! " # $ %% & &
' ( ) # &
* + , - . &
/ 0 1 / . #
2, 1 # & &
3 + (
/- # 4 # /- ! $ 1!
5 6 ) # 4 # ! $ 1!
7 $+- $! - ' #
$8,9 $ . #
6 # 6 ' &
9, 6 %% # / % #
* 0-$ -!1 &
0+ + !
%
3 + : ( . $ #! . # # '
/ 1% .
5
<)A ?= 7@77777
5
<)A ?= 7@777777
5
<)A ?= 7@777777
82 ! "
# $$
% $ $ & ' # & "
# % (( # $$
% $ ' )
* # +
% $ $ & # ,
! "
# - # $
.*.
& , / 0 # " * # +
1 # "2 " % * # +
1 .$ "0 $ % .*.
1 3 4 2 # %&
#
1 ( ! %
-5 $! 61
1 $ *! 7 # ' # * $ - &
' .*.
1 8 9 4 " (
83
' * ! *! " ) :
8 1
' $ # # % 1 1 8 ;
; # $$
$ ) ) %
- ) :
8 1
4 * ; ) 5 $!
3 + !
! % + $ " # * #
5 $! % &
' # " < =
/
* $ ! " # & & '+ % $
# %
*! 3 ; # %
: 8 1
. ' - # , $
: 1
$ ' " < ( > / $ # $ >
+ # !- & . ? # " 9 " # 2; 62-"
! " < $ $
: + # =
. ? # 9 # " 6" 00
% @ < # : $
! : + # : >* ( = .
41
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang
menjelaskan fenomena hubungan sebab akibat antar variabel (Erlina,2008:21).
Penelitian ini dilakukan melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia dengan
menggunakan laporan keuangan perusahaan yang lengkap dan telah dipublikasikan pada . Penelitian ini akan dilakukan pada Desember
2015 sampai dengan Januari 2016.
Tujuan digunakannya batasan operasional pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis rumusan masalah dalam penelitian ini. Adapun batasan operasional
yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Objek pada penelitian ini merupakan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011P2014.
42
3. Variabel dependen yang digunakan dalam adalah profitabilitas (ROA). ROA dipilih sebagai variabel dependen karena rasio ini dapat mengukur
seberapa besar keefektifan manajemen dalam mendapatkan laba dengan memanfaatkan asetnya (Lawrence, 2003:65)
4. Variabel independen yang digunakan adalah perputaran kas, perputaran
piutang, perputaran persediaan, dan rasio lancar.
5. Variabel kontrol yang digunakan adalah ukuran perusahaan ( ).
! " # $
Setiap variabel yang digunakan dalam penelitian harus memiliki definisi yang jelas, sehingga variabel tersebut dapat dipahami dengan baik dan mencegah
timbulnya pengertian yang berbeda. Untuk memahami dan memberikan gambaran yang jelas mengenai variabelPvariabel dalam penelitian ini, diberikan defenisi
variabelPvariabel yang akan diteliti yaitu perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), perputaran persediaan (X3), dan rasio lancar (X4) sebagai variabel bebas
( ) dan (Y) sebagai variabel terikat
( ) serta ukuran perusahaan ( ) (X5) sebagai variabel kontrol. Penjelasan dari masingPmasing variabel adalah sebagai berikut:
1. (Y)
merupakan rasio untuk mengukur keefektifan manajemen perusahaan secara menyeluruh dengan membandingkan pengembalian
43
bagus kinerja perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba untuk pengembalian asetnya. ROA dapat dihitung dengan:
ROA = Laba bersih
Total aset x 100 %
2. Perputaran Kas (X1)
Perputaran kas ( ) adalah Rasio yang dihitung dengan
membagi penjualan bersih dengan modal kerja bersih. Tujuan melakukan pengukuran rasio ini adalah untuk mengetahui sudah berapa besarkah tingkat efisiensi yang dapat dicapai perusahaan dalam upaya menggunakan
persediaan kas yang ada untuk mendapatkan laba. Tingkat perputaran kas yang tinggi berdampak baik bagi perusahaan, karena berarti semakin
tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Perputaran Kas dapat dihitung dengan:
Perputaran Kas = Penjualan bersih Rata − rata kas
3. Perputaran Piutang (X2)
Perputaran piutang ( ) merupakan rasio yang dihitung dengan membagi penjualan bersih dengan rataPrata saldo piutang usaha tersebut
selama setahun. Tingkat perputaran piutang yang tinggi berdampak baik bagi perusahaan, karena berarti semakin tinggi tingkat penjualan yang akan menghasilkan laba. Perputaran Piutang dapat dihitung dengan:
44
4. Perputaran Persediaan (X3)
Perputaran persediaan ( ) merupakan rasio yang dihitung
dengan membagi harga pokok barang yang dijual dengan nilai rataPrata persediaan yang dimiliki perusahaan (Munawir, 2007:77). Tingkat perputaran persediaan yang tinggi akan berdampak baik bagi perusahaan,
karena semakin tinggi tingkat penjualan barang dagangnya yang berarti akan mendatangkan keuntungan perusahaan yang meningkat juga.
