57
5.1. Tujuan Percobaan
Memahami reaksi penyabunan
5.2. Tinjauan Pustaka
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasilgliserida, kedua istilah ini berarti
triester dari gliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan suatu minyak bersifat sembarang
pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Sebagian besar
gliserida pada hewan berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung
berupa minyak karena itu biasa terdengar ungkapan lemak hewani (lemak babi, lemak
sapi) dan minyak nabati (minyak jagung, minyak bunga matahari) (Fessenden, 2010).
Lemak netral tergolong senyawa-senyawa majemuk dan ikatannya menyerupai
ester. Asamnya terdiri atas asam-asam monokarnoksilat yang tidak bercabang, yaitu
asam lemak sedangkan komponen alkoholnya gliserin merupakan suatu alkohol.
Banyaknya asam karboksilat yang diikatkan pada gliserin menghasilkan mono dan
trigiserida. Asam-asam itu dapat sama maupun berlainan. Lemat yang terdapat di alam
umumnya tergolong trigliserida yang asamnya campuran, karena itu mengisolasi
triglesirida murni merupakan pekerjaan yang sangat pelik. Melalui hidrolisis senyawa
ester dapat diuraikan lagi menjadi komponen-komponen semula, yang paling mudah
jika dicampur dengan basa (NaOH atau KOH), maka terjadilah garam-garam alkali
yang disebut sabun (Priani, 2010)
Bila lemak atau minyak dipanaskan dengan alkali, ester terkonversi menjadi
gliserol dan garam dari asam lemak. Reaksi tersebut digambarkan di sini dengan
penyabunan gliseril tripalmitat.
H2C
HC O
H2C O
O C
C
C O
O
O
(CH2)16CH3
(CH2)16CH3
(CH2)16CH3
+ 3 NaOH
H2C
HC OH
H2C OH
OH
tristearin natrium hidroksida gliserol sodium stearat (sabun)
kalor + 3 CH
Garam (biasanya natrium) dari asam lemak berantai panjang dinamakan sabun (soap) (Hart, 2003).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi penyabunan, antara lain:
- Konsentrasi larutan NaOH
Konsentrasi basa yang digunakan dihitung berdasarkan stoikiometri reaksinya,
dimana penambahan basa harus sedit berlebih dari minyak agar tersabunnya
sempurna. Jika basa yang digunakan terlalu pekat akan menyebabkan terpecahnya
emulsi pada larutan sehingga fasenya tidak homogen.
- Suhu
Pada kisaran suhu tertentu kenaikan suhu akan mempercepat reaksi yang artinya
menaikkan hasil dalam waktu yang lebih cepat. Tetapi jika kenaikan suhu melebihi
suhu optimumnya maka akan menyebabkan pengurangan hasil pereaksi atau dengan
kata lain hasilnya akan menurun.
- Pengadukan
Pengadukan dilakukan untuk memperbesar probabilitas tumbukan molekul-molekul
reaktan yang bereaksi. Jika tumbukan antar molekul reaktan semakin besar maka
kemungkinan terjadinya reaksi semakin besar pula. Hal ini sesuai dengan persamaan
Arhenius dimana konstanta kecepatan reaksi K akan semakin besar dengan semakin
sering terjadinya tumbukan yang disimbilkan dengan konstanta A.
- Waktu
Semakin lama waktu reaksi menyebabkan semakin banyak pula minyak yang dapat
tersabun, berarti hasil yang didapat juga semakin tinggi. Tetapi jika reaksi telah
mencapai kondisi setimbangnya, penambahan waktu tidak akan meningkatkan
jumlah minyak yang tersabun (Apriana, 2013).
Sabun transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan
menghilangkan kandungan alkali di dalamnya. Sabun transparan ini lebih unggul
daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilannya yang transparan yang menawan,
sabun ini sangat lembut di kulit dan dapat melembabkan kulit (Priani, 2010). Kegunaan
sabun ialah kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang
dengan pembilasan. Sedangkan kekurangan utama dari sabun adalah bahwa mereka
mengendap dalam air sadah (air yang mengandung Ca2+, Mg2+, Fe3+, dan sebagainya)
Kandungan utama dari sabun transparan adalah:
- Minyak pendukung
Berbagai jenis minyak yang sering digunakan untuk membuat sabun diantaranya
minyak zaitun, kelapa, castor dan minyak kelapa sawit.Minyak kelapa sawit
dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit yaitu tanaman berkeping satu yang termasuk ke
dalam family palmae. Minyak kelapa sawit sering dipakai untuk membuat sabun meskipun beberapa pemakai ada yang alergi dengan minyak kelapa sawit. Sabun
yang dihasilkan oleh minyak kelapa sawit lebih keras dibanding dengan minyak
kelapa dan minyak zaitun.
- Sodium Hidroksida (NaOH)
NaOH atau kaustik soda merupakan senyawa alkali yang bersifat basa berbentuk
butiran yang sangat higriskopis. NaOH akan bereaksi dengan minyak membentuk
sabun lewat reaksi safonikasi. Sodium ini harus terurai sempurna dalam proses
safonikasi/penyabunan minyak, agar tidak tertinggal bahan kaustik yang tertinggal
dalam sabun.
