1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Phlebitis adalah suatu kondisi radang yang terjadi pada tunika intima vena,
biasanya timbul sebagai komplikasi pada terapi intravena (Terry, 1995). Salah
satu terapi yang masih sering digunakan untuk mengatasi phlebitis adalah dengan
kompres alkohol 70%. Kompres alkohol memberikan suatu rangsangan dingin
sementara, efek ini dicapai melalui penguapan larutan alkohol (Steven PJM,
2000).
Peningkatan insiden phlebitis dapat dipengaruhi oleh tempat pemasangan
infus, komposisi cairan atau obat yang diinfuskan, ukuran kanul yang
dimasukkan, pemasangan jalur intra vena yang tidak sesuai, dan masuknya
mikroorganisme pada saat penusukan (Terry, 1995).
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan phlebitis antara lain adalah faktor
manusia, teknik pemasangan selang, penempatan lokasi selang yang digunakan,
panjang dan ukuran kanula, lamanya pemakaian selang, kecocokan cairan, jenis,
dan pH obat atau cairan. Secara mekanis juga dapat terjadi akibat ujung kanul
bergerak akibat kurang direkatkannya dengan baik dan mengiritasi tunika intima
vena sehingga timbul phlebitis (Terry, 1995). Berdasar data di RSUD Jombang
tahun 2005, terdapat 168 (sekitar 1,1%) pasien phlebitis dari total 16.794 pasien
yang mendapat terapi intra vena. Pasien phlebitis di RSUD Jombang biasanya
terjadi pada hari ke 3 sampai ke 5.
2
Untuk penanganan pada pasien phlebitis di RSUD Jombang adalah dengan
menggunakan kompres alkohol 70%. Kompres alkohol bertujuan untuk
menurunkan suhu, mengontrol perdarahan, mengatasi infeksi lokal,
pembengkakan atau inflamasi, serta mengurangi rasa nyeri (Barbara, 2003).
Penggunaan untuk kompres, alkohol memberikan suatu rangsangan dingin
sementara. Efek ini dicapai melalui penguapan larutan alkohol (Steven P.J.M,
2000). Berdasar hasil anamnesis pada pasien dengan kompres alkohol didapatkan
kesimpulan bahwa saat pengompresan terjadi rasa dingin di tempat
pengompresan, tetapi setelah pengompresan kulit pasien menjadi agak kering.
Lidah buaya (aloe vera) merupakan jenis tumbuhan yang mempunyai
penyebaran geografis luas. Hampir 35% dari jenis lidah buaya tersebar di seluruh
penjuru dunia. Lidah buaya banyak tumbuh di tempat yang beriklim panas seperti
Indonesia. Dalam perkembangannya, lidah buaya banyak dimanfaatkan dalam
bidang kesehatan, kosmetik, industri makanan dan minuman. Lidah buaya
mengandung sumber gizi dan antioksidan yang bagus dalam memperbaiki
metabolisme tubuh (Hafiz, 2003). Di masyarakat penggunaan terapi tradisional
untuk menanggulangi radang di kulit adalah dengan menggunakan lidah buaya
(Furnawanthi, 2002).
Kompres gel lidah buaya menghambat fase-fase phlebitis melalui mekanisme
yang berbeda-beda, ini bisa di lihat dari kandungan dalam lidah buaya. Lidah
buaya mengandung salisilat, saponin, lignin, dan beberapa senyawa lain. Salisilat
merupakan zat anti bengkak dan zat peredam sakit yang juga terdapat pada
aspirin. Saponin dapat juga berfungsi sebagai antimikroba (Kemper, 1999 dalam
3
Pemberian gel lidah buaya secara oral (diminum) sebanyak 100 mg/kilogram
berat badan selama dua bulan dapat mengurangi ukuran luka sebanyak 62%,
dibandingkan 51% pada kelompok kontrolnya (tanpa pemberian gel). Pengolesan
krim yang mengandung 25% gel lidah buaya pada permukaan luka selama 4 hari
dapat mengurangi ukuran luka sebesar 51% dibandingkan 33% pada kelompok
kontrolnya (Martopo, 2007).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang efektifitas pemberian kompres lidah buaya dengan kompres alkohol 70%
terhadap perbaikan phlebitis pasien pasca terapi intravena.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan efektifitas antara pemberian kompres gel lidah buaya
dan kompres alkohol 70% terhadap perbaikan phlebitis pada pasien pasca terapi
intravena di RSUD Jombang?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui perbedaan efektifitas antara pemberian kompres gel lidah buaya
dan kompres alkohol 70% terhadap perbaikan phlebitis pada pasien pasca terapi
intravena di RSUD Jombang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat akademik
Menambah pengetahuan tentang manfaat kompres gel lidah buaya
terhadap perbaikan phlebitis pada pasien pasca terapi intravena.
