• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PELATIHAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2013

(2)

Diterbitkan oleh:

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013

(3)

PERANGKAT PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Buku 1 Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Buku 2 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013:

- Jenjang SD  Kelas I  Kelas IV - Jenjang SMP

 Pendidikan Agama Islam Kelas VII - Jenjang SMA dan SMK

 Pendidikan Agama Islam Kelas X

Buku 3 Pedoman Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013

Buku 5 Pedoman Operasional Standar (POS) Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 A. Pelatihan Instruktur Nasional

B. Pelatihan Guru Sasaran Buku 6 Panduan Pelaksanaan Pelatihan

A. Instruktur Nasional B. Guru Sasaran

(4)

KATA PENGANTAR

Pemerintah akan memberlakukan Kurikulum baru mulai tahun ajaran 2013/2014, untuk kemudian disebut Kurikulum 2013. Beberapa alasan perlunya pengembangan Kurikulum 2013 adalah: a) Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran; b) Kecenderungan banyak negara menambah jam pelajaran; dan c) Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia dengan Negara lain relatif lebih singkat.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan Kemdikbud dan Kemenag-Direktorat Pendidikan Agama Islam dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan. Tahap kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan serta di depan Komisi X DPR RI. Tahap ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Tahap keempat, penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.

Tahap selanjutnya setelah kurikulum ditetapkan adalah implementasi kurikulum pada proses pembelajaran di sekolah oleh guru mulai bulan Juli 2013. Guru sebagai ujung tombak dalam suksesnya implementasi kurikulum perlu diberikan pembekalan yang cukup dalam bentuk pelatihan. Pelatihan dalam rangka implementasi kurikulum akan diikuti oleh guru PAI kelas I, kelas IV pada jenjang SD, kelas VII pada jenjang SMP, dan kelas X pada jenjang SMA/SMK.

Dalam rangka efektifitas pelaksanaan pelatihan bagi guru pelaksana Kurikulum 2013 nanti, maka Pedoman Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 ini disusun sebagai acuan seluruh jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kemenag dalam rangka pelaksanaan pelatihan tersebut.

Jakarta, Juni 2013 Kepala,

Syawal Gultom

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv BAB I ... 6 PENDAHULUAN ... 6 A. Latar Belakang ... 6 B. Dasar Hukum ... 7 C. Tujuan ... 8 D. Sasaran ... 8 E. Ruang Lingkup ... 8 BAB II ... 9

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 ... 9

A. Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 ... 9

B. Tujuan Pelatihan ... 11

C. Peserta Pelatihan ... 11

D. Kompetensi Peserta Pelatihan ... 12

E. Strategi Pelaksanaan Pelatihan ... 12

F. Struktur Program Pelatihan / Kurikulum Pelatihan ... 14

G. Materi Pelatihan ... 15

BAB III ... 16

MEKANISME PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 ... 16

A. Pengelolaan Pelatihan ... 16

B. Pendekatan Pelatihan... 16

C. Pola Pelatihan ... 16

D. Proses Pelatihan ... 17

E. Tindak Lanjut Pasca Pelatihan ... 18

F. Narasumber, Penatar dan Fasilitator ... 18

1. Nara Sumber ... 18

2. Instruktur Pelatihan... 18

3. Master Training ... 19

4. Fasilitator ... 19

G. Sumber Dana ... 19

H. Jadual Pelaksanaan Pelatihan ... 19

1. Jam pelajaran per hari ... 19

2. Jadual Pelatihan ... 20

BAB IV... 21

PENILAIAN PESERTA DAN PELAKSANAAN PELATIHAN ... 21

A. Tujuan Penilaian ... 21

B. Penilaian Peserta ... 21

1. Tes Awal dan Tes Akhir ... 21

2. Penilaian Proses ... 29

3. Nilai Akhir ... 31

(6)

C. Penilaian Peserta Terhadap Penatar dan Fasilitator ... 33

D. Penilaian Pelaksanaan/Penyelenggaraan Pelatihan... 33

BAB V ... 34

ORGANISASI PENYELENGGARA PELATIHAN KURIKULUM 2013 ... 34

A. Organisasi Umum Pelaksana Pelatihan ... 34

BAB VI... 37

PENJAMINAN MUTU PELATIHAN... 37

A. Ruang Lingkup ... 37

B. Monitoring Dan Evaluasi Program ... 37

C. Pengawasan Program ... 38

D. Pelaporan ... 38

BAB VII ... 39

PENUTUP ... 39

Lampiran 5: Kompetensi Peserta Pelatihan dan Indikator Keberhasilan ... 40

Lampiran 6: Jumlah Guru Inti SD per Provinsi ... 43

Lampiran 7: Jumlah Guru Inti SMP per Provinsi ... 44

Lampiran 8: Jumlah Guru Inti SMA per Provinsi ... 45

Lampiran 9: Jumlah Guru Inti SMK per provinsi ... 46

Lampiran 10: Jumlah Guru Inti SD dan Instruktur Nasional SD per Region ... 47

Lampiran 11: Jumlah Guru Inti SMP dan Instruktur Nasional SMP per Region ... 48

Lampiran 12: Jumlah Guru Inti SMA dan Instruktur Nasional SMA per Region ... 50

Lampiran 13: Jumlah Guru Inti SMK dan Instruktur Nasional SMK per Region ... 51

Lampiran 14: Jadual Pelatihan... 53

Lampiran 15: Format Nilai Ketrampilan untuk Peserta Pelatihan Kurikulum 2013 ... 64

Lampiran 16: Format Penilaian Sikap ... 65

Lampiran 17. Format Rekapitulasi Penilaian Sikap ... 66

Lampiran 18: Format Rekapitulasi Nilai Akhir Pelatihan ... 67

Lampiran 19: Format Penilaian Penatar/Fasilitator ... 68

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, menjelaskan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Perkembangan kurikulum di Indonesia sejak jaman kemerdekaan sampai dengan akan diberlakukannya Kurikulum 2013 dapat digambarkan pada diagram dibawah ini.

Gambar 1.1 Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, masih dijumpai beberapa masalah sebagai berikut.

1. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.

2. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

3. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

(8)

4. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.

5. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

6. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.

7. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.

8. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

Kurikulum 2006 (KTSP) dikembangkan menjadi Kurikulum 2013 dengan dilandasi pemikiran tantangan masa depan yaitu tantangan abad ke 21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan, knowlwdge-based society dan kompetensi masa depan. Agar pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik, perlu dilakukan pelatihan bagi para guru yang akan melaksanakan kurikulum tersebut pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu guru SD kelas I dan IV, SMP kelas VII, dan SMA/SMK kelas X.

Agar kegiatan pelatihan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, perlu disusun “Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013” untuk dijadikan sebagai acuan oleh fihak yang akan melaksanakan pelatihan tersebut.

B. Dasar Hukum

Program pelatihan guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 berbasis kompetensi yang dikembangkan dengan memperhatikan beberapa peraturan sebagai berikut.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentan Pendidikan Agama dan Pendidikan

Keagamaan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

(9)

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

C. Tujuan

Buku pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai acuan bagi semua pihak yang akan melaksanakan kegiatan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.

D. Sasaran

Pedoman ini disusun untuk digunakan oleh beberapa unit pelaksana pelatihan guru Implementasi Kurikulum 2013 sebagai berikut.

1. Tim Pelaksana Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tingkat Pusat (pelatihan intruktur nasional).

2. Tim Pelaksana Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota (pelatihan ke guru sasaran).

3. Tim Pemantau Implementasi Kurikulum 2013.

4. Tim Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.

E. Ruang Lingkup

Pedoman ini memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pelatihan guru Implementasi Kurikulum 2013 yang meliputi latar belakang, tujuan, sasaran, materi, strategi, jenis kegiatan dan rambu-rambu penyelenggaraan pelatihan serta proses penilaian.

