• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan Di Bidang Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan Di Bidang Kesehatan"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

610.7

Ind

PEDOMAN

p

EVALUASI PASCA PELATIHA

(2)

610.7 Ind

PEDOMAN

p

EVAILU'ASI PASCA P,ELATIHAN

DI BIDANG K'ESEHATAN

KEMENITERIAN KESIEHATAN RI

BADAN PPSDM KESEHATAN

..

.. PUSDIKLAT APARATUR

(3)

KATA SAMBUTAN

Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan, berbagai

kegiatan telah dilakukan . Berdasarkan hasil evaluasi , upaya yang

banyak diminati untuk peningkatan kompetensi adalah melalui

pelatihan. Hal ini dapat diketahui dengan semakin banyaknya

jenis maupun jumlah pelatihan yang diselenggarakan baik oleh

pemerintah maupun swasta, namun minat penyelenggara pelatihan

untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi dari pelatihan

masih sangat kurang.

Sehubungan dengan hal tersebut Badan PPSDM Kesehatan

melalui Pusdiklat Apartur telah menyusun Pedoman Evaluasi Pasca

Pelatihan di Bidang Kesehatan. Pedoman ini untuk dijadikan acuan

dalam melakukan evaluasi pasca pelatihan sehingga diharapkan

dapat mempermudah pelaksana dalam mengukur manfaat dan

implementasi hasil pelatihan yang telah diselenggarakan.

Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun dan pihak terkait atas kerja kerasnya

dalam mencurahkan seluruh pemikirannya untuk penyelesaian

Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan inL

Jakarta,

2011

Kepala Badan PPSDM Kesehatan

tan RI.

Dr. Bamban Giatno R, MPH

NIP: 195205011980011002

(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT dengan selesainya

Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan ini

Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan Inl

disusun dengan maksud agar ada acuan dalam mengukur tingkat

keberhasilan suatu pelatihan. Disamping itu dengan adanya

pedoman ini diharapkan adanya keseragaman langkah-Iangkah

yang dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan (EPP)

sehingga tepat dan terarah. Melalui EPP selain akan diketahui

implementasi pelatihan juga akan diketahui faktor-faktor yang

mendukung dan menghambat penerapan hasil pelatihan. Dengan

demikian hasil evaluasi akan merekomendasikan beberapa hal

untuk perbaikan pelatihan dimasa yang akan datang.

Kepada segenap tim penyusun kami mengucapkan terimakasih

atas jerih payah dan kesungguhannya dalam menyelesaikan

pedoman ini.

Kami menyadari bahwa pedoman ini masih ada kekurangannya, untuk itu masukan

yang membangun sangat kami harapkan.

Jakarta,

2011

-

Drs. Sulis ·ono, SKM. MSc

Aparatur

NIP: 19540 261976111001

(6)
(7)

DAFTAR 151

Halaman

KATA SAMBLITAN ... .

KATA PENGANTAR... ... ... ... .... ...

iii

DAFTAR lSi... ... ... ...

v

BAB I

PENDAHULUAN ... ...

1

A.

Latar Belakang ... ...

1

B. Tujuan Penyusunan Pedoman ...

2

C. Sasaran.. ... ... ...

3

D. Manfaat... ... ... ... ...

3

E.

Ruang Lingkup... ... ...

3

BAB II EVALUASI PASCA PELATIHAN (EPP}...

4

A. Tujuan EPP ... ... ...

4

B. Manfaat EPP ... ... ...

4

C. Indikator Sasaran EPP...

5

D. Tahapan Kegiatan EPP...

5

BAB III PENUTUP ...

29

DAFTAR ISTILAH ...

30

KEPUSTAKAAN ...

31'

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...

33

(8)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan, yang merupakan upaya untuk

memenuhi salah satu hak dasar rakyat untuk memperoleh

pelayanan kesehatan, sangat dipengaruhi oleh mutu tenaga yang

bekerja di lingkungan institusi kesehatan baik unit pelayanan

maupun administrasi . Oleh karena itu peningkatan mutu tenaga

kesehatan sebagai salah satu wujud dari pengembangan SDM

merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan pembangunan

kesehatan tersebut. Berbagai macam upaya untuk meningkatkan

mutu SDM kesehatan dapat dilakukan, dan salah satunya adalah

melalui pelatihan .

Sa at ini banyak pelatihan yang telah diselenggarakan oleh

unit pelatihan kesehatan dan unit pelatihan masyarakat yang

bertujuan untuk meningkatkan mutu SDM kesehatan, namun upaya

ini tidak akan mempunyai dampak jika pelatihan yang dilaksanakan

tidak memperhatikan kaidah-kaidah kediklatan . Untuk mengetahui

keberhasilan pelatihan yang telah dilaksanakan baik yang

berhubungan dengan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor

maka perlu dilakukan pembuktian melalui kegiatan evaluasi pasca

pelatihan .

Evaluasi pasca pelatihan hendaknya didudukkan bukan saja

sebagai upaya untuk mengetahui seberapa manfaatnya pelatihan

tersebut terhadap individu, tim, atau organisasinya tetapi juga

sebagai

sebuah

rangkaian

siklus

yang

dinamis

dan

berkesinambungan dalam memberikan umpan balik pad a proses

(9)

perbaikan

dan

penyempurnaan

program

pelatihan

serta

pengembangan sumberdaya manusia kesehatan dalam arti luas.

Pada tahun 1999 dan 2005 Pusdiklat SOM Kesehatan telah

menyusun

pedoman evaluasi pasca pelatihan. Berhubung

perubahan

paradigma

dari

pelatihan

kearah

pembelajaran,

sebagai konsekuensi logisnya peran pelatih dan penyelenggara

pe latihanpun berubah. Oleh karena itu Pedoman Evaluasi Pasca

Pelatihan yang telah disusun tahun 2005 sudah tidak sesuai

dengan perkembangan pelatihan saat ini, maka pada tahun 2011

pedoman tersebut direvisi disesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

B. TLljuan Penyusunan Pedoman

1.

Umum

Tersedianya pedoman praktis Evaluasi Pasca Pelatihan di

bidang kesehatan .

2.

Khusus

a. Tersusunnya acuan tentang kerangka pikir dan kerangka

konsep dalam pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan

b. Tersusunnya

panduan

tentang

langkah-Iangkah

pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan

c. Tersusunnya pedoman penyusunan atau pengembangan

-instrument evaluasi pasca pelatihan . 

(10)

c.

Sasaran

Pedoman ini ditujukan bagi penyelenggara pelaksanaan evaluasi

pasca pelatihan di bidang kesehatan .

D. Manfaat

Manfaat Buku Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di bidang

Kesehatan bagi:

1. Penyelenggara Pelatihan

Untuk dijadikan acuan dalam mengukur keberhasilan

pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan

2. Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) dan Balai Pelatihan

Kesehatan (Bapelkes)

Untuk

dijadikan

acuan

dalam

mengukur

keberhasilan

pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan

-

3. Bagi Pusdiklat Aparatur

Untuk dijadikan acuan dalam memonitor pelatihan-pelatihan

yang diselenggarakan baik oleh BBPKI Bapelkes atau institusi

penyelenggara diklat. Hal ini dilakukan sebagai salah satu

fungsi pengendalian mutu .

E.

Ruang lingkup

Batasan evaluasi pasca pelatihan pada pedoman ini adalah "out 

come  evaluation"  kinerja individu alumni

pelatihan dalam

menerapkan pengetahuan. sikap dan keterampilan hasil intervensi

pelatihan serta kesesuain implementasi yang dilakukan oleh

alumni terhadap kebutuhan organisasi.

(11)

BAB II

EVALUASI PASCA PELATIHAN

Evaluasi pasca pelatihan (EPP) merupakan bagian dari evaluasi yang

difokuskan pada tingkat perubahan kinerja individu , tim, organisasi, dan

program yang terjadi pada alumni peserta latih setelah menyelesaikan

suatu pelatihan. Perubahan dapat diukur setelah alumni peserta latih

kembali ke tempat tugasnya.

A,

Tujuan EPP

Evaluasi pasca pelatihan bertujuan untuk mengetahui :

1. Penyerapan Pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang terjadi

pada para alumni peserta latih , yang diperoleh selama pelatihan .

