610.7
Ind
PEDOMAN
p
EVALUASI PASCA PELATIHA
610.7 Ind
PEDOMAN
p
EVAILU'ASI PASCA P,ELATIHAN
DI BIDANG K'ESEHATAN
KEMENITERIAN KESIEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
..
.. PUSDIKLAT APARATUR
KATA SAMBUTAN
Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan, berbagai
kegiatan telah dilakukan . Berdasarkan hasil evaluasi , upaya yang
banyak diminati untuk peningkatan kompetensi adalah melalui
pelatihan. Hal ini dapat diketahui dengan semakin banyaknya
jenis maupun jumlah pelatihan yang diselenggarakan baik oleh
pemerintah maupun swasta, namun minat penyelenggara pelatihan
untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi dari pelatihan
masih sangat kurang.
Sehubungan dengan hal tersebut Badan PPSDM Kesehatan
melalui Pusdiklat Apartur telah menyusun Pedoman Evaluasi Pasca
Pelatihan di Bidang Kesehatan. Pedoman ini untuk dijadikan acuan
dalam melakukan evaluasi pasca pelatihan sehingga diharapkan
dapat mempermudah pelaksana dalam mengukur manfaat dan
implementasi hasil pelatihan yang telah diselenggarakan.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun dan pihak terkait atas kerja kerasnya
dalam mencurahkan seluruh pemikirannya untuk penyelesaian
Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan inL
Jakarta,
2011
Kepala Badan PPSDM Kesehatan
tan RI.
Dr. Bamban Giatno R, MPH
NIP: 195205011980011002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT dengan selesainya
Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan ini
Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan Inl
disusun dengan maksud agar ada acuan dalam mengukur tingkat
keberhasilan suatu pelatihan. Disamping itu dengan adanya
pedoman ini diharapkan adanya keseragaman langkah-Iangkah
yang dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan (EPP)
sehingga tepat dan terarah. Melalui EPP selain akan diketahui
implementasi pelatihan juga akan diketahui faktor-faktor yang
mendukung dan menghambat penerapan hasil pelatihan. Dengan
demikian hasil evaluasi akan merekomendasikan beberapa hal
untuk perbaikan pelatihan dimasa yang akan datang.
Kepada segenap tim penyusun kami mengucapkan terimakasih
atas jerih payah dan kesungguhannya dalam menyelesaikan
pedoman ini.
Kami menyadari bahwa pedoman ini masih ada kekurangannya, untuk itu masukan
yang membangun sangat kami harapkan.
Jakarta,
2011
-
Drs. Sulis ·ono, SKM. MSc
Aparatur
NIP: 19540 261976111001
DAFTAR 151
Halaman
KATA SAMBLITAN ... .
KATA PENGANTAR... ... ... ... .... ...
iii
DAFTAR lSi... ... ... ...
v
BAB I
PENDAHULUAN ... ...
1
A.
Latar Belakang ... ...
1
B. Tujuan Penyusunan Pedoman ...
2
C. Sasaran.. ... ... ...
3
D. Manfaat... ... ... ... ...
3
E.
Ruang Lingkup... ... ...
3
BAB II EVALUASI PASCA PELATIHAN (EPP}...
4
A. Tujuan EPP ... ... ...
4
B. Manfaat EPP ... ... ...
4
C. Indikator Sasaran EPP...
5
D. Tahapan Kegiatan EPP...
5
BAB III PENUTUP ...
29
DAFTAR ISTILAH ...
30
KEPUSTAKAAN ...
31'
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...
33
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan, yang merupakan upaya untuk
memenuhi salah satu hak dasar rakyat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan, sangat dipengaruhi oleh mutu tenaga yang
bekerja di lingkungan institusi kesehatan baik unit pelayanan
maupun administrasi . Oleh karena itu peningkatan mutu tenaga
kesehatan sebagai salah satu wujud dari pengembangan SDM
merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan pembangunan
kesehatan tersebut. Berbagai macam upaya untuk meningkatkan
mutu SDM kesehatan dapat dilakukan, dan salah satunya adalah
melalui pelatihan .
Sa at ini banyak pelatihan yang telah diselenggarakan oleh
unit pelatihan kesehatan dan unit pelatihan masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu SDM kesehatan, namun upaya
ini tidak akan mempunyai dampak jika pelatihan yang dilaksanakan
tidak memperhatikan kaidah-kaidah kediklatan . Untuk mengetahui
keberhasilan pelatihan yang telah dilaksanakan baik yang
berhubungan dengan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor
maka perlu dilakukan pembuktian melalui kegiatan evaluasi pasca
pelatihan .
Evaluasi pasca pelatihan hendaknya didudukkan bukan saja
sebagai upaya untuk mengetahui seberapa manfaatnya pelatihan
tersebut terhadap individu, tim, atau organisasinya tetapi juga
sebagai
sebuah
rangkaian
siklus
yang
dinamis
dan
berkesinambungan dalam memberikan umpan balik pad a proses
perbaikan
dan
penyempurnaan
program
pelatihan
serta
pengembangan sumberdaya manusia kesehatan dalam arti luas.
Pada tahun 1999 dan 2005 Pusdiklat SOM Kesehatan telah
menyusun
pedoman evaluasi pasca pelatihan. Berhubung
perubahan
paradigma
dari
pelatihan
kearah
pembelajaran,
sebagai konsekuensi logisnya peran pelatih dan penyelenggara
pe latihanpun berubah. Oleh karena itu Pedoman Evaluasi Pasca
Pelatihan yang telah disusun tahun 2005 sudah tidak sesuai
dengan perkembangan pelatihan saat ini, maka pada tahun 2011
pedoman tersebut direvisi disesuaikan dengan kebutuhan saat ini.
B. TLljuan Penyusunan Pedoman
1.
Umum
Tersedianya pedoman praktis Evaluasi Pasca Pelatihan di
bidang kesehatan .
2.
Khusus
a. Tersusunnya acuan tentang kerangka pikir dan kerangka
konsep dalam pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan
b. Tersusunnya
panduan
tentang
langkah-Iangkah
pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan
c. Tersusunnya pedoman penyusunan atau pengembangan
-instrument evaluasi pasca pelatihan .
c.
Sasaran
Pedoman ini ditujukan bagi penyelenggara pelaksanaan evaluasi
pasca pelatihan di bidang kesehatan .
D. Manfaat
Manfaat Buku Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di bidang
Kesehatan bagi:
1. Penyelenggara Pelatihan
Untuk dijadikan acuan dalam mengukur keberhasilan
pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan
2. Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) dan Balai Pelatihan
Kesehatan (Bapelkes)
Untuk
dijadikan
acuan
dalam
mengukur
keberhasilan
pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan
-
3. Bagi Pusdiklat Aparatur
Untuk dijadikan acuan dalam memonitor pelatihan-pelatihan
yang diselenggarakan baik oleh BBPKI Bapelkes atau institusi
penyelenggara diklat. Hal ini dilakukan sebagai salah satu
fungsi pengendalian mutu .
E.
Ruang lingkup
Batasan evaluasi pasca pelatihan pada pedoman ini adalah "out
come evaluation" kinerja individu alumni
pelatihan dalam
menerapkan pengetahuan. sikap dan keterampilan hasil intervensi
pelatihan serta kesesuain implementasi yang dilakukan oleh
alumni terhadap kebutuhan organisasi.