(10)

BAB II

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan KTSP dikembangkan menjadi Kurikulum 2013 didasari pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang mengemuka. Perbedaan paradigma atau pola pikir dalam penyusunan Kurikulum 2004 dan KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013 sebagaimana dicantumkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Perubahan pola pikir pada Kurikulum 2013

No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013

1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan

2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran

3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan

Semua mata pelajaran harus

berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata

pelajaran

Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang

lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah

Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)

Perubahan tersebut diatas harus disosialisasikan secara luas pada semua fihak yang berkepentingan secara langsung dengan pendidikan di sekolah maupun fihak lain yang berkepentingan. Strategi yang digunakan dalam sosialisasi Kurikulum 2013 dengan cara menginformasikan kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru kepada DPR, DPRD, Gubernur, Bupati/Wali Kota, Dewan Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan masyarakat serta pelatihan Kurikulum 2013 kepada guru, kepala sekolah dan pengawas. Pola sosialisasi Kurikulum 2013 dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini.

(11)

Gambar 2.1 Strategi

Pelatihan Kurikulum 2013

Pelatihan guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 dimulai dengan kegiatan persiapan (penyiapan buku siswa dan buku guru, serta pelatihan guru), pelaksanaan pelatihan guru, evaluasi, dan pendampingan guru dalam implementasi dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini.

(12)

Pelaksanaan pelatihan guru direncanakan 1 (satu) kali, khusus guru SD akan dilakukan 2 (dua) kali yaitu pelatihan untuk pelaksanaan pengajaran pada semester I dan pelatihan untuk pelaksanaan pengajaran pada semester II.

B. Tujuan Pelatihan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari pelatihan guru implementasi Kurikulum 2013 agar terjadi perubahan pola fikir (mindset) guru dalam mempersiapkan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil pembelajaran sesuai dengan pendekatan dan evaluasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan baik dan benar.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari pelatihan bagi instruktur nasional, guru inti, guru sasaran adalah agar mampu memahami materi pelatihan yang terdiri atas:

a) rasional Kurikulum 2013; b) elemen perubahan kurikulum;

c) Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD);

d) strategi implementasi Kurikulum 2013; e) isi Buku Guru;

f) isi Buku Siswa;

g) penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); h) cara penilaian sesuai tuntutan Kurikulum 2013;

i) cara melaksanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013; dan

j) skenario pelaksanaan pelatihan dan metodologi pelatihan Implemenasi Kurikulum 2013.

Khusus bagi instruktur nasional harus:

a) memiliki kemampuan sebagai pelatih dalam pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; dan

b) memahami mekanisme pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013

C. Peserta Pelatihan

Peserta pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 terdiri dari Guru Kelas/Mata Pelajaran, dan Instruktur Nasional. Guru Kelas/Mata Pelajaran adalah guru dari sekolah terpilih yang akan mengajar pada tahun ajaran 2013., sedangkan Instruktur Nasional akan melatih Master Teacher

(13)

Guru yang akan mengikuti pelatihan Pelaksanaan Kurikulum 2013 sebagai berikut. 1. Jenjang SD

a) Guru Kelas I b) Guru Kelas IV 2. Jenjang SMP (Kelas VII)

a)

Guru Pendidikan Agam Islam Kelas VII 3. Jenjang SMA

Guru Pendidikan Agam Islam Kelas X 4. Jenjang SMK

Guru Pendidikan Agam Islam Kelas X

D. Kompetensi Peserta Pelatihan

Secara umum kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh para peserta setelah mengikuti pelatihan sebagai berikut.

1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013.

2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.

3. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum 2013 (rasional, elemen perubahan, SKL, KI dan KD, serta strategi implementasi).

4. Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.

5. Memiliki keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada Kurikulum 2013.

6. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan Scientific secara benar. 7. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning, Project Based Learning, dan Discovery Learning. 8. Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.

9. Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun. Uraian lebih lanjut tentang kompetensi peserta pelatihan, indikator, materi pelatihan, dan kegiatan pelatihan (metoda pelaksanaan) dicantumkan dalam Lampiran 5.

E. Strategi Pelaksanaan Pelatihan

Kegiatan pelatihan guru dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan sesuai dengan strategi sebagai berikut.

1. Penyegaran Narasumber Nasional 2. Pelatihan Instruktur Nasional

(14)

3. Pelatihan Guru Sasaran

Strategi pelaksanaan untuk kegiatan utama pelatihan tersebut diatas dicantumkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.3 Strategi Pelaksanaan Pelatihan

No. Kegiatan Utama Strategi

1. Penyegaran Narasumber Nasional

Dilaksanakan di Jakarta selama 3 hari dengan paparan oleh Mendikbud dan Tim Pengarah 2. Pelatihan Instruktur Nasional

a. Kelas I SD b. Kelas IV SD c. SMP d. SMA e. SMK

• Peserta direkrut secara proporsional dari provinsi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan • Pelatihan dilaksanakan di Jakarta

• Dilatih oleh Narasumber Nasional • Dilakukan Pre dan Post Test • Kelulusan berbasis PAP 3. Pelatihan Master Teacher

a. Kelas I SD b. Kelas IV SD c. SMP d. SMA e. SMK

• Peserta direkrut secara proporsional dari Kabupaten/Kota

• Dilaksanakan di Ibu kota Provinsi • Dilatih oleh Instruktur Nasional • Dilakukan Pre dan Post Test • Kelulusan berbasis PAP 4. Pelatihan Guru a. Guru Kelas I SD b. Guru Kelas IV SD c. Guru SMP d. Guru SMA e. Guru SMK

• Guru yang mengajar di sekolah sasaran • Dilatih oleh Guru Inti

• Pre dan Post Test • Kelulusan berbasis PAP

(15)

F. Struktur Program Pelatihan / Kurikulum Pelatihan

Struktur program pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 secara umum berisi materi pelatihan sebagai berikut:

1. Perubahan Mindset; 2. Konsep Kurikulum 2013; 3. Analisis Materi Ajar;

4. Perancangan Model Pembelajaran; 5. Praktik Pembelajaran Terbimbing,; 6. Pendampingan;

7. Evaluasi.

Durasi pelatihan untuk Nara Sumber Nasional direncanakan 1 (satu) hari sedangkan untuk Instruktur Nasional,dan Guru Kelas/Mata Pelajaran direncanakan 36 Jam atau 3 (tiga) hari. Rincian struktur program pelatihan untuk INstruktur Nasiona. Guru Inti, dan Guru Kelas/Mata Pelajaran tercantum dalam tabele berikut.

Tabel 2.4 Struktur Pelatihan Instruktur Nasional, Guru Inti, dan Guru Kelas/Mata Pelajaran

No MateriPelatihan SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/ MA

Kelas I Kelas IV IPA IPS Lainnya

0. PERUBAHAN MINDSET 2 2 2 2 2 2 1. KONSEP KURIKULUM 2013 4 4 4 4 4 4 1.1 Rasional 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 1.2 Elemen Perubahan 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 1.3 SKL, KI dan KD 2 2 2 2 2 2 1.4 Strategi Implementasi 1 1 1 1 1 1

2. ANALISIS MATERI AJAR 8 8 8 8 8 8

2.2 Konsep Pendekatan Scientific 2 2 2 2 2 2

2.3 Model Pembelajaran 2 2 2 2

2.4 Konsep Penilaian Autentik pada

Proses dan Hasil Belajar 2 2 2 2 2 2

2.5

Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 4 4 4 4 4 4 3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN 6 6 6 6 6 6 3.1 Penyusunan RPP 4 4 4 4 4 4

(16)

No MateriPelatihan SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/ MA

Kelas I Kelas IV IPA IPS Lainnya

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING 12 12 12 12 12 12 4.1 Simulasi Pembelajaran 4 4 4 4 4 4 4.2 Peer Teaching 6 6 6 6 6 6 PENDAMPINGAN 2 2 2 2 2 2

TES AWAL DAN TES AKHIR 2 2 2 2 2 2

TOTAL 36 36 36 36 36 36

G. Materi Pelatihan

Materi pelatihan disusun oleh Tim Pusat. Semua tingkat pelatihan akan menggunakan materi pelatihan yang sama, namun menggunakan contoh-contoh pembelajaran yang spesifik untuk masing-masing kelas.