1.4.2 Manfaat klinis
Memberikan informasi tentang manfaat terapi alternatif terhadap
4
1.4.3 Manfaat masyarakat
Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang manfaat tanaman obat
KARYA TULIS AKHIR
PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA PEMBERIAN KOMPRES GEL LIDAH BUAYA (ALOE VERA) DAN KOMPRES ALKOHOL 70% TERHADAP PERBAIKAN PHLEBITIS PADA PASIEN PASCA TERAPI
INTRAVENA DI RSUD JOMBANG
Oleh :
ADHITYA ANGGA FERNANDA (06020040)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
HASIL PENELITIAN
PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA PEMBERIAN KOMPRES GEL LIDAH BUAYA (ALOE VERA) DAN KOMPRES ALKOHOL 70% TERHADAP PERBAIKAN PHLEBITIS PADA PASIEN PASCA TERAPI
INTRAVENA DI RSUD JOMBANG
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh :
Adhitya Angga Fernanda 06020040
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal: 12 Maret 2011
Pembimbing I
dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B
Pembimbing II
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Adhitya Angga Fernanda ini telah diuji dan dipertahankan
di depan Tim Penguji pada tanggal 12 Maret 2011
Tim Penguji
dr. Diah Hermayanti, Sp.PK Ketua
dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B Anggota
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian dengan judul
“PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA PEMBERIAN KOMPRES
LIDAH BUAYA (ALOE VERA) DAN KOMPRES ALKOHOL 70% TERHADAP PERBAIKAN PHLEBITIS PADA PASIEN PASCA TERAPI INTRAVENA DI RSUD JOMBANG”.
Dengan terwujudnya tugas akhir ini, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes., selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku pembantu dekan I
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku pembantu dekan II
4. dr. Thantowi Djauhari, M.Kes selaku pembantu dekan III
5. dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B selaku dosen pembimbing I
yang telah memberi bimbingan serta kesabaran serta tak henti-hentinya
6. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes selaku dosen pembimbing II yang
telah memberi bimbingan yang sangat menyenangkan serta semangat
kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini
7. dr. Diah Hermayanti, Sp.PK selaku dosen penguji atas kesabaran dan waktu
yang diberikan kepada penulis.
8. Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD., KPTI.K atas bimbingan yang
diberikan kepada penulis.
9. dr. Djaka Handaya, MPH atas bimbingan dan kesabaran yang diberikan
kepada penulis.
10.Ayahanda, dr. Bambang Sunyoto, Sp.B dan ibunda, Sita Koesyantari, SH
atas semua motivasi dan doanya kepada penulis.
Penulis sadar bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun
guna kesempurnaan dari tugas akhir ini.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis,
pembaca, dan menjadi sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Amin.
Wassalamu’alaikum,Wr. Wb
Malang, Januari 2011
UCAPAN TERIMAKASIH
Pada penyusunan Karya Tulis Akhir ini, Penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran dan
lindungan-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Terima kasih tak terhingga kepada Ayahanda, dr Bambang Sunyoto, Sp.B dan
Ibunda Sita Koesyantari, SH atas semua motivasi dan doa kepada penulis.
3. Terima kasih kepada eyang Koesbandijah dan Hadi Moeljanto atas doanya
kepada penulis.
4. Terima kasih kepada Rizky Ayundha Sari, atas semua motivasi dan doanya
kepada penulis.
