• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PENGELOLA SARANA AIR BERSIH BERBASIS MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BADAN PENGELOLA SARANA AIR BERSIH BERBASIS MASYARAKAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PENGELOLA SARANA AIR BERSIH

TIRTA MUBAROK

JL . KI WIROYUDAN No 30, WIROYUDAN, RT 03 RW 06 TINGKIR TENGAH

Kec . TINGKIR, KOTA SALATIGA

(2)

ANGGARAN DASAR

NOMOR : 001 / BPSAB / KPTS / 2014

BADAN PENGELOLA SARANA AIR BERSIH

DASAR PENDIRIAN, NAMA, KEDUDUKAN, JANGKA WAKTU DAN LINGKUP KERJA

Pasal 1

1. Dasar Pendirian Badan Pengelola Sarana Air Bersih Tirta Mubarok Desa Tingkir Tengah, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, daya produksi dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah melalui :

a. Perubahan perilaku.

b. Pelayanan kesehatan berbasis lingkungan.

c. Penyediaan air minum yang bersih dan sanitasi, yang aman, cukup dan terjangkau. d. Kesinambungan dan berhasil guna (efektifitas) kegiatan melalui partisipasi masyarakat.

Desa Tingkir Tengah, dalam program Pemerintah lewat Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Salatiga pada tahun anggaran 2012 telah memberikan bantuan hibah desa berupa :

1. Jaringan Distribusi ( SPK No. 03/690.6/PPK.3/VII/2012 ) Tahun 2012 = 1 Unit. 2. Sumur dalam ( SPK No.03.1/690.6/PPK/IX/2012 ) Tahun 2012 1 = Unit.

kepada masyarakat desa Tingkir Tengah, Dusun Wiroyudan, RT 03 RW 06, kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.Yang digunakan untuk kelancaran pembangunan sarana air bersih masyarakat.

2. Agar tujuan masyarakat Dusun Wiroyudan khususnya RT 03 RW 06, tercapai maka sarana air minum yang telah dibangun dipelihara dan diperbaiki oleh masyarakat Dusun Wiroyudan RT 03 RW 06 secara swadaya agar mempunyai manfaat yang berkesinambungan dan kesadaran masyarakat untuk untuk berperilaku hidup sehat termasuk pembangunan jaringan air bersih dan jamban keluarga.

3. Agar pemeliharaan dan perbaikan sarana air bersih dan usaha mendorong perubahan perilaku yang dilaksanakan masyarakat secara terkoordinir, dilaksanakan secara efektif (berhasil guna) efisien (berdaya guna) dengan pembiayaan yang murah maka dibentuk Badan Pengelola Sarana Air Bersih di desa Tingkir Tengah dengan nama Badan Pengelola Sarana Air Bersih ( BPSAB ) TIRTA MUBAROK. 4. Kelompok ini bernama Badan Pengelola Sarana Air Bersih ( BPSAB )TIRTA MUBAROK yaitu Lembaga

atau Badan Pengelola Sarana Air Bersih berbasis masyarakat. 5. Badan Pengelola Sarana Air Bersih, ini berkedudukan di :

Desa : Wiroyudan, RT 03 RW 06 , Tingkir Tengah Kecamatan : Tingkir

Kota : Salatiga

6. Badan Pengelola Sarana Air Bersih ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas terhitung mulai disahkan.

7. Lingkup kerja Badan Pengelola Sarana Air Bersih ini meliputi Desa Tingkir Tengah, RT 03 RW 06, Kec. Tingkir Kota Salatiga.