Materi pelatihan yang digunakan dalam pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk semester I secara garis besar terdiri dari:

1. Perubahan Mindset 2. Konsep Kurikulum 2013

3. Model Rancangan Pembelajaran 4. Praktik Pembelajaran Terbimbing

Rincian materi pembelajaran dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis pola yaitu untuk guru SD Kelas I/IV, guru Guru PAI SMP dan Guru PAI SMA/SMK. Rincian materi pelatihan dicantumkan dalam Buku 2 Materi Pelatihan Guru.

Materi pelatihan dikemas dalam bentuk cetakan (hard copy) dan file computer CD (soft copy).

(17)

BAB III

MEKANISME PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. Pengelolaan Pelatihan

1. Dikoordinasikan secara terpusat

Pengelolaan pelatihan dilakukan dan dikoordinasikan secara terpusat dengan melibatkan unsur provinsi dan kabupaten/kota.

2. Institusi Penyelenggara Pelatihan

Penyelenggaraan pelatihan untuk beberapa kelompok peserta pelatihan sebagai berikut.

a. Pelatihan Instruktur Nasional dilaksanakan di tingkat Pusat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI

b. Pelatihan Guru Inti/Kepala Sekolah Inti/Pengawas Inti dilaksanakan di tingkat Provinsi

c. Pelatihan Guru dilakukan di provinsi atau region. 3. Materi/Bahan Pelatihan

Pelatihan untuk semua jenjang dan kelompok peserta menggunakan materi/bahan yang sama. Materi tersebut disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum dan Tim Direktorat Pendidikan Agama Islam , Badan PSDMPK dan PMP.

4. Lokasi pelatihan

Pelatihan Instruktur Nasional dan master teacher dilaksanakan oleh pusat.

B. Pendekatan Pelatihan

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru menggunakan pendekatan andragogi dengan menerapkan pola diskusi. Paparan teori atau ceramah lainnya dilakukan sebagai sisipan untuk memperkaya materi dalam proses diskusi atau pengambilan kesimpulan.

C. Pola Pelatihan

Pelatihan direncanakan secara bertingkat, diawali dengan pelatihan untuk Instruktur Nasional dengan penatar Tim Pengembang Kurikulum dan Narasumber Nasional. Tingkat ke dua pelatihan untuk Guru Inti dengan penatar Instruktur Nasional. Tingkat ke tiga adalah pelatihan untuk Guru, dan Pengawas dengan penatar Nara sumber Nasional, Instruktur Nasionaldan master teacher

(18)

Strategi pelaksanaan secara umum dapat disajikan dalam gambar berikut ini.

Gambar 3.1 Strategi Umum

D. Proses Pelatihan

Proses pelatihan untuk Instruktur Nasional, Guru Inti dan Pengawas, Kepala Sekolah serta Guru Kelas/Mapel mengikuti langkah-langkah yang dicantumkan dalam diagram dibawah ini.

DISTRIBUSI KE PELATIHAN GURU INTI DAN GURU SASARAN

PANITIA PELAKSANA

SISTEM INFORMASI PELATIHAN GURU

PELATI H PESER TA LOKAS I NILAI TEST NARASUMBER NASIONAL PELATIHAN MASTER TEACHER PELATIHAN GURU KELAS/MAPEL PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL

Instruktur Nasional yang siap melaksanakan pelatihan guru Inti

Guru Inti yang siap melaksanakan pelatihan Guru Inti

Guru SD/SMP/SMA/SMK yang telah siap mengimplementasikan Kurikulum

2013 pada bulan Juli 2013 Hasil yang diharapkan

(19)

Gambar 3.2 Proses Pelatihan Instruktur Nasional, Guru Inti, dan Guru Peserta

E. Tindak Lanjut Pasca Pelatihan

Guru kelas I, IV, VII, dan X yang telah mendapatkan pelatihan implementasi kurikulum 2013 wajib menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran mulai semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Selama pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, guru akan dibimbing oleh Kepala Sekolah dan Pengawas. Disamping itu, guru juga akan mendapatkan program pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013 dari Guru Inti. Mekanisme pelaksanaan pendampingan akan dijelaskan dalam panduan tersendiri.

F. Narasumber, Penatar dan Fasilitator

Pelaksanaan pelatihan akan melibatkan narasumber, tim penatar dan fasilitator sebagai berikut.

1. Nara Sumber

Yang dimaksud dengan narasumber adalah pejabat pusat, provinsi, atau kabupaten/kota yang ditugasi untuk memaparkan hal-hal yang terkait dengan peraturan dan kebijakan tentang pelaksanaan Kurikulum 2013.

2. Instruktur Pelatihan

Instruktur pelatihan terdiri dari Tim Pengembang Kurikulum, Instruktur Nasional, dan Guru Inti. Jumlah instruktur pelatihan yang harus berada selama pelaksanaan pelatihan minimal 3 (tiga) orang per kelas. Jumlah peserta pelatihan per kelas maksimal 40 (empat puluh) orang.

a. Tim Pengembang Kurikulum

Anggota Tim Pengembang Kurikulum adalah para pakar yang ikut dalam pengembangan Kurikulum 2013.

b. Instruktur Nasional

1) Spesialisasi Instruktur Nasional

Instruktur Nasional yang akan ditatar disesuaikan dengan jenis guru yang akan melaksanakan Kurikulum 2013.

2) Persyaratan Instruktur Nasional

Calon Instruktur Nasional dapat berasal dari dosen, widyaiswara, dan guru inti. Persyaratan untuk menjadi Instruktur Nasional sebagai berikut.

a) Kualifikasi pendidikan minimal S1 program studi yang relevan, diutamakan yang memiliki kualifikasi S2;

b) Untuk dosen diutamakan memiliki NIA (nomor induk asessor) sertifikasi guru pada bidang studi yang relevan;

(20)

c) Untuk widyaiswara harus memiliki pengalaman pelatihan penyusunan kurikulum;

d) Bagi guru selain memiliki sertifikat pendidik memiliki pula sertifikat sebagai guru inti, guru berprestasi, dan guru pemenang lomba tingkat nasional;

e) Memiliki dedikasi dan pengabdian yang tinggi

f) Lulus Pelatihan Instruktur Nasional Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru yang dilaksanakan oleh Tim Pengembang Kurikulum.

3. Master Training

Mater Training adalah Widyiaiswara atau Pejabat structural pada LPMP dan PPPPTK , Direktorat PAIS, yang telah mengikuti pelatihan implementasi kurikulum 2013. Tugas Master Training adalah mengawasi, memantau, mensupervisi klinis dan melaporkan proses pelatihan Guru.

4. Fasilitator

Yang dimaksud fasilitator adalah staf teknis yang membantu instruktur pelatihan dalam pelaksanaan pelatihan di ruang pelatihan. Dalam hal adanya keterbatasan dana untuk membiayai fasilitator, instruktur pelatihan dapat merangkap menjadi fasilitator apabila sedang tidak bertugas menjadi instruktur pelatihan.

G. Sumber Dana

Biaya untuk kegiatan Pelatihan Kurikulum 2013 berasal dari dana APBN yang dialokasikan pada DIPA beberapa satuan kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Agama RI

H. Jadual Pelaksanaan Pelatihan

1. Jam pelajaran per hari

Jadual pelatihan untuk Instruktur Nasional dan master teacher tiap harinya terdiri dari 13 (tiga belas) jam pelajaran @ 45 menit sedangkan untuk Guru sebanyak 10 (sepuluh) jam pelajaran @ 45 menit. Jadual harian pelatihan untuk Instruktur Nasional, Guru Inti dan Guru dicantumkan dalam tabel berikut.

(21)

Tabel 3.1 Jadual Harian Pelatihan Implementasi Kurikulum Waktu Keterangan 08.00 – 08.45 Jam ke-1 08.45 – 09.30 Jam ke-2 09.30 – 10.15 Jam ke-3 10.15 – 10.30 Istirahat 10.30 – 11.15 Jam ke-4 11.15 – 12.00 Jam ke-5 12.00 – 13.30 Istirahat 13.30 – 14.15 Jam ke-6 14.15 – 15.00 Jam ke-7 15.00 – 15.30 Istirahat 15.30 – 16.15 Jam ke-8 16.15 – 17.00 Jam ke-9 17.00 – 17.45 Jam ke-10 17.45 – 19.30 Istirahat

19.30 – 20.15 Jam ke-11 (Mandiri) 20.15 – 21.00 Jam ke-12 (Mandiri) 21.00 – 21.45 Jam ke-13 (Mandiri) Catatan:

• Peserta Pelatihan menginap ditempat yang ditentukan

• Hari pertama dimulai dengan pembukaan pukul 15.00 (jam ke 7)

• Jam ke 11 s.d 13 dilaksanakan oleh guru secara mandiri sesuai penugasan

Pelatihan Instruktur Nasional, Guru Inti dan Guru dengan durasi waktu selama 52 jam pelajaran dilaksanakan dalam 5 hari. Pelatihan dimulai pada sore hari dengan jadual pelatihan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 14

2. Jadual Pelatihan

Jadual Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 sebagai berikut.

