• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Intervensi Dalam Penanganan Masalah Anak Jalanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Program Intervensi Dalam Penanganan Masalah Anak Jalanan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM I N TERV EN SI D ALAM PEN AN GAN AN M ASALAH AN AK JALAN AN LI LI GARLI AH

Pr ogr a m St u di Psik ologi Fa k u lt a s Ke dok t e r a n Un iv e r sit a s Sum a t e r a Ut a r a

BAB I LATAR BELAKAN G

Krisis ekonom i yang berkepanj angan dan diperberat oleh berbagai kerusuhan sosial, gej olak sosial dan berbagai bencana t elah m eninggalkan rasa frust rasi pada berbagai lapisan m asyarakat . Bagaim ana m asyarakat t idak frust rasi j ik a pada saat yang bersam aan harga- harga m em bum bung t inggi , daya beli m asyarakat dari sem ua lapisan sem akin m enurun. Disparit as ant ara harga dan daya beli it u m enim bulkan rasa resah dan gelisah. Kesenj angan yang dem ikian, m enurut Prof. Selo Soem ardj an, am at lah berbahaya karena m udah m erusak kesej aht eraan dan kebahagiaan um um ( dari diskusi Dam pak Sosial Krisis di Fakult as Hukum Univesit as I ndonesia, Jum ’at 20 Februari 1998, Depok) .

Dari krisis yang berkepanj angan t ersebut m uncul m acam - m acam dam pak sosial, ant ara lain, ( 1) sem akin lebarnya j urang si kaya dengan si m iskin, ( 2) kecem asan dan frut rasi m asyarakat dengan sem akin m ahalnya bahan- bahan kebut uhan pokok, t erm asuk naiknya harga sert a langkanya obat - obat an, ( 3) sebagian m urid dan m ahasiswa dit arik keluar karena orang t uanya t idak sanggup lagi m em bayar uang sekolah ( t erm asuk para m ahasiswa dari luar negeri) , ( 4) angka pengangguran m eroket , ( 5) naiknya angka krim inalit as, ( 6) kuant it as dan kualit as m akan keluarga m enurun, sert a ( 7) kepercayaan pada pem erint ah j uga m enurun.

Dam pak soial t ak dapat dipungkiri sangat keras t erasa bagi keluarga sebagai unit t erkecil dari m asyarakat . Mereka harus m erogoh kant ung lebih dalam agar m am pu bert ahan pada t ingkat konsum si yang selam a ini dilakukan. Kalau t idak m am pu, m aka t ingkat konsum sinya akan m erosot , dan bagi m asyarakat lapis bawah ini berart i t ingkat kesej aht eraannya secara keseluruhan j uga m erosot .

Kalau keluarga m iskin harus m erogoh kant ung lebih dalam unt uk m em beli m akanan, berart i sisa uang yang bisa dibelanj akan unt uk keperluan lain sepert i pendidikan, kesehat an, t ransport dan kebut uhan sehari- hari lainnya akan m akin t erbat as.

Dari hasil Survei Sosial Ekonom i Nasional ( Susenas) , diperoleh fakt a bahwa bagi m asyarakat lapis bawah lebih dari 70 persen pengeluaran rum ah-t angga m ereka adalah unah-t uk m em beli m akanan, sehingga kalau harga m akanan m eningkat t inggi, m aka m ereka yang berada pada lapis bawah yang akan paling m enderit a sebagai ak ibat kenaikan harga pangan, dan secara relat if penderit aan m ereka lebih berat kat im bang m asyarakat lapis m enengah ke at as, karena pola konsum si m asyarakat m iskin selalu berat pada konsum si pangan.

Dam paknya akan sangat m enekan kem am puan keluarga m isk in unt uk t et ap m em pert ahankan anak- anaknya di sekolah dengan t et ap sehat , yang berart i m asa depan anak- anak keluarga m iskin akan m akin m enj adi beban m asyarakat , karena ket idakm am puan kit a m engangkat m ereka dari lem bah kem iskinan sekarang ini. Ada j ut aan anak yang kesusahan m em bayar uang pendidikan dan t erpaksa keluar dari bangku sekolah kem udian m engais rej eki di pinggir j alan, akibat ket idakm am puan orang t uanya.

(2)

oran-rest oran, warung- warung pinggir j alan, bahkan ada pula yang berj alan dari rum ah ke rum ah sam bil m enyanyikan lagu- lagu, m ulai dari lagu Sheila On 7, sam pai hanya sekedar lagu yang t idak pernah kit a dengar sebelum nya. Ada j uga yang berprofesi sebagai penyem ir sepat u, penj ual koran, penj ual rokok dan pem ulung barang bekas.

Fenom ena ini sering t erlihat di j alanan kot a Medan dan kot a- kot a besar lain di I ndonesia. Mereka dij uluki sebagai anak j alanan, dan dianggap sebagai problem sosial ak ibat krisis t ot al oleh sem ent ara pakar- pakar dan t okoh- t okoh sosial. Belum lagi problem kekurangan gizi akibat m akan m ereka t idak t erurus.

Dari hasil survey dan pem et aan t erhadap anak j alanan yang dilakukan oleh UNI KA At m aj aya Jakart a di 12 kot a besar di I ndonesia t ahun 1999, dit em ukan sebanyak 39.861 anak sedangkan m enurut sensus penduduk nasional t ahun 1998 j um lah anak j alanan di 12 kot a t ersebut ada sebanyak 44.671 anak. Sem ent ara j um lah anak t erlant ar sebanyak 3,9 j ut a anak yang t erdir i dar i anak usia 6 – 18 t ahun sebanyak 2.767.629 anak, balit a t erlant ar 1.149.750 anak dan anak rawan t erlant ar sebanyak 10.322.674 anak.