2. Komitmen para alumni peserta latih dalam mengaplikasikan

Pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang didapat pada

pelatihan

3. Kemampuan alumni peserta latih dalam menjalankan tugas dan

fungsinya ditempat kerja

4. Hambatan yang timbul dalam menjalankan tugas dan fungsinya .

5. Rencana intervensi lebih lanjut .

B. Manfaat EPP

Manfaat EPP antara lain adalah

1. Untuk mengetahui kesesuaian kurikulum pelatihan dengan

tuntutan kinerja individu

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari program pelatihan

yang digunakan untuk memperbaiki program pelatihan dimasa

mendatang.

-

(12)

3. Untuk mengetahui apakah hasil pelatihan sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan .

4 . Oapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk perumusan

kebijakan pengembangan 80M Kesehatan di wilayahnya.

5. Untuk mengetahui kelanjutan pelatihan yang telah dilakukan.

c.

Indikator Sasaran EPP

Indicator sasaran EPP meliputi :

1. Indikator pengetahuan , yaitu

apakah

pengetahuan

yang

diperoleh dari pelatihan yang diikuti dapat diimplementasikan

untuk mendukung pekerjaan saat ini.

2. Indicator sikap, yaitu apakah perubahan sikap yang terjadi pada

saat mengikuti pelatihan dapat diubah menjadi ' perilaku kerja

saat ini.

3. Indicator skill , yaitu apakah keterampilan atau skill yang didapat

pada saat mengikuti pelatihan dapat diimplementasikan guna

meningkatkan kinerjanya saat ini dan kinerja organisasi.

D. Tahapan Kegiatan EPP

Tahapan yang

dilakukan dalam kegiatan

EPP

mulai

dari

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan.

1. Perencanaan

Oalam perencanaan ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu

sebagai beri kut:

a. Menentukan prioritas pelatihan yang akan dievaluasi, atau

penentuan objek evaluasi.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan

sasaran pelatihan yang akan dievaluasi adalah :

(13)

1) Pelatihan yang signifikan dalam meningkatkan kinerja

SDM dan mempunyai daya ungkit terhadap peningkatan

kinerja organisasi

2) Pelatihan yang akan dievaluasi pasca pelatihan adalah

pelatihan yang berkesinambungan (tidak hanya dilakukan

1 kali), karena out put dari EPP diantaranya untuk

--memberi masukan agar pelatihan yang akan datang lebih

baik lagi sehingga dapat meningkatkan kompetensi

peserta yang akan berpengaruh terhadap kinerja individu.

3) Tujuan pelatihan jelas dan dapat diukur,diutamakan yang

-mempunyai kurikulum dan atau sudah terakreditasi

4) Pelatihan yang akan di EPP maksi mal telah dilakukan

antara 3 - 6 bulan yang lalu.

b. Membentuk Tim Evaluasi Pasca Pelatihan ( EPP )

EPP terhadap suatu pelatihan sebaiknya dilaksanakan oleh

tim EPP yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan (SK) . Di

dalam SK dimuat secara jelas tugas, dan tanggung jawab tim,

-jangka waktu pelaksanaan tugas dan sumber pembiayaan.

Karena keberhasilan EPP ditentukan oleh siapa yang akan

melakukan evaluasi tersebut, oleh karen a itu anggota tim

EPP sebaiknya memahami tujuan dan kurikulum pelatihan

-agar pelaksanaan EPP berjalan lancar. Yang melakukan

evaluasi disebut dengan evaluator.

Persyaratan evaluator: memiliki Kompetensi manajerial,

Kompetensi teknis, Kompetensi konseptual dan Komptensi

bidang studi , seperti yang dijelaskan pada Bab II.

(14)

c. Tim mengumpulkan bahan-bahan EPP, terdiri dari :

1) Kurikulum

2) Jenis pelatihan

3) Dokumen laporan penyelenggaraan pelatihanliaporan:

a) Nama/ judul pelatihan

b) Peserta pelatihan , yang meliputi kategori tenaga,

kriteria peserta, jumlah peserta, proporsi jumlah

peserta dan penyebarannya.

c) Evaluasi peserta ( Pre/post test) ,

d) Rencana Tindak Lanjut yang dibuat diakhir pelatihan ,

e) Hasil penilaian terhadap pelatih berdasarkan penilaian

peserta.

f)

Hasil

penilaian

penyelenggaraan

pelatihan

berdasarkan penilaian peserta.

g) Instrument evaluasi lain yang digunakan saat proses

pelatihan.

4) Cakupan wilayah EPP berdasarkan lokasi peserta latih

yang telah mengikuti pelatihan

5) Alokasi anggaran untuk pelaksanaan EPP.

d. Tim membuat rencana EPP

1) Perencanaan pelaksanaan EPP dibuat dalam bentuk

ganchart, mulai dari waktu penyusunan instrumen , uji coba

instrumen,

penyempurnaan

instrumen ,

menghubungi

instansi dan lokasi yang akan dijadikan objek EPP,

pengumpulan data, pengolahan data, seminar hasil,

penyempurnaan hasil EPP, penyusunan hasil EPP dan

pembuatan laporan pelaksanaan EPP.

(15)

2) Pembagian tugas anggota tim

3) Dan kegiatan-kegiatan lain yang diperlukan .

2.

Pelaksanaan

Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan ( EPP ) sebaiknya _ dilakukan minimal 3-6 bulan setelah peserta kembali ke tempat

tugasnya pasca mengikuti suatu pelatihan.

Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan EPP dilakukan mulai dari

persiapan, pengumpulan data, pengolahan data dan analisa

-data . Secara rinci  dijelaskan  sebagai  berikut: 

a. Persia pan

Tahapan  persiapan  EPP adalah sebagai  berikut 

1)   Konsolidasi Tim EPP  

Memantapkan  rencana  kerja  tim  yang  telah  dibuat,  pem- 

bag ian  tugas  serta  komitmen  setiap  anggota  terhadap  tu- 

gasnya.  

2)  Mempelajari  dokumen­dokumen  yang  telah  dikumpulkan 

saat perencanaan.  

3)  Menentukan objek EPP  

4)  Menentukan  tujuan  evaluasi,  yaitu  untuk  mendapatkan  

informasi 

dan 

penilaian 

terhadap 

penerapan 

hasil 

pelatihan 

faktor  yang  mempengaruhi  penerapan  hasil 

pelatihan di  tempat kerja . Oleh  karena  itu  sasaran  evaluasi 

adalah  sebagai  berikut 

Pedoman  Evaluasi  Pasca Pelatihan  di Bidang Kesehatan 

(16)

No. Sasaran Evaluasi

Komponen Unsur

1. Masukan pelatihan

Kurikulum, reaksi peserta,

pengetahuan, keterampilan dan atau sikap peserta pada awal pelatihan 2. Proses dan

lingkungan pelathan

Penyelenggaraan pelatihan, proses belajar mengajar

3. Luaran pelatihan a. Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan (KAP) peserta. b. Hasil belajar peserta pada akhir

pelatihan 4. Efek pelatihan

dan lingkungan

-a. Alumni peserta latih b. Atasan alumni peserta latih c . Bawahan alumni peserta latih d. Sejawat alumni peserta latih

5) Membuat proposal dengan sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Rumusan Permasalahan

c.

Tujuan D. Manfaat

E. Ruang Lingkup BAB II TINJAUAN PUST AKA

BAB III KERANGKA KONSEP DAN METODE A. Kerangka Konsep

B. Metode

1. Desainl rancangan evaluasi pasca 2. Waktu dan Tempat

3. Populasi dan sam pel 4. Pengumpulan data 5. Pegolahan data 6. Penyajian data 7. Teknik Analisis

(17)

Keterangan:

-Babl PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang 

Menjelaskan  tentang  hal­hal  yang  melatarbelakangi  EPP  dilaksanakan. 

B. Rumusan Permasalahan 

Identifikasi  dari  masalah  yang  dijelaskan  pada  latar  belakang  dilaksanakannya  EPP  kemudian  masalah  dirumuskan  lebih  spesifik, sehingga lebih jelas dan lebih  terlokalisasi. 

C. Tujuan 

Menjelaskan  tentang  tujuan  dilaksanakannya  EPP.  Dalam  tujuan  dijelaskan  tujuan  umum  dan  tujuan  khusus.  Tujuan  khusus  menjelaskan  tujuan  akhir  yang  akan  dilaksanakan,  sedangkan  tujuan  khusus  menjelaskan  tentang  hal­hal  yang  akan diukur,  dinilai dari EPP yang akan dilaksanakan. 

