• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

25

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

Bab ini akan menjelaskan mengenai pengujian alat, dan kemudian dilakukan analisis dari hasil pengujian tersebut. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana alat bekerja, serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang bekerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

4.1 Pengujian Rangkaian Sensor Pendeteksi Tetesan Infus

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sensor dapat membaca tetesan infus dengan baik dan apakah indikator tetesan dapat menyala ketika sensor mendeteksi adanya tetesan. Untuk itu dilakukan pengukuran tegangan keluaran sensor (Vos) saat ada

tetesan dan tidak ada tetesan cairan infus. Hasil pengujian tegangan keluaran sensor (Vos)

dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Tegangan Keluaran Sensor Saat Ada Tetesan

Vos (V) Status Tetesan Kondisi LED Indikator Tetes

0,19 Menetes Nyala 0,20 Menetes Nyala 0,19 Menetes Nyala 0,19 Menetes Nyala 0,19 Menetes Nyala 0,20 Menetes Nyala 0,19 Menetes Nyala 0,19 Menetes Nyala 0,19 Menetes Nyala 0,19 Menetes Nyala 0,19 Rata-Rata Vos

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Tegangan Keluaran Sensor Saat Tidak Ada Tetesan

Vos (V) Status Tetesan Kondisi LED Indikator Tetes

4,36 Tidak Menetes Mati

4,36 Tidak Menetes Mati

4,37 Tidak Menetes Mati

4,38 Tidak Menetes Mati

4,38 Tidak Menetes Mati

4,38 Tidak Menetes Mati

4,38 Tidak Menetes Mati

4,39 Tidak Menetes Mati

4,39 Tidak Menetes Mati

4,39 Tidak Menetes Mati

(2)

26

Gambar 4.1 Pengukuran Tegangan Keluaran Sensor

Pengujian ini dilakukan sepuluh kali pengukuran pada keluaran sensor menggunakan multimeter digital dengan merk Kyoritsu dan tipe KEW 1021R, agar terlihat apabila ada perbedaan tegangan keluaran pada sensor. Dapat dilihat pada Tabel 4.1 ketika ada tetesan infus tegangan keluaran sensor terbaca rata-rata 0,19V dan LED indikator menyala saat sensor mendeteksi tetesan. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat ketika tidak ada tetesan tegangan keluaran sensor terbaca rata-rata 4,37V dan kondisi LED indikator tetesan mati. Pada kedua tabel diatas terdapat perbedaan nilai keluaran pada sensor, perbedaan nilai keluaran sensor terjadi karena kesalahan pengamatan dan kondisi tetesan yang cepat berubah. Akan tetapi perbedaan yang terjadi tidak terlalu signifikan, pada Tabel 4.1 perbedaan Vos terjadi dari 0,19V sampai 0,20V dan pada Tabel 4.2 perbedaan

Vos terjadi dari 4,36V sampai 4,39V. Dari hasil pengujian ini sensor masih bisa membaca

tetesan dengan baik walaupun terjadi perbedaan tegangan keluaran sensor (Vos).

4.2 Pengujian Laju Aliran Infus

Pengujian pertama adalah laju aliran per menit, pada bagian ini pengujian dilakukan untuk mengetahui selisih antara hasil pembacaan tetesan per menit pada alat dengan hasil perhitungan jumlah tetesan per menit secara manual.

Gambar 4.2. Tampilan LCD

(3)

27

Langkah pengujian alat dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan tetes per menit secara manual dan hasil perhitungan pada alat. Langkah pertama kecepatan infus diatur secara manual kemudian alat akan menampilkan laju tetesan pada LCD.

Gambar 4.3 Ilustrasi Pengoperasian Alat

Gambar 4.4 Perhitungan Jumlah Tetesan Per Menit Manual

Pada pengujian ini dilakukan 5 kali percobaan dengan kecepatan tetes yang berbeda. Setelah itu dilakukan Perhitungan secara manual dengan cara mengamati dan menghitung jumlah tetesan per menit dengan bantuan timer handphone. Perhitungan jumlah tetes dilakukan sebanyak 5 kali untuk mangetahui apakah hasil pembacaan pada alat sama dengan jumlah tetes sebenarnya. Hasil pengujian laju aliran per menit dapat dilihat pada Tabel 4.3.

(4)

28

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Aliran Per Menit Hasil

Pembacaan Alat (tts/mnt)

Hasil Perhitungan Jumlah Tetes

Manual (tts/mnt) Rata –Rata Tetes Ralat Tetes Ralat I II III IV V 10 11 11 11 10 11 11 ± 1 1,8% 14 14 15 14 14 13 14 ± 1 2,0% 25 26 27 25 25 25 25 ± 1 1,3% 35 36 35 35 36 36 36 ± 1 0,6% 50 51 50 49 50 51 50 ± 1 0,6%

Berikut adalah rumus perhitungan ralat beserta contoh perhitungan ralat.

Rata-rata : (4.1) Standart deviasi : (4.2) Ralat : (4.3) Keterangan :

x = Nilai setiap data pengamatan = Rata-rata seluruh nilai pengamatan n = Jumlah data pengamatan

(5)

29

I = Ralat

= Simbol operasi penjumlahan

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat setelah dilakukan 5 kali pengujian dengan kecepatan tetes yang berbeda didapatkan hasil rata-rata selisih tetesan adalah ± 1 tetes dari perbandingan hasil pembacaan alat dan hasil perhitungan jumlah tetes secara manual.

Selanjutnya pengujian kedua adalah laju aliran mL per jam, pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil pembacaan alat pada bagian mL per jam sesuai dengan jumlah volume yang dikeluarkan oleh infus set dalam satu jam.

Gambar 4.5 Pengujian Mili per Jam

Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil jumlah tetes dengan hasil pembacaan mL per jam pada alat. Langkah pertama kecepatan tetes infus diatur dari awal dan tidak diubah-ubah, kemudian timer mulai dijalankan setelah menginput faktor tetes dan volume infus. Setelah sudah satu jam hasil pembacaan alat pada bagian mL per jam dikonversi menjadi jumlah tetes, kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan jumlah tetes yang dibaca pada alat selama satu jam. Untuk hasil pengujian mL per jam dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5.

Tabel 4.4 Hasil Pengujian mL per Jam Dengan Faktor Tetes 15 gtts/ml Hasil Pembacaan Alat

(mL/hr) Faktor Tetes(gtts/ml) Konversi (mL/hr) ke Jumlah Tetes Hasil Pembacaan Jumlah Tetes Alat

Selisih Tetes Ralat 44 15 660 670 10 1,5% 68 15 1.020 1.038 18 1,7% 76 15 1.140 1.162 22 1,8% 236 15 3.540 3.548 8 0,2% 216 15 3.240 3.274 34 1,0% Rata-Rata Ralat 1,2%

(6)

30

Tabel 4.5 Hasil Pengujian mL per Jam Dengan Faktor Tetes 20 gtts/ml Hasil Pembacaan Alat

(ml/hr) Faktor Tetes(gtts/ml) Konversi (ml/hr) ke Jumlah Tetes Hasil Pembacaan Jumlah Tetes Alat

Selisih Tetes Ralat 132 20 2.640 2671 31 1,5% 33 20 660 680 20 1,7% 66 20 1.320 1.352 32 1,8% 219 20 4.380 4.399 19 0,2% 138 20 2.760 2.778 18 1,0% Rata-Rata Ralat 1,4%

Untuk konversi mL ke jumlah tetes dan jumlah tetes ke mL digunakan rumus: (4.4)

(4.5) Keterangan : n = Jumlah Tetes V = Volume Cairan (mL) FT = Faktor Tetes (gtts/mL)

Dapat dilihat pada Tabel 4.4 setelah dilakukan 5 kali percobaan didapatkan hasil dari perbandingan jumlah tetes dengan konversi mL per jam ke jumlah tetes, selisih tetes terbesar terjadi pada percobaan kelima yaitu 34 tetes atau setara dengan 2,2 mL. Dari lima data yang diuji didapatkan rata-rata ralat sebesar 1,2%.

Untuk pengujian laju aliran mL per jam yang selanjutnya digunakan infus set dengan faktor tetes 20 gtts/ml. Dapat dilihat pada Tabel 4.5 setelah dilakukan 5 kali percobaan didapatkan hasil selisih tetes terbesar pada percobaan ketiga yaitu 32 tetes atau setara dengan 1,6 mL, hal ini terjadi karena kecepatan tetesan infus yang berubah-ubah atau tidak stabil sehingga mempengaruhi hasil pembacaan laju aliran mL per jam pada alat. Dari 5 data yang diuji didapatkan rata-rata ralat sebesar 1,4%.

4.3 Pengujian Notifikasi Saat Tetesan Infus Berhenti

Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat mampu memonitoring infus dengan baik ketika tetesan infus terhenti. Pengujian notifikasi saat tetesan berhenti dapat dilihat pada Tabel 4.6.

(7)

31

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Notifikasi Saat Tetesan Berhenti Selama 30 Detik Waktu

(detik)

Notifikasi Kondisi Buzzer

30 Tetesan berhenti Nyala

30 Tetesan berhenti Nyala

30 Tetesan berhenti Nyala

30 Tetesan berhenti Nyala

30 Tetesan berhenti Nyala

30 Tetesan berhenti Nyala

30 Tetesan berhenti Nyala

30 Tetesan berhenti Nyala

30 Tetesan berhenti Nyala

30 Tetesan berhenti Nyala

Tingkat keberhasilan 100%

Ketika infus tidak menetes selama lebih dari 30 detik maka buzzer akan berbunyi dan sistem akan mengirimkan notifikasi ke aplikasi Line. Pada Tabel 4.6 dilakukan 10 kali percobaan dapat dilihat saat waktu sudah 30 detik atau saat tetesan berhenti selama 30 detik sistem sudah dapat memberi notifikasi “Tetesan berhenti” dan menghidupkan buzzer dengan tingkat keberhasilan 100%.

(8)

32

Gambar 4.7 Notifikasi Aplikasi Line Ketika Tetesan Berhenti

Terlihat pada Gambar 4.6 hasil dari serial monitor ketika sensor tidak membaca tetesan lebih dari 30 detik maka akan tertampil tetesan berhenti pada serial monitor dan sistem akan mengirim notifikasi ke aplikasi Line seperti Gambar 4.7.

4.4 Pengujian Notifikasi Saat Infus Akan Habis dan Infus Habis

Dalam pengujian ini dilakukan ketika cairan infus akan habis, apakah sistem dapat menghidupkan buzzer dan mengirimkan peringatan berupa notifikasi ke aplikasi Line saat kondisi cairan infus akan habis. Pada pengujian ini digunakan cairan infus dengan volume 100 ml dan 500 ml, infus set dengan faktor tetes 15 gtts/ml dan 20 gtts/ml. Untuk hasil pengujian notifikasi saat infus akan habis dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Pengujian Infus Akan Habis Faktor Tetes

(gtts/mL)

Volume Infus (mL)

Jumlah Tetes Yang Ditentukan

Notifikasi Kondisi Buzzer

15 100 1200 Infus akan habis Nyala

15 500 7200 Infus akan habis Nyala

20 100 1600 Infus akan habis Nyala

20 500 9600 Infus akan habis Nyala

15 100 1200 Infus akan habis Nyala

Tingkat Keberhasilan 100%

Penentuan peringatan cairan infus akan habis adalah saat cairan tersisa ±20 ml, dapat dilihat pada Tabel 4.7 setelah dilakukan 5 kali percobaan dengan volume cairan

(9)

33

infus dan faktor tetes yang berbeda dapat dilihat ketika cairan infus telah mencapai jumlah tetes yang telah ditentukan, sistem akan mengirimkan peringatan notifikasi “Infus akan habis” ke aplikasi Line dengan tingkat keberhasilan 100%.

Gambar 4.8 Notifikasi Infus Akan Habis

Pengujian selanjutnya dilakukan saat infus habis, apakah sistem dapat menghidupkan buzzer dan mengirimkan peringatan berupa notifikasi ke aplikasi Line saat kondisi cairan infus habis. Untuk hasil pengujian notifikasi saat infus habis dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Pengujian Infus Habis Faktor Tetes

(gtts/mL)

Volume Infus (mL)

Jumlah Tetes Yang Ditentukan

Notifikasi Kondisi Buzzer

15 100 1500 Infus habis Nyala

15 500 7500 Infus habis Nyala

20 100 2000 Infus habis Nyala

20 500 10000 Infus habis Nyala

15 100 1500 Infus habis Nyala

Tingkat Keberhasilan 100%

Dapat dilihat pada Tabel 4.8 setelah dilakukan 5 kali percobaan sistem sudah dapat mengirim peringatan “Infus habis” ke aplikasi Line dengan tingkat keberhasilan 100%.

(10)

34

Pada pengujian notifikasi ini koneksi internet sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan pengiriman notifikasi ke aplikasi Line.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Tegangan Keluaran Sensor Saat Ada Tetesan  V os  (V)  Status Tetesan  Kondisi LED Indikator Tetes
Gambar 4.1 Pengukuran Tegangan Keluaran Sensor
Gambar 4.3 Ilustrasi Pengoperasian Alat
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Aliran Per Menit  Hasil
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang relasi agama dan budaya lokal (adat) pada kelompok-kelompok masyarakat di Indonesia antara lain dilakukan oleh Philip van Akkeren 4 , yang meneliti

Penelitian menggunakan 60 ekor ayam pedaging, dua puluh ekor ayam di awal penelitian diambil darahnya untuk pengamatan titer antibodi asal induk terhadap infeksi virus

Stressor yang mencetus perilaku kekerasan bagi setiap indi/idu bersifat unik. Stressor tersebut dapat disebabkan dari luar maupun dari dalam. @ontoh stressor yang bersal

Pasal 151 UU Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menentukan bahwa rencana perdamaian diterima apabila disetujui dalam rapat kreditor oleh lebih dari ½ satu perdua

Layanan dataku memiliki tiga buah proses bisnis, diantaranya proses bisnis penggalian data, pengolahan data serta publikasi data, dimana dalam ketiga proses bisnis

Rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatanya dilakukan secara simultan pada satu saat atau sekali waktu (Hidayat,

Dengan mengunakan 5 (lima) metode teknik Lot Sizing yaitu metode Fixed Order Quantity (FOQ), Economic Order Quantity (EOQ), Periodic Order Quantity (POQ), Lot for Lot

Diagram XCV: Penilaian Integritas Petugas Pelayanan Informasi 147 Diagram XCVI: Kepuasan Petugas Informasi 148 Diagram XCVII: Kepuasan Informasi Bantuan Hukum Per Jenis