Di kot a Medan sendiri, berdasarkan m onit oring yang dilakukan oleh pendam ping Yayasan KKSP j um lah anak j alanan di Kot a Medan dan sekit arnya sam pai pada April 2001 m encapai 3000 j iwa dengan sebaran wilayah anak- anak pada sent ra- sent ra t erm inal bus, pusat perbelanj aan dan set iap persim pangan lam pu m erah di kot a Medan. Jum lah ini diprediksikan t erus bert am bah sej alan dengan bert am bah banyak anak- anak pengungsi Aceh yang m asuk ke j alanan di kot a Medan unt uk m encari nafkah. Dit em ukan kasus- kasus anak- anak pengungsi Aceh m enj adi anak j alanan dengan m engam bil pekerj aan sebagai pengem is, t ukang sem ir dan pengam en.

Profesi anak j alanan di kot a Medan secara keseluruhan t erdiri dari penyem ir, pem ulung, penj ual koran, pedagang asongan, penyapu di bus, pengem is dan pengam en. Adapun lokasi- lokasi at au t it ik- t it ik anak ini selalu j uga berpindah- pindah sat u t em pat ket em pat yang lainnya. Unt uk m engat asi dalam problem pendam pingan, kebanyakan pendam ping senant iasa m endat angi lokasi-lokasi yang t elah dianggap m enj adi t it ik- t it ik keberadaan anak j alanan t ersebut . Selain it u m et ode yang lain adalah m elakukan kegiat an bersam a diant ar a kelom pok- kelom pok yang t elah m enj adi lokasi dam pingan. Selam a ini dari 3000 anak j alanan di kot a Medan, 500 anak diant aranya m erupakan dam pingan Yayasan KKSP .

Banyaknya anak j alanan yang m asa depannya t idak j elas m erupakan fakt a yang t idak t erbant ahkan. Masih banyaknya anak j alanan yang t elant ar m enunj ukkan bahw a kesej aht eraan anak belum t erwuj ud," uj ar dosen Fisip UI , Dr Muham m ad Must afa, dalam dialog kepem udaan di Jakart a, Senin ( 25/ 2) .

Secara hukum , kelom pok usia sam pai 6 t ahun harusnya berada dalam st at us di bawah perlindungan orangt ua karena pada usia it u m ereka belum dapat m em bedakan ant ara yang benar dan salah. Proses pert um buhan m ent al dan fisik kelom pok it u harus m enj adi perhat ian ut am a. Anak pada usia t ersebut hanya bisa dilim pahi hak dan t idak bisa dikenakan kewaj iban dalam bent uk apa pun. Bahkan, unt uk perlindungan anak apabila orangt ua kandung t idak m am pu m enj alankan fungsi sebagai wali anak at au orangt ua, hak asuhnya harus diberikan kepada orang lain yang dinilai lebih m am pu.

(3)

Dikat akan, supaya m ereka sungguh- sungguh dapat diawasi orang dewasa dan dalam rangka m em berikan ket eram pilan sosial unt uk m enj adi orang dewasa yang m andiri, pem enuhan hak m em peroleh pengaj aran yang diwuj udkan m enj adi kewaj iban belaj ar m erupakan cara paling st rat egis dan ut am a.

Sayangnya, kewaj iban belaj ar yang dilakukan sekarang t idak dilandasi suat u Undang- Undang Waj ib Belaj ar yang int inya m ewaj ibkan pem erint ah unt uk m enyelenggarakan pendidikan kepada kelom pok usia enam hingga 16 t ahun dalam kualit as yang sam a secara cum a- cum a di m ana pun m ereka berada," kat anya.

Masyarakat m isk in di I ndonesia ini m em ang m iskin segala- galanya. Miskin ekonom i, m iskin polit ik, m iskin m ot ivasi, m iskin hak, m iskin pendidikan dan penget ahuan, sehingga sam a sekali t idak berdaya. Padahal sebagian dari m ereka sebenarnya sangat ulet dalam m enghadapi kehidupan ini.

Melihat kondisi ini akankah kit a berdiam diri? Pem berdayaan hanya bisa dilakukan dengan m eningkat kan kepedulian kit a bersam a unt uk m engangkat nasib m ereka, bukan sekadar dengan hibah, t et api dengan m encipt akan kondisi agar m ereka m am pu berusaha secara m andiri dan lepas dari ket ergant ungan.

BAB I I

AN AK JALAN AN D AN PERM ASALAH AN N YA

Sam pai saat ini belum ada sat u ket et apan m engenai definisi anak j alanan. Set iap orang m em punyai t anggapan yang berbeda t ent ang definisi anak j alanan, t ergant ung dari sudut pandang yang dianut . Nam un dem ikian dapat diident ifikasi karakt erist ik yang m enonoj ol dari anak j alanan diant aranya adalah

• Nam pak kum uh/ kot or - t idak ngem bel - baik kot or pada badan/ t ubuh j uga pada pakaian yang m ereka pakai;

• Mem andang orang lain ( diluar orang yang berada dij alanan) adalah orang yang bisa/ dapat dim int ai uang;

• Mandiri art inya anak- anak t idak t erlalu m enggant ungkan hidup t erut am a dalam hal t em pat t idur at au m akan;

• Muka/ m im ik yang selalu m em elas " t erut am a ket ika berhubungan dengan orang yang bukan dari j alanan;

• Anak- anak t idak m em iliki rasa t akut unt uk berint eraksi baik bercakap dan ngobrol dengan siapapun sesam a dij alanan;

• Malas unt uk m elakukan kerj a- kerj a anak " rum ahan" m isalnya j adwal t idur selalu t ak berat uran, m andi, m em bersihkan badan, gosok gigi, m enyisir ram but , m encuci pakaian at au m enyim pan pakaian.

UNI CEF m endefinisikan anak j alanan sebagai anak- anak yang pergi m eninggalkan rum ah, sekolah dan lingkungan t inggalnya sebelum m encapai usia 16 t ahun. Mereka berada di j alan- j alan at aupun t em pat t em pat um um lainnya. Biasanya kelom pok anak- anak ini m em punyai karakt erist ik dan gaya hidup yang serupa. Mereka kebanyakan berasal dari keluarga m iskin yang orang t uanya t idak m em iliki pekerj aan, kehidupan perkawinannya t idak st abil, pem inum alcohol dan lain lain. Kekerasan t am pak m erupakan cara yang biasa dit er apkan dalam m enyelesaikan persoalan- persoalan ant ar pribadi. Mereka um um nya anak yang liar dan t idak t ersosialisasi dengan baik. Biasanya lem baga- lem baga yang m engurusi kesej aht eraan um um m enyat akan m ereka sebagai “ t he m ost dam aged and deprived” ( Jurnal Psikologi Sosial no 2 / t h I / Maret / 1989) .

(4)

adalah anak- anak yang m enghabiskan sebagian besar wakt unya di j alan- j alan dan t em pat um um lainnya dengan kisaran usia 9 –12 t ahun ( Jurnal Psikologi Sosial No. 2/ Th I / Maret / 1989)

Anak j alanan bukanlah sat u kelom pok yang hom ogen. Sekurang-kurangnya ia bisa dipilah ke dalam dua kelom pok yait u anak yang bekerj a di j alan dan anak yang hidup di j alan. Perbedaan diant aranya dit ent ukan berdasarkan kont ak dengan keluarganya. Anak yang bekerj a di j alan m asih m em ilik i kont ak dengan orang t ua sedangkan anak yang hidup di j alan sudah put us hubungan dengan orang t ua.

Sepert i kit a ket ahui corak kehidupan di j alanan sangat lah keras. Ket ika pert am a kali hadir di j alan seorana anak harus beradapt asi dan m ulai m enerim a cara- cara hidup yang berlaku di lingkungan yang baru t ersebut . Salah sat u bent uk penyesuaian dirinya adalah dengan m enggant i nam a. Hal ini dilakukan unt uk m enj aga j arak dengan m asa lalunya sekaligus m asuk dalam m asa kekiniannya.

anak m ulai m em asuki dunia j alanan dengan nam a barunya. Anak-anak yang berasal dari daerah pedesaan m enggant i nam anya dengan nam a-nam a yang dianggap sebagai a-nam a " m odern" yang diam bil dari bint ang sinet ron at au yang biasa didengarnya m isalnya dengan nam a Andi, Roy dan sem acam nya. Seorang anak yang bernam a Moham m ad kem udian m enggant i nam anya m enj adi Roni. Alasan yang diberikan karena Moham m ad adalah nam a nabi. Nam a it u t idak cocok dengan kehidupan di j alan. karena yang dilakukan di j alan banyak t indakan haram .

Mereka j uga harus m em biasakan diri dengan berbagai m acam bent uk kekerasan baik dari anak j alananyang lain, orang dew asa yang m engeksploit asi dan m em anfaat kan m ereka m aupun aparat keam anan. Bent uk kekerasan yang biasa m ereka t erim a adalah dim int ai uang dengan paksa, dipukuli, diperkosa at aupun bent uk pelecehan seksual lainnya. Nam un t ak j arang pula m ereka yang m enj adi pelaku kekerasan t ersebut , m isalnya m em int a dengan paksa uang at au barang m ilik t em an yang lebih lem ah, pencurian kecil- kecilan, j udi dan perdagangan obat - obat t erlarang.

Jika dit elaah lebih dalam , yang paling rent an t erhadap kekerasan adalah anak j alanan perem puan. Seringkali m ereka t idak bisa bert ahan m elawan kerasnya lingkungan dan t erpaksa harus m enerim a segala perlak uan t ersebut . Kekerasan yang dim aksud adalah dalam bent uk pelecehan seksual dari yang t ingkat nya paling ringan sam pai dengan perkosaan. Seks bebas di kalangan m ereka j uga sudah m enj adi hal yang lazim , m ereka m elakukannya dengan sesam a anak j alanan dengan pola hubungan yang saling m engunt ungkan. Anak laki- laki sebagai m anusia norm al yang m em iliki kebut uhan biologis, m em but uhkan wanit a sebagai “ t em an” . Sem ent ara anak j alanan wanit a m em but uhkan pria unt uk m elindungi dirinya.

Judi m erupakan perm ainan yang populer, m eski dianggap ilegal dan dim ainkan di t em pat - t em pat t ersem bunyi. Rat a- rat a m ereka m engaku m enikm at i perm ainan j udi karena m elibat kan resiko dalam pert aruhan, ket ram pilan sert a konsent rasi dan bila m em enangkan perm ainan, ada rasa bangga m enem pat i posisi puncak dari hasil perm ainan. Selain it u j uga m endapat kan uang yang relat if banyak.

Seorang dewasa yang sering m em perhat ikan dan bergaul dengan anak-anak j alanan m engat akan bahwa j ika dilarang unt uk m elakukan t indakan t ert ent u, m aka anak- anak j alanan it u sepert i disuruh. Apa pun akan dilakukan unt uk m enent angnya. Kat anya, it u bagian dari indent it as pem bangkangan. At au dalam kat a lain m enolak dianggap ( anak) kecil t erus.

(5)

adanya sat u pert ent angan, di sat u sisi m asyarakat um um m enginginkan m ereka t am pil secara " bersih" , nam un bila t am pil dengan cara sem acam ini m aka ia t idak m endapat kan uang yang cukup. Berbeda dengan bila ia m enggunakan pakaian kum al, orang t idak m enyukai t et api m enghasilkan uang yang cukup. Ram but panj ang dan t at t oo m erupakan sat u bent uk lain dari cara m enam pilkan dir i. Beberapa anak m engat akan bahwa t at t o m erupakan t anda dari "show of force" sekaligus lam bang " keras" dan j ant an. Menenggak m inum an keras dan pil adalah sat u kebiasaan yang j uga biasa dilakukan selam a di j alan. Alasan yang diberikan adalah unt uk m elupakan m asalah.