Penentuan tujuan merupakan suatu langkah pokok dalam  EPP,  karena  tujuan  EPP  akan  menentukan  arah  untuk  elemen-elemen  lain  dalam  pelaksanaan  EPP  seperti  saat  penentuan  sampel sangat tergantung dari tujuan  EPP 

D. Manfaat 

Menjelaskan  manfaat  EPP  bagi  institusi  penyelenggara  pelatihan,  bagi institusi asal alumni pelatihan  dan  ditambahkan  lagi manfaat sesuai dengan kebutuhan. 

BAB /II KERANGKA KONSEP DAN METODE

A .  Kerangka  Konsep 

Kerangka  Konsep  dibuat  berupa  diagram  yang  menunjukkan  jenis  dan  hubungan  antar  varia bel  yang  diteliti.  Hal  ini  dimaksudkan  untuk  memberikan  acuan,  sehingga  jelas  ruang  lingkup EPP. 

Kerangka  konsep  Evaluasi  Pasca  Pelatihan  digambarkan  seperti skema  dibawah ini: 

(18)

Pec,ngk.ta n

pセイZァMZAセィオ。 ョ@

P€(Ha:p2n Pe:atih"n Nセ Hasij e.e!aja:

(Wi

p・NイZ[Zエュ「セィ。ョ@

Keter2mpi;a r

b"Ij';s; Bel.;.,

I

EvahJc<;: ーイA [セ 「O「・ィ。Z[ZZ」イ@

Keterangan Gambar (skema) 

InteNensi  pelatihan  bertujuan  untuk  meningkatkan  pengetahuan,  mengubah  sikap  dan  menambah  keterampilan  peserta latih,  yang dapat diukur melalui evaluasi belajar.  KeUka  peserta  latih  telah  mengikuti  pelatihan,  dan  kembali  ketempat  kerja  seyogyanya  menerapkan  hasil  belajar  baik  mengenai  pengetahuan,  sikap  dan  keterampilannya  (Knowledeg,  Attitude  maupun  Psikomotor).  Sehingga  hasil  pelatihan dapat mempengaruhi kinerja individu. 

Untuk  mengukur penerapan  hasil  belajar ditempat  kerja  dapat  dilakukan melalui evaluasi perilakul behaviour. 

Dengan  menerapkan  hasil  belajar  tentunya  akan  mempengaruhi  kinerja  individu  yang  berdampak  pada  kinerja  organisasi.  Hal ini dapat diukur melalui evaluasil result. 

Oleh  karena  itu  Evaluasi Pasca  Pelatihan  merupakan  kegiatan  untuk  menilai  kinerja  individu  (alumni  peserta  latih)  setelah  menyelesaikan  suatu pelatihan,  yang  tergambar dalam  bentuk  retensi pengetahuan,  aplikasi  keterampilan,  dan  perilaku  yang  ditunjukkan alumni peserta latih di tempat kerjanya. 

(19)

B. Metoda 

lsi  metoda  menjelaskan  tentang  desainl  rancangan  EPP,  waktu  dan  tempat,  populasi  dan  sampel,  pengumpulan  data,  pengolahan  data,  penyajian data dan  teknis analisis. 

1.   Desainl rancangan EPP 

Tentukan  desainl rancangan  EPP yang  paling  cocok  untuk  diterapkan  dalam  mengukur  tujuan  EPP  yang  akan  dilaksanakan. 

Ada 3 model rancangan  EPP,  yang  mungkin  salah  satunya  cocok dengan EPP yang akan dilakukan, yaitu: 

a. Case  control studi 

Metode  ini  digunakan  apabila  EPP  berlujuan  untuk  mengetahui  perbedaan  pengetahuan,  sikap  dan  keterampilan  kelompok  kontrol  yaitu  petugas  yang  memiliki  karakten'stik yang  hampir sama  dengan  alumni  peserla  latih,  namun  tidak  menglkuti  pelatihan.  Kelompok  kontrol  dljadikan  sebagai  pembanding  bagi  alumni  peserla  latih  yang  dikenal  dengan  istilah  kasusl  kelompok sasaran. 

Metode  ini  dilakukan  dengan  cara  sUlvey  analitik  cross  sectional,  arlinya  tiap  subjek  penelitian  diobselVasi  sekali saja pada saat pemeriksaan. 

Kasusl kelompok sasaran

Evaluasi

Kontrol

b.   Before and after study 

Metode  in;  digunakan  apabila  EPP  berlujuan  untuk  mengetahui  perbedaan  pengetahuan,  sikap  dan  keterampilan  petugas  sebelum  pelatihan,  dibandingkan  dengan  setelah mengikuti pelatihan.  Arlinya pengukuran  pengetahuan,  sikap  dan  keterampilan  peserla  /atih  dilakukan  sebelum  dan  setelah  mengikuti  pelatihan  ketika  yang  bersangkutan  telah  melaksanakan  aktivitas  di tempat tugasnya . 

Pedo man Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan

(20)

intervensi

I

Tujuan pelatihan Tujuan pelatihan

Tujuan pelatihan

c. Studi evaluasi berbasis tujuan pelatihan 

Metode  ini  digunakan  apabila  EPP  yang  dilakukan  bertujuan  untuk  mendapatkan  gambaran  terhadap  pelatihan  yang  diselenggarakan  dan  untuk  mengukur  implementasi  pengetahuan,  sikap  dan  keterampilan  peserta  latih  yang  didapat  melalui  pelatihan.  Didalam  penelitian  model  ini  disebut  Studi  Cross  sectional  (po-tong Iintang) 

2.   Waktu dan tempat 

Menjelaskan  tentang  waktu  dan  tempat  pelaksanaan  EPP  disesuaikan  dengan  kemampuan  sumberdaya.  Akan  lebih  mudah  dalam  pelaksanaan  kegiatan  apabila  dibuatkan  rincian  kegiatan  yang  akan  dilaksanakan  dimana  setiap  kegiatan ditetapkan waktu dan tempatnya. 

3.   Populasi dan  Sampel 

Populasi  menjelaskan  tentang  seluruh  alumni  peserta  pelatihan  tertentu  yang  menjadi sasaran  EPP.  Sedangkan  sampel  adalah  sebagian  atau  seluruh  populasi  yang  menjadi  sasaran  dalam  pengumpulan  data.  Jumlah  populasi  tergantung  dari  banyaknya  peserta  yang  dilatih  da/am satu pelatihan. 

Pada  umumnya  jumlah  peserta  dalam  satu  kegiatan/jenis  pelatihan  adalah  30  orang,  tetapi  apabila  dalam  satu  kegiatan/jenis  pelatihan  dilakukan  beberapa  angkatan,  maka jumlah populasi adalah seluruh alumni pelatihan pada  satu  kegiatan/jenis  pelatihan  yang  sama.  Apabila  jumlah  populasi  dan  penyebarannya  terbatas,  maka  seluruh  populasi  dapat  dijadikan  sampel.  Namun  apabila  populasi  jumlahnya  besar  dan  penyebarannya  luas,  maka  perlu  dilakukan penentuan sampel. 

Penentuan  jumlah  sampel  tergantung  dari  tujuan  EPP.  Dalam  penentuan  sampel  berdasarkan  teknik­teknik  pengambilan  sampel  yang  secara  garis  besar ada 2 jenis  sampel  yaitu  sampel  probabilitas  (probability  sampling)  yang  dikenal  dengan  random  sampel  (samples  acak)  dan  non random sampel (non probability samples). 

(21)

a. Random sampling 

Random  sampling  dapat  dibedakan  menjadi  pengambilan  sampel  secara  acak  sederhana,  acak  sistema tis,  acak  stratifikasi,  kelompok  atau  gugus  dan  gugus  bertahap.  Apabila  menggunakan  random  sampling  dalam  EPP  umumnya  menggunakan  sampel  acak  secara  sederhana.Hakekat  daripengambilan  sampel  secara  acak  sederhana  adalah  setiap  anggota  atau  unit  dari  populasi  mempunyai  kesempatan  yang  sama  untuk  diseleksi  sebagai  sampel.  Teknik  pengambilan sampel secara  acak sederhana  dibedakan  menjadi dua  dengan mengundi anggota populasi (lottery  technique)  atau  teknik  un dian  dan  dengan  menggunakan  tabel  bilangan  atau  angka  acak  (random  number). 

b.   Non  Random  Sampel 

Pengambilan  sampel  non  random  sampel  merupakan  pengambilan  sampel  yang  tidak  didasarkan  atas  kemungkinan yang dapat diperhitungkan,  tetapi semata-matahanya  berdasarkan  kepada  segi  kepraktisan.  Metode  non  random  sampling  mencakup  beberapa  teknik  antara  lain  purposive  sampling,  quota  ampling,  accidental sampling. 

