• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIMPULAN DAN SARAN PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA."

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

165

165 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur Gedung

Rusunawa Asrama Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, dapat

diambil beberapa kesimpulan seperti yang tercantum di bawah ini.

1. Dalam perencanaan atap, digunakan rangka kuda-kuda baja. Untuk batang

kuda-kuda digunakan profil doubel siku dengan ukuran 60x60x6 (2L60x6),

sedangkan untuk gording digunakan profil 100×50×20×3,2.

2. Pelat tangga digunakan tebal 120 mm dengan tulangan D13-200 pada tumpuan

dan lapangan. Balok bordes (L= 4,5 m) digunakan dimensi 250 mm × 400 mm

dengan 2D16 untuk tulangan tarik dan 2D16 untuk tulangan tekan pada daerah

tumpuan dan daerah lapangan.

3. Pelat lantai digunakan tebal 120 mm. Pelat lantai dua arah dengan tulangan

P10-150 untuk arah X dan Y.

4. Dalam perencanaan balok, digunakan 3 macam dimensi yaitu sebesar 250 mm

x 400 mm, 300 mm x 500 mm dan 400 mm x 600 mm. Balokbalok tersebut

direncanakan dengan tulangan lentur dan geser yang berbeda-beda.

5. Dalam perencanaan kolom, dimensi yang digunakan untuk kolom lantai 1 –

lantai 3 sebesar 500 mm x 500 mm dan dimensi yang digunakan untuk kolom

(2)

166

direncanakan dengan jumlah tulangan longitudinal dan transversal yang

berbedabeda pula.

6. Dalam perencanaan pondasi, dimensi poer yang digunakan adalah 4,2 m x 4,2

m, dengan tebal poer 0,7 m. Tulangan yang digunakan untuk bagian poer

adalah D19-200 untuk arah memanjang dan arah lebar dan pada bagian atas

dipasang tulangan D16-300. Jumlah tiang yang digunakan 4 buah dengan

tulangan 12D25 .

6.2. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan penulis dari hasil Tugas Akhir yang

disusun tercantum seperti di bawah ini.

1. Sebelum perencanaan struktur sebaiknya dilakukan estimasi awal pada

ukuran elemen struktur, sehingga tidak terjadi penentuan elemen struktur

berulang-ulang.

2. Dalam perancangan elemen-elemen struktur seperti penentuan tulangan

balok dan kolom sebaiknya digunakan tulangan yang hampir seragam

untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

3. Untuk kemudahan dalam melaksanakan analisis struktur terutama dalam

pembuatan model struktur gedung akan lebih mudah jika memakai

program analisis struktur ETABS dan SAP2000 beserta program-program

(3)

167

DAFTAR PUSTAKA

Arfiadi, Y., 2005, Lecture Notes On Reinforce Concrete Structures II, FT.UAJY

Badan Standarisasi Nasional, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk

Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002, Yayasan LPMB, Bandung.

Badan Standarisasi Nasional, 2002, Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa

untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002, Yayasan LPMB, Bandung. Badan Standarisasi Nasional, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk

Bangunan Gedung, SNI 03-1729-2002, Yayasan LPMB, Bandung. Bowles, J.E., 1984, Analisa dan Disain Pondasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, 1983, Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971,

Yayasan LPMB, Bandung.

Departemen Pekerjaan Umum, 1983, Peraturan Pembebanan Indonesia untuk

Gedung, Yayasan LPMB, Bandung.

Dipohusodo, I., 1994, Struktur Beton Bertulang, Gramedia, Jakarta.

Nawy, E., G., 1990, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, PT. Eresco,

Bandung.

Purwono, Rachmat, 2005, Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa,

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)

Referensi

Dokumen terkait

maka dapat mengakibatkan senyawa obat tersebut bersifat toksik atau tidak memberikan efek. klinik yang

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka dapat dikemukakan hipotesa bahwa variasi pH, kuat arus dan waktu kontak berpengaruh terhadap degradasi Remazol

Based on the findings in the data classification, the problems of lexical non-equivalence found in the translation of the newspaper article were culture- specific

Karena nilai p (0,0001) lebih kecil dari α (0,05) maka dapat disimpulkan “ada perbedaan yang bermakna tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dalam deteksi dini penyakit diare

Berikut ini yang bukan teknik dasar dalam permainan bola voli adalah... Pada gambar di samping termasuk

 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk berkompetisi menjawab soal yang berkaitan dengan strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya...  Guru dan siswa

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko- risiko yang dihadapi oleh para pelaku rantai pasok, menentukan atau memperbaiki formula untuk menghitung

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah proses pembinaan berkarya seni patung bonggol kayu Desa Maitan Pati yang dilakukan oleh Parsu, faktor- faktor yang menjadi