- Asam Stearat
Asam stearat membantu untuk mengeraskan sabun. Penggunaan terlalu banyak
menyebabkan sabun kurang berbusa, jika terlalu sedikit sabun tidak keras.
- Gliserin
Gliserin adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan
air. Gliserin merupakan humektan sehingga berfungsi sebagai pelembab pada kulit.
- Alkohol
Alkohol adalah bahan yang digunakan untuk melarutkan sabun sehingga sabun
menjadi bening atau transparan. Untuk terjadinya transparansi sabun harus
benar-benar larut.
- Gula
Bersifat humektan dan membantu pembusaan sabun. Semakin putih warna gula akan
semakin transparan sabun yang dihasilkan.
- Pewarna
Penggunaan pewarna untuk memperindah penampilan masih menjadi perdebatan.
Penggunaan pewarna ditakutkan akan membahayakan karena kulit merupakan organ
- Pewangi
Pewangi atau pengaroma adalah suatu zat tambahan yang ditujukan untuk
memberikan aroma wangi pada suatu sediaan agar konsumen lebih tertarik (Pustaka
litbag, 2012).
Macam-macam sabun dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berdasarkan jenis
dan fungsinya dan berdasarkan wujudnya.
A.Sabun berdasarkan jenis dan fungsinya:
- Transparant soap
Sabun “tembus pandang” ini tampilannya jernih dan cenderung memiliki kadar
yang ringan. Sabun ini mudah sekali larut karena mempunyai sifat sukar
mengering.
- Castile soap
Sabun yang memakai nama suatu daerah di Spanyol ini memakai olive oil untuk
formulanya. Sabun ini aman dikonsumsi karena tidak memakai lemak hewani
sama sekali.
- Deodorant soap
Sabun ini bersifat sangat aktif digunakan untuk menghilangkan aroma tidak sedap
pada nagian tubuh. Tidak dianjurkan untuk kulit wajah karena memiliki
kandungan yang cukup keras yang dapat menyebabkan kulit teriritasi.
- Acne soap
Sabun ini dikhususkan untuk membunuh bakteri-bakteri pada jerawat. Sering kali
sabun jerawat ini mengakibatkan kulit kering bila pemakaiannya dibarengi dengan
penggunaan produk anti-acne lain maka kulit akan sangat teriritasi, sehingga akan lebih baik jika anda memberi pelembab atau clarning lotion setelah menggunakan
acne soap.
- Cosmetic soap atau bar cleanser
Sabun ini biasanya dijual di gerai-gerai kecantikan. Harganya jauh lebih mahal
dari sabun biasa karena di dalamnya terdapat formula khusus seperti pemutih.
- Superfatted soap
Sabun ini memiliki kandungan minyak dan lemak lebih banyak sehingga
membuat terasa lembut dan kenyal. Sabun ini sangat cocok digunakan untuk kulit
kering karena dalamnya terdapat kandungan gliserin, petroleum dan beeswax
yang dapat melindungi mencegah kulit dan iritasi dan jerawat.
- Oatmeal soap
Dari hasil penelitian, gandum mempunyai kandungan anti iritasi. Dibanding sabun
lain, sabun gandum ini lebih baik dalam menyerap minyak menghaluskan kulit
kering dan sensitif.
- Natural soap
Sabun alami ini memiliki formula yang sangat lengkap seperti vitamin, ekstrak
buah, minyak nabati, ekstrak bunga, aloe vera dan essential oil. Cocok untuk
semua jenis kulit dan kemungkinan membahayakan kulit sangat kecil.
B.Sabun berdasarkan wujudnya:
- Sabun cair
Sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sabagai alkali.
- Sabun padat
Sabun padat menggunakan natrium hidroksisoda kaustik (NaOH). Selain itu
minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak
kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun (Priani, 2010)
Sebagian besar kegunaan sabun di dalam kehidupan sehari-hari adalah bahan
pencuci. Sedangkan di dalam industri kosmetik sabun memiliki kegunaan tergantung
pada komposisi yang terkandung pada sabun itu sendiri. Asam lemak seperti asam
stearat atau asam aleat sebagian besar dikonversikan menjadi sabun dengan
mereaksikannya dengan alkali (NaOH atau KOH) maupun dengan alkalonida. Asam
lemak banyak digunakan di dalam pembuatan cream cukur, cream wajah, hand body
lotion, dan pewarna rambut. Sabun stearat digunakan sebagai pengemulsi antara mineral
5.3. Tinjauan Bahan
A.Aquadest
- rumus kimia : H2O
- berat molekul : 18,02 g/mol
- warna : tidak berwarna
- bentuk fisik : cair
- titik didih : 100 oC
B.Asam Stearat
- rumus kimia : C18H36O2
- berat molekul : 284,48 g/mol
- warna : putih
- bentuk fisik : padat
- titik didih : 350 oC
C.Etanol
- rumus kimia : CH3CH2OH
- berat molekul : 46,07 g/mol
- warna : tidak berwarna
- bentuk fisik : cair
- titik didih : 78,5 oC
D.Gliserin
- rumus kimia : C3H5(OH)3
- berat molekul : 92,09 g/mol
- warna : tidak berwarna
- bentuk fisik : cair
- titik didih : 290 oC
E. Natrium Hidroksida
- rumus kimia : NaOH
- berat molekul : 40 g/mol
- warna : putih
- bentuk fisik : padat
5.4. Alat dan Bahan
A.Alat-alat yang digunakan
- Batang pengaduk
- Beakerglass
- Botol aquadest
- Cetakan sabun
- Gelas arloji
- Labu ukur
- Magnetic Stirer
- Termometer
- Timbangan
- Gelas ukur
B.Bahan-bahan yang digunakan
- Aquadest (H2O)
- Asam stearat (C18H3602)
- Etanol (CH3CH2OH)
- Gliserin (C3H5(OH)3)
- Gula pasir (C6H12O6)
- Minyak
- Natrium hidroksida (NaOH)
- Pewangi
5.5. Prosedur Percobaan
A. Preparasi Larutan
- Membuat larutan NaOH 1 N 50 ml.
