penghilangan tarif perdagangan antar negara ASEAN, serta pasar tenaga kerja dan
pasar modal yang bebas, yang akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi negara ASEAN. Indonesia tentu harus mengambil
langkah-langkah strategis agar dapat menghadapi persaingan dengan negara ASEAN lainnya,
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) Indonesia untuk mendorong daya saing serta nilai tambah
terhadap produk yang diproduksi, apabila Indonesia tidak mendorong daya saing
tersebut maka negara Indonesia akan kehilangan perannya dikawasan MEA dan
menjadi objek kemajuan pembangunan di kawasan MEA tanpa memperoleh
keuntungan yang maksimal.
Kreativitas dan inovasi adalah kompetensi yang wajib dikembangkan oleh
setiap perusahaan di Indonesia. Kreativitas dan inovasi yang berkembang dapat
dilihat melalui adanya manusia yang kreatif dan inovatif, dengan begitu perusahaan
dapat menciptakan ide – ide cemerlang tentang produk dan jasa yang terbaik.
Manusia yang kreatif mempunyai inovasi yang tinggi dalam merubah sesuatu ke arah
yang lebih baik dan menguntungkan perusahaan.
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau
konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
Kreativitas memiliki kendala konseptual yaitu banyak yang mengartikan kreativitas
sebagai sifat yang diturunkan atau diwariskan oleh orang yang genius.
Inovasi dapat meningkatkan daya saing perusahaan dengan cara mendorong
laju inovasi ditingkat lokal, nasional hingga lingkungan global. Inovasi bukanlah
sesuatu yang sederhana diterapkan didalam kehidupan nyata. Inovasi tidak mudah
diperoleh organisasi yang tingkat daya saingnya rendah.
Perusahaan di Indonesia dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
dan inovasi tersebut perusahaan harus mengembangkannya dengan cara
meningkatkan pelayanan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang dilakukan
pesaing.
Kreativitas dan inovasi perusahaan dapat mempengaruhi minat beli
konsumen. Seeorang konsumen mulai berminat terhadap suatu barang atau jasa maka
akan terdorong untuk mencari informasi lebih mengenai barang atau jasa tersebut.
Kreativitas dan inovasi berhubungan erat dengan penciptaan produk baru atau
pengembangan terhadap produk yang sudah ada sehingga menimbulkan keinginan
bagi seseorang untuk mencoba produk tersebut. Perusahaan yang melakukan
kreativitas dan inovasi adalah perusahaan yang konsumennya memiliki kepercayaan
terhadap produk yang diciptakan perusahaan tersebut. Yang terpenting adalah
menciptakan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
sehingga muncullah minat beli terhadap produk tersebut yang diharapkan dapat
direalisasikan melalui keputusan pembelian.
Minum kopi telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia sejak zaman
dahulu kala. Indonesia adalah salah satu penghasil biji kopi terbaik di dunia.
Beberapa daerah yang terkenal dengan produk biji kopinya adalah Aceh, Lampung,
Medan, Jawa, Ternate, Sulawesi dan Flores. Usia penikmat kopi di Indonesia hampir
tidak pandang usia mulai dari remaja hingga orang dewasa bahkan manula, sehingga
tidak terhitung jumlahnya. Kopi adalah konsumsi harian dan merupakan bagian
Pengertian coffee shop adalah tempat yang menyediakan berbagai jenis kopi dan minuman non alcohol lainnya dalam suasana santai, tempat yang nyaman dan
dilengkapi dengan alunan musik baik lewat pemutar ataupun live music, menyediakan televisi dan bacaan, desain interior khas, pelayanan yang ramah, dan beberapa
diantaranya menyediakan koneksi internet nirkabel.
Kopi mulai diminati masyarakat Indonesia sejak akhir era 1990-an. Hal ini
ditandai dengan munculnya coffee shop atau kafe. coffee shop kini selain menjual kopi juga menjual suasana. Selama ini masyarakat sekedar memesan kopi karena
sedang tren dan terdengar keren seperti Capucino dan Latte, tanpa tahu arti sebenarnya. Tren komunitas kafe terus meningkat terutama dikota besar, dan tren ini
diakui sangat positif untuk meningkatkan gairah minum kopi. Meskipun tren itu
hanya sebatas “nongkrong” di kafe, tapi pelan – pelan masyarakat akan mengerti rasa
kopi dan cara meraciknya.
Kopi kini telah menjadi bagian dari gaya hidup, khususnya bagi masyarakat
Indonesia yang tinggal dikota besar. Perkembangan tentang kecintaan masyarakat
Indonesia terhadap kopi naik berawal dari munculnya coffee shop asal luar negeri seperti Starbucks Coffee. Konsumen mendatangi Starbucks Coffee bukan semata – mata ingin minum kopi, melainkan karena ada sentuhan emosi yang dihadirkan
digerai Starbucks Coffee, yaitu perasaan bangga, gengsi ataupun kehangatan.
