• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Algoritma Learning Vector Quantization dan Weighted Product Dalam Memilih Perusahaan Tempat Berinvestasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Implementasi Algoritma Learning Vector Quantization dan Weighted Product Dalam Memilih Perusahaan Tempat Berinvestasi"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM MEMILIH PERUSAHAAN TEMPAT

BERINVESTASI

SKRIPSI

SOFIYA NAZARA

111401016

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

IMPLEMENTASI ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION DAN

WEIGHTED PRODUCT DALAM MEMILIH PERUSAHAAN TEMPAT BERINVESTASI

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer

SOFIYA NAZARA 111401016

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

ii

PERSETUJUAN

Judul : IMPLEMENTASI ALGORITMA LEARNING

VECTOR QUANTIZATION DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM MEMILIH PERUSAHAAN TEMPAT BERINVESTASI

Kategori : SKRIPSI

Nama : SOFIYA NAZARA

Nomor Induk Mahasiswa : 111401016

Program Studi : S1 ILMU KOMPUTER

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan,

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Amer Sharif, S.Si,M.Kom Dr. Poltak Sihombing, M.Kom NIP. - NIP. 196203171991031001

Diketahui/Disetujui oleh

Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,

(4)

PERNYATAAN

IMPELEMENTASI ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION DAN

WEIGHTED PRODUCT DALAM MEMILIH PERUSAHAAN TEMPAT BERIVESTASI

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan,

(5)

iv

PENGHARGAAN

Alhamdulillah. Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Yang mana skripsi ini ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer, pada Program Studi S1 Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

Pada pengejaan skripsi dengan judul Impelementasi Algrotima Learning

Vector Quantization dan Weighted product Dalam Memilih Perusahaan Tempat Berinvestasi ini, penulis menyadari banyak pihak yang turut membantu serta memotivasi dalam pengerjaannya. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Subhilhar, Ps.D.

2. Bapak Prof. Muhammad Zarlis selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I dan Ketua

Program Studi S1 Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Amer Sharif, S.Si, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah

banyak memberi arahan dan motivasi dalam pengerjaan skripsi saya.

5. Bapak Drs. Marihat Situmorang, M.Kom selaku Dosen Penguji I yang telah

meluangkan waktunya untuk memberi saran-saran dan kritik guna menyempurnakan skripsi penulis.

6. Bapak Seniman, S.Kom, M.kom selaku Dosen Penguji II yang telah memberi

banyak masukan dan saran-saran untuk skripsi penulis.

7. Orang tua tercinta penulis Yafizham dan Rimta, serta saudara tercinta penulis

Aulia Fizhta, Audita Mutia, dan Alfi Abdillah yang tidak pernah berhenti memberi dukungan dalam segala bentuk, kasih sayang dan motivasi penuh kepada penulis.

8. Ter-spesial mas Arifin dan teman-teman seperjuangan terbaik, Kh Nisa Dewi

dan Gusra Al Gery yang selalu memberikan bantuan, semangat, dan tempat berbagi suka duka penulis.

9. Semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat

penulis ucapkan satu demi satu yang telah membantu penyelesaian laporan ini.

(6)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Sehingga dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Medan,

Penulis,

(7)

vi

ABSTRAK

Seorang investor, dalam memilih perusahaan tempat berinvesatasi harus berhati-hati agar tidak rugi. Dengan memanfaatkan Jaringan Syaraf Tiruan dan Sistem Pendukung Keputusan maka pemilihan ini dapat dilakukan dengan tepat. Dengan menggunakan

algoritma Learning Vector Quantization (LVQ), data laporan keuangan perusahaan

akan dijadikan sebagai pola masukan. Dimana masukan tersebut akan dilatih untuk diprediksi nilainya dimasa mendatang, dan hasil pelatihannya dibandingkan dengan

target yang sudah ditetapkan. Hasil pelatihan dibagi menjadi “Nilai Saham Naik” dan

“Nilai Saham Turun.” Terdapat 34 sampel perusahaan dengan masing-masing 11

parameter penentu prediksi nilai saham. Epoch maksimal 1000, dan goal performance 0,0001. Masukan diuji, yang masuk kedalam kelas Nilai Saham Naik akan menjadi alternatif yang baik untuk dijadikan tempat berinvestasi. Dengan inputan tersebut,

metode Weighted Product (WP) dapat mengurutkan rangking terbaik perushaan

sebagai tempat berinvestasi. Terdapat 4 kriteria dalam pemilihan perusahaan sebagai tempat berinvestasi, yaitu : Harga Saham, Dividen, Resiko, dan Jangka Investasi. Berdasarkan bobot prioritas investor terhadap kriteria tersebut maka akan dihasilkan urutan alternatif yang sesuai. Hasil dari prediksi menggunakan LVQ memiliki ketepatan 100%, tepat dalam artian bahwa prediksi nilai (naik atau turunnya) nilai saham sesuai dengan nilai saham aktual yang tercantum pada laporan keuangan. Dan presentase ketepatan dalam perangkingan alternatif perusahaan menggunakan WP adalah 100%, ketepatan terlihat dari output daftar perusahaan yang sesuai dengan keinginan investor, yaitu yang memiliki nilai kriteria sesuai prioritas.

(8)

Implementation of Learning Vector Quantization and Weighted Product Algorithm On Choosing Company To Do Investment

ABSTRACT

As an Investor, selecting company to do investment, must be done it carefully, to avoid loss. This may be achieved with the means with Neural Network and Decision support System, it can be done appropriately. With the use of Learning vector Quantization (LVQ), financial report of company is used as input pattern. These inputs will used for training to get prediction of its value in the future. The training

result will be divided by “Value of the Stock Increases” and “Value of The Stock decrease”. There are 34 companies as a sample and each has 11 symptoms. With a

maximum of 1000 epoch, and 0,0001 of performance goals parameters. The input

were tested, and each input which was in the class of “The Value of the Stock Increases” was classified as best alternatives for investment. Weighted Product

organized the ranking of those alternatives. There are 4 criteria on choosing a company to do investment, which are: stock prices, dividend, risk, and invest period.

The outputs of this process are the ranks of the alternatives based on investor‟s weight

priority of the criteria. Based on the results, prediction using LVQ have 100% accuracy, accuracy meaning that the prediction of stock value (increase or decrease) corresponded to the actual stock value which was reported in financial reports. And the percentage of accuracy on ranking the alternatives using WP is 100%, the accuracy can be seen from the output of the system, which output are the list of companies ranked based on the criteria.

(9)

viii

Daftar Gambar Xii

Bab 1 Pendahuluan 1

2.1 Jaringan Syaraf Tiruan

2.1.1 Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan

2.2 Learning Vector Quantization (LVQ)

2.2.1 Arsitektur Jaringan LVQ

12 13 2.3 Sistem Pendukung Keputusan

2.3.1 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan 2.3.2 Metode Weighted Product

2.3.3 Algoritma Weighted Product

14 2.5.2 Keuntungan Bagi Investor

2.5.3 Resiko Dalam Berinvestasi 2.5.4 Jangka Waktu Investasi 2.6 Analisis Kinerja Keuangan

(10)

Hal.

Bab 3 Analisis Dan Perancangan Sistem 25

3.1 Analisis Sistem 25

3.1.1 Analisis Permasalahan 25

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem 26

3.1.2.1 Kebutuhan Fungsional Sistem 26

3.1.2.2 Kebutuhan Non-Fungsional Sistem 26

3.1.3 Analisis Proses Sistem

3.1.3.1 Analisis Proses Learning Vector Quantization

3.2.1.3 Use Case Merangking Alternatif Perusahaan

32 32 33 34

3.2.2 SequenceDiagram

3.2.2.1 Sequence DiagramProses Pelatihan LVQ

3.2.2.2 Sequence Diagram Proses Pengujian LVQ

3.2.2.3 Sequence Diagram Proses Merangking Alternatif

Perusahaan

3.2.3.3 Activity Diagram Proses Merangking Alternatif

Perusahaan

3.3.3 Pseudocode Proses Perangkingan Weighted Product

39

3.4.4 Flowchart Proses Perangkingan Alternatif

3.5 PerancanganData

3.5.1 Perancangan Masukan

3.5.1.1 Perancangan Masukan Untuk Algoritma LVQ 3.5.1.2 Perancangan Masukan Untuk Algoritma WP 3.5.2 Perancangan Keluaran