Perputaran Persediaan dapat dihitung dengan:
Perputaran Persediaan = Harga pokok penjualan Rata − rata persediaan
5. Rasio Lancar (X4)
Rasio lancar ( ) merupakan rasio yang dihitung dengan
membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban (hutang) lancar. Tingkat rasio lancar yang rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Tetapi, apabila hasil pengukuran rasio tinggi,
belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. Kemungkinan yang bisa saja terjadi karena tidak digunakannya kas semaksimal mungkin. Rasio Lancar
dapat dihitung dengan:
Rasio Lancar = Aktiva lancar hutang lancar
6. Variabel Kontrol: Ukuran Perusahaan (X5)
Dalam suatu penelitian, peneliti berusaha menghilangkan atau menetralkan
45
disebut variabel kontrol. Ukuran perusahaan atau yang dikenal dengan adalah ukuran besar kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan dapat
dibedakan menjadi 2 tingkatan yaitu perusahaan besar dan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aset. Perusahaan yang total asetnya di atas rataPrata total aset seluruh perusahaan makanan dan
minuman dikategorikan sebagai perusahaan besar dan perusahaan yang total asetnya di bawah rataPrata total aset seluruh perusahaan makanan dan
minuman dikategorikan sebagai perusahaan kecil.
$
" # $
Variabel Definisi Indikator Skala
(Y)
Rasio untuk mengukur keefektifan manajemen perusahaan secara menyeluruh dengan
membandingkan laba bersih dengan total aset
Laba bersih
Total aset x 100 % Rasio
Perputaran Kas (X1)
Mengukur berputarnya kas dengan membandingan penjualan bersih dengan rataPrata kas
Penjualan bersih
Rata − rata kas Rasio
Perputaran Piutang (X2)
Mengukur berputarnya piutang dengan membandingkan pernjualan bersih dengan rataPrata piutang
Penjualan bersih
Rata − rata piutang Rasio
Perputaran Persediaan (X3)
Mengukur berputarnya persediaan dengan membandingkan harga pokok penjualan dengan rataPrata persediaan
Harga pokok penjualan
Rata − rata persediaan Rasio
Rasio Lancar (X4)
Salah satu rasio untuk mengukur likuiditas dengan membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar
Aktiva lancar
hutang lancar Rasio
(X5)
Ukuran besar kecilnya perusahaan, diproyeksikan melalui besarnya total aset perusahaan
1 : perusahaan besar 0 : perusahaan kecil
Dummy
Sumber : Data diolah penulis
% & $
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
46
ihak lain sebelumnya. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
selama periode 2011 sampai dengan 2014. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu
' &
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pada sektor
dengan sub sektor makanan dan minuman (! ) yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011P2014. Berdasarkan pencatatan perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), total populasi perusahaan makanan dan minuman ada sebanyak 17 perusahaan.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik populasi target (sasaran). Populasi target adalah populasi spesifik yang relevan dengan tujuan
atau masalah penelitian (Erlina, 2008:79). Adapun kriteria pemilihan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan makanan dan minuman (! ) yang secara
konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011P2014.
2. PerusahaanPperusahaan yang memiliki data laporan keuangan tahunan
yang telah diaudit secara lengkap periode 2011P2014, yang dapat diakses
pada situs .
3. PerusahaanPperusahaan yang memiliki laba bersih positif pada tahun 2011P
47 $
( ) &
P Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI (Populasi)
) 17 P Perusahaan makanan dan minuman yang tidak terdaftar secara konsisten di BEI akibat
(2) P Perusahaan yang tidak memiliki data laporan keuangan tahunan yang telah diaudit periode 2011P2014 secara lengkap
(4)
P Perusahaan yang tidak memiliki laba bersih positif tahun 2011P2014 (0)
& Sumber: data diolah
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, maka perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 11 perusahaan dengan periode 4 tahun yaitu dari tahun 2011 sampai 2014. Adapun daftar perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
$
" & )
No. Kode
Perusahaan Nama Perusahaan
1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk,PT
2 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk,PT
3 DLTA Delta Djakarta Tbk,PT
4 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,PT
5 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk,PT
6 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk,PT
7 MYOR Mayora Indah Tbk,PT
8 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk,PT
9 SKLT Sekar Laut Tbk,PT
10 STTP Siantar Top Tbk,PT
11 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk,PT
Sumber"
* +
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
48
) yang dapat di akses dalam situs periode 2011 sampai dengan 2014.