BAB II
EVALUASI PASCA PELATIHAN
Evaluasi pasca pelatihan (EPP) merupakan bagian dari evaluasi yang
difokuskan pada tingkat perubahan kinerja individu , tim, organisasi, dan
program yang terjadi pada alumni peserta latih setelah menyelesaikan
suatu pelatihan. Perubahan dapat diukur setelah alumni peserta latih
kembali ke tempat tugasnya.
A,
Tujuan EPP
Evaluasi pasca pelatihan bertujuan untuk mengetahui :
1. Penyerapan Pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang terjadi
pada para alumni peserta latih , yang diperoleh selama pelatihan .
2. Komitmen para alumni peserta latih dalam mengaplikasikan
Pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang didapat pada
pelatihan
3. Kemampuan alumni peserta latih dalam menjalankan tugas dan
fungsinya ditempat kerja
4. Hambatan yang timbul dalam menjalankan tugas dan fungsinya .
5. Rencana intervensi lebih lanjut .
B. Manfaat EPP
Manfaat EPP antara lain adalah
1. Untuk mengetahui kesesuaian kurikulum pelatihan dengan
tuntutan kinerja individu
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari program pelatihan
yang digunakan untuk memperbaiki program pelatihan dimasa
mendatang.
-
3. Untuk mengetahui apakah hasil pelatihan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan .
4 . Oapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk perumusan
kebijakan pengembangan 80M Kesehatan di wilayahnya.
5. Untuk mengetahui kelanjutan pelatihan yang telah dilakukan.
c.
Indikator Sasaran EPP
Indicator sasaran EPP meliputi :
1. Indikator pengetahuan , yaitu
apakah
pengetahuan
yang
diperoleh dari pelatihan yang diikuti dapat diimplementasikan
untuk mendukung pekerjaan saat ini.
2. Indicator sikap, yaitu apakah perubahan sikap yang terjadi pada
saat mengikuti pelatihan dapat diubah menjadi ' perilaku kerja
saat ini.
3. Indicator skill , yaitu apakah keterampilan atau skill yang didapat
pada saat mengikuti pelatihan dapat diimplementasikan guna
meningkatkan kinerjanya saat ini dan kinerja organisasi.
D. Tahapan Kegiatan EPP
Tahapan yang
dilakukan dalam kegiatan
EPP
mulai
dari
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan.
1. Perencanaan
Oalam perencanaan ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu
sebagai beri kut:
a. Menentukan prioritas pelatihan yang akan dievaluasi, atau
penentuan objek evaluasi.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan
sasaran pelatihan yang akan dievaluasi adalah :
1) Pelatihan yang signifikan dalam meningkatkan kinerja
SDM dan mempunyai daya ungkit terhadap peningkatan
kinerja organisasi
2) Pelatihan yang akan dievaluasi pasca pelatihan adalah
pelatihan yang berkesinambungan (tidak hanya dilakukan
1 kali), karena out put dari EPP diantaranya untuk
--memberi masukan agar pelatihan yang akan datang lebih
baik lagi sehingga dapat meningkatkan kompetensi
peserta yang akan berpengaruh terhadap kinerja individu.
3) Tujuan pelatihan jelas dan dapat diukur,diutamakan yang
-mempunyai kurikulum dan atau sudah terakreditasi
4) Pelatihan yang akan di EPP maksi mal telah dilakukan
antara 3 - 6 bulan yang lalu.
b. Membentuk Tim Evaluasi Pasca Pelatihan ( EPP )
EPP terhadap suatu pelatihan sebaiknya dilaksanakan oleh
tim EPP yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan (SK) . Di
dalam SK dimuat secara jelas tugas, dan tanggung jawab tim,
-jangka waktu pelaksanaan tugas dan sumber pembiayaan.
Karena keberhasilan EPP ditentukan oleh siapa yang akan
melakukan evaluasi tersebut, oleh karen a itu anggota tim
EPP sebaiknya memahami tujuan dan kurikulum pelatihan
-agar pelaksanaan EPP berjalan lancar. Yang melakukan
evaluasi disebut dengan evaluator.
Persyaratan evaluator: memiliki Kompetensi manajerial,
Kompetensi teknis, Kompetensi konseptual dan Komptensi
bidang studi , seperti yang dijelaskan pada Bab II.
c. Tim mengumpulkan bahan-bahan EPP, terdiri dari :
1) Kurikulum
2) Jenis pelatihan
3) Dokumen laporan penyelenggaraan pelatihanliaporan:
a) Nama/ judul pelatihan
b) Peserta pelatihan , yang meliputi kategori tenaga,
kriteria peserta, jumlah peserta, proporsi jumlah
peserta dan penyebarannya.
c) Evaluasi peserta ( Pre/post test) ,
d) Rencana Tindak Lanjut yang dibuat diakhir pelatihan ,
e) Hasil penilaian terhadap pelatih berdasarkan penilaian
peserta.
f)
Hasil
penilaian
penyelenggaraan
pelatihan
berdasarkan penilaian peserta.
g) Instrument evaluasi lain yang digunakan saat proses
pelatihan.
4) Cakupan wilayah EPP berdasarkan lokasi peserta latih
yang telah mengikuti pelatihan
5) Alokasi anggaran untuk pelaksanaan EPP.
d. Tim membuat rencana EPP
1) Perencanaan pelaksanaan EPP dibuat dalam bentuk
ganchart, mulai dari waktu penyusunan instrumen , uji coba
instrumen,
penyempurnaan
instrumen ,
menghubungi
instansi dan lokasi yang akan dijadikan objek EPP,
pengumpulan data, pengolahan data, seminar hasil,
penyempurnaan hasil EPP, penyusunan hasil EPP dan
pembuatan laporan pelaksanaan EPP.
2) Pembagian tugas anggota tim
3) Dan kegiatan-kegiatan lain yang diperlukan .
2.
Pelaksanaan
Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan ( EPP ) sebaiknya _ dilakukan minimal 3-6 bulan setelah peserta kembali ke tempat
tugasnya pasca mengikuti suatu pelatihan.
Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan EPP dilakukan mulai dari
persiapan, pengumpulan data, pengolahan data dan analisa
-data . Secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
a. Persia pan
Tahapan persiapan EPP adalah sebagai berikut
1) Konsolidasi Tim EPP
Memantapkan rencana kerja tim yang telah dibuat, pem-
bag ian tugas serta komitmen setiap anggota terhadap tu-
gasnya.
2) Mempelajari dokumendokumen yang telah dikumpulkan
saat perencanaan.
3) Menentukan objek EPP
4) Menentukan tujuan evaluasi, yaitu untuk mendapatkan
informasi
dan
penilaian
terhadap
penerapan
hasil
pelatihan
&faktor yang mempengaruhi penerapan hasil
pelatihan di tempat kerja . Oleh karena itu sasaran evaluasi
adalah sebagai berikut
Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan
No. Sasaran Evaluasi
Komponen Unsur
1. Masukan pelatihan
Kurikulum, reaksi peserta,
pengetahuan, keterampilan dan atau sikap peserta pada awal pelatihan 2. Proses dan
lingkungan pelathan
Penyelenggaraan pelatihan, proses belajar mengajar
3. Luaran pelatihan a. Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan (KAP) peserta. b. Hasil belajar peserta pada akhir
pelatihan 4. Efek pelatihan
dan lingkungan
-a. Alumni peserta latih b. Atasan alumni peserta latih c . Bawahan alumni peserta latih d. Sejawat alumni peserta latih
5) Membuat proposal dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
B. Rumusan Permasalahan
c.
