• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wushu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Wushu"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

WUSHU

KERTAS KARYA Dikerjakan

O L E H

MUHAMMAD ANSYORI SIRAIT NIM : 072203013

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA

BIDANG STUDI BAHASA JEPANG MEDAN

(2)

WUSHU

Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian pendidikan Non-Gelar Fakultas Sastra USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III Bidang Studi Bahasa Jepang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA

BIDANG STUDI BAHASA JEPANG MEDAN

2010

(3)

Disetujui Oleh :

Program Diploma Bahasa Jepang

Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara

Medan

Program studi D3 Bahasa Jepang Ketua,

NIP. 19620727 198703 2 005 Adriana Hasibuan S.S, M.Hum

(4)

PENGESAHAN Diterima oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, untuk Melengkapi salah satu syarat Ujian Diploma III Bidang Studi Bahasa Jepang

Pada :

Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara Dekan,

NIP. 19650909 199403 1 004 Prof. Drs. Syaifuddin, M.A.,Ph.D.

Panitia :

No. Nama Tanda Tangan

1. Adriana Hasibuan S.S, M.Hum ( )

2. Muhammad Pujiono, S.S.,M. Hum ( )

3. Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum ( )

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat

dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini, sebagai syarat kelulusan

dari program Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara. Kertas karya ini berjudul " WUSHU"

Penulis menyadari bahwa apa yang penulis sajikan dalam kertas karya ini, masih

jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun penulisannya. Demi kesempurnaannya

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk

menujuke arah perbaikan

Dalam penyelesaian kertas karya ini penulis banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak yang tak ternilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima

kasih dan penghargaan yang sebesar - besarnya kepada :

1. Bapak Prof.Syaifuddin.M.A.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara.

2. Ibu Adriana Hasibuan,S.S.,M.Hum, selaku Ketua Jurusan Program Studi Bahasa

Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Rani Arfianty,S.S, selaku Dosen Wali.

4. Bapak Mhd. Fujiono,S.S, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing yang dengan ikhlas

telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan juga arahan kepada

penulis, sampai kertas karya ini dapat diselesaikan

5. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M. Hum, selaku dosen pembaca

6. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas

(6)

ii

7. Dari semuanya, yang paling teristimewa adalah buat kedua orang tua saya,

ayahanda Syahrizal Sirait dan ibunda Choiriyah, yang selalu ada buat saya

meskipun saya tidak ada buat mereka, yang selalu mengingatkan saya akan

pentingnya sholat bagi kehidupan, serta tidak mengenal lelah untuk membesarkan

saya dan menjadikan saya menjadi seorang mahasiswa seperti saat ini, berkat doa,

semangat serta jerih payah kalian alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan

kertas karya ini dengan baik.

8. Tidak lupa penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada teman –

teman saya : Vina Nduth, Yana Choy, Imel Chan, Winda Chibi, Rizal, Tomi dan

B’ Way ( Yonninshu O2 )

9. Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada keluarga besar HINODE

dan Mahasiswa Bahasa Jepang Fakultas Sastra USU khusnya stambuk 07.

Akhir kata semoga kertas karya ini bermanfaat kepada kita semua dan dapat

memperluas cakrawala pemikiran di masa mendatang.

Medan, 2010

Penulis

MHD. ANSYORI SIRAIT NIM : 072203024

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I . PENDAHULUAN ... 1

1.1. Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2. Tujuan Penulisan ... 1

1.3. Batasan Masalah ... 2

1.4. Metode Penulisan ... 2

BAB II. GAMBARAN UMUM WUSHU ... 3

2.1. Asal Usul dab Perkembangan Wushu ... 3

2.2. Berbagai Aliran Wushu ... 3

BAB III. WUSHU ... 6

3.1. Alat yang Digunakan Dalam Wushu... 6

3.2. Dasar – Dasar Gerakan Wushu ... 7

3.3. Aturan Wushu ... 9

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 11

4.1. Kesimpulan ... 11

4.2. Saran ... 11

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Alasan Pemilihan Judul

Wushu adalah seni bela diri yang berkembang pada saat ini, kita dapat melihat

banyaknya dibuka perguruan – perguruan wushu khususnya di kota medan ini. Hal yang

paling nyata dapat kita lihat sering diadakannya turnamen wushu baik di tingkat daerah

maupun tingkat nasional. Apa lagi perkembangan wushu di kota Medan cukup

menggembirakan, karna di bawah bimbingan sifu Supandi Kusuma dari daerah tersebut

dan memunculkan Zaenab sebagai atlet Tai chi chuan yang tekenal di manca Negara.