,
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang menggunakan teknik analisis data regresi data panel yaitu untuk regresi yang memiliki lebih dari satu
variabel independen dan satu variabel dependen secara berurut waktu (
dan . DataPdata yang diperoleh merupakan data dengan karakteristik
panel dan akan diolah dengan menggunakan 7 serta melakukan pemilihan model data panel. Menurut Ariefianto (2012:148) data panel adalah data yang berstruktur urut waktu sekaligus Data semacam ini diperoleh
dengan mengamati serangkaian observasi (antar individu) pada suatu periode tertentu. Penelitian ini juga menggunakan tahapan analisis dengan
melakukan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis yaitu uji signifikansi simultan (uji f), uji parsial (uji t), koefisien determinasi (R2).
, -. (
3.8.1.1 Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan
menggunakan uji JarquePBera (JPB). Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi
yang digunakan # = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas dari statistik JPB, dengan ketentuan sebagai berikut.
49
3.8.1.2 Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi apakah terindikasi terjadi gejala multikolinearitas, dapat
digunakan pendekatan matriks korelasi dari variabel bebas. Jika terdapat nilai korelasi di atas 0,8 antar variabel bebas, maka diindikasi terjadi multikolinearitas. Gujarati (2003:359) menyatakan sebagai berikut.
“ ! ! # $ #
!! % % ! &%'%
” 3.8.1.3 Uji Autokorelasi
Nilai statistik dari uji DurbinPWatson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi terjadi autokorelasi. Field (2009:220P221) menyatakan sebagai berikut.
() $ ! * #+ !
! , %
- * + . /01/
! % /
2 ! ! 3 % 4
5
Gujarati (2003:489) mengemukakan dalam keadaan pelanggaran asumsi
independensi dari , estimatorPestimator yang dihasilkan dengan metode kuadrat terkecil ( 6 ) masih bersifat tak bias, konsisten, secara asismtotik terdistribusi normal, namun estimatorPestimator tersebut tidak lagi
efisien. Sebagai akibatnya, uji signifikansi ( dan ) yang biasa tidak lagi valid. 3.8.1.4 Uji Heteroskedastisitas
50
ersebut disebut heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji white. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat
angka probabilitas dari statistik uji white, dengan ketentuan sebagai berikut (Gio, 2015:57).
Jika probabilitas koefisien regresi variabel bebas ≥ 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Jika probabilitas koefisien regresi variabel bebas < 0,05, maka terjadi heteroskedastisitas
, )
Untuk mengestimasi parameter model data panel, terdapat beberapa model yaitu:
1. Model Efek Tetap (, !! 7 % , 7)
Model ini mengasumsikan bahwa ada variabelPvariabel yang tidak
semuanya masuk dalam persamaan model sehingga memungkinkan adanya intersep yang tidak konstan, dimana intersep ini memiliki kemungkinan untuk berubah pada setiap individu dan waktu.
2. Model Efek Random ( !! 7 % 7)
Berbeda dengan model efek tetap, pada model efek random, perbedaan
antara individu atau waktu dicerminkan lewat Model ini juga memperhitungkan bahwa gangguan memiliki kemungkinan berkorelasi sepanjang urut waktu dan .
51
8 9 merupakan model yang paling sederhana untuk mengestimasi parameter model data panel. Model ini mengkombinasikan data
dan (urut waktu) sebagai satu kesatuan. Untuk mengestimasi model data panel, metode ini biasanya menggunakan
9 6 (OLS).
LangkahPlangkah untuk pemilihan model data panel dapat dilakukan dengan : 1. Estimasi dengan Model Efek Tetap (FEM)
2. Uji : (8 9 atau, !! 7 )
Dengan kriteria pengujian : Ho ; 8 9 dan H1 = , !! 7 Tolak Ho jika pPvalue < 0,05; maka H1 diterima.
3. Estimasi dengan Model Efek Random ( REM)
4. Uji < ( !! 7 atau , !! 7 )
Dengan Kriteria Pengujian : Ho ; !! 7 dan H1 = , !! 7 Tolak Ho jika pPvalue < 0,05; maka H1 diterima
, / +
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi Data panel untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (perputaran kas, perputaran
piutang, perputaran persediaan, dan rasio lancar) terhadap variabel terikat berupa (R ), serta bagaimana pengaruh variabel kontrol yaitu terhadap variabel terikat yang didasarkan urut waktu ( dan
. Analisis data dilakukan dengan bantuan Eviews 7. Model regresi data panel yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan model dasar sebagai
52
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5Dsize+ e Keterangan:
Y = (ROA)
X1 = Perputaran Kas X2 = Perputaran Piutang
X3 = Perputaran Persediaan X4 = Rasio Lancar
Dsize = Ukuran Perusahaan
a = konstanta
b1...b5 = koefisien regresi variabel
e = koefisien residual
, ! + . 0
Pengujian terhadap masalah yaitu berupa hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini dilakukan dengan pengujian signifikansi simultan dan parsial serta koefisien determinasi, penjelasannya sebagai berikut:
3.8.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersamaPsama memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 0,05 atau 5 %, dengan derajat
kebebasan df = (nPkP1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel. Uji ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel
53
! Jika f hitung < f tabel untuk α = 5 %, maka H0 diterima yaitu variabel bebas (perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan
rasio lancar) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (ROA).