Tujuan D. ManfaatE. Ruang Lingkup BAB II TINJAUAN PUST AKA
BAB III KERANGKA KONSEP DAN METODE A. Kerangka Konsep
B. Metode
1. Desainl rancangan evaluasi pasca 2. Waktu dan Tempat
3. Populasi dan sam pel 4. Pengumpulan data 5. Pegolahan data 6. Penyajian data 7. Teknik Analisis
Keterangan:
-Babl PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjelaskan tentang halhal yang melatarbelakangi EPP dilaksanakan.
B. Rumusan Permasalahan
Identifikasi dari masalah yang dijelaskan pada latar belakang dilaksanakannya EPP kemudian masalah dirumuskan lebih spesifik, sehingga lebih jelas dan lebih terlokalisasi.
C. Tujuan
Menjelaskan tentang tujuan dilaksanakannya EPP. Dalam tujuan dijelaskan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan khusus menjelaskan tujuan akhir yang akan dilaksanakan, sedangkan tujuan khusus menjelaskan tentang halhal yang akan diukur, dinilai dari EPP yang akan dilaksanakan.
Penentuan tujuan merupakan suatu langkah pokok dalam EPP, karena tujuan EPP akan menentukan arah untuk elemen-elemen lain dalam pelaksanaan EPP seperti saat penentuan sampel sangat tergantung dari tujuan EPP
D. Manfaat
Menjelaskan manfaat EPP bagi institusi penyelenggara pelatihan, bagi institusi asal alumni pelatihan dan ditambahkan lagi manfaat sesuai dengan kebutuhan.
BAB /II KERANGKA KONSEP DAN METODE
A . Kerangka Konsep
Kerangka Konsep dibuat berupa diagram yang menunjukkan jenis dan hubungan antar varia bel yang diteliti. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan acuan, sehingga jelas ruang lingkup EPP.
Kerangka konsep Evaluasi Pasca Pelatihan digambarkan seperti skema dibawah ini:
Pec,ngk.ta n
pセイZァMZAセィオ。 ョ@
P€(Ha:p2n Pe:atih"n Nセ Hasij e.e!aja:
(Wi
p・NイZ[Zエュ「セィ。ョ@
Keter2mpi;a r
b"Ij';s; Bel.;.,
I
EvahJc<;: ーイA [セ 「O「・ィ。Z[ZZ」イ@
Keterangan Gambar (skema)
InteNensi pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan menambah keterampilan peserta latih, yang dapat diukur melalui evaluasi belajar. KeUka peserta latih telah mengikuti pelatihan, dan kembali ketempat kerja seyogyanya menerapkan hasil belajar baik mengenai pengetahuan, sikap dan keterampilannya (Knowledeg, Attitude maupun Psikomotor). Sehingga hasil pelatihan dapat mempengaruhi kinerja individu.
Untuk mengukur penerapan hasil belajar ditempat kerja dapat dilakukan melalui evaluasi perilakul behaviour.
Dengan menerapkan hasil belajar tentunya akan mempengaruhi kinerja individu yang berdampak pada kinerja organisasi. Hal ini dapat diukur melalui evaluasil result.
Oleh karena itu Evaluasi Pasca Pelatihan merupakan kegiatan untuk menilai kinerja individu (alumni peserta latih) setelah menyelesaikan suatu pelatihan, yang tergambar dalam bentuk retensi pengetahuan, aplikasi keterampilan, dan perilaku yang ditunjukkan alumni peserta latih di tempat kerjanya.
B. Metoda
lsi metoda menjelaskan tentang desainl rancangan EPP, waktu dan tempat, populasi dan sampel, pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data dan teknis analisis.
1. Desainl rancangan EPP
Tentukan desainl rancangan EPP yang paling cocok untuk diterapkan dalam mengukur tujuan EPP yang akan dilaksanakan.
Ada 3 model rancangan EPP, yang mungkin salah satunya cocok dengan EPP yang akan dilakukan, yaitu:
a. Case control studi
Metode ini digunakan apabila EPP berlujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan keterampilan kelompok kontrol yaitu petugas yang memiliki karakten'stik yang hampir sama dengan alumni peserla latih, namun tidak menglkuti pelatihan. Kelompok kontrol dljadikan sebagai pembanding bagi alumni peserla latih yang dikenal dengan istilah kasusl kelompok sasaran.
Metode ini dilakukan dengan cara sUlvey analitik cross sectional, arlinya tiap subjek penelitian diobselVasi sekali saja pada saat pemeriksaan.
Kasusl kelompok sasaran
Evaluasi
Kontrol
b. Before and after study
Metode in; digunakan apabila EPP berlujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas sebelum pelatihan, dibandingkan dengan setelah mengikuti pelatihan. Arlinya pengukuran pengetahuan, sikap dan keterampilan peserla /atih dilakukan sebelum dan setelah mengikuti pelatihan ketika yang bersangkutan telah melaksanakan aktivitas di tempat tugasnya .
Pedo man Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan
intervensi
I
Tujuan pelatihan Tujuan pelatihanTujuan pelatihan
c. Studi evaluasi berbasis tujuan pelatihan
Metode ini digunakan apabila EPP yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap pelatihan yang diselenggarakan dan untuk mengukur implementasi pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta latih yang didapat melalui pelatihan. Didalam penelitian model ini disebut Studi Cross sectional (po-tong Iintang)
2. Waktu dan tempat
Menjelaskan tentang waktu dan tempat pelaksanaan EPP disesuaikan dengan kemampuan sumberdaya. Akan lebih mudah dalam pelaksanaan kegiatan apabila dibuatkan rincian kegiatan yang akan dilaksanakan dimana setiap kegiatan ditetapkan waktu dan tempatnya.
3. Populasi dan Sampel
Populasi menjelaskan tentang seluruh alumni peserta pelatihan tertentu yang menjadi sasaran EPP. Sedangkan sampel adalah sebagian atau seluruh populasi yang menjadi sasaran dalam pengumpulan data. Jumlah populasi tergantung dari banyaknya peserta yang dilatih da/am satu pelatihan.
Pada umumnya jumlah peserta dalam satu kegiatan/jenis pelatihan adalah 30 orang, tetapi apabila dalam satu kegiatan/jenis pelatihan dilakukan beberapa angkatan, maka jumlah populasi adalah seluruh alumni pelatihan pada satu kegiatan/jenis pelatihan yang sama. Apabila jumlah populasi dan penyebarannya terbatas, maka seluruh populasi dapat dijadikan sampel. Namun apabila populasi jumlahnya besar dan penyebarannya luas, maka perlu dilakukan penentuan sampel.
Penentuan jumlah sampel tergantung dari tujuan EPP. Dalam penentuan sampel berdasarkan teknikteknik pengambilan sampel yang secara garis besar ada 2 jenis sampel yaitu sampel probabilitas (probability sampling) yang dikenal dengan random sampel (samples acak) dan non random sampel (non probability samples).
a. Random sampling
Random sampling dapat dibedakan menjadi pengambilan sampel secara acak sederhana, acak sistema tis, acak stratifikasi, kelompok atau gugus dan gugus bertahap. Apabila menggunakan random sampling dalam EPP umumnya menggunakan sampel acak secara sederhana.Hakekat daripengambilan sampel secara acak sederhana adalah setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel secara acak sederhana dibedakan menjadi dua dengan mengundi anggota populasi (lottery technique) atau teknik un dian dan dengan menggunakan tabel bilangan atau angka acak (random number).
b. Non Random Sampel
Pengambilan sampel non random sampel merupakan pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan, tetapi semata-matahanya berdasarkan kepada segi kepraktisan. Metode non random sampling mencakup beberapa teknik antara lain purposive sampling, quota ampling, accidental sampling.