Apabila  penentuan  sampel  dalam  EPP  dengan  menggunakan  non  random  sampel  biasanya  menggunakan purposive sampling. 

Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada  suatu  pertimbangan  tertentu  yang  ditentukan  tim  pelaksana EPP. 

4.   Pengumpulan Data 

Menjelaskan  tentang  kegiatan  yang  akan  dilakukan  dalam  rangka  mencari infonnasi untuk menjawab tujuan EPP yang  telah  ditentukan.  Pada point ini  dijelaskan  data  dan  metode  akan digunakan untuk EPP 

Umumnya  data  yang  dikumpulkan  adalah  data  primer,  sekunder. 

a) Data primer 

Data  primer adalah  data  yang  diperoleh  langsung  dari  sumbemya  yaitu  alumni  peserta  latih,  atasan  alumni  peserta  latih,  sejawat  alumni  peserta  latih,  bawahan  alumni  peserta  latih,  panitial  tim  penyelenggara  pelatihan  serta  pelatih  alumni  peserta  latih.  Untuk  data  primer diperlukan  instrumen  yang  terstruktur,  sehingga 

(22)

sebelum  pengumpulan  data  seyogyanya  disusun  instrumen EPP. 

b)   Data  Sekunder 

Data  sekunder berasal dari  dokumen  yang  dimiliki  oleh  organisasi  yang  menjadi  sumber  data .  Sumber  data  untuk data  sekunder adalah  instansi/unit penyelenggara  pelatihan,  institusi/ unit  tempat  bekerja  alumni  perserta  latih  dan  institusi/  unit  lain  yang  terkait  dengan  perencanaan dan penyelenggaraan pelatihan. 

Metode  pengumpulan  data  biasanya  dilakukan  dengan  metode  wawancara,  observasi  dan  penelitian  dokumen  (disesuaikan dengan data yang ingin diperoleh) 

a) Wawancara 

Wawancara  merupakan teknik yang dapat dipakai untuk  melengkapi  data  yang  diperoleh  dengan  pengamatan,  karena  keterangan  yang  diperoleh  akan  lebih  teliti  dibanding  pengamatan.  Wawancara  perorangan  dilakuk­an  melalui  tanya  jawab,  dengan  menggunakan  alat kuesioner. 

Syarat  kuesioner  untuk  tanyajawab  perorangan  adalah  sebagai berikut: 

(1)   Pertanyaan yang diajukan spesifik  (2)   Tidak memberi arti ganda 

(3)   Menggunakan kalimat sederhana  b)   Observasi 

Pengamatan  langsung  dilakukan  dengan  mengamati  perilaku peserta latih ditempat kerja  dalam kategori yang  ada secara berulang - ulang,  serta mencatatnya dengan  menggunakan alat bantu seperti daftar tilik,  kamera,  alat  rekam,  dsb. 

c) Penelitian dokumen 

Penelitian  dokumen  dimaksudkan  untuk  memperoleh  data  sekunder  yang  diperlukan  dalam  evaluasi  disamping  untuk  melengkapi  dan  mengkonfirmasikan  data  yang  diperoleh  dari  hasil  pengamatan  dan  wawancara. 

Beberapa  met ode  dalam  pengumpulan  data  dapat  digunakan sesuai dengan ranah yang akan dievaluasi: 

a) Evaluasi  terhadap  ranah  pengetahuan  adalah  dengan  mengetahui adanya retensi pengetahuan alumni peserta  latih  setelah  beberapa  waktu  tertentu  mengikuti 

(23)

pelatihan.  dapat  diketahui  melalui  test  terlulis  dengan  mengisi kuesioner atau wawancara. 

b)   Evaluasi  terhadap  ranah  keterampilan  adalah  dengan   mengetahui  proses  dalam  melakukan  pekerjaannya.   dapat  diketahui dengan  observasi langsung saat alumni  

peserla  latih  menyelesaikan  pekerjaannya.  Disamping   itu  dengan  melihatlmenilai  hasil  kerja  alumni  peserla   latih  yaitu  dengan  melihat  dokumen  hasil   kerjanyallaporanlkarlu status.  

c) Evaluasi  terhadap  ranah  sikap  adalah  dengan   mengetahui  perilaku  alumni  peserla  latih  dalam   melakukan  pekerjaan  sehari­hari  antara  lain  berupa   hubungan kerja  serla  adanya komplain atau tidak dalam   melakukan  tugasnya  (kepuasan).  Perilaku  alumni   peserla  latih  ini dapat diketahui dengan menanyakannya   kepada  atasan.  bawahan  dan  teman  sejawatnya.  atau   bisa  juga  ditanyakan  kepada  pasien  dan  atau  keluarga   pasien  dengan  menggunakan  metode  wawancara  atau   Focus  Group Discusion (FGD).  

d)   Dalam  penerapan  kompetensi  baru  di  temp at  kerja  dari   alumni peserla latih.  sangat dipengaruhi oleh lingkungan   antara  lain;  peraturan.  prosedur  dan  saranai  fasilitas   kerja.  Maka factor lingkungan ini juga  harus diidentifikasi   sampai  seberapa  besar  pengaruhnya.  Hal  ini  dapat   dilakukan  dengan  metode  wawancara  atau  pengisian   kuesioner.  

5.   Pengolahan Data 

Menjelaskan  tentang  proses  penataan  data  yang  akan  dilakukan  agar  data  kasar  yang  telah  dikumpulkan  dapat  disusun. 

-Saat  menentukan  pengolahan  data  yang  akan  dilakukan.   terlebih  dahulu  harus  mengetahui makna  dari  pengolahan   data  itu  sendiri yaitu  proses penataan  data  agar data  kasar   yang  telah  dikumpulkan  dapat  disusun  rangkaian   kegiatannya  sehingga  dapat  disajikan  sesuai  dengan   kebutuhan.  

Langkah­Iangkah  dalam  pengolahan  data  adalah  sebagai   berikut:  

a) Pemeriksaan data (editing)  

Pemeriksaan  terhadap  kemungkinan  kesalahan  dalam   pengisian  kuesioner  dan  kemungkinan  tidak  laat  asas   (inconsistency)  pada pengisian tersebut.  

(24)

b)   Pemberian  kode  (coding) 

Memberi  kode  pada  data  yang  telah  terkumpul  untuk  mempermudah pelaksanaan pengolahan data,  terutama  untuk data dengan klasifikasi. 

c)   Menyusun data 

Menyusun  data  yang  sejenis  sedemikian  rupa  agar  mudah dijumlah, dikelompokkan dan  diolah lebih lanjut.  d)   Rekapitulasi 

Melakukan  penggabungan  dan  penjumlahan  terhadap  data yang sejenis. 

(1)  Penentuan nilai tengah  (2)   Penentuan proporsi 

(3)   Penentuan  hal­hal lain sesuai dengan tujuan EPP.  6.   Penyajian Data 

Menjelaskan  tentang  rencana  penyajian  data  atas  hasil  pengolahan  data.  Biasanya  penyajian  data  dalam  bentuk  tabel, grafik atau narasi. 

7.   Analisis Data 

Menjelaskan  tentang  rencana  analisis  yang  akan  dignakan  terhadap  hasil penyajian  data.  Analisis  data  dapat  dengan  cara  univariat,  bivariat atau multivariat. 

6) Pengembangan Instrument EPP:

Setelah Tim menentukan proposal

EPP, kemudian

mengembangkan instrumen untuk dijadikan alat sa at

melakukan pengumpulan data, serta membuat rancang

bangun instrument agar jelas tujuan dari penggunaan

instrumen.

a) Dasar untuk mengembangkan instrument

Instrumen yang dikembangkan untuk EPP merupakan

alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.

Data dimaksud akan diperoleh dari responden atau

sasaran evaluasi, yang selanjutnya akan dianalisis

untuk menghasilkan suatu informasi yang menunjukkan

(25)

berhasil atau tidaknya suatu program pelatihan dalam

meningkatkan kinerja organisasi.

Instrument yang digunakan dalam melakukan evaluasi

dapat berupa: Daftar kuesioner, Pedoman wawancara,

Pedoman pengamatan dll.

Dalam mengembangkan instrument EPP sebagai dasar

pemikirannya dapat diambil dari : Tujuan pelatihan,

Materi Inti Pelatihan .