2. Jika f hitung > f tabel untuk α = 5 %, maka H1 diterima yaitu variabel
bebas (perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan rasio lancar) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen
(ROA).
3.8.4.2 Uji Parsial (Uji Statistik t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh koefisien regresi secara parsial
(masingPmasing) dari variabel independen terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 atau 5 %, dengan derajat kebebasan
df = (nPkP1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
1. H0 diterima jika t hitung < t tabel untuk α = 5 % 2. H1 diterima jika t hitung > f tabel untuk α = 5 %
Apabila Ho diterima maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat suatu pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel independen (perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan rasio lancar) dan variabel
54
dan rasio lancar) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (ROA) secara parsial.
3.8.4.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model atau seberapa besar kontribusi keseluruhan variabel yang
diteliti dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi ini mempunyai interval nol sampai dengan satu (0 ≤ R² ≤ 1).
Nilai yang mendekati satu berarti variabelPvariabel independen yaitu perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan rasio lancar, memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen (ROA), sedangkan nilai yang mendekati nol, berarti kemampuan variabelPvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat
55
!" # $
! " ! #
$ % & ! ' (
' ) ! !
% * + , " - . *
% . , / 0 1 * %
( 0) ,
* 2
! ! - 3 - - * 4 5 . !
4 5 ! '
% 0 * 0 , * 0
-0 3 - * % " / % 2 6 0
* % "
% # & " ' ($ !
' - ! !
56
" ! #
3 ! / 8 % / 8
!
" 9 * , " *
" : ! * *
* ! * ! ! * 9
! 9! * * * 1 * 3 9
! 0 / %
$ / ;; 4 * 0 " % * - * / * % " /
)
! ! $<
! % = 3! / " ,* 47 > !
! ! / , 47
# , / " , ! , , !
?@ < A &* , , !
! 3 ! / 8 %
( / 8 )* !
! % / *
/ * / * % " / ,
, *
/ * * - * * . ! 0
57
($*$$( & ! ! +, & -.
-/ !
,
/ -/ 6
-/
! !
; -/ !
! ! ; -/ , ! @@B
-/ -/ " ! ,
3 ! -/ / 8 ? # <@ @
/ ($*$$( ! !
,
% ! " !
, ! @
! C& 1 9D 4 ! / 7
! - 3 *
& % & 3 ! / 8
! ,
! , !
! 3 !
! * ! !
58
0 1 ($ !
4 3!9 3! / " ,
! < * , ( )
+ - / /
! ?$ ! * ! !
, , !
* ! ! , /
! , !
? % & # " !
3 8E3! ( F)* / ,
! 3 3 / " . ( /) /
! / ! <@ @
<@ $ + /7 / ,
! ! + ! !
/ / / *
"
* / , + G*
! * / H * / 2 * ;
/
* / ! * /
59
! D !
%
2 '$ ( "
! !
* ? A ?? ! ! 3
/ 8 % , & % @
! ! D / $<* $B !
" ! %
! ! * !
*
9 !
6 ! !
/ 2 * 0 * * / 9/ * -! 93! * 8 *
/ * ; * ,
3 44$ ($! &$ 4$ ($
4
-2 ! !
3 / '* "
% * - * % " / ! ! <@@
0 " * % " ! <@@
0 " % * 4 - #
60
! <@ 4 *
-5
. ! ! *
* * ! *
! , ! *
! ! ? .
$ ! !
/ 8 % ! ! 0
A
6 $4
! ! *
! ?< ! ! 3 / 8 %
, A ! ! ! *
! C
3 * * * * ( ) 0
, * ! ! !
! * E ; *
; I J ; I 8 * " * A 3! A <@@@* ; * * 1
61
' ( ! ' 7 ( 1 &$ 4 '
D , !
* 0 / * % " / / %
2 - $ * * 0 / ! "
! ! ! ! " " , , *
, ! ? !
# " ! < % @
!
* 3 ! 9
" ! " ! ! %
* / ! 4 *
D , , , / 1 ;
! 0 * 0 3 , , ! <@@
/ 1 ; ! D 1 ! D ,
*
% ! ! ! 4 *
!
! * * 9 ( )*
1 * 1 !
! 2# * - 2* 2 2* 2* -2 /
63
@* $ @* $ ? 1 @*@$? @* < ?@*
, ! &&
7 - 2 ( ! ) ! ! 3
$* @ *$ !
/ * &* <<<* < !
-/ * 9 - 2 ! & $ @
$ *?&$ 1 @* &@ $ * & , !
&&
3 7 2 2 ( ! ) ! ! 3
*? *< ! -/
/ * &*<? !
! ! 3 * 9
2 2 ! @ ? < 1 < <$??
$ @ , ! &&
7 2 ( ! ) ! ! 3
* *&$ !
, * *$ $$* @ ! -/
4 - * 9 2 !