Apabila penentuan sampel dalam EPP dengan menggunakan non random sampel biasanya menggunakan purposive sampling.
Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang ditentukan tim pelaksana EPP.
4. Pengumpulan Data
Menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mencari infonnasi untuk menjawab tujuan EPP yang telah ditentukan. Pada point ini dijelaskan data dan metode akan digunakan untuk EPP
Umumnya data yang dikumpulkan adalah data primer, sekunder.
a) Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbemya yaitu alumni peserta latih, atasan alumni peserta latih, sejawat alumni peserta latih, bawahan alumni peserta latih, panitial tim penyelenggara pelatihan serta pelatih alumni peserta latih. Untuk data primer diperlukan instrumen yang terstruktur, sehingga
sebelum pengumpulan data seyogyanya disusun instrumen EPP.
b) Data Sekunder
Data sekunder berasal dari dokumen yang dimiliki oleh organisasi yang menjadi sumber data . Sumber data untuk data sekunder adalah instansi/unit penyelenggara pelatihan, institusi/ unit tempat bekerja alumni perserta latih dan institusi/ unit lain yang terkait dengan perencanaan dan penyelenggaraan pelatihan.
Metode pengumpulan data biasanya dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan penelitian dokumen (disesuaikan dengan data yang ingin diperoleh)
a) Wawancara
Wawancara merupakan teknik yang dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh dengan pengamatan, karena keterangan yang diperoleh akan lebih teliti dibanding pengamatan. Wawancara perorangan dilakukan melalui tanya jawab, dengan menggunakan alat kuesioner.
Syarat kuesioner untuk tanyajawab perorangan adalah sebagai berikut:
(1) Pertanyaan yang diajukan spesifik (2) Tidak memberi arti ganda
(3) Menggunakan kalimat sederhana b) Observasi
Pengamatan langsung dilakukan dengan mengamati perilaku peserta latih ditempat kerja dalam kategori yang ada secara berulang - ulang, serta mencatatnya dengan menggunakan alat bantu seperti daftar tilik, kamera, alat rekam, dsb.
c) Penelitian dokumen
Penelitian dokumen dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yang diperlukan dalam evaluasi disamping untuk melengkapi dan mengkonfirmasikan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara.
Beberapa met ode dalam pengumpulan data dapat digunakan sesuai dengan ranah yang akan dievaluasi:
a) Evaluasi terhadap ranah pengetahuan adalah dengan mengetahui adanya retensi pengetahuan alumni peserta latih setelah beberapa waktu tertentu mengikuti
pelatihan. dapat diketahui melalui test terlulis dengan mengisi kuesioner atau wawancara.
b) Evaluasi terhadap ranah keterampilan adalah dengan mengetahui proses dalam melakukan pekerjaannya. dapat diketahui dengan observasi langsung saat alumni
peserla latih menyelesaikan pekerjaannya. Disamping itu dengan melihatlmenilai hasil kerja alumni peserla latih yaitu dengan melihat dokumen hasil kerjanyallaporanlkarlu status.
c) Evaluasi terhadap ranah sikap adalah dengan mengetahui perilaku alumni peserla latih dalam melakukan pekerjaan seharihari antara lain berupa hubungan kerja serla adanya komplain atau tidak dalam melakukan tugasnya (kepuasan). Perilaku alumni peserla latih ini dapat diketahui dengan menanyakannya kepada atasan. bawahan dan teman sejawatnya. atau bisa juga ditanyakan kepada pasien dan atau keluarga pasien dengan menggunakan metode wawancara atau Focus Group Discusion (FGD).
d) Dalam penerapan kompetensi baru di temp at kerja dari alumni peserla latih. sangat dipengaruhi oleh lingkungan antara lain; peraturan. prosedur dan saranai fasilitas kerja. Maka factor lingkungan ini juga harus diidentifikasi sampai seberapa besar pengaruhnya. Hal ini dapat dilakukan dengan metode wawancara atau pengisian kuesioner.
5. Pengolahan Data
Menjelaskan tentang proses penataan data yang akan dilakukan agar data kasar yang telah dikumpulkan dapat disusun.
-Saat menentukan pengolahan data yang akan dilakukan. terlebih dahulu harus mengetahui makna dari pengolahan data itu sendiri yaitu proses penataan data agar data kasar yang telah dikumpulkan dapat disusun rangkaian kegiatannya sehingga dapat disajikan sesuai dengan kebutuhan.
LangkahIangkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
a) Pemeriksaan data (editing)
Pemeriksaan terhadap kemungkinan kesalahan dalam pengisian kuesioner dan kemungkinan tidak laat asas (inconsistency) pada pengisian tersebut.
b) Pemberian kode (coding)
Memberi kode pada data yang telah terkumpul untuk mempermudah pelaksanaan pengolahan data, terutama untuk data dengan klasifikasi.
c) Menyusun data
Menyusun data yang sejenis sedemikian rupa agar mudah dijumlah, dikelompokkan dan diolah lebih lanjut. d) Rekapitulasi
Melakukan penggabungan dan penjumlahan terhadap data yang sejenis.
(1) Penentuan nilai tengah (2) Penentuan proporsi
(3) Penentuan halhal lain sesuai dengan tujuan EPP. 6. Penyajian Data
Menjelaskan tentang rencana penyajian data atas hasil pengolahan data. Biasanya penyajian data dalam bentuk tabel, grafik atau narasi.
7. Analisis Data
Menjelaskan tentang rencana analisis yang akan dignakan terhadap hasil penyajian data. Analisis data dapat dengan cara univariat, bivariat atau multivariat.
6) Pengembangan Instrument EPP:
Setelah Tim menentukan proposal
EPP, kemudian
mengembangkan instrumen untuk dijadikan alat sa at
melakukan pengumpulan data, serta membuat rancang
bangun instrument agar jelas tujuan dari penggunaan
instrumen.
a) Dasar untuk mengembangkan instrument
Instrumen yang dikembangkan untuk EPP merupakan
alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
Data dimaksud akan diperoleh dari responden atau
sasaran evaluasi, yang selanjutnya akan dianalisis
untuk menghasilkan suatu informasi yang menunjukkan
berhasil atau tidaknya suatu program pelatihan dalam
meningkatkan kinerja organisasi.
Instrument yang digunakan dalam melakukan evaluasi
dapat berupa: Daftar kuesioner, Pedoman wawancara,
Pedoman pengamatan dll.
Dalam mengembangkan instrument EPP sebagai dasar
pemikirannya dapat diambil dari : Tujuan pelatihan,
Materi Inti Pelatihan .
(1) Tujuan pelatihan
Tujuan
pelatihan
merupakan
upaya
untuk
meningkatkan kompetensi peserta latih setelah
mengikuti pelatihan. Untuk mengukur pencapaian
tujuan pelatihan dan implementasi di tempat kerja
dilakukan EPP. Dengan demikian rumusan tujuan
pelatihan menjadi dasar untuk mengembangkan
kuesioner EPP.