Starbucks Coffee mampu menarik pelanggan baru serta membuat pelanggan yang sudah lama dapat tinggal lebih lama menikmati sajian kopi yang ditawarkan dengan
Pengunjung dapat menikmati kopi dan juga tetap dapat melakukan aktivitas bisnis
ataupun mengakses informasi melalui internet dari smartphone ataupun notebook. Perilaku masyarakat pergi ke coffee shop telah memasuki kawasan kota – kota besar seperti Medan. Perilaku seperti ini tidak berbeda dengan warung kopi yang ada
dipinggir jalan sebab sudah lama masyarkat Indonesia suka minum kopi. Yang
berubah sesuai zaman adalah lokasi ngopi, desain tempat, dan kemasan kopi yang diciptakan “wah” serta memikat kalangan menengah atas meski kopi tersebut dijual
dengan harga empat kali lipat dari harga semula.
Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo adalah salah satu contoh coffee shop yang ada di kota Medan. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo muncul ketika tidak adanya coffee shop di kota medan yang menciptakan suasana restoran tetapi harganya masih terjangkau. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mengadopsi budaya masyarakat Aceh yang gemar minum kopi di warung maupun
dikafe, sehingga Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mengambil peluang ini untuk membawanya ke Medan.
Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo adalah salah satu coffee shop di kota Medan yang menjadikan kopi Gayo sebagai salah satu menu andalan kopinya.
Kopi Gayo adalah salah satu kopi Indonesia yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo
yang tepatnya terletak di Aceh Tengah. Kopi Gayo merupakan salah satu kopi khas
Aceh yang cukup banyak digemari oleh berbagai kalangan di dunia. Kopi Gayo
Kopi Gayo memiliki keunggulan rasa “inkonsistensi” yaitu rasa yang mampu
mewakili rasa kopi diseluruh dunia yang disebabkan karena letak tanah, kontur tanah,
musim, kadar air, serapan sinar matahari dan juga perawatan lahannya yang
menjadikan kopi Gayo sebagai kopi jenis Arabica premium. Kopi Gayo mampu
bersaing dengan jenis kopi Indonesia lain karna keunggulannya rasa yang tidak
dimiliki kopi lainnya.
Kopi Gayo sangat disukai konsumen Amerika, Jepang dan Eropa. Hasil
cupping, kopi arabika gayo berjumlah antara 86 – 90. Menurut Specialty Coffee Association of Amerika (SCAA), kopi dengan skor diatas 80 dikategorikam sebagai kopi yang spesial. (www.ekonomi.kompasiana.com , 11 Januari 2015)
Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo memulai usahanya pada tanggal 16 April 2010 dengan menyewa dua unit ruko di Jalan Setia Budi. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mulai tumbuh menjadi kafe pertama yang menawarkan
kopi Ulee Kareng dan Gayo. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo membuka cabang pertamanya pada bulan November 2013 di Jalan Puri, lalu pada bulan
November 2014 menambah cabang lagi di Jalan Gaperta Ujung dan STM.
Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yang beralamat di Jalan Setia Budi berpindah lokasi usaha ke Jalan Sei Serayu no. 85 pada awal tahun 2015. Grand
Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yang sudah berdiri selama 5 tahun dan sudah
banyak dikenal oleh masyarakat Medan masih memiliki kendala usaha. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo masih belum memiliki lokasi usaha yang tetap. Karena
membuat beberapa pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yang awalnya sudah merasa nyaman dengan suasana gedung lama harus beradaptasi
dengan suasana gedung yang baru. Selain itu dengan berpindahnya lokasi usaha,
pelayanan usaha Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo otomatis berubah dari segi pelayanan tempat parkir maupun kenyamanan tempat duduk untuk pelanggan.
Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo juga tidak melakukan promosi besar – besaran atau iklan dari media sosial seperti yang dilakukan oleh usaha coffee shop
sejenis yang terdapat di kota Medan.
Fenomena berkunjung ke coffee shop yang kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat menuntut Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mampu menghasilkan produk yang diinginkan oleh pelanggan, oleh karena itu diperlukan
kreativitas dan inovasi dari para pelaku usaha Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo harus siap menghadapi semakin banyaknya kafe khusus kopi dan inovasi dalam pembuatan kopi. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo dituntut untuk mampu menciptakan lokasi ngopi dan desain tempat yang “wah” agar mampu menarik minat beli konsumen.
Berdasarkan uraian dari latar belakang telah dibahas sebelumnya, maka
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut : “Apakah persepsi kreativitas dan inovasi memiliki
pengaruh yang positif terhadap minat beli konsumen Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian
Tujuan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh persepsi kreativitas dan inovasi terhadap minat beli konsumen
Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Wirausaha
Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para
wirausahawan dalam berwirausaha dan sebagai bahan masukan
kepada para wirausahawan untuk mengetahui pengaruh persepsi
kreativitas dan inovasi terhadap minat beli konsumen.