STATUS, ASAS DAN PRINSIP Pasal 2

1. Badan Pengelola Sarana Air Bersih ini berstatus Otonomi dan Non Formal.

(3)

PERAN, TUJUAN DAN USAHA Pasal 3

1. Badan Pengelola Sarana Air Bersih ini berperan :

a. Mewujudkan tercapainya tujuan Bantuan Hibah desa Kegiatan Dinas Cipta Karya tahun anggaran 2012 kepada Dusun Wiroyudan yaitu melalui pengelolaan pemeliharaan dan perbaikan sarana air bersih agar mempunyai manfaat yang berkesinambungan dan mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat.

b. Dengan tersedianya air bersih sampai ke pemukiman, dan adanya dana perbaikan sarana yang belum digunakan dapat mendorong daya produksi dan menumbuhkan usaha baru dalam rangka meningkatkan daya produksi masyarakat dusun Wiroyudan terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Air Bersih.

d. Sebagai lembaga pemberdayaan yang merupakan wahana kesatuan sosial dan menjembatani kesenjangan sosial ekonomi masyarakat pedesaan.

e. Sebagai mitra lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pemerintah dan upaya pelayanan masyarakat berpenghasilan rendah melalui pelayanan air bersih. 2. Badan Pengelola Sarana Air Bersih ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan kesehatan, cakupan air

minum,taraf hidup sosial dan ekonomi para anggotanya, yaitu dengan :

a. Mempelajari bersama serta menanamkan pengertian dan tata laksana mengenai pemanfaatan dan pemeliharaan sarana air bersih dan sanitasi, kegiatan ekonomi sebagai bagian dari pemanfaatan saldo dana per bulan sarana air bersih yang belum dimanfaatkan dan air, serta kegiatan lainya yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Mengembangkan sikap produktif diantara para anggota agar lebih sadar diri dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya.

c. Membina pengembangan usaha pemanfaatan air bersih yang telah ada.

3. Untuk mencapai tujuan yaitu peningkatan kesehatan, daya produksi dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah, lembaga ini menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut :

a. Mendorong kesadaran kepada masyarakat bahwa pemeliharaan sarana air bersih menjadi tanggung jawab bersama.

b. Menanam pohon untuk penghijauan disekitar sumber air/mata air.

c. Mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat antara lain dengan membangun jamban keluarga. d. Agar tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa Tingkir Tengah tercapai, maka setelah

air sampai ke rumah-rumah, masyarakat membangun jamban keluarga dan berperilaku hidup sehat.

e. Menertibkan sambungan rumah dan sambungan kran umum dan perluasan sambungan terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

f. Menghitung harga pokok air yang diproduksi dan yang dapat dijual kepada masyarakat dengan memperhitungkan kehilangan air.

g. Harga pokok air dihitung dengan membagi rencana biaya pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi serta biaya Badan Pengelola air termasuk pemeliharaan kecil dengan jumlah produksi air atau jumlah air yang dapat di jual kepada masyarakat.

(4)

i. Dengan mengelola aktiva tetap bantuan Dinas Cipta Karya berupa sarana air bersih secara efisien, efektif, dan ekonomis diharapkan terdapat sisa dana khususnya dana pemeliharaan yang belum atau tidak terpakai.

KEANGGOTAAN Pasal 4

1. Yang dapat menjadi anggota Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK ini adalah seluruh masyarakat pemanfaat sarana air minum desa Tingkir Tengah, yag berada di Dusun Wiroyudan, RT 03 RW 06 yang :

a. Telah mampu melaksanakan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam perwalian).

b. Mempunyai sumber penghidupan sendiri, atau sekurang-kurangnya hidup tidak lagi menjadi tanggungan orang lain.

c. Setuju dan bersedia melaksanakan semua ketentuan/peraturan Badan Pengelola Sarana Air Bersih. d. Sanggup/bersedia memenuhi kewajiban sebagai anggota Badan Pengelola Sarana Air Bersih. 2. Setiap anggota mempunyai hak :

a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam pertemuan anggota atas dasar satu anggota satu suara.

b. Dalam pengambilan keputusan, agar berpihak pada kepentingan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

c. Memilih dan atau dipilih menjadi Pengurus Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK. d. Meminta diadakan pertemuan anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar.

e. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Badan Pengelola Sarana Air Bersih diluar pertemuan baik diminta atau tidak.

f. Mendapat pelayanan dan pembinaan yang sama.