* $ *@@ 1 * < <$ ?*$ @?
, ! &&
7 -2 ( ) ! ! 3
64
/ * <* ? *@ ! -/
, * 9 -2 ! <*<@ $
* ? 1 @*&& && * , !
&&
) ! ! : !
) $ !
* , ! ,
% K 9/ (%9/) * =
0,05 ! ! %9
/*
% ≥@*@ * !
% L @*@ * !
$ ! ( 1 < = >
C + <@ ( !)
! !" ; & * !
%9/ ! @*<<? 0 * @*<<?* !
!" "! "" #
$ !
% & ! #!
' #
65
* @*@ +
! (; * <@ C<?9< )
) % $ !
* , !
1 ; , ; (<@ C$ )
, 1 3 *
@* * ! + ,
, & $
) $ ! ( 1 ! :$ !
-2 - 2 2 2 2 H8
-2 @@@@@@ 9@ $ 9@ &? &@& 9@ < $ <$ @ @ @ ?
- 2 9@ $ @@@@@@ @ @$ < @ <<@ 9@ &@??$
2 9@ &? &@& @ @$ < @@@@@@ @ < &$ ? @ @ < ?
2 2 9@ < $ <$ @ <<@ @ < &$ ? @@@@@@ @ <& $
H8 @ @ @ ? 9@ &@??$ @ @ < ? @ <& $ @@@@@@
C + <@ ( !)
/ & $* ! !" -2 - 2 9@* $ *
-2 2 9@*&? * -2 2 2 9
@*< $* -2 H8 @*@ * - 2 2
@* @$* ! , & $
!" , 1
+ 1 !
66
) ) $ $ !
! ( 9 )
, , 9' (A * <@@ C<<@) 4
, 9' @ & A (<@@ C<<@)
" # $% &' ( ) *
! + ,
-.*
4 , 9' ! 3 ! $
, A (<@@ C<<@9<< )
"! / % &'
* # 0
1 % ' 2 $3453( *
# 3 6
7 #
-8*
$ $ ! ( 1 ># !$
7 C 2#
! C . K
C @ M &M C C<
C &&
3 1 C &&
A9 3 @ @ ??$ 9' $@ @
(A9 3) @ @@@@@$
C + <@ ( !)
/ & &* 9' ! *$@
67
9 ! * , ,
(; * <@ C$ 9$<)
) $! ( ! ! !
! D, '!
! ! ,
'! * (; * <@ C )
% 9 * & : ; & : ≥ @*@ * ,
!
% 9 * & : ; & : < @*@ * ,
!
/ $! ( ! ! ! ( 1 #"
+ 3 C '!
A9 3 < $@ &@ A( *<&) @ @<?
# N29 K < && -! 9 K ( ) @ @? $
3 E $ &< ? -! 9 K ( ) @ @$ <
C + <@ ( !)
/ & * 9 * & : ; & : O @*@? $≥@*@ *
! ! * , ,
!
"
68
(! 9 < = )* (<) 1 (A8 )* ($)
(28 ) / !
$( ! ! +& . (
+? . ( 1 &"$@
D ! -8 A8
* , -! " + ,
: -8 ! A8
: A8 ! -8
! !
% L @*@ *
% ≥@*@ *
/ ! , -! " 81 " ?
0 ! ( &"$@
- .// 0 1
+ $+23.45 2 16'2
1 0 0 / // 0
.// 0 1 0 / +
7 0 - " 8 9 #:
7 0 7; )
C + <@ ( !)
/ ! , -! " & * ! !
@*@@@@ 0 L @*@ * !
69
% $( ! ! +? . (
+8 . ( 1 !
D ! A8 28
* , + + ,
: 28 ! A8
: A8 ! 28
! !
% L @*@ *
% ≥@*@ *
/ ! , + 81 " ?
2 ! ( !
7 .// 0 < 1
+ $+23.45 2 16'2
1 0 0 // 0
1 ,
7; )
0 7; ) / +
7 0 ! #
C + <@ ( !)
/ ! , + & ?* !
! @* $ 0 P @*@ *
! 28
/ ! ! 8 1 !
! !
70
( 2)* 2 . 3 (-2) ! (2# ) !
/8 , 3
! 1 1 * ! - 2
(F )#2 2 (F<)# 2 (F$)# -2 (F&) ! 2# (Q) + !
& C
3
1 8 1 !
$ = 2>
; + .?4 87 0 // 0 :
$ @ "@ 1 #
6 0
7 0 0
1 8 0 :
& , 2 / 0 0
= 7 // 0 . 0 +
71 > " ! # ! !#
1 > ! #" # "
61 > "" "# " !
7 > " #
6A.> ! " !
7 # ! "! " # #
C + <@ ( !)