B. Pembuatan Sabun Transparan
- Memanaskan 50 ml minyak sampai suhu 60 oC
- Memasukkan NaOH 1 N sebanyak 25 ml
- Memanaskan dengan suhu 70 oC sambil diaduk
- Mengaduk terus sampai proses saponifikasi sempurna (terbentuk larutan yang
kental)
- Menambahkan 25 gram stearat yang sudah dilelehkan pada suhu 60 oC
- Menambahkan 40 ml etanol, 40 ml gliserin, dan 4 gram gula pasir sambil terus
diaduk
- Memanaskan dan mengaduk terus dilakukan sampai seluruh campuran menjadi
homogen
- Menambahkan pewarna dan pewangi dilakukan pada suhu 40 oC
- Menuangkan campuran ke dalam cetakan dan diamkan selama 24 jam hingga
sabun mengeras
5.6. Data Pengamatan
Tabel 5.6.1. Data pengamatan praktikum
No. Perlakuan Pengamatan Kesimpulan
A.
B.
Preparasi Larutan
NaOH + H2O lar.1
Asam stearat lar.2
Prosedur Percobaan
Minyak lar.1
Lar.1 + NaOH Lar.2
Lar.2 + asam stearat Lar.3
Lar.3 + ethanol Lar.4
Lar.4 +gliserin Lar.5
Lar.5 + gula pasir Lar.6
Lar.6 + pewangi Lar.7
Lar.7
- Warna : larutan tidak
berwarna
- Warna : larutan tidak
berwarna
- Suhu : 60 oC
- Warna : larutan kuning
jernih
- Bentuk : larutan lebih
cair
- Suhu : 70 oC
- Warna : larutan kuning
keruh
- Bentuk : larutan lebih
kental
- Warna : larutan lebih
jernih
- Warna : larutan lebih
jernih
- Bentuk : larutan lebih
cair
- Suhu : 40 oC
- Warna : larutan lebih
jernih
- Bentuk : larutan mulai
kental
Sabun
5.7. Dokumentasi Percobaan
Gambar 5.1. Pengukuran minyak Gambar 5.2.Pemanasan asam
[image:9.595.133.279.117.214.2]stearat
Gambar 5.4. Penambahan
NaOH
[image:9.595.130.278.248.361.2]Gambar 5.3. Pemanasan minyak
Gambar 5.5. Penambahan ethanol
dan gliserin
Gambar 5.7. Larutan sabun
dalam cetakan
[image:9.595.132.278.394.504.2]5.8. Persamaan Reaksi
H2C
HC O
H2C O
O C
C
C O
O
O
(CH2)16CH3
(CH2)16CH3
(CH2)16CH3
+ 3 NaOH
H2C
HC OH
H2C OH
OH
tristearin natrium hidroksida gliserol sodium stearat (sabun)
kalor + 3 CH
3(CH2)16CO2-Na+
5.9. Pembahasan
A.Fungsi bahan
- Minyak berfungsi sebagai bahan utama pembuat sabun
- NaOH berfungsi untuk membentuk sabun lewat reaksi safonifikasi antara
minyak dengan NaOH itu sendiri
- Asam stearat berfungsi untuk mengeraskan sabun
- Ethanol berfungsi untuk melarutkan sabun sehingga sabun menjadi
transparan
- Gliserin berfungsi sebagai pelembab pada kulit
- Gula pasir berfungsi membantu pembusaan sabun
- Pewangi berfungsi untuk memberikan aroma wangi pada sabun.
B.Faktor Kesalahan
- Konsentrasi basa pada NaOH terlalu pekat sehingga menyebabkan
terpecahnya emulsi pada larutan sehingga fasenya tidak homogen
- Suhu yang digunakan melebihi suhu optimumnya sehingga menyebabkan
pengurangan hasil pereaksi atau dengan kata lain hasilnya menurun
- Pengadukan yang kurang sehingga tumbukan antar molekul reaktan semakin
kecil sehingga kemungkinan terjadinya reaksi juga kecil pula.
5.10. Kesimpulan
Dapat memahami proses pembuatan sabun transparan serta memahami reaksi