Langkah-Iangkah
dalam
mengembangkan
instrumen EPP:
(a) Tetapkan dulu tujuan pelatihan, dalam hal ini
yang diambil adalah tujuan khusus pelatihan.
(b) Kembangkan indicator pencapaian keberhasilan
bila tujuan khusus tersebut dapat dicapai (bisa
saja satu tujuan khusus memiliki dua atau lebih
indicator keberhasilannya).
(c) Setiap indicator dibuatkan pertanyaannya.
-
Contoh cara mengukur indicator:
Tujuan Pembelajaran
Khusus Indikator
Mampu
berkomunikasi secara efektif di kelas
a)
b)
c)
d)
melaksanakan layanan bimbingan belajar.
mengkomunikasikan hal-hal yang baru dalam pembelajaran
menggunakan berbagai tehnik dalam mengelola proses belajar mengajar
terbuka dalam menerima masukan guna perbaikan pembelajaran .
(d) Menyusun daftar pertanyaan evaluasi :
Setelah menentukan indikator kemudian setiap
indicator dibuatkan daftar pertanyaannya. Satu
indicator bisa
dibuatkan satu
atau
lebih
pertanyaan .
Biasanya
untuk
melakukan
pengukuran
digunakan skala Likert. Dimana setiap pili han
jawaban memiliki nilai score 1 - 5.
Contoh
pertanyaan
untuk
indikator
"melaksanakan layanan bimbingan belajar" .
No. Pern},ataan Jawaban
1. Sebelum mengajar saya menyiapkan rencana pelajaran. Sangat sering
§
Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah2. Rencana pengajaran , saya susun berdasarkan analisis kemampuan awal
Sangat sering
§
Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah3. Sebelum memulai pengajaran, saya mengadakan tes untuk mengetahui kemampuan awal. Sangat sering
セ@
Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah4. Dalam menjelaskan materi , saya selalu menghindari penjelasan konsep yg keliru.
Sangat sering
§
Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah(2) Materi inti pelatihan
Materi pelatihan merupakan unsur atau elemen
yang harus dinilai yaitu apakah materi yang
diberikan
tersebut
bermanfaat
dalam
rangka
meningkatkan kinerja individu dan organisasinya.
Contoh kuesioner:
Topik
Apakah anda memiliki kesulitan dalam menerapkan topik ini.
Bagaimana frekuensi penggunaan hasil pelatihan untuk pekerjaan
anda
Sering Jarang Tidak
pernah Sering Jarang
Tidak pernah
Materi 1
PB 1 PB 2 PB 3
Materi 2
PB 1 PB 2 PB 3 PB 4
-
Keterangan : PB adalah Pokok Bahasan (hal ini dapat dilihat pada Garis-Garis Besar Program Pembelajaran.
b) Rancang bang un instrument
Rancang
bangun
dari
Instrumen
evaluasi
pasca
pelatihan, terdiri atas:
(1) Instrumen untuk responden utama:
Instrument ini terdiri atas beberapa bagian :
(a) Bagian pertama, pertanyaan berupa isian yang
memuat identitas responden .
(b) Bagian kedua,
pertanyaan
untuk
mengukur
pencapaian tujuan pelatihan.
(c) Bagian ketiga, pertanyaan untuk mengukur tingkat
kemanfaatan materi pelatihan dalam pekerjaan
dan peningkatan kinerja.
(d) Bagian keempat,
pertanyaan
terbuka
untuk
menggali factor yang mendukung dan yang
menghambat penerapan hasil pelatihan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
(e) Bagian kelima, pertanyaan terbuka untuk menggali
masukan-masukan
guna
perbaikan
program
pelatihan dimasa mendatang.
(2) Instrumen untuk pihak manajemen
Instrumen ini dibuat untuk mendapatkan informasi
pencapaian kinerja organisasi yang akan ditanyakan
kepada pihak manajemen .
(3) Instrumen untuk rekan sejawat.
Instrument untuk melakukan validasi yang akan
ditanyakan kepada atasannya, teman sekerjanya ,
kalau ada anak buahnya,
untuk mendapatkan
informasi tentang perilaku kerja responden utama.
b.
Pengumpulan Data
Setelah
persiapan
selesai
langkah
selanjutnya
adalah
pengumpulan data. Tahapan dalam pelaksanaan pengumpulan
data adalah sebagai berikut:
1) Persiapan pengumpulan data
Evaluator mengumpulkan kelengkapan dokumen untuk
pengumpulan data, diantaranya:
a) Instrumen EPP dengan sasaran alumni peserta pelatihan
-yang akan di evaluasi.
b) Instrumen untuk mendapatkan informasi pencapaian
kinerja organisasi, yang akan ditanyakan kepada pihak
manajemen (jika ada)
c) Instrumen EEP dengan sasaran atasan alumni peserta
-pelatihan yang akan di evaluasi.
d) Instrumen EEP dengan sasaran rekan kerja peserta
pelatihan yang akan di evaluasi.
e) Panduan pengumpulan data
f)
Dokumen pertanggungjawaban keuangan
2) Pelaksanaan Pengumpulan Data
Saat pengumpulan data, langkahIangkah yang dilakukan
adalah:
a) Menjelaskan tujuan pelaksanaan EPP ke instansi dimana
alumni peserta latih bertugas.
b) Lakukan
pengumpulan
data/informasi
dengan
menggunakan instrumen yang telah disusun dan metoda
yang telah ditentukan .
c) Apabila instrumen sudah diisi, lakukan pemeriksaan
kelengkapan jawaban yang sudah diisi. Pastikan bahwa
seluruh informasi yang dibutuhkan dalam instrumen telah
diisi dengan lengkap.
d) Buat resume hasil pengumpulan informasi/data dari
masing-masing sasaran responden .
e) Apabila pengumpulan data telah dilakukan terhadap
masing-masing responden, kumpulkan seluruh instrumen
yang sudah diisi. Pastikan instrumen yang sudah diisi
tidak ada yang tercecer.
f)
Kelompokkan instrumen yang sudah diisi sesuai dengan
kelompok sasaran responden. Misalkan:
(1) Kelompok alumni peserta latih .
(2) Kelompok atasa langsung
(3) Kelompok teman sejawat
g) Instrumen siap untuk diolah
c.
Pengolahan data
Langkah-Iangkah pengolahan data:
1) Editing
Untuk memperbaiki kualitas data, sebelum dilakukan
pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan editing terhadap
data yang diperoleh. Apabila masih ada data atau informasi
yang
tidak
lengkap, dan
tidak
mungkin
dilakukan
wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan
(drop out).
8eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam editing data
ialah:
a) Apakah data sudah lengkap dan sempurna?
b) Apakah tulisan sudah cukup jelas, sehingga dapat
dibaca?
c) Apakah semua catatan dapat dipahami?
d) Apakah semua data sudah cukup konsisten?
e) Apakah ada respon yang tidak sesuai?
2) Pengkodean
Agar efisien dalam pengolahan data dan agar konsisten
terhadap variabel yang diolah kemudian dilakukan
pengko-dean dengan merubah bentuk data menjadi lebih ringkas .
Contoh :
Pendidikan : SD diberi kode 1, SMP diberi kode 2, SMA
di-beri kode 3, dst.
Agar arti kode-kode dapat dimengerti oleh peneliti atau
orang lain, maka harus dibuat kunci ( daftar kode) yang
menjelaskan arti kode tersebut.