2. Bagi Penulis
Sebagai bahan untuk memberikan kesempatan dan meningkatkan
wawasan pengetahuan tentang kewirausahaan dalam menerapkan teori
yang telah diperoleh di bangku kuliah serta mengetahui pengaruh
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya
2.1.1 Kreativitas
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau
konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
Kreativitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan menciptakan atau
mengkreasikan (Situmorang,2011:33)
Kreativitas tidak hanya menjadi sumber penting guna menciptakan sebuah
keunggulan kompetitif tetapi kreativitas juga merupakan sumber keharusan untuk
ketahanan usaha. Para wirausahawan perlu senantiasa berhati – hati terhadap asumsi
tradisional serta perspektif lama karena itu merupakan faktor yang dapat membunuh
kreativitas. Manusia dihadapkan oleh masalah bahwa terdapat organisasi atau
perusahaan tidak pernah mengajarkan untuk manusia yang kreatif. Perusahaan juga
tidak mampu menciptakan suatu lingkungan untuk menunjang perkembangan
kreativitas antara para karyawan.
Berpikir kreatif harus memiliki dasar pola pikir kreatif, hal ini dapat
membantu memecahkan permasalahan guna menemukan solusinya. Berpikir kreatif
memiliki banyak manfaat bagi seseorang dalam berwirausaha. Menurut Hendro
(2011:105) kegunaan pola pikir kreatif adalah:
2. Mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah
pemikiran yang cemerlang untuk langkah selanjutnya
3. Menemukan solusi inovatif
4. Menemukan suatu kejadian yang belum pernah dialami atau yang pernah
ada hingga menjadi sebuah penemuan baru
5. Menemukan teknologi baru
6. Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan
atau keunggulan
Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses
kehidupan manusia. Memiliki kreativitas berarti kemampuan untuk mengembangkan
ide – ide baru dan untuk menemukan cara – cara baru dalam memecahkan persoalan
dan menghadapi peluang. Kreativitas merupakan salah satu kunci untuk bertahan
dalam dunia bisnis.
Kreativitas berfokus pada proses, sementara inovasi berfokus pada hasil.
Persaingan didalam bisnis menjadi sangat tajam berkat kreativitas yang melahirkan
inovasi. Setiap hari semua manusia akan melihat munculnya produk – produk baru
akibatnya pebisnis harus berhadapan dengan ketidakpastian, ketidak beraturan
tekanan dari pasar dan kompetisi yang ketat baik dari pemain yang ada dan pendatang
baru pada bisnis tersebut.
2.1.1.1 Persepsi Kreativitas
Pada hakekatnya, setiap orang selalu melakukan persepsi terhadap hal – hal
lalu bersama dengan hal – hal dari luar individu yang baru saja dipelajari,
ditambah dengan sikap, harapan, fantasi, ingatan dan nilai – nilai yang dimiliki
individual mempengaruhi persepsinya terhadap suatu obyek persepsi. Persepsi
seseorang terhadap kreativitas suatu produk berkaitan dengan sesuatu yang
diharapkan oleh seseorang tersebut. Persepsi kreativitas merupakan persepsi dari
seseorang atau lebih maka persepsi kreativitas tidak dapat ditentukan secara
obyektif. Persepsi setiap individu akan melibatkan apa yang penting bagi
individu tersebut sehingga akan membawa minat membeli yang berbeda pula.
Melalui kemampuan mempersepsi obyek stimulus, seseorang memperoleh input
berupa pengetahuan tentang kualitas dari kreativitas suatu produk. Sehingga
konsumen yang dihadapkan pada suatu produk akan merasa yakin dan tertarik
terhadap kreativitas dari suatu produk dan dapat pula digunakan dalam
pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi kreativitas
adalah suatu proses yang terjadi dalam diri individu ketika memilih dan
memberikan penilaian terhadap kemampuan menciptakan atau mengkreasikan
produk atau jasa yang memuaskan atau tidak yang didasarkan pada pengalaman
dan pengetahuan individu tersebut.
2.1.2 Inovasi
Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat
diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki
sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah
hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi
(invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi.
