i
PENGEMBANGAN PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI
MEDIA PROMOSI KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN
PENGETAHUAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA
REMAJA SEKOLAH MENENGAH ATAS
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
YADI TRI ADITYA Nim : 09060128
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA SEKOLAH MENENGAH ATAS
SKRIPSI
Disusun Oleh
YADI TRI ADITYA
NIM. 09060128
Skripsi Ini Telah Setuju Diujikan
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA SEKOLAH MENENGAH ATAS
SKRIPSI
Disusun Oleh
YADI TRI ADITYA
NIM. 09060128
Skripsi Ini Telah Diujikan
Tanggal 2 November 2013
Penguji I
Aini Alifatin, S.Kp., M.Kep NIP. 112.9311.0305
Penguji II
DR. Ainur Rofieq, M.Kes NIP. 131.188.3027
Penguji III
Ns. Sunardi, S.Kep., M.Kep NIP. 112.0508.0425
Penguji IV
Ns. Erma Wahyu M, S.Kep., M.Si NIP.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Yadi Tri Aditya
NIM : 09060128
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Pengembangan Media Ular Tangga sebagai Media Promosi
Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan Penyalahgunaan
Napza pada Remaja Sekolah Menengah Atas
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapt dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Malang, 2 November 2013
Yang Membuat Pernyataan
Yadi Tri Aditya
v v
MOTTO
“Dan tidak ada satu alasanpun di muka bumi ini untuk
mmenyombongkan diri, selalu bersyukur berarti telah memulai hidup
menjadi pribadi yang positif…”
“Jika kamu tidak bisa menjadi pensil untuk menulis kebahagiaan orang lain,
maka jadilah penghapus untuk mengahapus kesediahannya…”
“Sifat mengampuni berarti mampu menerima kesalahan orang lain
sebagaimana anda menginginkan orang lain menerima kekurangan
anda…”
“Kalau kita bisa hidup lebih baik dan berkualitas, mengapa kita terlalu lama mengimpikannya? Semestinya kita segera
merealisasikannya…”
You Can, If You Think You Can, Believe It
…!!
vi
“
Sungguh shalatku, Ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk
Allah SWT Tuhan semesta Alam” (Q.S. Al
An’aam: 162)
Puji syukur ku panjatkan pada Pemilik Segalanya nan Maha
Besar, Maha Benar Allah SWT, atas hidayah dan
ridha-Nyalah tugas akhir ini dapat selesai pada waktu dan tempat yang
tepat. Tak lupa kulantunkan Shalawat Salam pada kekasih yang
telah membawa pencerahan di muka bumi ini untukku dan semua
umat, Rasulullah SAW beserta para sahabat dan keluarga.
Bahagia rasanya dapat memberikan persembahan indah ini untuk
keluarga tercinta:
Teruntuk yang sangat kubanggakaan dan kucintai kedua
orangtuaku, (Ayahanda Soefiantho, S.Pd dan Ibunda Sri
Hardini
Jayaningsih,
S.Pd).
Sembah
sujud
ananda,Terimaksih atas segala cinta, kasih sayang,
pengorbanan dan doa tulus kalian.
Seluruh cinta yang ada telah kalian berikan , namun hanya
doa tulus dari lubuk hati yang terdalam yang dapat ananda
panjatkan. Semoga Allah SWT meninggikan derakjatmu dan
semoga sedikit kebahagiaan ini dapat memberikan kebanggaan
dihatimu dan semoga masih banyak lagi kebahagiaan lain yang
dapat ananda berikan.
“ Mema
ndang hidup dengan mata,
Ibarat masuk ke dalam kamar seorang gadis kecil,
Berantakan dimana-mana
vii
Memandang hidup dengan hati,
Bagai masuk ke dalam pelukan seorang Ibu
Keteduhan ada di dalamnya
”
Kepada yang teramat sangat kusayangi kakandaku tercinta
(Yudi Suhadi Saputra, ST, Yuyu Wahyu Ningsih, Amd.Keb
dan R. Eddy Supriyanto Digdho Kusumo, ST) kalian adalah
motivasiku tuk segera menyelesaikan tugas akhir ini dan telah
memberikan keteladanan terbaik untukku selama ini, Sungguh
sangat bahagia yang tiada terkira memiliki & merasakan kasih
sayang yang tulus dari kalian dalam hidup ini.
Terimakasih tiada terkira ku haturkan kepada yang tercinta
Bapak Iyang, Ibu Anun, Om Iwan KN, Om Ely, Tante
Milly, dan Bibi Eti atas doa, perhatian, dan support yang selalu
diberikan. Entah dengan apa ananda mampu membalasnya, tapi yang
ananda tahu pasti Allah SWT mengetahui dan membalas semua itu.
Saudara sepupuku tersayang (banyak buangeet…….. gk
cukup kalau ditulis
satu persatu, hehee…) makasih atas semangat
dan dukungannya selama ini. Kalian selalu memberikan keceriaan
dalam kebersamaan kita, Love u all……
Karya ini ku persembahkan bagi orang-orang yang ku cintai,
semoga menjadi kenangan yang abadi………
ADITYA THANKS TO :
Allah SWT, terimakasih atas segala nikmat, anugerah dan karuia yang engkau berikan pada hamba-Mu ini….
viii
Rasullullah SAW beserta sahabatnya yang telah mengantarkan seluruh umat manusia pada dunia nyata yang penuh rahmat dan kedamaian…
Bapak DR. Ainnur Rofieq, M.Kes dan Ibu Aini Alifatin, S.Kp., M.Kep: Terimakasih banyak atas semua ilmu dan waktunya untuk membimbing saya dengan penuh kesabaran. Hanya Allah SWT yang dapat membalas segala apa yang telah bapak dan Ibu berikan
The best partner Aris dan Rahma, akhirnya masa-masa itu terlewati, sungguh benar seperti kata pepatah, “dibalik kesukaran pasti ada kemudahan”, man jadda wa jadda, dan akhirnya kita Lulus!!! Alhamdulillah yang tiada terkira, semoga kedepannya kita selalu menjadi orang-orang yang solid dan sukses selamanya, sekali lagi terimakasih atas perjuangan kita selama ini..
My Best Friend: Rockzand Al-Wahdy Yusuf, S.Kep & Arif Rahman Hakim, S.Kep, gak terasa kurang lebih 4 tahun kita kuliah, begitu banyak rintangan yang kita hadapi, begitu banyak cobaan yang harus kita lalui, dan dari semua itu aku selalu belajar dari kalian, bagiku kalian adalah inspirasi dan motivator dalam melakukan hal apapun, entah urusan akademik, terlebih organisasi, sesuai janji kita suatu saat nanti kita pasti sukses, menjadi orang
hebat dan meraih apa yang kita inginkan… aminn YRA, Buat Sari, Ichfan,
Didin, Tian & Reisya Geil, kami sudah selesai, saatnya kalian… semangatt!!