3) Pemindahan Data
Setelah pengkodean selesai dilakukan, selanjutnya data
be-rupa kode-kode pada kuesioner dipindahkan kedalam suatu
media yang mudah dikelola untuk diolah. Pada pengolahan
yang bersifat manual, pemindahan data dapat dilakukan
pa-da kartu pengolah pa-data . Untuk pengolahan yang bersifat
elektronik, data dapat dipindahkan
(di input)kedalam
komputer.
Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan
4) Tabulasi
Setelah data dipindahkan ke kartu pengolahan data atau
di-input, kemudian dilakukan tabulasi yaitu pemindahan data
dari kartu pengolahan data ke dalam tabel. Sebelum
si dilakukan, perlu disiapkan terlebih dahulu rencana
tabula-sinya (dummy table) . Cara ini sangat mudah dilakukan
menggunakan komputer. Dengan tabel, evaluator akan
da-pat dengan mudah menganalisis data, untuk mendapatkan
frekuensi, atau prosentase dari data yang diperoleh.
Pada tahap ini perlu dipersiapkan pula bentuk tabel
dan gra-fik yang disajikan. Kalau perlu disertai perhitungan statistik
yang akan dilakukan.
5) Penyajian data
Setelah dilakukan tabulasi langkah selanjutnya adalah
penyajian data . Ada beberapa bentuk untuk menyajikan
da-ta/ informasi hasil evaluasi pasca pelatihan, antara lain:
tuli-san, fot, peta, tabel, diagram, dan grafik. Prinsipnya, datal
informasi yang disajikan semaksimal mungkin harus dapat
"berbicara sendiri " ( self explanatory) dan mudah
dimen-gerti oleh yang membacanya ( Reader oriented ).
Bentukbentuk penyajian data / informasi tersebut adalah
sekedar alat pengungkap informasi, artinya masingmasing
bentuk sajian tersebut mempunyai kelebihan dan
kelema-han dalam kemampuannya memberikan informasi.
d.
Analisa Data
Data yang telah diolah baik pengolahan tidak akan ada artinya
tanpa dianalisis. Dari hasil penyajian data, kemudian dianalisis
data yang dapat dilakukan dengan cara diskriptif maupun
inferensial (bila menggunakan perhitungan statistik inferensial).
Analisis diskriptif dilakukan dengan menjelaskan angka-angka
yang diperoleh, misalnya :persentase, proporsi , rata-rata , batas
bawah, batas atas, ataupun berdasarkan grafik yang disajikan .
Pad a pendekatan kualitatif, tidak ada konsessus yang
mengatur pengolahan dan analisis data , tetapi beberapa
pertimbangan dapat dilakukan , misalnya melakukan general
review terhadap seluruh informasi berdasarkan :
1) Catatan di lapangan
2) Pedoman observasi
3) Transkrip interview
4) Penjelasan hasil fotografi dan rekaman video ( bila ada)
Tujuan dilakukannya analisis data adalah:
-1) Memperoleh gambaran dari hasil penelitian yang telah
dirumuskan dalam tujuan EPP.
2) Membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan .
3) Memperoleh kesimpulan secara umum dari EPP yang
merupakan kontribusi dalam pengembangan ilmu yang
-bersang kutan.
3.
Penyusunan Laporan
Laporan merupakan dokumen evaluasi hasil yang telah
dilakukan sebagai implementasi dari proposal yang telah dibuat,
sehingga kata "akan " yang ditulis dalam proposal diganti dengan
Pedoman Eval uasi Pasca Pelatihan di Bidang Keseh atan
kata "telah" . Selain itu dilengkapi juga dengan kronologis proses evaluasi yang telah dilakukan. Dengan demikian pembaca dapat dengan mudah memahami evaluasi yang dilakukan .
Sistematika laporan evaluasi pasca pelatihan berikut dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan.
(
BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangB. Rumusan Permasalahan
I
c.
D. Manfaat Tujuan E. Ruang Lingkup BAB II TINJAUAN PUSTAKABAB III KERANGKA KONSEP DAN METODE A. Kerangka Konsep
3 . Metode
1. Desainl rancangan evaluasi pasca 2. Waktu dan Tempar
3. Populasi dan sam pel 4 . Pengumpulan data 5. Pegolahan data 6 . Penyajian data 7. Teknik Analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI PENUTUP
Lampiran lampiran
Keterangan:
Untuk Bab I sampai dengan Bab III umumnya mengimplementasikan proposal yang telah dibuat saat persiapan. Oleh karena itu kata "akan atau rencana " diganti dengan "telah".
Bab IV. HasH dan Pembahasan.Setelah data yang diperoleh dianalisis kemudian dibuatkan hasil EPP. Penyajian hasH EE hendaknya dibuat secara terpadu tidak dalam bentuk yang terpisahpisah. Hasil penelitian yang biasanya berbentuk interprestasi data dibahas secara kritis dengan melihat kaitannya dengan hasilhasil penelitian atau teori lain. Hal ini erat kaitannya dengan tinjauan kepustakaan sebagai dasar dalam membuat pembahasan. Apabila ada hasil yang belum sesuai dapat dimasukkan
pada saran dan ditulis pada Bab V.
BAB V. Kesimpulan dan SaranMenjelaskan kesimpulan EPP dengan mengacu pada tujuan
-pelaksanaan EPP yang telah dibuat pada BAB I. Apabila berdasarkanhasil dan pembahasan masih ada yang belum sesuai ditulis pada saran, agar menjadi masukan untuk penyusunan kurikulum pelatihan
yang sama atau untuk memperbaiki sistem yang ada di organisasi
-dimana alumni latih bertugas.-
Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan
BAB III
PENUTUP
Buku "Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan" ini dapat digunakan untuk
pelatihan dibidang kesehatan. Pelatihan yang akan di EPP semestinya
telah terakireditasi , karena pelatihan yang telah terakreditasi jelas
indikator-indikator yang harus dicapai mulai dari kurikulum, peserta ,
pelatih, penyelenggara dan tempat penyelenggaraannya.
Dengan disusunnya pedoman ini, diharapkan akan mempermudah
pelaksana dalam mengukur keberhasilan pelatihan yang telah
diselenggarakan, karena pedoman ini untuk dijadikan acuan dalam
menyelenggarakan Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan .
DAFTAR ISTILAH
1 Pelatihan
adalah
proses
belajar
mengajar
dalam
rangka
meningkatkan
kinerja,
profesionalisme dan
atau
menunjang
pengembangan karier tenaga kesehatan yang dilaksanakan minimal
30 jam pelatihan.
2 Evaluasi adalah kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis, dan
penyajian
informasi
yang
dapat digunakan
sebagai
dasar
pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya.
3 Evaluasi
pelatihan
adalah
kegiatanl
proses
mengumpulkan
informasi untuk membuat keputusan tentang aktivitas pelatihan .
4 Evaluasi pasca pelatihan adalah kegiatan/proses mengumpulkan
informasi proses belajar mengajar untuk mengukur keberhasilan
suatu pelatihan setelah alumni kembali bekerja ditempat kerjanya.
5 Peserta latih adalah seseorang yang mengikuti proses belajar
mengajar pada pelatihan bidang kesehatan yang telah terakreditasi.
6 Alumni pelatihan adalah seseorang yang telah mengikuti proses
belajar mengajar pada pelatihan bidang kesehatan yang telah
terakreditasi.