Menurut Quinn (dalam Hendro,2011:122), faktor – faktor pendukung untuk
tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif adalah :
1. Harus berorientasi pasar
Hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya terdapat 5C, yaitu;
Competitor (pesaing), Competition (persaingan), Change of Competition
(perubahan persaingan), Change Driver (penentu arah perubahan), dan
Customer Behavior (perilaku konsumen)
2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan
Adanya value added sehingga mampu menjadi pendongkrak pertumbuhan dan perkembangan perusahaan
3. Punya unsur efisiensi dan efektivitas
Tanpa adanya efisiensi dan efektivitas dari sebuah inovasi yang ditemukan
makan inovasi tersebut tidak mempunyai arti atau dampak bagi kemajuan
perusahaan
4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan
Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar tidak menyimpang
dari arah pertumbuhan usaha
Inovasi harus bisa diinovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang
berkelanjutan hingga menumbuhkan perusahaan menjadi lebih baik dan
lebih berkembang
Menurut Hendro (2011:123) ada beberapa sumber yang bisa mendorong
terjadinya sebuah inovasi. Sumber – sumber tersebut adalah :
1. Perbedaan antara permintaan dan penawaran
Di suatu negara yang mempunyai budaya tertentu bisanya jika penawaran
barang atau produk tidak sesuai dengan kondisi permintaan yang ada,
maka kejadian ini bisa memunculkan sebuah inovasi.
2. Penciptaan permintaan karena kecenderungan (trend)
Adanya kecenderungan pola hidup masyarakat disuatu negara yang
menyukai produk yang instan maka muncullah produk – produk lain yang
mengikuti trend tersebut. 3. Perubahan (change)
Setiap perubahan pasti diikuti oleh sang motivator untuk dimanfaatkan,
misalnya perubahan ekonomi, perubahan teknologi, perubahan sosial.
4. Masalah yang belum terpecahkan dalam jangka waktu yang lama
Terkadang masalah yang diselesaikan dengan cara pemikiran kreatif saja
belum tentu bisa memecahkan masalah dalam jangka waktu yang atau
dapat menghilangkan masalah.
Hampir sebagian besar industry berteknologi tinggi menggunakan prinsip
ini agar produknya bisa diganti dengan produk yang baru diluncurkan
sehingga masih bisa menjadi pemimpin pasar.
Menurut Hendro (2011:124) jenis – jenis inovasi yang sering digunakan oleh
wirausahawan yang cerdas dalam bisnisnya adalah
1. Inovasi Produk
a. Isinya (rasa, kualitas, dan lain - lain)
b. Kemasan (pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya,
bentuknya, dll)
2. Inovasi Pemasaran
a. Cara menjual
b. Cara mendistribusikan
c. Cara memasarkan
d. Cara mengiklankan
e. Cara menciptakan permintaan, dan lain – lain
3. Inovasi Proses
a. Proses penciptaan produk
b. Proses produksi
c. Proses teknologi pengemasannya
d. Proses riset dan pengembangan
e. Proses menciptakan mesin baru, dan lain – lain
a. Teknik desain
b. Teknik pengawasan
c. Teknik pengerjaan, dan lain – lain
5. Teknik administrasi
a. Penyimpanan data
b. Pembuatan dan pengumpulan data
Menurut Drucker (dalam Situmorang, 2011:43), inovasi yang berhasil adalah
hasil pencarian dengan penuh kesadaran dan bertujuan mengantisipasi munculnya
peluang inovasi yang hanya ditemukan dalam segelintir situasi.
Inovasi berarti kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan persoalan – persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan
memperkaya kehidupan. Mencetuskan inovasi dalam perusahaan bukanlah aktifitas
yang mudah, sebab inovasi harus dikembangkan dengan pengelolaan interaksi dari
berbagai proses. Didalam pasar bebas, inovasi menjadi salah satu keunggulan
bersaing. Banyak perusahaan yang profitabilitasnya digerakkan dan dirangsang oleh
inovasi.
2.1.3 Minat Beli
Minat merupakan sesuatu hal yang penting, karena minat merupakan suatu
kondisi yang mendahului sebelum individu mempertimbangkan atau membuat
keputusan untuk membeli suatu barang, sehingga minat membeli merupakan sesuatu
Adanya minat individu menimbulkan keinginan sehingg timbul perasaan yang
meyakinkan dirinya bahwa barang tersebut mempunyai manfaat bagi dirinya dan apa
yang menjadi minat individu dapat diikuti oleh suatu keputusan yang akhirnya
menimbulkan realisasi berupa perilaku membeli.
Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum
keputusan membeli benar – benar dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara
pembelian aktual dan minat pembelian. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang
benar – benar dilakukan oleh konsumen, maka minat pembelian adalah niat untuk
melakukan pembelian pada kesempatan mendatang. Meskipun merupakan pembelian
yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang namun pengukuran terhadap
minat pembelian umumnya dilakukan guna memaksimalkan prediksi terhadap
pembelian aktual itu sendiri.
Menurut Howard yang dikutip dalam Durianto dan Liana (2004:44 minat beli
merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli
produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode
tertentu. Minat beli juga dapat dikatakan pernyataan mental dari konsumen yang
merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
Menurut Kotler dan Keller (2003:181) minat beli konsumen adalah sebuah
perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau
memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan
Berdasarkan uraian diatas maka pengertian membeli adalah pemusatan
perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang
tersebut kemudian minat indivudi tersebut menimbulkan keinginan sehingga timbul
perasaan yang meyakinkan bahwa barang tersebut mempunyai manfaat hingga
individu ingin memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan
uang.