3.5.2.1 Perancangan Keluaran Algoritma LVQ 3.5.2.2 Perancangan Keluaran Algoritma WP

(11)

x

Bab 4 Implementasi dan Pengujian Sistem

4.1 Implementasi Sistem 51

4.1.1 Tampilan Antarmuka Sistem 51

4.1.1.1 Antarmuka Home Sistem 51

4.1.1.2 Antarmuka Pelatihan LVQ 52

4.1.1.3 Antarmuka Pengujian LVQ 55

4.1.1.4 Antarmuka Perangkingan WP 56

4.1.1.5 Antarmuka Menu Help 59

4.2 Pengujian Sistem

4.2.1 Jenis Pengujian 59

4.2.1.1 Ketetapan Pelatihan 60

4.2.1.2 Ketepatan Prediksi Nilai Saham

4.2.1.3 Ketepatan Perangkingan Alternatif Menggunakan WP

61 64

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 66

5.1 Kesimpulan 66

5.2 Saran 66

Daftar Pustaka 64

Lampiran Listing Program

Lampiran Nama Perusahaan

Lampiran Laporan Keuangan Perusahaan

A-1 A-25 A-27

(12)

DAFTAR TABEL

Hal. 2.1 Rating Kinerja Metode WP

3.1 Input Vektor Masukan dan Kelasnya 3.2 Bobot Kelas

3.3 Bobot kriteria

3.4 Kriteria kemampuan investor dalam penanaman modal

3.5 Dokumentasi Naratif Use Case Pelatihan LVQ 32

3.6 Dokumentasi Naratif Use Case Pengujian LVQ

3.7 Dokumentasi Naratif Use Case Merangking Alternatif Perusahaan

33 34 4.1 Parameter Penentu Nilai Saham Dari Laporan Keuangan

4.2 Hasil Analisis Laporan Keuangan (Rumus Hal.20) 4.3 Bobot Masing-Masing Kelas Target

4.4 Bobot Kriteria Setiap Alternatif Perusahaan (Data Terlampir) 4.5 Normaliasi Bobot Prioritas

4.6 Perhitungan Vektor S dan Vektor V setiap alternatif 4.7 Hasil Pelatihan Menggunakan Metode LVQ

4.8 Hasil Prediksi Nilai Saham Dengan Metode LVQ

4.9 Hasil Uji Prediksi Dengan Metode LVQ

1. Sub Sektor Makanan & Minuman 2. Sub Sektor Rokok

3. Sub Sektor Kosmetik & Keperluan Rumah Tangga 4. Sub Sektor Farmasi

5. Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga

6. Laporan Keuangan Perusahaan Sampel Tahun 2011 7. Laporan Keuangan Perusahaan Sampel Tahun 2012 8. Nilai Kriteria Alternatif Perusahaan

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Hal.

2.1 Model Neuron Jaringan Syaraf Tiruan

2.2 Jaringan Lapis Tunggal

2.3 Jaringan Lapis Jamak

2.4 Arsitektur Jaringan LVQ

2.5 Financial Report Perusahan Gudang Garam Tbk.

2.6 Share Price Information Perusahaan Gudang Garam Tbk.

2.7 Laporan Dividen Perusahaan Gudang Garam Tbk.

3.1 Ishikawa Diagram

3.2 Use case Diagram Sistem Ide Pemilihan Perusahaan Tempat Berinvestasi

3.3 Sequence Diagram Proses Pelatihan LVQ 3.4 Sequence Diagram Proses Pengujian LVQ

3.5 Sequence Diagram Proses Perangkingan Dengan WP

3.6 Activity Diagram Proses Pelatihan LVQ 3.7 Activity Diagram Proses Pengujian LVQ

3.8 Activity Diagram Proses Merangking Alternatif Perusahaan 3.9 Flowchart Sistem

3.10 Flowchart Proses Pelatihan

3.11 Flowchart Proses Pengujian

3.12 Flowchart Proses Perangkingan Alternatif Dengan WP

3.13 Tampilan Antarmuka Awal

3.14 Tampilan Antarmuka Pelatihan Metode LVQ

3.15 Tampilan Antarmuka Pengujian Metode LVQ

3.16 Tampilan Antarmuka Proses WP

3.17 Tampilan Antarmuka Help

3.18 Tampilan Antarmuka Konfirmasi Exit

(14)

4.1 Antarmuka Menu Home Sistem

4.2 Antarmuka Pelatihan LVQ

4.3 Antarmuka Pengujian LVQ Setelah Dikenali

4.4.Proses Perangkingan Alternatif Dengan WP

4.5 Antarmuka Help

4.6 Antarmuka Hasil Pelatihan LVQ

4.7 Tampilan Sebelum Prediksi Nilai Saham Dengan Metode LVQ

4.8. Tampilan Setelah Prediksi Nilai Saham Dengan Metode LVQ

4.9. Pembobotan untuk proses WP

4.10 Hasil Proses Perangkingan WP

52

52

55

56

59

60

62

62

64

(15)

vi

ABSTRAK

Seorang investor, dalam memilih perusahaan tempat berinvesatasi harus berhati-hati agar tidak rugi. Dengan memanfaatkan Jaringan Syaraf Tiruan dan Sistem Pendukung Keputusan maka pemilihan ini dapat dilakukan dengan tepat. Dengan menggunakan

algoritma Learning Vector Quantization (LVQ), data laporan keuangan perusahaan

akan dijadikan sebagai pola masukan. Dimana masukan tersebut akan dilatih untuk diprediksi nilainya dimasa mendatang, dan hasil pelatihannya dibandingkan dengan

target yang sudah ditetapkan. Hasil pelatihan dibagi menjadi “Nilai Saham Naik” dan

“Nilai Saham Turun.” Terdapat 34 sampel perusahaan dengan masing-masing 11

parameter penentu prediksi nilai saham. Epoch maksimal 1000, dan goal performance 0,0001. Masukan diuji, yang masuk kedalam kelas Nilai Saham Naik akan menjadi alternatif yang baik untuk dijadikan tempat berinvestasi. Dengan inputan tersebut,

metode Weighted Product (WP) dapat mengurutkan rangking terbaik perushaan

sebagai tempat berinvestasi. Terdapat 4 kriteria dalam pemilihan perusahaan sebagai tempat berinvestasi, yaitu : Harga Saham, Dividen, Resiko, dan Jangka Investasi. Berdasarkan bobot prioritas investor terhadap kriteria tersebut maka akan dihasilkan urutan alternatif yang sesuai. Hasil dari prediksi menggunakan LVQ memiliki ketepatan 100%, tepat dalam artian bahwa prediksi nilai (naik atau turunnya) nilai saham sesuai dengan nilai saham aktual yang tercantum pada laporan keuangan. Dan presentase ketepatan dalam perangkingan alternatif perusahaan menggunakan WP adalah 100%, ketepatan terlihat dari output daftar perusahaan yang sesuai dengan keinginan investor, yaitu yang memiliki nilai kriteria sesuai prioritas.

(16)

Implementation of Learning Vector Quantization and Weighted Product Algorithm On Choosing Company To Do Investment

ABSTRACT

As an Investor, selecting company to do investment, must be done it carefully, to avoid loss. This may be achieved with the means with Neural Network and Decision support System, it can be done appropriately. With the use of Learning vector Quantization (LVQ), financial report of company is used as input pattern. These inputs will used for training to get prediction of its value in the future. The training

result will be divided by “Value of the Stock Increases” and “Value of The Stock decrease”. There are 34 companies as a sample and each has 11 symptoms. With a

maximum of 1000 epoch, and 0,0001 of performance goals parameters. The input

were tested, and each input which was in the class of “The Value of the Stock Increases” was classified as best alternatives for investment. Weighted Product

organized the ranking of those alternatives. There are 4 criteria on choosing a company to do investment, which are: stock prices, dividend, risk, and invest period.

The outputs of this process are the ranks of the alternatives based on investor‟s weight

priority of the criteria. Based on the results, prediction using LVQ have 100% accuracy, accuracy meaning that the prediction of stock value (increase or decrease) corresponded to the actual stock value which was reported in financial reports. And the percentage of accuracy on ranking the alternatives using WP is 100%, the accuracy can be seen from the output of the system, which output are the list of companies ranked based on the criteria.

(17)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Pernyataan Standart Akutansi Keuangan No.13 (2004, par 03), Investasi

adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan

(accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti,

deviden, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain

bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui

hubungan perdagangan, persediaan, dan aktiva tetap bukan merupakan investasi.