g. Melakukan pengawasan atas jalannya Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK. h. Menikmati pelayanan air bersih dan hasil-hasil usaha seperti yang diatur dalam anggaran dasar. 3. Setiap anggota mempunyai kewajiban :

a. Secara aktif ikut memelihara sarana air bersih agar memberikan manfaat yang berkesinambungan. b. Menjaga lingkungan kesehatan, termasuk untuk lingkungan/kebersihan sumur gali.

c. Memelihara sumber air dengan melakukan penghijauan disekitar mata air.

d. Berperilaku hidup bersih dan sehat termasuk kesediaan membangun jamban keluarga karena kesadaran sendiri.

e. Mentaati dan melaksanakan AD-ART

f. Membela kepentingan dan nama baik Unit Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK, ikut hadir dan aktif mengambil peranan dalam pembuatan AD-ART serta mentaati keputusan-keputusannya. Usulan dari masyarakat kurang mampu agar lebih mendapat perhatian.

g. Membayar uang langganan air tepat waktu.

h. Ikut menanggung resiko apabila dana yang terkumpul tidak cukup untuk memperbaiki/merehabilitasi sarana air bersih atau kerusakan aset-aset lainya.

4. Keanggotaan lembaga ini mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku Daftar Anggota.

5. Keanggotaan berakhir bilamana anggota : a. Meninggal dunia.

b. Berhenti atas permintaan sendiri.

c. Tidak membayar uang langganan air selama 6 bulan berturut-turut tanpa alasan.

d. Melakukan perbuatan yang bertentangan atau menyimpang dari usaha agar sarana air bersih mempunyai manfaat yang berkesinambungan.

e. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan.

f. Pindah ke daerah lain sehingga tidak mampu lagi memenuhi kewajiban sebagai anggota sebagaimana semestinya.

6. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku Daftar Anggota.

7. Seseorang yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat Anggota berikutnya.

(5)

Pasal 5

Untuk mengatur dan menyelenggarakan kegiatan Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK perlu diadakan organisasi pengurus yang menjalankan tata laksana lembaga masyarakat

1. Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK dipilih Dari, Oleh dan dalam Rapat Anggota (Pleno Masyarakat).

2. Yang dapat dipilih menjadi pengurus lembaga ini adalah mereka yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Memiliki sifat jujur, aktif, trampil bekerja dan berdedikasi terhadap lembaga ini.

b. Semua tindakan yang berhubungan dengan pemeliharaan air minum meletakkan kepentingan organisasi (lembaga) diatas kepentingan pribadi.

c. Mempunyai pengertian dan wawasan yang cukup terhadap kondisi, kemampuan masyarakat desa dan tata laksana lembaga ini.

Pasal 6

1. Masa jabatan pengurus yaitu selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali.

2. Bilamana seorang pengurus berhenti sebelum masa jabatannya, maka jabatannya dapat ditempati oleh anggota yang lain atas dasar pengangkatan pengurus.

3. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi Teknik dan Seksi lain sesuai kebutuhan.

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS Pasal 7

1. Pengurus bertugas untuk :

a. Mengelola organisasi dan Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK.

b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK.

c. Mewakili Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK ini diluar dan dihadapan pengadilan. 2. Pengurus wajib mempertanggung jawabkan semua kegiatannya.

3. Setiap anggota pengurus diwajibkan menanggung segala kerugian yang diderita oleh Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK yang diakibatkan kelalaiannya dalam melakukan tugas.

Pasal 8

Dengan persetujuan rapat anggota, pengurus selama memegang jabatannya bisa mendapat imbalan yang sesuai dengan beban tugasnya dan kemampuan keuangan Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK.

RAPAT ANGGOTA Pasal 9

1. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi, dimana setiap anggota wajib menghadirinya dengan memperhatikan ke terwakilan perempuan dan laki-laki.

2. Rapat Anggota (pleno masyarakat atau rapat RT) yang pertama yang bertujuan membentuk lembaga ini mempunyai kekuatan yang sama tingginya dengan Rapat Anggota.

