ii ABSTRAK
PROPORSI PENDAPATAN IBU RUMATANGGA YANG BEKERJA DI PT GULA PUTIH MATARAM TERHADAP PENDAPATAN TOTAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM PETANI KECIL
DI DESA MATARAM UDIK KECAMATAN BANDAR MATARAM KABUPATEN LAMPUNG
TENGAH TAHUN 2010
Oleh
Novita Eka Wahyuni
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proporsi pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh di PT Gula Putih Mataram terhadap pendapatan total rumah tangga di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah, dengan titik tekan kajian pada pemilikan luas lahan, jumlah tanggungan, pendapatan kepala keluarga hasil usaha tani, pengeluaran rumah tangga, pemenuhan kebutuhan pokok, pendapatan ibu rumah tangga dan proporsi terhadap pendapatan total dan tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimal keluarga tani.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi ibu rumah tangga berjumlah 43 orang. seluruhnya dijadikan responden penelitian. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan kuesioner untuk menghasilkan data primer. Sedangkan dokumentasi untuk menghasilkan data sekunder. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan tabulasi, frekuensi dan presentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam pembuatan laporan penelitian ini.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagian besar penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di daerah pedesaan
hampir 60% penduduk bekerja di sektor pertanian (Hadi Prayitno, 1987:5). Dalam
upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan
lingkungan alam sekitar di tempat tinggalnya. Hal ini tercermin dalam kegiatan
ekonomi penduduk tersebut bekerja di sektor pengolahan lahan pertanian dan
pengolahan hasil usaha pertanian.
Sektor pertanian Indonesia berperan sebagai sumber ekonomi utama di masa
mendatang. Penyerapan tenaga kerja pada masa kini di sektor pertanian masih
akan tetap dijadikan basis bagi pembangunan industri. Hal ini sesuai dengan
GBHN ( 1993-1998 : 42) yaitu: ”Pembangunan industri dilaksanakan sebagai
upaya meningkatkan nilai tambah hasil pertanian sehingga dapat memperluas
kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, menyediakan barang dan jasa
sekaligus menyumbang penguasaan teknologi”. Berarti dapat disimpulkan bahwa
pertanian menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.
Oleh karena itu harus dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan dan
mensejahterakan bidang pekerjaan yang satu ini. Sebenarnya Pemerintah telah
merealisasikan program perubahan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Misalnya, Panca Usaha Tani, Bimbingan Masyarakat (Bimas) dalam membantu
peminjaman modal usaha pertanian, untuk pembelian pupuk, pembelian benih
padi dan obat-obatan. Bahkan pada tahun 2006 pemerintah sudah melaksanakan
program PNPM, bertujuan untuk membantu para petani untuk mandiri. Kecuali
itu, ada pula program yang tercantum dalam Undang-Undang No. 25/2007
tentang Penanaman Modal (UUPM) dengan berbagai manfaat yang tentunya
mempermudah petani dalam mendapatkan modal sehingga petani dapat
meningkatkan kesejahteraannya, selain itu UUPM ini memberikan peluang bagi
investor untuk ikut memberikan kesempatan turut campur di sumber-sumber
agraria.
Selain itu ada pula Instruksi Presiden No. 5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi
2008-2009 termasuk didalamnya mengatur Investasi Pangan Skala Luas (Food
menjawab permasalahan pangan nasional dengan memberikan kesempatan untuk
mengembangkan “perkebunan” tanaman pangan. Namun pada kenyataannya
program itu tidak membantu sama sekali bahkan semakin membuat petani
semakin terpuruk. Kemudian Peraturan Presiden No 77/2007 tentang daftar bidang
usaha tertutup dan terbuka menyatakan bahwa pihak asing boleh memiliki modal
maksimal 95 persen dalam budi daya padi. Peraturan ini jelas akan sangat
merugikan 13 juta petani padi yang selama ini menjadi produsen pangan utama,
apalagi 77 persen dari jumlah petani padi yang ada tersebut masih merupakan
petani gurem.
Kondisi semakin terpuruknya para petani ini dimungkinkan karena petani
bergantung dari lahan yang dimiliki. Diharapkan semakin luas lahan yang dimiliki
maka semakin besar pendapatan yang didapat. Kecuali hal tersebut, nampak
kehidupan petani secara umum ada kecenderungan memiliki jumlah anak yang
banyak. Para petani berharap nantinya anak-anak tersebut mampu untuk
membantu para petani. Kenyataannya banyak anak yang dimiliki, justru
menyebabkan pembagian warisan yang nantinya pemilikan lahan akan semakin
Kenyataan ini yang membuat petani di desa khususnya petani kecil memiliki lahan
sempit dan tentunya menyebabkan rendahnya pendapatan yang dimiliki sehingga
tidak mampu lagi untuk mencukupi kebutuhan secara layak. Berdasarkan survey
pendahuluan pada bulan Oktober 2009 di dapat data sebagai berikut:
Tabel 1. Jumlah Anak, Luas Lahan dan Pendapatan Petani di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2009.
Nama Jumlah
anak Luas lahan Pendapatan
Parno 5 0,5 Rp 420.000/Bln
(1986:86) bahwa penggolongan luas tanah garapan digolongkan ke dalam tiga
kelompok pendapat :
1. sangat sempit : kurang dari 0.25 hektar
2. sempit : antara 0.25-0.49 hektar
Pendapatan itu pun masih dibagi perbulan untuk mencukupi kehidupan para
petani. Semakin sempit lahan yang dimiliki semakin rendah pendapatan yang
didapat oleh kepala rumah tangga petani. Di daerah Mataram Udik banyak
terdapat petani sawah.