Investasi yang akan dibahas pada penelitian ini di khususkan pada investasi

dalam bentuk saham yang dilakukan di pasar modal. Pasar modal merupakan

tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli modal atau dana. Yang

dimaksud sebagai penjual disini adalah perusahaan yang mencatatkan saham

perusahaan yang mereka miliki untuk dapat juga dimiliki oleh publik. Untuk dapat

memiliki saham dari suatu perusahaan, maka pembeli (investor) harus

membayarkan sejumlah dana yang telah ditentukan sesuai dengan harga perlembar

saham perusahaan yang ingin mereka beli.

Sebagai investor tentunya mengharapkan untuk bisa memperoleh tambahan

atau keuntungan dari apa yang telah dia berikan kepada perusahaan tempat dia

menanamkan modal. Untuk itu dibutuhkan ketelitian bagi seorang investor dalam

menentukan perusahaan yang tepat untuk dijadikan tempat penanaman modal

mereka. Tujuannya adalah agar para investor tidak salah menempatkan modalnya.

Jika investor salah memilih, akibat yang mungkin terjadi adalah kerugian.

Kerugian yang dimaksud disini adalah jika perusahaan tidak menghasilkan

keuntungan yang baik, maka investor tidak akan mendapatkan deviden

(pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham). Kemungkinan

buruk lain adalah, jika prestasi perusahaan tidak membaik, maka harga jual saham

perushaaan akan turun. Sehingga investor mungkin akan mengalami kerugian jika

(18)

Orang yang biasanya menjadi perantara antara pembeli dengan penjual saham

dinamakan pialang (broker). Pialang bekerja dengan menganalisis

perusahaan-perusahaan, tujuannya adalah agar dapat menjamin dan meyakinkan kelayakan

perusahaan kepada pembeli saham. Namun, dengan memakai jasa pialang dana

yang dikeluarkan juga akan semakin banyak karena harus membayar biaya

pialang. Untuk itu, seorang investor yang tidak ingin atau tidak mempunyai dana

lebih untuk membayar jasa pialang harus memiliki kemampuan untuk

menganalisis suatu perusahaan, agar tidak terjadi kerugian dalam penanaman

modal (Fahmi, 2006).

Dalam ilmu komputer, terdapat beberapa cabang ilmu yang mempelajari

bagaimana cara memecahkan masalah seperti : algoritma dan struktur data,

arsitektur perangkat keras dan lunak, rekayasa perangkat lunak, kecerdasan buatan

dan robotik, interaksi manusia dengan komputer, organisasi komputer, bahasa

pemrograman, sistem operasi dan jaringan komputer, database dan sistem retrival

informasi, grafika komputer, ilmu komputasi, dan bio informatika.

Jaringan syaraf tiruan merupakan cabang ilmu dari bidang ilmu kecerdasan

buatan yang merupakan alat pemecahan masalah. Ada banyak teknik (algoritma)

jaringan syaraf tiruan yang tersedia, seperti : Teknik Perceptron, Teknik

Propagasi Balik (Back Propagation), Jaringan Learning Vektor Quantization

(LVQ), Jaringan Kohonen, Algoritma Jaringan Fractal, Algoritma Jaringan Cyclic,

dan lain sebagainya (Siang, 2006).

LVQ merupakan suatu metode untuk melakukan pelatihan terhadap

lapisan-lapisan kompetitif yang terwarisi. Lapisan kompetitif akan belajar secara otomatis

untuk melakukan klasifikasi terhadap vektor input yang diberikan. Cara kerja

algoritma LVQ adalah dengan setiap neuron akan dicarikan jarak antara suatu

vektor input ke bobot yang bersangkutan. Apabila beberapa vektor input memiliki

jarak yang sangat berdekatan, maka vektor-vektor input tersebut akan

dikelompokkan dalam kelas yang sama.

Dengan bantuan komputer yang bisa dengan tepat dan cepat di program untuk

membantu pekerjaan manusia, seperti mendukung manusia dalam mengambil

keputusan. Ada beberapa metode pendukung keputusan yang biasa dipakai dalam

pemrograman komputer, seperti : Analytical Hierarcy Process (AHP), Simple

(19)

3

Technique (SMART), Profile Matching, dan lain sebagainya. Metode weighted product adalah salah satu bagian dari metode Multi Atribut Decision Making

(MADM), yaitu proses pengambilan keputusan terhadap sebuah masalah yang

memiliki beberapa atribut penting untuk dipertimbangkan. Cara kerja metode

Weighted Product adalah dengan mengalikan seluruh atribut bagi sebuah alternatif dengan bobot sebagai perangkat positif untuk atribut manfaat, dan bobot berfungsi

sebagai pangkat negatif pada atribut biaya. Hasil perkalian dijumlahkan untuk

menghasilkan nilai pada setiap alternatif (Anggreni, 2013).

Dengan mengkombinasikan kedua metode ini dalam pemrograman komputer,

maka dapat dihasilkan program yang mampu mendukung keputusan investor

dalam menetukan perusahaan yang baik dan layak sebagai tempat berinvestasi.

LVQ digunakan untuk mengelompokkan kelas berdasarkan naik atau tidaknya

saham perusahaan di masa mendatang. Sedangkan WP digunakan untuk

mendukung keputusan investor, dengan memproses kriteria-kriteria yang

disyaratkan investor untuk memilih alternatif perusahaan yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah keakuratan nilai saham dapat diprediksi menggunakan algooritma

LVQ.

2. Apakah metode WP mampu menghasilkan pilihan perusahaan investasi yang

sesuai dengan kemampuan investor.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Jenis investasi yang dilakukan hanya dalam bentuk investasi saham.

2. Pergerakan saham diprediksi dari laporan keuangan yang didownload dari

www.idx.co.id.

3. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).

4. Parameter kelayakan perusahaan sebagai tempat investasi adalah tingginya

angka komponen-komponen berikut dalam laporan keuangan : Earning Per

(20)

Equity Ratio (DER), Return Of Investment (ROI), Return Of Equity (ROE),

Profit Margin (PM).

5. Parameter kemampuan investor adalah harga perlembar saham, profit yang

diharapkan, resiko yang ingin diambil, dan jangka investasi.

6. Menggunakan bahasa pemrograman Matlab.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah membuat sistem untuk membantu investor dalam

memilih perusahaan tempat berinvestasi.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menghasilkan sistem yang

mampu memprediksi pergerakan nilai saham perusahaan, sehingga dihasilkan

perusahaan-perusahaan yang memiliki jaminan tinggi untuk dijadikan tempat

berinvestasi. Dan juga dapat mendukung investor dalam pemilihan perusahaan

tempat berinvestasi sesuai dengan kemampuan investor. Juga diharapkan dapat

menjadi bahan acuan untuk pengembangan lebih lanjut.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Melakukan studi kepustakaan melalui penelitian berupa buku mengenai ilmu

investasi saha, jaringan syaraf tiruan, dan sistem pedukung keputusan, jurnal

dan artikel-artikel yang relevan.

b. Metode Penelitian

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan penelitian terhadap obyek yang

nantinya akan diteliti mengenai penerapan metode yang dipakai dalam

menentukan perusahaan yang tepat untuk berinvestasi.

c. Analisis dan perancangan

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap permasalahan

(21)

5

sebagai gambaran sistem sehingga dapat diperoleh rancangan yang terstruktur

dan jelas.

d. Implementasi

Metode ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan rancangan sistem yang

telah dibuat pada impelementasi sistem menggunakan bahasa pemrograman

Matlab.

e. Pengujian

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengujian terhadap sistem dengan

melakukan proses penetuan perusahaan yang tepat untuk tempat berinvestasi

dan kemudian pengujian hasil identifikasinya yang telah di implementasikan.

f. Dokumentasi

Metode ini dilaksanakan dengan membuat dokumentasi dalam bentuk laporan

tugas akhir.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai

berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi

“Implementasi Algoritma Learning Vector Quantization dan Weighted Product Dalam

Memilih Perusahaan Tempat Berinvestasi.”, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, flowchart penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi dasar teori-teori yang digunakan dalam analisis, perancangan dan

implementasi skripsi.

BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis terhadap fokus permasalahan penelitian dan perancangan

terhadap sistem kombinasi antara metode LVQ dan WP dalam memilih perusahaan

(22)

BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi teknik implementasi dari perancangan yang telah dibuat dan pengujian

terhadap implementasi. Pengujian dilakukan untuk membuktikan perangkat lunak

dapat berjalan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan di tahapan analisis.

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan

saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat untuk

(23)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan syaraf tiruan bekerja terinspirasi oleh sistem jaringan syaraf biologis

manusia. Jaringan tersebut terdiri atas beberapa elemen yang bekerja secara

pararel. Fungsi jaringan sangat tergantung pada hubungan antar elemen-elemen.

