SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK
PANGAN
BERBASISCOMPACT
DISC-READ ONLY MEMORY
(CD-ROM)
Oleh :
SAIDINAL DIXIE N F14101083
2006
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Saidinal Dixie N. F14101083. Sistem Informasi Penelitian Produk Pangan Berbasis Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Di bawah bimbingan :
Bambang Pramudya, M. Solahudin. 2006
RINGKASAN
Perkembangan kegiatan penelitian di Indonesia cukup membanggakan jika diukur dari segi kuantitas (jumlah). Termasuk di dalamnya penelitian dalam bidang ilmu dan teknologi pangan. Penelitian-penelitian tersebut diharapkan mampu diwujudkan menjadi suatu produk yang berdaya saing tinggi. Namun kendala yang masih harus dihadapi adalah sejauh mana hasil-hasil riset tersebut telah diadopsi oleh kalangan industri.
Sebuah sistem informasi diperlukan untuk dapat melihat peta penelitian yang memuat basis data di dalamnya. Media yang digunakan untuk menyimpan sistem informasi ini adalah Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Dengan menggunakan CD-ROM, proses distribusi menjadi lebih mudah dan juga ekonomis. Selain itu, tampilan (layout) diharapkan menjadi lebih interaktif dan menarik karena CD-ROM memiliki kapasitas yang cukup besar.
Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu sistem informasi penelitian produk pangan berbasis CD-ROM (Compact Disc-Read Only Memory) yang mampu menyajikan informasi dengan cepat, mudah pemakaiannya dan ekonomis dengan aplikasi multimedia sehingga tampilan sistem informasi menarik dan mudah dipahami penggunanya.
Sistem informasi ini dibangun menggunakan Macromedia Flash MX 2004. Penulis menggunakan ActionScript 2.0 sebagai bahasa pemrograman. Sistem informasi tersebut dibangun menggunakan tahapan system development life cycle, yang terdiri dari investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem. Hasil akhir dari sistem informasi ini yaitu berupa produk berbentuk CD-ROM yang didalamnya terdapat berkas-berkas yang berekstensi *.EXE dan *.SWF.
Sistem informasi yang dibangun kemudian diuji terhadap 3 komputer yang memliki processor yang berbeda yaitu Intel Pentium II, Intel Pentium III, dan Intel Pentium IV. Sistem informasi ini juga diuji terhadap 2 sistem operasi, yaitu Windows 98 dan Windows XP. Proses pengujian dilakukan dengan menggukan spesifikasi CD-ROM drive yang sama, yaitu 52x (7800 KB/ s). Perawatan sistem perlu dilakukan untuk menjaga sistem agar tetap dapat beroperasi dengan baik.
Evaluasi sistem oleh responden dilakukan dengan cara mengakses sistem informasi yang telah menjadi produk (ROM) pada komputer melalui CD-ROM drive secara langsung dan mengisi kuisioner setelah pengaksesan sistem informasi selesai.
SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK
PANGAN
BERBASIS
COMPACT DISC-
READ ONLY MEMORY
(CD-ROM)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh : SAIDINAL DIXIE N
F14101083
2006
BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK PANGAN
BERBASIS COMPACT DISC-READ ONLY MEMORY (CD-ROM)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
SAIDINAL DIXIE N F14101083
Dilahirkan pada tanggal 10 April 1983
di Bogor
Tanggal Lulus : Januari 2006
Menyetujui,
Bogor, Januari 2006
Dosen Pembimbing Akademik Dosen Pembimbing II
Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng Ir. M. Solahudin, M.Si NIP. 130 541 469 NIP. 131 965 838
Mengetahui,
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis merupakan putra ketiga dari tiga bersaudara dengan bapak bernama
Nurdin Yahya dan ibu bernama Tien Herdiaty yang dilahirkan pada tanggal 10
April 1983 di Bogor. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD
Negeri 01 Sawahan Padang pada tahun 1995, pendidikan tingkat menegah di
SLTP Negeri 1 Bogor pada tahun 1998 dan pendidikan tingkat atas di SMU
Negeri 2 Bogor pada tahun 2001. Pendidikan non formal lainnya adalah kursus
LIA (Lembaga Indonesia Amerika) di Bogor pada tahun 1998 sampai dengan
tahun 2000. Pada tahun 2001, penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut
Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Jurusan
Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian.
Selama menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif di
berbagai organisasi baik internal maupun eksternal kampus diantaranya
Himpunan Profesi Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA), Information and
Technology Center (ITC), dan Himpunan Pemuda Kotabatu.
Penulis melakukan praktik lapang di PT Indolakto Cicurug, Sukabumi pada
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas segala karunia dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Sistem Informasi
Penelitian Produk Pangan Hasil Pertanian Berbasis Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis mulai dari bulan Mei 2005 hingga Agustus 2005.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Mama, abang, dan kakak yang senantiasa memberikan dukungan, kasih
sayang dan doa.
3. Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membimbing sepenuhnya dalam usaha penyelesaian
skripsi ini.
4. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si selaku dosen pembimbing II yang turut
membantu dan mengarahkan sepenuhnya dalam usaha penyelesaian skripsi
ini.
5. Tjahja Muhandri. S.TP, M.T selaku dosen penguji skripsi.
6. Widi yang telah mencerahkan hati, membukakan pikiran, serta memberikan
inspirasi.
7. Tito dan Amru sebagai teman yang sangat banyak membantu dalam
pembuatan skripsi ini.
8. Teman-teman dekat semasa kuliah, Rangga, Zaky, Aroy, Aldes, Lingga, Ito,
Piesca, Trini, Angel, teman-teman SMIP 38 (Satria, Budi, Renan, Alim,
Panca, Faris, Oni, Widia, Novi dan Ani) serta teman-teman TEP 38.
9. Cendol, Didiet, Ian, Yama, Dudi (alm), Ai dan Ayu yang telah membantu
melupakan sejenak beban-beban yang telah dan akan dijalani.
10. Mas Aji Teratai Enterprise yang telah membantu dalam pembuatan desain
sistem informasi ini.
12. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bimbingan Pak Wayan Astika, atas
bantuan scannernya.
13. Semua pihak yang telah berjasa selama penulis menjalankan studi.
Penulis berharap penelitian ini dapat berguna dan memberi manfaat bagi kita
semua. Segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak akan
penulis terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang.
Bogor, 2006
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ... 1
B. TUJUAN PENELITIAN ... 2
SISTEM INFORMASI ... 3
PENELITIAN PRODUK PANGAN ... 5
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA ... 9
DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM /
SYSTEM
DEVELOPMENT LIFE CYCLE
(SDLC) ... 11
E. MULTIMEDIA ... 15
F.
COMPACT DISC-READ ONLY MEMORY
(CD-ROM) 18
METODE PENELITIAN
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ... 19ALAT DAN BAHAN ... 19
METODE PEMBANGUNAN SISTEM ... 20
METODE PENGUMPULAN DATA ... 21
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. INVESTIGASI SISTEM ... 22B. ANALISIS SISTEM ... 24
C. DESAIN SISTEM ... 25
D. IMPLEMENTASI SISTEM ... 36
E. PERAWATAN SISTEM ... 44
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN ... 46SARAN 47
DAFTAR PUSTAKA ... 48
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Tahapan System Development Life Cycle ... 11
2. Struktur berlapis komponen pengetahuan pada multimedia ... 16
3. Tampilan ketika berkas SIRMAPP dijalankan ... 26
4. Frame halaman utama ... 27
5. Tampilan menu nama peneliti ... 27
6. Tampilan menu produk ... 28
7. Tampilan menu teknologi ... 29
SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK
PANGAN
BERBASISCOMPACT
DISC-READ ONLY MEMORY
(CD-ROM)
Oleh :
SAIDINAL DIXIE N F14101083
2006
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Saidinal Dixie N. F14101083. Sistem Informasi Penelitian Produk Pangan Berbasis Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Di bawah bimbingan :
Bambang Pramudya, M. Solahudin. 2006
RINGKASAN
Perkembangan kegiatan penelitian di Indonesia cukup membanggakan jika diukur dari segi kuantitas (jumlah). Termasuk di dalamnya penelitian dalam bidang ilmu dan teknologi pangan. Penelitian-penelitian tersebut diharapkan mampu diwujudkan menjadi suatu produk yang berdaya saing tinggi. Namun kendala yang masih harus dihadapi adalah sejauh mana hasil-hasil riset tersebut telah diadopsi oleh kalangan industri.
Sebuah sistem informasi diperlukan untuk dapat melihat peta penelitian yang memuat basis data di dalamnya. Media yang digunakan untuk menyimpan sistem informasi ini adalah Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Dengan menggunakan CD-ROM, proses distribusi menjadi lebih mudah dan juga ekonomis. Selain itu, tampilan (layout) diharapkan menjadi lebih interaktif dan menarik karena CD-ROM memiliki kapasitas yang cukup besar.
Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu sistem informasi penelitian produk pangan berbasis CD-ROM (Compact Disc-Read Only Memory) yang mampu menyajikan informasi dengan cepat, mudah pemakaiannya dan ekonomis dengan aplikasi multimedia sehingga tampilan sistem informasi menarik dan mudah dipahami penggunanya.
Sistem informasi ini dibangun menggunakan Macromedia Flash MX 2004. Penulis menggunakan ActionScript 2.0 sebagai bahasa pemrograman. Sistem informasi tersebut dibangun menggunakan tahapan system development life cycle, yang terdiri dari investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem. Hasil akhir dari sistem informasi ini yaitu berupa produk berbentuk CD-ROM yang didalamnya terdapat berkas-berkas yang berekstensi *.EXE dan *.SWF.
Sistem informasi yang dibangun kemudian diuji terhadap 3 komputer yang memliki processor yang berbeda yaitu Intel Pentium II, Intel Pentium III, dan Intel Pentium IV. Sistem informasi ini juga diuji terhadap 2 sistem operasi, yaitu Windows 98 dan Windows XP. Proses pengujian dilakukan dengan menggukan spesifikasi CD-ROM drive yang sama, yaitu 52x (7800 KB/ s). Perawatan sistem perlu dilakukan untuk menjaga sistem agar tetap dapat beroperasi dengan baik.
Evaluasi sistem oleh responden dilakukan dengan cara mengakses sistem informasi yang telah menjadi produk (ROM) pada komputer melalui CD-ROM drive secara langsung dan mengisi kuisioner setelah pengaksesan sistem informasi selesai.
SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK
PANGAN
BERBASIS
COMPACT DISC-
READ ONLY MEMORY
(CD-ROM)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh : SAIDINAL DIXIE N
F14101083
2006
BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK PANGAN
BERBASIS COMPACT DISC-READ ONLY MEMORY (CD-ROM)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
SAIDINAL DIXIE N F14101083
Dilahirkan pada tanggal 10 April 1983
di Bogor
Tanggal Lulus : Januari 2006
Menyetujui,
Bogor, Januari 2006
Dosen Pembimbing Akademik Dosen Pembimbing II
Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng Ir. M. Solahudin, M.Si NIP. 130 541 469 NIP. 131 965 838
Mengetahui,
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis merupakan putra ketiga dari tiga bersaudara dengan bapak bernama
Nurdin Yahya dan ibu bernama Tien Herdiaty yang dilahirkan pada tanggal 10
April 1983 di Bogor. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD
Negeri 01 Sawahan Padang pada tahun 1995, pendidikan tingkat menegah di
SLTP Negeri 1 Bogor pada tahun 1998 dan pendidikan tingkat atas di SMU
Negeri 2 Bogor pada tahun 2001. Pendidikan non formal lainnya adalah kursus
LIA (Lembaga Indonesia Amerika) di Bogor pada tahun 1998 sampai dengan
tahun 2000. Pada tahun 2001, penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut
Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Jurusan
Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian.
Selama menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif di
berbagai organisasi baik internal maupun eksternal kampus diantaranya
Himpunan Profesi Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA), Information and
Technology Center (ITC), dan Himpunan Pemuda Kotabatu.
Penulis melakukan praktik lapang di PT Indolakto Cicurug, Sukabumi pada
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas segala karunia dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Sistem Informasi
Penelitian Produk Pangan Hasil Pertanian Berbasis Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis mulai dari bulan Mei 2005 hingga Agustus 2005.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Mama, abang, dan kakak yang senantiasa memberikan dukungan, kasih
sayang dan doa.
3. Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membimbing sepenuhnya dalam usaha penyelesaian
skripsi ini.
4. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si selaku dosen pembimbing II yang turut
membantu dan mengarahkan sepenuhnya dalam usaha penyelesaian skripsi
ini.
5. Tjahja Muhandri. S.TP, M.T selaku dosen penguji skripsi.
6. Widi yang telah mencerahkan hati, membukakan pikiran, serta memberikan
inspirasi.
7. Tito dan Amru sebagai teman yang sangat banyak membantu dalam
pembuatan skripsi ini.
8. Teman-teman dekat semasa kuliah, Rangga, Zaky, Aroy, Aldes, Lingga, Ito,
Piesca, Trini, Angel, teman-teman SMIP 38 (Satria, Budi, Renan, Alim,
Panca, Faris, Oni, Widia, Novi dan Ani) serta teman-teman TEP 38.
9. Cendol, Didiet, Ian, Yama, Dudi (alm), Ai dan Ayu yang telah membantu
melupakan sejenak beban-beban yang telah dan akan dijalani.
10. Mas Aji Teratai Enterprise yang telah membantu dalam pembuatan desain
sistem informasi ini.
12. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bimbingan Pak Wayan Astika, atas
bantuan scannernya.
13. Semua pihak yang telah berjasa selama penulis menjalankan studi.
Penulis berharap penelitian ini dapat berguna dan memberi manfaat bagi kita
semua. Segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak akan
penulis terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang.
Bogor, 2006
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ... 1
B. TUJUAN PENELITIAN ... 2
SISTEM INFORMASI ... 3
PENELITIAN PRODUK PANGAN ... 5
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA ... 9
DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM /
SYSTEM
DEVELOPMENT LIFE CYCLE
(SDLC) ... 11
E. MULTIMEDIA ... 15
F.
COMPACT DISC-READ ONLY MEMORY
(CD-ROM) 18
METODE PENELITIAN
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ... 19ALAT DAN BAHAN ... 19
METODE PEMBANGUNAN SISTEM ... 20
METODE PENGUMPULAN DATA ... 21
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. INVESTIGASI SISTEM ... 22B. ANALISIS SISTEM ... 24
C. DESAIN SISTEM ... 25
D. IMPLEMENTASI SISTEM ... 36
E. PERAWATAN SISTEM ... 44
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN ... 46SARAN 47
DAFTAR PUSTAKA ... 48
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Tahapan System Development Life Cycle ... 11
2. Struktur berlapis komponen pengetahuan pada multimedia ... 16
3. Tampilan ketika berkas SIRMAPP dijalankan ... 26
4. Frame halaman utama ... 27
5. Tampilan menu nama peneliti ... 27
6. Tampilan menu produk ... 28
7. Tampilan menu teknologi ... 29
9. Tampilan library ... 34
10. Folder mp3 sejajar dengan mp3 player.SWF ... 35
11. Penilaian responden terhadap desain tata letak dalam sistem informasi ... 37
12. Penilaian responden terhadap komposisi warna dalam sistem informasi ... 38
13. Penilaian responden terhadap animasi-animasi yang ada pada sistem informasi ... 38
14. Penilaian responden terhadap sistematika pembagian menu dalam sistem informasi ... 39
15. Penilaian responden terhadap akurasi tombol menu dan sub menu dengan tampilan informasinya. ... 40
16. Penilaian responden terhadap kemudahan dalam pencarian data ... 40
17. Penilaian responden terhadap manfaat yang didapat dari sistem informasi ... 41
18. Hasil uji kompatibilitas sistem ... 43
DAFTAR TABEL
1. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian... 192. Hasil uji kompatibilitas sistem ... 42
3. Penilaian responden terhadap desain tata letak dalam sistem informasi ... 72
4. Penilaian responden terhadap komposisi warna dalam sistem informasi ... 72
5. Penilaian responden terhadap animasi-animasi yang ada pada sistem informasi ... 72
6. Penilaian responden terhadap sistematika pembagian menu dalam sistem informasi ... 72
8. Penilaian responden terhadap kemudahan dalam pencarian data ... 73
9. Penilaian responden terhadap manfaat yang didapat dari sistem
informasi ... 73
DAFTAR LAMPIRAN
1. Skrip proses loading menu ... 51 2. Skrip proses loading data abstrak, data status, dan info jumlah data ... 52 3. Skrip download lagu dan animasi teks ... 59 4. Skrip untuk melakukan loadClip ... 61 5. Diagram alir sistem ... 62
6. Skrip pada Autorun.INF ... 64
7. Format kuisioner ... 65
8. Daftar nama responden ... 68
9. Tabulasi kuisioner ... 69
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan kegiatan penelitian di Indonesia cukup membanggakan
jika diukur dari segi kuantitas (jumlah). Termasuk di dalamnya penelitian
dalam bidang ilmu dan teknologi pangan. Penelitian-penelitian tersebut
diharapkan mampu diwujudkan menjadi suatu produk yang berdaya saing
tinggi. Namun kendala yang masih harus dihadapi adalah sejauh mana
hasil-hasil riset tersebut telah diadopsi oleh kalangan industri.
Sampai saat ini, belum ada media yang mendukung proses link and match antara perguruan tinggi dengan industri, khususnya industri di bidang pangan. Untuk itu, dibutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung serta
meningkatkan proses link and match tersebut agar informasi yang dimiliki oleh perguruan tinggi dapat diakses oleh industri pangan secara efektif
sehingga dapat diaplikasikan ke dalam kegiatan industri pangan.
Sebuah sistem informasi diperlukan untuk dapat melihat peta penelitian
yang memuat dalam basis data di dalamnya. Dengan peta penelitian tersebut,
maka akan dapat diketahui bidang/ tema penelitian yang belum dilakukan,
dan dengan mudah diketahui produk apa saja yang telah siap untuk
dikomersialisasikan/ industrialisasikan. Kelompok-kelompok dalam pemetaan
hasil penelitian ini adalah judul penelitian, tahun penelitian, peneliti, lembaga,
produk, bahan baku, teknologi, kelompok peta penelitian, status paten, status
kesiapan industrialisasi. Selain itu setiap hasil penelitian diberikan status
berkaitan dengan paten (hak kekayaan intelektual).
Media yang digunakan untuk menyimpan sistem informasi ini adalah
Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Media CD-ROM digunakan sebagai media alternatif dari media yang telah dibuat sebelumnya yaitu media
lebih interaktif dan menarik karena CD-ROM memiliki kapasitas yang cukup
besar.
Sistem informasi penelitian produk pangan (SIRMAPP) akan berguna
untuk memperbaiki atau menyempurnakan strategi aktivitas
penelitian-penelitian yang akan dilakukan.
B. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi penelitian
produk pangan berbasis CD-ROM yang mampu menyajikan informasi dengan
cepat, mudah pemakaiannya dan ekonomis dengan aplikasi multimedia
sehingga tampilan sistem informasi menarik dan mudah dipahami
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. SISTEM INFORMASI
Sistem merupakan gabungan komponen yang saling berhubungan dan
bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan
informasi adalah data yang diolah menjadi bentukan yang lebih berguna dan
berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1991 dalam Vetrisia, 2003).
Sistem terdiri dari dua kriteria yaitu tingkat pendugaan dan tingkat kerumitan.
Pada tingkat pendugaan sistem terdiri dari sistem yang bersifat deterministik
dan sistem yang bersifat probabilistik, sedangkan pada tingkat kerumitan
sistem dapat dibagi menjadi sistem yang sederhana, rumit, dan sangat rumit
(Burch dan Strater, 1974).
Menurut Davis (1991), sistem informasi adalah pengolahan data menjadi
informasi atau pengolahan informasi dari bentuk tidak berguna menjadi
informasi yang berguna bagi penerimanya. Stair (1985) menyatakan bahwa
informasi yang dihasilkan suatu sistem haruslah tepat waktu, akurat, singkat,
dan sederhana.
Komponen sistem informasi terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), brainware, netware, dan dataware. Kelima komponen tersebut saling bersinergi membentuk suatu sistem yang utuh.
Data menurut Burch dan Strater (1974) merupakan suatu fakta yang akan
mempunyai arti bagi penerima setelah mengalami proses operasi data (fakta
yang tidak sedang digunakan). Operasi data yang meliputi capturing
(pencatatan), verifying (pengecekan), classifying (pengelompokan), arranging
(penyusunan/ sortasi), summarizing, calculating (perhitungan), storing
(penyimpanan), retrieving (pengembalian kembali), reproduksi, dan
disseminating/ communicating (mengkomunikasikan) diperlukan untuk mengubah data menjadi informasi (Burch dan Strater, 1974).
Personel adalah desainer sistem dan programer. Prosedur meliputi pembuatan desain dan implementasi program, pemeliharaan hardware dan software serta mengatur fungsi operasi., data mengalami mekanisme proses terlebih dahulu
untuk menjadi informasi yang bermanfaat
Murdick et al. (1990) dalam Karuniawan (2004) menyatakan bahwa
sumber sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi:
1. Catatan intern dan ekstern
2. Mewawancarai para manajer serta personil operasi.
3. Metode sampling dan estimasi.
Ada tiga jenis proses data yaitu klasifikasi, manipulasi dan sintesis.
Menurut O'Brien (1999) sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima
sumber data sebagai masukan dan mengolahnya menjadi produk informasi
sebagai keluaran.Tujuan sistem informasi adalah mengubah data menjadi
suatu informasi.
Menurut Wilkinson (1982), sasaran yang harus dicapai untuk menentukan
kriteria penilaian suatu sistem informasi adalah:
1. relevance (sesuai kebutuhan) 2. capacity (kapasitas dari sistem) 3. efficiency (efisiensi dari sistem)
4. timeliness (ketepatan waktu menghasilkan informasi) 5. accesibility (kemudahan akses)
6. flexibility (keluwesan sistem)
7. accurancy (ketepatan nilai dari informasi) 8. reliability (keandalan dari sistem)
9. security (keamanan dari sistem) 10. economy (nilai ekonomis dari sistem) 11. simplicity (kemudahan sistem digunakan).
Menurut Long (1989), untuk mencapai efektifitas yang tinggi maka sistem
informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Dapat menampung pemrosesan data dalam menangani semua kegiatan dan
perlindungan dokumen.
3. Fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan informasi
yang dibutuhkan.
4. Dilengkapi dengan sistem pengaman yang dapat digunakan oleh
orang-orang tertentu saja, sehingga terhindar dari penyalahgunaan.
Pendapat tersebut memperkuat pendapat Stair (1985), yang sebelumnya
juga memberikan beberapa karakteristik sistem informasi yang baik, antara
lain:
1. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang sampai pada penerimanya
tidak terlambat.
2. Akurat, yaitu informasi tersebut bebas dari kesalahan dan tidak bias.
3. Fleksibel, yaitu informasi dapat digunakan masa kini dan yang akan
datang.
4. Bernilai ekonomi, yaitu manfaat dari informasi lebih besar daripada biaya
yang dikeluarkan untuk mendapatkannya.
5. Reliable, yaitu informasi benar-benar nyata.
6. Singkat dan sederhana, yaitu mudah dibaca dan dimengerti oleh penerima
informasi.
Sistem informasi dapat disimpulkan sebagai suatu sistem yang dapat
mengubah suatu data menjadi informasi yang berguna bagi pemakai tertentu
atau dapat menjadi bahan dasar untuk proses konversi data menjadi informasi
yang lain.
B. PENELITIAN PRODUK PANGAN
1. Produk Pangan
Undang-Undang No 7 Tahun 1996 tentang pangan menyebutkan
bahwa pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau
Pangan adalah kebutuhan pokok manusia yang hakiki untuk dapat
hidup. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya
menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya
manusia berkualitas untuk melaksanakan pembangunan nasional (Tjahjadi,
2003).
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus melaju dengan pesat
memberikan dampak yang jelas terhadap produk pangan. Sebuah produk
pangan dengan bahan baku yang sama telah berubah proses pembuatannya
sehingga menjadikannya sebagai produk baru.. Menurut Apriantono
(2001) pada proses-proses bioteknologi yang melibatkan mikroba, semua
media bercampur dengan mikroba dan pada produk yang dihasilkan.
Menurut Fardiaz (1992), penggolongan terhadap produk pangan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu penggolongan produk pangan berdasarkan
derajat keasaman (pH) dan penggolongan produk pangan berdasarkan
aktivitas air (Aw). Penggolongan produk pangan berdasarkan pH terdiri
dari:
a. Makanan berasam rendah
Makanan berasam rendah adalah makanan yang mempunyai pH
lebih besar dari 5.3. Produk pangan yang termasuk golongan makanan
berasam rendah diantaranya jagung, daging, ikan, susu, dan lain-lain.
b. Makanan berasam sedang
Makanan berasam sedang adalah makanan yang mempunyai pH
5.3 sampai diatas 4.5. Produk pangan yang termasuk golongan
makanan berasam sedang diantaranya bayam, asparagus, bit, labu
kuning dan lain-lain.
c. Makanan asam
Makanan asam adalah makanan yang mempunyai pH 4.5 sampai
3.7. Produk pangan yang termasuk golongan makanan asam
diantaranya tomat, pir, nenas dan lain-lain.
d. Makanan berasam tinggi
Makanan berasam tinggi adalah makanan yang mempunyai pH 3.7
berasam tinggi diantaranya buah-buahan asam (berries), acar-acaran (termasuk sayur asin dan sauerkraut), dan lain sebagainya.
Penggolongan produk pangan berdasarkan Aw terdiri dari:
a. Pangan basah
Pangan basah adalah produk pangan yang memiliki Aw lebih besar
dari 0.9. Yang termasuk produk basah antara lain buah-buahan segar,
sayuran segar, susu segar, dan lain-lain.
b. Pangan semi basah
Pangan semi basah adalah produk pangan yang memiliki Aw antara
0.65 sampai dengan 0.9. Yang termasuk produk semi basah antara lain
kurma, jam, jelly, dodol, manisan, buah kering, ikan asam, ham, fruit cake, pie, dan lain-lain.
c. Pangan kering
Pangan kering adalah produk pangan yang memiliki Aw lebih kecil
dari 0.6. Yang termasuk produk kering antara lain kerupuk, keripik,
tepung, cookies, dan lain-lain.
2. Teknologi Pangan
Teknologi adalah kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan
ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis (Ali et al., 1991). Menurut
Winarno dan Fardiaz (1973), teknologi pangan ialah segala sesuatu yang
menyangkut perlakuan dan pengolahan hasil pertanian dari sejak
pemanenan hingga penggunaan terakhir oleh konsumen.
Menurut Fellows (1990), teknologi pangan terdiri dari 5 pembagian
utama, yaitu pengolahan dengan suhu normal, pengolahan dengan panas,
pengolahan dengan cara pelepasan (tanpa) panas, dan post processing. a. Pengolahan dengan suhu normal
Pengolahan dengan suhu normal terdiri dari:
1) Persiapan bahan mentah (baku), yaitu pencucian, sorting
(pemilihan), grading (pembagian kelas), dan pengupasan. 2) Pengecilan ukuran.
4) Teknologi fermentasi dan enzim.
5) Iradiasi.
b. Pengolahan dengan panas
Pengolahan dengan panas dapat dibagi menjadi:
1) Pengolahan panas menggunakan uap air, yang terdiri dari
blanching, pasteurisasi, sterilisasi, evaporasi, dan ekstrusi.
2) Pengolahan panas dengan udara panas, yang terdiri dari dehidrasi
dan pemanggangan.
3) Pengolahan panas menggunakan minyak, yaitu penggorengan.
4) Pemanasan dengan energi iradiasi, terdiri dari microwave dan
radiasi Infra Red.
c. Pengolahan dengan cara pelepasan (tanpa) panas
Pengolahan dengan cara pelepasan (tanpa) panas terdiri dari:
1) Pendinginan dan penyimpanan atmosfer terkontrol ( controlled-atmosphere storage).
2) Pembekuan.
3) Pengeringan beku (freeze drying). d. Post Processing
Post processing merupakan proses yang dilakukan setelah produk jadi atau pengolahan terakhir. Post processing terdiri dari:
1) Pelapisan (coating) 2) Pengemasan
3. Bahan Baku Pangan
Bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui proses produksi
menjadi barang jadi (Ali et al., 1991).
Menurut Winarno dan Fardiaz (1973), pada dasarnya bahan pangan
terdiri dari 4 komponen penting yaitu air, protein, karbohidrat, lemak dan
turunan-turunannya. Selain itu bahan pangan juga mengandung komponen
anorganik dalam bentuk kandungan mineral dan komponen organik
berbeda-beda pada masing-masing bahan pangan tergantung dari susunan,
kekerasan, flavor, warna dan nilai makanannya.
Menurut Ronsivalli dan Vieira (1992), bahan baku pangan dapat dibagi
menjadi:
a. Daging, misalnya daging sapi, daging babi, daging kambing, sosis, dan
lain-lain.
b. Produk susu, misalnya susu cair, mentega, whey, dan lain-lain.
c. Unggas dan telur, misalnya ayam, bebek, telur penyu, telur puyuh, dan
lain-lain.
d. Ikan dan kerang, misalnya mackerel, salmon, gurame, kerang hijau,
dan lain-lain.
e. Sereal, misalnya gandum, biji jagung, oats, barley, beras, dan lain-lain. f. Produk panggang, misalnya roti, kue, cookies,doughnuts, crackers, pie
crust, dan lain-lain.
g. Sayuran, misalnya asparagus, polong-polongan, brokoli, kol, wortel,
seledri, mentimun, jagung manis, mentimun, jamur, selada, bawang,
kacang-kacangan, kentang, minyak zaitun, bayam, tomat, dan lain-lain.
h. Buah-buahan, misalnyapisang, ceri, jeruk, jeruk nipis, pir, nenas, plum,
blackberries, bluberries, cranberries, raspberries, strawberries, apel, anggur, dan lain-lain.
i. Gula, misalnya glukosa, sukrosa, maltosa, gula aren, gula dapur, dan
lain-lain.
j. Lemak dan minyak, misalnya lemak babi, lemak sapi, margarin, dan
lain-lain.
C. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
Szymanski dan Pulschen (1995) dalam Miranda (2003) menyatakan bahwa
sistem basis data merupakan perangkat lunak yang mengatur pembuatan,
penyimpanan, pengaksesan, perubahan, penghapusan dan penggunaan basis
data. Sistem basis data dapat mengakses dan mengatur beberapa file, tabel atau objek dalam waktu yang sama dan menghubungkan satu sama lain apabila
penyimpanan informasi, penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan
informasi, dan pengamanan bagi informasi terhadap usaha-usaha pengaksesan
oleh orang-orang yang tidak berwenang dan tidak bertanggung jawab.
DBMS terdiri dari kumpulan terpadu data dan gugus program untuk
mengakses data. Tujuan utamanya adalah menyediakan lingkungan yang aman
dan nyaman untuk pendayagunaan, pencarian, dan penyimpanan data pada
basis data (Korth dan Silberschartz, 1986 dalam Fathansyah, 1999).
Menurut Awad dan Goetere (1992) dalam Fathansyah (1999), sebuah
sistem agar dapat dikategorikan sebagai DBMS maka harus memiliki kriteria
sebagai berikut:
1. Interface alamiah yang dapat digunakan oleh pengguna, tidak terikat pada struktur fisik database
2. Sebuah lingkungan multi pengguna dimana pengguna dapat mengakses
database yang sama, menggunakan tampilan yang diinginkan oleh
masing-masing pengguna
3. Kemampuan mengubah data tanpa mempengaruhi program
4. Pengendalian hak akses terhadap berbagai pengguna untuk menjaga
kerahasiaan dan integritas data yang tersimpan
5. Mekanisme pencegahan dari kegagalan yang menyebabkan kehilangan
data
Sistem manajemen basis data meliputi kegiatan :
1. Pendefenisian struktur penyimpanan informasi
2. Penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan informasi
3. Pengamanan bagi informasi terhadap usaha-usaha pengaksesan oleh
orang-orang yang tidak berwenang.
Sistem manajemen basis data terdiri atas tiga komponen (Whittington,
1988 dalam Fathansyah, 1999), yaitu :
1. The query processor, berfungsi menerima permintaan pengguna dan mengolahnya menjadi suatu bentuk yang merupakan hasil olahan tersebut.
3. The toolset, bertugas menyediakan berbagai fasilitas untuk berbagai kegiatan seperti pembuatan basis data, restrukturisasi basis data, sistem
pengawasan (up-date) dan pengembangan aplikasi.
D. DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM/ SYSTEM
DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)
SDLC merupakan suatu metode pengembangan sistem yang mencakup
tahapan logik proses pengembangan sistem (O’Brien, 1999) seperti disajikan
dalam Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan System Development Life Cycle.
Tahap pengembangan sistem berdasarkan metode SDLC tersebut dibagi
atas beberapa tahapan, yaitu investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem,
implementasi sistem, dan perawatan sistem.
1. Tahap Investigasi Sistem
Tahap investigasi memerlukan feasibility study (studi kelayakan) karena proses pembangunan sistem memerlukan biaya. Tujuan dari
feasibility study adalah untuk mengevaluasi alternatif sistem dan untuk Investigasi Sistem
Produk : Studi kelayakan
Analisis Sistem
Produk : Kebutuhan fungsional
Desain Sistem Produk : Spesifikasi sistem
Implementasi Sistem Produk : Sistem operasional
mengusulkan sistem yang paling nyata dan layak untuk pembangunan
sistem.
Feasibility study (studi kelayakan) menggunakan metode pengumpulan data melalui :
a. Wawancara dengan pegawai, pelanggan, manajer, dan pakar.
b. Kuisioner untuk mencocokkan end user dalam organisasi
c. Observasi personal, videotaping, atau terlibat dalam aktivitas kerja
end user.
d. Pemeriksaan dokumen, laporan, prosedur manual, dan dokumentasi
lainnya.
e. Pembangunan, simulasi, dan observasi model aktivitas kerja.
Kelayakan dari sistem yang diusulkan dapat dievaluasi dalam 4
(empat) kategori utama, yaitu:
a. Kelayakan Organisasi
Fokus kelayakan organisasi adalah pada seberapa baik usulan
sistem mendukung tujuan organisasi dan rencana strategisnya.
b. Kelayakan Ekonomis
Pada kategori kelayakan ekonomis diperhatikan baik
penghematan biaya, peningkatan penghasilan, peningkatan profit,
pengurangan permintaan investasi dan jenis benefit lainnya yang akan
melebihi biaya operasi dan pembangunan sistem yang diusulkan.
c. Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis dapat didemonstrasikan jika keandalan
hardware dan software mampu mempertemukan kebutuhan dari sistem yang diusulkan yang dapat diperoleh dan dibangun pada waktu
yang dibutuhkan.
d. Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional adalah keinginan dan kemampuan
manajemen untuk mengoperasikan, menggunakan dan mendukung
2. Tahap Analisa Sistem
Tahap ini adalah mengenai kebutuhan informasi pengguna yang
menghasilkan kebutuhan fungsional yang digunakan sebagai dasar untuk
membangun desain sistem informasi yang baru. Sistem harus dapat
menyampaikan informasi yang dibutuhkan pengguna. Kebutuhan input
dan output pengguna harus didukung oleh sistem informasi, termasuk sumber, format, isi, volume dari tiap input dan output. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan informasi pengguna, tidak terikat pada
hardware, software, jaringan, data dan sumberdaya manusia yang sekarang digunakan pengguna atau yang mungkin digunakan dalam sistem
yang baru.
3. Tahap Desain Sistem
Analisa sistem menggambarkan apa yang harus dilakukan sistem
untuk bertemu dengan kebutuhan pengguna. Desain sistem menetapkan
bagaimana sistem akan menyempurnakan tujuan sistem informasi. Desain
sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem
yang memuaskan pembangunan kebutuhan fungsional dalam tahap analisa
sistem.
a. Desain User Interface
Aktivitas desain userinterface berfokus pada dukungan interaksi antara pengguna dan aplikasi berbasis komputernya. Desainer
berkonsentrasi pada bentuk desain input dan output yang atraktif dan efisien bagi pengguna seperti mudahnya menggunakan halaman
internet/intranet.
b. Desain Basis Data
Desain basis data berfokus pada desain struktur database dan file
yang digunakan oleh sistem informasi yang diusulkan. Produk dari
desain data secara detail merupakan deskripsi dari :
1) Atribut/karakteristik entities (objek, orang, tempat kejadian)
tentang sistem informasi yang diusulkan yang mana diperlukan
2) Relationship entities yang dimiliki masing-masing.
3) Elemen data spesifik (database, file, dan record) yang perlu dipelihara untuk tiap track entities oleh sistem informasi.
4) Integritas rules yang menentukan bagaimana tiap elemen data ditentukan dan digunakan dalam sistem informasi.
c. Desain Proses
Aktivitas desain proses berfokus pada desain sumber software
yang dibutuhkan program dan prosedur sistem informasi yang
diusulkan. Desainer berkonsentrasi pada pembangunan spesifikasi
detail untuk software yang akan diperoleh atau dibangun oleh programming biasa untuk bertemu spesifikasi desain user interface
dan data pembangunan kebutuhan fungsional dalam tahap analisa.
4. Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem melibatkan pengadaan hardware dan
software, pengembangan software, pengujian program dan prosedur, pembangunan dokumentasi, dan berbagai aktivitas instalasi. Tahap ini juga
melibatkan pendidikan training pengguna dan spesialis yang akan
mengoperasikan sistem baru implementasi merupakan tahap yang sulit dan
proses yang menghabiskan waktu. Bagaimanapun tahap ini tahap yang
penting untuk menentukan kesuksesan dari pembangunan sistem baru,
walaupun sistem yang di desain dengan baik akan gagal jika tidak
diimplementasikan dengan. benar.
5. Perawatan Sistem
Tahap akhir SDLC melibatkan monitoring, evaluasi dan modifikasi
sistem untuk membuat perbaikan yang penting/diinginkan. Hal ini untuk
menjamin bahwa sistem baru yang diimplementasikan dapat
mempertemukan kebutuhan fungsional yang dibuat ketika sistem didesain.
Kesalahan dalam pembangunan sistem dikoreksi oleh aktivitas perawatan.
Perawatan sistem juga memasukkan modifikasi sistem sesuai perubahan
E. MULTIMEDIA
Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang
memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan
multimedia. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan
diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumumannya oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adapter card bagi PS/2.
Citra visual dapat dimasukkan ke dalam sistem dari perangkat lunak yang
menyatukan digital, dan dari kamera video, pita dan piringan video, dan
scanner optik. Input audio dapat dimasukkan melalui mikropon, pita kaset dan
Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Output visual dapat ditampilkan di layar komputer dan di monitor televisi yang tersambung.
Output audio dapat disediakan oleh alat output suara, speaker stereo, dan headset.
Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996
dalam Suyanto, 2004). Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga
elemen yaitu suara, gambar dan teks (McCormick, 1996 dalam Suyanto, 2004)
atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau
output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar (Turban, 1993). Multimedia merupakan alat yang dapat
menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan
teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video (Robin dan Linda, 2001 dalam
Suyanto, 2004). Definisi lain dari multimedia adalah pemanfaatan komputer
untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, dan gambar bergerak
(video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinterkasi, berkreasi, dan
berkomunikasi (Hofstetter, 2001 dalam Suyanto, 2004). Dari beberapa definisi
di atas, multimedia dapat dibagi menjadi multimedia online (internet) dan multimedia offline (tradisional).
Multimedia itu sangat penting karena salah satunya dipakai sebagai alat
untuk bersaing perusahaan. Disamping itu pada Abad 21 ini multimedia
keterampilan membaca. Beberapa kegunaan dari multimedia adalah sebagai
berikut:
1. Sistem pengawasan dan konsultasi on-line. 2. Permainan interaktif
3. On-line marketing
4. Sistem pakar
Kelebihan multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena
merupakan gabungan antara pandangan, suara dan gerakan. Lembaga riset dan
penerbitan komputer, yaitu Computer Technology Research (CTR),
menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20 % dari yang dilihat dan
30 % dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50 % dari yang dilihat
dari yang dilihat dan didengar dan 30 % dari yang dilihat, didengar dan
[image:38.612.184.456.363.510.2]dilakukan sekaligus. Struktur multimedia dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Struktur berlapis komponen pengetahuan pada multimedia
(Seminar, 2002).
Struktur berlapis komponen pengetahuan pada multimedia adalah sebagai
berikut:
1. Content Knowledge, yaitu berupa sumber utama yang dapat berupa basis pengetahuan, basis data atau himpunan informasi dalam bentuk teks,
grafik, audio, dan video.
2. Structural Knowledge, yaitu berupa himpunan logic link yang menghubungkan satu obyek informasi dengan obyek informasi lainnya.
Interface Knowledge Hypermedia Knowledge
Application Knowledge Structural Knowledge
3. Application Knowledge, yaitu berupa informasi spesifik mengenai penggunaan lapisan content knowledge dan structural knowledge untuk kebutuhan tertentu. Lapisan ini berisi procedures dan tools.
4. Hypermedia Knowledge, yaitu berupa penggunaan dan pengorganisasian
hypermedia untuk mendukung lapisan application knowledge.
5. Interface Knowledge, yaitu berupa penghubung sistem dan pengguna, mencakup metode dan isi dialog, struktur menu, dan struktur input-output. Hypermedia adalah dokumen-dokumen yang terdiri atas berbagai tipe media (teks, grafik, audio, dan video) yang terhubung pada suatu informasi
dalam bentuk link. Karakteristik dari hypermedia antara lain: 1. Memiliki link
2. Terdiri atas multimedia
3. Memungkinkan asosiasi informasi
Multimedia tengah mendefinisikan ulang sistem komunikasi sebagai
bagian yang nyata dari infrastruktur masyarakat. Multimedia memudahkan
perusahaan melakukan merger dan aliansi., berkantor dari rumah, home
shopping, bisnis dan iklan, penerbitan elektronik, proses belajar-0mengajar,
serta rekayasa ulang perusahaan, hingga multimedia sebagai alat pasar massa.
Ada banyak creation tool multimedia yang memungkinkan untuk melakukan timing munculnya obyek-obyek untuk mensinkronkannya dengan musik. Contohnya sound tracks dimainkan urut waktu (over time). Ketika audio digunakan untuk memicu obyek-obyek multimedia, ia dinamakan
hyperaudio. Sebagaimana sound track, klip video juga dapat dimainkan urut (over time). Ketika video digunakan untuk memicu obyek-obyek multimedia, ia dinamakan hypervideo.
F. COMPACT DISC-READ ONLY MEMORY (CD-ROM)
Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM) adalah optical laser disc
yang digunakan di komputer mikro. Sebuah CD-ROM dapat menyimpan data
sekitar 680 MB (Megabyte) atau setara dengan 477 disket DS/HD 3,5 inci.
memantulkan cahaya yang dibakar oleh sinar laser. Land adalah daerah datar pemisah pit.
Untuk membaca data dalam CD-ROM digunakan perangkat yang disebut
CD-ROM drive. Sedangkan perangkat yang dapat menulis pada CD-ROM disebut CD-Writer. Kecepatan sebuah CD-ROM drive diukur berdasarkan kemampuannya membaca sekian ribu karakter (byte) per detik. Dalam spesifikasi komputer, digunakan huruf K, yang berarti kilo (kata Yunani yang artinya seribu), untuk menyatakan 1000 karakter, atau 1 kilobyte (KB). CD-ROM drive yang pertama kali dibuat bisa mentransfer data dengan kecepatan 150 KB per detik. Double-speed CD-ROM drive bisa mentransfer data dengan kecepatan dua kali kecepatan itu, atau 300 KB per detik. Quadrupe-speed CD-ROM drive, juga dinamakan 4x drives (di Indonesia = CD-ROM speed 4), bisa mentransfer data 600 KB per detik. Drive yang lebih cepat pun kini sudah tersedia, yang kecepatannya berkisar antara 17x (2550 KB per detik) hingga
40x (6000 KB per detik).
Kelebihan dari CD-ROM yaitu kemampuannya dalam menampung data
yang relatif besar namun harganya ekonomis atau relatif murah, sehingga
CD-ROM menjadi media pilihan untuk menerbitkan berbagai aplikasi multimedia
di Abad 21 ini. Proses pengaksesan data dari CD-ROM lebih cepat dibanding
3½-inch Floppy Disk. Kelemahan yang ada pada CD pada generasi sebelumnya yaitu hanya dapat ditulis dan tidak bisa dihapus lagi (Recordable) atau yang biasa dikenal dengan CD-R telah diatasi dengan adanya CD yang
III. METODE PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni - September 2005 di Bagian
Sistem Manajemen dan Mekanisasi Pertanian, Departemen Teknik Pertanian,
IPB
B. ALAT DAN BAHAN
[image:41.612.128.529.292.688.2]Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitan ini dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian
No Alat dan Bahan Kegunaan
1
Personal Computer (PC). Spesifikasi PC sebagai berikut:
Untuk pembangunan sistem basis data abstrak penelitian
-
AMD © Athlon XP 1)~1700 MHz - DDR 512 MB RAM 2)
- VGA Card 3) 128.0 MB - Sound Card 4)
- DirectX 5) 9.0
- CD-ROM drive ReWritable (52x32x52) untuk melakukan proses burning CD sebagai produk akhir.
2 Sistem Operasi Windows XP ©6) Sebagai program dasar untuk mengatur kerja dari komputer.
3 Macromedia Flash MX 2004
©
dan Swift 3D ©
- Sebagai perangkat lunak untuk perancangan Sistem Informasi Penelitian Produk Pangan berbentuk multimedia.
- Sebagai perangkat lunak untuk pembuatan animasi.
4 Macromedia Fireworks MX
©
dan Adobe
Photoshop 8.0 Sebagai perangkat lunak untuk mengolah citra. 5 Notepad Untuk menyimpan data relasi yang bersifat teks
terhadap sistem.
6 Kamera digital Untuk mengambil citra di lapangan. 7 Abstrak penelitian mahasiswa Ilmu dan
Teknologi Pangan IPB tahun 1997 dan 1999
Sebagai sampel data yang akan dijadikan informasi pada sistem.
8
PC ber-processor Intel Pentium II (233 MHz, SDR 128 MB), Intel Pentium III (500 MHz, SDR 500 MB) dan Intel Pentium IV (1700 MHz, DDR 512 MB)
Untuk Uji Kompatibilitas sistem.
1) Athlon XP : Processor keluaran AMD ©yang bekerja pada komputer seperti halnya otak pada manusia. 2) RAM : Perangkat keras penyimpan data sebagai rangkaian sel-sel memori yang dapat diakses secara acak. 3) VGA Card : Perangkat keras untuk mendukung keluaran berupa grafis pada komputer.
4) Sound Card : Perangkat keras untuk mendukung keluaran berupa audio (suara) pada komputer.
5) DirectX : Perangkat lunak keluaran Microsoft © untuk meningkatkan kemampuan komputer terhadap multimedia
C. METODE PEMBANGUNAN SISTEM
Pada umumnya sistem informasi berbasis komputer dirancang dan
diimplementasikan menggunakan beberapa bentuk sistematik proses
pengembangan. Pengguna dan ahli spesialis informasi mendesain sistem
informasi dengan berbasis pada hasil analisis informasi yang dibutuhkan.
Proses ini dikenal dengan System Development Life Cycle (O’Brien,1999). Pembangunan sistem informasi didasarkan pada pendekatan tahap
perancangan yang terdiri dari investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem,
implementasi sistem, pengujian sistem, dan pemeliharaan sistem. Tahapan
tersebut perlu dilakukan untuk mendapatkan paket program yang dapat
bekerja sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan yang
akan dilakukan :
1. Tahap investigasi bertujuan untuk merumuskan permasalahan dan
pengembangan yang akan dilakukan dalam sistem yang dirancang.
2. Tahap analisis sistem bertujuan melakukan analisis terhadap informasi
yang dibutuhkan dengan menyajikan penelitian-penelitian yang sudah
pernah dilakukan dan kelompok peta penelitian tersebut.
3. Tahap desain sistem
a. Desain user interface (tampilan antar muka)
Pada tahap ini tampilan antar muka akan dirancang agar user friendly dan berkonsentrasi pada bentuk desain input dan output yang atraktif dan efisien bagi pengguna seperti mudahnya menggunakan
halaman internet/ intranet
b. Desain basis data
Desain basis data berfokus pada desain struktur database dan files
yang digunakan oleh sistem informasi yang diusulkan. Basis dalam
sistem informasi tersebut akan memuat data-data judul penelitian,
tahun penelitian, peneliti, lembaga, produk, bahan baku, teknologi,
kelompok peta penelitian, status paten, status kesiapan industrialisasi.
c. Desain proses
d. Tahap implementasi sistem bertujuan untuk membuat dan menerapkan
program yang telat dibuat.
e. Tahap pengujian sistem bertujuan menguji sistem untuk mengetahui
ada tidaknya kesalahan dalam pemrograman dan menguji
kompatibilitas sistem yang dibangun.
f. Tahap pemeliharaan bertujuan monitoring, evaluasi dan modifikasi
sistem untuk membuat perbaikan yang penting/ diinginkan. Kesalahan
dalam pembangunan sistem dikoreksi oleh aktivitas perawatan.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Data penelitian yang tercantum dalam sistem informasi penelitian produk
pangan yang diperoleh dalam bentuk abstrak penelitian dan gambar. Abstrak
penelitian tersebut berisi ringkasan penelitian mahasiswa Departemen Ilmu
dan Teknologi Pangan (ITP) IPB yang mengambil sampel data abstrak tahun
1997 dan 1999. Data abstrak diperoleh dari Departemen Ilmu dan Teknologi
Pangan (ITP) IPB. Data gambar diperoleh dari buku, internet, dan dengan cara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. INVESTIGASI SISTEM
Kelayakan adalah ukuran seberapa menguntungkan atau seberapa praktis
pengembangan sistem informasi terhadap organisasi (Whitten et al., 2004). Pembangunan sistem informasi tersebut memerlukan pengujian kelayakan
organisasi, kelayakan ekonomis, kelayakan teknis, dan kelayakan operasional.
1. Kelayakan organisasi
Sampai saat ini, perkembangan ilmu dan teknologi dalam pengolahan
produk pangan terus berkembang pesat. Hal ini jelas terlihat dari
perkembangan industri pengolahan produk pangan yang mampu
menghasilkan produk baru dan inovatif secara berkala. Namun selama ini
terdapat beberapa permasalahan yang harus dihadapi oleh industri pangan
dalam melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi. Kalangan industri
pangan sulit memperoleh informasi dan data mengenai hasil-hasil
penelitian yang dilakukan perguruan tinggi sebagai suatu kelompok
penelitian berbasis produk yang bersifat utuh. Selain itu ketidakjelasan
jalur birokrasi yang harus dilalui dalam upaya kerjasama. dapat
menghambat proses kerjasama sekaligus aliran informasi dari perguruan
tinggi kepada industri pangan yang membutuhkan. Kerjasama yang baik
antara perguruan tinggi dengan industri pangan perlu dijalin agar
hasil-hasil penelitian perguruan tinggi dapat diadopsi oleh industri pangan
sehingga aktivitas penelitian di perguruan tinggi menjadi efisien dalam hal
dana, tenaga, dan waktu.
Untuk mengatasi hal-hal di atas, maka sistem informasi ini dapat
dikatakan layak untuk dibangun.
2. Kelayakan ekonomis
Biaya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu biaya yang
Termasuk dalam biaya pengembangan sistem adalah biaya personil,
penggunaan komputer dan biaya persediaan, duplikasi, perlengkapan,
biaya pembelian peralatan dan perangkat komputer baru, dan biaya
pelatihan untuk penggunaan sistem. Termasuk dalam biaya pengoperasian
sistem adalah biaya pemakaian komputer, biaya utilitas, dan pemeliharaan
sistem.
Unsur ekonomis disini tidak hanya dinilai dari uang/biaya, karena jika
dilihat dari ruang lingkup ekonomi mikro maka penelitian ini
membutuhkan banyak biaya. Namun secara luas, penelitian ini dapat
memberikan dampak positif bagi perkembangan industri pangan di
Indonesia yang akan berimbas ke perkembangan ekonomi makro.
Sistem informasi yang dibangun diharapkan mempunyai manfaat
secara jangka pendek dan jangka panjang untuk perkembangan penelitian.
Manfaat jangka pendek dapat berupa penerimaan informasi yang cepat
mengenai penelitian-penelitian yang dilakukan. Manfaat lainnya adalah
penerimaan berupa uang apabila penyedia sistem informasi tersebut
menjual produk sistem informasi dalam bentuk CD-ROM. Manfaat jangka
panjang yang diharapkan adalah agar adanya sarana kerjasama lebih lanjut
antara perguruan tinggi dengan industri pangan dalam penggunaan produk
hasil penelitian untuk mendukung perkembangan industrialisasi produk
pangan, membantu fokus penelitian agar penelitian-penelitian yang
dilakukan dapat menghasilkan produk yang nyata, dan memacu
munculnya produk-produk yang inovatif dan bernilai tinggi. Berdasarkan
hal-hal di atas, sistem informasi tersebut layak dibangun.
3. Kelayakan teknis
Pemanfaatan teknologi yang telah tersedia saat ini, seperti internet
telah digunakan oleh banyak orang. Namun apabila layanan internet dan
jaringan tidak memadai, maka media CD-ROM dapat menjadi solusi
utama. Pertimbangannya komputer saat ini pada umumnya telah memiliki
Dari segi ukuran fisiknya, media CD-ROM dapat dikatakan praktis
mengingat bentuknya yang kompak dan kecil sehingga mudah untuk
dibawa. Secara teknis, sistem tersebut sudah layak dibangun.
4. Kelayakan operasional
Sistem informasi dibangun dengan kemudahan agar pengguna dapat
melakukan pencarian dengan mudah. Penjelasan untuk penelusuran sistem
dibuat untuk mempermudah interaksi pengguna dan sistem. Sistem ini
juga mudah untuk dikembangkan lebih lanjut.
Berdasarkan hal-hal di atas, sistem informasi tersebut layak untuk
dibangun.
B. ANALISIS SISTEM
1. Identifikasi kebutuhan
Sistem informasi ini ditujukan kepada kalangan industri pangan yang
membutuhkan informasi dan data mengenai penelitian produk pangan
pertanian yang dapat dikembangkan lebih lanjut ataupun dapat
diaplikasikan dalam industri pangan sehingga menjadi suatu produk yang
inovatif. Sistem informasi ini juga dapat bermanfat bagi kalangan
mahasiswa yang ingin melengkapi studinya ataupun ingin meneruskan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Para pengguna sistem informasi tersebut, baik kalangan industri
pangan maupun kalangan mahasiswa membutuhkan data-data yang
mendetail untuk setiap penelitian yang telah dilakukan meliputi judul
penelitian, peneliti, lembaga, produk, bahan baku, teknologi, kelompok
peta penelitian, status paten, status kesiapan industrialisasi. Dengan
data-data tersebut, maka diharapkan akan berguna untuk memperbaiki atau
menyempurnakan strategi aktivitas penelitian-penelitian yang akan
2. Identifikasi fungsional
Sistem informasi ini merupakan sebuah aplikasi yang memudahkan
penggunanya dalam melakukan pencarian data dan informasi mengenai
penelitian produk pangan, sehingga dapat menjembatani penerimaan
informasi secara mudah dan cepat berkaitan dengan informasi judul
penelitian, peneliti, lembaga, bahan baku, teknologi, produk, kelompok
peta penelitian, kesiapan industrialisasi, dan status paten.
C. DESAIN SISTEM
1. Desain tampilan antar muka
Desain sistem informasi sangat menentukan kualitas. Berdasarkan
kebutuhan informasi dari calon pengguna, desain antarmuka dirancang
untuk menghasilkan tampilan yang menarik. Perangkat warna berbeda
diberikan untuk menunjukkan menu pasif dan menu aktif. Tata letak
rancangan diatur agar halaman terlihat simetri.
Layout dan animasi dirancang menggunakan Macromedia Flash MX 2004 dan Swift 3D. Software lain yang juga digunakan yaitu teks editor
seperti notepad untuk menyimpan data teks yang menjadi input bagi
software utama yaitu Macromedia Flash MX 2004.
Beberapa hal yang menjadi dasar dalam pembuatan animasi pada
software Macromedia Flash MX 2004 adalah frame, layer, symbol, dan obyek. Frame merupakan kerangka-kerangka kerja sistem yang berisikan obyek-obyek. Penempatan akan obyek-obyek yang ada pada sistem diatur
dalam pengaturan layer. Symbol merupakan bentuk obyek yang memiliki kelebihan-kelebihan khusus. Terdapat 3 jenis symbol, yaitu movie clip, button, dan graphic. Obyek merupakan data yang kita masukkan ke dalam sistem. Obyek yang digunakan pada sistem informasi ini terdiri dari suara
dengan ekstensi MP3, gambar dengan ekstensi GIF dan JPEG, serta teks
yang dimasukkan dengan text tool. Terdapat 3 jenis teks yang dihasilkan text tool, yaitu static text untuk teks yang bersifat statis, dynamic text
input text untuk teks yang dapat diisi dengan data yang bersifat simulasi dan memiliki pengaruh terhadap data apa yang dimasukkan kedalam input text tersebut. Kemampuan software ini dalam memasukkan data berupa obyek tidak hanya sekedar berkas-berkas yang berekstensi diatas, namun
juga dapat memasukkan obyek berekstensi lainnya, terutama obyek yang
dibuat pada satu perusahaan yang sama yaitu Macromedia Inc.
Sistem ini terdiri dari 7 berkas, SIRMAPP yang berekstensi EXE,
mcOpening yang berekstensi SWF, mcAwal yang berekstensi SWF,
mcBahan/mcNama/mcTeknologi/mcProduk yang berekstensi SWF, mp3
player yang berekstensi SWF, slide show yang berekstensi SWF, serta
welcome yang berekstensi SWF. Tampilan ketika berkas SIRMAPP dijalankan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Tampilan ketika berkas SIRMAPP dijalankan.
Frame dibuat untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem. Pembuatan halaman utama pada sistem informasi menggunakan
Gambar 4. Frame halaman utama.
Sistem ini bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam mencari
data yang dibutuhkan. Untuk itu data dibagi menjadi empat menu utama,
yaitu nama peneliti, produk, teknologi, dan bahan baku.
a. Menu nama peneliti
Menu nama peneliti berisi data abstrak beserta keterangannya yang
disusun berdasarkan nama penelitinya. Susunan tersebut kemudian
dikelompokkan sesuai dengan huruf alphabet awal sehingga menjadi
sub menu. Terdapat 26 sub menu yang disusun secara alfabetik yaitu
sub menu a sampai sub menu z. Pengguna dapat langsung mengklik
teks menu yang sudah di-link ke 26 sub menu yang berupa huruf a sampai z. Untuk memunculkan data, pengguna dapat mengklik salah
satu dari 26 huruf alphabet tersebut. Tampilan menu nama peneliti
[image:49.612.197.502.53.222.2]dapat dilihat pada Gambar 5.
[image:49.612.230.474.503.683.2]Gambar 5. Tampilan menu nama peneliti.
Gambar header
Menu navigasi
halaman
b. Menu produk
Menu produk berisi data abstrak beserta keterangannya yang
disusun berdasarkan produk. Susunan tersebut kemudian
dikelompokkan sesuai dengan huruf alphabet awal sehingga menjadi
sub menu. Terdapat 26 sub menu yang disusun secara alfabetik yaitu
sub menu a sampai sub menu z. Pengguna dapat langsung mengklik
teks menu yang sudah di-link ke 26 sub menu yang berupa huruf a sampai z. Untuk memunculkan data, pengguna dapat mengklik salah
satu dari ke-26 huruf alphabet tersebut. Tampilan menu produk dapat
[image:50.612.223.472.293.478.2]dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Tampilan menu produk.
c. Menu teknologi
Menu teknologi berisi data abstrak beserta keterangannya yang
disusun berdasarkan teknologi. Susunan tersebut kemudian
dikelompokkan sesuai dengan huruf alphabet awal sehingga menjadi
sub menu. Terdapat 26 sub menu yang disusun secara alfabetik yaitu
sub menu a sampai sub menu z. Pengguna dapat langsung mengklik
teks menu yang sudah di-link ke 26 sub menu yang berupa huruf a sampai z. Untuk memunculkan data, pengguna dapat mengklik salah
satu dari 26 huruf alphabet tersebut. Tampilan menu teknologi dapat
Gambar 7. Tampilan menu teknologi.
d. Menu bahan baku
Menu bahan baku berisi data abstrak beserta keterangannya yang
disusun berdasarkan bahan baku. Susunan tersebut kemudian
dikelompokkan sesuai dengan huruf alphabet awal sehingga menjadi
sub menu. Terdapat 26 sub menu yaitu sub menu a sampai sub menu z.
Pengguna dapat langsung mengklik teks menu yang sudah di-link ke 26 sub menu yang berupa huruf a sampai z. Untuk memunculkan data,
pengguna dapat mengklik salah satu dari 26 huruf alphabet tersebut.
Tampilan menu bahan baku dapat dilihat pada Gambar 8.
[image:51.612.218.472.494.683.2]2. Desain Basis Data
Secara garis besar, data sistem informasi penelitian produk pangan ini
dibagi menjadi 4 kelompok agar memudahkan pengguna dalam hal
pencarian data di sistem informasi tersebut. 4 kelompok tersebut antara
lain produk, teknologi dan bahan baku.
b. Nama peneliti
Peneliti yang terdapat dalam sistem informasi ini merupakan
peneliti/mahasiswa TPG IPB yang lulus pada tahun 1997 dan 1999.
Nama peneliti ditulis dalam bentuk huruf kapital agar lebih mencolok
atau lebih jelas dilihat.
c. Produk
Produk-produk yang terdapat dalam data sistem informasi ini
antara lain anti mikroba, anti oksidan, antibodi monoklonal, asam
lemak gamma linoleat, asam lemak tak jenuh, asam palmitat, flavor
daging ayam, beras, biogum, β-karoten, buah minimal proses, bubuk,
cabe giling, cocoa butter equivalent,cookies, degradasi β–karoten,
edible coating, edible film, empek-empek, endonuklease restriksi, enyek-enyek, es krim, Eschericia coli, etil 2-metilbutanoat, flavor, fruit leather, gula merah, ikan asap, insektisida, karamel susu, kecap, kerupuk udang goreng, komponen volatil, komposisi asam lemak dan
asam amino otak, konsentrat, kultur kering, lemak terlindungi,
manggis kaleng, margarin, minuman fermentasi, minuman asam laktat,
minuman bervitamin B12, minuman kasei, minyak atsiri, minyak
goreng, nasi, nira, nira aren, pati, peptida penurun tekanan darah,
pindang, pindang presto, poliester, proliferasi sel limfosit, protease,
sukrosa, roti, sale goreng, sambal lingkung, sari jahe, selada krop,
senyawa antigregasi platelet, serbuk effervescent, serbuk sari buah,
sosis fermentasi, tape kering, tauco, teknik penggaraman, telur ayam
ras, tepung ubi jalar instan, tape kering, teh botol, dan vinylditlhin.
d. Teknologi
Teknologi terapan dalam penelitian yang dibahas dalam sistem
kromatografi, hidrolisis, pemanasan, coated chemical, denaturasi kimia, deteksi patogen, difusi agar, ekstraksi, destilasi, pengeringan
drum dryer, edible film, effervescent, ekplorasi, ekstraksi, evaporasi, manusia percobaan, pemasakan, penyulingan, inkubasi, fermentasi,
pengasapan, freezer, pengeringan beku, hewan percobaan, hidrolisis, isolasi kromatografi, karamelisasi, kristalisasi, manusia uji, spray, mikroenkapsulasi, minimal proses, pelapisan, pemanggangan,
pemasakan tekanan tinggi, pembekuan, pembotolan, pengalengan,
pengasapan cair, pengawetan, penyerap oksigen, perendaman,
produksi biomassa, sulfurisasi, dan tikus percobaan.
e. Bahan baku
Bahan baku yang digunakan pada penelitian yang dibahas dalam
sistem informasi ini antara lain alginat, protein kedelai, atung, ikan
kembung, asam 2-metilbutanoat, etanol, manggis, asam askorbat,
Bacillus pumilus, Bacillus substilis, bakteri asam laktat, wortel, bawang putih, beras, insektisida, biji nangka, bunga cengkeh, buah
kemukus, bungkil kedelai, kasein, beras berprotein, limbah cair tahu,
sayur, buah vitamin C, cabe, carboxymethylcellulose, sorbitol, daging
sapi, Lactobacillus brevis, daun jeruk purut, daun sirih, daun teh, gula, dedak padi, olein sawit, E.coli, Enterobacter sp., Erwinia sp., garam, masakan, Hansenulla anomala, ikan belida, ikan gabus, ikan kembung, ikan mas, isolate protein kedelai, pektin, jahe, jeruk nipis, jeruk siam,
kacang hijau, kacang merah, kapang mucor, onggok, kareganan,
protein kedelai, kayu kusambi, nira, kayu ralu, kelapa, kencur, ketan,
kunyit, minyak kedelai, kapang mortirella sp., kapang mucor circinelloides, minyak sawit merah, kerupuk, L. bulgaricus, S. thermophillus, lemak limbah sawit, limbah cair tahu, lempuyang, temu hitam, lengkuas, masakan, makanan jajanan, mangga K