semoga selalu dimudahkan Allah SWT, amiennn…
Keluarga Besar HIMIKA Family dan HIMIKA crew (Anix, Riva, Rumi, Farah, Rockzand, Arif, Ayu, Yudi, Astri, Kodir, Arista, Nindi, Angga) Himika itu organisasi yang mencetak orang-orang hebat, sekaligus menjadi keluarga kecilku di malang yang menjadikanku seperti sekarang ini, banyak banget ilmu yang ku dapatkan yang gak ada di bangku kuliah, tiada kata yang bisa kuucap selain terimakasih banyak, saya bangga pernah menjadi bagian dari HIMIKA dan semoga segala yang diberikan bermanfaat bagi warga PSIK, selalu eksis dalam setiap kegiatan dan semoga dedikasimu berguna untuk kemajuan keperawatan, (bagi pengurus berikutnya, tetap semangat dan berprinsiplah “Jangan tanyakan apa yang organisasi berikan kepadamu, Tapi tanayakanlah apa yang telah engkau berikan untuk
organisasi”)
Keluarga besar Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawataan Indonesia (ILMIKI) dan Korwil Solid 2011-2013 kalian adalah inspirasiku dan semangatku dalam menatap masa depan, kalian adalah orang-orang hebat yang pernah aku temui, best People yang selalu meneladani sifat-sifat kepemimpinan, kearifan dan mengajariku untuk bijak dalam menyikapi segala hal, terimakasih, semoga suatu saat nanti kita dipertemukan kembali, saat kita telah menjadi orang yang hebat, and I believe it…
Untuk semua Guru”, Staf Karyawan & Siswa”nya yang luar biasa di SMAN
10 Malang (Bu Titis, Bu Rima, Bu Widji, Mas Kurin, Mas Fendi, dll yg
ix
gakbisa disebutin satu persatu…), terimakasih atas dukungan, bantuan,
smangat dan doanya, akhirnya sy selesai juga, terimakasih u/ kerjasamanya slama ini, semoga tetap menjadi sekolah unggulan di Kota Malang. Aminn…
Buat sahabat-sahabatku nan jauh di Sumbawa, SMANAS LOVER’S IIA1 :
Ida, DJ, Ardi, Novi, Destri, Dar, Fat, Yudzu, Sahri dll yang gak bisa
kusebutkan satupersatu, ahaa….Akhirnya aku lulus, terimakasih buat
semuanya, bagiku kalian selamanya tetap dihati… Wait me come back.. ok :D
The Hell Kost … Akbar, Aji, Rizky, Mas Chaca, Mas Yurie, ahh kangen euy, thanks for all yaa.. banyak moment yang terjadi mulai dari perselisihan kecil beda pendapat. Curhat session, makan bareng sampai persahabatan utuh sampai sekarang ini, berharap kalian sehat selalu, thx banget buat kekonyolan selama ini, thx jg buat guyonan kita yang geje abis, hahahaa takkan terlupakan with Waktar Kost…. ckkckckckckckk
Alas Family yang ada di malang, (Sobatku Mietra, Yunita, Etha, Dewi, Ben, Bang Tata, Kak Indra, Kak Ilham, Kak Cici, Kak Irfan, Yanti, Cahaya, & Vita) saat ketemu kalian berasa pulang kampung, serasa malang itu dipenuhin anak-anak alas,,hheee, makasih buat doa dan supportnya semoga kita semua sama-sama sukses ditanah rantau ini, aminn….
Temen” Duta Anti Narkoba BNN Kota Malang, semangatt terus ya, trims atas support kalian, semoga dedikasi kita memberi manfaat untuk semua, amin
Temen” KKN 69 : Diana, Eko, Yudha, Reza, Melyza, tante Melda, Ocha,
Riche, Rifki, Damba, Seffy dll, Miss U all, kapan kita jalan lagi? Kumpul yuk, kangen nih skalian main ke tempatnya Bu Tutik, order makanan lagi..hehee. Pokoknya KKN 69 mantab bergairah!! (ahh..ah..ah..)…hhahaaaa
Temen” PSIK C 2009 (maaf gak bisa sebutin satupersatu) makasih banyak
untuk semuanya, terimakasih untuk kebersamaan selama 4 tahun ini, Don’t
forget me ya…Kelak ketika sukses nanti semoga kita tetap diberkahi dan diberikan kemudahan disetiap segala apa yang kita kerjakan, aminn.. Dan semoga kita bisa meraih impian dan bahagia, meskipun pada akhirnya kita mesti berjuang masing-masing. percayalah kita akan terus hidup dalam kenangan, karena kenanganlah yang bisa membuat kita hidup
berulang-ulang…
Teruntukmu yang terkasih, My Beloved…. Terimakasih telah menjadi bagian dalam hidupku, terimakasih telah mengisi hatiku, hari-hariku, dan setiap waktuku bersamamu, makasih atas segala kenangan terindah yang pernah kita
rajut bersama…semoga Allah SWT selalu memberkatimu… aminn YRA
KATA PENGANTAR
x Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah
memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
akhir dengan judul “Pengembangan permainan ular tangga sebagai upaya dalam
meningkatkan pengetahuan penyalahgunaan Napza pada remaja Sekolah Menengah
Atas”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju
jalan yang terang benderang yakni agama islam.
Pada penulisan karya tulis ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingi
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Yoyok, Bekti Parasetyo, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Ns. Nurul Aini, S.Kep., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
3. Aini Alifatin, S.Kp., M.Kep selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu
serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian
ini sehingga tugas akhir ini dapat terselsaikan
4. DR. Ainur Rofieq, M.Kes selaku pembimbing II yang telah sabar dan bijaksana
dalam memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat serta
memotivasi penulis dalam penyusunan tugas akhir ini
5. Dra. Niken Asih Santjojo, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 10 Malang yang
telah memberikan izin dan memfasilitasi dalam pelaksanaan penelitian
6. Chusnul Arifianti, S.Si., Apt selaku Kepala Bidang Farmakmin Dinkes Kota
xi
Ibu Dra. Hartini selaku guru pembina UKS SMAN 10 Malang atas bantuan dan
masukan ilmu yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi
7. Segenap jajaran TU dan staf Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis
8. Staf Laboratorium Program Studi Ilmu Keperawatan, Ns. Titi Agustyaningsih,
S.Kep, Denok Wulan, Amd.Kep., Sri Hariyati, Amd.Kep., yang sangat membantu
baik dukungan maupun ilmu selama penulisan tugas akhir ini
9. Orangtuaku tersayang Ayahanda Soefiantho, S.Pd dan Ibunda Sri Hardini
Jayaningsih, S.Pd serta kakandaku Yudi Suhadi Saputra, ST dan Yuyu Wahyu
Ningsih, Amd.Keb. yang tak pernah lelah memberikan motivasi, limpahan kasih
sayang, serta doa yang dipanjatkan untuk kesuksesan penulis
10.Rekan-rekan khususnya sahabat-sahabat PSIK angkatan 2009, KKN 69 2012 dan
HIMIKA UMM yang turut serta memberikan bantuan dan motivasi
Semoga segala kebaikan dan bantuannya mendapat berkah dan ridho dari Allah
SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam
penyusunan tugas akhir ini. Semoga dapat membawa manfaat berupa kasanah ilmu
bagi semua pihak khususnya bidang keperawatan.
Malang, 2 November 2013
Penulis
ABSTRAK
Pengembangan Permainan Ular Tangga sebagai Promosi Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan Penyalahgunaan Napza pada Remaja
Sekolah Menengah Atas
xii
Latar Belakang: Jumlah pengguna Napza di kalangan remaja dalam tiga tahun terakhir terus meningkat. Tercatat di kalangan SMA, tahun 2011 tercatat penyalahgunaan narkoba sebanyak 3.187 orang, tahun 2012 menjadi 3.410 orang. Kasus baru sampai dengan april 2013 tercatat 519 orang. Dari data tersebut, dapat disimpulkan sebagian besar (lebih dari 50%) kasus dari para penyalahguna narkoba tersebut adalah remaja usia 11 – 19 tahun. Tingginya perilaku berisiko pada remaja merupakan resultante dari sifat khas remaja, pengetahuan remaja tentang kesehatan, nilai moral yang dianut serta ada tidaknya kondisi lingkungan yang kondusif. Jenis napza yang paling sering disalahgunakan yaitu ganja, amphetamine, heroin, kokain,
Lysergic Dietilamide (LSD), ecstasy, dan shabu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan promosi kesehatan mengenai informasi tentang napza dan penyalahgunaannya dengan menggunakan metode permainan dengan melihat tahap tumbuh kembang remaja. Permaianan ular tangga sebagai media promosi kesehatan merupakan alat bantu yang efektif dan edukatif dalam pemberian informasi yang menarik bagi remaja.
Metode : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian research and development (R&D). Penelitian ini dilakukan di SMAN 10 Malang. Subyek penelitian meliputi ahli media, ahli materi, dan siswa kelas X SMAN 10 Malang (n=18). Teknik analisa data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan
paired t-test.