5. Terima kasih kepada dosen pengajar FK UMM, yang telah memberikan bekal
ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
6. Staff TU ( Mas Jamil, Bu Rom, dan Pak Yono) dan staff Laboratorium FK
UMM ( Mbak Fat, Mbak Tyas, Mas Joko, Mas Mifta, Mbak Emi, Mbak Tya,
dan Mbak Dila) yang telah banyak membantu penulis selama kuliah di FK
UMM.
7. Terima kasih kepada teman-temanku Didik, Nawang, Cum, Sastia, Kid, Irma,
Wowox, Ais, Dewi, Frisce, Dewa, Luluk, Monica, Vicka, Jimmy, Mas Bagus,
Mas Chrisna, Kaji, Mas Guruh, Mas Doddy, Okto, Nug, Deka, Sari, Harmas,
Yudhis, Yogi, Surya, Mas Rio, Mbak Riri, Mbak Dono, Inggrit, Dian, dan
ABSTRAK
Fernanda, Adhitya A. 2011. Perbedaan Efektifitas antara Pemberian Kompres Gel Lidah Buaya (Aloe Vera) dan Kompres Alkohol 70% terhadap Perbaikan Phlebitis pada Pasien Pasca Terapi Intravena di RSUD Jombang. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Mochamad Aleq Sander(*) (2) Febri Endra Budi Setyawan(**)
Latar belakang: Phlebitis adalah suatu kondisi radang yang terjadi pada tunika intima vena, biasanya timbul sebagai komplikasi pada terapi intravena. Berdasar data di RSUD Jombang tahun 2005, terdapat 168 (sekitar 1,1%) pasien phlebitis dari total 16.794 pasien yang mendapat terapi intra vena. Kompres alkohol adalah terapi utama pada perbaikan phlebitis. Lidah buaya memiliki berbagai macam kandungan yang dapat memperbaiki phlebitis. Sehingga, diharapkan kompres gel lidah buaya dapat menjadi terapi alternatif pada perbaikan phlebitis.
Tujuan: Mengetahui perbedaan efektifitas antara pemberian kompres gel lidah buaya dan kompres alkohol 70% terhadap perbaikan phlebitis pada pasien pasca terapi intravena di RSUD Jombang.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian true experiment, dengan desain penelitian post test control group design. Analisis data menggunakan Mann Whitney U Test.
Hasil: Sampel dalam penelitian ini berjumlah 14 orang pasien phlebitis yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok kompres gel lidah buaya dan kelompok kedua adalah kelompok kompres alkohol 70%. Dari análisis data didapatkan signifikansi > 0,05, sehingga H0 diterima.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna antara pemberian kompres gel lidah buaya dan kompres alkohol 70% terhadap perbaikan phlebitis pada pasien pasca terapi intravena.
ABSTRACT
Fernanda, Adhitya A. 2011. Effectivity Differences Between Aloe Vera Gell Compress and Alcohol 70% Compress for Phlebitis Healing on Post-Intravenous Therapy at Jombang Public Hospital. Medical Faculty, Muhammadiyah University of Malang. Advisors: (1) Mochamad Aleq Sander(*) (2) Febri Endra Budi Setyawan(**)
Background: Phlebitis is an inflammation condition which occurred in tunica intima of veins. Usually occured as complication in intravenous therapy for phlebitis healing Based on data in Jombang public health in 2005, there were 168 (approximately 1.1%) patients with phlebitis of a total of 16,794 patients who received intravenous therapy. Alcohol 70% compress is main therapy for phlebitis healing. Aloe vera contains many substances which is able to heal phlebitis. So that, aloe vera compress is expected to become an alternative therapy for phlebitis healing.
Objective: To investigate the effectivity differences between aloe vera gell compress and alcohol 70% compress for phlebitis healing on post-intravenous therapy patients in Jombang Public Hospital.
Method: True experiment with post test control group design. Data analysis using Mann Whitney U test.
Result: Samples were 14 people with phlebitis that divided into two groups. The first was a group with aloe vera compress and the second was a group with alcohol 70% compress. Data analysis shown significancy > 0,05, so H0 was acceptable.
Conclusion: There were no differences between aloe vera gell compress and alcohol 70% compress for phlebitis healing on post-intravenous therapy patients.
