KONVENSI PENGGUNAAN ISTILAH DALAM BERKOMUNIKASI DI FORUM KASKUS
(Studi pada Para Pengguna Kaskus Regional Malang)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Di susun Oleh : MUHAMMAD SYARIF NIM : 201110040311320
Dosen Pembimbing :
1. Novin Farid Styo Wibowo, M.Si 2. Widiya Yutanti, MA
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji Syukur kehadirat ALLAH S.W.T yang
telah memberikan kemudahan bagi peneliti menyelesaikan skripsi yang berjudul :
“Konvensi Penggunaan Istilah dalam Berkomunikasi di Forum Kaskus (Studi
pada Para Pengguna Kaskus Regional Malang)”, ini dengan lancar tanpa hambatan dan kesulitan yang berarti. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi.
Skripsi ini dapat diselesaikan karena adanya bantuan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Sugeng Winarno, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammdiyah Malang.
5. Widiya Yutanti, MA selaku Dosen Pembimbing II yang sabar, dan bijak di dalam memberikan bimbingan, dan saran-saran yang berharga bagi peneliti di dalam penyusunan skripsi ini.
6. Sugeng Winarno, S.Sos. M.A selaku Dosen Wali Ilmu Komunikasi kelas F-2011 Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang. 7. Galuh Raja Rachmanda selaku Ketua Komunitas Kaskus Regional
Malang, serta teman-teman aktivis kaskus regional dan kaskuser regional Malang yang telah banyak membantu peneliti di dalam memperoleh data ataupun informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
8. Bapak Drs. H. Mastur terima kasih buat selalu mendukungku dalam hal apapun itu yang bersifat positif, nasehat, motivasi, dan doanya dari bapak akhirnya Muhammad Syarif bisa LULUS menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi. Skripsi ini kupersembahkan untukmu Bapak.
9. Ibu Hj. Rahmiani Amd. Pd terima kasih buat doanya Ibu, cuman masih ini yang Muhammad Syarif bisa berikan pada Ibu sebagai balasan kasih sayang, cinta, serta segala kehidupan yang telah engkau berikan padaku. Skripsi ini kupersembahkan untukmu Ibu.
10.Kakak ku Muhammad Syaikhan dan Nina Maulida terima kasih buat kasih sayang, motivasi, dan doanya selama ini.
11.Istriku Hj. Nur Almaidah terima kasih buat kasih sayang, motivasi, dorongan, dan doanya selama ini.
semoga di masa depan persahabatan kita akan selalu terjalin dengan baik seperti sekarang.
13.Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi kelas F angkatan 2011 terima kasih buat doa dan motivasinya.
14.Semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga, dan pikiran buat penyelesaian skripsi ini yang tak bisa peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan doanya.
Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan karya skripsi ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Apabila jika ada kritik dan saran guna kebaikan penulisan selanjutnya, peneliti menerima dengan lapang dada.
Jika baik itu datangnya dari ALLAH S.W.T semata, jika salah dan khilaf itu datangnya dari peneliti pribadi. Akhir kata peneliti haturkan maaf yang sebesar-besarnya apabila ada hal-hal yang kurang berkenan di hati.
Malang, 29 Oktober 2015 Peneliti,
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi ... 13
2.1.1 Definisi Komunikasi ... 13
2.1.2 Tujuan Komunikasi ... 14
2.2 Media Komunikasi ... 15
2.1.2 Pengertian Media ... 15
2.1.2 Macam-macam Media Komunikasi Berdasarkan Konteks Komunikasi.. ... 18
2.3 Konvensi dalam Komunikasi ... 20
2.4 Kaskus sebagai Komunikasi Kelompok yang Bersifat Virtual ... 21
2.5 Sifat Pesan Komunikasi dalam Komunitas Kaskus ... 23
2.5.1 Bahasa Verbal ... 23
2.5.2 Bahasa Nonverbal ... 26
2.7 Istilah sebagai Simbol Identitas Kaskuser... 30
2.8 Konseptual ... 31
2.8.1 Konsep Dasar ... 31
2.8.2 Prinsip Komunikasi sebagai Proses Simbolik ... 32
2.8.3 Komunikasi sebagai Model Interaksional ... 33
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ... 34
BAB IV : DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kaskus ... 42
4.1.1 Sejarah Berdirinya Kaskus ... 42
4.1.2 Struktur Organisasi Kaskus ... 45
4.1.3 Profil Perusahaan ... 46
4.1.4 Visi dan Misi Kaskus ... 46
4.1.5 Logo Kaskus ... 47
4.2 Gambaran Umum Kaskus Regional Malang... 47
4.2.1 Sejarah Berdirinya Kaskus Regional Malang ... 47
4.2.2 Struktur Organisasi Kaskus Regional Malang ... 49
4.2.3 Visi dan Misi Kaskus Regional Malang ... 50
4.2.4 Logo Kaskus Regional Malang ... 50
4.3 Tingkatan Pengguna Kaskuser ... 51
BAB V : HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1 Konvensi Penggunaan Istilah dalam Berkomunikasi di Forum Kaskus ... 60
5.1.1 Profil Subjek Penelitian ... 60
4.1.2 Interaksi Sosial Kaskus Regional Malang ... 68
5.2 Data Penelitian ... 71
5.2.1 Konvensi Istilah dalam Kaskus Regional Malang ... 71
5.2.2 Komunikasi Kaskuser Regional Malang ... 92
5.2.3 Morfologi Kata-kata Istilah Kaskuser Regional Malang ... 97
5.3 Pembahasan ... 110
BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 114
6.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran ... 115
DAFTAR PUSTAKA
Bungin H. M. B. 2008. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Edisi pertama Cetakan ke-2. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Cangara, Hafied. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Endah Alberthiene. 2013. Ken & Kaskus Cerita Sukses Di Usia Muda. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Flew, Terry. 2005. New Media: An Introduction 2nd Edition. New York: Oxford University.
Junaedi, Fajar dkk. 2011. Komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi, Edisi Revisi. Yogyakarta: Aspikom.
Liliweri A. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Littlejohn, S. W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi Theories of Human Communication edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.
McQuail, D. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika Morrisan dkk. (2010). Teori Komunikasi Massa. Bogor: PT Ghalia Indonesia
Morrisan, Andy Corry. W dan Farid Hamid. 2010. Teori Komunikasi massa. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor
Mulyana, D. 2012. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurudin, M.Si. 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Cet. 4.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Pelangi Aksara Yogyakarta.
Pohan, Syafruddin. 2005. Komunikasi Organisasi : Medan Fisip USU
Suprapto, Riyadi. 2002. Interaksi Simbolik Perspektif Sosiologi Modern Yogyakarta. Pustaka Belajar
Suharsaputra Uhar. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Wood, J, T. 2013. Komunikasi Teori dan Praktik (Komunikasi dalam Kehidupan Kita) Edisi 6. Jakarta Selatan. Salemba Humanika.
Sumber Journal :
Liawatimena. S (2001). Komunitas Maya : The Indonesian CyberLiberary Society (ICS). Universitas Bina Nusantara Jakarta.
Wulandari, T. 2014. Pola Komunikasi Komunitas Kaskus Regional Riau Raya dalam Bentuk Kohesivitas Kelompok. Ilmu Komunikasi: FISIP Universitas
Riau, 2-3.
Sumber Internet :
Are You Ready For Kaskus 2015?. 2015. diakses pada 23 April 2015 pukul 21.20
WIB melalui http://help.kaskus.co.id/about/press_release.html
Fahmi Abidin, 2015. Kaskus Resmi Mengganti Logo Dan Meluncurkan Fitur Baru Untuk FJB. diakses pada 13 April 2015 pukul 17.05 WIB melalui
http://mix.co.id/news-trend/kaskus-resmi-mengganti-logo-dan-luncurkan-fitur-baru-untuk-fjb/
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2015. diakses pada 30 Oktober 2015 pukul 13.30 WIB melalui http://kbbi.web.id/konvensi
Kamus Kaskus. Diakses pada tanggal 5 Februari 2015 pukul 22.31 WIB melalui http://help.kaskus.co.id/kamus-kaskus/kamus_kaskus.html
Sekilas Tentang KASKUS. 2015. diakses pada 5 Februari 2015 pukul 22.31 WIB melalui http://help.kaskus.co.id/about/about_kaskus.html
Sejarah Kaskus. 2015. Diakses Pada 5 Februari 2015 pukul 22.32 WIB melalui http://help.kaskus.co.id/about/sejarah_kaskus.html
Website Alexa Diakses pada 12 Oktober 2015 jam 12:31 WIB melalui
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Saat ini media telah merubah kita dalam banyak cara dengan kemunculan internet, teknologi komunikasi, gaya hidup baru dan bahkan dinamika baru dalam kekuasaan masyarakat, semua itu seringkali kita dapatkan ketika kita sedang melakukan studi media.
Dengan kemunculannya teknologi sekarang ini sangatlah memungkinkan manusia untuk terhubung baik itu dengan audio bahkan secara virtual yang telah melahirkan komunitas-komunitas tertentu. Karena teknologi inilah banyak bermunculan berbagai identitas yang dianggap dapat mengekspresikan dirinya dalam hal berkomunikasi dengan rekan virtual lainnya. Istilah virtual sendiri
bisa kita artikan “sesuatu yang bersifat maya”, tetapi
memungkinkan untuk menampilkan kualitas seperti nyata. Bentuk dari virtual itu sendiri berupa berbagai macam teknologi, seperti halnya yang banyak diminati adalah internet (interconnected network), suatu jaringan yang terdiri dari berbagai macam jaringan
independent yang terhubung atau di hubungkan satu dengan yang
2
Wulandari (2014) berpendapat bahwa pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, sehingga memiliki kecenderungan berkomunitas. Demikian pula di dunia maya atau internet manusiapun ingin bersama orang lain membentuk sebuah komunitas untuk mencapai tujuan tertentu. Sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cyber community).
Marshall Mc. Luhan dalam Morissan dkk (2010, hlm. 32-36) manggambarkan periodesasi perkembangan komunikasi manusia dalam empat sejarah, yaitu : era kesukuan, era tulisan, era cetak, dan era elektronik. Era elektronik memungkinkan berbagai komunitas berbeda dunia saling terhubung satu sama lain. Disinilah kemudian muncul istilah global village, dimana kehadiran teknologi elektronik telah menghilangkan sekat atau dinding pemisah di antara manusia.
3
temukan komunitas online yang bergerak dalam aspek sosial, budaya dll.
Banyaknya komunitas jejaring sosial di Indonesia ternyata masih ada satu jejaring sosial yang sangat digemari di Indonesia dan tidak kalah peminatnya serta membentuk suatu komunitas yang dinamakan komunitas virtual karena berawal dari dunia maya, jejaring sosial ini bernama kaskus. Pengguna yang pada awalnya hanya bertemu secara online atau yang dinamakan dunia maya ini lambat laun membentuk komunitas berdasarkan tempat tinggal atau domisili pada masing-masing pengguna atau bisa juga disebut Komunitas Kaskus Regional (KKR).
Dalam kaskus keanggotaan akan dibentuk setelah masuk dalam Komunitas Kaskus Regional (KKR) menjadi pengurus dan anggota yang memiliki pembagian kerja tertentu sesuai dengan pembagiannya. Interaksi yang terdapat dalam komunitas ini berupa online dan offline. Online berupa aktifitas yang terjadi lewat dunia
maya atau internet, dan aktifitas secara offline ini terbagi dalam forum-forum, seperti forum-forum pertama yang didalamnya berisi informasi mengenai yang akan diadakannya seminar, evaluasi, pelatihan (gathering), dan bakti sosial. Forum ini dinamakan kaskus corner. Forum kedua yang berisi seputar politik sampai curhatan
loe-4
ke-loe, dan yang terakhir merupakan forum utama yang dinamakan anggota dapat saling mengiklankan produk atau sekedar bertukar informasi mengenai produk yang akan dijual atau dibeli, forum ini dinamakan jual-beli atau FJB. Mengenai aktivitas lainnya diluar internet atau tatap muka secara langsung.
Kaskus merupakan salah satu komunitas aktif dalam dunia maya (cybercommunity) yang memiliki alamat website http;//www.kaskus.co.id/ dengan tagline “The Large Indonesian
Community”. Saat ini, kaskus memiliki lebih dari 8 juta member
yang terdaftar dan kurang lebih 30.000 komunitas di dalamnya yang aktif dalam forum dan Forum Jual Beli (FJB). Kaskus menempati posisi ke-7 untuk top website di Indonesia (Alexa, Januari 2015) dan memiliki 8 juta lebih member yang terdaftar serta memiliki kurang lebih 30.000 komunitas di dalamnya. Setiap harinya terdapat 4.000+ thread baru di forum dan 28.000+ thread Want to Sell (WTS) baru di FJB (Fahmi Abidin, 2015).
5
kaskus untuk mencari, informasi, pengetahuan, bergabung dengan komunitas baru, hingga jual beli segala jenis barang dan jasa dengan harga terbaik.
Kaskus – The Largest Indonesian Community, dibuat tahun 1999 oleh Andrew Darwis saat sedang kuliah di Seattle, Amerika Serikat. Pada tahun 2008, kaskus dibawa kembali ke Indonesia dan resmi menjadi sebuah perusahaan dibawah PT. Darta Media Indonesia. Saat ini kaskus adalah situs lokal no. 1 di alexa dengan unique visitor perbulan mencapai 28 juta.
Andrew Darwis membuat kaskus pada tanggal 6 November 1999 bersama 2 orang temannya sebagai tugas kuliah. Baru di tahun 2008 bersama Ken Dean Lawadinata, Andrew memberanikan diri untuk serius menggarap kaskus sebagai perusahaan dan membawa semua servernya pulang ke Indonesia. Sebelumnya, Andrew pernah mengambil jurusan Multimedia & Web Design di Art institute of Seattle dan pernah bekerja sebagai Web Designer di Lyrics.com.
Saat ini Andrew juga menjabat sebagai Chief Community Officer (CCO) dibantu dengan lebih dari 100 karyawan Kaskus (Kaskus
Officer) dan selalu menyempatkan ‘ngaskus’ di sela-sela
kesibukannya (Are You Ready For Kaskus : New Discovery Features for Contents and Products.2015).
6
berkembang hingga saat ini. Kaskus dikunjungi sedikitnya oleh 600 ribu orang, dengan jumlah page view yang melebihi 15.000.000 setiap harinya. Hingga saat ini kaskus sudah mempunyai lebih dari 100 juta posting. Menurut Alexa.com pada tahun 2015 kaskus berada diperingkat 331 di dunia dan menduduki peringkat ke-7 situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia pada saat ini.
Gambar 1.1
Rating Kaskus dalam Situs Alexa.com
(Sumber : http://www.alexa.com/siteinfo/kaskus.co.id). Trafik kaskus terus meningkat. Sudah mencapai 300 ribu member yang terdaftar resmi. Jumlah pengunjung jauh lebih besar
7
tinggi, mereka membuat konten dan forum-forum di dalam kaskus. Bahkan terjadi budaya unik dalam kaskus. Sebutan-sebutan khas terbentuk dan menjadi ciri khas gaya komunikasi para kaskuser, sebutan untuk member kaskus (Endah, 2013, hlm.162).
Eksis di dunia maya tak membuat para kaskuser berhenti sampai disitu. Setelah malang melintang di dunia online, para kaskuser akan bergabung dalam kaskus regional daerah
masing-masing untuk membentuk sebuah komunitas offline yang mewadahi kegiatan non-online mereka. Kegiatan ini penting dilakukan agar keakraban antar anggota tidak hanya terjadi di dunia maya, namun juga di dunia nyata (Wulandari, 2014)
Pada forum kaskus ini terdapat banyak thread dan komentar-komentar dari kaskuser lainnya. Di forum komunitas inilah terdapat sangat banyak para kaskuser yang berkomunikasi antara satu dengan kaskuser lainnya dengan menggunakan bahasa-bahasa yang jarang sekali kita dengarkan di dunia nyata (real world). Bahkan Kaskus juga memiliki kamus yang mana
istilah-istilah tersebut untuk digunakan kepada sesama kaskuser.
8
Bahkan, tidak jarang kebebasan tersebut memancing konflik dan berpotensi menjadi sumber perpecahan antara anggota satu dengan anggota yang lain. Beberapa rubrik yang paling diminati adalah lounge dan berita & politik, hal ini disebabkan karena lounge lebih
luas cakupannya dibanding forum lain yang lebih spesifik, sedang berita dan politik diminati karena hangat dan menarik untuk disimak. Hipotesa ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada dua forum diatas. Jumlah thread atau postingan diantara dua forum ini lebih cepat berganti dibanding dengan forum lainnya. Di dua ruang ini, setiap pengguna berhak menyampaikan pendapat, berkreasi, menyampaikan kritik dan saran kepada semua pembacanya.
Dalam berkomunikasi, para kaskuser menggunakan ragam bahasa tertentu yang berbeda dengan bahasa sehari-hari, Ragam bahasa ini merupakan campuran dari berbagai bahasa, misalnya bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa-bahasa daerah, ditambah beberapa istilah baru yang digunakan untuk menyatukan suatu hal. Misalnya dari sistem sapaan dalam ragam bahasa kaskus, para kaskuser tidak menggunakan sapaan aku dan kamu, melainkan
menggunakan sapaan ane dan agan. Sapaan ini merupakan sapaan khas dari bahasa Arab dan Sunda, yang digunakan oleh semua kaskuser walaupun tidak berasal dari kedua etnis tersebut. Dalam
9
utama karena sebagian besar anggota adalah penutur bahasa Indonesia yang digunakan bukanlah bahasa Indonesia baku, melainkan bahasa percakapan tidak resmi yang digunakan oleh orang Indonesia pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari. Selain itu, terdapat beberapa Istilah dari bahasa Inggris dan beberapa bahasa asing lainnya, serta istilah-istilah baru yang diciptakan oleh para kaskuser untuk menyatakan ungkapan tertentu, misalnya bagi orang yang mem-post pertama kali mendapat julukan “TS”, sedangkan yang membalas postingan pertama kali mendapat julukan “Pertamax”. Karena ragam bahasa ini lah merupakan gabungan dari berbagai bahasa, maka tak jarang dalam berkomunikasi sehari-hari para kaskuser mengganti bahasa dari bahasa satu ke bahasa lainnya.
Pada dasarnya istilah yang digunakan oleh para kaskuser ini juga banyak digunakan saat berkumpul tatap muka biasa disebut kopdar (kopi darat) atau offline. Dalam artian penggunaan istilah yang mereka gunakan dalam berkomunikasi antara para kaskuser sudah menjadi hal yang lumrah bagi para anggota untuk menggunakan keunikan yang ada dalam komunitas.
10
pada sebuah produk bahan bakar non subsidi dari pertamina yaitu pertamax, yang artinya pertama kali dalam memposting balasan dari sebuah thread. Cendol yang artinya adalah sebuatan lain dari Good Reputation Point, poin reputasi bagus seorang kaskuser merupakan
hal yang paling diinginkan bagi para kaskuser. GRP diberikan oleh kaskuser lain yang sudah mencapai ISO 2000, bila thread yang
dibuat oleh thread starter dianggap bagus. Dalam kaskus. GRP sering dijadikan barang taruhan ketika sedang berlangsung sebuah pertandingan di dunia nyata.
Dengan adanya kamus kaskus yang telah diresmikan oleh officer untuk para kaskuser maka ini akan sangat memudahkan para
kaskuser dalam berkomunikasi antar sesama anggota, mereka akan
lebih mengenal kaskuser lainnya dengan hanya mendengar atau melihat dari tata cara bicara kaskuser, yaitu dengan menggunakan istilah yang sering mereka gunakan. Juga dengan adanya kamus kaskus, para kaskuser akan lebih mudah dalam mempelajari istilah-istilah tersebut untuk menggunakannya dalam hal berkomunikasi di forum.
1.2Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti :
11
1.3 Tujuan Penelitian
Dengan adanya rumusan maslah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk menjelaskan bagaimana konvensi penggunaan istilah dalam berkomunikasi di forum kaskus.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat di rinci sebagai berikut : a. Bagi Penulis :
1. Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai perkembangan media dalam dunia virtual kaskus. 2. Untuk mengetahui bentuk dari interaksi simbolik yang
digunakan dalam berkomunikasi para kaskuser
3. Sebagai wujud pemahaman konsep teori yang riil terjadi di sekitar penulis dan pengaplikasiannya.
b. Bagi Kaskus Regional
1. Memberikan referensi dan informasi tentang konvensi istilah yang digunakan dalam berkomunikasi untuk Kaskus Regional Malang khususnya.
c. Bagi Masyarakat :
12
d. Bagi Praktis :