Hasil : Studi penelitian pengembangan media ular tangga napza sebagai promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan siswa tentang penyalahgunaan Napza yakni, diperoleh prosentasi kelayakan uji ahli media 90,75%, kelayakan uji ahli materi 89,25%, dan prosentase kelayakan uji coba terbatas diperoleh 95,2% serta uji coba eksperimen diperoleh nilai p= 0.000 (p<0.05).
Kesimpulan : Media ular tangga napza “Teens Napza Education” dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan melalui metode permainan dengan kategori layak dan kualifikasi tinggi.
Kata Kunci : Permainan ular tangga, promosi kesehatan, penyalahgunaan napza, remaja
1Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 3Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
ABSTRACT
Snakes And Ladder Game Development As a Media Health Promotion in Improving Knowledge of Drug Abuse in Teens High School
xiii
Background : Total of drug users among teens in the last three years continues to increase. Recorded at the high school, in 2011 recorded 3,187 people as drug abuse, in 2012 to 3,410 people. New cases until april 2013 recorded 519 people. From these data, we can conclude the majority (over 50%) of cases of drug abusers are adolescents aged 11-19 years. The high -risk behavior in adolescents is the resultant of the typical nature of adolescence, adolescent knowledge about health, moral values espoused and the presence or absence of conditions conducive environment. Types of drugs most commonly abused are marijuana, amphetamine, heroin, cocaine, Lisergic Diethylamide ( LSD ), ecstasy, and methamphetamine. One effort to do that is by doing regarding health promotion and information about drug misuse using the game to see the stages of adolescent growth and development. Snakes and ladder games or media health promotion as an effective tool in the provision of educational and information of interest to teens.
Method : Research method that used in this research refered to the research model research and development (R & D). This research conducted in the SMAN 10 Malang. Research subjects include media experts, material experts, and tenth grade students of SMAN 10 Malang (n = 18). The data analysis using qualitative descriptive analysis and paired t-test.
Results : Research and development studies media snakes and ladders drug game as a health promotion efforts preformance enhance student’s knowledge about the drug abuse, the percentage obtained by media expert test the feasibility of 90,75%, material expert test the feasibility of 89.25%, and the percentage of trials limited eligibility obtained 95,2% and the values obtained experimentally test p = 0.000 (p<0,05).
Conclusion :Media snakes and ladders drug “Teens Napza Education” can be used as a method of health promotion media through a game with a decent and high qualification category .
Keywords : snakes and ladder game, health promotion, drug abuse, teen
1Student in Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
2Vice Dean of the Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang 3Lecturer in Nursing Science Program , Faculty of Health Sciences , University of Muhammadiyah Malang
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
xiv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... x
ABSTRAK ... xii
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR SKEMA ... xx
DAFTAR TABEL... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Penelitian dan Pengembangan ... 7
1.2.1 Tujuan Umum ... 7
1.2.2 Tujuan Khusus ... 7
1.3 Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 8
1.4 Pentingnya Penelitian dan Pengembangan ... 9
1.4.1 Manfaat bagi Pengembang ... 9
1.4.2 Manfaat bagi Sekolah ... 10
1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat ... 10
1.4.4 Manfaat bagi Profesi Keperawatan ... 10
1.5 Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan ... 11
1.6 Definisi Istilah ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Media Pembelajaran ... 14
2.1.1 Pengertian Pengembangan Media ... 14
2.1.2 Ciri, Fungsi, dan Kegunaan Media Pembelajaran ... 15
2.1.3 Media Promosi Kesehatan ... 18
2.2 Pembelajaran yang Menyenangkan ... 20
2.3 Konsep Permainan ... 22
2.3.1 Pengertian Permainan ... 22
2.3.2 Tujuan Permainan ... 22
2.3.3 Tahap Perkembangan Permainan ... 25
2.3.4 Kategori Permainan ... 26
2.3.5 Klasifikasi Permainan ... 27
2.3.6 Prinsip-prinsip dalam Permainan ... 28
2.3.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain ... 29
2.4 Konsep Promosi Kesehatan ... 30
2.4.1 PengertianPromosi Kesehatan ... 30
2.4.2 Batasan Promosi Kesehatan ... 31
2.4.3 Sasaran Promosi Kesehatan ... 32
2.4.4 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan ... 33
2.4.5 Metode Promosi Kesehatan... 37
2.5 Permainan Ular Tangga sebagai Media Promosi Kesehatan ... 39
2.5.1 Sejarah Permainan Ular Tangga ... 39
2.5.2 Ular Tangga sebagai Media Promosi Kesehatan ... 42
2.6 Konsep Pengetahuan ... 44
xv
2.6.2 Tingkat Pengetahuan ... 45
2.6.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 46
2.7 Konsep Remaja ... 48
2.7.1 Definisi Remaja ... 48
2.7.2 Tugas Perkembangan Remaja ... 49
2.7.3 Perubahan Masa Remaja ... 50
2.7.4 Kenakalan Remaja ... 52
2.7 Konsep Napza ... 57
2.7.1 Pengertian dan Penyalahgunaan Napza ... 57
2.7.2 Jenis-jenis Napza ... 63
2.7.3 Jenis Napza yang Sering Disalahgunakan ... 66
2.7.4 Tahapan Penyalahgunaan Napza ... 71
2.7.5 Ciri-ciri Penyalahgunaan Napza ... 72
2.7.6 Dampak Penyalahgunaan Napza ... 76
2.7.7 Penanggulangan Penyalahgunaan Napza... 79
2.8 Peran Serta Perawat dalam Promosi Kesehatan Tentang Napza ... 85
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan ... 88
3.2 Prosedur Penelitian Pengembangan ... 89
3.2.1 Studi Pendahuluan ... 90
3.2.2 Pengembangan Model... 94
3.2.3 Desiminasi dan Implementasi ... 98
3.3 Uji Coba Produk ... 98
3.3.1 Desain Uji Coba ... 99
3.3.2 Metode dan Subyek Uji Coba Ahli Media dan Ahli Materi ... 99
3.3.3 Metode dan Subyek Uji Coba Terbatas ... 100
3.3.4 Metode dan Subyek Uji Coba Lebih Luas (Penelitian Eksperimen) ... 100
3.3.5 Jenis Data ... 102
3.3.6 Instrumen Pengumpulan Data ... 102
3.4 Teknis Analisis Data ... 104
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Studi Pendahuluan ... 107
4.1.1 Hasil Analisis Kebutuhan ... 107
4.1.2 Hasil Need Assessment ... 120
4.2 Hasil Perencanaan dan Pengembangan Produk Awal Ular Tangga .. 122
4.3 Hasil Uji Ahli pada Media Ular Tangga ... 127
4.4 Hasil Uji Coba Terbatas dan Produk Hipotetik Media Ular Tangga . ... 133
4.5 Produk Hipotetik Media Ular Tangga ... 135
4.6 Hasil Uji Coba Lebih Luas (Eksperimen) Media Ular Tangga ... 137
4.7 Deskripsi Produk Akhir Media Ular Tangga ... 141
4.7.1 Materi dan Substansi Isi Mdia Ular Tangga ... 141
4.7.2 Aturan Permainan Ular Tangga ... 186
4.8 Saran dan Implementasi ... 188
xvi
5.1 Kesimpulan ... 190
5.2 Saran ... 190
DAFTAR PUSTAKA ... 192
LAMPIRAN... 198
RIWAYAT HIDUP ... 246
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Papan Permainan Ular Tangga ... 41
Gambar 2.2 Narkotika Golongan I ... 59
Gambar 2.3 Narkotika Golongan II... 60
xvii
Gambar 2.5 Psikotropika Golongan I ... 61
Gambar 2.6 Psikotropika Golongan II ... 61
Gambar 2.7 Psikotropika Golongan III ... 62