Jaringan dapat dilatih untuk menampilkan fungsi tertentu dengan memasukkan

nilai (bobot) pada setiap koneksi diantara elemen-elemen. Biasanya jaringan

syaraf diatur atau dilatih agar input yang diberikan menghasilkan output yang

sesuai target. Jaringan syaraf akan terus diatur atau dilatih sampai output sesuai

dengan target.

Beberapa algoritma Jaringan Saraf Tiruan antara lain :

a. Algoritma Kohonen

b. Algoritma Fractal

c. Algoritma Learning Vektor Quantization

d. Algoritma Cyclic

e. Algoritma Alternating Projection

f. Algoritma Hammimg

g. Algoritma Feedforwad Banyak Lapis. (Siahaan, 2011)

JST dapat menyimpan pengetahuan pola kejadian di masa lampau melalui

proses pelatihan yang kemudian pengetahuan tersebut digunakan untuk

memprakirakan kejadian yang akan terjadi dimasa akan datang. Tiga hal yang

sangat menentukan keandalan sebuah JST adalah pola rangkaian neuron-neuron

dalam jaringan yang disebut dengan arsitektur jaringan, algoritma untuk

menentukan bobot penghubung yang disebut dengan algoritma pelatihan, dan

persamaan fungsi untuk mengolah masukan yang akan diterima oleh neuron yang

disebut dengan fungsi aktivasi (Yeni, 2011).

Jaringan syaraf tiruan disusun dengan asumsi yang sama seperti jaringan saraf

biologis :

1. Pengolahan informasi terjadi pada elemen-elemen pemrosesan

(24)

2. Sinyal antara dua buah neuron diteruskan melalui link-link koneksi.

3. Setiap link koneksi memiliki bobot terasosiasi.

4. Setiap neuron menerapkan sebuah fungsi aktivasi terhadap input jaringan

(jumlah sinyal input berbobot). Tujuannya adalah untuk menentukan

sinyal output. Fungsi aktivasi yang digunakan biasanya fungsi yang

nonlinier.

JST ditentukan oleh 3 hal :

a. Pola hubungan antar neuron (yang menjadi arsitekturnya).

b. Metode penentuan bobot dalam koneksi (disebut sebagai proses latihan,

pembelajaran, atau Algoritma ).

c. Fungsi aktivasi. (Siang, 2005)

2.1.1 Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan

Seperti otak manusia, jaringan syaraf juga terdiri dari neuron-neuron yang

saling berhubungan. Neuron-neuron tersebut mentransformasikan informasi

yang diterima melalui sambungan keluarnya menuju neuron-neuron yang lain

(disebut dengan bobot). Informasi (disebut dengan input) akan diproses oleh

suatu fungsi yang akan menjumlahkan semua bobot yang datang. Hasil

penjumlahan bobot ini kemudian akan dibandingkan dengan ambang

(threshold) tertentu melalui fungsi aktivasi setiap neuron. Jika nilai bobot lebih

besar dari nilai threshold, maka neuron tersebut akan mengirimkan output

melalui bobot-bobot outputnya ke semua neuron yang berhubungan

dengannya. Demikian seterusnya.

X1

X2

XN

F

Ʃ

b

a

y w1

w2

w3

Gambar 2.1 Model Neuron Jaringan Syaraf Tiruan

Keterangan gambar 2.1:

(25)

9

Lapisan- lapisan penyusun jaringan syaraf tiruan dapat dibagi menjadi tiga,

yaitu :

1. Lapisan input

Unit-unit input menerima input dari dunia luar. Input yang dimasukkan

merupakan penggambaran suatu masalah.

2. Lapisan tersembunyi

Node- node didalam lapisan tersembunyi disebut unit-unit tersembunyi.

Output dari lapisan ini tidak dapat diamati secara langsung.

3. Lapisan output

Keluaran atau output dari lapisan ini merupakan output jaringan syaraf

tiruan terhadap suatu permasalahan.

Beberapa arsitektur jaringan yang sering digunakan dalam jaringan syraf tiruan

antara lain :

a. Jaringan Lapis Tunggal (Single Layer Network)

X1

Gambar 2.2 Jaringan Lapis Tunggal

Pada jaringan lapis tunggal, setiap input neuron dihubungkan langsung dengan

sekumpulan outputnya. Pada gambar 2.2 diatas, konstanta X merupakan

neuron input sedangkan konstanta Y merupakan neuron output. W adalah

(26)

b. Jaringan Lapis Jamak (Multi Layer Network)

Gambar 2.3 Jaringan Lapis Jamak

Pada jaringan lapis jamak, selain neuron input dan output, ada unit-unit lain

(biasa disebut lapis tersembunyi). Dapat terdapat beberapa lapis tersembunyi

pada satu arsitektur jaringan. Namun, unit-unit dalam satu lapis tidak saling

berhubungan. Pada gambar 2.3 , konstanta X merupakan neuron input,

konstanta Y merupakan neuron output, dan konstanta Z merupakan lapis

tersembunyi.

c. Jaringan Reccurent

Jaringan ini mirip dengan jaringan lapis tunggal ataupun ganda. Hanya saja,

ada neuron output yang memberikan sinyal pada unit input (sering disebut

feedback loop) (Siang, 2005).

2.1.2 Fungsi Aktivasi

Ada beberapa fungsi aktivasi yang sering digunakan dalam jaringan syaraf tiruan,

antara lain:

a. Fungsi Sigmoid Biner

Fungsi ini digunakan untuk jaringan syaraf yang dilatih dengan

menggunakan metode backpropagation. Fungsi sigmoid biner memiliki

nilai pada range 0 sampai 1. Oleh karena itu, fungsi ini sering digunakan

untuk jaringan syaraf yang membutuhkan nilai output yang terletak pada

interval 0 sampai 1. Namun fungsi ini juga digunakan oleh jaringan syaraf

yang nilai output-nya 0 atau 1.

Fungsi sigmoid biner dirumuskan sebagai:

(27)

11

dengan :

[ ] …………(2)

b. Fungsi sigmoid bipolar

Fungsi bipolar hampir sama dengan fungsi sigmoid biner, hanya saja

output dari fungsi ini memiliki range antara 1 sampai -1.

Fungsi sigmoid bipolar dirumuskan sebagai: (Sinuhaji, 2009)

………(3)

dengan

[ ][ ] ………..(4)

2.1.3 Proses Pembelajaran Jaringan Syaraf

Terdapat dua tipe pembelajaran dalam Jaringan Syaraf Tiruan, yaitu :

a. Pembelajaran terawasi (supervised learning)

Metode pembelajaran pada jaringan syaraf disebut terawasi jika output yang

diharapkan telah diketahui sebelumnya. Pada proses pembelajaran, satu pola

input akan diberikan ke satu neuron pada lapisan input. Pola ini akan dirambatkan di sepanjang jaringan syaraf hingga sampai ke neuron pada lapisan output.

Lapisan output ini akan membangkitkan pola output yang nantinya akan

dicocokkan dengan pola output targetnya. Apabila terjadi perbedaan antara pola

output hasil pembelajaran dengan pola target, maka disini akan muncul error.

Apabila nilai error ini masih cukup besar, mengindikasikan bahwa masih perlu

dilakukan lebih banyak pembelajaran lagi. Terdapat berbagai tipe pembelajaran

terawasi beberapa diantaranya Hebb Rule, Perceptron, Delta Rule,

Backpropagation, Heteroassociative Memory, Bidirectional Associative Memory

(BAM), Learning Vektor Quantization (LVQ).

b. Pembelajaran tak terawasi (unsupervised learning)

Pembelajaran tak terawasi tidak memerlukan target output. Pada metode ini, tidak

dapat ditentukan hasil yang seperti apakah yang diharapkan selama proses

pembelajaran. Selama proses pembelajaran, nilai bobot disusun dalam suatu

range tertentu tergantung pada nilai input yang diberikan. Tujuan pembelajaran

(28)

tertentu. Pembelajaran ini biasanya sangat cocok untuk pengelompokan

(klasifikasi) pola.Contoh metode pembelajaran tak terawasi adalah jaringan

kohonen (kohonen network) (Yeni, 2011) .

2.2 Learning Vektor Quantization (LVQ)

LVQ merupakan salah satu jaringan Saraf tiruan yang melakukan pembelajaran

secara terawasi. LVQ mengklasifikasikan input secara berkelompok ke dalam kelas

yang sudah didefinisikan melalui jaringan yang telah dilatih. Dalam kata lain LVQ

mendapatkan n input dan mengelompokkan kedalam m output. (Hidayah, 2014).