3. Rapat Anggota (pleno masyarakat atau rapat RT) dilakukan secara teratur pada setiap bulan.

(6)

5. Pengambilan suara dilakukan secara tertulis jika hal ini dikehendaki sekurang-kurangnya 5 (lima) orang anggota yang memiliki hak suara. Jika tidak, maka suara diambil dengan cara mengacungkan tangan.

Pasal 10

1. Rapat Anggota (pleno masyarakat atau rapat RT) sah jika dihadiri oleh lebih dari separuh anggota yang memiliki hak suara, diantaranya sebesar 50% dari kelompok berpenghasilan rendah dan memperhatikan keterwakilan perempuan.

2. Jika Rapat Anggota (pleno masyarakat atau rapat RT) tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi kuorum sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka Rapat Anggota ditunda untuk paling lama 10 (sepuluh) hari.

3. Bilamana hal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini juga tidak dapat dicapai maka setelah dilakukan penundaan selama satu jam rapat dapat dilaksanakan dan dianggap sah adanya. Keputusan rapat lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

4. Anggota yang tidak hadir dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat atau rapat RT) suaranya tidak dapat diwakilkan kepada anggota lain.

MODAL Pasal 11

Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK desa Tingkir Tengah tugas pokoknya adalah mengelola bantuan sarana air bersih kepada masyarakat Tingkir Tengah, dusun Wiroyudan RT 03 RW 06, yang diberikan Pemerintah lewat Dinas Cipta Karya tahun anggaran 2012.

Pasal 12

Besarnya nilai bantuan hibah desa dari Kegiatan / Progam Dinas Cipta Karya sebesar nilai dalam berita acara serah terima kegiatan pada tahun 2013, dengan dibulatkan dalam ratusan ribu rupiah.

Pasal 13

Nilai bantuan sarana air bersih diberikan sebagai aktiva tetap atau aset tetap bagi pihak yang menerima bantuan .

Pasal 14

1. Pengelolaan sarana air bersih bantuan Kegiatan Dinas Cipta Karya tidak boleh untuk tujuan lain.

2. Pemilikan dan pengelolaan sarana air bersih desa Tingkir Tengah tidak dapat dipindah tangankan kepada pihak lain.

Pasal 15

1. Pemeliharaan sarana air bersih dan biaya Badan Pengelola Sarana Air Bersih dilakukan dengan efisien, efektif, dan ekonomis sehingga pembebanan uang iuran/langganan air tidak memberatkan masyarakat disamping itu masih dapat terkumpul dana yang belum digunakan untuk perbaikan / rehabilitasi / penggantian aset yang rusak.

2. Untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum sejauh mungkin dibiayai dari uang iuran atau langganan dari masyarakat.

Pasal 16

1. Atas dasar keputusan rapat anggota, lembaga dapat menarik iuran pokok dari masyarakat sebagai tambahan modal kerja.

2. Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK dapat menerima bantuan dari pihak lain yang sifatnya tidak mengikat dan atau dapat mempengaruhi tujuan terutama pengelolaan sarana air bersih oleh Unit Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK.

(7)

Pasal 17

1. Perhitungan harga jual air atau disebut juga penentuan tarif didasarkan kepada perhitungan pada kondisi sarana air bersih berfungsi maksimum sesuai perencanaan.

2. Dalam penerapannya diperlukan penyesuaian tergantung tingkat perkembangan pengelolaan sehingga sarana dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan harga jual atau tarif yang telah ditetapkan. 3. Air yang dijual kepada masyarakat adalah air yang diproduksi melalui sarana penyediaan air bersih yang dikelola termasuk didalamnya adalah perkiraan kebocoran dan penggunaan air yang terbuang pada unit pengolahan.

4. Produksi air yang dijual kepada masyarakat adalah air yang disalurkan melalui kran umum,hidran umum dan sambungan rumah yang banyaknya dapat diukur melalui pemasangan alat meter air maupun alat ukur lain yang keabsahannya disepakati bersama.