Waktu Kegiatan Pelatihan

26 – 28 Juni 2013 Penyegaran Narasumber Nasional 3 – 5 Juli 2013 Pelatihan instruktur Nasional

8-10 Juli 2013 Pelatihan master teacher 10 – 14 Juli 2013 Pelatihan Guru Sasaran

(22)

BAB IV

PENILAIAN PESERTA DAN PELAKSANAAN PELATIHAN

A. Tujuan Penilaian

Penilaian kepada Instruktur Nasional, Guru Inti, Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran pada Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dilakukan untuk mengukur peserta pelatihan dalam mencapai indikator keberhasilan tujuan pelatihan. Peserta pelatihan Instruktur Nasional, Guru Inti, Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran dinyatakan kompeten manakala kompetensi yang diujikannya tercapai dan sebaliknya dinyatakan tidak kompeten manakala kompetensi yang diujikannya tidak tercapai.

1. Penilaian Kepada Peserta

Tujuan penilaian kepada peserta pelatihan Kurikulum 2013 sebagai berikut.

a. Penilaian kepada Instruktur Nasional bertujuan untuk mengukur kelayakan kompetensi yang bersangkutan untuk menjadi penatar Guru Inti.

b. Penilaian kepada Guru Inti bertujuan untuk mengukur kelayakan kompetensi yang bersangkutan untuk menjadi penatar Guru Kelas/Mata Pelajaran yang menjadi sasaran pelatihan.

c. Penilaian kepada Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran bertujuan untuk mengetahui kelemahan guru yang bersangkutan dalam penguasaan Kurikulum 2013 sebagai bahan pertimbangan dalam proses pendampingan pelaksanaan pembelajaran dengan Kurikulum 2013.

2. Penilaian Kepada Penatar, Fasilitator, dan Pelaksana

Tujuan penilaian kepada penatar, fasilitator dan pelaksana pelatihan adalah untuk mendapatkan masukan guna perbaikan mutu pelatihan.

B. Penilaian Peserta

Jenis penilaian peserta pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 meliputi penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta. Penilaian pengetahuan peserta pelatihan dilaksanakan dalam tes awal dan tes akhir sedangkan penilaian sikap dan keterampilan dilakukan dalam penilaian proses.

1. Tes Awal dan Tes Akhir

Tes awal dilakukan pada awal pelatihan untuk mengukur pengetahuan awal peserta pelatihan sebelum proses pembelajaran pelatihan dimulai. Tes akhir dilakukan pada akhir pelatihan untuk mengukur pengetahuan secara menyeluruh peserta pelatihan setelah mengikuti pembelajaran. Penilaiannya menggunakan metode penilaian acuan

(23)

patokan (PAP). Tes awal dan tes akhir mencakup materi, kompetensi, dan indikator pada ranah pengetahuan dari setiap mata pelatihan dalam struktur program pelatihan. Pada bagian materi, yang diujikan berasal dari mata pelatihan: a) Konsep Kurikulum 2013, b) Analisis Materi Ajar, c) Model Rancangan Pembelajaran, dan d) Praktik Pembelajaran Terbimbing. Jabaran terperinci diuraikan sebagai berikut.

a. Materi Pelatihan Guru Jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, SMK/MAK 1) Kompetensi dan Indikator pada Mata Pelatihan Konsep Kurikulum 2013

a) Materi pelatihan ‘Rasional’ dengan kompetensi ‘memahami secara utuh rasional Kurikulum 2013’ mencakup indicator pada ranah pengetahuan sebagai berikut:

- menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan;

- menjelaskan permasalahan Kurikulum 2006 (KTSP);

- mengidentifikasi kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal; dan

- menjelaskan alasan pengembangan kurikulum.

b) Materi pelatihan ‘Elemen Perubahan Kurikulum 2013’ dengan kompetensi‘memahami secara utuh elemen perubahan Kurikulum 2013’mencakup indikator pada ranah pengetahuan sebagai berikut:

- menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian; dan

- menjelaskan empat elemen perubahan kurikulum dalam hubungannya dengan kompetensi yang dibutuhkan pada masa depan.

c) Materi pelatihan ‘SKL, KI, dan KD’ dengan kompetensi‘memahami keterkaitan antara SKL, KI, dan KD Kurikulum 2013’mencakup indikator pada ranah pengetahuan: menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.

d) Materi pelatihan ‘Strategi Implementasi Kurikulum 2013’ dengan kompetensi‘memahami secara utuh strategi implementasi Kurikulum 2013’mencakup indikator pada ranah pengetahuan: mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

2) Kompetensi dan Indikator pada Mata Pelatihan Model Rancangan Pembelajaran a) Materi pelatihan ‘Penyusunan RPP’ dengan kompetensi‘ menyusun RPP yang

menerapkan pendekatan scientific sesuaidengan model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional maupun intelektual’mencakup indikator pada ranah pengetahuan sebagai berikut:

(24)

- mengidentifikasi SKL, KI dan KD yang dibuat dalam RPP.

b) Materi pelatihan ‘Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar dengan kompetensi‘ merancang penilaian autentik pada proses dan hasil belajar’mencakup indikator pada ranah pengetahuan sebagai berikut: - mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan

hasil belajar; dan

- mengidentifikasi jenis dan bentuk penilaian pada proses dan hasil belajar sesuai karakteristik mata pelajaran.

3) Kompetensi dan Indikator pada Mata Pelatihan Praktik Pembelajaran Terbimbing

Materi pelatihan ‘Simulasi Pembelajaran’ dengan kompetensi‘ mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan scientific dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional maupun intelektual’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan: mengidentifikasi rambu-rambu pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses dan pendekatan scientific.

b. Materi Pelatihan Guru Jenjang SD/MI

Kompetensi dan Indikator pada Mata Pelatihan Analisis Materi Ajar

1) Materi pelatihan ‘Konsep Pembelajaran Tematik Terintegrasi’ dengan kompetensi‘ mendeskripsikan konsep pembelajaran tematik terintegrasi’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan sebagai berikut:

- menjelaskan konsep pembelajaran tematik terintegrasi;

- menjelaskan pemetaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tematik terintegrasi; dan

- mendeskripsikan keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RPP, dan RKH. 2) Materi pelatihan ‘Konsep Pendekatan Scientific’ dengan kompetensi‘

mendeskripsikan konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terintegrasi’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan sebagai berikut:

- mendeskripsikan konsep pendekatan scientific; dan

- mendeskripsikan penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terintegrasi.

3) Materi pelatihan ‘Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar’ dengan kompetensi ‘mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan sebagai berikut:

- mendeskripsikan konsep penilaian autentik dalam bentuk tes dan nontes; dan

(25)

- mendeskripsikan prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran tematik terintegrasi.

4) Materi pelatihan ‘Analisis Buku Guru dan Buku Siswa’ dengan kompetensi ‘memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan: menjelaskan strategi penggunaan buku guru untuk kegiatan pembelajaran.

5) Materi pelatihan ‘Analisis Buku Guru dan Buku Siswa’ dengan kompetensi ‘menganalisis buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan: mengidentifikasi kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.

