• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN TEKNIK PUSH DALAM PERMAINAN HOCKEY TAHUN 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN TEKNIK PUSH DALAM PERMAINAN HOCKEY TAHUN 2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN TEKNIK PUSH DALAM PERMAINAN HOCKEY TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

PRATARMA PRIMA PUTRA TARIGAN NIM. 6123121042

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati, rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang

Maha Esa, Sang Pencipta dan Pemilik alam semesta yang telah memberi karunia

dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Pengembangan Variasi Latihan

Teknik Push Dalam Permainan Hockey Tahun 2016” ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa Skiripsi ini masih kurang sempurna. Oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan adanya saran maupun kritik dari para pembaca

dan semua pihak yang mengarah kepada perbaikan penyusunan skripsi ini. Selama

penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Yth:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK Unimed, Bapak Drs.

Suharjo, M.Pd selaku Wakil Dekan I FIK Unimed, Bapak Syamsul Gultom,

SKM. M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK Unimed dan Bapak Drs. Mesnan,

M.Kes selaku Wakil Dekan III FIK Unimed.

3. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga,

Bapak Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga, yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Pembimbing Skripsi, yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan

(5)

iii

5. Seluruh civitas akademik FIK Unimed yang telah membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Pengurus dan Pelatih Pengprov FHI Sumatera Utara, Bapak Drs. Ibrahim,

M.Pd dan Ibu Siti Rahima Gultom, S.Pd, M.Pd, beserta para atlet yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Terkhusus kepada orang tua yang sangat saya cintai, Ayahanda Antarjulin

Tarigan, S.Pd dan Ibunda Rosmawaty Br Karo, S.Pd yang tidak

henti-hentinya selalu mendoakan, mendukung dan memberikan perhatian, nasehat

serta motivasi dengan penuh kasih sayang kepada penulis untuk

menyelesaikan studi ini.

8. Kakanda Melva Natalia Tarigan, S.Pd, M.A, Evanita Tarigan, Amkeb, Lina

Meta Sari Tarigan (+) dan Adinda Bribda Alba Maira Wulandari Tarigan

yang telah banyak membantu memberikan doa, dukungan dan semangat

kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Rekan-rekan seperjuangan PKO Stambuk 2012, serta semua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak terima kasih.

Semoga kebaikan Bapak/Ibu/Saudara/I menjadi amal baik serta mendapat

balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi dunia

pendidikan olahraga. Amin.

Medan, Agustus 2016 Penulis

(6)

iv DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Acuan Teoritik ... 10

1. Permainan Hockey ... 10

2. Keterampilan push... 13

3. Teknik ... 16

4. Push ... 16

5. Teknik dasar push ... 19

6. Latihaan ... 29

B. Hasil Penelitian Relevan ... 35

C. Kerangka Berpikir ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

A. Pengguna Produk ... 39

B. Tempat dan Waktu ... 39

C. Sampel Uji Coba ... 39

D. Pendekatan dan metode Penelitian ... 40

(7)

v

F. Desain Produk Draft Awal ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Pengembangan Teknik ... 72

1. Analisis Kebutuhan ... 72

2. Draf Final ... 75

B. Kelayakan Produk ... 95

C. Efektivitas Produk ... 97

D. Penyempurnaan Produk ... 120

E. Pembahasan Produk ... 120

E. Keterbatasan Penelitian ... 121

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 123

A. Kesimpulan ... 123

B. Saran ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 125

(8)

vi

[image:8.595.85.527.85.551.2]

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Hasil analisis kebutuhan ... 6

2. Klasifikasi Keterampilan Beberapa Cabang-Cabang Olahraga Berdasakan Stabilitas Lingkungan………...14

3. Penjelasan tentang langkah-langkah Research and development (R&D)42 4. Para ahli………...71

5. Hasil analisis kebutuhan………..73

6. Hasil pernyataan ahli ………...97

7. Hasil revisi pengamatan pelatih hockey……….99

8. Hasil revisi pengamatan wasit hockey………..103

9. Hasil revisi pengamatan ahli olahraga ……….106

10. Hasil jawaban ahli pada uji coba kelompok kecil……….109

11. Hasil jawaban atlet pada uji coba kelompok kecil………113

12. Hasil revisi pernyataan dan kesimpulan ahli………..………117

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Lapangan Hockey ...14

2. Stick Hockey ...14

3. Bola Hockey ...15

4. Teknik Dasar Push ...24

5. Push berpasangan jarak 5 ela ...21

6. Latihan menolak empat segi 5 orang ...22

7. Latihan menolak 6 orang membentuk setengah lingkaran 7 ela ...23

8. Latihan ketepatan menolak berpasangan ...25

9. Latihan menolak 4 orang dengan sasaran skitel ...26

10.Latihan menolak tiga segi...27

11.Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and development (R & D) ...42