Wushu memiliki variasi gerakan yang sangat bagus dan merupakan seni beladiri

yang memiliki sejarah ribuan tahun. Di Negara Cina wushu sangat terkenal. Sehingga

dengan kecintaan mengenai seni bela diri ini akan dapatt memberikan simbol keperkasaan

bagi seseorang. Wushu di Cina dikenal dengan kunthauw atau kunfu.

Dengan alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas wushu sebagai

judul kertas karya.

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya adalah sebagai berikut :

1. Untuk lebih mengenal wushu.

2. Untuk menambah wawasan tentang wushu.

3. Untuk menambah pengetahuan, baik terhadap pembaca dan juga penulis tentang

wushu.

(9)

4. Melengkapi persyaratan untuk lulus dari D3 Bahasa Jepang Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara.

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam kertas karta ini penulis hanya membahas tentang gambaran umum wushu,

asal - usul wushu, aliran wushu, alat yang digunakan dalam wushu, gerakan wushu, dan

aturan wushu.

1.4. Metode Penulisan

Dalam kertas karta ini penulis menggunakan metode kepustakaan, yaitu metode

mengumpulkan data atau informasi dengan membaca buku atau refrensi yang

berhubungan dengan judul kertas karya. Selanjutnya data dibahas dan dirangkum,

(10)

3 BAB II

GAMBARAN UMUM WUSHU

2.1 Asal Usul dan Perkembangan Wushu

Wushu yang di Indonesia sebelumnya dikenal dengan kunthauw dan di dunia

dikenal dengan kungfu merupakan seni bela diri yang memiliki sejarah ribuan tahun dan

merupakan warisan budaya Cina yang sangat berharga. Dalam bahasa Cina wushu berarti

seni perang. Didaratan Cina wushu juga disebut dengan kuoshu yang berarti seni nasional

karena masyarakat di Cina sebagian besar memang sangat fanatic dalam mencintai seni ini

sehingga menguasai seni ini dapat memberikan symbol keperkasaan bagi seseorang.

Sebagaimana diketahui, perkembangan wushu yang pesat tidak terlepas dari jasa

almarhum Bruce Lee yang mempopulerkannya di dunia dengan nama kungfu, sehingga

pada zamannya demam kungfu betul – betul terasa dan mewabah hampir ke semua

penjuru dunia. Generasi setelah Bruce Lee adalah Jacky Chen dan Jet Lee, yang semakin

terkenal popularitas wushu hingga saat ini.

2.2 Berbagai Aliran Wushu

Sulit dipastikan berapa banyak aliran wushu yang ada di Cina dewasa ini. Menurut

para ahli wushu ada lebih dari 100 aliran yang memiliki variasi gerak yang berbeda – beda

disertai dengan kekhasannya masing – masing. Meskipun demikian, karena banyaknya

variasi yang ada dalam aliran wushu di Cina, diputuskan bahwa dalam kompetisi yang

diselenggarakan dewasa ini aliran – aliran yang ada dikelompokkan menjadi tujuh

kategori. Ketujuh kategori itu adalah :

(11)

1. Kelompok Chang chuan dan Bei chuan

Rangkain gerak ini didasarkan pada aliran Chang chuan tradisional. Kelompok ini

dicirikan oleh gerakan yang mengembang dan lincah yang sangat cocok bagi anak

- anak.

2. Kelompok Tai chi chuan

Kelompok Tai chi chuan meliputi aliran tradisional dan aliran yang baru. Tai chi

chuan dibagi menjadi aliran utama berikut Yang, Chen, Wu, dan Sun. Lebih lanjut

aliran – aliran ini meliputi berbagai macam bentuk. Tai chi chuan sesuai bagi

hampir semua orang. Tai chi chuan sangat berguna untuk menyembuhkan penyakit

dan meningkatkan kesehatan.

3. Kelompok Nan chuan

Nan chuan mengandung gerakan – gerakan dari aliran Selatan dan bercirikan kuat

dan enerjik, dengan variasi pukulan, penggunaan tangan disertai dengan teriakan

ledakan yang menyertai gerakan – gerakannya.

4. Kelompok Hsing I dan Pakua

Kelompok ini di cirikan dengan gerakan – gerakan yang stabil, mengakar dan

sederhana. Gerakan diarahkan oleh pikiran dengan menekankan pada kesatuan

pikiran dalam dan luar, bentuk dan kekuatan

5. Kelompok Tongbi – Piqua

Kelompok ini dicirikan dengan gerakan yang terbuka dan lebar, pukulan jauh dan

panjang, cepat menekan lawan dan berkonsentrasi pada ledakan.