LVQ merupakan jaringan lapisan tunggal (single-layer net) di mana lapisan

masukan terkoneksi secara langsung dengan setiap neuron pada keluaran. LVQ terdiri

dari lapisan input (input layer), lapisan kompetitif dan lapisan output (output layer).

Lapisan input dihubungkan dengan lapisan kompetitif oleh bobot. Dalam lapisan

kompetitif, proses pembelajaran dilakukan secara terawasi. Input akan bersaing untuk

dapat masuk ke dalam suatu kelas. Hasil dari lapisan kompetitif ini berupa kelas, yang

kemudian akan dihubungkan dengan lapisan output. Jika jarak dua vektor masukan

mendekati sama, maka lapisan kompetitif akan meletakkan kedua vektor masukan

tersebut ke dalam kelas yang sama (Johandra, 2014).

Algoritma Pelatihan LVQ :

0. Tetapkan :

a. Bobot awal variabel input ke–j menuju ke kelas (cluster) ke-i : Wij ,

dengan i = 1, 2, .., K; dan j = 1, 2, .., m

b. Maksimum epoch : MaxEpoh

c. Parameter learning rate, 

d. Pengukuran learning rate, Dec

e. Minimal learning rate yang diperbolehkan : Min

1. Masukkan :

a. Data input : Xij ; dengan i = 1, 2, .., m.

b. Target berupa kelas Tk ; dengan k = 1, 2, .., n

2. Tetapkan kondisi awal : epoch = 0;

3. Kerjakan jika : (epoch  MaxEpoch) dan ( Min)

a. Epoch = epoch + 1;

(29)

13

i. Tentukan J sedemikian hingga |Xi – Wj| minimum; dengan j = 1,

2, .. , K

ii. Perbaiki Wj dengan ketentuan :

 Jika T = Cj maka :

Wj = Wj + (Xi – Wj)

 Jika T  Cj maka :

Wj = Wj -(Xi – Wj)

c. Kurangi nilai  .

(Pengurangan  bisa dilakukan dengan  =  - Dec ; atau dengan cara :  =

 * Dec)

Setelah dilakukan pelatihan, akan diperoleh bobot-bobot akhir (W).

Bobot-bobot ini nantinya akan digunakan untuk untuk pengujian terhadap

data-data.

Algoritma Pengujian LVQ :

1. Masukkan data yang akan diuji, misal X ij ; dengan i = 1, 2,.., np ; dan j

= 1, 2, .., m.

2. Kerjakan untuk i = 1 sampai dengan np

a. Tentukan J sedemikian hingga |Xi – Wj| minimum (Cj), dengan J =

1,2,.., K.

2.2.1 Arsitektur Jaringan LVQ

Dalam LVQ terdapat dua vektor bobot yang menghubungkan setiap neuron masukan

dengan neuron keluaran sehingga dapat dikatakan bahwa setiap neuron keluaran pada

LVQ berhubungan dengan sebuah vektor bobot. Untuk melakukan proses pengenalan

dan pembelajaran, LVQ menggunakan operasi-operasi vektor. Pola-pola akan

disajikan dalam bentuk vektor. Pemrosesan yang terjadi pada setiap neuron adalah

mencari jarak antara suatu vektor input ke bobot yang bersangkutan. Dalam hal ini

adalah vektor bobot (Wij) yang menghubungkan setiap neuron pada lapisan input (Xi)

(30)

Gambar 2.4 Arsitektur jaringan LVQ

2.3 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi berbasis pengetahuan atau

manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan

dalam suatu organisasi atau perusahaan. SPK merupakan sistem alternatif yang

mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi

terstruktur yang spesifik. SPK membantu mengambil keputusan dengan cara

melengkapi informasi yang dibutuhkan pengambil keputusan dari data yang telah

diolah dengan relevan, sehingga hasilnya cepat dan akurat (Anggreni, 2013).

2.3.1 Tahap – tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Herbert A. Simon, tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses

pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup

problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh,

diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2. Tahap Perancangan ( Design Phace )

Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan /

solusi yang dapat diambil.

3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai alternatif solusi

yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan

memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.

(31)
(32)

i : Alternatif

j : Kriteria

n : Banyaknya kriteria

* : Banyaknya kriteria yang telah dinilai pada vektor S

2.3.3 Algoritma Weighted Product

Algoritma weighted product mengevaluasi m alternatif Ai (I = 1,2, …, m)

terhadap sekumpulan atribut atau kriteria Cj (j = 1, 2, …, n). matriks keputusan

setiap alternatif X diberikan sebagai berikut :

X11 … X1n

X = … ... …

X1m … Xmn

Dimana Xij merupakan rating kinerja alternatif ke-i terhadap atribut ke-j. berikut

tabel rating keinerja yang menunjukkan matriks keputusan setiap alternatif

terhaadap setiap atribut.

Kriteria

Alternatif

C1 C2 ……… Cn

A1 X11 X21 ……… X1n

A2 X12 X22 ……… X2n

… … … ……… …

Am X1m X2m ……… Xnm

Tabel 2.1 Tabel Rating Kinerja

Nilai bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan relatif setiap atribut,

diberikan sebagai W :

W = {w1, w2, …,wn}

Algoritma dari weighted product adalah sebagai berikut :

1. Melakukan normalisasi bobot untuk menghasilkan nilai ∑nj=1 wj = 1

dimana j = 1, 2, …, n adalah banyak alternatif.

2. Menetukan kategori dari masing-masing kriteria, apakah termsuk ke

(33)

17

3. Menentukan nilai vektor S dengan mengalikan seluruh kriteria bagi

sebuah alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif untuk kriteria

keuntungan dan pangkat negatif untuk kriteria biaya.

4. Menetukan nilai vektor V yang akan digunakan untuk perangkingan.

5. Membandingkan nilai akhir dari vektor V.

6. Menemukan urutan alternatif terbaik yang akan dijadikan keputusan

(Anggreini, 2013)

Contoh sederhana penggunaan algoritma weighted product dalam pemilihan

perusahaan tempat berinvestasi :

2.4 Investasi

Terdapat banyak sekali defenisi investasi yang dikemukakan oleh ahli. Menurut

Frank J. Fabozzi, manajemen investasi adalah proses pengolahan uang. Abdul

Halim mengatakan bahwa investasi adalah penempatan sejumlah dana pada saat

ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Intinya

adalah, investasi dilakukan para investor dengan harapan memperoleh

keuntungan.

Tujuan yang ingin dicapai dalam berinvestasi adalah :

1. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut,

2. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan (profit

actual),

3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham,

4. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa (Fahmi, 2006).

Untuk mengetahui kelayakan perusahaan untuk dijadikan tempat investasi

saham dapat dinilai dari laporan keuangannya. Terdapat beberapa parameter

dalam laporan keuangan yang dapat menentukan kelayakan tersebut, seperti :

Return on Assets dan Return on Equity yang menunjukkan efektivitas manajemen dalam menghasilkan profit dari investasi yang ditanamkan ke perusahaan (relatif

terhadap penjualan), hutang yang dimiliki perusahaan (semakin besar hutang

perusahaan maka semakin tidak layak dijadikan tempat berinvestasi), dan

stabilitas perusahaan perusahaan dalam menjaga growth dalam beberapa tahun

(34)

Saham dapat didefenisikan sebagai tanda atau bukti penyertaan atau pemilikan

seseorang atau badan dalam perusahaan atau persero terbatas. Saham berwujud

selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik

perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan

ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan dalam perusahaan

(Diana, 2006).

Penghasilan yang diperoleh oleh pemilik saham pada umumnya dibagi dua,

yaitu :

1. Deviden

Merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham

kepada pemegang saham atas keuntungan yang diperoleh perusahaan.

2. CapitalGain

Merupakan keuntungan yang diperoleh pemegang saham akibat kenaikan

harga saham di pasar modal pada saat pemegang saham hendak menjual

saham tersebut (Falani, 2013).

2.5.1 Hal Yang Mempengaruhi Harga Saham

Menurut penelitian Simanjuntak terhadap harga saham pada industri makanan

di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tentang “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman di BEJ”,

menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), EVA,

dan MVA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham secara

bersama-sama.

Hasil penelitian Sugeng Sulistiono pada perusahan farmasi yang terdaftar

di BEJ menyatakan bahwa variable ROA, dividen, financial leverage, tingkat

penjualan, tingkat likuiditas, dan tingkat bunga deposito berpengaruh secara

signifikan terhadap perubahan harga saham. (Diana, 2006).