12. Push tegak kaki kiri depan ...76

13. Push tegak kaki kanan depan ...77

14. Badan hadap depan Push kecoh kiri kaki kiri depan ...79

15. Badan hadap depan Push kecoh kiri kaki kanan depan ...81

16. Badan hadap depan Push kecoh kanan kaki kiri depan ...83

17. Badan hadap depan Push kecoh kanan kaki kanan depan ...84

18. Permainan Push Segi Empat 5 Orang 1 Orang Poros 1 Bola ...86

19. Permainan Push Segi Empat 5 Orang 1 Orang Poros 2 Bola ...87

20. Permainan Push Segi Empat 5 Orang 1 Orang Poros 1 Bola Berpindah ...89

21. Permainan Push Segi Empat 3 Orang 1 Bola Berpindah Clockwise ...91

22. Permainan Push Segi Empat 3 Orang 1 Bola Berpindah Anti-Clockwise ....92

23.1-2 Pass Push Cross Behind ...94

(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Analisis Kebutuhan ...127

2. Hasil jawaban analisis kebutuhan ...128

2. Indikator Evaluasi Ahli ...129

3. Instrumen Evaluasi Ahli/ Pelatih Hockey ... .130

3. Instrumen Evaluasi Ahli/ Wasit Hockey ...135

3. Instrumen Evaluasi Ahli Olahraga ...139

4. Form Data pribadi ahli ...144

5. Form Data Pribadi Atlet ...146

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mendapatkan prestasi yang setinggi-tingginya diperlukan yang namanya

usaha dan kerja keras yang latihannya sudah terencana dan terukur yang sesuai

dengan cabang olahraga yang didalami.

Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang mana tujuan berolahraga

adalah mencapai prestasi setinggi-tingginya dengan semaksimal mungkin bagi

mereka baik yang dia dalam individu maupun tim. Untuk mendapatkan prestasi

dalam bidang olahraga yang digeluti diharapkan mendapat ilmu pengetahuan dan

teknologi yang kegunaannya tepat. Tercapainya prestasi dalam olahraga

merupakan usaha yang dilakukan melalui pembinaan diusia dini baik dari

kemampuan teknik taktik dan strategi serta melalui pendekatan ilmiah.

Hockey adalah salah satu olahraga tim yang mana olahraga ini dimainkan

oleh dua regu yang dimainkan dilapangan persegi panjang dimana setiap pemain

memegang stick agar dapat memainkan bola. Adapun tujuan dari permainan ini

adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawan dan menjaga

gawang sendiri agar tidak kemasukan bola sekalipun.

Saat ini permainan hockey sudah menyebar luas di Indonesia dan

mengalami perkembangan yang sangat baik dan kemajuannya terbukti dari

banyaknya kalangan mahasiswa (perguruan tinggi) dan pelajar (sekolah) yang

(12)

2

Nasional tingkat mahasiswa antar perguruan tinggi se-Indonesia yaitu nomor

hockey lapangan (outdoor) dan hockey ruangan (indoor).

Kemajuan dan perkembangan hockey yang terjadi saat ini sangatlah baik,

untuk itu diharapkan agar masyarakat hockey memberikan kontribusi dalam

pengembangan, penciptaan temuan-temuan baru yang berupa bentuk-bentuk

latihan yang lebik baik untuk kedepannya meliputi aspek fisik, teknik, dan taktik/

strategi serta mental. Sehingga setiap masalah yang akan dihadapi dapat diatasi

dengan terus membenahi diri, dengan cara mengembangkan, mengevaluasi dan

memperbaiki dari segala sektor pendukung serta terus mencari metode dan teknik

yang lebih efektif dan efesien agar dapat menghasilkan atlet yang prestasinya

lebih baik dan akhirnya memperoleh tim yang lebih berprestasi.

Permainan hockey pada dasarnya ialah upaya untuk menguasai bola,

merebut bola dan menghindari lawan dalam penguasaan bola. Apabila teknik

dasar telah dikuasai, maka bola akan lebih lama dalam penguasaan. Dengan begitu

para pemain akan lebih mudah untuk menguasai jalannya pertandingan dan

memasukkan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawan.

Mempelajari teknik dasar agar dapat memainkan bola dan menyadari akan

pergerakan bola akan dapat dikuasai dengan melakukan latihan secara terencana,

terukur dan berkesinambungan dengan berulang-ulang.

Elizabeth anders (1951 : 37) : push passing : Mastery of the push technique, which is primarily used give accuracy, quicker release time when needed, and complete control over the pace of the ball. A good push passer can predict when and where the ball will stop rolling.

Dari pernyataan diatas dapat diartikan: Penguasaan teknik push (

(13)

3

yang tepat dan mengatur jarak dengan bola. Seorang pendorong bola yang baik itu

adalah ia mampu memprediksi maupun memperkirakan kapan dan dimana bola

tersebut berhenti bergulir.

John Cadman (1934 : 11) : the push is the methods of passing used to pass the ball mainly over short distances.

John Cadman meenyebutkan bahwa push adalah metode passing dengan

cara mendorong bola yang digunakan untuk mengoper bola kepada teman dengan

jarak yang jauh maupun dekat.

Dari ungkapan diatas dapat disimpulkan bahwa mendorong bola dengan

push sangatlah penting dalam permainan hockey, mendorong bola dengan push

dapat mengatur jalannya permainan dan menciptakan ruang dalam permainan

hockey. push Pass adalah teknik dasar untuk dapat mengoper bola dengan teman,

bergerak mengoper bola jarak dekat atau jarak jauh dan saat berada dalam daerah

sempit serta untuk dapat mengoper bola dengan baik.

Dapat disimpulkan bahwa push ( mendorong bola ) adalah pilihan terbaik

ketika sedang berada dalam situasi permainan yang ketat, dikarenakan stick tidak

perlu jauh dari bola, yang mana itu adalah momen yang tepat untuk melakukan

eksekusi push ( mendorong bola ).

Pengalaman peneliti dalam mengikuti beberapa kali pertandingan yang

diikuti selama ini dapat disimpulkan bahwa, beberapa latihan teknik selain teknik

push sudah dilaksanakan cukup baik, hanya saja dalam melakukan dan melatih

teknik push masih kurang dari segi variasi maupun latihan teknik push. Sehinga

(14)

4

memprediksi cara kita untuk mengoper dengan mendorong bola tersebut karena

sudah dilakukan berulang-ulang tanpa teknik yang bervariasi.

Berdasarkan pengamatan diatas, maka peneliti melakukan pendekatan

analisis SWOT terhadap variasi latihan push yang lama. (S= Strength) yang

menjadi kekuatan adalah pelaksanaaan teknik dasar push untuk pemula, dari level

tingkat kesulitan teknik dasar cenderung mudah dan simpel. (W= Weaknesses)

yang menjadi kelemahan/kekurangan ialah teknik masih terlalu mudah untuk

diterapkan dalam permainan, membutuhkan waktu yang lama untuk mendorong

bola (passing) dalam permainan karena kuda-kuda sudah terpatok, posisinya

sudah kaku sehingga membutuhkan ruang gerak (space) yang luas, dan dari

sasaran masih cenderung tertuju ke satu arah. (O= Opportunity) merupakan

peluang dalam hal ini yaitu pemula menguasai teknik dasar push yang baik dan

benar, dan dari segi akurasi sasaran dorongan bola hasilnya baik dan tepat

dikarenakan posisi untuk push sudah siap. (T= Threat) yang menjadi tantangan

dalam hal ini adalah dalam pelaksanaan dalam permainanm teknik masih mudah

diprediksi dan di ketahui lawan, sehingga tempo untuk mendorong bola terhadap

teman menjadi tidak tercapai. Oleh karena itu maka atlet tidak bisa melakukan

push dalam ruang yang ssempit.

Dari pengalaman tersebut peneliti melakukan pengamatan pada beberapa

pertandingan hockey, dari pengamatan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa

teknik push yang dilakukan atlet cenderung monoton itu-itu saja sementara tidak

mempergunakan latihan push yang sudah di latih yang seharusnya mampu untuk

(15)

5

budaya permainan atlet hockey sumatera utara yang mendarah daging sampai saat

ini ialah mengandalkan kemampuan fisik, sehingga terlihat saat dalam permainan

cenderung menggunakan kekuatan otot yaitu dengan memukul bola (hit)

sekeras-kerasnya tanpa merencenakan kearah mana bola akan dipukul, dengan keadaan

tersebut maka kerjasama yang baik tidak terbentuk dalam permainan. Sehingga

budaya memukul tersebut nyatanya tidak memberikan manfaat positif dalam

permainan karena pola permainan tidak tercipta dan berjalan dengan baik,

penguasaan bola tidak maksimal, dan penyerangan ke daerah pertahanan lawan

menjadi sia-sia dan menguras energi yang tidak ada manfaatnya.

Ketika dalam sesi latihan atlet yang berlatih dilapangan hockey Universitas

Negeri Medan, latihan yang dilakukan sudah cukup baik terbukti dengan konsep

jadwal dan latihan latihan dengan secara berulang-ulang sesuai dengan program

yang telah ditetapkan, akan tetapi dari segi latihan teknik Push (mendorong bola)

masih terlihat kurangnya variasi latihan teknik yang dilaksanakan oleh atlet yang

berlatih. Padahal teknik push memiliki banyak keunggulan apabila dilakukan

dengan mengembangkan variasinya yakni dengan melakukan push ( mendorong

bola ) tidak memelukan ruang yang luas, waktu eksekusinya singkat, akurasi

yang maksimal, tidak menciderai lawan, dan juga mampu mendorong bola ke

segala arah dengan kaki manapun sebagai tumpuan serta dalam permainan,

metode variasi teknik push juga dapat membuat lawan menjadi terkecoh kearah

mana dan kapan kita akan melakukan push ( mendorong bola).

Berdasarkan hasil wawancara dengan pelatih, peneliti mendapatkan

(16)

6

hanya sedikit bentuk latihan push yang dilaksanakan dalam sesi latihan,

sementara pada sesi latihan khusus ( mandiri ) pelatih mengharapkan para atlet

mampu melatih teknik atau keterampilan yang tidak dilaksanakan dalam sesi

latihan, tetapi terbukti di lapangan pada saat latihan mandiri atlet lebih senang

melakukan budaya yang masih melekat dalam dirinya yaitu dengan latihan

shooting dengan (hit) memukul bola dengan sekuat tenaga dibandingkan latihan

teknik push (mendorong bola) yang seyogyanya cenderung terdapat permainan

teknik yang halus, sehingga budaya tersebut terbawa dalam permainan dan

pertandingan yang cenderung bermain dengan mengandalkan kemampuan fisik

dan otot dalam bermain, memukul bola dengan keras sehingga energi terkuras

habis sehingga tidak maksimal dalam membentuk pola permainan dan kerjasama

tidak terbangun. Budaya inilah yang ingin diperubahi secara perlahan melalui

prinsip permainan dari daerah jawa yakni permainan halus yang menyeimbangkan

kemampuan fisik dan nalar atlet dalam bermain.

Dari ungkapan-ungkapan di atas maka peneliti melakukan analisis

[image:16.595.48.554.562.754.2]

kebutuhan yang terdapat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 hasil analisis kebutuhan

No Pertanyaan Persentase

A B

1 Apakah dengan menguasai variasi latihan teknik push

menurut anda dapat mendukung tercapainya prestasi

yang lebih tinggi dalam permainan hockey?

100% -

2 Apakah anda merasa ada kesulitan dalam melakukan variasi latihan teknik push ?

76 % 24 %

3 Apakah anda ingin menguasai variasi latihan teknik

(17)

7

4 Apakah menurut anda pengembangan variasi latihan

[image:17.595.84.521.112.471.2]

teknik push itu diperlukan? 100 % -

Tabel pertanyaan analisis kebutuhan

Setelah penulis melakukan dan menyebarkan angket analisis kebutuhan

kepada atlet hockey yang masih aktif berlatih berjumlah 30 orang, didapatkan

persentase bahwa 100% atlet memahami penguasaan variasi teknik push akan

sangat mendukung pencapaian prestasi yang tinggi, 76% yang menyatakan

kesulitan dalam berlatih untuk menguasai variasi latihan teknik push. 100% atlet

menginginkan untuk dapat menguasai variasi latihan teknik push yang baik. Dan

100% atlet menyatakan perlunya variasi latihan teknik push untuk dimasukkan

dalam program latihan.

Hasil pertanyaan berdasarkan angket analisis kebutuhan diatas akan dapat

memperkuat peneliti untuk mengambil kesimpulan bahwa, perlu dikembangkan

variasi latihan teknik push (mendorong bola), dan perlu terlebih dahulu

dipersiapkan kebenaran teknik push yang baik dan benar, sehingga lambat laun

budaya memukul atau mengandalkan kemampuan fisik supaya beralih menjadi

budaya dengan cara permainan yang halus yaitu dengan mengandalkan strategi

permainan dorongan bola antara setiap pemain, meningkatkan pola permainan

yang baik yang nantinya diharapkan dapat menjadi solusi dan pemecahan masalah

untuk meningkatkan kemampuan push (mendorong bola) sehingga diharapkan

dapat mempertinggi keterampilan bermain terutama meningkatkan prestasi atlet

(18)

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan

diatas maka masalah perlu di identifikasi lebih dalam lagi, dengan tujuan dapat

mempermudah peneliti untuk mendapatkan tujuan penelitian ini dan dikemukakan

pada beberapa bentuk pertanyaan :

Bagaimanakah pengembangan variasi latihan teknik push dalam permainan

hockey tahun 2016 ? Apakah pengembangan variasi latihan teknik push

diperlukan dalam permainan hockey ? Seberapa penting pengembangan variasi

latihan teknik push dalam permainan hockey ? Apa sajakah faktor yang

mempengaruhi pengembangan variasi latihan teknik push dalam permainan

hockey ? Seberapa pentingkah pengembangan variasi latihan teknik push dalam

permainan hockey tahun 2016 ? Apakah manfaat pengembangan variasi latihan

teknik push dalam permainan hockey ?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dituliskan diatas, maka penulis membuat batasan masalah untuk menghindari

pembahasan yang lebih luas maupun interpretasi yang berbeda, maka penulis

membatasi masalah sebagai berikut : Mengembangkan variasi latihan teknik

push dalam permainan hockey tahun 2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut:

(19)

9

permainan hockey tahun 2016 yang baik dan dapat meningkatkan prestasi

kedepannya?, apa sajakah variasi latihan teknik push yang perlu untuk

dikembangkan ?

E. Spesifikasi Produk

Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini berusaha

untuk membuat variasi latihan teknik push baru yang efektif dan efisien, sehingga

diharapkan dapat menjadi daya tarik dan untuk perkembangan dan peningkatan

prestasi atlet hockey.

Produk yang dihasilkan diharapkan dapat menambah maupun

meningkatkan kemampuan variasi dalam melakukan latihan teknik untuk

keterampilan push dan diharapkan dapat mempertinggi prestasi atlet hockey.

F. Tujuan Penelitian

Adapun yang akan menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mengembangkan variasi latihan teknik push dalam permainan hockey tahun 2016 .

G. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:

1. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan.

2. Memberikan saran dan masukan kepada pelatih untuk memberbudayakan

variasi latihan dalam sesi latihan.

3. Sebagai masukan kepada atlet yang berlatih.

4. Sebagai bahan masukan kepada calon-calon peneliti berikutnya khususnya

(20)

121 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari uji ciba lapangan dan hasil pembahasan peneliti,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Diperlukan variasi latihan teknik push yang dikembangkan agar dapat

meningkatkan kemampuan variasi latihan teknik push atlet.

2. Dengan variasi latihan teknik push yang dikembangkan atlet yang berlatih

lebih efektif dan lebih efesien.

3. Dengan variasi latihan teknik push yang dikembangkan atlet lebih termotivasi

dalam suasana kompetitif.

4. Dengan variasi latihan teknik push yang dikembangkan diharapkan mampu

merubah budaya atlet hockey dari yang semula bermain hockey yang selama

ini mengandalkan kemampuan fisik saja, dengan variasi latihan teknik yang

dikembangkan ini bisa merubah budaya bermain hockey yang lembut yang

bisa menyeimbangkan kemampuan fisik dengan kemampuan pikiran atau

nalar.

5. Dengan pengembangan variasi latihan teknik push ini atlet lebih termotivasi

(21)

122

B. SARAN

Berdasarkan hasil dari uji ciba lapangan dan hasil pembahasan peneliti,

maka dapat disarankan bahwa:

a. Agar produk variasi latihan teknik push ini dapat digunakan oleh para atlet

dan pelatih, serta seluruh masyarakat hockey, sebaiknya dicetak atau

diproduksi lebih banyak lagi dalam upaya mempublikasi, sosialisasi sehingga

dapat diaplikasikan dalam jangkauan yang lebih luas.

b. Sebelum disebarluaskan sebaiknya variasi latihan teknik push ini disusun

kembali untuk menjadi lebih baik, meliputi kemasan, isi dari materi.

c. Untuk subyek penelitian sebaiknya dilakukan pada subyek yang lebih luas,

baik itu dari jumah subyek maupun jumlah klub yang digunakan sebagai

kelompok ujicoba.

d. Hasil pengembangan variasi latihan teknik push dapat disebarluaskan pada

(22)

123

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Imran. (2013). Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan, Medan

Unimed Press.

Anders, Elisabeth R. (1999). Field Hockey Steps to Success. United States of

America: Versa Press

Cadman, John. (1985). Hockey The Skills of the Game. Wiltshire: Crowood Press

Glencross, D.J. (1984). Hockey Coaching The Australian Way. South

Melbourne: Australian Hockey Association Ltd.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Hodder and Stoughton. (1971). Hockey Coaching. London: Lowe & Brydone Ltd

http://www.lapangan-hockeyfield.com

http://www.bola-hockey.com

http://www.tk-hockey.com

Ibrahim. (2014). Hockey. Medan. Bahan Ajar

Meng, Yang Siow, et al. (1996). Hoki Manual Latihan Tunas Cemerlang.

Malaysia: Pustaka Delta Pelajaran Sdn. Bhd.

Mitchel-Taverner, Claire. (2004). Field Hockey Techniques & Tactics

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung

Sugiono, "Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D". Bandung:

(23)

124

Tabrani, Primadi. (2001). Kreativitas Permainan Hoki. Bandung, Tambak

Kesuma

Ten, Helen and M.P. Haridas. (2006). Siri Sukan Popular Fajar Bakti: Hoki.

Gambar

Tabel
Tabel 1.1 hasil analisis kebutuhan
Tabel pertanyaan analisis kebutuhan

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Kamis tanggal delapan belas bulan Agustus Tahun Dua Ribu Enam Belas kami selaku Kelompok Kerja III Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Barito Timur yang

pragmatik yang disampaikan oleh Deborah Schiffrin dan Elizabeth Black, banyak definisi-definisi lain yang dikumpulkan oleh Levinson, antara lain: (1) pragmatik merupakan suatu

Daftar Satuan dan Singkatan

Berdasarkan pernyat aan- pernyat aan t ersebut dapat dikat akan bahwa kel uarga yang memiliki j umlah aset cenderung t idak mengalami kesulit an ekonomi dan lebih sej aht

Ditambahkan 10 ml NaF 4%, dimana warna merah muda akan timbul kembali jika ada Al yang dapat dipertukarkan.. Kemudian titrasi dengan HCl 0.1 N sampai warna merah muda hilang,

TUJUAN KESELAMATAN KERJA Manusia Mesin Material Metode Manusia Mesin Material Metode Lingkungan kerja aman Lingkungan kerja aman Tidak ada cidera Tidak ada cidera Tidak ada

Dengan hasil penelitian ini, diharapkan bagi perempuan yang sedang menjalani hubungan berpacaran maupun yang tidak, bahwa perempuan perlu waspada terhadap

[r]