7 Evaluator adalah orang yang diberi kepercayaan oleh pemilik
program pelatihan untuk melakukan evaluasi terhadap pelatihan
yang telah dilaksanakan
-8 Populasi dalam EPP ialah keseluruhan jumlah alumni peserta
pelatihan yang menjadi sasaran EPP.
9 Sampel adalah sebagian dari jumlah alumni peserta latih dengan
karakteristik sama dengan yang dimiliki oleh populasi dan
betul-betul mewakili populasi.
10 Instrument
evaluasi
adalah
alat
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data .
KEPUSTAKAAN
Djaali dan Pudji Muljono (2008); Pengukuran dalam Bidang Pendidikan ;
Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia), Jakarta.
Kirkpatrick , Donald
L.
dan James D. Kirkpatrick (2006); Evaluating
Training Programs -
The Four Levels,
Berrett-Koehler
Publishers Inc, San Fransisco.
Moekijat (1981); Evaluasi Pelatihan Bagi Pegawai Negeri; Sinar Baru,
Bandung.
Soekidjo Notoatmodjo (2010)., Metodologi Penelitian Kesehatan,
Rineka Cipta.
Suryana, Agus (2004); Kiat dan Tehnik Evaluasi Pelatihan; Progres,
Jakarta.
Uno, Harnzah B., Herminanto Sofyan, dan I Made Candiasa (2001);
Pengembangan Instrumen Untuk Penelitian; Delima Press,
Jakarta.
Wills, Mike (1998); Managing the Training Process; Gower, Brookfield
Vermont USA.
Kats, Guidelines for Evaluating a Training Programme for Health
Personnel, WHO, Geneva, 1978.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Ketentuan Tenatng
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Struktural, LAN
-RI, Jakarta, 1993.
Lembaga Adminstrasi Negara Republik Indonesia. Pedoman Teknis
Pengevaluasian Pendidikan dan Latihan Pegawai Negeri Sipil,
LAN-RI, Jakarta, 1980.
Teguh Satriono,
MM
dan Andree MKP, MM. How to Measure; 5 Levels
of Training Evaluation, Jakarta 2007.
Lampiran 1.
Contoh 1
Instrumen untuk EPP dengan menggunakan metode "Studi Evaluasi
Berbasis Tujuan" pada EPP Peiatihan bagi penyelenggara pelatihan
(TOC)
Tujuan EPP
1. Tujuan Umum:
Mendapatkan gambaran Kinerja alumni pelatlhan tlagi penyelenggara pelatihan (TO C) saat menyelenggarakan pelatihan.
2. Tujuan Khusus :
s. 'iv1endapatkan gambaran !entang penyerapan pengetahuan , sikap dan
セ\・エ・イ。ューゥャ。ョ@ para alumni TOC yang diperoleh selama pelatihan. b . Mendapaikan gambaran kinerja alumni TOC dalam menyelenggarakan
;)elatihan sebelum dan setelah mengikuti TOC
c. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dalam mengaplikasikan hasil
TOC
d. Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dalam mengaplikasikan hasil TOC.
e. !'Aendapatkan masukan rencana intervensi lebih lanjut untuk TOC yang akan datang .
Lampiran 1.a
Contoh instrumen untuk alamni pelatihan INSTRUMEN EVALUASI PASCA PELATIHAN
BAGI PENYELENGGARA PELATIHAN (TRAINING OFFICER COURSEITOC)
Responden _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ (alumni pelatihan)
Pusatl
Dinkes Propinsil
Bapelkes·)
-Evaluator Hari/tanggal Pengumpulan Data
Petunjuk pengisian
• Evaluasi paska pelatihan ini dilakukan untuk mengetahui hasil
(efektivi-tas) pelatihan bagi penyelenggara pelatihanlTOC yang telah Saudara ikuti dan hasil analisisnya akan dipergunakan sebagai bahan penyempur-naan penyelenggaraan pelatihan serupa yang akan dilakukan tahun
beri-kutnya.
• Evaluasi dan Instrumen ini tidak berkaitan dengan penilaian kinerja Sau-dara, untuk itu berikan jawaban Saudara sesuai dengan petunjuk yang telah disediakan dengan sebenarbenarnya sesuai yang Saudara rasakanl alami selama ini.
• Seluruh isianl jawaban yang Saudara berikan secara jujur dan ikhlas me-rupakan kebanggaan bagi kami, karena Saudara telah berani dan peduli terhadap peningkatan mutu layanan penyelenggaraan pelatihan
A. Identitas Responden
' - '
1. Jabatan Responden
2. Tingkat Pendidikan
Terakhir:
3. Pengalaman dalam
I· ...
tahun penyelenggaraanpelatihan:
4 . Usia Responden :
B. Pelatihan bagi penyelenggara pelatihan (TOG) 2011
Berilah tanda centang
i)
di depan opsi jawaban yang tersedia dan jika diminla berikan jawaban singkat pada kolom yang telah disediakan1. Materi : Perencanaan penyelenggaraan pelatihan
Kompetensi (TPU) : mampu merencanakan penyelenggaraan pelatihan sesuai slandar pelatihan
Pada saat proses pembelajaran, materi "perencanaan penyelenggaraan pelatihan":
D Dipahami D Kurang dipahami
Apabila jawaban Saudara "kurang dipahami" sebutkan alasannya (jawaban boleh lebih dari satu)
D
fasilitator kurang menguasai materi/ pokok bahasan D kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi kurango
metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat (contoh: pad a pelatihan ini metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab dan diskusi kelompok, seharusnya praktikllatihan)D alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan metode (contoh : pad a pelatihan ini alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan adalah komputer,
LCD , whiteboard, bahan tayang, seharusnya ditambah
dengan form/lembar penugasan praktikllatihan)
D bahan pembelajaran/modul/buku referensi masih kurang mendukung
o
waktu (jumlah jam pembelajaran) untuk teori kurango
waktu (jumlah jam pembelajaran) untuk praktikllatihan kurango
sa at pelatihan saya menganggap materi ini tidak penting2. Materi: Akredilasi pelatihan
Kompetensi (TPU): mampu membuat usulan akreditasi pelatihan
Pada saat proses pembelajaran, materi "akreditasi pelatihan"
D
DipahamiD
Kurang dipahamiApabila jawaban Saudara "kurang dipahami" sebutkan alasannya (jawaban boleh lebih dari satu)
D
fasilitator kurang menguasai materi/ pokok bahasan D kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi kurang D metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat (contoh:pada pelatihan ini metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab dan diskusi kelompok, seharusnya praktikllatihan)
-
D alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan metode (contoh: pada pelatihan ini alat bantu -dan media pembelajaran yang digunakan adalah komputer,
LCD, whiteboard, bahan tayang , seharusnya ditambah dengan form/lembar penugasan praktikllatihan)
D bahan pembelajaran/modul/buku referensi masih kurang men-dukung
D waktu Uumlah jam pembelajaran) untuk teori kurang
D waktu Uumlah jam pembelajaran) untuk praktikllatihan kurang D saat pelatihan saya menganggap materi ini tidak penting.