Swastha dan Irawan (2005:349) mengemukakan faktor – faktor yang
mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan emosi bila seseorang
merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan
memperkuat minat membeli, kegagalan biasanya menghilangkan minat. Tidak ada
pembelian yang terjadi jika konsumen tidak pernah menyadari kebutuhan dan
keinginannya.
Pengenalan masalah terjadi ketika konsumen meilhat adanya perbedaan yang
signifikan antara apa yang dimiliki konsumen dengan apa yang dibutuhkan
konsumen. Berdasarkan pengenalannya akan masalah selanjutnya konsumen mencari
atau mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang produk yang diinginkan.
Terdapat dua sumber informasi yang digunakan ketika menilai suatu kebutuhan fisik,
yaitu persepsi individual dari tampilan fisik dan sumber informasi luar seperti
persepsi konsumen lain. Selanjutnya informasi-informasi yang telah diperoleh
digabungkan dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya. Semua input berupa
informasi membawa konsumen pada tahap dimana konsumen mengevaluasi setiap
konsumen. Tahapan terakhir ada tahap konsumen memutuskan untuk membeli atau
tidak membeli produk.
2.2Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suratmi (2010) dengan judul “Pengaruh
Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Karyawan (Usaha Pengrajin Rotan di
Lingkungan Gatot Subroto Medan)” di dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian analisis deskriptif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda dan pengujian koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan terhadap
kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.
Secara parsial variabel kreativitas (X1) dan variabel inovasi (X2) berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl.
Gatot Subroto Medan. Dan dari hasil penelitian variabel kreativitas paling dominan
mempengaruhi kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot
Subroto Medan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fauza (2010) dengan judul “Pengaruh
Persepsi dan Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pondok Lesehan Sari Raos”
di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian analisis deskriptif
dan metode analisis regresi berganda. Peneliti menggunakan 60 orang responden
sebagai sampel. Penelitian ini didukung oleh teori persepsi, teori pelayanan, teori
keseluruhan untuk kualitas pelayanan Pondok Lesehan Sari Raos, terhadap minat beli
konsumen Pondok Lesehan Sari Raos adalah signifikan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yuriko (2009) dengan judul
“Pengaruh Strategi Inovasi terhadap minat beli Ritel (Studi Kasus pada Disto Kontjo
Brothers Medan)” di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian
analisis dekskriptif. Penelitian ini didukung oleh strategi inovasi yaitu inovasi produk,
inovasi kemasan dan inovasi tempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua
variabel strategi inovasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
minat beli usaha Ritel (Studi Kasus pada Disto Kontjo Brothers Medan).
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Suratmi (2010)
Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja
Karyawan (Usaha
Pengrajin Rotan di
Lingkungan Gatot Subroto Medan) pengaruh yang positif
2 Fauza (2010) Pengaruh Persepsi dan variabel persepsi dan kualitas pelayanan
3 Yuriko (2009) Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Minat beli Konsumen pada usaha Ritel (Studi Kasus pada Disto Kontjo Brothers Medan) pengaruh yang positif
dan signifikan
Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek
penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel
yang telah diidentifikasikan melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur
(Kuncoro,2003:44)
Kewirausahaan merupakan hasil dari proses disiplin dan sistematis dalam
menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan dan peluang di pasar. Ini
termasuk menerapkan strategi terfokus terhadap ide dan pandangan baru untuk
menciptakan produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan pelanggan atau
memecahkan masalah mereka.
Persepsi kreativitas adalah suatu proses yang terjadi dalam diri individu dalam
memilih dan memberikan penilaian terhadap kemampuan menciptakan atau
mengkreasikan produk atau jasa yang memuaskan atau tidak yang didasarkan pada
pengalaman dan pengetahuan individu tersebut. Menurut Suryana (2008: 32) inovasi
adalah ide dan hal baru serta pengembangan yang diterjemahkan menjadi sesuatu
yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang
dimiliki untuk meningkatkan keunggulan kompetitif suatu usaha.
Minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen
mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan
pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan
menginginkan suatu produk (Kotler dan Keller 2003:181)
Secara sederhana kerangka konseptual yang diuraikan di atas dapat
Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual Penelitian
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang secara teoritis dianggap paling
mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2009:39) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Jawaban tersebut hanya didasarkan pada teori yang relevan dengan
penelitian yang dibuat dan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
dari pengumpulan data.
Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dibuat, peneliti mengemukakan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
“Persepsi Kreativitas dan Inovasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap Minat Beli Konsumen GrandKeude Kupie Ulee Kareng dan Gayo”
Persepsi Kreativitas
(X1)
Minat Beli
(Y)
Inovasi
Sesuai permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut Hasan (2010:8) penelitian hubungan
(asosiatif) adalah penelitian yang dilakukan untuk menggabungkan antara 2 variabel
atau lebih. Melalui penelitian ini, akan dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu fenomena.
Pendekatan penelitian adalah suatu bentuk pendekatan yang dilakukan oleh
penulis dalam melakukan langkah – langkah terhadap suatu objek yang menjadi
permasalahan. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah data deskriptif yang
dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam wawancara ataupun observasi
(Kuncoro, 2003:8). Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan yang bersifat
objektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan
metode pengujian statistik (Hermawan, 2005:18)
Berdasarkan gambaran permasalahan yang peneliti peroleh maka peneliti
berniat untuk mencari pengaruh antara variable X1 dan X2 yang merupakan variabel
independen yaitu persepsi kreativitas dan inovasi dengan variable Y terikat atau
3.2Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan di Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yang terletak di Jalan Sei Serayu no.85 Medan. Waktu penelitian dilakukan
dari bulan Mei – Agustus 2015.
3.3Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian
yang dilakukan peneliti terbatas bagaimana pengaruh variabel bebas atau independen
yang merupakan kreativitas dan inovasi terhadap minat beli sebagai variabel terikat
atau dependen pada usaha Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel
lain, terdiri dari :
X1 : Persepi Kreativitas
X2 : Inovasi
2. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu :
Y : Minat Beli
3.4 Defenisi Operasional
1. Persepsi Kreativitas (X1)
Persepsi kreativitas adalah suatu proses yang terjadi dalam diri individu
ketika memilih dan memberikan penilaian terhadap kemampuan
tidak yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan individu
tersebut.
2. Inovasi (X2)
Inovasi adalah ide dan hal baru serta pengembangan yang diterjemahkan
menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai
tambah atas sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif suatu usaha.
3. Minat Beli Konsumen (Y)
Minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen
mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk,
berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan
mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
No. Variabel Indikator Skala
3.5Skala Pengukuran Variabel
Variabel faktor yang mendorong minat beli konsumen Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo diukur dengan menggunakan skala pengukuran Likert. Skala
Likert adalah skala digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:132).
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden
dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yang dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
2. Inovasi adalah ide dan hal baru serta pengembangan yang diterjemahkan
menjadi sesuatu yang dapat
diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki
untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif suatu usaha. perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan
pengalaman dalam memilih,
Tabel 3.2
Sangat Tidak Setuju 1
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditentukan oleh
peneliti untuk dipelajari dan diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Kurniawan, 2012:59). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan
Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 700 orang.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi yang akan kita teliti (Kurniawan, 2012:59). Teknik sampling
yang diuraikan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling.
Menurut Sugiyono (2008:122) Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, sehingga data yang diperoleh lebih
representif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten dibidangnya.
Adapun kriteria pelanggan yang dapat dijadikan sampel adalah pelanggan
kemampuan untuk memahami daftar pertanyaan yang diberikan serta telah
melakukan kunjungan lebih dari 4 kali ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo dan pelanggan yang telah menjadi member di Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo karena pelanggan yang memiliki kartu member sudah
lebih dari 4 kali datang ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 70 orang.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian yang dilakukan penulis menggunakan dua jenis data
untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden pada
lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner
dan wawancara kepada responden.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari
berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan data di perusahaan
untuk mendukung penelitian ini.
3.8Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
seluruh pelanggan yang memiliki member di Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo.
2. Wawancara
Wawancara langsung kepada setiap pemilik usaha.
3. Studi Dokumentasi
Mengumpulkan data dan informasi dari buku – buku, jurnal, internet
yang berkaitan dengan penelitian.
3.9Uji Validitas dan Realibilitas 3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2012:76), validitas menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data
penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin
diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam
praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak
hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data; misalnya apakah si
pewawancara mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah
Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata
atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari
pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap
subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Jika rhitung positif dan rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan
valid dan jika rhitung negatif dan rhitung< rtabel maka pertanyaan
dinyatakan tidak valid
2. Rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation 3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha
5% adalah 0,361.
3.9.2 Uji Reabilitas
Situmorang dan Lufti (2012:79), Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliabel. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji
validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel,
2. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak
3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Uji Asumsi Klasik
Menurut Situmorang dan Lufti (2014:114) uji asumsi klasik adalah
persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang
berbasis ordinary least square (OLS). Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut
harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji
normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas.
Menurut Singgih (2002:38) ada empat langkah penanganan data tidak normal
yaitu
1. Menambah jumlah data
2. Menghilangkan data yang dianggap tidak normalnya data (outlier)
3. Dilakukann transformasi data, missal mengolah data ke logaritma
4. Diterima apa adanya
3.10.1.1 Uji Normalitas
“Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal”. (Situmorang dan Lufti, 2012:100).