Faktor fundamental yang sering digunakan untuk memprediksi harga

saham adalah rasio keuangan dan rasio pasar. Rasio keuangan yang digunakan

untuk memprediksi harga saham antara lain : Return On Assets (ROA), Debt

to Equity Ratio (DER), Book Value Per Share (BVS). Faktor teknikal yang

mempengaruhi harga saham antara lain : inflasi, nilai tukar mata uang, dan

(35)

19

2.5.2 Resiko Dalam Berinvestasi

Resiko dalam berinvestasi terbagi menjadi dua, yaitu resiko sistematik dan

resiko tidak sistematik. Resiko sistematik merupakan bagian dari perubahan

aktiva yang dapat dihubungkan kepada faktor umum yang juga disebut sebagai

resiko pasar atau resiko yang tidak dapat dibagi. Juga merupakan tingkat

minimum resiko yang dapat diperoleh bagi suatu portofolio yang dibuat

investor. Sedangkan resiko tidak sistematik adalah resiko unik yang ada pada

setiap perusahaan, misalnya terjadi bencana alam yang menimpa perusahaan,

dan lain-lain.

2.6 Analisis Kinerja Keuangan

Laporan keuangan merupakan gambaran atau kondisi keuangan perusahaan

dalam peranannya pada seluruh kegiatan perusahaan. Menurut Lesmana,

analisa kinerja keuangan adalah evaluasi kinerja di masa lalu dengan

melakukan berbagai analisis sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan

yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi kinerja yang akan

berlanjut.

Tujuan laporan keuangan di Indonesia dalam Pernyataan Standart

Akuntansi Indonesia (PSAK) paragraf 12 (IAI,2009) yaitu menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar penggunaan

dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu kualitas informasi

keuangan adalah predict value, yaitu kemampuan informasi keuangan untuk

meningkatkan keyakinan atas prediksi masa depan (SFAC No.2). Jadi

kemampuan prediktif sangat berpengaruh terhadap kualitas informasi yang ada

dan untuk memenuhi syarat informasi yang relevan informasi haruslah

memiliki predict value (Irmawati, 2011).

Dari penelitian terdahulu, maka di pilih beberapa perwakilan informasi

keuangan yang mempengaruhi harga saham, sebagai berikut (Harahap, 2005):

1. Earning Per Share (EPS). Rasio yang mengukur perbandingan pendapatan setelah pajak dengan jumlah saham beredar.

(36)

Number Of Share

2. Price Earnings Ratio (PER). Rasio yang mengukur perbandingan harga

penutupan saham dengan pendapatan pendapatan per saham.

Reg. Closing Price .……… (6) Earning Per Share

3. Price/Book Value (PBV). Rasio yang mengukur perbandingan harga penutupan saham dengan nilai buku saham.

Reg. Closing Price ………. (7) Book Value Per Share

4. Debt To Equity Ratio (DER) . rasio yang mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total kepemilikan saham.

Leverage ……… (8)

Owner‟s Equity

5. Return Of Investment (ROI). Rasio yang mengukur perbandingan pendapatan bersih dengan jumlah harta perbandingan pendapatan bersih

dengan jumlah harta

Net Income ……… (9)

Total Asset

6. Return Of Equity (ROE). Rasio yang mengukur perbandingan pendapatan

bersih dengan jumlah modal.

Net Income ……… (10)

Equity

7. Profit Margin (PM). Rasio yang mengukur perbandingan pendapatan usaha dengan penjualan.

Income ……… (11)

Total Sales

Dari informasi diatas, maka dapat diprediksi harga saham untuk waktu

berikutnya dengan formula sebagai berikut :

Y = a + X1EPSi(t-1) + X2PERi(t-1) + X3PBVi(t-1) + X4DERi(t-1) + X5ROIi(t-1) +

X6ROEi(t-1) + X7PMi(t-1).e …………(5)

Keterangan :

(37)

21

Rumus : Y = (Hst – Hso) x 100% .………(6)

Hso

Dimana :

7. Hst = Harga Saham Pada Periode Tertentu

8. Hso = Harga Saham Pada Periode Sebelumnya

a = Koefisien konstanta

X= Koefisien Variabel Independen

EPSi(t-1) = Earning Per Share perusahaan ke -1 pada tahun (t-1)

PERi(t-1) = Price Earning Ratio perusahaan ke -1 pada tahun (t-1)

PBVi(t-1) = Price Book Value Perusahaan ke-1 pada tahun (t-1)

DERi(t-1) = Debt To Equity perusahaan ke-1 pada tahun (t-1)

ROIi(t-1) = Return Of Investment perusahaan ke-1 pada tahun (t-1)

ROEi(t-1) = Return Of Equity perusahaan ke-1 pada tahun (t-1)

PMi(t-1) = Profit Margin perusahaan ke-1 pada tahun (t-1)

E = Koefisien error (variebel penggangu)

Parameter yang digunakan dalam memprediksi nilai saham adalah : Earning Per

Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Price/Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), Return Of Investment (ROI), Return Of Equity (ROE), Profit Margin

(PM). Data-data parameter tersebut diperoleh dari laporan keuangan seperti Gambar .

(38)

Gambar 2.5. Financial Report Perusahaan Gudang Garam Tbk.

(39)

23

Gambar 2.7. Laporan Dividen Perusahaan Gudang Garam Tbk.

Gambar 2.5, 2.6, dan 2.7 merupakan potongan laporan keuangan perusahaan Gudang

Garam Tbk. Dari laporan keuangan tersebut, maka diperoleh 11 nilai parameter

penentu nilai saham yang digunakan untuk pelatihan dan pengujian LVQ pada

perusahaan Gudang Garam Tbk. sebagai berikut :

- 2011

1. Earning After Tax (Pendapatan Setelah Pajak) : 10,129,368,000,000

2. Number Of Share (Jumlah Saham Beredar) : 1,924,088,000 3. Reg. Closing Price (Harga Penutupan Saham) : 67,000

(40)

5. Leverage (Liabilitas/Hutang) : 14,537,777,000

6. Owner‟s Equity (Total Ekuitas) : 24,550,928,000

7. Net Income (Pendapatan Bersih/Laba Bersih) : 41,884,352,000,000 8. Total Asset (Jumlah Aset) : 39,088,705,000,000 9. Equity (Modal Kerja Bersih) : 16,874,435,000,000

10. Income (Laba Usaha) : 6,838,642,000,000

11. Total Sales (Total Penjualan) : 41,800,000,000,000

- Dengan cara yang sama untuk memperoleh data tahun 2012, seperti ditunjukkan

pada Tabel 6 dan 7 (Tabel Terlampir).

- Kriteria yang digunakan untuk memilih Perusahaan Tempat Berinvestasi

adalah :

C1 : Harga Saham (Reg. Closing Price)

C2 : Dividen

C3 : Resiko (Ratio Liabilitas/Utang dengan Ekuitas)

C4 : Jangka Investasi

Dari Gambar A.1, A.2, dan A.3, diperoleh nilai kriteria untuk perusahaan Gudang

Garam Tbk. Sebagai berikut :

C1 : Reg.Closing Price : Harga Penutupan Saham = Rp.67,000

C2 : Di viden = Rp.1000

C3 : Resiko = 56.02%

C4 : Jangka Investasi = 1 Tahun

(Diihat dari cepat-lambatnya Pergerakan harga saham)

- Dengan cara yang sama, maka diperoleh tabel nilai kriteria dari alternatif

(41)

BAB 3

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan suatu tahap yang dilakukan untuk membantu memahami

sesuatu yang menjadi masalah dan apa yang menjadi kebutuhan sistem. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui permasalahannya agar dapat membantu proses

perancangan model suatu sistem yang akan dibangun sehingga menjadi tepat guna.

3.1.1 Analisis Permasalahan

Masalah yang ada pada perancangan sistem ini adalah menggunakan metode Learning

Vektor Quantization dalam memprediksi harga pergerakan saham di suatu perusahaan.

Kemudian dengan metode Weighted Product menampilkan urutan perankingan dari

setiap alternatif perusahaan yang masuk kedalam kelas perusahaan dengan prediksi

harga saham tinggi dimasa akan datang untuk kemudian dipilih menjadi perusahaan

tampat berinvestasi, dengan alasan sebagai berikut :

1. Investasi merupakan salah satu aktivitas penanaman modal pada perusahaan

terdaftar dengan tujuan memperoleh keuntungan. Namun, tidak semua

perusahaan terdaftar dapat menjanjikan keuntungan bagi investor. Untuk itu,

investor perlu mengetahui dengan baik keadaan harga saham perusahaan yang

akan dia pilih dalam jangka waktu tertentu.