6) Materi pelatihan ‘Analisis Buku Guru dan Buku Siswa’ dengan kompetensi ‘menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan: menjelaskan secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang terdapat dalam buku siswa.

c. Materi Pelatihan Guru Jenjang SMP/MTs dan SMA/MA

Kompetensi dan Indikator pada Mata Pelatihan Analisis Materi Ajar

1) Materi pelatihan ‘Konsep Pendekatan Scientific’ dengan kompetensi ‘mendeskripsikan konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan sebagai berikut:

- mendeskripsikan konsep pendekatan scientific; dan

- mendeskripsikan penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran. 2) Materi pelatihan ‘Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar’

dengan kompetensi ‘mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan sebagai berikut: - mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan

hasil belajar; dan

- mengidentifikasi jenis dan bentuk penilaian pada proses dan hasil belajar sesuai karakteristik mata pelajaran.

3) Materi pelatihan ‘Analisis Buku Guru dan Buku Siswa’ dengan kompetensi‘memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan: menjelaskan strategi penggunaan buku guru untuk kegiatan pembelajaran. 4) Materi pelatihan ‘Analisis Buku Guru dan Buku Siswa’ dengan kompetensi

‘menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan: mengidentifikasi kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.

(26)

5) Materi pelatihan ‘Analisis Buku Guru dan Buku Siswa’ dengan kompetensi ‘menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran’ mencakup indikator pada ranah pengetahuan: menjelaskan secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang terdapat dalam buku siswa.

d. Kisi-Kisi Butir Tes

1) Jumlah Butir Tes dan Jumlah Opsi

Tes awal dan tes akhir masing-masing terdiri atas 50 butir yang setara (paralel) dan setiap butir disusun dari sebuah pernyataan atau pertanyaan dan 4 buah opsi dengan rincian dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Jumlah Butir Soal

No Mata Pelatihan Materi Pelatihan Jumlah

Butir

1. Konsep Kurikulum 2013

1. Rasional

15 butir 2. Elemen Perubahan Kurikulum

3. SKL, KI dan KD

4. Strategi Implementasi Kurikulum 2013

2. Analisis Materi Ajar [Jenjang SD/MI]

1. Konsep Pembelajaran Tematik Terintegrasi

18 butir 2. Konsep Pendekatan Scientific

3. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar 4. Analisis Buku Guru dan Buku

Siswa Analisis Materi Ajar

[Jenjang SMP/MTs dan SMA/MA/SMK]

1. Konsep Pendekatan Scientific

18 butir 2. Konsep Penilaian Autentik

pada Proses dan Hasil Belajar 3. Analisis Buku Guru dan Buku

Siswa 3. Model Rancangan Pembelajaran 1. Penyusunan RPP 15 butir 2. Perancangan Penilaian

Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

4. Praktik Pembelajaran

Terbimbing Simulasi Pembelajaran 2 butir

Jumlah Butir Tes 50 butir

2) Ranah Pengetahuan

Lima puluh butir tes awal dan tes akhir yang disusun mengukur ranah pengetahuan dengan berfokus pada kategori tingkat 3 (C3 – Aplikasi), tingkat 4 (C4 – Analisis), tingkat 5 (C5 – Evaluasi), dan tingkat 6 (C6 – Kreasi). Adapun kata kerja operasional yang digunakan adalah sebagai berikut.

(27)
(28)

Tabel 4.2 Katagori Tingkatan Pengetahuan

C3 – Aplikasi C4 – Analisis C5 – Evaluasi C6 – Kreasi

memerlukan menganalisis mempertimbangkan mengabstraksi

menyesuaikan Mengaudit

/memeriksa

menilai menganimasi

mengalokasikan membuat blueprint membandingkan mengatur

mengurutkan membuat garis besar menyimpulkan mengumpulkan

menerapkan memecahkan mengkontraskan mendanai

menentukan mengkarakteristikkan mengarahkan mengkategorikan

menugaskan membuat dasar

pengelompokkan

mengkritik mengkode

memperoleh merasionalkan menimbang mengkombinasikan

mencegah menegaskan mempertahankan menyusun

mencanangkan membuat dasar pengkontras

memutuskan mengarang

mengkalkulasi mengkorelasikan memisahkan membangun

menangkap mendeteksi memprediksi menanggulangi

memodifikasi mendiagnosis menilai menghubungkan

mengklasifikasikan mendiagramkan memperjelas menciptakan

melengkapi mendiversifikasi merangking mengkreasikan

menghitung menyeleksi menugaskan mengkoreksi

membangun memerinci ke

bagian-bagian

menafsirkan memotret

membiasakan menominasikan memberi

pertimbangan

merancang

mendemonstrasikan mendokumentasikan membenarkan mengembangkan

menurunkan menjamin mengukur merencanakan

menentukan menguji memproyeksi mendikte

menemukan mencerahkan memerinci meningkatkan

menggambarkan menjelajah menggradasi memperjelas

menemukan kembali

membagankan merentangkan memfasilitasi

menggunakan memngumpulkan merekomendasikan membentuk

melatih membuat kelompok melepaskan merumuskan

menggali mengidentifikasi memilih menggeneralisasik

an

membuka mengilustrasikan merangkum menumbuhkan

mengemukakan menyimpulkan mendukung menangani

membuat faktor menginterupsi mengetes mengirim

membuat gambar menemukan memvalidasi memperbaiki

membuat grafik menelaah membuktikan kembali menggabungkan

menangani menata memadukan

mengilustrasikan mengelola membatasi

mengadaptasi memaksimalkan menggabungkan

menyelidiki meninimalkan mengajar

memanipulasi mengoptimalkan membuat model

mempercantik memerintahkan mengimprovisasi

mengoperasikan menggarisbesarkan membuat jaringan

(29)

C3 – Aplikasi C4 – Analisis C5 – Evaluasi C6 – Kreasi

memprioritaskan mensketsa

mengedit mereparasi

3) Taraf Kesukaran Butir Tes

Tes awal dan tes akhir disusun dengan mempertimbangkan sebaran taraf kesukaran butir tes yang membentuk kurva normal. Jika dijabarkan, sebaran tersebut dicantumkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.3 Sebaran Tingkat Kesukaran Butir Tes

Persentase C3 – Aplikasi C4 – Analisis C5 – Evaluasi C6 – Kreasi

100% [Pilihan 1] 20% 30% 30% 20%

100% [Pilihan 2] 15% 35% 35% 15%

100% [Pilihan 3] 10% 40% 40% 10%

Atau variasi lain yang menyebar seperti kurva normal.

e. Pelaksanaan Tes

Tes awal dan tes akhir dilaksanakan di dalam situasi yang terbebas dari hal-hal yang mempengaruhi reliabilitas, antara lain: (1) jarak tempat duduk; (2) penerangan lampu; (3) ketenangan suasana; (4) kesehatan peserta; (5) kerahasiaan perangkat tes; (6) ketersediaan lembar jawaban; (7) kejelasan petunjuk pengerjaan; (8) kecukupan alokasi waktu; (9) pengawasan dari penguji/panitia; dan (10) hal-hal lain yang mengganggu pelaksanaan tes.

Tes awal dan tes akhir masing-masing memerlukan alokasi waktu selama 2 x 45 menit.

f. Penyekoran

Setelah pelaksanaan tes awal dan tes akhir, selanjutnya dilakukan penyekoran. Penyekoran dilakukan dengan memberikan angka 1 untuk jawaban betul dan angka 0 untuk jawaban salah pada setiap butir tes. Banyaknya butir yang dijawab betul mengindikasikan tingkat kemampuan peserta pelatihan yang tinggi, dan sedikitnya butir yang dijawab betul mengindikasikan tingkat kemampuan peserta pelatihan yang rendah.

Untuk memperoleh sekor atau nilai setiap peserta pelatihan, rumusnya adalah sebagai berikut:

Nilai = Jumlah Betul x 2 (skala 0-100).

Dengan demikian, sekor perolehan maksimum peserta pelatihan adalah 100 dan sekor minimumnya adalah 0.

(30)

Karena tes awal dimaksudkan untuk mengukur kesiapan peserta pelatihan yang akan menerima materi pelatihan, hasil penyekoran tes awal tidak dimasukkan ke dalam rekapitulasi penghitungan total. Yang digunakan dalam rekapitulasi penghitungan total dan penentuan kelulusan pada ranah pengetahuan peserta pelatihan didasarkan pada hasil tes akhir.

g. Soal Tes Awal dan Tes Akhir

Soal Tes Awal dan Tes Akhir untuk semua jejang pelatihan menggunakan soal yang disusun oleh Badan PSDMPK dan PMP.