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
histogram, grafik dan Kolmogorv-Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan
3.10.1.2 Uji Heteroskedastisitas
“Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan
jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas”. (Situmorang dan Lufti,
2012:108)
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat signifikan 5 %.
3.10.1.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai
Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah :
Melihat nilai Tolerance
a) Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,1.
b) Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama dengan
0,1.
Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
a) Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00.
3.10.2 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang
telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan
secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan
menjelaskan hasil perhitungan.
3.10.3 Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier
berganda. Analisis regresi berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear
antara beberapa beberapa variabel bebas yang biasa disebut X, dan seterusnya dengan
variabel terikat yang disebut Y (Ginting 2008:191).
Persamaan yang digunakan :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan:
Y = Minat Beli Konsumen
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
X1 = Persepsi Kreativitas
X2 = Inovasi
3.10.4 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas
mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model
hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:
H0 : b1 = b2 = 0 (Variabel bebas secara bersama-sama tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat)
H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel terikat)
Nilai Fhitungakan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan
keputusan yaitu:
1. diterima jika pada = 5%
2. ditolak jika pada = 5%
3.10.5 Uji Signifikan Individual (Parsial/Uji T)
Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya
yaitu:
Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat).
Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan
Ho : b2 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat).
Ho : b2 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat).
Nilai thitungakan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan
keputusan yaitu:
1. H0 diterima jika thitung< ttabelpada α = 5%
2. H0 ditolak jika thitung ≥ ttabelpada α = 5%
3.10.6 Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel
maka harus dicari koefisien determinasi (R²). Koefisien determinan menunujukkan
besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar
nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen
menerangkan variabel dependen.Jika determinasi (R²) semakin besar (mendekati
satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar
terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel
Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo memulai kiprah usahanya pada tanggal 16 April 2010, dengan menyewa dua unit ruko di Jl.Setia Budi Medan.
Dengan komitmen yang tinggi untuk mengutamakan kualitas kopi tradisional Aceh
yang khas, Grand Keude Kupie Ulee Kareng hingga kini berkembang menjadi beberapa outlet, dan menjadi salah satu ikon cafe tradisional di kota medan.
Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo berpindah tempat usaha yang tidak jauh dari lokasi awal dan tetap berada di kawasan Jl. Setia Budi Medan yang
ditandai dengan perayaan ulang tahun ketiga Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo.
Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo merupakan kedai kopi yang memiliki khas sajian kopi tradisional aceh yang dengan cita rasa yang baik dan Grand
Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo memiliki motto “Pertama Dan Terbaik Di Medan”. Berselang beberapa bulan, tepatnya di November 2013 Grand Keude Kupie
Ulee Kareng dan Gayo menambah outlenya di Jl. Puri sehingga menambah jumlah
outlet menjadi dua cabang. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo kembali membuka outlet baru, kali ini outlet yang akan dibuka adalah outlet Gaperta ujung
dan STM setahun berikutnya. Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo melakukan pemindahan lokasi pada awal Januari 2015 yaitu di Jalan Sei Serayu no. 85 Medan
Gambar 4.1
Bagan Struktur Organisasi Manajemen Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo
Di Medan
KOMISIONER
CV.
GRAND
Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo
Top
Management
Dewan Penasehat Agung Santoso SE M. Nino Sungkono ST Dewan Operasional Teuku Andika Pardella DewanKeuangan4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada
30 pelanggan diluar Grand Keude Kupie Ulee Kareng yaitu pelanggan Vespucino Parking Only Coffee di Jalan Gaharu (Simpang Bambu III) no. 138 Medan .Jumlah 30 orang diambil agar dapat memenuhi asumsi kurva normal pada uji statistik.
4.2.1 Hasil Uji Validitas
Validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk
melakukan tugasnya mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2004 : 120).
Pada penelitian ini untuk nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation
dibandingkan dengan table r (0,361), jika nilai Corrected Item-Total Correlation
lebih besar dari 0,361, maka butri dinyatakan Valid. Begitu juga sebaliknya
(Situmorang dan Lufti, 2014 : 89).
Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian validitas
menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Kriteria dalam menentukan validitas suatu kueisioner adalah sebagai berikut:
1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid.
2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Tabel 4.1
Sumber: Hasil SPSS (diolah) (2015).
4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas
Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,8 reabilitas sangat baik/ sangat meyakinkan, 0,7 <Cronbach
Alpha < 0,8 reabilitas baik dan Cronbach Alpha < 0,7 reabilitas kurang
meyakinkan Situmorang dan Lufti (2014:92).