6. Kelompok Ditang

Aliran ini dicirikan dengan gerakan yang bersemangat, gerakan yang hidup

(12)

5 7. Kelompok Serba – serbi

Kelompok ini melibatkan berbagai aliran utara tradisional dengan ciri gerakan

yang cepat, lincah dan tenang serta tusukan pendek dan panjang.

(13)

BAB III WUSHU

3.1 Alat yang Digunakan Dalam Wushu

Sekarang ini berbagai alat yang digunakan dalam wushu dikelompokkan menjadi 4

bagian besar :

1. Senjata Panjang

Senjata ini lebih panjang dari tinggi badan si pemakainya dan dipegang dengan

dua tangan sewaktu latihan. Senjata panjang itu meliputi tombak, tongkat, golok

besar, tongkat garpu, tombak bermata tiga.

2. Senjata Pendek

Senjata ini panjangnya lebih pendek dari tinggi badan si pemakainya dan

digenggam dengan satu tangan. Senjata ini meliputi golok, pedang, palu, gada,

perisai.

3. Senjata Lembut

Senjata lembut tali, rantai, cincin dan lingkaran logam digunakan untuk

menciptakan penghubung penghubung senjata yang mampu memukul dekat atau

jauh, umumnya di pegang dengan satu tangan atau dua tangan. Senjata lembut

meliputi tongkat tiga ruas, palu terbang, dua bola besi yang dihubungkan oleh

seutas rantai panjang, panah bertali dan cambuk.

4. Senjata Ganda

Senjata gada merupakan sepasang senjata, digenggam oleh dua tangan, masing –

masing satu. Kelompok ini meliputi golok ganda, pedang ganda, tombak ganda,

(14)

7

3.2 Dasar – Dasar Gerakan Wushu

Dasar – dasar gerakan wushu adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Tangan

a. Kepalan : Jari – jari digenggamkan dengan kuat, dengan jempol menyilang

mulai dari telunjuk sampai dengan jari tengah.

b. Telapak : Kelima jari membentuk telapak, dengan jempol dibengkokkan dan 4 jari

lainnya tetap lurus.

c. Kaitan : Tempelkan ujung kelima jari tersebut menjadi satu, dan pergelangan

tangan dibengkokkan menuju ke dalam.

2. Teknik Pukulan

a. Buka kedua kaki selebar pundak dan letakkan kedua tinju di pinggang dengan

pusat telapak tangan menhadap ke atas.

b. Pukulkan tinju kanan dengan kekuatan penuh sambil memutar lengan pundak

dimiringkan sehingga pukulan lebih bertenaga.

c. Pukulkan tinju kiri sambil memutar pusat telapak tangan sehingga telapak tangan

menghadap ke bawah, tarik kembali tinju yang kanan ke sisi kanan rusuk dengan

pusat telapak menghadap ke atas.

3. Tendangan

a. Persiapkan posisi tubuh kemudian berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, luruskan

kedua tangan ke samping sampai setinggi pundak dengan tubuh bagian atas tegap

dan pandangan mata ke depan.

b. Maju setengah langkah ke depan dengan kaki kanan, tendangkan kaki kiri ke atas

sampai dengan setinggi dahi dengan jari – jari kaki menghadap ke atas dan

pandangan mata kedepan

(15)

c. Letakkan kaki kiri ke bawah, sentuhkan sedikit jari – jari kaki kiri ke lantai dan

maju setengah langkah ke depan, tendangkan kaki kanan ke atas sampai setinggi

dahi.

4. Cara Berdiri

Tekuk kaki kiri dengan jari kaki menghadap ke depan, lutut sejajar dengan jari

kaki, pertahankan kaki kanan dalam posisi lurus dan jari kaki menghadap ke luar,

cengkramkan jari – jari kaki dengan kuat ke lantai, kedua tumit saling berhadapan,

letakkan kedua tangan di pinggul, pertahankan posisi tubuh untuk tegap dan pandangan

mata ke depan.

5. Loncatan dan Berbalik Badan

Berdiri dengan posisi menyamping, lalu ayunkan badan ke kiri bawah hingga

posisi badan sejajar dengan kaki kiri dan disusul dengan lemparan kaki kanan ke atas

dengan kekuatan dan kecepatan penuh. Kemudian susul dengan lemparan kaki secepat

mungkin dan buat posisi badan di bawah sejajar dengan kaki kanan.

6. Keseimbangan

Berdiri dengan kedua tangan diletakkan di pinggul, salah satu kaki diluruskan dan

yang satunya diangkat serta ditekuk dan diletakkan di depan, jari – jari kaki mengarah ke

bawah dan ke dalam.