Beberapa st udi m engenai anak j alanan secara gam blang m enunj ukkan berbagai t ekanan yang dialam i oleh anak j alanan. Secara ekonom i m ereka harus bekerj a dalam j am kerj a yang cukup panj ang, secara sosial ia dilet ak kan sebagai sam pah m asyarakat , secara hukum keberadaannya m elanggar pasal 505 KUHP. Bukanlah sat u hal yang m engada- ada bila m ereka m erasa t idak pernah m erasa ( ny) am an dalam kehidupan sehari- harinya.Tindakan- t indakan yang dipilih ini akan m em bawa anak- anak pada m asalah hukum , karena sem ua t indakan ini dianggap m elanggar hukum . T ( 14) m em berikan alasan bahwa sebelum bekerj a ia m abuk dulu unt uk m enghilangkan rasa m alu. Karena sebet ulnya ia gengsi kalau harus j adi pengam en. Dengan dem ikian selain sebagai st rat egi ekonom i, m abuk akhirnya m enim bulkan sikap cuek ( t idak peduli) dengan at uran hukum .

Secara um um , t indakan sem acam ini sering dikat akan sebagai penyalah gunaan obat . Nam un dem ikian, bila di t ilik dari sisi lain akan t erlihat sebaliknya. Dalam m asyarakat m odern, dengan m udah dikenali bahw a salah sat u j alan keluar unt uk m engat asi sit uasi- sit uasi yang m enekan individu adalah dengan pencipt aan obat - obat an. Dengan dem ikian anak- anak j alanan it u sungguh m elakukan sat u cara yang sudah disediakan oleh sist em dalam m asyarakat nya. Dalam hal ini ia bet ul- bet ul m em anfaat kan guna obat unt uk m engat asi berbagai t ekanan yang m enim bulkan ket egangan dalam diri. Obat dianggap sebagai alat unt uk m encapai sat u kondisi nyam an.

Jum lah anak j alanan yang sem akin m eningkat t erus t idak bisa dibiarkan begit u saj a. Hal ini akan berdam pak pada besarnya perm asalahan yang m enyangkut kesej aht eraan sosial anak. Jika hal ini t idak segera dit angani t ent u akan berakibat ke berbagai aspek sepert i m enurunnya kualit as Sum ber Daya Manusia sert a m eningkat nya t indak kenakalan dan krim inal di m asyarakat .

Mengingat hal t ersebut perlu dilak ukan t indakan unt uk m engat asinya, baik sebelum m aupun set elah anak t ersebut t urun ke j alan. Penanganan anak-anak j alanan ini harus bersifat t erpadu, art inya t idak hanya m elibat kan anak-anak it u sendiri t et api j uga keluarga dan m asyarakat .

Sebenarnya pem erint ah sudah m engam bil suat u langkah unt uk m engat asi m asalah anak j alanan ini. Salah sat unya adalah dengan m em buat rum ah singgah. Rum ah Singgah Anak Jalanan ( RSAJ) adalah suat u m odel penanganan anak j alanan yang m enggunakan rum ah sebagai pusat kegiat an (cent re based) . Di RSAJ, anak dibim bing dan dibina dalam suasana kekeluargaan, sehingga RSAJ benar- benar m erupakan t em pat persinggahan bagi anak yang t erm asuk kat egori hom eless khususnya dan t em pat m ereka m endapat kan berbagai kegiat an yang berm anfaat .

(6)

1. Term inal Terpadu Am plas Kecam at an Medan Am plas dengan j um lah anak j alanan 250 orang.

2. Olym pia Plaza, Sam bu dan Pusat Pasar Kecam at an Medan Tim ur dengan j um lah anak j alanan 70 orang

3. Yuki Plaza, Pasar Pet isah, sim pang Gaj ah Mada Kecam at an Medan Baru j um lah anak 30 orang

4. Sim pang Polonia Airport , Sim pang Jl. R.Suprat m an dengan j um lah anak j alanan 40 orang

5. Wilayah Aksara Plaza, j um lah anak 40 orang

6. Rum ah Belaj ar dengan j um lah anak yang dat ang perharinya 20 - 30 orang 7. Di rum ah m usik j um lah anak yang dat ing perhari 15 sam pai 25 orang

Meski sudah banyak upaya yang dilakukan, baik di t ingkat pem erint ah pusat m aupun daerah, nam un pada kenyat aannya usaha ini belum dapat m em enuhi sasaran yang sebenarnya. Adanya rum ah singgah ini hanya sekedar m em inim alkan m asalah saj a. Bahkan sering t erj adi bahwa adanya rum ah singgah j ust ru m engakibat kan j um lah anak j alanan sem akin bert am bah karena m ereka m erasa ada t em pat yang dapat m ereka gunakan sebagai rum ah. Selain it u, rum ah singgah yang ada kebanyakan benar- benar berfungsi sebagai “ t em pat singgah” di siang hari saj a. Art inya, m ereka dibenarkan berist irahat di rum ah singgah set elah m erek a selesai bekerj a. Sedangkan m alam hari m ereka harus m encari t em pat lain karena rum ah singgah t ersebut t ut up. Selain it u, di rum ah singgah t ersebut seringkali t idak ada pendidikan yang sebenarnya m enj adi kebut uhan ut am a anak- anak t ersebut .

Kelem ahan lain dari penyelenggaraan RSAJ adalah pada agen- agen perubahan/ fasilit at or yang kurang m em iliki kesam aan dengan sasaran perubahan. Kondisi sepert i ini m engakibat kan kurangnya kem am puan em pat i pada agen perubahan yang pada akhirnya berdam pak pada kom unikasi yang kurang efekt if.

BAB I I I

KERAN GKA KON SEPTUAL

Proses int ervensi sosial m erefleksikan t eknologi/ m et ode yang digunakan oleh pekerj a sosial dalam m enolong individu, kelom pok dan m asyarakat . Met ode pelayanan langsung (direct services) pekerj aan sosial int ervensi dilakukan pada t ingkat an individual, keluarga, dan kelom pok. Sedangkan m et ode pelayanan yang t idak langsung (indirect services) int ervensi dilakukan pada t ingkat an inst it usi/ organisasi dan m asyarakat .