5. Penjualan air kepada masyarakat harus mempertimbangkan faktor keperpihakan kepada kelompok miskin yaitu dengan memberikan harga yang lebih murah dari harga yang dibebankan kepada kelompok menengah dan kaya. Demikian halnya penjualan air atau tarif melalui kran umum harus lebih murah dari penjualan air atau tarif menggunakan sambungan rumah.

6. Penentuan tarif progresif perlu diterapkan untuk menghindari pemakaian air yang berlebihan dan dikenakan baik terhadap sambungan rumah maupun pemakaian melalui kran umum.

7. Untuk memperluas dan meningkatkan pelayanan, dilakukan dengan memperbanyak sambungan rumah dengan beban biaya yang serendah mungkin dari masyarakat.

8. Harga produksi air yang dijual dihitung dengan cara membagi produksi air dengan biaya pengelolaan menurut waktu tertentu.

9. Biaya pengelolaan merupakan penjumlahan antara biaya penyusutan, biaya operasi, biaya pemeliharaan serta biaya pengembangan.

10. Biaya penyusutan memperhitungkan umur teknis dari unit-unit bangunan utama sarana air minum yang dianggap penting. Untuk umur teknis kran umum / hidran umum, pompa diperkirakan 4-5 tahun, untuk bangunan lainnya berkisar antara 10 sampai dengan 15 tahun. Perhitungan biaya penyusutan menggunakan cara sederhana metode garis lurus dengan anggapan tidak ada nilai sisa.

11. Dalam menentukan biaya pemelihaaan dan biaya pengembangan adalah dengan mempertimbangkan perkembangan yang terjadi sejalan beroperasinya sarana. Pada tahap awal beroperasi, besarnya biaya pemeliharaan dan pengembangan ditetapkan berdasarkan prosentase terhadap nilai investasi. Selanjutnya dapat ditetapkan berdasarkan kebutuhan nyata setelah 1 – 2 tahun pengalaman mengelola sarana.

Pasal 18

Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK termasuk lembaga yang bertujuan meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat sehingga tujuan pemberian bantuan hibah dari Kegiatan / Progam Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, oleh Pemeritah kota Salatiga kepada masyarakat segera tercapai.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 19

1. Perubahan terhadap Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan apabila mendapat setidak-tidaknya 2/3 (dua pertiga) suara dari jumlah anggota yang hadir dan memiliki suara dalam Rapat Anggota.

2. Bilamana terjadi perubahan-perubahan terhadap Anggaran Dasar ini maka perlu dibuat catatan perubahan Anggaran Dasar dan disampaikan kepada seluruh anggota selambat-lambatnya satu minggu setelah terjadinya perubahan.

(8)

Apabila ada keputusan-keputusan baru yang disepakati oleh Rapat Anggota maka keputusan-keputusan tersebut dapat dimasukkan sebagai aturan tambahan yang juga harus dipatuhi oleh seluruh anggota Unit Badan Pengelola Sarana Air Bersih TIRTA MUBAROK.

PENUTUP Pasal 21

1. Ketentuan-ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan oleh Rapat Anggota. 2. Hal-hal yang lebih operasional akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Unit (BPSAB) TIRTA

1. Permohonan untuk menjadi anggota Badan Pengelola Sarana Air Bersih diajukan oleh calon anggota kepada pengurus secara tertulis dengan menggunakan formulir yang sudah di sediakan untuk keperluan itu. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak di terimanya permohonan calon anggota,

Pengurus lembaga yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 7, yaitu :

1. Jumlah pengurus disesuaikan dengan perkembangan Unit Badan Pengelola Sarana Air Bersih.

a. ada keterwakilan perempuan dan laki-laki secara proporsional.Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi Teknik, serta seksi lain sesuai kebutuhan.

b. Penasehat berjumlah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.