2. Ada banyak perusahaan terdaftar di bursa efek dengan penawaran

berbeda-beda untuk para investor. Untuk itu, dibutuhkan alat pendukung bagi investor

(42)

Menentukan perusahaan yang tepat untuk dijadikan tempat berinvestasi dengan memprediksi harga saham dengan LVQ dan

merangking alternatif dengan WP

Material Metode

Manusia Mesin

Metode LVQ untuk memprediksi harga saham dan

WP untuk merangking alternatif perusahaan

Diperlukan ketelitian dalam memilih perusahaan tampat

berinvestasi

LVQ dan WP

Bahasa pemrograman Matlab

Gambar 3.1 Ishikawa Diagram

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem meliputi kebutuhan fungsional dan non-fungsional sistem.

3.1.2.1Kebutuhan Fungsional Sistem

Kebutuhan fungsional yang dimiliki oleh sistem pemilih perusahaan berinvestasi

adalah:

1. Sistem dapat memprediksi harga saham perusahaan berdasarkan laporan

keuangan.

2. Sistem dapat menghitung perubahan harga saham.

3. Sistem dapat menghasilkan perangkingan dari alternatif perusahaan terbaik untuk

dijadikan tempat berinvestasi.

3.1.2.2Kebutuhan Non-Fungsional Sistem

Untuk mendukung kinerja sistem, sistem sebaiknya dapat berfungsi sebagai berikut:

1. Tampilan antarmuka mudah dipahami.

2. User dapat dengan mudah mengoperasikan sistem.

3. Data yang terdapat pada sistem berupa data yang relevan, sehingga menghasilkan

pengenalan yang tepat.

(43)

27

3.1.3 Analisis Proses Sistem

Pada sistem ini terdapat dua metode yang digunakan yaitu Learning Vector

Quantization dan Weighted Product . Metode tersebut digunakan untuk menghasilkan

system yang dapat membantu user dalam memilih perusahaan tempat berinvestasi.

Berikut adalah contoh bagaimana penggunaan metode Learning Vector Quantization

dan Weighted Product.

3.1.3.1Analisis Proses Learning Vektor Quantization

Pada proses LVQ, input data pelatihan ada 34 data laporan keuangan perusahaan , dan

target yang diinginkan ada dua kondisi yaitu, harga saham naik dan harga saham

turun. Terdapat 7 faktor penentu nilai saham yang terdapat pada laporan keuangan.

Kemudian. Untuk kemudian ke-7 faktor tersebut akan dijadikan input. Kemudian

target yang di-input diubah kedalam vektor. Pada tahap selanjutnya tentukan jumlah

neuron yang akan digunakan. Di dalam program jumlah neuron berjumlah 7.

Selanjutnya jaringan LVQ dibangun, di dalam matlab source code yang digunakan

adalah net = newlvq(minmax(P), Neuron,(1/Kelas)*ones(1,Kelas)). Lalu tentukan juga

nilai-nilai parameter dan pelatihannya sebagai berikut :

net.trainParam.epochs = 1000

net.trainParam.goal = 0.001

net.trainParam.lr = 0.1

Kemudian, dilakukan pengujian. Data laporan keuangan disimpan, kemudian

ditentukan terget kelas masing-masing input. Hasil dari pelatihan adalah grafik yang

menunjukkan hubungan epoch dan goalnya. Apabila epoh sudah mencapai 1000 epoh

atau apabila learning goalnya sudah mencapai 0.001 maka grafik akan berhenti.

Berikut ini akan diberikan contoh sederhana bagaimana metode LVQ

melakukan pelatihan terhadap suatu pola. :

 Dari perbandingan laporan keuangan tahunan perusahaan dari tahun

2011-2012, maka diperoleh input vektor. Dengan ketentuan jika

parameter-parameter kelayakan yang sudah ditentukan dibandingkan dengan data tahun

(44)

vektor adalah 1. Sebaliknya, jika data parameter lebih rendah maka input

vektor adalah 0.

 Misal diketahui 2 input vektor dalam 2 kelas sebagai berikut :

Tabel 3.1 Input Vektor Masukan dan Kelasnya

No Input Vektor Kelas (T)

1 (1 1 1 1 1 0 1) 1

2 (0 0 0 0 0 1 0) 2

 Dua input pertama dijadikan sebagai inisialisasi bobot :

Tabel 3.2 Bobot Kelas

No Bobot Kelas

1 (1 1 1 1 1 1 1) 1

2 (0 0 0 0 0 0 0) 2

 Data yang lain yang akan dilatih :

α = 0.05

MaksEpoch = 10

Penurunan α = 0.1* α(lama)

 Epoch ke-1

9. Data ke-1 : (1 1 1 1 1 0 1)

Bobot ke -1 :

= √

= 1

Bobot ke -2:

= √

= 2.44

 Jarak terkecil pada bobot ke-1. Target data ke- 1 adalah kelas 1. Maka bobot

ke-1 yang baru adalah :

W11(baru) = W11(lama)+ α[X11-W11(lama)] = 1 +0.05*(1-1) = 1

W12(baru) = W12(lama)+ α[X12-W12(lama)] = 1 +0.05*(1-1) = 1

W13(baru) = W13(lama)+ α[X13-W13(lama)] = 1 +0.05*(1-1) = 1

W14(baru) = W14(lama)+ α[X14-W14(lama)] = 1 +0.05*(1-1) = 1

(45)

29

W16(baru) = W16(lama)+ α[X16-W16(lama)] = 1 +0.05*(0-1) = 0.95

W17(baru) = W17(lama)+ α[X17-W17(lama)] = 1 +0.05*(1-1) = 1

 Sehingga bobot W1 sekarang adalah = (1 1 1 1 1 0.95 1); dan W2=(0 0 0 0 0 0

0)

10. Data ke-2 : (0 0 0 0 0 1 0)

Bobot ke -1:

=

= 2.46

Bobot ke-2 :

= √

= 1

 Jarak terkecil pada bobot ke-2. Target data ke-2 adalah kelas 2. Maka bobot ke

-2 yang baru adalah :

W21(baru) = W21(lama) + α[X21-W21(lama)] = 0 + 0.05*(0-0) = 0

W22(baru) = W22(lama) + α[X22-W22(lama)] = 0 + 0.05*(0-0) = 0

W23(baru) = W23(lama) + α[X23-W23(lama)] = 0 + 0.05*(0-0) = 0

W24(baru) = W24(lama) + α[X24-W24(lama)] = 0 + 0.05*(0-0) = 0

W25(baru) = W25(lama) + α[X25-W25(lama)] = 0 + 0.05*(0-0) = 0

W26(baru) = W26(lama) + α[X26-W26(lama)] = 0 + 0.05*(0-1) = -0.05

W27(baru) = W27(lama) + α[X27-W27(lama)] = 0 + 0.05*(0-0) = 0

Sehingga bobot baru W2 = ( 0 0 0 0 0 -0.05 0); dan W1 = (1 1 1 1 1 0.95 1)

 Update α sebelum masuk ke epoch ke-2

α = 0.1 * α(lama) = 0.005

 Pengujian dengan input vektor : ( 1 0 1 1 1 0 1 )

Bobot ke -1

=

= 1.37

Bobot ke -2

=

(46)

= 2.24

 Nilai Pengujian Minimum terdapat pada bobot ke -1, sehingga input ( 1 0 1 1 1

0 1 ) masuk kedalam kelas ke -1

3.1.3.2Analisis Proses Weighted Product

Weighted product dipakai untuk merangking alternatif perusahaan yang dijadikan

sampel, untuk menghasilkan urutan terbaik perusahaan yang masuk kriteria user.

Weighted product bekerja dengan menyeleksi perusahaan dengan bobot

masing-masing sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Diasumsikan bahwa seorang

pembuat keputusan dapat menetapkan bobot dari kriteria secara relafif

(Triantaphyllou, 1998).