Keywords: Phlebitis, Alcohol, Aloe Vera
(*) : Surgeon staff of Medical Faculty Muhammadiyah University of Malang
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL. ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PENGUJIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMAKASIH ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR SINGKATAN ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat akademis ... 3
1.4.2 Manfaat klinis... 3
1.4.3 Manfaat masyarakat ... 4
2.1 Phlebitis... 5
2.1.1 Pengertian ... 5
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya phlebitis ... 10
2.1.3Klasifikasi phlebitis ... 10
2.1.4 Tanda dan gejala phlebitis ... 12
2.1.5 Skala phlebitis ... 13
2.1.6 Tindakan pencegahan phlebitis ... 13
2.2 Lidah Buaya ... 17
2.2.1Sejarah lidah buaya ... 17
2.2.2Klasifikasi lidah buaya ... 18
2.2.3Morfologi lidah buaya ... 18
2.2.4Jenis dan varietas lidah buaya ... 20
2.2.5Kandungan lidah buaya ... 20
2.2.6Khasiat lidah buaya ... 21
2.2.7Cara membuat sediaan gel lidah buaya ... 23
2.3 Kompres Alkohol ... 24
2.3.1 Pengertian ... 24
2.3.2 Pengaruh kompres alkohol ... 24
2.3.3Tujuan kompres alkohol ... 25
2.3.4Metode kompres alkohol ... 25
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 27
3.1 Kerangka Konsep ... 27
3.2 Hipotesis Penelitian ... 28
4.1 Desain Penelitian ... 29
4.2 Populasi Penelitian dan Sampel ... 29
4.2.1Populasi penelitian ... 29
4.2.2Sampel ... 29
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
4.4 Identifikasi Variabel Penelitian ... 30
4.4.1Variabel bebas ... 30
4.4.2Variabel tergantung ... 30
4.5 Definisi Operasional... 30
4.6 Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 32
4.7 Prosedur Pengumpulan dan Pengambilan Data ... 34
4.8 Cara Analisis Data... 34
4.9 Etika Penelitian ... 35
4.9.1Informed consent ... 35
4.9.2Anonimity ... 35
4.9.3Confidentiality ... 35
4.10 Kerangka Kerja ... 36
BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 37
5.1 Hasil Penelitian ... 37
5.1.1 Gambaran lokasi penelitian ... 37
5.1.2 Gambaran umum responden ... 38
BAB 6 PEMBAHASAN ... 45
6.1 Pemberian Kompres Gel Lidah Buaya terhadap Perbaikan Phlebitis... 46
6.2 Pemberian Kompres Alkohol 70% terhadap Perbaikan Phlebitis... 47
6.3 Keterbatasan Penelitian ... 48
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN... 49
7.1 Kesimpulan ... 49
7.2 Saran ... 49
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jalur metabolisme asam arakhidonat ... 6
Tabel 2.2 pH dan Osmolalitas larutan intravena yang sering dipakai ... 10
Tabel 2.3 Skala phlebitis ... 12
Tabel 2.4 Hasil analisis kandungan komponen nutrisi gel lidah buaya
dalam 100 gram bahan ... 19
Tabel 2.5 Komponen kimia dari lidah buaya ... 20
Tabel 5.1 Pemberian kompres gel lidah buaya terhadap pasien phlebitis…….40
Tabel 5.2 Pemberian kompres alkohol 70% terhadap pasien phlebitis……...41
Tabel 5.3 Uji Mann Whitney pada kompres gel lidah buaya dan
kompres alkohol 70% pada 8 jam pertama ... 42
Tabel 5.4 Uji Mann Whitney pada kompres gel lidah buaya dan
kompres alkohol 70% pada 8 jam kedua ... 42
Tabel 5.5 Uji Mann Whitney pada kompres gel lidah buaya dan
kompres alkohol 70% pada 8 jam ketiga ... 43
Tabel 5.6 Uji Mann Whitney pada kompres gel lidah buaya dan
kompres alkohol 70% pada 8 jam keempat ... 43
Tabel 5.7 Uji Mann Whitney pada kompres gel lidah buaya dan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Jalur metabolisme asam arakhidonat ... 7