(1) Tujuan pelatihan

Tujuan

pelatihan

merupakan

upaya

untuk

meningkatkan kompetensi peserta latih setelah

mengikuti pelatihan. Untuk mengukur pencapaian

tujuan pelatihan dan implementasi di tempat kerja

dilakukan EPP. Dengan demikian rumusan tujuan

pelatihan menjadi dasar untuk mengembangkan

kuesioner EPP.

Langkah-Iangkah

dalam

mengembangkan

instrumen EPP:

(a) Tetapkan dulu tujuan pelatihan, dalam hal ini

yang diambil adalah tujuan khusus pelatihan.

(b) Kembangkan indicator pencapaian keberhasilan

bila tujuan khusus tersebut dapat dicapai (bisa

saja satu tujuan khusus memiliki dua atau lebih

indicator keberhasilannya).

(c) Setiap indicator dibuatkan pertanyaannya.

-

(26)

Contoh cara mengukur indicator:

Tujuan Pembelajaran

Khusus Indikator

Mampu

berkomunikasi secara efektif di kelas

a)

b)

c)

d)

melaksanakan layanan bimbingan belajar.

mengkomunikasikan hal-hal yang baru dalam pembelajaran

menggunakan berbagai tehnik dalam mengelola proses belajar mengajar

terbuka dalam menerima masukan guna perbaikan pembelajaran .

(d) Menyusun daftar pertanyaan evaluasi :

Setelah menentukan indikator kemudian setiap

indicator dibuatkan daftar pertanyaannya. Satu

indicator bisa

dibuatkan satu

atau

lebih

pertanyaan .

Biasanya

untuk

melakukan

pengukuran

digunakan skala Likert. Dimana setiap pili han

jawaban memiliki nilai score 1 - 5.

Contoh

pertanyaan

untuk

indikator

"melaksanakan layanan bimbingan belajar" .

No. Pern},ataan Jawaban

1. Sebelum mengajar saya menyiapkan rencana pelajaran. Sangat sering

§

Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah

2. Rencana pengajaran , saya susun berdasarkan analisis kemampuan awal

Sangat sering

§

Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
(27)

3. Sebelum memulai pengajaran, saya mengadakan tes untuk mengetahui kemampuan awal. Sangat sering

セ@

Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah

4. Dalam menjelaskan materi , saya selalu menghindari penjelasan konsep yg keliru.

Sangat sering

§

Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah

(2) Materi inti pelatihan

Materi pelatihan merupakan unsur atau elemen

yang harus dinilai yaitu apakah materi yang

diberikan

tersebut

bermanfaat

dalam

rangka

meningkatkan kinerja individu dan organisasinya.

Contoh kuesioner:

Topik

Apakah anda memiliki kesulitan dalam menerapkan topik ini.

Bagaimana frekuensi penggunaan hasil pelatihan untuk pekerjaan

anda

Sering Jarang Tidak

pernah Sering Jarang

Tidak pernah

Materi 1

PB 1 PB 2 PB 3

Materi 2

PB 1 PB 2 PB 3 PB 4

-

Keterangan : PB adalah Pokok Bahasan (hal ini dapat dilihat pada Garis-Garis Besar Program Pembelajaran.

(28)

b) Rancang bang un instrument

Rancang

bangun

dari

Instrumen

evaluasi

pasca

pelatihan, terdiri atas:

(1) Instrumen untuk responden utama:

Instrument ini terdiri atas beberapa bagian :

(a) Bagian pertama, pertanyaan berupa isian yang

memuat identitas responden .

(b) Bagian kedua,

pertanyaan

untuk

mengukur

pencapaian tujuan pelatihan.

(c) Bagian ketiga, pertanyaan untuk mengukur tingkat

kemanfaatan materi pelatihan dalam pekerjaan

dan peningkatan kinerja.

(d) Bagian keempat,

pertanyaan

terbuka

untuk

menggali factor yang mendukung dan yang

menghambat penerapan hasil pelatihan dalam

pelaksanaan pekerjaan.

(e) Bagian kelima, pertanyaan terbuka untuk menggali

masukan-masukan

guna

perbaikan

program

pelatihan dimasa mendatang.

(2) Instrumen untuk pihak manajemen

Instrumen ini dibuat untuk mendapatkan informasi

pencapaian kinerja organisasi yang akan ditanyakan

kepada pihak manajemen .

(3) Instrumen untuk rekan sejawat.

Instrument untuk melakukan validasi yang akan

ditanyakan kepada atasannya, teman sekerjanya ,

(29)

kalau ada anak buahnya,

untuk mendapatkan

informasi tentang perilaku kerja responden utama.

b.

Pengumpulan Data

Setelah

persiapan

selesai

langkah

selanjutnya

adalah

pengumpulan data. Tahapan dalam pelaksanaan pengumpulan

data adalah sebagai berikut:

1) Persiapan pengumpulan data

Evaluator mengumpulkan kelengkapan dokumen untuk

pengumpulan data, diantaranya:

a) Instrumen EPP dengan sasaran alumni peserta pelatihan

-yang  akan di evaluasi. 

b)   Instrumen  untuk  mendapatkan  informasi  pencapaian 

kinerja  organisasi,  yang  akan  ditanyakan  kepada  pihak 

manajemen  (jika  ada) 

c)  Instrumen  EEP  dengan  sasaran  atasan  alumni  peserta 

-pelatihan yang  akan  di  evaluasi. 

d)  Instrumen  EEP  dengan  sasaran  rekan  kerja  peserta 

pelatihan yang akan di  evaluasi.  

e)  Panduan  pengumpulan data  

f) 

Dokumen  pertanggungjawaban  keuangan  

­

2)  Pelaksanaan  Pengumpulan Data  

Saat  pengumpulan  data,  langkah­Iangkah  yang  dilakukan  

adalah:  

a)  Menjelaskan tujuan  pelaksanaan  EPP ke  instansi dimana  

alumni  peserta latih  bertugas. 

(30)

b) Lakukan

pengumpulan

data/informasi

dengan

menggunakan instrumen yang telah disusun dan metoda

yang telah ditentukan .

c) Apabila instrumen sudah diisi, lakukan pemeriksaan

kelengkapan jawaban yang sudah diisi. Pastikan bahwa

seluruh informasi yang dibutuhkan dalam instrumen telah

diisi dengan lengkap.

d) Buat resume hasil pengumpulan informasi/data dari

masing-masing sasaran responden .

e) Apabila pengumpulan data telah dilakukan terhadap

masing-masing responden, kumpulkan seluruh instrumen

yang sudah diisi. Pastikan instrumen yang sudah diisi

tidak ada yang tercecer.

f)  

Kelompokkan instrumen yang sudah diisi sesuai dengan

kelompok sasaran responden. Misalkan:

(1) Kelompok alumni peserta latih .

(2) Kelompok atasa langsung

(3) Kelompok teman sejawat

g) Instrumen siap untuk diolah

c.  

Pengolahan data

Langkah-Iangkah pengolahan data:

1) Editing

Untuk memperbaiki kualitas data, sebelum dilakukan

pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan editing terhadap

data yang diperoleh. Apabila masih ada data atau informasi

yang

tidak

lengkap, dan

tidak

mungkin

dilakukan

wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan

(drop out). 

(31)

8eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam editing data

ialah:

a) Apakah data sudah lengkap dan sempurna?

b) Apakah tulisan sudah cukup jelas, sehingga dapat

dibaca?

c) Apakah semua catatan dapat dipahami?

d) Apakah semua data sudah cukup konsisten?

e) Apakah ada respon yang tidak sesuai?

2) Pengkodean

Agar efisien dalam pengolahan data dan agar konsisten

terhadap variabel yang diolah kemudian dilakukan

pengko-dean dengan merubah bentuk data menjadi lebih ringkas .

Contoh :

­

Pendidikan : SD diberi kode 1, SMP diberi kode 2, SMA

di-beri kode 3, dst.

Agar arti kode-kode dapat dimengerti oleh peneliti atau

orang lain, maka harus dibuat kunci ( daftar kode) yang

menjelaskan arti kode tersebut.

3) Pemindahan Data

­

Setelah pengkodean selesai dilakukan, selanjutnya data

be-rupa kode-kode pada kuesioner dipindahkan kedalam suatu

media yang mudah dikelola untuk diolah. Pada pengolahan

yang bersifat manual, pemindahan data dapat dilakukan

pa-da kartu pengolah pa-data . Untuk pengolahan yang bersifat

elektronik, data dapat dipindahkan

(di  ­input) 

kedalam

komputer.

Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan

­

(32)

4) Tabulasi

Setelah data dipindahkan ke kartu pengolahan data atau

di-input,  kemudian  dilakukan  tabulasi  yaitu  pemindahan  data 

dari  kartu  pengolahan  data  ke  dalam tabel.  Sebelum 

si  dilakukan,  perlu  disiapkan  terlebih  dahulu  rencana 

tabula-sinya  (dummy  table) .  Cara  ini  sangat  mudah  dilakukan 

menggunakan  komputer.  Dengan  tabel,  evaluator  akan 

da-pat  dengan  mudah  menganalisis  data,  untuk  mendapatkan 

frekuensi,  atau  prosentase dari data yang  diperoleh. 

Pada  tahap ini  perlu  dipersiapkan  pula  bentuk tabel 

dan gra-fik  yang  disajikan.  Kalau  perlu  disertai  perhitungan  statistik 

yang  akan dilakukan. 

5)   Penyajian data 

Setelah  dilakukan  tabulasi  langkah  selanjutnya  adalah 

penyajian  data . Ada  beberapa  bentuk  untuk  menyajikan 

da-ta/  informasi  hasil  evaluasi  pasca  pelatihan,  antara  lain: 

tuli-san,  fot,  peta,  tabel,  diagram,  dan  grafik.  Prinsipnya,  datal 

informasi  yang  disajikan  semaksimal  mungkin  harus  dapat 

"berbicara  sendiri  "  (  self explanatory)  dan  mudah 

dimen-gerti oleh yang  membacanya ( Reader oriented ). 

Bentuk­bentuk  penyajian  data  /  informasi  tersebut  adalah 

sekedar  alat  pengungkap  informasi,  artinya  masing­masing 

bentuk  sajian  tersebut  mempunyai  kelebihan  dan 

kelema-han  dalam kemampuannya  memberikan  informasi. 

(33)

d. 

Analisa Data

Data yang telah diolah baik pengolahan tidak akan ada artinya

tanpa dianalisis. Dari hasil penyajian data, kemudian dianalisis

data yang dapat dilakukan dengan cara diskriptif maupun

inferensial (bila menggunakan perhitungan statistik inferensial).

Analisis diskriptif dilakukan dengan menjelaskan angka-angka

yang diperoleh, misalnya :persentase, proporsi , rata-rata , batas

­

bawah, batas atas, ataupun berdasarkan grafik yang disajikan .

Pad a pendekatan kualitatif, tidak ada konsessus yang

mengatur pengolahan dan analisis data , tetapi beberapa

pertimbangan dapat dilakukan , misalnya melakukan general

review terhadap seluruh informasi berdasarkan :

1) Catatan di lapangan

2) Pedoman observasi

3) Transkrip interview

­

4) Penjelasan hasil fotografi dan rekaman video ( bila ada)

­

Tujuan dilakukannya analisis data adalah:

-1) Memperoleh gambaran dari hasil penelitian yang telah

dirumuskan dalam tujuan EPP.

2) Membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan .

3) Memperoleh kesimpulan secara umum dari EPP yang

merupakan kontribusi dalam pengembangan ilmu yang

-bersang kutan.

3. 

Penyusunan Laporan

Laporan merupakan dokumen evaluasi hasil yang telah

­

dilakukan sebagai implementasi dari proposal yang telah dibuat,

sehingga kata "akan " yang ditulis dalam proposal diganti dengan

Pedoman Eval uasi Pasca Pelatihan di Bidang Keseh atan

­

(34)

kata "telah" . Selain itu dilengkapi juga dengan kronologis proses evaluasi yang telah dilakukan. Dengan demikian pembaca dapat dengan mudah memahami evaluasi yang dilakukan .

Sistematika laporan evaluasi pasca pelatihan berikut dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan.

(

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Rumusan Permasalahan

I

c.

D. Manfaat Tujuan E. Ruang Lingkup BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KERANGKA KONSEP DAN METODE A. Kerangka Konsep

3 . Metode

1. Desainl rancangan evaluasi pasca 2. Waktu dan Tempar

3. Populasi dan sam pel 4 . Pengumpulan data 5. Pegolahan data 6 . Penyajian data 7. Teknik Analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI PENUTUP

Lampiran­ lampiran 

Keterangan:

Untuk  Bab  I  sampai dengan  Bab  III  umumnya  mengimplementasikan  proposal yang telah  dibuat saat persiapan.  Oleh  karena  itu  kata  "akan  atau rencana " diganti dengan  "telah". 

(35)

­ 

Bab IV.  HasH  dan Pembahasan. 

Setelah  data  yang diperoleh  dianalisis  kemudian  dibuatkan  hasil EPP.  Penyajian  hasH  EE  hendaknya  dibuat  secara  terpadu  tidak  dalam  bentuk yang  terpisah­pisah.  Hasil penelitian  yang  biasanya  berbentuk  interprestasi  data  dibahas  secara  kritis  dengan  melihat  kaitannya  dengan  hasil­hasil  penelitian  atau  teori  lain.  Hal  ini  erat  kaitannya  dengan  tinjauan  kepustakaan  sebagai  dasar  dalam  membuat  pembahasan. Apabila  ada  hasil yang belum  sesuai dapat  dimasukkan 

pada saran dan ditulis pada Bab  V.

­

BAB  V. Kesimpulan dan  Saran 

Menjelaskan  kesimpulan  EPP  dengan  mengacu  pada  tujuan 

-pelaksanaan EPP yang telah  dibuat pada  BAB  I.  Apabila  berdasarkan 

hasil  dan  pembahasan  masih  ada  yang  belum  sesuai  ditulis  pada  saran,  agar menjadi masukan  untuk  penyusunan  kurikulum  pelatihan 

yang  sama  atau  untuk  memperbaiki  sistem  yang  ada  di  organisasi 

-dimana alumni latih bertugas. 

-

Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan

(36)

BAB III

PENUTUP

Buku "Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan" ini dapat digunakan untuk

pelatihan dibidang kesehatan. Pelatihan yang akan di EPP semestinya

telah terakireditasi , karena pelatihan yang telah terakreditasi jelas

indikator-indikator yang harus dicapai mulai dari kurikulum, peserta ,

pelatih, penyelenggara dan tempat penyelenggaraannya.

Dengan disusunnya pedoman ini, diharapkan akan mempermudah

pelaksana dalam mengukur keberhasilan pelatihan yang telah

diselenggarakan, karena pedoman ini untuk dijadikan acuan dalam

menyelenggarakan Evaluasi Pasca Pelatihan di Bidang Kesehatan .

(37)

DAFTAR ISTILAH

1 Pelatihan

adalah

proses

belajar

mengajar

dalam

rangka

meningkatkan

kinerja,

profesionalisme dan

atau

menunjang

pengembangan karier tenaga kesehatan yang dilaksanakan minimal

30 jam pelatihan.

2 Evaluasi adalah kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis, dan

penyajian

informasi

yang

dapat digunakan

sebagai

dasar

pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya.

3 Evaluasi

pelatihan

adalah

kegiatanl

proses

mengumpulkan

informasi untuk membuat keputusan tentang aktivitas pelatihan .

4 Evaluasi pasca pelatihan adalah kegiatan/proses mengumpulkan

informasi proses belajar mengajar untuk mengukur keberhasilan

suatu pelatihan setelah alumni kembali bekerja ditempat kerjanya.

5 Peserta latih adalah seseorang yang mengikuti proses belajar

mengajar pada pelatihan bidang kesehatan yang telah terakreditasi.

6 Alumni pelatihan adalah seseorang yang telah mengikuti proses

belajar mengajar pada pelatihan bidang kesehatan yang telah

terakreditasi.

7 Evaluator adalah orang yang diberi kepercayaan oleh pemilik

program pelatihan untuk melakukan evaluasi terhadap pelatihan

yang telah dilaksanakan

-8 Populasi dalam EPP ialah keseluruhan jumlah alumni peserta

pelatihan yang menjadi sasaran EPP.

9 Sampel adalah sebagian dari jumlah alumni peserta latih dengan

karakteristik sama dengan yang dimiliki oleh populasi dan

betul-betul mewakili populasi.

10 Instrument

evaluasi

adalah

alat

yang

digunakan

untuk

mengumpulkan data .

­

(38)

KEPUSTAKAAN

Djaali dan Pudji Muljono (2008); Pengukuran dalam  Bidang Pendidikan ; 

Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia), Jakarta.

Kirkpatrick , Donald

L. 

dan James D. Kirkpatrick (2006); Evaluating 

Training  Programs  -

The  Four  Levels, 

Berrett-Koehler

Publishers Inc, San Fransisco.