Gambar 2.8 Psikotropika Golongan IV... 62
Gambar 2.9 Zat Adiktif Lainnya ... 63
Gambar 4.1 Produk Awal Media Ular Tangga Adiktif ... 126
Gambar 4.2 Perbandingan Penilaian Media Ular Tangga Sebelum dan Setelah Revisi oleh Ahli Media ... 129
Gambar 4.3 Perbandingan Penilaian Media Ular Tangga Sebelum dan Setelah Revisi oleh Ahli Materi ... 132
Gambar 4.4 Perbandingan Penilaian Media Ular Tangga Sebelum dan Sesudah Revisi oleh Responden ... 135
Gambar 4.5 Tampilan Produk Hipotetik Media Ular Tangga ... 136
Gambar 4.6 Petak Start Ayo Kenali Napza dan Penyalahgunaannya ... 141
Gambar 4.7 Singkatan Napza ... 142
Gambar 4.8 Pengertian Napza ... 142
Gambar 4.9 Pengertian Narkotika ... 143
Gambar 4.10 Penggolongan Narkotika... 143
Gambar 4.11 Contoh Narkotika Golongan I... 144
Gambar 4.12 Contoh Narkotika Golongan II ... 144
Gambar 4.13 Contoh Narkotika Golongan III ... 144
Gambar 4.14 Pengertian Psikotropika ... 145
Gambar 4.15 Contoh Psikotropika Golongan I ... 146
Gambar 4.16 Contoh Psikotropika Golongan II ... 146
Gambar 4.17 Petak Tangga tentang Cara agar Terhindar dari Penyalahgunaan Napza ... 147
Gambar 4.18 Contoh Psikotropika Golongan III ... 147
Gambar 4.19 Contoh Psikotropika Golongan IV ... 148
Gambar 4.20 Pengertian Zat Adiktif ... 148
Gambar 4.21 Contoh Zat Adiktif ... 149
Gambar 4.22 Seruan untuk Berhenti Merokok ... 149
Gambar 4.23 Bahaya Perokok Pasif ... 150
Gambar 4.24 Tubuh Seorang Perokok ... 150
Gambar 4.25 Penyebab Awal Penyalahgunaan Napza ... 151
Gambar 4.26 Petak Ular Fakta tentang Rokok dan Akibatnya ... 151
Gambar 4.27 Bahan-bahan yang Terkandung di dalam Rokok ... 152
Gambar 4.28 Pengertian Penyalahgunaan Napza ... 153
Gambar 4.29 Pengertiian Ketergantungan Napza ... 153
Gambar 4.30 Petak Ular Akibat Penyalahgunaan Alkohol ... 154
Gambar 4.31 Pengertian Gejala Putus Zat ... 154
Gambar 4.32 Informasi tentang Adiksi... 155
Gambar 4.33 Informasi Pencegahan Napza ... 155
Gambar 4.34 Pengertian Overdosis ... 156
Gambar 4.35 Petak Tangga Hal-hal yang dilakukan agar Bisa Berhenti Merokok ... 156
Gambar 4.36 Jenis Napza Berdasarkan Bahan Pembuat ... 157
Gambar 4.37 Pengertian Napza Alami ... 158
Gambar 4.38 Petak Tangga Cara Menolak Menggunakan Napza ... 158
xviii
Gambar 4.40 Pengertian Napza Semi Sintetis ... 159
Gambar 4.41 Contoh Napza Semi Sintetis ... 160
Gambar 4.42 Petak Tangga Tips Menolak Ajakan Menggunakan Napza ... 160
Gambar 4.43 Pengertian Napza Sintetis ... 161
Gambar 4.44 Contoh Jenis Napza Sintetis ... 161
Gambar 4.45 Jenis Napza Berdasarkan Efek Kerja ... 162
Gambar 4.46 Pengertian Napza Golongan Depresan ... 162
Gambar 4.47 Petak Ular Ciri-ciri Umum Remaja Sekolah Pengguna Napza ... 162
Gambar 4.48 Petak Tangga Pengertian Rehabilitasi dan Pelaksanaannya ... 163
Gambar 4.49 Contoh Napza Golongan Depresan ... 164
Gambar 4.50 Pengertian Napza Golongan Stimulan ... 164
Gambar 4.51 Contoh Napza Golongan Stimulan ... 165
Gambar 4.52 Gejala Kelebihan Dosis ... 165
Gambar 4.53 Petak Ular Ciri-ciri Fisik Pengguna Napza ... 166
Gambar 4.54 Contoh Golongan Halusinogen ... 166
Gambar 4.55 Penggunaan Napza Melalui Sistem Pernafasan ... 167
Gambar 4.56 Penggunaan Napza Melalui Sistem Pencernaan ... 168
Gambar 4.57 Petak Ular Akibat Overdosis ... 168
Gambar 4.58 Penggunaan Napza Melalui Aliran Darah ... 169
Gambar 4.59 Dampak Psikologis Penyalahgunaan Napza ... 169
Gambar 4.60 Napza yang Sering Digunakan oleh Remaja ... 170
Gambar 4.61 Akibat Sakaw ... 171
Gambar 4.62 Mitos dan Fakta tentang Rokok ... 171
Gambar 4.63 Hot News tentang Bahaya Penyalahgunaan Napza ... 172
Gambar 4.64 Tahapan Penyalahgunaan Napza ... 172
Gambar 4.65 Pengertian Tahap Eksperimental ... 173
Gambar 4.66 Pengertian Tahap Rekreasional ... 173
Gambar 4.67 Akibat Penyalahgunaan Alkohol ... 174
Gambar 4.68 Petak Ular Ciri-ciri Remaja Sasaran Pengedar Napza ... 174
Gambar 4.69 Pengertian Tahap Sutuasional ... 175
Gambar 4.70 Pengertian Tahap Penyalahgunaan ... 176
Gambar 4.71 Pengertian Tahap Ketergantungan ... 176
Gambar 4.72 Usia Peralihan dan Perkembangan Emosi Remaja ... 177
Gambar 4.73 Akibat Pemakaian Napza dan Dampak terhadap Kondisi Tubuh .... 178
Gambar 4.74 Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Napza ... 178
Gambar 4.75 Petak Ular Akibat Menggunakan Ganja ... 179
Gambar 4.76 Dampak Penggunaan Napza dengan Jarum Suntik ... 179
Gambar 4.77 Akibat Memakai Ekstasi ... 180
Gambar 4.78 Keterampilan Hidup yang Harus Dimiliki Remaja ... 181
Gambar 4.79 Ilustrasi Remaja Sehat ... 181
Gambar 4.80 Petak Ular Ciri-ciri Emosi Pengguna Napza ... 182
Gambar 4.81 Upaya Preventif Penanggulangan Penyalahgunaan Napza ... 182
Gambar 4.82 Dampak Penyalahgunna Napza terhadap Perekonomian ... 183
Gambar 4.83 Petak Ular Akibat Fatal Menggunakan Napza ... 183
Gambar 4.84 Dampak Penyalahgunaan Napza dalam Keluarga ... 184
Gambar 4.85 Akibat Fatal Menggunakan Napza ... 185
xix
DAFTAR SKEMA
xx
DAFTAR TABEL
xxi
Keperawatan ... 108
Tabel 4.2 Hasil Wawancara Siswa tentang Penyalahgunaan Napza ... 117
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Media Ular Tangga oleh Ahli Media ... 127
Tabel 4.4 Saran Perbaikan Media Ular Tangga oleh Ahli Media ... 128
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Revisi ke-2 oleh Ahli Media ... 128
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Media oleh Ahli Materi ... 130
Tabel 4.7 Saran Perbaikan Media Ular Tangga oleh Ahli Materi ... 131
Tabel 4.8 Hasil Penilaian Revisi ke-2 oleh Ahli Materi ... 131
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Media pada Uji Coba Terbatas ... 133
Tabel 4.10 Saran Perbaikan Media Ular Tangga oleh Responden ... 133
Tabel 4.11 Hasil Penilaian ke-2 pada Uji Coba Media oleh Responden ... 134
Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Lebih Luas dengan Pretest-Postest One Group ... 137
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas (Test of Normality) ... 139
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Uji t Berpasangan (Paired T-Test) ... 140
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian di SMAN 10 Malang... 198
xxii
Dinas Kesehatan Kota Malang ... 200
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Penelitian ... 201
Lampiran 5 Lembar Wawancara Bebas (Inguided Interview) ... 202
Lampiran 6 Lembar Wawancara Materi Promosi Kesehatan Tentang Penyalahgunaan Napza Kepada Guru Pembina UKS ... 204
Lampiran 7 Lembar Wawancara Materi Promosi Kesehatan Tentang Penyalahgunaan Napza Kepada Siswa ... 205
Lampiran 8 Instrumen Format Validasi untuk Ahli Materi Pada Uji Coba Terbatas ... 206
Lampiran 9 Instrumen Format Validasi untuk Ahli Media Pada Uji Coba Terbatas ... 210
Lampiran 10 Instrumen Validasi Data Responden/Siswa ... 214
Lampiran 11 Kuisioner Pengetahuan Remaja Tentang Penyalahgunaan Napza .... 216
Lampiran 12 Instrumen Kisi-kisi Pretest dan Postest ... 222
Lampiran 13 Materi Ular Tangga “Teens Napza Education” ... 223
Lampiran 14 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Ahli Media Sebelum dan Sesudah Revisi ... 229
Lampiran 15 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Ahli Materi Sebelum dan Sesudah Revisi ... 231
Lampiran 16 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Uji Coba Terbatas Sebelum dan Sesudah Revisi ... 233