2. Pengunduran diri Anggota Pengurus setiap tahun adalah berdasarkan yang sudah paling lama memegang jabatan, tetapi bila diantara mereka ada yang diangkat menjadi Anggota Pengurus pada hari yang sama maka pengunduran diri akan dilakukan dengan undian, kecuali ada kesepakatan diantara mereka sendiri.

3. Rapat Anggota Tahunan Badan Pengelola Sarana Air Bersih akan mengisi lowongan jabatan Anggota Pengurus yang mengundurkan diri tersebut dengan memilih diantara para angota lainnya.

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS Pasal 3

1. Setiap Anggota Pengurus yang secara berturut-turut tidak hadir dalam 3 (tiga) kali rapat rutin Pengurus tanpa memberikan alasan yang dapat diterima, maka Pengurus yang bersangkutan dianggap telah meninggalkan jabatannya.

2. Setiap lowongan dalam keanggotaan pengurus akan diisi oleh anggota pengurus baru dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya lowongan tersebut, dimana Anggota baru dipilih dengan jumlah suara lebih dari separuh Anggota Pengurus yang ada, untuk selanjutnya disahkan oleh Rapat Anggota. Apabila pengangkatan dilakukan bukan untuk tujuan pengisian lowongan sementara,maka Anggota Pengurus itu berhenti pada saat jabatan Anggota Pengurus yang digantikannya itu selesai.

Pasal 4

(9)

1. Kebijakan dalam pengelolaan air agar tujuan Kegiatan Dinas Cipta Karya dan tujuan masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah tercapai.

2. Kebijakan, usul, rancangan, atau saran-saran amandemen perubahan terhadap Peraturan Dasar / Peraturan Rumah Tangga kepada Rapat Anggota Tahunan/Khusus.

3. Kebijakan mengenai kegiatan kegiatan promosi PHBS dan peningkatan kemampuan masyarakat.

4. Kebijakan-kebijakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh Rapat Anggota untuk disusun dan digariskan oleh pengurus.Pengurus mengusahakan agar dalam rapat Badan Pengelola Sarana Air Bersih selalu di sertai laporan / ditempelkan sehelai tembusan Laporan Keuangan Badan Pengelola Sarana Air Bersih yang terakhir.

Pasal 5

5. Peningkatan kemampuan dan promosi sanitasi dan kesehatan bagi para anggota kelompok di lakukan oleh pengurus.

6. Bentuk-bentuk peningkatan kemampuan dan promosi sanitasi dan kesehatan yang harus di berikan meliputi :

a. Memberikan promosi PHBS bagi calon-calon anggota Unit Badan Pengelola Sarana Air Bersih. b. Memberikan promosi PHBS bagi anggota-anggota Unit Badan Pengelola Sarana Air Bersih.

c. Mengusahakan bahan-bahan bacaan dan peningkatan kemampuan bagi para anggota dan pengurus. d. Memberikan penyuluhan PHBS kepada masyarakat umum.

e. Meningkatkan jumlah anggota kelompok.

f. Meningkatkan promosi PHBS, penyuluhan PHBS dengan demonstrasi bagi para anggota Unit Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan masyarakat di lingkungan Wilayah Kerja Pengelola.

PEMILIHAN PENGURUS Pasal 6

1. Lembaga / Kelompok Swadaya Masyarakat sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum musyawarah pembentukan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi mengusulkan rencana dan agenda pembentukan Unit Pengelola Sarana Air Bersih, diantaranya pemilihan pengurus BPSAB atau Badan Pengelola Sarana Air Bersih.

2. KSM melakukan koordinasi dengan pemerintah desa. Ketua RT sebagai penanggung jawab Pemerintah Desa mengadakan sosialisasi, mengundang untuk hadir kepada masyarakat, pemanfaat atau pengguna air dan pihak terkait pembentukan Unit Pengelola termasuk calon pengurus dan penasehat yang diusulkan oleh masyarakat.