2. Penilaian Proses

Penilaian proses menggunakan metode penilaian acuan patokan (PAP) yang dilakukan di setiap mata pelatihan. Lingkup penilaian proses terdiri dari penilaian sikap dan keterampilan.

a) Penilaian Keterampilan

Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta pelatihan dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang mendalam serta keterampilan berbagai macam konteks tugas dan situasi sesuai dengan kompetensi dan indikator yang sesuai dengan kondisi pekerjaan di sekolah. Aspek keterampilan ini menggunakan pendekatan penilaian otentik yang mencakup bentuk tes dan nontes. Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu atau kelompok oleh narasumber/fasilitator. Penilaian keterampilan untuk peserta pelatihan instruktur nasional dan guru inti menggunakan format di bawah ini.

Keterampilan peserta pelatihan yang dinilai mencakup indikator kinerja esensial yang terdiri atas:

1) menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD; 2) melaporkan hasil diskusi;

3) menganalisis keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RPP, dan RKH;

4) membuat contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terintegrasi;

5) menganalisis buku guru dan buku siswa;

6) menyusun RPP pembelajaran tematik terintegrasi dengan pendekatan scientific; 7) merancang penilaian otentik pada pembelajaran tematik terintegrasi;

8) mengamati dan menganalisis tayangan video;

9) praktik pembelajaran tematik yang menerapkan pendekatan scientific.

Pensekoran dilakuan dengan pertimbangan sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.

(31)

Tabel 4.4 Dasar Pemberian Skor untuk Instruktur Nasional dan Guru Inti

No Pencapaian Indikator skor

1. Indikator keterampilan dicapai hanya melalui proses

mengamati, mencontoh, dan meniru; maka dinilai: ≤ 59 2. Indikator keterampilan dicapai melalui proses berdiskusi,

berdialog, dan bertanya jawab; maka dinilai: 60 – 69 3. Indikator keterampilan dicapai melalui proses

bereksperimen, ujicoba, dan pembuktian; maka dinilai: 70 – 79 4. Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan

perbaikan dan koordinasi dengan beragam sumber; maka dinilai:

80 – 89 5. Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan

menyusun, membuat, dan menghasilkan produk secara natural; maka dinilai:

90 – 100

Tabel 4.5 Dasar Pemberian Skor untuk Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran

No Pencapaian Indikator skor

1. Indikator keterampilan dicapai hanya melalui proses

mengamati, mencontoh, dan meniru; maka dinilai: ≤ 54 2. Indikator keterampilan dicapai melalui proses berdiskusi,

berdialog, dan bertanya jawab; maka dinilai: 55 – 64 3. Indikator keterampilan dicapai melalui proses

bereksperimen, ujicoba, dan pembuktian; maka dinilai: 65 – 74 4. Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan

perbaikan dan koordinasi dengan beragam sumber; maka dinilai:

75 – 84 5. Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan

menyusun, membuat, dan menghasilkan produk secara natural; maka dinilai:

85 – 100

Penilaian keterampilan peserta mengggunakan format pada Lampiran 15 dan hasil penilaian dimasukan dalam format pada Lampiran 16.

Tabel 4.6 Tabel Predikat Nilai Ketrampilan

Nilai Sebutan 85 – 100 A =Baik Sekali 75 – 84 B = Baik 65 – 74 C = Cukup 55 – 64 D = Kurang ≤ 54 E = Kurang Sekali

(32)

b) Penilaian Sikap

Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta pelatihan dalam aspek:  Kerjasama

 Disiplin

 Tanggungjawab

Pengukuran terhadap ranah sikap dilakukan melalui pengamatan selama peserta mengikuti pelatihan. Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir pelatihan secara terus menerus yang dilakukan oleh narasumber/fasilitator pada saat peserta pelatihan melakukan hal hal sebagai berikut.

1) Menerima materi pelatihan.

2) Melaksanakan tugas individu dan kelompok. 3) Berinteraksi dengan narasumber/ fasilitator. 4) Berinteraksi dengan teman sejawat.

5) Mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab. Penilain sikap menggunakan skala sebagai berikut:

 BT : Belum Tampak  MT : Mulai Tampak  SM : Sering Diperlihatkan  ST : Selalu diperhatikan

Skala penilaian sikap tersebut diatas dalam skala 0-100 dituangkan dalam tabelsebagai berikut.

Skala Nilai Skala Angka

ST (Selalu Diperlihatkan) 90 – 100 SM (Sering Diperlihatkan) 80 – 89

MT (Mulai Tampak) 70 – 79

BT (Belum Tampak) 60 – 69

Penilaian sikap peserta pelatihan menggunakan format pada Lampiran 17. 3. Nilai Akhir

Penentuan Nilai Akhir (NA) untuk menentukan kelulusan peserta pelatihan ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut.

a.

Nilai kelulusan ditentukan oleh nilai sikap, nilai keterampilan dan nilai pengetahuan.

b.

Pembobotan nilai dilakukan dengan cara sebagai berikut.

(33)

Nilai Sikap (NS) 30%

Nilai Keterampilan (NK) 40%

Nilai Pengetahuan (TA) 30%

c.

Nilai Akhir Kelulusan

Penghitungan skor akhir kelulusan dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

NA = (NS x 30%) + (NK x 40%)+ (TA x 30%)

Keterangan:

- NA : Nilai Akhir

- NS : Rerata Nilai Sikap dari semua mata pelatihan

- NK : Rerata Nilai Keterampilan dari semua mata pelatihan - TA : Nilai Tes Akhir (Tes Pengetahuan)

Pedikat nilai untuk peserta pelatihan instruktur nasional dan guru inti adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7 Tabel Predikat Nilai Instruktur Nasional dan Guru Inti

Nilai Predikat

85 – 100 Baik Sekali

75 – 84 Baik

≤ 74 Cukup

Predikat nilai untuk peserta pelatihan guru mata pelajaran dan guru kelas adalah sebagai berikut.

Tabel 4.8 Tabel Predikat Nilai Guru Kelas/Mata Pelajaran

Nilai Sebutan 85 – 100 Baik Sekali 75 – 84 Baik 65 – 74 Cukup 55 – 64 Kurang ≤ 54 Kurang Sekali

Rekapitulasi penilaian peserta pelatihan menggunakan format pada Lampiran 18. 4. Sertifikat Pelatihan

Instruktur Nasional dan Guru Inti peserta pelatihan yang memenuhi syarat kelulusan menerima Sertifikat Kelulusan yang dikeluarkan oleh Badan PSDMPK dan PMP. Batas kelulusan untuk peserta pelatihan instruktur nasional dan guru inti adalah 75.

Bagi Instruktur Nasional dan Guru Inti yang tidak lulus, serta Guru Kelas / Guru Mata Pelajaran akan mendapatkan Sertifikat Pelatihan yang dikeluarkan oleh Badan PSDMPK dan PMP.

(34)

C. Penilaian Peserta Terhadap Penatar dan Fasilitator

Penilaian peserta pelatihan terhadap penatar dan fasilitator dilaksanakan dengan menggunakan indeks kinerja untuk setiap indikator yang dinilai. Pengukuran terhadap indeks kinerja penatar dan fasilitator dilakukan melalui observasi perilaku. Skor penilaian menggunakan skala 0 – 100.