/ & *
! C
Q O 9b X 9b X Rb X 9 b X 9b D R
! * ! C
71
/ *
C
4 @* & 1
* (2# ) ! @*@ & B
0 - 2 (X ) O 9@*@$ ? ! - 2 B* ,
1 * 2# @*@@@$ ?B
3 0 2 2 (X ) O @*@@ * ! 2 2 B* ,
1 * 2#
@*@@@@ B
0 2 (X ) O @*@ & ! 2 B* ,
1 * 2# @*@@@ &B
e. 0 -2 (X ) = 9@*@@ ! -2 B* ,
1 * 2# @*@@@@ B
0 I (D ) = 9@* && * 1 , !
O , ! 3 O @* ! O : 9@* && ( ) O 9@* &&
O@ : 9@* && (@) O @ ! !" 2# !
/ ( ) 3 ! 3 , !
/ * ! 3 ( @)
0 1 4$ ! !
, ! * ,
73
0 % 1 * ! 1 " ! + .
D, ! , !
* ! 9 1 * ! 1
-* * %
≥ * = 5%*
= 0 + ! 1
! 1 2# 3
B 4 , L
* ≠ 0 + !
1 ! 1 2# 3
B (; * <@ C )
- ! !
, ! !
! ! !* ! ! !
, / ! ,
"#$%$! '"'$( = ) − +.
! !" ) , ! * +
, ! 1 ! , ! &&
, ! 1 ! * ! , ! 44 − 6 = 38
74
&& 5% ! ! ±2,0243
; & @ ! ! = 1
6 1" 1 3
,
/ 9
)3 696/ %96% )5
$ @*@ <*@<<
&@ @*@ <*@< @?
& @*@ <*@ &
C ! <@ ( !)
/ ! ! , ! (; *
<@ C )
45+$ 6!7 89:;6 ≤ =!>? 8 =, @$+$ A5!"#5@$ A$) A5!BC$+.
45+$ 6!7 89:;6 > =!>? 8 =, @$+$ A5!BC$+ A$) A5!"#5@$.
0 !C
/ & * ! 1 - 2 ( )
! @*@@ 0 1 - 2* @*@@ * ! 3
* @*@ * !" ! ,
- 2 1 2# 3 ! , !"
6!7 89:;6 > =!>? 8 =* =−2,91= > =2,024= +
! , !
/ & * ! 1 2 2 ( )
! @*@&<? 0 1 2 2* @*@&<?* ! 3
75
2 2 1 2# 3 ! , !"
6!7 89:;6 > =!>? 8 =* =2,097= > =2,024= +
! , !
3 / & * ! 1 2 (
) ! @*&$ 0 1 2* @*&$ * !
* @*@ * !" !
, 2 1 2# 3 !
, !" 6!7 89:;6 < =!>? 8 =* =0,791= < =2,024= +
! , !
/ & * ! 1 -2 ( 3 ) !
@* < < 0 1 -2* @* < <* !
* @*@ * !" ! , -2
1 2# 3 ! , !"
6!7 89:;6 < =!>? 8 =* =0,4867= < =2,024= +
! , !
/ & * ! 1 H8 (
! ) ! @*@ < 0 1 H8* @*@ <* !
3 * @*@ * !" !
, H8 1 2# 3 ! ,
!" 6!7 89:;6 < =!>? 8 =* =−2,63= > =2,024= +
76
0 ) ! ! :$ * ! !
0 (H ) ( )
1 91
* 1 1 ( *
<@@ C * ; , * <@@$C< <) 4 @
4 H 3 ( ) 1 9
1 3 1 1
4 H 1 9
1 ! !
1 1
/ & * ! ( & : )
H = 0,4937 4 - 2* 2 2* 2* -2*
H8 ! M , 2# 3 9
& *$?B* @* $B ! ! 9
2 " !
2 1 " 4 : ! +& 8. +IJ. " ( 4 8 +K.
+
0 ! !
3 0 (- 2)
77
+ ,
!
!* !
, , * !
! ,
1 ! 9 ! +
, ! (<@ &) ,
!" 3 ! !
(2# )
2 % 1 " 4 1 +8 8. " ( 4 +8 .
+
! 3
(2 2) (2# )
* !
! ! (<@ &)*
! , 2 2 !
! 2# * 8 %
(<@ &)* , 2 2 ! ! 2#
2 ) 1 " 4 ! ( + 8. " ( 4 +8 .
+
78
3 3 ! !" 2 !
! 2# / ! *
2# * ! !
*
2# + , !
(<@ <) !" !
!
2 1 " 8 ! $ ; +&8. " ( 4 +8 .
+ 2
. 3 ! 3
-2* 2# * 3
* 3
1 3 * , ! 3 +
! ! ! (<@ &)*
!" 3 ! !
!
2 / 1 " ! " + . " ( 4 +8 .
+
! ( / ( ! 3
/ * 2# !
79
( ) 3 ! 3 * !
3 ( @) + !
! * 2 S * D * A * ,, (<@ )*
!" / ! ! 2#
80
: 8
/ : ! 4
/ ! ! * !"