Tabel 4.2
Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan hasil pengujian nilai Cronbach
Alpha seluruhnya lebih besar dari 0,80. Bersarkan data diatas maka seluruh butir
pernyataan dinyatakan reliable. Dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian.
4.3 Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan.
Jumlah pernyataan seluruhnnya adalah 5 butir untuk variabel X1, 7 butir untuk
variabel X2 dan 5 butir untuk variable Y, jadi total seluruh pernyataan adalah 17 butir.
Sebagaimana tujuan penuklisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden
berisikan pernyataan mengenai Persepsi Kreativitas (X1) dan Inovasi (X2) terhadap
Minat Beli (Y). Respoden dalam penelitian ini adalah Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo Jl. Sei Serayu No. 85 Medan
4.3.1 Karakteristik Responden
Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data primer pada saat
penelitian dilakukkan yaitu pada bulan Mei 2015-Juni 2015. Responden dalam
penelitian ini adalah pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo Jl. Sei Serayu No. 85 Medan. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data
pribadi responden yang terdiri dari umur, pekerjaan, dan status.
4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur mayorits responden berada di kategori umur 19-30 tahun
dengan persentasi 54% atau berjumlah 38 orang, sisanya berusia ≥ 31 tahun
persentasi 10% atau berjumlah 7 orang. Karakteristik responden
berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Kategori Jumlah
Nominal (orang) %
1 ≤ 19 7 10
2 19-30 38 54,285
3 ≥ 31 25 35,714
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa pelanggan dengan rentang
usia 19-30 lebih sering melakukan kunjungan ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 54,285%
4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Mayoritas pekerjaan responden merupakan pelajar/mahasiswa dengan
persentasi 38% atau berjumlah 27 orang, sisanya pegawai swasta sebesar
26% atau berjumlah 18 orang, PNS sebesar 20% atau berjumlah 14 orang,
lain-lain sebesar 16% atau berjumlah 11 orang. Karakteristik Responden
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Kategori Jumlah
Nominal (orang) %
1 Pelajar/Mahasiswa 27 38,571
2 Pegawai Swasta 18 25,714
3 PNS 14 20
4 Lain-lain 11 15,714
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa pelanggan dengan kategori
pekerjaan pelajar/mahasiswa lebih sering melakukan kunjungan ke Grand
Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 38,571%
4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Mayoritas jenis kelamin responden merupakan laki-laki dengan
persentasi 80% atau berjumlah 56 orang, sisanya responden berjenis
kelamin perempuan sebesar 20% atau berjumlah 14 orang. Karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Kategori Jumlah
Nominal (orang) %
1 Laki-laki 56 80
2 Perempuan 14 20
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pelanggan dengan jenis
kelamin laki – laki lebih sering melakukan kunjungan ke Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo yaitu sebanyak 80%
4.3.2 Deskriptif Variabel
Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian
Pengaruh Persepsi Kreativitas dan Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen,
dengan tanggapan responden sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Kurang Setuju = 3
Tidak Setuju = 2
4.3.2.1 Persepsi Kreativitas (X1)
Tanggapan responden mengenai Persepsi Kreativitas (X1):
Tabel 4.6
Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Persepsi Kreativitas
Item
Sumber: Hasil Penelitian (diolah) (2015)
1. Pada pernyataan “Menurut saya Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mampu menciptakan produk yang unik”, dapat digambarkan
bahwa 86% responden menyatakan setuju dan 14% responden
menyatakan sangat setuju.
2. Pada pernyataan “Menurut saya Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mampu mengkreasikan produk kopinya secara berbeda dari usaha
sejenis lain”, dapat digambarkan bahwa 90% responden menyatakan
setuju dan hanya 10% responden menyatakan kurang setuju.
usaha”, dapat digambarkan bahwa 58,871% responden menyatakan
kurang setuju dan selebihnya yaitu 41,428% responden menyatakan
setuju.
4. Pada pernyataan “Menurut saya karyawan Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mampu menunjukkan kreativitasnya kepada
pelanggan dalam mengolah kopi”, dapat digambarkan bahwa 58,871%
responden menyatakan kurang setuju dan selebihnya yaitu 41,428%
responden menyatakan setuju.
5. Pada pernyataan “Menurut saya Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mempunyai tingkat adaptasi terhadap kebutuhan pelanggan”,
dapat digambarkan bahwa 58,871% responden menyatakan setuju, 40%
responden menyatakan kurang setuju, dan 1,428% responden yang
4.3.2.2 Inovasi (X2)
Tanggapan responden mengenai Inovasi (X2):
Tabel 4.7
Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Inovasi
Item
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)
1. Pada pernyataan “Menurut saya Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo mempunyai kemampuan dalam menciptakan ide baru terhadap
produknya”, dapat digambarkan bahwa 77,142% responden
menyatakan setuju dan 22,857% responden yang menyatakan sangat
setuju.
2. Pada pernyataan “Menurut saya produk makanan dan minuman yang