Lampiran 17 Hasil Uji Normalitas (Test of Normality) ... 235
Lampiran 18 Hasil Uji T (Paired T-Test) ... 236
Lampiran 19 Sumber Pustaka Gambar ... 237
Lampiran 20 Uraian Kartu Pertanyaan dan Jawaban ... 240
Lampiran 21 Lembar Bimbingan Skripsi ... 243
192
DAFTAR PUSTAKA
Albert, A., D. Elkind, & S. Ginsberg. 2007. “The Personal Fable and Risk Taking in
Early Adolescence”. Journal of Youth Adolescence. 36: 71-76
Arief S. Sadiman, dkk. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengemebangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada
_____________, dkk. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengemebangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press
Ariesta , Freddy Widya. 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui StrategiPeer
Lessons Dengan Media Ular Tangga Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pakintelan Kota
Semarang [skripsi]. Semarang: Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Azhar Arsyad, 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
BKKBN, 2006. Lembar Kerja Peserta Pendidik Penggalang. Jakarta
, 2008. Kurikulum dan Modul Pelatihan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Direktorat Remaja dan Perlindungan
Hak-Hak Reproduksi. Jakarta
, 2010. Penyiapan Kehidupan berkeluarga bagi Remaja. Direktorat Remaja dan
Perlindungan Hak-Hak Reproduksi. Jakarta
_______, 2012. Pengaruh Sumber Informasi Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Triad
KRR Dan Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR), Analisa Lanjut Data
Survei RPJM Remaja Tahun 2011. Jakarta
BNN. 2009. Panduan Praktis Tentang Pengetahuan Bahaya Narkoba dan Parenting Skill
Counselling Div – SAKDN: Jakarta
BNP NTB. 2006. Anakku Jauhilah Narkoba. Mataram
Bruce, J., Marsa, W., Emily, C. 2009. Models of Teaching (Model-model Pengajaran terjemah).
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Budhyati MZ, Arifah. 2012. Pengaruh Internet Terhadap Kenakalan Remaja. Prosiding
Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III. B-426-B434
Chalil, Achjar. 2008. Pembelajaran Berbasis Fitrah. Jakarta: Balai Pustaka
Dalami, Ermawati, dkk. Asuhan Kperawatan Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta: Trans Info
193
Depkes RI. 2001. Pedoman Praktis Mengenai Penyalahgunaan NAPZA Bagi Petugas
Puskesmas. Jakarta
. 2004. Pusat Promosi Kesehatan, Pengembangan Media Promosi Kesehatan. Jakarta
. 2005. Pedoman pelayanan kesehatan peduli remaja di puskesmas. Direktorat
Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta
. 2006. Lakukan Gaya Hidup Sehat Mulai Sekarang. Pusat Promosi Kesehatan Departeen Kesehatan RI. Jakarta
. 2006. Napza Inormasi Bagi Tenaga Kesehatan. Direktorat Bina Kesehatan
Anak, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta
. 2007. Remaja Sehat, Why Not?. Direktorat Bina Kesehatan Anak dan
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta
. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta
Djaali dan Pudji Muljono. 2007. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
Gramedia
Erwina. 2011. Kegawatdaruratan Napza. Slide Kuliah Keperawatan Jiwa. Fakultas
Keperawatan, Universitas Andalas.
Galt, K. A., Rule, A. M., Houghton, B., Young, D. O., & Remington, G. (2005).
Personal digital assistant-based drug information sources: potential to
improve medication safety. Journal of the Medical Library Association, 93 (2),
229-236.
Helvie, C. O. (1998). Advanced practice nursing in the community. United State of Amerika:
Sage publication.Inc
Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Indrawati, dan Wawan Setiawan, 2009. Modul Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. PPPPTKIPA
Joewana, Satya. 2004. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif.
Ed-2. Jakarta: EGC
Kartono, Kartini (2003). Kenakalan Remaja (Patologi sosial 2). Cetakan Ketiga. Bandung:
PT Raja Grapindo Persada
Kholid, Ahmad. 2012. Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, Dan
194
Kumalasari, Intan dan Iwan Andhyantoro. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta:
Salemba Medika
Kusmaryani, Rosita Endang. 2009. Upaya Penyelamatan Generasi Muda Melalui
Penyuluhan Pengetahuan Bahaya dan Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba.
Jakarta: Salemba Medika
Kusumawanti, Farida dan Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika
Lisa, F.R., Julianandan Nengah Sutrisna, W. 2013. Narkoba. Psikotropika, dan Gangguan
Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
Mubarak, W.I., Chayatin, N. 2007. Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba
Medika
Muharyani, Putri Widita. 2011. Aplikasi Short Message Service (SMS) Dalam Promosi
Kesehatan Reproduksi di Komunitas. [tesis]. Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu
Keperawatan, Universitas Indonesia
Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nailussunah, Ayyuniswin. 2010. Efektivitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Media
Permainan Ular Tangga Pada Materi Perbandingan Di Kelas VII-A MTs Nurul Huda
Kalanganyar Sedati Sidoarjo. [skripsi]. Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
NASN. 2011. The Role of School Nurse and School Based Health Centers. Maryland
Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta
, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Novarina, Dina. (2010). Penggunaan Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan
Kemampuan Kognitif Anak dalam Memahami Konsep Bilangan di TK. [skripsi].
Universitas Negeri Malang: tidak diterbitkan
Papalia, DE, Olds SW, Feldman RD. 2001. Human Development. 8th ed. Boston:
McGraw-Hill
Partodiharjo, Subagyo. 2010. Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya. Semarang:
PT Gelora Aksara Pratama
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan
Praktik. Ed-4. Volume 1. Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta: EGC
195
Purba, Jenny Marlindawani dkk. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan
pada Masalah Psikososial dan Gangguan Jiwa. Medan: USU
Purnamawati dan Eldarni. 2001. Media Pembelajaran. Jakarta
Ridwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel dan Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers
Salirawati. 2012. Pentingnya Penerapan Joyful Learning Dalam Penciptaan Suasana Belajar
yang menyenangkan. Makalah Seminar Metode Pembelajaran Inovatif dan Sistem
Penilaiannya. Yogyakarta:FMIPA UNY
Santrock. 2003. Adolescence. Jakarta: Erlangga
Sarwono, S.W. 2002. Psikologi Remaja. Ed-6. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Saryono. 2008. Metodologi penelitian kesehatan: penuntun praktis bagi pemula. Yogyakarta:
Mitra Mitra Cendikia
Sastroasmoro, Sudigdo. 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung
Seto
Shaleh, M. Munawar. 2009. Rancangan Bangun Game Edukasi Ular Tangga Pada Aplikasi
Mobile [skripsi]. Surabaya: Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh November
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Sudjana, Ahmad dan Nana Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Sugianto, Mikael. 2007. 36 Jam Belajar Komputer SPSS 15. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10,0 Windows.
