PERENCANAAN LINE BALANCING DENGAN METODE RPW GUNA
MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI DAN DISIMULASIKAN DENGAN
SOFTWARE ARENA (Studi Kasus di CV. Boang Shuttlecocks, Singosari)
Oleh: HERDAVIA DINI PRISKA ( 06540007 ) Industrial Engineering
Dibuat: 2010-06-07 , dengan 8 file(s).
Keywords: Kata kunci : Shuttlecocks, Keseimbangan Lintasan, Ranked Positional Weight
ABSTRAK
Keseimbangan lintasan produksi pada suatu perusahaan merupakan faktor yang penting dalam kelancaran proses produksi, yang berdampak pada penggunaan mesin, peralatan dan juga
efektifitas tenaga kerja. Ketidakseimbangan lintasan produksi akan mengakibatkan adanya waktu terbuang (menunggu, menganggur) pada beberapa stasiun kerja dan tingkat kesibukan yang tinggi dibeberapa stasiun kerja lainnya. Pengalokasian sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, peralatan) yang kurang tepat, menjadi penyebab adanya ketidakseimbangan lintasan produksi. Hal inilah yang sedang dialami oleh CV. Boang Shuttlecocks
CV. Boang Shuttlecocks, Singosari merupakan salah satu home industry yang bergerak dibidang pembuatan Shuttlecocks. Untuk mengatasi masalah yang tengah dihadapi oleh CV. Boang ini dilakukan perencanaan ulang terhadap pengalokasian sumber daya produksi yang ada. Pada perencanaan keseimbangan lintasan ini akan digunakan metode Ranked Positional Weight (RPW) yang selanjutnya akan disimulasikan dengan software ARENA.
Dari semua hasil perencanaan dengan metode RPW, perencanaan I merupakan yang paling tepat bagi perusahaan. Perencanaan I ini menghasilkan keseimbangan lintasan sebesar 92,403% dan output pehari adalah 5.403 shuttlecocks/hari, sehingga keseimbangan lintasan meningkat 83,89% dan output perhari meningkat 72,92% dari kondisi awal perusahaan. Sedangkan dari hasil
simulasi dengan software ARENA, perencanaan I line balancing dapat meminimasi waktu tunggu sebesar 27,41%.
ABSTRACT
Production line balance in a company is a major factor in production process, effected in
machine usage, tools, and workforce effectiveness. The imbalance production line would wasting time (waiting, jobless) in several work station and high work-rate in another work station.
Inefficient Production resource allocating (workforce, machine, tools), caused the imbalance of production line. It happened in CV. Boang Shuttlecocks.
CV. Boang Shuttlecock, Singosari is one of home industry in shuttlecock making. To overcome the problem faced by CV. Boang, there needed re-planning in existing production resource. In this line balance planning, there used Ranked Positional Weight (RPW) method which would be simulated by ARENA software.