Dari Monografi Desa, Desa Mataram Udik diketahui banyak terdapat kegiatan
pertanian berupa sawah dan ladang. Luas daerah Mataram Udik 53.000 ha, dengan
topografi datar dan ketinggian 120 meter di atas permukaan laut (Monografi
2009). Selain cocok untuk sawah dan ladang daerah ini baik juga untuk
perkebunan, hal ini dapat terlihat dengan adanya 2 perkebunan yang terdaapat di
daerah tersebut yaitu PT Gula Putih Mataram dan PT Gunung Madu Plantation
(Monografi Desa, 2009).
Penduduk Desa Mataram Udik berjumlah 9842 jiwa dan memiliki 3262 kepala
keluarga, 20% bermata pencaharian pokok sebagai petani. Lahan yang dimiliki
per kepala keluarga rata-rata kurang dari 1 ha ( Data Kepala Dusun Tahun 2009).
Lahan ini pada umumnya belum sepenuhya dimanfaatkan secara maksimal hal ini
ditunjukan dengan banyaknya lahan kosong , selain itu sistem pertanian yang
dilakukan pun masih tadah hujan. Kemudian didukung pula dengan kurangnya alat
terealisasi oleh daerah ini. Dari keadaan yang demikian mengakibatkan rendahnya
pendapatan yang dimiliki petani sehingga petani sulit untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya.
Memiliki areal yang sempit dan sulitnya untuk mendapatkan modal menyebabkan
para petani daerah ini semakin terpuruk. Demi mempertahankan hidup keluarga,
maka para ibu rumah tangga berupaya mencari alternatif lain mencari pekerjaan di
luar sektor pertanian untuk meningkatkan pendapatan, sehingga terangkat dari
garis kemiskinan. Diharapkan dengan pekerjaan tambahan itu para ibu rumah
tangga memperoleh pendapatan dengan pasti. Berdasarkan hasil survei
pendahuluan penulis tentang ibu rumah tangga yang bekerja di Pt Gula Putih
Mataram dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2 : Jumlah Ibu Rumah Tangga yang Bekerja di luar Sektor Pertanian di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten
Dari Tabel 2 diatas dapat dilihat khusus ibu rumah tangga yang bekerja sebagai
buruh pabrik adalah mereka yang suaminya bekerja sebagai petani dengan jumlah
43 orang dari keseluruhan ibu rumah tangga yang bekerja diluar sektor pertanian
248 orang.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang sumbangan pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja di PT
Gula Putih Mataram terhadap pendapatan dan pemenuhan kebutuhan pokok rumah
tangga petani di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten
Lampung Tengah Tahun 2009.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dapat di
identifikasi sebagai berikut :
1. Sempitnya lahan yang dimiliki petani
2. Jumlah tanggungan rumah tangga yang banyak
3. Pendapatan rumah tangga yang rendah
4. Belum diketahui besarnya pengeluaran rumah tangga
5. Belum diketahui pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemilikan lahan garapan yang dimiliki rumah tangga petani
yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan
Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
2. Berapakah jumlah tanggungan yang dimiliki rumah tangga petani yang
istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar
Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
3. Berapakah pendapatan rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai
buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten
Lampung Tengah Tahun 2010?
4. Seberapa besar pengeluaran rumah tangga petani yang istrinya bekerja
sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
5. Berapakah tingkat pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga petani yang
istrinya bekerja sebagai buruh pabrik di Desa Mataram Udik Kecamatan
Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010?
6. Seberapa besar proporsi pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja
sebagai buruh pabrik di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar mataram
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini :
1. Untuk mendapatan informasi pemilikan lahan garapan yang dimiliki rumah
tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik
Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
2. Untuk mendapatkan informasi jumlah tanggungan yang dimiliki rumah
tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik
Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
3. Untuk mendapatkan informasi pendapatan rumah tangga petani yang
istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar
Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
4. Untuk mendapatkan informasi pengeluaran rumah tangga petani yang
istrinya bekerja sebagai buruh di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar
Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
5. Untuk mendapatkan informasi tingkat pemenuhan kebutuhan pokok ibu
rumah tangga yang bekerja sebaga buruh pabrik di Desa Mataram Udik
6. Untuk mendapatkan informasi sumbangan pendapatan ibu rumah tangga
yang bekerja buruh pabrik di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar
Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010.
E. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan dalam
Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
2. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai penambah wawasan dan
pengetahuan bagi penulis dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang
diperoleh.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi instansi terkait guna meningkatkan pembangunan di pedesaan
khususnya dibidang ekonomi.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai tambahan bahan ajar
bagi guru geografi SLTP kelas II pada pokok bahasan pemanfaatan sumber
daya industri dan perdagangan.
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah Ibu Rumah Tangga pekerja buruh
di Mataram Udik
2. Ruang lingkup obyek penelitian adalah sumbangan pendapatan ibu rumah
tangga pekerja buruh terhadap pendapatan dan pemenuhan kebutuhan
pokok rumah tangga petani serta keadaan rumah tangga petani.
3. Ruang lingkup tempat penelitian di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar
Mataram Kabupaten Lampung Tengah.
4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah Tahun 2010.
5. Ruang lingkup Ilmu dalam penelitian ini menggunakan Geografi Ekonomi.
Geografi Ekonomi adalah cabang geografi manusia yang bidang studinya
struktur keruangan aktivitas ekonomi. Dengan demikian, titik berat
studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi yang termasuk
didalamnya bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi,
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
Untuk memberikan arah jalannya penelitian ini akan disajikan beberapa pendapat
para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam
buku-buku pustaka yang disajikan sumber pembahasan.
A. Pengertian Geografi Ekonomi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena geosfer melalui pendekatan
keruangan, ekologi dan wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan dalam
kompleks suatu wilayah untuk pembangunan berkelanjutan
(http://id.wikipedia.org/wiki/indeks_ pengertian geografi).