(7)

Karakt erist ik yang fundam ent al dari pelayanan sosial adalah m ereka m em iliki m anusia sebagai bahan bakunya yang akan diproses m elalui pelayanan. I ni sangat berbeda dari j enis pelayanan lain yang m em iliki obj ek/ sasaran bahan m anusia. Sebagaim ana kit a ket ahui, bahan m anusia adalah m akhluk yang m em iliki ident it as, m oral, sosial dan polit ik dari m erek a adalah “self act ualit y” , yang respon m ereka t idak hanya dit ent ukan oleh apa yang sedang dilakukan t erhadap m ereka, t et api j uga dipengaruhi oleh keinginan, m ot ivasi dan pengalam an diri m ereka. ( Hasenfeld & English,1 974, p.8) .

Bekerj a dengan orang t idak hanya m enyangkut kekaburan secara m oral dan sosial, t et api j uga ket idakpast ian t eknis. Menurut Hasenfeld & English bahwa pelayanan sosial ser ingkali dit andai oleh t eknologi yang relat if t idak past i, yait u hubungan ant ara apa yang m ereka lakukan dan hasil yang m ereka ingin capai relat if t idak j elas. Ket idakpast ian t eknik ini disebabkan oleh ket idak j elasan hubungan ant ara sebab dan akibat . Salah sat u alasan m enurut Hasenfeld & English unt uk ket idakpast ian t eknologi dari pelayanan sosial adalah bahwa t uj uan pelayanan sosial sulit unt uk dit ent ukan dan diukur. Hal ini sebagian disebabkan oleh kecenderungan t uj uan t ersebut bersifat ideologi, yait u bahw a m ereka pada hakekat nya adalah t ent ang nilai, keyakinan dan norm a yang dapat m enim bulkan ket idaksepakat an t ent ang nilai dan norm a t ersebut .

Menurut Hasenfeld, t erdapat beberapa j enis t eknologi didalam pelayanan sosial at au pelayanan m anusia, yait u:

1.Teknologi yang m em proses orang (people–processing t echnology) 2.Teknologi yang m endukung orang (people–sust aining t echnology) 3.Teknologi yang m erubah orang (people–changing t echnology) 4.Teknologi yang m engont rol orang (people–cont rolling t echnology)

Teknologi yang m em proses orang adalah cara at au akt ivit as yang dilakukan pekerj a sosial unt uk m em berikan label at au st at us t ert ent u t erhadap orang sehingga akan diperlakukan t ert ent u. Teknologi yang m endukung orang adalah akt ivit as pekerj a sosial dalam r angka m em berikan perawat an at au kesej aht eraan personil, t et api upaya unt uk m erubah ciri- cir i orang t ersebut sepert i pelayanan dukungan ( support services) . Teknologi yang m er ubah orang adalah akt ivit as unt uk m erubah ciri- cir i pribadi orang dilayani. Dan t eknologi yang m engont rol orang adalah akt ivit as pelayanan yang fungsi ut am anya adalah unt uk m engont rol, m em bat asi at au dalam beberapa hal m enekan prilaku t ert ent u orang cont ohnya pelayanan koreksional.

Pendekat an pert olongan dalam int ervensi pekerj aan sosial yang m erefleksikan aplikasi t eknologi m engacu pada t eori t ert ent u, dan oleh Neil Thom pson ( 2000) paradigm a/ pendekat an t ersebut adalah sebagai berikut :

Psik odin a m ik

Teori ini berkait an dengan konflik int ernal ant ara dorongan id dengan kesadaran sosial superego dan dim ediasi oleh ego. Pendekat an ini digunakan oleh pekerj aan sosial unt uk m elihat m asalah pekerj aan sosial sebagai konflik ant ara harapan dan kebut uhan individu dengan ham bat an dan keinginanan lingkungan m asyarakat .

Psik ososia l ca se w or k

Pandangan yang m enekankan pada fakt or sosial yang m em ainkan peran dalam sit uasi sosial. Hal ini m enunj ukkan bahw a prakt ek int ervensi t idak hanya diarahkan pada penyesuaian psikologis t et api j uga berusaha m engubah lingkungan sosial.

Psik ologi h u m a n ist ik

(8)

pandangan ini adalah berorient asi m em bebaskan orang dari ham bat an ini sehingga kebaikan m anusi yang alam iah dapat berlangsung.

Pe k e r j a a n sosia l t in gk a h la k u

I de dasar dibelakang pekerj aan sosial t ingkah laku adalah bahwa t ingkah laku dipelaj ari m elalui sej um lah kecil proses psikologis ( sebagai cont oh penguat an) . Masalah berkait an dengan t ingkah laku dapat dipecahkan m elalui int ervensi yang m engubah proses belaj ar sehingga t ingkah laku berm asalah dapat dikurangi at au dihilangkan sem ent ara t ingkah laku posit if diperkuat .

Te or i sist e m

Dengan pendekat an ini sit uasi pekerj aan sosial dipaham i sebagai seperangkat sist em sosial yang berkait an ( sist em keluarga, ket et anggaan, dsb) . Tugas pekerj aan sosial m em aham i int eraksi sist em t ersebut dan m asalah yang m uncul sehingga pola sist em dapat diubah dan m asalah dapat dipecahkan. Terapi keluarga banyak m enggunakan pendekat an ini. Penekanan adalah pada perubahan sist em keluarga sebagai kesat uan, t idak bekerj a pada fakt or individu saj a.

Pe k e r j a a n Sosia l Ra dik a l

Pendekat an ini berkem bang karena ket idakpuasan t erhadap pendekat an yang m enghasilkan perubahan sedikit pada fakt or sosial khususnya kem iskinan. Fokus radikal pekerj aan sosial adalah polit isasi; m enolong klien m engem bangkan kesadaran bagaim ana m asalah m ereka dihubungkan fakt or sosial dan polit ik, sehingga m ereka dapat berkont ribusi dalam proses perubahan sosial radikal. Terdapat unsur pekerj aan sosial radikal yang dit em ukan dalam pendekat an m odern sepert i pem berdayaan dan em ansipasi/ keset araan.