Cet. Ke-2. Bandung: Alfabeta
. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Pedagogia: Yogyakarta
Sukmadinata, N. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Suliha, Uha. 2002. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta: EGC
Sumiati, dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Penyalahgunaan dan ketergantungan
Napza. Jakarta: Trans Info Media
. 2009. Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling. Jakarta: TIM
196
Supartini. 2004. Psikologi Anak. Jakarta: EGC
Susanto, Arif., Raharjo., & Muji Sri Prastiwi. 2012. Permainan Monopoli Sebagai Media
Pembelajaran Sub Materi Sel Pada Siswa SMA Kelas XI IPA. Vol 1 (1), 5-6
Syamsu, Yusuf. 2001. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta: Rosda
Tedjasaputra, M.S. 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: Gramedia
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI. 2007. Ilmu & Aplikasi Pendidikan.
Bandung: PT. IMTIMA
Widyastuti, Ariani. 2011. Analisis Faktor-fkator yang Mempengaruhi Perilaku Pelajar dam
Mengakses Situs Porno. [tesis]. Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu Sosisal dan
Ilmu Politik, Universitas Diponegoro
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Wulandari, Tutut. 2006. Penerapan Media Permaian Ular Tangga Dalam Pembelajaran
Pencemaran Udara Di Kelas 2 SMU Negeri 1 Trenggalek. Surabaya: Unesa
Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar KeperawatanPediatri. EGC: Jakarta
Catio, Mukhlis. Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Remaja. [oneline]
Tersedia dihttp://www.idai.or.id/remaja/artikel.asp?q=2009113012438. 2009.
Diakses pada tanggal 1 Mei 2013
Janah, Arinil. Laporan PTK Ular Tangga PKN. [Online]. Tersedia dihttp://arinil
wordpress.com/2009/10/28/laporan-ptk-ular-tangga-pkn/. 2009. diakses pada
tanggal 29 Januari 2013
Kurniawan, Dedi dan Muhammad Hisyam. Peredaran Mirasantika di Jawa Timur Bahan
Pemula Narkoba Terjual Legal di Apotek. [oneline] Tersedia di
http://jatim.kemenag.go.id/file/file/mimbar306/yetg1331104398.pdf. 2012.
Diakses pada tanggal 5 Mei 2013
Kurtek UPI. Teknik Pemilihan Media. [oneline]. Tersedia
dihttp://kurtek.upi.edu/media/sources/2-%20klasifikasi%20media.pdf. 2011.
Diakses pada tanggal 20 Mei 2013
Permata, Titis Jati. 65 Persen Pengguna Narkoba di Jatim Kaum Remaja [oneline].
jatim-kaum-remaja. 2013. Diakses pada tanggal 3 Juni 2013
Prasetyo, Yoyok Bekti. Keperawatan Kesehatan Sekolah. [oneline]
yoyokbektiprasetyo.staff.umm.ac.id/.../Keperawatan-Kesehatan. 2008. Diakses
197
Rostanti, Qommaria. Ribuan Pelajar Tersandung Kasus Narkoba. [oneline]. Tersedia
dihttp://www.scraperone.com/koran/republika_20120527.pdf. 2012. Diakses
pada tanggal 6 Mei 2013
Susilo, Nina. Pengguna Narkoba 5,8 Juta Tahun 2012. [oneline] Tersedia
dihttp://nasional.kompas.com/read/2012/10/31/14280327/twitter.com2012.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Napza yang pada awal kemunculannya sebagai zat yang dapat
meringankan dan meredakan rasa sakit berubah fungsi menjadi zat yang
membahayakan dan penggunaan zat atau obat tanpa petunjuk tenaga kesehatan
merupakan penyalahgunaan. Napza atau yang biasa dikenal di masyarakat
dengan sebutan narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika
dan Zat adiktif lainnya (BNP NTB, 2006). Narkoba adalah setiap zat yang
apabila masuk ke dalam tubuh mahluk hidup akan menyebabkan perubahan
baik secara fisik maupun psikologis WHO (1996). Sedangkan menurut
BKKBN, narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh
manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat
mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba
dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis (BKKBN,
2008).
Jumlah pengguna narkoba di Indonesia setiap tahunnya selalu meningkat
dengan prevalensi penyalahgunaan narkoba dalam penelitian BNN dan
Puslitkes UI serta berbagai universitas negeri terkemuka, pada 2005 terdapat
1,75 persen pengguna narkoba dari jumlah penduduk di Indonesia, 1,99 persen
dari jumlah penduduk pada 2008. Tiga tahun kemudian, angka sudah mencapai
2,2 persen. Pada 2012, diproyeksikan angka sudah mencapai 2,8 persen atau
setara dengan 5,8 juta penduduk (Susilo, 2012). Data di Pemprov. Jatim
2
adalah kaum remaja. (Permata, 2013). Berdasarkan data Narkoba Polda Jatim
pada 2011, telah berhasil diungkap 2.793 kasus. Jumlah ini meningkat 31,19 %
dibanding tahun sebelumnya, yaitu 2.129 kasus. Jalur peredaran yang paling
subur terletak di Kota Malang dan Surabaya (Kurniawan, 2012). Berdasarkan
catatan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, jumlah pengguna Napza
di kalangan remaja dalam tiga tahun terakhir terus naik. Tercatat di kalangan
SMA, pada tahun 2011 tercatat penyalahgunaan narkoba sebanyak 3.187 orang,
tahun berikutnya menjadi 3.410 orang. Adapun kasus baru tahun 2013 tercatat
519 orang (Rostanti, 2012). Dari data di atas, dapat disimpulkan sebagian besar
(lebih dari 50%) kasus dari para penyalahguna narkoba tersebut adalah
anak-anak usia 16 – 29 tahun (BNN, 2009).
Tingginya perilaku berisiko pada remaja yang ditunjukkan dalam
data-data di atas merupakan resultante dari sifat khas remaja, pengetahuan remaja
tentang kesehatan, nilai moral yang dianut serta ada tidaknya kondisi
lingkungan yang kondusif (Depkes RI, 2005). Remaja yang tidak bisa mengatasi
berbagai stressor yang ada akan menimbulkan berbagai kondisi yang negatif,
sehingga dapat memicu munculnya gangguan psikotik. (Sumiati, dkk. 2009).
Hal ini bisa menyebabkan remaja rentan dan terjebak dalam masalah fisik,
psikologik dan emosional yang merugikan remaja seperti depresi, kehamilan
yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual (PMS) dan AIDS,
penyalahgunaan NAPZA, untuk itu diperlukan bekal bagi remaja dengan
infomasi yang tepat (BKKBN, 2012). Hasil penelitian menurut SDKI (2007)
dalam (BKKBN 2010) menunjukkan bahwa masa remaja sering menghadapi
3
reproduksi remaja yang berkaitan dengan TRIAD KRR (Seksualitas, HIV dan
AIDS, serta Napza).
Peran tenaga kesehatan bersama pemerintah dan instansi terkait dituntut
dapat menyelesaikan dan meminimalkan kasus tentang pemakaian napza di
Indonesia. Untuk itu tenaga kesehatan khususnya perawat juga turut andil
dalam mengatasi permasalahan khususnya penyalahgunaan Napza (Purba, dkk,
2008). Perawat merupakan salah satu pemberi pelayanan kesehatan yang
mempunyai kontribusi dalam meningkatkan status kesehatan bangsa (Hariyati,
2005). Perawat mempunyai peran di antaranya sebagai pemberi pelayanan (care
provider), pendidik, konselor, advocate, kolabolator dan change agent (Helvie, 1998).
