• Tidak ada hasil yang ditemukan

AGLOMERASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AGLOMERASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN SEMARANG"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan yaitu proses terjadinya perubahan yang sedang berlangsung secara terencana dan berkelanjutan dengan sasarannya untuk meningkatakan kehidupan kesejahteraan maanusia atau masyarakat suatu negara. Oleh sebab itu pembangunan mempunyai peranan yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat untuk menuju ke arah yang lebih baik dalam rangka untuk mencapai tujuan besar keadaan suatu negara. Menurut Todaro (2006:22) Pembangunan nasional tidak akan pernah lepas dari pertumbuhan ekonomi begitu pula pada sebaliknya. Pandangan baru mengenai pembangunan nasional diartikan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan yang mendasar atas terjadinya struktur sosial, sikap – sikap masyarakat dan institusi – institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan mayarakat yang lebih baik secara material (kegiatan ekonomi) maupun secara spiritual (kegiatan sosial).

(2)

2

Pembangunan perekonomian merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan nasional. Menurut Tri Widodo (2006), pembangunan di laksanakan tidak hanya di tingkat nasional tetapi pembangunan dapat dilakukan dalam lingkup lebih sempit yaitu daerah, provinsi, kabupaten kecamatan, desa – desa dan lain – lain. Oleh sebab itu maka pembangunan ekonomi ini dapat dilaksanakan secara bersama – sama, seimbang dan berkelanjutan agar dapat terlaksana dengan baik, sehinga dapat merealisasikan pembangunan ekonomi antar daerah dan dapat menyejahterakan masyarakat secara adil dan merata.

Satu penyebab yang nyata dari pembangunan ekonomi yang diakibatkan perbedaan gerak pertumbuhan ekonomi yakni adanya indikasi ketimpangan pembangunan antar daerah, yang terjadi karena sejumlah faktor diantaranya perbedaan sumber daya alam, kuwalitas sumber daya manusia, dan sosial budaya daerah masing – masing.

(3)

3

dikawasan tertentu. Dengan adanya penghematan aglomerasi ini memberikan pengaruh yang positif terhadap gerak pertumbuhan ekonomi. Pada wilayah aglomerasi ini bisa dilihat bahwa dukungan akan fasilitas – fasilitas penunjang kegiatan ekonomi mengakibatkan daerah tersebut menjadikan gerak pertumbuhan ekonominya lebih tinggi.

Meninjau keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat melalui pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan adanya peningkatan produksi barang dan jasa, yang diukur antara lain melalui Produk Domestik Bruto ( PDB ) pada tingkat nasional dan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) pada tingkat daerah Propinsi, Kabupaten maupun Kota. Oleh karena itu dengan tinjauan tersebut maka pertumbuhan ekonomi merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari proses pelaksanaan pembangunan di Indonesia.

Pembangunan yang ada di suatu daerah dikatakan berhasil apabila mampu mengelola keadaan sumber daya yang dimilikinya yaitu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Keunggulan sumber daya yang dimiliki akan berdampak pada wilayah / daerah tersebut dapat lebih berkembang dan mensejahterakan masyarakatnya.

(4)

4

diberinama spesifik yaitu nilai tambah (value added). Di dalam PDRB terdapat sektor – sektor ekonomi yang di klasifikasikan diantaranya yaitu :

1. Sektor Pertanian

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian 3. Sektor Industri Pengolahan

4. Sektor listrik, gas, dan air bersih 5. Sektor bangunan

6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Sektor Jasa – jasa

(5)

5

pemerintah daerah maka dikeluarkan UU No. 33 tahun 2004 sehingga dapat memberikan kejelasan tugas, kewenangan dan tanggung jawab yang jelas.

Tercantumkan dengan jelas isi dari UU No. 32 tahun 2004 mengenai Otonomi daerah yaitu membuat setiap daerah baik provinsi maupun kabupaten / kota dapat memaksimalkan dan mengembangkan potensi-potensi daerahnya yang dimiliki serta harus memperhatikan kaidah keanekaragaman kekayaan daerahnya, karena setiap daerah memiliki karakter yang berbeda baik itu sosial, budaya dan keadaan geografis sehingga perlu adanya kebijakan yang berpihak baik dalam penyelesaiannya.

Pada saat sekarang ini Otonomi daerah, keberhasilannya dapat dilihat dari pembangunan nasional yang sangat bergantung terhadap perkembangan keberhasilan pembangunan daerah. Oleh sebab itu setiap daerah dituntut untuk terus dapat meningkatkan pengelolaan potensi daerahnya. Pengelolaan potensi daerah dapat dilakukan dengan salah satu upaya menggunakan kawasan andalan. Menurut Mudrajad Kuncoro, (2002:28) kawasan andalan merupakan kawasan yang ditetapkan sebagai penggerak perekonomian wilayah, yang memiliki kriteria sebagai kawasan yang cepat tumbuh dibandingkan lokasi lainnya dalam suatu provinsi maupun kabupaten/kota, memiliki sektor basis dan keterikatan ekonomi dengan daerah sekitar.

(6)

6

masyarakat. Pertumbuhan ekonomi ketika diarahkan pada daerah – daerah yang memiliki potensi dan fasilitas wilayah, akan mempercepat terjadinya kemajuan ekonomi, karena secara tidak langsung kemajuan daerah akan membuat masyarakat untuk mencari kehidupan yang lebih layak di daerahnya.

Dengan adanya pertumbuhan kawasan andalan dibentuk oleh daerah tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar atau daerah di belakangnya (hinterland), melalui pengembangan sektor atau subsektor basis sebagai penggerak perekonomian daerah dan keterkaitan ekonomi antar daerah. Jadi tujuan dengan adanya kawasan andalan ini yaitu salah satu mempercepat pembangunan.

(7)

7

(8)

8

Tabel 1.1 Produk Domestik Bruto ADHK menurut Lapangan Usaha Di Kabupaten Semarang Tahun 2010-2013 ( Juta Rupiah)

Sumber : BPS Kabupaten Semarang,

Bedasarkan tabel 1.1 nilai PDRB pada tahun 2010-2013 PDRB (ADHK) Kabupaten Semarang mengalami peningkatan secara berkelanjutan, kenaikannya rata – rata sekitar 5,53% persen keseluruhan tahun. Pada tahun 2010 berkisar 5.560.551,9 juta rupiah, hingga meningkat pada tahun 2013 sekitar 6.573.208,4 juta rupiah. Rincian Sektor perekonomian yang kontribusinya terbesar hingga tahun 2013 yaitu Industri Pengolahan sebesar 3.007.228,2 juta rupiah, Perdagangan, Hotel & Restoran sebesar 1.456.922,6 juta rupiah, Pertanian sebesar 790.651,6 juta rupiah. Sedangkan sektor dengan kontribusi terkecil yaitu Pertambangan & Penggalian sebesar 6.437,3 juta rupiah.

Apabila kita perhatikan secara sekilas maka pola pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang secara struktural diduga cenderung mengikuti proses

No Sektor TAHUN

2010 2011 2012 2013* 1 Pertanian

709.056,6 738.896,0 800.063,5 790.651,6 2 Pertambangan dan Penggalian

6.816,6 6.851,8 6.816,6 6.437,3 3 Industri Pengolahan

2.585.786,9 2.729.083,5 2.844.007,3 3.007.228,2 4 Listrik, Gas dan air

50.347,3 54.861,8 57.586,0 62.030,0 5 Konstruksi

206.231,0 225.432,0 241.672,2 271.365,6 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

1.210.039,3 1.274.425,5 1.335.165,0 1.456.922,6 7 Pengangkutan dan Komunikasi

119.697,4 128.239,9 133.431,6 143.330,0 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 198.497,4 207.481,3 218.812,8 237.759,3 9 Jasa – Jasa

474.080,0 511.918,6 565.976,4 597.483,8 PDRB

(9)

9

transformasi struktural dimana terjadi penurunan kontribusi sektor pertanian yang dimana ialah sektor primer beralih kepada sektor sekunder yaitu Industri Pengolahan dan sektor tersier yaitu Perdagangan, Hotel dan Restoran (pariwisata). Menurut Kuncoro, (2003:65) dalam salah satu teori pembangunan disebutkan Hoolis Chenery yaitu bahwa seiring dengan peningkatan pendapatan per kapita , perekonomian suatu negara akan bergeser dari pertanian menuju industri modern.

Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui aglomerasi industri dan pertumbuhan ekonomi serta menganalisa pola ekonomi sektoral di daerah Kabupaten Semarang, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mencari dan menciptakan sektor basis daerah dan non basis yang mampu bersaing dengan daerah lain sehingga dapat meningkatkan pembangunan dan mampu menunjang tingkat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Dalam perekonomian tentu menjumpai 2 sektor yaitu sektor basis dan sektor non basis. Menurut Taringan (2005) bahwa hanya kegitan sektor basis yang memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pada sisi lainnya, bahwa Kabupaten Semarang bertekad daerahnya bisa menjadi lebih berkembang, maju dan sejahtera. Dengan melihat adanya dukungan sektor basis yang dimiliki oleh daerah tersebut maka pengembangan wilayah daerah tersebut bisa meningkatkan secara berkelanjutan potensi dan kawasan andalan.

(10)

10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Aglomerasi Industri Besar, Kecil Menengah dan Industri Rumah Tangga di Kabupaten Semarang?

2. Bagaimanakah basis ekonomi sektoral pada tingkat kecamatan di Kabupaten Semarang?

3. Bagaimana pola pertumbuhan ekonomi sektoral pada tingkat kecamatan di Kabupaten Semarang?

C. Batasan Masalah

Mengingat dari penjelasan yang berada diatas, maka penelitian ini memilik batasan masalah agar tetap fokus pada pembahasan yang diteliti. Dalam penilitian ini, peneliti hanya akan membahas aglomerasi indusri besar, kecil menengah, dan Industri Rumah tangga serta menganalisis potensi daerah Kabupaten Semarang dengan cara menganalisis sektor – sektor prima/unggulan untuk pengembangan daerah (tiap kecamatan) guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Pada penelitian ini tidak membahas terkait analisis input-output dari ekonomi regional. Batasan data yang digunakan yaitu data tahun 2010-2013.

D. Tujuan Penelitian

(11)

11

1. Untuk Mengetahui Aglomerasi Industri Besar, Kecil Menengah, dan Industri Rumah Tangga di Kabupaten Semarang.

2. Untuk mengetahui basis ekonomi sektoral pada tingkat kecamatan di Kabupaten Semarang.

3. Untuk mengetahui pola pertumbuhan ekonomi sektoral pada tingkat kecamatan di Kabupten Semarang.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi sebagai berikut :

1. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan refrensi kepada pihak yang berkepentingan dalam membahas dan memperdalam masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

2. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan untuk penelitian – penelitian selanjutnya.

(12)

AGLOMERASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH

DI KABUPATEN SEMARANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh

RAHMAD SYAMSU WICAKSONO 201010180311065

ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(13)
(14)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidyahNya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aglomerasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Semarang”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai drajat Sarjana Strata-1, dan lebih dari itu sesungguhnya penelitian ini merupakan rangkuman dari proses pembelajaran yang telah ditempuh selama masa perkuliahan.

Selama proses penyusunan penyusunan tugas akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada saya. Sebagai ucapan syukur, dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik., S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas MuhammadiyahMalang.

3. Ibu Ida Nuraini, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Dr. Aris Soelistyo, M.Si dan Zainal Arifin, SE.,M.Si masing-masing sebagai Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II. Terimakasih atas arahan, bimbingan, dan asuhannya selama proses penyusunan tugas akhir ini di sela-sela kesibukannya.

(15)

6. Kakak-kakakku keluarga besar, terimakasih atas doa dan dukungannya sehingga skripsi ini bisa selesai, tetap semangat.

7. Rekan-rekan seperjuangan yang memberikan dorongan semangat, hingga skripsi ini selsai dan semua pihak yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu dalam lembaran ini.

Akhirnya, dengan segala keterbatasan dan kekurangan, saya

persembahakan karya tulis ini kepada siapapun yang membutuhkannya. Kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan untuk penyempurnaan karya-karya saya selanjutnya. Terimakasih.

Malang, 23 Januari 2014

(16)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN ORISINALITAS

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR DIAGRAM... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Batasan Masalah ... 10

D. Tujuan Penulisan ... 11

E. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. PeneletianTerdahulu ... 13

B. LandasanTeori ... 15

1. Konsep Aglomerasi ... 15

2. Teori Aglomerasi ... 17

a. Teori Neoklasik ... 17

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi aglomerasi... 18

3. Pengertian Pembangunan Ekonomi & Pertumbuhan Ekonomi ... 19

4. Teori Ekonomi Regional... 21

5. Konsep Pembangunan Ekonomi Daerah ... 23

(17)

1. Teori Adam Smith ... 24

2. Teori Walt Whitman Rostow ... 25

3. Teori Friedrich ... 26

4. Teori Harrod – Domar ... 27

5. Teori Thomas Robert Malthus ... 27

7. Transformasi dan Perubahan Struktural Wilayah ... 28

8. Teori Pembangunan Ekonomi Daerah ... 30

1. Teori Basis Ekonomi ... 30

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi ... 31

9. Teori Pengembangan Wilayah... 32

C. BaganKerangkaBerfikir ...37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Lokasi Penelitian ... 38

B. Jenispenelitian ... 38

C. Jenis dan Sumber Data ... 39

D. Teknik Pengumpulan Data ... 39

1. Dokumentasi ... 39

2. StudiPustaka ... 39

E. Definisi Operasional ... 39

1. Produk Domestik Regional Atas Harga Dasar Konstan ... 39

2. Laju Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB ADHK (persen) ... 40

3. Jumlah Industri... 40

4. Sektor – sektor ekonomi ... 40

5. Tenaga Kerja ... 40

6. Penduduk ... 41

6. Mata Pencaharian ... 41

7. Lahan (hektar) ... 41

F. MetodeAnalisisData ... 41

1. Identifikasi Lokasi Daerah Industri Besar, Kecil Menengah, dan Industri Rumah Tangga ... 41

(18)

3. Tipologi Klassen ... 44

4. Sistem Informasi Geografi ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48

A. GambaranUmum Daerah Penelitian ... 48

1. LetakGeografisdan Wilayah... 48

2. Luas PenggunaanLahan ... 49

3. PembagianWialayahAdministrasi ... 49

4. KeadaanPendudukdanKetenagakerjaan ... 50

a. Penduduk ... 50

b. Ketenagakerjaan ... 51

5. KeadaanEkonomi ... 52

B. Analsis Data danPembahasan ... 55

1. Aglomerasi Industri besar, kecil menengah dan industri rumah tangga ... 55

a. Aglomerasi Industri Besar ... 57

b. Aglomerasi Industri Kecil Menengah ... 59

c. Aglomerasi Industri Rumah Tangga ... 61

2. Analisis Basis Ekonomisektoral pada tingkat kecamatan di Kabupaten Semarang... 63

3. Analisis Pola pertumbuhan ekonomi sektoral pada tingkat kecamatan di Kabupaten Semarang ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ProdukDomestik Regional Bruto ADHK menurutLapangan Usaha di

Kabupaten Semarang Tahun 2010 – 20013 (Juta Rupiah) ... 7

Tabel 3.1 Penentuan Klasifikasi Intensitas ... 45

Tabel 3.2 Klasifikasi Sektor PDRB Menurut Tipologi Klassen... 47

Tabel 4.1 PendudukKabupaten Semarang AkhirTahun 2013 ... 50

Tabel 4.2 LajuPertumbuhanEkonomiKabupaten Semarang Tahun 2010 – 2013 (%) ... 52

Tabel 4.3 ProdukDomestik Regional Bruto ADHK di Kabupaten Semarang Tahun 2010 – 20013 (Juta Rupiah)... 54

Tabel 4.4 DistribusiSektoralPersentaseProdukDomestik Regional Bruto ADHK Kabupaten Semarang Tahun 2010 – 2013 (%) ... 54

Tabel 4.5 Analisis Aglomerasi Industri Besar, Kecil Menengah, dan Industri Rumah Tangga ... 56

Tabel 4.6 Analisis Location Quotient sektor Pertanian Kabupaten Semarang ... 63

Tabel 4.7 Analisis Location Quotient sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Semarang ... 65

Tabel 4.8 Analisis Location Quotient sektor Industri Pengolahan Kabupaten Semarang ... 67

Tabel 4.9 Analisis Location Quotient sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Kabupaten Semarang ... 69

Tabel 4.10 Analisis Location Quotient sektor Konstruksi Kabupaten Semarang ... 71

Tabel 4.11 Analisis Location Quotient sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Kabupaten Semarang ... 73

Tabel 4.12 Analisis Location Quotient sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kabupaten Semarang ... 75

Tabel 4.13 Analisis Location Quotient sektor Keuangan, Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan Kabupaten Semarang ... 77

(20)

Tabel 4.15 Analisis Tipologi Klasen sektor Pertanian

Kabupaten Semarang ... 83

Tabel 4.16 Analisis Tipologi Klasen sektor Pertambangan dan Penggalian

Kabupaten Semarang ... 85

Tabel 4.17 Analisis Tipologi Klasen sektor Industri Pengolahan

Kabupaten Semarang ... 87

Tabel 4.18 Analisis Tipologi Klasen sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

Kabupaten Semarang ... 89

Tabel 4.19 Analisis Tipologi Klasen sektor Konstruksi

Kabupaten Semarang ... 91

Tabel 4.20 Analisis Tipologi Klasen sektor Perdagangan, Hotel dan

Restoran Kabupaten Semarang ... 94

Tabel 4.21 Analisis Tipologi Klasen sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Kabupaten Semarang ... 96

Tabel 4.22 Analisis Tipologi Klasen sektor Keuangan, Persewaan Bangunan, dan Jasa

Perusahaan Kabupaten Semarang. ... ...98

Tabel 4.23 Analisis Tipologi Klasen sektor Jasa - jasa

(21)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir ... 37

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Semarang ... 48

Gambar 4.2 Peta Wilayah Administratif di Kabupaten Semarang ...

50

Gambar 4.3 Laju Pertumbuhan Ekonmi Kabupaten Semarang

Tahun 2004 – 2013 ... 53

Gambar 4.4 Peta Aglomerasi Industri Besar Kabupaten Semarang ... 57

Gambar4.5 Peta Aglomerasi Industri Kecil Menengah

Kabupaten Semarang... 59

Gambar4.6 Peta Aglomerasi Industri Rumah Tangga

Kabupaten Semarang... 61

Gambar4.7 Peta Aglomerasi LQ sektor pertanian Kabupaten Semarang ... 64

Gambar4.8 Peta Aglomerasi LQ sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten

Semarang ... 66

Gambar 4.9 Peta Aglomerasi LQ sektor industri pengolahan

Kabupaten Semarang... 68

Gambar 4.10 Peta Aglomerasi LQ sektor listrik, gas dan air bersih

Kabupaten Semarang ... 70

Gambar 4.11 Peta Aglomerasi LQ sektor konstruksi Kabupaten Semarang ... 72

Gambar 4.12 Peta Aglomerasi LQ sektor perdagangan, hotel dan restoran Kabupaten

Semarang ... 74

Gambar 4.13 Peta Aglomerasi LQ sektor pengangkutan dan komunikasi Kabupaten

Semarang ... 76

Gambar 4.14 Peta Aglomerasi LQ sektor keuangan, persewaan bangunan, dan jasa

perusahaan Kabupaten Semarang ... 78

Gambar 4.15 Peta Aglomerasi LQ sektor jasa - jasa Kabupaten Semarang ... 80

Gambar 4.16 Peta Aglomerasi Klassen sektor pertanian

Kabupaten Semarang... 84

(22)

Kabupaten Semarang... 86

Gambar 4.18 Peta Aglomerasi Klassen sektor industri pengolahan

Kabupaten Semarang... 88

Gambar 4.19 Peta Aglomerasi Klassen sektor listrik, gas dan air bersih

Kabupaten Semarang... 90

Gambar 4.20 Peta Aglomerasi Klassen sektor konstruksi

Kabupaten Semarang ... 92

Gambar 4.21 Peta Aglomerasi Klassen sektor perdagangan, hotel dan

restoran Kabupaten Semarang ... 95

Gambar 4.22 Peta Aglomerasi Klassen sektor pengangkutan dan komunikasi

Kabupaten Semarang... 97

Gambar 4.23 Peta Aglomerasi Klassen sektor keuangan, persewaan bangunan dan jasa

perusahaan Kabupaten Semarang ... ..

99

Gambar 4.24 Peta Aglomerasi Klassen sektor jasa - jasa

(23)

Lampiran I

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kabupaten Semarang Tahun 2010 – 2013 (Jutaan Rupiah)

Sumber : BPS Propinsi Kabupaten Semarang Dalam Angka 2010- 2014

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 709.056,6 738.896,0 800.063,5 790.651,6

2 Pertambangan dan Penggalian 6.816,6 6.851,8 6.473,5 6.437,3

3 Industri Pengolahan 2.585.786,9 2.729.083,5 2.844.007,3 3.007.228,2

4 Listrik, Gas dan air 50.347,3 54.861,8 57.586,0 62.030,0

5 Konstruksi 206.231,0 225.432,0 241.672,2 271.365,6

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.210.039,3 1.274.425,5 1.355.165,0 1.456.922,6 7 Pengangkutan dan Komunikasi 119.697,4 128.239,9 133.431,6 143.330,0 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 198.497,4 207.481,3 218.812,8 237.759,3

9 Jasa – Jasa 474.080,0 511.918,6 565.976,4 597.483,8

(24)

Lampiran II

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Getasan Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 100.671.163,80 124.686.873,74 119.545.014,56 119.800.776,43 2 Pertambangan dan Penggalian 472.218,08 404.202,27 364.704,84 337.442,36 3 Industri Pengolahan 4.506.725,58 4.756.475,05 4.956.773,76 5.241.248,73 4 Listrik, Gas dan air 2.746.620,15 2.877.066,42 3.019.929,66 3.252.980,01 5 Konstruksi 6.059.367,91 6.624.538,90 7.101.772,48 9.281.130,17 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.309.686,90 4.589.351,84 5.121.820,46 5.987.299,51 7 Pengangkutan dan Komunikasi 9.595.840,02 9.925.239,21 16.659.976,59 17.895.865,33

8 Keuangan, Persewaan bangunan dan

(25)

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Tegaran Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah) No

Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 33.726.177,11 30.475.727,89 64.145.481,00 66.049.878,07 2 Pertambangan dan Penggalian 68.585,85 79.926,51 73.445,15 73.390,19 3 Industri Pengolahan 35.426.736,55 37.389.981,98 38.964.502,04 41.200.719,79 4 Listrik, Gas dan air 3.329.502,97 3.494.230,76 3.667.739,84 3.950.782,21 5 Konstruksi 11.782.265,36 12.906.680,49 13.836.739,75 12.546.575,22 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 17.107.307,47 17.965.165,79 19.172.096,48 20.723.133,06 7 Pengangkutan dan Komunikasi 12.727.307,47 13.785.219,49 13.556.082,02 14.561.714,24 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan

Jasa Perusahaan 9.340.870,69 9.739.068,18 10.154.963,82 10.990.802,65 9 Jasa - Jasa 29.210.069,03 32.069.896,06 32.213.636,44 33.729.060,12 PDRB 152.719.260,19 157.905.897,60 195.784.428,54 203.826.055,55

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Tegaran Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 41.088.546,07 47.019.872,30 45.430.952,85 44.950.691,86 2 Pertambangan dan Penggalian 16.993,05 10.679,84 9.449,94 10.121,20 3 Industri Pengolahan 5.564.657,34 5.873.034,27 6.120.352,13 6.471.606,20 4 Listrik, Gas dan air 2.658.888,43 2.788.761,76 2.927.240,16 3.153.137,59 5 Konstruksi 1.312.374,40 1.436.200,30 1.539.664,56 2.504.618,42 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.489.955,37 3.676.419,25 1.539.664,56 4.502.857,94 7 Pengangkutan dan Komunikasi 4.092.993,58 4.608.744,19 4.007.458,42 7.924.165,15 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan

Jasa Perusahaan 4.986.475,40 5.189.675,20 5.445.612,75 5.765.274,10 9 Jasa - Jasa 25.220.038,23 24.896.295,05 26.116.591,43 27.705.265,72 PDRB 88.430.921,88 95.499.682,18 98.974.244,43 102.987.738,18

(26)

Kecamatan Kaliwungu Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 33.861.969,80 51.509.765,38 38.363.061,44 37.880.876,93 2 Pertambangan dan Penggalian 944.058,53 806.984,33 910.619,86 764.724,56 3 Industri Pengolahan 2.729.869,36 2.881.150,68 3.002.478,09 3.174.793,77 4 Listrik, Gas dan air 1.125.360,41 1.826.124,81 1.916.802,63 2.064.723,80

5 Konstruksi 563.826,97 637.126,03 683.024,77 1.344.299,04

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.683.261,41 2.853.346,71 3.186.633,44 3.739.365,92 7 Pengangkutan dan Komunikasi 1.715.878,18 5.032.143,91 2.539.689,50 2.728.091,55 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 2.968.684,28 3.097.149,32 3.256.428,70 3.446.078,14 9 Jasa - Jasa 22.759.172,60 21.769.525,59 22.495.951,25 23.567.798,31 PDRB 69.352.081,54 90.413.316,77 76.354.689,69 78.710.652,02

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Suruh Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 37.241.413,69 46.780.975,79 42.144.232,18 44.549.363,30 2 Pertambangan dan Penggalian 55.941,13 67.979,69 60.113,69 64.436,82 3 Industri Pengolahan 8.898.015,52 9.391.117,34 9.786.584,30 10.348.247,67 4 Listrik, Gas dan air 3.738.792,96 4.098.033,22 4.301.524,63 4.633.476,68 5 Konstruksi 2.941.565,85 3.365.288,92 3.607.725,25 6.341.937,01 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 5.629.191,25 5.954.357,24 6.499.640,74 7.317.083,42 7 Pengangkutan dan Komunikasi 10.307.378,96 10.647.075,63 6.570.769,45 7.058.209,51 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 11.171.252,38 11.574.022,53 12.135.305,47 12.932.874,80 9 Jasa - Jasa 27.896.038,71 26.586.028,41 29.493.229,11 30.957.371,63 PDRB 107.879.590,45 118.464.878,77 114.599.124,82 124.203.000,83

(27)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 63.015.355,03 43.900.365,62 45.802.353,18 45.726.514,06 2 Pertambangan dan Penggalian 26.443,64 32.007,13 28.293,61 30.342,48 3 Industri Pengolahan 13.536.987,93 14.287.167,94 14.888.811,25 15.743.297,32 4 Listrik, Gas dan air 2.384.843,72 2.590.850,89 2.719.501,84 2.929.367,95 5 Konstruksi 5.725.636,04 6.488.540,88 6.955.977,14 12.611.934,37 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 7.000.286,02 7.378.449,19 7.920.755,22 8.664.372,71 7 Pengangkutan dan Komunikasi 5.464.280,20 8.633.011,80 5.443.231,14 5.847.026,91 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 4.652.145,69 4.849.038,67 5.076.025,58 5.484.850,43 9 Jasa - Jasa 29.347.436,26 29.465.352,83 31.016.514,08 32.498.623,60 PDRB 131.153.404,52 117.624.784,96 119.851.463,04 129.536.329,83

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Tuntang Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 23.503.369,60 21.115.086,26 35.482.718,14 35.780.484,64 2 Pertambangan dan Penggalian 637.475,52 602.878,65 580.575,45 567.989,58 3 Industri Pengolahan 12.991.200,09 13.711.134,15 14.288.520,24 15.108.554,91 4 Listrik, Gas dan air 2.884.858,41 3.282.377,05 3.445.366,34 3.711.247,98 5 Konstruksi 13.199.511,57 15.671.240,41 16.800.200,84 18.756.334,70 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 7.734.437,55 8.180.139,36 8.895.401,42 9.937.112,58 7 Pengangkutan dan Komunikasi 7.900.640,90 6.769.711,24 8.378.642,46 9.000.196,15 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 8.883.151,94 9.263.410,68 9.627.535,26 10.317.062,14 9 Jasa - Jasa 29.345.106,51 33.141.360,66 37.056.113,04 38.979.481,27 PDRB 107.079.752,09 111.737.338,45 134.555.073,18 142.158.463,96

(28)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 22.079.074,08 30.648.466,99 26.819.065,02 27.212.090,09 2 Pertambangan dan Penggalian 145.149,00 150.537,15 138.051,03 138.444,72 3 Industri Pengolahan 8.926.115,00 9.420.773,88 9.817.489,70 10.380.926,77 4 Listrik, Gas dan air 2.030.923,86 2.118.149,86 2.223.328,44 2.394.904,45 5 Konstruksi 17.695.014,84 15.550.411,60 16.670.667,49 15.998.490,60 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 5.476.593,80 5.793.907,95 6.310.588,34 7.078.411,55 7 Pengangkutan dan Komunikasi 3.840.362,65 2.943.070,38 4.028.628,44 4.327.484,59 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 8.366.459,30 8.740.455,74 9.304.837,07 10.114.048,62 9 Jasa - Jasa 22.900.391,25 23.593.596,66 25.283.119,01 26.537.907,56 PDRB 91.460.083,66 98.959.370,19 100.595.774,53 104.182.708,95

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Jambu Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 27.019.649,22 19.571.076,43 21.150.227,47 21.336.748,91 2 Pertambangan dan Penggalian 72.943,63 88.547,79 78.293,78 83.935,79 3 Industri Pengolahan 4.565.129,71 4.818.115,76 5.021.010,21 5.309.171,78 4 Listrik, Gas dan air 1.747.339,02 2.298.238,53 2.412.569,50 2.598.749,40

5 Konstruksi 334.268,85 458.975,26 492.089,96 990.172,54

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.725.673,85 3.943.839,12 4.374.568,73 5.057.930,19 7 Pengangkutan dan Komunikasi 5.540.889,22 7.022.967,00 6.177.340,98 6.635.595,30 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 6.698.814,77 7.010.459,74 7.483.368,13 8.030.123,77 9 Jasa - Jasa 19.448.223,54 22.072.270,10 24.864.250,81 26.053.685,02 PDRB 69.152.931,81 67.284.689,74 72.053.669,57 76.126.112,70

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Sumowono Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

(29)

1 Pertanian 54.626.099,38 64.209.085,97 66.400.584,03 68.817.643,72

2 Pertambangan dan Penggalian 732,87 224,13 217,56 205,71

3 Industri Pengolahan 3.134.728,53 3.308.445,95 2.447.767,08 3.645.638,41 4 Listrik, Gas dan air 1.697.767,79 1.912.686,61 2.007.662,73 2.162.595,65 5 Konstruksi 7.341.886,32 8.629.474,92 9.251.144,64 9.968.621,29 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.942.973,39 2.052.375,31 2.235.123,05 2.505.427,91 7 Pengangkutan dan Komunikasi 7.590.776,78 4.303.156,55 8.413.596,31 9.037.742,98 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 5.128.341,69 5.376.625,31 5.792.439,83 6.232.184,32 9 Jasa - Jasa 24.695.457,29 25.849.635,81 28.848.414,48 30.673.569,14 PDRB 106.158.764,29 115.641.710,56 126.396.949,72 113.043.629,14

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Ambarawa Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 23.265.669,95 16.183.325,09 19.520.241,38 19.374.834,33 2 Pertambangan dan Penggalian 93.839,42 29.504,04 31.580,84 27.635,32 3 Industri Pengolahan 11.260.515,96 11.884.540,60 12.385.007,48 13.095.797,35 4 Listrik, Gas dan air 3.128.225,08 3.239.967,57 3.400.850,99 3.663.297,34 5 Konstruksi 11.442.336,72 12.367.163,05 13.258.096,85 16.717.502,32 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 9.951.579,74 10.582.719,93 11.790.851,44 13.732.799,76 7 Pengangkutan dan Komunikasi 10.648.989,62 8.262.311,14 13.041.066,37 14.008.493,12 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 22.932.586,78 23.750.954,14 24.801.559,86 27.183.257,45 9 Jasa - Jasa 22.880.806,49 21.769.446,17 25.054.502,08 26.461.357,93 PDRB 115.604.549,77 108.069.931,74 123.283.757,29 134.264.974,92

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Bandungan Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

(30)

1 Pertanian 56.885.414,58 66.234.511,05 63.652.473,15 60.955.902,85 2 Pertambangan dan Penggalian 20.585,20 3.358,92 3.260,40 3.082,85 3 Industri Pengolahan 2.140.036,32 2.258.630,84 2.353.743,47 2.488.827,52 4 Listrik, Gas dan air 2.782.161,79 3.022.691,64 3.172.786,03 3.417.632,43 5 Konstruksi 2.569.991,56 2.352.711,49 2.522.201,46 4.524.196,54 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 11.801.714,44 12.461.018,14 14.245.989,19 16.933.957,20 7 Pengangkutan dan Komunikasi 6.199.005,02 2.193.632,16 4.669.501,66 5.015.899,78 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 10.729.847,66 11.256.574,04 11.895.717,69 13.016.758,49 9 Jasa - Jasa 19.560.062,20 26.525.111,44 30.784.449,87 32.538.906,97 PDRB 112.688.818,77 127.028.239,72 133.300.122,92 138.895.164,63

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Bawen Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 17.847.076,51 24.655.847,17 21.310.986,99 21.336.451,01 2 Pertambangan dan Penggalian 1.678.558,83 1.802.478,40 1.596.887,49 1.707.503,43 3 Industri Pengolahan 854.938.455,41 901.398.279,65 940.313.854,29 994.279.551,82 4 Listrik, Gas dan air 2.675.349,82 2.795.926,83 2.934.761,01 3.161.238,84

5 Konstruksi 4.699.427,99 517.600,64 5.496.994,39 8.937.384,61

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 381.083.533,14 394.715.461,15 424.297.192,73 452.162.703,04 7 Pengangkutan dan Komunikasi 2.798.763,12 4.558.322,23 4.482.553,95 4.815.083,70 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

(31)

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Bringin Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 40.407.279,56 33.101.379,36 42.420.607,64 40.504.904,10

2 Pertambangan dan Penggalian 151.474,19 0,00 0,00 0,00

3 Industri Pengolahan 3.928.815,88 4.146.539,29 4.321.153,15 4.569.149,12 4 Listrik, Gas dan air 2.676.846,31 2.834.656,94 2.975.414,30 3.205.029,37 5 Konstruksi 8.014.397,65 8.857.156,95 9.495.228,95 14.838.723,47 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.291.327,34 4.572.894,09 5.145.744,87 6.084.039,96 7 Pengangkutan dan Komunikasi 2.570.202,93 4.443.163,94 2.770.764,47 2.976.308,38 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 5.312.658,96 5.540.195,47 5.821.550,98 6.246.812,93 9 Jasa - Jasa 25.016.310,78 26.229.617,33 29.284.652,29 30.680.738,53 PDRB 92.369.313,62 89.725.603,37 102.235.116,67 109.105.705,85

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha

Kecamatan Bancak Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

No Sektor/Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 21501231,53 20280900,30 25204364,46 23412713,73

2 Pertambangan dan Penggalian 778,38 127,01 123,28 116,57

3 Industri Pengolahan 5309061,87 5603274,45 5839232,52 6174352,81 4 Listrik, Gas dan air 1285297,76 1360782,51 1428353,35 1538580,50

5 Konstruksi 120820,07 133524,98 143144,16 243349,46

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2636177,40 2760878,71 2951946,48 3203901,27 7 Pengangkutan dan Komunikasi 2818958,69 4276618,67 2829758,97 3039679,27 8 Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 2004786,54 2098280,98 2230368,42 2359330,03

9 Jasa - Jasa 23368373,80 27411734,81 30472600,91 31949171,45

(32)

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha

Kecamatan Pringapus Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

NO SEKTOR/SUB SEKTOR TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 23.531.406,96 28.247.810,72 28.378.252,46 25.334.420,02 2 Pertambangan dan Penggalian 2.643,36 46,21 22,86 42,41 3 Industri Pengolahan 240.664.173,74 254.001.073,67 264.697.248,52 279.888.529,16 4 Listrik, Gas dan air 2.853.806,24 3.114.675,66 3.269.337,59 3.521.634,95 5 Konstruksi 1.679.935,88 1.912.850,98 2.050.653,28 3.690.291,24 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 112.389.983,17 118.427.082,93 125.930.769,58 135.424.039,02 7 Pengangkutan dan Komunikasi 4.077.120,31 5.083.209,22 4.998.716,28 5.369.536,56 8

Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

Perusahaan 8.736.533,07 9.133.487,39 9.673.692,92 10.531.428,38 9 Jasa - Jasa 23.731.101,18 31.713.738,70 35.702.283,97 38.190.079,71 PDRB 417.666.703,92 451.633.975,47 474.700.999,46 50.195.000.445,00

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha Kecamatan Bergas Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

NO SEKTOR/SUB SEKTOR TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 42.547.617,94 33.566.041,96 47.892.033,60 43.914.706,28 2 Pertambangan dan Penggalian 1.130.632,82 1.664.575,54 1.471.466,81 1.577.997,25 3 Industri Pengolahan 345.615.923,11 364.768.939,99 380.129.632,38 401.945.710,78 4 Listrik, Gas dan air 3.596.439,36 3.943.306,42 4.139.114,74 4.458.533,49 5 Konstruksi 51.648.000,36 3.943.306,42 4.139.114,74 4.458.533,49 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 162.839.819,75 171.623.054,08 182.665.354,19 196.758.137,72 7 Pengangkutan dan Komunikasi 6.803.447,66 8.840.730,98 7.421.286,67 7.971.820,74 8

Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa

(33)

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

NO SEKTOR/SUB SEKTOR TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 33.342.991,52 21.935.265,44 27.429.945,18 22.588.317,38

2 Penggalian 537.589,41 459.896,44 467.595,60 435.854,03

3 Industri 488.638.984,61 515.717.918,45 537.435.185,03 568.279.210,68 4 Listrik, Gas, & Air 3.279.183,60 33.177.692,79 35.567.822,83 43.916.378,68 5 Konstruksi 30.588.955,60 33.177.692,79 35.567.822,83 43.916.378,68 6

Perdagangan, Rumah Makan & Js.

Akomodasi 226.268.816,23 238.348.055,80 253.227.693,91 271.876.882,06 7 Angkutan & Komunikasi 6.361.712,64 6.864.982,44 6.770.923,71 7.273.211,84 8

Lemb. Keu, Persewaan dan Js.

Perusahaan 39.065.062,21 41.081.065,46 43.910.899,79 48.039.954,12 9 Jasa-jasa 32.764.957,17 35.574.995,79 41.107.254,72 43.800.662,16 JUMLAH 860.848.252,89 896.566.573,32 949.493.184,17 1.010.062.286,54

PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha

Kecamatan Ungaran Timur Tahun 2010 – 2013 ( Ribuan Rupiah)

NO SEKTOR/SUB SEKTOR TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 12.895.128,13 14.774.054,94 18.970.904,60 21.064.323,13

2 Penggalian 759.399,74 647.890,01 658.817,48 614.072,34

3 Industri 533.010.718,95 562.548.603,68 568.237.945,37 619.882.817,77

4 Listrik, Gas, & Air 3.725.137,49 3.856.357,31 4.047.848,10 4.360.223,73

5 Konstruksi 28.511.387,46 30.647.090,61 32.854.915,37 20.427.527,41

6

Perdagangan, Rumah Makan & Js.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Ardila, Refika, Nopember 2012, Analisis Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Banjarnegara (Vol 1, No 2), Fakultas Ekonomi UNNES, Semarang.

Arsyad, Linconlin.1999, Ekonomi Pembangunan; Edisi Empat, STIE YKPN, Yogyakarta.

BPS Kabupaten Semarang, 2014, Kabupaten Semarang dalam angka 2014, BPS Kabupaten Semarang, Semarang.

BPS Kabupaten Semarang, 2013-2014, PDRB perkecamatan di Kabupaten Semarang, BPS Kabupaten Semarang, Semarang.

Dahuri, Rochim dan Nugroho, Iwan, 2004, Pembangunan Wilayah Prespektif Ekonomi, Sosial, Lingkungan, LP3ES, Jakarta.

Glasson, John, 1974, “Pengantar Perencanaan Regional (An Introduction to Regional Planning)”, Terjemahan Paul Sitorus, LPFE-Universitas Inodensia, Jakarta.

Hettne, Bjorn, 2001, “Teori Pembangunan dan Tiga Dunia”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Jhingan, M.L., 1996. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2002, Analisis Spasial dan Regional, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah dan Kebijakan, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Mardiyah, Asnuri, 2014, “Analisis Pengaruh Aglomerasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara”, Skripsi pada Universitas Sumatera Utara. Nugraha, R. Aga, 2007, “Evaluasi Pembangunan Ekonomi Daerah Di Provinsi

Bali Pasca Tragedi Bom”. Bank Indonesia Denpasar, Denpasar.

(35)

Prishardoyo, Bambang., 2008, “Analisis Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pati Tahun 2000-2005‟. Jurnal JEJAK, Vol. 1 No. 3.

Setiono, Dedi NS, 2011, Ekonomi Pengembangan Wilayah, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indoneisa, Depok.

Sodik, Jazmani, Nuryadin, Didi, 2007, “Aglomerasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Peran Karakteristik Regional di Indonesia”. Fakultas Ekonomi UPN Veteran YK.

Sutrisno, Adi, 2012, “ Analisis Ketimpangan Pendapatan dan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Kawasan BARLINGMASCAKEB Tahun 2007 –2010”, Jurnal UNNES.

Tarigan, Robinson, 2005, “Ekonomi Regional Teori & Aplikasi”, Bumi Aksara Jakarta.

Todaro, Michael P. & Stephen C. Smith, 2006, Ekonomi Pembangunan Jilid 1. Diterjemahkan oleh Drs. Haris Munandar, M.A. & Puji A.L., SE), Erlangga, Jakarta.

Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Ke Delapan. Erlangga, Jakarta.

Tri, Widodo, 2006, Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah), UPP STUM YKPN, Yogyakarta.

UU, 1999, No.22, Otonomi Daerah

UU, 2004, No.33 Perimbangan Keungan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah

Yudhistira, Muhammad Halley, 2007, Analisis Arah Pergerakan Aktivitas Ekonomi Jakarta Terhadap Daerah Sekitarnya dengan Menggunakan Pendekatan Urban Sparwl (Skripsi). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok.

Gambar

Tabel 1.1 Produk Domestik Bruto ADHK menurut Lapangan Usaha Di Kabupaten Semarang Tahun 2010-2013 ( Juta Rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan percobaan uji hedonik adalah untuk menentukan tingkat kesukaan panelis terhadap sifat organoleptik dalam suatu produk pangan, dengan prinsip percobaan uji hedonik

masih rerus dilakuta; pcncarian obat yang paling efisiensi dengan efek sanprng poling sedikir o Melalui survey dengan telepon yang dilakukan di Amerika Seriknt, g0lo

Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah nilai informasi akuntansi mengalami peningkatan, penurunan dan atau

Adapun implikasi dalam penelitian ini menguatkan bahwa relasi suami istri jama’ah t abliq dan suami istri secara umum sangat berbeda dari segi pemenuhan nafkah

Dalam hubungannya dengan hal di atas, tulisan ilmiah ini membahas bagaimana proses pembuatan jam dari plat galvalum di salah satu perusahaan industri yang bergerak di bidang

Tabel 2.4 Jumlah Mata Air, Debit Rerata Tahunan dan Volume Tahunan di Wilayah Sungai UPT PSDAW di Provinsi Jawa Timur tahun 201

Karena minat masyarakat yang sangat besar sehingga menyebabkan tingkat pembelian semakin meningkat terkadang konsumen mengalami kesulitan apabila harus datang ke tempat

Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Peningkatan kemampuan dan pemberdayaan masyarakat dan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di Wilayah Kerja UPT PSDA WS