Pr a k t e k Em a n sipa si

Pendekat an em ansipasi pada pekerj aan sosial berkait an dengan kepedulian t erhadap penekanan ( opresi) at au diskrim inasi. Fokus pekerj aan sosial adalah m em berdayakan klien unt uk m engat asi ket idakberunt ungan yang m ereka alam i sebagai hasil sikap negat if t erhadap m ereka.

Met ode int ervensi yang digunakan dalam prakt ek pekerj aan sosial pada hakekat nya m erefleksikan t eknologi yang digunakan dalam proses pert olongan bagi individu m aupun kom unit as. Met ode int ervensi t idaklah bersifat berdiri sendiri t erlepas ant ara sat u m et ode sat u dengan lain dalam m em ecahkan m asalah sosial baik pada t ingkat individu, kelom pok m aupun m asyarakat .

Heron dalam Thom pson ( 2000) m enggam barkan 6 kat egori dalam m em aham i bent uk- bent uk int ervensi pekerj aan sosial, yait u:

• Pr e sk r ipt if.

I nt ervensi ini m eliput i pengarahan t ingkah laku individu yang m enj adi fokus perhat ian. Hal ini disert ai dengan m andat int ervensi yang diperoleh dari pengadilan

I n for m a t if.

Dasar int ervensi inform at if adalah m enyediakan inform asi sehingga m enolong orang dapat m em aham i sit uasi m ereka.

• Kon fr on t a si.

(9)

• Ka t a r sis.

Kat arsis m erupakan proses pelepasan em osi, sebagai cont oh m enolong orang m engekspresikan kesedihan m ereka dengan m encipt akan lingkungan yang kondusif sehingga orang m enj adi orang t idak m erasa t idak perlu m enut upi perasaan m ereka.

• Ka t a lit ik .

I nt ervensi ini diarahkan pada m enolong orang m enj adi lebih m andiri dan m engont rol kehidupannya sendiri m elalui bent uk pem berdayaan.

• Supor t if.

Hal ini m engacu pada t indakan yang m endukung bagi klien dan lainnya yang t ercakup dalam sit uasinya.

Thom pson ( 2000) m engem ukakan beberapa t eknologi/ m et ode int ervensi yang um um digunakan adalah sebagai berikut :

• Pr a k t e k be r fok u s pa da t uga s. Hal m eliput i bekerj a sam a unt uk:

( 1) m engklarifikasi sit uasi saat ini ( t it ik A) dan m engident ifikasi sit uasi alt ernat if yang dikehendaki; ( t it ik B) ;

( 2) m em buat j alan at au langkah yang harus dilakukan dari t it ik A ke B ( t ugas yang harus dilakukan) ;

( 3) kesepakat an alokasi t ugas bersam a.

I n t e r v e nsi k r isis

Kehidupan m anusia m enghasilkan banyak energi yang dapat digunakan unt uk m engat asi m asalah, kesulit an dan ham bat an unt uk kem aj uan. Tugas pekerj a sosial adalah m em bant u m enolong m enyalurkan energi secara posit if sebelum m ereka m ulai dalam krisis.

Kon se lin g

Konseling adalah proses pem berian bant uan dari seseorang konselor kepada seorang klien at au sekelom pok or ang yang m em iliki m asalah. Bant uan diberik an unt uk m em ecahkan m asalah yang dialam i klien dengan cara wawancara dan diskusi. ( Lent era Sahaj a, 1999) .

Walaupun konseling m endalam cenderung t erj adi dalam lem baga khusus, prakt ek pekerj aan sosial sering m enggunakan unsur konseling dari sisi m enolong orang m em aham i sit uasi m ereka, perasaan m ereka dan keput usan m ereka.

M a n a j e m e n Ka su s

Hal ini m encakup pengawasan penyediaan paket pelayanan unt uk individu dalam m asyarakat yang m em but uhkan penyediaan pelayanan kelem bagaan.

Advok a si

Menj adi pem bela m eliput i m ew akili kepent ingan orang yang m ereka t idak dapat m elakukan sesuat u unt uk m ereka sendiri.

M e dia si

Hal ini m engacu pada kerj a pert olongan bagi faksi- faksi unt uk berekonsiliasi t ent ang perbedaan dengan m em elihara keadaan net ral diant ara m ereka.

(10)

▪ Sist em Klien

I nt ervensi Makro : Ket et anggaan Organisasi Form al

Masyarakat .

I nt ervensi Mikro : I ndividu

Keluarga

Kelom pok

▪ Tuj uan

I nt ervensi Makro : Perubahan dalam organisasi dan m asyarakat

I nt ervensi Mikro : Meningkat kan fungsi sosial, m engurangi m asalah sosial, pada individu, keluarga dan kelom pok.

▪ St rat egi Perubahan

I nt ervensi Makro : Pengorganisasian Masyarakat Aksi Sosial

Lobi Koordinasi

Analisis Masyarakat I nt ervensi Mikro :

Konseling I nt ervensi Krisis Advokasi individu

Pendekat an dalam m elakukan int ervensi m asyarakat oleh Jack Rot hm an, Erlich dan Tropm an ( 1995) di klasifikasikan kedalam 3 m et ode/ bent ukyait u :

• Pe m ba n gu n a n m a sya r a k a t lok a l (loca lit y de ve lopm e n t) .

Met ode ini m em berikan penekanan pada m em bangun kapasit as m asyarakat , int egrasi sosial dan solidarit as m asyarakat dalam rangka pem ecahan m asalah sosial. I nt ervensi ini dilakukan m elalui m em berikan kesem pat an pada m asyarakat unt uk berpart isipasi luas dalam m enent ukan t uj uan dan t indakan yang dilakukan.

• Pe r e n ca na a n Sosia l

Met ode ini m erupakan st at egi perubahan dasar dengan m enggunakan dat a em piris unt uk seperangkat t indakan dalam r angka pencapaian t uj uan t ugas yang berfokus pada solusi m asalah sosial, kepuasan dan kebut uhan sosial.