Perawat dituntut mampu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan melalui kegiatan promosi kesehatan. Salah satu peran dan
fungsi perawat dalam promosi kesehatan adalah sebagai edukator. Perawat
dapat memberikan edukasi pada masyarakat secara luas terkait dengan masalah
kesehatan (Muharyani, 2011).
Promosi kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan
pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan adanya
pesan tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang baik. Dalam pemberian
pendidikan dan promosi kesehatan, diperlukan adanya media atau alat bantu
dalam memudahkan penyampaian materi yang akan disampaikan kepada
audiens. Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik
dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini sering
4
memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan/pengajaran (Notoatmodjo,
2007).
Banyaknya program pemerintah terkait dengan promosi kesehatan sudah
dilaksanakan, termasuk upaya promosi kesehatan terkait napza baik di
masyarakat maupun ditatanan pendidikan. Pemilihan SMAN 10 Malang sebagai
tempat melakukan penelitian, karena SMAN 10 Malang merupakan salah satu
sekolah unggulan dan salah satu sekolah di Kota Malang yang memiliki banyak
prestasi di tingkat lokal maupun nasional, baik dibidang akademik maupun non
akademik, salah satunya SMAN 10 Malang pernah meraih juara 1 Lomba UKS
tingkat Nasional pada tahun 2008 dan Juara 1 Sekolah Adiwiyata tahun
2011-2012. Hal ini menunjukkan bahwa SMAN 10 merupakan sekolah yang
memiliki integritas yang tinggi dalam pencapaian mutu pendidikan, untuk itu
dapat dijadikan sekolah percontohan dan sebagai rujukan dari sekolah lainnya
dalam melakukan promosi kesehatan terkait dengan penyalahgunaan Napza.
Hasil studi pendahuluan dengan 8 siswa SMA Negeri 10 didapatkan hasil
bahwa sejak tahun 2010 tidak pernah dilakukan penyuluhan tentang promosi
kesehatan terkait Napza oleh UKS ataupun pihak terkait. Selain itu tidak
adanya mata pelajaran maupun kurikulum yang membahas secara jelas tentang
napza, sehingga membuat siswa kebingungan dan tidak mengerti karena tidak
adanya informasi yang jelas tentang napza dan penyalahgunaannya.
Keterbatasan pengetahuan dan pemahaman ini dapat membawa ke arah
perilaku beresiko dan mencari informasi diberbagai media, misalnya TV, radio,
majalah, surat kabar, internet, dan sebagainya yang belum tentu semua benar
tentang informasi yang disajikan, yang menjadikan masalah remaja semakin
5
yang bekerja sama dengan Majalah Marketing (2008) mengenai trend dan
kesukaan remaja Indonesia terhadap berbagai jenis kategori, salah satu
kategorinya adalah media, ditemukan bahwa remaja sudah mengerti dan
menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari. Hasil Riset Yahoo!
Bersama dengan TNS Indonesia (2009) (dalam Widyastuti, 2011) yang
dilakukan di Indonesia mentyebutkan bahwa “Kalangan remaja usia 15 sampai
19 tahun disebut mendominasi pengguna internet di Indonesia. Remaja usia
15-19 tahun disebut mencakup 64 persen dari pengguna internet di Indonesia.
Pada masa remaja terjadi masa transisi perkembangan antara masa
kanak-kanak dan masa dewasa (Papalia, at.al, 2001). Dilihat dari perkembangan
usianya, remaja tingkat SMA merupakan remaja awal yang sedang berada di
dalam krisis identitas, cenderung mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi,
selalu ingin mencoba-coba hala-hal baru, mudah terpengaruh dengan
teman-teman sebayanya (peer groups), dan juga mulai suka memperluas hubungan
pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan teman sebaya baik
laki-laki maupun perempuan (Widyastuti, 2011). Namun para remaja sebagai salah
satu pengguna internet belum mampu memilah aktivitas internet yang
bermanfaat, dan cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sosial tanpa
mempertimbangkan terlebih dahulu efek positif atau negatif yang akan diterima
saat melakukan aktivitas internet tertentu (Budhyati, 2012). Akibat kurang
selektifnya informasi yang diterima, hal ini mengakibatkan sikap dan perilaku
remaja cenderung mencontoh apa yang dilihat dan didengar dari media
tersebut.
Promosi kesehatan tentang Napza yang dituangkan dalam permainan
6
mendidik, menghibur dan sangat berinteraktif jika dimainkan bersama-sama
(Novarina, 2010). Media Ular tangga dipilih karena jenis permainan yang
bersifat edukatif, menarik dan tidak asing untuk dimainkan pada segala umur
(Ariesta, 2011). Ular tangga adalah permainan papan yang dibagi dalam
petak-petak kecil dan dibeberapa petak-petak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang
dihubungkan dengan petak lain (Shaleh, 2009). Dalam ular tangga terdapat
peraturan tertentu yang harus dipatuhi pemain.
Berdasarkan hal tersebut, ular tangga yang pada dasarnya merupakan alat
permainan dapat dikembangkan sebagai media promosi kesehatan yang
edukatif untuk mengingkatkan pengetahuan remaja tentang Napza dan
penyalahgunaannya. Agar diperoleh hasil yang optimal dan efektif dalam proses
promosi kesehatan, penting dilakukan pengembangan media sehingga media
tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi seputar Napza.
Pengembangan media ular tangga didasari peran perawat sebagai health educator,
selain itu sebagai salah satu pencapaian kompetensi dasar yang terintegrasi
dalam mata kuliah Keperawatan Jiwa, Pendidikan Dalam Keperawatan (PDK),
dan Farmakologi dan Peran Perawat dalam Pengobatan, yakni mengetahui
tentang napza dan penyalahgunaannya dan mempersiapkan desain instruksional
media promosi kesehatan dan pembelajaran.
Dilihat dari data-data di atas, peneliti ingin mengembangkan sebuah
pengembangan media, sebagai alat untuk melakukan upaya promosi kesehatan,
sebagai upaya peningkatan pengetahuan remaja mengenai penyalahgunaan
Napza, dimana media yang digunakan merupakan sebuah permainan yang
sangat lazim digunakan oleh semua kalangan termasuk remaja yaitu permainan
7
remaja tentang Napza dengan penelitian “Pengembangan Permainan Ular Tangga
Sebagai Media Promosi Kesehatan Dalam Meningkatkan Pengetahuan Penyalahgunaan
Napza Pada Remaja Sekolah Menengah Atas”. Remaja dalam perkembangannya
masih dalam proses mencari jati dirinya, dan hal tersebut dapat memberikan
dampak negatif apabila ketidaktahuan remaja disalahgunakan oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk merubah pola pikir remaja,
sehingga remaja yang seharusnya menjadi agen perubahan dan generasi
preventif dalam penanggulangan napza justru akan terjerumus dalam
penyalahgunaan napza, sehingga diperlukan pengetahuan yang baik mengenai
napza dan penyalahgunaannya.
1.2. Tujuan Penelitian dan Pengembangan 1.2.1. Tujuan Umum
Menyusun media ular tangga sebagai media promosi kesehatan dalam
meningkatkan pengetahuan remaja khususnya siswa kelas X mengenai
penyalahgunaan Napza.
1.2.2. Tujuan Khusus
Sedangkan yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan ular tangga sebagai media promosi kesehatan
dalam meningkatkan pengetahuan remaja khususnya siswa kelas X
mengenai penyalahgunaan napza.
