• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume Perilaku Kekerasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Resume Perilaku Kekerasan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Stress Stress

Mengungkapkan secara verbal Mengungkapkan secara verbal

Cemas Cemas

Marah tidak terungkap Marah tidak terungkap Merasa kuat

Merasa kuat

Masalah tidak selesai Masalah tidak selesai

menantang menantang

Merasa tidak kuat (HDR) Merasa tidak kuat (HDR)

Menarik diri Menarik diri Menjaga keutuhan orang lain

Menjaga keutuhan orang lain

Ketegangan menurun Ketegangan menurun Marah berkepanjangan Marah berkepanjangan Mengingkari marah Mengingkari marah Lega Lega

Rasa Marah teratasi Rasa Marah teratasi

Rasa bermusuhan menahun Rasa bermusuhan menahun

Marah pada orang lain Marah pada orang lain

gresi! " amuk gresi! " amuk Muncul rasa bermusuhan

Muncul rasa bermusuhan

Marah pada diri sendiri Marah pada diri sendiri

Depresi ( #sikosomatik) Depresi ( #sikosomatik) ncaman terhadap kebutuhan

ncaman terhadap kebutuhan

RESUME PERILAKU KEKERASAN

RESUME PERILAKU KEKERASAN

II.. DDEEFFIINNIISSII

Pe

Peririlaklaku u kekekekerasrasan an adadalalah ah susuatatu u kekeadadaan aan dimdimana ana sesseseoeorarang ng melmelakakukukanan tindakan yang membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri, maupun orang tindakan yang membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri, maupun orang lain (oseph, !""#$. %ncaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan lain (oseph, !""#$. %ncaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan seseorang stress berat, membuat orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran seseorang stress berat, membuat orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran dir

diri, i, mismisalkalkan& an& memmemakiaki'mak'maki i oraorang ng disdisekiekitarntarnya, ya, memmembanbantinting'bg'bantianting ng barbarangang,, menciderai diri dan orang lain, bahkan membakar rumah.

menciderai diri dan orang lain, bahkan membakar rumah.

Kata kunci : Emosi yang tidak terkontrol, stress berat, mencederai diri atauun Kata kunci : Emosi yang tidak terkontrol, stress berat, mencederai diri atauun orang lain!

orang lain! IIII.. PP%%))**%%

$ $

(2)

III. %ND% D%N +E%-%

Peraat dapat mengidentifikasi dan mengobser/asi tanda dan ge0ala perilaku kekerasan&

1. Fisik  

a. 2uka merah dan tegang

 b. 2ata melotot3pandangan ta0am c. angan mengepal

d. 4ahang mengatup

e. *a0ah memerah dan tegang f. Postur tubuh kaku

g. Pandangan ta0am

h. 2engatupkan rahang dengan kuat i. 2engepalkan tangan

 0. alan mondar'mandir  !. 5erbal

a. 6icara kasar 

 b. Suara tinggi, membentak atau berteriak  c. 2engancam secara /erbal atau fisik  d. 2engumpat dengan kata'kata kotor  e. Suara keras

f. 7etus 8. Perilaku

a. 2elempar atau memukul benda3orang lain  b. 2enyerang orang lain

c. 2elukai diri sendiri3orang lain d. 2erusak lingkungan

e. %muk3agresif  9. Emosi

idak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan 0engkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi, menyalahkan, dan menuntut.

:. Intelektual

2endominasi, cereet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme. ;. Spiritual

2erasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain, menyinggung perasaan orang lain, tidak peduli dan kasar.

#. Sosial

2enarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, e0ekan, sindiran. <. Perhatian

6olos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual. I5. D%% F=7>S PEN+7%I%N

A" #actor Predisosisi

Factor factor yang mendukung ter0adinya masalah perilaku kekerasan adalah factor biologis, psikologis dan sosiokultural.

1$ Factor 6iologis

a$ Instinctual Dri/e heory (eori Dorongan Naluri$

eori ini menyatakan baha perilaku kekerasan disebabkan oleh suatu dorongan kebutuhan dasar yang kuat.

(3)

 b$ Psycomatic heory (eori Psikomatik$

Pengalaman marah adalah akibat dari respon psikologis terhadap stimulus eksternal, internal maupun lingkungan dalam hal ini system limbic berperan sebagai pusat untuk mengekspresikan maupun menghambat rasa marah.

!$ Factor Psikologis

a$ Frustasion %ggression heory (eori %gresif Frustasi$

2enurut teori ini perilaku kekerasan ter0adi sebagai hasil akumulasi frutasi ter0adi akibat keinginan indi/idu untuk mencapai sesuatu gagal atau terhambat. 7eadaan tersebut dapat mendorong indi/idu  berperilaku agresif karena perasaan frustasi akan berkurang melalui  perilaku kekerasan.

 b$ 6eha/iororal heory (eori Perilaku$

7emarahan adalah proses bela0ar, hal ini dapat dicapai apabila tersedia fasilitas atau situasi yang mendukung. 4einforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan, sering mengobser/asi kekerasan di rumah atau di luar rumah. Semua aspek ini menstimulasi indi/idu mengadopsi perilaku kekerasan.

c$ E?istensi heory (eori Eksistensi$

6ertindak sesuai perilaku adalah kebutuhan dasar manusia apabila kebutuhan tersebut tidak dapat di penuhi melalui perilaku konstruksi maka indi/idu akan memenuhi kebutuhan melalui perilaku destruktif. 8$ Factor social cultural

a$ Social En/ironment heory (heory -ingkungan $

-ingkungan social akan mempengaruhi sikap indi/idu dalam mengekspresikan marah. 6udaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif$ dan control social yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan seolah'olah perilaku kekerasan diterima.  b$ Social -earning heory (heory 6ala0ar Social $

Perilaku kekerasan dapat dipela0ari secara langsung maupun melalui  proses sosialisasi.

$" #actor resiitasi

Stressor yang mencetus perilaku kekerasan bagi setiap indi/idu bersifat unik. Stressor tersebut dapat disebabkan dari luar maupun dari dalam. @ontoh stressor yang bersal dari luar antara lain serangan fisik, kehilangan, kematian dan lain'lain. Sedangkan stressor yang berasal dalam adalah putus hubungan dengan orang yang berarti kehilangan rasa cinta, ketakutan terhadap penyakit fisik dan lain'lain. Selain itu lingkungan yang terlalu ribut, padat, kritikan yang mengarah pada penghinaan, tindakan dapat memicu perilaku kekerasan.

(4)

%" Mekanisme koing

Peraat perlu mengidentifikasi mekanisme koping klien sehingga dapat membantu klien untuk mengembangkan mekanisme koping yang konstruktif  dalam mengekpresikan marahnya. 2ekanisme koping yang umum digunakan adalah mekanisme pertahanan ego seperti displacement, sublimasi, proyeksi, depresi, denial dan reaksi formasi.

&" Perilaku

Perilaku yang berkaitan dengan periaku kekerasan antara lain& 1$ 2enyerang %tau 2enghindar 

Pada keadaan ini respon fisiologi timbul karena kegiatan system saraf  otonom bereaksi terhadap sekresi ephinefrin yang menyebabkan tekanan darah meningkat, takikardi, a0ah merah, pupil melebar, mual, sekresi )@- meningkat, peristaltic gaster menurun, pengeluaran urin dan sali/a meningkat, konstipasi, keaspadaan 0uga meningkat, disertai ketegangan otot seperti& rahang terkatup, tangan mengepal, tubuh men0adi kaku dan disertai reflek yang cepat.

!$ 2enyatakan Secara %sertif 

Perilaku yang sering ditampilkan indi/idu dalam mengekspresikan kemarahannya yaitu dengan perilaku pasif, agresif dan asertif. Perilaku asertif adalah cara yang terbaik indi/idu dapat mengespresikan rasa marahnya tanpa menyakiti perasaan orang lain secara fisik maupun  psikologis dan dengan perilaku tersebut indi/idu 0uga dapat

mengembangkan diri. 8$ 2embrontak

Perilaku yang muncul biasanya disertai kekerasan akibat konflik perilaku untuk menarik perhatian orang lain.

9$ Perilaku 7ekerasan

indakan kekerasan atau amuk yang ditu0ukan kepada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.

a! Pengka'ian Perilaku Aserti(, Pasi(, &an Agresi()Kekerasan

Peraat perlu memahami dan membedakan berbagai perilaku yang ditampilkan klien. )al ini dapat dianalisa dari perbandingan berikut &

(5)

E" #" *" +" I" " K" L" M" N" -" 5. P=)=N 2%S%-%) 

Asek Pasi( Aserti( Agresi(  

 Isi 

 Pembicaraan

 Negatif, merendahkan diri,  Misalnya:”Bisahkah saya melakukan hal itu?

 Bisakah anda melakukannya?  Positif  menawarkan diri, misalnya:’Saya mampu, saya bisa,anda boleh,anda dapat”  Menyombongkan diri,merndahkan orang  lain,misalnya:”a mu pasti tidak  bisa,kamu selalu melanggar, kamu tidak pernah menurut,kamu tidak akan bisa” Tekanan

suara

 !ambat, mengeluh Sedang eras ngotot 

 Posisi badan  Menundukkan kepala "egap dan santai aku, #ondong ke depan

 Jarak   Men$aga $arak dengan  sikap mengabaikan

 Mempertahankan  $arak yang 

nyaman

Siap dengan $arak  akan menyerang  orang lain

 Penampilan  !oyo, tidak dapat tenang Sikap tenang Mengan#am

 ,posisi menyerang   Kontak mata Sedikit%sama sekali tidak Mempertahankan

kontak mata  sesuai dengan

hubungan

 Mata melotot dan dipertahankan

(6)

Resiko tinggi mencederai orang lain

#erilaku Kekerasan

ne!ekti! proses terapi *angguan harga diri kronis

solasi sosial

#erubahan persepsi sensori halusinasi

Koping keluarga tidak e!ekti! +erduka dis!ungsional

Stuart dan sundeen (1AA#$ mengidentifikasi pohon masalah kekerasan sebagai  berikut&

5I. DI%+N=S% 7EPE4%*%%N Perilaku 7ekerasan

5II. >>%N 7)>S>S(>7$

1. >>%N >2>2 & 7lien tidak mencederai diri !. >>%N 7)>S>S &

>7 1 & 7lien dapat membina hubungan saling percaya

>7 ! & 7lien dapat mengidentifikasi menyebab perilaku kekerasan

>7 8 & 7lien dapat mengidentifikasi tanda dan ge0ala perilaku kekerasan >7 9 & 7lien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan >7 : & 7lien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

>7 ; & 7lien dapat mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan

>7 # & 7lien dapat mendemonstrasikan cara sosial untu mencegah perilaku kekerasan

>7 < & 7lien mendemonstrasikan cara spiritual untuk mencegah perilaku kekerasan

>7 A & 7lien mendemo'nstrasikan kepat'uhan minum obat untuk mencegah  perilaku kekerasan

>7 1" & 7lien dapat mengikuti %7 & stimulasi persepsi pencegahan perilaku kekerasan

>7 11 & 7lien mendapat dukungan keluarga dalam melakukan cara  pencegahan perilaku kekerasan

(7)

5III. S4%E+I PE-%7S%N%%N (SP$ -Pasien Keluarga SP 1 a. Identifikasi&Penyebab,tandaBge0ala P7,akibat. b. -atihancarafisik 1,!(F1,!$. c. 2asuk0adalkegiatanpasien. SP 1 a. Identifikasimasalah yang dirasakankeluargadalammeraatpasien. b. Pen0elasan P7 (Penyebab,tandaBge0ala,  0enisP7,akibat P7$ c. @ara meraat P7. d. -atih(simulasi$! carameraat. e. 4- 7eluarga 3  0adalkeluargauntukmeraat. SP ! a. E/aluasikegiatanlaluyi F1,!. b. -atihan /erbal (! macam$. c. 2asuk0adalkegiatanpasien.

SP !

a. E/aluasi (SP1$

b. -atih (simulasi$ ! cara lain untukmeraat. c. -atih (-angsungkepasien$ d. 4- 7eluarga 3  0adalkeluargauntukmeraat. SP 8 a. E/aluasikegiatanlaluyi 1,!dan /erbal (SP 1,!$.

b. -atih spiritual (minimal ! macam$. c. 2asuk0adalkegiatanpasien. SP 8 a. E/aluasi (SP 1 B !$. b. -atih (langsungkepasien$. c. 4- 7eluarga 3  0adalkeluargauntukmeraat. SP 9 a. E/aluasikegiatanaluyi F 1,! Dan /erbal (SP 1,!$. b. -atihanpatuhobat. c. 2asuk0adalkegiatanpasien. SP 9 a. E/aluasi (SP 1,!,8$.

b. -atih (langsung kepasien$. c. 4encanatindaklan0utkeluarga &

 Follo up.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Perilaku Bermain Video Game Berunsur Kekerasan Terhadap Perilaku Agresi Remaja adalah benar karya saya

Penelitian ini bertujuan memahami dampak stigmatisasi dalam hubungannya dengan perilaku kekerasan terhadap penderita; serta untuk mengetahui perilaku kekerasan yang dilakukan

Asuhan keperawatan perilaku kekerasan terdiri dari manajemen krisis yaitu asuhan keperawatan saat terjadi kekerasan, manajemen perilaku kekerasan yaitu asuhan

• Terapis menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, interaksi sosial yang asertif, dan kegiatan ibadah jika stimulus penyebab perilaku kekerasan terjadi.. •

Berdasarkan hasil study yang didapat bahwa terapi musik dapat menurunkan tanda dan gejala perilaku kekerasan pada klien resiko perilaku kekerasan, studi ini

Diagnosa resiko perilaku kekerasan, penulis membuat rencana keperawatan dengan tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah resiko perilaku kekerasan dapat

§ Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fsik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan

Laporan Pendahuluan Resiko Perilaku Kekerasan pada Pasien Keperawatan