Kualifikasi skor dicantumkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.9 Kualifikasi/Predikat Skor terhadap Penatar/Fasilitator

No. Skor Kualifikasi Skor/Predikat

1. 80 - 100 Baik Sekali

2. 70 – 79 Baik

3. 60 – 69 Cukup

4. 0 - 59 Kurang

Penilaian mengggunakan format pada Lampiran 19

D. Penilaian Pelaksanaan/Penyelenggaraan Pelatihan

Penilaian pelaksanaan/penyelenggaraan pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan meliputi penilaian terhadap aspek dasar hukum, sarana/prasarana, pembiayaan, jangka waktu pelatihan, dan layanan konsumsi. Pengukuran dilakukan dengan pengamatan dengan skor penilaian menggunakan skala 0 – 100. Kualifikasi/predikat skor dicantumkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.10 Kualifikasi Skor/Predikat Pelaksanaan Pelatihan

No. Skor Kualifikasi Skor/Predikat

1. 80 - 100 Baik Sekali

2. 70 – 79 Baik

3. 60 – 69 Cukup

4. 0 - 59 Kurang

(35)

BAB V

ORGANISASI PENYELENGGARA PELATIHAN KURIKULUM 2013

A. Organisasi Umum Pelaksana Pelatihan

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 merupakan kegiatan yang dikoordinasikan oleh Badan PSDMP dan PMP yang terdiri dari Tim Pusat dan Tim Daerah. Tim Pusat melibatkan Ditjen Pendidikan Dasar, Ditjen Pendidikan Menengah, Badan Penelitian Dan Pengembangan, sedangkan Tim Daerah sebanyak 33 (tiga puluh tiga) tim yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang melibatkan semua Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota didaerah masing-masing.

Tugas dan peran masing-masing TimPengarah, Tim Pusat, Tim Provinsi, Tim Kabupaten/Kota dan Sekolah dapat diuraikan sebagai berikut.

(36)

1. Tim Pengarah

Tim Pengarah terdiri atas Wakil Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wakil Menteri Pendidikan, dan Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Tim Pengembang Kurikulum 2013. Tim Pengarah menetapkan kebijakan tentang kurikulum 2013 beserta implementasinya sebagai berikut.

a. Tujuan dan arah reformasi pendidikan melalui pengembangan Kurikulum 2013. b. Rasionalisasi dan Konsep Pengembangan Kurikulum 2013.

c. Pola pikir penyempurnaan Kurikulum 2013.

d. Penetapan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan Standar Proses. e. Penetapan Struktur Kurikulum 2013.

f. Elemen Perubahan Kurikulum 2013.

g. Penetapan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru. 2. Tim Pusat

a. Badan PSDMPK dan PMP

1) Membentuk Panitia Nasional pelaksanaan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.

2) Menyusun Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru. 3) Menyusun rencana pelaksanaan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi

Guru secara nasional.

4) Mengkoordinasikan pelaksanaan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Bagi Guru pada semua jenjang.

5) Mengkoordinasikan pemilihan calon peserta pelatihan Instruktur Nasional yang berasal dari PPPPTK dan LPMP.

6) Menyusun kurikulum, bahan dan materi pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.

7) Menentukan kriteria instruktur nasional dan guru inti. 8) Menetapkan instruktur nasional dan guru inti.

9) Mengembangkan sistem penjaminan mutu pelaksanaan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.

10) Mengembangkan sistem pemantauan dan evaluasi pelaksanaan dan melaksanakan pemantauan dan evalasi kurikulum 2013.

11) Mengembangkan mekanisme dan pola pendampingan guru pasca pelatihan dalam melaksanakan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran.

(37)

12) Melaksanakan pelatihan instruktur nasional untuk semua jenjang (SD, SMP, SMA, dan SMK).

13) Melaksanakan pelatihan pendampingan.

b. Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan

1) Menyiapkan Dokumen Kurikulum 2013, SKL, KI, KD dan bahan sosialisasi lainnya.

2) Menyiapkan Tim Pengembang Kurikulum dalam pelaksanaan pelatihan Instruktur Nasional.

3) Menyiapkan buku siswa dan buku guru. c. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

1) Menyiapkan daftar SD dan SMP yang akan menjadi sasaran Implementasi Kurikulum 2013.

2) Berkoordinasi dengan BPSDMPK dan PMP untuk menyusun daftar nama guru SD dan SMP yang akan mengikuti pelatihan.

3) Menggandakan dan mendistribusikan buku siswa dan buku guru. d. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

1) Menyiapkan daftar SMA dan SMK yang akan menjadi sasaran Implementasi Kurikulum 2013.

2) Berkoordinasi dengan BPSDMPK dan PMP untuk menyusun daftar nama guru SMA dan SMK yang akan mengikuti pelatihan.

3) Menggandakan dan mendistribusikan buku siswa dan buku guru. 3. Tim Daerah

a. Dinas Pendidikan Provinsi

1) Mengkoordinasikan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 di provinsi masing-masing.

2) Melakukan sosialisasi Implementasi Kurikulum 2013 di wilayah kerja dinas pendidikan provinsi.

3) Berkoordinasi dengan LPMP setempat untuk perbaikan jumlah guru peserta pelatihan di provinsi masing-masing.

4) Mengusulkan calon instruktur nasional dan guru inti.

5) Mengkoordinasikan pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013.

b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

(38)

2) Dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP melaksanakan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

3) Melakukan sosialisasi implementasi Kurikulum 2013 di wilayah kerja dinas pendidikan kabupaten/kota.

4) Mengusulkan calon Guru Inti ke provinsi.

5) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan.

6) Melaksanakan pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 kepada guru yang telah mengikuti pelatihan.

BAB VI

PENJAMINAN MUTU PELATIHAN

Pengendalian program pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru mencakup semua upaya yang dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan program agar dapat berjalan sebagaimana mestinya, tepat sasaran dan tepat waktu.

A. Ruang Lingkup

Cakupan atau ruang lingkup pengendalian program merupakan kegiatan-kegiatan strategis yang perlu mendapatkan perhatian melalui monitoring dan evaluasi untuk mengidentifikasi permasalahan maupun tingkat keberhasilan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Bagi Guru. Cakupan pengendalian program pemberian dana meliputi:

1. Perencanaan Kegiatan 2. Pelaksanaan Pelatihan

3. Ketercapaian Tujuan Pelatihan 4. Pelaporan hasil

B. Monitoring Dan Evaluasi Program

Pemantauan dan evaluasi pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 perlu dilakukan sebagai bagian dari pengendalian program secara menyeluruh. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada pimpinan Kemdikbud sebagai bahan kebijakan selanjutnya.

Mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Pemantauan dan evaluasi program pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 mengacu pada cakupan pengendalian seperti tersebut di atas.

(39)

2. Instrumen pemantauan dan evaluasi program yang digunakan dapat berupa kuesioner, observasi atau wawancara.

3. Jumlah dan sasaran responden sebanyak jumlah kabupaten/kota/rayon pelaksana pelatihan.

4. Pelaksana pemantauan dan evaluasi program terdiri dari unsur-unsur Pusat dan Provinsi. 5. Jadwal pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program dilakukan minimal 1 kali selama

pelaksanaan kegiatan.

6. Sumber dana pemantauan dibebankan pada DIPA Pusat.

7. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana/ petugas pemantau.

C. Pengawasan Program

Untuk mewujudkan pemberian dana sertifikasi guru yang transparan dan akuntabel, diperlukan pengawasan oleh aparat fungsional internal dan eksternal. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 ini sepenuhnya diserahkan kepada lembaga fungsional yang berwenang.

D. Pelaporan

Pelaporan kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk taingkat Instruktur Nasional, Guru Inti dan Guru Kelas/Mapel akan dilakukan oleh masing-masing instansi pelaksanan pelatihan. Data yang digunakan dalam pelaporan akan digunakan juga dalam Evaluasi Pelatihan Implementasi Kurikulum (EPIK) pada tingkat pusat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(40)

BAB VII

PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum pada tingkat operasional ditentukan oleh kesesuaian kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kepe didikan (PTK) dengan kurikulum dan buku yang digunakan. Disamping itu, keberhasilan pendidikan di sekolah juga akan dipengaruhi oleh 3 (tiga) factor yaitu: ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar, peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan serta manajemen sekolah.

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis sebagai media untuk menginformasikan isi Kurikulum 2013 kepada guru, kepala sekolah, dan para fihak terkait lainnya. Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 juga merupakan wahana untuk merubah pola fikir (mindset) dari guru aktif mengajar menjadi peserta didik aktif belajar, dari teacher oriented menjadi student oriented.

Pelatihan Implementasi kurikulum 2013 pada tahun 2013 ini baru menjangkau 55,762 guru yang berasal dari 6,325 sekolah jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Guru peserta pelatihan kurikulum 2013 diharapkan dapat mendesiminasikan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang didapat dalam pelatihan kepada para koleganya terutama di sekolah masing-masing.