• Ak si Sosia l

(11)

BAB I V KESI M PULAN

Anak adalah aset m asa depan. Kegagalan dalam m em aham i kebut uhan anak akan beruj ung pada kegagalan m em bant u anak unt uk m enj adi m anusia m andiri, y ang dapat m enent ukan m asa depannya sendiri, berart i gagal m enyam bung sebuah generasi. Sudah sem est inya, anak diberi ruang yang luas unt uk t um buh dan berkem bang sesuai dengan m asa pert um buhannya m enuj u kem at angan dan kem andirian. Upaya perlindungan bagi anak harus berpegang pada prinsip- prinsip pokok, sebagaim ana t ert uang dalam Konvensi Hak Anak yait u :

1. Tidak diskrim inat if

2. Kepent ingan yang t erbaik bagi anak 3. Hidup, t um buh, dan berkem bang

4. Menghargai pendapat dan pandangan anak

Prinsip- prinsip dasar inilah yang harus m enj adi landasan dalam m elakukan pelayanan t erhadap anak j alanan. Jum lah anak j alanan kian hari kian bert am bah seir ing dengan sem akin berlarut nya krisis ekonom i. Diperkirakan akan t erus m eningkat j um lahanya hingga em pat sam pai lim a kali lipat , dengan dem ikian anak j alanan di kot a- kot a besar di I ndonesia j um lahnya bisa m encapai 100.000-150.000 dan bahkan lebih ( Suyant o dalam Sulart o, 2000) . Anak j alanan m erupakan salah sat u perm asalahan anak yang m em erlukan penanganan secara t epat dan cepat . ( Suyant o dalam Sulart o, 2000) .

Anak- anak yang hidup dij alanan at aupun m elakukan kegiat an di j alanan sangat rent an dengan perlakuan kekerasan dan eksploit asi. Sudah m enj adi hukum di j alanan, siapa yang kuat m erekalah yang m enang. Masa anak- anak yang m est inya dihiasi dengan keceriaan dan kem anj aan, t erpaksa harus berj uang sendirian m em pert ahankan hidup. Fisik dan j iwa yang m asih rent an, secara t erpaksa harus berhadapan dengan dunia yang keras dan kej am , yait u dunia j alanan. Tidak perlu lagi di bayangkan bagaim ana nasib m ereka, yang past i kit a t elah kehilangan sat u generasi.

Penanganan m asalah anak- anak j alanan ini harus bersifat t erpadu, art inya t idak hanya m elibat kan anak it u sendiri t et api j uga keluarga dan m asyarakat . Oleh karena it u pendekat an yang dilakukan dalam m elakukan int ervensi t erhadap m asalah anak j alanan ini, sesuai dengan yang diaj ukan oleh Jack Rot hm an, Erlich dan Tropm an ( 1995) , adalah aksi sosial. Pendekat an ini beranggapan bahwa ada ket idakberunt ungan pada segm en t ert ent u dalam m asyarakat sehingga perlu diorganisasikan dalam rangka m em buat t unt ut an peningkat an sum ber dan perlakuan adil dalam m asyarakat .

Oleh karena pelayanan yang diberikan sifat nya langsung dit uj ukan pada individu, keluarga dan kelom pok m aka sifat pelayanannya adalah direct service yang sifat nya m ikro, yait u dengan m enyelenggarakan rum ah singgah unt uk anak j alanan. RSAJ bersifat drop in cent re yang m enj adi perant ara anak dengan keluarganya.

Unt uk it u m aka perlu dibuat rancangan program int ervensi yang t epat unt uk m enangani m asalah anak j alanan ini. Program nya t erdiri dar i dua t ahap. Pada t ahap awal m ereka diperkenalkan dengan RSAJ. Pada t ahap berikut nya, anak diarahkan unt uk m engikut i program RSAJ. Set elah it u, akan t erj adi hubungan anak dengan keluarga, sebagai berikut :

1. Anak kem bali kepada orang t ua

2. Anak t et ap dapat berint eraksi dengan keluarga

3. Orang t ua dan anak saling m enget ahui dim ana m ereka berada

A. Tu j ua n Pr ogr a m

(12)

Adapun t uj uan khususnya adalah m em fasilit asi dan m elepaskan anak dari kehidupan j alanan. Dengan t uj uan ini, kegiat an lebih m engarah kepada penanam an nilai, penam bahan w aw asan dan pem bent ukan sikap dan perilaku yang norm at if.

1. Meningkat kan pem aham an anak unt uk m enghindarkan anak- anak dari sikap dan perilaku krim inal, eksploit asi seks dan ekonom i.

2. Meningkat kan pem aham an anak t ent ang cara hidup yang sehat dan norm at if, 3. Mem beri penget ahuan dan ket eram pilan yang berguna bagi k ehidupan

sekarang m aupun m asa yang akan dat ang, sehingga m ereka m em punyai m ekanism e pert ahanan diri dan m em ilik i pikiran posit if t ent ang kehidupannya. Unt uk m encapai t uj uan t ersebut , RSAJ m em punyai fungsi sebagai fasilit at or ( perant ara) unt uk m em perm udah anak j alanan lepas dari kehidupan j alanan, baik kem bali kepada keluarga asli, keluarga penggant i, at aupun alih kerj a. Dengan fungsi ini, m aka harus dij alin pula kerj asam a dengan para orang t ua anak j alanan sebagai wuj ud pendekat an anak dan keluarga.

B. Pr ogr a m da n k e gia t a n

RSAJ ini beroperasi selam a 24 j am dengan program kegiat an sehari- hari m eliput i :

1. Pert em uan di lapangan: ▪ pendam pingan, ▪ perkawanan,

▪ pem eliharaan hubungan, dan ▪ perkenalan

2. I dent ifikasi:

▪ pengisian file anak dan ▪ ident ifikasi keluarga 3. Bim bingan sosial anak:

▪ bim bingan kebiasaan hidup yang baik dan ▪ m engat asi kesulit an/ kebiasaan m enyim pang. 4. Pendidikan Jalanan:

Model pendidikan yang berbasiskan kondisi di j alanan dengan m em berikan penget ahuan unt uk pem bent ukan kepribadian.

▪ pendidikan seks dan ▪ krim inalit as.