Gambar 2.2 Pelepasan mediator–mediator dari sel mast dan pengaruhnya pada sel lain yang terlibat dalam respon inflamatoris ... 8
Gambar 2.3 Rangkaian reaksi yang menyebabkan injuri jaringan yang terkait dengan masuknya PMN ... 8
Gambar 2.4 Lidah buaya ... 17
Gambar 3.1 Kerangka konseptual ... 20
Gambar 4.1 Kerangka kerja ... 35
Gambar 5.1 Distribusi umur responden kelompok kompres gel lidah buaya dan kompres alkohol 70% di RSUD Jombang ... 38
Gambar 5.2 Distribusi jenis kelamin responden kelompok kompres gel lidah buaya dan kompres alkohol 70% di RSUD Jombang ... 38
DAFTAR SINGKATAN
5 LOX : 5-Lipoxigenase
C3a dan C5a : Complement3a dan Complement5a
CAM : Crassulance Acid Metabolism
CNS : Central Nervous System
COX1 : Cyclooxygenase 1
COX2 : Cyclooxygenase 2
I.V. : Intra Vena
LTA4 : Leukotrien A4
LTB4 : Leukotrien B4
LTC4 : Leukotrien C4
LTD4 : Leukotrien D4
LTE4 : Leukotrien E4
MO : Medulla Oblongata
PGI2 : Prostaglandin I2
PGE2 : Prostaglandin E2
PLA2 : Phospholipase A2
PMN : Polimorfonuklear
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
SAR : Stomatitis After Reccurent
SRS-A : Slow Reacting Subtance A
TXA2 : Tromboxan A2
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden ... 52
Lampiran 2 Lembar Observasi ... 54
Lampiran 3 Hasil Perlakuan ... 55
DAFTAR PUSTAKA
Bellanti, Joseph A, 1993, Imunologi III, Penerjemah: Samik Wahab, Gadjah Mada University Press. Hal 223.
Engholm, Michele, 2007, How to Juice An Aloe Plant [online], cited 9 Oktober 2010, available from: www.knowledge-hound.com/michele+how+to.pdf. Furnawanthi, I, 2002, Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya, Jakarta, Agromedia
Pustaka.
Hafiz, Ida, 2003, Aloe vera untuk Penampilan, Jakarta, Healthylife. Edisi 10/11. Halaman 36.
Hidayah, Bidayatul, 2006, Uji Toksisitas Aloe Vera Berbagai Konsentrasi terhadap Sel Fibroblas, Skripsi, Fakultas Kedokteran Gigi Unair.
Hegner, Barbara K, 2003, Asuhan Keperawatan: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan, Jakarta, EGC.
Jamie Totten, DVM, 2006, Non Steroidal Anti Inflammatory Drug (NSAID) Toxicity: Pathophysiology, Diagnosis and Monitoring [online], cited 22 Januari 2011, available from: www.vet.uga.edu/vpp/clerk/totten/index.php. Johnson, J.Y, 1999, Prosedur Perawatan di Rumah, alih bahasa: Monica Ester;
editor bahasa: Egi Komara Yudha, Jakarta, EGC. Hal 470.
Josephson, Dianne L, 1999, Intravenous Therapy for Nurses: Principles and Practice, New York, Delmar Publisher. Hal 93.
Martopo, W, 2007, Manfaat Lidah Buaya [online], cited 20 September 2010, available from: www.DepKes. co.id/lidah+buaya+martopo.
Maughan, RG, 2004, Product and Process for Stabilizing Aloe Vera Gel [online], cited 11 Oktober 2010, available from: www.freepatensonline.com /aloe-maughan.pdf.
Morison, Moya J, 1995, Manajemen Luka, alih bahasa: Tyasmono A.F; editor bahasa: Florinda, Jakarta, EGC. Hal 16.
Park,Y.I, 2003, The Aloe History, Chemistry, and Pharmacology, Nam Yang Aloe Research Institute, Seoul, Korea.
Stevens, P.J.M, 2000, Ilmu Keperawatan: Jilid 1, Jakarta, EGC. Hal 342
Terry, Judy, 1995, Intravenous Therapy: Clinical Principles and Practice, Pensylvania, W.B.Saunders Company.
Wardhani, I.K, 2006, Pemberian Kompres Hangat dan Kompres Alkohol sebagai Alternatif Intervensi Keperawatan Phlebitis pada Pasien yang Terpasang Infus, Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan FK Unair.