(41)

Lampiran 5: Kompetensi Peserta Pelatihan dan Indikator Keberhasilan

No Materi/Sub Materi Pelatihan

Kompetensi Peserta

Pelatihan Indikator Kegiatan Pelatihan 1 KONSEP KURIKULUM 2013

• Rasional Memahami yang utuh

tentang konsep Kurikulum 2013 Kemampuan menjelaskan rasional Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan • Paparan

• Diskusi dan tanya jawab

• Kerja Kelompok dan individu • Menilai hasil kerja

peserta lain • Elemen perubahan Kurikulum 2013 Kemampuan menjelaskan elemen perubahan Kurikulum serta hubungan antara elemen-elemen tersebut dengan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan • SKL, KI dan KD Kemampuan menganalisis keterkaitan antara KD, KI, dan SKL serta tahapan dan aktifitas yang harus dilakui untuk memperoleh ketiga kompetensi tersebut • Strategi Implementasi Kurikulum 2013 Kemampuan menjelaskan elemen-elemen penting dari implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari standar nasional pendidikan

(42)

No Materi/Sub Materi Pelatihan

Kompetensi Peserta

Pelatihan Indikator Kegiatan Pelatihan

• Analisis Buku Guru (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) • Memahami strategi menggunakan buku guru untuk kegiatan belajar mengajar.

• Menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD dengan isi buku guru.

• Menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran. • Menguasai penerapan

materi pelajaran pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

• Kemampuan membuat rancangan menggunakan buku sebagai sumber belajar

• Kemampuan

menganalisis kesesuaian buku guru dan buku siswa dengan kurikulum. • Kemampuan

menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar (tematik terintegrasi untuk SD) serta strategi evaluasi yang diintegrasikan dalam buku.

• Menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran. • Menguasai filosofi

materi ajar serta penerapannya dalam ilmu lain dan kehidupan sehari-hari

• Kemampuan

menganalisis kesesuaian tema dengan

kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa

• Diskusi dan tanya jawab

• Kerja mandiri dan kelompok • Telaah hasil kerja

mandiri dan kelompok • Presentasi kelompok terbaik • Analisis Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) • Menganalisis kesesuaian buku siswa dengan kurikulum

• Menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran • Menguasai filosofi

materi ajar serta penerapannya dalam ilmu lain dan kehidupan sehari-hari

• Menganalisis kesesuaian tema dengan

kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa

3 PERANCANGAN MODEL BELAJAR

• Perancan gan RPP (aktivitas belajar dengan pendekatan scientific) Menyusun rancangan pembelajaran yang berbasis pendekatan scientific, tematik dan terintegrasi sesuai model belajar yang relevan dengan

mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,sosial, kultural, emosional, maupun intelektual • Kesesuaian RPP dengan SKL, KI, dan KD • Kesesuaian hasil RPP dengan kriteria RPP yang baik

• Kesesuaian hasil RPP dengan pendekatan belajar scientific • Kesesuaian kompetensi

dengan evaluasi yang digunakan • Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP mengacu pada pendekatan scientific • Identifikasi dan

diskusi SKL, KI, dan KD yang dibuat dalam silabus dan RPP

• Aktifitas menyusun RPP sesuai

pendekatan scientific sesuai KD yang dipilih secara berkelompok. • Mendiskusikan

instrumen penilaian RPP.

(43)

No Materi/Sub Materi Pelatihan

Kompetensi Peserta

Pelatihan Indikator Kegiatan Pelatihan

guru secara berkelompok.

• Perancan

gan Penilaian (Tes, Non Tes, dan Portofolio serta rancangan penerapan Authentic Asessment) Mengevaluasi dengan pendekatan authentic

assessment dalam bentuk

tes, non tes, dan portofolio pada domain proses dan hasil

• Kualitas Tes, non tes, dan Portofolio • Kualitas rancangan penerapan Authentic Asessment • Diskusi tentang kaidah penyusunan tes, non tes, dan portofolio pada domain proses dan hasil belajar • Pengembangan tes,

non tes, dan portofolio secara berkelompok • Menganalisis hasil

penilaian secara berkelompok

4 PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING

• Simulasi

(aktivitas siswa belajar dan guru)

Melaksanakan pembelajaran berbasis pendekatan scientific (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta), tematik dan terintegrasi dengan tetap memperhatikan

karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,sosial, kultural, emosional, maupun intelektual

• Kualitas simulasi yang ditunjukkan oleh guru • Kualitas pelaksanaan

peer teaching oleh guru

(menggunakan Alat Penilaian Kegiatan Guru/APKG ) • Menganalisis tayangan video tentang pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan scientific. • Membuat perencanaan pembelajaran secara bersama • Pelaksanaan simulasi dan peer teaching • Observasi menggunakan APKG • Melakukan refleksi secara berkelompok Peer Teaching 5 EVALUASI

• Pre-test Kemampuan guru dalam

empat bidang

Hasil tes tertulis di empat bidang

• Post-test Hasil tes tertulis di empat

bidang dengan melihat deltanya (kelayakan guru akan ditentukan

kemudian)

(44)

Lampiran 6: Jumlah Guru Inti SD per Provinsi

No Regional Provinsi

Guru Inti per Provinsi

K el as 1 K el as 4 Ag ama P en ja s 1 Jakarta D.K.I. Jakarta 15 15 6 6 Bangka Belitung 9 9 3 3 Lampung 15 15 6 6 Bengkulu 6 6 3 3 Kalimantan Barat 9 9 3 3 Kalimantan Selatan 9 9 6 6 Kalimantan Tengah 3 3 3 3

2 Bandung Jawa Barat 51 48 18 18

Banten 18 18 6 6

3 Subabaya

Jawa Timur 60 60 33 33

Nusa Tenggara Timur 3 3 3 3

Nusa Tenggara Barat 9 9 3 3

Kalimantan Timur 12 12 6 6

4 Semarang Jawa Tengah 42 42 27 27

DI Yogyakarta 12 12 6 6 5 Makasar Sulawesi Selatan 18 18 12 12 Maluku 3 3 3 3 Maluku Utara 0 0 0 0 Papua 6 6 3 3 Papua Barat 3 3 3 3 Sulawesi Barat 3 3 3 3 Sulawesi Tengah 3 3 3 3 Sulawesi Tenggara 6 6 3 3 Sulawesi Utara 6 6 6 6 Gorontalo 6 6 3 3 Bali 12 12 6 6 6 Medan Sumatera Barat 18 18 12 12 Sumatera Utara 18 15 9 9 Aceh 6 6 3 3 Riau 9 9 3 3 Kepulauan Riau 6 6 3 3 Sumatera Selatan 12 12 6 6 Jambi 9 9 3 3 417 411 216 216

Gambar

Gambar 1.1 Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Tabel 2.1 Perubahan pola pikir pada Kurikulum 2013
Gambar  2.2 Rencana Implementasi Pelatihan Kurikulum 2013
Tabel 2.3 Strategi Pelaksanaan Pelatihan
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Pasien dengan efek samping berat atau serius dan pasien yang tidak menunjukkan perbaikan setelah penanganan efek samping ringan atau sedang harus segera

5) Menyampaikan laporan kepada atasan... h) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Pulang Pisau baik

Berat jenis (yang berbanding lurus dengan osmolaritas urine yang mengukur konsentrasi zat terlarut) mengukur kepadatan air seni serta dipakai untuk nilai kemampuan

Diagnosis campak biasanya dapat dibuat berdasarkan kelompok gejala klinis yang sangat berkaitan, yaitu koriza dan mata meradang disertai batuk dan demam tinggi

Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan interferensi struktur kalimat bahasa Jawa dalam penggunaan bahasa Indonesia lisan pada

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan danmasukan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan kontrak konstruksiserta dapat dijadikan bahan

Card Kartu video, kartu grafis, kartu layar. Firewire merek dagang Apple sekaligus nama yang paling populer untuk standar kabel data antar-muka berseri IEEE 1394. Import

Dengan adanya lingkaran berskala ini arah yang dinyatakan dengan bacaan sudut dari bidikan yang ditunjukkan oleh benang diafragma tegak dapat diketahui, sehingga bila dibidikkan ke