• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 1970-2002

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 1970-2002"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga dan Pertumbuhan

Ekonomi Di Indonesia Tahun 1970-2002

Sanny Naury

Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan Program Pasca Sarjana

Universitas Sumatera Utara

Abstrak

Penelitian ini menjelaskan hubungan dalam jumlah uang beredar. Suku bunga dan pertumbuhan ekonomi. Masih terjadi perbedaan pendapat antara para ahli ekonomi tentang dampak jumlah uang beredar, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi, Sebagian besar para ahli ekonomi setuju bahwa jumlah uang beredar, adalah netral dalam jangka panjang dengan berpengaruh pada pendapatan, tapi sebagian dari ahli ekonomi menolak pernyataan itu, dan pengaruh dari jumlah uang beredar dan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi masih dalam perbincangan. Dengan menampilkan data sebagai bukti yang nyata dalam kasus negara Indonesia, penelitian ini menyediakan masukan kepada para pembuat keputusan untuk mempercayai bahwa kebijakan ekspansi moneter harus disertai dengan efek kesejahteraan dan reaksi suku bunga sebagai bagian yang penting dan menjadi kontribusi terhadap kajian literatur ilmu pengelahuan dalam masa transmisi moneter di Indonesia.

Pada bagian kedua dijelaskan metode yang digunakan dari analisis ini, dengan menggunakan OLS, yang dikembangkan oleh Granger (1996), hasil estimasi dari uji akar-akar unit, variabel jumlah uang beredar, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi stasioner pada derajat turunan pertama. Variabel-variabel dalam penelilian ini dilakukan uji derajat integrasi pada tingkat kepercayaan tertentu, Nilai yang dihasilkan dari estimasi OLS kemudian digunakan dalam uji Granger Causality untuk mengetahui hubungan kausalitas antara jumlah uang beredar dan suku bunga dan hubungan kausalitas antara jumlah uang beredar dan pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan data M2, suku

bunga deposita dan PDB di Indonesia selama periode 32 tahun. Selanjutnya penelitian ini menggunakan tes diagnosis sebagai pelengkap dari akhir penelitian ini.

Hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada bagian selanjutnya. Dalam uji akar-akar unit dan derajat integrasi dari variabel penelitian adalah stasioner dalam tingkat kepercayaan I. Pada Uji kausalitas granger menemukan bahwa jumlah uang beredar (M2)

memiliki hubungan dengan tingkat bunga (i) dan pertumbuhan ekonomi (PDB) memiliki hubungan dengan jumlah uang beredar (M2) secara signifikan. Dimana, Peningkatan dari

M2 akan menyebabkan peningkatan nilai dari suku bunga dan peningkatan dari

pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan peningkatan dari jumlah uang beredar (M2).

Hasil dari penelitian ini tidak sesuai dengan Teori Keynes yang menjadi dasar dalam analisis penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai validasi antara konsentrasi hasil pemodelan dan konsentrasi hasil pengukuran langsung memenuhi kriteria dengan nilai RMSPE yang lebih kecil dari pada 10%, dimana

Sekalipun kedua kelompok memberikan skor rata-rata berbeda, tetapi secara akademik menunjukkan akan keperluan kelompok mahasiswa PGSD dalam meningkatkan kemampuan

tingkat risiko yang mungkin akan dihadapinya dengan cara melakukan diversifikasi dalam portofolio dengan harapan apabila nilai saham pada suatu perusahaan jatuh sedangkan nilai

[r]

Sejalan dengan kebijakan desentralisasi penelitian oleh Ditjen Penguatan Risbang, PDP merupakan salah satu skema penelitian yang diperuntukkan bagi dosen tetap

Metoda pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah (1) pemberian pre test Bank Sampah, (2) pemberian Materi Teori dengan judul Mengubah Pola Pikir Pengelolaan Sampah

Hasil penelitian Nashrath, Akkadechanunt dan Chontawan (2011) diperoleh data bahwa total skor untuk harapan perawat terhadap kualitas keperawatan adalah = 87,32 dan

difficulties in comprehending texts adopted from Hello Magazine faced by the second year students of SMK Diponegoro Salatiga. The model