Berikut adalah contoh perangkingan alternatif menggunakan Weighted

Product :

 Kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian yaitu :

Tabel 3.3 Bobot Kriteria

Inisial Kriteria Bobot

C1 Harga Perlembar Saham 25%

C2 Profit 35%

C3 Resiko 15%

C4 Jangka Investasi 25%

 Nilai W = [ 25, 35, 15, 25]

 Alternatif Perusahaan yang akan dijadikan tempat berinvestasi :

Tabel 3.4 Kriteria kemampuan investor dalam penanaman modal (nilai

kriteria dari laporan keuangan setiap perusahaan)

Inisial Alternatif Perusahaan Kriteria

C1 C2 C3 C4

A1 PT Akasha Wira Internasional Tbk 2000 80 0.40 4

A2 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 1430 350 0.53 4

(47)

31

 Perbaikan bobot

C1 = 25 = 0.25

25+35+15+25

C2 = 35 = 0.35

25+35+15+25

C3 = 15 = 0.15

25+35+15+25

C4 = 25 = 0.25

25+35+15+25

 Menghitung vektor S

S1 = (20000.25)(800.35)(0.400.15)(40.25) = 38.20

S2 = (14300.25)(3500.35)(0.530.15)(40.25) = 61.43

S3 = (250800.25)(50800.35)(0.630.15)(20.25) = 34.48

 Menghitung preferensi (Vi) untuk perangkingan

V1 = 38.20 = 0.28

38.20+61.43+34.48

V2 = 61.43 = 0.45

38.20+61.43+34.48

V3 = 34.48 = 0.25

38.20+61.43+34.48

 Nilai preferensi terbesar adalah V2 atau perusahaan PT Tiga Pilar

Sejahtera Food Tbk yang layak dijadikan tempat berinvestasi.

3.2 Pemodelan

Pemodelan pada sistem ini menggunakan UML untuk mendisain dan merancang

sistem pemilih perusahaan tempat berinvestasi. Adapun model- model UML yang

(48)

3.2.1Use Case Diagram

Use case diagram merupakan suatu diagram yang menggambarkan interaksi antara

sistem, eksternal sistem dan pengguna sistem. Menggambarkan bagaimana cara

menggunakan sistem dan seperti apa pengguna berinteraksi dengan sistem.

Sesuatu yang berinteraksi dan bertukar informasi dengan sistem disebut dengan

aktor. Aktor dapat berupa manusia, organisasi, sistem informasi, perangangkat luar,

dan waktu.

Gambar 3.2 Use case Diagram Sistem Ide Pemilihan Perusahaan Tempat Berinvestasi

3.2.1.1 Use Case Pelatihan LVQ

Tabel 3.5 Dokumentasi Naratif Use Case Pelatihan LVQ

Nama Use case Proses Pelatihan LVQ

Aktor Pengguna

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan proses pelatihan untu

memprediksi harga saham

Prakondisi Sistem sudah masuk kedalam tampilan antarmuka

pelatihan dan sudah siap menerima masukan dari Jaringan Syaraf Tiruan.

Bidang Khas

Aksi Aktor Respon Sistem

Langkah 1 : Pengguna memilih tombol Menu LVQ

Langkah 2 : Sistem menunjukkan pilihan Sub-Menu LVQ

Langkah 3 : Pengguna memilih sub-menu Pelatihan LVQ

Langkah 4 : Sistem menampilkan antarmuka pelatihan LVQ

Langkah 5 : Pengguna memasukkan data laporan

Langkah 6 : Sistem

(49)

33

keuangan kedalam editbox

dan menulis nilai saham, kemudian menekan tombol save

(.xlsx) ,memunculkan message box data berhasil disimpan

Langkah 7 : Pengguna menekan tombol Latih

Langah 9 : Pengguna akan memilih tombol Reset.

Langkah 10 : Sistem akan menghapus data laporan keuangan dan nilai saham Langkah 11 : Pengguna

akan memilih tombol Exit.

Langkah 12 : Sistem akan mengakhiri aplikasi.

Post-Kondisi Sistem akan menampilkan hasil pelatihan berupa banyak

epoch dan waktu pelatihan

3.2.1.2 Use case Pengujian LVQ

Tabel 3.6 Dokumentasi Naratif Use Case Pengujian LVQ

Nama Use case Proses Pengujian LVQ

Aktor Pengguna

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan proses Pengujian untuk

memprediksi nilai saham

Prakondisi Sistem sudah masuk kedalam tampilan antarmuka dan

sudah siap menerima masukan dari Jaringan Syaraf Tiruan.

Bidang Khas

Aksi Aktor Respon Sistem

Langkah 1 : Pengguna memilih tombol Menu LVQ.

Langkah 2 : Sistem menunjukkan pilihan sub-menu LVQ.

Langkah 3 : Pengguna memilih sub-menu Pengujian LVQ.

Langkah 4 : Sistem menampilkan antarmuka pengujian LVQ

Langkah 5 : Pengguna memasukkan data laporan

keuangan kedalam editbox

dan menulis nilai saham, kemudian menekan tombol Hasil

Langkah 6 : Sistem

menyimpan data kedalam file (.xlsx) , memunculkan hasil pengujian

Bidang Alternatif

Langah 7 : Pengguna akan memilih tombol Reset.

Langkah 8 : Sistem akan menghapus data laporan keuangan dan hasil prediksi saham

Langkah 12 : Pengguna akan memilih tombol Exit.

Langkah 13 :Sistem akan mengakhiri aplikasi.

Post-Kondisi Sistem akan menampilkan hasil pengujian berupa nama

(50)

3.2.1.3 Use case Merangking Alternatif Perusahaan

Tabel 3.7 Dokumentasi Naratif Merangking Alternatif Perusahaan

Nama Use case Proses Merangking Alternatif Perusahaan

Aktor Pengguna

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan proses perangkinagan

alternative perusahaan yang ada

Prakondisi Sistem sudah masuk kedalam tampilan antarmuka dan

sudah siap menerima masukan dari Sistem pendukung keputusan.

Bidang Khas

Aksi Aktor Respon Sistem

Langkah 1 : Pengguna memilih tombol Menu WP.

Langkah 2 : Sistem

menampilkan antarmuka WP

Langkah 3 : Pengguna mengisi bobot kriteria

Langkah 5 : Pengguna menekan tombol Proses

Langkah 6 : Sistem menampilkan hasil urutan

akternatif di dalam listbox

Bidang Alternatif

Langah 7 : Pengguna akan memilih tombol Reset.

Langkah 8 : Sistem akan menghapus data laporan keuangan dan hasil prediksi saham

Langkah 12 : Pengguna akan memilih tombol Exit.

Langkah 13 :Sistem akan mengakhiri aplikasi.

Post-Kondisi Sistem akan menampilkan hasil perangkingan sesuai urutan

3.2.2 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang memodelkan logika use case dengan

menggambarkan interaksi atar objek dalam waktu berurutan. Interaksi antar objek

dilakukan dengan “messages”. Messages (Pesan) adalah komunikasi yang terjadi

diantara satu objek yang memanggil method dari objek lain untuk meminta informasi

atau tindakan lainnya. Berikut merupakan gambaran dari sequence diagram dari

(51)

35

3.2.2.1 Sequence Diagram Proses Pelatihan LVQ

Pelatihan LVQ Sistem

TombolLatihCallback(hObject, evetdata, handles)

SaveDataToDatabase(handles)

Konfimasi Penyimpanan Data

Tampil Jendela Neural Network Training Top Package::Actor

Gambar 3.3 Sequence Diagram Proses Pelatihan LVQ

3.2.2.2 Sequence Diagram Proses Pengujian LVQ

Pengujian LVQ Sistem

saveToDatabase(); saveToDatabase();

Konfirmasi Penyimpanan Data Konfirmasi

HasilCallback(); Tampilkan Hasil Top Package::actor

Gambar

Tabel 3.1 Input Vektor Masukan dan Kelasnya
Tabel 3.7 Dokumentasi Naratif Merangking Alternatif Perusahaan
Gambar 3.7 Activity Diagram Proses Pengujian LVQ
Gambar 3.8 Activity Diagram Proses Merangking Alternatif Perusahaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saran untuk pihak Divisi Mie Instan Indomie ICBP adalah mengoptimalisasikan strategi Electronic Word of Mouth dengan menciptakan informasi atau konten yang dapat

Jumlah saham yang ditawarkan 2.900.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- /saham Penjamin Pelaksana PT ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEKURITAS. Harga Penawaran

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa pemeriksaan nilai hematokrit dengan antikoagulan EDTA vacutainer memiliki hasil yang normal lebih banyak dengan

Peaetiru acs b

Keberhasilan siswa belajar tidak hanya bergantung pada (presentasi) mengajar, tetapi juga pada susunan bahan dan aktivitas belajar siswa. Presentasi dalam pengajaran

Utara untuk tahun 2013, daerah yang merupakan sentra produksi bawang merah. dapat dilihat pada

Setelah itu guru memberi motivasi kepada siswa agar tertarik dengan pembelajaran yang akan berlangsung, kemudian menejelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai

Salah satu produk penyaluran dana yang ada pada Baitul Qiradh Baiturrahman Cabang Ulee Kareng adalah pembiayaan murābahah, suatu pembiayaan untuk penambahan pembelian barang