3. Materi: Pelaksanaan pelatihan
Kompetensi (TPU): mampu melaksanakan pelatihan secara efektif dalam rangka mencapai tujuan pelatihan
Pada sa at proses pembelajaran, materi "pelaksanaan pelatihan": D Dipahami
D Kurang dipahami
Apabila jawaban Saudara "kurang dipahami" sebutkan alasannya
Uawaban boleh lebih dari satu)
-D fasilitator kurang menguasai materil pokok bahasan
o
kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi kurang D metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat (contoh:pada pelatihan ini metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab dan diskusi kelompok seharusnya ditambah praktikllatihan dan simulasi)
D
alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan metode (contoh: pada pelatihan ini alat bantudan media pembelajaran yang digunakan adalah komputer ,
LCD, whiteboard, bahan tayang , seharusnya ditambah dengan form/lembar penugasan praktikllatihan dan panduan simulasi)
o
bahan pembelajaran/modul/buku referensi masih kurang men-dukungD waktu Uumlah jam pembelajaran) untuk teori kurang
-o
waktu Uumlah jam pembelajaran) untuk praktikllatihan kurangD
saat pelatihan saya menganggap materi ini tidak penting.4. Materi: Evaluasi penyelenggaraan pelatihan
Kompetensi (TPU): mampu menyusun instrumen evaluasi penyelenggaraan pelatihan
Pada saat proses pembelajaran, materi "evaluasi penyeleng-garaan pelatihan" :
D
Dipahami D Kurang dipahamiApabila jawaban Saudara "kurang dipahami" sebutkan alasannya Oawaban boleh lebih dari satu)
o
fasilitator kurang menguasai materil pokok bahasano
kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi kurango
metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat (contoh: pada pelatihan ini metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab dan diskusi kelompok, seharusnya praktikllatihan)o
alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan metode (contoh : pada pelatihan ini alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan adalah komputer,LCD, whi/eboard, bahan tayang, seharusnya ditambah dengan form/lembar penugasan praktikllatihan)
o
bahan pembelajaran/moduilbuku referensi masih kurang men-dukungo
waktu Oumlah jam pembelajaran) untuk teori kurango
waktu Oumlah jam pembelajaran) untuk praktikllatihan kurango
saat pelatihan saya menganggap materi ini tidak penting5. Materi : Laporan penyelenggaraan pelatihan
Kompetensi (TPU): mampu menyusun iaporan penyeleng-garaan pelatihan
Pada saat proses pembelajaran, materi "Iaporan penyeleng-garaan pelatihan" :
o
Dipahamio
Kurang dipahamiApabila jawaban Saudara "kurang dipahami" sebutkan alasannya Oawaban boleh lebih dari satu)
[J fasilitator kurang menguasai materil pokok bahasan C kemampuan fasiiitator daiam menyampaikan materi i<urang
o
metode pembeiajaran yang digunakan kurang tepai (contoh: pada pelatihan ini metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab dan diskusi kelompok, seharusnya praktikllatihan)o
alat bantu dan media pembeiajaran yang digunakan tidak sesuai dengan metode (contoh : pad a pelatihan ini aiat bantu dan media pembelajaran yang digunakan adalah komputer,LCD, whi/eboard, bahan tayang, seharusnya ditambah dengan form/lembar penugasan praktikllatihan)
o
bahan pembelajaran/modullbuku referensi masih kurang men-dukungo
waktu Oumlah jam pembelajaran) untuk teori kurango
waktu Oumlah jam pembelajaran) untuk praktikllatihan kurango
saat pelatihan saya menganggap materi ini tidak penting
C.
Aplikasi TOC dalam penyelenggaraan pelatihan1. Apakah setelah mengikuti Toe, Saudara ditugaskan dalam menyelenggarakan pelatihan?
o
Yao
Tidak, alasan:Apabila jawabannya "Ya" lanjut ke pertanyaan nomor 2.
-2. Apakah atasan Saudara mendukung dalam penerapan hasil TOe?
o
Va, jelaskan/sebutkan dalam bentuk apalo
Tidak3. Apakah menurut Saudara Toe mendukung pelaksanaan tugas dalam menyelenggarakan pelatihan?
o
Yao
Tidak, alasan:-
4. Pada sa at Saudara akan menyelenggarakan pelatihan , apakah membuat chek lisl perencanaan?
a. Sebelum mengikuti pelatihan
-o
Ya (cek dokumen)o
Tidak, alasan:
b. Setelah mengikuti pelatihan
o
Ya (cek dokumen)o
Tidak, alasan:
-5. Pada sa at Saudara menyelenggarakan pelatihan, apakah dilaksanakan sesuai check list yang telah dibuat pada saat
perencanaan?
a. Sebelum mengikuti pelatihan
o
Ya (cek laporan penyelenggaraan pelatihan)o
Tidak, alasan:
b. Setelah mengikuti pelatihan
o
Ya (cek laporan penyelenggaraan pelatihan)o
Tidak, alasan:6. Pada saat Saudara menyelenggarakan pelatihan, apakah Saudara melakukan evaluasi terhadap peserta?
a. Sebelum mengikuti pelatihan
o
Ya (cek dokumen: pre/post test, lembar pengamatan, dll)o
Tidak, alasan:b. Setelah mengikuti pelatihan
o
Ya (cek dokumen: pre/post test, lembar pengamatan , dll)o
Tidak, alas an:7. Pada saat Saudara menyelenggarakan pelatihan, apakah Saudara melakukan evaluasi terhadap pelatih?
a. Sebelum mengikuti pelatihan
o
Ya (cek dokumen: laporan penyelenggaraan , form yang sudah diisi)o
Tidak, alasan:b. Setelah mengikuti pelatihan
o
Ya (cek dokumen: laporan penyelenggaraan , form yang sudah diisi)o
Tidak, alasan:8. Pada saat Saudara menyelenggarakan pelatihan, apakah Saudara melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan?
a. Sebelum mengikuti pelatihan
o
Ya (cek dokumen: laporan penyelenggaraan, form yang sudah diisi)o
Tidak, alasan:b. Setelah mengikuti pelatihan
o
Ya (cek dokumen: laporan penyelenggaraan , form yang sudah diisi)o
Tidak, alasan :9. Setelah selesai menyelenggarakan pelatihan, apakah Saudara membuat laporan penyelenggaraan pelatihan?
a. Sebelum mengikuti pelatihan
o
Ya (cek dokumen : laporan penyelenggaraan)o
Tidak, alasan :b. Setelah mengikuti pelatihan
o
Ya (cek dokumen : laporan penyelenggaraan)o
Tidak, alasan:10. Apakah dalam laporan diuraikan proses pembelajaran setiap sesi?
a. Sebelum mengikuti pelatihan
o
Ya (cek dokumen : laporan penyelenggaraan)o
Tidak, alasan :b. Setelah mengikuti pelatihan
o
Ya (cek dokumen: laporan penyelenggaraan)o
Tidak , alasan:11 . Apakah dalam penyusunan laporan, catatan uraian proses pembelajaran diperoleh dari MoT?
a. Sebelum mengikuti pelatihan
o
Yao
Tidak, alasan:b. Setelah mengikuti pelatihan
o
Yao
Tidak, alasan:D. Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan TOC
1. Apabilahasil 'TOC diaplikasikan , faktor apa saja yang mendorong Saudara unluk menerapkannya?
o
Karena perinlah alasano
Karena ingin menerapkan ilmu yang didapalo
Karena ingin menyelenggarakan sesuai dengan kelenluano
Karena sarana prasarana yang mendukungo
Karena mendapalkan dukungan dari alasan