Geografi adalah ilmu yag memplajri tentang hubungan usal gjala-gejl dipermukan
bumi dan peristiwa-peristiwayang terjadi dipermukaan bumi baik yang fisika
maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya, melalui
pendekatan keruanga, ekologikal dan regionl untu kepentingan program, proses
Geografi banyak membahas hubungan antara manusia dan alam lingkungan
tempat tinggalnya melalui berbagai upaya memanfaatkan sumber-sumber daya
alam guna mencapai kesejahteraan hidupnya. Secara umum geografi dibagi
menjadi dua yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Menurut (Daldjoeni
1996:142). ” sebenarnya tidak ada perbedaan antara geografi manusia tidaklah lain
hanya menguraikan dan menjelaskan perilaku kelompok-kelompok manusia (atau
masyarakat) di berbagai region (wilayah) atau daerah yang luas. Tapi sebutan
Geografi Sosial (sociale) lebih menunjukan pada diversitas hubungan produksi di
berbagai Milieu Geografis, serta hubungan kemasyarakatan.
Geografi Ekonomi menurut Nursid Sumaatmadja (1988:54) adalah cabang
geografi manusia yang bidang studinya berdasarkan struktur keruangan aktivitas
ekonomi. Dengan demikian titik berat studinya adalah aspek keruangan struktur
aktivitas ekonomi manusia yang termasuk ke dalamnya bidang pertanian, industri,
perdagangan, transportasi dan komunikasi dan lain-lainnya. Dari pengertian
tersebut nampak bahwa pokok-pokok yang akan dibahas dalam geografi ekonomi
mencakup bentuk-bentuk perjuangan hidup manusia dalam usaha memenuhi
kebutuhan materilnya dengan berbagai masalahnya dalam interaksi keruangan.
Kaitan penelitian ini dengan kajian geografi ekonomi yaitu berhubungan dengan
tangga, pemenuhan kebutuhan pokok minimum rumah tangga, pendapatan ibu
rumah tangga, pengeluaran rumah tangga dan sumbangan pendapatan ibu rumah
tangga terhadap pendapatan total dan pemenuhan kebutuhan pokok.
B. Pemilikan Lahan
Petani kecil adalah petani yang memiliki luas lahan 0,25 ha. Petani ini merupakan
kelompok petani miskin yang memiliki sumber daya terbatas
Pada umumnya masyarakat pedesaan yang menjadi petani hidup dalam keadaan
miskin. Dengan demikian modal yang dimiliki pun sedikit yang mengakibatkan
tehnik, peralatan dan perlengkapan yang digunakan masih tergolong sederhana.
Dengan berbagai barang modal yang berteknologi rendah itu tentu saja tidak akan
menghasilkan hasil pertanian yang besar. Salah satu faktor yang mempengaruhi
rendahnya pendapatan petani umumnya adalah sempitnya tanah yang mereka
kuasai untuk digarap (http://id.wikipedia.org/wiki/indeks_ pengertaian petani keci).
Untuk mengukur luas lahan garapan yang dimiliki petani yang diukur dengan
satuan hektar dapat menggunakan ukuran berdasarkan pengklasifikasian Hadi
Prayitno dan Lincolin Arsyad (1986:89) bahwa penggolongan luas tanah garapan
digolongkan kedalam tiga kelompok pendapat :
2. sempit : antara 0.25-0.49 hektar
3. sedang : antara 0.50-0.99 hektar
Dari hal tersebut dapat penulis menyimpulkan bahwa luas lahan dan kualitas lahan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan petani
dari hasil usaha taninya.
Manurut Sajogyo dalam Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad (1987:102) yang
mengemukakan bahwa: Makin luas usaha tani, makin besar presentase
penghasilan rumah tangga pertanian. Tetapi bagi rumah tangga petani yang
memiliki luas lahan kurang dari 0.25 hektar atau tak bertani, usaha di bidang
perdagangan, jasa dan kerajinan mempunyai arti yang sangat penting. Dengan kata
lain, semakin rendah tingkat pendapatannya makin beraneka ragam sumber
nafkahnya. Semakin sempit tanah yang dikuasi persentase pendapatan yang
diterima dari usaha tani semakin kecil.
C. Jumlah Tanggungan Rumah Tangga
Jumlah tanggungan petani tidak hanya pada istri dan anak-anaknya saja tetapi juga
ada orang tua, mertua, adik, keponakan sehingga tanggungan yang dipikul kepala
keluarga petani sangat mempengaruhi kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.
serta hidupnya pun ditanggung (Ridwan Halim, 1990:12). Jumlah anggota rumah
tangga merupakan faktor pendorong bagi ibu rumah tangga untuk bekerja di
sektor yang menghasilkan barang atau uang, sebab erat hubungannya dengan
beban tanggungan kepala rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari seluruh anggota rumah tangga (Pudjiwati Sajogyo, 1985:85).
Dalam penelitian ini pengelompokkan jumlah jiwa dalam rumah tangga menurut
SUSENAS (1999:3) bahwa salah satu karakteristik penduduk miskin itu karena
jumlah jiwa dalam rumah tangga besar (5 orang). Namun jumlah tanggungan
dalam penelitian ini dapat dihitung dari jumlah seluruh penduduk dibagi dengan
jumlah kepala keluarga: 9842 : 3262 = 3
Keterangan:
9842 = jumlah penduduk 3262 = jumlah kepala keluarga
jadi jumlah rata-rata dalam satu kepala keluarga adalah 3 sehingga kriteria dalam
tanggungan rumah tangga adalah sebagai berikut:
a. Sedikit, apabila dalam satu rumah tangga terdiri dari ≤3 orang
D. Pendapatan Kepala Rumah Tangga
Pada dasarnya pendapatan merupakan suatu gambaran dari keadaan ekonomi
masyarakat baik petani, buruh, pedagang, karyawan dan sebagainya. Menurut
pendapat Mulyanto Sumardi (1985:20) pendapatan adalah seluruh penerimaan
baik berupa barang atau uang dari pihak atau hasil sendiri dengan jalan menilainya
dengan uang atau harga yang berlaku pada saat itu. Selain itu pendapatan dapat
diartikan sebagai suatu hasil yang diterima oleh seseorang baik berupa uang
maupun jasa yang diperoleh pada periode yang sama.
Pendapatan kepala rumah tangga adalah pemasukan yang berupa uang atau barang
yang diperoleh seorang kepala rumah tangga dari hasil usahanya melalui suatu
pekerjan dalam rangka untuk mencukupi kebutuhan hidup rumah tangganya. Besar
kecilnya pendapatan akan berpengaruh terhadap keberadaan keluarga dalam
masyarakat, dimana posisi keluarga akan menentukan status sosial dalam
masyarakat.
Pendapatan merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung kelangsungan
kehidupan suatu rumah tangga, dan tingkat kesejahteraan suatu rumah tangga
dapat dilihat jelas melalui besarnya pendapatan yang diterima oleh rumah tangga
Sehubungan dengan ini Emil Salim (1984:49) mengemukakan:
Rendahnya pendapatan akan menyebabkan sulit terpenuhinya kebutuhan pokok
seperti sandang, pangan perumahan, kesehatan dan pendidikan. Jadi dengan
pendapatan kepala rumah tangga yang rendah yang berarti sulit memenuhi
kebutuhan rumah tangga memerlukan solusi pemecahannya yaitu dengan ikut
sertanya ibu rumah tangga mencari nafkah termasuk diantaranya dengan cara
sebagai buruh.
Dengan demikian pengertian dari pendapatan kepala keluarga adalah penjumlahan
dari pendapatan yang diperoleh dari bekerja dalam waktu satu tahun. Perhitungan
dalam penelitian ini menggunakan cara sebagai berikut: dilihat dari luas lahan
yang dimiliki, kemudian menjadi tolak ukur dari dari pendapatan kepala rumah
tangga.
E. Pengeluaran Rumah Tangga
Pengeluaran rumah tangga adalah seluruh pengeluaran rumah tangga yang
dipergunakan untuk membeli barang atau jasa yang langsung di gunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Sehubungan dengan pengeluaran
rumah tangga, Badan Pusat Statistika (1986: 9) menyatakan bahwa ” Pengeluaran
makan/ minum, pakaian keperluan sekolah, transportasi, listrik, perumahan dan
kesehatan, termasuk untuk hiburan dan rekreasi dari anggota rumah tangga”. Ini
berarti perhitungan pendapatan rumah tangga dapat diketahui berdasarkan hasil
pengeluaran rumah tangga tersebut. Akibat yang ditimbulkan dari
ketidakseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran adalah ketidakmampuan
dari rumah tangga tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Pengeluaran rumah tangga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh
pengeluaran rumah tangga dalam jangka waktu satu bulan baik barang ataupun
jasa yang dihitung dengan satuan rupiah. Adapun kriteria pengeluaran rumah
tangga yaitu:
a. Pengeluaran dikatakan tinggi apabila jumlah pengeluaran lebih dari rata-rata
pengeluaran responden.
b. Pengeluaran dikatakan rendah apabila jumlah pengeluaran kurang dari rata-rata
pengeluaran responden.
F. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok
Setiap keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pokok bagi anggota rumah tangga
berbeda-beda. Untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut, menurut Emil Salim
kebutuhan akan sandang, pangan, papan, kedua kebutuhan akan pendidikan formal
anak-anaknya”.
Pemenuhan kebutuhan pokok adalah sejumlah komponen dasar yang harus
dipenuhi oleh seseorang dalam menjalani hidup secara layak. Untuk mengukur
kebutuhan sembilan bahan pokok rumah tangga digunakan perhitungan kebutuhan
pokok minimum per kapita per tahun yang dikemukakan oleh Ari Kusumadewa
dalam Totok Mardikanto (1990:23) disebutkan standar pemenuhan kebutuhan
pokok meliputi kebutuhan minimum manusia meliputi kategori 320 kg beras
termasuk miskin, untuk ikan asin 15 kg, gula pasir 3,5 kg, minyak goreng 6 kg,
sabun 20 kg, minyak tanah 60 liter, tekstil kasar 4 meter, kain batik 2 potong,
garam 9 kg. Selanjutnya dilihat dari perhitungan garis kemiskinan dengan
klasifikasi sebagai berikut: pemenuhan kurang 75% tergolong miskin sekali,
pemenuhan 76% sampai 125% tergolong miskin, pemenuhan lebih dari
125%-200% tergolong hampir miskin dan pemenuhan lebih dari 125%-200% tergolong tidak
miskin. Harga disesuaikan dengan harga pasar yang ada di Desa Mataram Udik
setelah itu dibagi dua kriteria:
a. Terpenuhi apabila pengeluaran rumah tangga per bulan lebih besar dari
b. Tidak terpenuhi apabila pengeluaran rumah tangga per bulan lebih kecil
dari pada pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga per bulan.
Dalam penelitian ini pemenuhan kebutuhan pokok minimum per bulan dalam
rumah tangga per kapita dapat diketahui dengan membagi antara jumlah
kebutuhan pokok minimum per keluarga dengan jumlah anggota rumah tangga
yang ada.
G.. Sumbangan Pendapatan Ibu Rumah tangga
Sumbangan pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh adalah
sumbangan penghasilan yang diperoleh terhadap pendapatan total kepala rumah
tangga dalam memenuhi kebutuhan hidup. Ibu yang bekerja tersebut bertujuan
untuk membantu kepala rumah tangga dalam memenuhi dan mencukupi
kebutuhan rumah tangga. Ketidakstabilan ekonomi itu berarti bahwa wanita dapat
turut serta mencari tambahan pendapatan untuk kebutuhan hidupnya. Dengan kata
lain yang membuat wanita lebih giat mencari kerja untuk mendapat uang
tambahan guna menanggulangi biaya hidup. Menurut LA Keperus dalam Maria
Ulfa (1986:65) istri petani tidak bisa menghadapi rumah tangga hanya dengan
sebidang tanah yang kecil yang dikerjakan suaminya sehingga perlu diadakan
usaha-usaha sambilan atau bekerja di sektor lain untuk membantu pendapatan
Berdasarkan pendapat diatas jelas bahwa ibu bekerja ikut bertanggungjawab
dalam pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga. Dengan pendapat yang
diperoleh ibu rumah tangga diharapkan dapat membantu rumah tangga dalam
menambah total pendapatan rumah tangga dan akan berpengaruh pada pemenuhan
kebutuhan pokok.
H. Kerangka Pikir
Berdasarkan penjelasan yang ada di dalam latar belakang dan tinjauan pustaka
maka dapat disusun kerangka pikir sebagai berikut: Setiap keluarga umumnya
memiliki aktivitas tertentu, guna memperoleh hasil (pendapatan). Namun jika
hasil (pendapatan) yang diperoleh rendah tentunya akan menyebabkan kesulitan
ekonomi. Pada rumah tangga petani lahan sangat menentukan pendapatan.
Menurut Sajogyo dalam Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad (1987:102) Semakin
luas suatu lahan maka semakin tinggi pendapatan yang didapat. Rendahnya
pendapatan menyebabkan kebutuhan pokok rumah tangga tidak akan terpenuhi
secara layak.
Hal ini menuntut peran serta anggota rumah tangga untuk mencari tambahan
pendapatan terutama ibu rumah tangga yang mencari tambahan pendapatan
itu para ibu rumah tangga memperoleh pendapatan dengan pasti. Pendapatan
III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini
bermaksud menggambarkan secara sistematis tentang bagaimana gambaran
pendapatan rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh pabrik di PT
Gula Putih Mataram. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sumadi Suryabrata
(2003:76) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang
bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau
kejadian-kejadian.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga petani yang isterinya
bekerja sebagai buruh pabrik PT Gula Putih Mataram berjumlah 43 orang di Desa
2. Sampel
Penelitian ini tidak melakukan penarikan sampel, sehingga penelitian ini
merupakan penelitian populasi. Alasannya tidak melakukan penarikan sampel
karena besarnya populasi hanya 43 orang. Kemudian jaraknya relatif berdekatan
sehingga penelitian mampu untuk menelitinya secara keseluruhan.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Pemilikan Lahan
Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya pendapatan petani umumnya
adalah sempitnya tanah yang mereka kuasai untuk digarap. Untuk mengukur luas
lahan garapan yang dimiliki petani yang diukur dengan satuan hektar dapat
menggunakan ukuran berdasarkan pengklasifikasian Hadi Prayitno dan Lincolin
Arsyad (1986:86) bahwa penggolongan luas tanah garapan digolongkan kedalam
tiga kelompok pendapatan :
1. sangat sempit : kurang dari 0.25 hektar
2. sempit : antara 0.25-0.49 hektar
2 . Jumlah Tanggungan Rumah Tangga
Rumah tangga yang dimaksud adalah rumah tangga inti ditambah dengan orang
lain kerabat atau bukan yang tinggal dibawah satu atap dan makan dari satu dapur.
Jumlah anggota rumah tangga merupakan faktor pendorong bagi ibu rumah tangga
untuk bekerja disektor yang menghasilkan barang atau uang, sebab erat
hubungannya dengan beban tanggungan kepala rumah tangga dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari seluruh anggota rumah tangga. Jumlah tanggungan
rumah tangga petani adalah jumlah seluruh anggota rumah tangga yang masih
menjadi tanggungan kepala rumah tangga menghuni satu atap dengan kepala
rumah tangga. Kriteria dalam tanggungan rumah tangga adalah sebagai berikut:
a. Sedikit, apabila dalam satu rumah tangga terdiri dari ≤3 orang
b. Banyak, apabila dalam satu rumah tangga terdiri dari >3 orang
3.Pendapatan Kepala Rumah Tangga
Pendapatan rumah tangga yang dimaksud dalam penelitian adalah hasil bersih
yang diperoleh kepala keluarga yang dinilai dalam rupiah dan dihitung dalam
rata-rata satu bulan. Perhitungan dalam penelitian ini dengan cara sebagai berikut:
melihat luas lahan yang dimiliki petani. Sesuai pernyataan Sajogyo dalam Hadi
Makin luas usaha tani, makin besar presentase penghasilan rumah tangga
pertanian. Tetapi bagi rumah tangga petani yang memiliki luas lahan kurang dari
0.25 hektar atau tak bertani, usaha di bidang perdagangan, jasa dan kerajinan
mempunyai arti yang sangat penting. Dengan kata lain, semakin rendah tingkat
pendapatannya makin beraneka ragam sumber nafkahnya. Semakin sempit tanah
yang dikuasi persentase pendapatan yang diterima dari usaha tani semakin kecil.
Sehingga luas lahan yang dimiliki akan menentukan pendapataan yang diperoleh.
4. Pengeluaran Rumah Tangga
Pengeluaran rumah tangga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh
pengeluaran rumah tangga dalam jangka waktu satu bulan yaitu bulan febuari baik
barang ataupun jasa yang dihitung dengan satuan rupiah. Pengeluaran itu berupa
pengeluaran untuk makan dan pengeluaran bukan makan. Pengeluaran bukan
makan berupa biaya pendidikan, investasi dan tabungan, biaya mengirim famili,
biaya perawatan rumah, pakaian , pengeluaran sosial. Adapun kriteria pengeluaran
rumah tangga yaitu:
a. Pengeluaran dikatakan tinggi apabila jumlah pengeluaran lebih dari rata-rata
pengeluaran responden.
b. Pengeluaran dikatakan rendah apabila jumlah pengeluaran kurang dari rata-rata
5. Pemenuhan Kebutuhan Pokok
Pemenuhan kebutuhan pokok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pemenuhan pokok minimum yang meliputi 9 bahan pokok per kapita per tahun
yang diukur dalam satuan rupiah yang dikemukakan Totok Mardikanto dengan
kriteria:
a. terpenuhi apabila pengeluaran rumah tangga per bulan lebih besar daripada
pemenuhan kebutuhan pokok keluarga per bulan.
b. tidak terpenuhi apabila pengeluaran rumah tangga per bulan lebih kecil
daripada pemenuhan kebutuhan pokok keluarga per bulan.
6. Sumbangan Ibu Rumah tangga
Sumbangan pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh pabrik
adalah sumbangan penghasilan yang diperoleh terhadap pendapatan total kepala
rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dalam penelitian ini sumbangan
pendapatan adalah sumbangan pendapatan yang diperoleh ibu rumah tangga
berupa uang dalam jangka waktu per bulan. Perhitungan sumbangan jumlah
pendapatan terhadap pendapatan total dengan cara jumlah pendapatan keseluruhan
dibagi dengan jumlah pendapatan total keluarga lalu dikali 100%. Kemudian
untuk kebutuhan pokok yaitu jumlah pendapatan keseluruhan ibu rumah tangga
diketahui berapa persen sumbangan yang diberikan ibu rumah tangga terhadap
pendapatan total dan pemenuhan kebutuhan pokok.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Observasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai kondisi atau gejala
lapangan secara langsung yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu keadaan
lokasi penelitian, aktivitas ibu bekerja dan waktu bekerja.
2. Teknik Wawancara dan Kuesioner
Teknik wawancara yang dilakukan adalah sebuah dialog antara peneliti dengan
pemilik industri, dan responden. Teknik kuesioner digunakan untuk mengetahui
dan memperoleh data langsung sebagai data primer dengan menggunakan daftar
pertanyaan seperti informasi umur, pekerjaan, luas lahan, jumlah tanggungan,
pendapatan, tingkat pemenuhan kebutuhan pokok, dan sumbangan pendapatan
pekerja terhadap pemenuhan kebutuhan pokok keluarga. Penulis sengaja
melakukan dua teknik sekaligus di kegiatan lapangan agar penulis tidak hanya
memberikan kuesioner tetapi juga melakukan wawancara sehingga mempermudah
mendapatkan data selengkap-lengkapnya. Sekaligus menjelaskan hal-hal yang
3. Teknik Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat sekunder yang
bersumber dari monografi desa yaitu jumlah penduduk, luas wilayah, data jenis
mata pencaharian penduduk, pesebaran penduduk dan penggunaan lahan daerah
penelitian.
3.5 Teknik Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini yaitu frekuensi dan presentase sebagai dasar
interpretasi dan deskripsi dalam pembuatan laporan penelitian ini. Menurut Arief
Sadiman (1990 : 60) dalam suatu distribusi sederhana total (t) dari persentase
harus sama dengan 100 persen, namun jika pembulatan mungkin agak sedikit
berbeda. Selanjutnya dari hasil penelitian dibuat suatu deskripsi yang sistematis
sebagai hasil penelitian dan kemudian diambil suatu kesimpulan sebagai akhir
laporan penelitian menggunakan Rumus : %
= f x 100%
N
Keterangan :
f= Jumlah Frekuensi
N= Jumlah Populasi
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini setelah disusun ke dalam distribusi
persentase sederhana, kemudian dianalisa secara deskriptif, maka dapat
disimpulkan mengenai skripsi tentang Proporsi Pendapatan Ibu Rumah Tangga
yang Bekerja Di Pt Gula Putih Mataram Terhadap Pendapatan Total dan
Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Petani Kecil di Desa Mataram Udik
Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010 sebagai
berikut:
1. Pemilikan lahan yang dimiliki rumah tangga petani di Desa Mataram Udik
Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah sebagian besar yaitu
memiliki luas lahan garapan sangat sempit 28% dan sempit 39,5%.
2. Jumah tanggungan kepala rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai
buruh di Pt Gula Putih Mataram Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten
3. Pendapatan rumah tangga responden yang memiliki luas lahan ≤ 0,25 ha
(sangan sempit) rata-rata sebesar Rp 2.900.000 Sedangkan yang memilik luas
lahan 0,25-0,49 ha (sempit) pendapatan rata-rata Rp 4.482.353. . Pendapatan
Rp 7.105.714 memiliki luas lahan antara 0,50-0,99 ha (sedang)
4. Rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Pt Gula Putih
Mataram Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah sebagian
besar ( 55,8%) mempunyai pengeluaran dibawah rata-rata kurang dari Rp
1115232,-/bulan.
5. Rumah tangga petani yang istrinya bekerja sebagai buruh di Pt Gula Putih
Mataram Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah sebagian
besar rumah tangga (60,43%) pemenuhan kebutuhan pokoknya tidak
terpenuhi.
6. Sumbangan pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan total sebesar
65,69%. Sedangkan untuk kebutuhan pokoknya ibu rumah tangga
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Mengingat pendapatan yang diperoleh kepala rumah tangga rendah
diharapkan kepala keluarga mampu memanfaatkan lahan secara maksimal
sehingga pendapatan yang diperoleh bertambah.
2. Mengingat hampir 79% reponden memiliki jumlah tanggungan lebih dari 3
maka diharapkan tidak menambah jumlah anggota keluarga yang nantinya
berpengaruh terhadap konsumtif keluarga. Jika konsumtif tinggi maka
pengeluaran pun akan ikut tinggi . Jika pendapatan total lebih kecil dari
pengeluaran maka akan menyebabkan kebutuhan pokok tidak akan
terpenuhi secara layak.
3. Mengingat hampir 60,47% pemenuhan kebutuhan pokok tidak terpenuhi
hendaknya kepala keluarga mencari tambahan pendapatan sehingga
pemenuhan kebutuhan dapat meningkat dan terpenuhi.
4. Mengingat besarnya sumbangan ibu tehadap pendapatan dan pemenuhan
kebutahan pokok maka ibu yang bekerja dapat mempertahankan
i DI DESA MATARAM UDIK KECAMATAN BANDAR MATARAM
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2010
(SKRIPSI)
Oleh:
NOVITA EKA WAYUNI 0613034005
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
ii DI PT GULA PUTIH MATARAM TERHADAP PENDAPATAN TOTAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM PETANI KECIL
DI DESA MATARAM UDIK KECAMATAN BANDAR MATARAM KABUPATEN LAMPUNG
TENGAH TAHUN 2010
Oleh
Novita Eka Wahyuni
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proporsi pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh di PT Gula Putih Mataram terhadap pendapatan total rumah tangga di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah, dengan titik tekan kajian pada pemilikan luas lahan, jumlah tanggungan, pendapatan kepala keluarga hasil usaha tani, pengeluaran rumah tangga, pemenuhan kebutuhan pokok, pendapatan ibu rumah tangga dan proporsi terhadap pendapatan total dan tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimal keluarga tani.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi ibu rumah tangga berjumlah 43 orang. seluruhnya dijadikan responden penelitian. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan kuesioner untuk menghasilkan data primer. Sedangkan dokumentasi untuk menghasilkan data sekunder. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan tabulasi, frekuensi dan presentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam pembuatan laporan penelitian ini.
Hasil penelitian pada ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh di PT Gula Putih Mataram menunjukan bahwa :1) 39,5% memiliki luas lahan garapan antara 0.25-0.49 ha atau memiliki lahan sempit .2) 79% memiliki tanggungan banyak antara 3-8 orang.3) Luas lahan≤ 0,25 (sangat sempit) rata-rata pendapatan Rp 2900000.,sedangkan Antara 0,25-0,49 (sempit) rata-rata pendapatan Rp 4482353. Antara 0,50-0,99 (sedang) rata-rata pendapatan Rp 7105714.,-.4) 55,8% mempunyai pengeluaran antara Rp 1.130.000,- Rp 1.300.000. 5) 60,43% atau 26 responden Pemenuhan kebutuhan pokok rumah
tangga tidak terpenuhi. 6) ibu rumah tangga menyumbangkan 65,69%
iv KECAMATAN BANDAR MATARAM
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2010
Oleh:
NOVITA EKA WAYUNI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
vii
Jurusan : Pendidikan IPS
Alamat Jl BLPP Palem Permai Blok E. 12 Hajimena
Lampung Selatan
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, Mei 2010
Yang membuat pernyataan,
Novita Eka Wahyuni NPM 0613034005
viii bersaudara pasangan Bapak Sidik Hidayah dan Ibu Susanti.
Pendidikan formal yang telah ditempuh yakni Pendidikan Taman Kanak-Kanak
Gula Putih Mataram Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah
selesai pada Tahun 1994, kemudian melanjutkan Pendidikan Dasar di Gula Putih
Mataram Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah selesai pada
Tahun 2000, Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP) di Gula Putih
Mataram selesai pada tahun 2003, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10
Bandar Lampung selesai pada Tahun 2006.
Pada tahun 2006 penulis diterima sebagai Mahasiswa Universitas Lampung
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Program Studi Pendidikan Geografi melalui jalur penerimaan khusus
(PMDK).
ix perhatian dan kesabaran dalam mendidik dan membesarkan ku.
Adik-Adik ku tercinta Dwi Hidayanti, Annisa a Syafitri, Muhammad
Taufiqurrohman yang selalu memberikan semangat.
Seluruh keluarga ku yang telah memberikan semangat dan motivasi.
Para Pendidik yang telah memberikan ribuan pelajaran yang berharga untuk
kehidupan ku.
Almamater tercinta Universitas lampung.
x ( Penulis)
Gunakan Doa Orang tua Sebagai Motivator paling kuat dan penyemangat demi menggapai
apa yang dicita-citakan
(Penulis)
Kita sebagi manusia hasil bisa bersyukur dan mengharagai anugrah terindah yaitu
kehidupan
(Penulis)
SANWACANA
xi Rumah Tangga Yang Bekerja Di Pt Gula Putih Mataram Terhadap Pendapatan
Total Dan Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Petani Kecil Di Desa
Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun
2010. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Kependidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
Disadari sepenuhnya bahwa pengetahuan dan kemampuan penulis masih sangat
terbatas, namun atas bimbingan dari Bapak Prof. Dr. Bambang Sumitro, M.S
selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. Budiyono, M.S selaku Pembimbing II
sekaligus Pembimbing Akademik, serta Bapak Dr. Sumadi M.S selaku Penguji
sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini pula
penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhinga kepada:
1) Bapak Dr. Sujdarwo, M.S, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung
2) Bapak Pembantu Dekan I, II dan III Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
3) Bapak Drs.Iskandarsyah, M.H selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu
Pendidikan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
4) Bapak Drs.Rosana M.Si selaku Ketua Program Studi Geografi Jurusan
Program Studi Ilmu Pendidikan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
5) Bapak dan Ibu Dosen di Lingkungan FKIP khususnya pada Program Studi
xii 7) Bapak Ir. H. Ahmad Amin Budiarto selaku Plantation Manager Pt. Gula
Putih Mataram
8) Bapak Ir. H. Wahyu. S. Swasana selaku Divisi Dua Manager Pt Gula Putih
Mataram
9) Bapak Tri Angkasa BSC selaku Personalia Manager Pt Gula Putih
Mataram
10) Bapak Ali Isdiantoro selaku Officer Divisi Dua Pt Gula Putih Mataram
11) Bapak Samsudin selaku File Tehnisi Divisi Dua Pt Gula Putih Mataram
12) Bapak Majid selaku Kepala Desa Mataram Udik
13) Ibu-ibu pekerja buruh di Pt Gula Putih Mataram beserta keluarga yang
telah membantu penelitian.
14) Warga Desa Mataram Udik Khususnya yang bekerja sebagai petani yang
istrinya bekerja sebagai buruh di PT Gula Putih Mataram.
15) Untuk sabat-sahabat ku tercinta ukhti nia, regar, windul, mita akbar, eka
yuhui, ari, sagita, kahut na berkat semangat dari kalian ku dapat
menyelesaikan semuanya dengan semangat tinggi.
16) Teman-teman seperjuangan geografi 2006 sintala, bams dan semuanya,
kakak-kakak tingkat ku 2003, 2004, 2005, serta adik-adik tingkat ku 2007,
2008, 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
segala pengertian dan kebersamaan kita selama ini.
17) Untuk teman-teman PPL SMP 8 Eka, Ari, Siska, Okta, Rere, Yulia, Reza,
Andri, Wela, Nefri, Meri, Laila jadi kan pengalaman PPL sebagai langkah
awal kita menjadi guru yang terbaik.
Penulis berharap kiranya Allah SWT memberikan pahalanya kepada yang telah
membantu dalam skripsi ini dengan ikhlas dan penuh kesabaran. Semoga Allah
xiii Bandar Lampung, Mei 2010
Penulis
Novita Eka Wahyuni NPM 0613034005
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL... xvii
DAFTAR GAMBAR... xix
xiv
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Pengertian Geografi Ekonomi... 12
B. Pemilikan Lahan... 14
C. Jumlah Tanggungan Rumah Tangga... 15
D. Pendapatan Kepala Rumah Tangga ... 17
E. Pengeluaran Rumah tangga... 18
F. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok... 19
G. Sumbangan Ibu Rumah tangga ... 21
H. Kerangka Pikir ... 22
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 24
B. Populasi dan Sampel penelitian ... 24
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 25
D. Teknik Pengumpulan data...29
1. Teknik Observasi...29
2. Teknik Wawancara dan Kuesioner... 29
3. Teknik Dokumentasi... 30
E. Teknik Analisis Data... .. 30
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan geografis Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram... ...31
xv
4. Keadaan Iklim ... 37
5. Keadaan Topografis ... 38
B. Keadaan Sosial Ekonomi ... 39
C. Jumlah Persebaran, Kepadatan Penduduk, dan Komposisi ... 39
D. Sejarah Singkat Pt Gula Putih Mataram... 43
E. Deskripsi Data primer...45
1. Umur Responden ... 45
2. Pendidikan Responden... 46
3. Pemilikan Lahan Garapan... 48
4. Jumlah Tanggungan Rumah Tangga... 49
5. Pendapatan Kepala Rumah Tangga ... 50
6. Pengeluaran Rumah tangga... 52
7. Pemenuhan Kebutuhan Pokok ... 54
8. Sumbangan Ibu Rumah tangga ... 55
F. Pembahasan ... 60
1. Pemilikan Lahan... 60
2. Jumlah Tanggungan Rumah Tangga... 61
3. Pendapatan Kepala Rumah Tangga ... 61
4. Pengeluaran Rumah tangga... 62
5. Pemenuhan Kebutuhan Pokok ... 63
6. Sumbangan Ibu Rumah tangga ... 63
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan dan Saran...65
5.1 Kesimpulan...65
5.2 Saran... ...66
xvi
TABEL HALAMAN
1.Kedaan petani di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2009 ... 4
2. Jumlah ibu rumah tangga yang bekerja diluar sektor pertanian di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2009 ... 6
3. Luas Wilayah Dan Pembagian Dusun Serta KK Per Dusun Di
xvii 5. Pengelompokan Iklim Menurut F. Junghunn...38
6 Persebaran Penduduk Per Dusun Di Desa Matam Udi Kecamatan Bandar Mataram Kebupaten Lampung Tengah
Tahun 2010...40
7 Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin...41
8 Jumlah Responden Menurut Umur Di Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah
tahun 2010...45
9 Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan Di Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten lampung Tengah
Tahun 2010...46
10 Luas Lahan Garapan Keluarga Responden di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten lampung Tengah
Tahun
2010...48
11 Jumlah responden Menurut Jumlah Tanggungan Yang Dimiliki Di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten LampungTengah Tahun
2010...49
12. Persentase Sumbangan Pendapatan Kepala Rumah Tangga Petani Terhadap Pendapatan Total Dan
Kebutuhan Pokok...51
13. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Pemilikan Luas Lahan dan Pendapatan Kepala keluarga/tahun di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah
Tahun 2010...51
14 Jumlah Responden Menurut Pengeluaran Rumah Tangga Petani Di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten
LampungTengah Tahun 2010...53
15 Rincian Kebutuhan Pokok Minimal yang diperlukan Rumah Tangga Per tahun Di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram
Tahun 2010...54
16 Jumlah Responden Menurut Pemenuhan Kebutuhan Pokok
xviii DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
1.Peta lokasi Penelitian Di Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010 ... 34
2. Peta administratif Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010 ... 35
3. Peta Perkebunan Gula Putih Mataram Di Kecamatan Bandar Mataram
xix
LAMPIRAN HALAMAN
1.Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian... 71
2. Kuesioner Penelitian... ... ... 72
3. Rekapitulasi Data Primer Pendapatan Ibu Rumah Tangga Dan Pendapatan Petani Kecil Di Mataram Udik Kecamatan Banadar Mataram
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010... 77
4.Surat Keterangan Penelitian Pendahuluan di Kelurahan
Mataram Udik...80
5.Surat Keterangan Penelitian Pendahuluan di Pt Gula Putih Mataram
Di Kelurahan Mataram Udik...81
6.Surat Keterangan Izin Penelitian di Kelurahan Mataram Udik...82
xx 9.Surat Keterangan Izin Penelitian Pendahuluan dari
Pt Gula Putih Mataram... 85
10. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Kelurahan Mataram Udik...86
11.Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Pt Gula Putih Mataram
Kelurahan Mataram Udik...87