Moekijat (1981); Evaluasi  Pelatihan  Bagi  Pegawai Negeri;  Sinar Baru,

Bandung.

Soekidjo Notoatmodjo (2010)., Metodologi  Penelitian  Kesehatan, 

Rineka Cipta.

Suryana, Agus (2004); Kiat  dan  Tehnik  Evaluasi  Pelatihan;  Progres,

Jakarta.

Uno, Harnzah B., Herminanto Sofyan, dan I Made Candiasa (2001);

Pengembangan  Instrumen  Untuk  Penelitian;  Delima Press,

Jakarta.

Wills, Mike (1998); Managing  the  Training  Process;  Gower, Brookfield

Vermont USA.

Kats, Guidelines for Evaluating a Training Programme for Health

Personnel, WHO, Geneva, 1978.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Ketentuan Tenatng

Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Struktural, LAN

-RI, Jakarta, 1993.

Lembaga Adminstrasi Negara Republik Indonesia. Pedoman Teknis

Pengevaluasian Pendidikan dan Latihan Pegawai Negeri Sipil,

LAN-RI, Jakarta, 1980.

Teguh Satriono,

MM

dan Andree MKP, MM. How to Measure; 5 Levels

of Training Evaluation, Jakarta 2007.

(39)

­ 

(40)
(41)

­ 

(42)

Lampiran 1.

Contoh 1

Instrumen untuk EPP dengan menggunakan metode "Studi Evaluasi

Berbasis Tujuan" pada EPP Peiatihan bagi penyelenggara pelatihan 

(TOC) 

Tujuan EPP

1.  Tujuan Umum:

Mendapatkan gambaran Kinerja alumni pelatlhan tlagi penyelenggara pelatihan (TO C) saat menyelenggarakan pelatihan.

2. Tujuan Khusus :

s. 'iv1endapatkan gambaran !entang penyerapan pengetahuan , sikap dan

セ\・エ・イ。ューゥャ。ョ@ para alumni TOC yang diperoleh selama pelatihan. b . Mendapaikan gambaran kinerja alumni TOC dalam menyelenggarakan

;)elatihan sebelum dan setelah mengikuti TOC

c. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dalam mengaplikasikan hasil

TOC 

d. Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dalam mengaplikasikan hasil TOC.

e. !'Aendapatkan masukan rencana intervensi lebih lanjut untuk TOC yang akan datang .

(43)

Lampiran 1.a 

Contoh instrumen untuk alamni pelatihan INSTRUMEN EVALUASI PASCA PELATIHAN

BAGI PENYELENGGARA PELATIHAN (TRAINING OFFICER COURSEITOC)

Responden _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ (alumni pelatihan)

Pusatl

Dinkes Propinsil

Bapelkes·)

-Evaluator Hari/tanggal Pengumpulan Data

Petunjuk pengisian

• Evaluasi paska pelatihan ini dilakukan untuk mengetahui hasil

(efektivi-tas) pelatihan bagi penyelenggara pelatihanlTOC yang telah Saudara ikuti dan hasil analisisnya akan dipergunakan sebagai bahan penyempur-naan penyelenggaraan pelatihan serupa yang akan dilakukan tahun

beri-kutnya. 

•   Evaluasi dan  Instrumen  ini  tidak berkaitan dengan penilaian kinerja Sau-dara,  untuk itu  berikan jawaban Saudara sesuai dengan petunjuk yang  telah  disediakan  dengan  sebenar­benarnya  sesuai  yang  Saudara  rasakanl  alami  selama ini. 

•   Seluruh  isianl jawaban  yang  Saudara  berikan  secara  jujur dan ikhlas me-rupakan  kebanggaan  bagi  kami,  karena  Saudara  telah  berani dan peduli terhadap peningkatan mutu  layanan  penyelenggaraan pelatihan 

A. Identitas Responden

' - '

1.   Jabatan  Responden 

2.  Tingkat Pendidikan  

Terakhir:  

­

3.  Pengalaman  dalam 

I·  ... 

tahun  penyelenggaraan  

pelatihan:  

4 . Usia  Responden  : 

(44)

B.   Pelatihan bagi penyelenggara pelatihan (TOG) 2011

Berilah tanda centang

i)

di depan opsi jawaban yang tersedia dan jika diminla berikan jawaban singkat pada kolom yang telah disediakan

1.  Materi : Perencanaan penyelenggaraan pelatihan

Kompetensi (TPU) : mampu merencanakan penyelenggaraan pelatihan sesuai slandar pelatihan

Pada saat proses pembelajaran, materi "perencanaan penyelenggaraan pelatihan":

D Dipahami D Kurang dipahami

Apabila jawaban Saudara "kurang dipahami" sebutkan alasannya (jawaban boleh lebih dari satu)

fasilitator kurang menguasai materi/ pokok bahasan D kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi kurang

o  

metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat (contoh: pad a pelatihan ini metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab dan diskusi kelompok, seharusnya praktikllatihan)

D alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan metode (contoh : pad a pelatihan ini alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan adalah komputer,

LCD ,  whiteboard,  bahan tayang, seharusnya ditambah

dengan form/lembar penugasan praktikllatihan)

D bahan pembelajaran/modul/buku referensi masih kurang mendukung

o  

waktu (jumlah jam pembelajaran) untuk teori kurang

o  

waktu (jumlah jam pembelajaran) untuk praktikllatihan kurang

o  

sa at pelatihan saya menganggap materi ini tidak penting

2.  Materi: Akredilasi pelatihan

Kompetensi (TPU): mampu membuat usulan akreditasi pelatihan

Pada saat proses pembelajaran, materi "akreditasi pelatihan"

Dipahami

Kurang dipahami

Apabila jawaban Saudara "kurang dipahami" sebutkan alasannya (jawaban boleh lebih dari satu)

fasilitator kurang menguasai materi/ pokok bahasan D kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi kurang D metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat (contoh:

pada pelatihan ini metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab dan diskusi kelompok, seharusnya praktikllatihan)

(45)

­­

-

D alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan metode (contoh: pada pelatihan ini alat bantu -dan  media  pembelajaran  yang  digunakan  adalah  komputer, 

LCD,  whiteboard, bahan  tayang ,  seharusnya  ditambah  dengan  form/lembar penugasan  praktikllatihan) 

D   bahan  pembelajaran/modul/buku  referensi  masih  kurang  men-dukung 

D  waktu  Uumlah jam pembelajaran) untuk teori  kurang 

D  waktu  Uumlah jam  pembelajaran) untuk praktikllatihan kurang  D  saat pelatihan saya  menganggap materi ini  tidak penting. 

3.   Materi:  Pelaksanaan pelatihan 

Kompetensi  (TPU):  mampu  melaksanakan  pelatihan  secara  efektif dalam  rangka mencapai tujuan pelatihan 

Pada sa at proses  pembelajaran,  materi "pelaksanaan pelatihan":  D  Dipahami 

D  Kurang  dipahami 

Apabila  jawaban  Saudara  "kurang  dipahami"  sebutkan  alasannya 

Uawaban  boleh  lebih dari satu) 

-D  fasilitator kurang menguasai materil pokok bahasan 

o  

kemampuan fasilitator  dalam menyampaikan  materi kurang  D   metode  pembelajaran  yang  digunakan  kurang  tepat  (contoh:  

pada  pelatihan  ini  metode  yang  digunakan  adalah  ceramah   tanya  jawab  dan  diskusi  kelompok  seharusnya  ditambah   praktikllatihan dan simulasi)  

D  

alat  bantu  dan  media  pembelajaran  yang  digunakan  tidak   sesuai  dengan  metode  (contoh:  pada  pelatihan  ini  alat  bantu  

dan  media  pembelajaran  yang  digunakan  adalah  komputer ,  

­

LCD,  whiteboard, bahan  tayang ,  seharusnya  ditambah  dengan  form/lembar penugasan praktikllatihan  dan  panduan  simulasi) 

o  

bahan  pembelajaran/modul/buku  referensi  masih  kurang  men-dukung 

D  waktu Uumlah jam pembelajaran) untuk teori  kurang 

-o 

waktu  Uumlah jam pembelajaran) untuk praktikllatihan  kurang  

saat pelatihan saya  menganggap materi ini tidak penting.  