2. Menganalisis keterterapan media ular tangga sebagai media promosi
kesehatan dalam upaya peningkatan pengetahuan siswa kelas X
8
1.3. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Untuk menghasilkan media yang mampu memberi kemudahan dalam
kegiatan promosi kesehatan, maka perancangan media yang akan
dikembangkan memiliki kriteria khusus, yakni media ular tangga yang akan
dikembangkan adalah media promosi yang dapat digolongkan dalam jenis
media grafis. Media grafis adalah media visual yang dapat menyajikan fakta, ide,
maupun informasi melalui penyajian kalimat, angka, dan, gambar. Media ini
termasuk dalam kategori visual aids yang tidak diproyeksikan dan dimanfaatkan
untuk kegiatan promosi kesehatan. Media memuat materi tentang mengenali
pengertian napza, jenis-jenis napza, cirri-ciri penylahgunaan napza, dampak
penyalahgunaan napza dan penanggulangan penyalahgunaan napza. Media ini
berukuran besar, yakni 4mx5m dengan remaja sebagai bidaknya dan berisi 100
petak yang setiap petaknya berukuran 40cmx40cm. Dalam beberapa petak
memuat sebab akibat dari suatu perilaku baik (dilambangkan tangga) maupun
perilaku buruk (dilambangkan ular) sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
pemahaman yang mereka miliki. Bahan penyerta berupa kartu pertanyaan dan
jawaban yang akan diselipkan ke 3 petak, sehingga pada saat menempati petak
yang berisikan kartu pertanyaan dan jawaban, mereka harus menjawab
pertanyaan, kemudian disesuaikan dengan jawaban yang tersedia, apabila
dijawab dengan benar maka berhak melempar dadu dan maju sesuai dengan
hasil lemparan dadu, dan apabila jawaban salah maka pemain tetap berada pada
petak tersebut. Media dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat menarik dan
menantang karena sesuai dengan perkembangan kognitif remaja yang menyukai
9
1.4. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
Pengembangan media ular tangga dalam hal ini sebagai tindakan
preventif dalam meningkatkan pengetahuan bagi remaja tentang
penyalahgunaan napza. Adapun pentingnya pengembangan media ular tangga
dalam upaya promosi kesehatan adalah sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat bagi pengembang
Melalui penelitian pengembangan ini, pengembang dapat
mengembangkan media promosi kesehatan berupa media ular tangga
yang telah tervalidasi dan dapat dipertanggungjawabkan
pemanfaatannya dalam meningkatkan pengetahuan remaja khususnya
pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) tentang informasi
penyalahgunaan napza. selain itu sebagai salah satu pencapaian
kompetensi dasar yang terintegrasi dalam mata kuliah keperawatan jiwa,
yaitu tentang konsep dan asuhan keperawatan pada klien dengan
penyalahgunaan napza. Dalam mata kuliah farmakologi dan peran
perawat dalam pengobatan yaitu tentang jenis-jenis obat dan cara
pemberiannya, maupun dalam mata kuliah pendidikan dalam
keperawatan, yakni mengetahui dan mempersiapkan desain
instruksional media promosi kesehatan dan pembelajaran.
1.4.2 Manfaat bagi sekolah
Sebagai masukan media promosi kesehatan bagi sekolah yang
dapat diterapkan dalam upaya pendidikan kesehatan tentang
penyalahgunaan napza pada siswa melalui kegiatan TRIAS UKS dan
10
1.4.3 Manfaat bagi masyarakat
Media ular tangga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
remaja tentang penyalahgunaan napza dan informasi seputar napza,
serta mengembangkan pengertian akan kesadaran diri untuk tidak
menyalahgunakan napza, menumbuhkan rasa kepedulian terhadap
sesama, kretifitas dan pola berpikir remaja sehingga melalui proses
belajar yang dimodifikasi dengan permainan dan diterapkan dalam
upaya promosi kesehatan melalui UKS dapat mencapai hasil yang
optimal.
1.4.4 Manfaat bagi profesi keperawatan
Sebagai acuan bagi perawat dalam melakukan health promoting di
sekolah dengan menggunakan media yang dapat dipertanggung
jawabkan. Serta masukan bagi bidang ilmu keperawatan jiwa yakni
pemberian asuhan keperawatan kepada klien penyalahgunaan napza
dan mata kuliah pendidikan dalam keperawatan terhadap pemberian
asuhan keperawatan yang lebih komprehensif, meningkatan upaya
informasi, edukasi, dan upaya advokasi bagi remaja dari efek merugikan
akibat akumulasi dampak penggunaan zat-zat berbahaya apabila
disalahgunakan serta upaya pencegahannya dan penanggulangannya.
Dibidang ilmu farmakologi dan peran perawat dalam pengobatan
tentang pemberan 6 benar obat dan efek pemberian obat terhadap
11
1.5 Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan ini memiliki beberapa keterbatasan,
diantaranya yaitu:
1. Media ini hanya cocok digunakan untuk upaya promosi kesehatan pada
remaja Sekolah Menengah Atas (SMA) usia 10-19 tahun. Pada anak yang
usianya lebih muda belum mengerti tentang substansi materi yang
disampaikan dan dengan bahasa yang sedikit rumit untuk dimengerti oleh
anak sebelum masuk dalam fase remaja.
2. Jumlah remaja yang terlibat dalam setiap permainan media ular tangga
terbatas sehingga membutuhkan alokasi waktu yang cukup banyak untuk
menerapkannya, diterapkan dalam upaya promosi kesehatan melalui Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). Bila digunakan dalam kelompok besar perlu
adanya pembagian dalam kelompok kecil sebelum memulai permainan.
3. Kompleksnya informasi terkait napza sehingga informasinya yang
disampaikan dalam media permainan napza hanya berupa
informasi-informasi penting agar dapat meningkatan pengetahuan remaja mengenai
penyalahgunaan Napza dan mngetahui tindakan preventifnya.
1.6 Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian, berikut ini adalah
definisi istilah:
1. Pengembangan media (teknologi promosi kesehatan) adalah suatu proses
untuk mengembangakan atau menyempurnakan media yang digunakan
dalam pembelajaran (Sukmadinata, 2009). Agar diperoleh hasil yang efektif
12
pendidikan. Fungsi media dalam pendidikan adalah untuk tujuan instruksi
dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta
didik baik dalam benak ataupun mental maupun dalam bentuk aktifitas yang
nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi (Sukiman, 2012). Media yang
dikembangkan dalam hal ini adalah ular tangga. Ular tangga adalah
permainan papan yang dibagi dalam petak kecil-kecil yang didalamnya
terdapat informasi tentang jajanan sehat sehingga informasi atau
pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan lebih mudah dipahami dalam
suasana yang menyenangkan.
2. Promosi kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan adanya
pesan tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang baik (Notoatmodjo,
2007). Promosi kesehatan dalam penelitian ini adalah upaya menyampaikan
pesan kesehatan seputar napza dan penyalahgunaannya dengan
menggunakan media yang dikembangkan, yakni media ular tangga melalui
permainan simulasi.
3. Napza adalah bahan atau zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan/psikologis seseorang (pikiran, perasaan dan perilakunya) serta
dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis. Napza dikatakan
aman apabila digunakan sesuai pada tempatnya (dalam dunia kesehatan) dan
dalam dosis yang sesuai dan sudah di tetapkan (Soekirman, 2000). Oleh
sebab itu, penyalahgunaan dalam penggunaan napza merupakan pemakain
obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan
13
benar. Dalam penelitian pengembangan ini, pengetahuan tentang Napza
yang meliputi pengertian napza, jenis-jenis napza, cirri-ciri penylahgunaan
napza, dampak penyalahgunaan napza dan penanggulangan penyalahgunaan
napza. Sedangkan penambahan materi akan disesuaikan dengan studi need
assesment dalam penelitian pengembangan ini.
4. Pengetahuan remaja adalah informasi yang dimiliki remaja tentang napza
dan penyalahgunaannya, yang meliputi pengertian dari napza, mengetahui
jenis-jenis dari napza, penyalahgunaan napza, dan tindakan preventif untuk
menghindari penyalahgunaannya yang menjadi manfaat dari penggunaan
media ular tangga dalam kegiatan promosi kesehatan. Pengetahuan siswa
(remaja) dalam penelitian ini diukur melalui analisis hasil pretest dan posttest.
Pengetahuan siswa dikatakan baik jika terjadi peningkatan hasil tes dari
pretest ke posttest. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu