i
SUBJECTIVE WELL-BEING PADA SISWA SMP YANG MEMBOLOS DI SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajad Sarjana (S-1) Psikologi
Halaman Judul
oleh:
ANGGORO HADHI PRASETYO
F.100130152
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ii
SUBJECTIVE WELL-BEING PADA SISWA SMP YANG MEMBOLOS DI SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajad Sarjana (S-1) Psikologi
oleh:
ANGGORO HADHI PRASETYO
F.100130152
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
v MOTTO
Fa-inna ma’al ‘usri yusran “Karena sesungguhnya sesudahkesulitan itu ada kemudahan”
(QS. Al-Insyirah:5)
“Ingatlah bahwa tidak ada yang tidak mungkin asalkan kita berusaha”
vi
PERSEMBAHAN
Karya tulis sederhana ini penulis persembahkan untuk:
Kedua orang tua tercinta Ibu Sri Rahmawati dan Bapak Joko Prayitno, yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang yang sangat
luar biasa. Senantiasa mendoakan, membimbing, mendampingi dan selalu memberikan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan harapan. Semua ini tidak akan berjalan melainkan keridhoanmu dan
viii
VISI, MISI DAN TUJUAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
VISI:
Menjadi pusat pendidikan pencetak sarjana Psikologi yang kompeten dan berkarakter sesuai risalah Islam dan budaya Indonesia.
MISI:
1. Menghasilkan sarjana psikologi yang menguasai dan terampil mengaplikasikan dasar-dasar Psikologi serta memiliki integritas sebagai ilmuwan Psikologi.
2. Mengembangkan pusat penelitian Psikologi Islam dan Indigenous yang menjadi rujukan nasional dan Asia.
3. Mengembangkan pusat layanan Psikologi bagi masyarakat.
TUJUAN:
1. Menghasilkan sarjana Psikologi yang mandiri, jujur, kreatif dan bertanggungjawab dalam menerapkan dasar-dasar ilmu Psikologi.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian mahasiswa dan dosen tentang Psikologi Islam dan Indigenous.
ix
Kata Pengantar
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabbil'alamin, segala puji syukur penulis panjatkan
kepada Allah SWT dengan segala Kuasa-Nya yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, bimbingan dan pengarahan yang diterima penulis dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Taufik, M.Si, Ph.D, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
2. Ibu Rini Lestari, S.Psi, M.Si, Psi, selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing Utama Skripsi terima kasih telah mendampingi dan membantu penulis selama studi di Fakultas Psikologi. Kemudian, terima kasih juga telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan ilmu serta sabar membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Seluruh jajaran dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammdiyah Surakarta yang telah memberikan ilmu pada penulis selama menjalani studi. 4. Seluruh staff pengajar dan staff karyawan Tata Usaha Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah membantu penulis demi kelancaran penulisan skripsi ini.
x
6. Sahabat-sahabat terbaik Amel, Andra, Angga, Vasthy, Erda, Adi, Dipta, Nia, Dani dan Husna terima kasih telah banyak mengajarkan arti persahabatan, kebersamaan, dan memberikan warna dalam persahabatan.
7. Teman-teman tim asisten Psikologi Eksperimen 2016-2017 Chandra Irawan, Dhanu Saputra, Fani Matofani, Riska Mustikawati, Awwalia Rahma Syafira, Mustika Dwi Dinarsih, Diah Ayu Pramesti, dan Nurhidayah Alfianita terima kasih telah berbagi kerja keras selama bertugas dan mengemban amanah. Terima kasih telah banyak mengajarkan arti kekompakan, dan kekeluargaan. 8. Seluruh partisipan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini dengan memberikan data penelitian. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan penulis. Meskipun demikian, besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Amin Ya Rabbal’alamin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Surakarta, 27 Maret 2017 Penulis,
xi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN ... i
HALAMAN JUDUL... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
SURAT PERNYATAAN ... vii
VISI, MISI DAN TUJUAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
ABSTRAK ... xvi
ABSTRACT ... xvii
BAB I:PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Tujuan Penelitian ... 6
xii
1. Manfaat Teoritis ... 7
2. Manfaat Praktis ... 7
BAB II:LANDASAN TEORI ... 8
A. Subjective Well-being ... 8
1. Pengertian Subjective Well-being ... 8
2. Aspek-Aspek Subjective Well-being ... 9
3. Komponen Subjective Well-being ... 11
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Subjective Well-being ... 14
B. Siswa Membolos ... 18
1. Pengertian Siswa Membolos ... 18
2. Penyebab Siswa Membolos ... 19
3. Kriteria Siswa Membolos ... 23
C. Subjective Well-Being Pada Siswa Yang Membolos ... 24
D. Pertanyaan Penelitian ... 27
BAB III:METODE PENELITIAN ... 28
A. Gejala Penelitian ... 29
B. Definisi Operasional ... 29
C. Informan Penelitian ... 29
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data ... 30
xiii
F. Metode Analisis Data ... 35
BAB IV:HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Persiapan Penelitian ... 38
1. Orientasi Lapangan ... 38
2. Persiapan Administrasi ... 39
B. Pengumpulan Data ... 40
1. Prosedur Pengumpulan Data ... 40
2. Jadwal Pengumpulan Data ... 41
C. Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 41
1. Data Hasil Wawancara... 42
2. Data Hasil Observasi ... 53
D. Pembahasan ... 55
BAB V:KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 63
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Panduan Wawancara ... 31
Tabel 2. Panduan Observasi ... 33
Tabel 3. Subjek/Partisipan ... 40
Tabel 4. Pelaksanaan Wawancara ... 41
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Verbatim ... 68
Lampiran 2: Matriks ... 148
Lampiran 3: Surat Ijin Penelitian ... 182
xvi
SUBJECTIVE WELL-BEING PADA SISWA SMP YANG MEMBOLOS DI SURAKARTA
Anggoro Hadhi Prasetyo Rini Lestari
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta anggorohadhiprasetyo@rocketmail.com
ABSTRAK
Subjective well-being adalah evaluasi kognitif dan emosional individu
terhadap kehidupannya, seperti yang dipahami orang-orang awam sebagai kebahagiaan, ketentraman, dan kepuasaan hidup. Perilaku membolos sekolah banyak terjadi pada siswa putra dan siswa putri. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan kondisi subjective well-being pada siswa SMP yang membolos. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Swasta di kota Surakarta. Subjek atau informan dalam penelitian ini berjumlah 6 (enam) siswa SMP yang membolos. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan model penelitian fenomenologi, pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur (semistructured interview) dan observasi deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data interaktif yang terdiri atas 4 (empat) tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa perempuan lebih sering membolos daripada siswa laki-laki. Mereka merasa tidak puas dengan yang dirasakan pada keadaannya saat ini yaitu bosan, sedih, serta belum menemukan sesuatu yang bisa membuat senang dan salah satu dari mereka merasa menyesal karena membolos sekolah. Subjek juga memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang tua dan guru, mereka merasa tidak nyaman saat berada di sekolah karena tidak menyukai teman di sekolah, tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan merasa capek untuk sekolah. Oleh sebab itu, subjek tidak dapat menolak ajakan dari teman untuk membolos karena mereka menjadikan bolos sekolah sebagai cara untuk menyelesaikan masalah yang dialami. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
subjective well-being pada siswa yang membolos adalah hubungan sosial, faktor
kepribadian, faktor optimisme dan rasa syukur, pengalaman, dan keyakinan dalam diri.
xvii
SUBJECTIVE WELL-BEING OF TRUANT JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN SURAKARTA
Anggoro Hadhi Prasetyo Rini Lestari
Faculty of Psychology University of Muhammadiyah Surakarta anggorohadhiprasetyo@rocketmail.com
ABSTRACT
Subjective well-being is the cognitive and emotional evaluation of individuals to life, as understood by the layman as happiness, serenity, and life satisfaction. School truant behavior more common in male student and female student. This study aims to understand and describe the condition of subjective well-being in junior high school students who play truant. This study was conducted in one of the private junior high school in the city of Surakarta. Subject or informants in this study of 6 (six) junior high school students who play truant. This study used a descriptive approach qualitative with phenomenological research model, data collection using semi-structured interview (semistructured interview) and descriptive observations. Data analysis techniques used in this study is the interactive data analysis techniques that consist of four (4) phases of data collection, data reduction, data display, and conclusion. The results of this study indicate that women are more often truant students than male students. They are not satisfied with those felt they currently are bored, sad, and have yet to find something that can make a happy and one of them felt sorry for ditching school. The subject also has a good relationship with parents and teachers, they feel uncomfortable while in school because it is not like a friend at school, not doing homework and feel tired for school. Therefore, the subject can not refuse an invitation from a friend to play truant because they make skipping school as a way to resolve the problems experienced. Factors that may affect the subjective well-being in students who play truant are social relationships, personality factors, factors optimism and gratitude, experience, and confidence in ourselves.