4.   Materi:  Evaluasi penyelenggaraan pelatihan 

Kompetensi  (TPU):  mampu  menyusun  instrumen  evaluasi  penyelenggaraan pelatihan 

Pada  saat  proses  pembelajaran,  materi  "evaluasi  penyeleng-garaan  pelatihan" : 

Dipahami  D  Kurang  dipahami 
(46)

Apabila jawaban Saudara "kurang dipahami" sebutkan alasannya Oawaban boleh lebih dari satu)

o  

fasilitator kurang menguasai materil pokok bahasan

o  

kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi kurang

o  

metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat (contoh: pada pelatihan ini metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab dan diskusi kelompok, seharusnya praktikllatihan)

o  

alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan metode (contoh : pada pelatihan ini alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan adalah komputer,

LCD, whi/eboard, bahan tayang, seharusnya ditambah dengan form/lembar penugasan praktikllatihan)

o  

bahan pembelajaran/moduilbuku referensi masih kurang men-dukung 

o  

waktu  Oumlah jam  pembelajaran) untuk teori  kurang 

o  

waktu  Oumlah jam pembelajaran)  untuk praktikllatihan kurang 

o  

saat pelatihan  saya  menganggap materi ini tidak penting 

5.   Materi : Laporan penyelenggaraan pelatihan 

Kompetensi  (TPU):  mampu  menyusun  iaporan  penyeleng-garaan pelatihan 

Pada  saat  proses  pembelajaran,  materi  "Iaporan  penyeleng-garaan pelatihan" : 

Dipahami 

Kurang  dipahami 

Apabila  jawaban  Saudara  "kurang  dipahami"  sebutkan  alasannya  Oawaban  boleh lebih dari satu) 

[J  fasilitator kurang  menguasai materil pokok bahasan  C  kemampuan  fasiiitator daiam menyampaikan  materi  i<urang 

o  

metode  pembeiajaran  yang  digunakan  kurang  tepai  (contoh:  pada  pelatihan  ini  metode  yang  digunakan  adalah  ceramah  tanya jawab dan diskusi kelompok,  seharusnya  praktikllatihan) 

o  

alat  bantu  dan  media  pembeiajaran  yang  digunakan  tidak  sesuai  dengan  metode  (contoh :  pad a  pelatihan  ini  aiat  bantu  dan  media  pembelajaran  yang  digunakan  adalah  komputer, 

LCD,  whi/eboard, bahan  tayang,  seharusnya  ditambah  dengan  form/lembar penugasan  praktikllatihan) 

o  

bahan  pembelajaran/modullbuku  referensi  masih  kurang  men-dukung 

o  

waktu  Oumlah jam pembelajaran) untuk teori  kurang 

o  

waktu Oumlah jam pembelajaran) untuk praktikllatihan  kurang 

o  

saat  pelatihan  saya  menganggap materi ini tidak penting 
(47)

­­

C. 

Aplikasi TOC dalam penyelenggaraan pelatihan

1. Apakah setelah mengikuti Toe, Saudara ditugaskan dalam menyelenggarakan pelatihan?

Ya

o

Tidak, alasan:

Apabila jawabannya "Ya" lanjut ke pertanyaan nomor 2.

-2. Apakah atasan Saudara mendukung dalam penerapan hasil TOe?

Va, jelaskan/sebutkan dalam bentuk apal

Tidak

3. Apakah menurut Saudara Toe mendukung pelaksanaan tugas dalam menyelenggarakan pelatihan?

o  

Ya

o

Tidak, alasan:

4. Pada sa at Saudara akan menyelenggarakan pelatihan , apakah membuat chek lisl  perencanaan?

a. Sebelum mengikuti pelatihan

-o

Ya (cek dokumen)

o

Tidak, alasan:

­

b. Setelah mengikuti pelatihan

o

Ya (cek dokumen)

o

Tidak, alasan:

­

-5. Pada sa at Saudara menyelenggarakan pelatihan, apakah dilaksanakan sesuai check  list  yang telah dibuat pada saat

perencanaan?

a. Sebelum mengikuti pelatihan

o  

Ya (cek laporan penyelenggaraan pelatihan)

o  

Tidak, alasan:

­ 

(48)

b. Setelah mengikuti pelatihan

o  

Ya (cek laporan penyelenggaraan pelatihan)

o  

Tidak, alasan:

6. Pada saat Saudara menyelenggarakan pelatihan, apakah Saudara melakukan evaluasi terhadap peserta?

a. Sebelum mengikuti pelatihan

o  

Ya (cek dokumen: pre/post test, lembar pengamatan, dll)

o  

Tidak, alasan:

b. Setelah mengikuti pelatihan

o  

Ya (cek dokumen: pre/post test, lembar pengamatan , dll)

o  

Tidak, alas an:

7. Pada saat Saudara menyelenggarakan pelatihan, apakah Saudara melakukan evaluasi terhadap pelatih?

a. Sebelum mengikuti pelatihan

o  

Ya (cek dokumen: laporan penyelenggaraan , form yang sudah diisi)

o  

Tidak, alasan:

b. Setelah mengikuti pelatihan

o  

Ya (cek dokumen: laporan penyelenggaraan , form yang sudah diisi)

o  

Tidak, alasan:

8. Pada saat Saudara menyelenggarakan pelatihan, apakah Saudara melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan?

a. Sebelum mengikuti pelatihan

o  

Ya (cek dokumen: laporan penyelenggaraan, form yang sudah diisi)

o  

Tidak, alasan:
(49)

b. Setelah mengikuti pelatihan

o

Ya (cek dokumen: laporan penyelenggaraan , form yang sudah diisi)

o  

Tidak, alasan :

9. Setelah selesai menyelenggarakan pelatihan, apakah Saudara membuat laporan penyelenggaraan pelatihan?

a. Sebelum mengikuti pelatihan

o

Ya (cek dokumen : laporan penyelenggaraan)

o

Tidak, alasan :

b. Setelah mengikuti pelatihan

o  

Ya (cek dokumen : laporan penyelenggaraan)

o  

Tidak, alasan:

10. Apakah dalam laporan diuraikan proses pembelajaran setiap sesi?

a. Sebelum mengikuti pelatihan

o  

Ya (cek dokumen : laporan penyelenggaraan)

o  

Tidak, alasan :

b. Setelah mengikuti pelatihan

­

o

Ya (cek dokumen: laporan penyelenggaraan)

o  

Tidak , alasan:

11 . Apakah dalam penyusunan laporan, catatan uraian proses pembelajaran diperoleh dari MoT?

a. Sebelum mengikuti pelatihan

o  

Ya

o  

Tidak, alasan:

b. Setelah mengikuti pelatihan

o

Ya

o

Tidak, alasan:
(50)

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan TOC

1. Apabilahasil 'TOC diaplikasikan , faktor apa saja yang mendorong Saudara unluk menerapkannya?

o  

Karena perinlah alasan

o  

Karena ingin menerapkan ilmu yang didapal

o

Karena ingin menyelenggarakan sesuai dengan kelenluan

o  

Karena sarana prasarana yang mendukung

o  

Karena mendapalkan dukungan dari alasan

Gambar

Gambaran Kinerja Alumni
Gambaran Kinerja Alumni

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi pelatihan merupakan salah satu langkah untuk mengetahui efektifitas diklat, karena dengan melaksanakan evaluasi pelatihan tersebut, dapat dilihat kompetensi mantan

Untuk memperoleh sertifikat bagi pelatihan yang diselenggarakan di Pusat ( Unit kerja Departemen Kesehatan atau institusi pusat), untuk pelatihan standar nasional terlebih

Dari statistik ini, dapat dinyatakan bahwa evaluasi untuk mengetahui sejauh mana Program Pelatihan Persiapan Sertifikasi Penyuluh Antikorupsi memberikan kontribusi bagi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) evaluasi konteks yang terdiri dari tujuan program pelatihan dan kurikulum pelatihan dikategorikan baik; (2) evaluasi masukan

Untuk bidang konstruksi secara umum memberikan dampak positif (level 4) yang baik (tidak terdapat pelatihan dengan indeks kebermanfaatan rendah dengan tingkat pemahamaan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil Evaluasi : (1) tingkat kepuasan perserta pelatihan;(2) tingkat pemahaman materi peserta pelatihan ; (3) tingkat Implementasi

Guru secara nasional. 4) Mengkoordinasikan pelaksanaan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Bagi Guru pada semua jenjang. 5) Mengkoordinasikan pemilihan calon peserta

Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh, dapat disimpulkan hasil evaluasi program Pelatihan Pengawas di LPMP Sulawesi Selatan berdasarkan model Countenance pada