3 , 0 (- 2)* (2 2)*
( 2)* 2 . 3 (-2)* D ! ( I )
! ! (2# ) !
* 3 1 0 (- 2)
! ! (2# )
(2 2) ! !
(2# )* ( 2) 2 . 3 (-2) !
! (2# )* D !
( / () ! ! (2# )
! !
(2# ) ! 3 ! 3 *
81 / %
/ ! *
* C
! ! ! !
0 (- 2) ! * - 2 !
( ) 3 ! (2# )
! ! !
! * !
1
! * !
! , ,
< / , ! 1 91
1 ! ! ! 1
! 9! , ! !
! " # #
" # " # # $
" #
# $
# # % & ' ( )
#
! " #
" *
" + " #
"
!
" #
" *
* #
,
! #
#
=
!
" " # !
*# ( ) - "
# .
+ " . + " + "
" *
=
! #
" #
*
' " +
- #
!
#
)
! "
# /&01
! $
$ # *
$ #
"
BEP =
Total Aset
2
#
# $
! $
! $
# "
*
# "
ROE =
)* +
! " "
!34 "
(
" $ $ "
$
" #
"
& ' ( )
" % 5 +
2 ), 6 # $ " % & $$ &
% & $ $ #% % % % '
$ % ( # # !34
"
# * !34
#
" "
" #
" # #
* !34 "
#
% & ' ( ) !34
ROA =Laba Bersih
Total Aset
ROA = 1 2 3 44 35ℎ
* !34
% " $ $ " #
# &
' , % " #
! # ) % % + ( . )
# " #
-" $ # #
# #
" $ # .
#
* " # .
"
" " # 7 "
# "
% "
$ #
# " #
8
" +
$ . "
" " #
. "
4 " #
" - # "
" #
# * "
"
# + "
#
% "
. # .
#
# .
# " + #
# # #
9 ) $ #
" # #
# % % ) #
8 * #
4 #
#
1 # #
+ #
# "
# 1 " "
" " #
$ #
# "
: . # "
2
" "
2 * " "
7 + "
, " " "
% % &
" #
# # " !
# #
# + " " !
" .
'
7
" # 1
# . # + " #
$ "
* # " #
$ # +
" #
Perputaran Kas = Penjualan bersih
Rata − rata kas
!
7 .
7
# " 4
#
#
#
#
+ #
# $ " $
# # "
$
* #
3 # $ 0
$ ,; *# 8 ),
#
*% + #
+ " #
* $ #
2 * $
# "
* $$ $ " #
"
, * )
"
" #
" #
" # #
2
# *# # ) *
# # "
#
" ! #
"
#
# # # * " + #
#
# "
#
*
# &
& ()
" .
9 2 2 ( < #
" #
"
" = ! $ , 2 8
Perpuatan Piutang = Penjualan bersih
Rata − rata piutang
$
" $ #
.
# $
* # #
# # # #
*# # (
" "
#
-" " / (
# % % & ) ) & $ $
# % $) % ) ) & % $ $
$ & $
- + " "
+ .
# "
# . # # " #
# #
% # &
' $ # "
# & &
" .
7 . +
,
" "
> .
" .
$ % + ( ( 1
% #
% " #
" #
#
" "
4 "
"
Perputaran Persediaan = Harga pokok penjualan
Rata − rata persediaan
" ' ( )
5
# + " " "
$ # *# 8
5 #
1 " # $
" 4 "
)
+ , * $
! $
& # +
> # " "
" # #
" , $ #
* " $ ) # "
" " . " # 7
, $# " # "
Net Working Capital = Current Assets − Current Liabilities
- . ,
! , ) #
" # + "
" $
$ #
#
D* 35 E = F* − 1 +
F* G 2
2 ! 5 *
!
# + " "
# " 2
(
" # " ! "
!
$
$ $
4 $ # "
+ .
# # #
" # $ # >
+ " " #
+
+ " " $ #
" " # " "
#
'
+ # 1
# " " #
>
# . #
" *
.
F* E = F*
$ ) * # &
% 1 = 88 '
# #
1 " #
" " " - #
" #
? #
/ - / # "
# $ % ! '
/ #
% *
- # "
$ .$
# > #
.
# " "
"
#
# * ! @ > : 1""
, " 6#% + , * $ *
$ 0 & ) 1 ) ) 1 A
95* $ / 2 3 '
8
!34 & $$ )
!34 &
) !34
> 345 # $
!34
# * " 64
-1 !34 3 B 1
-& / 0 1 * 2A
'
" +
!34
!34
" " +
!34 # &/0
. 2
# 4 "
64 + , * $ $ A "
# '
" + # #
2
$ 6 3 % 7$ % $# 7 %
, 6 % 88).
/ 7 " 6
- 1
% A
# #
* # $ # # #
" '
" + #
# !34
!34
!34
# &/0 .
# ' # 2 " 6
* 4 & # & & $ # &
* ) # 2 & / 0
8. A
' " + & &
!34 & $
& !34 "
2
& & ) & $ & !34
; 9 8.