5. Bim bingan Keluarga: m em bant u keluarga m engat asi kesulit an t erut am a dalam pengasuhan anak. Bim bingan dilakukan dengan cara :

hom evisit ( berkunj ung ke rum ah, surat - m enyurat , orangt ua dat ang ke RSAJ) dan

▪ pinj am an m odal.

C. Ke lom pok Sa sa r a n

RSAJ m elayani anak j alanan dengan karakt erist ik:

1. Laki- laki at au perem puan

2. Berusia m aks.16 t ahun ( m asih m engakom odasi usia diat asnya bila it u dianggap m em bant u dalam int ervensi)

3. Bersekolah at au t idak bersekolah

4. Tinggal at au t idak t inggal dengan keluarga

(13)

D . St r a t e gi Pe r u ba ha n

▪ Konseling ( individu & kelom pok) ▪ I nt ervensi Krisis

▪ Advokasi individu ( Jam es Whit t aker)

E. Ke gia t a n Ut a m a di r u m a h singga h :

• Penanganan kasus secara individu m aupun secara kelom pok.

• Mengem bangkan ruj ukan dalam m em berikan pelayanan kepada anak j alanan.

• Kunj ungan kepada keluarga anak j alanan bagi yang m asih m em punyai orangt ua.

• Pendidikan inform al : baca- t ulis, rekreasi, dsb.

• Pem berian beasisw a.

• Pelat ihan ket eram pilan

F. Age n pe r u ba h a n

Agen peruabahan adalah fasilit at or yang m au bekerj a secara sukarela. Relaw an- relaw an ini dilat ih dan diberi pem bek alan t ent ang m at eri- m at eri yang berkait an.

G. Sya r a t - sya r a t t e na ga fa silit a t or :

▪ Berm inat pada m asalah anak- anak m arj inal ▪ Mam pu berem pat i

▪ Bersedia t er libat langsung dalam kehidupan anak j alanan ▪ Mau bekerj a secara sukarela

H . M e t ode

Met ode int ervensi yang digunakan t idaklah ber sifat berdir i sendiri, t er lepas ant ara sat u m et ode dengan yang lain dalam . Dalam hal ini digunakan beberapa m et ode yang sat u sam a lain saling m endukung ( Heron dalam Thom pson, 2000) , yait u :

1. Met ode I nform at if, yait u dengan m enyediakan inform asi yang berm anfaat dalam usaha m em berdayakan anak j alanan sehingga m ereka dapat m em aham i sit uasi yang dihadapi.

2. Met ode Kat alit ik, yakni m engarahkan anak j alanan unt uk m enj adi lebih m andiri dan m engont rol kehidupannya sendiri m elalui bent uk pem berdayaan.

3. Met ode Suport if, yakni t indakan- t indakan suport if yang m endukung bagi anak j alanan dan lainnya yang t ercakup dalam sit uasinya

I . Te k n ik Pe n ya m pa ia n M a t e r i ▪ Ceram ah/ kuliah

▪ Diskusi/ Tanya j awab ▪ Perm ainan

J. Eva lua si

Evaluasi bert uj uan unt uk m enilai keberhasilan program - program yang dilaksanakan di RSAJ dengan cara m em bandingkan kuant it as m aupun kualit as dari ouput t erhadap input . Pada prinsipnya rancangan yang dipakai unt uk m engevaluasi program yang dilaksanakan di RSAJ adalah Pret est - Post t est Design. Adapun indikat or dari keberhasilan program it u adalah :

(14)

2. Meningkat nya pem aham an anak t ent ang cara hidup yang sehat dan norm at if,

3. Diperolehnya penget ahuan dan ket eram pilan yang berguna bagi kehidupan sekarang m aupun m asa yang akan dat ang, sehingga m ereka m em punyai m ekanism e pert ahanan diri dan m em ilik i pikiran posit if t ent ang kehidupannya.

4. Meningkat nya j um lah anak yang kem bali pada orang t uanya.

D AFTAR PUSTAKA

Rot hm an, Jack, Tropm an John. E., Erlich, John L. 2000. St rat egies of Com m unit y I nt ervent ion. 6 t h ed. Manhat t an : F.E. Peacock Pubs. I nc.

Sant oso,T. 1999. Krisis dan Krim inalit as Pasca Reform asi. Jakart a : Pust aka? Sinar Harapan.

Whit t aker, Jam es K. et . al. 1995. Evaluat ing Fam ily- Based Service. Aldine de Gruyt er.

Zalt m an, Gerald Et .Al. 1972. Creat ing Social Changes. New York: Holt Rinehart Winst on

__________, 2002. Pekerj aan Sosial sebagai iI m u ( Bagian3) . ht t p: / / www.infosociet a.com

__________, 2001. Pelayanan Sosial Bagi Anak. Topik: Ket elant aran. ht t p: / / www.infosociet a.com

__________, Keluh kesah Nasional.. ht t p: / / w ww .m em bers.t ripod.com

Referensi

Dokumen terkait

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA ASPEK READING DI KELAS INKLUSIF.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Misra Jog Misra Kaafi Misra Kausia Misra Khamaaj Misra Kirwani Misra Mond Misra Pahadi Misra Piloo Misra Shivranjani Misra Tilak Kamod Misra Tilang Misra Yaman Miya Ki Sarang Miya

Tabel tersebut menunjukkan proporsi usia pada kelompok dengan status depresi maupun tidak depresi tampak tidak berbeda secara bermakna, namun terlihat kecenderungan

sirkulasi adalah adalah kegiatan melayani pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya

Puja dan puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis sebagai mahasiswa praktikan

Keterangan : Elektroda dari konduktometer yang dicelupkan ke dalam larutan, dijaga agar bebas dari gelembung udara..

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing perlakuan bioinsektisida kecubung (Datura metel) terhadap hama ulat penggerek (Scirpophaga innotata), maka digunakan analisis

• model bahan yang diperbuat dalam saiz yang sama besar dengan benda asal ataupun dalam saiz yang lebih kecil dengan berpandukan kepada skala pembesaran atau pengecilan