3. Pelaksanaan rapat anggota (musyawarah masyarakat) difasilitasi oleh RT dibantu Seksi-seksi. Musyawarah dihadiri oleh calon pengurus, calon penasehat, pemanfaatan sarana atau pengguna air bersih sebagaimana ketentuan rapat anggota (musyawarah masyarakat) dengan membahas agenda musyawarah, diantaranya pemilihan pengurus.

4. Pada agenda pemilihan pengurus, Ketua RT selaku fasilitator menawarkan dan menyepakati dengan peserta tentang prosedur pemilihan, hasil perolehan suara dengan posisi yang dijabat.

5. Ketua RT memfasilitasi pelaksanaan pemilihan pengurus, setelah prosedur dan ketentuan rapat anggota (musyawarah masyarakat) disepakati oleh peserta pertemuan.

6. Kepengurusan Badan Pengelola Sarana Air Bersih yang terbentuk disahkan dengan Surat Keputusan Ketua RT (atau sebutan lain).

JABATAN DALAM KEPENGURUSAN Pasal 7

Jabatan dan kewajiban para pengurus adalah sebagai berikut :

Ketua

(10)

Sekretaris

Bertugas membuat serta memelihara Berita Acara/Notulen Rapat yang asli dan lengkap dari rapat rapat anggota dan rapat pengurus. Bertanggung jawab atas permberitahuan/undangan kepada anggota sebelum rapat diadakan, sesuai dengan ketentuan didalam AD/ART. Menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan keputusan pengurus yang tidak menyimpang dari ketentuan AD/ART.

Bendahara

Bertugas sebagai pelaksana sehari-hari Lembaga di bawah bimbingan dan pengawasan Pengurus.Tanpa mengurangi pembatasan dan pengawasan yang ditetapkan oleh Pengurus,Bendahara berkewajiban melakukan tugas-tugas sebagai berikut :

1. Memelihara semua bukti keuangan, barang-barang/jaminan, surat-surat berharga.

2. Bersama ketua menandatangani surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan dan dipindah tangankan.

3. Menyimpan dan memelihara semua arsip yang lengkap mengenai segala transaksi keuangan. 4. Membuat laporan keuangan selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari setelah akhir bulan. 5. Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan dan statistik dalam waktu 15 hari setelah akhir

bulan.

6. Menerima semua pembayaran atas nama lembaga, dan menyimpannya di tempat yang aman yang ditentukan pengurus, selambat-lambatnya 28 jam setelah menerimanya.

7. Melakukan semua tugas lain seperti membuat surat perjanjian pinjaman. Ditetapkan di Salatiga

Pada tanggal 2 Desember 2014

Atas nama seluruh anggota Badan Pengelola Sarana Air Bersih Tirta Mubarok.

Ketua Sekretaris

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan KKM harus mempertimbangkan setidaknya 3 aspek, yakni karakteristik peserta didik (intake), karakteristik muatan/mata pelajaran (kompleksitas), dan kondisi satuan

Mencermati masalah yang akan diteliti, yakni kepemimpinan pejabat struktural, iklim organisasi dan produktivitas kerja pegawai, maka metode yang akan digunakan

Pembayaran zakat fitrah dengan uang yang dilakukan oleh masyarakat Jorong V Sungai Jariang, dengan cara menyerahkan zakat fitrah kepada panitia zakat fitrah atau pengurus

Dwidharma Printing Solution sangat mengalami kesulitan pada tahap produksi mereka, karena semakin berkembangnya perusahaan dan order yang semakin banyak, alur data menjadi

a) Mempunyai daya tarik yang besar dan dapat menimbulkan keinginan dan minat baru, hal ini terjadi karena peranan warna, gerakan, intonasi, suara, bentuk rancangan yang

Pesan dakwah (maudu) adalah pesan-pesan, materi atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh dai (subjek dakwah) kepada mad’u (objek dakwah), yaitu keseluruhan ajaran

Karakter Akihiro berdasarkan sikapnya dapat dilihat dari perbuatannya seperti latihan lari, ia memiliki pendirian untuk serius berlatih lari dan memiliki keyakinan untuk menang