" 6
% " 1 * 1 0 * %
1 A '
+
1 0 *
% 1 7 , - 8
* B " 6
+ , * $ * $ 4 " * 3 )
4 *8 # $ 6 4 3 A
' +
" !34
!34 !
"
!34 *8 # $ 6 * # 7
- 8
& 8 " 64
4 $ 1 - # 1 "
2)
!34 # +
#
1 " $
#
$ #
# !34 $ #
* % # & !34
#
" "
! #
# . # # "
"
#
#
* #
& $ # &
!34
$
" .
= ! $ , 2 8 *
2(
& & () & #
" #
# "
" " #
#
#
' 2
2 4 & # &
!34
$ #
" .
1 " # #
'
' ( ,
.
* "
# # "
# * #
4 # " "
* #
"
# # '
2
! * !34
! # "
* #
" # "
+ " " + #
" # #
# %
! #
" $ # " #
4 $ #
#
$ #
# "
*# 8 8. * +
#
, > 3 /
3 / # #
1 # "
3 / $ "
# # # * ! @
28 "
" #
* #
1 !)
2
-% / 2, # #
# " #
# " #
" D
D2
! 5
D
!34 B
D
? >
& " #
% "
% % # & /
1
!" # $%&
" %&
$ "&
' " !"(
) * +) '*+ (
,
-2
- .
' ( ,
/
)
0
'
0 )
0
) , ) )
-3
1
0
2 )
3
2 )
* ' ! . !$%( )
' ) (
4 )
) 0
+) 0
) )
+ ) 0
-4
5 ' #.!6%,!# (
3 *
' ( ,
'5 #.!$ (
5
2
5 8
9
0 2
)
: , ; )
0
0 )
5 ,
!! - !$
)
2
6
4>3 52+6 +2/3 3246 323
7
PT Indofood Sukses Makmur
2011
PT Nippon Indosari Corporindo
2011
2012
2013
8
9 ? )
!!, !$
9 ?
)
9 ?
!!, !$
1
5
9 ?
!!, !$
)
1
! !7
8 9 ? )
9
!$ 9
?
)
5
)
!!, !$ 9 ?
!
0
,
) 9 ? )
4>8 9
? !! 4>8 !" 6& !
! 7#& 3 !7
# %6& !$ # # &
) !! 4>8
= !7& ! # %&
$ 7#&
10
2011 2012 2013 2014
11
) ) '4>8( )
) ) 0
) ) *
C ' ! (
)
) '4>8(
8 ' !$(
) )
) '4>8(
4>8
' !7(
) 4>8
) 4>8
* )
D $ ! " ! # ! $
$ $ # ! E
0
12
+ $ $
*
)
'4>8( ) * +)
!! - !$F
/ $"$
*
2 ) '4>8(
) * +)
!! - !$
. #
) .
! *
)
)
* +)
*
)
0
13
7 * 1
) )
)
i
! " !
# $
%
& ' (
)
*%+,-%
.!%/+-( 0 % % %
ii
! " # $ %
! # & ' ()
$ ( ( 1 ( 2
3 4 5 )
2 )
( ( 4
5 ) 2 ! " ! ( (
( ( 6
$ 2 ) ) ( (
7(( & ( ) ) ) ( (
% ) ) 2 & ( )
) ( 8( ( ) )
* +,-% $ .!%/+- (
( ( (
$ 0 3 2 % 2 ) % 7(( & ( ) ) %
i
! " !
# $
%
& ' (
)
*%+,-%
.!%/+-( 0 % % %
ii
! " # $ %
! # & ' ()
$ ( ( 1 ( 2
3 4 5 )
2 )
( ( 4
5 ) 2 ! " ! ( (
( ( 6
$ 2 ) ) ( (
7(( & ( ) ) ) ( (
% ) ) 2 & ( )
) ( 8( ( ) )
* +,-% $ .!%/+- (
( ( (
$ 0 3 2 % 2 ) % 7(( & ( ) ) %
iii *+ *
8
9
5 8
:%
8 4 8 5 ; ) ;
, - . . ) %
%
"
$
( ; % %
0
5 7< % 8% 8(% 7 % 27 % 4
8 5 ; ) ;
% 8 % 8 4
8 5 ; ) ;
+ % 4
8 5 ; ) ;
8 & % 8 % % 4 % %
" 4 8
iv
. 5 # % 8 %
% % ) %
/ 5 % $ 4 8
5 ; ) ;
, 7 =( ) % % )
> ? ) 5 % ) % %
* ? 5 $ % @ ( & % A
% )
% % )
! % 2 (
$ % & % B
% 8 # %
) % 3 ) & <
) % % % 7 7
v 7
$ $
% @ ! /
viii
$ 0 >
x
$ +
* . + 1
-A ,
A &=7
!
# ; B ; @ 6 "5
xi
$ / *
* . / 1
-+
F =
# 8) $
>/