7. Teknik Loncatan dan Jatuhan

Berdiri tegak dengan ke dua tangan diletakkan di masing – masing sisi tubuh,

kemudian secara perlahan jatuhkanlah tubuh ke arah depan. Setelah tubuh hampir sampai

(16)

9

3.3 Aturan Permainan Wushu

Aturan – aturan permainan wushu adalah sebagai berikut :

1. Hormat

Ketika di panggil pesaing harus memberi hormat kepada hakim ketua dengan

telapak tangan dan tinju yang disatukan, disertai dengan sedikit membungkukkan

badan.

2. Seragam

Seragam yang digunakan dalam pertandingan bisa berupa baju kaos dengan celana

panjang. Seragam harus bersih dan bebas kerut pada awal pertandingan.

3. Penampilan Dengan Musik

Peserta harus menggunakan musik instrumental dan tidak ada lirik untuk

mengiringinya selama kegiatan berlangsung.

4. Batas Waktu Untuk Penampilan dalam Kompetisi

Jenis changquan ( tinju panjang ), Nanquan ( gaya tinju ), Jianshu ( pedang drama

), Daoshu ( pedang lebar drama ), Qiangshu ( tombak drama ), Gunshu ( gada drama ),

Nandao ( gaya pedang selatan ), dan Nangun ( gaya gada ) waktunya tidak kurang dari 1

menit 20 detik, dan untuk kategori pemuda dan anak – anak waktunya tidak kurang dari 1

menit 10 detik. Dan Jenis Taijijian ( taiji pedang ) dan group waktunya tidak kurang dari 3

sampai 4 menit, Taijiquan ( taiji tinju ) waktunya tidak kurang dari 5 sampai 6 menit.

5. Arena Pertandingan

Masing – masing kegiatan akan dilakukan di atas karpet dengan panjang 14 m dan

lebar 8 m, dikelilingi oleh wilayah keselamatan 2 m di sekeliling karpet. Kegiatan

kelompok akan dilakukan di atas karpet denagan panjang 16 m dan lebar 14 m, dikelilingi

oleh wilayah keamanan 1 m di sekeliling karpet, tepi karpet harus di tandai dengan

(17)

pembatasan bewarna putih dengan lebar 5 cm, langit – langit di atas karpet tingginya 8 m,

jarak antara dua karpet kira - kira 6 m.

6. Hakim

Setiap kegiatan dinilai oleh tiga kelompok. Hakim kelompok hakim pertama

bertugas menilai kualitas gerakan dalam pertandingan. Kelompok hakim kedua bertugas

memberikan penilain secara keseluruhan jalannya pertandingan, sedangkan kelompok

hakim ketiga bertugas memberikan penilaian terhadap tingkat kesulitan gerakan yang

dilakukan oleh peserta pertandingan, masing – masing hakim akan memberikan nilai, nilai

(18)

11

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Aliran wushu memiliki variasi gerak yang berbeda – beda di sertai dengan

kekhasannya masing – masing.

2. Wushu yang di Indonesia sebelumnya di kenal dengan kunthauw dan di dunia di

kenal dengan nama kunfu.

3. Dalam wushu selain latihan dengan tangan kosong, juga latihan dengan senjata.

4. Wushu memiliki dasar – dasar gerakan.

5. Seragam yang di gunakan dalam pertandingan wushu bisa berupa baju kaos dengan

celana panjang. Seragam harus bersih dan bebas kerut pada awal pertandingan.

4.2. SARAN

Dari pembahasan tentang wushu ini maka penulis menyarankan sebagai berikut :

1. Mengharapkan agar pembaca bisa mempelajari wushu untuk meningkatkan

kemampuannya tentang seni bela diri wushu.

2. Mengharapkan agar pembaca memainkan wushu ini karena, wuhsu ini sangat beguna

menyembuhkan penyakit dan dapat meningkatkan kesehatan.

3. Mengharapkan agar yang memiliki kemampuan bermain wushu yang bagus dapat

menyalurkan bakat mereka dengan mengikuti turnamen – turnamen di daerah

mereka.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Siswantoro Henrry, Sugiarto, Houw Tjhing Lauw, 1999. Wushu Variasi dan

Perkembangannya, Penerbit PT Grammedia Pustaka Utama.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kertas Karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non- Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma

Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat Diploma

Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma

Kertas Karya ini diajukan Kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non- Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian Program Pendidikan Non- Gelar Fakulatas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian

Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma

Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma

Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma